SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL

1

MODUL I
GERBANG LOGIKA
Dalam elektronika digital sering kita lihat gerbang-gerbang logika. Gerbang
tersebut merupakan rangkaian dengan satu atau lebih dari satu sinyal masukan tetapi
hanya menghasilkan satu sinyal keluaran. Gerbang juga merupakan rangkaian digital
(dua keadaan), karena sinyal masukan dan sinyal keluaran hanya berupa tegangan
tinggi atau tegangan rendah. Dengan demikian gerbang sering disebut rangkaian
logika karena analisisnya dapat dilakukan dengan aljabar Boole.

I.

TUJUAN
1.

Mengerti dan memahami gerbang-gerbang logika dasar (AND, OR,
NOT, NAND, NOR, XOR, XNOR).

2.

Mengerti dan memahami ekspresi-ekspresi bolean.

3.

Mengerti dan memahami cara membuat rangkaian gerbang-gerbang
logika dasar (AND, OR, NOT, NAND, NOR, XOR, XNOR).

II.

DASAR TEORI
Komputer, kalkulator, dan peralatan digital lain kadang dianggap oleh
orang awam sebagai sesuatu yang ajaib. Sebenarnya, peralatan elektronika
digital sangat logis dalam opersinya. Bentuk dasar blok dari setip rangkaian
digital adalah suatu gerbang logika. Gerbang logika akan kita gunakan untuk
operasi bilangan biner , sehingga timbul istilah gerbang logika biner. Setiap
orang yang bekerja dibidang elektronika digital memahami dan menggunkan
gerbang logika biner setiap hari. Ingat, gerbang logika merupakan blok
bangunan untuk komputer yang paling rumit sekalipun. Gerbang logika dapat
tersusun dari saklar sederhana, relay, transistor, diode atau IC. Oleh
penggunaannya yang sangat luas, dan harganya yang rendah, IC akan kita
gunakan untuk menyusun rangkaian digital. Jenis atau variasi dari gerbang
logika yang tersedia dalam semua kelompok logika termasuk TTL dan CMOS.

DIII Instrumentasi dan Elektronika

UNIVERSITAS DIPONEGORO
MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL
1.

2

Aljabar Boolean
Aljabar Boolean terdiri dari:

Gambar 2.1 Simbol gerbang logika.
Aljabar Boolean digunakan untuk menjelaskan dan merancang
suatu rangkaian digital binary. Operasi dasarnya adalah logical operation
AND, OR dan NOT.

2.

Gerbang-Gerbang Logika (Logic Gates)
Gerbang-gerbang logika yang khususnya dipakai di dalam
komputer digital,dibuat dalam bentuk IC (Integrated Circuit) yang terdiri
atas transistor-transistor, diode dan komponen-komponen lainnya.
Gerbang-gerbang logika ini mempunyai bentuk-bentuk tertentu yang
dapat melakukan operasi-operasi INVERS, AND, OR serta NAND,
NOR, dan XOR (Exclusive OR). NAND merupakan gabungan AND dan
INVERS sedangkan NOR merupakan gabungan OR dan INVERS.

3.

IC (Integrated Circuits)
Selama ini kita hanya mengenal simbol-simbol suatu gerbang
logika. Di dalam prakteknya suatu gerbang-gerbang logika ini dikemas
dalam suatu IC (integrated circuits). Banyak sekali kelompok-kelompok
IC digital yang terbagi menurut devais pembentuknya maupun spesifikasi
cara.
IC TTL merupakan perangkat logika yang mempunyai tegangan
kerja 4.5 s/d 5.5 volt. Bila batas tegangan ini dilampaui maka, IC akan
rusak atau bila kurang IC tidak akan bekerja dangan baik. IC TTL yang
telah difibrikasi untung gerbang-gerbang logika dasar antara lain :
a.

AND

: 7408

d. OR

: 7432

b.

NAND

: 7400

e. NOT

: 7404

c.

NOR

: 7402, 7425, 7427

f. EX-OR

: 7486

DIII Instrumentasi dan Elektronika

UNIVERSITAS DIPONEGORO
MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL

3

III. TUGAS PENDAHULUAN
1.

Jelaskan yang dimaksud dengan gerbang NOT, AND, OR, NAND, NOR,
dan XOR.

2.

Gambarkan bentuk gerbang serta table kebenaran dari NOT, AND, OR,
NAND, NOR, dan XOR untuk IC jelaskan juga fungsi kaki-kaki yang
mereka miliki (Cari dari datasheet IC gerbang logika).

3.

Buatlah rangkaian pengganti dari gerbang AND dengan menggunakan
gerbang NOR, gerbang OR dengan gerbang NAND. Serta buat table
kebenarannya.

IV. PRAKTIKUM
1.

Alat & Bahan
a.
b.

Papan panel

c.
2.

IC 7400, IC 7402, IC 7404, IC 7408, IC 7432

Kabel

Tugas Praktikum
a.

Buatlah rangkaian sederhana dengan menggunakan IC 7400, IC
7402, IC 7404, IC 7408, IC 7432

b.
c.

V.

Buatlah jalur PCB dari soal di atas *
Buatlah rangkaian aplikasi dari tugas pendahuluan no 3.

Isian Hasil Prcobaan

DIII Instrumentasi dan Elektronika

UNIVERSITAS DIPONEGORO
MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL

DIII Instrumentasi dan Elektronika

4

UNIVERSITAS DIPONEGORO
MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL

5

MODUL II
MULTIPLEXER & DEMULTIPLEXER
Aplikasi elektronika digital dewasa ini memungkinkan kita melakukan suatu
pekerjaan yang kompleks menjadi lebih sederhana. Multiplekser dan demultiplekser
membantu perkerjaan manusia dalam melakukan pemilihan beberapa jalur masukan
atau keluaran ke sebuah jalur keluaran atau masukan berdasarkan pilihan yang
dikehendaki. Contoh aplikasinya yaitu apabila kita mempunyai beberapa jenis
peralatan printer dan kita ingin mencetak pada sebuah printer (demultiplekser), serta
apabila ada beberapa masukan pemutar music berupa tape, MP3 player, computer
dll dan yang sedang digunakan adalah salat satu dari peralatan tersebut untuk
didengarkan musiknya pada sebuah pengeras suara (multiplekser).
1. Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa dapat :
a. Menentukan state logika untuk rangkaian multiplexer/demultiplexer
b. Memahami koneksi yang diperlukan untuk rangkaian multiplexer
c. Memahami koneksi yang diperlukan untuk rangkaian demultiplexer
d. Mendiagnosa kesalahan dalam rangkaian multiplexer
2. Peralatan yang digunakan
a. IC 7404, IC 7408, dan IC 7432
b. Papan panel
c. Kabel
3. Dasar Teori
Multiplexer
Multiplexer adalah suatu rangkaian yang mempunyai banyak input dan hanya
mempunyai satu output. Dengan menggunakan selector, kita dapat memilih salah
satu inputnya untuk dijadikan output. Sehingga dapat dikatakan bahwa multiplexer
ini mempunyai n input, m selector , dan 1 output. Biasanya jumlah inputnya adalah
2m selectornya. Adapun macam dari multiplexer ini adalah sebagai berikut:
 Multiplexer 4x1 atau 4 to 1 multiplexer
 Multiplexer 8x1 atau 8 to 1 multiplexer
 Multiplexer 16x1 atau 16 to 1 multiplexer dsb.

Gambar 2.1 Blok Diagram Logika Multiplexer
Gambar 2.2. berikut adalah symbol dari multiplexer 4x1 yang juga disebut sebagai
“data selector” karena bit output tergantung pada input data yang dipilih oleh
selector. Input data biasanya diberi label D0 - D4. Pada multiplexer ini hanya ada satu

DIII Instrumentasi dan Elektronika

UNIVERSITAS DIPONEGORO
MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL

6

input yang ditransmisikan sebagai output tergantung dari kombinasi nilai
selectornya. Kita misalkan selectornya adalah A dan B, maka jika nilai : A B = 00
Maka outputnya (kita beri label Y) adalah : Y = D0
Jika D0 bernilai 0 maka Y akan bernilai 0, jika D0 bernilai 1 maka Y akan bernilai 1.

