SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
Download to read offline
PT. PLN (Persero) P3B 
TEORI 
TEORI DASAR LISTRIK 
PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI
PT. PLN (Persero) UBS P3B 
DAFTAR ISI 
2 
I 
PENGENALAN ARUS SEARAH. 
3 
1.1 
Generator arus searah. 
3 
1.2 
Batere atau Accumulator. 
3 
1.3 
Arus Listrik 
4 
1.4 
Kuat Arus Listrik. 
4 
1.5 
Rapat Arus. 
5 
1.6 
Tahanan dan daya hantar 
6 
1.7 
potensial. 
7 
II 
RANGKAIAN ARUS SEARAH 
7 
2.1 
CARA PEMASANGAN ALAT UKUR 
7 
2.2 
HUKUM OHM. 
8 
2.3 
HUKUM KIRCHOFF 
9 
III 
PENGERTIAN ARUS BOLAK-BALIK. 
11 
3.1 
GEM (GAYA ELEKTROMOTORIS) 
11 
3.2 
FREKUENSI DAN PERIODE ARUS BOLAK-BALIK 
15 
3.3 
FREKUENSI SISTEM. 
16 
3.4 
Tahanan (Resistansi) didalam Rangkaian Arus Bolak-Balik. 
16 
3.5 
Tahanan Induktif. 
17 
3.6 
Reaktansi Kapasitip. (Tahanan Kapasitip) 
20 
3.7 
Hubungan Deret dengan Tahanan Ohm 
24 
3.7.1. Hubungan deret gulungan induksi dengan tahanan ohm. 
24 
3.7.2. Hububgan deret dari Kapasitor dan Tahanan Ohm. 
27 
3.7.3. Hubungan deret antara sebuah Capasitor dengan Induktor 
29 
3.7.4. Hubungan antara tahanan Reaktansi, Induktif dan Capasitor. 
31 
IV 
Daya Listrik Arus Bolak-Balik. 
32 
4.1 
Daya 1 fasa 
32 
4.2 
Kuat Arus dan Daya Listrik Semu 
34 
4.3 
Daya Aktif atau daya nyata (Watt) 
36 
4.4 
Daya Reaktif. (VAR). 
36 
4.5 
Segi tiga daya 
37 
4.6 
Rugi-rugi listrik. 
V 
MACAM BESARAN LISTRIK DAN SATUANNYA. 
38 
5.1 
BESARAN LISTRIK 
38 
5.2 
SATUAN TURUNAN 
39 
DAFTAR PUSTAKA 
Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 2
PT. PLN (Persero) UBS P3B 
TEORI DASAR LISTRIK 
I PENGENALAN ARUS SEARAH. 
1.1. Generator arus searah. 
Adalah mesin pengubah energi mekanik menjadi energi listrik, sedangkan penggerak dari generator disebut prime mover yang dapat berbentuk turbin air, uap, mesin diesel dll. 
Prinsip kerjanya adalah berdasarkan hokum Faraday dimana konduktor memotong medan magnit dan emf atau induksi akan timbul beda tegangan dan adanya komutator yang dipasang pada sumbu generator maka pada terminal generator akan terjadi tegangan searah. 
1.2. Batere atau Accumulator. 
Batere atau akumulator adalah sebuah sel listrik dimana didalamnya berlangsung proses elektrokimia yang reversibel ( dapat berbalikan ) dengan efisiensinya yang tinggi. Yang dimaksud dengan proses elektrokimia reversibel, adalah didalam batere dapat berlangsung proses pengubahan kimia menjadi tenaga listrik ( proses pengosongan ), dan sebaliknya dari tenaga listrik menjadi tenaga kimia ( pengisian kembali dengan cara regenerasi dari elektroda-elektroda yang dipakai, yaitu dengan melewatkan arus listrik dalam arah ( polaritas ) yang berlawanan didalam sel. 
Tiap sel batere ini terdiri dari dua macam elektroda yang berlainan, yaitu elektroda positif dan elektroda negatif yang dicelupkan dalam suatu larutan kimia. 
1.3. Arus Listrik: 
adalah mengalirnya electron secara kontinyu pada konduktor akibat perbedaan jumlah electron pada beberapa lokasi yang jumlah elektronnya tidak sama. satuan arus listrik adalah Ampere. 
Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 3
PT. PLN (Persero) UBS P3B 
1 ampere arus adalah mengalirnya electron sebanyak 628x1016 atau sama dengan 1 Coulumb per detik meliwati suatu penampang konduktor. []amperetqi= 
1.4. Kuat Arus Listrik. 
Adalah arus yang tergantung pada banyak sedikitnya elektron bebas yang pindah melewati suatu penampang kawat dalam satuan waktu. 
Difinisi : Amper adalah satuan kuat arus listrik yang dapat memisahkan 1,118 milligram perak dari nitrat perak murni dalam satu detik. 
Rumus – rumus untuk menghitung banyaknya muatan listrik, kuat arus dan waktu. 
IQttQItIQ= = ×= 
1 (satu) Coulomb = 6,28 x 1018 electron 
Dimana : 
Q = Banyaknya muatan listrik dalam satuan coulomb 
I = Kuat Arus dalam satuan Amper. 
t = waktu dalam satuan detik. 
Contoh soal mengenai Kuat arus listrik. 
Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 4
PT. PLN (Persero) UBS P3B 
Sebuah batere memberikan arus 0,5 A kepada sebuah lampu selama 2 menit. Berapakah banyaknya muatan listrik yang dipindahkan ?. 
Jawab : Diketahui : I = 0,5 amp 
t = 2 menit. 
Ditanyakan : Q (muatan listrik). 
Penyelesaian : t = 2 menit = 2 x 60 = 120 detik 
Q = I x t 
= 0,5 x 120 = 60 coulomb. 
1.5. Rapat Arus. 
Difinisi : rapat arus ialah besarnya arus listrik tiap-tiap mm2 luas penampang kawat 
Rumus-rumus dibawah ini untuk menghitung besarnya rapat arus, kuat arus dan penampang kawat. SIqSqIqIS= = = 
Dimana : S = Rapat arus [ A/mm²] 
I = Kuat arus [ Amp] 
q = luas penampang kawat [ mm²] 
1.6. Tahanan dan daya hantar. 
Tahanan difinisikan sbb : 
1 (satu Ohm / Ω) adalah tahanan satu kolom air raksa yang panjangnya 1063 mm dengan penampang 1 mm² pada temperatur 0º C. 
Daya hantar didifinisikan sbb : 
Kemampuan penghantar arus atau daya hantar arus sedangkan penyekat atau isolasi adalah suatu bahan yang mempunyai tahanan 
Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 5
PT. PLN (Persero) UBS P3B 
yang besar sekali sehingga tidak mempunyai daya hantar atau daya hantarnya kecil yang berarti sangat sulit dialiri arus listrik. 
Rumus untuk menghitung besarnya tahanan listrik terhadap daya hantar arus. RGGR11= = 
Dimana : R = Tahanan kawat listrik [ Ω/ohm] 
G = Daya hantar arus [Y/mho] 
Tahanan pengahantar besarnya berbanding terbalik terhadap luas penampangnya. 
Bila suatu penghantar dengan panjang l , dan penampang q serta tahanan jenis ρ (rho), maka tahanan penghantar tersebut adalah : qRl×= ρ 
Dimana : R = tahanan kawat [ Ω/ohm] 
= panjang kawat [meter/m] l 
ρ = tahanan jenis kawat [Ωmm²/meter] 
q = penampang kawat [mm²] 
faktot-faktor yang mempengaruhi nilai resistance, karena tahanan suatu jenis material sangat tergantung pada : 
• panjang tahanan 
• luas penampang konduktor. 
• jenis konduktor 
• temperatur. 
Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 6
PT. PLN (Persero) UBS P3B 
1.7. potensial. 
potensial listrik adalah fenomena berpindahnya arus listrik akibat lokasi yang berbeda potensialnya. dari haltsb diatas kita mengetahui adanya perbedaan potensial listrik yang sering disebut potential difference. satuan dari potential difference adalah Volt. 
II RANGKAIAN ARUS SEARAH 
Pada suatu rangkaian akan mengalir arus ( gambar.4.a, 4b.), apabila dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut : 
1. Adanya sumber tegangan 
2. Adanya alat penghubung 
3. Adanya beban 
Sumber tegangan IBEBAN Sum 
Gambar : Rangkaian arus. 
Pada kondisi sakelar S terbuka maka arus tidak akan mengalir melalui beban . 
Apabila sakelar S ditutup maka akan mengalir arus ke beban R dan Ampere meter akan menunjuk. 
Dengan kata lain syarat mengalir arus pada suatu rangkaian harus tertutup. 
2.1. CARA PEMASANGAN ALAT UKUR. 
Pemasangan alat ukur Volt meter dipasang parallel dengan sumber tegangan atau beban, karena tahanan dalam dari Volt meter sangat tinggi. 
Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 7
PT. PLN (Persero) UBS P3B 
Sebaliknya pemasangan alat ukur Ampere meter dipasang seri, hal ini disebabkan tahanan dalam dari Amper meter sangat kecil. 
2.2. HUKUM OHM. 
Pada suatu rangkaian tertutup : 
R Sumber tegangan E 
Gambar : Rangkaian arus 
Besarnya arus I berubah sebanding dengan tegangan V dan berbanding terbalik dengan beban tahanan R, atau dinyatakan dengan Rumus : 
V I = R V R I 
Daya (P) : P = I x V P = I x I x R P = I2 x R I R = V R I = V E 
Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 8
PT. PLN (Persero) UBS P3B 
Contoh : 
Suatu beban yang mempunyai tahanan R = 100 Ω, dihubungkan kesumber tegangan ( V ) yang besarnya 220 Volt. 
Berapa besar arus ( I ) dan daya (P) yang mengalir pada rangkaian tersebut?. 
Jawab : 
I = …. A 220 Volt R = 100Ω 
V I = R 220 I = = 2,2 A 100 Besar arus (I) yang mengalir : 
Daya (P) : 
P = I x V 
P = 2,2 x 220 
P = 484 Watt 
Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 9
PT. PLN (Persero) UBS P3B 
2.3. HUKUM KIRCHOFF. 
Pada setiap rangkaian listrik, jumlah aljabar dari arus-arus yang bertemu di satu titik adalah nol (ΣI=0). 
I1I4I2I5I3 
Gambar : Loop arus “ KIRCOFF “ 
Jadi : 
I1 + ( -I2 ) + ( -I3 ) + I4 + ( -I5 ) = 0 
I1 + I4 = I2 + I3 + I5 
Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 10
PT. PLN (Persero) UBS P3B 
III PENGERTIAN ARUS BOLAK-BALIK. 
3.1. GEM (GAYA ELEKTROMOTORIS) 
Bila sebatang penghantar digerakan sedemikian rupa didalam medan magnet, hingga garis-garis medan magnet terpotong bebas didalam penghantar akan bekerja gaya, yang menggerakan elektron tersebut sejurus dengan arah penghantar. Akibatnya ialah penumpukan elektron (pembawa muatan negatip) disebelah bawah dan kekurangan elektron yang sebanding diujung batang sebelah atas. Didalam batang penghantar terjadi tegangan, selama berlangsungnya gerakan penghantar didalam medan magnet. 
Membangkitkan tegangan dengan bantuan medan magnet dinamakan menginduksikan, dan kejadian itu sendiri dinamakan induksi tegangan 
arus bertambah padaPeruba han positip Peruba han negatif arus bertambah pada arah positif arus berkurang pada arah positif arah negatif arus berkurang pada arah negatifI + I - O t / s 
gambar 1 : bentuk arus bolak-balik 1 fasa 
Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 11
PT. PLN (Persero) UBS P3B 
