SlideShare a Scribd company logo
PRINSIP DAN TEHNIK
PEMBERIAN OBAT
INTRA VENA DAN RECTAL
1) IMAM RIFA’I
2) MAHARANI SAPUTRI
3) RUT APRILIA KARTINI
Prinsip Pemberian Obat (6 B) :

1. Benar obat
2. Benar pasien
3. Benar dosis pemberian
4. Benar cara pemberian
5. Benar waktu pemberian
6. Benar pendokumentasian
Intravena

Pengertian : Memasukkan cairan obat langsung kedalam
pembuluh darah vena dengan waktu cepat sehingga obat
langsung masuk dalam sistem sirkulasi darah.
Tujuan :

1) Memasukkan obat secara cepat
2) Mempercepat penyerapan obat
3) Untuk menghindari terjadinya kerusakan jaringan
4) Untuk memasukkan obat dalam jumlah yang lebih besar
Lokasi yang Digunkan Untuk Penyuntikan :

1. Pada lengan (vena mediana cubiti / vena cephalica )
2. Pada tungkai (vena saphenosus)
3. Pada leher (vena jugularis) khusus pada anak
4. Pada kepala (vena frontalis, atau vena temporalis) khusus
pada anak
Kelebihan

:

1) bisa untuk pasien yang tidak sadar
2) sering muntah dan tidak kooperatif
3) tidak dapat untuk obat yang mengiritasi
lambung
4) dapat menghindari kerusakan obat di saluran
cerna dan hati
5) bekerja cepat dan dosis ekonomis
6) cepat mencapai konsentrasi
7) dosis tepat
kekurangan :
1) obat yang sudah diberikan tidak dapat ditarik
kembali, sehingga efek toksik lebih mudah
terjadi.
2) Jika penderitanya alergi terhadap obat, reaksi
alergi akan lebih terjadi.
3) Pemberian intravena (iv) harus dilakukan
perlahan-lahan sambil mengawasi respons
penderita
4) konsentrasi awal tinggi toksik, invasive
resiko infeksi,
5) memerlukan keahlian.
Hal-hal yang Diperhatikan
a. Setiap injeksi intra vena dilakukan amat perlahan
antara 50 sampai 70 detik lamanya.
b. Tempat injeksi harus tepat kena pada daerah vena.
c. Jenis spuit dan jarum yang digunakan.
d. Infeksi yang mungkin terjadi selama injeksi.
e. Kondisi atau penyakit klien.
f. Obat yang baik dan benar
g. Pasien yang akan di injeksi adalah pasien yang tepat
dan benar.
h. Dosis yang diberikan harus tepat.
i. harus benar Cara atau rute pemberian obat melalui
injeksi
Teknik Cara Pemberian Obat
Intravena Langsung
Cara memberikan obat melalui vena secara
langsung, di antaranya vena mediana cubiti
(lengan), vena saphenous (tungkai), vena
jugularis (leher), frontalis/temporalis (kepala),
yang bertujuan agar reaksi cepat dan masuk
pada pembuluh darah.
Prosedur Kerja:
1) Cuci tangan.
2) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3) Bebaskan daerah yang disuntik dengan cara membebaskan
daerah yang akan dilakukan penyuntikan dari pakaian dan
apabila tertutup buka atau ke ataskan.
4) Ambil obat dalam tempatnya dengan spuit sesuai dengan
dosis yang akan diberikan. Apabila obat berada dalam
bentuk sediaan bubuk, maka larutkan dengan pelarut
(aquades steril).
5) Pasang perlak atau pengalas di bawah vena yang akan
dilakukan penyuntikan.
6) Kemudian tempatkan obat yang telah diambil pada
bak injeksi.
7) Desinfeksi dengan kapas alkohol.
8) Lakukan pengikatan dengan karet pembendung
(torniquet) pada bagian atas daerah yang akan
dilakukan pemberian obat atau tegangkan dengan
tangan/minta bantuan atau membendung di atas
vena yang akan dilakukan penyuntikan.
9) Ambil spuit yang berisi obat.
10) Lakukan penusukkan dengan lubang menghadap ke
atas dengan memasukkan ke pembuluh darah.
