SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
LAPORAN PRAKTIKUM
ELEKTRONIKA ANALOG
PENYEARAH GELOMBANG
Oleh :
Nama : Ayu Purwati
NIM : 14302241028
Kelas : Pendidikan Fisika I
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
2015
Percobaan
PENYEARAH GELOMBANG
1. Tujuan
1) Mempelajari cara kerja rangkaian penyearah.
2) Mengamati bentuk gelombang keluaran.
3) Menyelidiki besar faktor riak dan regulasi tegangan.
2. Alat-alat Percobaan
1) Oskiloskop/CRO
2) Voltmeter analog dan digital
3) Papan rangkaian
4) Resistor, kapasitor, potensiometer, diode, transformator
5) Kabel-kabel penghubung.
3. Dasar Teori Singkat
Hampir semua peralatan elektronik memerlukan sumber tegangan searah
untuk dapat bekerja. Alat-alat elektronik dengan daya yang relatif kecil dapat
menggunakan baterai atau aki. Tetapi untuk peralatan yang relatif memerlukan daya
besar lebih baik digunakan sumber tegangan yang berasal dari PLN. Mengingat
listrik dari PLN bolak-balik tentu saja memerlukan rangkaian penyearah. Komponen
elektronik yang berfungsi sebagai penyearah tadi adalah dioda. Dioda mempunyai
sifat dapat menghantarkan arus listrik hanya pada satu arah. Simbol dioda penyearah
adalah sebagai berikut :
Apabila kaki anoda (A) dihubungkan dengan kutub positif dan kaki katoda (K)
dihubungkan dengan kutub negatif dari suatu sumber tegangan dc (atau tegangan A
lebih positif daripada tegangan K), maka arus dapat mengalir dan pada keadaan yang
demikian dikatakan dioda terpanjar maju (forward bias). Pada pemasangan yang
sebaliknya, anoda dihubungkan dengan kutub negatif sedangkan katoda dengan kutub
positif, maka arus tidak dapat mengalir asalkan tidak melebihi batas tegangan
dadalnya. Pemasangan yang demikian dikatakan dioda terpanjar mundur (reverse
bias).
Apabila sebuah dioda dipasang pada sumber tegangan bolak-balik, misalkan
PLN (setelah melewati transformator step-down), maka oleh dioda tegangan itu akan
diubah menjadi tegangan searah. Rangkaian penyearah sederhana dan bentuk
keluarannya adalah sebagai berikut :
Dari 0 sampai dengan πœ‹ arus dapat diteruskan karena pada saat itu dioda
terpanjar maju. Tetapi dari πœ‹ hingga 2 πœ‹ dioda terpanjar mundur, oleh karenanya arus
tidak dapat mengalir. Rangkaian yang demikian tadi disebut rangkaian penyearah
gelombang setengah (half wave rectifier). Jika masukannya (Vi ) sebagai gelombang
sinus, maka keluarannya dapat dituliskan :
V0 = Vm sin πœ”π‘‘ untuk 0 < πœ”π‘‘ < πœ‹
V0 = 0 untuk πœ‹ < πœ”π‘‘ < 2 πœ‹
Suatu voltmeter dc analog dibuat sedemikian hingga simpangan jarumnya
menunjukkan tegangan reratanya saja untuk masukan yang berupa gelombang sinus,
dengan demikian tegangan yang terbaca pada voltmeter dc adalah :
Vdc =
𝑉 π‘š
πœ‹
= Vrerata
(resistansi transformator dan dioda diabaikan). Sedangkan voltmeter ac analog
mengukur tegangan rms (harga efektifnya) pada ujung-ujung sebelum diserahkan, dan
tegangan yang terbaca adalah :
Vac =
𝑉 π‘š
√2
= Veff
Penyearah yang sedikit lebih baik menggunakan dua buah dioda. Rangkaian
ini dapat dipikirkan sebagai dua rangkaian penyearah gelombang setengah yang
bekerja secara bergantian. Rangkaian demikian disebut sebagai rangkaian penyearah
gelombang penuh (full wave rectifier) yang skemanya dapat dilihat pada gambar
berikut :
Jika ujung-ujung keluarannya dihubungkan dengan voltmeter dc, maka jarum
voltmeter menunjukkan tegangan reratanya akan berharga :
Vdc =
2π‘‰π‘š
πœ‹
= V rerata
( resistansi dari transformator dan dioda diabaikan )
Tegangan keluaran yang dihasilkan oleh kedua rangkaian penyearah diatas
belum rata, tetapi masih berbentuk gelombang sinus yang selalu posotif ( searah ).
Untuk me ndapatkan tegangan keluaran yang lenih rata diperlukan suatu tapis ( filter
). Tapis yang paling sederhana adalah sebuah kapasitor yang dipasang paralel dengan
ujung ujung keluarannya. Ingat untuk kapasitor berkutub jangan sampai terbalik.
Gambar rangkaian penyearah bertapis adalah sebagai berikut :
Mengingat sifat kapasitor ( C ) yang dapat diisi muatan mauppun
dikosongkan, dengan terpasangnya C, tegangan keluaran ( V0 ) tidak segera turun
meskipun tegangan masukan Vi sudsh turun. Ini dikarenakan kapasitor memerlukan
waktu untuk mengosongkan muatannya. Sebelum tegangan kapasitor turun ke nol,
tegangan kapasitor tersebut segera naik lagi oleh tegangan masukan. Dengan
demikian sekecil apapun, tegangan keluaran belum rata sempurna, tetapi masih
terdapat riak ( ripple ). Besar riak dinyatakan sebagai tegangan riak ( Vr) yang
besarnya dapat dibuktikan secara teoritis sebagai :
Vr =
𝑉 π‘š
𝑓 𝑅𝑙 𝐢
( untuk penyearah setengah gelombang )
Vr =
𝑉 π‘š
2𝑓 𝑅𝑙 𝐢
( untuk penyearah gelombang penuh )
Tampak bahwa tegangan riak ( Vr ) makin kecil untuk nilai C yang semakin
besar. Setelah melalui tapis, tegangan dc ( Vdc) pada keluarannya dapat ditentukan,
diukur maupun dihitung. Besar tegangan dc tersebut tergantung pada RL, C , Vm , dan
f. Dari gambar dapat ditentukan :
Vdc = Vm -
1
2
Vr
Ada beberapa besaran yang menunjukan kualitas suatu penearah dan dua
diantaranya adalah faktor riak ( r ) dan regulasi tegangan ( R ) yang masing-masing
didefinisikan sebagai berikut :
r =
π‘‰π‘Ÿ,π‘Ÿπ‘šπ‘ 
𝑉 𝑑𝑐
R =
𝑉0 (tan π‘π‘Žβˆ’π‘… 𝐿 )βˆ’π‘‰0 (π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘›βˆ’π‘… 𝐿 )
𝑉0 (π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘›βˆ’π‘… 𝐿)
4. Langkah-langkah Percobaan
Buatlah (set) agar papan rangkaian penyearah yang tersedia membentuk
rangkaian seperti berikut :
Dengan R= 560 Ωatau 47 Ω, C1 = 1πœ‡F/25V, C2 = 1πœ‡F/25V, dan RL= 10 k Ω.
1. Membuat rangkaian penyearah gelombang setengah (S1 terbuka). Terlebih dahulu
S2 dan S3 terbuka (filter belum digunakan). Dengan S4 tertutup, mengatur RL agar
memberikan arus keluaran (mA) tertentu. Mengukur Vrms, Vdc, RL, Idc dan