Gambar 2.2 Simbol Multiplexer 4x1
Suatu desain dari rangkaian logic biasanya dimulai dengan membuat tabel
kebenaran. Tabel kebenaran dari rangkaian multiplekser adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1. Tabel kebenaran Multiplekser
B

A

Y

0

0

D0

0

1

D1

1

0

D2

1

1

D3

Pada kenyataannya, kita dapat merancang suatu multiplexer 8x1 dari multiplexer 4x1
atau multiplexer 16x1 dari multiplexer 8x1 dan seterusnya. Jika kita anggap selector
n

n-1

sebagai n, maka kita dapat membuat multiplexer 2 x1 dari multiplexer 2 x1.
n-1

n

Dengan kata lain kita memfungsikan multiplexer 2 x1 sebagai multiplexer 2 x1.
Jika kita menterjemahkan suatu kasus sebagai suatu fungsi F :
F(A, B, C ) = ∑ (1, 3, 5, 6)
Dimana parameter fungsi tersebut A, B, C adalah merupakan selector dari
multiplexer dan sisi sebelah kanan fungsi adalah output yang diinginkan dari
multiplexer. Tanda ∑ beserta parameter berikutnya adalah merupakan bentuk SOP
(sum of product).
Demultiplexer
Sebuah Demultiplexer adalah rangkaian logika yang menerima satu input
data dan mendistribusikan input tersebut ke beberapa output yang tersedia. Seleksi
data-data input dilakukan oleh selector line, yang juga merupakan input dari
demultiplexer tersebut.

DIII Instrumentasi dan Elektronika

UNIVERSITAS DIPONEGORO
MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL

7

Gambar 2.3 Blok Diagram Logika Demultiplexer
Gambar 2.4. berikut adalah symbol dari demultiplexer 1x4 yang juga disebut sebagai
“data selector” karena bit output tergantung pada output data yang dipilih oleh
selector. Output data biasanya diberi label O0 - O4. Pada demultiplexer ini hanya ada
satu output yang diteruskan dari sebuah input tergantung dari kombinasi nilai
selectornya. Kita misalkan selectornya adalah A dan B, maka jika nilai : A B = 00
Maka outputnya yang dipakai adalah O0. Jika X bernilai 0 maka O0 akan bernilai 0,
jika X bernilai 1 maka O0 akan bernilai 1.

Gambar 2.4 Simbol Demultiplexer 1x4

Tabel kebenaran dari rangkaian demultiplekser 1x4 adalah sebagai berikut :

B
0
0
1
1

Tabel 2.2. Tabel kebenaran Demultiplekser
A
D0
D1
D2
D3
0
X
0
0
0
1
0
X
0
0
0
0
0
X
0
1
0
0
0
X

DIII Instrumentasi dan Elektronika

UNIVERSITAS DIPONEGORO
MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL

8

4. Prosedur Percobaan
Rangkaian Multiplexer 4 Input
Rangkaian multiplexer 4x1, dapat kita lihat pada gambar 2.5 berikut ini.

Gambar 2.5 Rangkaian Gerbang Logika Multiplexer 4x1
Langkah-langkah percobaan adalah :
1. Buat rangkaian seperti ditunjukkan gambar 2.5 pada papan panel.
2. Switch power supply pada posisi ON, set switch semua masukan ke logika 0
dan set semua select ke nol.
3. Dengan set select A dan B pada logika 0, variasi switch D0 – D3 set ke logika
0, perhatikan output level logika. Catat hasilnya kedalam tabel 2.3 baris 1.
4. Ulangi langkah 3 dengan memvariasi set switch A dan B, variasi switch D0 –
D3 set ke logika 0, perhatikan output level logika. Catat hasilnya kedalam
tabel 2.3 baris berikutnya.
Tabel 2.3. Isian percobaan Multiplexer
Selektor
Input
O/P
B
A
D3 D2 D1 D0
Y
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0

DIII Instrumentasi dan Elektronika

UNIVERSITAS DIPONEGORO
MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL

9

Rangkaian Demultiplexer 4 Output
Rangkaian demultiplexer 1x4, dapat kita lihat pada gambar 2.6 berikut ini.

Gambar 2.6. Rangkaian Gerbang Logika Demultiplexer 1x4
Langkah-langkah percobaan adalah :
1. Buat rangkaian seperti ditunjukkan gambar 2.6 pada papan panel.
2. Switch power supply pada posisi ON, set switch masukan X ke logika 0 dan
set semua select ke nol.
3. Dengan set select A pada logika 0 dan B pada logika 0, switch masukan X ke
logika 0, perhatikan level logika pada semua output . Catat hasilnya kedalam
tabel 2.4 baris 1.
4. Set select A pada logika 0 dan B pada logika 0, switch masukan X ke logika
1, perhatikan level logika pada semua output. Catat hasilnya kedalam tabel
2.4 baris 2.
5. Ulangi langkah 3 dan 4 dengan memvariasi set select A dan B serta switch
masukan X, perhatikan output level logika. Catat hasilnya kedalam tabel 2.4
baris berikutnya.
Tabel 2.4. Isian percobaan Demultiplexer
Selector
I/P
Output
B
0
0
0
0
1
1
1
1

A
0
0
1
1
0
0
1
1

X
0
1
0
1
0
1
0
1

D3

D2

D1

D0

Percobaan diatas juga bisa dilakukan pada chip 74151/74150 untuk rangkaian
Multiplexer dan Demultiplexer. Dengan langkah percobaan yang lebih sederhana
penggunaan chip-chip tersebut melalui menjadi lebih praktis yaitu dengan
menghubungan kaki input dan select ke saklar , dan kaki output ke LED, lalu
memvariasi select dan input, dapat diamati keluaran dan dibuat table kebenarannya.

DIII Instrumentasi dan Elektronika

UNIVERSITAS DIPONEGORO
MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL

10

MODUL III
RANGKAIAN KOMBINASIONAL
Pada dasarnya rangkaian logika (digital) yang terbentuk dari bebeapa gabungan
komponen elektronik yang terdiri dari macam – macam gate dan rangkaian –
rangkaian lainya, sehingga membentuk rangkaian elektronika yang bersifat kompleks
dan cukup rumit.

I.

TUJUAN
1.

Membuat rangkaian dari kombinasi gerbang dasar

2.

Memahami cara kerja rangkaian dari kombinasi gerbang dasar

II. MATERI
Rangkaian kombinasional adalah rangkaian digital yang nilai outputnya
seluruhnya bergantung pada kombinasi nilai- nilai inputnya pada saat tersebut.
Rangkaian kombinasional tidak dipengaruhi oleh segi historis dari rangkaian
seperti halnya rangkaian sekuensial. Rangkaian kombinasional terdiri atas blok
– blok gerbang logika dasar seperti gerbang AND, OR, dan NOT, serta
beberapa gerbang logika lainnya yang dikombinasikan untuk mendapatkan
nilai keluaran tertentu.
1.

Perancangan rangkaian logika:
Ada uraian verbal tentang apa yang hendak direalisasikan Langkah:


Tetapkan kebutuhan masukan dan keluaran dan namai



Susun tabel kebenaran menyatakan hubungan masukan dan
keluaran yang diinginkan



Rumuskan keluaran sebagai fungsi masukan



Sederhanakan fungsi keluaran tesebut



Gambarkan diagram rangkaian logikanya



Sesuaikan rangkaian ini dengan kendala:


Jumlah gerbang dan jenisnya yang tersedia



Cacah masukan setiap gerbang



Waktu tunda (waktu perambatan)



Interkoneksi antar bagian-bagian rangkaian



Kemampuan setiap gerbang untuk mencatu (drive) gerbang
berikutnya (fan out).

DIII Instrumentasi dan Elektronika

UNIVERSITAS DIPONEGORO
MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL


Harga rangkaian logika:

11

cacah gerbang dan cacah masukan

keseluruhannya
2.

