SlideShare a Scribd company logo
Laporan Studi Kasus
Keselamatan Kerja
PT. ITI
10 - 15 Januari 2023
Kelompok K3 Dokter
dr. Rani Purnama Sari
dr. Rayhan Maulana
dr. Reni Rifanti
dr. Rezza Putri Mahartika
dr. Rif'ah
dr. Rivent Octavian Bona Artha
dr. Rizqi Aminnullah
dr. Siti Nurul Jannah
dr. Suraj Sandhu
dr. Tania
dr. Tania Jannah, SE., MM
dr. Tasya Dwi Vayari
dr. Vidia Hikmana
dr. Wahyu Nur Faizah
dr. Wendy Edwina Gemi Nastiti Rahayu
dr. Wenny Yolanda
dr. Yesi Nur Islami
dr. Yuni Valentri L. Tobing
TIM PENYUSUN
Identitas Perusahaan
Nama Perusahaan: PT ITI
Alamat: Bandung
•
1. Fokus pada proses produksi atau konversi bahan baku,
bahan setengah jadi, komponen, atau bagian lain menjadi
barang jadi dengan nilai tambah yang memenuhi
spesifikasi standar.
2. Fokus pada penyediaan infrastruktur dengan instalasi,
manajemen, dan pemeliharaan.
3. Fokus pada pemenuhan perangkat keras, perangkat lunak,
dan solusi jaringan untuk perusahaan konsumen,
mengkhususkan diri dalam menyatukan subsistem
komponen menjadi satu, serta memastikan bahwa
subsistem tersebut berfungsi secara terintegrasi.
4. Fokus pada penyediaan produk dan layanan berdasarkan
inovasi layanan digital untuk menjawab kebutuhan bisnis
untuk memudahkan otomatisasi dalam organisasi
perusahaan konsumen.
Sektor Usaha
415 orang karyawan (2019)
- 397 karyawan tetap,
- 9 karyawan tidak tetap,
- 9 Direksi
Jumlah dan Status Pegawai
Jam Kerja
Jam kerja dalam sehari terdiri dari 2 shift,
dengan kapasitas rata-rata sekitar 1.000 -
1.200 tabung perhari dalam satu line
produksi
Asuransi Pegawai
Kelembagaan P2K3
1. Kualitas lingkungan kerja
• Kompetensi karyawan di bidang K3
• Pelatihan ahli K3 umum
• Pelatihan P3K
• K3 kelistrikan
• K3 konstruksi
2. Bidang kesehatan
• Poliklinik (kuratif dan preventif)
• Pemeriksaan kesehatan rutin per tahun
• Fasilitas sarana olahraga
3. Bidang keselamatan kerja
• Pemeriksaan sarana dan prasarana Gedung
• Penyuluhan dan sosialisasi K3 pada karyawan
• Simulasi tanggap darurat bencana
• Wajib mengetahui aspek K3
• Menayangkan video safety induction
• Pemasangan tanda dan rambu K3 di sekitar perusahaan
• Pengendalian dan pengelolaan limbah domestic, berbahaya dan
beracun
ASURANSI PEGAWAI
1. Asuransi
kesehatan
3. Asuransi
kecelakaan dan
kematian
2. Asuransi
Purna
jabatan
4. Asuransi
dana pensiun
Sertifikasi
Alur Produksi Tabung Gas LPG
No Mesin, Pesawat dan Alat
Kerja
Keterangan
1 Material plat baja (bahan
tabung)
Material dasar pembuatan tabung gas
2 FC Inside Proses pemasukan material plat besi lembaran
3 Mesin Blanking (Blanking
1&2)
Mesin blanking 1 digunakan untuk proses pemotongan sheet metal lembaran bulat.
Sisanya akan dibuang sebagai sampah (scrap skeleton) dengan menggunakan mesin
blanking 2
4 Mesin pressing (deep
drawing)
Digunakan untuk mengepress plat baja untuk memperoleh kepadatan dan membentuk
plat baja menjadi setengah tabung. Pembentukkannya dengan cara melakukan penekanan
dengan sebuah penekan (punch) ke dalam rongga cetakan (dies).
5 Mesin Flanging Digunakan untuk proses pembengkokan dimana bagian ujung lembaran logam ditekuk
dengan sudut 90 derajat, penekukan tepi atau ujung biasanya untuk membentuk
flensa selain itu juga berfungsi untuk memperkuat lembaran logam (baja)
6 Mesin Neckring Welding Digunakan untuk pengelasan rumah valve pada bagian top (upper)
7 Mesin Handguard Welding Digunakan untuk proses pengelasan pada bagian handle
8 Mesin Batt Welding Digunakan untuk proses pembentukan pengelasan bentuk ring untuk kaki tabung
9 Mesin Joggling Digunakan untuk proses pengerolan pada bagian sambungan circum bagian bottom
Mesin, Pesawat dan Alat Kerja yang Digunakan
No Mesin, Pesawat dan Alat
kerja
Keterangan
10 Mesin Footring Welding Digunakan untuk proses pengelasan bentuk ring pada bagian kaki
tabung
11 Mesin Circumferensial Welding Digunakan Proses pembuatan jog atau tangga pada bottom tube agar
pada proses pengelasan mudah dan lebih kuat
12 Mesin Feeding to HT Digunakan untuk proses pengerasan material
13 X- Ray Untuk mengetahui hasil pengelasan
14 Annealing Mengembalikan kondisi material setelah proses pengelasan
(perlakuan bebas tegangan)
15 Shot Finish Untuk membuat pori-pori sebagai daya rekat powder
16 Mesin Powder Coating Digunakan untuk pelapisan awal sebelum pengecatan
17 Mesin Painting Digunakan untuk pengecatan membuat tabung LPG lebih menarik dan
tabung gas menjadi tidak mudah berkarat, dengan cara melapisinya
dengan lapisan anti karat (cat)
18 Valve Assembling Digunakan untuk pemasangan valve
No Mesin, Pesawat dan
Alat Kerja
Keterangan
19 Alat Hidrostatik Test
/ Leak test
Digunakan menguji kekuatan dan mengetahui kebocoran padan
bagian yang dilas. Pengujian melibatkan pengisian tabung dengan
cairan, biasanya air, yang dicelup untuk membantu dalam deteksi
kebocoran visual, dan tekanan pada bejana dengan tekanan uji yang
ditentukan.
20 Mesin Shotblasting Digunakan untuk proses membersihkan permukaan tabung gas
sebelum dilakukan pengujian hidrostatik dan pengecatan agar
pengecatan menjadi sempurna.
21 Finishing:
• Mesin marking
• Numerator
• Digunakan untuk pemberian label
• Digunakan untuk proses pemberian nomor seri pada tabung gas
Badan Tabung
• Badan tabung sesuai dengan SNI 07-
3018-2006
• Baja lembaran pelat dan gulungan
canai panas untuk
tabung gas (Bj TG) atau JIS G 3116,
kelas SG 26 (SG 255), SG
30 (SG 295).
Cincin Leher
(Neck Ring)
• JIS G 4051
kelas S17C sampai dengan S45C.
Cincin kaki (foot Ring) dan
pegangan tangan (hand guard)
• Cincin kaki dan pegangan tangan
sesuai
dengan SNI 07-0722-1989
• Baja canai panas untuk konstruksi
umum, JIS G 3101 kelas SS400 atau
sesuai dengan bahan untuk
badan tabung yang bersangkutan.
Bahan dan Proses Kerja
Badan Tabung :
Material plat baja SG 295
Diameter plat blangking : ∅365
Tebal plat : 2.3 mm
Diameter luar badan tabung :
∅260 mm
Hand Guard :
Material plat baja : SS 400
Tebal plat : 2.5 mm
Diameter : ∅182 mm
Neck Ring :
Baja karbon S 17 C
Diameter luar : ∅38 mm
Tinggi : 16 mm o Ulir/Drat : ½ NGT 14 TPI
ketirusan 1/6
Foot Ring :
Material plat baja : SS 400
Diameter luar cicin : ∅190 mm
Tinggi : 30 mm
Tebal plat : 2.5 mm
Tekanan dalam tabung : 6 Kpa
Uji tahan terhadap tekanan air : 31 kg/cm2
Kegiatan Pekerjaan Identifikasi Masalah
Kemungkinan
Kecelakaan
Upaya yang dapat
dilakukan
Pressing Lokasi petugas saat bekerja
sangat sempit dan langsung
bersebelahan dengan mesin
pres
Tersandung Membuat garis batas
pijakan di samping alat
press
Footring &
handguard welding
Meja pekerja terbuat dari besi Korsleting listrik Mengganti meja yang
berbahan kayu
Hydrostatic test Pinggiran wadah air tidak
diberi pelapis
Melukai tangan pekerja Melapisi sekeliling wadah
dengan karet ataupun
lakban
Pemasangan valve Posisi pemasangan tidak
ergonomis
Kelelahan & nyeri tulang
belakang
Memberikan bangku bagi
pekerja
Leak test Pinggiran wadah air tidak
diberi pelapis
Melukai tangan pekerja Melapisi sekeliling wadah
dengan karet ataupun
lakban
Landasan Kerja
Bagian
Proses Kerja
Kemungkinan Kecelakaan Kerja Upaya Yang Telah Dilakukan
Pressing (200
Ton & 250 Ton)
Gangguan pendengaran (NIHL),
trauma jari & tangan, varises tungkai
Melatih pekerja sebelum terjun ke lapangan, Menyesuaikan secara
cermat time pressing, penggunaan APD sarung tangan, earplug, dan
masker, memberikan waktu istirahat di sela-sela pengerjaan
Flanching Gangguan pendengaran (NIHL),
trauma jari & tangan, varises tungkai
