SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
EVALUASI PROSES DAN
HASIL BELAJAR MATEMATIKA
KELOMPOK II (DUA)
Alifiah Margolang
Atika Rahmi
Ela Oktaviana Ritonga
Zuraida
Login
EVALUASI
PROSES DAN
HASIL BELAJAR
MATEMATIKA
PRINSIP-PRINSIP
EVALUASI
ALAT EVALUASI
SASARAN ATAU
OBJEK
PENILAIAN
SUBYEK
EVALUASI
Subyek Evaluasi
Subyek evaluasi adalah orang yang melakukan
pekerjaan evaluasi. Siapa yang dapat disebut
sebagai subyek evaluasi untuk setiap tes,
ditentukan oleh suatu aturan pembagian tugas
atau ketentuan yang berlaku
CONTOH
BACK TO MENU
Contoh:
 Untuk melaksanakan evaluasi tentang prestasi belajar atau
pencapaian maka sebagai subyek evaluasi adalah guru.
 Untuk melaksanakan evaluasi sikap yang menggunakan
sebuah skala maka sebagai subyeknya dapat meminta
petugas yang ditunjuk, dengan didahului oleh suatu latihan
melaksanakn evaluasi tersebut.
 Untuk melaksanakan evaluasi terhadap kepribadian
dimana menggunakan sebuah alat ukur yang sudah
distandarisasikan maka subyeknya adalah ahli-ahli
psikologi. Di samping alatnya yang harus bersifat rahasia
maka subyek evaluasi haruslah seorang yang betul-betul
ahli karena jawaban dan tingkah laku orang yang dites
harus diinterpretasikan dengan cara-cara tertentu.
BACK
Prinsip-prinsip Evaluasi
Menurut Anas Sudijono ada tiga prinsip yaitu:
 Prinsip Keseluruhan
 Prinsip Kesinambungan
 Prinsip Obyektivitas
Menurut Ahmad Hamid, prinsip-prinsip evaluasi di bagi menjadi
enam yaitu:
 Sesuaikan Dengan Tujuan Penggunaan
 Materinya Sesuaikan Dengan Cakupan Kurikulum
 Sesuaikan Dengan Tujuan Pengukuran (Taksonomi)
 Sesuaikan Dengan Tujuan Pembelajaran (SK, KD, I)
 Harus Dapat Memotivasi Siswa Agar Mau Belajar
 Memiliki Kriteria Tes yang Baik
BACK TO MENU
Sesuaikan Dengan Tujuan
Penggunaan
Di Sekolah ada tahapan-tahapan
pelaksanaan evaluasi, yaitu:
 Evaluasi Penempatan
 Evaluasi Formatif
 Evaluasi Diagnostic
 Evaluasi Sumatif
BACK
Materinya Sesuaikan Dengan
Cakupan Kurikulum
Dalam melaksanakan kegiatan evaluasi,
maka alat ukur (soal-soal ujian) yang
digunakan harus mencakup atau mewakili
seluruh materi sesuai dengan tuntutan
kurikulum dan tingkatan kelas serta
periodenya. Sehingga kesimpulan yang
diperoleh tidak salah dan sekaligus dalam
mengambil keputusan.
BACK
Sesuaikan Dengan Tujuan
Pengukuran (Taksonomi)
Taksonomi merupakan jenjang (tingkatan) kemampuan
yang diharapkan dimiliki oleh siswa setelah mengikuti
proses pembelajarn. Jenis taksonomi yang dikenal yaitu
Taksonomi Bloom,
Blom membagi jenjang kemampuan siswa atas 6 macam
yaitu:
 Pengetahuan
 Pemahaman
 Penerapan
 Analisis
 Sintesis
 Evaluasi
BACK
Sesuaikan Dengan Tujuan
Pembelajaran (SK, KD, I)
Dalam kurikulum 2004 (KBK) sudah disebutkan standar
kompetensi dari setiap mata pelajaran. Kemudian standar
kompetensi dijabarkan menjadi beberapa buah kompetensi
dasar ini dijabarkan lagi menjadi beberapa buah indikator.
“Oleh karena itu, dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi
dikenal beberapa istilah Standar Kompetensi, Kompetensi
Dasar dan Indikator yang menunjukkan seberapa kompeten
peserta didik mencapai materi yang dituntut kurikulum”. Di
sini diperlukan pengetahuan dan pemahaman guru dalam
menyusun soal untuk mengukur apa yang terkandung pada
setiap indikator dan menemukan, tujuan-tujuan itu
diharapkan dapat memberi bentuk dan arah kepada metode
mengajar, bahan pelajaran, dan prosedur evaluasi yang akan
dilaksanakan guru.
BACK
Harus Dapat Memotivasi Siswa
