SlideShare a Scribd company logo
Ginjal dilihat dari depan


Sistem urinary adalah sistem organ yang
memproduksi, menyimpan, dan mengalirkan
urin. Pada manusia, sistem ini terdiri dari
dua ginjal, dua ureter, kandung kemih, dua
otot sphincter, dan uretra.





GINJAL/ RENAL
URETER
VESICA URINARIA/ KANDUNG KEMIH
URETRA




KEDUDUKAN GINJAL DI BELAKANG DARI
KAVUM
ABDOMINALIS
DI
BELAKANG
PERITONEUM PADA KEDUA SISI VERTEBRA
LUMBALIS III MELEKAT LANGSUNG PADA
DINDING ABDOMEN
FUNGSI GINJAL
- MENGELUARKAN ZAT TOKSIK/ RACUN
- KESEIMBANGAN CAIRAN
- KESEIMBANGAN ASAM BASA
- MENGELUARKAN SISA METABOLISME
(UREUM, KREATIN DLL)






Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di belakang perut
atau abdomen. Ginjal ini terletak di kanan dan kiri tulang belakang
, di bawah hati dan limpa. Di bagian atas (superior) ginjal terdapat
kelenjar adrenal (juga disebut kelenjar suprarenal).
Ginjal bersifat retroperitoneal, yang berarti terletak di belakang
peritoneum yang melapisi rongga abdomen. Kedua ginjal terletak di
sekitar vertebra T12 hingga L3. Ginjal kanan biasanya terletak
sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberi tempat untuk hati.
Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke sebelas dan
duabelas. Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak
perirenal dan lemak pararenal) yang membantu meredam
goncangan.
Ginjal dilihat dari belakang (tulang rusuk dihilangkan)
Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk
mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi
menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya
bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran
yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi.




SETIAP GINJAL TERBUNGKUS SELAPUT TIPIS (KAPSULA
RENALIS) BERUPA JARINGAN FIBRUS BERWARNA UNGU TUA
LAPISAN GINJAL TERBAGI ATAS :
- LAPISAN LUAR (YAITU LAPISAN KORTEKS / SUBSTANTIA
KORTEKALIS)
- LAPISAN DALAM (YAITU MEDULLA (SUBSTANTIA
MEDULLARIS)




Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks, bagian
lebih dalam lagi disebut medulla. Bagian paling dalam
disebut pelvis. Pada bagian medulla ginjal manusia
dapat pula dilihat adanya piramida yang merupakan
bukaan saluran pengumpul. Ginjal dibungkus oleh
lapisan jaringan ikat longgar yang disebut kapsula.
Unit fungsional dasar dari ginjal adalah nefron yang
dapat berjumlah lebih dari satu juta buah dalam satu
ginjal normal manusia dewasa. Nefron berfungsi
sebagai regulator air dan zat terlarut (terutama
elektrolit) dalam tubuh dengan cara menyaring darah,
kemudian mereabsorpsi cairan dan molekul yang
masih diperlukan tubuh. Molekul dan sisa cairan
lainnya akan dibuang. Reabsorpsi dan pembuangan
dilakukan menggunakan mekanisme
pertukaran lawan arus dan kotranspor. Hasil akhir
yang kemudian diekskresikan disebut urin.




Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen penyaring
yang disebut korpuskula (atau badan Malphigi) yang
dilanjutkan oleh saluran-saluran (tubulus).
Setiap korpuskula mengandung gulungan kapiler darah
yang disebut glomerulus yang berada dalam
kapsula Bowman. Setiap glomerulus mendapat aliran
darah dari arteri aferen. Dinding kapiler dari glomerulus
memiliki pori-pori untuk filtrasi atau penyaringan. Darah
dapat disaring melalui dinding epitelium tipis yang
berpori dari glomerulus dan kapsula Bowman karena
adanya tekanan dari darah yang mendorong plasma
darah. Filtrat yang dihasilkan akan masuk ke dalan
tubulus ginjal. Darah yang telah tersaring akan
meninggalkan ginjal lewat arteri eferen.




