SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
 Anamnesis dan pem.fisik 
 Tes berbisik 
 Tes garputala 
 Audiometri 
 Timpanometri
 Apakah klien mengalani gg.pendengaran 
 Suara mendengung/mendenging (tinitus) 
 Vertigo 
 Otore 
 Otalgia OPQRSTU 
 Keluhan unilateral/bilateral 
 Riwayat trauma kepala 
 Riwayan menderita infeksi (parotis)
 Faktor yg memperberat (riwayat sering 
mengorek kuping, sering menyiram telinga dgn 
air) 
 Faktor-faktor lingkungan
 Sulit mengerti pembicaraan 
 Sulit mendengar dlm lingkungan yg bising 
 Salah menjawab 
 meminta lawan bicara utk mengulang 
pembicaraannya 
 Mengalami masalah mendengar pembicaraan di 
telpon
Telinga luar : aurikulus & jar.sekitarnya 
 Deformitas,lesi 
 Adanya cairan 
 Simetris 
 Sudut penempelan ke kepala
 Palpasi : ada/tidaknya nyeri tekan 
 Jika nyeri tekan dicurigai mastoiditis atau 
inflamasi nodus aurikula posterior 
 Inspeksi : ada/tidaknya lesi, berisik, 
perubahan warna 
 Bersisik dermatitis sebore
 kepala pasien sedikit dijauhkan dari pemeriksa 
 dipegang dgn 1 tangan sementara aurikulus dipegang 
dengan tangan lainnya dgn mantap dan ditarik ke 
atas, ke belakang dan sedikit ke luar 
 Spekulum dimasukkan dgn lembut dan perlahan ke 
kanalis telinga, dan mata didekatkan ke lensa 
pembesar otoskop
 Membrana timpani sehat berwarna mutiara keabuan 
pada dasar kanalis 
 Catat jika danya cairan, gelembung udara, atau masa 
di telinga tengah 
 Pemeriksaan otoskop kanalis auditorius eksternus 
membrana timpani yang baik hanya dapat dilakukan 
bila kanalis tidak terisi serumen yang besar
 Tujuan : menentukan derajat ketulian secara kasar 
 Orang normal daat mendengar bisikan dari jarak 6-10 
meter 
 Cara pemeriksaan : 
a. Berbisik pada akhir ekspirasi dgn jarak 6 m 
b. Dimulai dari jarak 6 meter dan makin lama makin 
mendekat, maju tiap satu meter sampai dapat 
mengulangi tiap kata dengan benar
 Normal : 5/6 sampai 6/6 
 Tuli ringan bila suara bisik 4 meter 
 Tuli sedang bila suara bisik antara 2 - 3 meter 
 Tuli berat bila suara bisik antara 0 - 1 meter
 Tujuan: membandingkan hantaran melalui udara dan 
hantaran melalui tulang 
 Cara pemeriksaan: 
 Penala digetarkan 
 Dasar penala diletakan pada prosesus mastoideus 
telinga yang akan diperiksa 
 Jika op tidak mendengar bunyi lagi, penala di 
pindahkan ke depan liang telinga, ± 2,5 cm dari 
liang telinga
 Interpretasi : 
 Normal  AC : BC = 2:1 
 Rinne (+) : intensitas AC > BC  Telinga normal 
atau tuli saraf 
 Rinne (-) : intensitas AC < BC  Tuli Konduktif
 Tujuan : membandingkan hantaran tulang 
telinga kiri dengan telinga kanan 
 Cara pemeriksaan: 
 Penala digetarkan 
 Dasar penala diletakkan pada garis tengah kepala : 
ubun-ubun, glabella, dagu, pertengahan gigi seri 
paling sensitif)
 Interpretasi : 
 Tak ada lateralisasi  normal 
 Lateralisasi ke telinga yang sakit  telinga tsb tuli 
konduktif 
 Lateralisasi ke telinga yang sehat  telinga yang 
sakit tuli saraf
 Tujuan : membandingkan hantaran tulang orang 
yang diperiksa dengan pemeriksa yang 
pendengarannya normal 
 Cara pemeriksaan : 
 Penala digetarkan 
 Dasarnya diletakkan ada prosesus mastoideus 
op
 Bila sudah tidak didengar lagi, penala dipindahkan 
pada proc.mastoideus pemeriksa 
 Bila masih terdengar kesan: pendengaran op 
memendek 
 Bila pemeriksa juga tidak mendengar  ulangi tes 
kembali. 
 Penala digetarkan kembali dan diletakkan di 
proc.mastoideus pemeriksa terlebih dahulu, bila 
sudah tidak terdengar lagi pindahkan pada op
: 
 Normal apabila BC op = BC pemeriksa 
 Bila BC op < pemeriksa  Schwabach memendek 
 telinga op yang diperiksa tuli saraf 
 Bila BC OP > pemeriksa  Schwabach memanjang 
 telinga op yang diperiksa tuli konduktif
 Audiometri 
Tujuan : untuk menentukan sifat kelainan 
pendengaran
 Timpanometri 
Definisi : pengukuran tekanan telinga yang 
berhubungan dengan tuba saluran eustachius pada 
membran tImpani 
 Tujuan, mengetahui: 
 Compliance/mobilitas membrana timpani 
 Tekanan pada telinga tengah 
 Volume canalis auditorius eksterna
Pengkajian pendengaran dalam Keperawatan by Indah Maharani Nasution
Pengkajian pendengaran dalam Keperawatan by Indah Maharani Nasution