Agar Mau Belajar
Pelaksanaan evaluasi harus dilaksanakan
dengan objektif, agar siswa termotivasi untuk
giat belajar. Kalau sekiranya siswa
beranggapan bahwa tanpa belajar keras pun
aku akan naik kelas, akan lulus akan dapat
nilai baik, akan diterima di sekolah itu, dan
sebagaianya, maka hal ini merupakan
semacam mala petaka bagi dunia pendidikan
kita.
BACK
Memiliki Kriteria Tes yang Baik
Sebagai alat ukur, suatu tes baru dapat
dikatakan berhasil menjalankan fungsi ukurnya
apabila ia mampu memberikan hasil ukur yang
cermat dan akurat. Tes yang hasil ukurnya tidak
cermat atau tidak dapat menunjukkan perbedaan-
perbedaan kecil yang ada pada objek ukurnya
tidaklah banyak memberikan informasi yang
berguna. Oleh karena itu sebelum perangkat soal
(tes) digunakan untuk mengukur hasil belajar
siswa, maka tes itu harus diadakan uji-coba untuk
dianalisis.
BACK
Prinsip Keseluruhan
Prinsip keseluruhan atau prinsip menyeluruh juga
dikenal dengan istilah prinsip komprehensif. Dengan prinsip
komprehensif dimaksud di sini bahwa evaluasi hasil belajar
dapat dikatakan terlaksana dengan baik apabila evaluasi
tersebut dilaksanakan secara bulat utuh atau menyeluruh.
Evaluasi hasil belajar dapat mengungkapkan aspek proses
berpikir jug adapat mengungkap aspek kejiwaan yaitu aspek
nilai atau sikap dan aspek keterampilan yang melekat pada
diri masing-masing individu peserta didik.
Dengan melakukan evaluasi hasil belajar secara bulat,
utuh menyeruh akan diperoleh bahan-bahan keterangan dan
informasi yang lengkap mengenai keadaan dan
perkembangan subyek diidk yang sedanga dijadikan sasaran
evaluasi.
BACK
Prinsip Kesinambungan
Prinsip kesinambungan juga dikenal dengan istilah
prinsip kontinuitas. Dengan prinsip kesinambungan
dimaksudkan di sini bahwa evaluasi belajar yang
dilaksanakan secara teratur dan sambung-menyambung dari
waktu ke waktu.
Evaluasi hasil belajar yang dilaksanakan secara
berkesinambungan juga dimaksud agar pihak evaluator
(guru, dosen dan lain-lain) dapat memperoleh kepastian dan
kemantapan dalam menentukan langkah-langkah atau
merumuskan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang perlu
diambil untuk masa-mas selanjutnya, gar tujuan pengajaran
sebangaimana telah dirumuskan pada Tujuan Instruksional
Khusus (TIK) dapat dicapai dengan sebaik-baiknya.
BACK
Prinsip Obyektivitas
Prinsip obyektivitas mengandung makna,
bahwa evaluasi hasil belajar dapat dinyatakan
sebagai evaluasi yang baik apabila dapat terlepas
dari faktor-faktor yang sifatnya subyektif.
Sehubungan dengan itu, dalam pelaksanana
evaluasi hasil belajar, seorang evaluator harus
senantiasa berpikir dan bertindak wajar, menurut
keadaan yang senyatanya, tidak dicampuri oleh
kepentingan-kepentingan yang bersifat subyektif.
BACK
Sasaran atau Objek Penilaian
Pada umumnya ada tiga sasaran pokok penilaian
1. Segi tingkah laku, artinya yang menyangkut sikap,
minat, perhatian, keterampilan siswa sebagai akibat
dari proses mengajar dan belajar
2. Segi isi pendidikan, artinya penguasaan bahan
pelajaran yang diberikan guru dalam proses mengajar-
belajar.
3. Segi yang menyangkut proses mengajar dan belajar
itu sendiri. Prose mengajar dan belajar perlu diadakan
penilaian secara objektif dari guru, sebab baik
tidaknya proses mengajar dan belajar akan
menentukan baik tidaknya hasil belajar yang dicapai
siswa.
BACK TO MENU
Alat Evaluasi
Dalam pengertian umum, alat adalah sesuatu
yang dapat digunakan untuk mempermudah
