1. Muhammadiyah dan Pemberdayaan Perempuan
Dwi Astuti
1101145018
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
2013
2. ABSTRAK
Aisyiyah merupakan gerakan perempuan Muhammadiyah yang telah diakui
dan dirasakan perannya di dalam masyarakat. Aisyiyah sebagai salah satu
organisasi otonom (Ortom) pertama yang dilahirkan dari rahim
Muhammadiyah, yang memiliki tujuan yang sama dengan Muhammadiyah.
Aisyiyah memiliki program khusus strategis yang visioner, yaitu terhadap
perempuan. Peran dan fungsi perempuan merupakan bagian terpenting dalam
gerak roda kehidupan, bidang ini adalah wilayah yang geluti dan ditekuni
Sunnah sampai sekarang. Gerakan Aisyiyah sejak awal berdiri dan dari waktu
ke waktu terus berkembang dan memberi manfaat bagi peningkatan dan
kemajuan harkat dan martabat perempuan Indonesia. Pada tahun 1919
mendirikan Frobel, sekolah, taman kanak-kanak pertama milik peribumi di
Indonesia. Bersama organisasi wanita lain pada tahun 1928 mempelopori dan
memprakarsai terbentuknya pederasi organisasi wanita yang kemudian sampai
sekarang di kenal dengan KOWANI (Kongres Wanita Indonesia).
Kata kunci : Aisyiyah, organisasi otonom Muhammadiyah
PENDAHULUAN
Organisasi Aisyiyah adalah suatu
awali
organisasi otonom Muhammadiyah
(Siswa Praja) dari ide ide Somodirjo.
yang didirikan bersamaan peringatan
Isra' Mi'raj Nabi Muhammad pada
tanggal 27 rajab 1335 H, bertepatan
19 Mei 1917 M dan diketuai oleh Siti
Bariyah. Nama Aisyiah di cetuskan
oleh KH. Fachruddin, nama ini di
ambil agar perjuangannya seperti
Aisyah
istri
Rasullullah
SAW.
Nasyiatul Aisyiyah adalah organisasi
otonom dan kader Muhammadiyah,
yang merupakan gerakan keputrian,
bergerak di bidang keagamaan dan
kemasyarakatan , Yang berdirinya di
dengan
Dalam
pembentukan
peranannya
Aisyiah
untuk
SP
organisasi
pemberdayaan
perempuan dan masyarakat mulai
dari
bidang
pendidikan
seperti
pendirian taman kanak-kanak, frobel
dan program keluarga sakinah juga
memberi pengetahuan tentang adab
berpakaian muslimah dalam islam,
dalam bidang kesehatan mendirikan
RSKIA (rumah sakit khusus ibu dan
anak),
dalam
bidang
Aisyiyah membuat suatu
ekonomi
program
home industri dan lain-lain. Peran
3. Nasyiatul
Aisyiyah
membekali
para
adalah
terhadap kaum wanita, wanita yang
putri
berpotensial untuk berorganisasi dan
remaja
pengetahuan dan keterampilan.
Selain
itu,
Aisyiyah
memperjuangkan Islam akhirnya di
juga
memperhatikan masalah kaderisasi
dan pengembangan sumber daya
kader di lingkungan Angkatan Muda
Muhammadiyah (AMM) Putri secara
integratif
mengarah
dan
professional
pada
penguatan
yang
dan
pengembangan dakwah amar makruf
nahi mungkar menuju masyarakat
madani.
perspektif
Muhammadiyah
menyatakan bahwa wanita setara
dengan laki-laki, ini juga sesuai
dengan
perlakuan
KH.Ahmad
Dahlan yang sangat memperhatikan
perempuan untuk di jadikan penerus
perjuangan
menyuruh
islam,
para
dan
wanita
juga
untuk
bersekolah di sekolah-sekolah milik
Belanda.
di didik oleh KH Ahmad Dahlan
ialah Siti Bariyah, Siti Dawimah, Siti
Dalalah, Siti Busyro (putri beliau
sendiri), Siti Dawingah, dan Siti
Badilah Zuber. Dengan diadakan
kelompok pengajian wanita dibawah
bimbingan KH. Ahmad Dahlan dan
Nyai
Walidah
organisasi
Muhammadiyah, Sejak berdirinya
Muhammadiyah, KH.Ahmad Dahlan
sangat memperhatikan pembinaan
KH.Ahmad
nama
“Sopo
Sopo
Tresno
belum
Tresno”.
