SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
PRAKTIKUM 4
FLIP-FLOP DAN COUNTER
KELOMPOK 3
Ana Ristiana
33318003
Tanggal Praktikum : 8 Mei 2019
PROGRAM STUDI D3-TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2019
4.1. Pendahuluan
A. Tujuan :
1. Mahasiswa dapat mengenal rangkaian dasar flip-flop
2. Mahasiswa dapat membuat flip-flop dari gerbang dasar
3. Mahasiswa dapat memngukur dan membuktikan flip-flop dari rangkaian gerbang dasar
4. Mahasiswa dapat mengenal JK FF masukan asinkron
5. Mahasiswa dapat membuat rangkaian counter asinkron (ripple counter)
6. Mahasiswa dapat membuat rangkaian Modulo counter asinkron
B. Dasar teori
Flip-flop merupakan rangkaian logika yang dibangun dari gerbang dasar seperti
NAND dan NOR, memilki dua keluaran yang saling berlawanan (0 dan 1). Keluaran flip-
flop dipengaruhi oleh keadaan masukannya pada waktu itu.notasi keluaran dari FF
biasanya dituliskan Q dan ̅, atau ditandai dengan Q dan Q’
Terdapat dua dasar FF yang dibangun dari gerbang NAND dan NOR gate latch
atau FF yang dibangun dari gerbang NAND seperti yang ditunjukan pada gambar 1,
memiliki dua masukan yaitu SET dan CLEAR.
Dalam keadaan normal semua masukkan FF (SET dan CLEAR) berlogik
1. Ketika keluaran FF yaitu Q=0 dan ̅ =1, maka menyebabkan kedua keluaran
ini akan menjadi masukkan ke dua gerbang NAND yang mengakibatkan keluaran
FF akan tetap (no change), jadi dalam keadaan semua masukkan berlogik 1, maka
keluaran FF telah berubah , istilah ini disebut juga memori / menyimpan.
Ketika masukkan SET diberikan logic 0 dan CLEAR berlogik 1 mengakibatkan Q
di set manjadi logic 1. Begitu juga sebaliknya.lihat pada tabel kebenaran.
Edge trigger S-C FF
S-C atau S-R FF adalah SET dan CLEAR FF yang dikombinasikan dengan suatu
rangkaian pulse steering yang dikendalikan oleh sebuah clock, seperti ditunjukan pada gambar 2.
Edge trigger JK FF
Rangkaian edge trigger JK FF seperti ditunjukkan pada gambar 3.
D-latch
D-latch adalah seperti halnya clocked DD FF. Memiliki rangkaian kombinasi NAND
latch atau NAND FF seperti ditunjukkan pada gambar 4.
Terdapat FF yang memiliki masukan asinkron, dimana keluaran FF tidak dipengaruhi oleh
clock yang diberikan tetapi oleh masukan asinkron. Seperti pada JK FF dengan masukan
asinkron seperti ditunjukkan pada gambar 5.
Kedua masukan asinkron pada JK FF adalah masukan PR (PRESET=SET) dan
CLR (CLEAR). Kedua masukan asinkron ini berpengaruh terhadap keluaran dari JK FF.
Selama kaki masukan PR dan CLR diberikan logik tinggi maka JK FF ini berfungsi
seperti layaknya JK FF yang keluarannya dipengaruhi oleh clock yang diberikan. Fungsi
dari masukan PRESET adalah membuat keluaran (Q) JK FF dalam keadaan logik tinggi
ketika PR diberikan logik rendah, dan masukan CLEAR membuat keluaran (Q) menjadi
logik rendah. Tabel kebenaran memberikan gambaran keluaran dari JK FF masukan
asinkron. Penggunaan masukan asinkron PRESET dan CLEAR tidak boleh dipergunakan
bersama- sama dalam waktu yang bersamaan, yang berarti bahwa ketika PRESET
berlogik rendah maka CLEAR tidak diperbolehkan untuk diberikan logik yang rendah
juga.
Gambar 6 memperlihatkan diagram waktu dari penggunaan JK FF masukan
asinkron, dimana clock tidak berpengaruh terhadap keluaran (Q) ketika masukan
PRESET dan CLEAR pada JK FF diberikan logik rendah.
Pada gambar 6 terlihat bahwa keluaran Q dipengaruhi oleh dua masukan asinkron.
Ketika SET/ PRESET diberikan logik rendah, maka keluaran (Q) dari JK FF akan segera
berlogik tinggi tanpa melihat masukan sinkron dari J dan K serta clock yang diberikan. Begitu
halnya ketika masukan CLEAR/ RESET diberikan logik rendah maka keluaran FF akan
langsung berlogik rendah (direset).
COUNTER JK FF
Sejumlah JK FF dapat dibangun menjadi sebuah counter seperti ditunjukkan pada
gambar 7. Counter yang dibangun dari empat buah JK FF dengan clock transisi negatif
merupakan counter biner 4 bit, yang akan menghitung mulai dari 0 sampai dengan 15 dan akan
kembali lagi mulai dari 0 dan seterusnya. Masukan J dan K setiap JK FF diberikan logik 1
(Vdd/Vcc) agar setiap ada clock keluaran FF menjadi toggle. Keluaran dari FF terendah akan