seseorang untuk melaksanakan tugas atau
mencapai tujuan yang lebih efektif dan efesien.
Kata “alat” biasa disebut juga dengan istilah
“instrument” evaluasi.
Pada umumnya alat evaluasi dibedakan
menjadi dua jenis, yakni
*Tes
*Non Tes
BACK TO MENU
TES
Tes ada yang sudah distandarisasi, artinya tes tersebut
telah mengalami proses validasi (ketepatan) dan reliabitisasi
(ketetapan) untuk suatu tujuan tertentu dan untuk
sekelompok siswa tertentu. Sebagai contoh, penyusunan
THB (Tes Hasil Belajar) merupakan usaha penyusunan tes
yang sudah distandarisasi. Di samping itu yang banyak kita
temukan ialah tes buatan guru sendiri. Tes ini belum
distandarisasi, sebab dibuat oleh guru untuk tujuan tertentu
dan untuk siswa tertentu pula.
Tes ini terdiri dari tiga bentuk yakni:
o Tes tulisan
o Tes lisan
o Tes tindakan
BACK
NON TES
Untuk menilai aspek tingkah laku, jenis non-tes lebih
sesuai digunakan sebagai alat evaluas. Seperti menilai aspek
sikap, minat, perhatian, karakteristik, dan lain-lain yang
sejenis.
Alat evaluasi jenis non-tes ini antara lain adalah:
 Observasi
 Wawancara
 Angket
 Studi kasus
 Rating scale (skala penilaian)
 Check list
 Inventory
BACK
Observasi
Observasi, yakni pengamatan kepada tingkah
laku pada suatu situasi tertentu. Observasi bisa
dalam situasi sebenarnya atau observasi langsung
dan bisa pula dalam situasi buatan atau observasi
tidak langsung. Kedua jenis observasi ini dapat
dilaksanakan secara sistematik, yakni dengan
menggunakan pedoman observasi dan bisa pula
tidak (tanpa pedoman)
BACK
Wawancara
Wawancara ialah komunikasi langsung antara
yang mewawancarai dengan yang diwawancarai.
Untuk memudahkan pelaksanaannya perlu disediakan
pedoman wawancara berupa pokok-pokok yang akan
ditanyakan.
Ada dua jenis wawancara yang dapat
dipergunakan sebagai alat evaluasi, yaitu:
 Wawancara terpimpin yang juga sering dikenal
dengan istilah wawancara berstruktur atau wawancara
sistematis
 Wawancara terpimpin yang sering dikenal dengan
istilah wawancara sederhana atau wawancara tidak
sistematis atau wawancara bebas.
BACK
Angket
Dengan menggunakan angket, pengumpulan
data sebagai bahan penilaian hasil belajar jauh
lebih praktis, menghemat waktu dan tenaga.
Hanya saja, jawaban-jawaban yang diberikan
setiapkali tidak sesuai dengan kenyataan yang
sebenarnya, apalagi jika pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan dalam angket itu kurang tajam,
sehingga menungkinkan bagi reponden untuk
memberikan jawaban yang diperkirakan akan
melegakan atau memberikan kepuasan kepada
pihak penilai.
BACK
Studi kasus
Mempelajari individu dalam periode
tertentu secara terus menerus untuk melihat
perkembangannya. Misalnya untuk melihat
sikap siswa terhadap pelajaran yang diberikan
guru di sekolah selama satu semester.
BACK
Rating scale (skala penilaian)
Rating scale merupakan salah satu alat
penilaian yang menggunakan skala yang telah
disusun dari ujung yang negative sampai
kepada ujung yang positif, sehingga pada
skala tersebut si penilai tinggal membubuhi
tanda cek saja.
BACK
Check list
Hampir menyerupai rating scale, hanya
pada check list tidak perlu disusun criteria atau
skala dari yang negative sampai kepada yang
positif. Cukup dengan kemungkinan-
kemungkinan jawaban yang akan kita minta
dari yang dievaluasi.
BACK
Inventory
Daftar pertanyaan yang disertai alternative
jawaban di antara setuju, kurang setuju atau
tidak setuju.
BACK
TERIMA KASIH
WASSALAM