arus bertambah padaPeruba han positip Perubahan negatif arus bertambah pada arah positif arus berkurang pada arah positif arah negatif arus berkurang arah negatif I + I - O t / s 6Oº 12Oº 
gambar 2 : prinsip membangkitkan arus bolak-balik 3 
Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 12
PT. PLN (Persero) UBS P3B 
hubungan antara frequensi, kecepatan putar dan tegangan yang timbul pada generator arus bolak balik. 
• frekwensi. []HzPNf120= 
dimana : P = jumlah kutub magnit. 
N = putaran rotor permenit 
F = jumlah lengkap putaran perdetik. 
• E.M.F (eletro motor force). 
[]VoltfKKEDCΦ=44,4 
dimana : Kc = jarak antar kumparan atau pitch factor. 
Kd = faktor distribusi. 
= fluks per kutub [weber] 
f = frekwensi. 
Persamaan tegangan bolak-balik (Alternating voltage equations). 
dengan diketahui bahwa perputaran kumparan dengan percepatan tertentu yaitu ω radians second atau 2π radians dan grafik tegangan untuk satu cycle adalah : 
ω = 2πf 
sesuai standar persamaan dari tegangan bolak-balik adalah : 
• e = Em sin θ 
• e = Em sin ωθ 
• e = Em sin 2πft 
• e = Em sin ωt 
a. Nilai sesaat (Instantaneous value). 
didifinisikan sebagai harga sesaat ketika berputar dimana nilai pada lokasi tertentu, untuk membedakan dengan notasi tegangan dan arus nilai sesaat dinotasikan sebagai e dan i (huruf kecil). 
b. Nilai Puncak (peak value). 
disebub juga nilai maximum baik Positip (+) maupun negatip (-) baik untuk tegangan maupun arus dan disebut juga sebagai nilai makismum. 
c. Nilai rata-rata (average value). 
Nilai rata-rata yang dihitung secara arithmetical satu cycle. nilai rata-rata arus dan tegangan bolak-balik yang berbentuk gelombang sinusoidal adalah : 
Eav = 0,637 Em dan Iav = 0,637 Im ( 0,637 =2/ π ). 
Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 13
PT. PLN (Persero) UBS P3B 
d. Nilai efektip, (effectiv value) 
Harga efektif atau harga guna dari arus bolak-balik yang berbentuk sinus adalah suatu harga arus yang lebih penting dari pada harga arus rata-rata. Arus yang mengalir didalam suatu tahanan ”R” selama waktu ’t’, akan melakukan sejumlah usaha yang menurut rumus : 
A = I².R.t [joule} 
usaha ini dalam bentuk panas. Jika tahanan R dilalui arus bolak-balik 
i = Im.sin ωt 
dan didalam waktu t yang sama, arus bolak-balik tersebut melakukan sejumlah pekerjaan yang sama besarnya dengan 
= I²m.R.t [joule]. 
Harga efektif arus bolak-balik adalah harga tetap dari arus rata yang didalam waktu yang sama melakukan sejumlah usaha (I²m.R.t [joule].) yang besarnya dengan usaha yang dilakukan oleh arus bolak-balik. 
sehingga bentuk persamaan ts diatas berubah menjadi sbb : 
A = I²m.sin²ωt 
berarti ; 
i² = I²m.sin²ωt 
= I²m (½ - ½.cos 2ωt) 
= (½I²m - ½. I²m cos 2ωt) 
Jadi arus i² merupakan arus campuran yang terdiri dari dua bagian yaitu : 
• Bagian arus yang rata dengan harga ½ I²m . 
• bagian yang berubah –ubah menurut rumus cosinus (grafik). ½. I²m cos 2ωt 
dari bagian yang rata adalah sebagai harga puncak yang jika dihitung merupakan harga efektip dari arus bolak-balik adalah akar dari harga puncak yaitu : 
Ieff = √ ½. I²m 
Ieff = Im √ ½. 
2meffII= 
untuk tegangan sama : 
2meffVV= Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 14
PT. PLN (Persero) UBS P3B 
3.2. FREKUENSI DAN PERIODE ARUS BOLAK-BALIK 
Frekuensi arus bolak-balik dapat dinyatakan sebagai berikut ( gbr.8. ) : 
• Waktu yang diperlukan oleh arus bolak-balik untuk kembali pada harga yang sama dan arah yang sama (1 cycle) disebut periode, dengan symbol T dan dinyatakan dalam detik/cycle. 
• Amplitudo adalah harga maximum arus yang ditunjukkan garis grafik. 
• Harga sesaat adalah harga yang ditunjukkan garis grafik pada suatu saat. 
• 
Gambar : Perioda frekuensi 
Amplitudo 1 Perubahan Perubahan positipPerubahan negatip Waktu ( T ) Harga sesaaI + 
_ 
FREKUENSI arus bolak-balik adalah jumlah perubahan arah arus per detik 
f = 1/T 
Frekuensi dinyatakan dalam HERTZ, dimana 1 Hz = 1 Cycle per detik 
Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 15
PT. PLN (Persero) UBS P3B 
3.3. FREKUENSI SISTEM. 
Frekuensi system PLN adalah 50 HZ, artinya : 
• Dalam waktu 1 detik menghasilkan 50 gelombang 
• 1 gelombang membutuhkan waktu 1/50 detik 
Apabila frekuensi besarnya f Hz, maka : 
• Dalam waktu 1 detik menghasilkan f gelombang 
• 1 gelombang membutuhkan waktu 1/f detik. 
Untuk mencapai 1 gelombang penuh (perioda penuh) dibutuhkan waktu T detik. 
Jadi : 
T = f1 ω = T 2π 2π = f1 = 2π f 
ω = 2π f 
3.4. Tahanan Ohm (Resistansi) didalam Rangkaian Arus Bolak-Balik. 
Jika sebuah tahanan Ohm ”R” (resistansi) dipasangkan pada generator G yang mengeluarkan tegangan bolak-balik sebesar : 
e = Em. sinωt. 
seperti pada gambar rangakian : 
Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 16
PT. PLN (Persero) UBS P3B 
REm adalah arus harga puncak, jika : 
arus harga puncak : 
arus efektifnya adalah : 
3.5. Tahanan Induktif. 
Gambar dibawah ini menunjukan sebuah gulungan induksi yang mempunyai koefisiensi induksi diri ”L” dihubungkan pada sumber tegangan arus bolak-balik atau tegangan yang berbentuk sinusioda. 
e = Em.sin ωt 
Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 17
PT. PLN (Persero) UBS P3B 
dengan demikian gulungan akan dilalui arus listrik bolak-balik (IL), yang perlu kita pelajari dan selidiki adalah bagaimana perubahan sifat-sifat dari arus IL tersebut. untuk itu perlu diketahui bahwa didalam gulungan induksi ”L” mengalir arus bolak-balik yang berbentuk gelombang sinus yang besarnya adalah : 
iL = ILM.sin ωt atau iL = ILM.sin 2πft 
akan membangkitkan sejumlah garis gaya magnit (fluks) didalam gulungan tersebut menurut rumus : 
Φ = L.iL 
maka 
Φ = L.ILM.sin ωt 
dimana 
Φ = Φm.sin ∀ (teori cara-cara membangkitkan tegangan berbentuk gelombang sinus) 
Garis gaya elektromagnit (Ν) akan berubah-ubah menurut garis sinus dengan harga puncak 
Ν = L.ILM 
sebagaimana diketahui, bahwa besarnya tegangan induksi eL ditetapkan dengan rumus : 
VoltdtdeL810−Φ−= 
jadi : 
()VoltdttILdeLML810sin..−−= ω 
()VoltdttIdLeLML810sin.−−= ω 
Besarnya tegangan arus bolak-balik dari generator adalah : 
e = Em.sinωt. 
dan disambungkan dengan induktor L sehingga mengalir arus bolak-balik iL yang akan terbelakang 90º terhadap tegangan ”e” sehingga iL tersebut mempunyai bentuk rumus sbb : 
Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 18
PT. PLN (Persero) UBS P3B 
)90sin(.o−=tIILMLω 
Em ILm0 e iLt 90º 
diketahui : 
ILm dan Em dibagi √2 akan menjadi harga efektif IL dan Em maka : 
0 E jXL-jIL 
Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 19
PT. PLN (Persero) UBS P3B 
LLXELEI== ω 
dimana : 
IL = harga efektif dari kuat arus yang mengalir pada gulungan induksi. 
E = harga efektif dari tegangan sumber yng dihubungkan kepada gulungan induksi. 
L = koefisien induksi diri dari gulungan diukur dalam satuan Henry. 
ω = frekwensi putar generator yang diukur dalam satuan rad/detik. 
3.6. Reaktansi Kapasitip. (Tahanan Kapasitip). 
Sebuah kondensator yang sering disebut kapasitor ”C” dihubungkan dengan sumber tegangan arus bolak-balik berbentuk sinus yang ditetapkan dengan rumus sbb: 
e = Em.sin ωt 
∞ ICXCC E 
Jika sebuah capasitor dihubungkan dengan sumber arus searah, maka arus searah yang dapat mengalir hanya sesaat saja dan waktu yang pendek, yaitu pada saat capasitor dalam keadaan diisi (charged). Kemudian arus searah didalam capasitor akan menjadi nol kembali. Hal tersebut membuktikan bahwa capasitor tidak dapat dilalui arus searah atau dikatakan kapasitor memblokir arus searah. Menurut teori arus searah yang mengalir jumlah muatannya ditentukan dengan rumus : 
Q = i .t atau i = Q/t. 
Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 20
PT. PLN (Persero) UBS P3B 
Pada hakikatnya kapasitor tidak dilalui arus bolak-balik, akan tetapi secara berganti-ganti diisi dalam arah positip dan negatip. Selama saat yang pendek (dt), kapasitor ini diisi oleh harga saat dari arus bolak-balik iC. Jumlah listrik yang diisikan pada kapasitor selama saat dt, adalah : 
dQ = iC. Dt 
iC= dQ/dt. 
Karena Q = c.e, maka rumusnya berubah menjadi : 
() () () dttEdCidttEcdidtecdimcmcc ωω sin. sin.. . = = = 
0 Em A   B C P Q t =0 t = t D  itIcm 
Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 21
PT. PLN (Persero) UBS P3B 
selama waktu yang sangat singkat (dt), ujung vektor  senantiasa akan melintasi panjang busur sebesar : 
ω.dt radial 
karena radial lingkaran mempunyai harga Em maka : 
dt = ω.dt.. Em 
dan tegangan bolak-balik menjadi : 
d (Em.sin ωt). 
Dari titik A ditarik garis singgung PQ, yang kemudian buat segitiga ABC siku dititik B, maka berlaku : 
AC = pembesaran dari ω.dt.. Em 
AB = pembesaran dari d (Em.sin ωt). 
BAC =  
Jadi : 
() mmEdttEdACAB. sin.cos ωα== 
atau 
dttEdEmm)sin.(cos.. ωαω= 
diketahui : 
() dttEdCimc ωsin.= 
maka : 
αωcos...mcECi= 
Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 22
PT. PLN (Persero) UBS P3B 
gambar grafiknya menunjukan grafik tegangan berbentuk sinus dan grafi arus berbentuk cosinus sehingga arus mendahului 90º terhadap tegangan adalah sbb : 
Em ILm0 e iLt 90º 
0 E jICM-jXC 
pada saat sudut  = 0º, maka cos =cos 0º = 1, dengan demikian iC ini akan mencapai harga puncaknya menjadi Im sehingga : 
Icm = C. Em ω cos  . 
Icm = C. Em ω. 
Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 23
PT. PLN (Persero) UBS P3B 
