SlideShare a Scribd company logo
YUS RENDRA
CEDERA KEPALA
PENYEBAB
Tidak diketahui, 9%
Penyerangan, 11%
Tersengat, 19%
kecelakaan, 20%
Jatuh, 28%
Lainnya, 7%
Sepeda, 3%
Bunuh diri, 1%
Potensi tinggi untuk hasil yang buruk
Kematian terjadi pada tiga titik pada waktunya setelahnya cedera:
- Segera setelah cedera
- Dalam 2 jam setelah cedera
- 3 minggu setelah cedera
ANATOMI OTAK
• 2. Dura mater
• 3. Arachnoid
• 4. Venae sagittalis superiores cerebri
• 5. Sinus sagittalis superior and Falx cerebri
BENTUK CEDERA OTAK
• Subdural
• Epidural
• Intracerebral
• Diffuse Axonal
Injury
• Herniation
6
6
Cedera Otak Traumatik
Cedera Otak
Primer
Cedera Otak
Sekunder
Cedera yang terjadi akibat
langsung dari trauma
terhadap Tulang Kepala
dan Isinya.
Terjadi dalam beberapa
detik setelah cedera
TIDAK BISA diobati.
Proses lanjut Cedera Otak
primer seperti :
Iskemi, Edema Otak
Kenaikan TIK, ICH dan
Herniasi
Terjadi dalam beberapa
Menit, Jam, Hari setelah
Cedera Otak Primer.
Cedera Otak Sekunder
dapat dicegah - diobati.
MEKANISME CEDERA
 Luka langsung
 Cedera kepala yang luka (cedera kepala statis)
 Cedera kepala yang cedera (cedera kepala yang
dinamis)
Cedera (cedera tidak langsung)
JENIS:
• Laserasi kulit kepala
• Patah tulang tengkorak
• Trauma Kepala Kecil
Gegar otak dan sindrom pasca-gegar otak
• Trauma Kepala Utama:
Cerebral contusion
Lacerasi
LASERASI KULIT KEPALA
• Jenis trauma kepala yang paling kecil
• Kulit kepala sangat vaskular berlimpah
perdarahan
• Komplikasi utama adalah infeksi
FRAKTUR TULANG TENGKORAK
– Linear Skull Fracture
– Depressed Skull Fracture
– Diastatic Skull Fracture
– Basal Skull Fracture
– Compound Skull Fracture
– Compound elevated Skull Fracture
– Growing Skull Fracture
PERMASALAHAN DI GAWAT DARURAT
1) HIPOKSIA dan HIPOTENSI - HIPOVOLEMIA:
• Hipoksia & Hipotensi  Outcome
• Hipoksia : PaO2 < 60 mmHg (SpO2 < 90%)
• Hipovolemia / Syok : Sistolik < 90 mmHg.
2) NAIKNYA TIK
- Herniasi
- Iskemia Serebral
3) ADANYA FRAKTUR SERVIKAL : 10-20% .
Angka Kematian Cedera Otak Traumatik
Dengan:
u Hipoksia : 56%
u Hipovolemia : 64%
u Hipoksia + Hipovolemia : 76%
u Tanpa hipoksia + Hipovolemia : 27%
GUIDELINES PRE HOSPITAL :
1. Oksigenasi dan Tekanan Darah
2. Penilaian : GCS
3. Penilaian : Pupil
4. Kelola : Airway, Ventilasi,
5. Kelola : Oksigenasi, Resusitasi
6. Kelola : Cerebral Herniasi
Brain Trauma Foundation 2007
• General Precaution
• Stabilisasi Kardiorespirasi (Airway, Breathing,Circulation)
• Survey Sekunder (Ax, Px Fisik)
• Pemeriksaan Neurologis
• Menentukan Dx Klinis dan pemeriksaan tambahan
• Menentukan Dx Pasti
• Menentukan Tatataksana
Guidelines di Gawat Darurat:
GENERAL PRECAUTION
• - Informed Consent
• - Perlindungan Diri
• - Persiapan Alat dan Sarana
• Airway dan Breathing
- Kontrol Jalan Nafas,
- Oksigenasi Adekuat,
- Cegah Hipoksia dan Hiperkapni (Normokapni).
Kriteria Intubasi
• GCS < 8
• iregular breathing
• RR < 10 or > 40 per minutes
• volume tidal < 3,5 ml / kg BB
• vital capacity < 15 ml / kg BB
• PaO2 < 70 mmHg
• PaCO2 > 50 mmHg
STABILISASI A-B-C
• Circulation
- Cegah peningkatan / penurunan TD
- Kontrol BP / CPP  Normotensi/Slight hypertensi 10-20%.
- CPP (CPP = MAP – ICP) = > 70 mmHg
- Hindari CPP < 50 atau > 90 mmHg.
- Kontrol TIK, obati bila TIK > 20 mmHg.
- Koreksi Asidosis, Gangguan Elektrolit, GDS