Melatih pekerja sebelum terjun ke lapangan, Menyesuaikan secara
cermat time pressing, penggunaan APD sarung tangan sampai siku,
earplug, dan masker, memberikan waktu istirahat di sela-sela
pengerjaan
Footring
Welding
Gangguan pendengaran (NIHL), luka
bakar kulit, heat pressure, terpercik
gram area wajah, trauma inhalasi,
varises
Melatih pekerja sebelum terjun ke lapangan, penggunaan APD sarung
tangan, goggle, dan masker, memberikan waktu istirahat di sela-sela
pengerjaan, memberikan ventilasi yang cukup pada ruangan,
penggunaan tempat duduk untuk istirahat
Handguard
Welding
Gangguan pendengaran (NIHL), luka
bakar kulit, heat pressure, terpercik
gram area wajah, trauma inhalasi,
varises
Melatih pekerja sebelum terjun ke lapangan, penggunaan APD sarung
tangan, goggle, dan masker, memberikan waktu istirahat di sela-sela
pengerjaan, memberikan ventilasi yang cukup pada ruangan,
penggunaan tempat duduk untuk istirahat
Neckring
Welding
Trauma jari & tangan, luka bakar,
percikan gram area wajah
Melatih pekerja sebelum terjun ke lapangan, penggunaan APD sarung
tangan, goggle, dan masker, perawatan dan standarisasi mesin
berkala.
SOP KERJA
Bagian
Proses Kerja
Kemungkinan Kecelakaan Kerja Upaya Yang Telah Dilakukan
Cyrcumferensial
Welding
Trauma jari & tangan, percikan gram
area wajah, trauma inhalasi
Melatih pekerja sebelum terjun ke lapangan,
penggunaan APD sarung tangan, goggle, dan masker,
perawatan dan standarisasi mesin berkala.
Hydrostatik Test
Tabung terjatuh, muskuloskeletal
disorder
Penggunaan APD sarung tangan, sepatu boots,
diberikan waktu istirahat di antara pengerjaan
Shotblasting
Terjepit mesin, percikan gram area
wajah, mengalami keracunan,
muskuloskeletal disorder
Mesin dirawat rutin, penggunaan APD goggles, masker,
dan sarung tangan.
Pasang Valve Trauma jari & tangan, tabung terjatuh
Mesin dirawat rutin, penggunaan sarung tangan,
diberikan pencahayaan di ruangan
Leak Test
Tabung terjatuh mengenai anggota
tubuh
Pencahayaan yang optimal, penggunaan sarung tangan
dan sepatu boots
Numerator
Trauma jari & tangan, tabung
terjatuh,
Mesin dirawat rutin, penggunaan APD sarung tangan
SOP KERJA
INSTALASI LISTRIK
Kegiatan Pekerjaan
Aliran Kabel Listrik
Kemungkinan Kecelakaan Kerja
• Kabel Listrik atau hantaran listrik terbuka dan
apabila tersentuh akan menimbulkan bahaya kejut.
• Jaringan dengan hantaran telanjang
• Peralatan listrik yang rusak
• Kebocoran listrik pada peralatan listrik dengan
rangka dari logam, apabila terjadi kebocoran arus
dapat menimbulkan tegangan pada rangka atau
body
• Peralatan atau hubungan listrik yang dibiarkan
• Penyambungan peralatan listrik pada kotak kontak
(stop kontak) dengan kontak tusuk lebih
Pelaksanaan Pekerjaan Instalasi Listrik yang
Mendukung pada Keselamatan Kerja
• Pekerja harus memiliki pengetahuan yang telah
ditetapkan oleh PLN (AKLI)
• Pekerja harus dilengkapi dengan peralatan pelindung
seperti : Baju pengaman (lengan panjang, tidak
mengandung logam, kuat dan tahan terahadap
gesekan), Sepatu, Helm, Sarung tangan.
• Peralatan (komponen) listrik dan cara pemasangan
instalasinya harus sesuai dengan PUIL.
• Bekerja dengan menggunakan peralatan yang baik
• Tidak memasang tusuk kontak secara bertumpuk
• Tidak boleh melepas tusuk kontak dengan cara
menarik kabelnya, tetapi dengan cara memegang dan
menarik tusuk kontak tersebut.
Roller Conveyor
Trolly
Kemungkinan Kecelakaan Kerja Upaya pencegahan yang dapat dilakukan
• Tabung terjatuh mengenai pekerja • Spesifikasi roller conveyor disesuaikan dengan dimensi dan
beban tabung
• Melakukan pelatihan bagi operator roller conveyor
• Safety briefing sebelum bekerja
Kemungkinan Kecelakaan Kerja Upaya pencegahan yang dapat dilakukan
• Tabung terjatuh mengenai pekerja • Memperhitungkan jumlah dan posisi tabung yang diangkut
PRASARANA KERJA LAINNYA
Forklift
Kemungkinan Kecelakaan Kerja Upaya pencegahan yang dapat dilakukan
• Tabung terjatuh mengenai pekerja
• Kecelakaan operator
• Memperhitungkan jumlah dan posisi tabung yang diangkut, serta
kondisi ground/floor area rute forklift
• Melakukan pelatihan bagi operator forklift
• Safety briefing sebelum bekerja
Kendaraan Angkut Kemungkinan Kecelakaan Kerja Upaya pencegahan yang dapat dilakukan
• Tabung terjatuh mengenai pekerja
• Kecelakaan operator
• Memperhitungkan jumlah tabung yang diangkut
• Melakukan pelatihan bagi driver + pemberian driving permit
Permasalahan Dasar Hukum Saran
•Penerangan di lokasi kerja masih kurang.
•Ventilasi udara masih belum memadai.
•Tidak terlihat adanya APAR, terutama di
bagian pengerjaan footring & neckring
welding yang menggunakan alat las.
•Kurangnya tanda tanda peringatan di
tempat kerja
•UU No. 1 Tahun 1970 Tentang
Keselamatan Kerja
•Permen PU No. 5 Tahun 2014 tentang
Pedoman SMK3 Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum
•SKB Menaker dan Menteri Pekerjaan
Umum No.174/MEN/1986 dan
No.104/KPTS/1986
•Undang-undang no 1 Tahun 1970 Pasal
14b
Perlu untuk dilakukan
perbaikan sistem perbaikan
konstruksi di tempat kerja
Baik berupa ventilasi serta
pencahayaan agar
menghindari kecelakaan kerja
Menyediakan APAR terutama
di bagian yang menggunakan
alat las untuk mencegah
kecelakaan kerja
Menyediakan tanda tanda
peringatan terutama di
tempat dengan risiko tinggi
KONSTRUKSI TEMPAT KERJA
SARANA PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Identifikasi Hazard Resiko Kecelakaan Kerja Rekomendasi
Minimnya sarana proteksi kebakaran Luka bakar (ringan, sedang,
berat)
Pembentukan Unit Penanggulangan
Kebakaran ditempat kerja
Tidak adanya sarana deteksi kebakaran Kerusakan pada gedung dan
terbakaranya peralatan
Implementasi Budaya (Fire Safety)
Tidak adanya tanda ataupun peringatan
karangan Merokok
Gangguan pernafasan akibat
asap kebakaran
pemeriksaan dan pengujian secara rutin
terhadap instalasi, sarana dan prasarana
serta peralatan proteksi kebakaran
Tidak adanya jalur Evakuasi bila terjadi
kebakaran
Gangguan penglihatan akibat
percikan api dan asap
Penyediaan sarana peringatan dini
kebakaran (fire alarm, smoke detector)
penyediaan sarana dan prasarana
evakuasi dan rescue/penyelamatan
Penyelenggaraan pelatihan dan gladi
penanggulangan kebakaran secara
berkala
Cara Pemasangan, Jenis, & Cara mengoperasikan
APAR
Klasifikasi Kebakaran Menurut
National Fire Protection Association (NFPA)
RAMBU PERINGATAN
Identifikasi Masalah
• Tidak terlihat pemasangan tanda rambu
peringatan sebagai petunjuk dan peringatan
dalam proses kerja untuk mencegah
kecelakaan kerja dan PAK.
Dasar Hukum
• Permenaker No. Per-05/MEN/1985
• Permenaker No. Per-04/MEN/1985
Upaya yang Dapat
Dilakukan
• Pemasangan rambu peringatan berupa: rambu
bahaya, rambu peringatan, rambu
pertolongan, dan rambu persyaratan.
RAMBU PERINGATAN
• Rambu Peringatan sebagai komunikasi terhadap bahaya untuk
memastikan bahwa pemberi kerja, karyawan dan publik diberikan
informasi yang memadai, praktis, dapat diandalkan dan dapat dipahami
tentang bahaya bahan, sehingga pemberi kerja karyawan dan publik dapat
mengambil tindakan pencegahan dan perlindungan yang efektif untuk
kesehatan dan keselamatan mereka.
• Pengaplikasianya mengikuti etika standar rambu keselamatan dan
kesehatan kerja yang berlaku, dan dapat dipahami secara Internasional
seperti yang tercantum pada panduan Globally Harmonized System of
Classification and Labeling of Chemicals (GHS)
Rambu Peringatan Rambu Pertolongan Rambu
Persyaratan
Rambu Bahaya
ALAT PELINDUNG DIRI
Masalah Rekomendasi Penyelesaian Masalah
