Muhammadiyah didirikan pada 18 November 1912 di Yogyakarta oleh KH Ahmad Dahlan sebagai gerakan Islam yang berusaha membersihkan ajaran agama dari penyimpangan dan memajukan pendidikan serta kesejahteraan masyarakat. Selama satu abad berdiri, Muhammadiyah telah berkembang menjadi organisasi Islam terbesar di Indonesia dengan berbagai kegiatan dalam bidang pendidikan, kesehatan, sosial, dan ekonomi.
3. SEJARAH BERDIRINYA MUHAMMADIYAH
a) SEJARAH BERDIRINYA
Muhammadiyah didirikan di Kampung Kauman Yogyakarta, oleh seorang yang bernama Muhammad
Darwis, kemudian dikenal dengan KH Ahmad Dahlan (beliau adalah pegawai kesultanan Kraton Yogyakarta
sebagai seorang Khatib dan sebagai pedagang),
dimulai dengan memberikan pelajaran/pengetahuannya kepada laki-laki, kaum Ibu muda dalam forum
pengajian yang disebut "Sidratul Muntaha". Pada siang hari pelajaran untuk anak-anak laki-laki dan
perempuan. Pada malam hari untukpara pemuda.
Kesepakatan bulat pendirian Muhamadiyah terjadi pada tanggal 18 November 1912 M atau 8 Zulhijah 1330
H. Tepat Tgl 20 Desember 1912 diajukanlah surat permohonan kepada Gubernur Jenderal Hindia Belanda,
agar perserikatan ini diberi izin resmi dan diakui sebagai suatu badan hukum.
Setelah 20 bulan, akhirnya pemerintah Hindia Belanda mengakui Muhammadiyah sebagai badan hukum,
tertuang dalam Gouvernement Besluit tanggal 22 Agustus 1914, No. 81, Penyusunan anggaran dasar
banyak dibantu oleh R. Sosrosugondo, guru bahasa Melayu Kweekschool Jetis.
1913 -1918 beliau telah mendirikan Sekolah 5 buah MI, tahun 1919 mendirikan Hooge School
Muhammadiyah ialah MA. Tahun 1921 diganti namanya menjadi Kweek School Muhammadiyah,
tahun 1923, menjadi dua, laki-laki sendiri perempuan sendiri,
akhirnya pada tahun 1930 namanya dirubah menjadi Mu`allimin dan Mu`allimat.
4. ARTI MUHAMMADIYAH
Arti Bahasa (Etimologis)
Muhamadiyah berasal dari kata bahasa Arab "Muhammad", yaitu nama nabi dan rasul Allah yang
terakhir. Kemudian mendapatkan "ya" nisbiyah, yang artinya menjeniskan. Jadi, Muhamadiyah berarti
"umat Muhammad saw." atau "pengikut Muhammad saw.", yaitu semua orang Islam yang mengakui
dan meyakini bahwa Nabi Muhammad saw. adalah hamba dan pesuruh Allah yang terakhir.
Arti Istilah (Terminologi)
Secara istilah, Muhamadiyah merupakan gerakan Islam, dakwah amar makruf nahi munkar, berakidah
Islam dan bersumber pada Alquran dan sunah, didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tanggal 8
Zulhijah 1330 H, bertepatan 18 November 1912 Miladiyah di kota Yogyakarta. Gerakan ini diberi nama
Muhammadiyah oleh pendirinya dengan maksud untuk berpengharapan baik, dapat mencontoh dan
meneladani jejak perjuangan Rasulullah saw. dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi
agama Islam, semata-mata demi terwujudnya 'Izzul Islam wal muslimin, kejayaan Islam sebagai realita
dan kemuliaan hidup umat Islam sebagai realita.
5. MAKSUD DAN TUJUAN
MUHAMMADIYAH
maksud dan tujuan Muhammadiyah sejak berdiri hingga sekarang ini telah
mengalami beberapa kali perubahan redaksional, perubahan susunan bahasa dan
istilah. Tetapi, dari segi isi, maksud dan tujuan Muhammadiyah tidak berubah dari
semula.Pada waktu pertama berdirinya Muhamadiyah memiliki maksud dan tujuan
untuk menyebarkan pengajaran Kanjeng Nabi Muhammad saw. kepada penduduk
bumi-putra, dan memajukan hal agama Islam
Hingga tahun 2000, terjadi tujuh kali perubahan redaksional maksud dan tujuan
Muhamadiyah. Dalam muktamarnya yang ke-44 yang diselenggarakan di Jakarta
bulan Juli 2000 telah ditetapkan maksud dan tujuan Muhamadiyah, yaitu
Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat
utama, adil dan makmur yang diridhai Allah SWT.
