This document provides an overview of impacted teeth and their surgical management. It begins with definitions of impacted, unerupted, and malposed teeth. It then discusses the etiology, theories of impaction, indications for surgery, classifications, and assessments needed prior to surgery. Surgical management involves raising a flap, removing overlying bone, and extracting the tooth. Potential complications during and after surgery are also reviewed.
Zat psikoaktif dapat menimbulkan efek euphoria, halusinasi, relaksasi, atau disinhibisi tergantung jenisnya. Zat-zat ini dapat mengaktivasi jalur reward di otak dan menimbulkan sindroma defisiensi reward. Ketergantungan dapat timbul akibat toleransi dan gejala putus zat. Penyalahgunaan zat psikoaktif pada ibu hamil dapat berakibat buruk bagi janin. Beberapa zat juga dap
Dokumen tersebut membahas tentang Visum et Repertum Psychiatricum (VetRP) atau Laporan Medis Psikiatri Forensik. VetRP digunakan untuk membantu pengadilan dalam menentukan pertanggungjawaban hukum seseorang dengan gangguan jiwa. Dokumen ini menjelaskan prosedur pembuatan VetRP mulai dari identitas pasien, pemeriksaan medis, diagnosis, hingga kesimpulan tentang kompetensi hukum pasien.
This document provides an overview of impacted teeth and their surgical management. It begins with definitions of impacted, unerupted, and malposed teeth. It then discusses the etiology, theories of impaction, indications for surgery, classifications, and assessments needed prior to surgery. Surgical management involves raising a flap, removing overlying bone, and extracting the tooth. Potential complications during and after surgery are also reviewed.
Zat psikoaktif dapat menimbulkan efek euphoria, halusinasi, relaksasi, atau disinhibisi tergantung jenisnya. Zat-zat ini dapat mengaktivasi jalur reward di otak dan menimbulkan sindroma defisiensi reward. Ketergantungan dapat timbul akibat toleransi dan gejala putus zat. Penyalahgunaan zat psikoaktif pada ibu hamil dapat berakibat buruk bagi janin. Beberapa zat juga dap
Dokumen tersebut membahas tentang Visum et Repertum Psychiatricum (VetRP) atau Laporan Medis Psikiatri Forensik. VetRP digunakan untuk membantu pengadilan dalam menentukan pertanggungjawaban hukum seseorang dengan gangguan jiwa. Dokumen ini menjelaskan prosedur pembuatan VetRP mulai dari identitas pasien, pemeriksaan medis, diagnosis, hingga kesimpulan tentang kompetensi hukum pasien.
Undang-undang ini mengatur tentang upaya kesehatan jiwa di Indonesia yang meliputi upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif untuk menjamin hak setiap orang atas kesehatan jiwa yang optimal dan memberikan perlindungan bagi orang dengan masalah dan gangguan jiwa.
Kp 3.1.42 efek samping psikotropika dan tata laksanaAhmad Muhtar
Dokumen tersebut membahas efek samping dari obat-obat psikotropika yang dapat mempengaruhi sistem neurotransmiter tubuh. Beberapa efek samping yang dijelaskan meliputi gangguan gerakan seperti parkinsonisme, distonia, akathisia, dan tardive dyskinesia. Dokumen juga membahas penatalaksanaan untuk menangani berbagai efek samping tersebut, seperti menurunkan dosis obat, mengganti obat, atau menambah
Dokumen tersebut membahas mengenai gangguan mental organik yang dapat disebabkan oleh penyakit otak primer atau sekunder, cedera otak, atau gangguan sistemik lain yang mempengaruhi otak. Beberapa sindrom yang dijelaskan antara lain demensia, delirium, gangguan perilaku pada demensia, dan sindrom amnesik organik.
Dokumen tersebut membahas tentang Consultation Liaison Psychiatry (CLP) yang merupakan psikiatri penghubung yang memberikan konsultasi bagi dokter dan profesi kesehatan jiwa lainnya, khususnya untuk pasien dengan kondisi medis. Dokumen ini menjelaskan definisi, cakupan, peran, kompetensi yang dibutuhkan, kondisi medis yang dipengaruhi faktor psikologi, serta contoh penerapan CLP pada HIV
Dokumen tersebut membahas tentang psikofarmaka yang terbagi menjadi 3 kelompok utama yaitu anti psikosis, anti ansietas, dan anti depresi. Anti psikosis digunakan untuk mengatasi agresivitas dan gangguan psikotik. Sedangkan anti ansietas dan anti depresi berfungsi sebagai obat tambahan untuk mengurangi gejala kecemasan dan depresi. Dokumen juga menjelaskan beberapa contoh obat untuk masing-masing kelompok beserta efek
This document discusses various types of sleep disorders including insomnia, parasomnias like night terrors and sleepwalking, and circadian rhythm disorders. It describes the normal sleep cycle and stages including REM sleep and the different non-REM stages. It notes that REM sleep occurs in cycles throughout the night, increasing in duration closer to morning, while deeper non-REM sleep stages are more prominent in the first half of the night. Several specific sleep disorders are also outlined such as narcolepsy, sleep paralysis, and delayed or advanced sleep phase disorder.
