Dokumen tersebut berisi soal ujian praktik kejuruan tentang teknik pengecoran logam. Peserta diminta untuk membuat benda coran berbentuk "puli ganda" dengan menggunakan kayu sebagai pola, cetakan pasir, scrap aluminium sebagai bahan peleburan, dan melakukan proses peleburan, penuangan, pembongkaran, pemotongan, hingga finishing. Peserta juga diinstruksikan untuk memperhatikan petunjuk keselamatan dan men
1. Proses yang dilalui benda kerja penyambung pada mesin bor sumur meliputi pengukuran, pengelasan, penggerindaan, dan pelubangan.
2. Mesin-mesin yang digunakan adalah mesin las, gerinda, dan milling serta drilling.
3. Rancangan alat bantu berupa klem yang dapat menjepit benda kerja selama proses pelubangan.
Buku ini membahas tentang teknik pemesinan jilid 2 untuk SMK. Isinya mencakup penjelasan tentang berbagai proses pemesinan dasar seperti gurdi, sekrap, gerinda, serta pengenalan awal tentang mesin CNC dan EDM.
GENERAL REPORT PROJECT CYLINDER PROPELLER RUKINDOAryo Ardono R
1. Proyek perbaikan propeller kiri HRP Azimuth Truster SB. Cempaka dilaksanakan dari 27 September hingga 11 Oktober 2016 di workshop PT. Mitra Industrial Chrome Teknologi.
2. Pekerjaan meliputi pembongkaran, perbaikan, pengujian, dan pengembalian propeller beserta peralatannya.
3. Pengujian non-destruktif dilakukan untuk memastikan kualitas perbaikan.
Dokumen tersebut berisi soal ujian praktik kejuruan tentang teknik pengecoran logam. Peserta diminta untuk membuat benda coran berbentuk "puli ganda" dengan menggunakan kayu sebagai pola, cetakan pasir, scrap aluminium sebagai bahan peleburan, dan melakukan proses peleburan, penuangan, pembongkaran, pemotongan, hingga finishing. Peserta juga diinstruksikan untuk memperhatikan petunjuk keselamatan dan men
1. Proses yang dilalui benda kerja penyambung pada mesin bor sumur meliputi pengukuran, pengelasan, penggerindaan, dan pelubangan.
2. Mesin-mesin yang digunakan adalah mesin las, gerinda, dan milling serta drilling.
3. Rancangan alat bantu berupa klem yang dapat menjepit benda kerja selama proses pelubangan.
Buku ini membahas tentang teknik pemesinan jilid 2 untuk SMK. Isinya mencakup penjelasan tentang berbagai proses pemesinan dasar seperti gurdi, sekrap, gerinda, serta pengenalan awal tentang mesin CNC dan EDM.
GENERAL REPORT PROJECT CYLINDER PROPELLER RUKINDOAryo Ardono R
1. Proyek perbaikan propeller kiri HRP Azimuth Truster SB. Cempaka dilaksanakan dari 27 September hingga 11 Oktober 2016 di workshop PT. Mitra Industrial Chrome Teknologi.
2. Pekerjaan meliputi pembongkaran, perbaikan, pengujian, dan pengembalian propeller beserta peralatannya.
3. Pengujian non-destruktif dilakukan untuk memastikan kualitas perbaikan.
Laporan ini menyajikan ringkasan praktik kerja plambing di bengkel sipil yang meliputi tujuan pelatihan untuk memahami proses kerja plambing secara aman dan menghasilkan produk yang sesuai standar, praktek dasar pengukuran, pemotongan, penggergajian, dan penguliran pipa galvanis secara manual menggunakan peralatan standar.
Dokter gigi harus mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk memilih dan menerapkan temuan baru secara tepat guna untuk pelayanan masyarakat sesuai etika profesi. Pertemuan ini diharapkan membantu peningkatan kompetensi dokter gigi agar pelayanan kesehatan gigi masyarakat terpenuhi secara optimal.
Laporan ini membahas analisis penyebab kegagalan kopling pada screw compressor di PT Semen Padang. Dilakukan pengukuran parameter kompresor dan kopling, perhitungan tegangan pada bagian-bagian kopling, serta analisis kegagalan berdasarkan kurva S-N material kopling. Hasilnya menunjukkan bahwa tegangan pada gigi kopling dan hub melebihi batas aman material, sehingga diperkirakan umur kopling kurang dari 165 hari. Re
1. PT Pifi Indonesia memproduksi water meter dengan proses yang mencakup pembuatan cetakan pasir, pengecoran, penghalusan permukaan menggunakan mesin shot blasting, painting powder coating, perakitan, dan pengujian akurasi.
