SlideShare a Scribd company logo
Model Konseptual
Keperawatan Jiwa
Iskandar.,s.Kep.,Ns.,M.Kep
Pokok Bahasan
Definisi/penegertian
01
Macam-macam model konseptual
keperawatan:
02
Psikoanalitik
Interpersonal
Sosial
Existensial
Supprtif therapy
Medical
Model komunikasi
Model perilaku
Model adaptasi Roy.
Definisi/penegertian
01
Menurut Fawcett, 2008 dalam
McEwen & Willis, 2007, Konseptual
model adalah kumpulan filosofi yang
berdasarkan realita dalam
keperawatan dan lebih abstrak.
Sedangkan grand Theories sebaliknya
merupakan kumpulan dari konseptual
model dan lingkupnya lebih kompleks
dan luas daripada teori; lebih
menjelaskan issue-issue keperawatan
yang lebih luas.
Konsep Model
Keperawatan Jiwa
Model Konsep Keperawatan Jiwa
2
3
4
5
1
Suportif (Werman, Rockland
Sosial (Szasz, Caplan)
Interpersonal (Sullivan, Peplau)
Psikoanalitik (S. Frued, Erikson,Klein, Horney,Fromm
Reichmann,Menninger)
Eksistensial (Perls, Glesser, Ellis, Rogers,
Frankl)
Lanjutan……
7
8
9
6
Stres adaptasi (Gail Stuart)
Medik (Meyer, Kraeplin, Spitzer, Frances)
Perilaku (Bandura, Pavlov, Wolpe, Skinner)
Komunikasi (Berne, Watzlawick)
Pokok Bahasan
Macam-macam model konseptual
keperawatan:
02
Psikoanalitik
Interpersonal
Sosial
Existensial
Supprtif therapy
Medical
Model komunikasi
Model perilaku
Model adaptasi Roy.
Psikoanalitik
(S. Frued, Erikson,Klein, Horney,Fromm Reichmann,Menninger)
Model Praktik Keperawatan Jiwa
Model Asmsi Penyimpangan
perilaku
Proses terapeutik Peran terapis-pasien
Psikoanalitik
(S. Frued, Erikson,
Klein, Horney,
Fromm-Reichmann,
Menninger)
Perilaku didasarkan pada
perkembangan dini dan
resolusi konflik yang tidak
adekuat.
Pertahanan ego tidak
adekuat untuk mengontrol
ansietas.
Gejala merupakan
upaya untuk mengatasi
ansietas dan berkaitan
dengan konflik yang tidak
terselesaikan
Psikoanalisis
menggunakan teknik
asosiasi bebas dan
analisis mimpi. Hal
ini menginterprestasi
perilaku, menggunakan
transferen untuk
memperbaiki
pengalaman masa lalu,
dan mengidentifikasi
area masalah melalui
interpretasi resistensi pasien
Pasien mengungkapkan
semua pikiran dan mimpi
serta mempertimbangan
interprestasi terapis.
Terapis tetap
mengupayakan
perkembangan transferen,
serta menginterpretasikan
pikiran dan mimpi pasien
dalam kaitannya dengan
konflik, transferen, dan
resistensi.
PSYCHOANALITYCAL
ID
EGO
SUPER
EGO
Model ini menjelaskan bahwa gangguan
jiwa dapat terjadi pada seseorang apabila ego
(akal) tidak berfungsi dalam mengontrol id
(kehendak nafsu atau insting).
Ketidakmampuan seseorang dalam
menggunakan akalnya (ego) untuk mematuhi
tata tertib, peraturan, norma, agama (super
ego/das uber ich), maka mendorong
terjadinya penyimpangan perilaku (deviation
of behavioral)
Psychoanalitycal
adanya konflik
interpsikis terutama
pada masa anak-anak
2
Faktor penyebab lain gangguan jiwa 1
ketidakpuasan pada masa oral 3
stimulus untuk belajar
berkata-kata, dilarang dengan
kekerasan untuk memasukan
benda pada mulutnya
.
4
menyebabkan traumatik yang
membekas pada masa dewasa.
5
Interpersonal
(Sullivan, Peplau)
Model Asmsi Penyimpangan
perilaku
Proses terapeutik Peran terapis-pasien
Interpersonal
(Sullivan, Peplau)
Ansietas timbul dan dialami
secara interpersonal.
Rasa takut yang mendasar
adalah takut terhadap
penolakan. Seorang
membutuhkan rasa
aman dan kepuasan yang
diperoleh melalui hubungan
interpersonal yang positif.
Hubungan antara terapis dan
pasien membangun
perasaan aman.
Terapis membantu pasien
mengalami hubungan yang
penuh rasa percaya
dan mencapai kepuasan
interpersonal.
Pasien kemudian dibantu
untuk mengembangkan
hubungan akrab di luar situasi
terapi.
Pasien menceritakan
ansietas dan perasaannya
pada terapis.
Terapis menjalin hubungan
akrab dengan pasien,
menggunakan empati
untuk merasakan perasaan
pasien, dan menggunakan
hubungan sebagai suatu
pengalaman interpersonal
korektif.
Interpersonal Model
Gangg.Jiwa
Ansietas
Konflik
interperson
al
Ancaman
Interpersonal Model
Interpersonal Model
F.Predisposisi
F.Presipitasi
Gangguan
Recovery
Sosial
(Szasz, Caplan)
Model Asmsi Penyimpangan
perilaku
Proses terapeutik Peran terapis-pasien
Sosial
(Szasz, Caplan)
Faktor sosial dan lingkungan
menciptakan stres, yang
menyebabkan ansietas, serta
mengakibatkan timbulnya
gejala. Perilaku yang tidak
dapat diterima
(menyimpang) diartikan
secara sosial dan memenuhi
kebutuhan sistem sosial
.
Pasien dibantu untuk
mengatasi sistem sosial.
Mungkin digunakan
intervensi krisis.
Manipulasi lingkungan dan
menunjukkan dukungan
sosial juga diterapkan.
Dukungan kelompok sebaya
dianjurkan
Pasien secara aktif
menyampaikan masalahnya
kepada terapis dan bekerja
sama dengan terapis untuk
menyelesaikan masalahnya.
Menggunakan sumber yang
ada di masyarakat.
Terapis menggali sistem
sosial pasien dan membantu
pasien menggunakan
sumber yang tersedia atau
menciptakan sumber baru.