memotret bentuk gelombang keluarannya. Selanjutnya mengukur Vdc tanpa RL
dengan cara membuka S4.
2. Seperti langkah 1 tetapi S2 tertutup.
3. Seperti langkah 1, tetapi S2 dan S3 tertutup.
4. Seperti langkah 1, 2 dan 3 tetapi untuk penyearah gelombang dengan cara
S1tertutup.
5. Mencatat semua nilai komponen rangkaian yang digunakan.
5. Data Percobaan
Sesuai dengan langkah – langkah percobaan diatas, maka data yang harus
dicatat baik untuk rangkaian penyearah gelombang setengah maupun rangkaian
penyearah gelombang penuh masing – masing adalah :
Jenis
Rangkain
Bentuk Gelombang Keluaran
Idc
(A)
Vrms
(V)
Vdc
(V)
RL
(Ω)
1. Setengah Gelombang
Dengan
potensio
Tanpa
filter
0.06 5.4 1.7 1000
Dengan
1 filter
0.05 4.7 2.5 1000
Dengan
2 filter 0.06 4.5 2.4 1000
Tanpa
Potensi
o
Tanpa
filter 2.6 1000
Dengan
1 filter 3 1000
Dengan
2 filter 6 1000
2. Gelombang Penuh
Dengan
potensio
Tanpa
filter 0,115 2 4 1000
Dengan
1 filter
0.125 2.4 4.6 1000
Dengan
2 filter 0,11 2.4 4.8 1000
Tanpa
Potensi
o
Tanpa
filter
4.8 1000
Dengan
1 filter 4.8 1000
Dengan
2 filter 5.6 1000
6. Analisa Data
a. Gelombang Input
T = 4.2 div x 0.005 sekon/div
= 0.021 sekon
Vpp = 3.4 div x 5 Volt/div
= 17 Volt
f =
1
𝑇
=
1
0.021
= 48 Hz
Vm =
𝑉𝑝𝑝
2
=
17
2
π‘£π‘œπ‘™π‘‘
= 8.5 volt
b. Gelombang Output
1) Setengah Gelombang
a) Dengan Potensio
ο‚· Tanpa filter
1. Vm = 3.8 div x 2 volt/div
= 7.6 volt
Vrpp = Vm = 7.6 volt
2. Vrms =
π‘‰π‘Ÿπ‘π‘
√2
=
7.6
√2
= 5.4 volt
3. Vdc =
𝑉 π‘š
πœ‹
=
7.6
3.14
= 2.4 volt
Regulasi tegangan (R)
R =
𝑉0 (tan π‘π‘Žβˆ’π‘… 𝐿 )βˆ’π‘‰0 (π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› βˆ’π‘… 𝐿 )
𝑉0 (π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› βˆ’π‘… 𝐿)
=
2.6βˆ’1.7
1.7
= 0.52
ο‚· Dengan satu filter
Berdasarkan Perhitungan
1. Vm = 3.3 div x 2 volt/div
= 6.6 volt
Vrpp = Vm = 6.6 volt
2. Vrms = π‘‰π‘Ÿπ‘π‘
√2
=
6.6
√2
= 4.7 volt
3. Tegangan riak
Vr =
𝑉 π‘š
𝑓𝑅 𝐿 𝐢
=
7.6
48π‘₯1000π‘₯1π‘₯10βˆ’6
= 158.3 volt
4. Vdc = Vm - Β½ Vr
= 7.6 – Β½ 158.3
= -71.5 volt
Faktor riak berdasarkan percobaan
r =
π‘‰π‘Ÿπ‘š 𝑠
𝑉 𝑑𝑐
=
4.7
2.5
= 1.88
Regulasi Tegangan (berdasarkan percobaan)
R =
𝑉0 (tan π‘π‘Žβˆ’π‘… 𝐿 )βˆ’π‘‰0 (π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› βˆ’π‘… 𝐿 )
𝑉0 (π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› βˆ’π‘… 𝐿)
=
3βˆ’2.5
2.5
= 0.2
ο‚· Dengan dua filter
Berdasarkan Perhitungan
1. Vrpp = 3.2 div x 2 volt/div
= 6.4 volt
2. Vrms = π‘‰π‘Ÿπ‘π‘
√2
=
6.4
√2
= 4.5 volt
3. Tegangan riak
Vr =
𝑉 π‘š
𝑓𝑅 𝐿 𝐢
=
7.6
48π‘₯1000π‘₯2π‘₯10βˆ’6
= 79.2 volt
4. Vdc = Vm - Β½ Vr
= 7.6 –
1
2
79.
= -32 Volt
Faktor riak berdasarkan percobaan
r =
π‘‰π‘Ÿπ‘š 𝑠
𝑉 𝑑𝑐
=
4.5
2.4
= 1.9
Regulasi Tegangan (berdasarkan percobaan)
R =
𝑉0 (tan π‘π‘Žβˆ’π‘… 𝐿 )βˆ’π‘‰0 (π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› βˆ’π‘… 𝐿 )
𝑉0 (π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› βˆ’π‘… 𝐿)
=
6βˆ’2.4
2.4
= 1.5
2) Gelombang Penuh
a) Dengan potensio
ο‚· Tanpa filter
1. Vm = 1.4 div x 5 volt/div
= 7 Volt
Vrpp = Vm = 7 volt
2. Vrms =
π‘‰π‘Ÿπ‘π‘
√2
=
7
√2
= 4.9 volt
3. Vdc =
2𝑉 π‘š
πœ‹
=
2π‘₯7
22
7
= 4.5 volt
Regulasi tegangan (R) (berdasarkan percobaan)
R =
𝑉0 (tan π‘π‘Žβˆ’π‘… 𝐿 )βˆ’π‘‰0 (π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› βˆ’π‘… 𝐿 )
𝑉0 (π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› βˆ’π‘… 𝐿)
=
4.8βˆ’4
4
= 0.2 Volt
ο‚· Dengan satu filter
Berdasarkan Perhitungan
1. Vrpp = 1.7 div x 2 volt/div
= 3.4 volt
2. Vrms = π‘‰π‘Ÿπ‘π‘
√2
=
3.4
√2
= 2.4 volt
3. Tegangan riak
Vr =
𝑉 π‘š
2𝑓 𝑅 𝐿 𝐢
=
7
2π‘₯48π‘₯1000π‘₯1π‘₯10βˆ’6
= 72.9 volt
4. Vdc = Vm - Β½ Vr
= 7 – Β½ 72.9
= -29.5 volt
Faktor riak berdasarkan percobaan
r =
π‘‰π‘Ÿπ‘š 𝑠
𝑉 𝑑𝑐
=
2.4
4.6
= 0.52
Regulasi Tegangan
R =
𝑉0 (tan π‘π‘Žβˆ’π‘… 𝐿 )βˆ’π‘‰0 (π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› βˆ’π‘… 𝐿 )
𝑉0 (π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› βˆ’π‘… 𝐿)
=
4.8βˆ’4.6
4.6
= 0.043
ο‚· Dengan dua filter
Berdasarkan Perhitungan
1. Vrpp = 1.7 div x 2 volt/div
= 3.4 volt
2. Vrms = π‘‰π‘Ÿπ‘π‘
√2
=
3.4
√2
= 2.4 volt
3. Tegangan riak
Vr =
𝑉 π‘š
2𝑓 𝑅 𝐿 𝐢
=
7
2π‘₯48π‘₯1000π‘₯2π‘₯10βˆ’6
= 36.5 volt
4. Vdc = Vm - Β½ Vr
= 7 – Β½ 36.5
= -11.2 volt
Faktor riak berdasarkan percobaan
r =
π‘‰π‘Ÿπ‘š 𝑠
𝑉 𝑑𝑐
=
2.4
4.8
= 0.5
Regulasi Tegangan
R =
𝑉0 (tan π‘π‘Žβˆ’π‘… 𝐿 )βˆ’π‘‰0 (π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› βˆ’π‘… 𝐿 )
𝑉0 (π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› βˆ’π‘… 𝐿)
=
5.6 βˆ’4.8
4.8
= 0.17
7. Pembahasan
a. Penyearah Setengah Gelombang
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, bentuk gelombang
input yang terbentuk adalah gelombang sinusoidal. Gelombang ini merupakan
gelombang arus bolak – balik yang senantiasa berubah terhadap waktu. Namun,
setelah melalui komponen dioda, bentuk gelombang menjadi setengah dari
gelombang input. Ini menunjukkan bahwa pada saat gelombang input melewati
komponen diode maka gelombang tersebut akan disearahkan oleh diode. Namun,
keluaran yang terbentuk ini masih merupakan gelombang yang kasar. Untuk
menghaluskan gelombang keluaran tersebut maka dipasang kapasitor pada
rangkaian. Kapasitor akan menyaring gelombang keluaran sehingga akan
terbentuk gelombang riak yang halus.
Dari gelombang input tersebut diperoleh nilai frekuensi dari tegangan
masukan adalah 48 Hz. Hasil tersebut tidak berbeda jauh dengan frekuensi
tegangan PLN yaitu 50 Hz. Dari gambar gelombang input tersebut juga diperoleh
nilai tegangan peak-to-peak nya adalah 17 volt dan nilai tegangan maksimumnya
adalah 8.5 volt.
Kemudian ketika diukur tegangan keluarannya menggunakan voltmeter,
diperoleh masing – masing nilai berdasarkan percobaan yang dilakukan antara lain
membedakan antara penggunaan kapasitor dengan yang tidak. Berikut rangkuman
hasil yang diperoleh secara percobaan dan secara perhitungan.