6. AMAL USAHA
MUHAMMADIYAH
pertama melalui pendidikan, yaitu dengan mendirikan sekolah Muhammadiyah.
menekankan pentingnya pemurnian tauhid dan ibadah, seperti meniadakan kebiasaan :
1). menujuhbulani (Jawa: tingkeban), yaitu selamatan bagi orang yang hamil pertama kali memasuki
bulan ke tujuh. Kebiasaan ini merupakan peninggalan dari adat-istiadat Jawa kuno, biasanya
diadakan dengan membuat rujak dari kelapa muda yang belum berdaging yang dikenal dengan
nama cengkir dicampur dengan berbagai bahan lain, seperti buah delima, buah jeruk, dan lain-lain.
2). membaca Barzanji, yaitu suatu karya puisi serta syair-syair yang mengandung banyak pujaan
kepada Nabi Muhammad saw. yang disalahartikan. Dalam acara-acara semacam ini, Muhammadiyah
menilai, ada kecenderungan yang kuat untuk mengultus individukan seorang wali atau nabi, sehingga
hal itu dikhawatirkan dapat merusak kemurnian tauhid
3). ada juga acara yang disebut "khaul", atau yang lebih populer disebut khal, yaitu memperingati hari
dan tanggal kematian seseorang setiap tahun sekali, dengan melakukan ziarah dan penghormatan
secara besar-besaran terhadap arwah orang-orang alim dengan upacara yang berlebih-lebihan.
Acara seperti ini oleh Muhammadiyah juga dipandang dapat mengerohkan tauhid.
7. AMAL USAHA
MUHAMMADIYAH
4). Bacaan surat Yasin dan bermacam-macam zikir yang hanya khusus dibaca pada malam
Jumat dan hari-hari tertentu adalah suatu bid'ah. Begitu juga ziarah hanya pada waktu-waktu
tertentu dan pada kuburan tertentu, ibadah yang tidak ada dasarnya dalam
agama, juga harus ditinggalkan. Yang boleh adalah ziarah kubur dengan tujuan untuk
mengingat adanya kematian pada setiap makhluk Allah. Mendoakan kepada orang
yang masih hidup atau yang sudah mati dalam Islam sangat dianjurkan. demikian juga
berzikir dan membaca Alquran juga sangat dianjurkan dalam Islam. Akan tetapi, jika di
dalam berzikir dan membaca Alquran itu diniatkan untuk mengirim pahala kepada
orang yang sudah mati, hal itu tidak berdasar pada ajaran agama, oleh karena itu harus
ditinggalkan
5). tahlilan dan selawatan pada hari kematian ke-3, ke-7, ke-40, ke-100, dan ke-1000 hari,
hal itu merupakan bid'ah yang mesti ditinggalkan dari perbuatan Islam. Selain itu, masih
banyak lagi hal-hal yang ingin diusahakan oleh Muhammadiyah dalam memurnikan
tauhid.
8. PERKEMBANGAN
MUHAMMADIYAH
Dalam usia satu abad, alhamdulillah Muhammadiyah masih tegak berdiri dan terus berkembang ke seluruh
penjuru tanah air, bahkan di beberapan negara telah berdiri cabang khusus seperti di Singapura, Jerman,
Belanda, Australia, Mesir, dll.
kemajuan amal usaha Muhamadiyah telah banyak berkembang, yang meliputi berbagai bidang kehidupan.
Yaitu:
1). Perkembangan Muhamadiyah dalam bidang keagamaan
terbentuknya Majlis Tarjih (1927), yaitu lembaga yang menghimpun ulama-ulama dalam Muhammadiyah
yang secara tetap mengadakan permusyawaratan dan memberi fatwa-fatwa dalam bidang keagamaan, serta
memberi tuntunan mengenai hukum. Majlis ini banyak telah bayak memberi manfaat bagi jamaah dengan
usaha-usahanya yang telah dilakukan
2). Dalam bidang pendidikan, usaha yang ditempuh Muhammadiyah meliputi:
• mendirikan sekolah-sekolah umum dengan memasukkan ke dalamnya ilmu-ilmu keagamaan,
dan
• mendirikan madrasah-madrasah yang juga diberi pendidikan pengajaran ilmu-ilmu
pengetahuan umum.
• mendirikan perguruan tinggi ilmu agama dan umum tidak ada lagi pembedaan mana ilmu
agama dan ilmu umum. Semuanya adalah perintah dan dalam naungan agama, Kini jumlah
sekolah yang didirikan telah mencapai ribuan serta ratusan perguruan tinggi
9. 4). Dalam bidang kemasyarakatan, usaha-usaha yang telah dilakukan Muhammadiyah meliputi:
• Mendirikan rumah-rumah sakit modern, lengkap dengan segala peralatan, membangun balai-balai
pengobatan, rumah bersalin, apotek, dan sebagainya, yang kini jumlahnya sdudah ratusan.
