Dokumen tersebut merangkum tentang pemeriksaan fisik thorax (paru dan jantung) yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. Pemeriksaan dimulai dengan memperkenalkan diri kepada pasien dan meminta persetujuan, kemudian dilanjutkan dengan inspeksi bentuk dada dan pergerakannya. Palpasi dilakukan untuk merasakan fremitus dan pergerakan dada. Perkusi digunakan untuk menentukan
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan fisik sistem perkemihan yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi organ-organ terkait seperti ginjal, kandung kemih, dan meatus urinaria untuk mendeteksi gangguan pada sistem tersebut.
Dokumen ini membahas 12 saraf kranial dan fungsi serta cara pemeriksaannya. Saraf-saraf kranial tersebut adalah saraf olfaktori (penciuman), optikus (penglihatan), okulomotorius (gerakan mata), trochlearis (gerakan mata), trigeminus (wajah dan gigi), abdusen (deviasi mata), fasialis (ekspresi wajah), vestibulocochlearis (pendengaran dan keseimbangan), glosofaringeus (rasa), vagus
Buku ini membahasi manajemen syok pada anak, termasuk patofisiologi, klasifikasi, tanda-tanda, dan pengobatan syok pada anak. Syok dibagi menjadi beberapa jenis seperti hipovolemik, kardiogenik, obstruktif, distributif, dan disosiatif. Buku ini juga membahas pendekatan terapi seperti resusitasi cairan, pemberian obat, dan monitoring pasien.
Dokumen tersebut merangkum tentang pemeriksaan fisik thorax (paru dan jantung) yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. Pemeriksaan dimulai dengan memperkenalkan diri kepada pasien dan meminta persetujuan, kemudian dilanjutkan dengan inspeksi bentuk dada dan pergerakannya. Palpasi dilakukan untuk merasakan fremitus dan pergerakan dada. Perkusi digunakan untuk menentukan
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan fisik sistem perkemihan yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi organ-organ terkait seperti ginjal, kandung kemih, dan meatus urinaria untuk mendeteksi gangguan pada sistem tersebut.
Dokumen ini membahas 12 saraf kranial dan fungsi serta cara pemeriksaannya. Saraf-saraf kranial tersebut adalah saraf olfaktori (penciuman), optikus (penglihatan), okulomotorius (gerakan mata), trochlearis (gerakan mata), trigeminus (wajah dan gigi), abdusen (deviasi mata), fasialis (ekspresi wajah), vestibulocochlearis (pendengaran dan keseimbangan), glosofaringeus (rasa), vagus
Buku ini membahasi manajemen syok pada anak, termasuk patofisiologi, klasifikasi, tanda-tanda, dan pengobatan syok pada anak. Syok dibagi menjadi beberapa jenis seperti hipovolemik, kardiogenik, obstruktif, distributif, dan disosiatif. Buku ini juga membahas pendekatan terapi seperti resusitasi cairan, pemberian obat, dan monitoring pasien.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan teknik pemeriksaan fisik abdomen yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi untuk mendeteksi kelainan pada organ dalam perut.
Pasien laki-laki berusia 58 tahun datang dengan keluhan nyeri dada dan batuk berdahak. Pemeriksaan menunjukkan adanya pleuropneumonia di paru kiri pasien beserta riwayat diabetes.
Pasien laki-laki berusia 47 tahun dirawat karena penurunan kesadaran dan sirosis hati dekompensasi akibat hepatitis B kronis. Pemeriksaan fisik menunjukkan ikterus, asites, dan nyeri epigastrium. Hasil laboratorium menunjukkan anemia, trombositopenia, dan peningkatan enzim hati. USG menunjukkan sirosis hati dan hipertensi portal. Diagnosis pasien adalah ensefalopati hepatik, sirosis hati dekompensasi
1. STEMI merupakan kerusakan otot jantung permanen yang disebabkan oleh penyumbatan total aliran darah ke arteri koroner, menyebabkan daerah yang dipasok arteri tersebut kekurangan oksigen dan mati.
2. Gejala klinis STEMI antara lain nyeri dada yang berkepanjangan, peningkatan enzim jantung, dan perubahan pada EKG berupa elevasi segmen ST.