Penyelesaian Logika dari Tabel Kebenaran Dengan Menggunakan
Metode SOP dan POS dan Implementasi Pada Rancangan
Rangkaian Logikanya.
Jika diberikan suatu tabel kebenaran dari suatu kasus maka kita
bisa menggunakan metode SOP atau POS untuk merancang suatu
rangkaian kombinasionalnya. Seperti yang telah dijelaskan diatas. Untuk
menentukan suatu rancangan biasanya kita menghendaki suatu rancangan
yang paling efisien. Dengan adanya tabel kebenaran kita dapat
menentukan mana diantara metode

yang

paling efisien untuk

diimplementasikan. Untuk menentukan metode mana yang paling efisien,
kita lihat bagian output pada tabel kebenaran tersebut. Jika jumlah output
yang mempunyai nilai 1 lebih sedikit dari jumlah output yang
mempunyai nilai 0, maka kita bisa menentukan bahwa metode SOP yang
lebih efisien. Jika jumlah output yang mempunyai nilai 0 lebih sedikit
dari jumlah output yang mempunyai nilai 1, maka kita bisa menentukan
metode POS yang lebih efisien.
Kadangkala suatu hasil dari tabel disajikan dalam bentuk fungsi.
Dan kita akan mengenal symbol "Σ" melambangkan operasi SOP
sehingga yang ditampilkan adalah output yang mempunyai nilai 1 dan
symbol "Π" melambangkan operasi POS sehingga yang ditampilkan
adalah ouput yang mempunyai nilai 0.
Contoh:
F( A, B, C ) = Σ ( 0, 3, 5, 7 )
Maksud dari fungsi diatas adalah fungsi tersebut mempunyai 3 variabel
input dan output yang mempunyai nilai 1 adalah 0, 3, 5, dan 7 (tanda Σ
melambangkan SOP). Jika fungsi yang disajikan adalah:
F( A, B, C ) = Π ( 0, 3, 5, 7 )
Maksudnya adalah fungsi tersebut mempunyai 3 variabel input dan
output yang mempunyai nilai 0 adalah 0, 3, 5, dan 7 (tanda Π
melambangkan

POS).

Buatlah

rangkaian

kombinasional

untuk

mengimplementasikan tabel kebenaran berikut :

Tabel 3.1 Tabel kebenaran

DIII Instrumentasi dan Elektronika

UNIVERSITAS DIPONEGORO
MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL

12

Karena output dengan nilai 1 lebih sedikit maka kita gunakan metode
SOP. Dan untuk teknik penyederhanaannya kita langsung gunakan KMap (karena masih 3 variabel).

Gambar 3.1 Penyederhanaan menggunkan K-Map
Ekspresi fungsi logikanya dari hasil K-Map tersebut adalah:

Karena bentuk fungsi logikanya adalah SOP kita dapat merancang
rangkaian kombinasionalnya dari gerbang NAND saja, yaitu dengan cara
memberi double bar pada fungsi tersebut kemudian operasikan gambar
yang terbawah. Fungsi akan menjadi:

Sehingga rangkaian kombinasionalnya menjadi:

Gambar 3.2 Rangkaian kombinasional

III. TUGAS PENDAHULUAN

DIII Instrumentasi dan Elektronika

UNIVERSITAS DIPONEGORO
MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL
1.

13

Jelaskan pengertian termonologi logika, hukum aljabar Boolean, K-Map,
Rangkaian ekivalen, logika positif dan negative

2.

Gambarkan dengan menggunakan gambar IC dan gerbang rangkaian and,
or, nand, dan nor dengan menggunakan empat masukan.

3.

Buat tabel kebenaran untuk soal no.2

4.

Gambarkan dengan gerbang rangkaian kombinasional untuk fungsi di
bawah ini lengkap dengan proses pengerjaannya :
F(A, B, C, D) = Σ ( 0,2,4,5,6,13)

IV.

PRAKTIKUM
1.

ALAT & BAHAN
a.

: 1 buah

b.

Kabel

: secukupnya

c.

2.

Panel praktikum

IC

: 7400, 7402, 7404, 7408, 7432

TUGAS PRAKTIKUM
a.

Realisasikan tugas pendahuluan no 2, dengan IC yang tersedia
untuk gerbang AND dan OR dengan empat masukan

b.

Begitupula dengan gerbang NOR dan NAND realisasikan
rangkaiannya dengan empat masukan

c.

V.

Realisasikan rangkaian kombinasional pada tugas pendahuluan 4

PERTANYAAN DAN TUGAS
1.

Buat tabel kebenaran untuk tugas praktikum A dan B

2.

Cocokkan hasil rangkaian dengan table kebenaran pada tugas
pendahuluan 4

3.

Buatlah kesimpulan dari praktikum yang telah dilaksanakan

4.

Buatlah jalur PCB dari tugas praktikum bagian C *

5.

Tugas tambahan ditentukan oleh Asistennya masing-masing

* Desain tiap praktikan harus berbeda, jika sama nilai = 0

DIII Instrumentasi dan Elektronika

UNIVERSITAS DIPONEGORO
MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL

14

MODUL IV
BINARY CODED DECIMAL
Seperti telah kita ketahui, dalam peralatan elektronik yang menggunakan
Digital sistem operasinya berdasarkan cara kerja saklar yang diwujudkan dalam
bentuk bilangan Biner yang menggunakan logika “1” dan “0”, sedangkan dalam
kehidupan sehari-hari kita berkomunikasi dengan menggunakan sistem informasi
yang berdasarkan angka-angka dan huruf-huruf (alfanumeric). Angka-angka tersebut
berupa kombinasi dari angka Desimal 0 sampai 9 dan huruf-huruf A samapai Z (26
huruf).

Maka dari itu untuk dapat menghubungkan antara perhitungan yang dilakukan
oleh manusia dengan perhitungan yang dilakukan oleh sistem Digital perlu adanya
suatu sistem yang dapat melakukan perubahan (Konversi) dari bentuk Desimal ke
dalam bentuk Biner. Perubahan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan
SISTEM SANDI atau KODE. Salah satu sistem sandi yang dipergunakan untuk
mengadakan perubahan (menyandi) dari bilangan Desimal menjadi bilangan Biner
disebut Sandi BCD atau Binary Coded Decimal.

Sehingga dirasakan sangat penting untuk mengerti bagaimana caranya
mengkonversikan bilangan Desimal ke bilangan Biner. Hal ini agar kita dapat
memahami dari rangkaian elektronik yang akan kita bangun.

I.

TUJUAN
1.

Mengenal dan mempelajari Binary Coded Decimal

2.

Dapat mengkonversikan bilangan Desimal ke bilangan Biner, maupun
sebaliknya.

3.

Menerapkan BCD tersebut dalam sebuah rangkaian elektronika ataupun
sebuah program.

II. DASAR TEORI
Untuk menghubungkan antara perhitungan yang dilakukan oleh manusia
dengan perhitungan yang dilakukan oleh sistem Digital perlu adanya suatu
sistem yang dapat melakukan perubahan (Konversi) dari bentuk Desimal ke
dalam bentuk Biner. Perubahan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan
SISTEM SANDI atau KODE. Salah satu sistem sandi yang dipergunakan

DIII Instrumentasi dan Elektronika

UNIVERSITAS DIPONEGORO
MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL

15

untuk mengadakan perubahan (menyandi) dari bilangan Desimal menjadi
bilangan Biner disebut Sandi BCD atau Binary Coded Decimal.

Untuk menyandi bilangan-bilangan Desimal dapat dilakukan dengan
menggunakan menggunakan angka Biner 4 Bit (Binary Digit) sehingga akan
diperoleh 16 kemungkinan kombinasi 4 Bit bilangan Biner.

Table 4.1 Konversi Binary, Decimal, dan Hexadecimal
Binary

Hexadecimal

Decimal

X1

X16

0000
0
0
0
0
0001
1
1
1
16
0010
2
2
2
32
0011
3
3
3
48
0100
4
4
4
64
0101
5
5
5
80
0110
6
6
6
96
0111
7
7
7
112
1000
8
8
8
128
1001
9
9
9
144
1010
A
10
10
160
1011
B
11
11
176
1100
C
12
12
192
1101
D
13
13
208
1110
E
14
14
224
1111
F
15
15
240
Penyandian yang sering digunakan dikenal sebagai sandi 8421BCD dan
2421BCD.

1.

SANDI BCD 8421
Pada umumnya untuk merubah bilangan Biner yang terdiri dari
banyak Digit ke dalam bilangan Desimal akan menyulitkan dan
memakan waktu lama. Sebagai contoh misalnya bilangan Biner
(110101110011)2, kalau kita hitung dengan menggunakan harga jelas ini
akan memakan waktu yang cukup lama.

Dengan bantuan SANDI BCD semuanya akan menjadi mudah.
Pengertian dari sandi BCD ini adalah mngelompokkan bilangan Biner
yang tiap kelompoknya terdiri dari 4 Bit bilangan Biner yang dapat
menggantikan setiap Digit dari bilangan Desimal dengan urutan yang
berdasarkan Harga tempat seperti 8, 4, 2, 1. Dengan demikian sandi
tersebut dinamakan Sandi BCD 8421.