.
SOSIAL
Stress dan
Cemas
Eksistensial
(Perls, Glesser, Ellis, Rogers, Frankl)
Model Asmsi Penyimpangan
perilaku
Proses terapeutik Peran terapis-pasien
Eksistensial
(Perls, Glesser, Ellis, Rogers,
Frankl)
Hidup ini akan sangat berarti
apabila seseorang dapat
mengalami dan menerima
diri (self acceptance )
sepenuhnya. Penyimpangan
perilaku terjadi jika individu
gagal dalam upayanya untuk
menemukan dan menerima
diri. Menjadi diri sendiri bisa
dialami melalui hubungan
murni dengan orang lain.
.
Individu dibantu untuk
mengalami kemurnian
hubungan.
Terapi sering dilakukan dalam
kelompok.
Pasien dianjurkan untuk
menggali dan menerima diri
dan dibantu untuk
mengendalikan perilakunya
.
Pasien bertanggung jawab
terhadap perilakunya dan
berperan serta dalam suatu
pengalaman yang berarti
untuk mempelajari tentang
diri yang sebenarnya.
Terapis membantu pasien
untuk mengenal nilai diri.
Terapis mengklarifikasi
realitas dari suatu situasi dan
mengenalkan pasien tentang
perasaan tulus dan
memperluas kesadaran
dirinya.
.
Eksistensial
Lanjutan….
Suportif
(Werman, Rockland)
Model Asmsi Penyimpangan
perilaku
Proses terapeutik Peran terapis-pasien
Suportif
(Werman, Rockland)
Masalah terjadi sebagai
akibat dari faktor bio-
psiko-sosial.
Penekanan pada respons
koping maladaptif saat ini.
Uji coba realitas dan
peningkatan harga diri.
Dukungan sosial
diidentifikasi dan respons
koping yang adaptif
dikuatkan.
Pasien secara aktif terlibat
dalam pengobatan.
Terapis menjalin
hubungan yang hangat
dan penuh empati dengan
pasien
Suportif
Lanjutan
Komponen Dan Fungsi Otak
Komponen otak Fungsi utama
1. Korteks serebrum 1. Persepsi sensoris 2. Kontrol gerakan volunteer 3. Bahasa 4. Sifat pribadi 5. Proses mental canggih,
misalnya berfikir, mengingat, membuat keputusan kreativitas,dan kesadaran diri
2. Nukleus basal Inhibisi tonus otot, Koordinasi gerak yang lambat dan menetap, Penekanan pola-pola gerakan yang
tidak berguna
3. Talamus 1. Stasiun pemancar untuk semua masukan sinaps 2. Kesadaran kasar terhadap sensasi 3. Beberapa tingkat
kesadaran. 4. Berperan dalam kontrol motorik
4. Hipotalamus 1. Mengatur banyak homeostatik
2. Penghubung penting antara sistem saraf dan endokrin
3. Sangat terlibat dalam emosi dan pola perilaku dasar
5. Sereblum 1. Memelihara keseimbangan
2. Peningkatan tonus otot
3. Koordinasi dan perencanaan aktivitas otot volunter yang terlatih
6. Batang otak (otak
tengah, pons, dan
medula)
1. Asal dari sebagian besar saraf kranialis perifer
2. Pusat pengaturan kardiovaskuler, respirasi, dan pencernaan
3. Pengaturan refleks otot yang terlibat dalam keseimbangan dan postur
4. Penerimaan dan integrasi semua masukan sinaps dari korda spinalis, keadaan terjaga, dan
pengaktifan korteks serebrum
Fungsi Kognitif Pada Otak
Fungsi kognitif pada Otak manusia mempunyai 4 item utama
1. Fungsi preseptif, yang melibatkan kemampuan untuk
memseleksi, memproses, mengklasifiki dan mengintegrasi
informasi.
2. Fungsi memory dan belajar, yang maksudnya adalah
mengumpulkan informasi dan memanggil kembali.
3. Fungsi berfikir adalah mengenai organisasi dan reorganisasi
informasi.
4. Fungsi expresif, yaitu informasi-informasi, yang dapat
dikomunikasikan dan dilakukan.
Komunikasi
(Berne, Watzlawick)
Model Asmsi Penyimpangan
perilaku
Proses terapeutik Peran terapis-pasien
Komunikasi
(Berne, Watzlawick)
Gangguan perilaku terjadi
apabila pesan tidak
dikomunikasikan dengan
jelas. Bahasa dapat
digunakan untuk merusak
makna pesan bisa diteruskan
secara serentak pada
berbagai tingkatan.
Kesan verbal dan nonverbal
mungkin tidak selaras
Pola komunikasi dianalisis
dan umpan balik diberikan
untuk mengklarifikasi area
masalah.
Analisis transaksional
berfokus pada permainan
dan belajar untuk
berkomunikasi secara
langsung tanpa
bersandiwara.
.
Pasien memperhatikan pola
komunikasi, termasuk
permainan, dan bekerja
untuk mengklarifikasi
komunikasinya sendiri serta
memvalidasi pesan dari
orang lain.
Terapis menginterpretasi
pola komunikasi kepada
pasien dan mengajarkan
prinsip-prinsip komunikasi
yang baik.
Perilaku
(Bandura, Pavlov, Wolpe, Skinner)
Model Asmsi Penyimpangan
perilaku
Proses terapeutik Peran terapis-pasien
Perilaku
(Bandura, Pavlov, Wolpe,
Skinner)
Perilaku dipelajari.
Peyimpangan terjadi karena
manusia telah membentuk
kebiasaan perilaku yang tidak
diinginkan.
Oleh karena perilaku dapat
dipelajari, maka perilaku juga
dapat tidak dipelajari.
Perilaku menyimpang terjadi
berulang karena berguna
untuk mengurangi ansietas.
Jika demikian, perilaku lain
yang dapat mengurangi
ansietas dapat dipakai
sebagai pengganti.
Terapi merupakan proses
pendidikan.
Penyimpangan perilaku tidak
dihargai; perilaku yang
produktif dikuatkan.
Terapi relaksasi dan latihan
keasertifan merupakan
pendekatan perilaku.
Pasien mempraktikkan teknik
perilaku yang digunakan,