menjadi clock untuk FF berikutnya. Dilihat dari gambar 4, sebenarnya FF0 dapat di trigger
dengan transisi negatif, sehingga ke empat dari FF yang digunakan adalah sejenis.
Up counter 4 bit juga dapat dibangun dengan menggunakan JK FF dengan clock transisi
positif, namun clock untuk FF berikutnya harus diambilkan dari keluaran Q, sehingga ketika Q
tinggi, maka Q akan rendah yang akan berubah ketinggi ketika Q dalam keadaan rendah. Kondisi
ini yang dimanfaatkan sebagai transisi clock positif untuk FF berikutnya. Gambar 5
memperlihatkan Up- counter 4 bit dengan menggunakan JK FF clock transisi positif.
Sama seperti pada up-counter dengan JK FF clock transisi negatif, hitungan counter
akan dimulai dari 0 sampai 15 dan kembali 0 untuk seterusnya menghitung sampai 15 kembali.
MODULO COUNTER
Ripple counter memiliki batas maksimum dari angka modulo (MOD numbers) yaitu
sama dengan 2N, dimana N adalah jumlah FF yang digunakan. Misal untuk maksimal Modulo
16 dibutuhkan 4 buah FF. Counter dengan angka modulo dibawah 2N dapat dibuat dengan
memanfaatkan masukan asinkron dari FF. Modulo counter ini adalah counter yang dapat diatur
pada hitungan akhir tetentu sesuai dengan kebutuhan.
Untuk dapat memahami counter MOD ini, berikut gambar 8 diberikan diagram transisi
counter untuk MOD-6.
Pada gambar 9 terlihat bahwa untuk membentuk counter dengan MOD-6 maka jumlah
FF yang dibutuhkan adalah jumlah maksimal hitungan 2N. Nilai maksimal yang terdekat adalah
8 sehingga jumlah N = 3 (jumlah FF). Dengan menggunakan masukan asinkron CLEAR maka
ketika hitungan 5 menuju 6, masukan CLR akan mendapat logik rendah, yaitu keluaran gerbang
NAND dari masukan Q2 dan Q1 dalam keadaan 1 1. Keadaan 1 1 ini ditandai sebagai nilai 6,
karena berapapun nilai Q0 tidak akan berpengaruh. Dengan mereset semua FF, maka setelah
hitungan ke 5, counter akan memulai lagi dari hitungan awal yaitu 0 seperti ditunjukkan pada
gambar 8 diagram waktu counter MOD-6.
4.2. Daftar Alat dan Bahan
a) Power Supply 1 unit
b) Protoboard 1 unit
c) Voltmeter 1 unit
d) Kabel penghubung secukupnya
e) IC TTL 74LS00 1 unit
f) IC TTL 74LS76A 1 unit
g) Resistor 330Ω 3 unit
h) Resistor 1kΩ 1 unit
i) LED 3 unit
4.3. Langkah percobaan
1. Persiapkan peralatan praktek seperti pada daftar peralatan dan bahan.
2. Atur tegangan power supply pada nilai +5V dan ukurlah keluaran power supply
menggunakan voltmeter.
3. Lakukan percobaan rangkaian FF gerbang NAND yanf ditunjukan pada gambar
11. Gunakan IC TTL 74LS00 dan Resistor 330Ω dan LED warna untuk
menunjukkan outputnya.
4. Berikan tegangan pada kai masukan gerbang logika untuk logic 1 sebesdar +5V
dan 0 volt untuk logic 0 seperti pada tabel
5. Amati keluaran dan catat hasilnya.
6. Buatlah percobaan seperti gambar 12 gunakan resistor 1k, saklar button, IC TTL
74LS76A, Resistor 330Ω, dan LED.
7. Tekan dan lepas saklar push button terus menerus dengan durasi 1 detik, amati
keluarannya.
8. Buat rangkaian counter menggunakan TTL 74LS76A seperti pada gambar 13
9. Tekan dan lepas saklar push button terus menerus dan amati hasilnya, caatat
hasilnya apakah rangkaian tersebut membuktikan counter 3 bit yang menghitung
dari 1 sd 8 dan kembali 0?
10. Buatlah percobaan seperti gambar 14
11. Tekan dan lepas saklar push button terus menerus dan amati hasil keluaran dari
LED, catat hasil pengamatan anda. Apakah rangkaian tersebut membuktikan
counter mudulo 6?
4.4. Hasil percobaan
Tabel 1. Hasil pengukuran pada rangkaian FF gerbang NAND
SET CLEAR
OUTPUT
KETERANGANQ ̅
1 1 4,65 V 0,5 No Change, LED Q
nyala, LED ̅ mati
0 1 4,03 V 0,3 Q= 1, LED Q nyala,
LED ̅ mati
1 0 0,1 3,28 V Q= 0, LED Q mati,
LED ̅ nyala
Tabel 2. Hasil Pengukuran Pada Rangkaian JK FF Clock
PRESET CLEAR KET
0 1 LED Q hidup , LED ̅ mati
1 0 LED Q mati , LED ̅ hidup
1 1 Nyala LED tergantung pada CLOCK
Tabel 3. Rangkaian Percobaan Counter 3 bit
Hasil yang didapat dari percobaan ini, rangkaian tidak membuktikan counter 3 bit
atau tidak menghitung 0-7 kemudian 0 lagi. Hasil yang didapatkan tidak sesuai,
nyala lampu LED menyala dengan aneh.
5. Rangkaian Modulo 6
Hasil yang didapat dari pengamatan ini, rangkaian tidak membuktikan MOD 6 yang
