SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM
FISIKA DASAR II
β€œRANGKAIAN RC (RESISTOR DENGAN CAPASITOR)”
TANGGAL PENGUMPULAN : 26th
of February 2018 M
TANGGAL PRAKTIKUM : 21st
of February 2018 M
WAKTU PRAKTIKUM : 11.30-selesai WIB
NAMA : UTUT MUHAMMAD
NIM : 11170163000059
KELOMPOK / KLOTER : -/ 1 (SATU)
NAMA :
1. UTUT MUHAMMAD (11170163000059)
2. RIFKA KAMALIA W (11170163000046)
KELAS : PENDIDIKAN FISIKA 2B
LABORATORIUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017
β€œRANGKAIAN RC (RESISTOR DENGAN CAPASITOR)”
TUGAS AKHIR PRAKTIKUM
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengisian dan pengosongan
kapasitor.
2. Memahami karakteristik kapasitor.
B. DASAR TEORI
Kapasitor adalah alat yang di gunakan untuk menyimpan muatan dan energi.
Kapasitor terdiri dari dua konduktor yang berdekatan tetapi terisolasi satu sama lain
dan membawa muatan yang sama besar. Kapasitor di gunakan sebagai cahaya kilat pada
kamera, meredam loncatan bunga api dalam rangkaian lampu, dan sebagai penyaring
frekuensi dalam muatan listrik. (Suwarma. File. upi. ac. Id. 2014)
Kapasitor merupakan alat yang di gunakan untuk menyimpan muatan listrik.
Kapasitor biasanya terdiri atas dua benda yang merupakan penghantar (biasannya pelat
atau lembaran) yang di letakkan berdekatan tetapi tidak saling menyentuh. (Giancoli,
2014: 47)
Kapasitor banyak di gunakan pada rangkaian-rangkaian elektronika dan
kadang-kadang di sebut kondensator. Kapasitor dapat mennyimpan muatan selama
jangka waktu tertentu. Kapasitor di manfaatkan seperti pada lampu kilat kamera pula,
dan terdapat juga pada baterai handphone. (Giancoli, 2014 )
Fungsi lain dari kapasitor yaitu sebagai cadangan energi ketika si kulit
elektronik terputus secara tiba-tiba. Hal ini karena adanya arus transien pada kapasitor.
Kapasitor (kondensator) secara struktur prinsipnya terdiri dari dua buah pelat konduktor
yang berlawanan muatan, masing-masing memiliki luas permukaan A, dan mempunyai
muatan persatuan luas. Konduktor. Zat inilah yang nantinya akan memerangkap
(menampung) electron-elektron bebas. Muatan berada pada permukaan konduktor yang
jumlah muatan negatif dan positif sama besar. Bahan dielektrik adalah bahan yang jika
tidak terdapat medan listrik bersifat isolator, namun jika ada medan listrik yang
melewatinya, maka akan terbentuk dipol-dipol listrik, yang arah medan magnetnya
melawan medan listrik semula. (Yasmanrianto.staff.gunadarma.ac.id)
Kapasitor juga mempunyai sifat. Sifat-sifat dari kapasitor ini tergantung pada
bahan di elektriknya, dimana salah satu dari sifat ini adalah tegangan dadal (break down
voltage) Vd. Bila tegangan operasinya V dan V<Vd, maka arus bocor pada kapasitor
berharga kecil. Sebaliknya bila V>Vd arus bocornya besar dan dapat merusak kapasitor
itu sendiri. Arus bocor tersebut akan bertambah cepat bila suhunya naik. (Suyamto,
2008 : 90)
Kapasitor dan resistor sering kali di temukan bersamaan pada rangkaian analisis
rangkaian RC ini adalah ketika saklar S di tutup, Arus segera mulai mengalir melalui
rangkaian. Elektron-elektron akan mengalir ke luar dari terminal negatif baterai,
melalui resistor R, dan terkumpul di pelat teratas kapasitor elektron akan mengalir ke
terminal positif baterai, meninggalkan muatan positif di pelat yang lain dan kapasitor
tersebut. Sementara muatan terkumpul pada kapasitor. Beda potential antar pelatnya
bertambah, dan arus di perkecil sampai akhirnya tegangan kapasitor sama dengan GGL
baterai. Akibatnya tidak ada beda potential pada resistor dan tidak ada aliran arus lebih
lanjut. Beda potential pada kapasitor sebanding dengan muatan pada kapasitor.(𝑉 =
𝑄
𝐢
)
dengan demikian bertambah terhadap waktu. Bentuk sebenarnya dari kurva ini adalah
eksponensial. Bentuk ini dinyatakan dengan rumus 𝑉 = πœ€(1 βˆ’ π‘’βˆ’
𝑑
𝑅𝐢) dimana V adalah
tegangan kapasitor sabagai fungsi waktu t. Hasil kali hambatan R dengan kapasitansi
C, yang muncul pada eksponen di sebut konstanta waktu 𝜏 dari rangkaian (𝑑 = 𝑅𝐢).
Konstanta waktu merupakan pengukuran seberapa cepat kapasitor termuati. Jika
hambatan jauh lebih kecil, konstanta waktu jauh lebih kecil dan kapasitor hampir
langsung termuati. Hal ini masuk akal karena hambatan yang lebih kecil akan lebih
tidak menghambat aliran arus. Semua rangkaian mengandung hambatan sehingga
kapasitor tidak akan pernah bisa termuati dengan langsung jika di hubungkan ke baterai
(Sustrisno, Tjahjono, 2009 : 175-176)
Nilai kapasitas atau kapasitansi kapasitor yaitu jumlah muatan listrik yang
tersimpan. Persamaan kapasitansi dinotasikan : (𝐢 =
𝑄
𝑉
) dimana :
C = Kapasitansi (F)
Q = Muatan Listrik (Coloumb)
V = Beda Potential (Volt)
Nilai kapasitansi tidak selalu bergantung pada nilai Q dan V. Besar nilai kapasitansi
bergantung pada ukuran, bentuk, dan posisi kedua keping serta jenis material dan
pemisah (insulator). (Tripler, 1998)
C. ALAT dan BAHAN
NO GAMBAR NAMA ALAT DAN BAHAN
1 Catu Daya
2 Saklar
3 Kabel Penghubung
4 Capit Buaya
5 Stopwatch
6 Project Board
7 Kapasitor 1000 πœ‡πΉ
NO GAMBAR NAMA ALAT DAN BAHAN
8 Resistor 10000 ohm
9 Jumper
10 Multimeter
D. LANGKAH KERJA
Percobaan I
NO GAMBAR LANGKAH KERJA
1
Siapkan alat dan bahan. Buat
rangkaian RC sama dengan
petunjuk praktikum
2
Nyalakan Power Supply,
kemudian atur tegangan pada
power Supply yaitu sebesar 6 volt.
3 Siapkan Stopwatch
NO GAMBAR LANGKAH KERJA
4
Tekan saklar bersamaan dengan
menyalakan Stopwatch.
5
Catat tegangan dan arus
percobaan yang di lakukan
Percobaan II
NO GAMBAR LANGKAH KERJA
1
Matikan power supply kemudian
menutup kembali saklar sehingga
tidak ada sumber tegangan
2
Kemudian tutup saklar secara
bersamaan dengan menjalankan
stopwatch.
3
Catat tegangan dan arus sesuai
dengan waktu.
E. DATA PERCOBAAN
Percobaan I (Pengisian Kapasitor)
C = 10βˆ’3
R= 104
Ω RC=101
Ω
NO Waktu (s) Vc (Volt) I (Ampere) mA
1 0 0,98 0,52
2 5 3,84 0,32
3 10 4,36 0,27
4 15 4,71 0,14
5 20 4,87 0,09
6 25 5,09 0,06
7 30 5,21 0,04
8 35 5,42 0,03
C = 10βˆ’3
R= 104
Ω RC=101
Ω
Percobaan II (Pengosongan Kapasitor)
NO Waktu (s) Vc (Volt) I (Ampere) mA
1 0 4,07 0,52
2 5 1,98 0,32
3 10 1,19 0,27
4 15 0,92 0,14
5 20 0,56 0,09
6 25 0,36 0,06
7 30 0,24 0,04
8 35 0,15 0
F. PENGOLAHAN DATA
Percobaan I : (Pengisian Kapasitor)
𝜏 = 𝑅𝐢
𝜏 = 104
π‘₯ 10βˆ’3
𝜏 = 101
𝑠
1. Dik:
πœ€ = 6 𝑉
𝑑 = 0
𝑅𝐢 = 10 Ω
Dit :
𝑉𝑐 = πœ€(1 βˆ’ π‘’βˆ’
𝑑
𝑅𝐢)
𝑉𝑐 = 6(1 βˆ’ π‘’βˆ’
0
10)
𝑉𝑐 = 6(1 βˆ’ 1)
𝑉𝑐 = 6(0)
𝑉𝑐 = 0 π‘£π‘œπ‘™π‘‘
2. Dik:
πœ€ = 6 𝑉
𝑑 = 5
𝑅𝐢 = 10 Ω
Dit :
𝑉𝑐 = πœ€(1 βˆ’ π‘’βˆ’
𝑑
𝑅𝐢)
𝑉𝑐 = 6(1 βˆ’ π‘’βˆ’
5
10)
𝑉𝑐 = 6(1 βˆ’ 0,606)
𝑉𝑐 = 6(0,394)
𝑉𝑐 = 2,364 π‘£π‘œπ‘™π‘‘
3. Dik:
πœ€ = 6 𝑉
𝑑 = 10
𝑅𝐢 = 10 Ω
Dit :
𝑉𝑐 = πœ€(1 βˆ’ π‘’βˆ’
𝑑
𝑅𝐢)
𝑉𝑐 = 6(1 βˆ’ π‘’βˆ’
10
10)
𝑉𝑐 = 6(1 βˆ’ 0,367)
𝑉𝑐 = 6(0,633)
𝑉𝑐 = 3,798 π‘£π‘œπ‘™π‘‘
4. Dik:
πœ€ = 6 𝑉
𝑑 = 15
𝑅𝐢 = 10 Ω
Percobaan I : (Pengisian arus)
𝜏 = 𝑅𝐢
𝜏 = 104
π‘₯ 10βˆ’3
𝜏 = 101
𝑠
1. Dik:
πΌπ‘œ = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
π‘šπ΄
𝑑 = 0
𝑅𝐢 = 10 Ω
Dit :
𝐼 = πΌπ‘œ(π‘’βˆ’
𝑑
𝑅𝐢)
𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
(π‘’βˆ’
0
10)
𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
(1)
𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
π‘šπ΄
2. Dik:
πΌπ‘œ = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
π‘šπ΄
𝑑 = 5
𝑅𝐢 = 10 Ω
Dit :
𝐼 = πΌπ‘œ(π‘’βˆ’
𝑑
𝑅𝐢)
𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
(π‘’βˆ’
5
10)
𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
(0,606)
𝐼 = 0,3151 π‘₯ 10βˆ’3
π‘šπ΄
3. Dik:
πΌπ‘œ = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
π‘šπ΄
𝑑 = 10
𝑅𝐢 = 10 Ω
Dit :
𝐼 = πΌπ‘œ(π‘’βˆ’
𝑑
𝑅𝐢)
𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
(π‘’βˆ’
10
10)
𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
(0,367)
𝐼 = 0,1908 π‘₯ 10βˆ’3
π‘šπ΄
4. Dik:
πΌπ‘œ = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
π‘šπ΄
𝑑 = 15
𝑅𝐢 = 10 Ω
Dit :
𝑉𝑐 = πœ€(1 βˆ’ π‘’βˆ’
𝑑
𝑅𝐢)
𝑉𝑐 = 6(1 βˆ’ π‘’βˆ’
15
10)
𝑉𝑐 = 6(1 βˆ’ 0,223)
𝑉𝑐 = 6(0,777)
𝑉𝑐 = 4,662 π‘£π‘œπ‘™π‘‘
5. Dik:
πœ€ = 6 𝑉
𝑑 = 20
𝑅𝐢 = 10 Ω
Dit :
𝑉𝑐 = πœ€(1 βˆ’ π‘’βˆ’
𝑑
𝑅𝐢)
𝑉𝑐 = 6(1 βˆ’ π‘’βˆ’
20
10)
𝑉𝑐 = 6(1 βˆ’ 0,135)
𝑉𝑐 = 6(0,865)
𝑉𝑐 = 5,19 π‘£π‘œπ‘™π‘‘
6. Dik:
πœ€ = 6 𝑉
𝑑 = 25
𝑅𝐢 = 10 Ω
Dit :
𝑉𝑐 = πœ€(1 βˆ’ π‘’βˆ’
𝑑
𝑅𝐢)
𝑉𝑐 = 6(1 βˆ’ π‘’βˆ’
25
10)
𝑉𝑐 = 6(1 βˆ’ 0,082)
𝑉𝑐 = 6(0,918)
𝑉𝑐 = 5,508 π‘£π‘œπ‘™π‘‘
7. Dik:
πœ€ = 6 𝑉
𝑑 = 30
𝑅𝐢 = 10 Ω
Dit :
𝑉𝑐 = πœ€(1 βˆ’ π‘’βˆ’
𝑑
𝑅𝐢)
𝑉𝑐 = 6(1 βˆ’ π‘’βˆ’
30
10)
𝑉𝑐 = 6(1 βˆ’ 0,049)
𝑉𝑐 = 6(0,951)
𝑉𝑐 = 5,706π‘£π‘œπ‘™π‘‘
8. Dik:
πœ€ = 6 𝑉
𝑑 = 35
Dit :
𝐼 = πΌπ‘œ(π‘’βˆ’
𝑑
𝑅𝐢)
𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
(π‘’βˆ’
15
10)
𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
(0,223)
𝐼 = 0,1159 π‘₯ 10βˆ’3
π‘šπ΄
5. Dik:
πΌπ‘œ = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
π‘šπ΄
𝑑 = 20
𝑅𝐢 = 10 Ω
Dit :
𝐼 = πΌπ‘œ(π‘’βˆ’
𝑑
𝑅𝐢)
𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
(π‘’βˆ’
20
10)
𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
(0,135)
𝐼 = 0,070 π‘₯ 10βˆ’3
π‘šπ΄
6. Dik:
πΌπ‘œ = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
π‘šπ΄
𝑑 = 25
𝑅𝐢 = 10 Ω
Dit :
𝐼 = πΌπ‘œ(π‘’βˆ’
𝑑
𝑅𝐢)
𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
(π‘’βˆ’
25
10)
𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
(0,082)
𝐼 = 0,0426 π‘₯ 10βˆ’3
π‘šπ΄
7. Dik:
πΌπ‘œ = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
π‘šπ΄
𝑑 = 30
𝑅𝐢 = 10 Ω
Dit :
𝐼 = πΌπ‘œ(π‘’βˆ’
𝑑
𝑅𝐢)
𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
(π‘’βˆ’
30
10)
𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
(0,049)
𝐼 = 0,0254 π‘₯ 10βˆ’3
π‘šπ΄
8. Dik:
πΌπ‘œ = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
π‘šπ΄
𝑑 = 35
𝑅𝐢 = 10 Ω
𝑅𝐢 = 10 Ω
Dit :
𝑉𝑐 = πœ€(1 βˆ’ π‘’βˆ’
𝑑
𝑅𝐢)
𝑉𝑐 = 6(1 βˆ’ π‘’βˆ’
35
10)
𝑉𝑐 = 6(1 βˆ’ 0,03)
𝑉𝑐 = 6(0,97)
𝑉𝑐 = 5,82 π‘£π‘œπ‘™π‘‘
Dit :
𝐼 = πΌπ‘œ(π‘’βˆ’
𝑑
𝑅𝐢)
𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
(π‘’βˆ’
35
10)
𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
(0,03)
𝐼 = 0,0156 π‘₯ 10βˆ’3
π‘šπ΄
Percobaan II : (Pengosongan
Kapasitor)
𝜏 = 𝑅𝐢
𝜏 = 104
π‘₯ 10βˆ’3
𝜏 = 101
𝑠
1. Dik:
𝑉 = 6 𝑉
𝑑 = 0
𝑅𝐢 = 10 Ω
Dit :
𝑉𝑐 = 𝑉(π‘’βˆ’
𝑑
𝑅𝐢)
𝑉𝑐 = 6(π‘’βˆ’
0
10)
𝑉𝑐 = 6(1)
𝑉𝑐 = 6 π‘₯ 10βˆ’3
π‘£π‘œπ‘™π‘‘
2. Dik:
𝑉 = 6 𝑉
𝑑 = 5
𝑅𝐢 = 10 Ω
Dit :
𝑉𝑐 = 𝑉(π‘’βˆ’
𝑑
𝑅𝐢)
𝑉𝑐 = 6(π‘’βˆ’
5
10)
𝑉𝑐 = 6(0,606)
𝑉𝑐 = 3,636 π‘₯ 10βˆ’3
π‘£π‘œπ‘™π‘‘
3. Dik:
𝑉 = 6 𝑉
𝑑 = 10
𝑅𝐢 = 10 Ω
Dit :
Percobaan II : (Pengosongan arus)
𝜏 = 𝑅𝐢
𝜏 = 104
π‘₯ 10βˆ’3
𝜏 = 101
𝑠
1. Dik:
πΌπ‘œ = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
π‘šπ΄
𝑑 = 0
𝑅𝐢 = 10 Ω
Dit :
𝐼 = πΌπ‘œ(π‘’βˆ’
𝑑
𝑅𝐢)
𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
(π‘’βˆ’
0
10)
𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
(1)
𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
π‘šπ΄
2. Dik:
πΌπ‘œ = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
π‘šπ΄
𝑑 = 5
𝑅𝐢 = 10 Ω
Dit :
𝐼 = πΌπ‘œ(π‘’βˆ’
𝑑
𝑅𝐢)
𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
(π‘’βˆ’
5
10)
𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
(0,606)
𝐼 = 0,3151 π‘₯ 10βˆ’3
π‘šπ΄
3. Dik:
πΌπ‘œ = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
π‘šπ΄
𝑑 = 10
𝑅𝐢 = 10 Ω
Dit :
𝑉𝑐 = 𝑉(π‘’βˆ’
𝑑
𝑅𝐢)
𝑉𝑐 = 6(π‘’βˆ’
10
10)
𝑉𝑐 = 6(0,367)
𝑉𝑐 = 2,202 π‘₯ 10βˆ’3
π‘£π‘œπ‘™π‘‘
4. Dik:
𝑉 = 6 𝑉
𝑑 = 15
𝑅𝐢 = 10 Ω
Dit :
𝑉𝑐 = 𝑉(π‘’βˆ’
𝑑
𝑅𝐢)
𝑉𝑐 = 6(π‘’βˆ’
15
10)
𝑉𝑐 = 6(0,223)
𝑉𝑐 = 1,338 π‘₯ 10βˆ’3
π‘£π‘œπ‘™π‘‘
5. Dik:
𝑉 = 6 𝑉
𝑑 = 20
𝑅𝐢 = 10 Ω
Dit :
𝑉𝑐 = 𝑉(π‘’βˆ’
𝑑
𝑅𝐢)
𝑉𝑐 = 6(π‘’βˆ’
20
10)
𝑉𝑐 = 6(0,135)
𝑉𝑐 = 0,81 π‘₯ 10βˆ’3
π‘£π‘œπ‘™π‘‘
6. Dik:
𝑉 = 6 𝑉
𝑑 = 25
𝑅𝐢 = 10 Ω
Dit :
𝑉𝑐 = 𝑉(π‘’βˆ’
𝑑
𝑅𝐢)
𝑉𝑐 = 6(π‘’βˆ’
25
10)
𝑉𝑐 = 6(0,492)
𝑉𝑐 = 3,636 π‘₯ 10βˆ’3
π‘£π‘œπ‘™π‘‘
7. Dik:
𝑉 = 6 𝑉
𝑑 = 30
𝑅𝐢 = 10 Ω
Dit :
𝑉𝑐 = 𝑉(π‘’βˆ’
𝑑
𝑅𝐢)
𝐼 = πΌπ‘œ(π‘’βˆ’
𝑑
𝑅𝐢)
𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
(π‘’βˆ’
10
10)
𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
(0,367)
𝐼 = 0,1908 π‘₯ 10βˆ’3
π‘šπ΄
4. Dik:
πΌπ‘œ = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
π‘šπ΄
𝑑 = 15
𝑅𝐢 = 10 Ω
Dit :
𝐼 = πΌπ‘œ(π‘’βˆ’
𝑑
𝑅𝐢)
𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
(π‘’βˆ’
15
10)
𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
(0,223)
𝐼 = 0,1159 π‘₯ 10βˆ’3
π‘šπ΄
5. Dik:
πΌπ‘œ = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
π‘šπ΄
𝑑 = 20
𝑅𝐢 = 10 Ω
Dit :
𝐼 = πΌπ‘œ(π‘’βˆ’
𝑑
𝑅𝐢)
𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
(π‘’βˆ’
20
10)
𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
(0,135)
𝐼 = 0,070 π‘₯ 10βˆ’3
π‘šπ΄
6. Dik:
πΌπ‘œ = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
π‘šπ΄
𝑑 = 25
𝑅𝐢 = 10 Ω
Dit :
𝐼 = πΌπ‘œ(π‘’βˆ’
𝑑
𝑅𝐢)
𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
(π‘’βˆ’
25
10)
𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
(0,082)
𝐼 = 0,0426 π‘₯ 10βˆ’3
π‘šπ΄
7. Dik:
πΌπ‘œ = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
π‘šπ΄
𝑑 = 30
𝑅𝐢 = 10 Ω
Dit :
𝐼 = πΌπ‘œ(π‘’βˆ’
𝑑
𝑅𝐢)
𝑉𝑐 = 6(π‘’βˆ’
30
10)
𝑉𝑐 = 6(0,049)
𝑉𝑐 = 0,294 π‘₯ 10βˆ’3
π‘£π‘œπ‘™π‘‘
8. Dik:
𝑉 = 6 𝑉
𝑑 = 35
𝑅𝐢 = 10 Ω
Dit :
𝑉𝑐 = 𝑉(π‘’βˆ’
𝑑
𝑅𝐢)
𝑉𝑐 = 6(π‘’βˆ’
35
10)
𝑉𝑐 = 6(0,03)
𝑉𝑐 = 0,18 π‘₯ 10βˆ’3
π‘£π‘œπ‘™π‘‘
𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
(π‘’βˆ’
30
10)
𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
(0,049)
𝐼 = 0,0254 π‘₯ 10βˆ’3
π‘šπ΄
8. Dik:
πΌπ‘œ = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
π‘šπ΄
𝑑 = 35
𝑅𝐢 = 10 Ω
Dit :
𝐼 = πΌπ‘œ(π‘’βˆ’
𝑑
𝑅𝐢)
𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
(π‘’βˆ’
35
10)
𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3
(0,03)
𝐼 = 0,0156 π‘₯ 10βˆ’3
π‘šπ΄
G. PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum yang telah di lakukan yaitu rangkaian resistor dan
capasitor (RRC). Rangkaian RC merupakan suatu rangkaian listrik yang memiliki
kombinasi komponen resistor dan kapasitor, dimana komponen tersebut pada
percobaan kali ini dirangkai secara seri. Pada percobaan kali ini praktikan melakukan
pengisian dan pengosongan pada kapasitor untuk mengukur tegangan dan arus pada
saat pengsian maupun pengosongan.
Pada kapasitor, di dapatkan data berupa besarnya tegangan dan kuat arus yang
di tunjukkan multimeter. Besarnya tegangan dan kuat arus ini juga dapat di hitung
dengan menggunakan persamaannya. Pada praktikum ini praktikan akan
membandingkan besarnya nilai tegangan dan kuat arus yang didapat saat percobaan dan
melalui perhitungan yang seharusnya memilki nilai yang sama besarnya.
Kapasitor merupakan alat yang di gunakan untuk menyimpan muatan atau
energi, kapasitor yang praktikan gunakan yaitu kapasitor 0,001 F dan menggunakan
