SlideShare a Scribd company logo
1 of 63
CURICULUM VITAE
 Nama : DR. Dr. Ratna Anggraeni.,MKes.,
Sp.THT-KL (K)
 Tempat, tanggal lahir : Jogyakarta, 11 Juni
 Nama Suami : Dr. Adham Agustian.,MKes., SpAn(K)
 Anak : 1. DR. Med. Putri Andina Bockmeyer, MD
2. Gilang Ramadhan. MSc
1
2
Riwayat Pendidikan
1. SD : SD Santa Maria Bandung - Lulus tahun 1968
2. SMP : SMP Santa Theresia Jakarta – Lulus tahun 1971
3. SMA : SMA Santa Ursula Jakarta – Lulus tahun 1974
4. Fak. Kedokteran UNPAD – Lulus tahun 1982
5. Fak. Kedokteran UNPAD – PPDS THT-KL – Lulus tahun 1993
6. Fak. Kedokteran UNPAD – Magister Kesehatan – Lulus tahun 2003
7. Sp.THT Konsultan – tahun 2005
8. Fak. Kedokteran UNPAD – Program Doktor – Lulus tahun 2010
Riwayat Jabatan
• Kepala Dept/SMF Ilmu Kesehatan THT-KL FKUP/RSHS 2010-2018
• Ketua Yayasan Kesehatan Telinga Bandung
• Ketua KOMDA PGPKT Jabar
• Anggota IDI Jabar
• Anggota PERHATI Jabar
• Anggota International Society of Audiology
• Anggota Hearing International.
• Anggota Society for Sound Hearing
3
4
Ratna Anggraeni Agustian
Bagian Ilmu Kes.THT-KL
FK UNPAD/RS Dr.Hasan Sadikin
Bandung
2018
Pelatihan Deteksi Dini,
Bumi Kitri Cikutra Bandung 13 Maret 2018
DETEKSI DINI GANGGUAN
PENDENGARAN
BAGI PETUGAS PUSKESMAS
Pendahuluan
Penyakit / Kelainan THT tersering
:
1. Tuli Kongenital (0,01 – 0,03 %)
2. Gangguan pendengaran akibat bising
(GPAB)
3. Otitis Media Supuratifa Kronika / OMSK
(2 – 3,8 %)
4. Serumen : 15 – 24 tahun : 14,3 %
> 75 tahun : 37,3 %
6
Angka Kejadian Gangguan Dengar
 Penduduk Jawa Barat : 47.000.000
 Angka Nasional : 2,6 %
 Angka Jawa Barat : 2,5 % (1.175.000)
 Angka Ketulian : 0,03 % (Nasional 0,09 %)
 Prevalensi gangguan dengar di Indonesia :
 15 – 54 tahun : 5,3 %
 55 - > 75 tahun : 59,4 %
PENAMPANG TELINGA
8
Tuli Kongenital
10
Gangguan Pendengaran/Tuli sejak lahir
Gangguan Bicara
Bahasa
Kognitif
Akademik 
SDM tak berkualitas
 Diagnosis sering terlambat
 Kecurigaan ortu :
 Tuli berat bilateral  49%
 Ggn.dengar ringan, sedang, unilateral  29%
11
12
Dampak ggn. Pendengaran dapat dicegah/dibatasi
Program Deteksi Dini & Intervensi Dini
Rumus 1 - 3 - 6
WHO :
Diagnosis
Dini
Diagnosis
Lengkap
Intervensi
Dini
1. Ketulian konduktif
- Kelainan di telinga luar & tengah
- Proses peradangan
13
JENIS KETULIAN
2. Ketulian sensorineural
- Kelainan di telinga dalam
- Pada anak lahir tuli (kongenital)
- Intoxikasi obat
14
JENIS KETULIAN
• Infeksi TORSCH
• Obat ototoksik
15
• Prematur
• BBLR ( < 1500 gr )
• Tindakan dengan alat
• Hiperbilirubinemia
• Asfiksia
MASA KEHAMILAN
PRENATAL
FAKTOR PENYEBAB
SAAT LAHIR
PERINATAL
Academy American Joint committee on
infant Hearing Statement (2000)
Pada usia 0-28 hari :
