Dokumen ini membahas 12 saraf kranial dan fungsi serta cara pemeriksaannya. Saraf-saraf kranial tersebut adalah saraf olfaktori (penciuman), optikus (penglihatan), okulomotorius (gerakan mata), trochlearis (gerakan mata), trigeminus (wajah dan gigi), abdusen (deviasi mata), fasialis (ekspresi wajah), vestibulocochlearis (pendengaran dan keseimbangan), glosofaringeus (rasa), vagus
Mempelajari tentang pemeriksaan fisik thorax dengan cara inspeksi, pelpasi, perkusi dan auskultasi. serta harus mengetahui suara atau bunyi yang dihasilkan dan batas pemeriksaan antara jantung dan paru. maka perawat dapat mempelajari dan harus mengetahui tentang pemeriksaan paru dan jantung
Prinsip pengkajian pada pasien gawat darurat dan kritis adalah “treat first what kill first”
Pengkajian gawat darurat dilakukan dengan Primary survey dan Secondary Survey (pengkajian primer dan pengkajian sekunder)
Assessment dan intervensi dilakukan secara simultan/bersama-sama dan terus menerus atau Assess, Address, advance
merupakan pemeriksaan yang dilakukan pada perut ibu hamil untuk mengetahui apa yang ada d fundus, lateral kanan dan kiri uterus, menentukan sudah masuk pap atau belum dan untuk mengetahui seberapa jauh penurunan kepala
Mempelajari tentang pemeriksaan fisik thorax dengan cara inspeksi, pelpasi, perkusi dan auskultasi. serta harus mengetahui suara atau bunyi yang dihasilkan dan batas pemeriksaan antara jantung dan paru. maka perawat dapat mempelajari dan harus mengetahui tentang pemeriksaan paru dan jantung
Prinsip pengkajian pada pasien gawat darurat dan kritis adalah “treat first what kill first”
Pengkajian gawat darurat dilakukan dengan Primary survey dan Secondary Survey (pengkajian primer dan pengkajian sekunder)
Assessment dan intervensi dilakukan secara simultan/bersama-sama dan terus menerus atau Assess, Address, advance
merupakan pemeriksaan yang dilakukan pada perut ibu hamil untuk mengetahui apa yang ada d fundus, lateral kanan dan kiri uterus, menentukan sudah masuk pap atau belum dan untuk mengetahui seberapa jauh penurunan kepala
1. 12 SYARAF KRANIAL
1. Nervus Olfaktori (N. I):
- Fungsi: saraf sensorik, untuk penciuman
- Cara Pemeriksaan: pasien memejamkan mata, disuruh membedakan bau yang
dirasakan (kopi, teh,dll)
2. Nervus Optikus (N. II)
- Fungsi: saraf sensorik, untuk penglihatan
- Cara Pemeriksaan: Dengan snelend card, dan periksa lapang pandang
3. Nervus Okulomotoris (N. III)
- Fungsi: saraf motorik, untuk mengangkat kelopak mata keatas, kontriksi pupil,
dan sebagian gerakan ekstraokuler
- Cara Pemeriksaan: Tes putaran bola mata, menggerakan konjungtiva, refleks pupil
dan inspeksi kelopak mata
4. Nervus Trochlearis (N. IV)
- Fungsi: saraf motorik, gerakan mata kebawah dan kedalam
- Cara Pemeriksaan: Sama seperti nervus III
5. Nervus Trigeminus (N. V)
- Fungsi: saraf motorik, gerakan mengunya, sensai wajah, lidah dan gigi, refleks
korenea dan refleks kedip
- Cara Pemeriksaan: menggerakan rahang kesemua sisi, pasien memejamkan mata,
sentuh dengan kapas pada dahi atau pipi. menyentuh permukaan kornea dengan
kapas.
6. Nervus Abdusen (N. VI)
- Fungsi: saraf motorik, deviasi mata ke lateral
- Cara pemeriksaan: sama seperti nervus III
2. 7. Nervus Fasialis (N. VII)
- Fungsi: saraf motorik, untuk ekspresi wajah
- Cara pemeriksaan: senyum, bersiul, mengngkat alis mata, menutup kelopak mata
dengan tahanan, menjulurkan lida untuk membedakan gula dan garam
8. Nervus Verstibulocochlearis (N. VIII)
- Fungsi: saraf sensorik, untuk pendengran dan keseimbangan
- Cara pemeriksaan: test webber dan rinne
9. Nervus Glosofaringeus (N. IX)
- Fungsi: saraf sensorik dan motorik, untuk sensasi rasa
- Cara pemeriksaan: membedakan rasa manis dan asam
10. Nervus Vagus (N. X)
- Fungsi: saraf sensorik dan motorik, refleks muntah dan menelan
- Cara pemeriksaan: menyentuh faring posterior, pasien menelan saliva, disuruh
mengucap ah…
11. Nervus Asesoris (N. XI)
- Fungsi: saraf motorik, untuk menggerakan bahu
- cara pemeriksaan: suruh pasien untuk menggerakan bahu dan lakukan tahanan
sambil pasien melawan tahanan tersebut.
12. Nervus Hipoglosus
- Fugsi: saraf motorik, untuk gerakan lidah
- cara pemeriksaan: pasien disuruh menjulurkan lidah dan menggerakan dari sisi ke
sisi.