resistor 10000 ohm. Resistor pada percobaan ini berfungsi untuk mentransfer arus
listrik kekapasitor.
Percobaan pertama yaitu melakukan pengisian pada kapasitor. Pada saat
menekan tombol power pada catu daya dan menekan tombol pada saklar secara
bersamaan yang di ukur oleh stopwatch. Berdasarkan data yang di peroleh sebagaimana
telah di tuliskan dalam data pengamatan bahwa pada saat pengisian kapasitor tegangan
pada kapasitor semakin lama semakin meningkat yang artinya kapasitor mulai terisi.
Kenaikan tegangan ini semakin lambat yang disebabkan karena muatan yang sudah ada
pada kapasitor tersebut melawan pertambahan muatan yang masuk pada kapasitor
tersebut, maka untuk menaikkan tegangan pada kapasitor di perlukan waktu yang cukup
lama. Dan arus berdasarkan data yang di peroleh semakin kecil, karena di hambat oleh
tegangan yang semakin besar semakin lama waktu yang di gunakan maka pengisian
semakin lambat.
Pada percobaan kedua yaitu melakukan pengosongan pada kapasitor pada saat
catu daya di matikan dan bersamaan di ukur oleh stopwatch, nilai tegangan yang terukur
terus turun yang artinya kapasitor mulai mengosongkan tegangan. Penurunan tegangan
ini semakin melambat karena muatan pada kapasitor melawan pengurangan muatan
pada kapasitor tersebut. Dan rus menunjukkan semakin lama semakin turun.
Jika di bandingkan dengan kuat arus dan tegangan yang di peroleh melalui
perhitungan, baik saat pengisian maupun pengosongan kapasitor memiliki nilai yang
berbeda. Beberapa faktor dapat menyebabkan terjadinya hal seperti ini pada saat
praktikum, perbandingan nilai yang mendekati antara praktikum dan perhitungan yaitu
pada saat pengisian dan pengosongan, baik itu dikapasitor tersebut maupun di arus
kapasitor tersebut yaitu pada nilai nya yang mendekati nilai praktikum ketika praktikan
menghitungnya dengan memasukan rumus arus dan kapasitor saat pengisian dan
pengosongan.
Kedua metode tersebut seharusnya memiliki nilai yang sama, tetapi kendala
pada saat praktikum dilaksanakan yang salah satunya praktikan belum terlalu
memahami saat pengosongan dan pengisian dimulainya sehingga membuat nilai kedua
metode tersebut menjadi berbeda, ketelitian pada saat mengamati nilai yang di
tunjukkan multimeter juga perlu di tingkatkan kembali.
Percobaan kali ini masih banyak kesalahan-kesalahan yang terjadi, terutama
kesalahan pada praktikum sendiri dimana praktikan kurang telitinya dalam tingkat
ketelitiannya tersebut. Namun praktikan dapat menjalankan praktikum rangkaian
resistor dan kapasitor (RRC) dengan berjalan secara lancar dengan bimbingan dari kak
Lukman.
H. TUGAS PASCA PRAKTIKUM
1. Sebutkan faktor yang mempengaruhi proses pengisian dan pengosongan kapasitor!
Jawab :
Faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitor adalah :
a. Besarnya nilai resistor yang digunakan.
b. Nilai kapasitansi yang di gunakan.
c. Tetapan nilai yang di gunakan pada sumber tegangan.
d. Luas antar plat kapasitor, semakin besar arus tersebut maka semakin
kapasitansinya juga semakin besar.
e. Jarak antar plat, di jarak antar plat semakin besar maka semakin kapasitansinya
juga semakin besar.
2. Buatlah grafik hubungan antara tegangan dan arus terhadap waktu menggunakan
Ms. Excel dan jelaskan
Jawab :
Pada saat pengisian kapasitor, tegangan pada kapasitor semakin lama semakin
meningkat, kenaikkan tegangan ini semakin lambat karena muatan yang sudah ada
pada kapasitor tersebut melawan pertambahan muatan yang masuk pada kapasitor.
Dan arus semakin lama semakin kecil karena di hambat oleh tegangan yang
semakin besar.
0,98
3,84
4,36
4,71 4,87
5,09 5,21
5,42
0,52
0,32 0,27 0,14 0,09 0,06 0,04 0,030
1
2
3
4
5
6
0 5 10 15 20 25 30 35
Admission filling chart
Vc (Volt) I (Ampere)
Pada saat pengosongan kapasitor nilai tegangan semakin lama semakin menurun
dan penurunan tegangan ini semakin melambat dan arus pada kapasitor semakin
lama semakin menuju angka 0.
3. Mengapa saat mengukur arus amperemeter di pasang seri, sedangkan saat
mengukur tegangan voltmeter di pasang pararel ? jelaskan!
Jawab :
Amperemeter merupakan alat ukur untuk mengukur besarnya arus listrik di suatu
titik rangkaian. Dengan demikian, alat amperemeter ini harus dirangkai secara seri
karena besar arus pada rangkaian seri tetap sama. Jika amperemeter dipasang
paralel maka arus akan berbeda-beda di setiap cabang dan arus listrik akan terbagi
menjadi beberapa bagian. Voltmeter merupakan alat yang di gunakan untuk
mengukur tegangan. Alat voltmeter ini digunakan untuk mengukur suatu tegangan
dan suatu perbedaan antara satu titik dengan titik yang lain serta beda potential
sehingga harus dipasang paralel. Jika pasang secara seri, maka tidak akan ada yang
terukur karena tidak mendeteksi adanya perubahan suatu tegangan dan beda
potential.
I. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah di lakukan dapat di simpulkan bahwa.
a. Kapasitor di gunakan untuk menyimpan muatan listrik secara sementara, kapasitor
dapat diisi dan di kosongkan dari muatan-muatan listrik.
4,07
1,98
1,19
0,92
0,56
0,36 0,24 0,15
0,52
0,32 0,27
0,14 0,09 0,06 0,04 00
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
0 5 10 15 20 25 30 35
Clearing Out Chart
Vc (Volt) I (Ampere)
b. Pengosongan dan pengisian kapasitor di lakukan dengan mengukur nilai kuat arus
dan tegangannya.
c. Perbedaan nilai kuat arus dan tegangan yang di dapat saat percobaan dan secara
hitungan dapat dikarenakan kesalahan praktikan saat melakukan percobaan.
d. Pada saat pengisian kapasitor, tegangan pada kapasitor semakin lama semakin
meningkat, kenaikkan tegangan ini semakin lambat karena muatan yang sudah ada
pada kapasitor tersebut melawan pertambahan muatan yang masuk pada kapasitor.
Dan arus semakin lama semakin kecil karena di hambat oleh tegangan yang
semakin besar.
e. Pada saat pengosongan kapasitor nilai tegangan semakin lama semakin menurun
dan penurunan tegangan ini semakin melambat dan arus pada kapasitor semakin
lama semakin menuju angka 0.
J. KOMENTAR
a. Lakukanlah percobaan ini dengan teliti karena pada saat selang waktu 5 detik angka
pada multimeter cepat sekali berubah.
b. Lakukan percobaan ini dengan dua orang atau lebih jika kurang dari dua orang akan
kesulitan untuk mengambil datanya.
c. Pelajari terlebih dahulu rangkaian resistor dan kapasitor agar pada saat praktikum,
data yang kita dapat pada percobaan (RRC) ini benar.
d. Berhati-hatilah dalam percobaan ini karena berhubungan dengan arus listrik.
K. DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, D. C. (2014). Fisika Dasar Jilid 7 Edisi ke Tujuh. Jakarta: Erlangga.
Sutrisno, A. T. (2009). Fisika dasar jilid 2. jakarta: lembaga penelitian uin jakarta.
Suwarna, R. (2018, Februari 22). Rangkaian Resistor dan Capasitor (RRC).
https//www.file.upi.edu/direktori/FMIPA/JUR-PEND-FISIKA/Irma-Rahma-
Suwarma/Rangkaian-RC.Pengisian-Kapasitor.pdf.
Suyamto. (2009). fisika bahan listrik. yogyakarta: pustaka belajar.
Tripler, P. A. (1998). Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid II. Jakarta: Erlangga.
Yasmarianto. (2018, Februari 23). Kapasitor dan Rangkaian RC.
https://www.staff.gunadarma.ac.id/files/listrik+dinamik+2.pdf.
L. LAMPIRAN