• Riwayat keluarga dengan tuli sejak lahir
• Infeksi prenatal; TORSCH
• Kelainan anatomi pada kepala dan leher
• Sindrom berhubungan dengan tuli kongenital
• BBLR < 1500 gram
• Meningitis bakterialis
• Hiperbilirubinemia (bayi kuning) transfusi tukar
• Asfiksia berat
• Pemberian obat ototoksik
• Menggunakan alat bantu pernapasan / ventilator >
5 hr
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
18
 Kecurigaan ortu
 Respons anak terhadap suara sekitar
 Perkembangan bicara
 Perkembangan auditorik
 Tingkah laku
 Perkembangan motorik
Kecurigaan ortu (Informasi BERHARGA)
Tidak ada respons bila dipanggil
Ada respons terhadap iklan/lagu-lagu anak di TV
Ada respons pada suara keras
Dibantu input visual (mata)
19
ANAMNESIS
PERKEMBANGAN BICARA
CURIGA gangguan pendengaran bila :
 Usia 12 bulan belum dapat mengoceh
(babbling) atau meniru bunyi
 Usia 18 bulan tidak dapat menyebut 1 kata yang
mempunyai arti
 Usia 24 bulan perbendaharaan kata < 10 kata
 Usia 30 bulan belum dapat merangkai 2 kata
20
ANAMNESIS
PERKEMBANGAN AUDITORIK
 Usia 0-4 bulan : kemampuan auditorik terbatas, bersifat refleks
(Moro,Auropalpebra)
 Usia 4-7 bulan : memutar kepala kearah bunyi, dibidang
horizontal, belum konsisten.
 Usia 7 bulan : otot leher cukup kuat, kepala dapat diputar dengan
cepat kearah sumber suara
 Usia 7-9 bulan : mengidentifikasi asal sumber bunyi kearah
samping dan ke bawah.
21
ANAMNESIS
22
Usia 9-13 bulan : bayi sudah mempunyai keinginan
yang besar untuk mencari sumber bunyi dari sebelah
bawah.
Usia 16-21 bulan : secara langsung sudah dapat
mengetahui sumber bunyi dari samping, bawah dan
atas
Usia 21-24 bulan : mampu melokalisir bunyi dari
segala arah dengan cepat
23
ANAMNESIS
24
Gangguan Pendengaran Akibat
Bising (GPAB)
26
Bising : Bentuk suara yang
tidak diinginkan
mengganggu
pendengaran dalam
batas frekwensi
suara yang dapat
didengar manusia
PENDAHULUAN
FAKTOR UTAMA YANG BERBAHAYA BAGI
PENDENGARAN :
 Intensitas
 Frekuensi
 Lama paparan bising
perhari
 Kumulatif paparan
bising (masa kerja)
27
28
(Occupational Safety and Health Administration)
Intensitas Bising (dB) Waktu Paparan perhari dalam jam
85
87.5
90
92.5
95
100
105
110
8
6
4
3
2
1
½
¼
Intensitas dan Waktu Paparan Bising
yang Diperkenankan
FREQUENCY & INTENSITY OF FAMILIAR
SOUNDS
29
PENGARUH BISING TERHADAP MANUSIA
Auditorial :
 Tuli akibat bising
(Noise Induced
Hearing
Loss/NIHL)
 Terjadi dalam
lingkungan kerja
 Tingkat kebisingan
tinggi
30
EFEK FISIOLOGIS AKIBAT
BISING
 Tek. Darah 
 Denyut nadi 
 Metabolisme basal 
 Vasokonstriksi pemb.darah
 Ketegangan otot  (rgs.sistem saraf otonom )
31
 Stres
 Lelah
 Emosional
 Ggn.Komunikasi & konsentrasi
32