Maka rumus ic = Icm.cos  dan dengan sumber e = Em.sin ωt yang dipasangkan pada C akan membuat kuat arus ic mendahului terhadap tegangan C. Sehingga ic berbentuk : 
()°+=90sintIicmcω 
dari gambar vektor Ēm diatas, dimana iC terlihat sebagai vektor Īcm yang mendahului 90º dimuka vektor Ēm . sehingga Icm ini dapat ditulis kan dengan rumus : 
CEIcm ω 1= 
maka harga efektifnya adalah : 
fCCXXECEIccc πωω 2111== == 
dimana : 
Ic = harga efektif dari kuat arus yang mengalir pada kapasitor. 
E = harga efektif dari tegangan sumber yng dihubungkan kepada kapasitor. 
C = capasitas capasitor yang diukur dalam satuan Farad. 
ω = frekwensi putar generator yang diukur dalam satuan rad/detik. 
3.7. Hubungan Deret dengan Tahanan Ohm. 
3.7.1. Hubungan deret gulungan induksi dengan tahanan ohm. 
Gambar dibawah ini menunjukan hubungan deret antara gulungan induksi (reaktansi induktif atau XL ) dengan tahanan Ohm (R), pada rangkaian disambungkan pada sumber tegangan arus bolak-balik sebesar E Volt. 
Kuat arus (I) yang mengalir kedalam rangkaian ini mempunyai harga tetap yaitu I. Sedangkan untuk tegangan E akan terbagi dua menjadi komponen yaitu : 
a. komponen EL yang terdapat pada terminal gulungan reaktansi induktif ( XL ). 
b. komponen ER yang terdapat pada termonal resistansi ( R ). 
Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 24
PT. PLN (Persero) UBS P3B 
E 
EL 
ER 
R 
Dan gambar vektornya adalah sbb : 
Maka : 
RIEdanjxIEjRLL== 
Karena terhubung deret atau serie maka nilai dari hubungan kedua tahanan adalah : LxjR+= jumlah Tahanan 
Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 25
PT. PLN (Persero) UBS P3B 
Tahanan jumladengan huruf 
LxjR+= Zs 
mempunyai argumen sebesar sudut φº positip. Nilai mutlak impedansi (modulus) dapat dihitung menurut dalil Phytagoras. 
() RXtgLRZLRXR=222 Z 22lXRE 
I= 
Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 26
PT. PLN (Persero) UBS P3B 
3.7.2. Hububgan deret dari Kapasitor dan Tahanan Ohm. 
()CREjEE−+= 
diketahui : 
jadi : φ ERI -jXC0 E 
Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 27
PT. PLN (Persero) UBS P3B 
CRZmakaCXXjRZatauXjRZSCCSCS ωω 1:1−= = −=−+= 
-jXCZSR φ 
()22222221CRZXRZXRZSCSCS ω += += += 
Sehingga : 
Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 28
PT. PLN (Persero) UBS P3B 
222221CREIatauXREIZEICS ω + = + = = 
3.7.3. Hubungan deret antara sebuah Capasitor dengan Induktor. 
Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 29
PT. PLN (Persero) UBS P3B 
diketahui : 
() ()() ⎟⎠ ⎞ ⎜⎝ ⎛−= ⎟⎠⎞ ⎜⎝ ⎛− = ⎟⎠ ⎞ ⎜⎝ ⎛−= =−=−+ −= − = CLIECLEImakaCLjjXjXXXjXjXjXjIEjdanXjIEjCLCLCCLL ωωωωωω 11: 1 
Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 30
PT. PLN (Persero) UBS P3B 
T LCfLCLCLCCLXXCL πωωωωω 2111112= = = = = = 
induktansi baik terhubung seri, paralel atau campuran keduanya. Notasi impedansi “Z”. maka : Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 31
PT. PLN (Persero) UBS P3B 
() 22221: 1: 1 ⎟⎠ ⎞ ⎜⎝ ⎛−+ == ⎟⎠ ⎞ ⎜⎝ ⎛−+= ⎟⎠ ⎞ ⎜⎝ ⎛−±= −±= CLREZEIMakaCLRZadalahimpedansiModulusnyaCLjRZXXjRZSSSCLS ωωωωωω 
IV Daya Listrik Arus Bolak-Balik. 
4.1. Daya 1 fasa 
Besarnya daya listrik untuk arus searah telah diketahui dengan rumus sbb: 
jika digambarkan dalam grafik adalah sbb: P= E x I 
untuk arus bolak-balik diketahui : 
e = Em. sinωt 
Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 32
PT. PLN (Persero) UBS P3B 
dan 
i = Im. sinωt. 
maka : 
P (W) = e x i 
P (W) = Em. sinωt x Im. sinωt 
P (W) = Em. Im. sin2ωt 
diketahui : 
cos 2∀ = 1 – 2 sin2 ∀ 
() ()tIEWPIEWPmmMm ωααα 2cos2212cos. 212cossin. 2×= ⎟⎠ ⎞ ⎜⎝ ⎛− = − = 
0 A BCe i ImEmIm.Em 2Wmw=e.i a b c d e T I EW=E.I 
dengan meratakan garis lengkung menjadi garis AB yang merupakan garis sumbu nol grafik cosinus, sehingga terdapat jajaran siku OABC yang luasnya sama dengan luas abcde (luas bidang arsir) dengan tinggi : 
Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 33
PT. PLN (Persero) UBS P3B 
() )( : )( : 22: 2jouletIEAlistrikusahasedangkanWattIEWPmakaEEdanIIdengansamaEIBCmmmm××= ×= == ×= 
Jadi kuat arus (I) yang sefasa demgam tegangan (E) akan menghasilkan daya listrik yang satuannya Watt. 
0ABCe i Im.Em 2t TIEW=E.I 
Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 34
PT. PLN (Persero) UBS P3B 
4.2. Kuat Arus dan Daya Listrik Semu 
Gambar dibawah ini menunjukan lengkung sinus dari kuat arus tukar dengan rumus : 
i = Im . Sin ωt. 
Dan tegangan tukar menurut rumus : 
e = Em. sin (ωt+90º) 
rumus tegangan e diatas.karena tegangan e mendahului 90º terhadap kuat arus i, sehingga tegangan itu dapat diaggap sebagai tegangan cosinus : 
e = Em. Cos ωt 
Hasil kali e dan i antara saat-saat t=0 sampai t=B memberikan lengkung w (P) yang pasitip; antara saat-saat t = B sampai t = C dimana hasil kali +i dan –e akan menghasilkan lengkung garis w (P) yang negatip, antara saat-saat t=C dan t=D hasil kali –i dan +e akan menghasilkan lengkung w positif dan antara saat t=D dan t=E dimana hasil klai +e dan –i akan menghasilkan lengkung w (P) negatif, Sehingga julah usaha : 
e.i.t = w (P) (joule) 0 90º B Ee i ImEmIm.Em 2w=e.i C TD 
Usaha yang dihasilkan sebesar e.i.t joule ini terdiri dari bagian-bagian yang positif dan bagian-bagian yang negatif. Jika bagian-bagian positif sama besarnya dengan bagian-bagian negatip maka ini berarti bila kedua bagian itu dijumlahkan akan menjadi nol. Untuk menjelaskan hal ini maka dihitung sbb : 
Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 35
PT. PLN (Persero) UBS P3B 
P = i x e 
= Im.sin ωt x Em.cos ωt. 
= ½ Im.Em sin ωt 
Dengan demikian rumus diatas menandakam bahwa garis lengkung w (P) berupa garis sinus dengan harga puncak : 
2. .mmEIIE= 
dengan frequensi putar = 2 ωt 
Karena sumbu nol dari garis lengkung w (P) terletak tepat pada sumbu waktu t, hal mana memberikan kesimpulan bahwa besarnya usaha dibagian positif sama besarnya dengan bagian negatif, atau dapat dikatakan bahwa kuat arus tukar itu tidak membangkitkan tenaga yang nyata dan juga tidak melakukan usaha yang nyata. 
Dengan memperhatikan gambar diatas bahwa pada ¼ masa yang pertama yaitu t = B maka generator mengeluarkan tenaga sebesar : 
E x I (dalam satuan watt). 
Dan melakukan usaha : 
)( 4joulesatuandalamTIE×× 
untuk ¼ masa berikutnya yaitu t = B sampai t = C maka generator diberi tenaga E x I watt dan menerima usaha sebesar )( 4luardarijouleTIE×× 
Penjelasan diatas juga berlaku, bila tegangan e mengikuti 90º dibelakang kuat arus i, karena itu dapat diambil suatu kesimpulan : 
1. Arus bolak-balik yang mendahului atau mengikuti tegangan bola- balik sebesar 90º, dinamakan kuat arus nol atau kuar arus buta disingkat dengan Ib. 
2. Hasil perkalian dari kuat arus buta Ib dengan tegangan E dinamakan, tenaga buta yang diukur dengan watt buta atau Volt Amper (VA). 
Jadi : wb (P) = Ib x E , dan usaha yang dilakukan oleh aliran buta adalah nol (0). 
Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 36
PT. PLN (Persero) UBS P3B 
4.3. Daya Aktif atau daya nyata (Watt) 
Untuk tenaga listrik nyata (wujud) yang dikeluarkan oleh arus bola-balik yang mempunyai fasa φº dengan tegangan bolak-balik yaitu : 
Tenaga Watt (W) = E x I x cos φ. 
Dalam jumlah usaha nyata/wujud yang dilakukan oleh arus dan tegangan bolak-balik dengan fasa φº yaitu sebesar : 
A = E x I x t x cos φ dalam satuan joule 
Cos φ (dibaca cosinus phi) dinamakan factor kerja (Power factor). 
4.4. Daya Reaktif. (VAR). 
Adalah daya yang secara electrik bisa diukur, Secara vektor merupakan penjumlahan dari vektor dari perkalian E x I dimana arus mengalir pada komponen resistor sehingga arah vektornya searah dengan tegangan (referensinya), dan vektor yang arah 90º terhadap tegangan, tergantung pada beban seperti induktif atau capasitif. Biayanya daya yang searah dengan tegangan disebut dengan daya aktif sedangakan yang lain disebut dengan daya reaktif. 
Untuk tenaga listrik reaktif yang dikeluarkan oleh arus bola-balik yang mempunyai fasa φº dengan tegangan bolak-balik yaitu : 
Tenaga reaktif (VAR) = E x I x sin φ. 
4.5. Segi tiga daya 
Dari hal tsb diatas maka daya listrik digambarkan sebagai segitiga siku, yang secara vektoris adalah penjumlahan daya aktif dan reaktif dan sebagai resultantenya adalah daya semu atau daya buta. 
Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 37
PT. PLN (Persero) UBS P3B 
Rugi pada pengah 
Drop tegangan pada konduktor ΔE = IL x Z (Volt) 
ΔE x I (watt) 
= I2 x Z (watt) Rugi pada Trafo 
Rugi daya = ΔE x = I2 x Z ( 
(XL 
-XC) 
I Z=R+(XL-XC) IL 
Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 38
PT. PLN (Persero) UBS P3B 
MACAM BESARAN LISTRIK DAN SATUANNYA. ARAN LISTRIK Tabel.1. Macam-macam Besaran Listrik. Besaran listrik Satuan Alat ukur 
Arus 
Tahanan Ohm Ohm meter 
Daya aktif 
VAR VAR meter 
Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 39
PT. PLN (Persero) UBS P3B 
5.2. SATUAN TURUNAN 
Tabel.2. Satuan Turunan Besaran Listrik 
Besaran 
Listrik 
Satuan 
Dasar -12 10-9 10-6 10-3 103 6 109 
10 
10 
Ω 
G 
H mH 
VAR 
MVAR 
Wh 
MWh G 
VARh 
MVARh 
Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 40
PT. PLN (Persero) UBS P3B 
2. SWI 
AR 
R 
NIL S 
O) 
3. TE 
da 
S 
A 
ALIK 
SIEM 
S) 
5. INDU 
n IN 
I- 
6. ARUS 
R 
EN 
series 
8. STANDARD HANDBOOK FORCAR 
ECT 
) 
9. PERA 
AN TE 
11. TEKNIK TEGANGAN TINGGI (P 
12. SWITC 
EAR M 
A 
B 
or 
g). 
14. Pedom 
PST/1984 dan SUPLEMEN 
15. A T 
C 
L 
( BL 
A 
T 
Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 41