3. Penatalaksanaan utama STEMI adalah pemulihan aliran dar
Tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial meliputi gejala klinis seperti sakit kepala, muntah, dan gangguan kesadaran. Peningkatan tekanan dapat disebabkan oleh edema otak, perdarahan, atau tumor dan dapat menyebabkan komplikasi seperti herniasi otak. Diagnosis didukung dengan pemeriksaan CT scan dan pemantauan tekanan intrakranial secara terus-menerus. Pengobatan meliputi mannitol, hiper
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pengkajian sistem pernapasan, sistem kardiovaskuler, dan sistem lainnya yang relevan untuk mendeteksi gangguan kardiovaskuler. Pemeriksaan fisik meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi dada, jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, hati, usus, dan tulang untuk menilai gejala dan tanda-tanda klinis gangguan kardiovaskuler. Output urine dan
Manuver Leopold adalah pemeriksaan ANC yang terdiri dari 4 langkah untuk menentukan posisi dan bagian tubuh janin dalam rahim ibu. Langkah pertama memeriksa bagian janin di fundus untuk menentukan usia kehamilan. Langkah kedua memeriksa letak punggung atau kaki janin di sisi perut. Langkah ketiga menentukan bagian janin di bagian bawah perut dan kontak dengan pintu panggul. Langkah keempat meng
Kasus pria berusia 55 tahun dengan keluhan sulit buang air kecil. Pemeriksaan fisik menunjukkan prostat membesar. Diagnosis beninga hiperplasia prostat. Pasien diobati dengan open prostatektomi.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang cedera kepala dan penanganannya di gawat darurat. Beberapa poin pentingnya adalah menjaga jalur nafas dan ventilasi pasien, menstabilkan sirkulasi darah, melakukan pemeriksaan neurologis seperti GCS dan pupil, mencegah terjadinya cedera otak sekunder, mencari kemungkinan cedera lain, dan melakukan penilaian lanjut serta konsultasi spesialis jika
Dokumen tersebut membahas tentang fluida tubuh, termasuk fungsi, distribusi, perpindahan, gangguan keseimbangan, dan penilaian kebutuhan cairan. Dibahas pula berbagai jenis cairan infus, mekanisme, dan klasifikasi berdasarkan tonisitasnya."
Stroke disebabkan oleh gangguan aliran darah ke otak yang menyebabkan kerusakan jaringan otak. Stroke dapat terjadi akibat penyumbatan atau perdarahan pembuluh darah di otak. Gejalanya bervariasi mulai dari kelumpuhan separuh tubuh hingga gangguan kognitif dan bahasa. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan CT scan atau MRI, sedangkan pengobatannya meliputi terapi fisik dan rehabilitasi.
Pemeriksaan fisik head to toe KDM by Pangestu chaesarPangestu S
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang konsep dan teknik pemeriksaan fisik yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi pada setiap bagian tubuh mulai dari kepala hingga kaki untuk mengetahui kondisi fisiologis dan mendeteksi kelainan. Pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis dan komprehensif untuk mendiagnosis masalah kesehatan dan merencanakan tindakan keperawatan.
Teknik pemeriksaan fisik meliputi 4 cara yaitu inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi. Inspeksi melibatkan melihat dan mengamati pasien secara sistematis. Palpasi melibatkan memeriksa dengan perabaan menggunakan jari. Perkusi melibatkan mengetuk permukaan tubuh pasien untuk mengetahui kondisi organ dalam. Auskultasi melibatkan mendengarkan suara dalam tubuh menggunakan alat stetoskop
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan teknik pemeriksaan fisik abdomen yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi untuk mendeteksi kelainan pada organ dalam perut.
Pasien laki-laki berusia 58 tahun datang dengan keluhan nyeri dada dan batuk berdahak. Pemeriksaan menunjukkan adanya pleuropneumonia di paru kiri pasien beserta riwayat diabetes.
Pasien laki-laki berusia 47 tahun dirawat karena penurunan kesadaran dan sirosis hati dekompensasi akibat hepatitis B kronis. Pemeriksaan fisik menunjukkan ikterus, asites, dan nyeri epigastrium. Hasil laboratorium menunjukkan anemia, trombositopenia, dan peningkatan enzim hati. USG menunjukkan sirosis hati dan hipertensi portal. Diagnosis pasien adalah ensefalopati hepatik, sirosis hati dekompensasi
1. STEMI merupakan kerusakan otot jantung permanen yang disebabkan oleh penyumbatan total aliran darah ke arteri koroner, menyebabkan daerah yang dipasok arteri tersebut kekurangan oksigen dan mati.