DIII Instrumentasi dan Elektronika

UNIVERSITAS DIPONEGORO
MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL

16

Urutan dari bilangan sandi BCD 8421 dapat bertambahan dan
berkembang terus, misalnya bilangan Desimal puluhan dapat bertambah
dengan kelipatan 101 (80, 40, 20, 10), bilangan Desimal ratusan dengan
kelipatan 102 (800, 400, 200, 100) dan begitulah seterusnya. Sebagai
contoh misalnya:
a)

Buatlah sandi BCD 8421 dari bilangan Desimal 1995
Penyelesaian:
1995 = 0001 1001 1001 0101
1

9

9

5

Jadi (1995)10 = (0001011001100101)BCD 8421 atau
= (11001110010101)BCD 8421
b)

Rubahlah sandi BCD 8421 (110010100010) menjadi bilangan
Desimal
Penyelesaian:
110010100010 = 0001 1001 0100 0101
1

9

4

5

Jadi sandi BCD 8421 (110010100010) = (1945)10

2.

SANDI BCD 2421
Sepertinya halnya pada sandi BCD 8421, maka pada sandi BCD
2421 bilangan 2421 menunjukkan urutan bobot bilangan atau Harga
tempat dari Digit bilangan Biner. Dalam membuat sandi BCD 2421 kita
dapat membuat beberapa kemungkinan penulisan 4 Bit bilangan Biner.
Sebagai contoh :


angka Desimal 2 dapat ditulis 0010 atau 1000



angka Desimal 4 dapat ditulis 0100 atau 1010
Dari uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan

menggunakan 4 Bit bilangan Biner yang dipakai sebagai pengganti
bilangan Desimal, maka akan dihasilkan banyak sekali sandi BCD. Hal
ini disebabkan karena tiap-tiap Bit dapat diubah sandi berdasarkan bobot
tertentu. Sebagai contoh misalnya: BCD 8421, BCD 2421 dan lain-lain.
Contoh membuat sandi 2421
Buatlah sandi 2421 dari bilangan Desimal 1945

DIII Instrumentasi dan Elektronika

UNIVERSITAS DIPONEGORO
MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL

17

Penyelesaian:
(1945)10 = 0001 1111 0100 0101
1

9

4

5

= (1111101001010)BCD 2421
Atau

= 0001 1111 1010 1011
1

9

4

5

Dalam rangkaian elektronika kita mengenal sebuah seven segmen.
Seven segmen merupakan rangkaian pendisplay angka yang terdiri dari
beberapa dioda cahaya (LED) yaitu LED untuk pembentukan angka dan
satu LED sebagai titik.Ada dua jenis LED untuk berdasarkan kaki yang
di pakai bersama-sama (common), yaitu common anoda dan common
katoda.Untuk memudahkan dalam menyalakan seven segmen,maka di
butuhkan decoder khusus untuk mengkodekan dari kode Biner menjadi
kode-kode Biner yang sesuai untuk membentuk displayangka.ada dua
driver umumyang di pakai sebagai decoder ke seven segmen (BCD to
seven segmen), antara lain IC 7447 untuk seven segmen ke dua. BCD to
seven segmen adalah pengubah kode BCD ke kode seven segment.

Gambar 4.1 IC decoder biner ke decimal

III. TUGAS PENDAHULUAN
1.

Jelaskan pengertian Sandi Hexadesimal, Sandi Excess-3, dan Sandi
ASCII

2.

Konversikan bilangan berikut
a.
b.

3.

843 jika disandikan dalam 8421 BCD
0101 1111 jika disandikan 2421BCD

Dengan rangkaian kombinasi buat angka 0-9 menggunakan seven
segmen dengan empat inputan dengan menggunakan table dibawah ini.
Table 5.1 Konversi biner ke desimal

DIII Instrumentasi dan Elektronika

UNIVERSITAS DIPONEGORO
MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL
Input

18

Output
Desimal

A

B

C

D

a

b

c

d

e

f

g

0

0

0

0

1

1

1

1

1

1

0

0

0

0

0

1

0

1

1

0

0

0

0

1

0

0

1

0

1

1

0

1

1

0

1

2

0

0

1

1

1

1

1

1

0

0

1

3

0

1

0

0

0

1

1

0

0

1

1

4

0

1

0

1

1

0

1

1

0

1

1

5

0

1

1

0

0

0

1

1

1

1

1

6

0

1

1

1

1

1

1

0

0

0

0

7

1

0

0

0

1

1

1

1

1

1

1

8

1

0

0

1

1

1

1

0

0

1

1

9

IV. PRAKTIKUM
1.

Setelah membuat rangkaaian kombinasi gunakan Electronic workbench
untuk membuat aplikasinya.

V.

PERTANYAAN DAN TUGAS
1.

Buatlah kelompok masing-masing 2 orang dan kemudian buatlah jalur
PCB dari tugas praktikum diatas (hanya beberapa bagian)*

2.

Tugas tambahan ditentukan oleh Asistennya masing-masing

* Desain tiap praktikan harus berbeda, jika sama nilai = 0

MODUL V
APLIKASI BINARY CODE DESIMAL (BCD)
I.

DASAR TEORI

DIII Instrumentasi dan Elektronika

UNIVERSITAS DIPONEGORO
MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL

19

BCD to seven segmen adalah pengubah kode BCD ke kode seven
segmen. banyak aplikasi yang menggunakan seven segman contohnya adalah
kalkulator digital, jam digital, rambu-rambu lalulintas dan masih banyak lagi.
Pada pertemuan ke empat kita sudah mengenal lebih dalam seven segmen
untuk itu pada pertemuan ke lima akan membahas tentang aplikasi BCD to
seven segmen, seven segmen terdiri dari beberapa dioda cahaya (LED), LED
untuk pembentuk angka dan 1 LED sebagai titik. Pembentukan led dapat
menggunakan rangkaian logika dan IC 7447 untuk seven segmen common
kedua.

74LS47

Gambar 5.1 IC 7447 ke seven segment

II.

TUGAS PENDAHULUAN
1.

Jelaskan dan gambarkan susunan kaki-kaki pada IC 7447, 4072

2.

Buatlah rancangan (EWB) display dengan seven segmen untuk
menampilkan data Biner 8 Bit dengan hanya menggunakan satu buah
decoder saja. Sekaligus mengaktifkan seven segmen yang bersesuaian
dengan datanya.

V.

ALAT DAN BAHAN
1.

Panel Praktikum

: 1 buah

2.

Kabel

: secukupnya

3.

IC 7447, 4072

: 3 buah

4.

Seven segmen

: 1 buah

VI. PERCOBAAN
1.

Realisasikan tugas pendahuluan no 2, pada bred board / panel praktikum

2.

Buatlah jalur PCB dari percobaan di atas*

VII. PERTANYAAN DAN TUGAS

DIII Instrumentasi dan Elektronika

UNIVERSITAS DIPONEGORO
MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL
1.

20

Apa kesimpulan anda terhadap percobaan nomor 2? Berikan ulasan yang
cukup!

2.

Buat program berdasarkan percobaan diatas yaitu display dari bilangan
Biner ke Desimal dengan ketentuan : nama variable menggunakan nama

3.