Keterangan
RL
(Ω)
Secara Percobaan
Secara
Perhitungan
Vdc (volt) Vdc (volt)
Tanpa filter 1000 1.7 2.4
C1 1000 2.5 -71.5
C1 & C2 1000 2.4 -32
Dapat dilihat bahwa perbandingan hasil data percobaan dengan perhitungan
pada penggunaan kapasitor sangatlah jauh berbeda. Hal tersebut dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu penggunaan kapasitor dengan nilai yang terlalu kecil yaitu
1ΞΌF dan juga penggunaan beban yang hanya 1000 Ω.
Penggunaan kapasitor juga sangat berpengaruh pada tegangan keluaran yang
dihasilkan. Penggunaan kapasitor pada rangkaian penyearah dapat membuat
tegangan keluaran lebih besar dibandingkan dengan tanpa penggunaan kapasitor.
Pada percobaan yang dilakukan, perbedaan penggunaan satu kapasitor dengan
tanpa kapasitor sudah sesuai dengan teori yang ada yaitu tegangan keluaran pada
penggunaan kapasitor lebih besar dibandingkan dengan tanpa kapasitor. Namun
perbedaan pada penggunaan satu kapasitor dengan penggunaan dua kapasitor
tidak menunjukan hal yang serupa. Dalam hasil percobaan menunjukan bahwa
tegangan keluaran pada penggunaan satu kapasitor lebih besar dibandingkan
dengan penggunaan dua kapasitor. Menurut hemat saya, hal tersebut dipengaruhi
beberapa faktor yaitu kekurangan alat yang digunakan dan kurangnya pemahaman
kita saat melakukan percobaaan.
Tegangan riak pada penggunaan satu kapasitor adalah 158.3 Volt dan
pengunaan dua kapasitor tegangan riaknya adalah 79.2 Volt. Hal tersebut
menunjukan bahwa semakin besar nilai kapasitor yang digunakan maka
gelombang riak (Vrpp) yang dihasilkan akan semakin kecil, dan tegangan riak
juga akan semakin halus
b. Penyearah gelombang penuh
Gelombang input pada penyearah gelombang penuh adalah gelombang
sinusoidal, sama dengan gelombang input pada penyearah setengah gelombang.
Sedangkan pada gelombang outpunya memiliki perbedaan dengan penyearah
setengah gelombang. Ketika gelombang input melewati diode dan sebuah
hambatan beban (RL) pada rangkaian penyearah gelombang penuh maka isyarat
keluaran gelombangnya akan berbentuk deretan gelombang positif penuh dan
gelombang negative akan terpotong. Hal inilah yang menjadi prinsip kerja dari
penyearah gelombang penuh yaitu menyearahkan isyarat positif secara penuh dan
memotong isyarat negative pada keadaan diode terpanjar maju.
Berikut data yang diperoleh secara percobaan dan secara perhitungan
Keterangan
RL
(Ω)
Secara Percobaan
Secara
Perhitungan
Vdc (volt) Vdc (volt)
Tanpa filter 1000 4 4.5
C1 1000 4.6 -29.5
C1 & C2 1000 4.8 -11.2
Sama halnya pada penyearah setengah gelombang, perbedaan hasil secara
percobaan dan secara perhitungan sangatlah jauh berbeda pada penggunaan
kapasitor. Namun dalam data percobaan yang diperoleh sudah menunjukan bahwa
penggunaan kapasitor mempengaruhi tegangan keluaran, yaitu dengan
penggunaan kapasitor tegangan keluaran akan lebih besar. Dan penggunaan dua
kapasitor, tegangan keluarannya akan lebih besar dibandingkan dengan
penggunaan satu kapasitor.
Berikut perbedaan penggunaan kapasitor yang bernilai 1ΞΌF dengan 47ΞΌF
Dengan 1ΞΌF Dengan 47ΞΌF
Jadi dapat diketahui bahwa penggunaan kapasitor dengan nilai yang lebih
besar akan lebih efisien dibandingkan dengan kapasitor yang nilainya kecil.
Tegangan riak pada penggunaan satu kapasitor adalah 72.9 dan dengan
penggunaan dua kapasitor adalah 36.5. Hal tersebut menunjukan bahwa semakin
besar nilai kapasitor yang digunakan maka gelombang riak (Vrpp) yang dihasilkan
akan semakin kecil, dan tegangan riak juga akan semakin halus.
Riak pada penggunaan satu kapasitor adalah 0.52 dan penggunaan dua
kapasitor adalah 0.5. hal tersebut menunjukan bahwa nilai kapasitor
mempengaruhi baik tidaknya penyearah. Meskipun perbedaannya tidak terlalu
jauh, namun dapat dikatakan bahwa penyearah gelombang penuh dengan dua
kapasitor lebih baik dibandingkan dengan penggunaan satu kapasitor.
8. Kesimpulan
1) Prinsip kerja penyearah setengah gelombang
Pada penyearah setengah gelombang, dioda akan berlaku sebagai penghantar
selama putaran setengah Positif dan tidak berlaku sebagai penghantar pada
setengah siklus negatif, sehingga dinamakan sebagai Sinyal setengah
Gelombang. Hal ini terjadi karena dioda berada dalam keadaan bias maju yang
hanya melewatkan deretan pulsa positif dan memotong deretan pulsa negatif
pada gelombang masukan. Akibatnya gelombang keluaran akan menjadi
deretan pulsa positif setengah gelombang.
Namun, keluaran yang terbentuk ini masih merupakan gelombang yang kasar.
Untuk menghaluskan gelombang keluaran tersebut maka dipasang kapasitor
pada rangkaian. Kapasitor akan menyaring gelombang keluaran sehingga akan
terbentuk gelombang riak yang halus.
Prinsip kerja penyearah gelombang penuh
Ketika gelombang input melewati diode dan sebuah hambatan beban (RL)
pada rangkaian penyearah gelombang penuh maka isyarat keluaran
gelombangnya akan berbentuk deretan gelombang positif penuh dan
gelombang negative akan terpotong. Hal inilah yang menjadi prinsip kerja dari
penyearah gelombang penuh yaitu menyearahkan isyarat positif secara penuh
dan memotong isyarat negative pada keadaan diode terpanjar maju.
2) Gelombang keluaran pada penyearah setengah gelombang merupakan
keluaran yang masih kasar dibandingkan penyearah gelombang penuh.
Penggunaan kapasitor juga dapat mempengaruhi gelombang keluaran,
semakin besar nilai kapasitor yang digunakan maka gelombang yang
dihasilkan semakin halus.
3) Riak menunjukan seberapa baik rangkaian penyearah, semakin kecil nilai riak
yang dihasilkan maka semakin baik penyearah tersebut.
9. Daftar Pustaka
1) E-book Rangkaian Penyearah Gelombang
2) https://www.academia.edu/5298144/CATU_DAYA_DAN_RANGKAIAN_PEN
YEARAH_GELOMBANG
diakses pada Jum’at 13 November 2015 pukul 21:03

