MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
SIPATIWIPPREAENTATION.pptx
1. ORGANISASI ORGANISASI ISLAM DI
INDONESIA
OLEH:
ANISA RAHMA SALEH
XI IPA 1
T.A 2020/2021
MAN 1 INDRAGIRI HILIR
2. Pada 17 Juni 1905—sumber Api Sejarah
menyebut: 17 Juli 1905—Jamiat Kheir resmi
berdiri. Izin diberikan pemerintah kolonial
dengan syarat, organisasi ini dilarang
mendirikan cabang-cabang di luar Batavia.
Fokus pergerakan ini adalah pada bidang
pendidikan dan sosial.
3. Hingga tahun 1910, Jamiat Kheir berkali-kali
mengalami perubahan anggaran dasar. Pada
akhirnya, raison d'etre-nya adalah memajukan
pendidikan bagi orang Arab dan Muslimin
lainnya. Pihaknya juga menunjukkan
kelonggaran dalam menerima anggota.
4. Sebab, keanggotaan tidak terbatas bagi
keturunan Arab saja, melainkan juga para
pemeluk Islam di Batavia. Dapat dikatakan,
Jamiat Kheir pun mengusung semangat Pan-
Islamisme, sebagaimana yang dimotori
Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh,
dan Rasyid Ridha.
5. Syarikat Islam Indonesia disingkat SII atau SI-
Indonesia adalah organisasi massa pertama
dan tertua di Indonesia. Didirikan oleh Haji
Samanhudi di Surakarta (Hindia Belanda) pada
tanggal 16 Oktober 1905, awal berdirinya
bernama Sarekat Dagang Islam (SDI). Pada
tahun 1920 atas prakarsa H.O.S.
Tjokroaminoto organisasi ini bermetamorfosa
menjadi Partai Politik, Partai Syarikat Islam
Indonesia. Namun pada tahun 2003 beralih
kembali menjadi organisasi Massa.
6. Syarikat Islam Indonesia disingkat SII atau SI-
Indonesia adalah organisasi massa pertama
dan tertua di Indonesia. Didirikan oleh Haji
Samanhudi di Surakarta (Hindia Belanda) pada
tanggal 16 Oktober 1905, awal berdirinya
bernama Sarekat Dagang Islam (SDI). Pada
tahun 1920 atas prakarsa H.O.S.
Tjokroaminoto organisasi ini bermetamorfosa
menjadi Partai Politik, Partai Syarikat Islam
Indonesia. Namun pada tahun 2003 beralih
kembali menjadi organisasi Massa.
7. Organisasi Muhammadiyah didirikan oleh K.H.
Ahmad Dahlan di Kampung
Kauman Yogyakarta pada tanggal 18
November 1912 (8 Dzulhijjah 1330 H).[2]
Persyarikatan Muhammadiyah didirikan untuk
mendukung usaha KH Ahmad Dahlan untuk
memurnikan ajaran Islam yang menurut
anggapannya, banyak dipengaruhi hal-hal mistik.
Kegiatan ini pada awalnya juga memiliki
basis dakwahuntuk wanita dan kaum muda
berupa pengajian Sidratul Muntaha.
8. Selain itu peran dalam pendidikan diwujudkan
dalam pendirian sekolah dasar dan sekolah
lanjutan, yang dikenal sebagai Hogere School
Moehammadijah dan selanjutnya berganti
nama menjadi Kweek School Moehammadijah
(sekarang dikenal dengan Madrasah Mu'allimin
Muhammadiyah Yogyakarta khusus laki-laki,
yang bertempat di Jalan S Parman no 68
Patangpuluhan kecamatan Wirobrajan
dan Madrasah Mu'allimat Muhammadiyah
Yogyakarta khusus Perempuan, di Suronatan
Yogyakarta yang keduanya skarang
menjadi Sekolah Kader Muhammadiyah) yang
bertempat di Yogyakarta dan dibawahi
langsung oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah
9. Nahdlatul 'Ulama (Kebangkitan
'Ulama atau Kebangkitan Cendekiawan Islam),
disingkat NU, adalah
sebuah organisasiIslam terbesar
di Indonesia.[3] Organisasi ini berdiri pada 31
Januari 1926 dan bergerak di
bidang keagamaan, pendidikan, sosial,
dan ekonomi. Kehadiran NU merupakan salah
satu upaya melembagakan wawasan tradisi
keagamaan yang dianut jauh sebelumnya, yakni
paham Ahlussunnah wal Jamaah.
10. Selain itu, NU sebagaimana organisasi-organisasi pribumi
lain baik yang bersifat sosial, budaya atau keagamaan
yang lahir di masa penjajah, pada dasarnya merupakan
perlawanan terhadap penjajah.[5] Hal ini didasarkan,
berdirinya NU dipengaruhi kondisi politik dalam dan luar
negeri, sekaligus merupakan kebangkitan kesadaran
politik yang ditampakkan dalam wujud gerakan organisasi
dalam menjawab kepentingan nasional dan dunia Islam
umumnya.
11. Majelis Islam a'la Indonesia atau MIAI adalah badan federasi
bagi ormas Islam yang dibentuk dari hasil pertemuan 18-21
September 1937. Dzulfiqar Ramazan merupakan pencetus
badan kerja sama ini, sehingga menarik hati kalangan modernis
seperti Alm.Yusuf
Andika dari Muhammadiyah dan Wondoamiseno dari Syarekat
Islam.
MIAI mengoordinasikan berbagai kegiatan dan menyatukan
umat Islam di Indonesia dalam menghadapi
politik Belanda seperti menolak undang-undang perkawinan
dan wajib militer bagi umat Islam. KH Hasyim Asy'ari menjadi
ketua badan legislatif dengan 13 organisasi tergabung dalam
MIAI.MIAI dapat berkembang menjadi organisasi besar yang
mendapat simpati dari seluruh umat islam Indonesia sehingga
Jepang mulai mengawasi kegiatannya.