menghitungkan 0-5 kemudian 0 lagi. Hasil yang didapatkan tidak sesuai, nyala lampu LED
menyala dengan aneh.
Q0 Q1 Q2
0 0 0
0 0 1
0 1 0
0 1 1
1 0 0
1 0 1
1 1 0
1 1 1
5.1. Tugas dan jawaban
1. Jelaskan gambar 15, bagaimana rangkaian ini bekerja?
Jawab :
R S Q
0 0 Nilai Terakhir
0 1 1
1 0 0
1 1 Terlarang
RS Flip-flop mempunyai dua masukan data, S dan R. Untuk menyimpan suatu bit tinggi,
Kondisi masukan yang pertama adalah RS = 00. Ini berarti tidak diterapkan pemicu. Dalam hal
ini keluaran Q mempertahankan nilai terakhir yang dimilikinya. Kondisi masukan yang kedua
adalah RS = 01 berarti bahwa suatu pemicu diterapkan pada masukan S. Seperti kita ketahui, hal
ini mengeset flip-flop dan menghasilkan keluaran Q bernilai 1. Kondisi masukan yang ketiga
adalah RS = 10 ini menyatakan bahwa suatu pemicu diterapkan pada masukan R. Keluaran Q
yang dihasilkan adalah 0. Kondisi masukan RS = 11 merupakan masukan terlarang. Kondisi ini
berarti menerapkan suatu pemicu pada kedua masukan S dan R pada saat yang sama. Hal ini
merupakan suatu pertentangan karena mengandung pengertian bahwa kita berupaya untuk
memperoleh keluaran Q yang secara serentak sama dengan 1 dan sama dengan 0.
2. Gambarkan diagram waktu keluaan Q dari D-latch gambar 16
Jawab :
5.2. Pembahasan
Percobaan pertama yaitu rangkaian flip flop dasar gerbang NAND. Berdasarkan dari
gambar rangkaiannya output gerbang NAND 1 menjadi input untuk gerbang NAND 2
dan input satunya lagi untuk nilai CLEAR. Dan output gerbang NAND 2 menjadi input
gerbang NAND 1 ke udian input satun a agi untuk ni ai SET i ai ang didapatkan
asi antara teori dan praktek ada a sa a onto data aitu ketika set 1 dan ear 0
aka didapatkan asi output Q 0 ati dan asi output Q 1 n a a, a ini
dikarenakan pada SET inputan 1 kemudian di NAND-kan maka hasil Q=0, Q=0 akan di
jadikan sebagai inputan gerbang NAND 2. CLEAR yang mempunyai inputan 0,
dimasukkan ke gerbang NAND 2 yang artinya input dari NAND 2 yaitu 0 x 1 = 0
kemudian di not kan menjadi 1, hasil output dari gerbang NAND 2 adalah 1 , kemudian
nilai 1 menjadi inputan untuk gerbang NAND 1. Nilai SET =1. Kemudian 1x1 =1
kemudian di NOT kan menjadi 0. Jadi lampu Q mati atau tidak menyala. Hasil dari data
lain juga sama antara teori dan praktek, saat set=0 dan ear 1 asi output Q 1 n a a
dan asi output Q 0 ati, set 1 dan ear 1 aka dipero e no ange , ang
artinya mengikuti output sebelumnya.
Pada Percobaan kedua adalah rangkaian JK FF yang merupakan rangkaian yang prinsip
kerjanya adalah dengan menambah sebuah clock (pengatur sinyal). Cara kerjanya adalah
apabila nilai C = 1, maka nilai output berubah sedangkan jika nilai C = 0 maka tidak
terjadi perubahan pada outputnya. Hasil yang didapatkan antara teori dan praktek adalah
sama yaitu clock ke ground.
Pada percobaan ketiga yaitu rangkaian counter 3 bit secara teori seharusnya terjadi flip
flop pada lampu sebanyak 8 kali (2N = 23 = 8) dimana setelah flip flop ke 7 akan
kembali ke flip flop ke 0. Namun pada percobaan 3 ini, kelompok kami gagal
membuktikannya yang kemungkinannya karena komponen yang tidak memadai atau bisa
dibilang tidak berfungsi atau rusak.
Pada percobaan 4, hasil yang didapat sama seperti percobaan 3 yaitu gagal
membuktikannya. Secara teori seharusnya menghitung 0-5 atau 6 perhitungan yang
nilainya 000, 001, 010, 011, 100, 101. Saat nilai 110, nilai 11 nya dimasukan ke gerbang
NAND dan hasil keluarannya 0, kemudian dikasihkan inputan CLR pada masing-masing
flip flop agar setelah 101 akan mereset dan balik ke awal yaitu 000 dan menghitung
kembali.
5.3. Kesimpulan
1. Flip-flop merupakan rangkaian logika yang dibangun dari gerbang dasar seprti NAND
dan NOR, memilki dua keluaran yang saling berlawanan (0 dan 1). Keluaran flip-flop
dipengaruhi oleh keadaan masukannya pada waktu itu. Notasi keluaran dari FF biasanya
dituliskan Q dan ̅ atau ditandai dengan Q dan Q’.
2. JK Flip Flop (FF) Clock merupakan rangkaian yang memiliki prinsip kerja dengan
menambahkan clock (pengatur sinyal) untuk menentukan berubah tidaknya output
dari Clock.
LINK https://youtu.be/pCPRLg9euZc