More Related Content

What's hot

2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoffumammuhammad27
Β 
Penyearah Gelombang Penuh
Penyearah Gelombang PenuhPenyearah Gelombang Penuh
Penyearah Gelombang PenuhWahyu Pratama
Β 
RL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshRL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshMuhammad Dany
Β 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronikaSimon Patabang
Β 
Listrik arus searah
Listrik arus searahListrik arus searah
Listrik arus searahDody Rustyadi
Β 
9 sistem 3 phasa beban seimbang
9  sistem  3 phasa beban seimbang9  sistem  3 phasa beban seimbang
9 sistem 3 phasa beban seimbangSimon Patabang
Β 
teorema thevenin
teorema theveninteorema thevenin
teorema theveninfaqihahkam
Β 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balikSimon Patabang
Β 
Ii Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorIi Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorFauzi Nugroho
Β 
Transmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikTransmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikMulia Damanik
Β 
Laporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaLaporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaFebriTiaAldila
Β 
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"Varilia Wardani
Β 
Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC Annisa Icha
Β 
RL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASARL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASAMuhammad Dany
Β 
Laporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopLaporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopAnarstn
Β 
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filter
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filterRangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filter
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filterAhmad Mukholik
Β 
Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek FotolistrikLaporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek FotolistrikNurfaizatul Jannah
Β 

What's hot (20)

2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
Β 
Penyearah Gelombang Penuh
Penyearah Gelombang PenuhPenyearah Gelombang Penuh
Penyearah Gelombang Penuh
Β 
Jembatan Wheatstone
Jembatan WheatstoneJembatan Wheatstone
Jembatan Wheatstone
Β 
RL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshRL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan Mesh
Β 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika
Β 
Listrik arus searah
Listrik arus searahListrik arus searah
Listrik arus searah
Β 
9 sistem 3 phasa beban seimbang
9  sistem  3 phasa beban seimbang9  sistem  3 phasa beban seimbang
9 sistem 3 phasa beban seimbang
Β 
teorema thevenin
teorema theveninteorema thevenin
teorema thevenin
Β 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik
Β 
Ii Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorIi Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik Fasor
Β 
Transmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikTransmisi Daya Listrik
Transmisi Daya Listrik
Β 
Laporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaLaporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logika
Β 
6 faktor daya
6  faktor daya6  faktor daya
6 faktor daya
Β 
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
LAPORAN PRAKTIKUM "RANGKAIAN RL dan RC"
Β 
Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC
Β 
RL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASARL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASA
Β 
Transistor
TransistorTransistor
Transistor
Β 
Laporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopLaporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip Flop
Β 
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filter
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filterRangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filter
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filter
Β 
Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek FotolistrikLaporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Β 

Viewers also liked

Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran DiodaBank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran DiodaMuhammad Hendra
Β 
Bab 10 elektronika daya
Bab 10   elektronika dayaBab 10   elektronika daya
Bab 10 elektronika dayaEko Supriyadi
Β 
10. Penguat Common Colector
10. Penguat Common Colector10. Penguat Common Colector
10. Penguat Common Colectorbaehaqi alanawa
Β 
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...Dana Mezzi
Β 
ebook ELEKTRONIKA DASAR
ebook ELEKTRONIKA DASAR ebook ELEKTRONIKA DASAR
ebook ELEKTRONIKA DASAR Rinanda S
Β 
Bank Soal Materi Komponen Transistor
Bank Soal Materi Komponen TransistorBank Soal Materi Komponen Transistor
Bank Soal Materi Komponen TransistorMuhammad Hendra
Β 

Viewers also liked (8)

Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran DiodaBank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
Β 
Laporan praktikum elektronika
Laporan praktikum elektronikaLaporan praktikum elektronika
Laporan praktikum elektronika
Β 
Bab 10 elektronika daya
Bab 10   elektronika dayaBab 10   elektronika daya
Bab 10 elektronika daya
Β 
Bab 13 penguat transistor
Bab 13 penguat transistorBab 13 penguat transistor
Bab 13 penguat transistor
Β 
10. Penguat Common Colector
10. Penguat Common Colector10. Penguat Common Colector
10. Penguat Common Colector
Β 
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
Β 
ebook ELEKTRONIKA DASAR
ebook ELEKTRONIKA DASAR ebook ELEKTRONIKA DASAR
ebook ELEKTRONIKA DASAR
Β 
Bank Soal Materi Komponen Transistor
Bank Soal Materi Komponen TransistorBank Soal Materi Komponen Transistor
Bank Soal Materi Komponen Transistor
Β 

Similar to OPTIMASI PENYEARAH

Laporan Counter Elektronika Digital
Laporan Counter Elektronika DigitalLaporan Counter Elektronika Digital
Laporan Counter Elektronika DigitalSiti Suryanah
Β 
Penyearah Setengah Gelombang
Penyearah Setengah GelombangPenyearah Setengah Gelombang
Penyearah Setengah GelombangWahyu Pratama
Β 
Tegangan Tinggi DC
Tegangan Tinggi DCTegangan Tinggi DC
Tegangan Tinggi DCGredi Arga
Β 
Rangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCRangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCWahyu Pratama
Β 
Rangkaian elektronika 1
Rangkaian elektronika 1Rangkaian elektronika 1
Rangkaian elektronika 1Afif Ba-bel
Β 
Modul 3 arif wibi lp
Modul 3 arif wibi lpModul 3 arif wibi lp
Modul 3 arif wibi lpFaishal Adlan
Β 
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02Operator Warnet Vast Raha
Β 
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02Operator Warnet Vast Raha
Β 
Rangkaian Penapis RC
Rangkaian Penapis RCRangkaian Penapis RC
Rangkaian Penapis RCWahyu Pratama
Β 
Laporan 4 gelombang filter lc dan c
Laporan 4 gelombang filter lc dan cLaporan 4 gelombang filter lc dan c
Laporan 4 gelombang filter lc dan cRidwan Satria
Β 
Unit 3 comparator dan detector
Unit 3 comparator dan detectorUnit 3 comparator dan detector
Unit 3 comparator dan detectorBeni Putra
Β 
Unit 6 penyearah gelombang
Unit 6 penyearah gelombangUnit 6 penyearah gelombang
Unit 6 penyearah gelombangDedi Riwanto
Β 
RANGKAIAN THEVENIN-NORTHON
RANGKAIAN THEVENIN-NORTHONRANGKAIAN THEVENIN-NORTHON
RANGKAIAN THEVENIN-NORTHONAnnis Kenny
Β 
MATERI 3_RANGKAIAN-RANGKAIAN DIODA.pptx
MATERI 3_RANGKAIAN-RANGKAIAN DIODA.pptxMATERI 3_RANGKAIAN-RANGKAIAN DIODA.pptx
MATERI 3_RANGKAIAN-RANGKAIAN DIODA.pptxWahyuKurniawan921431
Β 
Presentasi Elektronika Dasar 2
Presentasi Elektronika Dasar 2Presentasi Elektronika Dasar 2
Presentasi Elektronika Dasar 2Aris Widodo
Β 
Modul 1.pptx
Modul 1.pptxModul 1.pptx
Modul 1.pptxziyadrejeb01
Β 