More Related Content

What's hot

LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"Varilia Wardani
Β 
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmLaporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmNurul Hanifah
Β 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeterSimon Patabang
Β 
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1Annisa Icha
Β 
Pengisian pengosongan kapasitor
Pengisian pengosongan kapasitor Pengisian pengosongan kapasitor
Pengisian pengosongan kapasitor Wahyu Pratama
Β 
Fisika inti diktat
Fisika inti diktatFisika inti diktat
Fisika inti diktatKevin Maulana
Β 
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat PadatIkatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat PadatAhmad Faisal Harish
Β 
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombangayu purwati
Β 
Laporan praktikum karakteristik dioda
Laporan praktikum karakteristik diodaLaporan praktikum karakteristik dioda
Laporan praktikum karakteristik diodaIlham Kholfihim Marpaung
Β 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2keynahkhun
Β 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiFauzi Nugroho
Β 
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)Dandi Ardiansyah Putra
Β 
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiSamantars17
Β 
Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik lindkw
Β 
Makalah pengisian dan pengosongan
Makalah pengisian dan pengosonganMakalah pengisian dan pengosongan
Makalah pengisian dan pengosonganYulia Annisa
Β 
Teorema thevenin dan norton
Teorema thevenin dan nortonTeorema thevenin dan norton
Teorema thevenin dan nortonRetnoWulan26
Β 
2 a medan listrik
2 a medan listrik2 a medan listrik
2 a medan listrikMario Yuven
Β 
Fluks Listrik dan Hukum Gauss
Fluks Listrik dan Hukum GaussFluks Listrik dan Hukum Gauss
Fluks Listrik dan Hukum Gaussanggundiantriana
Β 
Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek FotolistrikLaporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek FotolistrikNurfaizatul Jannah
Β 

What's hot (20)

LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
Β 
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmLaporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Β 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter
Β 
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Β 
Pengisian pengosongan kapasitor
Pengisian pengosongan kapasitor Pengisian pengosongan kapasitor
Pengisian pengosongan kapasitor
Β 
Fisika inti diktat
Fisika inti diktatFisika inti diktat
Fisika inti diktat
Β 
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat PadatIkatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Β 
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Β 
Laporan praktikum karakteristik dioda
Laporan praktikum karakteristik diodaLaporan praktikum karakteristik dioda
Laporan praktikum karakteristik dioda
Β 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2
Β 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik Resonansi
Β 
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Β 
4.hukum gauss
4.hukum gauss4.hukum gauss
4.hukum gauss
Β 
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Β 
Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik
Β 
Makalah pengisian dan pengosongan
Makalah pengisian dan pengosonganMakalah pengisian dan pengosongan
Makalah pengisian dan pengosongan
Β 
Teorema thevenin dan norton
Teorema thevenin dan nortonTeorema thevenin dan norton
Teorema thevenin dan norton
Β 
2 a medan listrik
2 a medan listrik2 a medan listrik
2 a medan listrik
Β 
Fluks Listrik dan Hukum Gauss
Fluks Listrik dan Hukum GaussFluks Listrik dan Hukum Gauss
Fluks Listrik dan Hukum Gauss
Β 
Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek FotolistrikLaporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Β 

Similar to 2 b 59_utut muhammad_laporan_rrc

Bahan ajar fisika relativitas khusus
Bahan ajar fisika relativitas  khususBahan ajar fisika relativitas  khusus
Bahan ajar fisika relativitas khususeli priyatna laidan
Β 
Un fisika smk_2010_(latihan_soal_dan_kunci_jawaban_kelas_xii)-soalujian.net
Un fisika smk_2010_(latihan_soal_dan_kunci_jawaban_kelas_xii)-soalujian.netUn fisika smk_2010_(latihan_soal_dan_kunci_jawaban_kelas_xii)-soalujian.net
Un fisika smk_2010_(latihan_soal_dan_kunci_jawaban_kelas_xii)-soalujian.netEko Supriyadi
Β 
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2Debora Elluisa Manurung
Β 
7082 teknik tenaga_listrik_bab_1
7082 teknik tenaga_listrik_bab_17082 teknik tenaga_listrik_bab_1
7082 teknik tenaga_listrik_bab_1Hermawan Ist
Β 
Laporan Counter Elektronika Digital
Laporan Counter Elektronika DigitalLaporan Counter Elektronika Digital
Laporan Counter Elektronika DigitalSiti Suryanah
Β 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm iumammuhammad27
Β 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm iumammuhammad27
Β 
perhitungan metode PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX)
perhitungan metode PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX)perhitungan metode PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX)
perhitungan metode PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX)eniwijayanti
Β 
Fisdas 2 siti makrifah
Fisdas 2 siti makrifahFisdas 2 siti makrifah
Fisdas 2 siti makrifahRahmat Fauzi
Β 
Tugas Bahasa Indonesia- Jurnal Teknik Elektronika
Tugas Bahasa Indonesia- Jurnal Teknik ElektronikaTugas Bahasa Indonesia- Jurnal Teknik Elektronika
Tugas Bahasa Indonesia- Jurnal Teknik ElektronikaRizky Winarko
Β 
Laporan Praktikum KR-02 Calori Work Pac
Laporan Praktikum KR-02 Calori Work PacLaporan Praktikum KR-02 Calori Work Pac
Laporan Praktikum KR-02 Calori Work PacPanji Adnan Coersea M.
Β 
Modul 5 Kuliah fisika.pptx
Modul 5 Kuliah fisika.pptxModul 5 Kuliah fisika.pptx
Modul 5 Kuliah fisika.pptxYamiYugi15
Β 
Jurnal teknik elektro
Jurnal teknik elektroJurnal teknik elektro
Jurnal teknik elektroRizky Winarko
Β 
UMPTN Fisika 2002 regional II Kode 321
UMPTN Fisika 2002 regional II Kode 321UMPTN Fisika 2002 regional II Kode 321
UMPTN Fisika 2002 regional II Kode 321SMA Negeri 9 KERINCI
Β 
Laporan Eksperimen Tetes Minyak Millikan
Laporan Eksperimen Tetes Minyak MillikanLaporan Eksperimen Tetes Minyak Millikan
Laporan Eksperimen Tetes Minyak MillikanMutiara_Khairunnisa
Β 
Desain balok castellated
Desain balok castellatedDesain balok castellated
Desain balok castellatedAfret Nobel
Β 
UMPTN Fisika 2001 Rayon A Kode 251
UMPTN Fisika 2001 Rayon A Kode 251UMPTN Fisika 2001 Rayon A Kode 251
UMPTN Fisika 2001 Rayon A Kode 251SMA Negeri 9 KERINCI
Β 
Presentasi PKL
Presentasi PKLPresentasi PKL
Presentasi PKLWulan_Ari_K
Β 

Similar to 2 b 59_utut muhammad_laporan_rrc (20)