2. Proses shot blasting bekerja dengan memuntahkan bola baja ke dalam body water meter untuk membersihkannya tanpa merusak permukaan.
3. Tahapan perakitan berhasil jika semua komponen berfungsi dengan baik termasuk
Laporan ini membahas analisis pengendalian kualitas produk Lincoln Plate 27 cm menggunakan diagram kontrol X dan R di PT Doulton Tangerang. Laporan menjelaskan proses produksi perusahaan, pengumpulan data ukuran berat dan diameter, pembuatan diagram kontrol, dan pembahasan hasil yang menunjukkan proses produksi diameter masih belum terkendali.
Bendalir pemotong adalah cecair yang digunakan dalam proses pemotongan logam untuk mengurangkan haba dan geseran serta memanjangkan jangka hayat alat pemotong. Ia boleh didapati dalam bentuk air atau minyak dan digunakan melalui kaedah semburan, banjir atau kabus. Penggunaannya memberikan faedah seperti meningkatkan produktiviti, mengurangkan kos serta meningkatkan kualiti hasil kerja.
Laporan ini menyajikan ringkasan praktik kerja plambing di bengkel sipil yang meliputi tujuan pelatihan untuk memahami proses kerja plambing secara aman dan menghasilkan produk yang sesuai standar, praktek dasar pengukuran, pemotongan, penggergajian, dan penguliran pipa galvanis secara manual menggunakan peralatan standar.
Dokter gigi harus mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk memilih dan menerapkan temuan baru secara tepat guna untuk pelayanan masyarakat sesuai etika profesi. Pertemuan ini diharapkan membantu peningkatan kompetensi dokter gigi agar pelayanan kesehatan gigi masyarakat terpenuhi secara optimal.
Laporan ini membahas analisis penyebab kegagalan kopling pada screw compressor di PT Semen Padang. Dilakukan pengukuran parameter kompresor dan kopling, perhitungan tegangan pada bagian-bagian kopling, serta analisis kegagalan berdasarkan kurva S-N material kopling. Hasilnya menunjukkan bahwa tegangan pada gigi kopling dan hub melebihi batas aman material, sehingga diperkirakan umur kopling kurang dari 165 hari. Re
1. PT Pifi Indonesia memproduksi water meter dengan proses yang mencakup pembuatan cetakan pasir, pengecoran, penghalusan permukaan menggunakan mesin shot blasting, painting powder coating, perakitan, dan pengujian akurasi.
2. Proses shot blasting bekerja dengan memuntahkan bola baja ke dalam body water meter untuk membersihkannya tanpa merusak permukaan.
3. Tahapan perakitan berhasil jika semua komponen berfungsi dengan baik termasuk
Laporan ini membahas analisis pengendalian kualitas produk Lincoln Plate 27 cm menggunakan diagram kontrol X dan R di PT Doulton Tangerang. Laporan menjelaskan proses produksi perusahaan, pengumpulan data ukuran berat dan diameter, pembuatan diagram kontrol, dan pembahasan hasil yang menunjukkan proses produksi diameter masih belum terkendali.
Bendalir pemotong adalah cecair yang digunakan dalam proses pemotongan logam untuk mengurangkan haba dan geseran serta memanjangkan jangka hayat alat pemotong. Ia boleh didapati dalam bentuk air atau minyak dan digunakan melalui kaedah semburan, banjir atau kabus. Penggunaannya memberikan faedah seperti meningkatkan produktiviti, mengurangkan kos serta meningkatkan kualiti hasil kerja.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. dr. Rani Purnama Sari
dr. Rayhan Maulana
dr. Reni Rifanti
dr. Rezza Putri Mahartika
dr. Rif'ah
dr. Rivent Octavian Bona Artha
dr. Rizqi Aminnullah
dr. Siti Nurul Jannah
dr. Suraj Sandhu
dr. Tania
dr. Tania Jannah, SE., MM
dr. Tasya Dwi Vayari
dr. Vidia Hikmana
dr. Wahyu Nur Faizah
dr. Wendy Edwina Gemi Nastiti Rahayu
dr. Wenny Yolanda
dr. Yesi Nur Islami
dr. Yuni Valentri L. Tobing
TIM PENYUSUN
3. Identitas Perusahaan
Nama Perusahaan: PT ITI
Alamat: Bandung
•
1. Fokus pada proses produksi atau konversi bahan baku,
bahan setengah jadi, komponen, atau bagian lain menjadi
barang jadi dengan nilai tambah yang memenuhi
spesifikasi standar.