2. Gejala klinis STEMI antara lain nyeri dada yang berkepanjangan, peningkatan enzim jantung, dan perubahan pada EKG berupa elevasi segmen ST.
3. Penatalaksanaan utama STEMI adalah pemulihan aliran dar
Tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial meliputi gejala klinis seperti sakit kepala, muntah, dan gangguan kesadaran. Peningkatan tekanan dapat disebabkan oleh edema otak, perdarahan, atau tumor dan dapat menyebabkan komplikasi seperti herniasi otak. Diagnosis didukung dengan pemeriksaan CT scan dan pemantauan tekanan intrakranial secara terus-menerus. Pengobatan meliputi mannitol, hiper
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pengkajian sistem pernapasan, sistem kardiovaskuler, dan sistem lainnya yang relevan untuk mendeteksi gangguan kardiovaskuler. Pemeriksaan fisik meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi dada, jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, hati, usus, dan tulang untuk menilai gejala dan tanda-tanda klinis gangguan kardiovaskuler. Output urine dan
Manuver Leopold adalah pemeriksaan ANC yang terdiri dari 4 langkah untuk menentukan posisi dan bagian tubuh janin dalam rahim ibu. Langkah pertama memeriksa bagian janin di fundus untuk menentukan usia kehamilan. Langkah kedua memeriksa letak punggung atau kaki janin di sisi perut. Langkah ketiga menentukan bagian janin di bagian bawah perut dan kontak dengan pintu panggul. Langkah keempat meng
Kasus pria berusia 55 tahun dengan keluhan sulit buang air kecil. Pemeriksaan fisik menunjukkan prostat membesar. Diagnosis beninga hiperplasia prostat. Pasien diobati dengan open prostatektomi.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang cedera kepala dan penanganannya di gawat darurat. Beberapa poin pentingnya adalah menjaga jalur nafas dan ventilasi pasien, menstabilkan sirkulasi darah, melakukan pemeriksaan neurologis seperti GCS dan pupil, mencegah terjadinya cedera otak sekunder, mencari kemungkinan cedera lain, dan melakukan penilaian lanjut serta konsultasi spesialis jika
Dokumen tersebut membahas tentang fluida tubuh, termasuk fungsi, distribusi, perpindahan, gangguan keseimbangan, dan penilaian kebutuhan cairan. Dibahas pula berbagai jenis cairan infus, mekanisme, dan klasifikasi berdasarkan tonisitasnya."
Stroke disebabkan oleh gangguan aliran darah ke otak yang menyebabkan kerusakan jaringan otak. Stroke dapat terjadi akibat penyumbatan atau perdarahan pembuluh darah di otak. Gejalanya bervariasi mulai dari kelumpuhan separuh tubuh hingga gangguan kognitif dan bahasa. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan CT scan atau MRI, sedangkan pengobatannya meliputi terapi fisik dan rehabilitasi.
Pemeriksaan fisik head to toe KDM by Pangestu chaesarPangestu S
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang konsep dan teknik pemeriksaan fisik yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi pada setiap bagian tubuh mulai dari kepala hingga kaki untuk mengetahui kondisi fisiologis dan mendeteksi kelainan. Pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis dan komprehensif untuk mendiagnosis masalah kesehatan dan merencanakan tindakan keperawatan.
Teknik pemeriksaan fisik meliputi 4 cara yaitu inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi. Inspeksi melibatkan melihat dan mengamati pasien secara sistematis. Palpasi melibatkan memeriksa dengan perabaan menggunakan jari. Perkusi melibatkan mengetuk permukaan tubuh pasien untuk mengetahui kondisi organ dalam. Auskultasi melibatkan mendengarkan suara dalam tubuh menggunakan alat stetoskop
"Roll up your sleeve, please. I will examine your chest now."