More Related Content

What's hot

TEKNIK ANALISIS DATA "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
TEKNIK ANALISIS DATA "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"TEKNIK ANALISIS DATA "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
TEKNIK ANALISIS DATA "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"Nursa Fatri Nofriati
 
Pengukuran skala guttman tradisional
Pengukuran skala guttman tradisionalPengukuran skala guttman tradisional
Pengukuran skala guttman tradisionalIndira P
 
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)Naita Novia Sari
 
Konsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatKonsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatAbdul Rais P
 
Bab iii bu mus created me
Bab iii bu mus created meBab iii bu mus created me
Bab iii bu mus created meMuhammad Ropia
 
Pengukuran, penilaian dan assesmen Mulyati
Pengukuran, penilaian dan assesmen MulyatiPengukuran, penilaian dan assesmen Mulyati
Pengukuran, penilaian dan assesmen MulyatiMulyati Rahman
 
Fungsi pecah fungsi rasional
Fungsi pecah  fungsi rasional Fungsi pecah  fungsi rasional
Fungsi pecah fungsi rasional Ig Fandy Jayanto
 
Semigrup dan monoid
Semigrup dan monoidSemigrup dan monoid
Semigrup dan monoidJhoko Jhoko
 
Materi kalkulus 1
Materi kalkulus 1Materi kalkulus 1
Materi kalkulus 1pt.ccc
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Charro NieZz
 
Contoh Instrumen penelitian
Contoh Instrumen penelitian Contoh Instrumen penelitian
Contoh Instrumen penelitian Suaidin -Dompu
 
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Agnas Setiawan
 
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTERALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTERMella Imelda
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulatAcika Karunila
 

What's hot (20)

Teori Group
Teori GroupTeori Group
Teori Group
 
Materi 1-geo
Materi 1-geoMateri 1-geo
Materi 1-geo
 
TEKNIK ANALISIS DATA "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
TEKNIK ANALISIS DATA "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"TEKNIK ANALISIS DATA "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
TEKNIK ANALISIS DATA "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
 
Pengukuran skala guttman tradisional
Pengukuran skala guttman tradisionalPengukuran skala guttman tradisional
Pengukuran skala guttman tradisional
 
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
 
Pengelolaan kelas
Pengelolaan kelasPengelolaan kelas
Pengelolaan kelas
 
Konsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatKonsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan Bulat
 
Bab iii bu mus created me
Bab iii bu mus created meBab iii bu mus created me
Bab iii bu mus created me
 
Bab 4(PENYUSUNAN INSTRUMEN DAN TEKNIK PENSKORAN) 27/12/13
Bab 4(PENYUSUNAN INSTRUMEN DAN TEKNIK PENSKORAN) 27/12/13Bab 4(PENYUSUNAN INSTRUMEN DAN TEKNIK PENSKORAN) 27/12/13
Bab 4(PENYUSUNAN INSTRUMEN DAN TEKNIK PENSKORAN) 27/12/13
 
Pengukuran, penilaian dan assesmen Mulyati
Pengukuran, penilaian dan assesmen MulyatiPengukuran, penilaian dan assesmen Mulyati
Pengukuran, penilaian dan assesmen Mulyati
 
Fungsi kuadrat
Fungsi kuadratFungsi kuadrat
Fungsi kuadrat
 
Fungsi pecah fungsi rasional
Fungsi pecah  fungsi rasional Fungsi pecah  fungsi rasional
Fungsi pecah fungsi rasional
 