Pengajian
merupakan suatu nama organisasi
hanya
sebuah
perkumpulan
pengajian biasa, untuk memberi
suatu nama yang konkrit suatu
perkumpulan,
beberapa
tokoh
Muhammadiyah seperti KH. Ahmad
Dahlan,
KH.
Mokhtar,
KH.
Fachruddin dan Ki Bagus Hadi
serta
Muhammadiyah
Berdirinya Aisyiyah tak luput dari
berdirinya
(Istri
dengan
Kusuma
PEMBAHASAN
sejarah
antara anak - anak perempuan yang
Dahlan)
Berhubung dengan kesetaraan gender
dalam
didik oleh KH Ahmad Dahlan, di
mengadakan
pengurus
yang
pertemuan
lain
dirumah
Nyai Ahmad Dahlan. Waktu itu
diusulkan nama Fatimah, namun
tidak disetujui. Oleh KH. Fachruddin
dicetuskan nama Aisyiyah, yang
kemudian dipandang tepat dengan
4. harapan perjuangan perkumpulan itu
dianggap sah oleh Tuhan Allah
meniru perjuangan Aisyah, Istri Nabi
hanya untuk menghindari suatu tugas
Muhammad
yang diserahkan. 4) Membulatkan
SAW
yang
selalu
membantu berdakwah.
Peresmian
Aisyiyah
tekad
dilaksanakan
bersamaan peringatan Isra' Mi'raj
Nabi Muhammad pada tanggal 27
untuk
agama
membela
Islam.
kesucian
5)
Menjaga
persaudaraan dan kesatuan kawan
sekerja dan seperjuangan.
rajab 1335 H, bertepatan 19 Mei
Lembaga ini sejak kehadirannya
1917 M dan diketuai oleh Siti
merupakan bagian horizontal dari
Bariyah.
Mi'raj
Muhammadiyah yang membidangi
tersebut merupakan peringatan yang
kegiatan untuk kalangan putri atau
diadakan
kaum
Peringatan
Isra'
Muhammadiyah
untuk
wanita
Muhammadiyah.
pertama kalinya. Selanjutnya, KH.
Komponen perempuan Persyarikatan
Mukhtar
bimbingan
Muhammadiyah telah memberikan
administrasi dan organisasi, sedang
corak tersendiri dalam ranah sosial,
untuk bimbingan jiwa keagamaannya
pendidikan,
dibimbing
keagamaan yang selama ini menjadi
memberi
langsung
oleh
KH.
Ahmad Dahlan.
Setelah
titik
organisasi
ini
sudah
terbentuk maka KH Ahmad Dahlan
memberikan suatu pesan untuk para
pengurus
yang
memperjuangkan
Islam, pesan itu berbunyi: 1) Dengan
keikhlasan hati menunaikan tugasnya
sebagai wanita Islam sesuai dengan
bakat dan
percakapannya, tidak
menghendaki sanjung puji dan tidak
tolak
kesehatan,
gerakannya.
dan
Gerakan
Aisyiyah dari waktu ke waktu terus
berkembang
manfaat
kemajuan
dan
bagi
memberikan
peningkatan
harkat
dan
dan
martabat
perempuan Indonesia. Hasil yang
sangat nyata adalah wujud amal
usaha yang terdiri atas ribuan taman
kanak-kanak, sekolah dasar, hingga
perguruan tinggi.
mundur selangkah karena dicela. 2)
Aisyiyah
Penuh
persyarikatan muhammadiyah yang
itu
keinsyafan, bahwa beramal
harus
berilmu.
mengadakan alasan
3)
Jangan
yang tidak
adalah
organisasi
berazaskan amar ma‟ruf nahi munkar
5. dan berpedoman kepada Al-Qur‟an
koperasi, pertanian, industri rumah
dan Sunnah.
tangga, pedagang kecil atau toko.