Terapi Cairan pada Hipotensi
 Tujuan : Untuk kestabilan sirkulasi.
 Target : Normovolumia, Normotensi, Normoglikemia
: Iso-osmoler.
 Pilihan : NaCl 0,9%, Ringerfundin, Koloid,
: Cairan Pemeliharaan : 1-1,5 ml/kg/h
: Hindari RL, Hindari Dekstrose.
 Dekstrose : diberikan jika hypoglikemi. (GDR < 60 mg%).
PENGELOLAAN PENINGKATAN TIK
• Tindakan umum
• Elevasi kepala 30°
• Meningkatkan venous return  CBV menurun  TIK turun
• Hiperventilasi ringan
• Menyebabkan PCO2   vasokonstriksi  CBV  TIK 
• Pertahankan tekanan perfusi otak
• (CPP) > 70 mmHg >> (CPP=MAP-ICP)
• Pertahankan normovolemia
• Tidak perlu dilakukan dehidrasi, karena menyebabkan CPP  
hipoperfusi iskemia
• Pertahankan normothermia
• Suhu dipertahankan 36-37°C
• Terapi hipothermia (ruangan berAC)
• Pencegahan kejang
• Profilaksi Fenitoin efektif utk mencegah kejang fase dini pasca trauma.
• Kortikosteroid
• Tidak dianjurkan untuk cedera otak
• Bermanfaat untuk anti edema pada peningkatan TIK non trauma, misal tumor /
abses otak
• Manitol
• Osmotik diuresis, bekerja intravaskuler pada BBB yang utuh
• Efek
• Dehidrasi (osmotik diuresis)
• Rheologis
• Antioksidan (free radical scavenger)
• Dosis 0,25-1g/kgBB/pemberian, diberikan 4-6x/hari
• Diberikan atas indikasi:
• Ada tanda klinis terjadinya herniasi
• Klinis & radiologis TIK meningkat
SURVEY SEKUNDER
• Anamnesis
- Identitas
- Keluhan utama
- Mekanisme, waktu, kesadaran, amnesia
- Riwayat mabuk, narkotika, penyakit penyerta dll
• Pemeriksaan Fisik
- Dari ujung kepala – ujung kaki atau
- Per Organ B1 – B6 (Breath, Blood, Brain, Bowel, Bladder,
Bone)
- Pemeriksaan khusus berkaitan dengan cedera otak
Glasgow Coma Scale Score
Eye Opening
Spontaneous 4
To Speech 3
To Pain 3
None 1
Verbal Score
Oriented Conversation 5
Confused Conversation 4
Inappropriate Words 3
Incomprehensible Sounds 2
No vocal sounds 1
Motor Score
Obeys Commands 6
Localized Pain 5
Flex/Withdraw to Pain 4
Abnormal Flexion to Pain 3
Extension to Pain 2
No Movement 1
Total Score: 3 to 15
• Status Mental
• Sadar ?
• Tidak kooperatif?
• Tidak Sadar?
• Glasgow Coma Scale
• <10  Jelek
• < 8 Intubasi
PEMERIKSAAN
NEUROLOGI
Berat : GCS 3-8
Sedang : GCS 9-12
Ringan : GCS 13-15
PENILAIAN GCS
 Merupakan Interaksi dg pasien meliputi :
 Gerak Mata,
 Verbal, Motorik.
 Indikator Signifikan Keparahan COT
 Menunjukan Perbaikan - Perburukan COT
 Dinilai Setelah Penilaian ABC dan Resusitasi.
 Pengukuran GCS :
 Bebas Sedasi, Pelumpuh Otot, Alkohol.
BTF Guideline 2007
PENILAIAN PUPIL
• Dilakukan sejak di lapangan, untuk menentukan :
• Diagnosis, Treatment, and Prognosis.
• Adanya trauma orbital harus dicatat.
• Dilakukan setelah pasien : Resusitasi - Stabilisasi
• Penilaian dilakukan pada Kedua Pupil Kanan-Kiri.
• Fiks atau Dilatasi pupil Dilatasi unilateral/bilateral.
• Fiks : Perbedaan Respon cahaya < 1 mm
• Asimetri : Perbedaan diameter > 1 mm.
REAKSI DAN UKURAN PUPIL
MENENTUKAN DIAGNOSIS
• Anamnesis dan Px
• Radiologis
• Foto polos kepala AP/Lateral
• Foto servikal lateral
• CT Scan
RINGKASAN
JAGA PATENSI JALAN NAFAS
JAGA VENTILASI
ATASI SYOK
PERIKSA NEUROLOGIS
CEGAH CEDERA OTAK SEKUNDER
CARI CEDERA YANG TERKAIT
BILA STABIL, PERIKSA PENUNJANG
BILA PERLU KONSUL BEDAH SARAF
TERUSKAN ASSESMENT
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2cokordawahyu
 