Bahan ajar fisika relativitas khusus
Bahan ajar fisika relativitas  khususBahan ajar fisika relativitas  khusus
Bahan ajar fisika relativitas khusus
Β 
Un fisika smk_2010_(latihan_soal_dan_kunci_jawaban_kelas_xii)-soalujian.net
Un fisika smk_2010_(latihan_soal_dan_kunci_jawaban_kelas_xii)-soalujian.netUn fisika smk_2010_(latihan_soal_dan_kunci_jawaban_kelas_xii)-soalujian.net
Un fisika smk_2010_(latihan_soal_dan_kunci_jawaban_kelas_xii)-soalujian.net
Β 
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
Β 
7082 teknik tenaga_listrik_bab_1
7082 teknik tenaga_listrik_bab_17082 teknik tenaga_listrik_bab_1
7082 teknik tenaga_listrik_bab_1
Β 
Laporan Counter Elektronika Digital
Laporan Counter Elektronika DigitalLaporan Counter Elektronika Digital
Laporan Counter Elektronika Digital
Β 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i
Β 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i
Β 
perhitungan metode PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX)
perhitungan metode PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX)perhitungan metode PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX)
perhitungan metode PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX)
Β 
Listrik3
Listrik3Listrik3
Listrik3
Β 
Fisdas 2 siti makrifah
Fisdas 2 siti makrifahFisdas 2 siti makrifah
Fisdas 2 siti makrifah
Β 
Tugas Bahasa Indonesia- Jurnal Teknik Elektronika
Tugas Bahasa Indonesia- Jurnal Teknik ElektronikaTugas Bahasa Indonesia- Jurnal Teknik Elektronika
Tugas Bahasa Indonesia- Jurnal Teknik Elektronika
Β 
Laporan Praktikum KR-02 Calori Work Pac
Laporan Praktikum KR-02 Calori Work PacLaporan Praktikum KR-02 Calori Work Pac
Laporan Praktikum KR-02 Calori Work Pac
Β 
Modul 5 Kuliah fisika.pptx
Modul 5 Kuliah fisika.pptxModul 5 Kuliah fisika.pptx
Modul 5 Kuliah fisika.pptx
Β 
Jurnal teknik elektro
Jurnal teknik elektroJurnal teknik elektro
Jurnal teknik elektro
Β 
UMPTN Fisika 2002 regional II Kode 321
UMPTN Fisika 2002 regional II Kode 321UMPTN Fisika 2002 regional II Kode 321
UMPTN Fisika 2002 regional II Kode 321
Β 
Laporan Eksperimen Tetes Minyak Millikan
Laporan Eksperimen Tetes Minyak MillikanLaporan Eksperimen Tetes Minyak Millikan
Laporan Eksperimen Tetes Minyak Millikan
Β 
Desain balok castellated
Desain balok castellatedDesain balok castellated
Desain balok castellated
Β 
UMPTN Fisika 2001 Rayon A Kode 251
UMPTN Fisika 2001 Rayon A Kode 251UMPTN Fisika 2001 Rayon A Kode 251
UMPTN Fisika 2001 Rayon A Kode 251
Β 
P2 eldas
P2 eldasP2 eldas
P2 eldas
Β 
Presentasi PKL
Presentasi PKLPresentasi PKL
Presentasi PKL
Β 

More from umammuhammad27

Space and astronomy science resume
Space and astronomy science resumeSpace and astronomy science resume
Space and astronomy science resumeumammuhammad27
Β 
Simple harmonic movement in bandul
Simple harmonic movement in bandulSimple harmonic movement in bandul
Simple harmonic movement in bandulumammuhammad27
Β 
Rc range (resistor with capacitor)
Rc range (resistor with capacitor)Rc range (resistor with capacitor)
Rc range (resistor with capacitor)umammuhammad27
Β 
Modulus young and ayunan puntir
Modulus young and ayunan puntirModulus young and ayunan puntir
Modulus young and ayunan puntirumammuhammad27
Β 
Cinetic and static friction styles
Cinetic and static friction stylesCinetic and static friction styles
Cinetic and static friction stylesumammuhammad27
Β 
Basic measurement
Basic measurementBasic measurement
Basic measurementumammuhammad27
Β 
Wheatstone bridge
Wheatstone bridgeWheatstone bridge
Wheatstone bridgeumammuhammad27
Β 
Simple harmonic movement in bandul reversibel
Simple harmonic movement in bandul reversibelSimple harmonic movement in bandul reversibel
Simple harmonic movement in bandul reversibelumammuhammad27
Β 
Light emitting diode
Light emitting diodeLight emitting diode
Light emitting diodeumammuhammad27
Β 

More from umammuhammad27 (20)

Space and astronomy science resume
Space and astronomy science resumeSpace and astronomy science resume
Space and astronomy science resume
Β 
Simple harmonic movement in bandul
Simple harmonic movement in bandulSimple harmonic movement in bandul
Simple harmonic movement in bandul
Β 
Resistor
ResistorResistor
Resistor
Β 
Rc range (resistor with capacitor)
Rc range (resistor with capacitor)Rc range (resistor with capacitor)
Rc range (resistor with capacitor)
Β 
Ohm law i
Ohm law iOhm law i
Ohm law i
Β 
Modulus young and ayunan puntir
Modulus young and ayunan puntirModulus young and ayunan puntir
Modulus young and ayunan puntir
Β 
Magnetic field
Magnetic fieldMagnetic field
Magnetic field
Β 
Cinetic and static friction styles
Cinetic and static friction stylesCinetic and static friction styles
Cinetic and static friction styles
Β 
Capacitors
CapacitorsCapacitors
Capacitors
Β 
Calorimeter
CalorimeterCalorimeter
Calorimeter
Β 
Basic measurement
Basic measurementBasic measurement
Basic measurement
Β 
Atwood aircraft
Atwood aircraftAtwood aircraft
Atwood aircraft
Β 
Wheatstone bridge
Wheatstone bridgeWheatstone bridge
Wheatstone bridge
Β 
Simple harmonic movement in bandul reversibel
Simple harmonic movement in bandul reversibelSimple harmonic movement in bandul reversibel
Simple harmonic movement in bandul reversibel
Β 
Project board
Project boardProject board
Project board
Β 
Power supply
Power supplyPower supply
Power supply
Β 
Ohm law ii
Ohm law iiOhm law ii
Ohm law ii
Β 
Multimeter
MultimeterMultimeter
Multimeter
Β 
Moment inertia
Moment inertiaMoment inertia
Moment inertia
Β 
Light emitting diode
Light emitting diodeLight emitting diode
Light emitting diode
Β 

Recently uploaded

Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
Β 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
Β 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
Β 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
Β 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
Β 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
Β 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
Β 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
Β 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
Β 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
Β 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
Β 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
Β 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
Β 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
Β 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
Β 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
Β 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
Β 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
Β 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
Β 

Recently uploaded (20)

Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Β 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
Β 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Β 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
Β 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
Β 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
Β 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
Β 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Β 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Β 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
Β 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Β 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
Β 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
Β 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
Β 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Β 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Β 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Β 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
Β 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Β 