More Related Content

What's hot

Resonansi listrik (rlc)
Resonansi listrik (rlc)Resonansi listrik (rlc)
Resonansi listrik (rlc)noussevarenna
 
Modul praktikum rl2
Modul praktikum rl2Modul praktikum rl2
Modul praktikum rl2heri santosa
 
2 resonansi listrik
2 resonansi listrik2 resonansi listrik
2 resonansi listrikAlqharomi
 
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2Samantars17
 
arus terus dan arus ulang-alik
arus terus dan arus ulang-alikarus terus dan arus ulang-alik
arus terus dan arus ulang-alikmuhammadsyafie10
 
Modul pembelajaran rangkaian listrik by muhammad kennedy ginting
Modul pembelajaran rangkaian listrik by muhammad kennedy gintingModul pembelajaran rangkaian listrik by muhammad kennedy ginting
Modul pembelajaran rangkaian listrik by muhammad kennedy gintingMuhammad Kennedy Ginting
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiFauzi Nugroho
 
Rangkaian Seri R-L-C dan Resonansi
Rangkaian Seri R-L-C dan ResonansiRangkaian Seri R-L-C dan Resonansi
Rangkaian Seri R-L-C dan ResonansiMuhammad Amal
 
8.3 Transistor
8.3 Transistor8.3 Transistor
8.3 TransistorLaily Nawi
 
12 rangkaian rlc pararel
12 rangkaian rlc  pararel12 rangkaian rlc  pararel
12 rangkaian rlc pararelSimon Patabang
 
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)Moh Ali Fauzi
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoffumammuhammad27
 
Laporan penguat emitor bersama
Laporan penguat emitor bersamaLaporan penguat emitor bersama
Laporan penguat emitor bersamaayu purwati
 

What's hot (19)

Resonansi listrik (rlc)
Resonansi listrik (rlc)Resonansi listrik (rlc)
Resonansi listrik (rlc)
 
Modul 3 arus listrik
Modul 3 arus listrikModul 3 arus listrik
Modul 3 arus listrik
 
Penyeimbangan trafo
Penyeimbangan trafoPenyeimbangan trafo
Penyeimbangan trafo
 
Modul praktikum rl2
Modul praktikum rl2Modul praktikum rl2
Modul praktikum rl2
 
8380 jobsheet praktikum
8380 jobsheet praktikum8380 jobsheet praktikum
8380 jobsheet praktikum
 
2 resonansi listrik
2 resonansi listrik2 resonansi listrik
2 resonansi listrik
 
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
 
arus terus dan arus ulang-alik
arus terus dan arus ulang-alikarus terus dan arus ulang-alik
arus terus dan arus ulang-alik
 
Modul pembelajaran rangkaian listrik by muhammad kennedy ginting
Modul pembelajaran rangkaian listrik by muhammad kennedy gintingModul pembelajaran rangkaian listrik by muhammad kennedy ginting
Modul pembelajaran rangkaian listrik by muhammad kennedy ginting
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik Resonansi
 
Rangkaian Seri R-L-C dan Resonansi
Rangkaian Seri R-L-C dan ResonansiRangkaian Seri R-L-C dan Resonansi
Rangkaian Seri R-L-C dan Resonansi
 
8.3 Transistor
8.3 Transistor8.3 Transistor
8.3 Transistor
 
12 rangkaian rlc pararel
12 rangkaian rlc  pararel12 rangkaian rlc  pararel
12 rangkaian rlc pararel
 
Listrik
ListrikListrik
Listrik
 
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)
 
5. teorema rangkaian
5. teorema rangkaian5. teorema rangkaian
5. teorema rangkaian
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
 
Laporan penguat emitor bersama
Laporan penguat emitor bersamaLaporan penguat emitor bersama
Laporan penguat emitor bersama
 
A1 Ohm Kiki
A1 Ohm KikiA1 Ohm Kiki
A1 Ohm Kiki
 

Viewers also liked

Microsoft kinect
Microsoft kinectMicrosoft kinect
Microsoft kinectOpen-IT
 
Rust: абстракции и безопасность, совершенно бесплатно
Rust: абстракции и безопасность, совершенно бесплатноRust: абстракции и безопасность, совершенно бесплатно
Rust: абстракции и безопасность, совершенно бесплатноOpen-IT
 
Calculo de integrais_indefinidos_com_aplicacao_das_proprie
Calculo de integrais_indefinidos_com_aplicacao_das_proprieCalculo de integrais_indefinidos_com_aplicacao_das_proprie
Calculo de integrais_indefinidos_com_aplicacao_das_proprieRigo Rodrigues
 
Importance Of Email Encryption In Organizations
Importance Of Email Encryption In Organizations  Importance Of Email Encryption In Organizations
Importance Of Email Encryption In Organizations ZixMailEncryption.com
 
School Project, Physics
School Project, Physics School Project, Physics
School Project, Physics Bhavesh Eatha
 
Eπανασταση 1821
Eπανασταση 1821Eπανασταση 1821
Eπανασταση 1821nikoletaml
 
Excerto livro-ca-excel2013
Excerto livro-ca-excel2013Excerto livro-ca-excel2013
Excerto livro-ca-excel2013Rigo Rodrigues
 
Введение в Apache Cassandra
Введение в Apache CassandraВведение в Apache Cassandra
Введение в Apache CassandraOpen-IT
 
Arabic alphabatical list
Arabic alphabatical listArabic alphabatical list
Arabic alphabatical listKhalid Hadari
 

Viewers also liked (13)