11) Lakukan aspirasi bila sudah ada darah lepaskan
torniquet dan langsung semprotkan obat
hingga habis.
12) Setelah selesai ambil spuit dengan menarik dan
lakukan penekanan pada daerah penusukkan
dengan kapas alkohol, dan spuit yang telah digunakan
letakkan ke dalam bengkok.
13) Catat reaksi pemberian, tanggal, waktu, dan dosis
pemberian obat.
14) Cuci tangan.
Pemberian Obat Intravena
Tidak Langsung
Merupakan cara memberikan obat dengan
menambahkan atau memasukkan obat kedalam
wadah cairan intravena(Melalui Selang) yang
bertujuan untuk meminimalkan efek samping
dan mempertahankan kadar terapetik dalam
darah.
Prosedur Kerja :
1) Cuci tangan
2) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
3) Bebaskan daerah yang akan disuntik, bila menggunakan baju
lengan panjang buka dan ke ataskan
4) Cari tempat penyuntikan obat pada daerah kantong
5) Lakukan desinfeksi dengan kapas alcohol dan stop aliran.
6) Lakukan penyuntikan dengan memasukkan jarum spuit hingga
menembus bagian tengah dan masukkan obat perlahan-lahan
ke dalam kantong / wadah cairan.
7) Setelah selesai tarik spuit dan campur dengan membalikkan
kantong cairan dengan perlahan-lahan dari satu ujung ke ujung
lain.
8) Periksa kecepatan infus.
9) Cuci tangan
10) Catat reaksi pemberian, tanggal, waktu, dan dosis pemberian
obat
Rectal
• Pemberian Obat via Anus / Rektum / Rectal,
Merupakan cara memberikan obat dengan
memasukkan obat melalui anus atau rektum,
dengan tujuan memberikan efek lokal dan
sistemik.
• Pemberian obat supositoria ini diberikan tepat
pada dinding rektal yang melewati sfingter ani
interna.
• Kontra indikasi pada pasien yang mengalami
pembedahan rektal.
Tindakan pengobatan ini disebut pemberian obat
suppositoria yang bertujuan untuk mendapatkan
efek terapi obat, menjadikan lunak pada daerah
feses dan merangsang buang air besar.
Contoh pemberian obat yang memiliki
efek lokal seperti obat dulcolac
supositoria yang berfungsi secara lokal
untuk meningkatkan defekasi dan
contoh efek sistemik pada obat aminofilin
suppositoria dengan berfungsi
mendilatasi bronkus.
Bila obat oral sulit/tdk dpt dilakukan krn:
a.Iritasi lambung
b.Terurai di lambung
c.Terjadi efek lintas pertama
Rectal
Rectal
 Keuntungan :
a. Dpat dipakai jika pasien tidak bisa per-oral
b.Pilihan terbaik pada anak-anak

 Kerugian :
a. Banyak pasien tidak nyaman / risih
Teknik Cara
Pemberian Obat
Melalui Rectal
Prosedur Kerja:
1)
2)
3)
4)
5)
6)

7)
8)
9)
10)
11)

Cuci tangan.
Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
Gunakan sarung tangan.
Buka pembungkus obat dan pegang dengan kain kasa.
Oleskan ujung pada obat suppositoria dengan pelicin.
Regangkan glutea dengan tangan kiri, kemudian masukkan suppositoria
dengan perlahan melalui anus, sfingter anal interna dan mengenai
dinding rektal kurang lebih 10 cm pada orang dewasa, 5 cm pada bayi
atau anak.
setelah selesai tarik jari tangan dan bersihkan daerah sekitar anal dengan
tisu.
Anjurkan pasien untuk tetap berbaring telentang atau miring selama
kurang lebih 5 menit.
Setelah selesai lepaskan sarung tangan ke dalam bengkok.
Cuci tangan.
Catat obat, jumlah dosis, dan cara pemberian.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatanpjj_kemenkes
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasinanang aw aw
 