Dalam bidang pendidikan sejalan
Pemberdayaan Perempuan oleh
Aisyiyah
dengan
pengembangan
yang
menjadi salah satu pilar utama
Sebagai organisasi perempuan yang
gerakan Aisyiyah, melalui Majelis
bergerak dalam bidang keagamaan
Pendidikan Dasar dan Menengah
dan
serta Majelis Pendidikan Tinggi,
kemasyarakatan,
diharapkan
komitmen
mampu
dan
Aisyiyah
menunjukkan
kiprahnya
untuk
memajukan kehidupan masyarakat
khususnya
dalam
pengentasan
kemiskinan dan ketenagakerjaan.
Aisyiyah
mengembangkan
visi
pendidikan yang berakhlak mulia
untuk umat dan bangsa.
Dengan
tujuan
memajukan
pendidikan (formal, non formal dan
Dengan visi “tertatanya kemampuan
informal)
organisasi dan jaringan aktivitas
kehidupan bangsa hingga terwujud
pemberdayaan
keluarga
manusia muslim yang bertakwa,
untuk meningkatkan kesejahteraan
berakhlak mulia, cakap, percaya
masyarakat”,
pada diri sendiri, cinta tanah air dan
ekonomi
„Aisyiyah
melalui
serta
mencerdaskan
Majelis Ekonomi bergerak di bidang
berguna
bagi
pemberdayaan ekonomi rakyat kecil
diridhai
Allah
dan menengah serta pengembangan-
program
pengembangan ekonomi kerakyatan.
menangani masalah pendidikan dari
Beberapa
program
pemberdayaan
diantaranya : Mengembangkan Bina
usia
masyarakat
SWT,
berbagai
dikembangkan
pra
TK
sampai
serta
untuk
Sekolah
Menengah Umum dan Keguruan.
Usaha Ekonomi Keluarga Aisyiyah
Dalam bidang kesehatan Aisyiyah
(BUEKA) dan Usaha Mikro Kecil
berupa
Menengah
Bersalin, Badan Kesehatan Ibu dan
(UMKM).
Saat
ini
Rumah
Balai
Sakit,
Pengobatan
Rumah
Aisyiyah memiliki dan membina
Anak,
Badan Usaha Ekonomi sebanyak
Posyandu
1426 buah di Wilayah, Daerah dan
berjumlah 280 yang tersebar di
Cabang yang berupa badan usaha
seluruh wilayah Indonesia. Aisyiyah
secara
dan
keseluruhan
6. melalui
Majelis
Kesehatan
dan
Lingkungan Hidup juga metakukan
kampanye
masyarakat
peningkatan
dan
kesadaran
penanggulangan
penyakit berbahaya dan menular,
penanggulangan
NAPZA,
minuman
HIV/AIDS dan
bahaya
merokok
dan
keras,
dengan
menggunakan berbagi
pendekatan
dan bekerjasama dengan berbagi
pihak, meningkatkan pendidikan dan
perlindungan kesehatan reproduksi
perempuan, menyelenggarakan pilot
project sistem pelayanan terpadu
antara lembagakesehatan, dakwah
sosial dan terapi psikologi Islami.
Muhammadiyah dan Pemihakan
terhadap Kaum Perempuan
Dengan
seiringi
kesadaran
perempuan yang mempertanyakan
tentang sejauh manakah peran agama
dalam memberikan rasa aman dari
berbagai tekanan, ketakutan dan
ketidakadilan persoalan agama dan
perempuan menjadi
marak. Dan
sekarang agama mendapat suatu
tantangan baru dengan di anggapnya
agama sebagai salah satu unsur yang
melanggengkan suatu ketidakadilan
bagi perempuan, oleh karena itu pada
agamawan
baik
individu
atau
kelompok di tuntut untuk melihat
Dalam bidang keagamaan Aisyiyah
secara lebih jelas, apakah persoalan
mempunyai program majelis-majelis
itu inheren dalam agama itu sendiri
tablig, Dengan visi untuk menjadi
ataukah persoalan terletak pada tafsir
organisasi dakwah yang mampu
keagamaan, bisa jadi terpengaruh
memberi
oleh kultural tertentu.
keagamaan
pencerahan
untuk
kehidupan
mencapai
masyarakat madani, Majelis Tabligh
mengembangkan
gerakan-gerakan
Dakwah Islam dalam seluruh aspek
kehidupan, menguatkan kesadaran
keagamaan
masyarakat,
mengembangkan materi, strategi dan
media dakwah, serta meningkatkan
kualitas mubalighat.