Tugas tambahan ditentukan oleh Asistennya masing-masing

* Desain tiap praktikan harus berbeda, jika sama nilai = 0

DIII Instrumentasi dan Elektronika

UNIVERSITAS DIPONEGORO

More Related Content

What's hot

Transistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguatTransistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguatRetnoWulan26
 
Gerbang Universal NAND dan NOR
Gerbang Universal NAND dan NORGerbang Universal NAND dan NOR
Gerbang Universal NAND dan NORAnarstn
 
5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrikSimon Patabang
 
Transformasi sumber (tegangan dan arus)
Transformasi sumber (tegangan dan arus)Transformasi sumber (tegangan dan arus)
Transformasi sumber (tegangan dan arus)Pamor Gunoto
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikumayu purwati
 
13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balikSimon Patabang
 
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...Dana Mezzi
 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronikaSimon Patabang
 
Bab 6 adder
Bab 6 adderBab 6 adder
Bab 6 adderpersonal
 
Laporan praktikum mikrokontroler dengan led
Laporan praktikum mikrokontroler dengan ledLaporan praktikum mikrokontroler dengan led
Laporan praktikum mikrokontroler dengan ledSawah Dan Ladang Ku
 
Laporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaLaporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaFebriTiaAldila
 
Laporan praktikum Gerbang Logika
Laporan praktikum Gerbang LogikaLaporan praktikum Gerbang Logika
Laporan praktikum Gerbang LogikaA A
 
teorema thevenin
teorema theveninteorema thevenin
teorema theveninfaqihahkam
 
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisi
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisiBab 7 rankaian kombinasional data transmisi
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisipersonal
 
Gerbang logika
Gerbang logikaGerbang logika
Gerbang logikaptsumaye
 
4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralelSimon Patabang
 

What's hot (20)

Transistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguatTransistor sebagai penguat
Transistor sebagai penguat
 
Rangkaian Adder
Rangkaian AdderRangkaian Adder
Rangkaian Adder
 
Gerbang Universal NAND dan NOR
Gerbang Universal NAND dan NORGerbang Universal NAND dan NOR
Gerbang Universal NAND dan NOR
 
5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik
 
Transformasi sumber (tegangan dan arus)
Transformasi sumber (tegangan dan arus)Transformasi sumber (tegangan dan arus)
Transformasi sumber (tegangan dan arus)
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik
 
Sd 5
Sd   5Sd   5
Sd 5
 
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika
 
Bab 6 adder
Bab 6 adderBab 6 adder
Bab 6 adder
 
Teorema Thevenin
Teorema TheveninTeorema Thevenin
Teorema Thevenin
 
Laporan praktikum mikrokontroler dengan led
Laporan praktikum mikrokontroler dengan ledLaporan praktikum mikrokontroler dengan led
Laporan praktikum mikrokontroler dengan led
 
Teorema Norton
Teorema NortonTeorema Norton
Teorema Norton
 
Laporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaLaporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logika
 
Laporan praktikum Gerbang Logika
Laporan praktikum Gerbang LogikaLaporan praktikum Gerbang Logika
Laporan praktikum Gerbang Logika
 
teorema thevenin
teorema theveninteorema thevenin
teorema thevenin
 
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisi
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisiBab 7 rankaian kombinasional data transmisi
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisi
 
Gerbang logika
Gerbang logikaGerbang logika
Gerbang logika
 
4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel
 

Similar to MODUL MULTIPLEXER DAN DEMULTIPLEXER

Similar to MODUL MULTIPLEXER DAN DEMULTIPLEXER (20)

Modul elekronika-digital
Modul elekronika-digitalModul elekronika-digital
Modul elekronika-digital
 
Bab 9-teori-dan-pratikum-multiplexer-dan-demultiplexer
Bab 9-teori-dan-pratikum-multiplexer-dan-demultiplexerBab 9-teori-dan-pratikum-multiplexer-dan-demultiplexer
Bab 9-teori-dan-pratikum-multiplexer-dan-demultiplexer
 
Gerbang logika kombinasi
Gerbang logika kombinasiGerbang logika kombinasi
Gerbang logika kombinasi
 
Digital integrated circuit; AND, OR Gates
Digital integrated circuit; AND, OR GatesDigital integrated circuit; AND, OR Gates
Digital integrated circuit; AND, OR Gates
 
Laporan pendahuluan
Laporan pendahuluan Laporan pendahuluan
Laporan pendahuluan
 
Laporan eldig
Laporan eldigLaporan eldig
Laporan eldig
 
Laporan praktikum elektronika dasar
Laporan praktikum elektronika dasarLaporan praktikum elektronika dasar
Laporan praktikum elektronika dasar
 
8. Multiplexer dan Demultiplexer SIS.pdf
8. Multiplexer dan Demultiplexer SIS.pdf8. Multiplexer dan Demultiplexer SIS.pdf
8. Multiplexer dan Demultiplexer SIS.pdf
 
Gerbang logika ayu purwati (14302241028)
Gerbang logika   ayu purwati (14302241028)Gerbang logika   ayu purwati (14302241028)
Gerbang logika ayu purwati (14302241028)
 
Makalah fisika
Makalah fisikaMakalah fisika
Makalah fisika
 
Laporan ikb acara 8
Laporan ikb acara 8Laporan ikb acara 8
Laporan ikb acara 8
 
Multipleksi
MultipleksiMultipleksi
Multipleksi
 
Ic digital
Ic digitalIc digital
Ic digital
 
Modul Praktikum
Modul PraktikumModul Praktikum
Modul Praktikum
 
Ic digital psd
Ic digital psdIc digital psd
Ic digital psd
 
TIK 4.ppt
TIK 4.pptTIK 4.ppt
TIK 4.ppt
 
Gerbang logika
Gerbang logikaGerbang logika
Gerbang logika
 
Dasar logika
Dasar logikaDasar logika
Dasar logika
 
multidemulti-plekser-ppt-10.pdf
multidemulti-plekser-ppt-10.pdfmultidemulti-plekser-ppt-10.pdf
multidemulti-plekser-ppt-10.pdf
 
Laporan sistem bilngan dan gerbang logika dasar
Laporan sistem bilngan dan gerbang logika dasarLaporan sistem bilngan dan gerbang logika dasar
Laporan sistem bilngan dan gerbang logika dasar
 

More from Qiyad N

Sistem Urinaria.pptx
Sistem Urinaria.pptxSistem Urinaria.pptx
Sistem Urinaria.pptxQiyad N
 
Sistem Reproduksi.pptx
Sistem Reproduksi.pptxSistem Reproduksi.pptx
Sistem Reproduksi.pptxQiyad N
 
Sistem Rangka.pptx
Sistem Rangka.pptxSistem Rangka.pptx
Sistem Rangka.pptxQiyad N
 
Sistem Saraf.pptx
Sistem Saraf.pptxSistem Saraf.pptx
Sistem Saraf.pptxQiyad N
 
Komponen Elektronika dasar.pptx
Komponen Elektronika dasar.pptxKomponen Elektronika dasar.pptx
Komponen Elektronika dasar.pptxQiyad N
 
Sistem sirkulasi darah pada manusia
Sistem sirkulasi darah pada manusiaSistem sirkulasi darah pada manusia
Sistem sirkulasi darah pada manusiaQiyad N
 
Sistem pencernaan pada Manusia
Sistem pencernaan pada ManusiaSistem pencernaan pada Manusia
Sistem pencernaan pada ManusiaQiyad N
 
Sistem Respirasi pada Manusia
Sistem Respirasi pada ManusiaSistem Respirasi pada Manusia
Sistem Respirasi pada ManusiaQiyad N
 
Ei007 teknologi bengkel elektronika
Ei007 teknologi bengkel elektronikaEi007 teknologi bengkel elektronika
Ei007 teknologi bengkel elektronikaQiyad N
 
Ei003 menggambar layout-pcb-berbantuan-komputer
Ei003 menggambar layout-pcb-berbantuan-komputerEi003 menggambar layout-pcb-berbantuan-komputer
Ei003 menggambar layout-pcb-berbantuan-komputerQiyad N
 
Ts002 dasar rangkaian listrik
Ts002 dasar rangkaian listrikTs002 dasar rangkaian listrik
Ts002 dasar rangkaian listrikQiyad N
 
Ts001 dasar elektronika analog dan digital
Ts001 dasar elektronika analog dan digitalTs001 dasar elektronika analog dan digital
Ts001 dasar elektronika analog dan digitalQiyad N
 
Function generator
Function generatorFunction generator
Function generatorQiyad N
 
menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnyamenghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnyaQiyad N
 
Apresiasi seni
Apresiasi seniApresiasi seni
Apresiasi seniQiyad N
 
Prakarya rekayasa elektronika
Prakarya rekayasa elektronikaPrakarya rekayasa elektronika
Prakarya rekayasa elektronikaQiyad N
 

More from Qiyad N (17)

Sistem Urinaria.pptx
Sistem Urinaria.pptxSistem Urinaria.pptx
Sistem Urinaria.pptx
 
Sistem Reproduksi.pptx
Sistem Reproduksi.pptxSistem Reproduksi.pptx
Sistem Reproduksi.pptx
 