KD II-Pemberian-Obat-Topikal-Dan-Supositoria.pptx
KD II-Pemberian-Obat-Topikal-Dan-Supositoria.pptxKD II-Pemberian-Obat-Topikal-Dan-Supositoria.pptx
KD II-Pemberian-Obat-Topikal-Dan-Supositoria.pptxSitiNurQomariah1
 
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian ObatPrinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obatpjj_kemenkes
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanPrinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanKampus-Sakinah
 
prinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan im
prinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan imprinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan im
prinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan im4nakmans4
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienzulindarisma
 
Injeksi intravena
Injeksi intravenaInjeksi intravena
Injeksi intravenaADHP
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfﱞﱞ ﱞﱞ ﱞﱞ
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brTeye Onti
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyUlfa Pradipta
 
Konsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan AdaptasiKonsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan AdaptasiWidiastutiwiwi
 

What's hot (20)

Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
 
KD II-Pemberian-Obat-Topikal-Dan-Supositoria.pptx
KD II-Pemberian-Obat-Topikal-Dan-Supositoria.pptxKD II-Pemberian-Obat-Topikal-Dan-Supositoria.pptx
KD II-Pemberian-Obat-Topikal-Dan-Supositoria.pptx
 
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian ObatPrinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanPrinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
 
prinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan im
prinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan imprinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan im
prinsip dan teknik pemberian obat oral, sublingual, ic, sc dan im
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 
Pembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMBPembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMB
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
Ppt kdpk
Ppt kdpkPpt kdpk
Ppt kdpk
 
Injeksi intravena
Injeksi intravenaInjeksi intravena
Injeksi intravena
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
 
Ii. askep hipertensi
Ii. askep hipertensiIi. askep hipertensi
Ii. askep hipertensi
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen br
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copy
 
Konsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan AdaptasiKonsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan Adaptasi
 

Viewers also liked

pemberian obat dalam keperawatan
pemberian obat dalam keperawatanpemberian obat dalam keperawatan
pemberian obat dalam keperawatanindah puspa pratiwi
 
parenteral intravena
parenteral intravenaparenteral intravena
parenteral intravenaMela Roviani
 
Konsep Dasar Pemberian Obat
Konsep Dasar Pemberian ObatKonsep Dasar Pemberian Obat
Konsep Dasar Pemberian ObatvQhy
 
Makalah teknik pemberian obat (UNIVERSITAS NU SBY YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM)
Makalah teknik pemberian obat (UNIVERSITAS NU SBY YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM)Makalah teknik pemberian obat (UNIVERSITAS NU SBY YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM)
Makalah teknik pemberian obat (UNIVERSITAS NU SBY YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM)Ida Part II
 
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)Operator Warnet Vast Raha
 
Prosedur pemberian obat
Prosedur pemberian obatProsedur pemberian obat
Prosedur pemberian obatW Theresia
 
Pemberian Ubat Melalui Suntikan Intradermal
Pemberian Ubat Melalui Suntikan IntradermalPemberian Ubat Melalui Suntikan Intradermal
Pemberian Ubat Melalui Suntikan IntradermalMuhammad Nasrullah
 
Farmakologi-Cara pemberian obat-K2
Farmakologi-Cara pemberian obat-K2Farmakologi-Cara pemberian obat-K2
Farmakologi-Cara pemberian obat-K2Egas Xavier
 
Peran Perawat Dalam Pengobatan klik
Peran Perawat Dalam Pengobatan klikPeran Perawat Dalam Pengobatan klik
Peran Perawat Dalam Pengobatan klikUti Tia
 
parenteral intracutan
parenteral intracutanparenteral intracutan
parenteral intracutanKhoirul Ummah
 