mengerjakan pekerjaan
rumah, dan penggalakan
latihan. Pasien membantu
mengembangkan hierarki
perilaku.
Terapis mengajar pasien
tentang pendekatan
perilaku, membantu
mengembangkan hierarki
perilaku dan menguatkan
perilaku yang diinginkan.
RUMUS PRILAKU
B = Fo + E
Medik
(Meyer, Kraeplin, Spitzer, Frances)
Model Asmsi Penyimpangan
perilaku
Proses terapeutik Peran terapis-pasien
Medik
(Meyer, Kraeplin, Spitzer,
Frances)
Gangguan perilaku
disebabkan oleh penyakit
biologi
Gejala timbul sebagai akibat
dari kombinasi faktor
fisiologik, genetik,
lingkungan, dan sosial.
Perilaku menyimpang
berhubungan dengan
toleransi pasien terhadap
stress
Diagnosis penyakit dilandasi
oleh kondisi yang ada dan
informasi historis serta
pemeriksaan diagnostic.
Pengobatan meliputi terapi
somatik dan farmakologik,
serta berbagai teknik
interpersonal
Pasien mempraktikkan
regimen terapi yang
dianjurkan dan melaporkan
efek terapi kepada dokter
Pasien menjalani terapi
jangka panjang apabila
diperlukan.
Terapis menggunakan
kombinasi terapi somatik dan
terapi interpersonal.
Terapis menegakkan
diagnosis penyakit dan
menentukan pendekatan
terapeutik
Medik
Aspek Fisik
Aspek Genetik
Aspek
Lingkungan
Aspek Sosial
Sehingga focus penatalaksanaannya
harus lengkap melalui pemeriksaan
diagnostik, terapi somatik,
farmakologik dan teknik interpersonal
Perawat peran ; berkolaborasi dengan
tim medis dalam melakukan prosedur
diaognostik dan terapi jangka panjang,
terapist berperan dalam pemberian
terapi, laporan mengenai dampak terapi,
menetukan diagnosa, dan menentukan
jenis pendekatan tarapi yang digunakan.
Stres adaptasi
(Gail Stuart)
Model Asmsi Penyimpangan
perilaku
Proses terapeutik Peran terapis-pasien
Stres adaptasi
(Gail Stuart)
Sehat sakit diidentifikasi
sebagai hasil berbagai
karakteristik individu yang
berinteraksi dengan faktor
lingkungan.
Mengidentifikasi faktor
predisposisi, presipitasi,
penilaian terhadap stresor,
sumber koping, dan
mekanisme koping yang
digunakan pasien.
Membantu pasien lebih
adaptif dalam menghadapi
stresor.
MODEL
STRESS
ADAPTASI
(STUART
&
LARAIA,
2005,
STUART)
,
2009)
FAKTOR PREDISPOSISI
BIOLOGIS
1.Ltr blkng genetik
2.Status nutrisi
3.Kondisi kesehatan
secara umum
4.Sensitivitas biologi
5.Paparan trhadap
racun
PSIKOLOGIS
1. Inteligensi
2 Keterampilan verbal
3 Moral
4 Kepribadian
5 Pengalaman masa lalu
6 Konsep diri
7 Motivasi
8 Pertahanan psikologi
9 Self kontrol
SOSIAL BUDAYA
1. Usia
2 Gender
3 Pendidikan
4 Pendapatan
5 Pekerjaan
6 Status sosial
7 Latar belakang budaya
8 Agama dan keyakinan
9 Keikutsertaan dalam
politik
10.Pengalaman sosial
11. Peran sosial
Origin
Internal:
Persepsi individu
Eksternal
1. Keluarga
2. Masyarakat
Timing
1. Waktu terjadinya
stresor
2. Lamanya stressor
terjadi
3. Frekuensi steressor
terjadi
Number
Jumlah, dan
kualitas stressor
Nature
1. Faktor-faktor
biologis
2. Faktor-faktor
Psikologis
3. Faktor-faktor
Sosiobudaya
FAKTOR PRESIPITASI
PENILAIAN STRESSOR
KOGNITIF
1. Gangguan
2. Ancaman
3. Tantangan,
AFEKTIF
1. Non spesifik
2. Reaksi kecemasan
secara umum
(kegembiraan,
kesedihan,
takut,marah, tidak
percaya,penerimaan,a
ntisipasi dan kaget)
PHYSIOLOGICAL
Reflek respon fisiologi
berupa interaksi
sebagian besar
neuroendokrin yang
melibatkan growth
hormon
,ACTH,leutenizing
prolact dan folikel
stimulating hormon,
Neurotransmiter lainnya
BEHAVIORAL
1. Merubah lingkungan yg
penuh stressor atau
membiarkan individu
lepas dari stessor
2. membiarkan individu
untuk merubah kondisi-
kondisi eksternal yg
dapat berakibat buruk.
3. perilaku intra psikis
untuk mempertahankan
diri emosi yang tidak
menyenangkan
4. perilaku intra psikis
untuk menghadapi
peristiwa tidak
menyenangkan
RESPON SOSIAL
1. Mencari informasi
2. Mengidentifikasi
faktor-faktor yg
berkontribusi thdp
situasi tsb.
3. Membandingkan
kemampuan dan
kapasitas diri dg orla
yang mempunyai
masalah yang sama
PERSONAL
ABILITY
1.Problem solving skill
• Kemampuan untuk
mencari informasi
• Identifikasi masalah
• Mempertimbangkan
alternatif
• Pelaksanaan dari
rencana tindakan
2. Kesehatan dan energi
3. Sosial skill
4. Pengetahuan dan
intelegensi individu
5. Identitas Ego yg kuat
SOSIAL
SUPPORT
1. Hubungan antar :
indiv, keluarga ,
kelp. masyarakat
2. Komitmen dg
jaringan sosial
3. Budaya yg stabil
MATERIAL
ASSETS
1.Penghasilan
individu
2.Benda-benda
atau barang yang
dimiliki
3.Pelayanan
kesehatan
POSITIVE
BELIEFS
1.Keyakinan dan
nilai
2.Motivasi
3.Orientasi
kesehatan pada
pencegahan
SUMBER KOPING
KONSTRUKTIF
Kecemasan dijadikan sebagai tanda
dan peringatan. Individu
menerimanya sebagai suatu pilihan
untuk pemecahan masalah. Seperti
: negosiasi, meminta saran,
perbandingan yang positif,
penggantian rewards
DESTRUKTIF
Menghindari kecemasan tanpa
menyelesaikan masalah atau
konflik tsb. Seperti denial,
supresi atau proyeksi.
MEKANISME KOPING
Thank you