2. Fokus pada penyediaan infrastruktur dengan instalasi,
manajemen, dan pemeliharaan.
3. Fokus pada pemenuhan perangkat keras, perangkat lunak,
dan solusi jaringan untuk perusahaan konsumen,
mengkhususkan diri dalam menyatukan subsistem
komponen menjadi satu, serta memastikan bahwa
subsistem tersebut berfungsi secara terintegrasi.
4. Fokus pada penyediaan produk dan layanan berdasarkan
inovasi layanan digital untuk menjawab kebutuhan bisnis
untuk memudahkan otomatisasi dalam organisasi
perusahaan konsumen.
Sektor Usaha
415 orang karyawan (2019)
- 397 karyawan tetap,
- 9 karyawan tidak tetap,
- 9 Direksi
Jumlah dan Status Pegawai
4. Jam Kerja
Jam kerja dalam sehari terdiri dari 2 shift,
dengan kapasitas rata-rata sekitar 1.000 -
1.200 tabung perhari dalam satu line
produksi
Asuransi Pegawai
Kelembagaan P2K3
1. Kualitas lingkungan kerja
• Kompetensi karyawan di bidang K3
• Pelatihan ahli K3 umum
• Pelatihan P3K
• K3 kelistrikan
• K3 konstruksi
2. Bidang kesehatan
• Poliklinik (kuratif dan preventif)
• Pemeriksaan kesehatan rutin per tahun
• Fasilitas sarana olahraga
3. Bidang keselamatan kerja
• Pemeriksaan sarana dan prasarana Gedung
• Penyuluhan dan sosialisasi K3 pada karyawan
• Simulasi tanggap darurat bencana
• Wajib mengetahui aspek K3
• Menayangkan video safety induction
• Pemasangan tanda dan rambu K3 di sekitar perusahaan
• Pengendalian dan pengelolaan limbah domestic, berbahaya dan
beracun
ASURANSI PEGAWAI
1. Asuransi
kesehatan
3. Asuransi
kecelakaan dan
kematian
2. Asuransi
Purna
jabatan
4. Asuransi
dana pensiun
6. No Mesin, Pesawat dan Alat
Kerja
Keterangan
1 Material plat baja (bahan
tabung)
Material dasar pembuatan tabung gas
2 FC Inside Proses pemasukan material plat besi lembaran
3 Mesin Blanking (Blanking
1&2)
Mesin blanking 1 digunakan untuk proses pemotongan sheet metal lembaran bulat.
Sisanya akan dibuang sebagai sampah (scrap skeleton) dengan menggunakan mesin
blanking 2
4 Mesin pressing (deep
drawing)
Digunakan untuk mengepress plat baja untuk memperoleh kepadatan dan membentuk
plat baja menjadi setengah tabung. Pembentukkannya dengan cara melakukan penekanan
dengan sebuah penekan (punch) ke dalam rongga cetakan (dies).
5 Mesin Flanging Digunakan untuk proses pembengkokan dimana bagian ujung lembaran logam ditekuk
dengan sudut 90 derajat, penekukan tepi atau ujung biasanya untuk membentuk
flensa selain itu juga berfungsi untuk memperkuat lembaran logam (baja)
6 Mesin Neckring Welding Digunakan untuk pengelasan rumah valve pada bagian top (upper)
7 Mesin Handguard Welding Digunakan untuk proses pengelasan pada bagian handle
8 Mesin Batt Welding Digunakan untuk proses pembentukan pengelasan bentuk ring untuk kaki tabung
9 Mesin Joggling Digunakan untuk proses pengerolan pada bagian sambungan circum bagian bottom
Mesin, Pesawat dan Alat Kerja yang Digunakan
7. No Mesin, Pesawat dan Alat
kerja
Keterangan
10 Mesin Footring Welding Digunakan untuk proses pengelasan bentuk ring pada bagian kaki
tabung
11 Mesin Circumferensial Welding Digunakan Proses pembuatan jog atau tangga pada bottom tube agar
pada proses pengelasan mudah dan lebih kuat
12 Mesin Feeding to HT Digunakan untuk proses pengerasan material
13 X- Ray Untuk mengetahui hasil pengelasan
14 Annealing Mengembalikan kondisi material setelah proses pengelasan
(perlakuan bebas tegangan)
15 Shot Finish Untuk membuat pori-pori sebagai daya rekat powder
16 Mesin Powder Coating Digunakan untuk pelapisan awal sebelum pengecatan
17 Mesin Painting Digunakan untuk pengecatan membuat tabung LPG lebih menarik dan
tabung gas menjadi tidak mudah berkarat, dengan cara melapisinya
dengan lapisan anti karat (cat)
18 Valve Assembling Digunakan untuk pemasangan valve
8. No Mesin, Pesawat dan
Alat Kerja
Keterangan
19 Alat Hidrostatik Test
/ Leak test
Digunakan menguji kekuatan dan mengetahui kebocoran padan
bagian yang dilas. Pengujian melibatkan pengisian tabung dengan
cairan, biasanya air, yang dicelup untuk membantu dalam deteksi
kebocoran visual, dan tekanan pada bejana dengan tekanan uji yang
ditentukan.