Menurut pengamatan
kami, terdapat banyak
pekerja yang tidak
memakai APD dengan
standar sesuai bidang
pekerjaannya.
- Memberikan edukasi dan sosialisasi tentang SOP berkerja
terutama penggunaan APD dan tentang pentingnya
penggunaan APD untuk mencegah PAK
- Perusahaan memfasilitasi APD sesuai standar
- Membuat kebijakan tentang penggunaan APD dan
memberikan teguran dan sanksi jika tidak mematuhinya.
- Melakukan pengawasan dan monitoring terhadap pekerja
dalam kepatuhan penggunaan APD.
TANGGAP DARURAT DAN EVAKUASI
Tanggap Darurat dan Evakuasi Pengamatan Standar
1. Emergency lamp Tidak tampak lampu emergency
Terdapat lampu Emergency disetiap ruangan
2. Fire alarm Tidak tampak alarm kebakaran Terdapat alarm kebakaran disetiap ruangan
3. Rambu-rambu jalur evakuasi
Tidak tampak rambu-rambu yang
menunjukkan jalur evakuasi para
pekerja jika terjadi situasi emergency
Terdapat rambu-rambu yang menunjukkan jalur
evakuasi saat situasi emergency yang
memudahkan pekerja dalam mengevakuasi diri.
4. Detektor asap
Tidak tampak adanya detektor asap
sebagai pendeteksi awal tanda
darurat adanya kebakaran
Terdapat detektor asap kebakaran
5. Detektor Api
Tidak tampak adanya detektor api
sebagai pendeteksi awal tanda
darurat adanya kebakaran
Terdapat detektor api kebakaran
PT ITI (Persero) mendapat Sertifikat
Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero
Accident Award) atas prestasinya
melaksanakan program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3).
KEJADIAN KECELAKAAN KERJA
Dokter Penanggung Jawab
Dokter penanggung jawab
pelayanan kesehatan kerja
Tenaga Pelaksana
Tenaga pelaksana kesehatan kerja yaitu
dokter perusahaan dan atau paramedis
perusahaan
Petugas Administrasi
Petugas administrasi atau pencatatan dan
pelaporan pelayanan kesehatan kerja
PERSONIL KESELAMATAN KERJA
Syarat
Dokter Penanggung Jawab Tenaga Pelaksana
Ditunjuk pimpinan dan telah mendapatkan surat
keputusan penunjukan (SKP) sebagai dokter
pemeriksa kesehatan tenaga kerja dari Dirjen
Pembinaan, Pengawasan Ketenagakerjaan,
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Memiliki sertifikat pelatihan hiperkes dan keselamatan kerja (atau
sertifikat lainnya) sesuai peraturan perundangan yang
berlaku,mematuhi etika profesi dokter dan tenaga kesehatan lainnya
sesuai dengan kode etik profesi dan peraturan perrundangan yang
berlaku.Bagi dokter pelaksana harus memiliki Surat Tanda Registrasi
(STR) dokter dan Surat Ijin Praktek (SIP) yang masih berlaku dari
instansi yang berwenang
Ahli dan Spesialis yang Berperan dalam Pelaksanaan K3
Spesialis pesawat uap dan bejana tekan Spesialis konstruksi instalasi listrik terhadap pencegahan kebakaran
1. para spesialis, teknisi, dan operator rigger;
2. welding;
3. boiler;
4. steamer bejana tekanan;
5. peralatan lift dan pengangkut;
6. peralatan lift dan tenaga produksi
1. para spesialis, teknisi, dan operator listrik,
1. scaffold dan konstruksi itu sendiri
Para spesialis bahan-bahan berbahaya Spesialis konstruksi instalasi listrik terhadap pencegahan kebakaran
1. para spesialis, teknisi, dan operator rigger;
2. welding;
3. boiler;
4. steamer bejana tekanan;
5. peralatan lift dan pengangkut;
6. peralatan lift dan tenaga produksi
1. para spesialis, teknisi, dan operator listrik,
1. scaffold dan konstruksi itu sendiri
PERMASALAHAN DASAR HUKUM SARAN
Personil Keselamatan
kerja pada perusahaan ini
terdapat pembagian divisi
hanya pada bidang P3K
yang siap menanggulangi
kecelakaan di tempat
kerja
Peraturan perundangan UU No. 1 tahun 1970 (Pasal 10 ayat 1, 2).
Pasal 2 :
(1) Setiap tempat kerja dengan kriteria tertentu pengusaha atau
pengurus wajib membentuk P2K3.
(1) (2) Tempat kerja dimaksud ayat (1) ialah:a. tempat kerja dimana
pengusaha atau pengurus mempekerjakan 100 orang atau lebih.
tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus mempekerjakan
kurang dari 100 orang, akan tetapi menggunakan bahan, proses dan
instalasi yang mempunyai risiko yang besar akan terjadinya
peledakan, kebakaran, keracunan dan penyinaran radioaktif.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia
Nomor : PER.04/MEN/1987 tentang panitia pembina keselamatan dan
kesehatan kerja (P2K3) serta tata cara penunjukan ahli keselamatan
kerja
• Diharapkan bagian personil ini
tidak hanya siaga untuk
menanggulangi kecelakaan kerja
tapi juga menyusun pembagian
divisi pada bidang K3 terkait
dengan masalah keselamatan
kerja dan membuat penyusunan
program keselamatan kerja dan
juga lebih meningkatkan upaya-
upaya promosi tentang
keselamatan kerja pada tenaga-
tenaga kerja di perusahaan
tersebut.
• Perlu pembentukan P2K3.
Bagian Proses
Kerja
Bahaya Potensial
Risiko PAK
Fisik Biologi Kimia Ergonomi Psikososial
Pressing Bising panas - - dust Gerakan repetitif
posisi janggal
Target
produksi
NIHL Heat stress
ISPA LBP stres
kerja
Flanching Bising panas - - dust Gerakan repetitif
posisi janggal
Target
produksi
NIHL Heat stress
ISPA LBP Stres
kerja
Footing
welding
Bising panas UV
light
- - dust fume Gerakan repetitif
posisi janggal
Target
produksi
NIHL Heat stress
ISPA katarak LBP
stres kerja
Handguard
Welding
Bising, panas,,UV
light, flame
- Dust, Fume, Gerakan repetitive,
posisi janggal
Target
produksi
NIHL, Heat stress,
ISPA, MFF,
Katarak, LBP,
stress kerja
Neckring
Welding
Bising, panas, UV
light, flame
- Dust, Fume Gerakan repetitive
posisi janggal
Target
produksi
NIHL, Heat stress,
ISPA, MFF,
Katarak, LBP,
Identifikasi Potensi Bahaya
Bagian Proses
Kerja
Bahaya Potensial
Risiko PAK
Fisik Biologi Kimia Ergonomi Psikososial
Cyrcumferensia
l Welding
Bising, panas,
UV light,
flame
- Dust, Fume Gerakan repetitive
posisi janggal
Target produksi NIHL, Heat stress,
ISPA, MFF, Katarak,
LBP, stress kerja
Hidrostatik Test Iluminasi
kurang
Bakteri, Virus,
Protozoa,
Jamur
- Gerakan repetitive
posisi janggal
Target produksi Eye strain,
Dermatitis, LBP,
stress kerja
Shotblasting Bising, panas, - - dust Gerakan repetitive,
lifthing, posisi
janggal,
Target produksi NIHL, Heat stress,
ISPA, LBP,
Pasang Valve Iluminasi
kurang
- - Gerakan repetitive,
lifthing, posisi janggal
Target produksi Eye strain, LBP, stress
kerja
Leak Test - Bakteri, Virus,
Protozoa,
Jamur
- Gerakan repetitive,
posisi janggal
Target produksi Dermatitis, LBP,
stress kerja
Numerator Iluminasi
kurang
- - Gerakan repetitive,
posisi janggal
Target produksi Eye strain, LBP, stress
kerja
• Dapat dilakukan pemberian tugas sesuai kapasitas SDM agar kerja lebih produktif dan efisien, serta menghindari
kecelakaan kerja.
• Demi tercapainya keselamatan kerja, sarana dan prasarana perlu dilengkapi sesuai standar, diberikan perawatan rutin
pada beberapa alat yang membutuhkan, dan pemanfaatan teknologi automatisasi agar proses produksi aman bagi
pekerja.
• Perlu komitmen tinggi dari pucuk pimpinan perusahaan dalam pelaksanaan SMK3 serta menempatkan organisasi K3
pada posisi yang strategis.
• Agar setiap proses SMK3 ( penetapan kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi serta kaji ulang
manajemen) dijalankan dan dilakukan perbaikan berkelanjutan.
SARAN
• Sumber daya manusia
Pegawai mayoritas laki-laki dan usia terbanyak > 50 tahun.
• Sarana dan prasarana
Instalasi listrik, sarana penanggulangan kebakaran, alat perlindungan diri, rambu, dan jalur evakuasi masih cukup
terbatas untuk mendukung keselamatan kerja yang sesuai standar
• Sistem manajemen K3
SMK3 belum berjalan optimal
KESIMPULAN
Terimakasih