EFEK PSIKOLOGIS AKIBAT
BISING
Telinga Dalam
33
 SENSORI-NEURAL
 SIMETRIS, BILATERAL
 DIP PADA FREK 4 KHz
 KEMUDIAN FREK 3-6 KHz
 AKHIRNYA SEMUA FREK
34
KARAKTERISTIK GPAB :
 Telinga mendenging
 Berbicara dengan suara keras
 Mendengarkan suara radio/TV dengan volume
keras
35
GEJALA KLINIS :
PENGUKURAN BISING DI TEMPAT MAIN ANAK
94,
9
PALEMBANG
93,2dB
MEDAN
94,4
PADANG
36
37
Penyuluhan Kesadaran Bising Pada Anak SMA
PENATALAKSANAAN
 Pakai alat protektor telinga
 Pem. Pendengaran :
• Audiometri nada murni 
16-36 jam bebas bising
• Berkala setiap 6 bulan
• Hati-hati malingering
 Pemberian anti oksidan
preventif – Van Campen et .al 2002
 APM : bila perlu
38
Otitis Media Supuratifa
Kronika (Congek)
OTITIS MEDIA SUPURATIF
KRONIK
 Peradangan selaput lendir telinga tengah
disertai keluar cairan dari gendang telinga
berlubang
 Cairan : encer / kental / bening / nanah
 Cairan keluar dapat terus menerus atau
hilang timbul
 Congek = kopok = toher = curek
40
41
Tipe jinak Tipe bahaya
42
43
Tujuan pengobatan
• Menghilangkan infeksi
• Mencegah komplikasi
• Memperbaiki pendengaran
44
Serumen
Pendahuluan
 1/3 luar kanalis akustikus eksternus terdapat kelenjar
seruminosa, keringat, sebasea, dan rambut
 Fungsi : Proteksi, pembersihan, lubrikasi
 Produksi kelenjar serumen yang berlebihan –
menyumbat KAE, penekanan pada membrana timpani
– mengakibatkan gangguan pendengaran
Otoskopik
Pengelolaan
 Pelunak : Soda Gliserin 5%
 Irigasi air hangat
Pengelolaan
 Kuret
 Aplikator dengan
kapas
 Suction
Diagnostik
TES FUNGSI PENDENGARAN
52
 SUBJEKTIF
 OBJEKTIF
(dilakukan pada tingkat RS)
TES PENDENGARAN SUBJEKTIF
53
TES PENDENGARAN SUBJEKTIF
54
Pemeriksaan Pendengaran
Pada Orang Dewasa
Pemeriksaan Pada Dewasa
Tes Suara
56
 NORMAL ( 0-25 dB):
mendengar bisikan
 GD RINGAN (26-40 dB):
mendengar dan dapat menirukan
kata dengan suara normal
 GD SEDANG (41-60 dB):
mendengar dan menirukan kata
dengan suara keras
 GD BERAT (61-80 dB):
mendengar beberapa kata yang
diteriakkan dekat telinga
 GD SANGAT BERAT:
tidak mendengar suara yang
diteriakkan dekat telinga
Tes Garputala
57
 POSITIF:
NORMAL/
SENSORINEURAL
 NEGATIF:
KONDUKTIF
Tes Rinne
Tes Garputala
58
• NORMAL :
LATERALISASI (-)
• GD KONDUKTIF :
LATERALISASI (+)
KE TELINGA YANG SAKIT /
TULI
• GD SENSORINEURAL :
LATERALISASI (+)
KE TELINGA YANG SEHAT
Tes Weber
Audiometri Skrining (Nada Murni)
 Hanya hantaran udara
 Frekwensi 0,5 – 1 – 2 – 4 KHz
 Ruangan sunyi / kurang dari 40 dB (WHO)
59
Audiometri Diagnostik (Nada
Murni)
 Hantaran udara dan hantaran tulang
 Frekwensi dari 125 – 8000 Hz
 Dalam ruang kedap suara
60
AUDIOGRAM
NORMAL
 AC dan BC dalam batas
normal : 0 - 20 dB
Pemeriksaan Audiometri
62
63