More Related Content

Similar to Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptx

Banding Beza Terapi Keluarga Struktural Dengan Terapi Keluarga Satir
Banding Beza Terapi Keluarga Struktural Dengan Terapi Keluarga SatirBanding Beza Terapi Keluarga Struktural Dengan Terapi Keluarga Satir
Banding Beza Terapi Keluarga Struktural Dengan Terapi Keluarga Satir
Harry Elson Anderson (IPGK Pulau Pinang)
 
Pemeriksaan status-mental jiwa
Pemeriksaan status-mental jiwaPemeriksaan status-mental jiwa
Pemeriksaan status-mental jiwa
ratriayu1
 
Pemeriksaan status mental
Pemeriksaan status mentalPemeriksaan status mental
Pemeriksaan status mental
PikaLubis
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
harnosuharno5
 
Kb 1 as kep pada pasien gangguan persepsi sensori halusinasi
Kb 1   as kep pada pasien gangguan persepsi sensori halusinasiKb 1   as kep pada pasien gangguan persepsi sensori halusinasi
Kb 1 as kep pada pasien gangguan persepsi sensori halusinasi
pjj_kemenkes
 
Pengertian dan ruang lingkup
Pengertian dan ruang lingkupPengertian dan ruang lingkup
Pengertian dan ruang lingkup
andisgrasi
 
pertemuan 4.pdf
pertemuan 4.pdfpertemuan 4.pdf
pertemuan 4.pdf
ReffiKurnia
 
pertemuan 4.ppt
pertemuan 4.pptpertemuan 4.ppt
pertemuan 4.ppt
ReffiKurnia
 
model konseptual keperawatan
model konseptual keperawatanmodel konseptual keperawatan
model konseptual keperawatanyounkOyounk
 
Teori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestaltTeori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestalt
Tri_Endah_Sulistiani
 
Clien centered ppt
Clien centered pptClien centered ppt
Clien centered ppt
citrapangestika
 
Teori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestaltTeori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestalt
umaryanto86
 