More Related Content

Similar to PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptx

Logam mesin fabrication 10
Logam mesin fabrication 10Logam mesin fabrication 10
Logam mesin fabrication 10Eko Supriyadi
 
PRAKTEK LAPORAN PIPA
PRAKTEK LAPORAN PIPAPRAKTEK LAPORAN PIPA
PRAKTEK LAPORAN PIPA
Alfin Alfin
 
1 HYGIENE.pptx
1 HYGIENE.pptx1 HYGIENE.pptx
1 HYGIENE.pptx
LidwinaChandra4
 
Modul 1.6 lagi
Modul 1.6 lagiModul 1.6 lagi
Modul 1.6 lagi
firstadeina
 
Projek pengupas kabel terpakai 2.pptx
Projek pengupas kabel terpakai 2.pptxProjek pengupas kabel terpakai 2.pptx
Projek pengupas kabel terpakai 2.pptx
HamizanCr
 
Contoh model GKM ELMA - Gugus Kendali Mutu - sebuah contoh
Contoh model GKM ELMA - Gugus Kendali Mutu - sebuah contohContoh model GKM ELMA - Gugus Kendali Mutu - sebuah contoh
Contoh model GKM ELMA - Gugus Kendali Mutu - sebuah contoh
Aa Renovit
 
ANALISA_KEGAGALAN_KOPLING_SCREW_COMPRESSOR_JENIS_KARET_BINTANG.pptx
ANALISA_KEGAGALAN_KOPLING_SCREW_COMPRESSOR_JENIS_KARET_BINTANG.pptxANALISA_KEGAGALAN_KOPLING_SCREW_COMPRESSOR_JENIS_KARET_BINTANG.pptx
ANALISA_KEGAGALAN_KOPLING_SCREW_COMPRESSOR_JENIS_KARET_BINTANG.pptx
Ramlialian
 
Candra Kurnia Sandi_PPT Magang (1).pdf
Candra Kurnia Sandi_PPT Magang (1).pdfCandra Kurnia Sandi_PPT Magang (1).pdf
Candra Kurnia Sandi_PPT Magang (1).pdf
HerulKhoeruman
 
Laporan kegiatan praktek muhsin ali
Laporan kegiatan praktek muhsin ali Laporan kegiatan praktek muhsin ali
Laporan kegiatan praktek muhsin ali
Muhsin Ali
 
2.Tim RAYTEK ( PT.SAS ) - Makalah Step 1-8 - 2023 (Rev-2) QCC YUTAKA.pptx
2.Tim RAYTEK ( PT.SAS ) - Makalah  Step 1-8 - 2023 (Rev-2) QCC YUTAKA.pptx2.Tim RAYTEK ( PT.SAS ) - Makalah  Step 1-8 - 2023 (Rev-2) QCC YUTAKA.pptx
2.Tim RAYTEK ( PT.SAS ) - Makalah Step 1-8 - 2023 (Rev-2) QCC YUTAKA.pptx
DanuSetyo3
 
Judul,daftar isi,abstrak
Judul,daftar isi,abstrakJudul,daftar isi,abstrak
Judul,daftar isi,abstrak
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
 
PPT SEMINAR PROPOSAL CHOIRUL ICHWAN 201854040.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL CHOIRUL ICHWAN 201854040.pptxPPT SEMINAR PROPOSAL CHOIRUL ICHWAN 201854040.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL CHOIRUL ICHWAN 201854040.pptx
Fahrulrizal24
 