Overview syok
Overview syokOverview syok
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptxPerbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
AditAditya19
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
Ariesta Mp
 
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
Ade Wijaya
 
Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan Neurotik
Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan NeurotikPerbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan Neurotik
Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan Neurotik
Lena Setianingsih
 
Diagnosa multiaksial
Diagnosa multiaksialDiagnosa multiaksial
Diagnosa multiaksialdadadony
 
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala BeratTrauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Aris Rahmanda
 
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisyudhasetya01
 
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke HemoragikLaporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
Aulia Amani
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Syscha Lumempouw
 
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan NeurologisMengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Seascape Surveys
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerJafar Nyan
 
Baca ct scan
Baca ct scanBaca ct scan
Baca ct scan
eka yunita
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolit
Azis Aimaduddin
 
Meningoensefalitis: minireview
Meningoensefalitis: minireviewMeningoensefalitis: minireview
Meningoensefalitis: minireview
Ersifa Fatimah
 

What's hot (20)

Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2
 
Keseimbangan cairan & elektrolit
Keseimbangan cairan & elektrolitKeseimbangan cairan & elektrolit
Keseimbangan cairan & elektrolit
 
Overview syok
Overview syokOverview syok
Overview syok
 
Stroke
StrokeStroke
Stroke
 
Syok pada anak
Syok pada anak Syok pada anak
Syok pada anak
 
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptxPerbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
 
Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan Neurotik
Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan NeurotikPerbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan Neurotik
Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan Neurotik
 
Terapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anakTerapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anak
 
Diagnosa multiaksial
Diagnosa multiaksialDiagnosa multiaksial
Diagnosa multiaksial
 
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala BeratTrauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
 
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
 
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke HemoragikLaporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
 
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan NeurologisMengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskuler
 
Baca ct scan
Baca ct scanBaca ct scan
Baca ct scan
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolit
 
Meningoensefalitis: minireview
Meningoensefalitis: minireviewMeningoensefalitis: minireview
Meningoensefalitis: minireview
 

Similar to Cedera kepala

Neuro-emergency
Neuro-emergencyNeuro-emergency
Neuro-emergency
DVP Nugroho
 
laporan kasus 20 maret 2023.pptx
laporan kasus 20 maret 2023.pptxlaporan kasus 20 maret 2023.pptx
laporan kasus 20 maret 2023.pptx
adeline167395
 
Overview ANLS - Come on 2023-Finals.pptx
Overview ANLS - Come on 2023-Finals.pptxOverview ANLS - Come on 2023-Finals.pptx
Overview ANLS - Come on 2023-Finals.pptx
JessyMariaJoltuwu
 
4 Trauma Kepala & Spinal
4 Trauma Kepala & Spinal4 Trauma Kepala & Spinal
4 Trauma Kepala & Spinal
Andry Sartika, S.Kep.,Ners.,M.Kep
 
-Ppt-Stroke-Iskemik-A.pptx
-Ppt-Stroke-Iskemik-A.pptx-Ppt-Stroke-Iskemik-A.pptx
-Ppt-Stroke-Iskemik-A.pptx
SatyaAgusmansyah1
 
Cedera Kepala
Cedera KepalaCedera Kepala
Manajemen Peningkatan TEKANAN INTRAKRANIAL.ppt
Manajemen Peningkatan TEKANAN INTRAKRANIAL.pptManajemen Peningkatan TEKANAN INTRAKRANIAL.ppt
Manajemen Peningkatan TEKANAN INTRAKRANIAL.ppt
FirstiafinaTiffany1
 