Issue legal dalam praktek keperawatan makalah
Issue legal dalam praktek keperawatan makalahIssue legal dalam praktek keperawatan makalah
Issue legal dalam praktek keperawatan makalahYabniel Lit Jingga
 
ADLERIAN THERAPY.pptx
ADLERIAN THERAPY.pptxADLERIAN THERAPY.pptx
ADLERIAN THERAPY.pptx
AnakNakal9
 
Kepribadian dan Perilaku Manusia
Kepribadian dan Perilaku ManusiaKepribadian dan Perilaku Manusia
Kepribadian dan Perilaku Manusia
pjj_kemenkes
 
Konsep dasar keswa
Konsep dasar keswaKonsep dasar keswa
Konsep dasar keswa
Gresik University
 
Konsep dasar keswa
Konsep dasar keswaKonsep dasar keswa
Konsep dasar keswa
Gresik University
 

Similar to Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptx (20)

Banding Beza Terapi Keluarga Struktural Dengan Terapi Keluarga Satir
Banding Beza Terapi Keluarga Struktural Dengan Terapi Keluarga SatirBanding Beza Terapi Keluarga Struktural Dengan Terapi Keluarga Satir
Banding Beza Terapi Keluarga Struktural Dengan Terapi Keluarga Satir
 
Pemeriksaan status-mental jiwa
Pemeriksaan status-mental jiwaPemeriksaan status-mental jiwa
Pemeriksaan status-mental jiwa
 
Pemeriksaan status mental
Pemeriksaan status mentalPemeriksaan status mental
Pemeriksaan status mental
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Kb 1 as kep pada pasien gangguan persepsi sensori halusinasi
Kb 1   as kep pada pasien gangguan persepsi sensori halusinasiKb 1   as kep pada pasien gangguan persepsi sensori halusinasi
Kb 1 as kep pada pasien gangguan persepsi sensori halusinasi
 
Keperawatan jiwa
Keperawatan jiwaKeperawatan jiwa
Keperawatan jiwa
 
Pengertian dan ruang lingkup
Pengertian dan ruang lingkupPengertian dan ruang lingkup
Pengertian dan ruang lingkup
 
pertemuan 4.pdf
pertemuan 4.pdfpertemuan 4.pdf
pertemuan 4.pdf
 
pertemuan 4.ppt
pertemuan 4.pptpertemuan 4.ppt
pertemuan 4.ppt
 
model konseptual keperawatan
model konseptual keperawatanmodel konseptual keperawatan
model konseptual keperawatan
 
Teori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestaltTeori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestalt
 
Clien centered ppt
Clien centered pptClien centered ppt
Clien centered ppt
 
Clien centered
Clien centered Clien centered
Clien centered
 
Clien centered
Clien centeredClien centered
Clien centered
 
Teori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestaltTeori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestalt
 
Issue legal dalam praktek keperawatan makalah
Issue legal dalam praktek keperawatan makalahIssue legal dalam praktek keperawatan makalah
Issue legal dalam praktek keperawatan makalah
 
ADLERIAN THERAPY.pptx
ADLERIAN THERAPY.pptxADLERIAN THERAPY.pptx
ADLERIAN THERAPY.pptx
 
Kepribadian dan Perilaku Manusia
Kepribadian dan Perilaku ManusiaKepribadian dan Perilaku Manusia
Kepribadian dan Perilaku Manusia
 
Konsep dasar keswa
Konsep dasar keswaKonsep dasar keswa
Konsep dasar keswa
 
Konsep dasar keswa
Konsep dasar keswaKonsep dasar keswa
Konsep dasar keswa
 

Recently uploaded

Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
haniekusuma
 
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptxMateri 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
puskesmasmaskendaga
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
BayuEkaKurniawan1
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
pkmcinagara
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
Hamzi Hadi
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
ImanChimonxNurjaman
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
hosnuinayati1
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
zalfazulfa174
 
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinyaSariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
nursarinindya
 
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdfPencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
PramitaHertasning
 

Recently uploaded (12)

Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
 
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptxMateri 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
Materi 1 Kegawatdaruratan Psikiatri.pptx
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
 
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinyaSariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
Sariawan pada rongga mulut serta cara menanganinya
 
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdfPencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
 

Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptx

  • 2. Pokok Bahasan Definisi/penegertian 01 Macam-macam model konseptual keperawatan: 02 Psikoanalitik Interpersonal Sosial Existensial Supprtif therapy Medical Model komunikasi Model perilaku Model adaptasi Roy.
  • 4. Menurut Fawcett, 2008 dalam McEwen & Willis, 2007, Konseptual model adalah kumpulan filosofi yang berdasarkan realita dalam keperawatan dan lebih abstrak. Sedangkan grand Theories sebaliknya merupakan kumpulan dari konseptual model dan lingkupnya lebih kompleks dan luas daripada teori; lebih menjelaskan issue-issue keperawatan yang lebih luas. Konsep Model Keperawatan Jiwa
  • 5. Model Konsep Keperawatan Jiwa 2 3 4 5 1 Suportif (Werman, Rockland Sosial (Szasz, Caplan) Interpersonal (Sullivan, Peplau) Psikoanalitik (S. Frued, Erikson,Klein, Horney,Fromm Reichmann,Menninger) Eksistensial (Perls, Glesser, Ellis, Rogers, Frankl)
  • 6. Lanjutan…… 7 8 9 6 Stres adaptasi (Gail Stuart) Medik (Meyer, Kraeplin, Spitzer, Frances) Perilaku (Bandura, Pavlov, Wolpe, Skinner) Komunikasi (Berne, Watzlawick)
  • 7. Pokok Bahasan Macam-macam model konseptual keperawatan: 02 Psikoanalitik Interpersonal Sosial Existensial Supprtif therapy Medical Model komunikasi Model perilaku Model adaptasi Roy.
  • 8. Psikoanalitik (S. Frued, Erikson,Klein, Horney,Fromm Reichmann,Menninger)
  • 9. Model Praktik Keperawatan Jiwa Model Asmsi Penyimpangan perilaku Proses terapeutik Peran terapis-pasien Psikoanalitik (S. Frued, Erikson, Klein, Horney, Fromm-Reichmann, Menninger) Perilaku didasarkan pada perkembangan dini dan resolusi konflik yang tidak adekuat. Pertahanan ego tidak adekuat untuk mengontrol ansietas. Gejala merupakan upaya untuk mengatasi ansietas dan berkaitan dengan konflik yang tidak terselesaikan Psikoanalisis menggunakan teknik asosiasi bebas dan analisis mimpi. Hal ini menginterprestasi perilaku, menggunakan transferen untuk memperbaiki pengalaman masa lalu, dan mengidentifikasi area masalah melalui interpretasi resistensi pasien Pasien mengungkapkan semua pikiran dan mimpi serta mempertimbangan interprestasi terapis. Terapis tetap mengupayakan perkembangan transferen, serta menginterpretasikan pikiran dan mimpi pasien dalam kaitannya dengan konflik, transferen, dan resistensi.
  • 10. PSYCHOANALITYCAL ID EGO SUPER EGO Model ini menjelaskan bahwa gangguan jiwa dapat terjadi pada seseorang apabila ego (akal) tidak berfungsi dalam mengontrol id (kehendak nafsu atau insting). Ketidakmampuan seseorang dalam menggunakan akalnya (ego) untuk mematuhi tata tertib, peraturan, norma, agama (super ego/das uber ich), maka mendorong terjadinya penyimpangan perilaku (deviation of behavioral)
  • 11. Psychoanalitycal adanya konflik interpsikis terutama pada masa anak-anak 2 Faktor penyebab lain gangguan jiwa 1 ketidakpuasan pada masa oral 3 stimulus untuk belajar berkata-kata, dilarang dengan kekerasan untuk memasukan benda pada mulutnya . 4 menyebabkan traumatik yang membekas pada masa dewasa. 5
  • 13. Model Asmsi Penyimpangan perilaku Proses terapeutik Peran terapis-pasien Interpersonal (Sullivan, Peplau) Ansietas timbul dan dialami secara interpersonal. Rasa takut yang mendasar adalah takut terhadap penolakan. Seorang membutuhkan rasa aman dan kepuasan yang diperoleh melalui hubungan interpersonal yang positif. Hubungan antara terapis dan pasien membangun perasaan aman. Terapis membantu pasien mengalami hubungan yang penuh rasa percaya dan mencapai kepuasan interpersonal. Pasien kemudian dibantu untuk mengembangkan hubungan akrab di luar situasi terapi. Pasien menceritakan ansietas dan perasaannya pada terapis. Terapis menjalin hubungan akrab dengan pasien, menggunakan empati untuk merasakan perasaan pasien, dan menggunakan hubungan sebagai suatu pengalaman interpersonal korektif.
  • 17. Model Asmsi Penyimpangan perilaku Proses terapeutik Peran terapis-pasien Sosial (Szasz, Caplan) Faktor sosial dan lingkungan menciptakan stres, yang menyebabkan ansietas, serta mengakibatkan timbulnya gejala. Perilaku yang tidak dapat diterima (menyimpang) diartikan secara sosial dan memenuhi kebutuhan sistem sosial . Pasien dibantu untuk mengatasi sistem sosial. Mungkin digunakan intervensi krisis. Manipulasi lingkungan dan menunjukkan dukungan sosial juga diterapkan. Dukungan kelompok sebaya dianjurkan Pasien secara aktif menyampaikan masalahnya kepada terapis dan bekerja sama dengan terapis untuk menyelesaikan masalahnya. Menggunakan sumber yang ada di masyarakat. Terapis menggali sistem sosial pasien dan membantu pasien menggunakan sumber yang tersedia atau menciptakan sumber baru. .