Similar to OPTIMASI PENYEARAH (20)

Laporan Counter Elektronika Digital
Laporan Counter Elektronika DigitalLaporan Counter Elektronika Digital
Laporan Counter Elektronika Digital
Β 
Penyearah Setengah Gelombang
Penyearah Setengah GelombangPenyearah Setengah Gelombang
Penyearah Setengah Gelombang
Β 
P2 eldas
P2 eldasP2 eldas
P2 eldas
Β 
Tegangan Tinggi DC
Tegangan Tinggi DCTegangan Tinggi DC
Tegangan Tinggi DC
Β 
Rangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCRangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RC
Β 
Rangkaian elektronika 1
Rangkaian elektronika 1Rangkaian elektronika 1
Rangkaian elektronika 1
Β 
Modul 3 arif wibi lp
Modul 3 arif wibi lpModul 3 arif wibi lp
Modul 3 arif wibi lp
Β 
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
Β 
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
Β 
Bab 10 elda tiwi
Bab 10 elda tiwiBab 10 elda tiwi
Bab 10 elda tiwi
Β 
Rangkaian Penapis RC
Rangkaian Penapis RCRangkaian Penapis RC
Rangkaian Penapis RC
Β 
Laporan 4 gelombang filter lc dan c
Laporan 4 gelombang filter lc dan cLaporan 4 gelombang filter lc dan c
Laporan 4 gelombang filter lc dan c
Β 
Unit 3 comparator dan detector
Unit 3 comparator dan detectorUnit 3 comparator dan detector
Unit 3 comparator dan detector
Β 
Unit 6 penyearah gelombang
Unit 6 penyearah gelombangUnit 6 penyearah gelombang
Unit 6 penyearah gelombang
Β 
RANGKAIAN THEVENIN-NORTHON
RANGKAIAN THEVENIN-NORTHONRANGKAIAN THEVENIN-NORTHON
RANGKAIAN THEVENIN-NORTHON
Β 
MATERI 3_RANGKAIAN-RANGKAIAN DIODA.pptx
MATERI 3_RANGKAIAN-RANGKAIAN DIODA.pptxMATERI 3_RANGKAIAN-RANGKAIAN DIODA.pptx
MATERI 3_RANGKAIAN-RANGKAIAN DIODA.pptx
Β 
Litar bekalan kuasa
Litar bekalan kuasaLitar bekalan kuasa
Litar bekalan kuasa
Β 
Presentasi Elektronika Dasar 2
Presentasi Elektronika Dasar 2Presentasi Elektronika Dasar 2
Presentasi Elektronika Dasar 2
Β 
Praktek elda 1
Praktek elda 1Praktek elda 1
Praktek elda 1
Β 
Modul 1.pptx
Modul 1.pptxModul 1.pptx
Modul 1.pptx
Β 

More from ayu purwati

Pengubah BCD ke 7 segmen
Pengubah BCD ke 7 segmenPengubah BCD ke 7 segmen
Pengubah BCD ke 7 segmenayu purwati
Β 
Ayu purwati laporan 4
Ayu purwati laporan 4Ayu purwati laporan 4
Ayu purwati laporan 4ayu purwati
Β 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikumayu purwati
Β 
Ayu purwati
Ayu purwatiAyu purwati
Ayu purwatiayu purwati
Β 
Gelombang teredam
Gelombang teredamGelombang teredam
Gelombang teredamayu purwati
Β 
Laporan penguat emitor bersama
Laporan penguat emitor bersamaLaporan penguat emitor bersama
Laporan penguat emitor bersamaayu purwati
Β 
Paper Air conditioning System
Paper Air conditioning SystemPaper Air conditioning System
Paper Air conditioning Systemayu purwati
Β 
Gerbang logika ayu purwati (14302241028)
Gerbang logika   ayu purwati (14302241028)Gerbang logika   ayu purwati (14302241028)
Gerbang logika ayu purwati (14302241028)ayu purwati
Β 

More from ayu purwati (8)

Pengubah BCD ke 7 segmen
Pengubah BCD ke 7 segmenPengubah BCD ke 7 segmen
Pengubah BCD ke 7 segmen
Β 
Ayu purwati laporan 4
Ayu purwati laporan 4Ayu purwati laporan 4
Ayu purwati laporan 4
Β 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
Β 
Ayu purwati
Ayu purwatiAyu purwati
Ayu purwati
Β 
Gelombang teredam
Gelombang teredamGelombang teredam
Gelombang teredam
Β 
Laporan penguat emitor bersama
Laporan penguat emitor bersamaLaporan penguat emitor bersama
Laporan penguat emitor bersama
Β 
Paper Air conditioning System
Paper Air conditioning SystemPaper Air conditioning System
Paper Air conditioning System
Β 
Gerbang logika ayu purwati (14302241028)
Gerbang logika   ayu purwati (14302241028)Gerbang logika   ayu purwati (14302241028)
Gerbang logika ayu purwati (14302241028)
Β 

Recently uploaded

MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
Β 
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar telekomunikasi
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar  telekomunikasiDasar Telekomunikasi Pengenalan dasar  telekomunikasi
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar telekomunikasidadan50
Β 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
Β 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehBISMIAULIA
Β 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
Β 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanamalaguswan1
Β 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanBungaCitraNazwaAtin
Β 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalHendriKurniawanP
Β 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
Β 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
Β 
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptxMANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptxnugrohoaditya12334
Β 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
Β 
manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1YudiPradipta
Β 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
Β 

Recently uploaded (14)

MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
Β 
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar telekomunikasi
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar  telekomunikasiDasar Telekomunikasi Pengenalan dasar  telekomunikasi
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar telekomunikasi
Β 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
Β 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
Β 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Β 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
Β 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
Β 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
Β 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
Β 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Β 
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptxMANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
Β 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
Β 
manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1
Β 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
Β 