1.1. b. Perdarahan intrakranial, CKB.pdf
1.1. b. Perdarahan intrakranial, CKB.pdf1.1. b. Perdarahan intrakranial, CKB.pdf
1.1. b. Perdarahan intrakranial, CKB.pdf
FitraSari6
 
PBLS5_1102021009_Afif Aziz Firdausy.pdfwww
PBLS5_1102021009_Afif Aziz Firdausy.pdfwwwPBLS5_1102021009_Afif Aziz Firdausy.pdfwww
PBLS5_1102021009_Afif Aziz Firdausy.pdfwww
AfifAziz15
 
Asuhan Keperawatan pada pasien Stroke
Asuhan Keperawatan pada pasien StrokeAsuhan Keperawatan pada pasien Stroke
Asuhan Keperawatan pada pasien Stroke
Herianto Elbcome 300
 
Gadar_Neurologi.ppt
Gadar_Neurologi.pptGadar_Neurologi.ppt
Gadar_Neurologi.ppt
sardiantidwitirta
 
Cedera kepala-penatalaksanaan-di-igd --copy
Cedera kepala-penatalaksanaan-di-igd --copyCedera kepala-penatalaksanaan-di-igd --copy
Cedera kepala-penatalaksanaan-di-igd --copy
Dyah Sepryan's
 
Kejang Demam
Kejang DemamKejang Demam
Kejang Demam
Emmi Pardede
 
Laporan jaga minggu pagi 301022 dr GAN.pptx
Laporan jaga minggu pagi 301022 dr GAN.pptxLaporan jaga minggu pagi 301022 dr GAN.pptx
Laporan jaga minggu pagi 301022 dr GAN.pptx
Adminneurousuid
 
Pre-Event 1 HOPE_Trauma Kepala.pdf
Pre-Event 1 HOPE_Trauma Kepala.pdfPre-Event 1 HOPE_Trauma Kepala.pdf
Pre-Event 1 HOPE_Trauma Kepala.pdf
Gita Sidauruk
 
NURSING MANAGEMENT BRAIN INJURY FOR PATIEN.ppt
NURSING MANAGEMENT BRAIN INJURY FOR PATIEN.pptNURSING MANAGEMENT BRAIN INJURY FOR PATIEN.ppt
NURSING MANAGEMENT BRAIN INJURY FOR PATIEN.ppt
awaldarmawan3
 
doku.pub_trauma-kepala-ppt-presentasi-fixpptx.pdf
doku.pub_trauma-kepala-ppt-presentasi-fixpptx.pdfdoku.pub_trauma-kepala-ppt-presentasi-fixpptx.pdf
doku.pub_trauma-kepala-ppt-presentasi-fixpptx.pdf
ikhsan1611
 
Manajemen Jalan Napas pada trauma Kepala DVN.pptx
Manajemen Jalan Napas pada trauma Kepala DVN.pptxManajemen Jalan Napas pada trauma Kepala DVN.pptx
Manajemen Jalan Napas pada trauma Kepala DVN.pptx
IdaBagusMahendra2
 

Similar to Cedera kepala (20)

Neuro-emergency
Neuro-emergencyNeuro-emergency
Neuro-emergency
 
laporan kasus 20 maret 2023.pptx
laporan kasus 20 maret 2023.pptxlaporan kasus 20 maret 2023.pptx
laporan kasus 20 maret 2023.pptx
 
Overview ANLS - Come on 2023-Finals.pptx
Overview ANLS - Come on 2023-Finals.pptxOverview ANLS - Come on 2023-Finals.pptx
Overview ANLS - Come on 2023-Finals.pptx
 
4 Trauma Kepala & Spinal
4 Trauma Kepala & Spinal4 Trauma Kepala & Spinal
4 Trauma Kepala & Spinal
 
-Ppt-Stroke-Iskemik-A.pptx
-Ppt-Stroke-Iskemik-A.pptx-Ppt-Stroke-Iskemik-A.pptx
-Ppt-Stroke-Iskemik-A.pptx
 
Cedera Kepala
Cedera KepalaCedera Kepala
Cedera Kepala
 
Manajemen Peningkatan TEKANAN INTRAKRANIAL.ppt
Manajemen Peningkatan TEKANAN INTRAKRANIAL.pptManajemen Peningkatan TEKANAN INTRAKRANIAL.ppt
Manajemen Peningkatan TEKANAN INTRAKRANIAL.ppt
 
1.1. b. Perdarahan intrakranial, CKB.pdf
1.1. b. Perdarahan intrakranial, CKB.pdf1.1. b. Perdarahan intrakranial, CKB.pdf
1.1. b. Perdarahan intrakranial, CKB.pdf
 