Pemberian Obat-Obatan
Pemberian Obat-ObatanPemberian Obat-Obatan
Pemberian Obat-Obatanpjj_kemenkes
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat
Prinsip dan tehnik pemberian obatPrinsip dan tehnik pemberian obat
Prinsip dan tehnik pemberian obatSTIKES GRAHA MEDIKA
 
Prosedur Pemasangan Infus
Prosedur Pemasangan InfusProsedur Pemasangan Infus
Prosedur Pemasangan InfusYanzhe River's
 

Viewers also liked (20)

pemberian obat dalam keperawatan
pemberian obat dalam keperawatanpemberian obat dalam keperawatan
pemberian obat dalam keperawatan
 
parenteral intravena
parenteral intravenaparenteral intravena
parenteral intravena
 
Konsep Dasar Pemberian Obat
Konsep Dasar Pemberian ObatKonsep Dasar Pemberian Obat
Konsep Dasar Pemberian Obat
 
Makalah teknik pemberian obat (UNIVERSITAS NU SBY YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM)
Makalah teknik pemberian obat (UNIVERSITAS NU SBY YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM)Makalah teknik pemberian obat (UNIVERSITAS NU SBY YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM)
Makalah teknik pemberian obat (UNIVERSITAS NU SBY YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM)
 
Pemberian obat melalui selang intravena
Pemberian obat melalui selang intravenaPemberian obat melalui selang intravena
Pemberian obat melalui selang intravena
 
cara menyuntik SC
cara menyuntik SCcara menyuntik SC
cara menyuntik SC
 
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
 
Prosedur pemberian obat
Prosedur pemberian obatProsedur pemberian obat
Prosedur pemberian obat
 
PEMBERIAN UBAT PARENTERAL
PEMBERIAN UBAT PARENTERALPEMBERIAN UBAT PARENTERAL
PEMBERIAN UBAT PARENTERAL
 
Pemberian Ubat Melalui Suntikan Intradermal
Pemberian Ubat Melalui Suntikan IntradermalPemberian Ubat Melalui Suntikan Intradermal
Pemberian Ubat Melalui Suntikan Intradermal
 
Intra mukular
Intra mukularIntra mukular
Intra mukular
 
Farmakologi-Cara pemberian obat-K2
Farmakologi-Cara pemberian obat-K2Farmakologi-Cara pemberian obat-K2
Farmakologi-Cara pemberian obat-K2
 
Peran Perawat Dalam Pengobatan klik
Peran Perawat Dalam Pengobatan klikPeran Perawat Dalam Pengobatan klik
Peran Perawat Dalam Pengobatan klik
 
parenteral intracutan
parenteral intracutanparenteral intracutan
parenteral intracutan
 
Makalah pemberian obat melalui anus
Makalah pemberian obat melalui anusMakalah pemberian obat melalui anus
Makalah pemberian obat melalui anus
 
Pemberian Obat-Obatan
Pemberian Obat-ObatanPemberian Obat-Obatan
Pemberian Obat-Obatan
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat
Prinsip dan tehnik pemberian obatPrinsip dan tehnik pemberian obat
Prinsip dan tehnik pemberian obat
 
RABIES
RABIESRABIES
RABIES
 
Prosedur Pemasangan Infus
Prosedur Pemasangan InfusProsedur Pemasangan Infus
Prosedur Pemasangan Infus
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 

Similar to Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal

Rute dan efek Pemberian Obat.pptx
Rute dan efek Pemberian Obat.pptxRute dan efek Pemberian Obat.pptx
Rute dan efek Pemberian Obat.pptxdestriRani
 
Makalah pemberian obat sc iv
Makalah pemberian obat sc ivMakalah pemberian obat sc iv
Makalah pemberian obat sc ivImas Nufazah
 
Sediaan rektal.pptx
Sediaan rektal.pptxSediaan rektal.pptx
Sediaan rektal.pptxdaengshau
 