2 b 59_utut muhammad_laporan_rrc

  • 1. LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II β€œRANGKAIAN RC (RESISTOR DENGAN CAPASITOR)” TANGGAL PENGUMPULAN : 26th of February 2018 M TANGGAL PRAKTIKUM : 21st of February 2018 M WAKTU PRAKTIKUM : 11.30-selesai WIB NAMA : UTUT MUHAMMAD NIM : 11170163000059 KELOMPOK / KLOTER : -/ 1 (SATU) NAMA : 1. UTUT MUHAMMAD (11170163000059) 2. RIFKA KAMALIA W (11170163000046) KELAS : PENDIDIKAN FISIKA 2B LABORATORIUM FISIKA DASAR PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017
  • 2. β€œRANGKAIAN RC (RESISTOR DENGAN CAPASITOR)” TUGAS AKHIR PRAKTIKUM A. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengisian dan pengosongan kapasitor. 2. Memahami karakteristik kapasitor. B. DASAR TEORI Kapasitor adalah alat yang di gunakan untuk menyimpan muatan dan energi. Kapasitor terdiri dari dua konduktor yang berdekatan tetapi terisolasi satu sama lain dan membawa muatan yang sama besar. Kapasitor di gunakan sebagai cahaya kilat pada kamera, meredam loncatan bunga api dalam rangkaian lampu, dan sebagai penyaring frekuensi dalam muatan listrik. (Suwarma. File. upi. ac. Id. 2014) Kapasitor merupakan alat yang di gunakan untuk menyimpan muatan listrik. Kapasitor biasanya terdiri atas dua benda yang merupakan penghantar (biasannya pelat atau lembaran) yang di letakkan berdekatan tetapi tidak saling menyentuh. (Giancoli, 2014: 47) Kapasitor banyak di gunakan pada rangkaian-rangkaian elektronika dan kadang-kadang di sebut kondensator. Kapasitor dapat mennyimpan muatan selama jangka waktu tertentu. Kapasitor di manfaatkan seperti pada lampu kilat kamera pula, dan terdapat juga pada baterai handphone. (Giancoli, 2014 ) Fungsi lain dari kapasitor yaitu sebagai cadangan energi ketika si kulit elektronik terputus secara tiba-tiba. Hal ini karena adanya arus transien pada kapasitor. Kapasitor (kondensator) secara struktur prinsipnya terdiri dari dua buah pelat konduktor yang berlawanan muatan, masing-masing memiliki luas permukaan A, dan mempunyai muatan persatuan luas. Konduktor. Zat inilah yang nantinya akan memerangkap (menampung) electron-elektron bebas. Muatan berada pada permukaan konduktor yang jumlah muatan negatif dan positif sama besar. Bahan dielektrik adalah bahan yang jika tidak terdapat medan listrik bersifat isolator, namun jika ada medan listrik yang melewatinya, maka akan terbentuk dipol-dipol listrik, yang arah medan magnetnya melawan medan listrik semula. (Yasmanrianto.staff.gunadarma.ac.id) Kapasitor juga mempunyai sifat. Sifat-sifat dari kapasitor ini tergantung pada bahan di elektriknya, dimana salah satu dari sifat ini adalah tegangan dadal (break down voltage) Vd. Bila tegangan operasinya V dan V<Vd, maka arus bocor pada kapasitor
  • 3. berharga kecil. Sebaliknya bila V>Vd arus bocornya besar dan dapat merusak kapasitor itu sendiri. Arus bocor tersebut akan bertambah cepat bila suhunya naik. (Suyamto, 2008 : 90) Kapasitor dan resistor sering kali di temukan bersamaan pada rangkaian analisis rangkaian RC ini adalah ketika saklar S di tutup, Arus segera mulai mengalir melalui rangkaian. Elektron-elektron akan mengalir ke luar dari terminal negatif baterai, melalui resistor R, dan terkumpul di pelat teratas kapasitor elektron akan mengalir ke terminal positif baterai, meninggalkan muatan positif di pelat yang lain dan kapasitor tersebut. Sementara muatan terkumpul pada kapasitor. Beda potential antar pelatnya bertambah, dan arus di perkecil sampai akhirnya tegangan kapasitor sama dengan GGL baterai. Akibatnya tidak ada beda potential pada resistor dan tidak ada aliran arus lebih lanjut. Beda potential pada kapasitor sebanding dengan muatan pada kapasitor.(𝑉 = 𝑄 𝐢 ) dengan demikian bertambah terhadap waktu. Bentuk sebenarnya dari kurva ini adalah eksponensial. Bentuk ini dinyatakan dengan rumus 𝑉 = πœ€(1 βˆ’ π‘’βˆ’ 𝑑 𝑅𝐢) dimana V adalah tegangan kapasitor sabagai fungsi waktu t. Hasil kali hambatan R dengan kapasitansi C, yang muncul pada eksponen di sebut konstanta waktu 𝜏 dari rangkaian (𝑑 = 𝑅𝐢). Konstanta waktu merupakan pengukuran seberapa cepat kapasitor termuati. Jika hambatan jauh lebih kecil, konstanta waktu jauh lebih kecil dan kapasitor hampir langsung termuati. Hal ini masuk akal karena hambatan yang lebih kecil akan lebih tidak menghambat aliran arus. Semua rangkaian mengandung hambatan sehingga kapasitor tidak akan pernah bisa termuati dengan langsung jika di hubungkan ke baterai (Sustrisno, Tjahjono, 2009 : 175-176) Nilai kapasitas atau kapasitansi kapasitor yaitu jumlah muatan listrik yang tersimpan. Persamaan kapasitansi dinotasikan : (𝐢 = 𝑄 𝑉 ) dimana : C = Kapasitansi (F) Q = Muatan Listrik (Coloumb) V = Beda Potential (Volt) Nilai kapasitansi tidak selalu bergantung pada nilai Q dan V. Besar nilai kapasitansi bergantung pada ukuran, bentuk, dan posisi kedua keping serta jenis material dan pemisah (insulator). (Tripler, 1998)
  • 4. C. ALAT dan BAHAN NO GAMBAR NAMA ALAT DAN BAHAN 1 Catu Daya 2 Saklar 3 Kabel Penghubung 4 Capit Buaya 5 Stopwatch 6 Project Board 7 Kapasitor 1000 πœ‡πΉ
  • 5. NO GAMBAR NAMA ALAT DAN BAHAN 8 Resistor 10000 ohm 9 Jumper 10 Multimeter D. LANGKAH KERJA Percobaan I NO GAMBAR LANGKAH KERJA 1 Siapkan alat dan bahan. Buat rangkaian RC sama dengan petunjuk praktikum 2 Nyalakan Power Supply, kemudian atur tegangan pada power Supply yaitu sebesar 6 volt. 3 Siapkan Stopwatch
  • 6. NO GAMBAR LANGKAH KERJA 4 Tekan saklar bersamaan dengan menyalakan Stopwatch. 5 Catat tegangan dan arus percobaan yang di lakukan Percobaan II NO GAMBAR LANGKAH KERJA 1 Matikan power supply kemudian menutup kembali saklar sehingga tidak ada sumber tegangan 2 Kemudian tutup saklar secara bersamaan dengan menjalankan stopwatch. 3 Catat tegangan dan arus sesuai dengan waktu.
  • 7. E. DATA PERCOBAAN Percobaan I (Pengisian Kapasitor) C = 10βˆ’3 R= 104 Ω RC=101 Ω NO Waktu (s) Vc (Volt) I (Ampere) mA 1 0 0,98 0,52 2 5 3,84 0,32 3 10 4,36 0,27 4 15 4,71 0,14 5 20 4,87 0,09 6 25 5,09 0,06 7 30 5,21 0,04 8 35 5,42 0,03 C = 10βˆ’3 R= 104 Ω RC=101 Ω Percobaan II (Pengosongan Kapasitor) NO Waktu (s) Vc (Volt) I (Ampere) mA 1 0 4,07 0,52 2 5 1,98 0,32 3 10 1,19 0,27 4 15 0,92 0,14 5 20 0,56 0,09 6 25 0,36 0,06 7 30 0,24 0,04 8 35 0,15 0
  • 8. F. PENGOLAHAN DATA Percobaan I : (Pengisian Kapasitor) 𝜏 = 𝑅𝐢 𝜏 = 104 π‘₯ 10βˆ’3 𝜏 = 101 𝑠 1. Dik: πœ€ = 6 𝑉 𝑑 = 0 𝑅𝐢 = 10 Ω Dit : 𝑉𝑐 = πœ€(1 βˆ’ π‘’βˆ’ 𝑑 𝑅𝐢) 𝑉𝑐 = 6(1 βˆ’ π‘’βˆ’ 0 10) 𝑉𝑐 = 6(1 βˆ’ 1) 𝑉𝑐 = 6(0) 𝑉𝑐 = 0 π‘£π‘œπ‘™π‘‘ 2. Dik: πœ€ = 6 𝑉 𝑑 = 5 𝑅𝐢 = 10 Ω Dit : 𝑉𝑐 = πœ€(1 βˆ’ π‘’βˆ’ 𝑑 𝑅𝐢) 𝑉𝑐 = 6(1 βˆ’ π‘’βˆ’ 5 10) 𝑉𝑐 = 6(1 βˆ’ 0,606) 𝑉𝑐 = 6(0,394) 𝑉𝑐 = 2,364 π‘£π‘œπ‘™π‘‘ 3. Dik: πœ€ = 6 𝑉 𝑑 = 10 𝑅𝐢 = 10 Ω Dit : 𝑉𝑐 = πœ€(1 βˆ’ π‘’βˆ’ 𝑑 𝑅𝐢) 𝑉𝑐 = 6(1 βˆ’ π‘’βˆ’ 10 10) 𝑉𝑐 = 6(1 βˆ’ 0,367) 𝑉𝑐 = 6(0,633) 𝑉𝑐 = 3,798 π‘£π‘œπ‘™π‘‘ 4. Dik: πœ€ = 6 𝑉 𝑑 = 15 𝑅𝐢 = 10 Ω Percobaan I : (Pengisian arus) 𝜏 = 𝑅𝐢 𝜏 = 104 π‘₯ 10βˆ’3 𝜏 = 101 𝑠 1. Dik: πΌπ‘œ = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 π‘šπ΄ 𝑑 = 0 𝑅𝐢 = 10 Ω Dit : 𝐼 = πΌπ‘œ(π‘’βˆ’ 𝑑 𝑅𝐢) 𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 (π‘’βˆ’ 0 10) 𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 (1) 𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 π‘šπ΄ 2. Dik: πΌπ‘œ = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 π‘šπ΄ 𝑑 = 5 𝑅𝐢 = 10 Ω Dit : 𝐼 = πΌπ‘œ(π‘’βˆ’ 𝑑 𝑅𝐢) 𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 (π‘’βˆ’ 5 10) 𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 (0,606) 𝐼 = 0,3151 π‘₯ 10βˆ’3 π‘šπ΄ 3. Dik: πΌπ‘œ = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 π‘šπ΄ 𝑑 = 10 𝑅𝐢 = 10 Ω Dit : 𝐼 = πΌπ‘œ(π‘’βˆ’ 𝑑 𝑅𝐢) 𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 (π‘’βˆ’ 10 10) 𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 (0,367) 𝐼 = 0,1908 π‘₯ 10βˆ’3 π‘šπ΄ 4. Dik: πΌπ‘œ = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 π‘šπ΄ 𝑑 = 15 𝑅𝐢 = 10 Ω