Cutting fluid
Cutting fluidCutting fluid
Cutting fluid
maslina
 
Laporan OJT AK3 listrik
Laporan OJT AK3 listrikLaporan OJT AK3 listrik
Laporan OJT AK3 listrik
Fidri Chaerul Umam
 
Pembuatan roda gigi lurus
Pembuatan roda gigi lurusPembuatan roda gigi lurus
Pembuatan roda gigi lurus
Indra Cecen
 
1192 p2-spk-teknik elektronika industri
1192 p2-spk-teknik elektronika industri1192 p2-spk-teknik elektronika industri
1192 p2-spk-teknik elektronika industri
Abas Abdul Ajis Muara
 

Similar to PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptx (20)

Logam mesin fabrication 10
Logam mesin fabrication 10Logam mesin fabrication 10
Logam mesin fabrication 10
 
PRAKTEK LAPORAN PIPA
PRAKTEK LAPORAN PIPAPRAKTEK LAPORAN PIPA
PRAKTEK LAPORAN PIPA
 
1 HYGIENE.pptx
1 HYGIENE.pptx1 HYGIENE.pptx
1 HYGIENE.pptx
 
Ppd ii
Ppd iiPpd ii
Ppd ii
 
Modul 1.6 lagi
Modul 1.6 lagiModul 1.6 lagi
Modul 1.6 lagi
 
Projek pengupas kabel terpakai 2.pptx
Projek pengupas kabel terpakai 2.pptxProjek pengupas kabel terpakai 2.pptx
Projek pengupas kabel terpakai 2.pptx
 
Contoh model GKM ELMA - Gugus Kendali Mutu - sebuah contoh
Contoh model GKM ELMA - Gugus Kendali Mutu - sebuah contohContoh model GKM ELMA - Gugus Kendali Mutu - sebuah contoh
Contoh model GKM ELMA - Gugus Kendali Mutu - sebuah contoh
 
ANALISA_KEGAGALAN_KOPLING_SCREW_COMPRESSOR_JENIS_KARET_BINTANG.pptx
ANALISA_KEGAGALAN_KOPLING_SCREW_COMPRESSOR_JENIS_KARET_BINTANG.pptxANALISA_KEGAGALAN_KOPLING_SCREW_COMPRESSOR_JENIS_KARET_BINTANG.pptx
ANALISA_KEGAGALAN_KOPLING_SCREW_COMPRESSOR_JENIS_KARET_BINTANG.pptx
 
Candra Kurnia Sandi_PPT Magang (1).pdf
Candra Kurnia Sandi_PPT Magang (1).pdfCandra Kurnia Sandi_PPT Magang (1).pdf
Candra Kurnia Sandi_PPT Magang (1).pdf
 
1334 p2-spk-krpu
1334 p2-spk-krpu1334 p2-spk-krpu
1334 p2-spk-krpu
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Laporan kegiatan praktek muhsin ali
Laporan kegiatan praktek muhsin ali Laporan kegiatan praktek muhsin ali
Laporan kegiatan praktek muhsin ali
 
2.Tim RAYTEK ( PT.SAS ) - Makalah Step 1-8 - 2023 (Rev-2) QCC YUTAKA.pptx
2.Tim RAYTEK ( PT.SAS ) - Makalah  Step 1-8 - 2023 (Rev-2) QCC YUTAKA.pptx2.Tim RAYTEK ( PT.SAS ) - Makalah  Step 1-8 - 2023 (Rev-2) QCC YUTAKA.pptx
2.Tim RAYTEK ( PT.SAS ) - Makalah Step 1-8 - 2023 (Rev-2) QCC YUTAKA.pptx
 
Rbt ting 3
Rbt ting 3Rbt ting 3
Rbt ting 3
 
Judul,daftar isi,abstrak
Judul,daftar isi,abstrakJudul,daftar isi,abstrak
Judul,daftar isi,abstrak
 
PPT SEMINAR PROPOSAL CHOIRUL ICHWAN 201854040.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL CHOIRUL ICHWAN 201854040.pptxPPT SEMINAR PROPOSAL CHOIRUL ICHWAN 201854040.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL CHOIRUL ICHWAN 201854040.pptx
 
Cutting fluid
Cutting fluidCutting fluid
Cutting fluid
 
Laporan OJT AK3 listrik
Laporan OJT AK3 listrikLaporan OJT AK3 listrik
Laporan OJT AK3 listrik
 
Pembuatan roda gigi lurus
Pembuatan roda gigi lurusPembuatan roda gigi lurus
Pembuatan roda gigi lurus
 
1192 p2-spk-teknik elektronika industri
1192 p2-spk-teknik elektronika industri1192 p2-spk-teknik elektronika industri
1192 p2-spk-teknik elektronika industri
 

Recently uploaded

Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
pkmcinagara
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
Hamzi Hadi
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
ssusera85899
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
MFCorp
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
zalfazulfa174
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIFPENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
FredyMaringga1
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
ImanChimonxNurjaman
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 

Recently uploaded (20)

Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIFPENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 

PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptx

  • 1. Laporan Studi Kasus Keselamatan Kerja PT. ITI 10 - 15 Januari 2023 Kelompok K3 Dokter
  • 2. dr. Rani Purnama Sari dr. Rayhan Maulana dr. Reni Rifanti dr. Rezza Putri Mahartika dr. Rif'ah dr. Rivent Octavian Bona Artha dr. Rizqi Aminnullah dr. Siti Nurul Jannah dr. Suraj Sandhu dr. Tania dr. Tania Jannah, SE., MM dr. Tasya Dwi Vayari dr. Vidia Hikmana dr. Wahyu Nur Faizah dr. Wendy Edwina Gemi Nastiti Rahayu dr. Wenny Yolanda dr. Yesi Nur Islami dr. Yuni Valentri L. Tobing TIM PENYUSUN
  • 3. Identitas Perusahaan Nama Perusahaan: PT ITI Alamat: Bandung • 1. Fokus pada proses produksi atau konversi bahan baku, bahan setengah jadi, komponen, atau bagian lain menjadi barang jadi dengan nilai tambah yang memenuhi spesifikasi standar. 2. Fokus pada penyediaan infrastruktur dengan instalasi, manajemen, dan pemeliharaan. 3. Fokus pada pemenuhan perangkat keras, perangkat lunak, dan solusi jaringan untuk perusahaan konsumen, mengkhususkan diri dalam menyatukan subsistem komponen menjadi satu, serta memastikan bahwa subsistem tersebut berfungsi secara terintegrasi. 4. Fokus pada penyediaan produk dan layanan berdasarkan inovasi layanan digital untuk menjawab kebutuhan bisnis untuk memudahkan otomatisasi dalam organisasi perusahaan konsumen. Sektor Usaha 415 orang karyawan (2019) - 397 karyawan tetap, - 9 karyawan tidak tetap, - 9 Direksi Jumlah dan Status Pegawai
  • 4. Jam Kerja Jam kerja dalam sehari terdiri dari 2 shift, dengan kapasitas rata-rata sekitar 1.000 - 1.200 tabung perhari dalam satu line produksi Asuransi Pegawai Kelembagaan P2K3 1. Kualitas lingkungan kerja • Kompetensi karyawan di bidang K3 • Pelatihan ahli K3 umum • Pelatihan P3K • K3 kelistrikan • K3 konstruksi 2. Bidang kesehatan • Poliklinik (kuratif dan preventif) • Pemeriksaan kesehatan rutin per tahun • Fasilitas sarana olahraga 3. Bidang keselamatan kerja • Pemeriksaan sarana dan prasarana Gedung • Penyuluhan dan sosialisasi K3 pada karyawan • Simulasi tanggap darurat bencana • Wajib mengetahui aspek K3 • Menayangkan video safety induction • Pemasangan tanda dan rambu K3 di sekitar perusahaan • Pengendalian dan pengelolaan limbah domestic, berbahaya dan beracun ASURANSI PEGAWAI 1. Asuransi kesehatan 3. Asuransi kecelakaan dan kematian 2. Asuransi Purna jabatan 4. Asuransi dana pensiun
  • 6. No Mesin, Pesawat dan Alat Kerja Keterangan 1 Material plat baja (bahan tabung) Material dasar pembuatan tabung gas 2 FC Inside Proses pemasukan material plat besi lembaran 3 Mesin Blanking (Blanking 1&2) Mesin blanking 1 digunakan untuk proses pemotongan sheet metal lembaran bulat. Sisanya akan dibuang sebagai sampah (scrap skeleton) dengan menggunakan mesin blanking 2 4 Mesin pressing (deep drawing) Digunakan untuk mengepress plat baja untuk memperoleh kepadatan dan membentuk plat baja menjadi setengah tabung. Pembentukkannya dengan cara melakukan penekanan dengan sebuah penekan (punch) ke dalam rongga cetakan (dies). 5 Mesin Flanging Digunakan untuk proses pembengkokan dimana bagian ujung lembaran logam ditekuk dengan sudut 90 derajat, penekukan tepi atau ujung biasanya untuk membentuk flensa selain itu juga berfungsi untuk memperkuat lembaran logam (baja) 6 Mesin Neckring Welding Digunakan untuk pengelasan rumah valve pada bagian top (upper) 7 Mesin Handguard Welding Digunakan untuk proses pengelasan pada bagian handle 8 Mesin Batt Welding Digunakan untuk proses pembentukan pengelasan bentuk ring untuk kaki tabung 9 Mesin Joggling Digunakan untuk proses pengerolan pada bagian sambungan circum bagian bottom Mesin, Pesawat dan Alat Kerja yang Digunakan
  • 7. No Mesin, Pesawat dan Alat kerja Keterangan 10 Mesin Footring Welding Digunakan untuk proses pengelasan bentuk ring pada bagian kaki tabung 11 Mesin Circumferensial Welding Digunakan Proses pembuatan jog atau tangga pada bottom tube agar pada proses pengelasan mudah dan lebih kuat 12 Mesin Feeding to HT Digunakan untuk proses pengerasan material 13 X- Ray Untuk mengetahui hasil pengelasan 14 Annealing Mengembalikan kondisi material setelah proses pengelasan (perlakuan bebas tegangan) 15 Shot Finish Untuk membuat pori-pori sebagai daya rekat powder 16 Mesin Powder Coating Digunakan untuk pelapisan awal sebelum pengecatan 17 Mesin Painting Digunakan untuk pengecatan membuat tabung LPG lebih menarik dan tabung gas menjadi tidak mudah berkarat, dengan cara melapisinya dengan lapisan anti karat (cat) 18 Valve Assembling Digunakan untuk pemasangan valve
  • 8. No Mesin, Pesawat dan Alat Kerja Keterangan 19 Alat Hidrostatik Test / Leak test Digunakan menguji kekuatan dan mengetahui kebocoran padan bagian yang dilas. Pengujian melibatkan pengisian tabung dengan cairan, biasanya air, yang dicelup untuk membantu dalam deteksi kebocoran visual, dan tekanan pada bejana dengan tekanan uji yang ditentukan. 20 Mesin Shotblasting Digunakan untuk proses membersihkan permukaan tabung gas sebelum dilakukan pengujian hidrostatik dan pengecatan agar pengecatan menjadi sempurna. 21 Finishing: • Mesin marking • Numerator • Digunakan untuk pemberian label • Digunakan untuk proses pemberian nomor seri pada tabung gas
  • 9. Badan Tabung • Badan tabung sesuai dengan SNI 07- 3018-2006 • Baja lembaran pelat dan gulungan canai panas untuk tabung gas (Bj TG) atau JIS G 3116, kelas SG 26 (SG 255), SG 30 (SG 295). Cincin Leher (Neck Ring) • JIS G 4051 kelas S17C sampai dengan S45C. Cincin kaki (foot Ring) dan pegangan tangan (hand guard) • Cincin kaki dan pegangan tangan sesuai dengan SNI 07-0722-1989 • Baja canai panas untuk konstruksi umum, JIS G 3101 kelas SS400 atau sesuai dengan bahan untuk badan tabung yang bersangkutan. Bahan dan Proses Kerja Badan Tabung : Material plat baja SG 295 Diameter plat blangking : ∅365 Tebal plat : 2.3 mm Diameter luar badan tabung : ∅260 mm Hand Guard : Material plat baja : SS 400 Tebal plat : 2.5 mm Diameter : ∅182 mm Neck Ring : Baja karbon S 17 C Diameter luar : ∅38 mm Tinggi : 16 mm o Ulir/Drat : ½ NGT 14 TPI ketirusan 1/6 Foot Ring : Material plat baja : SS 400 Diameter luar cicin : ∅190 mm Tinggi : 30 mm Tebal plat : 2.5 mm Tekanan dalam tabung : 6 Kpa Uji tahan terhadap tekanan air : 31 kg/cm2
  • 10. Kegiatan Pekerjaan Identifikasi Masalah Kemungkinan Kecelakaan Upaya yang dapat dilakukan Pressing Lokasi petugas saat bekerja sangat sempit dan langsung bersebelahan dengan mesin pres Tersandung Membuat garis batas pijakan di samping alat press Footring & handguard welding Meja pekerja terbuat dari besi Korsleting listrik Mengganti meja yang berbahan kayu Hydrostatic test Pinggiran wadah air tidak diberi pelapis Melukai tangan pekerja Melapisi sekeliling wadah dengan karet ataupun lakban Pemasangan valve Posisi pemasangan tidak ergonomis Kelelahan & nyeri tulang belakang Memberikan bangku bagi pekerja Leak test Pinggiran wadah air tidak diberi pelapis Melukai tangan pekerja Melapisi sekeliling wadah dengan karet ataupun lakban Landasan Kerja