Inspection
- Note chest shape, symmetry, scars
- Observe chest wall movement with breathing
Palpation
- Palpate chest wall for tenderness, masses
- Palpate trachea and note any deviation
Percussion
- Percuss chest areas to note any dullness/hyperresonance
Auscultation
- Auscultate anterior and posterior chest with diaphragm of stethoscope
- Note breath sounds (vesicular, bronchial, decreased)
- Auscultate heart sounds and note any abnormalities
- Auscultate carotid arteries and note any br
PEMERIKSAAN FISIK :
1. KONSEP DASAR PEMERIKSAAN FISIK
2. PEMERIKSAAN FISIK PER SISTEM
3. PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE
4. PEMERIKSAAN FISIK BAYI DAN BALITA
5. 6 KESADRAN YANG TERJADI PADA BAYI NORMAL
6. APGAR SCORE
Modul 3 kb1 pemeriksaan fisik sistem pencernaanUwes Chaeruman
Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap tentang teknik pemeriksaan fisik sistem pencernaan, mulai dari persiapan, alat yang dibutuhkan, urutan pemeriksaan, hingga cara melakukan inspeksi, auskultasi, perkusi dan palpasi organ-organ dalam sistem pencernaan seperti hati dan limpa.
Modul ini memberikan panduan mengenai penulisan laporan keperawatan dalam bahasa Inggris. Terdapat penjelasan tentang format pengkajian standar dan istilah-istilah kesehatan yang sering digunakan. Modul ini juga memberikan contoh penulisan pengkajian lengkap pasien dalam bahasa Inggris.
Pemeriksaan Fisik Sistem Kardiovaskulerpjj_kemenkes
Pemeriksaan fisik sistem kardiovaskuler melibatkan inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi untuk menilai denyut nadi, tekanan darah, dan bunyi jantung serta mendeteksi kelainan."
Dokumen tersebut memberikan pedoman umum tentang pemeriksaan fisik pasien rawat inap oleh dokter muda, meliputi perlengkapan, keadaan umum pasien, pemeriksaan jantung, paru, dan sistem lainnya.
Dokumen tersebut membahas pengkajian fisik terkait sistem sirkulasi pada penderita hipertensi. Pengkajian ini meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi untuk mengukur tekanan darah dan denyut nadi. Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik di atas 90 mmHg yang dapat disebabkan faktor genetik, obesitas, st
Pasien bernama By. Kesya Saleh berumur 6 bulan datang dengan keluhan sesak napas dan batuk berdahak. Pemeriksaan fisik menunjukkan bunyi ronchi dan wheezing. Hasil laboratorium menunjukkan leukositosis dan radiologi paru menunjukkan bronchopneumonia bilateral. Diagnosisnya adalah bronchopneumonia dan ditatalaksana dengan IVFD, oksigen, nebulisasi, dan antibiotik.
Tanda-tanda vital meliputi suhu tubuh, denyut nadi, frekuensi pernapasan, dan tekanan darah. Merupakan cara untuk mendeteksi perubahan sistem tubuh. Suhu tubuh diukur di mulut, rektum, atau ketiak. Denyut nadi diukur di arteri pergelangan tangan atau leher. Frekuensi pernapasan dan tekanan darah berbeda menurut usia.
Dokumen tersebut berisi anamnesis lengkap pasien yang mengalami gejala vertigo. Anamnesis mencakup identitas pasien, keluhan utama dan penyerta, riwayat penyakit dan keluarga, riwayat berobat, serta pemeriksaan fisik yang meliputi kepala, leher, dada, abdomen, dan ekstremitas.
Dokumen tersebut memberikan panduan mengenai teknik pemeriksaan fisik sistem kardiovaskuler dan pernapasan menggunakan Review of System (ROS). Termasuk anamnesis, pemeriksaan fisik seperti palpasi nadi, auskultasi jantung, dan pengukuran tekanan darah.
Dokumen tersebut membahas pengkajian fisik sistem sirkulasi pada penderita hipertensi. Pengkajian ini meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi untuk mengukur tekanan darah dan denyut nadi. Dokumen juga menjelaskan definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis dan penatalaksanaan hipertensi. [/ringkuman]
Dokumen tersebut membahas pengkajian sistem kardiovaskuler yang meliputi tujuan, cara pengkajian melalui anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan diagnostik untuk mengetahui fungsi jantung dan pembuluh darah serta mendeteksi gangguan yang ada.
Pasien wanita berusia 51 tahun menjalani hystero-salphingo-oophorectomy bilateral karena mioma uteri dengan status ASA II dan hipertensi. Anestesi spinal dilakukan dengan bupivakain 0,5% 15 mg dan fentanil 25 mcg. Operasi berjalan lancar selama 2 jam 30 menit dengan pemantauan tanda vital dan pemberian cairan sesuai perhitungan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien abortus. Abortus adalah proses berakhirnya kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar rahim dengan kriteria usia kehamilan kurang dari 20 minggu.