20 Mesin Shotblasting Digunakan untuk proses membersihkan permukaan tabung gas
sebelum dilakukan pengujian hidrostatik dan pengecatan agar
pengecatan menjadi sempurna.
21 Finishing:
• Mesin marking
• Numerator
• Digunakan untuk pemberian label
• Digunakan untuk proses pemberian nomor seri pada tabung gas
9. Badan Tabung
• Badan tabung sesuai dengan SNI 07-
3018-2006
• Baja lembaran pelat dan gulungan
canai panas untuk
tabung gas (Bj TG) atau JIS G 3116,
kelas SG 26 (SG 255), SG
30 (SG 295).
Cincin Leher
(Neck Ring)
• JIS G 4051
kelas S17C sampai dengan S45C.
Cincin kaki (foot Ring) dan
pegangan tangan (hand guard)
• Cincin kaki dan pegangan tangan
sesuai
dengan SNI 07-0722-1989
• Baja canai panas untuk konstruksi
umum, JIS G 3101 kelas SS400 atau
sesuai dengan bahan untuk
badan tabung yang bersangkutan.
Bahan dan Proses Kerja
Badan Tabung :
Material plat baja SG 295
Diameter plat blangking : ∅365
Tebal plat : 2.3 mm
Diameter luar badan tabung :
∅260 mm
Hand Guard :
Material plat baja : SS 400
Tebal plat : 2.5 mm
Diameter : ∅182 mm
Neck Ring :
Baja karbon S 17 C
Diameter luar : ∅38 mm
Tinggi : 16 mm o Ulir/Drat : ½ NGT 14 TPI
ketirusan 1/6
Foot Ring :
Material plat baja : SS 400
Diameter luar cicin : ∅190 mm
Tinggi : 30 mm
Tebal plat : 2.5 mm
Tekanan dalam tabung : 6 Kpa
Uji tahan terhadap tekanan air : 31 kg/cm2
10. Kegiatan Pekerjaan Identifikasi Masalah
Kemungkinan
Kecelakaan
Upaya yang dapat
dilakukan
Pressing Lokasi petugas saat bekerja
sangat sempit dan langsung
bersebelahan dengan mesin
pres
Tersandung Membuat garis batas
pijakan di samping alat
press
Footring &
handguard welding
Meja pekerja terbuat dari besi Korsleting listrik Mengganti meja yang
berbahan kayu
Hydrostatic test Pinggiran wadah air tidak
diberi pelapis
Melukai tangan pekerja Melapisi sekeliling wadah
dengan karet ataupun
lakban
Pemasangan valve Posisi pemasangan tidak
ergonomis
Kelelahan & nyeri tulang
belakang
Memberikan bangku bagi
pekerja
Leak test Pinggiran wadah air tidak
diberi pelapis
Melukai tangan pekerja Melapisi sekeliling wadah
dengan karet ataupun
lakban
Landasan Kerja
11. Bagian
Proses Kerja
Kemungkinan Kecelakaan Kerja Upaya Yang Telah Dilakukan
Pressing (200
Ton & 250 Ton)
Gangguan pendengaran (NIHL),
trauma jari & tangan, varises tungkai
Melatih pekerja sebelum terjun ke lapangan, Menyesuaikan secara
cermat time pressing, penggunaan APD sarung tangan, earplug, dan
masker, memberikan waktu istirahat di sela-sela pengerjaan
Flanching Gangguan pendengaran (NIHL),
trauma jari & tangan, varises tungkai
Melatih pekerja sebelum terjun ke lapangan, Menyesuaikan secara
cermat time pressing, penggunaan APD sarung tangan sampai siku,
earplug, dan masker, memberikan waktu istirahat di sela-sela
pengerjaan
Footring
Welding
Gangguan pendengaran (NIHL), luka
bakar kulit, heat pressure, terpercik
gram area wajah, trauma inhalasi,
varises
Melatih pekerja sebelum terjun ke lapangan, penggunaan APD sarung
tangan, goggle, dan masker, memberikan waktu istirahat di sela-sela
pengerjaan, memberikan ventilasi yang cukup pada ruangan,
penggunaan tempat duduk untuk istirahat
Handguard
Welding
Gangguan pendengaran (NIHL), luka
bakar kulit, heat pressure, terpercik
gram area wajah, trauma inhalasi,
varises
Melatih pekerja sebelum terjun ke lapangan, penggunaan APD sarung
tangan, goggle, dan masker, memberikan waktu istirahat di sela-sela
pengerjaan, memberikan ventilasi yang cukup pada ruangan,
penggunaan tempat duduk untuk istirahat
Neckring
Welding
Trauma jari & tangan, luka bakar,
percikan gram area wajah
Melatih pekerja sebelum terjun ke lapangan, penggunaan APD sarung
tangan, goggle, dan masker, perawatan dan standarisasi mesin
berkala.