Psikiatri budaya mempelajari hubungan antara budaya, individu, dan gangguan psikologis. Unsur-unsur seperti ras, lingkungan geografis, kedewasaan, intelektual, lingkungan sosial, dan kepercayaan berpengaruh pada kesehatan mental seseorang. Beberapa gangguan seperti latah, bulimia, amok, dan koro memiliki kaitan dengan budaya tertentu. Terapi yang digunakan dalam psikiatri budaya meliputi psikof
Undang-undang ini mengatur tentang upaya kesehatan jiwa di Indonesia yang meliputi upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif untuk menjamin hak setiap orang atas kesehatan jiwa yang optimal dan memberikan perlindungan bagi orang dengan masalah dan gangguan jiwa.
Kp 3.1.42 efek samping psikotropika dan tata laksanaAhmad Muhtar
Dokumen tersebut membahas efek samping dari obat-obat psikotropika yang dapat mempengaruhi sistem neurotransmiter tubuh. Beberapa efek samping yang dijelaskan meliputi gangguan gerakan seperti parkinsonisme, distonia, akathisia, dan tardive dyskinesia. Dokumen juga membahas penatalaksanaan untuk menangani berbagai efek samping tersebut, seperti menurunkan dosis obat, mengganti obat, atau menambah
Dokumen tersebut membahas mengenai gangguan mental organik yang dapat disebabkan oleh penyakit otak primer atau sekunder, cedera otak, atau gangguan sistemik lain yang mempengaruhi otak. Beberapa sindrom yang dijelaskan antara lain demensia, delirium, gangguan perilaku pada demensia, dan sindrom amnesik organik.
Dokumen tersebut membahas tentang Consultation Liaison Psychiatry (CLP) yang merupakan psikiatri penghubung yang memberikan konsultasi bagi dokter dan profesi kesehatan jiwa lainnya, khususnya untuk pasien dengan kondisi medis. Dokumen ini menjelaskan definisi, cakupan, peran, kompetensi yang dibutuhkan, kondisi medis yang dipengaruhi faktor psikologi, serta contoh penerapan CLP pada HIV
Dokumen tersebut membahas tentang psikofarmaka yang terbagi menjadi 3 kelompok utama yaitu anti psikosis, anti ansietas, dan anti depresi. Anti psikosis digunakan untuk mengatasi agresivitas dan gangguan psikotik. Sedangkan anti ansietas dan anti depresi berfungsi sebagai obat tambahan untuk mengurangi gejala kecemasan dan depresi. Dokumen juga menjelaskan beberapa contoh obat untuk masing-masing kelompok beserta efek
This document discusses various types of sleep disorders including insomnia, parasomnias like night terrors and sleepwalking, and circadian rhythm disorders. It describes the normal sleep cycle and stages including REM sleep and the different non-REM stages. It notes that REM sleep occurs in cycles throughout the night, increasing in duration closer to morning, while deeper non-REM sleep stages are more prominent in the first half of the night. Several specific sleep disorders are also outlined such as narcolepsy, sleep paralysis, and delayed or advanced sleep phase disorder.
Psikiatri budaya mempelajari hubungan antara budaya, individu, dan gangguan psikologis. Unsur-unsur seperti ras, lingkungan geografis, kedewasaan, intelektual, lingkungan sosial, dan kepercayaan berpengaruh pada kesehatan mental seseorang. Beberapa gangguan seperti latah, bulimia, amok, dan koro memiliki kaitan dengan budaya tertentu. Terapi yang digunakan dalam psikiatri budaya meliputi psikof
1. PEMERIKSAAN PSIKIATRI
( PSYCHIATRIC EXAMINATION )
• INTERVIEW / WAWANCARA PSIKIATRI : S – D – H
KESADARAN : COMPOSMENTIS – APATIS – DELIRIUM - COMA
KONTAK PSIKIK : BAIK / KURANG / TAK ADA
KONTAK MATA : ADA / TIDAK
SIKAP : KOOPERATIF / TIDAK KOOPERATIF / NEGATIVISTIK
CURIGA / AUTISTIK
KEADAAN AFFEKTIF : EUTHYM (NORMOTHYM) / MENDATAR-TUMPUL /
HYPERTHYM / HYPOTHYM
HIDUP EMOSI : ARUS (CEPAT / LAMBAT)
DALAM / DANGKAL
ECHT / UNECHT
BISA DIRABA RASAKAN
PSIKOMOTOLITAS : - ARUS : CEPAT / LAMBAT
- MUTU : JELAS & TAJAM / TAK JELAS-
TAK TAJAM
-INKOHERENT : ADA / TIDAK
FLIGHT OF IDEA
HEMMUNG / SPERUNG
3. INTERVIEW PSIKIATRIK
• DARI MANA DIMULAI??
PRINSIP : WAWANCARA / TANYA JAWAB “APA SAJA”YANG BISA
MENYIMPULKAN S-D-H
MISALKAN : - IDENTITAS ( BISA DILUASKAN / JANGAN
TERPAKU SEPERTI “KTP” )
- AJAK BICARA : PERIHAL SEKARANG/ DULU / SEJARAH
/ DIRINYA DAN KELUARGA
• “PASIEN & KELUARGA” MASUK KE RUANG PEMERIKSAAAN
- “GAMBARAN” (??)
- PSIKOTIK / NON PSK
- MASALAH ANAK / REMAJA
- MASALAH KELUARGA / PERKAWINAN, DLL
“ JANGAN PERTANYAAN YANG “ANEH” / SENSITIF ??!!”
( PRINSIP PSIKOTERAPI : IBARAT LINGKARAN OBAT NYAMUK MULAI
DARI LUAR
SAMPAI KE TITIK PUSAT / MASALAH UTAMA )