PBLS5_1102021009_Afif Aziz Firdausy.pdfwww
PBLS5_1102021009_Afif Aziz Firdausy.pdfwwwPBLS5_1102021009_Afif Aziz Firdausy.pdfwww
PBLS5_1102021009_Afif Aziz Firdausy.pdfwww
 
Asuhan Keperawatan pada pasien Stroke
Asuhan Keperawatan pada pasien StrokeAsuhan Keperawatan pada pasien Stroke
Asuhan Keperawatan pada pasien Stroke
 
Gadar_Neurologi.ppt
Gadar_Neurologi.pptGadar_Neurologi.ppt
Gadar_Neurologi.ppt
 
Cedera kepala-penatalaksanaan-di-igd --copy
Cedera kepala-penatalaksanaan-di-igd --copyCedera kepala-penatalaksanaan-di-igd --copy
Cedera kepala-penatalaksanaan-di-igd --copy
 
Kejang Demam
Kejang DemamKejang Demam
Kejang Demam
 
Laporan jaga minggu pagi 301022 dr GAN.pptx
Laporan jaga minggu pagi 301022 dr GAN.pptxLaporan jaga minggu pagi 301022 dr GAN.pptx
Laporan jaga minggu pagi 301022 dr GAN.pptx
 
Pre-Event 1 HOPE_Trauma Kepala.pdf
Pre-Event 1 HOPE_Trauma Kepala.pdfPre-Event 1 HOPE_Trauma Kepala.pdf
Pre-Event 1 HOPE_Trauma Kepala.pdf
 
NURSING MANAGEMENT BRAIN INJURY FOR PATIEN.ppt
NURSING MANAGEMENT BRAIN INJURY FOR PATIEN.pptNURSING MANAGEMENT BRAIN INJURY FOR PATIEN.ppt
NURSING MANAGEMENT BRAIN INJURY FOR PATIEN.ppt
 
doku.pub_trauma-kepala-ppt-presentasi-fixpptx.pdf
doku.pub_trauma-kepala-ppt-presentasi-fixpptx.pdfdoku.pub_trauma-kepala-ppt-presentasi-fixpptx.pdf
doku.pub_trauma-kepala-ppt-presentasi-fixpptx.pdf
 
Manajemen Jalan Napas pada trauma Kepala DVN.pptx
Manajemen Jalan Napas pada trauma Kepala DVN.pptxManajemen Jalan Napas pada trauma Kepala DVN.pptx
Manajemen Jalan Napas pada trauma Kepala DVN.pptx
 
Stroke hemoragik
Stroke hemoragikStroke hemoragik
Stroke hemoragik
 
Diagnosa gangguan kesadaran
Diagnosa gangguan kesadaranDiagnosa gangguan kesadaran
Diagnosa gangguan kesadaran
 

More from yus rendra

normal sinus rhytm
normal sinus rhytmnormal sinus rhytm
normal sinus rhytm
yus rendra
 
SKA / CAD
SKA / CADSKA / CAD
SKA / CAD
yus rendra
 
mekanisme cedera
mekanisme cederamekanisme cedera
mekanisme cedera
yus rendra
 
Peran dan fungsi CI GADAR
Peran dan fungsi CI GADARPeran dan fungsi CI GADAR
Peran dan fungsi CI GADAR
yus rendra
 
Triage Gawat Darurat RS
 Triage Gawat Darurat RS Triage Gawat Darurat RS
Triage Gawat Darurat RS
yus rendra
 
Keseimbangan asam basa
Keseimbangan asam basaKeseimbangan asam basa
Keseimbangan asam basa
yus rendra
 

More from yus rendra (6)

normal sinus rhytm
normal sinus rhytmnormal sinus rhytm
normal sinus rhytm
 
SKA / CAD
SKA / CADSKA / CAD
SKA / CAD
 
mekanisme cedera
mekanisme cederamekanisme cedera
mekanisme cedera
 
Peran dan fungsi CI GADAR
Peran dan fungsi CI GADARPeran dan fungsi CI GADAR
Peran dan fungsi CI GADAR
 
Triage Gawat Darurat RS
 Triage Gawat Darurat RS Triage Gawat Darurat RS
Triage Gawat Darurat RS
 
Keseimbangan asam basa
Keseimbangan asam basaKeseimbangan asam basa
Keseimbangan asam basa
 

Recently uploaded

CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
LinaJuwairiyah1
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
zirmajulianda1
 