Pemberian obat dan cairanPemberian obat – obatan dan cairan yang digunakan da...
Pemberian obat dan cairanPemberian obat – obatan dan cairan yang digunakan da...Pemberian obat dan cairanPemberian obat – obatan dan cairan yang digunakan da...
Pemberian obat dan cairanPemberian obat – obatan dan cairan yang digunakan da...aulia rahmah
 

Similar to Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal (20)

Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
 
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
 
Prosedur Obat New.ppt
Prosedur Obat New.pptProsedur Obat New.ppt
Prosedur Obat New.ppt
 
Pemberian obat
Pemberian obatPemberian obat
Pemberian obat
 
Pemberian obat
Pemberian obatPemberian obat
Pemberian obat
 
Pemberian obat
Pemberian obatPemberian obat
Pemberian obat
 
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
 
Pemberian obat
Pemberian obatPemberian obat
Pemberian obat
 
La rangki injeksi intravena n subkutan
La rangki injeksi intravena n subkutanLa rangki injeksi intravena n subkutan
La rangki injeksi intravena n subkutan
 
Makalah pemberian obat melalui anus
Makalah pemberian obat melalui anusMakalah pemberian obat melalui anus
Makalah pemberian obat melalui anus
 
Rute dan efek Pemberian Obat.pptx
Rute dan efek Pemberian Obat.pptxRute dan efek Pemberian Obat.pptx
Rute dan efek Pemberian Obat.pptx
 
Makalah pemberian obat sc iv
Makalah pemberian obat sc ivMakalah pemberian obat sc iv
Makalah pemberian obat sc iv
 
Makalah pemberian obat melalui anus
Makalah pemberian obat melalui anusMakalah pemberian obat melalui anus
Makalah pemberian obat melalui anus
 
Makalah pemberian obat melalui anus
Makalah pemberian obat melalui anusMakalah pemberian obat melalui anus
Makalah pemberian obat melalui anus
 
Sediaan rektal.pptx
Sediaan rektal.pptxSediaan rektal.pptx
Sediaan rektal.pptx
 
Farmakologi cara pemberian obat
Farmakologi cara pemberian obatFarmakologi cara pemberian obat
Farmakologi cara pemberian obat
 
Present pemasangan infus
Present pemasangan infusPresent pemasangan infus
Present pemasangan infus
 
La rangki inksiiii sam
La rangki inksiiii samLa rangki inksiiii sam
La rangki inksiiii sam
 
Pemberian obat dan cairanPemberian obat – obatan dan cairan yang digunakan da...
Pemberian obat dan cairanPemberian obat – obatan dan cairan yang digunakan da...Pemberian obat dan cairanPemberian obat – obatan dan cairan yang digunakan da...
Pemberian obat dan cairanPemberian obat – obatan dan cairan yang digunakan da...
 
Intra mukular
Intra mukularIntra mukular
Intra mukular
 

More from Kampus-Sakinah

Askep pada ibu dengan kasus preeklamsi
Askep pada ibu dengan kasus preeklamsiAskep pada ibu dengan kasus preeklamsi
Askep pada ibu dengan kasus preeklamsiKampus-Sakinah
 
Askep kehamilan dengan DM gestasional
Askep kehamilan dengan DM gestasional Askep kehamilan dengan DM gestasional
Askep kehamilan dengan DM gestasional Kampus-Sakinah
 
Sikap & tingkah laku Akhlakul Karimah
Sikap & tingkah laku Akhlakul KarimahSikap & tingkah laku Akhlakul Karimah
Sikap & tingkah laku Akhlakul KarimahKampus-Sakinah
 
Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Kampus-Sakinah
 
Bersikap sesuai akhlak
Bersikap sesuai akhlakBersikap sesuai akhlak
Bersikap sesuai akhlakKampus-Sakinah
 