SOP KERJA
12. Bagian
Proses Kerja
Kemungkinan Kecelakaan Kerja Upaya Yang Telah Dilakukan
Cyrcumferensial
Welding
Trauma jari & tangan, percikan gram
area wajah, trauma inhalasi
Melatih pekerja sebelum terjun ke lapangan,
penggunaan APD sarung tangan, goggle, dan masker,
perawatan dan standarisasi mesin berkala.
Hydrostatik Test
Tabung terjatuh, muskuloskeletal
disorder
Penggunaan APD sarung tangan, sepatu boots,
diberikan waktu istirahat di antara pengerjaan
Shotblasting
Terjepit mesin, percikan gram area
wajah, mengalami keracunan,
muskuloskeletal disorder
Mesin dirawat rutin, penggunaan APD goggles, masker,
dan sarung tangan.
Pasang Valve Trauma jari & tangan, tabung terjatuh
Mesin dirawat rutin, penggunaan sarung tangan,
diberikan pencahayaan di ruangan
Leak Test
Tabung terjatuh mengenai anggota
tubuh
Pencahayaan yang optimal, penggunaan sarung tangan
dan sepatu boots
Numerator
Trauma jari & tangan, tabung
terjatuh,
Mesin dirawat rutin, penggunaan APD sarung tangan
SOP KERJA
13. INSTALASI LISTRIK
Kegiatan Pekerjaan
Aliran Kabel Listrik
Kemungkinan Kecelakaan Kerja
• Kabel Listrik atau hantaran listrik terbuka dan
apabila tersentuh akan menimbulkan bahaya kejut.
• Jaringan dengan hantaran telanjang
• Peralatan listrik yang rusak
• Kebocoran listrik pada peralatan listrik dengan
rangka dari logam, apabila terjadi kebocoran arus
dapat menimbulkan tegangan pada rangka atau
body
• Peralatan atau hubungan listrik yang dibiarkan
• Penyambungan peralatan listrik pada kotak kontak
(stop kontak) dengan kontak tusuk lebih
Pelaksanaan Pekerjaan Instalasi Listrik yang
Mendukung pada Keselamatan Kerja
• Pekerja harus memiliki pengetahuan yang telah
ditetapkan oleh PLN (AKLI)
• Pekerja harus dilengkapi dengan peralatan pelindung
seperti : Baju pengaman (lengan panjang, tidak
mengandung logam, kuat dan tahan terahadap
gesekan), Sepatu, Helm, Sarung tangan.
• Peralatan (komponen) listrik dan cara pemasangan
instalasinya harus sesuai dengan PUIL.
• Bekerja dengan menggunakan peralatan yang baik
• Tidak memasang tusuk kontak secara bertumpuk
• Tidak boleh melepas tusuk kontak dengan cara
menarik kabelnya, tetapi dengan cara memegang dan
menarik tusuk kontak tersebut.