More Related Content

Similar to deteksi ganguan pendengaran.pptx

Anak-anak & Gangguan Pendengaran, Semarang September 2015
Anak-anak & Gangguan Pendengaran, Semarang September 2015Anak-anak & Gangguan Pendengaran, Semarang September 2015
Anak-anak & Gangguan Pendengaran, Semarang September 2015Manfred Stoifl
 
Asuhan keperawatan gg. pendengaran&amp;wicara
Asuhan keperawatan gg. pendengaran&amp;wicaraAsuhan keperawatan gg. pendengaran&amp;wicara
Asuhan keperawatan gg. pendengaran&amp;wicaraGina Nd
 
CBD OMSK Maligna
CBD OMSK MalignaCBD OMSK Maligna
CBD OMSK MalignaCoassTHT
 
177722298 case-omsk-thtotitis-media
177722298 case-omsk-thtotitis-media177722298 case-omsk-thtotitis-media
177722298 case-omsk-thtotitis-mediahomeworkping10
 
kusta dengan pelayanan dokter keluarga
kusta dengan pelayanan dokter keluargakusta dengan pelayanan dokter keluarga
kusta dengan pelayanan dokter keluarganliyanaramli
 
Workshop tuli akibat bising
Workshop tuli akibat bisingWorkshop tuli akibat bising
Workshop tuli akibat bisingAnna Suraya
 
A.a.a.a final dinkes-sleman-pd3-i_safe-inj_31.07.2019
A.a.a.a final dinkes-sleman-pd3-i_safe-inj_31.07.2019A.a.a.a final dinkes-sleman-pd3-i_safe-inj_31.07.2019
A.a.a.a final dinkes-sleman-pd3-i_safe-inj_31.07.2019ssuserb372e2
 
Asuhan Keperawatan Sistem Persepsi Sensori OMSK
Asuhan Keperawatan Sistem Persepsi Sensori OMSKAsuhan Keperawatan Sistem Persepsi Sensori OMSK
Asuhan Keperawatan Sistem Persepsi Sensori OMSKAdy Hidayatullah
 
BLOK Ilmu THT-KL TERBARU LENGKAP NEW.pdf
BLOK Ilmu THT-KL TERBARU LENGKAP NEW.pdfBLOK Ilmu THT-KL TERBARU LENGKAP NEW.pdf
BLOK Ilmu THT-KL TERBARU LENGKAP NEW.pdfIzazFishalShafa
 
SOP pemeriksaan bayi.docx
SOP pemeriksaan bayi.docxSOP pemeriksaan bayi.docx
SOP pemeriksaan bayi.docxrahmiramadhan
 
PPT referat tuli mendadak akbar.pptx
PPT referat tuli mendadak akbar.pptxPPT referat tuli mendadak akbar.pptx
PPT referat tuli mendadak akbar.pptxSuciMayvera1
 

Similar to deteksi ganguan pendengaran.pptx (20)

Anak-anak & Gangguan Pendengaran, Semarang September 2015
Anak-anak & Gangguan Pendengaran, Semarang September 2015Anak-anak & Gangguan Pendengaran, Semarang September 2015
Anak-anak & Gangguan Pendengaran, Semarang September 2015
 
Neonatologi akbid
Neonatologi akbidNeonatologi akbid
Neonatologi akbid
 
PERTUSIS.pptx
PERTUSIS.pptxPERTUSIS.pptx
PERTUSIS.pptx
 
Tuli kongenital
Tuli kongenitalTuli kongenital
Tuli kongenital
 
Asuhan keperawatan gg. pendengaran&amp;wicara
Asuhan keperawatan gg. pendengaran&amp;wicaraAsuhan keperawatan gg. pendengaran&amp;wicara
Asuhan keperawatan gg. pendengaran&amp;wicara
 
Skrining pada bayi baru lahir
Skrining pada bayi baru lahirSkrining pada bayi baru lahir
Skrining pada bayi baru lahir
 
CBD OMSK Maligna
CBD OMSK MalignaCBD OMSK Maligna
CBD OMSK Maligna
 
177722298 case-omsk-thtotitis-media
177722298 case-omsk-thtotitis-media177722298 case-omsk-thtotitis-media
177722298 case-omsk-thtotitis-media
 
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
 
oma.pptx
oma.pptxoma.pptx
oma.pptx
 
kusta dengan pelayanan dokter keluarga
kusta dengan pelayanan dokter keluargakusta dengan pelayanan dokter keluarga
kusta dengan pelayanan dokter keluarga
 
Klp cerdas
Klp cerdasKlp cerdas
Klp cerdas
 
Workshop tuli akibat bising
Workshop tuli akibat bisingWorkshop tuli akibat bising
Workshop tuli akibat bising
 
A.a.a.a final dinkes-sleman-pd3-i_safe-inj_31.07.2019
A.a.a.a final dinkes-sleman-pd3-i_safe-inj_31.07.2019A.a.a.a final dinkes-sleman-pd3-i_safe-inj_31.07.2019
A.a.a.a final dinkes-sleman-pd3-i_safe-inj_31.07.2019
 