Mpdf (14)
Mpdf (14)Mpdf (14)
Mpdf (14)
 
Microsoft kinect
Microsoft kinectMicrosoft kinect
Microsoft kinect
 
Summerschool Heelkunde UGent 2013
Summerschool Heelkunde UGent 2013Summerschool Heelkunde UGent 2013
Summerschool Heelkunde UGent 2013
 
Rust: абстракции и безопасность, совершенно бесплатно
Rust: абстракции и безопасность, совершенно бесплатноRust: абстракции и безопасность, совершенно бесплатно
Rust: абстракции и безопасность, совершенно бесплатно
 
Calculo de integrais_indefinidos_com_aplicacao_das_proprie
Calculo de integrais_indefinidos_com_aplicacao_das_proprieCalculo de integrais_indefinidos_com_aplicacao_das_proprie
Calculo de integrais_indefinidos_com_aplicacao_das_proprie
 
Importance Of Email Encryption In Organizations
Importance Of Email Encryption In Organizations  Importance Of Email Encryption In Organizations
Importance Of Email Encryption In Organizations
 
Manual corel draw
Manual corel drawManual corel draw
Manual corel draw
 
School Project, Physics
School Project, Physics School Project, Physics
School Project, Physics
 
Eπανασταση 1821
Eπανασταση 1821Eπανασταση 1821
Eπανασταση 1821
 
Excerto livro-ca-excel2013
Excerto livro-ca-excel2013Excerto livro-ca-excel2013
Excerto livro-ca-excel2013
 
Presentatietechnieken
Presentatietechnieken Presentatietechnieken
Presentatietechnieken
 
Введение в Apache Cassandra
Введение в Apache CassandraВведение в Apache Cassandra
Введение в Apache Cassandra
 
Arabic alphabatical list
Arabic alphabatical listArabic alphabatical list
Arabic alphabatical list
 

Similar to 4.teoridasarlistrik01

Teori dasar-listrik-01
Teori dasar-listrik-01Teori dasar-listrik-01
Teori dasar-listrik-01Reynaldi Wahyu
 
Unit 1 prinsip dasar listrik
Unit 1 prinsip dasar listrikUnit 1 prinsip dasar listrik
Unit 1 prinsip dasar listrikIndra S Wahyudi
 
materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika  kelas XII KD. 3.1.docxmateri Fisika  kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docxIjhanShabrIe
 
Bab 5 induksi elektrngt
Bab 5 induksi elektrngtBab 5 induksi elektrngt
Bab 5 induksi elektrngtAjeng Kurniati
 
Kamis indra samsudin fis xii mipa
Kamis indra samsudin fis xii mipaKamis indra samsudin fis xii mipa
Kamis indra samsudin fis xii mipaRiyanAdita
 
dokumen.tips_2-materi-arus-listrik-5654a891713e5.pptx
dokumen.tips_2-materi-arus-listrik-5654a891713e5.pptxdokumen.tips_2-materi-arus-listrik-5654a891713e5.pptx
dokumen.tips_2-materi-arus-listrik-5654a891713e5.pptxrozamaiyarni
 
Pertemuan 6 induksi elektromagnetik
Pertemuan 6 induksi elektromagnetikPertemuan 6 induksi elektromagnetik
Pertemuan 6 induksi elektromagnetikadeenurhayati
 
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik Aris Widodo
 
Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA
Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDATeori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA
Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDAAq Miftah Rohman
 
Induktor dan transformator
Induktor dan transformatorInduktor dan transformator
Induktor dan transformatorBeny Abd
 
P11 0809 listrik dinamik
P11 0809 listrik dinamikP11 0809 listrik dinamik
P11 0809 listrik dinamikStudent
 
3 pemanfaatan arus bolak balik
3 pemanfaatan arus bolak balik3 pemanfaatan arus bolak balik
3 pemanfaatan arus bolak balikSimon Patabang
 
Arus Listrik dan Rangkaian DC ( Anisa Putri Rinjani )
Arus Listrik dan Rangkaian DC ( Anisa Putri Rinjani )Arus Listrik dan Rangkaian DC ( Anisa Putri Rinjani )
Arus Listrik dan Rangkaian DC ( Anisa Putri Rinjani )Anisa Putri Rinjani
 

Similar to 4.teoridasarlistrik01 (20)

Teori dasar electric
Teori dasar electricTeori dasar electric
Teori dasar electric
 
Teori dasar-listrik-01
Teori dasar-listrik-01Teori dasar-listrik-01
Teori dasar-listrik-01
 
Laporan praktikum elektronika
Laporan praktikum elektronikaLaporan praktikum elektronika
Laporan praktikum elektronika
 
Unit 1 prinsip dasar listrik
Unit 1 prinsip dasar listrikUnit 1 prinsip dasar listrik
Unit 1 prinsip dasar listrik
 
materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika  kelas XII KD. 3.1.docxmateri Fisika  kelas XII KD. 3.1.docx
materi Fisika kelas XII KD. 3.1.docx
 
Bab 5 induksi elektrngt
Bab 5 induksi elektrngtBab 5 induksi elektrngt
Bab 5 induksi elektrngt
 
Rangkaian Listrik
Rangkaian ListrikRangkaian Listrik
Rangkaian Listrik
 
Kamis indra samsudin fis xii mipa
Kamis indra samsudin fis xii mipaKamis indra samsudin fis xii mipa
Kamis indra samsudin fis xii mipa
 
dokumen.tips_2-materi-arus-listrik-5654a891713e5.pptx
dokumen.tips_2-materi-arus-listrik-5654a891713e5.pptxdokumen.tips_2-materi-arus-listrik-5654a891713e5.pptx
dokumen.tips_2-materi-arus-listrik-5654a891713e5.pptx
 
Pertemuan 6 induksi elektromagnetik
Pertemuan 6 induksi elektromagnetikPertemuan 6 induksi elektromagnetik
Pertemuan 6 induksi elektromagnetik
 
RANGKAIAN ARUS SEARAH.pptx
RANGKAIAN  ARUS SEARAH.pptxRANGKAIAN  ARUS SEARAH.pptx
RANGKAIAN ARUS SEARAH.pptx
 
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA
Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDATeori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA
Teori Dasar Listrik by Kuat Indartono, S.T. POLDA
 
Induktor dan transformator
Induktor dan transformatorInduktor dan transformator
Induktor dan transformator
 
Teori dasar listrik
Teori dasar listrikTeori dasar listrik
Teori dasar listrik
 
P11 0809 listrik dinamik
P11 0809 listrik dinamikP11 0809 listrik dinamik
P11 0809 listrik dinamik
 
Pertemuan 3.pdf
Pertemuan 3.pdfPertemuan 3.pdf
Pertemuan 3.pdf
 
3 pemanfaatan arus bolak balik
3 pemanfaatan arus bolak balik3 pemanfaatan arus bolak balik
3 pemanfaatan arus bolak balik
 
Arus Listrik dan Rangkaian DC ( Anisa Putri Rinjani )
Arus Listrik dan Rangkaian DC ( Anisa Putri Rinjani )Arus Listrik dan Rangkaian DC ( Anisa Putri Rinjani )
Arus Listrik dan Rangkaian DC ( Anisa Putri Rinjani )
 

Recently uploaded

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 

Recently uploaded (20)