2. Terdapat beberapa klasifikasi abortus yaitu abortus spontan, provokatus, dan komplikasinya seperti perdarahan dan infeksi. Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah tes kehamilan
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada ibu dengan kasus preeklamsia. Preeklamsia merupakan keadaan kehamilan dimana terdapat tekanan darah tinggi beserta proteinuria. Dokumen menjelaskan definisi, patofisiologi, diagnosa, dan penatalaksanaan preeklamsia. Diberikan pula contoh kasus preeklamsia beserta analisis data keperawatan yang mencakup diagnosis dan rencana tindakan.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan istilah-istilah yang terkait dengan ilmu farmakologi, seperti sumber-sumber obat, golongan obat, dan penggunaan obat secara rasional. Farmakologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi obat dengan tubuh untuk menghasilkan efek terapi, sedangkan istilah-istilah seperti farmakodinamik, farmakokinetik, dan farmakogenetik juga dijelask
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengantar biostatistika keperawatan yang mencakup definisi statistik, manfaat statistik, klasifikasi statistik, tahap-tahap kegiatan statistik seperti pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data, dan analisis data. Dokumen ini juga menjelaskan tentang statistik deskriptif dan inferensial serta contoh-contoh aplikasi statistik parametrik dan
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectalKampus-Sakinah
Dokumen tersebut membahas prinsip dan teknik pemberian obat secara intra vena (dalam pembuluh darah) dan rectal (melalui anus). Pemberian obat secara intra vena dapat dilakukan secara langsung ke dalam pembuluh darah atau tidak langsung dengan menambahkannya ke dalam cairan infus. Pemberian obat rectal bertujuan untuk mendapatkan efek lokal dan sistemik pada pasien yang sulit diberi obat secar
1. Dokumen ini membahas tentang asuhan keperawatan pada klien dengan diagnosis colitis ulseratif dan peritonitis.
2. Beberapa penyebab colitis ulseratif dan peritonitis dijelaskan seperti faktor genetik, lingkungan, dan infeksi.
3. Asuhan keperawatan mencakup pengkajian, intervensi seperti penggantian cairan, nutrisi, dan analgesik, serta evaluasi.
Dokumen tersebut membahas tentang infeksi nosokomial yang merupakan infeksi yang didapatkan oleh pasien selama perawatan di rumah sakit. Infeksi nosokomial dapat berasal dari dokter, perawat, pasien lain, atau lingkungan rumah sakit dan menular melalui berbagai prosedur medis seperti bedah, kateter, atau alat bantu pernapasan. Risiko infeksi meningkat karena penggunaan obat imunosupresan, prosed
Teks tersebut membahas tentang gangguan sirkulasi dan cairan tubuh, termasuk kongesti/hiperemi, edema, perdarahan, dan trombosis. Secara ringkas, kongesti adalah peningkatan volume darah dalam pembuluh darah, edema adalah kenaikan volume cairan ekstraseluler yang dapat bersifat lokal atau umum, perdarahan terjadi karena kerusakan pembuluh darah atau proses patologis, sedangkan trombosis adalah pemb
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
3. Pengukuran tanda vital
1. Suhu tubuh (
Normal : 36,5-37,50c)
2. Tekanan darah
(Normal : 120/80 mmHg)
3. Nadi
Normal : 60-100x/menit
4. 4. Pernafasan
Irama : teratur / tidak teratur
Normal= 15-20x /menit; >20: Takipnea; <15
bradipnea
Kedalaman: dalam/dangkal
Dispnoe,
Cheyne stokes pada pasien stroke
Pernafasan kussmaul : cepat dan dangkal pada
gangguan metabolisme (KAD)
.
5. Suara nafas :
• vesikular adalah suara nafas bernada rendah, terdengar
•
•
•
•
lebih panjang pada fase inspirasi daripada ekspirasi dan
kedua fase bersambung/ tidak ada silent gaps
Bronkial adalah suara nafas bernada tinggi dengan fase
ekspirasi lebih lama daripada inspirasi dan terputus/ silent
gaps
Ronkhi adalah suara nafas pada pasien dengan
gangguan pernafasan seperti terkena cairan / sumbatan
Wheezing adalah inspirasi normal/pendek dengan fase
ekspirasi lebih lama disertai bunyi peluit
Rales adalah bernada tinggi dengan bunyi seperti
gesekan rambut
6. Kepala
• Inspeksi :
ukuran lingkar kepala, → bentuk, kesimetrisan,
adanya lesi atau tidak,
kebersihan rambut dan kulit kepala,
warna, rambut, jumlah dan distribusi rambut.