• Mendirikan panti-panti asuhan anak yatim, baik putra maupun putri untuk menyantuni mereka.
• Mendirikan perusahaan percetakan, penerbitan, dan toko buku yang banyak memublikasikan
majalah-majalah, brosur dan buku-buku yang sangat membantu penyebarluasan paham-paham
keagamaan, ilmu, dan kebudayaan Islam. Dan Pengusahaan dana bantuan hari tua, yaitu dana
yang diberikan pada saat seseorang tidak lagi bisa bekerja karena usia telah tua atau cacat
jasmani.
5). Dalam bidang politik, usaha-usaha Muhammadiyah meliputi:
• Menentang pemerintah Hindia Belanda yang mewajibkan pajak atas ibadah kurban. Hal ini
berhasil dibebaskan.
• Ikut aktif dalam keanggotaan MIAI (Majelis Islam A'la Indonesia) dan menyokong sepenuhnya
tuntutan Gabungan Politik Indonesia (GAPI) agar Indonesia mempunyai parlemen di zaman
penjajahan. Begitu juga pada kegiatan-kegiatan Islam Internasional, seperti Konferensi Islam Asia
Afrika, Muktamar Masjid se-Dunia, dan sebagainya, Muhammadiyah ikut aktif di dalamnya.
10. ORGANISASI YANG BERNAUNG DI BAWAH
ORGANISASI
1. Aisyiyah
2. Nasyiatul 'Aisyiyah (NA)
3. Pemuda Muhammadiyah
4. Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM) /Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM)
5. Ikatan Mahasiswa Muhamadiyyah (IMM)
6. Tapak Suci Putra Muhamadiyah
7. Gerakan Kepanduan Hizbul-Wathan (HW)
Organisasi-organisasi otonom tersebut termasuk kelompok Angkatan Muda Muhammadiyah
(AMM). Keenam organisasi otonom ini berkewajiban mengemban fungsi sebagai pelopor,
pelangsung, dan penyempurna amal usaha Muhammadiyah.
11. PERIODE KEPEMIMPINAN
MUHAMMADIYAH
1. K.H. Ahmad Dahlan (1912--
1923)
2. K.H. Ibrahim (1923--1932)
3. K.H. Hisyam (1932--1936)
4. K.H. Mas Mansur (1936--
1942)
5. Ki Bagus Hadikusumo
(1942--1953)
6. A.R. Sutan Mansyur (1952--
1959)
7. H.M. Yunus Anis (1959--
1968)
8. K.H. Ahmad Badawi (1962--1968)
9. K.H. Fakih Usman/H.A.R.
Fakhrudin (1968--1971)
10. K.H. Abdur Razak Fakhruddin
(1971--1990)
11. Prof Dr. K.H. A. Azhar Basyir,
M.A. (1990--1995)
12. Prof. Dr. H.M. Amien Rais/Prof.
Dr. H.A. Syafii Maarif (1995--2000)
13. Prof. Dr. H.A. Syafii Maarif (2000-
-2005)
14. Prof. DR. H. Din Syamsuddin,
M.A. (2005-2010)
12. KEYAKINAN DAN CITA-CITA HIDUP
MUHAMMADIYAH
1. Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah agama Allah
2. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan: Alquran: kitab Allah yang
diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw.
3. Muhammadiyah bekerja untuk teraksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi bidang-bidang:
Akidah , Akhlak , Ibadah , Muamalah Duniawiyah
4. Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya akidah Islam yang murni, bersih dari gejala-gejala
kemusyrikan, bid'ah, dan khurafat,
5. Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak mulia dengan berpedoman
kepada ajaran-ajaran Alquran dan Sunnah Rasul, tidak bersendi kepada nilai-nilai ciptaan
manusia.
6. Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh Rasulullah Saw. tanpa
tambahan dan perubahan dari manusia.
7. Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya muamalat duniawiyat (pengolahan dunia dan
pembinaan masyarakat) dengan berdasarkan ajaran agama serta menjadikan semua
kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepada Allah SWT.
13. #MUHAMMADIYAH SEBAGAI ORMAS
ISLAM TERBESAR
1. Muhammadiyah adalah gerakan berasas Islam, bercita-cita dan
bekerja untuk terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya,
untuk melaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan
khalifah Allah di muka bumi.
2. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang
telah mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai
sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dan negara Republik
Indonesia yang berfilsafat Pancasila, untuk berusaha bersama-sama
menjadikan suatu negara yang adil, makmur dan diridhai Allah SWT.
Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.