Hubungan kerja perawat dengan profesi lain
Hubungan kerja perawat dengan profesi lainHubungan kerja perawat dengan profesi lain
Hubungan kerja perawat dengan profesi lainKampus-Sakinah
 
Askep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan PeritonitisAskep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan PeritonitisKampus-Sakinah
 
Asuhan keperawatan dm bu yani
Asuhan keperawatan dm bu yaniAsuhan keperawatan dm bu yani
Asuhan keperawatan dm bu yaniKampus-Sakinah
 
Gangguan sirkulasi dan cairan tubuh i
Gangguan sirkulasi dan cairan tubuh iGangguan sirkulasi dan cairan tubuh i
Gangguan sirkulasi dan cairan tubuh iKampus-Sakinah
 
Aspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunanan
Aspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunananAspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunanan
Aspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunananKampus-Sakinah
 

More from Kampus-Sakinah (20)

Askep pada ibu dengan kasus preeklamsi
Askep pada ibu dengan kasus preeklamsiAskep pada ibu dengan kasus preeklamsi
Askep pada ibu dengan kasus preeklamsi
 
Askep kehamilan dengan DM gestasional
Askep kehamilan dengan DM gestasional Askep kehamilan dengan DM gestasional
Askep kehamilan dengan DM gestasional
 
Sikap & tingkah laku Akhlakul Karimah
Sikap & tingkah laku Akhlakul KarimahSikap & tingkah laku Akhlakul Karimah
Sikap & tingkah laku Akhlakul Karimah
 
Farmakolog is
Farmakolog isFarmakolog is
Farmakolog is
 
Obat susunan saraf
Obat susunan sarafObat susunan saraf
Obat susunan saraf
 
Pengantar statistik
Pengantar statistikPengantar statistik
Pengantar statistik
 
Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)
 
Hukum transplantasi
Hukum transplantasiHukum transplantasi
Hukum transplantasi
 
Bersikap sesuai akhlak
Bersikap sesuai akhlakBersikap sesuai akhlak
Bersikap sesuai akhlak
 
Ciri ciri masyarakat
Ciri ciri masyarakatCiri ciri masyarakat
Ciri ciri masyarakat
 
Hubungan kerja perawat dengan profesi lain
Hubungan kerja perawat dengan profesi lainHubungan kerja perawat dengan profesi lain
Hubungan kerja perawat dengan profesi lain
 
Askep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan PeritonitisAskep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
 
Asuhan keperawatan dm bu yani
Asuhan keperawatan dm bu yaniAsuhan keperawatan dm bu yani
Asuhan keperawatan dm bu yani
 
Anfis perkemihan
Anfis perkemihanAnfis perkemihan
Anfis perkemihan
 
Infeksi nosokomial
Infeksi nosokomialInfeksi nosokomial
Infeksi nosokomial
 
Respon imun
Respon imunRespon imun
Respon imun
 
Gangguan sirkulasi dan cairan tubuh i
Gangguan sirkulasi dan cairan tubuh iGangguan sirkulasi dan cairan tubuh i
Gangguan sirkulasi dan cairan tubuh i
 
Inflamasi akut
Inflamasi akutInflamasi akut
Inflamasi akut
 
Aspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunanan
Aspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunananAspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunanan
Aspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunanan
 
Proses penuaan
Proses penuaanProses penuaan
Proses penuaan
 

Recently uploaded

MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxSriayuAnisaToip
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024SABDA
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfnorazizahnaa21
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfindrawatiahmad62
 
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...Kanaidi ken
 
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)saritharamadhani03
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptDedi Dwitagama
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGEviRohimah3
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comFathan Emran
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawassuprihatin1885
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt xjohan199969
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERIPURWANTOSDNWATES2
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxMasHari12
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusiSusanti94678
 
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis JurnalLidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis JurnalCloudybblz
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxlastri261
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfHernowo Subiantoro
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxDWIHANDOYOPUTRO2
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
 