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 

4.teoridasarlistrik01

  • 1. PT. PLN (Persero) P3B TEORI TEORI DASAR LISTRIK PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI
  • 2. PT. PLN (Persero) UBS P3B DAFTAR ISI 2 I PENGENALAN ARUS SEARAH. 3 1.1 Generator arus searah. 3 1.2 Batere atau Accumulator. 3 1.3 Arus Listrik 4 1.4 Kuat Arus Listrik. 4 1.5 Rapat Arus. 5 1.6 Tahanan dan daya hantar 6 1.7 potensial. 7 II RANGKAIAN ARUS SEARAH 7 2.1 CARA PEMASANGAN ALAT UKUR 7 2.2 HUKUM OHM. 8 2.3 HUKUM KIRCHOFF 9 III PENGERTIAN ARUS BOLAK-BALIK. 11 3.1 GEM (GAYA ELEKTROMOTORIS) 11 3.2 FREKUENSI DAN PERIODE ARUS BOLAK-BALIK 15 3.3 FREKUENSI SISTEM. 16 3.4 Tahanan (Resistansi) didalam Rangkaian Arus Bolak-Balik. 16 3.5 Tahanan Induktif. 17 3.6 Reaktansi Kapasitip. (Tahanan Kapasitip) 20 3.7 Hubungan Deret dengan Tahanan Ohm 24 3.7.1. Hubungan deret gulungan induksi dengan tahanan ohm. 24 3.7.2. Hububgan deret dari Kapasitor dan Tahanan Ohm. 27 3.7.3. Hubungan deret antara sebuah Capasitor dengan Induktor 29 3.7.4. Hubungan antara tahanan Reaktansi, Induktif dan Capasitor. 31 IV Daya Listrik Arus Bolak-Balik. 32 4.1 Daya 1 fasa 32 4.2 Kuat Arus dan Daya Listrik Semu 34 4.3 Daya Aktif atau daya nyata (Watt) 36 4.4 Daya Reaktif. (VAR). 36 4.5 Segi tiga daya 37 4.6 Rugi-rugi listrik. V MACAM BESARAN LISTRIK DAN SATUANNYA. 38 5.1 BESARAN LISTRIK 38 5.2 SATUAN TURUNAN 39 DAFTAR PUSTAKA Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 2
  • 3. PT. PLN (Persero) UBS P3B TEORI DASAR LISTRIK I PENGENALAN ARUS SEARAH. 1.1. Generator arus searah. Adalah mesin pengubah energi mekanik menjadi energi listrik, sedangkan penggerak dari generator disebut prime mover yang dapat berbentuk turbin air, uap, mesin diesel dll. Prinsip kerjanya adalah berdasarkan hokum Faraday dimana konduktor memotong medan magnit dan emf atau induksi akan timbul beda tegangan dan adanya komutator yang dipasang pada sumbu generator maka pada terminal generator akan terjadi tegangan searah. 1.2. Batere atau Accumulator. Batere atau akumulator adalah sebuah sel listrik dimana didalamnya berlangsung proses elektrokimia yang reversibel ( dapat berbalikan ) dengan efisiensinya yang tinggi. Yang dimaksud dengan proses elektrokimia reversibel, adalah didalam batere dapat berlangsung proses pengubahan kimia menjadi tenaga listrik ( proses pengosongan ), dan sebaliknya dari tenaga listrik menjadi tenaga kimia ( pengisian kembali dengan cara regenerasi dari elektroda-elektroda yang dipakai, yaitu dengan melewatkan arus listrik dalam arah ( polaritas ) yang berlawanan didalam sel. Tiap sel batere ini terdiri dari dua macam elektroda yang berlainan, yaitu elektroda positif dan elektroda negatif yang dicelupkan dalam suatu larutan kimia. 1.3. Arus Listrik: adalah mengalirnya electron secara kontinyu pada konduktor akibat perbedaan jumlah electron pada beberapa lokasi yang jumlah elektronnya tidak sama. satuan arus listrik adalah Ampere. Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 3
  • 4. PT. PLN (Persero) UBS P3B 1 ampere arus adalah mengalirnya electron sebanyak 628x1016 atau sama dengan 1 Coulumb per detik meliwati suatu penampang konduktor. []amperetqi= 1.4. Kuat Arus Listrik. Adalah arus yang tergantung pada banyak sedikitnya elektron bebas yang pindah melewati suatu penampang kawat dalam satuan waktu. Difinisi : Amper adalah satuan kuat arus listrik yang dapat memisahkan 1,118 milligram perak dari nitrat perak murni dalam satu detik. Rumus – rumus untuk menghitung banyaknya muatan listrik, kuat arus dan waktu. IQttQItIQ= = ×= 1 (satu) Coulomb = 6,28 x 1018 electron Dimana : Q = Banyaknya muatan listrik dalam satuan coulomb I = Kuat Arus dalam satuan Amper. t = waktu dalam satuan detik. Contoh soal mengenai Kuat arus listrik. Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 4
  • 5. PT. PLN (Persero) UBS P3B Sebuah batere memberikan arus 0,5 A kepada sebuah lampu selama 2 menit. Berapakah banyaknya muatan listrik yang dipindahkan ?. Jawab : Diketahui : I = 0,5 amp t = 2 menit. Ditanyakan : Q (muatan listrik). Penyelesaian : t = 2 menit = 2 x 60 = 120 detik Q = I x t = 0,5 x 120 = 60 coulomb. 1.5. Rapat Arus. Difinisi : rapat arus ialah besarnya arus listrik tiap-tiap mm2 luas penampang kawat Rumus-rumus dibawah ini untuk menghitung besarnya rapat arus, kuat arus dan penampang kawat. SIqSqIqIS= = = Dimana : S = Rapat arus [ A/mm²] I = Kuat arus [ Amp] q = luas penampang kawat [ mm²] 1.6. Tahanan dan daya hantar. Tahanan difinisikan sbb : 1 (satu Ohm / Ω) adalah tahanan satu kolom air raksa yang panjangnya 1063 mm dengan penampang 1 mm² pada temperatur 0º C. Daya hantar didifinisikan sbb : Kemampuan penghantar arus atau daya hantar arus sedangkan penyekat atau isolasi adalah suatu bahan yang mempunyai tahanan Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 5
  • 6. PT. PLN (Persero) UBS P3B yang besar sekali sehingga tidak mempunyai daya hantar atau daya hantarnya kecil yang berarti sangat sulit dialiri arus listrik. Rumus untuk menghitung besarnya tahanan listrik terhadap daya hantar arus. RGGR11= = Dimana : R = Tahanan kawat listrik [ Ω/ohm] G = Daya hantar arus [Y/mho] Tahanan pengahantar besarnya berbanding terbalik terhadap luas penampangnya. Bila suatu penghantar dengan panjang l , dan penampang q serta tahanan jenis ρ (rho), maka tahanan penghantar tersebut adalah : qRl×= ρ Dimana : R = tahanan kawat [ Ω/ohm] = panjang kawat [meter/m] l ρ = tahanan jenis kawat [Ωmm²/meter] q = penampang kawat [mm²] faktot-faktor yang mempengaruhi nilai resistance, karena tahanan suatu jenis material sangat tergantung pada : • panjang tahanan • luas penampang konduktor. • jenis konduktor • temperatur. Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 6
  • 7. PT. PLN (Persero) UBS P3B 1.7. potensial. potensial listrik adalah fenomena berpindahnya arus listrik akibat lokasi yang berbeda potensialnya. dari haltsb diatas kita mengetahui adanya perbedaan potensial listrik yang sering disebut potential difference. satuan dari potential difference adalah Volt. II RANGKAIAN ARUS SEARAH Pada suatu rangkaian akan mengalir arus ( gambar.4.a, 4b.), apabila dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut : 1. Adanya sumber tegangan 2. Adanya alat penghubung 3. Adanya beban Sumber tegangan IBEBAN Sum Gambar : Rangkaian arus. Pada kondisi sakelar S terbuka maka arus tidak akan mengalir melalui beban . Apabila sakelar S ditutup maka akan mengalir arus ke beban R dan Ampere meter akan menunjuk. Dengan kata lain syarat mengalir arus pada suatu rangkaian harus tertutup. 2.1. CARA PEMASANGAN ALAT UKUR. Pemasangan alat ukur Volt meter dipasang parallel dengan sumber tegangan atau beban, karena tahanan dalam dari Volt meter sangat tinggi. Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 7
  • 8. PT. PLN (Persero) UBS P3B Sebaliknya pemasangan alat ukur Ampere meter dipasang seri, hal ini disebabkan tahanan dalam dari Amper meter sangat kecil. 2.2. HUKUM OHM. Pada suatu rangkaian tertutup : R Sumber tegangan E Gambar : Rangkaian arus Besarnya arus I berubah sebanding dengan tegangan V dan berbanding terbalik dengan beban tahanan R, atau dinyatakan dengan Rumus : V I = R V R I Daya (P) : P = I x V P = I x I x R P = I2 x R I R = V R I = V E Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 8
  • 9. PT. PLN (Persero) UBS P3B Contoh : Suatu beban yang mempunyai tahanan R = 100 Ω, dihubungkan kesumber tegangan ( V ) yang besarnya 220 Volt. Berapa besar arus ( I ) dan daya (P) yang mengalir pada rangkaian tersebut?. Jawab : I = …. A 220 Volt R = 100Ω V I = R 220 I = = 2,2 A 100 Besar arus (I) yang mengalir : Daya (P) : P = I x V P = 2,2 x 220 P = 484 Watt Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 9
  • 10. PT. PLN (Persero) UBS P3B 2.3. HUKUM KIRCHOFF. Pada setiap rangkaian listrik, jumlah aljabar dari arus-arus yang bertemu di satu titik adalah nol (ΣI=0). I1I4I2I5I3 Gambar : Loop arus “ KIRCOFF “ Jadi : I1 + ( -I2 ) + ( -I3 ) + I4 + ( -I5 ) = 0 I1 + I4 = I2 + I3 + I5 Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 10
  • 11. PT. PLN (Persero) UBS P3B III PENGERTIAN ARUS BOLAK-BALIK. 3.1. GEM (GAYA ELEKTROMOTORIS) Bila sebatang penghantar digerakan sedemikian rupa didalam medan magnet, hingga garis-garis medan magnet terpotong bebas didalam penghantar akan bekerja gaya, yang menggerakan elektron tersebut sejurus dengan arah penghantar. Akibatnya ialah penumpukan elektron (pembawa muatan negatip) disebelah bawah dan kekurangan elektron yang sebanding diujung batang sebelah atas. Didalam batang penghantar terjadi tegangan, selama berlangsungnya gerakan penghantar didalam medan magnet. Membangkitkan tegangan dengan bantuan medan magnet dinamakan menginduksikan, dan kejadian itu sendiri dinamakan induksi tegangan arus bertambah padaPeruba han positip Peruba han negatif arus bertambah pada arah positif arus berkurang pada arah positif arah negatif arus berkurang pada arah negatifI + I - O t / s gambar 1 : bentuk arus bolak-balik 1 fasa Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 11