14. Roller Conveyor
Trolly
Kemungkinan Kecelakaan Kerja Upaya pencegahan yang dapat dilakukan
• Tabung terjatuh mengenai pekerja • Spesifikasi roller conveyor disesuaikan dengan dimensi dan
beban tabung
• Melakukan pelatihan bagi operator roller conveyor
• Safety briefing sebelum bekerja
Kemungkinan Kecelakaan Kerja Upaya pencegahan yang dapat dilakukan
• Tabung terjatuh mengenai pekerja • Memperhitungkan jumlah dan posisi tabung yang diangkut
PRASARANA KERJA LAINNYA
Forklift
Kemungkinan Kecelakaan Kerja Upaya pencegahan yang dapat dilakukan
• Tabung terjatuh mengenai pekerja
• Kecelakaan operator
• Memperhitungkan jumlah dan posisi tabung yang diangkut, serta
kondisi ground/floor area rute forklift
• Melakukan pelatihan bagi operator forklift
• Safety briefing sebelum bekerja
Kendaraan Angkut Kemungkinan Kecelakaan Kerja Upaya pencegahan yang dapat dilakukan
• Tabung terjatuh mengenai pekerja
• Kecelakaan operator
• Memperhitungkan jumlah tabung yang diangkut
• Melakukan pelatihan bagi driver + pemberian driving permit
15. Permasalahan Dasar Hukum Saran
•Penerangan di lokasi kerja masih kurang.
•Ventilasi udara masih belum memadai.
•Tidak terlihat adanya APAR, terutama di
bagian pengerjaan footring & neckring
welding yang menggunakan alat las.
•Kurangnya tanda tanda peringatan di
tempat kerja
•UU No. 1 Tahun 1970 Tentang
Keselamatan Kerja
•Permen PU No. 5 Tahun 2014 tentang
Pedoman SMK3 Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum
•SKB Menaker dan Menteri Pekerjaan
Umum No.174/MEN/1986 dan
No.104/KPTS/1986
•Undang-undang no 1 Tahun 1970 Pasal
14b
Perlu untuk dilakukan
perbaikan sistem perbaikan
konstruksi di tempat kerja
Baik berupa ventilasi serta
pencahayaan agar
menghindari kecelakaan kerja
Menyediakan APAR terutama
di bagian yang menggunakan
alat las untuk mencegah
kecelakaan kerja
Menyediakan tanda tanda
peringatan terutama di
tempat dengan risiko tinggi
KONSTRUKSI TEMPAT KERJA
16. SARANA PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Identifikasi Hazard Resiko Kecelakaan Kerja Rekomendasi
Minimnya sarana proteksi kebakaran Luka bakar (ringan, sedang,
berat)
Pembentukan Unit Penanggulangan
Kebakaran ditempat kerja
Tidak adanya sarana deteksi kebakaran Kerusakan pada gedung dan
terbakaranya peralatan
Implementasi Budaya (Fire Safety)
Tidak adanya tanda ataupun peringatan
karangan Merokok
Gangguan pernafasan akibat
asap kebakaran
pemeriksaan dan pengujian secara rutin
terhadap instalasi, sarana dan prasarana
serta peralatan proteksi kebakaran
Tidak adanya jalur Evakuasi bila terjadi
kebakaran
Gangguan penglihatan akibat
percikan api dan asap
Penyediaan sarana peringatan dini
kebakaran (fire alarm, smoke detector)
penyediaan sarana dan prasarana
evakuasi dan rescue/penyelamatan
Penyelenggaraan pelatihan dan gladi
penanggulangan kebakaran secara
berkala
19. RAMBU PERINGATAN
Identifikasi Masalah
• Tidak terlihat pemasangan tanda rambu
peringatan sebagai petunjuk dan peringatan
dalam proses kerja untuk mencegah
kecelakaan kerja dan PAK.
Dasar Hukum
• Permenaker No. Per-05/MEN/1985
• Permenaker No. Per-04/MEN/1985
Upaya yang Dapat
Dilakukan
• Pemasangan rambu peringatan berupa: rambu
bahaya, rambu peringatan, rambu
pertolongan, dan rambu persyaratan.
20. RAMBU PERINGATAN
• Rambu Peringatan sebagai komunikasi terhadap bahaya untuk
memastikan bahwa pemberi kerja, karyawan dan publik diberikan
informasi yang memadai, praktis, dapat diandalkan dan dapat dipahami
tentang bahaya bahan, sehingga pemberi kerja karyawan dan publik dapat
mengambil tindakan pencegahan dan perlindungan yang efektif untuk
kesehatan dan keselamatan mereka.
• Pengaplikasianya mengikuti etika standar rambu keselamatan dan
kesehatan kerja yang berlaku, dan dapat dipahami secara Internasional
seperti yang tercantum pada panduan Globally Harmonized System of
Classification and Labeling of Chemicals (GHS)
22. ALAT PELINDUNG DIRI
Masalah Rekomendasi Penyelesaian Masalah
Menurut pengamatan
kami, terdapat banyak
pekerja yang tidak
memakai APD dengan
standar sesuai bidang
pekerjaannya.