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis JurnalLidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
 

Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal

  • 1. PRINSIP DAN TEHNIK PEMBERIAN OBAT INTRA VENA DAN RECTAL 1) IMAM RIFA’I 2) MAHARANI SAPUTRI 3) RUT APRILIA KARTINI
  • 2. Prinsip Pemberian Obat (6 B) : 1. Benar obat 2. Benar pasien 3. Benar dosis pemberian 4. Benar cara pemberian 5. Benar waktu pemberian 6. Benar pendokumentasian
  • 3. Intravena Pengertian : Memasukkan cairan obat langsung kedalam pembuluh darah vena dengan waktu cepat sehingga obat langsung masuk dalam sistem sirkulasi darah.
  • 4. Tujuan : 1) Memasukkan obat secara cepat 2) Mempercepat penyerapan obat 3) Untuk menghindari terjadinya kerusakan jaringan 4) Untuk memasukkan obat dalam jumlah yang lebih besar
  • 5. Lokasi yang Digunkan Untuk Penyuntikan : 1. Pada lengan (vena mediana cubiti / vena cephalica ) 2. Pada tungkai (vena saphenosus) 3. Pada leher (vena jugularis) khusus pada anak 4. Pada kepala (vena frontalis, atau vena temporalis) khusus pada anak
  • 6. Kelebihan : 1) bisa untuk pasien yang tidak sadar 2) sering muntah dan tidak kooperatif 3) tidak dapat untuk obat yang mengiritasi lambung 4) dapat menghindari kerusakan obat di saluran cerna dan hati 5) bekerja cepat dan dosis ekonomis 6) cepat mencapai konsentrasi 7) dosis tepat
  • 7. kekurangan : 1) obat yang sudah diberikan tidak dapat ditarik kembali, sehingga efek toksik lebih mudah terjadi. 2) Jika penderitanya alergi terhadap obat, reaksi alergi akan lebih terjadi. 3) Pemberian intravena (iv) harus dilakukan perlahan-lahan sambil mengawasi respons penderita 4) konsentrasi awal tinggi toksik, invasive resiko infeksi, 5) memerlukan keahlian.
  • 8. Hal-hal yang Diperhatikan a. Setiap injeksi intra vena dilakukan amat perlahan antara 50 sampai 70 detik lamanya. b. Tempat injeksi harus tepat kena pada daerah vena. c. Jenis spuit dan jarum yang digunakan. d. Infeksi yang mungkin terjadi selama injeksi. e. Kondisi atau penyakit klien. f. Obat yang baik dan benar g. Pasien yang akan di injeksi adalah pasien yang tepat dan benar. h. Dosis yang diberikan harus tepat. i. harus benar Cara atau rute pemberian obat melalui injeksi
  • 9. Teknik Cara Pemberian Obat Intravena Langsung
  • 10. Cara memberikan obat melalui vena secara langsung, di antaranya vena mediana cubiti (lengan), vena saphenous (tungkai), vena jugularis (leher), frontalis/temporalis (kepala), yang bertujuan agar reaksi cepat dan masuk pada pembuluh darah.
  • 11. Prosedur Kerja: 1) Cuci tangan. 2) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan. 3) Bebaskan daerah yang disuntik dengan cara membebaskan daerah yang akan dilakukan penyuntikan dari pakaian dan apabila tertutup buka atau ke ataskan. 4) Ambil obat dalam tempatnya dengan spuit sesuai dengan dosis yang akan diberikan. Apabila obat berada dalam bentuk sediaan bubuk, maka larutkan dengan pelarut (aquades steril). 5) Pasang perlak atau pengalas di bawah vena yang akan dilakukan penyuntikan.
  • 12. 6) Kemudian tempatkan obat yang telah diambil pada bak injeksi. 7) Desinfeksi dengan kapas alkohol. 8) Lakukan pengikatan dengan karet pembendung (torniquet) pada bagian atas daerah yang akan dilakukan pemberian obat atau tegangkan dengan tangan/minta bantuan atau membendung di atas vena yang akan dilakukan penyuntikan. 9) Ambil spuit yang berisi obat. 10) Lakukan penusukkan dengan lubang menghadap ke atas dengan memasukkan ke pembuluh darah.