More Related Content

What's hot

4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronikaSimon Patabang
 
Comparator laporan
Comparator laporanComparator laporan
Comparator laporanBrian Raafiu
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoffumammuhammad27
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeterSimon Patabang
 
RL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshRL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshMuhammad Dany
 
HALF AND FULL SUBTRACTOR
HALF AND FULL SUBTRACTOR HALF AND FULL SUBTRACTOR
HALF AND FULL SUBTRACTOR Delmaqo Delmaqo
 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balikSimon Patabang
 
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaPertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaBuhori Muslim
 
Karakteristik transistor
Karakteristik transistorKarakteristik transistor
Karakteristik transistorandhi_setyo
 
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)FEmi1710
 
Jelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
Jelaskan dan gambarkan karakteristik diodaJelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
Jelaskan dan gambarkan karakteristik diodaAdi S P
 
Flip flop (maria hanifah 14708251105 & oky ristya trisnawati-14708251020)
Flip flop (maria hanifah 14708251105 & oky ristya trisnawati-14708251020)Flip flop (maria hanifah 14708251105 & oky ristya trisnawati-14708251020)
Flip flop (maria hanifah 14708251105 & oky ristya trisnawati-14708251020)IPA 2014
 
Artikel Counter sinkron dan asinkron
Artikel Counter sinkron dan asinkronArtikel Counter sinkron dan asinkron
Artikel Counter sinkron dan asinkronIGustingurahKanha
 
Presentasi Sistem Digital - Flip Flop
Presentasi Sistem Digital - Flip FlopPresentasi Sistem Digital - Flip Flop
Presentasi Sistem Digital - Flip Flopsehatrepublik
 
Ii Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorIi Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorFauzi Nugroho
 
Karakteristik Transistor
Karakteristik TransistorKarakteristik Transistor
Karakteristik TransistorRyan Aryoko
 
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)Ishardi Nassogi
 
Tusas pengenalan sinyal dan sistem
Tusas pengenalan sinyal dan sistemTusas pengenalan sinyal dan sistem
Tusas pengenalan sinyal dan sistemfauzankent
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritBeny Nugraha
 

What's hot (20)

4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika
 
Comparator laporan
Comparator laporanComparator laporan
Comparator laporan
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter
 
RL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshRL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan Mesh
 
HALF AND FULL SUBTRACTOR
HALF AND FULL SUBTRACTOR HALF AND FULL SUBTRACTOR
HALF AND FULL SUBTRACTOR
 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik
 
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaPertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
 
Karakteristik transistor
Karakteristik transistorKarakteristik transistor
Karakteristik transistor
 
Laporan praktikum karakteristik dioda
Laporan praktikum karakteristik diodaLaporan praktikum karakteristik dioda
Laporan praktikum karakteristik dioda
 
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
 
Jelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
Jelaskan dan gambarkan karakteristik diodaJelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
Jelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
 
Flip flop (maria hanifah 14708251105 & oky ristya trisnawati-14708251020)
Flip flop (maria hanifah 14708251105 & oky ristya trisnawati-14708251020)Flip flop (maria hanifah 14708251105 & oky ristya trisnawati-14708251020)
Flip flop (maria hanifah 14708251105 & oky ristya trisnawati-14708251020)
 
Artikel Counter sinkron dan asinkron
Artikel Counter sinkron dan asinkronArtikel Counter sinkron dan asinkron
Artikel Counter sinkron dan asinkron
 
Presentasi Sistem Digital - Flip Flop
Presentasi Sistem Digital - Flip FlopPresentasi Sistem Digital - Flip Flop
Presentasi Sistem Digital - Flip Flop
 
Ii Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorIi Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik Fasor
 
Karakteristik Transistor
Karakteristik TransistorKarakteristik Transistor
Karakteristik Transistor
 
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
 
Tusas pengenalan sinyal dan sistem
Tusas pengenalan sinyal dan sistemTusas pengenalan sinyal dan sistem
Tusas pengenalan sinyal dan sistem
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
 

Similar to FLIP-FLOP DAN COUNTER

Laporan Programmeable Counter & Self-Stopping Cenounter
Laporan Programmeable Counter & Self-Stopping CenounterLaporan Programmeable Counter & Self-Stopping Cenounter
Laporan Programmeable Counter & Self-Stopping CenounterKurniawan Suganda
 
Laporan 3 (clock sr flip flop)
Laporan 3 (clock sr flip flop)Laporan 3 (clock sr flip flop)
Laporan 3 (clock sr flip flop)Nasrudin Waulat
 