Tubulus ginjal merupakan lanjutan dari kapsula
Bowman. Bagian yang mengalirkan filtrat glomerular
dari kapsula Bowman disebut
tubulus konvulasi proksimal. Bagian selanjutnya adalah
lengkung Henle yang bermuara pada
tubulus konvulasi distal.
Lengkung Henle diberi nama berdasar penemunya yaitu
Friedrich Gustav Jakob Henle di awal tahun 1860-an.
Lengkung Henle menjaga gradien osmotik dalam
pertukaran lawan arus yang digunakan untuk filtrasi. Sel
yang melapisi tubulus memiliki banyak mitokondria yang
menghasilkan ATP dan memungkinkan terjadinya
transpor aktif untuk menyerap kembali glukosa, asam
amino, dan berbagai ion mineral. Sebagian besar air
(97.7%) dalam filtrat masuk ke dalam tubulus konvulasi
dan tubulus kolektivus melalui osmosis.






Cairan mengalir dari tubulus konvulasi distal ke
dalam sistem pengumpul yang terdiri dari:
tubulus penghubung
tubulus kolektivus kortikal
tubulus kloektivus medularis
Tempat lengkung Henle bersinggungan dengan
arteri aferen disebut aparatus juxtaglomerular,
mengandung macula densa dan
sel juxtaglomerular. Sel juxtaglomerular adalah
tempat terjadinya sintesis dan sekresi renin
Cairan menjadi makin kental di sepanjang
tubulus dan saluran untuk membentuk urin,
yang kemudian dibawa ke kandung kemih
melewati ureter.




NEFRON MEMBERSIHKAN ZAT DENGAN CARA :
- SEPERLIMA PLASMA DISARING MELALUI MEMBRAN
GLOMERULUS & CAIRAN YANG TERBENTU MASUK KE
TUBULUS GINJAL (FILTRASI)
- DALAM TUBULUS, ZAT YANG MASIH BERMANFAAT AKAN
DIABSORBSI KEMBALI SEPERTI AIR DAN ELEKTROLIT, DAN
ZAT YANG TIDAK DIPERLUKAN TIDAK DIREABSORBSI DAN
DIKELUARKAN BERSAMA URINE (REABSORBSI)
- MEKANISME LAIN MELALUI PROSES SEKRESI YAITU ZAT
YANG BERASAL DARI PLASMA DISEKRESIKAN MELALUI EPITEL
TUBULUS KEDALAM LUMEN TUBULUS (SEKRESI)
FUNGSI LAIN GINJAL ADALAH MENGELUARKAN HORMON
ERITROPOETIK (PENGHATURAN PEMBENTUKAN SEL DARAH
MERAH) DAN HORMON RENIN (PENGATURAN TEKANAN
DARAH DAN KESEIMBANGAN ION Na DALAM PLASMA DARAH)






TERDIRI DARI 2 PIPA YANG MASING-MASING
BERSAMBUNG DARI GINJAL KE KANDUNG KEMIH
LAPISAN DINDING URETER TERDIRI DARI :
- LAPISAN LUAR (JARINGAN IKAT/ FIBROSA)
- LAPISAN TENGAH (OTOT POLOS)
LAPISAN DINDING URETER TERJADI GERAKAN
PERISTALTIK TIAP 5 MENIT SEKALI YANG MENDORONG
URINE MELALUI URETER




SEBUAH KANTUNG DENGAN OTOT YANG MULUS DAN
BERFUNGSI SEBAGAI PENAMPUNG AIR SENI YANG
BERUBAH-UBAH JUMLAHNYA KARENA KANDUNG KEMIH
DAPAT MENGEMBANG DAN MENGEMPIS
PROSES MIKSI
- DISTENSI KANDUNG KEMIH (± 250 CC) → REFLEK
KONTRAKSI DINDING KANDUNG KEMIH → RELAKSASI
SPINKTER INTERNUS → RELAKSASI SPINKTER
EKSTERNUS → PENGOSONGAN KANDUNG KEMIH
- KONTRAKSI KANDUNG KEMIH DAN RELAKSASAI
SPINKTER DIHANTARAKAN MELALUI SERABUT SARAF
SIMPATIS
- PERSARAFAN VESIKA URINARIA DIATUR
TORAKOLUMBAL & KRANIAL DARI SISTEM SARAF
OTONOM