- Memberikan edukasi dan sosialisasi tentang SOP berkerja
terutama penggunaan APD dan tentang pentingnya
penggunaan APD untuk mencegah PAK
- Perusahaan memfasilitasi APD sesuai standar
- Membuat kebijakan tentang penggunaan APD dan
memberikan teguran dan sanksi jika tidak mematuhinya.
- Melakukan pengawasan dan monitoring terhadap pekerja
dalam kepatuhan penggunaan APD.
23. TANGGAP DARURAT DAN EVAKUASI
Tanggap Darurat dan Evakuasi Pengamatan Standar
1. Emergency lamp Tidak tampak lampu emergency
Terdapat lampu Emergency disetiap ruangan
2. Fire alarm Tidak tampak alarm kebakaran Terdapat alarm kebakaran disetiap ruangan
3. Rambu-rambu jalur evakuasi
Tidak tampak rambu-rambu yang
menunjukkan jalur evakuasi para
pekerja jika terjadi situasi emergency
Terdapat rambu-rambu yang menunjukkan jalur
evakuasi saat situasi emergency yang
memudahkan pekerja dalam mengevakuasi diri.
4. Detektor asap
Tidak tampak adanya detektor asap
sebagai pendeteksi awal tanda
darurat adanya kebakaran
Terdapat detektor asap kebakaran
5. Detektor Api
Tidak tampak adanya detektor api
sebagai pendeteksi awal tanda
darurat adanya kebakaran
Terdapat detektor api kebakaran
24. PT ITI (Persero) mendapat Sertifikat
Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero
Accident Award) atas prestasinya
melaksanakan program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3).
KEJADIAN KECELAKAAN KERJA
25. Dokter Penanggung Jawab
Dokter penanggung jawab
pelayanan kesehatan kerja
Tenaga Pelaksana
Tenaga pelaksana kesehatan kerja yaitu
dokter perusahaan dan atau paramedis
perusahaan
Petugas Administrasi
Petugas administrasi atau pencatatan dan
pelaporan pelayanan kesehatan kerja
PERSONIL KESELAMATAN KERJA
Syarat
Dokter Penanggung Jawab Tenaga Pelaksana
Ditunjuk pimpinan dan telah mendapatkan surat
keputusan penunjukan (SKP) sebagai dokter
pemeriksa kesehatan tenaga kerja dari Dirjen
Pembinaan, Pengawasan Ketenagakerjaan,
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Memiliki sertifikat pelatihan hiperkes dan keselamatan kerja (atau
sertifikat lainnya) sesuai peraturan perundangan yang
berlaku,mematuhi etika profesi dokter dan tenaga kesehatan lainnya
sesuai dengan kode etik profesi dan peraturan perrundangan yang
berlaku.Bagi dokter pelaksana harus memiliki Surat Tanda Registrasi
(STR) dokter dan Surat Ijin Praktek (SIP) yang masih berlaku dari
instansi yang berwenang
26. Ahli dan Spesialis yang Berperan dalam Pelaksanaan K3
Spesialis pesawat uap dan bejana tekan Spesialis konstruksi instalasi listrik terhadap pencegahan kebakaran
1. para spesialis, teknisi, dan operator rigger;
2. welding;
3. boiler;
4. steamer bejana tekanan;
5. peralatan lift dan pengangkut;
6. peralatan lift dan tenaga produksi
1. para spesialis, teknisi, dan operator listrik,
1. scaffold dan konstruksi itu sendiri
Para spesialis bahan-bahan berbahaya Spesialis konstruksi instalasi listrik terhadap pencegahan kebakaran
1. para spesialis, teknisi, dan operator rigger;
2. welding;
3. boiler;
4. steamer bejana tekanan;
5. peralatan lift dan pengangkut;
6. peralatan lift dan tenaga produksi
1. para spesialis, teknisi, dan operator listrik,
1. scaffold dan konstruksi itu sendiri
27. PERMASALAHAN DASAR HUKUM SARAN
Personil Keselamatan
kerja pada perusahaan ini
terdapat pembagian divisi
hanya pada bidang P3K
yang siap menanggulangi
kecelakaan di tempat
kerja
Peraturan perundangan UU No. 1 tahun 1970 (Pasal 10 ayat 1, 2).
Pasal 2 :
(1) Setiap tempat kerja dengan kriteria tertentu pengusaha atau
pengurus wajib membentuk P2K3.