Palpasi : adanya pembengkakan/penonjolan, dan tekstur
rambut.
7. Pemeriksaan wajah
Inspeksi : warna kulit, pigmentasi, bentuk, dan
kesimetrisan.
Rodent face
Facies Cholerica
Malar Rash
Moon Face
Mongoloid face
Palpasi : nyeri tekan dahi, dan edema, pipi, dan rahang
8. Mata
• Inspeksi: bentuk, kesimestrisan, alis mata, bulu mata,
kesimestrisan, bola mata, warna
Konjunctiva → anemia
Sclera → (ikterik),
Refleks cahaya → isokor, anisokor
Refleks kornea
9. leher
Inspeksi leher: warna sama dengan kulit lain, integritas
kulit baik, bentuk simetris, tidak ada pembesaran kelenjer
tiroid
Inspeksi dan palpasi kelenjer tiroid (nodus/difus,
pembesaran,batas, konsistensi, nyeri,
gerakan/perlengketan pada kulit), kelenjer limfe (letak,
konsistensi, nyeri, pembesaran
19. Perkusi Paru
Normal suara perkusi paru adalah resonan, namun tanda hitam ke bawah adalah
dullness oleh karena hepar
20.
21. Abdomen
• Inspeksi :
kuadran (RUQ, LUQ, RLQ, LLQ)
warna kulit, lesi, scar, distensi,
Caput medusae
hernia
umbilicalis
gerakan dinding perut.
Auskultasi :
suara peristaltik (bising usus) di semua kuadran (bagian
diafragma dari stetoskop) dan suara pembuluh darah dan
friction rub :aorta, a.renalis, a. illiaka
Perkusi semua kuadran : mulai dari kuadran kanan atas
bergerak searah jarum jam, perhatikan jika klien merasa nyeri
dan bagaiman kualitas bunyinya.
22.
23.
24. • Perkusi hepar: Batas
• Perkusi Limfa: ukuran dan batas → Schuffner
• Perkusi ginjal: nyeri → Costo vertebrae angle
• Palpasi semua kuadran
Kaki ditekuk membentuk sudut 45
(hepar, limfa, ginjal kiri dan kanan): massa, karakteristik organ, adanya
asistes, nyeri irregular, lokasi, dan nyeri.dengan cara perawat
menghangatkan tangan terlebih dahulu
28. Musculosceletal :ROM
•Palpasi: denyutan a.brachialis dan a. radialis .
•Normal: teraba jelas
•Tes reflex :tendon trisep, bisep,
•Normal: reflek bisep dan trisep positif
•Setelah diadakan pemeriksaan ekstermitas atas evaluasi hasil yang di
dapat dengan membandikan dengan keadaan normal, dan
dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat tersebut.
29. Ekstremitas bawah
• Inspeksi struktur muskuloskletal : simetris dan pergerakan,
•
•
•
•
•
•
integritas kulit, posisi dan letak, ROM, kekuatan dan tonus otot
Normal: simetris kika, integritas kulit baik, ROM aktif, kekuatan
otot penuh
Palpasi : a. femoralis, a. poplitea, a. dorsalis pedis: denyutan
Normal: teraba jelas
Tes reflex :tendon patella dan archilles.
Normal: reflex patella dan archiles positif
Setelah diadakan pemeriksaan ekstermitas bawah evaluasi
hasil yang di dapat dengan membandingkan dengan keadaan
normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat
tersebut.
30. Genitalia
• Posisi Klien : Pria berdiri dan wanita litotomy
• Tujuan:
• Melihat dan mengetahui organ-organ yang termasuk
dalam genetalia.
• Mengetahui adanya abnormalitas pada genetalia,
misalnya varises, edema, tumor/ benjolan, infeksi, luka
atau iritasi, pengeluaran cairan atau darah.
• Melakukan perawatan genetalia
• Mengetahui kemajuan proses persalinan pada ibu hamil
atau persalinan.
31. Rectum
•Tujuan :
•Mengetahui kondisi anus dan rectum
•Menentukan adanya masa atau bentuk tidak teratur dari
dinding rektal
•Mengetahui intregritas spingter anal eksternal
•Memeriksa Ca rectum