  • 12. PT. PLN (Persero) UBS P3B arus bertambah padaPeruba han positip Perubahan negatif arus bertambah pada arah positif arus berkurang pada arah positif arah negatif arus berkurang arah negatif I + I - O t / s 6Oº 12Oº gambar 2 : prinsip membangkitkan arus bolak-balik 3 Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 12
  • 13. PT. PLN (Persero) UBS P3B hubungan antara frequensi, kecepatan putar dan tegangan yang timbul pada generator arus bolak balik. • frekwensi. []HzPNf120= dimana : P = jumlah kutub magnit. N = putaran rotor permenit F = jumlah lengkap putaran perdetik. • E.M.F (eletro motor force). []VoltfKKEDCΦ=44,4 dimana : Kc = jarak antar kumparan atau pitch factor. Kd = faktor distribusi. = fluks per kutub [weber] f = frekwensi. Persamaan tegangan bolak-balik (Alternating voltage equations). dengan diketahui bahwa perputaran kumparan dengan percepatan tertentu yaitu ω radians second atau 2π radians dan grafik tegangan untuk satu cycle adalah : ω = 2πf sesuai standar persamaan dari tegangan bolak-balik adalah : • e = Em sin θ • e = Em sin ωθ • e = Em sin 2πft • e = Em sin ωt a. Nilai sesaat (Instantaneous value). didifinisikan sebagai harga sesaat ketika berputar dimana nilai pada lokasi tertentu, untuk membedakan dengan notasi tegangan dan arus nilai sesaat dinotasikan sebagai e dan i (huruf kecil). b. Nilai Puncak (peak value). disebub juga nilai maximum baik Positip (+) maupun negatip (-) baik untuk tegangan maupun arus dan disebut juga sebagai nilai makismum. c. Nilai rata-rata (average value). Nilai rata-rata yang dihitung secara arithmetical satu cycle. nilai rata-rata arus dan tegangan bolak-balik yang berbentuk gelombang sinusoidal adalah : Eav = 0,637 Em dan Iav = 0,637 Im ( 0,637 =2/ π ). Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 13
  • 14. PT. PLN (Persero) UBS P3B d. Nilai efektip, (effectiv value) Harga efektif atau harga guna dari arus bolak-balik yang berbentuk sinus adalah suatu harga arus yang lebih penting dari pada harga arus rata-rata. Arus yang mengalir didalam suatu tahanan ”R” selama waktu ’t’, akan melakukan sejumlah usaha yang menurut rumus : A = I².R.t [joule} usaha ini dalam bentuk panas. Jika tahanan R dilalui arus bolak-balik i = Im.sin ωt dan didalam waktu t yang sama, arus bolak-balik tersebut melakukan sejumlah pekerjaan yang sama besarnya dengan = I²m.R.t [joule]. Harga efektif arus bolak-balik adalah harga tetap dari arus rata yang didalam waktu yang sama melakukan sejumlah usaha (I²m.R.t [joule].) yang besarnya dengan usaha yang dilakukan oleh arus bolak-balik. sehingga bentuk persamaan ts diatas berubah menjadi sbb : A = I²m.sin²ωt berarti ; i² = I²m.sin²ωt = I²m (½ - ½.cos 2ωt) = (½I²m - ½. I²m cos 2ωt) Jadi arus i² merupakan arus campuran yang terdiri dari dua bagian yaitu : • Bagian arus yang rata dengan harga ½ I²m . • bagian yang berubah –ubah menurut rumus cosinus (grafik). ½. I²m cos 2ωt dari bagian yang rata adalah sebagai harga puncak yang jika dihitung merupakan harga efektip dari arus bolak-balik adalah akar dari harga puncak yaitu : Ieff = √ ½. I²m Ieff = Im √ ½. 2meffII= untuk tegangan sama : 2meffVV= Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 14
  • 15. PT. PLN (Persero) UBS P3B 3.2. FREKUENSI DAN PERIODE ARUS BOLAK-BALIK Frekuensi arus bolak-balik dapat dinyatakan sebagai berikut ( gbr.8. ) : • Waktu yang diperlukan oleh arus bolak-balik untuk kembali pada harga yang sama dan arah yang sama (1 cycle) disebut periode, dengan symbol T dan dinyatakan dalam detik/cycle. • Amplitudo adalah harga maximum arus yang ditunjukkan garis grafik. • Harga sesaat adalah harga yang ditunjukkan garis grafik pada suatu saat. • Gambar : Perioda frekuensi Amplitudo 1 Perubahan Perubahan positipPerubahan negatip Waktu ( T ) Harga sesaaI + _ FREKUENSI arus bolak-balik adalah jumlah perubahan arah arus per detik f = 1/T Frekuensi dinyatakan dalam HERTZ, dimana 1 Hz = 1 Cycle per detik Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 15
  • 16. PT. PLN (Persero) UBS P3B 3.3. FREKUENSI SISTEM. Frekuensi system PLN adalah 50 HZ, artinya : • Dalam waktu 1 detik menghasilkan 50 gelombang • 1 gelombang membutuhkan waktu 1/50 detik Apabila frekuensi besarnya f Hz, maka : • Dalam waktu 1 detik menghasilkan f gelombang • 1 gelombang membutuhkan waktu 1/f detik. Untuk mencapai 1 gelombang penuh (perioda penuh) dibutuhkan waktu T detik. Jadi : T = f1 ω = T 2π 2π = f1 = 2π f ω = 2π f 3.4. Tahanan Ohm (Resistansi) didalam Rangkaian Arus Bolak-Balik. Jika sebuah tahanan Ohm ”R” (resistansi) dipasangkan pada generator G yang mengeluarkan tegangan bolak-balik sebesar : e = Em. sinωt. seperti pada gambar rangakian : Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 16
  • 17. PT. PLN (Persero) UBS P3B REm adalah arus harga puncak, jika : arus harga puncak : arus efektifnya adalah : 3.5. Tahanan Induktif. Gambar dibawah ini menunjukan sebuah gulungan induksi yang mempunyai koefisiensi induksi diri ”L” dihubungkan pada sumber tegangan arus bolak-balik atau tegangan yang berbentuk sinusioda. e = Em.sin ωt Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 17
  • 18. PT. PLN (Persero) UBS P3B dengan demikian gulungan akan dilalui arus listrik bolak-balik (IL), yang perlu kita pelajari dan selidiki adalah bagaimana perubahan sifat-sifat dari arus IL tersebut. untuk itu perlu diketahui bahwa didalam gulungan induksi ”L” mengalir arus bolak-balik yang berbentuk gelombang sinus yang besarnya adalah : iL = ILM.sin ωt atau iL = ILM.sin 2πft akan membangkitkan sejumlah garis gaya magnit (fluks) didalam gulungan tersebut menurut rumus : Φ = L.iL maka Φ = L.ILM.sin ωt dimana Φ = Φm.sin ∀ (teori cara-cara membangkitkan tegangan berbentuk gelombang sinus) Garis gaya elektromagnit (Ν) akan berubah-ubah menurut garis sinus dengan harga puncak Ν = L.ILM sebagaimana diketahui, bahwa besarnya tegangan induksi eL ditetapkan dengan rumus : VoltdtdeL810−Φ−= jadi : ()VoltdttILdeLML810sin..−−= ω ()VoltdttIdLeLML810sin.−−= ω Besarnya tegangan arus bolak-balik dari generator adalah : e = Em.sinωt. dan disambungkan dengan induktor L sehingga mengalir arus bolak-balik iL yang akan terbelakang 90º terhadap tegangan ”e” sehingga iL tersebut mempunyai bentuk rumus sbb : Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 18
  • 19. PT. PLN (Persero) UBS P3B )90sin(.o−=tIILMLω Em ILm0 e iLt 90º diketahui : ILm dan Em dibagi √2 akan menjadi harga efektif IL dan Em maka : 0 E jXL-jIL Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 19
  • 20. PT. PLN (Persero) UBS P3B LLXELEI== ω dimana : IL = harga efektif dari kuat arus yang mengalir pada gulungan induksi. E = harga efektif dari tegangan sumber yng dihubungkan kepada gulungan induksi. L = koefisien induksi diri dari gulungan diukur dalam satuan Henry. ω = frekwensi putar generator yang diukur dalam satuan rad/detik. 3.6. Reaktansi Kapasitip. (Tahanan Kapasitip). Sebuah kondensator yang sering disebut kapasitor ”C” dihubungkan dengan sumber tegangan arus bolak-balik berbentuk sinus yang ditetapkan dengan rumus sbb: e = Em.sin ωt ∞ ICXCC E Jika sebuah capasitor dihubungkan dengan sumber arus searah, maka arus searah yang dapat mengalir hanya sesaat saja dan waktu yang pendek, yaitu pada saat capasitor dalam keadaan diisi (charged). Kemudian arus searah didalam capasitor akan menjadi nol kembali. Hal tersebut membuktikan bahwa capasitor tidak dapat dilalui arus searah atau dikatakan kapasitor memblokir arus searah. Menurut teori arus searah yang mengalir jumlah muatannya ditentukan dengan rumus : Q = i .t atau i = Q/t. Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 20
  • 21. PT. PLN (Persero) UBS P3B Pada hakikatnya kapasitor tidak dilalui arus bolak-balik, akan tetapi secara berganti-ganti diisi dalam arah positip dan negatip. Selama saat yang pendek (dt), kapasitor ini diisi oleh harga saat dari arus bolak-balik iC. Jumlah listrik yang diisikan pada kapasitor selama saat dt, adalah : dQ = iC. Dt iC= dQ/dt. Karena Q = c.e, maka rumusnya berubah menjadi : () () () dttEdCidttEcdidtecdimcmcc ωω sin. sin.. . = = = 0 Em A   B C P Q t =0 t = t D  itIcm Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 21
  • 22. PT. PLN (Persero) UBS P3B selama waktu yang sangat singkat (dt), ujung vektor  senantiasa akan melintasi panjang busur sebesar : ω.dt radial karena radial lingkaran mempunyai harga Em maka : dt = ω.dt.. Em dan tegangan bolak-balik menjadi : d (Em.sin ωt). Dari titik A ditarik garis singgung PQ, yang kemudian buat segitiga ABC siku dititik B, maka berlaku : AC = pembesaran dari ω.dt.. Em AB = pembesaran dari d (Em.sin ωt). BAC =  Jadi : () mmEdttEdACAB. sin.cos ωα== atau dttEdEmm)sin.(cos.. ωαω= diketahui : () dttEdCimc ωsin.= maka : αωcos...mcECi= Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 22
  • 23. PT. PLN (Persero) UBS P3B gambar grafiknya menunjukan grafik tegangan berbentuk sinus dan grafi arus berbentuk cosinus sehingga arus mendahului 90º terhadap tegangan adalah sbb : Em ILm0 e iLt 90º 0 E jICM-jXC pada saat sudut  = 0º, maka cos =cos 0º = 1, dengan demikian iC ini akan mencapai harga puncaknya menjadi Im sehingga : Icm = C. Em ω cos  . Icm = C. Em ω. Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 23