Perbedaan
gender
tidaklah menjadi
sesungguhnya
masalah selagi
tidak muncul suatu ketidakadilan dan
diskriminasi,
perempuan,
baik
ketidakadilan
termanisfestasi
bentuk
laki-laki
dalam
ketidakadilan,
dan
gender
berbagai
yakni
marjinalisasi subordinasi (anggapan
tidak penting), stereotype (pelabelan
negative),
violesence (kekerasan),
7. beban kerja ganda atau lebih, dan
mengajarkan kepada umat islam agar
sosialisasi
gender,
ideologi
perbedaan
menimbulkan
nilai
peran
berhemat
gender
yang
unsur-unsur yang di ajarkan islam.
ketidakadilan
ini
menyebabkan kerugian bagi laki-laki
maupun perempuan.
tanpa
Di sisi yang lain ini juga membuka
Muhammadiyah untuk terbuka dan
fleksibel
terhadap
Muhammadiyah sebagai organisasi
inovasi
islam
mashlahat,
yang
cukup
besar
dan
menghilangkan
baru
unsur-unsur
yang
walau
membawa
dari
manapun
berpengaruh di Indonesia harus ikut
asalnya inovasi itu asalkan tidak
serta menyumbangkan pemikiranya
bertentangan dengan kedua prinsip di
dalam
pemberdayaan
atas yaitu Qur‟an dan Sunnah, ini
tuntutan
ini
seperti keterbukaan KH. Ahmad
sebenarnya sejalan dengan semangat
Dahlan yang beradaptasi terhadap
tajdid (perubahan) Muhammadiyah
pemikiran dan institusi yang berasal
yang sudah di gagaskan oleh KH
dari kolonial barat dan kristen seperti
Ahmad Dahlan.
sistem
masalah
perempuan
Dengan
ini,
pendirian
KH.Ahmad
pendidikan,
kurikulum,
pakaian, panti asuhan dll.
Dahlan yang keras terhadap taqlid
Peran serta Kontribusi Aisyiyah
dan
dan Nasyiatul Aisyiyah
keterbukaannya
perubahan
terhadap
menjadikan
Muhammadiyah sebagai organisasi
yang dinamis dan bisa menyesuaikan
diri
dengan
perubahan.
Dengan
semboyan kembali kepada Al-Qur‟an
dan Sunnah, KH. Ahmad Dahlan
bersikap keras terhadap aspek-aspek
Dengan tugas dan peran (fungsi)
sederhana ini Aisyiyah telah banyak
memiliki
amal usaha
diberbagai
diantaranya
adalah;
bidang
pendidikan,
kewanitaan,
PKK,
kesehatan dan organisasi wanita.
kultural yang disebut bid‟ah dan
Pimpinan Pusat Aisyiyah berusaha
sikap taqlid yang membelenggu umat
memberi didikan dikalangan wanita
pada hal-hal yang tidak bermanfaat.
islam untuk berpakaian muslimah
Penguburan
sederhana
yang baik, bermoral, dan bermental
contohnya
luhur,
merupaka
yang
suatu
memberikan
bimbingan
8. perkawinan dan kerumahtanggaan,
di tengah kultur masyarakat feodal
tanggung jawab istri dalam dan di
saat itu. Kultur patriarkhis saat itu
luar rumah
benar-benar
mendomestifikasi
motivasi keluarga sejahtera, keluarga
wanita
dalam
kegiatan-kegiatan
bahagia,
rumah
tangga.
tangga,
memberikan
memberikan
bimbingan
Para
orang
pemeliharaan bayi sehat, keluarga
seringkali
berencana, berislam dan sebagainya.
perempuannya keluar rumah untuk
Peran
dan
Aisyiyah
Kontribusi
(NA),
Nasyiatul
bergerak
dalam
bidang dan organisasi gerakan putri
islam,
bidang
kemasyarakatan
Nasyiatul
keagamaan,
dan
Aisyiyah
keputrian.
memberikan
terobosan baru yang inovatif yaitu
mengadakan kegiatan SP (Siswa
Praja)
Wanita.