OPTIMASI PENYEARAH

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA ANALOG PENYEARAH GELOMBANG Oleh : Nama : Ayu Purwati NIM : 14302241028 Kelas : Pendidikan Fisika I LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM 2015
  • 2. Percobaan PENYEARAH GELOMBANG 1. Tujuan 1) Mempelajari cara kerja rangkaian penyearah. 2) Mengamati bentuk gelombang keluaran. 3) Menyelidiki besar faktor riak dan regulasi tegangan. 2. Alat-alat Percobaan 1) Oskiloskop/CRO 2) Voltmeter analog dan digital 3) Papan rangkaian 4) Resistor, kapasitor, potensiometer, diode, transformator 5) Kabel-kabel penghubung. 3. Dasar Teori Singkat Hampir semua peralatan elektronik memerlukan sumber tegangan searah untuk dapat bekerja. Alat-alat elektronik dengan daya yang relatif kecil dapat menggunakan baterai atau aki. Tetapi untuk peralatan yang relatif memerlukan daya besar lebih baik digunakan sumber tegangan yang berasal dari PLN. Mengingat listrik dari PLN bolak-balik tentu saja memerlukan rangkaian penyearah. Komponen elektronik yang berfungsi sebagai penyearah tadi adalah dioda. Dioda mempunyai sifat dapat menghantarkan arus listrik hanya pada satu arah. Simbol dioda penyearah adalah sebagai berikut : Apabila kaki anoda (A) dihubungkan dengan kutub positif dan kaki katoda (K) dihubungkan dengan kutub negatif dari suatu sumber tegangan dc (atau tegangan A lebih positif daripada tegangan K), maka arus dapat mengalir dan pada keadaan yang demikian dikatakan dioda terpanjar maju (forward bias). Pada pemasangan yang sebaliknya, anoda dihubungkan dengan kutub negatif sedangkan katoda dengan kutub positif, maka arus tidak dapat mengalir asalkan tidak melebihi batas tegangan dadalnya. Pemasangan yang demikian dikatakan dioda terpanjar mundur (reverse bias).
  • 3. Apabila sebuah dioda dipasang pada sumber tegangan bolak-balik, misalkan PLN (setelah melewati transformator step-down), maka oleh dioda tegangan itu akan diubah menjadi tegangan searah. Rangkaian penyearah sederhana dan bentuk keluarannya adalah sebagai berikut : Dari 0 sampai dengan πœ‹ arus dapat diteruskan karena pada saat itu dioda terpanjar maju. Tetapi dari πœ‹ hingga 2 πœ‹ dioda terpanjar mundur, oleh karenanya arus tidak dapat mengalir. Rangkaian yang demikian tadi disebut rangkaian penyearah gelombang setengah (half wave rectifier). Jika masukannya (Vi ) sebagai gelombang sinus, maka keluarannya dapat dituliskan : V0 = Vm sin πœ”π‘‘ untuk 0 < πœ”π‘‘ < πœ‹ V0 = 0 untuk πœ‹ < πœ”π‘‘ < 2 πœ‹ Suatu voltmeter dc analog dibuat sedemikian hingga simpangan jarumnya menunjukkan tegangan reratanya saja untuk masukan yang berupa gelombang sinus, dengan demikian tegangan yang terbaca pada voltmeter dc adalah : Vdc = 𝑉 π‘š πœ‹ = Vrerata
  • 4. (resistansi transformator dan dioda diabaikan). Sedangkan voltmeter ac analog mengukur tegangan rms (harga efektifnya) pada ujung-ujung sebelum diserahkan, dan tegangan yang terbaca adalah : Vac = 𝑉 π‘š √2 = Veff Penyearah yang sedikit lebih baik menggunakan dua buah dioda. Rangkaian ini dapat dipikirkan sebagai dua rangkaian penyearah gelombang setengah yang bekerja secara bergantian. Rangkaian demikian disebut sebagai rangkaian penyearah gelombang penuh (full wave rectifier) yang skemanya dapat dilihat pada gambar berikut : Jika ujung-ujung keluarannya dihubungkan dengan voltmeter dc, maka jarum voltmeter menunjukkan tegangan reratanya akan berharga : Vdc = 2π‘‰π‘š πœ‹ = V rerata ( resistansi dari transformator dan dioda diabaikan )
  • 5. Tegangan keluaran yang dihasilkan oleh kedua rangkaian penyearah diatas belum rata, tetapi masih berbentuk gelombang sinus yang selalu posotif ( searah ). Untuk me ndapatkan tegangan keluaran yang lenih rata diperlukan suatu tapis ( filter ). Tapis yang paling sederhana adalah sebuah kapasitor yang dipasang paralel dengan ujung ujung keluarannya. Ingat untuk kapasitor berkutub jangan sampai terbalik. Gambar rangkaian penyearah bertapis adalah sebagai berikut : Mengingat sifat kapasitor ( C ) yang dapat diisi muatan mauppun dikosongkan, dengan terpasangnya C, tegangan keluaran ( V0 ) tidak segera turun meskipun tegangan masukan Vi sudsh turun. Ini dikarenakan kapasitor memerlukan waktu untuk mengosongkan muatannya. Sebelum tegangan kapasitor turun ke nol, tegangan kapasitor tersebut segera naik lagi oleh tegangan masukan. Dengan demikian sekecil apapun, tegangan keluaran belum rata sempurna, tetapi masih terdapat riak ( ripple ). Besar riak dinyatakan sebagai tegangan riak ( Vr) yang besarnya dapat dibuktikan secara teoritis sebagai : Vr = 𝑉 π‘š 𝑓 𝑅𝑙 𝐢 ( untuk penyearah setengah gelombang )
  • 6. Vr = 𝑉 π‘š 2𝑓 𝑅𝑙 𝐢 ( untuk penyearah gelombang penuh ) Tampak bahwa tegangan riak ( Vr ) makin kecil untuk nilai C yang semakin besar. Setelah melalui tapis, tegangan dc ( Vdc) pada keluarannya dapat ditentukan, diukur maupun dihitung. Besar tegangan dc tersebut tergantung pada RL, C , Vm , dan f. Dari gambar dapat ditentukan : Vdc = Vm - 1 2 Vr Ada beberapa besaran yang menunjukan kualitas suatu penearah dan dua diantaranya adalah faktor riak ( r ) dan regulasi tegangan ( R ) yang masing-masing didefinisikan sebagai berikut : r = π‘‰π‘Ÿ,π‘Ÿπ‘šπ‘  𝑉 𝑑𝑐 R = 𝑉0 (tan π‘π‘Žβˆ’π‘… 𝐿 )βˆ’π‘‰0 (π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘›βˆ’π‘… 𝐿 ) 𝑉0 (π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘›βˆ’π‘… 𝐿) 4. Langkah-langkah Percobaan Buatlah (set) agar papan rangkaian penyearah yang tersedia membentuk rangkaian seperti berikut : Dengan R= 560 Ωatau 47 Ω, C1 = 1πœ‡F/25V, C2 = 1πœ‡F/25V, dan RL= 10 k Ω.