Sistem Rangka.pptx
Sistem Rangka.pptxSistem Rangka.pptx
Sistem Rangka.pptx
 
Sistem Saraf.pptx
Sistem Saraf.pptxSistem Saraf.pptx
Sistem Saraf.pptx
 
Komponen Elektronika dasar.pptx
Komponen Elektronika dasar.pptxKomponen Elektronika dasar.pptx
Komponen Elektronika dasar.pptx
 
Sistem sirkulasi darah pada manusia
Sistem sirkulasi darah pada manusiaSistem sirkulasi darah pada manusia
Sistem sirkulasi darah pada manusia
 
Sistem pencernaan pada Manusia
Sistem pencernaan pada ManusiaSistem pencernaan pada Manusia
Sistem pencernaan pada Manusia
 
Sistem Respirasi pada Manusia
Sistem Respirasi pada ManusiaSistem Respirasi pada Manusia
Sistem Respirasi pada Manusia
 
Ei007 teknologi bengkel elektronika
Ei007 teknologi bengkel elektronikaEi007 teknologi bengkel elektronika
Ei007 teknologi bengkel elektronika
 
Ei003 menggambar layout-pcb-berbantuan-komputer
Ei003 menggambar layout-pcb-berbantuan-komputerEi003 menggambar layout-pcb-berbantuan-komputer
Ei003 menggambar layout-pcb-berbantuan-komputer
 
Ts002 dasar rangkaian listrik
Ts002 dasar rangkaian listrikTs002 dasar rangkaian listrik
Ts002 dasar rangkaian listrik
 
Ts001 dasar elektronika analog dan digital
Ts001 dasar elektronika analog dan digitalTs001 dasar elektronika analog dan digital
Ts001 dasar elektronika analog dan digital
 
Function generator
Function generatorFunction generator
Function generator
 
Tkb
TkbTkb
Tkb
 
menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnyamenghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
 
Apresiasi seni
Apresiasi seniApresiasi seni
Apresiasi seni
 
Prakarya rekayasa elektronika
Prakarya rekayasa elektronikaPrakarya rekayasa elektronika
Prakarya rekayasa elektronika
 

Recently uploaded

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 

Recently uploaded (20)

