1. PENGARUH PEMBARUAN ISLAM DI
INDONESIA
SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS XI SEMESTER
GENAP
Oleh
Alif Afandi, S.Pd.I
MAN 4 Maluku Tengah
Tahun Pelajaran
2020/2021
4. ALUR MASUK PEMBAHARUAN DI INDONESIA
•Jalur haji dan mukim, yakni tradisi tokoh-tokoh umat Islam Indonesia yang menunaikan
ibadah haji ketika itu bermukim untuk sementara waktu guna menimba dan memperdalam
ilmu keagamaan atau pengetahuan lainnya.
•Jalur publikasi, yakni berupa jurnal atau majalah-majalah yang memuat ide-ide pembaruan
Islam baik dari terbitan Mesir maupun Beirut. Wacana yang disuarakan media tersebut
kemudian menarik muslim nusantara untuk menterjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia
bahkan lokal, seperti pernah muncul jurnal al-Imam, Neracha dan Tunas Melayu di Singapura,
di Sumatera Barat juga terbit al-Munir.
•Peran mahasiswa yang sempat menimba ilmu di Timur Tengah. Para pemimpin gerakan
pembaruan Islam awal di Indonesia hampir merata adalah alumni Pendidikan Timur Tengah.
Peran besar mahasiswa-mahasiswa alumni Timur Tengah sampai sekarang masih berjalan.
5. SEKOLAH THAWALIB
Sekolah ini berasal dari surau jembatan besi. Surau: langgar atau masjid,Lembaga pendidikan Surau:
pengajian di Masjid, mirip dengan pesantren di Jawa. 1906; Haji Abdullah Ahmad dan Haji Rasul merintis
perubahan “sistem surau” menjadi sistem sekolah 1919; Haji Jalaludin Hayib menerapkan sistem kelas
dengan lebih sempurna
• Ia mengharuskan pemakaian bangku dan meja
• Kurikulum yang lebih baik
• Kewajiban pelajar untuk membayar uang sekolah
• Diperkenalkan koperasi pelajar kepada para pelajar guna memenuhi kebutuhan seharihari mereka.
Koperasi ini berkembang menjadi organisasi sosial yang menyantuni sekolah Thawalib dengan nama
Sumatera Thawalib. 1929; organisasi Thawalib memperluas keanggotaannya.Tidak hanya guru dan murid di
sekolah itu, melainkan juga para alumni. Keanggotaan pun terbuka bagi mereka yang bukan murid, guru, dan
alumni atau mereka yang tidak memiliki hubungan apapun dengan sekolah Thawalib. Organisasi Sumatera
Thawalib berkembang menjadi sebuah organisasi kemasyarakatan yang bergerak dalam bidang pendidikan
dan sosial. Akhirnya organisasi Sumatera Thawalib berkembang menjadi organisasi politik dengan nama
Persatuan Muslimin Indonesia (Permi), partai Islam politik pertama di Indonesia. Asas Permi tergolong
modern. Bukan hanya Islam, tetapi juga Islam dan Nasionalis.
7. JAMIAT KHAIR
adalah Lembaga swasta yang bergerak dalam bidang pendidikan Berpusat di jalan
KH Mas Mansyur 17, Tanah Abang. Organisasi ini didirikan di Jakarta oleh
masyarakat Arab Indonesia pada tanggal 17 Juli 1905. Di antara pendirinya adalah
Sayid Muhammad Al-Fachir bin Syihab, Sayid Idrus bin Ahmad bin Syihab, dan
Sayid Sjehan bin Syihab. Semuanya termasuk golongan sayyid, yaitu kaum ningrat
atau bangsawan Arab.
Ada dua program yang diperhatikan Jamiat Khair, yaitu:
1. Mendirikan dan membina sekolah dasar
2. Menyeleksi dan mengirim para pelajar untuk mengikuti Pendidikan di Turki.
Jamiat Khair tidak hanya menerima murid keturunan Arab, tetapi juga untuk
umum. Bahasa Belanda tidak diajarkan karena bahasa penjajah, tetapi diganti
dengan bahasa Inggris. Dengan menguasai bahasa Inggris, para alumni lembaga
pendidikan Jamiat Khair diharapkan dapat mengikuti kemajuan zaman.