Semigrup dan monoid
Semigrup dan monoidSemigrup dan monoid
Semigrup dan monoid
 
Materi kalkulus 1
Materi kalkulus 1Materi kalkulus 1
Materi kalkulus 1
 
Teorema limit
Teorema limitTeorema limit
Teorema limit
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
 
Contoh Instrumen penelitian
Contoh Instrumen penelitian Contoh Instrumen penelitian
Contoh Instrumen penelitian
 
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
 
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTERALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
 

Similar to EVALUASI MATEMATIKA

Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiWarnet Raha
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiOperator Warnet Vast Raha
 
1. PENGERTIAN EVALUASI.pptx
1. PENGERTIAN EVALUASI.pptx1. PENGERTIAN EVALUASI.pptx
1. PENGERTIAN EVALUASI.pptxHeppy6
 
Makalah analisis soal
Makalah analisis soalMakalah analisis soal
Makalah analisis soalselvyimelia
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiSeptian Muna Barakati
 
DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docx
DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docxDESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docx
DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docxmas iwan
 
Pengukuran, penilaian dan evaluasi
Pengukuran, penilaian dan evaluasiPengukuran, penilaian dan evaluasi
Pengukuran, penilaian dan evaluasiPesa Desgamalia
 
PPT_MERANCANG_EVALUASI_PEMBELAJARAN.pptx
PPT_MERANCANG_EVALUASI_PEMBELAJARAN.pptxPPT_MERANCANG_EVALUASI_PEMBELAJARAN.pptx
PPT_MERANCANG_EVALUASI_PEMBELAJARAN.pptxarda88b
 
Slide analisis butir tes dan nontes
Slide analisis butir tes dan nontesSlide analisis butir tes dan nontes
Slide analisis butir tes dan nontesSmansabihu Aeknabara
 

Similar to EVALUASI MATEMATIKA (20)

Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
 
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai
Makalah pengembangan sistem evaluasi paiMakalah pengembangan sistem evaluasi pai
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai
 
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai
Makalah pengembangan sistem evaluasi paiMakalah pengembangan sistem evaluasi pai
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai
 
1. PENGERTIAN EVALUASI.pptx
1. PENGERTIAN EVALUASI.pptx1. PENGERTIAN EVALUASI.pptx
1. PENGERTIAN EVALUASI.pptx
 
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai
Makalah pengembangan sistem evaluasi paiMakalah pengembangan sistem evaluasi pai
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai
 
Makalah analisis soal
Makalah analisis soalMakalah analisis soal
Makalah analisis soal
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
 
Tujuan Pengukuran & Penilaian
Tujuan Pengukuran & PenilaianTujuan Pengukuran & Penilaian
Tujuan Pengukuran & Penilaian
 
DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docx
DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docxDESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docx
DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docx
 
Makalah Tes dan Nontes
Makalah Tes dan NontesMakalah Tes dan Nontes
Makalah Tes dan Nontes
 
Pengukuran, penilaian dan evaluasi
Pengukuran, penilaian dan evaluasiPengukuran, penilaian dan evaluasi
Pengukuran, penilaian dan evaluasi
 
Makalah kddukan
Makalah kddukanMakalah kddukan
Makalah kddukan
 
PPT_MERANCANG_EVALUASI_PEMBELAJARAN.pptx
PPT_MERANCANG_EVALUASI_PEMBELAJARAN.pptxPPT_MERANCANG_EVALUASI_PEMBELAJARAN.pptx
PPT_MERANCANG_EVALUASI_PEMBELAJARAN.pptx
 
Ppt pkn sd
Ppt pkn sd Ppt pkn sd
Ppt pkn sd
 
Slide analisis butir tes dan nontes
Slide analisis butir tes dan nontesSlide analisis butir tes dan nontes
Slide analisis butir tes dan nontes
 
Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran
 
Konsep pentaksiran bmm
Konsep pentaksiran bmmKonsep pentaksiran bmm
Konsep pentaksiran bmm
 
Grafik sains
Grafik sainsGrafik sains
Grafik sains
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 