(1) (2) Tempat kerja dimaksud ayat (1) ialah:a. tempat kerja dimana
pengusaha atau pengurus mempekerjakan 100 orang atau lebih.
tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus mempekerjakan
kurang dari 100 orang, akan tetapi menggunakan bahan, proses dan
instalasi yang mempunyai risiko yang besar akan terjadinya
peledakan, kebakaran, keracunan dan penyinaran radioaktif.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia
Nomor : PER.04/MEN/1987 tentang panitia pembina keselamatan dan
kesehatan kerja (P2K3) serta tata cara penunjukan ahli keselamatan
kerja
• Diharapkan bagian personil ini
tidak hanya siaga untuk
menanggulangi kecelakaan kerja
tapi juga menyusun pembagian
divisi pada bidang K3 terkait
dengan masalah keselamatan
kerja dan membuat penyusunan
program keselamatan kerja dan
juga lebih meningkatkan upaya-
upaya promosi tentang
keselamatan kerja pada tenaga-
tenaga kerja di perusahaan
tersebut.
• Perlu pembentukan P2K3.
28. Bagian Proses
Kerja
Bahaya Potensial
Risiko PAK
Fisik Biologi Kimia Ergonomi Psikososial
Pressing Bising panas - - dust Gerakan repetitif
posisi janggal
Target
produksi
NIHL Heat stress
ISPA LBP stres
kerja
Flanching Bising panas - - dust Gerakan repetitif
posisi janggal
Target
produksi
NIHL Heat stress
ISPA LBP Stres
kerja
Footing
welding
Bising panas UV
light
- - dust fume Gerakan repetitif
posisi janggal
Target
produksi
NIHL Heat stress
ISPA katarak LBP
stres kerja
Handguard
Welding
Bising, panas,,UV
light, flame
- Dust, Fume, Gerakan repetitive,
posisi janggal
Target
produksi
NIHL, Heat stress,
ISPA, MFF,
Katarak, LBP,
stress kerja
Neckring
Welding
Bising, panas, UV
light, flame
- Dust, Fume Gerakan repetitive
posisi janggal
Target
produksi
NIHL, Heat stress,
ISPA, MFF,
Katarak, LBP,
Identifikasi Potensi Bahaya
29. Bagian Proses
Kerja
Bahaya Potensial
Risiko PAK
Fisik Biologi Kimia Ergonomi Psikososial
Cyrcumferensia
l Welding
Bising, panas,
UV light,
flame
- Dust, Fume Gerakan repetitive
posisi janggal
Target produksi NIHL, Heat stress,
ISPA, MFF, Katarak,
LBP, stress kerja
Hidrostatik Test Iluminasi
kurang
Bakteri, Virus,
Protozoa,
Jamur
- Gerakan repetitive
posisi janggal
Target produksi Eye strain,
Dermatitis, LBP,
stress kerja
Shotblasting Bising, panas, - - dust Gerakan repetitive,
lifthing, posisi
janggal,
Target produksi NIHL, Heat stress,
ISPA, LBP,
Pasang Valve Iluminasi
kurang
- - Gerakan repetitive,
lifthing, posisi janggal
Target produksi Eye strain, LBP, stress
kerja
Leak Test - Bakteri, Virus,
Protozoa,
Jamur
- Gerakan repetitive,
posisi janggal
Target produksi Dermatitis, LBP,
stress kerja
Numerator Iluminasi
kurang
- - Gerakan repetitive,
posisi janggal
Target produksi Eye strain, LBP, stress
kerja
30. • Dapat dilakukan pemberian tugas sesuai kapasitas SDM agar kerja lebih produktif dan efisien, serta menghindari
kecelakaan kerja.
• Demi tercapainya keselamatan kerja, sarana dan prasarana perlu dilengkapi sesuai standar, diberikan perawatan rutin
pada beberapa alat yang membutuhkan, dan pemanfaatan teknologi automatisasi agar proses produksi aman bagi
pekerja.
• Perlu komitmen tinggi dari pucuk pimpinan perusahaan dalam pelaksanaan SMK3 serta menempatkan organisasi K3
pada posisi yang strategis.
• Agar setiap proses SMK3 ( penetapan kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi serta kaji ulang
manajemen) dijalankan dan dilakukan perbaikan berkelanjutan.
SARAN
• Sumber daya manusia
Pegawai mayoritas laki-laki dan usia terbanyak > 50 tahun.
• Sarana dan prasarana
Instalasi listrik, sarana penanggulangan kebakaran, alat perlindungan diri, rambu, dan jalur evakuasi masih cukup
terbatas untuk mendukung keselamatan kerja yang sesuai standar
• Sistem manajemen K3
SMK3 belum berjalan optimal
KESIMPULAN