More Related Content

Similar to Pengkajian pendengaran dalam Keperawatan by Indah Maharani Nasution

FAudiologi dan Njjwjjkskskjsgsvjajajanajaj
FAudiologi dan NjjwjjkskskjsgsvjajajanajajFAudiologi dan Njjwjjkskskjsgsvjajajanajaj
FAudiologi dan Njjwjjkskskjsgsvjajajanajaj
4zqps645qm
 
Indera penciuman dan pendengaran
Indera penciuman dan pendengaranIndera penciuman dan pendengaran
Indera penciuman dan pendengaran
Deskatia
 

Similar to Pengkajian pendengaran dalam Keperawatan by Indah Maharani Nasution (20)

BLOK Ilmu THT-KL TERBARU LENGKAP NEW.pdf
BLOK Ilmu THT-KL TERBARU LENGKAP NEW.pdfBLOK Ilmu THT-KL TERBARU LENGKAP NEW.pdf
BLOK Ilmu THT-KL TERBARU LENGKAP NEW.pdf
 
Audiologi - Pelatihan Audiometri Nada Murni.pptx
Audiologi - Pelatihan Audiometri Nada Murni.pptxAudiologi - Pelatihan Audiometri Nada Murni.pptx
Audiologi - Pelatihan Audiometri Nada Murni.pptx
 
Anis furunkel AKPER PEMKAB MUNA
Anis furunkel AKPER PEMKAB MUNAAnis furunkel AKPER PEMKAB MUNA
Anis furunkel AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep serumen
Askep serumenAskep serumen
Askep serumen
 
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
 
GANGGUAN PENDENGARAN.ppt
GANGGUAN PENDENGARAN.pptGANGGUAN PENDENGARAN.ppt
GANGGUAN PENDENGARAN.ppt
 
177722298 case-omsk-thtotitis-media
177722298 case-omsk-thtotitis-media177722298 case-omsk-thtotitis-media
177722298 case-omsk-thtotitis-media
 
Pemeriksaan Fungsi Pendengaran
Pemeriksaan Fungsi PendengaranPemeriksaan Fungsi Pendengaran
Pemeriksaan Fungsi Pendengaran
 
Pemeriksaan Fungsi Pendengaran
Pemeriksaan Fungsi PendengaranPemeriksaan Fungsi Pendengaran
Pemeriksaan Fungsi Pendengaran
 
INDERA PENDENGARAN KEL.2.pptx
INDERA PENDENGARAN KEL.2.pptxINDERA PENDENGARAN KEL.2.pptx
INDERA PENDENGARAN KEL.2.pptx
 
FAudiologi dan Njjwjjkskskjsgsvjajajanajaj
FAudiologi dan NjjwjjkskskjsgsvjajajanajajFAudiologi dan Njjwjjkskskjsgsvjajajanajaj
FAudiologi dan Njjwjjkskskjsgsvjajajanajaj
 
Ujian Garpu Tala & Rinoskopi Anteror
Ujian Garpu Tala & Rinoskopi AnterorUjian Garpu Tala & Rinoskopi Anteror
Ujian Garpu Tala & Rinoskopi Anteror
 
pemeriksaan tht.ppt
pemeriksaan tht.pptpemeriksaan tht.ppt
pemeriksaan tht.ppt
 
Cbd tht tuli mendadak veby b.m. marewa 1415112
Cbd tht tuli mendadak veby b.m. marewa 1415112Cbd tht tuli mendadak veby b.m. marewa 1415112
Cbd tht tuli mendadak veby b.m. marewa 1415112
 
5. laporan praktikum biologi perambatan bunyi melalui tulang tengkorak
5. laporan praktikum biologi perambatan bunyi melalui tulang tengkorak5. laporan praktikum biologi perambatan bunyi melalui tulang tengkorak
5. laporan praktikum biologi perambatan bunyi melalui tulang tengkorak
 
Indera penciuman dan pendengaran
Indera penciuman dan pendengaranIndera penciuman dan pendengaran
Indera penciuman dan pendengaran
 
Cbd tht meniere disease veby b.m. marewa 1415112
Cbd tht meniere disease veby b.m. marewa 1415112Cbd tht meniere disease veby b.m. marewa 1415112
Cbd tht meniere disease veby b.m. marewa 1415112
 
Kuliah otologi (1)
Kuliah otologi (1)Kuliah otologi (1)
Kuliah otologi (1)
 
AGUNG PPT THT.pptx
AGUNG PPT THT.pptxAGUNG PPT THT.pptx
AGUNG PPT THT.pptx
 

Recently uploaded

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 

Recently uploaded (20)

MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Pengkajian pendengaran dalam Keperawatan by Indah Maharani Nasution