  • 20. Model Asmsi Penyimpangan perilaku Proses terapeutik Peran terapis-pasien Eksistensial (Perls, Glesser, Ellis, Rogers, Frankl) Hidup ini akan sangat berarti apabila seseorang dapat mengalami dan menerima diri (self acceptance ) sepenuhnya. Penyimpangan perilaku terjadi jika individu gagal dalam upayanya untuk menemukan dan menerima diri. Menjadi diri sendiri bisa dialami melalui hubungan murni dengan orang lain. . Individu dibantu untuk mengalami kemurnian hubungan. Terapi sering dilakukan dalam kelompok. Pasien dianjurkan untuk menggali dan menerima diri dan dibantu untuk mengendalikan perilakunya . Pasien bertanggung jawab terhadap perilakunya dan berperan serta dalam suatu pengalaman yang berarti untuk mempelajari tentang diri yang sebenarnya. Terapis membantu pasien untuk mengenal nilai diri. Terapis mengklarifikasi realitas dari suatu situasi dan mengenalkan pasien tentang perasaan tulus dan memperluas kesadaran dirinya. .
  • 23.
  • 25. Model Asmsi Penyimpangan perilaku Proses terapeutik Peran terapis-pasien Suportif (Werman, Rockland) Masalah terjadi sebagai akibat dari faktor bio- psiko-sosial. Penekanan pada respons koping maladaptif saat ini. Uji coba realitas dan peningkatan harga diri. Dukungan sosial diidentifikasi dan respons koping yang adaptif dikuatkan. Pasien secara aktif terlibat dalam pengobatan. Terapis menjalin hubungan yang hangat dan penuh empati dengan pasien
  • 29. Komponen otak Fungsi utama 1. Korteks serebrum 1. Persepsi sensoris 2. Kontrol gerakan volunteer 3. Bahasa 4. Sifat pribadi 5. Proses mental canggih, misalnya berfikir, mengingat, membuat keputusan kreativitas,dan kesadaran diri 2. Nukleus basal Inhibisi tonus otot, Koordinasi gerak yang lambat dan menetap, Penekanan pola-pola gerakan yang tidak berguna 3. Talamus 1. Stasiun pemancar untuk semua masukan sinaps 2. Kesadaran kasar terhadap sensasi 3. Beberapa tingkat kesadaran. 4. Berperan dalam kontrol motorik 4. Hipotalamus 1. Mengatur banyak homeostatik 2. Penghubung penting antara sistem saraf dan endokrin 3. Sangat terlibat dalam emosi dan pola perilaku dasar 5. Sereblum 1. Memelihara keseimbangan 2. Peningkatan tonus otot 3. Koordinasi dan perencanaan aktivitas otot volunter yang terlatih 6. Batang otak (otak tengah, pons, dan medula) 1. Asal dari sebagian besar saraf kranialis perifer 2. Pusat pengaturan kardiovaskuler, respirasi, dan pencernaan 3. Pengaturan refleks otot yang terlibat dalam keseimbangan dan postur 4. Penerimaan dan integrasi semua masukan sinaps dari korda spinalis, keadaan terjaga, dan pengaktifan korteks serebrum
  • 30. Fungsi Kognitif Pada Otak Fungsi kognitif pada Otak manusia mempunyai 4 item utama 1. Fungsi preseptif, yang melibatkan kemampuan untuk memseleksi, memproses, mengklasifiki dan mengintegrasi informasi. 2. Fungsi memory dan belajar, yang maksudnya adalah mengumpulkan informasi dan memanggil kembali. 3. Fungsi berfikir adalah mengenai organisasi dan reorganisasi informasi. 4. Fungsi expresif, yaitu informasi-informasi, yang dapat dikomunikasikan dan dilakukan.
  • 32. Model Asmsi Penyimpangan perilaku Proses terapeutik Peran terapis-pasien Komunikasi (Berne, Watzlawick) Gangguan perilaku terjadi apabila pesan tidak dikomunikasikan dengan jelas. Bahasa dapat digunakan untuk merusak makna pesan bisa diteruskan secara serentak pada berbagai tingkatan. Kesan verbal dan nonverbal mungkin tidak selaras Pola komunikasi dianalisis dan umpan balik diberikan untuk mengklarifikasi area masalah. Analisis transaksional berfokus pada permainan dan belajar untuk berkomunikasi secara langsung tanpa bersandiwara. . Pasien memperhatikan pola komunikasi, termasuk permainan, dan bekerja untuk mengklarifikasi komunikasinya sendiri serta memvalidasi pesan dari orang lain. Terapis menginterpretasi pola komunikasi kepada pasien dan mengajarkan prinsip-prinsip komunikasi yang baik.
  • 33.
  • 35. Model Asmsi Penyimpangan perilaku Proses terapeutik Peran terapis-pasien Perilaku (Bandura, Pavlov, Wolpe, Skinner) Perilaku dipelajari. Peyimpangan terjadi karena manusia telah membentuk kebiasaan perilaku yang tidak diinginkan. Oleh karena perilaku dapat dipelajari, maka perilaku juga dapat tidak dipelajari. Perilaku menyimpang terjadi berulang karena berguna untuk mengurangi ansietas. Jika demikian, perilaku lain yang dapat mengurangi ansietas dapat dipakai sebagai pengganti. Terapi merupakan proses pendidikan. Penyimpangan perilaku tidak dihargai; perilaku yang produktif dikuatkan. Terapi relaksasi dan latihan keasertifan merupakan pendekatan perilaku. Pasien mempraktikkan teknik perilaku yang digunakan, mengerjakan pekerjaan rumah, dan penggalakan latihan. Pasien membantu mengembangkan hierarki perilaku. Terapis mengajar pasien tentang pendekatan perilaku, membantu mengembangkan hierarki perilaku dan menguatkan perilaku yang diinginkan.