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
PratiwiZikri
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
roomahmentari
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
nirmalaamir3
 
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptxPERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
AndrikIrfani
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIAMATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
ratih402596
 

Recently uploaded (8)

CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
 
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
 
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptxPERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
 
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIAMATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
 

Cedera kepala

  • 2. PENYEBAB Tidak diketahui, 9% Penyerangan, 11% Tersengat, 19% kecelakaan, 20% Jatuh, 28% Lainnya, 7% Sepeda, 3% Bunuh diri, 1% Potensi tinggi untuk hasil yang buruk Kematian terjadi pada tiga titik pada waktunya setelahnya cedera: - Segera setelah cedera - Dalam 2 jam setelah cedera - 3 minggu setelah cedera
  • 4. • 2. Dura mater • 3. Arachnoid • 4. Venae sagittalis superiores cerebri • 5. Sinus sagittalis superior and Falx cerebri
  • 5. BENTUK CEDERA OTAK • Subdural • Epidural • Intracerebral • Diffuse Axonal Injury • Herniation
  • 6. 6 6 Cedera Otak Traumatik Cedera Otak Primer Cedera Otak Sekunder Cedera yang terjadi akibat langsung dari trauma terhadap Tulang Kepala dan Isinya. Terjadi dalam beberapa detik setelah cedera TIDAK BISA diobati. Proses lanjut Cedera Otak primer seperti : Iskemi, Edema Otak Kenaikan TIK, ICH dan Herniasi Terjadi dalam beberapa Menit, Jam, Hari setelah Cedera Otak Primer. Cedera Otak Sekunder dapat dicegah - diobati.
  • 7. MEKANISME CEDERA  Luka langsung  Cedera kepala yang luka (cedera kepala statis)  Cedera kepala yang cedera (cedera kepala yang dinamis) Cedera (cedera tidak langsung)
  • 8. JENIS: • Laserasi kulit kepala • Patah tulang tengkorak • Trauma Kepala Kecil Gegar otak dan sindrom pasca-gegar otak • Trauma Kepala Utama: Cerebral contusion Lacerasi
  • 9. LASERASI KULIT KEPALA • Jenis trauma kepala yang paling kecil • Kulit kepala sangat vaskular berlimpah perdarahan • Komplikasi utama adalah infeksi
  • 10. FRAKTUR TULANG TENGKORAK – Linear Skull Fracture – Depressed Skull Fracture – Diastatic Skull Fracture – Basal Skull Fracture – Compound Skull Fracture – Compound elevated Skull Fracture – Growing Skull Fracture
  • 11. PERMASALAHAN DI GAWAT DARURAT 1) HIPOKSIA dan HIPOTENSI - HIPOVOLEMIA: • Hipoksia & Hipotensi  Outcome • Hipoksia : PaO2 < 60 mmHg (SpO2 < 90%) • Hipovolemia / Syok : Sistolik < 90 mmHg. 2) NAIKNYA TIK - Herniasi - Iskemia Serebral 3) ADANYA FRAKTUR SERVIKAL : 10-20% .
  • 12. Angka Kematian Cedera Otak Traumatik Dengan: u Hipoksia : 56% u Hipovolemia : 64% u Hipoksia + Hipovolemia : 76% u Tanpa hipoksia + Hipovolemia : 27%
  • 13. GUIDELINES PRE HOSPITAL : 1. Oksigenasi dan Tekanan Darah 2. Penilaian : GCS 3. Penilaian : Pupil 4. Kelola : Airway, Ventilasi, 5. Kelola : Oksigenasi, Resusitasi 6. Kelola : Cerebral Herniasi Brain Trauma Foundation 2007
  • 14. • General Precaution • Stabilisasi Kardiorespirasi (Airway, Breathing,Circulation) • Survey Sekunder (Ax, Px Fisik) • Pemeriksaan Neurologis • Menentukan Dx Klinis dan pemeriksaan tambahan • Menentukan Dx Pasti • Menentukan Tatataksana Guidelines di Gawat Darurat:
  • 15. GENERAL PRECAUTION • - Informed Consent • - Perlindungan Diri • - Persiapan Alat dan Sarana