EVALUASI MATEMATIKA

  • 1. EVALUASI PROSES DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELOMPOK II (DUA) Alifiah Margolang Atika Rahmi Ela Oktaviana Ritonga Zuraida Login
  • 2. EVALUASI PROSES DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PRINSIP-PRINSIP EVALUASI ALAT EVALUASI SASARAN ATAU OBJEK PENILAIAN SUBYEK EVALUASI
  • 3. Subyek Evaluasi Subyek evaluasi adalah orang yang melakukan pekerjaan evaluasi. Siapa yang dapat disebut sebagai subyek evaluasi untuk setiap tes, ditentukan oleh suatu aturan pembagian tugas atau ketentuan yang berlaku CONTOH BACK TO MENU
  • 4. Contoh:  Untuk melaksanakan evaluasi tentang prestasi belajar atau pencapaian maka sebagai subyek evaluasi adalah guru.  Untuk melaksanakan evaluasi sikap yang menggunakan sebuah skala maka sebagai subyeknya dapat meminta petugas yang ditunjuk, dengan didahului oleh suatu latihan melaksanakn evaluasi tersebut.  Untuk melaksanakan evaluasi terhadap kepribadian dimana menggunakan sebuah alat ukur yang sudah distandarisasikan maka subyeknya adalah ahli-ahli psikologi. Di samping alatnya yang harus bersifat rahasia maka subyek evaluasi haruslah seorang yang betul-betul ahli karena jawaban dan tingkah laku orang yang dites harus diinterpretasikan dengan cara-cara tertentu. BACK
  • 5. Prinsip-prinsip Evaluasi Menurut Anas Sudijono ada tiga prinsip yaitu:  Prinsip Keseluruhan  Prinsip Kesinambungan  Prinsip Obyektivitas Menurut Ahmad Hamid, prinsip-prinsip evaluasi di bagi menjadi enam yaitu:  Sesuaikan Dengan Tujuan Penggunaan  Materinya Sesuaikan Dengan Cakupan Kurikulum  Sesuaikan Dengan Tujuan Pengukuran (Taksonomi)  Sesuaikan Dengan Tujuan Pembelajaran (SK, KD, I)  Harus Dapat Memotivasi Siswa Agar Mau Belajar  Memiliki Kriteria Tes yang Baik BACK TO MENU
  • 6. Sesuaikan Dengan Tujuan Penggunaan Di Sekolah ada tahapan-tahapan pelaksanaan evaluasi, yaitu:  Evaluasi Penempatan  Evaluasi Formatif  Evaluasi Diagnostic  Evaluasi Sumatif BACK
  • 7. Materinya Sesuaikan Dengan Cakupan Kurikulum Dalam melaksanakan kegiatan evaluasi, maka alat ukur (soal-soal ujian) yang digunakan harus mencakup atau mewakili seluruh materi sesuai dengan tuntutan kurikulum dan tingkatan kelas serta periodenya. Sehingga kesimpulan yang diperoleh tidak salah dan sekaligus dalam mengambil keputusan. BACK
  • 8. Sesuaikan Dengan Tujuan Pengukuran (Taksonomi) Taksonomi merupakan jenjang (tingkatan) kemampuan yang diharapkan dimiliki oleh siswa setelah mengikuti proses pembelajarn. Jenis taksonomi yang dikenal yaitu Taksonomi Bloom, Blom membagi jenjang kemampuan siswa atas 6 macam yaitu:  Pengetahuan  Pemahaman  Penerapan  Analisis  Sintesis  Evaluasi BACK
  • 9. Sesuaikan Dengan Tujuan Pembelajaran (SK, KD, I) Dalam kurikulum 2004 (KBK) sudah disebutkan standar kompetensi dari setiap mata pelajaran. Kemudian standar kompetensi dijabarkan menjadi beberapa buah kompetensi dasar ini dijabarkan lagi menjadi beberapa buah indikator. “Oleh karena itu, dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi dikenal beberapa istilah Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator yang menunjukkan seberapa kompeten peserta didik mencapai materi yang dituntut kurikulum”. Di sini diperlukan pengetahuan dan pemahaman guru dalam menyusun soal untuk mengukur apa yang terkandung pada setiap indikator dan menemukan, tujuan-tujuan itu diharapkan dapat memberi bentuk dan arah kepada metode mengajar, bahan pelajaran, dan prosedur evaluasi yang akan dilaksanakan guru. BACK