Asuhan Keperawatan Sistem Persepsi Sensori OMSK
Asuhan Keperawatan Sistem Persepsi Sensori OMSKAsuhan Keperawatan Sistem Persepsi Sensori OMSK
Asuhan Keperawatan Sistem Persepsi Sensori OMSK
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
BLOK Ilmu THT-KL TERBARU LENGKAP NEW.pdf
BLOK Ilmu THT-KL TERBARU LENGKAP NEW.pdfBLOK Ilmu THT-KL TERBARU LENGKAP NEW.pdf
BLOK Ilmu THT-KL TERBARU LENGKAP NEW.pdf
 
SOP pemeriksaan bayi.docx
SOP pemeriksaan bayi.docxSOP pemeriksaan bayi.docx
SOP pemeriksaan bayi.docx
 
PPT referat tuli mendadak akbar.pptx
PPT referat tuli mendadak akbar.pptxPPT referat tuli mendadak akbar.pptx
PPT referat tuli mendadak akbar.pptx
 

Recently uploaded

HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTRiskaViandini1
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxIrfanNersMaulana
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxDwiDamayantiJonathan1
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...NenkRiniRosmHz
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxTULUSHADI
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxwijayanti1974
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxhellokarin81
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxcholiftiara1
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatssuser7c01e3
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPeniMSaptoargo2
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitPutriKemala3
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaruPrajaPratama4
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio PerawatMovieWulandari
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024PyrecticWilliams1
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyIkanurzijah2
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptAnisyahHariadi
 

Recently uploaded (20)

HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 

deteksi ganguan pendengaran.pptx

  • 1. CURICULUM VITAE  Nama : DR. Dr. Ratna Anggraeni.,MKes., Sp.THT-KL (K)  Tempat, tanggal lahir : Jogyakarta, 11 Juni  Nama Suami : Dr. Adham Agustian.,MKes., SpAn(K)  Anak : 1. DR. Med. Putri Andina Bockmeyer, MD 2. Gilang Ramadhan. MSc 1
  • 2. 2 Riwayat Pendidikan 1. SD : SD Santa Maria Bandung - Lulus tahun 1968 2. SMP : SMP Santa Theresia Jakarta – Lulus tahun 1971 3. SMA : SMA Santa Ursula Jakarta – Lulus tahun 1974 4. Fak. Kedokteran UNPAD – Lulus tahun 1982 5. Fak. Kedokteran UNPAD – PPDS THT-KL – Lulus tahun 1993 6. Fak. Kedokteran UNPAD – Magister Kesehatan – Lulus tahun 2003 7. Sp.THT Konsultan – tahun 2005 8. Fak. Kedokteran UNPAD – Program Doktor – Lulus tahun 2010
  • 3. Riwayat Jabatan • Kepala Dept/SMF Ilmu Kesehatan THT-KL FKUP/RSHS 2010-2018 • Ketua Yayasan Kesehatan Telinga Bandung • Ketua KOMDA PGPKT Jabar • Anggota IDI Jabar • Anggota PERHATI Jabar • Anggota International Society of Audiology • Anggota Hearing International. • Anggota Society for Sound Hearing 3
  • 4. 4 Ratna Anggraeni Agustian Bagian Ilmu Kes.THT-KL FK UNPAD/RS Dr.Hasan Sadikin Bandung 2018 Pelatihan Deteksi Dini, Bumi Kitri Cikutra Bandung 13 Maret 2018 DETEKSI DINI GANGGUAN PENDENGARAN BAGI PETUGAS PUSKESMAS
  • 6. Penyakit / Kelainan THT tersering : 1. Tuli Kongenital (0,01 – 0,03 %) 2. Gangguan pendengaran akibat bising (GPAB) 3. Otitis Media Supuratifa Kronika / OMSK (2 – 3,8 %) 4. Serumen : 15 – 24 tahun : 14,3 % > 75 tahun : 37,3 % 6
  • 7. Angka Kejadian Gangguan Dengar  Penduduk Jawa Barat : 47.000.000  Angka Nasional : 2,6 %  Angka Jawa Barat : 2,5 % (1.175.000)  Angka Ketulian : 0,03 % (Nasional 0,09 %)  Prevalensi gangguan dengar di Indonesia :  15 – 54 tahun : 5,3 %  55 - > 75 tahun : 59,4 %
  • 10. 10 Gangguan Pendengaran/Tuli sejak lahir Gangguan Bicara Bahasa Kognitif Akademik  SDM tak berkualitas
  • 11.  Diagnosis sering terlambat  Kecurigaan ortu :  Tuli berat bilateral  49%  Ggn.dengar ringan, sedang, unilateral  29% 11
  • 12. 12 Dampak ggn. Pendengaran dapat dicegah/dibatasi Program Deteksi Dini & Intervensi Dini Rumus 1 - 3 - 6 WHO : Diagnosis Dini Diagnosis Lengkap Intervensi Dini
  • 13. 1. Ketulian konduktif - Kelainan di telinga luar & tengah - Proses peradangan 13 JENIS KETULIAN
  • 14. 2. Ketulian sensorineural - Kelainan di telinga dalam - Pada anak lahir tuli (kongenital) - Intoxikasi obat 14 JENIS KETULIAN
  • 15. • Infeksi TORSCH • Obat ototoksik 15 • Prematur • BBLR ( < 1500 gr ) • Tindakan dengan alat • Hiperbilirubinemia • Asfiksia MASA KEHAMILAN PRENATAL FAKTOR PENYEBAB SAAT LAHIR PERINATAL
  • 16. Academy American Joint committee on infant Hearing Statement (2000) Pada usia 0-28 hari : • Riwayat keluarga dengan tuli sejak lahir • Infeksi prenatal; TORSCH • Kelainan anatomi pada kepala dan leher • Sindrom berhubungan dengan tuli kongenital • BBLR < 1500 gram • Meningitis bakterialis
  • 17. • Hiperbilirubinemia (bayi kuning) transfusi tukar • Asfiksia berat • Pemberian obat ototoksik • Menggunakan alat bantu pernapasan / ventilator > 5 hr
  • 18. DIAGNOSIS ANAMNESIS 18  Kecurigaan ortu  Respons anak terhadap suara sekitar  Perkembangan bicara  Perkembangan auditorik  Tingkah laku  Perkembangan motorik
  • 19. Kecurigaan ortu (Informasi BERHARGA) Tidak ada respons bila dipanggil Ada respons terhadap iklan/lagu-lagu anak di TV Ada respons pada suara keras Dibantu input visual (mata) 19 ANAMNESIS
  • 20. PERKEMBANGAN BICARA CURIGA gangguan pendengaran bila :  Usia 12 bulan belum dapat mengoceh (babbling) atau meniru bunyi  Usia 18 bulan tidak dapat menyebut 1 kata yang mempunyai arti  Usia 24 bulan perbendaharaan kata < 10 kata  Usia 30 bulan belum dapat merangkai 2 kata 20 ANAMNESIS
  • 21. PERKEMBANGAN AUDITORIK  Usia 0-4 bulan : kemampuan auditorik terbatas, bersifat refleks (Moro,Auropalpebra)  Usia 4-7 bulan : memutar kepala kearah bunyi, dibidang horizontal, belum konsisten.  Usia 7 bulan : otot leher cukup kuat, kepala dapat diputar dengan cepat kearah sumber suara  Usia 7-9 bulan : mengidentifikasi asal sumber bunyi kearah samping dan ke bawah. 21 ANAMNESIS