  • 9. Dit : 𝑉𝑐 = πœ€(1 βˆ’ π‘’βˆ’ 𝑑 𝑅𝐢) 𝑉𝑐 = 6(1 βˆ’ π‘’βˆ’ 15 10) 𝑉𝑐 = 6(1 βˆ’ 0,223) 𝑉𝑐 = 6(0,777) 𝑉𝑐 = 4,662 π‘£π‘œπ‘™π‘‘ 5. Dik: πœ€ = 6 𝑉 𝑑 = 20 𝑅𝐢 = 10 Ω Dit : 𝑉𝑐 = πœ€(1 βˆ’ π‘’βˆ’ 𝑑 𝑅𝐢) 𝑉𝑐 = 6(1 βˆ’ π‘’βˆ’ 20 10) 𝑉𝑐 = 6(1 βˆ’ 0,135) 𝑉𝑐 = 6(0,865) 𝑉𝑐 = 5,19 π‘£π‘œπ‘™π‘‘ 6. Dik: πœ€ = 6 𝑉 𝑑 = 25 𝑅𝐢 = 10 Ω Dit : 𝑉𝑐 = πœ€(1 βˆ’ π‘’βˆ’ 𝑑 𝑅𝐢) 𝑉𝑐 = 6(1 βˆ’ π‘’βˆ’ 25 10) 𝑉𝑐 = 6(1 βˆ’ 0,082) 𝑉𝑐 = 6(0,918) 𝑉𝑐 = 5,508 π‘£π‘œπ‘™π‘‘ 7. Dik: πœ€ = 6 𝑉 𝑑 = 30 𝑅𝐢 = 10 Ω Dit : 𝑉𝑐 = πœ€(1 βˆ’ π‘’βˆ’ 𝑑 𝑅𝐢) 𝑉𝑐 = 6(1 βˆ’ π‘’βˆ’ 30 10) 𝑉𝑐 = 6(1 βˆ’ 0,049) 𝑉𝑐 = 6(0,951) 𝑉𝑐 = 5,706π‘£π‘œπ‘™π‘‘ 8. Dik: πœ€ = 6 𝑉 𝑑 = 35 Dit : 𝐼 = πΌπ‘œ(π‘’βˆ’ 𝑑 𝑅𝐢) 𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 (π‘’βˆ’ 15 10) 𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 (0,223) 𝐼 = 0,1159 π‘₯ 10βˆ’3 π‘šπ΄ 5. Dik: πΌπ‘œ = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 π‘šπ΄ 𝑑 = 20 𝑅𝐢 = 10 Ω Dit : 𝐼 = πΌπ‘œ(π‘’βˆ’ 𝑑 𝑅𝐢) 𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 (π‘’βˆ’ 20 10) 𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 (0,135) 𝐼 = 0,070 π‘₯ 10βˆ’3 π‘šπ΄ 6. Dik: πΌπ‘œ = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 π‘šπ΄ 𝑑 = 25 𝑅𝐢 = 10 Ω Dit : 𝐼 = πΌπ‘œ(π‘’βˆ’ 𝑑 𝑅𝐢) 𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 (π‘’βˆ’ 25 10) 𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 (0,082) 𝐼 = 0,0426 π‘₯ 10βˆ’3 π‘šπ΄ 7. Dik: πΌπ‘œ = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 π‘šπ΄ 𝑑 = 30 𝑅𝐢 = 10 Ω Dit : 𝐼 = πΌπ‘œ(π‘’βˆ’ 𝑑 𝑅𝐢) 𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 (π‘’βˆ’ 30 10) 𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 (0,049) 𝐼 = 0,0254 π‘₯ 10βˆ’3 π‘šπ΄ 8. Dik: πΌπ‘œ = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 π‘šπ΄ 𝑑 = 35 𝑅𝐢 = 10 Ω
  • 10. 𝑅𝐢 = 10 Ω Dit : 𝑉𝑐 = πœ€(1 βˆ’ π‘’βˆ’ 𝑑 𝑅𝐢) 𝑉𝑐 = 6(1 βˆ’ π‘’βˆ’ 35 10) 𝑉𝑐 = 6(1 βˆ’ 0,03) 𝑉𝑐 = 6(0,97) 𝑉𝑐 = 5,82 π‘£π‘œπ‘™π‘‘ Dit : 𝐼 = πΌπ‘œ(π‘’βˆ’ 𝑑 𝑅𝐢) 𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 (π‘’βˆ’ 35 10) 𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 (0,03) 𝐼 = 0,0156 π‘₯ 10βˆ’3 π‘šπ΄ Percobaan II : (Pengosongan Kapasitor) 𝜏 = 𝑅𝐢 𝜏 = 104 π‘₯ 10βˆ’3 𝜏 = 101 𝑠 1. Dik: 𝑉 = 6 𝑉 𝑑 = 0 𝑅𝐢 = 10 Ω Dit : 𝑉𝑐 = 𝑉(π‘’βˆ’ 𝑑 𝑅𝐢) 𝑉𝑐 = 6(π‘’βˆ’ 0 10) 𝑉𝑐 = 6(1) 𝑉𝑐 = 6 π‘₯ 10βˆ’3 π‘£π‘œπ‘™π‘‘ 2. Dik: 𝑉 = 6 𝑉 𝑑 = 5 𝑅𝐢 = 10 Ω Dit : 𝑉𝑐 = 𝑉(π‘’βˆ’ 𝑑 𝑅𝐢) 𝑉𝑐 = 6(π‘’βˆ’ 5 10) 𝑉𝑐 = 6(0,606) 𝑉𝑐 = 3,636 π‘₯ 10βˆ’3 π‘£π‘œπ‘™π‘‘ 3. Dik: 𝑉 = 6 𝑉 𝑑 = 10 𝑅𝐢 = 10 Ω Dit : Percobaan II : (Pengosongan arus) 𝜏 = 𝑅𝐢 𝜏 = 104 π‘₯ 10βˆ’3 𝜏 = 101 𝑠 1. Dik: πΌπ‘œ = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 π‘šπ΄ 𝑑 = 0 𝑅𝐢 = 10 Ω Dit : 𝐼 = πΌπ‘œ(π‘’βˆ’ 𝑑 𝑅𝐢) 𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 (π‘’βˆ’ 0 10) 𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 (1) 𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 π‘šπ΄ 2. Dik: πΌπ‘œ = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 π‘šπ΄ 𝑑 = 5 𝑅𝐢 = 10 Ω Dit : 𝐼 = πΌπ‘œ(π‘’βˆ’ 𝑑 𝑅𝐢) 𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 (π‘’βˆ’ 5 10) 𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 (0,606) 𝐼 = 0,3151 π‘₯ 10βˆ’3 π‘šπ΄ 3. Dik: πΌπ‘œ = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 π‘šπ΄ 𝑑 = 10 𝑅𝐢 = 10 Ω Dit :
  • 11. 𝑉𝑐 = 𝑉(π‘’βˆ’ 𝑑 𝑅𝐢) 𝑉𝑐 = 6(π‘’βˆ’ 10 10) 𝑉𝑐 = 6(0,367) 𝑉𝑐 = 2,202 π‘₯ 10βˆ’3 π‘£π‘œπ‘™π‘‘ 4. Dik: 𝑉 = 6 𝑉 𝑑 = 15 𝑅𝐢 = 10 Ω Dit : 𝑉𝑐 = 𝑉(π‘’βˆ’ 𝑑 𝑅𝐢) 𝑉𝑐 = 6(π‘’βˆ’ 15 10) 𝑉𝑐 = 6(0,223) 𝑉𝑐 = 1,338 π‘₯ 10βˆ’3 π‘£π‘œπ‘™π‘‘ 5. Dik: 𝑉 = 6 𝑉 𝑑 = 20 𝑅𝐢 = 10 Ω Dit : 𝑉𝑐 = 𝑉(π‘’βˆ’ 𝑑 𝑅𝐢) 𝑉𝑐 = 6(π‘’βˆ’ 20 10) 𝑉𝑐 = 6(0,135) 𝑉𝑐 = 0,81 π‘₯ 10βˆ’3 π‘£π‘œπ‘™π‘‘ 6. Dik: 𝑉 = 6 𝑉 𝑑 = 25 𝑅𝐢 = 10 Ω Dit : 𝑉𝑐 = 𝑉(π‘’βˆ’ 𝑑 𝑅𝐢) 𝑉𝑐 = 6(π‘’βˆ’ 25 10) 𝑉𝑐 = 6(0,492) 𝑉𝑐 = 3,636 π‘₯ 10βˆ’3 π‘£π‘œπ‘™π‘‘ 7. Dik: 𝑉 = 6 𝑉 𝑑 = 30 𝑅𝐢 = 10 Ω Dit : 𝑉𝑐 = 𝑉(π‘’βˆ’ 𝑑 𝑅𝐢) 𝐼 = πΌπ‘œ(π‘’βˆ’ 𝑑 𝑅𝐢) 𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 (π‘’βˆ’ 10 10) 𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 (0,367) 𝐼 = 0,1908 π‘₯ 10βˆ’3 π‘šπ΄ 4. Dik: πΌπ‘œ = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 π‘šπ΄ 𝑑 = 15 𝑅𝐢 = 10 Ω Dit : 𝐼 = πΌπ‘œ(π‘’βˆ’ 𝑑 𝑅𝐢) 𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 (π‘’βˆ’ 15 10) 𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 (0,223) 𝐼 = 0,1159 π‘₯ 10βˆ’3 π‘šπ΄ 5. Dik: πΌπ‘œ = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 π‘šπ΄ 𝑑 = 20 𝑅𝐢 = 10 Ω Dit : 𝐼 = πΌπ‘œ(π‘’βˆ’ 𝑑 𝑅𝐢) 𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 (π‘’βˆ’ 20 10) 𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 (0,135) 𝐼 = 0,070 π‘₯ 10βˆ’3 π‘šπ΄ 6. Dik: πΌπ‘œ = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 π‘šπ΄ 𝑑 = 25 𝑅𝐢 = 10 Ω Dit : 𝐼 = πΌπ‘œ(π‘’βˆ’ 𝑑 𝑅𝐢) 𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 (π‘’βˆ’ 25 10) 𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 (0,082) 𝐼 = 0,0426 π‘₯ 10βˆ’3 π‘šπ΄ 7. Dik: πΌπ‘œ = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 π‘šπ΄ 𝑑 = 30 𝑅𝐢 = 10 Ω Dit : 𝐼 = πΌπ‘œ(π‘’βˆ’ 𝑑 𝑅𝐢)
  • 12. 𝑉𝑐 = 6(π‘’βˆ’ 30 10) 𝑉𝑐 = 6(0,049) 𝑉𝑐 = 0,294 π‘₯ 10βˆ’3 π‘£π‘œπ‘™π‘‘ 8. Dik: 𝑉 = 6 𝑉 𝑑 = 35 𝑅𝐢 = 10 Ω Dit : 𝑉𝑐 = 𝑉(π‘’βˆ’ 𝑑 𝑅𝐢) 𝑉𝑐 = 6(π‘’βˆ’ 35 10) 𝑉𝑐 = 6(0,03) 𝑉𝑐 = 0,18 π‘₯ 10βˆ’3 π‘£π‘œπ‘™π‘‘ 𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 (π‘’βˆ’ 30 10) 𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 (0,049) 𝐼 = 0,0254 π‘₯ 10βˆ’3 π‘šπ΄ 8. Dik: πΌπ‘œ = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 π‘šπ΄ 𝑑 = 35 𝑅𝐢 = 10 Ω Dit : 𝐼 = πΌπ‘œ(π‘’βˆ’ 𝑑 𝑅𝐢) 𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 (π‘’βˆ’ 35 10) 𝐼 = 0,52 π‘₯ 10βˆ’3 (0,03) 𝐼 = 0,0156 π‘₯ 10βˆ’3 π‘šπ΄ G. PEMBAHASAN Berdasarkan praktikum yang telah di lakukan yaitu rangkaian resistor dan capasitor (RRC). Rangkaian RC merupakan suatu rangkaian listrik yang memiliki kombinasi komponen resistor dan kapasitor, dimana komponen tersebut pada percobaan kali ini dirangkai secara seri. Pada percobaan kali ini praktikan melakukan pengisian dan pengosongan pada kapasitor untuk mengukur tegangan dan arus pada saat pengsian maupun pengosongan. Pada kapasitor, di dapatkan data berupa besarnya tegangan dan kuat arus yang di tunjukkan multimeter. Besarnya tegangan dan kuat arus ini juga dapat di hitung dengan menggunakan persamaannya. Pada praktikum ini praktikan akan membandingkan besarnya nilai tegangan dan kuat arus yang didapat saat percobaan dan melalui perhitungan yang seharusnya memilki nilai yang sama besarnya. Kapasitor merupakan alat yang di gunakan untuk menyimpan muatan atau energi, kapasitor yang praktikan gunakan yaitu kapasitor 0,001 F dan menggunakan resistor 10000 ohm. Resistor pada percobaan ini berfungsi untuk mentransfer arus listrik kekapasitor. Percobaan pertama yaitu melakukan pengisian pada kapasitor. Pada saat menekan tombol power pada catu daya dan menekan tombol pada saklar secara