Pencacah biner
Pencacah biner Pencacah biner
Pencacah biner pungkinur
 
Register Instruksi dan Accumulator
Register Instruksi dan AccumulatorRegister Instruksi dan Accumulator
Register Instruksi dan AccumulatorLusiana Diyan
 
simulasi pembuatan digital nama dengan software 'DIGITAL WORK 3.4'
simulasi pembuatan digital nama dengan software 'DIGITAL WORK 3.4'simulasi pembuatan digital nama dengan software 'DIGITAL WORK 3.4'
simulasi pembuatan digital nama dengan software 'DIGITAL WORK 3.4'kholifahifa
 
Presentasi multivibrator
Presentasi multivibratorPresentasi multivibrator
Presentasi multivibratorEgar Christian
 
Multivibrator bistabil ppt
Multivibrator bistabil pptMultivibrator bistabil ppt
Multivibrator bistabil pptRyan Aryoko
 
Flip-Flop Presentation
Flip-Flop PresentationFlip-Flop Presentation
Flip-Flop PresentationYoollan MW
 
Laporan projeck ELEKTRONIKA 1
Laporan projeck ELEKTRONIKA 1Laporan projeck ELEKTRONIKA 1
Laporan projeck ELEKTRONIKA 1Hastuti ELINS
 
Multivibrator bistabil
Multivibrator bistabilMultivibrator bistabil
Multivibrator bistabilhidayatulloh08
 
Artikel shift register
Artikel shift registerArtikel shift register
Artikel shift registerjulianiputri1
 
COUNTER SINKRON DAN ASINKRONUS
COUNTER SINKRON DAN ASINKRONUSCOUNTER SINKRON DAN ASINKRONUS
COUNTER SINKRON DAN ASINKRONUSNadanajlla
 
Laporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibratorLaporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibratorkukuhruyuk15
 

Similar to FLIP-FLOP DAN COUNTER (20)

Laporan Modulo Counter
Laporan Modulo CounterLaporan Modulo Counter
Laporan Modulo Counter
 
FLIP-FLOP.pptx
FLIP-FLOP.pptxFLIP-FLOP.pptx
FLIP-FLOP.pptx
 
Laporan Programmeable Counter & Self-Stopping Cenounter
Laporan Programmeable Counter & Self-Stopping CenounterLaporan Programmeable Counter & Self-Stopping Cenounter
Laporan Programmeable Counter & Self-Stopping Cenounter
 
Laporan 3 (clock sr flip flop)
Laporan 3 (clock sr flip flop)Laporan 3 (clock sr flip flop)
Laporan 3 (clock sr flip flop)
 
Pencacah biner
Pencacah biner Pencacah biner
Pencacah biner
 
Register Instruksi dan Accumulator
Register Instruksi dan AccumulatorRegister Instruksi dan Accumulator
Register Instruksi dan Accumulator
 
simulasi pembuatan digital nama dengan software 'DIGITAL WORK 3.4'
simulasi pembuatan digital nama dengan software 'DIGITAL WORK 3.4'simulasi pembuatan digital nama dengan software 'DIGITAL WORK 3.4'
simulasi pembuatan digital nama dengan software 'DIGITAL WORK 3.4'
 
Presentasi multivibrator
Presentasi multivibratorPresentasi multivibrator
Presentasi multivibrator
 
Multivibrator bistabil ppt
Multivibrator bistabil pptMultivibrator bistabil ppt
Multivibrator bistabil ppt
 
Flip-Flop Presentation
Flip-Flop PresentationFlip-Flop Presentation
Flip-Flop Presentation
 
register
registerregister
register
 
Laporan projeck ELEKTRONIKA 1
Laporan projeck ELEKTRONIKA 1Laporan projeck ELEKTRONIKA 1
Laporan projeck ELEKTRONIKA 1
 
Lap. das. telekomunikasi 03 adc
Lap. das. telekomunikasi   03 adcLap. das. telekomunikasi   03 adc
Lap. das. telekomunikasi 03 adc
 
Multivibrator bistabil
Multivibrator bistabilMultivibrator bistabil
Multivibrator bistabil
 
Laporan Binary Counter
Laporan Binary CounterLaporan Binary Counter
Laporan Binary Counter
 
Artikel shift register
Artikel shift registerArtikel shift register
Artikel shift register
 
COUNTER SINKRON DAN ASINKRONUS
COUNTER SINKRON DAN ASINKRONUSCOUNTER SINKRON DAN ASINKRONUS
COUNTER SINKRON DAN ASINKRONUS
 
Tugas 4-PSK
Tugas 4-PSKTugas 4-PSK
Tugas 4-PSK
 
Flip-Flop
Flip-FlopFlip-Flop
Flip-Flop
 
Laporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibratorLaporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibrator
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 