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 

MODUL MULTIPLEXER DAN DEMULTIPLEXER

  • 1. MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL 1 MODUL I GERBANG LOGIKA Dalam elektronika digital sering kita lihat gerbang-gerbang logika. Gerbang tersebut merupakan rangkaian dengan satu atau lebih dari satu sinyal masukan tetapi hanya menghasilkan satu sinyal keluaran. Gerbang juga merupakan rangkaian digital (dua keadaan), karena sinyal masukan dan sinyal keluaran hanya berupa tegangan tinggi atau tegangan rendah. Dengan demikian gerbang sering disebut rangkaian logika karena analisisnya dapat dilakukan dengan aljabar Boole. I. TUJUAN 1. Mengerti dan memahami gerbang-gerbang logika dasar (AND, OR, NOT, NAND, NOR, XOR, XNOR). 2. Mengerti dan memahami ekspresi-ekspresi bolean. 3. Mengerti dan memahami cara membuat rangkaian gerbang-gerbang logika dasar (AND, OR, NOT, NAND, NOR, XOR, XNOR). II. DASAR TEORI Komputer, kalkulator, dan peralatan digital lain kadang dianggap oleh orang awam sebagai sesuatu yang ajaib. Sebenarnya, peralatan elektronika digital sangat logis dalam opersinya. Bentuk dasar blok dari setip rangkaian digital adalah suatu gerbang logika. Gerbang logika akan kita gunakan untuk operasi bilangan biner , sehingga timbul istilah gerbang logika biner. Setiap orang yang bekerja dibidang elektronika digital memahami dan menggunkan gerbang logika biner setiap hari. Ingat, gerbang logika merupakan blok bangunan untuk komputer yang paling rumit sekalipun. Gerbang logika dapat tersusun dari saklar sederhana, relay, transistor, diode atau IC. Oleh penggunaannya yang sangat luas, dan harganya yang rendah, IC akan kita gunakan untuk menyusun rangkaian digital. Jenis atau variasi dari gerbang logika yang tersedia dalam semua kelompok logika termasuk TTL dan CMOS. DIII Instrumentasi dan Elektronika UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 2. MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL 1. 2 Aljabar Boolean Aljabar Boolean terdiri dari: Gambar 2.1 Simbol gerbang logika. Aljabar Boolean digunakan untuk menjelaskan dan merancang suatu rangkaian digital binary. Operasi dasarnya adalah logical operation AND, OR dan NOT. 2. Gerbang-Gerbang Logika (Logic Gates) Gerbang-gerbang logika yang khususnya dipakai di dalam komputer digital,dibuat dalam bentuk IC (Integrated Circuit) yang terdiri atas transistor-transistor, diode dan komponen-komponen lainnya. Gerbang-gerbang logika ini mempunyai bentuk-bentuk tertentu yang dapat melakukan operasi-operasi INVERS, AND, OR serta NAND, NOR, dan XOR (Exclusive OR). NAND merupakan gabungan AND dan INVERS sedangkan NOR merupakan gabungan OR dan INVERS. 3. IC (Integrated Circuits) Selama ini kita hanya mengenal simbol-simbol suatu gerbang logika. Di dalam prakteknya suatu gerbang-gerbang logika ini dikemas dalam suatu IC (integrated circuits). Banyak sekali kelompok-kelompok IC digital yang terbagi menurut devais pembentuknya maupun spesifikasi cara. IC TTL merupakan perangkat logika yang mempunyai tegangan kerja 4.5 s/d 5.5 volt. Bila batas tegangan ini dilampaui maka, IC akan rusak atau bila kurang IC tidak akan bekerja dangan baik. IC TTL yang telah difibrikasi untung gerbang-gerbang logika dasar antara lain : a. AND : 7408 d. OR : 7432 b. NAND : 7400 e. NOT : 7404 c. NOR : 7402, 7425, 7427 f. EX-OR : 7486 DIII Instrumentasi dan Elektronika UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 3. MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL 3 III. TUGAS PENDAHULUAN 1. Jelaskan yang dimaksud dengan gerbang NOT, AND, OR, NAND, NOR, dan XOR. 2. Gambarkan bentuk gerbang serta table kebenaran dari NOT, AND, OR, NAND, NOR, dan XOR untuk IC jelaskan juga fungsi kaki-kaki yang mereka miliki (Cari dari datasheet IC gerbang logika). 3. Buatlah rangkaian pengganti dari gerbang AND dengan menggunakan gerbang NOR, gerbang OR dengan gerbang NAND. Serta buat table kebenarannya. IV. PRAKTIKUM 1. Alat & Bahan a. b. Papan panel c. 2. IC 7400, IC 7402, IC 7404, IC 7408, IC 7432 Kabel Tugas Praktikum a. Buatlah rangkaian sederhana dengan menggunakan IC 7400, IC 7402, IC 7404, IC 7408, IC 7432 b. c. V. Buatlah jalur PCB dari soal di atas * Buatlah rangkaian aplikasi dari tugas pendahuluan no 3. Isian Hasil Prcobaan DIII Instrumentasi dan Elektronika UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 4. MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL DIII Instrumentasi dan Elektronika 4 UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 5. MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL 5 MODUL II MULTIPLEXER & DEMULTIPLEXER Aplikasi elektronika digital dewasa ini memungkinkan kita melakukan suatu pekerjaan yang kompleks menjadi lebih sederhana. Multiplekser dan demultiplekser membantu perkerjaan manusia dalam melakukan pemilihan beberapa jalur masukan atau keluaran ke sebuah jalur keluaran atau masukan berdasarkan pilihan yang dikehendaki. Contoh aplikasinya yaitu apabila kita mempunyai beberapa jenis peralatan printer dan kita ingin mencetak pada sebuah printer (demultiplekser), serta apabila ada beberapa masukan pemutar music berupa tape, MP3 player, computer dll dan yang sedang digunakan adalah salat satu dari peralatan tersebut untuk didengarkan musiknya pada sebuah pengeras suara (multiplekser). 1. Tujuan Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa dapat : a. Menentukan state logika untuk rangkaian multiplexer/demultiplexer b. Memahami koneksi yang diperlukan untuk rangkaian multiplexer c. Memahami koneksi yang diperlukan untuk rangkaian demultiplexer d. Mendiagnosa kesalahan dalam rangkaian multiplexer 2. Peralatan yang digunakan a. IC 7404, IC 7408, dan IC 7432 b. Papan panel c. Kabel 3. Dasar Teori Multiplexer Multiplexer adalah suatu rangkaian yang mempunyai banyak input dan hanya mempunyai satu output. Dengan menggunakan selector, kita dapat memilih salah satu inputnya untuk dijadikan output. Sehingga dapat dikatakan bahwa multiplexer ini mempunyai n input, m selector , dan 1 output. Biasanya jumlah inputnya adalah 2m selectornya. Adapun macam dari multiplexer ini adalah sebagai berikut:  Multiplexer 4x1 atau 4 to 1 multiplexer  Multiplexer 8x1 atau 8 to 1 multiplexer  Multiplexer 16x1 atau 16 to 1 multiplexer dsb. Gambar 2.1 Blok Diagram Logika Multiplexer Gambar 2.2. berikut adalah symbol dari multiplexer 4x1 yang juga disebut sebagai “data selector” karena bit output tergantung pada input data yang dipilih oleh selector. Input data biasanya diberi label D0 - D4. Pada multiplexer ini hanya ada satu DIII Instrumentasi dan Elektronika UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 6. MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL 6 input yang ditransmisikan sebagai output tergantung dari kombinasi nilai selectornya. Kita misalkan selectornya adalah A dan B, maka jika nilai : A B = 00 Maka outputnya (kita beri label Y) adalah : Y = D0 Jika D0 bernilai 0 maka Y akan bernilai 0, jika D0 bernilai 1 maka Y akan bernilai 1. Gambar 2.2 Simbol Multiplexer 4x1 Suatu desain dari rangkaian logic biasanya dimulai dengan membuat tabel kebenaran. Tabel kebenaran dari rangkaian multiplekser adalah sebagai berikut : Tabel 2.1. Tabel kebenaran Multiplekser B A Y 0 0 D0 0 1 D1 1 0 D2 1 1 D3 Pada kenyataannya, kita dapat merancang suatu multiplexer 8x1 dari multiplexer 4x1 atau multiplexer 16x1 dari multiplexer 8x1 dan seterusnya. Jika kita anggap selector n n-1 sebagai n, maka kita dapat membuat multiplexer 2 x1 dari multiplexer 2 x1. n-1 n Dengan kata lain kita memfungsikan multiplexer 2 x1 sebagai multiplexer 2 x1. Jika kita menterjemahkan suatu kasus sebagai suatu fungsi F : F(A, B, C ) = ∑ (1, 3, 5, 6) Dimana parameter fungsi tersebut A, B, C adalah merupakan selector dari multiplexer dan sisi sebelah kanan fungsi adalah output yang diinginkan dari multiplexer. Tanda ∑ beserta parameter berikutnya adalah merupakan bentuk SOP (sum of product). Demultiplexer Sebuah Demultiplexer adalah rangkaian logika yang menerima satu input data dan mendistribusikan input tersebut ke beberapa output yang tersedia. Seleksi data-data input dilakukan oleh selector line, yang juga merupakan input dari demultiplexer tersebut. DIII Instrumentasi dan Elektronika UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 7. MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL 7 Gambar 2.3 Blok Diagram Logika Demultiplexer Gambar 2.4. berikut adalah symbol dari demultiplexer 1x4 yang juga disebut sebagai “data selector” karena bit output tergantung pada output data yang dipilih oleh selector. Output data biasanya diberi label O0 - O4. Pada demultiplexer ini hanya ada satu output yang diteruskan dari sebuah input tergantung dari kombinasi nilai selectornya. Kita misalkan selectornya adalah A dan B, maka jika nilai : A B = 00 Maka outputnya yang dipakai adalah O0. Jika X bernilai 0 maka O0 akan bernilai 0, jika X bernilai 1 maka O0 akan bernilai 1. Gambar 2.4 Simbol Demultiplexer 1x4 Tabel kebenaran dari rangkaian demultiplekser 1x4 adalah sebagai berikut : B 0 0 1 1 Tabel 2.2. Tabel kebenaran Demultiplekser A D0 D1 D2 D3 0 X 0 0 0 1 0 X 0 0 0 0 0 X 0 1 0 0 0 X DIII Instrumentasi dan Elektronika UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 8. MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL 8 4. Prosedur Percobaan Rangkaian Multiplexer 4 Input Rangkaian multiplexer 4x1, dapat kita lihat pada gambar 2.5 berikut ini. Gambar 2.5 Rangkaian Gerbang Logika Multiplexer 4x1 Langkah-langkah percobaan adalah : 1. Buat rangkaian seperti ditunjukkan gambar 2.5 pada papan panel. 2. Switch power supply pada posisi ON, set switch semua masukan ke logika 0 dan set semua select ke nol. 3. Dengan set select A dan B pada logika 0, variasi switch D0 – D3 set ke logika 0, perhatikan output level logika. Catat hasilnya kedalam tabel 2.3 baris 1. 