MERUPAKAN SALURAN SEMPIT YANG
BERPANGKAL PADA KANDUNG KEMIH
BERFUNGSI MENYALURKAN AIR KEMIH KELUAR
Dalam anatomi, uretra adalah saluran yang
menghubungkan kantung kemih ke lingkungan
luar tubuh. Uretra berfungsi sebagai saluran
pembuang baik pada sistem kemih atau
ekskresi dan sistem seksual. Pada pria,
berfungsi juga dalam sistem reproduksi
sebagai saluran pengeluaran air mani.
Uretra pada wanita
 Pada wanita, panjang uretra sekitar 2,5 sampai 4 cm dan
terletak di antara klitoris dan pembukaan vagina.
 Pria memiliki uretra yang lebih panjang dari wanita. Artinya,
wanita lebih berisiko terkena infeksi kantung kemih atau
sistitis dan infeksi saluran kemih.
Uretra pada pria
 Pada pria, panjang uretra sekitar 20 cm dan berakhir pada
akhir penis.
 Uretra pada pria dibagi menjadi 4 bagian, dinamakan sesuai
dengan letaknya:
 pars pra-prostatica, terletak sebelum kelenjar prostat.
 pars prostatica, terletak di prostat, Terdapat pembukaan
kecil, dimana terletak muara vas deferens.
 pars membranosa, sekitar 1,5 cm dan di lateral terdapat
kelenjar bulbouretralis.
 pars spongiosa/cavernosa, sekitar 15 cm dan melintas di
corpus spongiosum penis.





Ginjal mengatur pH, konsentrasi ion
mineral, dan komposisi air dalam darah.
Ginjal mempertahankan pH plasma darah
pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion
hidronium dan hidroksil. Akibatnya, urin
yang dihasilkan dapat bersifat asam pada
pH 5 atau alkalis pada pH 8.
Kadar ion natrium dikendalikan melalui
sebuah proses homeostasis yang
melibatkan aldosteron untuk
meningkatkan penyerapan ion natrium
pada tubulus konvulasi.


Kenaikan atau penurunan tekanan osmotik darah
karena kelebihan atau kekurangan air akan segera
dideteksi oleh hipotalamus yang akan memberi
sinyal pada kelenjar pituitari dengan umpan balik
negatif. Kelenjar pituitari mensekresi hormon
antidiuretik (vasopresin, untuk menekan sekresi air)
sehingga terjadi perubahan tingkat absorpsi air
pada tubulus ginjal. Akibatnya konsentrasi cairan
jaringan akan kembali menjadi 98%.
Anfis perkemihan

More Related Content

What's hot

Power Point Sistem Pencernaan
Power Point Sistem Pencernaan Power Point Sistem Pencernaan
Power Point Sistem Pencernaan Firdika Arini
 
Cairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitCairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolit
Asyifa Robiatul adawiyah
 
Presentasi konsep keperawatan dorothea elizabeth orem & imogene m. king
Presentasi konsep keperawatan dorothea elizabeth orem & imogene m. kingPresentasi konsep keperawatan dorothea elizabeth orem & imogene m. king
Presentasi konsep keperawatan dorothea elizabeth orem & imogene m. king
Nursestikes
 
Sistem limfatik
Sistem limfatikSistem limfatik
Sistem limfatik
Surya Aldy
 
Anatomi Fisiologi Muskuluskeletal
Anatomi Fisiologi MuskuluskeletalAnatomi Fisiologi Muskuluskeletal
Anatomi Fisiologi Muskuluskeletal
Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya wilayah Cirebon
 
Holistic Care
Holistic CareHolistic Care
Holistic Care
Cahya
 
Osteologi
OsteologiOsteologi
Osteologi
Sabrina untsa
 
Antomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem EndokrinAntomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem Endokrin
Hetty Astri
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
zulindarisma
 
Sistem Integumen
Sistem IntegumenSistem Integumen
Sistem Integumen
Gita Kostania
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
UNIVERSITAS SARIPUTRA INDONESIA TOMOHON
 
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiAnatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
Hetty Astri
 
Anatomi Sistem Urinaria
Anatomi Sistem UrinariaAnatomi Sistem Urinaria
Anatomi Sistem Urinaria
dewisetiyana52
 
Sistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal fullSistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal full
dewisetiyana52
 
ANFIS Kardiovaskuler
ANFIS KardiovaskulerANFIS Kardiovaskuler
ANFIS KardiovaskulerCahya
 
Makalah sistem muskuloskeletal
Makalah sistem muskuloskeletalMakalah sistem muskuloskeletal
Makalah sistem muskuloskeletal
Septian Muna Barakati
 
Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok
fikri asyura
 
Anatomi Urinaria
Anatomi UrinariaAnatomi Urinaria
Anatomi Urinaria
dewisetiyana52
 