FLIP-FLOP DAN COUNTER

  • 1. PRAKTIKUM 4 FLIP-FLOP DAN COUNTER KELOMPOK 3 Ana Ristiana 33318003 Tanggal Praktikum : 8 Mei 2019 PROGRAM STUDI D3-TEKNIK TELEKOMUNIKASI POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2019
  • 2. 4.1. Pendahuluan A. Tujuan : 1. Mahasiswa dapat mengenal rangkaian dasar flip-flop 2. Mahasiswa dapat membuat flip-flop dari gerbang dasar 3. Mahasiswa dapat memngukur dan membuktikan flip-flop dari rangkaian gerbang dasar 4. Mahasiswa dapat mengenal JK FF masukan asinkron 5. Mahasiswa dapat membuat rangkaian counter asinkron (ripple counter) 6. Mahasiswa dapat membuat rangkaian Modulo counter asinkron B. Dasar teori Flip-flop merupakan rangkaian logika yang dibangun dari gerbang dasar seperti NAND dan NOR, memilki dua keluaran yang saling berlawanan (0 dan 1). Keluaran flip- flop dipengaruhi oleh keadaan masukannya pada waktu itu.notasi keluaran dari FF biasanya dituliskan Q dan ̅, atau ditandai dengan Q dan Q’ Terdapat dua dasar FF yang dibangun dari gerbang NAND dan NOR gate latch atau FF yang dibangun dari gerbang NAND seperti yang ditunjukan pada gambar 1, memiliki dua masukan yaitu SET dan CLEAR. Dalam keadaan normal semua masukkan FF (SET dan CLEAR) berlogik 1. Ketika keluaran FF yaitu Q=0 dan ̅ =1, maka menyebabkan kedua keluaran ini akan menjadi masukkan ke dua gerbang NAND yang mengakibatkan keluaran FF akan tetap (no change), jadi dalam keadaan semua masukkan berlogik 1, maka keluaran FF telah berubah , istilah ini disebut juga memori / menyimpan. Ketika masukkan SET diberikan logic 0 dan CLEAR berlogik 1 mengakibatkan Q di set manjadi logic 1. Begitu juga sebaliknya.lihat pada tabel kebenaran.
  • 3. Edge trigger S-C FF S-C atau S-R FF adalah SET dan CLEAR FF yang dikombinasikan dengan suatu rangkaian pulse steering yang dikendalikan oleh sebuah clock, seperti ditunjukan pada gambar 2. Edge trigger JK FF Rangkaian edge trigger JK FF seperti ditunjukkan pada gambar 3. D-latch
  • 4. D-latch adalah seperti halnya clocked DD FF. Memiliki rangkaian kombinasi NAND latch atau NAND FF seperti ditunjukkan pada gambar 4. Terdapat FF yang memiliki masukan asinkron, dimana keluaran FF tidak dipengaruhi oleh clock yang diberikan tetapi oleh masukan asinkron. Seperti pada JK FF dengan masukan asinkron seperti ditunjukkan pada gambar 5. Kedua masukan asinkron pada JK FF adalah masukan PR (PRESET=SET) dan CLR (CLEAR). Kedua masukan asinkron ini berpengaruh terhadap keluaran dari JK FF. Selama kaki masukan PR dan CLR diberikan logik tinggi maka JK FF ini berfungsi seperti layaknya JK FF yang keluarannya dipengaruhi oleh clock yang diberikan. Fungsi dari masukan PRESET adalah membuat keluaran (Q) JK FF dalam keadaan logik tinggi ketika PR diberikan logik rendah, dan masukan CLEAR membuat keluaran (Q) menjadi logik rendah. Tabel kebenaran memberikan gambaran keluaran dari JK FF masukan asinkron. Penggunaan masukan asinkron PRESET dan CLEAR tidak boleh dipergunakan bersama- sama dalam waktu yang bersamaan, yang berarti bahwa ketika PRESET
  • 5. berlogik rendah maka CLEAR tidak diperbolehkan untuk diberikan logik yang rendah juga. Gambar 6 memperlihatkan diagram waktu dari penggunaan JK FF masukan asinkron, dimana clock tidak berpengaruh terhadap keluaran (Q) ketika masukan PRESET dan CLEAR pada JK FF diberikan logik rendah. Pada gambar 6 terlihat bahwa keluaran Q dipengaruhi oleh dua masukan asinkron. Ketika SET/ PRESET diberikan logik rendah, maka keluaran (Q) dari JK FF akan segera berlogik tinggi tanpa melihat masukan sinkron dari J dan K serta clock yang diberikan. Begitu halnya ketika masukan CLEAR/ RESET diberikan logik rendah maka keluaran FF akan langsung berlogik rendah (direset). COUNTER JK FF Sejumlah JK FF dapat dibangun menjadi sebuah counter seperti ditunjukkan pada gambar 7. Counter yang dibangun dari empat buah JK FF dengan clock transisi negatif merupakan counter biner 4 bit, yang akan menghitung mulai dari 0 sampai dengan 15 dan akan kembali lagi mulai dari 0 dan seterusnya. Masukan J dan K setiap JK FF diberikan logik 1 (Vdd/Vcc) agar setiap ada clock keluaran FF menjadi toggle. Keluaran dari FF terendah akan menjadi clock untuk FF berikutnya. Dilihat dari gambar 4, sebenarnya FF0 dapat di trigger dengan transisi negatif, sehingga ke empat dari FF yang digunakan adalah sejenis.