9. AL-IRSYAD
Al-Irsyad Al-Islamiyyah adalah organisasi Islam nasional. Perhimpunan Al-Irsyad Al- Islamiyyah
mempunyai sifat khusus, yaitu Perhimpunan yang berakidah Islamiyyah dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat, di bidang pendidikan, pengajaran, serta social dan dakwah bertingkat nasional. berdiri
pada 6 September 1914 (15 Syawwal 1332 H). mengacu pada pendirian Madrasah Al-Irsyad Al-Islamiyyah
yang pertama, di Jakarta.Tokoh sentral pendirian Al-Irsyad adalah Al-’Alamah Syeikh Ahmad Surkati Al-
Anshori, seorang ulama besar Mekkah yang berasal dari Sudan. Pada mulanya Syekh Surkati datang ke
Indonesia atas permintaan perkumpulan Jami’at Khair -yang mayoritas anggota pengurusnya terdiri dari
orang-orang Indonesia keturunan Arab golongan sayyid, dan berdiri pada 1905. Pengakuan hukumnya
dikeluarkan pemerintah Kolonial Belanda pada 11 Agustus 1915.
Al-Irsyad memusatkan perhatiannya pada bidang pendidikan dengan mendirikan sekolah dan perpustakaan.
Sekolah Al-Irsyad banyak jenisnya, yaitu Sekolah tingkat dasar dan Sekolah guru. Program takhassus
memperdalam agama dan bahasa asing • Cabang-cabang Al-Irsyad segera dibuka di Cirebon, Pekalongan,
Bumiayu, Tegal, Surabaya dan Lawang. • Aktivitas organisasi ini lebih dinamis daripada Jamiat Khair,
walaupun keduanya sama-sama didirikan oleh masyarakat Arab.
Jika Jamiat Khair dikuasai oleh golongan sayyid atau ningrat. Al-Irsyad sebaliknya, menolak adanya
perbedaan atau diskriminasi antara kaum elite dengan golongan alit (kecil).
11. PERSYARIKATAN ULAMA
•Sejarah persyarikatan ulama: Merupakan gerakan pembaharuan. Didirikan oleh KH. Abdul Halim,
1911. Di Cibelerang, Majalengka, Jawa Barat. Tahun 1911. KH. Abdul Halim mendirikan Hayatul
Qulub, Bergerak di bidang Pendidikan & Ekonomi. Tahun 1915 Organisasi Hayatul Qulub, ditutup
oleh Pemerintah Pada tahun 1916 KH. Abdul Halim mendirikan Majlisul ‘Ilmi Berhubungan dengan
Jam’iat Khair & Al-Irsyad di Jakarta. Tahun 1917 dibantu oleh H.O.S. Cokroaminoto menjadi
Persyarikatan Ulama.
•Sistem Pendidikan Persyarikatan Ulama Pertama, Sistem Halaqah atau Sistem Pendidikan
Tradisional Sistem Halaqah biasa disebut juga sistem weton, yaitu dimana para santri mengikuti
pelajaran dengan duduk di sekeliling kiai di dalam ruangan dan kiai menjelaskan materi dengan
secara kuliah. Kedua, Sistem Pendidikan Modern Model pendidikan yang menggunakan kelas-
kelas dengan menggunakan bangku dan meja yang terpimpin dan atau diorganisasi dalam bentuk
perjenjangan kelas dan dalam jangka waktu.
•Pengaruh didirikannya Persyarikatan Ulama pada Sistem Pendidikan Menambah wawasan ilmu
seperti ilmu agama, sosial, hitung dan ilmu bahasa serta pengajaran keterampilan. Adanya
perubahan pembaharuan sistem pendidikan tradisional ke modern, perlawanan terhadap koloni,
kemudahan di dunia pekerjaan sehingga mengurangi jumlah pengangguran, dsb.
12. NAHDLATUL ‘ULAMA (NU)
Nahdlah Ulama = Kebangkitan Ulama NU = jam’iyyah diniyyah islamiyyah ijtima’iyyah, organisasi sosial kemasyarakatan,
organisasi keagamaan Islam, bukan partai politik. Nahdlatul Ulama didirikan pada 16 Rajab 1344 H (31 januari 1926).
Organisasi ini dipimpin oleh K.H Hasyim Asy’ari sebagai Rais Akbar. Untuk menegaskan prinsip dasar organisasi ini, maka
K.H Hasyim Asy’ari merumuskan kitab Qanun Asasi (Prinsip Dasar), kemudian juga merumuskan kitab I’tiqad
AhlussunnahWal Jama’ah.Kedua kitab tersebut kemudian di implementasikan dalam khittah NU yang dijadikan sebagai
dasar dan rujukan warga NU dalam berpikir dan bertindak dalam bidang sosial, keagamaan dan politik.