  • 13. bersamaan yang di ukur oleh stopwatch. Berdasarkan data yang di peroleh sebagaimana telah di tuliskan dalam data pengamatan bahwa pada saat pengisian kapasitor tegangan pada kapasitor semakin lama semakin meningkat yang artinya kapasitor mulai terisi. Kenaikan tegangan ini semakin lambat yang disebabkan karena muatan yang sudah ada pada kapasitor tersebut melawan pertambahan muatan yang masuk pada kapasitor tersebut, maka untuk menaikkan tegangan pada kapasitor di perlukan waktu yang cukup lama. Dan arus berdasarkan data yang di peroleh semakin kecil, karena di hambat oleh tegangan yang semakin besar semakin lama waktu yang di gunakan maka pengisian semakin lambat. Pada percobaan kedua yaitu melakukan pengosongan pada kapasitor pada saat catu daya di matikan dan bersamaan di ukur oleh stopwatch, nilai tegangan yang terukur terus turun yang artinya kapasitor mulai mengosongkan tegangan. Penurunan tegangan ini semakin melambat karena muatan pada kapasitor melawan pengurangan muatan pada kapasitor tersebut. Dan rus menunjukkan semakin lama semakin turun. Jika di bandingkan dengan kuat arus dan tegangan yang di peroleh melalui perhitungan, baik saat pengisian maupun pengosongan kapasitor memiliki nilai yang berbeda. Beberapa faktor dapat menyebabkan terjadinya hal seperti ini pada saat praktikum, perbandingan nilai yang mendekati antara praktikum dan perhitungan yaitu pada saat pengisian dan pengosongan, baik itu dikapasitor tersebut maupun di arus kapasitor tersebut yaitu pada nilai nya yang mendekati nilai praktikum ketika praktikan menghitungnya dengan memasukan rumus arus dan kapasitor saat pengisian dan pengosongan. Kedua metode tersebut seharusnya memiliki nilai yang sama, tetapi kendala pada saat praktikum dilaksanakan yang salah satunya praktikan belum terlalu memahami saat pengosongan dan pengisian dimulainya sehingga membuat nilai kedua metode tersebut menjadi berbeda, ketelitian pada saat mengamati nilai yang di tunjukkan multimeter juga perlu di tingkatkan kembali. Percobaan kali ini masih banyak kesalahan-kesalahan yang terjadi, terutama kesalahan pada praktikum sendiri dimana praktikan kurang telitinya dalam tingkat ketelitiannya tersebut. Namun praktikan dapat menjalankan praktikum rangkaian resistor dan kapasitor (RRC) dengan berjalan secara lancar dengan bimbingan dari kak Lukman.
  • 14. H. TUGAS PASCA PRAKTIKUM 1. Sebutkan faktor yang mempengaruhi proses pengisian dan pengosongan kapasitor! Jawab : Faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitor adalah : a. Besarnya nilai resistor yang digunakan. b. Nilai kapasitansi yang di gunakan. c. Tetapan nilai yang di gunakan pada sumber tegangan. d. Luas antar plat kapasitor, semakin besar arus tersebut maka semakin kapasitansinya juga semakin besar. e. Jarak antar plat, di jarak antar plat semakin besar maka semakin kapasitansinya juga semakin besar. 2. Buatlah grafik hubungan antara tegangan dan arus terhadap waktu menggunakan Ms. Excel dan jelaskan Jawab : Pada saat pengisian kapasitor, tegangan pada kapasitor semakin lama semakin meningkat, kenaikkan tegangan ini semakin lambat karena muatan yang sudah ada pada kapasitor tersebut melawan pertambahan muatan yang masuk pada kapasitor. Dan arus semakin lama semakin kecil karena di hambat oleh tegangan yang semakin besar. 0,98 3,84 4,36 4,71 4,87 5,09 5,21 5,42 0,52 0,32 0,27 0,14 0,09 0,06 0,04 0,030 1 2 3 4 5 6 0 5 10 15 20 25 30 35 Admission filling chart Vc (Volt) I (Ampere)
  • 15. Pada saat pengosongan kapasitor nilai tegangan semakin lama semakin menurun dan penurunan tegangan ini semakin melambat dan arus pada kapasitor semakin lama semakin menuju angka 0. 3. Mengapa saat mengukur arus amperemeter di pasang seri, sedangkan saat mengukur tegangan voltmeter di pasang pararel ? jelaskan! Jawab : Amperemeter merupakan alat ukur untuk mengukur besarnya arus listrik di suatu titik rangkaian. Dengan demikian, alat amperemeter ini harus dirangkai secara seri karena besar arus pada rangkaian seri tetap sama. Jika amperemeter dipasang paralel maka arus akan berbeda-beda di setiap cabang dan arus listrik akan terbagi menjadi beberapa bagian. Voltmeter merupakan alat yang di gunakan untuk mengukur tegangan. Alat voltmeter ini digunakan untuk mengukur suatu tegangan dan suatu perbedaan antara satu titik dengan titik yang lain serta beda potential sehingga harus dipasang paralel. Jika pasang secara seri, maka tidak akan ada yang terukur karena tidak mendeteksi adanya perubahan suatu tegangan dan beda potential. I. KESIMPULAN Berdasarkan praktikum yang telah di lakukan dapat di simpulkan bahwa. a. Kapasitor di gunakan untuk menyimpan muatan listrik secara sementara, kapasitor dapat diisi dan di kosongkan dari muatan-muatan listrik. 4,07 1,98 1,19 0,92 0,56 0,36 0,24 0,15 0,52 0,32 0,27 0,14 0,09 0,06 0,04 00 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 0 5 10 15 20 25 30 35 Clearing Out Chart Vc (Volt) I (Ampere)
  • 16. b. Pengosongan dan pengisian kapasitor di lakukan dengan mengukur nilai kuat arus dan tegangannya. c. Perbedaan nilai kuat arus dan tegangan yang di dapat saat percobaan dan secara hitungan dapat dikarenakan kesalahan praktikan saat melakukan percobaan. d. Pada saat pengisian kapasitor, tegangan pada kapasitor semakin lama semakin meningkat, kenaikkan tegangan ini semakin lambat karena muatan yang sudah ada pada kapasitor tersebut melawan pertambahan muatan yang masuk pada kapasitor. Dan arus semakin lama semakin kecil karena di hambat oleh tegangan yang semakin besar. e. Pada saat pengosongan kapasitor nilai tegangan semakin lama semakin menurun dan penurunan tegangan ini semakin melambat dan arus pada kapasitor semakin lama semakin menuju angka 0. J. KOMENTAR a. Lakukanlah percobaan ini dengan teliti karena pada saat selang waktu 5 detik angka pada multimeter cepat sekali berubah. b. Lakukan percobaan ini dengan dua orang atau lebih jika kurang dari dua orang akan kesulitan untuk mengambil datanya. c. Pelajari terlebih dahulu rangkaian resistor dan kapasitor agar pada saat praktikum, data yang kita dapat pada percobaan (RRC) ini benar. d. Berhati-hatilah dalam percobaan ini karena berhubungan dengan arus listrik. K. DAFTAR PUSTAKA Giancoli, D. C. (2014). Fisika Dasar Jilid 7 Edisi ke Tujuh. Jakarta: Erlangga. Sutrisno, A. T. (2009). Fisika dasar jilid 2. jakarta: lembaga penelitian uin jakarta. Suwarna, R. (2018, Februari 22). Rangkaian Resistor dan Capasitor (RRC). https//www.file.upi.edu/direktori/FMIPA/JUR-PEND-FISIKA/Irma-Rahma- Suwarma/Rangkaian-RC.Pengisian-Kapasitor.pdf. Suyamto. (2009). fisika bahan listrik. yogyakarta: pustaka belajar. Tripler, P. A. (1998). Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid II. Jakarta: Erlangga. Yasmarianto. (2018, Februari 23). Kapasitor dan Rangkaian RC. https://www.staff.gunadarma.ac.id/files/listrik+dinamik+2.pdf.