  • 6. Up counter 4 bit juga dapat dibangun dengan menggunakan JK FF dengan clock transisi positif, namun clock untuk FF berikutnya harus diambilkan dari keluaran Q, sehingga ketika Q tinggi, maka Q akan rendah yang akan berubah ketinggi ketika Q dalam keadaan rendah. Kondisi ini yang dimanfaatkan sebagai transisi clock positif untuk FF berikutnya. Gambar 5 memperlihatkan Up- counter 4 bit dengan menggunakan JK FF clock transisi positif. Sama seperti pada up-counter dengan JK FF clock transisi negatif, hitungan counter akan dimulai dari 0 sampai 15 dan kembali 0 untuk seterusnya menghitung sampai 15 kembali. MODULO COUNTER Ripple counter memiliki batas maksimum dari angka modulo (MOD numbers) yaitu sama dengan 2N, dimana N adalah jumlah FF yang digunakan. Misal untuk maksimal Modulo 16 dibutuhkan 4 buah FF. Counter dengan angka modulo dibawah 2N dapat dibuat dengan memanfaatkan masukan asinkron dari FF. Modulo counter ini adalah counter yang dapat diatur pada hitungan akhir tetentu sesuai dengan kebutuhan. Untuk dapat memahami counter MOD ini, berikut gambar 8 diberikan diagram transisi counter untuk MOD-6.
  • 7. Pada gambar 9 terlihat bahwa untuk membentuk counter dengan MOD-6 maka jumlah FF yang dibutuhkan adalah jumlah maksimal hitungan 2N. Nilai maksimal yang terdekat adalah 8 sehingga jumlah N = 3 (jumlah FF). Dengan menggunakan masukan asinkron CLEAR maka ketika hitungan 5 menuju 6, masukan CLR akan mendapat logik rendah, yaitu keluaran gerbang NAND dari masukan Q2 dan Q1 dalam keadaan 1 1. Keadaan 1 1 ini ditandai sebagai nilai 6, karena berapapun nilai Q0 tidak akan berpengaruh. Dengan mereset semua FF, maka setelah hitungan ke 5, counter akan memulai lagi dari hitungan awal yaitu 0 seperti ditunjukkan pada gambar 8 diagram waktu counter MOD-6.
  • 8. 4.2. Daftar Alat dan Bahan a) Power Supply 1 unit b) Protoboard 1 unit c) Voltmeter 1 unit d) Kabel penghubung secukupnya e) IC TTL 74LS00 1 unit f) IC TTL 74LS76A 1 unit g) Resistor 330Ω 3 unit h) Resistor 1kΩ 1 unit i) LED 3 unit 4.3. Langkah percobaan 1. Persiapkan peralatan praktek seperti pada daftar peralatan dan bahan. 2. Atur tegangan power supply pada nilai +5V dan ukurlah keluaran power supply menggunakan voltmeter. 3. Lakukan percobaan rangkaian FF gerbang NAND yanf ditunjukan pada gambar 11. Gunakan IC TTL 74LS00 dan Resistor 330Ω dan LED warna untuk menunjukkan outputnya. 4. Berikan tegangan pada kai masukan gerbang logika untuk logic 1 sebesdar +5V dan 0 volt untuk logic 0 seperti pada tabel 5. Amati keluaran dan catat hasilnya. 6. Buatlah percobaan seperti gambar 12 gunakan resistor 1k, saklar button, IC TTL 74LS76A, Resistor 330Ω, dan LED.
  • 9. 7. Tekan dan lepas saklar push button terus menerus dengan durasi 1 detik, amati keluarannya. 8. Buat rangkaian counter menggunakan TTL 74LS76A seperti pada gambar 13 9. Tekan dan lepas saklar push button terus menerus dan amati hasilnya, caatat hasilnya apakah rangkaian tersebut membuktikan counter 3 bit yang menghitung dari 1 sd 8 dan kembali 0? 10. Buatlah percobaan seperti gambar 14 11. Tekan dan lepas saklar push button terus menerus dan amati hasil keluaran dari LED, catat hasil pengamatan anda. Apakah rangkaian tersebut membuktikan counter mudulo 6?
  • 10. 4.4. Hasil percobaan Tabel 1. Hasil pengukuran pada rangkaian FF gerbang NAND SET CLEAR OUTPUT KETERANGANQ ̅ 1 1 4,65 V 0,5 No Change, LED Q nyala, LED ̅ mati 0 1 4,03 V 0,3 Q= 1, LED Q nyala, LED ̅ mati 1 0 0,1 3,28 V Q= 0, LED Q mati, LED ̅ nyala Tabel 2. Hasil Pengukuran Pada Rangkaian JK FF Clock PRESET CLEAR KET 0 1 LED Q hidup , LED ̅ mati 1 0 LED Q mati , LED ̅ hidup 1 1 Nyala LED tergantung pada CLOCK
  • 11. Tabel 3. Rangkaian Percobaan Counter 3 bit Hasil yang didapat dari percobaan ini, rangkaian tidak membuktikan counter 3 bit atau tidak menghitung 0-7 kemudian 0 lagi. Hasil yang didapatkan tidak sesuai, nyala lampu LED menyala dengan aneh. 5. Rangkaian Modulo 6 Hasil yang didapat dari pengamatan ini, rangkaian tidak membuktikan MOD 6 yang menghitungkan 0-5 kemudian 0 lagi. Hasil yang didapatkan tidak sesuai, nyala lampu LED menyala dengan aneh. Q0 Q1 Q2 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1