  • 10. Harus Dapat Memotivasi Siswa Agar Mau Belajar Pelaksanaan evaluasi harus dilaksanakan dengan objektif, agar siswa termotivasi untuk giat belajar. Kalau sekiranya siswa beranggapan bahwa tanpa belajar keras pun aku akan naik kelas, akan lulus akan dapat nilai baik, akan diterima di sekolah itu, dan sebagaianya, maka hal ini merupakan semacam mala petaka bagi dunia pendidikan kita. BACK
  • 11. Memiliki Kriteria Tes yang Baik Sebagai alat ukur, suatu tes baru dapat dikatakan berhasil menjalankan fungsi ukurnya apabila ia mampu memberikan hasil ukur yang cermat dan akurat. Tes yang hasil ukurnya tidak cermat atau tidak dapat menunjukkan perbedaan- perbedaan kecil yang ada pada objek ukurnya tidaklah banyak memberikan informasi yang berguna. Oleh karena itu sebelum perangkat soal (tes) digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa, maka tes itu harus diadakan uji-coba untuk dianalisis. BACK
  • 12. Prinsip Keseluruhan Prinsip keseluruhan atau prinsip menyeluruh juga dikenal dengan istilah prinsip komprehensif. Dengan prinsip komprehensif dimaksud di sini bahwa evaluasi hasil belajar dapat dikatakan terlaksana dengan baik apabila evaluasi tersebut dilaksanakan secara bulat utuh atau menyeluruh. Evaluasi hasil belajar dapat mengungkapkan aspek proses berpikir jug adapat mengungkap aspek kejiwaan yaitu aspek nilai atau sikap dan aspek keterampilan yang melekat pada diri masing-masing individu peserta didik. Dengan melakukan evaluasi hasil belajar secara bulat, utuh menyeruh akan diperoleh bahan-bahan keterangan dan informasi yang lengkap mengenai keadaan dan perkembangan subyek diidk yang sedanga dijadikan sasaran evaluasi. BACK
  • 13. Prinsip Kesinambungan Prinsip kesinambungan juga dikenal dengan istilah prinsip kontinuitas. Dengan prinsip kesinambungan dimaksudkan di sini bahwa evaluasi belajar yang dilaksanakan secara teratur dan sambung-menyambung dari waktu ke waktu. Evaluasi hasil belajar yang dilaksanakan secara berkesinambungan juga dimaksud agar pihak evaluator (guru, dosen dan lain-lain) dapat memperoleh kepastian dan kemantapan dalam menentukan langkah-langkah atau merumuskan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang perlu diambil untuk masa-mas selanjutnya, gar tujuan pengajaran sebangaimana telah dirumuskan pada Tujuan Instruksional Khusus (TIK) dapat dicapai dengan sebaik-baiknya. BACK
  • 14. Prinsip Obyektivitas Prinsip obyektivitas mengandung makna, bahwa evaluasi hasil belajar dapat dinyatakan sebagai evaluasi yang baik apabila dapat terlepas dari faktor-faktor yang sifatnya subyektif. Sehubungan dengan itu, dalam pelaksanana evaluasi hasil belajar, seorang evaluator harus senantiasa berpikir dan bertindak wajar, menurut keadaan yang senyatanya, tidak dicampuri oleh kepentingan-kepentingan yang bersifat subyektif. BACK
  • 15. Sasaran atau Objek Penilaian Pada umumnya ada tiga sasaran pokok penilaian 1. Segi tingkah laku, artinya yang menyangkut sikap, minat, perhatian, keterampilan siswa sebagai akibat dari proses mengajar dan belajar 2. Segi isi pendidikan, artinya penguasaan bahan pelajaran yang diberikan guru dalam proses mengajar- belajar. 3. Segi yang menyangkut proses mengajar dan belajar itu sendiri. Prose mengajar dan belajar perlu diadakan penilaian secara objektif dari guru, sebab baik tidaknya proses mengajar dan belajar akan menentukan baik tidaknya hasil belajar yang dicapai siswa. BACK TO MENU