What's hot (20)

Power Point Sistem Pencernaan
Power Point Sistem Pencernaan Power Point Sistem Pencernaan
Power Point Sistem Pencernaan
 
Cairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitCairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolit
 
Presentasi konsep keperawatan dorothea elizabeth orem & imogene m. king
Presentasi konsep keperawatan dorothea elizabeth orem & imogene m. kingPresentasi konsep keperawatan dorothea elizabeth orem & imogene m. king
Presentasi konsep keperawatan dorothea elizabeth orem & imogene m. king
 
Sistem limfatik
Sistem limfatikSistem limfatik
Sistem limfatik
 
Anatomi Fisiologi Muskuluskeletal
Anatomi Fisiologi MuskuluskeletalAnatomi Fisiologi Muskuluskeletal
Anatomi Fisiologi Muskuluskeletal
 
Holistic Care
Holistic CareHolistic Care
Holistic Care
 
Osteologi
OsteologiOsteologi
Osteologi
 
Antomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem EndokrinAntomi Fisiologi Sistem Endokrin
Antomi Fisiologi Sistem Endokrin
 
Sistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskularSistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskular
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 
Sistem Integumen
Sistem IntegumenSistem Integumen
Sistem Integumen
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
 
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiAnatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
 
Anatomi Sistem Urinaria
Anatomi Sistem UrinariaAnatomi Sistem Urinaria
Anatomi Sistem Urinaria
 
Sistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal fullSistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal full
 
ANFIS Kardiovaskuler
ANFIS KardiovaskulerANFIS Kardiovaskuler
ANFIS Kardiovaskuler
 
Makalah sistem muskuloskeletal
Makalah sistem muskuloskeletalMakalah sistem muskuloskeletal
Makalah sistem muskuloskeletal
 
Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok
 
Anatomi Urinaria
Anatomi UrinariaAnatomi Urinaria
Anatomi Urinaria
 
Anatomi ginjal
Anatomi ginjalAnatomi ginjal
Anatomi ginjal
 

Similar to Anfis perkemihan

3. anfis-perkemihan
3. anfis-perkemihan3. anfis-perkemihan
3. anfis-perkemihan
TiaraAudia2
 
anfis-perkemihan.ppt
anfis-perkemihan.pptanfis-perkemihan.ppt
anfis-perkemihan.ppt
LauraHutagalung1
 
Materi 6 Perkemihan 1.ppt
Materi 6 Perkemihan 1.pptMateri 6 Perkemihan 1.ppt
Materi 6 Perkemihan 1.ppt
MuhammadRezaPahlevi23
 
SISTEM PERKEMIHAN.pptx
SISTEM PERKEMIHAN.pptxSISTEM PERKEMIHAN.pptx
SISTEM PERKEMIHAN.pptx
ssuserb40bf5
 
Anfis perkemihan
Anfis perkemihanAnfis perkemihan
Anfis perkemihan
Ranni Umma Auliia
 
3. anfis-perkemihan
3. anfis-perkemihan3. anfis-perkemihan
3. anfis-perkemihan
Rima Sudrajat
 
Rangkuman tugas
Rangkuman tugasRangkuman tugas
Perkemihan.ppt
Perkemihan.pptPerkemihan.ppt
Perkemihan.ppt
AnggaN7
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
Widya Puspitasari
 
anatomi sistema urinaria
anatomi sistema urinariaanatomi sistema urinaria
anatomi sistema urinaria
Hambali Aglistya Putra
 
Pemenuhan kebutuhan eliminasi alvi
Pemenuhan kebutuhan eliminasi alviPemenuhan kebutuhan eliminasi alvi
Pemenuhan kebutuhan eliminasi alvi
Operator Warnet Vast Raha
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)
Anatomi Fisiologi  Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)Anatomi Fisiologi  Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)
Andry Sartika, S.Kep.,Ners.,M.Kep
 
Makalah blok 10
Makalah blok 10Makalah blok 10
Makalah blok 10
sancia nathania
 

Similar to Anfis perkemihan (20)

3. anfis-perkemihan
3. anfis-perkemihan3. anfis-perkemihan
3. anfis-perkemihan
 
Anfis perkemihan
Anfis perkemihanAnfis perkemihan
Anfis perkemihan
 
anfis-perkemihan.ppt
anfis-perkemihan.pptanfis-perkemihan.ppt
anfis-perkemihan.ppt
 
