DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
Kmd
1. ORGANISASI OTONOM MUHAMMADIYAH
Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kemuhammadiyahan
Disusun oleh :
NURHUDA
13.01.01.0946
SEMESTER 3
JURUSAN EKONOMI MANAJEMEN
STIE KH. AHMAD DAHLAN
2014
2. ORGANISASI OTONOM MUHAMMADIYAH
A. Pendahuluan
Muhammadiyah didirikan oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada
tanggal 18 November 1912. Asas perjuangannya ialah Islam dan kebangsaan Indonesia,
sifatnya nonpolitik. Muhammadiyah bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, dan
sosial menuju kepada tercapainya kebahagiaan lahir batin.
Tujuan Muhammadiyah ialah sebagai berikut :
• Memajukan pendidikan dan pengajaran berdasarkan agama Islam.
• Mengembangkan pengetahuan ilmu agama dan cara-cara hidup menurut
agama Islam.
Untuk mencapai tujuan tersebut, usaha yang dilakukan oleh Muhammadiyah
adalah sebagai berikut:
• Mendirikan sekolah-sekolah yang berdasarkan agama Islam ( dari TK sampai dengan
perguruan tinggi)
• Mendirikan poliklinik-poliklinik, rumah sakit, rumah yatim, dan masjid.
• Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan keagamaan.
Muhammadiyah berusaha untuk mengembalikan ajaran Islam sesuai dengan Al-
Qur'an dan Hadis. Itulah sebabnya penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran agama
Islam secara modern dan memperteguh keyakinan tentang agama Islam sehingga terwujud
masyarakat Islam yang sebenarnya. Kegiatan Muhammadiyah juga telah memperhatikan
pendidikan pemuda yang dinamakan Gerakan Pemuda Muhammadiyah. Sejak berdiri di
Yogyakarta (1912) Muhammadiyah terus mengalami perkembangan yang pesat. Sampai
tahun 1913, Muhammadiyah telah memiliki 267 cabang yang tersebar di Pulau Jawa. Pada
tahun 1935, Muhammadiyah sudah mempunyai 710 cabang yang tersebar di Pulau Jawa,
Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi. Dalam makalah ini akan membahas tentang Otonom
Muhammadiyah yaitu Gerakan Pemuda Muhammadiyah.
B. Gerakan Pemuda Muhammadiyah
Gerakan Pemuda Muhammadiyah Indonesia, sebenarnya telah dimulai sejak
berdirinya BU, namun sejak kongresnya yang pertama perannya telah diambil oleh
golongan atau generasi tua (kaum priayi dan pegawai negeri) sehingga para pemuda
kecewa dan keluar dari organisasi tersebut. Baru beberapa tahun kemudian, tepatnya pada
tanggal 7 Maret 1915 di Batavian berdiri Trikoro Dharmo oleh R. Satiman Wiryosanjoyo,
Kadarman, dan Sunardi. Trikoro Dharmo yang diketui oleh R. Satiman Wiryosanjoyo
3. merupakan organisasi pemuda yang pertama yang anggotanya terdiri atas para siswa
sekolah menengah berasal dari Jawa dan Madura. Trikoro Dharmo, artinya tiga tujuan
mulia, yakni sakti, budi, dan bakti.
Tujuan perkumpulan ini adalah sebagai berikut:
• Mempererat tali persaudaraan antar siswa-siswi bumi putra pada sekolah
menengah dan perguruan kejuruan.
• Menambah pengetahuan umum bagi para anggotanya.
• Membangkitkan dan mempertajam peranan untuk segala bahasa dan
budaya.
Tujuan tersebut sebenarnya baru merupakan tujuan perantara. Adapun tujuan yang
sebenarnya adalah seperti apa yang termuat dalam majalah Trikoro Dharmo yakni
mencapai Jawa raya dengan jalan memperkokoh rasa persatuan antara pemuda-pemuda
Jawa, Sunda, Madura, Bali, dan Lombok. Oleh karena sifatnya yang masih Jawa sentries
maka paran pemuda di luar Jawa (tidak berbudaya Jawa) kurang senang. Untuk
menghindari perpecahan, pada kongresnya di Solo pada tanggal 12 Juni 1918 namanya
diubah menjadi Jong Java (Pemuda Jawa). Sesuai dengan anggaran dasarnya, Jong Java
ini bertujuan untuk mendidik para anggotanya supaya kelak dapat menyumbangkan
tenaganya untuk membangun Jawa raya dengan jalan mempererat persatuan, menambah
pengetahuan, dan rasa cinta pada budaya sendiri. Sejalan dengan munculnya Jong Java,
pemuda-pemuda di daerah lain juga membentuk organisasi-organisasi, seperti Jong
Sumatra Bond, Pasundan, SJong Minahasa, Jong Ambon, Jong Selebes, Jong Batak,
Pemuda Kaum Betawi, Sekar Rukun, Timorees Verbond, dan lain-lain. Pada dasarnya
semua organisasi itu masih bersifat kedaerahan, tetapi semuanya mempunyai cita-cita ke
arah kemajuan Indonesia, khususnya memajukan budaya dan daerah masing-masing.
Gerakan Pemuda Muhammadiyah mempunyai visi dan misi yaitu: Visi
Muhammadiyah adalah Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam yang berlandaskan pada
Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan watak tajdid yang dimiliki senantiasa istiqamah dan
aktif dalam melaksanakan Dakwah Islam Amar Ma’ruf Nahi Munkar disegala bidang
sehingga menjadi rahmatan li al-‘alamin bagi umat, bangsa, dan dunia kemanusiaan
menuju terciptanya masyarakat utama yang diridhai Allah Subhanahu Wata’ala dalam
kehidupan di dunia ini.
4. Misi Muhammadiyah adalah
• Menegakkan keyakinan tauhid yang murni sesuai dengan ajaran Allah SWT, yang
dibawa oleh Rasul Allah yang disyariatkan sejak Nabi Nuh AS hingga Nabi
Muhammad SAW.
• Memahami agama dengan menggunakan akal pikiran sesuai dengan ajaran Islam
untuk menjawab dan menyelesaikan persoalan-persoalan kehidupan yang bersifat
duniawi.
• Menyebarluaskan ajaran Islam yang bersumber kepada Al-Qur’an sebagai kitab Allah
yang terakhir untuk umat manusia dan Sunnah Rasul.
• Mewujudkan amalan-amalan Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan
masyarakat.
Tugas dan Peran Pemuda Muhammadiyah :
• Menanamkan kesadaran dan pentingnya peranan putra-putri Muhammadiyah sebagai
pelangsung gerakan Muhammadiyah serta kesadaran organisasi.
• Mendorong terbentuknya organisasi atau gerakan pemuda sebagai tempat bagi putra-
putri Muhammadiyah yang berdiri sendiri dalam pengayoman Muhammadiyah yang
berbentuk pengkhususan. (Pemuda, Pelajar, Mahasiswa, Olah Raga, Kebudayaan, dan
sebagainya).
• Memberi bantuan bimbingan dan pengayoman kepada organisasi-organisasi tersebut
serta menjadikan penghubung aktif secara timbale balik.
• Memimpin dan menyelenggarakan musyawarah kerja.
C. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan sampai sekarang masih terdapat
Organisasi Gerakan Pemuda Muhammadiyah yang sampai saat ini masih berjalan dan
yang mempunyai tugas, tujuan, peran dan visi misi Pemuda Muhammadiyah yang jelas.
Serta mempunyai struktur organisasi dan kegiatan yang diorganisir dengan baik dan
benar.