  • 24. PT. PLN (Persero) UBS P3B Maka rumus ic = Icm.cos  dan dengan sumber e = Em.sin ωt yang dipasangkan pada C akan membuat kuat arus ic mendahului terhadap tegangan C. Sehingga ic berbentuk : ()°+=90sintIicmcω dari gambar vektor Ēm diatas, dimana iC terlihat sebagai vektor Īcm yang mendahului 90º dimuka vektor Ēm . sehingga Icm ini dapat ditulis kan dengan rumus : CEIcm ω 1= maka harga efektifnya adalah : fCCXXECEIccc πωω 2111== == dimana : Ic = harga efektif dari kuat arus yang mengalir pada kapasitor. E = harga efektif dari tegangan sumber yng dihubungkan kepada kapasitor. C = capasitas capasitor yang diukur dalam satuan Farad. ω = frekwensi putar generator yang diukur dalam satuan rad/detik. 3.7. Hubungan Deret dengan Tahanan Ohm. 3.7.1. Hubungan deret gulungan induksi dengan tahanan ohm. Gambar dibawah ini menunjukan hubungan deret antara gulungan induksi (reaktansi induktif atau XL ) dengan tahanan Ohm (R), pada rangkaian disambungkan pada sumber tegangan arus bolak-balik sebesar E Volt. Kuat arus (I) yang mengalir kedalam rangkaian ini mempunyai harga tetap yaitu I. Sedangkan untuk tegangan E akan terbagi dua menjadi komponen yaitu : a. komponen EL yang terdapat pada terminal gulungan reaktansi induktif ( XL ). b. komponen ER yang terdapat pada termonal resistansi ( R ). Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 24
  • 25. PT. PLN (Persero) UBS P3B E EL ER R Dan gambar vektornya adalah sbb : Maka : RIEdanjxIEjRLL== Karena terhubung deret atau serie maka nilai dari hubungan kedua tahanan adalah : LxjR+= jumlah Tahanan Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 25
  • 26. PT. PLN (Persero) UBS P3B Tahanan jumladengan huruf LxjR+= Zs mempunyai argumen sebesar sudut φº positip. Nilai mutlak impedansi (modulus) dapat dihitung menurut dalil Phytagoras. () RXtgLRZLRXR=222 Z 22lXRE I= Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 26
  • 27. PT. PLN (Persero) UBS P3B 3.7.2. Hububgan deret dari Kapasitor dan Tahanan Ohm. ()CREjEE−+= diketahui : jadi : φ ERI -jXC0 E Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 27
  • 28. PT. PLN (Persero) UBS P3B CRZmakaCXXjRZatauXjRZSCCSCS ωω 1:1−= = −=−+= -jXCZSR φ ()22222221CRZXRZXRZSCSCS ω += += += Sehingga : Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 28
  • 29. PT. PLN (Persero) UBS P3B 222221CREIatauXREIZEICS ω + = + = = 3.7.3. Hubungan deret antara sebuah Capasitor dengan Induktor. Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 29
  • 30. PT. PLN (Persero) UBS P3B diketahui : () ()() ⎟⎠ ⎞ ⎜⎝ ⎛−= ⎟⎠⎞ ⎜⎝ ⎛− = ⎟⎠ ⎞ ⎜⎝ ⎛−= =−=−+ −= − = CLIECLEImakaCLjjXjXXXjXjXjXjIEjdanXjIEjCLCLCCLL ωωωωωω 11: 1 Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 30
  • 31. PT. PLN (Persero) UBS P3B T LCfLCLCLCCLXXCL πωωωωω 2111112= = = = = = induktansi baik terhubung seri, paralel atau campuran keduanya. Notasi impedansi “Z”. maka : Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 31
  • 32. PT. PLN (Persero) UBS P3B () 22221: 1: 1 ⎟⎠ ⎞ ⎜⎝ ⎛−+ == ⎟⎠ ⎞ ⎜⎝ ⎛−+= ⎟⎠ ⎞ ⎜⎝ ⎛−±= −±= CLREZEIMakaCLRZadalahimpedansiModulusnyaCLjRZXXjRZSSSCLS ωωωωωω IV Daya Listrik Arus Bolak-Balik. 4.1. Daya 1 fasa Besarnya daya listrik untuk arus searah telah diketahui dengan rumus sbb: jika digambarkan dalam grafik adalah sbb: P= E x I untuk arus bolak-balik diketahui : e = Em. sinωt Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 32
  • 33. PT. PLN (Persero) UBS P3B dan i = Im. sinωt. maka : P (W) = e x i P (W) = Em. sinωt x Im. sinωt P (W) = Em. Im. sin2ωt diketahui : cos 2∀ = 1 – 2 sin2 ∀ () ()tIEWPIEWPmmMm ωααα 2cos2212cos. 212cossin. 2×= ⎟⎠ ⎞ ⎜⎝ ⎛− = − = 0 A BCe i ImEmIm.Em 2Wmw=e.i a b c d e T I EW=E.I dengan meratakan garis lengkung menjadi garis AB yang merupakan garis sumbu nol grafik cosinus, sehingga terdapat jajaran siku OABC yang luasnya sama dengan luas abcde (luas bidang arsir) dengan tinggi : Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 33
  • 34. PT. PLN (Persero) UBS P3B () )( : )( : 22: 2jouletIEAlistrikusahasedangkanWattIEWPmakaEEdanIIdengansamaEIBCmmmm××= ×= == ×= Jadi kuat arus (I) yang sefasa demgam tegangan (E) akan menghasilkan daya listrik yang satuannya Watt. 0ABCe i Im.Em 2t TIEW=E.I Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 34
  • 35. PT. PLN (Persero) UBS P3B 4.2. Kuat Arus dan Daya Listrik Semu Gambar dibawah ini menunjukan lengkung sinus dari kuat arus tukar dengan rumus : i = Im . Sin ωt. Dan tegangan tukar menurut rumus : e = Em. sin (ωt+90º) rumus tegangan e diatas.karena tegangan e mendahului 90º terhadap kuat arus i, sehingga tegangan itu dapat diaggap sebagai tegangan cosinus : e = Em. Cos ωt Hasil kali e dan i antara saat-saat t=0 sampai t=B memberikan lengkung w (P) yang pasitip; antara saat-saat t = B sampai t = C dimana hasil kali +i dan –e akan menghasilkan lengkung garis w (P) yang negatip, antara saat-saat t=C dan t=D hasil kali –i dan +e akan menghasilkan lengkung w positif dan antara saat t=D dan t=E dimana hasil klai +e dan –i akan menghasilkan lengkung w (P) negatif, Sehingga julah usaha : e.i.t = w (P) (joule) 0 90º B Ee i ImEmIm.Em 2w=e.i C TD Usaha yang dihasilkan sebesar e.i.t joule ini terdiri dari bagian-bagian yang positif dan bagian-bagian yang negatif. Jika bagian-bagian positif sama besarnya dengan bagian-bagian negatip maka ini berarti bila kedua bagian itu dijumlahkan akan menjadi nol. Untuk menjelaskan hal ini maka dihitung sbb : Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 35
  • 36. PT. PLN (Persero) UBS P3B P = i x e = Im.sin ωt x Em.cos ωt. = ½ Im.Em sin ωt Dengan demikian rumus diatas menandakam bahwa garis lengkung w (P) berupa garis sinus dengan harga puncak : 2. .mmEIIE= dengan frequensi putar = 2 ωt Karena sumbu nol dari garis lengkung w (P) terletak tepat pada sumbu waktu t, hal mana memberikan kesimpulan bahwa besarnya usaha dibagian positif sama besarnya dengan bagian negatif, atau dapat dikatakan bahwa kuat arus tukar itu tidak membangkitkan tenaga yang nyata dan juga tidak melakukan usaha yang nyata. Dengan memperhatikan gambar diatas bahwa pada ¼ masa yang pertama yaitu t = B maka generator mengeluarkan tenaga sebesar : E x I (dalam satuan watt). Dan melakukan usaha : )( 4joulesatuandalamTIE×× untuk ¼ masa berikutnya yaitu t = B sampai t = C maka generator diberi tenaga E x I watt dan menerima usaha sebesar )( 4luardarijouleTIE×× Penjelasan diatas juga berlaku, bila tegangan e mengikuti 90º dibelakang kuat arus i, karena itu dapat diambil suatu kesimpulan : 1. Arus bolak-balik yang mendahului atau mengikuti tegangan bola- balik sebesar 90º, dinamakan kuat arus nol atau kuar arus buta disingkat dengan Ib. 2. Hasil perkalian dari kuat arus buta Ib dengan tegangan E dinamakan, tenaga buta yang diukur dengan watt buta atau Volt Amper (VA). Jadi : wb (P) = Ib x E , dan usaha yang dilakukan oleh aliran buta adalah nol (0). Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 36
  • 37. PT. PLN (Persero) UBS P3B 4.3. Daya Aktif atau daya nyata (Watt) Untuk tenaga listrik nyata (wujud) yang dikeluarkan oleh arus bola-balik yang mempunyai fasa φº dengan tegangan bolak-balik yaitu : Tenaga Watt (W) = E x I x cos φ. Dalam jumlah usaha nyata/wujud yang dilakukan oleh arus dan tegangan bolak-balik dengan fasa φº yaitu sebesar : A = E x I x t x cos φ dalam satuan joule Cos φ (dibaca cosinus phi) dinamakan factor kerja (Power factor). 4.4. Daya Reaktif. (VAR). Adalah daya yang secara electrik bisa diukur, Secara vektor merupakan penjumlahan dari vektor dari perkalian E x I dimana arus mengalir pada komponen resistor sehingga arah vektornya searah dengan tegangan (referensinya), dan vektor yang arah 90º terhadap tegangan, tergantung pada beban seperti induktif atau capasitif. Biayanya daya yang searah dengan tegangan disebut dengan daya aktif sedangakan yang lain disebut dengan daya reaktif. Untuk tenaga listrik reaktif yang dikeluarkan oleh arus bola-balik yang mempunyai fasa φº dengan tegangan bolak-balik yaitu : Tenaga reaktif (VAR) = E x I x sin φ. 4.5. Segi tiga daya Dari hal tsb diatas maka daya listrik digambarkan sebagai segitiga siku, yang secara vektoris adalah penjumlahan daya aktif dan reaktif dan sebagai resultantenya adalah daya semu atau daya buta. Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 37
  • 38. PT. PLN (Persero) UBS P3B Rugi pada pengah Drop tegangan pada konduktor ΔE = IL x Z (Volt) ΔE x I (watt) = I2 x Z (watt) Rugi pada Trafo Rugi daya = ΔE x = I2 x Z ( (XL -XC) I Z=R+(XL-XC) IL Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 38
  • 39. PT. PLN (Persero) UBS P3B MACAM BESARAN LISTRIK DAN SATUANNYA. ARAN LISTRIK Tabel.1. Macam-macam Besaran Listrik. Besaran listrik Satuan Alat ukur Arus Tahanan Ohm Ohm meter Daya aktif VAR VAR meter Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 39
  • 40. PT. PLN (Persero) UBS P3B 5.2. SATUAN TURUNAN Tabel.2. Satuan Turunan Besaran Listrik Besaran Listrik Satuan Dasar -12 10-9 10-6 10-3 103 6 109 10 10 Ω G H mH VAR MVAR Wh MWh G VARh MVARh Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 40
  • 41. PT. PLN (Persero) UBS P3B 2. SWI AR R NIL S O) 3. TE da S A ALIK SIEM S) 5. INDU n IN I- 6. ARUS R EN series 8. STANDARD HANDBOOK FORCAR ECT ) 9. PERA AN TE 11. TEKNIK TEGANGAN TINGGI (P 12. SWITC EAR M A B or g). 14. Pedom PST/1984 dan SUPLEMEN 15. A T C L ( BL A T Pelatihan Operator Gardu Induk hal : 41