• Organisasi ini bertujuan untuk menegakkan ajaran islam menurut paham kitab I’tiqad Ahlussunnah Wal Jama’ah
ditengah-tengah kehidupan masyarakat, di dalam wadah negara kesatuan republic indonesia. Untuk mencapai tujuannya
tersebut, NU menempuh berbagai jenis usaha di berbagai bidang, antara lain sebagai berikut :
• Di bidang keagamaan, melaksanakan dakwah islamiyah dan meningkatkan rasa persaudaraan yang berpijak pada
semangat persatuan dalam perbedaan
• Di bidang pendidikan, pendidikan yang sesuai dengan nilai-nilai islam, untuk membentuk muslim yang bertakwa,
berbudi luhur, berpengetahuan luar. Hal ini terbukti dengan lahirnya lembaga-Lembaga pendidikan yang bernuansa NU
dan sudah tersebar di berbagai daerah khususnya di pulau jawa bahkan sudah memiliki cabang di luar negeri.
Di Bidang sosial budaya, mengusahakan kesejahteraan rakyat serta kebudayaan yang sesuai dengan nilaikeislaman
dan kemanusiaan.
• Di bidang ekonomi mengusahakan pemerataan kesempatan untuk menikmati hasil pembangunan, dengan
mengutamakan berkembangnya ekonomi rakyat. Hal ini ditandai dengan lahirnya BMT dan badan keuangan lain yang
telah terbukti membantu masyarakat. Mengembangkan usaha lain yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
13. MUHAMMADIYAH
Dibentuk pada tanggal 18 November 1912 (8 Dzulhijjah 1330 H) oleh KH. Ahmad Dalah, Muhammadiyah adalah organisasi
Islam di Indonesia yang memiliki tujuan mengembalikan seluruh penyimpangan yang terjadi dalam proses dakwah, yang
berpusat pada bidang pendidikan, dakwah dan sosial.
Bidang Pendidikan
Muhammadiyah yang berorientasi kepada perpaduan antara sistem pendidikan umum dan sistem pesantren dalam
bidang pendidikan telah mendirikan madrasah dan pesantren dengan kurikulum dan pengajaran ilmu Pendidikan umum
dan modern serta mendirikan sekolah-sekolah umum dengan kurikulum keislaman dan kemuhammadiyahan.
Pendidikan Muhammadiyah didirikan dan dilandasi atas motivasi teologis bahwa manusia akan mampu mencapai
derajat keimanan dan ketaqwaan yang sempurna apabila mereka memiliki kedalaman ilmu pengetahuan. Berbekal
aqidah dan pendidikan yang baik, kaum muslimin dapat mengembangkan kualitas hidup mereka sesuai ajaran al-Qur’an.
Bidang Sosial
Sebagai ormas keagamaan, selama ini Muhammadiyah telah menyelenggarakan berbagai kegiatan yang bermanfaat
untuk pembinaan individu maupun sosial masyarakat islam di Indonesia. Cita-cita membentuk pribadi muslim dengan
moral dan etika Islam sangat terlihat dalam gerakan sosialnya.
Berbagai bentuk kegiatan amal usaha Muhammadiyah jelas sekali membuktikan hal itu, diantaranya membangun rumah
sakit, panti asuhan, Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA), Balai Pendidikan dan Keterampilan Muhammadiyah (BPKM),
dan berbagai lembaga santunan.
14. ASET- ASET MUHAMMADIYAH
no Tahun Aset ket
1 2002 8.881 unit kantor persyarikatan
2 2008 • 400 buah panti asuhan, rumah singgah dan sejenisnya
• sekitar 29.808.164,60 ha tanah wakaf
3 2010 mengelola sekitar 6.270 masjid dan 5.689 mushola
4 2013 dana yang disimpan Perbankan Syariah mencapai Rp. 15 triliun atau
setara dengan US$ 1,15 miliar
5 2014 • segi pendidikan amal usaha Muhammadiyah (AUM)
memiliki 3.370 TK, 2.901 SD/MI, 1.761 SMP/MTs, 941 SMA/MA/
SMK, 67 Pondok Pesantren, dan 167 perguruan tinggi
• sektor kesehatan tercatat sebanyak 47 Rumah Sakit
(PKU), 217 Poliklinik, 82 klinis bersalin
15. SARIKAT ISLAM (SI) & MASYUMI
SI didirikan di Solo pada tanggal 11 November 1911 dengan kelanjutan dari
Sarekat Dagang Islam yang didirikan oleh Haji Samanhudi pada tanggal 16
oktober 1905, SI kemudian berubah menjadi PSII.
Partai Islam Masyumi pada awal berdirinya merupakan satu-satunya partai
politik Islam yang diharapkan dapat memperjuangkan kepentingan seluruh
golongan umat Islam dalam negara modern yang diproklamasikan pada
tanggal 17 agustus 1945.