  • 1.
  • 2.  Anamnesis dan pem.fisik  Tes berbisik  Tes garputala  Audiometri  Timpanometri
  • 3.  Apakah klien mengalani gg.pendengaran  Suara mendengung/mendenging (tinitus)  Vertigo  Otore  Otalgia OPQRSTU  Keluhan unilateral/bilateral  Riwayat trauma kepala  Riwayan menderita infeksi (parotis)
  • 4.  Faktor yg memperberat (riwayat sering mengorek kuping, sering menyiram telinga dgn air)  Faktor-faktor lingkungan
  • 5.  Sulit mengerti pembicaraan  Sulit mendengar dlm lingkungan yg bising  Salah menjawab  meminta lawan bicara utk mengulang pembicaraannya  Mengalami masalah mendengar pembicaraan di telpon
  • 6. Telinga luar : aurikulus & jar.sekitarnya  Deformitas,lesi  Adanya cairan  Simetris  Sudut penempelan ke kepala
  • 7.  Palpasi : ada/tidaknya nyeri tekan  Jika nyeri tekan dicurigai mastoiditis atau inflamasi nodus aurikula posterior  Inspeksi : ada/tidaknya lesi, berisik, perubahan warna  Bersisik dermatitis sebore
  • 8.
  • 9.  kepala pasien sedikit dijauhkan dari pemeriksa  dipegang dgn 1 tangan sementara aurikulus dipegang dengan tangan lainnya dgn mantap dan ditarik ke atas, ke belakang dan sedikit ke luar  Spekulum dimasukkan dgn lembut dan perlahan ke kanalis telinga, dan mata didekatkan ke lensa pembesar otoskop
  • 10.  Membrana timpani sehat berwarna mutiara keabuan pada dasar kanalis  Catat jika danya cairan, gelembung udara, atau masa di telinga tengah  Pemeriksaan otoskop kanalis auditorius eksternus membrana timpani yang baik hanya dapat dilakukan bila kanalis tidak terisi serumen yang besar
  • 11.
  • 12.
  • 13.  Tujuan : menentukan derajat ketulian secara kasar  Orang normal daat mendengar bisikan dari jarak 6-10 meter  Cara pemeriksaan : a. Berbisik pada akhir ekspirasi dgn jarak 6 m b. Dimulai dari jarak 6 meter dan makin lama makin mendekat, maju tiap satu meter sampai dapat mengulangi tiap kata dengan benar
  • 14.
  • 15.  Normal : 5/6 sampai 6/6  Tuli ringan bila suara bisik 4 meter  Tuli sedang bila suara bisik antara 2 - 3 meter  Tuli berat bila suara bisik antara 0 - 1 meter
  • 16.  Tujuan: membandingkan hantaran melalui udara dan hantaran melalui tulang  Cara pemeriksaan:  Penala digetarkan  Dasar penala diletakan pada prosesus mastoideus telinga yang akan diperiksa  Jika op tidak mendengar bunyi lagi, penala di pindahkan ke depan liang telinga, ± 2,5 cm dari liang telinga
  • 17.
  • 18.  Interpretasi :  Normal  AC : BC = 2:1  Rinne (+) : intensitas AC > BC  Telinga normal atau tuli saraf  Rinne (-) : intensitas AC < BC  Tuli Konduktif
  • 19.  Tujuan : membandingkan hantaran tulang telinga kiri dengan telinga kanan  Cara pemeriksaan:  Penala digetarkan  Dasar penala diletakkan pada garis tengah kepala : ubun-ubun, glabella, dagu, pertengahan gigi seri paling sensitif)
  • 20.
  • 21.  Interpretasi :  Tak ada lateralisasi  normal  Lateralisasi ke telinga yang sakit  telinga tsb tuli konduktif  Lateralisasi ke telinga yang sehat  telinga yang sakit tuli saraf
  • 22.  Tujuan : membandingkan hantaran tulang orang yang diperiksa dengan pemeriksa yang pendengarannya normal  Cara pemeriksaan :  Penala digetarkan  Dasarnya diletakkan ada prosesus mastoideus op
  • 23.  Bila sudah tidak didengar lagi, penala dipindahkan pada proc.mastoideus pemeriksa  Bila masih terdengar kesan: pendengaran op memendek  Bila pemeriksa juga tidak mendengar  ulangi tes kembali.  Penala digetarkan kembali dan diletakkan di proc.mastoideus pemeriksa terlebih dahulu, bila sudah tidak terdengar lagi pindahkan pada op
  • 24. :  Normal apabila BC op = BC pemeriksa  Bila BC op < pemeriksa  Schwabach memendek  telinga op yang diperiksa tuli saraf  Bila BC OP > pemeriksa  Schwabach memanjang  telinga op yang diperiksa tuli konduktif
  • 25.  Audiometri Tujuan : untuk menentukan sifat kelainan pendengaran
  • 26.  Timpanometri Definisi : pengukuran tekanan telinga yang berhubungan dengan tuba saluran eustachius pada membran tImpani  Tujuan, mengetahui:  Compliance/mobilitas membrana timpani  Tekanan pada telinga tengah  Volume canalis auditorius eksterna