  • 7. 1. Membuat rangkaian penyearah gelombang setengah (S1 terbuka). Terlebih dahulu S2 dan S3 terbuka (filter belum digunakan). Dengan S4 tertutup, mengatur RL agar memberikan arus keluaran (mA) tertentu. Mengukur Vrms, Vdc, RL, Idc dan memotret bentuk gelombang keluarannya. Selanjutnya mengukur Vdc tanpa RL dengan cara membuka S4. 2. Seperti langkah 1 tetapi S2 tertutup. 3. Seperti langkah 1, tetapi S2 dan S3 tertutup. 4. Seperti langkah 1, 2 dan 3 tetapi untuk penyearah gelombang dengan cara S1tertutup. 5. Mencatat semua nilai komponen rangkaian yang digunakan. 5. Data Percobaan Sesuai dengan langkah – langkah percobaan diatas, maka data yang harus dicatat baik untuk rangkaian penyearah gelombang setengah maupun rangkaian penyearah gelombang penuh masing – masing adalah : Jenis Rangkain Bentuk Gelombang Keluaran Idc (A) Vrms (V) Vdc (V) RL (Ω) 1. Setengah Gelombang Dengan potensio Tanpa filter 0.06 5.4 1.7 1000
  • 8. Dengan 1 filter 0.05 4.7 2.5 1000 Dengan 2 filter 0.06 4.5 2.4 1000 Tanpa Potensi o Tanpa filter 2.6 1000 Dengan 1 filter 3 1000
  • 9. Dengan 2 filter 6 1000 2. Gelombang Penuh Dengan potensio Tanpa filter 0,115 2 4 1000 Dengan 1 filter 0.125 2.4 4.6 1000 Dengan 2 filter 0,11 2.4 4.8 1000
  • 10. Tanpa Potensi o Tanpa filter 4.8 1000 Dengan 1 filter 4.8 1000 Dengan 2 filter 5.6 1000
  • 11. 6. Analisa Data a. Gelombang Input T = 4.2 div x 0.005 sekon/div = 0.021 sekon Vpp = 3.4 div x 5 Volt/div = 17 Volt f = 1 𝑇 = 1 0.021 = 48 Hz Vm = 𝑉𝑝𝑝 2 = 17 2 π‘£π‘œπ‘™π‘‘ = 8.5 volt b. Gelombang Output 1) Setengah Gelombang a) Dengan Potensio ο‚· Tanpa filter 1. Vm = 3.8 div x 2 volt/div = 7.6 volt Vrpp = Vm = 7.6 volt 2. Vrms = π‘‰π‘Ÿπ‘π‘ √2 = 7.6 √2 = 5.4 volt 3. Vdc = 𝑉 π‘š πœ‹ = 7.6 3.14 = 2.4 volt
  • 12. Regulasi tegangan (R) R = 𝑉0 (tan π‘π‘Žβˆ’π‘… 𝐿 )βˆ’π‘‰0 (π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› βˆ’π‘… 𝐿 ) 𝑉0 (π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› βˆ’π‘… 𝐿) = 2.6βˆ’1.7 1.7 = 0.52 ο‚· Dengan satu filter Berdasarkan Perhitungan 1. Vm = 3.3 div x 2 volt/div = 6.6 volt Vrpp = Vm = 6.6 volt 2. Vrms = π‘‰π‘Ÿπ‘π‘ √2 = 6.6 √2 = 4.7 volt 3. Tegangan riak Vr = 𝑉 π‘š 𝑓𝑅 𝐿 𝐢 = 7.6 48π‘₯1000π‘₯1π‘₯10βˆ’6 = 158.3 volt 4. Vdc = Vm - Β½ Vr = 7.6 – Β½ 158.3 = -71.5 volt Faktor riak berdasarkan percobaan r = π‘‰π‘Ÿπ‘š 𝑠 𝑉 𝑑𝑐 = 4.7 2.5 = 1.88 Regulasi Tegangan (berdasarkan percobaan) R = 𝑉0 (tan π‘π‘Žβˆ’π‘… 𝐿 )βˆ’π‘‰0 (π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› βˆ’π‘… 𝐿 ) 𝑉0 (π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› βˆ’π‘… 𝐿) = 3βˆ’2.5 2.5 = 0.2
  • 13. ο‚· Dengan dua filter Berdasarkan Perhitungan 1. Vrpp = 3.2 div x 2 volt/div = 6.4 volt 2. Vrms = π‘‰π‘Ÿπ‘π‘ √2 = 6.4 √2 = 4.5 volt 3. Tegangan riak Vr = 𝑉 π‘š 𝑓𝑅 𝐿 𝐢 = 7.6 48π‘₯1000π‘₯2π‘₯10βˆ’6 = 79.2 volt 4. Vdc = Vm - Β½ Vr = 7.6 – 1 2 79. = -32 Volt Faktor riak berdasarkan percobaan r = π‘‰π‘Ÿπ‘š 𝑠 𝑉 𝑑𝑐 = 4.5 2.4 = 1.9 Regulasi Tegangan (berdasarkan percobaan) R = 𝑉0 (tan π‘π‘Žβˆ’π‘… 𝐿 )βˆ’π‘‰0 (π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› βˆ’π‘… 𝐿 ) 𝑉0 (π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› βˆ’π‘… 𝐿) = 6βˆ’2.4 2.4 = 1.5 2) Gelombang Penuh a) Dengan potensio ο‚· Tanpa filter 1. Vm = 1.4 div x 5 volt/div = 7 Volt Vrpp = Vm = 7 volt 2. Vrms = π‘‰π‘Ÿπ‘π‘ √2 = 7 √2 = 4.9 volt 3. Vdc = 2𝑉 π‘š πœ‹ = 2π‘₯7 22 7 = 4.5 volt
  • 14. Regulasi tegangan (R) (berdasarkan percobaan) R = 𝑉0 (tan π‘π‘Žβˆ’π‘… 𝐿 )βˆ’π‘‰0 (π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› βˆ’π‘… 𝐿 ) 𝑉0 (π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› βˆ’π‘… 𝐿) = 4.8βˆ’4 4 = 0.2 Volt ο‚· Dengan satu filter Berdasarkan Perhitungan 1. Vrpp = 1.7 div x 2 volt/div = 3.4 volt 2. Vrms = π‘‰π‘Ÿπ‘π‘ √2 = 3.4 √2 = 2.4 volt 3. Tegangan riak Vr = 𝑉 π‘š 2𝑓 𝑅 𝐿 𝐢 = 7 2π‘₯48π‘₯1000π‘₯1π‘₯10βˆ’6 = 72.9 volt 4. Vdc = Vm - Β½ Vr = 7 – Β½ 72.9 = -29.5 volt Faktor riak berdasarkan percobaan r = π‘‰π‘Ÿπ‘š 𝑠 𝑉 𝑑𝑐 = 2.4 4.6 = 0.52 Regulasi Tegangan R = 𝑉0 (tan π‘π‘Žβˆ’π‘… 𝐿 )βˆ’π‘‰0 (π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› βˆ’π‘… 𝐿 ) 𝑉0 (π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› βˆ’π‘… 𝐿) = 4.8βˆ’4.6 4.6 = 0.043
  • 15. ο‚· Dengan dua filter Berdasarkan Perhitungan 1. Vrpp = 1.7 div x 2 volt/div = 3.4 volt 2. Vrms = π‘‰π‘Ÿπ‘π‘ √2 = 3.4 √2 = 2.4 volt 3. Tegangan riak Vr = 𝑉 π‘š 2𝑓 𝑅 𝐿 𝐢 = 7 2π‘₯48π‘₯1000π‘₯2π‘₯10βˆ’6 = 36.5 volt 4. Vdc = Vm - Β½ Vr = 7 – Β½ 36.5 = -11.2 volt Faktor riak berdasarkan percobaan r = π‘‰π‘Ÿπ‘š 𝑠 𝑉 𝑑𝑐 = 2.4 4.8 = 0.5 Regulasi Tegangan R = 𝑉0 (tan π‘π‘Žβˆ’π‘… 𝐿 )βˆ’π‘‰0 (π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› βˆ’π‘… 𝐿 ) 𝑉0 (π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› βˆ’π‘… 𝐿) = 5.6 βˆ’4.8 4.8 = 0.17
  • 16. 7. Pembahasan a. Penyearah Setengah Gelombang Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, bentuk gelombang input yang terbentuk adalah gelombang sinusoidal. Gelombang ini merupakan gelombang arus bolak – balik yang senantiasa berubah terhadap waktu. Namun, setelah melalui komponen dioda, bentuk gelombang menjadi setengah dari gelombang input. Ini menunjukkan bahwa pada saat gelombang input melewati komponen diode maka gelombang tersebut akan disearahkan oleh diode. Namun, keluaran yang terbentuk ini masih merupakan gelombang yang kasar. Untuk menghaluskan gelombang keluaran tersebut maka dipasang kapasitor pada rangkaian. Kapasitor akan menyaring gelombang keluaran sehingga akan terbentuk gelombang riak yang halus. Dari gelombang input tersebut diperoleh nilai frekuensi dari tegangan masukan adalah 48 Hz. Hasil tersebut tidak berbeda jauh dengan frekuensi tegangan PLN yaitu 50 Hz. Dari gambar gelombang input tersebut juga diperoleh nilai tegangan peak-to-peak nya adalah 17 volt dan nilai tegangan maksimumnya adalah 8.5 volt. Kemudian ketika diukur tegangan keluarannya menggunakan voltmeter, diperoleh masing – masing nilai berdasarkan percobaan yang dilakukan antara lain membedakan antara penggunaan kapasitor dengan yang tidak. Berikut rangkuman hasil yang diperoleh secara percobaan dan secara perhitungan. Keterangan RL (Ω) Secara Percobaan Secara Perhitungan Vdc (volt) Vdc (volt) Tanpa filter 1000 1.7 2.4 C1 1000 2.5 -71.5 C1 & C2 1000 2.4 -32 Dapat dilihat bahwa perbandingan hasil data percobaan dengan perhitungan pada penggunaan kapasitor sangatlah jauh berbeda. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu penggunaan kapasitor dengan nilai yang terlalu kecil yaitu 1ΞΌF dan juga penggunaan beban yang hanya 1000 Ω. Penggunaan kapasitor juga sangat berpengaruh pada tegangan keluaran yang dihasilkan. Penggunaan kapasitor pada rangkaian penyearah dapat membuat tegangan keluaran lebih besar dibandingkan dengan tanpa penggunaan kapasitor. Pada percobaan yang dilakukan, perbedaan penggunaan satu kapasitor dengan tanpa kapasitor sudah sesuai dengan teori yang ada yaitu tegangan keluaran pada penggunaan kapasitor lebih besar dibandingkan dengan tanpa kapasitor. Namun perbedaan pada penggunaan satu kapasitor dengan penggunaan dua kapasitor
  • 17. tidak menunjukan hal yang serupa. Dalam hasil percobaan menunjukan bahwa tegangan keluaran pada penggunaan satu kapasitor lebih besar dibandingkan dengan penggunaan dua kapasitor. Menurut hemat saya, hal tersebut dipengaruhi beberapa faktor yaitu kekurangan alat yang digunakan dan kurangnya pemahaman kita saat melakukan percobaaan. Tegangan riak pada penggunaan satu kapasitor adalah 158.3 Volt dan pengunaan dua kapasitor tegangan riaknya adalah 79.2 Volt. Hal tersebut menunjukan bahwa semakin besar nilai kapasitor yang digunakan maka gelombang riak (Vrpp) yang dihasilkan akan semakin kecil, dan tegangan riak juga akan semakin halus b. Penyearah gelombang penuh Gelombang input pada penyearah gelombang penuh adalah gelombang sinusoidal, sama dengan gelombang input pada penyearah setengah gelombang. Sedangkan pada gelombang outpunya memiliki perbedaan dengan penyearah setengah gelombang. Ketika gelombang input melewati diode dan sebuah hambatan beban (RL) pada rangkaian penyearah gelombang penuh maka isyarat keluaran gelombangnya akan berbentuk deretan gelombang positif penuh dan gelombang negative akan terpotong. Hal inilah yang menjadi prinsip kerja dari penyearah gelombang penuh yaitu menyearahkan isyarat positif secara penuh dan memotong isyarat negative pada keadaan diode terpanjar maju. Berikut data yang diperoleh secara percobaan dan secara perhitungan Keterangan RL (Ω) Secara Percobaan Secara Perhitungan Vdc (volt) Vdc (volt) Tanpa filter 1000 4 4.5 C1 1000 4.6 -29.5 C1 & C2 1000 4.8 -11.2 Sama halnya pada penyearah setengah gelombang, perbedaan hasil secara percobaan dan secara perhitungan sangatlah jauh berbeda pada penggunaan kapasitor. Namun dalam data percobaan yang diperoleh sudah menunjukan bahwa penggunaan kapasitor mempengaruhi tegangan keluaran, yaitu dengan penggunaan kapasitor tegangan keluaran akan lebih besar. Dan penggunaan dua kapasitor, tegangan keluarannya akan lebih besar dibandingkan dengan penggunaan satu kapasitor.
  • 18. Berikut perbedaan penggunaan kapasitor yang bernilai 1ΞΌF dengan 47ΞΌF Dengan 1ΞΌF Dengan 47ΞΌF Jadi dapat diketahui bahwa penggunaan kapasitor dengan nilai yang lebih besar akan lebih efisien dibandingkan dengan kapasitor yang nilainya kecil. Tegangan riak pada penggunaan satu kapasitor adalah 72.9 dan dengan penggunaan dua kapasitor adalah 36.5. Hal tersebut menunjukan bahwa semakin besar nilai kapasitor yang digunakan maka gelombang riak (Vrpp) yang dihasilkan akan semakin kecil, dan tegangan riak juga akan semakin halus. Riak pada penggunaan satu kapasitor adalah 0.52 dan penggunaan dua kapasitor adalah 0.5. hal tersebut menunjukan bahwa nilai kapasitor mempengaruhi baik tidaknya penyearah. Meskipun perbedaannya tidak terlalu jauh, namun dapat dikatakan bahwa penyearah gelombang penuh dengan dua kapasitor lebih baik dibandingkan dengan penggunaan satu kapasitor. 8. Kesimpulan 1) Prinsip kerja penyearah setengah gelombang Pada penyearah setengah gelombang, dioda akan berlaku sebagai penghantar selama putaran setengah Positif dan tidak berlaku sebagai penghantar pada setengah siklus negatif, sehingga dinamakan sebagai Sinyal setengah Gelombang. Hal ini terjadi karena dioda berada dalam keadaan bias maju yang hanya melewatkan deretan pulsa positif dan memotong deretan pulsa negatif pada gelombang masukan. Akibatnya gelombang keluaran akan menjadi deretan pulsa positif setengah gelombang.
  • 19. Namun, keluaran yang terbentuk ini masih merupakan gelombang yang kasar. Untuk menghaluskan gelombang keluaran tersebut maka dipasang kapasitor pada rangkaian. Kapasitor akan menyaring gelombang keluaran sehingga akan terbentuk gelombang riak yang halus. Prinsip kerja penyearah gelombang penuh Ketika gelombang input melewati diode dan sebuah hambatan beban (RL) pada rangkaian penyearah gelombang penuh maka isyarat keluaran gelombangnya akan berbentuk deretan gelombang positif penuh dan gelombang negative akan terpotong. Hal inilah yang menjadi prinsip kerja dari penyearah gelombang penuh yaitu menyearahkan isyarat positif secara penuh dan memotong isyarat negative pada keadaan diode terpanjar maju. 2) Gelombang keluaran pada penyearah setengah gelombang merupakan keluaran yang masih kasar dibandingkan penyearah gelombang penuh. Penggunaan kapasitor juga dapat mempengaruhi gelombang keluaran, semakin besar nilai kapasitor yang digunakan maka gelombang yang dihasilkan semakin halus. 3) Riak menunjukan seberapa baik rangkaian penyearah, semakin kecil nilai riak yang dihasilkan maka semakin baik penyearah tersebut. 9. Daftar Pustaka 1) E-book Rangkaian Penyearah Gelombang 2) https://www.academia.edu/5298144/CATU_DAYA_DAN_RANGKAIAN_PEN YEARAH_GELOMBANG diakses pada Jum’at 13 November 2015 pukul 21:03