Materi 6 Perkemihan 1.ppt
Materi 6 Perkemihan 1.pptMateri 6 Perkemihan 1.ppt
Materi 6 Perkemihan 1.ppt
 
SISTEM PERKEMIHAN.pptx
SISTEM PERKEMIHAN.pptxSISTEM PERKEMIHAN.pptx
SISTEM PERKEMIHAN.pptx
 
Anfis perkemihan
Anfis perkemihanAnfis perkemihan
Anfis perkemihan
 
3. anfis-perkemihan
3. anfis-perkemihan3. anfis-perkemihan
3. anfis-perkemihan
 
Anfis perkemihan
Anfis perkemihanAnfis perkemihan
Anfis perkemihan
 
Rangkuman tugas
Rangkuman tugasRangkuman tugas
Rangkuman tugas
 
Perkemihan.ppt
Perkemihan.pptPerkemihan.ppt
Perkemihan.ppt
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
 
anatomi sistema urinaria
anatomi sistema urinariaanatomi sistema urinaria
anatomi sistema urinaria
 
Fisiologi sistem eksresi
Fisiologi sistem eksresiFisiologi sistem eksresi
Fisiologi sistem eksresi
 
Pengertian sistem urinaria
Pengertian sistem urinariaPengertian sistem urinaria
Pengertian sistem urinaria
 
Pengertian sistem urinaria
Pengertian sistem urinariaPengertian sistem urinaria
Pengertian sistem urinaria
 
Pengertian sistem urinaria
Pengertian sistem urinariaPengertian sistem urinaria
Pengertian sistem urinaria
 
Sistem+kemih
Sistem+kemihSistem+kemih
Sistem+kemih
 
Pemenuhan kebutuhan eliminasi alvi
Pemenuhan kebutuhan eliminasi alviPemenuhan kebutuhan eliminasi alvi
Pemenuhan kebutuhan eliminasi alvi
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)
Anatomi Fisiologi  Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)Anatomi Fisiologi  Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)
 
Makalah blok 10
Makalah blok 10Makalah blok 10
Makalah blok 10
 

More from Kampus-Sakinah

Abortus
AbortusAbortus
Askep pada ibu dengan kasus preeklamsi
Askep pada ibu dengan kasus preeklamsiAskep pada ibu dengan kasus preeklamsi
Askep pada ibu dengan kasus preeklamsi
Kampus-Sakinah
 
Askep kehamilan dengan DM gestasional
Askep kehamilan dengan DM gestasional Askep kehamilan dengan DM gestasional
Askep kehamilan dengan DM gestasional
Kampus-Sakinah
 
Sikap & tingkah laku Akhlakul Karimah
Sikap & tingkah laku Akhlakul KarimahSikap & tingkah laku Akhlakul Karimah
Sikap & tingkah laku Akhlakul Karimah
Kampus-Sakinah
 
Obat susunan saraf
Obat susunan sarafObat susunan saraf
Obat susunan saraf
Kampus-Sakinah
 
Pengantar statistik
Pengantar statistikPengantar statistik
Pengantar statistik
Kampus-Sakinah
 
Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)
Kampus-Sakinah
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanPrinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Kampus-Sakinah
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectalPrinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
Kampus-Sakinah
 
Hukum transplantasi
Hukum transplantasiHukum transplantasi
Hukum transplantasi
Kampus-Sakinah
 
Bersikap sesuai akhlak
Bersikap sesuai akhlakBersikap sesuai akhlak
Bersikap sesuai akhlak
Kampus-Sakinah
 
Ciri ciri masyarakat
Ciri ciri masyarakatCiri ciri masyarakat
Ciri ciri masyarakat
Kampus-Sakinah
 
Hubungan kerja perawat dengan profesi lain
Hubungan kerja perawat dengan profesi lainHubungan kerja perawat dengan profesi lain
Hubungan kerja perawat dengan profesi lain
Kampus-Sakinah
 
Askep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan PeritonitisAskep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Kampus-Sakinah
 
Asuhan keperawatan dm bu yani
Asuhan keperawatan dm bu yaniAsuhan keperawatan dm bu yani
Asuhan keperawatan dm bu yani
Kampus-Sakinah
 
Infeksi nosokomial
Infeksi nosokomialInfeksi nosokomial
Infeksi nosokomial
Kampus-Sakinah
 