  • 16. • Airway dan Breathing - Kontrol Jalan Nafas, - Oksigenasi Adekuat, - Cegah Hipoksia dan Hiperkapni (Normokapni). Kriteria Intubasi • GCS < 8 • iregular breathing • RR < 10 or > 40 per minutes • volume tidal < 3,5 ml / kg BB • vital capacity < 15 ml / kg BB • PaO2 < 70 mmHg • PaCO2 > 50 mmHg STABILISASI A-B-C
  • 17. • Circulation - Cegah peningkatan / penurunan TD - Kontrol BP / CPP  Normotensi/Slight hypertensi 10-20%. - CPP (CPP = MAP – ICP) = > 70 mmHg - Hindari CPP < 50 atau > 90 mmHg. - Kontrol TIK, obati bila TIK > 20 mmHg. - Koreksi Asidosis, Gangguan Elektrolit, GDS
  • 18. Terapi Cairan pada Hipotensi  Tujuan : Untuk kestabilan sirkulasi.  Target : Normovolumia, Normotensi, Normoglikemia : Iso-osmoler.  Pilihan : NaCl 0,9%, Ringerfundin, Koloid, : Cairan Pemeliharaan : 1-1,5 ml/kg/h : Hindari RL, Hindari Dekstrose.  Dekstrose : diberikan jika hypoglikemi. (GDR < 60 mg%).
  • 19. PENGELOLAAN PENINGKATAN TIK • Tindakan umum • Elevasi kepala 30° • Meningkatkan venous return  CBV menurun  TIK turun • Hiperventilasi ringan • Menyebabkan PCO2   vasokonstriksi  CBV  TIK  • Pertahankan tekanan perfusi otak • (CPP) > 70 mmHg >> (CPP=MAP-ICP) • Pertahankan normovolemia • Tidak perlu dilakukan dehidrasi, karena menyebabkan CPP   hipoperfusi iskemia • Pertahankan normothermia • Suhu dipertahankan 36-37°C • Terapi hipothermia (ruangan berAC)
  • 20. • Pencegahan kejang • Profilaksi Fenitoin efektif utk mencegah kejang fase dini pasca trauma. • Kortikosteroid • Tidak dianjurkan untuk cedera otak • Bermanfaat untuk anti edema pada peningkatan TIK non trauma, misal tumor / abses otak
  • 21. • Manitol • Osmotik diuresis, bekerja intravaskuler pada BBB yang utuh • Efek • Dehidrasi (osmotik diuresis) • Rheologis • Antioksidan (free radical scavenger) • Dosis 0,25-1g/kgBB/pemberian, diberikan 4-6x/hari • Diberikan atas indikasi: • Ada tanda klinis terjadinya herniasi • Klinis & radiologis TIK meningkat
  • 22. SURVEY SEKUNDER • Anamnesis - Identitas - Keluhan utama - Mekanisme, waktu, kesadaran, amnesia - Riwayat mabuk, narkotika, penyakit penyerta dll • Pemeriksaan Fisik - Dari ujung kepala – ujung kaki atau - Per Organ B1 – B6 (Breath, Blood, Brain, Bowel, Bladder, Bone) - Pemeriksaan khusus berkaitan dengan cedera otak
  • 23. Glasgow Coma Scale Score Eye Opening Spontaneous 4 To Speech 3 To Pain 3 None 1 Verbal Score Oriented Conversation 5 Confused Conversation 4 Inappropriate Words 3 Incomprehensible Sounds 2 No vocal sounds 1 Motor Score Obeys Commands 6 Localized Pain 5 Flex/Withdraw to Pain 4 Abnormal Flexion to Pain 3 Extension to Pain 2 No Movement 1 Total Score: 3 to 15 • Status Mental • Sadar ? • Tidak kooperatif? • Tidak Sadar? • Glasgow Coma Scale • <10  Jelek • < 8 Intubasi PEMERIKSAAN NEUROLOGI Berat : GCS 3-8 Sedang : GCS 9-12 Ringan : GCS 13-15
  • 24. PENILAIAN GCS  Merupakan Interaksi dg pasien meliputi :  Gerak Mata,  Verbal, Motorik.  Indikator Signifikan Keparahan COT  Menunjukan Perbaikan - Perburukan COT  Dinilai Setelah Penilaian ABC dan Resusitasi.  Pengukuran GCS :  Bebas Sedasi, Pelumpuh Otot, Alkohol. BTF Guideline 2007
  • 25. PENILAIAN PUPIL • Dilakukan sejak di lapangan, untuk menentukan : • Diagnosis, Treatment, and Prognosis. • Adanya trauma orbital harus dicatat. • Dilakukan setelah pasien : Resusitasi - Stabilisasi • Penilaian dilakukan pada Kedua Pupil Kanan-Kiri. • Fiks atau Dilatasi pupil Dilatasi unilateral/bilateral. • Fiks : Perbedaan Respon cahaya < 1 mm • Asimetri : Perbedaan diameter > 1 mm.
  • 27. MENENTUKAN DIAGNOSIS • Anamnesis dan Px • Radiologis • Foto polos kepala AP/Lateral • Foto servikal lateral • CT Scan
  • 28. RINGKASAN JAGA PATENSI JALAN NAFAS JAGA VENTILASI ATASI SYOK PERIKSA NEUROLOGIS CEGAH CEDERA OTAK SEKUNDER CARI CEDERA YANG TERKAIT BILA STABIL, PERIKSA PENUNJANG BILA PERLU KONSUL BEDAH SARAF TERUSKAN ASSESMENT