Mendomestifikasi
wanita
dalam
kegiatan-kegiatan
melarang
tua
anak
aktifitas-aktifitas yang emansipatif.
Namun
dengan
munculnya
(Siawa
Praja)
Wanita,
SP
kultur
patriarkhis dan feodal tersebut bisa
didobrak. Hadirnya SP (Siswa Praja)
Wanita sangat dirasakan manfaatnya,
karena SP (Siswa Praja) Wanita
membekali wanita dan putri-putri
Muhammadiyah
dengan
berbagai
pengetahuan dan ketrampilan.
rumah tangga. Membekali wanita
Prinsip Gerakan Nasyiatul Aisyiyah
dan
Muhammadiyah
(NA), sering juga disebut Nasyiah,
dengan berbagai ilmu pengetahuan
adalah organisasi otonom dan kader
dan keterampilan. Dalam organisasi
Muhammadiyah
Nasyiatul
(NA)
gerakan putri islam yang bergerak di
mengadakan salat jumat bersama,
bidang keagamaan, kemasyarakatan
mengadakan tablig ke luar kota dan
dan keputrian.
putri-putri
Aisyiyah
kampung-kampung,
kursus
administrasi,
memasyarakatkan
mengadakan
dan
ikut
organisasi
Muhammadiyah.
Tujuan
yang
organisasi
merupakan
ini
ialah
membentuk pribadi putri islam yang
berarti bagi agama, keluarga dan
bangsa
menuju
terwujudnya
Kegiatan SP (Siswa Praja) Wanita
masyarakat utama, adil, dan makmur
merupakan terobosan yang inovatif
yang diridhai oleh Allah SWT.
dalam metakukan emansipasi wanita
9. KESIMPULAN
Posisi Aisyiyah dalam Muhammadiyah adalah sebagai suatu organisasi otonom
Muhammadiyah yang di peruntukan untuk perjuangan para wanita muslimah.
Karena lembaga ini adalah bagian horizontal dari organisasi Muhammadiyah
maka fungsi dari lembagaa ini sebagai partner gerak langkah Muhammadiyah, di
mana asas dan tujuannya tidak terpisah dari induk persyarikatan. Aisyiyah adalah
organisasi persyarikatan Muhammadiyah yang berazaskan amar ma‟ruf nahi
munkar dan berpedoman kepada Al-Qur‟an dan Sunnah.
10. DAFTAR PUSTAKA
Shobron, Sudarso. 2008. Studi Kemuhammadiyahan. Surakarta: LPID
Abdul Munir Mulkham. 2010. 1 Abad Muhammadiyah. Jakarta: Penerbit Buku
Kompas
Sari, Zamah dkk. 2011. Kemuhammadiyahan-UHAMKA. Jakarta: Uhamka Press
http://id.wikipedia.org/wiki/Aisyiyah
12. DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
: Dwi Astuti
Tempat / Tanggal Lahir
: Jakarta, 2 Juni 1993
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Kebangsaan
: Warga Negara Indonesia
Alamat
: Jl. Srikaya No.106 RT 03/RW 11
Jati makmur, Pondok Gede Bekasi 17413
Telepon
: 0857 8017 9206
PENDIDIKAN FORMAL
2011– sekarang
: Kuliah di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.
Hamka Program Studi Pendidikan Biologi
2008 – 2011
: SMA Kader Pembangunan Indonesia (KAPIN)
Jurusan IPA
2005 – 2008
: SMPN 154 Jakarta Selatan
1999 – 2005
: SDN Rawajati 03 Pagi Jakarta Selatan
PENGALAMAN ORGANISASI
2008 – 2010
- OSIS ( Kordinator
- Panitia
MOS
(Masa
ROHIS )
Orientasi Sekolah)
- Ketua Keputrian/KAPUT
Rohis
2010 – 2011
- Divisi HUMAS FARIS ( Forum Aktivitas Rohis se-Duren Sawit )
KEMAMPUAN BAHASA
Bahasa Inggris
Bahasa Arab
Bahasa Perancis