Respon imun
Respon imunRespon imun
Respon imun
Kampus-Sakinah
 
Gangguan sirkulasi dan cairan tubuh i
Gangguan sirkulasi dan cairan tubuh iGangguan sirkulasi dan cairan tubuh i
Gangguan sirkulasi dan cairan tubuh i
Kampus-Sakinah
 
Inflamasi akut
Inflamasi akutInflamasi akut
Inflamasi akut
Kampus-Sakinah
 

More from Kampus-Sakinah (20)

Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
Askep pada ibu dengan kasus preeklamsi
Askep pada ibu dengan kasus preeklamsiAskep pada ibu dengan kasus preeklamsi
Askep pada ibu dengan kasus preeklamsi
 
Askep kehamilan dengan DM gestasional
Askep kehamilan dengan DM gestasional Askep kehamilan dengan DM gestasional
Askep kehamilan dengan DM gestasional
 
Sikap & tingkah laku Akhlakul Karimah
Sikap & tingkah laku Akhlakul KarimahSikap & tingkah laku Akhlakul Karimah
Sikap & tingkah laku Akhlakul Karimah
 
Farmakolog is
Farmakolog isFarmakolog is
Farmakolog is
 
Obat susunan saraf
Obat susunan sarafObat susunan saraf
Obat susunan saraf
 
Pengantar statistik
Pengantar statistikPengantar statistik
Pengantar statistik
 
Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanPrinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectalPrinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
Prinsip dan tehnik pemberian obat intravena dan rectal
 
Hukum transplantasi
Hukum transplantasiHukum transplantasi
Hukum transplantasi
 
Bersikap sesuai akhlak
Bersikap sesuai akhlakBersikap sesuai akhlak
Bersikap sesuai akhlak
 
Ciri ciri masyarakat
Ciri ciri masyarakatCiri ciri masyarakat
Ciri ciri masyarakat
 
Hubungan kerja perawat dengan profesi lain
Hubungan kerja perawat dengan profesi lainHubungan kerja perawat dengan profesi lain
Hubungan kerja perawat dengan profesi lain
 
Askep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan PeritonitisAskep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
 
Asuhan keperawatan dm bu yani
Asuhan keperawatan dm bu yaniAsuhan keperawatan dm bu yani
Asuhan keperawatan dm bu yani
 
Infeksi nosokomial
Infeksi nosokomialInfeksi nosokomial
Infeksi nosokomial
 
Respon imun
Respon imunRespon imun
Respon imun
 
Gangguan sirkulasi dan cairan tubuh i
Gangguan sirkulasi dan cairan tubuh iGangguan sirkulasi dan cairan tubuh i
Gangguan sirkulasi dan cairan tubuh i
 
Inflamasi akut
Inflamasi akutInflamasi akut
Inflamasi akut
 

Recently uploaded

tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 

Recently uploaded (20)

tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 

Anfis perkemihan

  • 1.
  • 2.
  • 4.
  • 5.  Sistem urinary adalah sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan mengalirkan urin. Pada manusia, sistem ini terdiri dari dua ginjal, dua ureter, kandung kemih, dua otot sphincter, dan uretra.
  • 7.   KEDUDUKAN GINJAL DI BELAKANG DARI KAVUM ABDOMINALIS DI BELAKANG PERITONEUM PADA KEDUA SISI VERTEBRA LUMBALIS III MELEKAT LANGSUNG PADA DINDING ABDOMEN FUNGSI GINJAL - MENGELUARKAN ZAT TOKSIK/ RACUN - KESEIMBANGAN CAIRAN - KESEIMBANGAN ASAM BASA - MENGELUARKAN SISA METABOLISME (UREUM, KREATIN DLL)
  • 8.    Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di belakang perut atau abdomen. Ginjal ini terletak di kanan dan kiri tulang belakang , di bawah hati dan limpa. Di bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal (juga disebut kelenjar suprarenal). Ginjal bersifat retroperitoneal, yang berarti terletak di belakang peritoneum yang melapisi rongga abdomen. Kedua ginjal terletak di sekitar vertebra T12 hingga L3. Ginjal kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberi tempat untuk hati. Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke sebelas dan duabelas. Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang membantu meredam goncangan.
  • 9. Ginjal dilihat dari belakang (tulang rusuk dihilangkan) Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi.
  • 10.   SETIAP GINJAL TERBUNGKUS SELAPUT TIPIS (KAPSULA RENALIS) BERUPA JARINGAN FIBRUS BERWARNA UNGU TUA LAPISAN GINJAL TERBAGI ATAS : - LAPISAN LUAR (YAITU LAPISAN KORTEKS / SUBSTANTIA KORTEKALIS) - LAPISAN DALAM (YAITU MEDULLA (SUBSTANTIA MEDULLARIS)
  • 11.   Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks, bagian lebih dalam lagi disebut medulla. Bagian paling dalam disebut pelvis. Pada bagian medulla ginjal manusia dapat pula dilihat adanya piramida yang merupakan bukaan saluran pengumpul. Ginjal dibungkus oleh lapisan jaringan ikat longgar yang disebut kapsula. Unit fungsional dasar dari ginjal adalah nefron yang dapat berjumlah lebih dari satu juta buah dalam satu ginjal normal manusia dewasa. Nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat terlarut (terutama elektrolit) dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian mereabsorpsi cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh. Molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang. Reabsorpsi dan pembuangan dilakukan menggunakan mekanisme pertukaran lawan arus dan kotranspor. Hasil akhir yang kemudian diekskresikan disebut urin.
  • 12.   Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen penyaring yang disebut korpuskula (atau badan Malphigi) yang dilanjutkan oleh saluran-saluran (tubulus). Setiap korpuskula mengandung gulungan kapiler darah yang disebut glomerulus yang berada dalam kapsula Bowman. Setiap glomerulus mendapat aliran darah dari arteri aferen. Dinding kapiler dari glomerulus memiliki pori-pori untuk filtrasi atau penyaringan. Darah dapat disaring melalui dinding epitelium tipis yang berpori dari glomerulus dan kapsula Bowman karena adanya tekanan dari darah yang mendorong plasma darah. Filtrat yang dihasilkan akan masuk ke dalan tubulus ginjal. Darah yang telah tersaring akan meninggalkan ginjal lewat arteri eferen.
  • 13.   Tubulus ginjal merupakan lanjutan dari kapsula Bowman. Bagian yang mengalirkan filtrat glomerular dari kapsula Bowman disebut tubulus konvulasi proksimal. Bagian selanjutnya adalah lengkung Henle yang bermuara pada tubulus konvulasi distal. Lengkung Henle diberi nama berdasar penemunya yaitu Friedrich Gustav Jakob Henle di awal tahun 1860-an. Lengkung Henle menjaga gradien osmotik dalam pertukaran lawan arus yang digunakan untuk filtrasi. Sel yang melapisi tubulus memiliki banyak mitokondria yang menghasilkan ATP dan memungkinkan terjadinya transpor aktif untuk menyerap kembali glukosa, asam amino, dan berbagai ion mineral. Sebagian besar air (97.7%) dalam filtrat masuk ke dalam tubulus konvulasi dan tubulus kolektivus melalui osmosis.
  • 14.
  • 15.