  • 22. 22
  • 23. Usia 9-13 bulan : bayi sudah mempunyai keinginan yang besar untuk mencari sumber bunyi dari sebelah bawah. Usia 16-21 bulan : secara langsung sudah dapat mengetahui sumber bunyi dari samping, bawah dan atas Usia 21-24 bulan : mampu melokalisir bunyi dari segala arah dengan cepat 23 ANAMNESIS
  • 24. 24
  • 26. 26 Bising : Bentuk suara yang tidak diinginkan mengganggu pendengaran dalam batas frekwensi suara yang dapat didengar manusia PENDAHULUAN
  • 27. FAKTOR UTAMA YANG BERBAHAYA BAGI PENDENGARAN :  Intensitas  Frekuensi  Lama paparan bising perhari  Kumulatif paparan bising (masa kerja) 27
  • 28. 28 (Occupational Safety and Health Administration) Intensitas Bising (dB) Waktu Paparan perhari dalam jam 85 87.5 90 92.5 95 100 105 110 8 6 4 3 2 1 ½ ¼ Intensitas dan Waktu Paparan Bising yang Diperkenankan
  • 29. FREQUENCY & INTENSITY OF FAMILIAR SOUNDS 29
  • 30. PENGARUH BISING TERHADAP MANUSIA Auditorial :  Tuli akibat bising (Noise Induced Hearing Loss/NIHL)  Terjadi dalam lingkungan kerja  Tingkat kebisingan tinggi 30
  • 31. EFEK FISIOLOGIS AKIBAT BISING  Tek. Darah   Denyut nadi   Metabolisme basal   Vasokonstriksi pemb.darah  Ketegangan otot  (rgs.sistem saraf otonom ) 31
  • 32.  Stres  Lelah  Emosional  Ggn.Komunikasi & konsentrasi 32 EFEK PSIKOLOGIS AKIBAT BISING
  • 34.  SENSORI-NEURAL  SIMETRIS, BILATERAL  DIP PADA FREK 4 KHz  KEMUDIAN FREK 3-6 KHz  AKHIRNYA SEMUA FREK 34 KARAKTERISTIK GPAB :
  • 35.  Telinga mendenging  Berbicara dengan suara keras  Mendengarkan suara radio/TV dengan volume keras 35 GEJALA KLINIS :
  • 36. PENGUKURAN BISING DI TEMPAT MAIN ANAK 94, 9 PALEMBANG 93,2dB MEDAN 94,4 PADANG 36
  • 38. PENATALAKSANAAN  Pakai alat protektor telinga  Pem. Pendengaran : • Audiometri nada murni  16-36 jam bebas bising • Berkala setiap 6 bulan • Hati-hati malingering  Pemberian anti oksidan preventif – Van Campen et .al 2002  APM : bila perlu 38
  • 40. OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK  Peradangan selaput lendir telinga tengah disertai keluar cairan dari gendang telinga berlubang  Cairan : encer / kental / bening / nanah  Cairan keluar dapat terus menerus atau hilang timbul  Congek = kopok = toher = curek 40
  • 41. 41
  • 42. Tipe jinak Tipe bahaya 42
  • 43. 43
  • 44. Tujuan pengobatan • Menghilangkan infeksi • Mencegah komplikasi • Memperbaiki pendengaran 44
  • 46. Pendahuluan  1/3 luar kanalis akustikus eksternus terdapat kelenjar seruminosa, keringat, sebasea, dan rambut  Fungsi : Proteksi, pembersihan, lubrikasi  Produksi kelenjar serumen yang berlebihan – menyumbat KAE, penekanan pada membrana timpani – mengakibatkan gangguan pendengaran
  • 48.
  • 49. Pengelolaan  Pelunak : Soda Gliserin 5%  Irigasi air hangat
  • 50. Pengelolaan  Kuret  Aplikator dengan kapas  Suction
  • 52. TES FUNGSI PENDENGARAN 52  SUBJEKTIF  OBJEKTIF (dilakukan pada tingkat RS)
  • 56. Pemeriksaan Pada Dewasa Tes Suara 56  NORMAL ( 0-25 dB): mendengar bisikan  GD RINGAN (26-40 dB): mendengar dan dapat menirukan kata dengan suara normal  GD SEDANG (41-60 dB): mendengar dan menirukan kata dengan suara keras  GD BERAT (61-80 dB): mendengar beberapa kata yang diteriakkan dekat telinga  GD SANGAT BERAT: tidak mendengar suara yang diteriakkan dekat telinga
  • 58. Tes Garputala 58 • NORMAL : LATERALISASI (-) • GD KONDUKTIF : LATERALISASI (+) KE TELINGA YANG SAKIT / TULI • GD SENSORINEURAL : LATERALISASI (+) KE TELINGA YANG SEHAT Tes Weber
  • 59. Audiometri Skrining (Nada Murni)  Hanya hantaran udara  Frekwensi 0,5 – 1 – 2 – 4 KHz  Ruangan sunyi / kurang dari 40 dB (WHO) 59
  • 60. Audiometri Diagnostik (Nada Murni)  Hantaran udara dan hantaran tulang  Frekwensi dari 125 – 8000 Hz  Dalam ruang kedap suara 60
  • 61. AUDIOGRAM NORMAL  AC dan BC dalam batas normal : 0 - 20 dB
  • 63. 63