Editor's Notes

  1. Masalah utama pada cedera kepala berat adalah adanya hipoksia dan hipotensi, peningkatan ICP, dan adanya fraktur cervical spine. Limapuluh persen (50%) pasien cedera kepala berat mengalami hipoksia dan hipotensi yang akan memperburuk outcome> disebut hipokis bila PaO2<60 mmHg ( SpO2 < 90%) dan disebut hipovolemia atau syok adalah bila tekanan sistolik < 90 mmHg. Peningkatan ICP dapat menimbulkan terjadinya herniasai dan iskemi otak. Kejadian fraktur servical spine pada cedra otak berat sekitar 10-20%.
  2. Adanya hipoksia dan hipovolemia akan meningkatkan mortalitas. Pasen cedera otak dengan hipoksia mortalitasnya 56&, dengan hipovolemia 64%, dengan hipoiksia + hipovolemia menjadi 76&, tapi bila tidak ada hipoksia dan hipovolemia turun menjadi 27%. Itu pentingnya penangan pasien di UGD atau tempat kecelakaan untuk menghilangkan hipoksia dan hipovolemia.
  3. Tuntunan tindakan pra RS berdasarkan Brain Trauma Foundation (BTF) guideline tahun 2007 adalah: Oksigenasi dan Tekanan Darah, Assessment: GCS Assessment : Pemeriksaan pupil Terapi: airway, ventilasi, dan Oksigenasi Terapi: resusitasi Cairan Terapi: herniasi serebral
  4. Di Unit Gawat Darurat dilakukan resusitasi Otak dengan cara: 1) metode dasar (airway, breathing, circulation), 2) hipotermia dengan target hipotermi rendah, dan 3) secara farmakologik dengan anestetika intravena, anestetika inhalasi, lidokain, Magnesium, mannitol, natrum laktat hipertonik, alpha-2 agonist dexmedetomidin.
  5. Metode dasar dilakukan dengan cara: Kendalikan airway, oksigenasi adekuat, hindari hipoksia, hiperkapnia (pertahankan normokapnia). Hiperventilasi hanya bila ada herniasi. Kendalikan TD/CPP normotensi atau sedikit hipertensi 10-20%. CPP (CPP = MAP – ICP) 50-70 mmHg (jangan < 50 atau > 70 mmHg). Kendalikan ICP, Terapi bila ICP 20 mmHg. Koreksi asidosis, gangguan elektrolit, gula darah
  6. Masalah Hipotensi: Terapi Cairan: Untuk mempertahankan sirkulasi stabil Target normovolemia, normotensi, iso-osmoler, normoglikemia. Pilihan : NaCl 0,9%, Ringerfundin, hindari RL, koloid, jangan dextrose Dextrose: hanya bila ada hipoglikemia (glukosa darah < 60 mg%). Rumatan 1-1,5 ml/kg/jam
  7. Skore GCS: Pemeriksaan GCS suatu indikator yg nyata harus dilakukan berulang-ulang. Harus dilakukan melalui interaksi dg pasien: rangsangan verbal, sakit GCS harus diukur setelah ABC dinilai dan diresusitasi. GCS diukur sebelum memberikan sedatif atau setelah obat tsb dimetabolisme
  8. Pemeriksaan pupil: Harus dinilai untuk digunakan dalam diagnosa, terapi, dan prognosis. Bila ada trauma orbita harus dicatat, pupil dinilai setelah pasien diresusitasi dan di stabilisasi. Pupil kiri dan kanan harus diidentifikasi: pupil dilatasi bilateral atau unilateral, dilatasi atau fix. Asimetris bila terdapat perbedaan diamter > 1 mm, fix vila respons terhadap cahaya < 1 mm.