  • 16.    Cairan mengalir dari tubulus konvulasi distal ke dalam sistem pengumpul yang terdiri dari: tubulus penghubung tubulus kolektivus kortikal tubulus kloektivus medularis Tempat lengkung Henle bersinggungan dengan arteri aferen disebut aparatus juxtaglomerular, mengandung macula densa dan sel juxtaglomerular. Sel juxtaglomerular adalah tempat terjadinya sintesis dan sekresi renin Cairan menjadi makin kental di sepanjang tubulus dan saluran untuk membentuk urin, yang kemudian dibawa ke kandung kemih melewati ureter.
  • 17.
  • 18.
  • 19.   NEFRON MEMBERSIHKAN ZAT DENGAN CARA : - SEPERLIMA PLASMA DISARING MELALUI MEMBRAN GLOMERULUS & CAIRAN YANG TERBENTU MASUK KE TUBULUS GINJAL (FILTRASI) - DALAM TUBULUS, ZAT YANG MASIH BERMANFAAT AKAN DIABSORBSI KEMBALI SEPERTI AIR DAN ELEKTROLIT, DAN ZAT YANG TIDAK DIPERLUKAN TIDAK DIREABSORBSI DAN DIKELUARKAN BERSAMA URINE (REABSORBSI) - MEKANISME LAIN MELALUI PROSES SEKRESI YAITU ZAT YANG BERASAL DARI PLASMA DISEKRESIKAN MELALUI EPITEL TUBULUS KEDALAM LUMEN TUBULUS (SEKRESI) FUNGSI LAIN GINJAL ADALAH MENGELUARKAN HORMON ERITROPOETIK (PENGHATURAN PEMBENTUKAN SEL DARAH MERAH) DAN HORMON RENIN (PENGATURAN TEKANAN DARAH DAN KESEIMBANGAN ION Na DALAM PLASMA DARAH)
  • 20.    TERDIRI DARI 2 PIPA YANG MASING-MASING BERSAMBUNG DARI GINJAL KE KANDUNG KEMIH LAPISAN DINDING URETER TERDIRI DARI : - LAPISAN LUAR (JARINGAN IKAT/ FIBROSA) - LAPISAN TENGAH (OTOT POLOS) LAPISAN DINDING URETER TERJADI GERAKAN PERISTALTIK TIAP 5 MENIT SEKALI YANG MENDORONG URINE MELALUI URETER
  • 21.
  • 22.   SEBUAH KANTUNG DENGAN OTOT YANG MULUS DAN BERFUNGSI SEBAGAI PENAMPUNG AIR SENI YANG BERUBAH-UBAH JUMLAHNYA KARENA KANDUNG KEMIH DAPAT MENGEMBANG DAN MENGEMPIS PROSES MIKSI - DISTENSI KANDUNG KEMIH (± 250 CC) → REFLEK KONTRAKSI DINDING KANDUNG KEMIH → RELAKSASI SPINKTER INTERNUS → RELAKSASI SPINKTER EKSTERNUS → PENGOSONGAN KANDUNG KEMIH - KONTRAKSI KANDUNG KEMIH DAN RELAKSASAI SPINKTER DIHANTARAKAN MELALUI SERABUT SARAF SIMPATIS - PERSARAFAN VESIKA URINARIA DIATUR TORAKOLUMBAL & KRANIAL DARI SISTEM SARAF OTONOM
  • 23.
  • 24.   MERUPAKAN SALURAN SEMPIT YANG BERPANGKAL PADA KANDUNG KEMIH BERFUNGSI MENYALURKAN AIR KEMIH KELUAR Dalam anatomi, uretra adalah saluran yang menghubungkan kantung kemih ke lingkungan luar tubuh. Uretra berfungsi sebagai saluran pembuang baik pada sistem kemih atau ekskresi dan sistem seksual. Pada pria, berfungsi juga dalam sistem reproduksi sebagai saluran pengeluaran air mani.
  • 25. Uretra pada wanita  Pada wanita, panjang uretra sekitar 2,5 sampai 4 cm dan terletak di antara klitoris dan pembukaan vagina.  Pria memiliki uretra yang lebih panjang dari wanita. Artinya, wanita lebih berisiko terkena infeksi kantung kemih atau sistitis dan infeksi saluran kemih. Uretra pada pria  Pada pria, panjang uretra sekitar 20 cm dan berakhir pada akhir penis.  Uretra pada pria dibagi menjadi 4 bagian, dinamakan sesuai dengan letaknya:  pars pra-prostatica, terletak sebelum kelenjar prostat.  pars prostatica, terletak di prostat, Terdapat pembukaan kecil, dimana terletak muara vas deferens.  pars membranosa, sekitar 1,5 cm dan di lateral terdapat kelenjar bulbouretralis.  pars spongiosa/cavernosa, sekitar 15 cm dan melintas di corpus spongiosum penis.
  • 26.
  • 27.
  • 28.    Ginjal mengatur pH, konsentrasi ion mineral, dan komposisi air dalam darah. Ginjal mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion hidronium dan hidroksil. Akibatnya, urin yang dihasilkan dapat bersifat asam pada pH 5 atau alkalis pada pH 8. Kadar ion natrium dikendalikan melalui sebuah proses homeostasis yang melibatkan aldosteron untuk meningkatkan penyerapan ion natrium pada tubulus konvulasi.
  • 29.  Kenaikan atau penurunan tekanan osmotik darah karena kelebihan atau kekurangan air akan segera dideteksi oleh hipotalamus yang akan memberi sinyal pada kelenjar pituitari dengan umpan balik negatif. Kelenjar pituitari mensekresi hormon antidiuretik (vasopresin, untuk menekan sekresi air) sehingga terjadi perubahan tingkat absorpsi air pada tubulus ginjal. Akibatnya konsentrasi cairan jaringan akan kembali menjadi 98%.