  • 11. Bagian Proses Kerja Kemungkinan Kecelakaan Kerja Upaya Yang Telah Dilakukan Pressing (200 Ton & 250 Ton) Gangguan pendengaran (NIHL), trauma jari & tangan, varises tungkai Melatih pekerja sebelum terjun ke lapangan, Menyesuaikan secara cermat time pressing, penggunaan APD sarung tangan, earplug, dan masker, memberikan waktu istirahat di sela-sela pengerjaan Flanching Gangguan pendengaran (NIHL), trauma jari & tangan, varises tungkai Melatih pekerja sebelum terjun ke lapangan, Menyesuaikan secara cermat time pressing, penggunaan APD sarung tangan sampai siku, earplug, dan masker, memberikan waktu istirahat di sela-sela pengerjaan Footring Welding Gangguan pendengaran (NIHL), luka bakar kulit, heat pressure, terpercik gram area wajah, trauma inhalasi, varises Melatih pekerja sebelum terjun ke lapangan, penggunaan APD sarung tangan, goggle, dan masker, memberikan waktu istirahat di sela-sela pengerjaan, memberikan ventilasi yang cukup pada ruangan, penggunaan tempat duduk untuk istirahat Handguard Welding Gangguan pendengaran (NIHL), luka bakar kulit, heat pressure, terpercik gram area wajah, trauma inhalasi, varises Melatih pekerja sebelum terjun ke lapangan, penggunaan APD sarung tangan, goggle, dan masker, memberikan waktu istirahat di sela-sela pengerjaan, memberikan ventilasi yang cukup pada ruangan, penggunaan tempat duduk untuk istirahat Neckring Welding Trauma jari & tangan, luka bakar, percikan gram area wajah Melatih pekerja sebelum terjun ke lapangan, penggunaan APD sarung tangan, goggle, dan masker, perawatan dan standarisasi mesin berkala. SOP KERJA
  • 12. Bagian Proses Kerja Kemungkinan Kecelakaan Kerja Upaya Yang Telah Dilakukan Cyrcumferensial Welding Trauma jari & tangan, percikan gram area wajah, trauma inhalasi Melatih pekerja sebelum terjun ke lapangan, penggunaan APD sarung tangan, goggle, dan masker, perawatan dan standarisasi mesin berkala. Hydrostatik Test Tabung terjatuh, muskuloskeletal disorder Penggunaan APD sarung tangan, sepatu boots, diberikan waktu istirahat di antara pengerjaan Shotblasting Terjepit mesin, percikan gram area wajah, mengalami keracunan, muskuloskeletal disorder Mesin dirawat rutin, penggunaan APD goggles, masker, dan sarung tangan. Pasang Valve Trauma jari & tangan, tabung terjatuh Mesin dirawat rutin, penggunaan sarung tangan, diberikan pencahayaan di ruangan Leak Test Tabung terjatuh mengenai anggota tubuh Pencahayaan yang optimal, penggunaan sarung tangan dan sepatu boots Numerator Trauma jari & tangan, tabung terjatuh, Mesin dirawat rutin, penggunaan APD sarung tangan SOP KERJA
  • 13. INSTALASI LISTRIK Kegiatan Pekerjaan Aliran Kabel Listrik Kemungkinan Kecelakaan Kerja • Kabel Listrik atau hantaran listrik terbuka dan apabila tersentuh akan menimbulkan bahaya kejut. • Jaringan dengan hantaran telanjang • Peralatan listrik yang rusak • Kebocoran listrik pada peralatan listrik dengan rangka dari logam, apabila terjadi kebocoran arus dapat menimbulkan tegangan pada rangka atau body • Peralatan atau hubungan listrik yang dibiarkan • Penyambungan peralatan listrik pada kotak kontak (stop kontak) dengan kontak tusuk lebih Pelaksanaan Pekerjaan Instalasi Listrik yang Mendukung pada Keselamatan Kerja • Pekerja harus memiliki pengetahuan yang telah ditetapkan oleh PLN (AKLI) • Pekerja harus dilengkapi dengan peralatan pelindung seperti : Baju pengaman (lengan panjang, tidak mengandung logam, kuat dan tahan terahadap gesekan), Sepatu, Helm, Sarung tangan. • Peralatan (komponen) listrik dan cara pemasangan instalasinya harus sesuai dengan PUIL. • Bekerja dengan menggunakan peralatan yang baik • Tidak memasang tusuk kontak secara bertumpuk • Tidak boleh melepas tusuk kontak dengan cara menarik kabelnya, tetapi dengan cara memegang dan menarik tusuk kontak tersebut.
  • 14. Roller Conveyor Trolly Kemungkinan Kecelakaan Kerja Upaya pencegahan yang dapat dilakukan • Tabung terjatuh mengenai pekerja • Spesifikasi roller conveyor disesuaikan dengan dimensi dan beban tabung • Melakukan pelatihan bagi operator roller conveyor • Safety briefing sebelum bekerja Kemungkinan Kecelakaan Kerja Upaya pencegahan yang dapat dilakukan • Tabung terjatuh mengenai pekerja • Memperhitungkan jumlah dan posisi tabung yang diangkut PRASARANA KERJA LAINNYA Forklift Kemungkinan Kecelakaan Kerja Upaya pencegahan yang dapat dilakukan • Tabung terjatuh mengenai pekerja • Kecelakaan operator • Memperhitungkan jumlah dan posisi tabung yang diangkut, serta kondisi ground/floor area rute forklift • Melakukan pelatihan bagi operator forklift • Safety briefing sebelum bekerja Kendaraan Angkut Kemungkinan Kecelakaan Kerja Upaya pencegahan yang dapat dilakukan • Tabung terjatuh mengenai pekerja • Kecelakaan operator • Memperhitungkan jumlah tabung yang diangkut • Melakukan pelatihan bagi driver + pemberian driving permit
  • 15. Permasalahan Dasar Hukum Saran •Penerangan di lokasi kerja masih kurang. •Ventilasi udara masih belum memadai. •Tidak terlihat adanya APAR, terutama di bagian pengerjaan footring & neckring welding yang menggunakan alat las. •Kurangnya tanda tanda peringatan di tempat kerja •UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja •Permen PU No. 5 Tahun 2014 tentang Pedoman SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum •SKB Menaker dan Menteri Pekerjaan Umum No.174/MEN/1986 dan No.104/KPTS/1986 •Undang-undang no 1 Tahun 1970 Pasal 14b Perlu untuk dilakukan perbaikan sistem perbaikan konstruksi di tempat kerja Baik berupa ventilasi serta pencahayaan agar menghindari kecelakaan kerja Menyediakan APAR terutama di bagian yang menggunakan alat las untuk mencegah kecelakaan kerja Menyediakan tanda tanda peringatan terutama di tempat dengan risiko tinggi KONSTRUKSI TEMPAT KERJA
  • 16. SARANA PENANGGULANGAN KEBAKARAN Identifikasi Hazard Resiko Kecelakaan Kerja Rekomendasi Minimnya sarana proteksi kebakaran Luka bakar (ringan, sedang, berat) Pembentukan Unit Penanggulangan Kebakaran ditempat kerja Tidak adanya sarana deteksi kebakaran Kerusakan pada gedung dan terbakaranya peralatan Implementasi Budaya (Fire Safety) Tidak adanya tanda ataupun peringatan karangan Merokok Gangguan pernafasan akibat asap kebakaran pemeriksaan dan pengujian secara rutin terhadap instalasi, sarana dan prasarana serta peralatan proteksi kebakaran Tidak adanya jalur Evakuasi bila terjadi kebakaran Gangguan penglihatan akibat percikan api dan asap Penyediaan sarana peringatan dini kebakaran (fire alarm, smoke detector) penyediaan sarana dan prasarana evakuasi dan rescue/penyelamatan Penyelenggaraan pelatihan dan gladi penanggulangan kebakaran secara berkala
  • 17. Cara Pemasangan, Jenis, & Cara mengoperasikan APAR
  • 18. Klasifikasi Kebakaran Menurut National Fire Protection Association (NFPA)
  • 19. RAMBU PERINGATAN Identifikasi Masalah • Tidak terlihat pemasangan tanda rambu peringatan sebagai petunjuk dan peringatan dalam proses kerja untuk mencegah kecelakaan kerja dan PAK. Dasar Hukum • Permenaker No. Per-05/MEN/1985 • Permenaker No. Per-04/MEN/1985 Upaya yang Dapat Dilakukan • Pemasangan rambu peringatan berupa: rambu bahaya, rambu peringatan, rambu pertolongan, dan rambu persyaratan.
  • 20. RAMBU PERINGATAN • Rambu Peringatan sebagai komunikasi terhadap bahaya untuk memastikan bahwa pemberi kerja, karyawan dan publik diberikan informasi yang memadai, praktis, dapat diandalkan dan dapat dipahami tentang bahaya bahan, sehingga pemberi kerja karyawan dan publik dapat mengambil tindakan pencegahan dan perlindungan yang efektif untuk kesehatan dan keselamatan mereka. • Pengaplikasianya mengikuti etika standar rambu keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku, dan dapat dipahami secara Internasional seperti yang tercantum pada panduan Globally Harmonized System of Classification and Labeling of Chemicals (GHS)
  • 21. Rambu Peringatan Rambu Pertolongan Rambu Persyaratan Rambu Bahaya