  • 12. 5.1. Tugas dan jawaban 1. Jelaskan gambar 15, bagaimana rangkaian ini bekerja? Jawab : R S Q 0 0 Nilai Terakhir 0 1 1 1 0 0 1 1 Terlarang RS Flip-flop mempunyai dua masukan data, S dan R. Untuk menyimpan suatu bit tinggi, Kondisi masukan yang pertama adalah RS = 00. Ini berarti tidak diterapkan pemicu. Dalam hal ini keluaran Q mempertahankan nilai terakhir yang dimilikinya. Kondisi masukan yang kedua adalah RS = 01 berarti bahwa suatu pemicu diterapkan pada masukan S. Seperti kita ketahui, hal ini mengeset flip-flop dan menghasilkan keluaran Q bernilai 1. Kondisi masukan yang ketiga adalah RS = 10 ini menyatakan bahwa suatu pemicu diterapkan pada masukan R. Keluaran Q yang dihasilkan adalah 0. Kondisi masukan RS = 11 merupakan masukan terlarang. Kondisi ini berarti menerapkan suatu pemicu pada kedua masukan S dan R pada saat yang sama. Hal ini merupakan suatu pertentangan karena mengandung pengertian bahwa kita berupaya untuk memperoleh keluaran Q yang secara serentak sama dengan 1 dan sama dengan 0.
  • 13. 2. Gambarkan diagram waktu keluaan Q dari D-latch gambar 16 Jawab : 5.2. Pembahasan Percobaan pertama yaitu rangkaian flip flop dasar gerbang NAND. Berdasarkan dari gambar rangkaiannya output gerbang NAND 1 menjadi input untuk gerbang NAND 2 dan input satunya lagi untuk nilai CLEAR. Dan output gerbang NAND 2 menjadi input gerbang NAND 1 ke udian input satun a agi untuk ni ai SET i ai ang didapatkan asi antara teori dan praktek ada a sa a onto data aitu ketika set 1 dan ear 0 aka didapatkan asi output Q 0 ati dan asi output Q 1 n a a, a ini
  • 14. dikarenakan pada SET inputan 1 kemudian di NAND-kan maka hasil Q=0, Q=0 akan di jadikan sebagai inputan gerbang NAND 2. CLEAR yang mempunyai inputan 0, dimasukkan ke gerbang NAND 2 yang artinya input dari NAND 2 yaitu 0 x 1 = 0 kemudian di not kan menjadi 1, hasil output dari gerbang NAND 2 adalah 1 , kemudian nilai 1 menjadi inputan untuk gerbang NAND 1. Nilai SET =1. Kemudian 1x1 =1 kemudian di NOT kan menjadi 0. Jadi lampu Q mati atau tidak menyala. Hasil dari data lain juga sama antara teori dan praktek, saat set=0 dan ear 1 asi output Q 1 n a a dan asi output Q 0 ati, set 1 dan ear 1 aka dipero e no ange , ang artinya mengikuti output sebelumnya. Pada Percobaan kedua adalah rangkaian JK FF yang merupakan rangkaian yang prinsip kerjanya adalah dengan menambah sebuah clock (pengatur sinyal). Cara kerjanya adalah apabila nilai C = 1, maka nilai output berubah sedangkan jika nilai C = 0 maka tidak terjadi perubahan pada outputnya. Hasil yang didapatkan antara teori dan praktek adalah sama yaitu clock ke ground. Pada percobaan ketiga yaitu rangkaian counter 3 bit secara teori seharusnya terjadi flip flop pada lampu sebanyak 8 kali (2N = 23 = 8) dimana setelah flip flop ke 7 akan kembali ke flip flop ke 0. Namun pada percobaan 3 ini, kelompok kami gagal membuktikannya yang kemungkinannya karena komponen yang tidak memadai atau bisa dibilang tidak berfungsi atau rusak. Pada percobaan 4, hasil yang didapat sama seperti percobaan 3 yaitu gagal membuktikannya. Secara teori seharusnya menghitung 0-5 atau 6 perhitungan yang nilainya 000, 001, 010, 011, 100, 101. Saat nilai 110, nilai 11 nya dimasukan ke gerbang NAND dan hasil keluarannya 0, kemudian dikasihkan inputan CLR pada masing-masing flip flop agar setelah 101 akan mereset dan balik ke awal yaitu 000 dan menghitung kembali. 5.3. Kesimpulan 1. Flip-flop merupakan rangkaian logika yang dibangun dari gerbang dasar seprti NAND dan NOR, memilki dua keluaran yang saling berlawanan (0 dan 1). Keluaran flip-flop dipengaruhi oleh keadaan masukannya pada waktu itu. Notasi keluaran dari FF biasanya dituliskan Q dan ̅ atau ditandai dengan Q dan Q’. 2. JK Flip Flop (FF) Clock merupakan rangkaian yang memiliki prinsip kerja dengan menambahkan clock (pengatur sinyal) untuk menentukan berubah tidaknya output dari Clock. LINK https://youtu.be/pCPRLg9euZc