  • 16. Alat Evaluasi Dalam pengertian umum, alat adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah seseorang untuk melaksanakan tugas atau mencapai tujuan yang lebih efektif dan efesien. Kata “alat” biasa disebut juga dengan istilah “instrument” evaluasi. Pada umumnya alat evaluasi dibedakan menjadi dua jenis, yakni *Tes *Non Tes BACK TO MENU
  • 17. TES Tes ada yang sudah distandarisasi, artinya tes tersebut telah mengalami proses validasi (ketepatan) dan reliabitisasi (ketetapan) untuk suatu tujuan tertentu dan untuk sekelompok siswa tertentu. Sebagai contoh, penyusunan THB (Tes Hasil Belajar) merupakan usaha penyusunan tes yang sudah distandarisasi. Di samping itu yang banyak kita temukan ialah tes buatan guru sendiri. Tes ini belum distandarisasi, sebab dibuat oleh guru untuk tujuan tertentu dan untuk siswa tertentu pula. Tes ini terdiri dari tiga bentuk yakni: o Tes tulisan o Tes lisan o Tes tindakan BACK
  • 18. NON TES Untuk menilai aspek tingkah laku, jenis non-tes lebih sesuai digunakan sebagai alat evaluas. Seperti menilai aspek sikap, minat, perhatian, karakteristik, dan lain-lain yang sejenis. Alat evaluasi jenis non-tes ini antara lain adalah:  Observasi  Wawancara  Angket  Studi kasus  Rating scale (skala penilaian)  Check list  Inventory BACK
  • 19. Observasi Observasi, yakni pengamatan kepada tingkah laku pada suatu situasi tertentu. Observasi bisa dalam situasi sebenarnya atau observasi langsung dan bisa pula dalam situasi buatan atau observasi tidak langsung. Kedua jenis observasi ini dapat dilaksanakan secara sistematik, yakni dengan menggunakan pedoman observasi dan bisa pula tidak (tanpa pedoman) BACK
  • 20. Wawancara Wawancara ialah komunikasi langsung antara yang mewawancarai dengan yang diwawancarai. Untuk memudahkan pelaksanaannya perlu disediakan pedoman wawancara berupa pokok-pokok yang akan ditanyakan. Ada dua jenis wawancara yang dapat dipergunakan sebagai alat evaluasi, yaitu:  Wawancara terpimpin yang juga sering dikenal dengan istilah wawancara berstruktur atau wawancara sistematis  Wawancara terpimpin yang sering dikenal dengan istilah wawancara sederhana atau wawancara tidak sistematis atau wawancara bebas. BACK
  • 21. Angket Dengan menggunakan angket, pengumpulan data sebagai bahan penilaian hasil belajar jauh lebih praktis, menghemat waktu dan tenaga. Hanya saja, jawaban-jawaban yang diberikan setiapkali tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya, apalagi jika pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam angket itu kurang tajam, sehingga menungkinkan bagi reponden untuk memberikan jawaban yang diperkirakan akan melegakan atau memberikan kepuasan kepada pihak penilai. BACK
  • 22. Studi kasus Mempelajari individu dalam periode tertentu secara terus menerus untuk melihat perkembangannya. Misalnya untuk melihat sikap siswa terhadap pelajaran yang diberikan guru di sekolah selama satu semester. BACK
  • 23. Rating scale (skala penilaian) Rating scale merupakan salah satu alat penilaian yang menggunakan skala yang telah disusun dari ujung yang negative sampai kepada ujung yang positif, sehingga pada skala tersebut si penilai tinggal membubuhi tanda cek saja. BACK
  • 24. Check list Hampir menyerupai rating scale, hanya pada check list tidak perlu disusun criteria atau skala dari yang negative sampai kepada yang positif. Cukup dengan kemungkinan- kemungkinan jawaban yang akan kita minta dari yang dievaluasi. BACK
  • 25. Inventory Daftar pertanyaan yang disertai alternative jawaban di antara setuju, kurang setuju atau tidak setuju. BACK