  • 13. 11) Lakukan aspirasi bila sudah ada darah lepaskan torniquet dan langsung semprotkan obat hingga habis. 12) Setelah selesai ambil spuit dengan menarik dan lakukan penekanan pada daerah penusukkan dengan kapas alkohol, dan spuit yang telah digunakan letakkan ke dalam bengkok. 13) Catat reaksi pemberian, tanggal, waktu, dan dosis pemberian obat. 14) Cuci tangan.
  • 15. Merupakan cara memberikan obat dengan menambahkan atau memasukkan obat kedalam wadah cairan intravena(Melalui Selang) yang bertujuan untuk meminimalkan efek samping dan mempertahankan kadar terapetik dalam darah.
  • 16. Prosedur Kerja : 1) Cuci tangan 2) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan 3) Bebaskan daerah yang akan disuntik, bila menggunakan baju lengan panjang buka dan ke ataskan 4) Cari tempat penyuntikan obat pada daerah kantong 5) Lakukan desinfeksi dengan kapas alcohol dan stop aliran. 6) Lakukan penyuntikan dengan memasukkan jarum spuit hingga menembus bagian tengah dan masukkan obat perlahan-lahan ke dalam kantong / wadah cairan. 7) Setelah selesai tarik spuit dan campur dengan membalikkan kantong cairan dengan perlahan-lahan dari satu ujung ke ujung lain. 8) Periksa kecepatan infus. 9) Cuci tangan 10) Catat reaksi pemberian, tanggal, waktu, dan dosis pemberian obat
  • 18. • Pemberian Obat via Anus / Rektum / Rectal, Merupakan cara memberikan obat dengan memasukkan obat melalui anus atau rektum, dengan tujuan memberikan efek lokal dan sistemik. • Pemberian obat supositoria ini diberikan tepat pada dinding rektal yang melewati sfingter ani interna. • Kontra indikasi pada pasien yang mengalami pembedahan rektal.
  • 19.
  • 20. Tindakan pengobatan ini disebut pemberian obat suppositoria yang bertujuan untuk mendapatkan efek terapi obat, menjadikan lunak pada daerah feses dan merangsang buang air besar. Contoh pemberian obat yang memiliki efek lokal seperti obat dulcolac supositoria yang berfungsi secara lokal untuk meningkatkan defekasi dan contoh efek sistemik pada obat aminofilin suppositoria dengan berfungsi mendilatasi bronkus.
  • 21. Bila obat oral sulit/tdk dpt dilakukan krn: a.Iritasi lambung b.Terurai di lambung c.Terjadi efek lintas pertama
  • 24.  Keuntungan : a. Dpat dipakai jika pasien tidak bisa per-oral b.Pilihan terbaik pada anak-anak  Kerugian : a. Banyak pasien tidak nyaman / risih
  • 26. Prosedur Kerja: 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10) 11) Cuci tangan. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan. Gunakan sarung tangan. Buka pembungkus obat dan pegang dengan kain kasa. Oleskan ujung pada obat suppositoria dengan pelicin. Regangkan glutea dengan tangan kiri, kemudian masukkan suppositoria dengan perlahan melalui anus, sfingter anal interna dan mengenai dinding rektal kurang lebih 10 cm pada orang dewasa, 5 cm pada bayi atau anak. setelah selesai tarik jari tangan dan bersihkan daerah sekitar anal dengan tisu. Anjurkan pasien untuk tetap berbaring telentang atau miring selama kurang lebih 5 menit. Setelah selesai lepaskan sarung tangan ke dalam bengkok. Cuci tangan. Catat obat, jumlah dosis, dan cara pemberian.