  • 38. Model Asmsi Penyimpangan perilaku Proses terapeutik Peran terapis-pasien Medik (Meyer, Kraeplin, Spitzer, Frances) Gangguan perilaku disebabkan oleh penyakit biologi Gejala timbul sebagai akibat dari kombinasi faktor fisiologik, genetik, lingkungan, dan sosial. Perilaku menyimpang berhubungan dengan toleransi pasien terhadap stress Diagnosis penyakit dilandasi oleh kondisi yang ada dan informasi historis serta pemeriksaan diagnostic. Pengobatan meliputi terapi somatik dan farmakologik, serta berbagai teknik interpersonal Pasien mempraktikkan regimen terapi yang dianjurkan dan melaporkan efek terapi kepada dokter Pasien menjalani terapi jangka panjang apabila diperlukan. Terapis menggunakan kombinasi terapi somatik dan terapi interpersonal. Terapis menegakkan diagnosis penyakit dan menentukan pendekatan terapeutik
  • 39. Medik Aspek Fisik Aspek Genetik Aspek Lingkungan Aspek Sosial Sehingga focus penatalaksanaannya harus lengkap melalui pemeriksaan diagnostik, terapi somatik, farmakologik dan teknik interpersonal Perawat peran ; berkolaborasi dengan tim medis dalam melakukan prosedur diaognostik dan terapi jangka panjang, terapist berperan dalam pemberian terapi, laporan mengenai dampak terapi, menetukan diagnosa, dan menentukan jenis pendekatan tarapi yang digunakan.
  • 41. Model Asmsi Penyimpangan perilaku Proses terapeutik Peran terapis-pasien Stres adaptasi (Gail Stuart) Sehat sakit diidentifikasi sebagai hasil berbagai karakteristik individu yang berinteraksi dengan faktor lingkungan. Mengidentifikasi faktor predisposisi, presipitasi, penilaian terhadap stresor, sumber koping, dan mekanisme koping yang digunakan pasien. Membantu pasien lebih adaptif dalam menghadapi stresor.
  • 43. FAKTOR PREDISPOSISI BIOLOGIS 1.Ltr blkng genetik 2.Status nutrisi 3.Kondisi kesehatan secara umum 4.Sensitivitas biologi 5.Paparan trhadap racun PSIKOLOGIS 1. Inteligensi 2 Keterampilan verbal 3 Moral 4 Kepribadian 5 Pengalaman masa lalu 6 Konsep diri 7 Motivasi 8 Pertahanan psikologi 9 Self kontrol SOSIAL BUDAYA 1. Usia 2 Gender 3 Pendidikan 4 Pendapatan 5 Pekerjaan 6 Status sosial 7 Latar belakang budaya 8 Agama dan keyakinan 9 Keikutsertaan dalam politik 10.Pengalaman sosial 11. Peran sosial
  • 44. Origin Internal: Persepsi individu Eksternal 1. Keluarga 2. Masyarakat Timing 1. Waktu terjadinya stresor 2. Lamanya stressor terjadi 3. Frekuensi steressor terjadi Number Jumlah, dan kualitas stressor Nature 1. Faktor-faktor biologis 2. Faktor-faktor Psikologis 3. Faktor-faktor Sosiobudaya FAKTOR PRESIPITASI
  • 45. PENILAIAN STRESSOR KOGNITIF 1. Gangguan 2. Ancaman 3. Tantangan, AFEKTIF 1. Non spesifik 2. Reaksi kecemasan secara umum (kegembiraan, kesedihan, takut,marah, tidak percaya,penerimaan,a ntisipasi dan kaget) PHYSIOLOGICAL Reflek respon fisiologi berupa interaksi sebagian besar neuroendokrin yang melibatkan growth hormon ,ACTH,leutenizing prolact dan folikel stimulating hormon, Neurotransmiter lainnya BEHAVIORAL 1. Merubah lingkungan yg penuh stressor atau membiarkan individu lepas dari stessor 2. membiarkan individu untuk merubah kondisi- kondisi eksternal yg dapat berakibat buruk. 3. perilaku intra psikis untuk mempertahankan diri emosi yang tidak menyenangkan 4. perilaku intra psikis untuk menghadapi peristiwa tidak menyenangkan RESPON SOSIAL 1. Mencari informasi 2. Mengidentifikasi faktor-faktor yg berkontribusi thdp situasi tsb. 3. Membandingkan kemampuan dan kapasitas diri dg orla yang mempunyai masalah yang sama
  • 46. PERSONAL ABILITY 1.Problem solving skill • Kemampuan untuk mencari informasi • Identifikasi masalah • Mempertimbangkan alternatif • Pelaksanaan dari rencana tindakan 2. Kesehatan dan energi 3. Sosial skill 4. Pengetahuan dan intelegensi individu 5. Identitas Ego yg kuat SOSIAL SUPPORT 1. Hubungan antar : indiv, keluarga , kelp. masyarakat 2. Komitmen dg jaringan sosial 3. Budaya yg stabil MATERIAL ASSETS 1.Penghasilan individu 2.Benda-benda atau barang yang dimiliki 3.Pelayanan kesehatan POSITIVE BELIEFS 1.Keyakinan dan nilai 2.Motivasi 3.Orientasi kesehatan pada pencegahan SUMBER KOPING
  • 47. KONSTRUKTIF Kecemasan dijadikan sebagai tanda dan peringatan. Individu menerimanya sebagai suatu pilihan untuk pemecahan masalah. Seperti : negosiasi, meminta saran, perbandingan yang positif, penggantian rewards DESTRUKTIF Menghindari kecemasan tanpa menyelesaikan masalah atau konflik tsb. Seperti denial, supresi atau proyeksi. MEKANISME KOPING