  • 22. ALAT PELINDUNG DIRI Masalah Rekomendasi Penyelesaian Masalah Menurut pengamatan kami, terdapat banyak pekerja yang tidak memakai APD dengan standar sesuai bidang pekerjaannya. - Memberikan edukasi dan sosialisasi tentang SOP berkerja terutama penggunaan APD dan tentang pentingnya penggunaan APD untuk mencegah PAK - Perusahaan memfasilitasi APD sesuai standar - Membuat kebijakan tentang penggunaan APD dan memberikan teguran dan sanksi jika tidak mematuhinya. - Melakukan pengawasan dan monitoring terhadap pekerja dalam kepatuhan penggunaan APD.
  • 23. TANGGAP DARURAT DAN EVAKUASI Tanggap Darurat dan Evakuasi Pengamatan Standar 1. Emergency lamp Tidak tampak lampu emergency Terdapat lampu Emergency disetiap ruangan 2. Fire alarm Tidak tampak alarm kebakaran Terdapat alarm kebakaran disetiap ruangan 3. Rambu-rambu jalur evakuasi Tidak tampak rambu-rambu yang menunjukkan jalur evakuasi para pekerja jika terjadi situasi emergency Terdapat rambu-rambu yang menunjukkan jalur evakuasi saat situasi emergency yang memudahkan pekerja dalam mengevakuasi diri. 4. Detektor asap Tidak tampak adanya detektor asap sebagai pendeteksi awal tanda darurat adanya kebakaran Terdapat detektor asap kebakaran 5. Detektor Api Tidak tampak adanya detektor api sebagai pendeteksi awal tanda darurat adanya kebakaran Terdapat detektor api kebakaran
  • 24. PT ITI (Persero) mendapat Sertifikat Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident Award) atas prestasinya melaksanakan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). KEJADIAN KECELAKAAN KERJA
  • 25. Dokter Penanggung Jawab Dokter penanggung jawab pelayanan kesehatan kerja Tenaga Pelaksana Tenaga pelaksana kesehatan kerja yaitu dokter perusahaan dan atau paramedis perusahaan Petugas Administrasi Petugas administrasi atau pencatatan dan pelaporan pelayanan kesehatan kerja PERSONIL KESELAMATAN KERJA Syarat Dokter Penanggung Jawab Tenaga Pelaksana Ditunjuk pimpinan dan telah mendapatkan surat keputusan penunjukan (SKP) sebagai dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja dari Dirjen Pembinaan, Pengawasan Ketenagakerjaan, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Memiliki sertifikat pelatihan hiperkes dan keselamatan kerja (atau sertifikat lainnya) sesuai peraturan perundangan yang berlaku,mematuhi etika profesi dokter dan tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan kode etik profesi dan peraturan perrundangan yang berlaku.Bagi dokter pelaksana harus memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dokter dan Surat Ijin Praktek (SIP) yang masih berlaku dari instansi yang berwenang
  • 26. Ahli dan Spesialis yang Berperan dalam Pelaksanaan K3 Spesialis pesawat uap dan bejana tekan Spesialis konstruksi instalasi listrik terhadap pencegahan kebakaran 1. para spesialis, teknisi, dan operator rigger; 2. welding; 3. boiler; 4. steamer bejana tekanan; 5. peralatan lift dan pengangkut; 6. peralatan lift dan tenaga produksi 1. para spesialis, teknisi, dan operator listrik, 1. scaffold dan konstruksi itu sendiri Para spesialis bahan-bahan berbahaya Spesialis konstruksi instalasi listrik terhadap pencegahan kebakaran 1. para spesialis, teknisi, dan operator rigger; 2. welding; 3. boiler; 4. steamer bejana tekanan; 5. peralatan lift dan pengangkut; 6. peralatan lift dan tenaga produksi 1. para spesialis, teknisi, dan operator listrik, 1. scaffold dan konstruksi itu sendiri
  • 27. PERMASALAHAN DASAR HUKUM SARAN Personil Keselamatan kerja pada perusahaan ini terdapat pembagian divisi hanya pada bidang P3K yang siap menanggulangi kecelakaan di tempat kerja Peraturan perundangan UU No. 1 tahun 1970 (Pasal 10 ayat 1, 2). Pasal 2 : (1) Setiap tempat kerja dengan kriteria tertentu pengusaha atau pengurus wajib membentuk P2K3. (1) (2) Tempat kerja dimaksud ayat (1) ialah:a. tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus mempekerjakan 100 orang atau lebih. tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus mempekerjakan kurang dari 100 orang, akan tetapi menggunakan bahan, proses dan instalasi yang mempunyai risiko yang besar akan terjadinya peledakan, kebakaran, keracunan dan penyinaran radioaktif. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor : PER.04/MEN/1987 tentang panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja (P2K3) serta tata cara penunjukan ahli keselamatan kerja • Diharapkan bagian personil ini tidak hanya siaga untuk menanggulangi kecelakaan kerja tapi juga menyusun pembagian divisi pada bidang K3 terkait dengan masalah keselamatan kerja dan membuat penyusunan program keselamatan kerja dan juga lebih meningkatkan upaya- upaya promosi tentang keselamatan kerja pada tenaga- tenaga kerja di perusahaan tersebut. • Perlu pembentukan P2K3.
  • 28. Bagian Proses Kerja Bahaya Potensial Risiko PAK Fisik Biologi Kimia Ergonomi Psikososial Pressing Bising panas - - dust Gerakan repetitif posisi janggal Target produksi NIHL Heat stress ISPA LBP stres kerja Flanching Bising panas - - dust Gerakan repetitif posisi janggal Target produksi NIHL Heat stress ISPA LBP Stres kerja Footing welding Bising panas UV light - - dust fume Gerakan repetitif posisi janggal Target produksi NIHL Heat stress ISPA katarak LBP stres kerja Handguard Welding Bising, panas,,UV light, flame - Dust, Fume, Gerakan repetitive, posisi janggal Target produksi NIHL, Heat stress, ISPA, MFF, Katarak, LBP, stress kerja Neckring Welding Bising, panas, UV light, flame - Dust, Fume Gerakan repetitive posisi janggal Target produksi NIHL, Heat stress, ISPA, MFF, Katarak, LBP, Identifikasi Potensi Bahaya
  • 29. Bagian Proses Kerja Bahaya Potensial Risiko PAK Fisik Biologi Kimia Ergonomi Psikososial Cyrcumferensia l Welding Bising, panas, UV light, flame - Dust, Fume Gerakan repetitive posisi janggal Target produksi NIHL, Heat stress, ISPA, MFF, Katarak, LBP, stress kerja Hidrostatik Test Iluminasi kurang Bakteri, Virus, Protozoa, Jamur - Gerakan repetitive posisi janggal Target produksi Eye strain, Dermatitis, LBP, stress kerja Shotblasting Bising, panas, - - dust Gerakan repetitive, lifthing, posisi janggal, Target produksi NIHL, Heat stress, ISPA, LBP, Pasang Valve Iluminasi kurang - - Gerakan repetitive, lifthing, posisi janggal Target produksi Eye strain, LBP, stress kerja Leak Test - Bakteri, Virus, Protozoa, Jamur - Gerakan repetitive, posisi janggal Target produksi Dermatitis, LBP, stress kerja Numerator Iluminasi kurang - - Gerakan repetitive, posisi janggal Target produksi Eye strain, LBP, stress kerja
  • 30. • Dapat dilakukan pemberian tugas sesuai kapasitas SDM agar kerja lebih produktif dan efisien, serta menghindari kecelakaan kerja. • Demi tercapainya keselamatan kerja, sarana dan prasarana perlu dilengkapi sesuai standar, diberikan perawatan rutin pada beberapa alat yang membutuhkan, dan pemanfaatan teknologi automatisasi agar proses produksi aman bagi pekerja. • Perlu komitmen tinggi dari pucuk pimpinan perusahaan dalam pelaksanaan SMK3 serta menempatkan organisasi K3 pada posisi yang strategis. • Agar setiap proses SMK3 ( penetapan kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi serta kaji ulang manajemen) dijalankan dan dilakukan perbaikan berkelanjutan. SARAN • Sumber daya manusia Pegawai mayoritas laki-laki dan usia terbanyak > 50 tahun. • Sarana dan prasarana Instalasi listrik, sarana penanggulangan kebakaran, alat perlindungan diri, rambu, dan jalur evakuasi masih cukup terbatas untuk mendukung keselamatan kerja yang sesuai standar • Sistem manajemen K3 SMK3 belum berjalan optimal KESIMPULAN