4. Ulangi langkah 3 dengan memvariasi set switch A dan B, variasi switch D0 – D3 set ke logika 0, perhatikan output level logika. Catat hasilnya kedalam tabel 2.3 baris berikutnya. Tabel 2.3. Isian percobaan Multiplexer Selektor Input O/P B A D3 D2 D1 D0 Y 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 DIII Instrumentasi dan Elektronika UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 9. MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL 9 Rangkaian Demultiplexer 4 Output Rangkaian demultiplexer 1x4, dapat kita lihat pada gambar 2.6 berikut ini. Gambar 2.6. Rangkaian Gerbang Logika Demultiplexer 1x4 Langkah-langkah percobaan adalah : 1. Buat rangkaian seperti ditunjukkan gambar 2.6 pada papan panel. 2. Switch power supply pada posisi ON, set switch masukan X ke logika 0 dan set semua select ke nol. 3. Dengan set select A pada logika 0 dan B pada logika 0, switch masukan X ke logika 0, perhatikan level logika pada semua output . Catat hasilnya kedalam tabel 2.4 baris 1. 4. Set select A pada logika 0 dan B pada logika 0, switch masukan X ke logika 1, perhatikan level logika pada semua output. Catat hasilnya kedalam tabel 2.4 baris 2. 5. Ulangi langkah 3 dan 4 dengan memvariasi set select A dan B serta switch masukan X, perhatikan output level logika. Catat hasilnya kedalam tabel 2.4 baris berikutnya. Tabel 2.4. Isian percobaan Demultiplexer Selector I/P Output B 0 0 0 0 1 1 1 1 A 0 0 1 1 0 0 1 1 X 0 1 0 1 0 1 0 1 D3 D2 D1 D0 Percobaan diatas juga bisa dilakukan pada chip 74151/74150 untuk rangkaian Multiplexer dan Demultiplexer. Dengan langkah percobaan yang lebih sederhana penggunaan chip-chip tersebut melalui menjadi lebih praktis yaitu dengan menghubungan kaki input dan select ke saklar , dan kaki output ke LED, lalu memvariasi select dan input, dapat diamati keluaran dan dibuat table kebenarannya. DIII Instrumentasi dan Elektronika UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 10. MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL 10 MODUL III RANGKAIAN KOMBINASIONAL Pada dasarnya rangkaian logika (digital) yang terbentuk dari bebeapa gabungan komponen elektronik yang terdiri dari macam – macam gate dan rangkaian – rangkaian lainya, sehingga membentuk rangkaian elektronika yang bersifat kompleks dan cukup rumit. I. TUJUAN 1. Membuat rangkaian dari kombinasi gerbang dasar 2. Memahami cara kerja rangkaian dari kombinasi gerbang dasar II. MATERI Rangkaian kombinasional adalah rangkaian digital yang nilai outputnya seluruhnya bergantung pada kombinasi nilai- nilai inputnya pada saat tersebut. Rangkaian kombinasional tidak dipengaruhi oleh segi historis dari rangkaian seperti halnya rangkaian sekuensial. Rangkaian kombinasional terdiri atas blok – blok gerbang logika dasar seperti gerbang AND, OR, dan NOT, serta beberapa gerbang logika lainnya yang dikombinasikan untuk mendapatkan nilai keluaran tertentu. 1. Perancangan rangkaian logika: Ada uraian verbal tentang apa yang hendak direalisasikan Langkah:  Tetapkan kebutuhan masukan dan keluaran dan namai  Susun tabel kebenaran menyatakan hubungan masukan dan keluaran yang diinginkan  Rumuskan keluaran sebagai fungsi masukan  Sederhanakan fungsi keluaran tesebut  Gambarkan diagram rangkaian logikanya  Sesuaikan rangkaian ini dengan kendala:  Jumlah gerbang dan jenisnya yang tersedia  Cacah masukan setiap gerbang  Waktu tunda (waktu perambatan)  Interkoneksi antar bagian-bagian rangkaian  Kemampuan setiap gerbang untuk mencatu (drive) gerbang berikutnya (fan out). DIII Instrumentasi dan Elektronika UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 11. MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL  Harga rangkaian logika: 11 cacah gerbang dan cacah masukan keseluruhannya 2. Penyelesaian Logika dari Tabel Kebenaran Dengan Menggunakan Metode SOP dan POS dan Implementasi Pada Rancangan Rangkaian Logikanya. Jika diberikan suatu tabel kebenaran dari suatu kasus maka kita bisa menggunakan metode SOP atau POS untuk merancang suatu rangkaian kombinasionalnya. Seperti yang telah dijelaskan diatas. Untuk menentukan suatu rancangan biasanya kita menghendaki suatu rancangan yang paling efisien. Dengan adanya tabel kebenaran kita dapat menentukan mana diantara metode yang paling efisien untuk diimplementasikan. Untuk menentukan metode mana yang paling efisien, kita lihat bagian output pada tabel kebenaran tersebut. Jika jumlah output yang mempunyai nilai 1 lebih sedikit dari jumlah output yang mempunyai nilai 0, maka kita bisa menentukan bahwa metode SOP yang lebih efisien. Jika jumlah output yang mempunyai nilai 0 lebih sedikit dari jumlah output yang mempunyai nilai 1, maka kita bisa menentukan metode POS yang lebih efisien. Kadangkala suatu hasil dari tabel disajikan dalam bentuk fungsi. Dan kita akan mengenal symbol "Σ" melambangkan operasi SOP sehingga yang ditampilkan adalah output yang mempunyai nilai 1 dan symbol "Π" melambangkan operasi POS sehingga yang ditampilkan adalah ouput yang mempunyai nilai 0. Contoh: F( A, B, C ) = Σ ( 0, 3, 5, 7 ) Maksud dari fungsi diatas adalah fungsi tersebut mempunyai 3 variabel input dan output yang mempunyai nilai 1 adalah 0, 3, 5, dan 7 (tanda Σ melambangkan SOP). Jika fungsi yang disajikan adalah: F( A, B, C ) = Π ( 0, 3, 5, 7 ) Maksudnya adalah fungsi tersebut mempunyai 3 variabel input dan output yang mempunyai nilai 0 adalah 0, 3, 5, dan 7 (tanda Π melambangkan POS). Buatlah rangkaian kombinasional untuk mengimplementasikan tabel kebenaran berikut : Tabel 3.1 Tabel kebenaran DIII Instrumentasi dan Elektronika UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 12. MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL 12 Karena output dengan nilai 1 lebih sedikit maka kita gunakan metode SOP. Dan untuk teknik penyederhanaannya kita langsung gunakan KMap (karena masih 3 variabel). Gambar 3.1 Penyederhanaan menggunkan K-Map Ekspresi fungsi logikanya dari hasil K-Map tersebut adalah: Karena bentuk fungsi logikanya adalah SOP kita dapat merancang rangkaian kombinasionalnya dari gerbang NAND saja, yaitu dengan cara memberi double bar pada fungsi tersebut kemudian operasikan gambar yang terbawah. Fungsi akan menjadi: Sehingga rangkaian kombinasionalnya menjadi: Gambar 3.2 Rangkaian kombinasional III. TUGAS PENDAHULUAN DIII Instrumentasi dan Elektronika UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 13. MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL 1. 13 Jelaskan pengertian termonologi logika, hukum aljabar Boolean, K-Map, Rangkaian ekivalen, logika positif dan negative 2. Gambarkan dengan menggunakan gambar IC dan gerbang rangkaian and, or, nand, dan nor dengan menggunakan empat masukan. 3. Buat tabel kebenaran untuk soal no.2 4. Gambarkan dengan gerbang rangkaian kombinasional untuk fungsi di bawah ini lengkap dengan proses pengerjaannya : F(A, B, C, D) = Σ ( 0,2,4,5,6,13) IV. PRAKTIKUM 1. ALAT & BAHAN a. : 1 buah b. Kabel : secukupnya c. 2. Panel praktikum IC : 7400, 7402, 7404, 7408, 7432 TUGAS PRAKTIKUM a. Realisasikan tugas pendahuluan no 2, dengan IC yang tersedia untuk gerbang AND dan OR dengan empat masukan b. Begitupula dengan gerbang NOR dan NAND realisasikan rangkaiannya dengan empat masukan c. V. Realisasikan rangkaian kombinasional pada tugas pendahuluan 4 PERTANYAAN DAN TUGAS 1. Buat tabel kebenaran untuk tugas praktikum A dan B 2. Cocokkan hasil rangkaian dengan table kebenaran pada tugas pendahuluan 4 3. Buatlah kesimpulan dari praktikum yang telah dilaksanakan 4. Buatlah jalur PCB dari tugas praktikum bagian C * 5. Tugas tambahan ditentukan oleh Asistennya masing-masing * Desain tiap praktikan harus berbeda, jika sama nilai = 0 DIII Instrumentasi dan Elektronika UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 14. MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL 14 MODUL IV BINARY CODED DECIMAL Seperti telah kita ketahui, dalam peralatan elektronik yang menggunakan Digital sistem operasinya berdasarkan cara kerja saklar yang diwujudkan dalam bentuk bilangan Biner yang menggunakan logika “1” dan “0”, sedangkan dalam kehidupan sehari-hari kita berkomunikasi dengan menggunakan sistem informasi yang berdasarkan angka-angka dan huruf-huruf (alfanumeric). Angka-angka tersebut berupa kombinasi dari angka Desimal 0 sampai 9 dan huruf-huruf A samapai Z (26 huruf). Maka dari itu untuk dapat menghubungkan antara perhitungan yang dilakukan oleh manusia dengan perhitungan yang dilakukan oleh sistem Digital perlu adanya suatu sistem yang dapat melakukan perubahan (Konversi) dari bentuk Desimal ke dalam bentuk Biner. Perubahan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan SISTEM SANDI atau KODE. Salah satu sistem sandi yang dipergunakan untuk mengadakan perubahan (menyandi) dari bilangan Desimal menjadi bilangan Biner disebut Sandi BCD atau Binary Coded Decimal. Sehingga dirasakan sangat penting untuk mengerti bagaimana caranya mengkonversikan bilangan Desimal ke bilangan Biner. Hal ini agar kita dapat memahami dari rangkaian elektronik yang akan kita bangun. I. TUJUAN 1. Mengenal dan mempelajari Binary Coded Decimal 2. Dapat mengkonversikan bilangan Desimal ke bilangan Biner, maupun sebaliknya. 3. Menerapkan BCD tersebut dalam sebuah rangkaian elektronika ataupun sebuah program. II. DASAR TEORI Untuk menghubungkan antara perhitungan yang dilakukan oleh manusia dengan perhitungan yang dilakukan oleh sistem Digital perlu adanya suatu sistem yang dapat melakukan perubahan (Konversi) dari bentuk Desimal ke dalam bentuk Biner. Perubahan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan SISTEM SANDI atau KODE. Salah satu sistem sandi yang dipergunakan DIII Instrumentasi dan Elektronika UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 15. MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL 15 untuk mengadakan perubahan (menyandi) dari bilangan Desimal menjadi bilangan Biner disebut Sandi BCD atau Binary Coded Decimal. Untuk menyandi bilangan-bilangan Desimal dapat dilakukan dengan menggunakan menggunakan angka Biner 4 Bit (Binary Digit) sehingga akan diperoleh 16 kemungkinan kombinasi 4 Bit bilangan Biner. Table 4.1 Konversi Binary, Decimal, dan Hexadecimal Binary Hexadecimal Decimal X1 X16 0000 0 0 0 0 0001 1 1 1 16 0010 2 2 2 32 0011 3 3 3 48 0100 4 4 4 64 0101 5 5 5 80 0110 6 6 6 96 0111 7 7 7 112 1000 8 8 8 128 1001 9 9 9 144 1010 A 10 10 160 1011 B 11 11 176 1100 C 12 12 192 1101 D 13 13 208 1110 E 14 14 224 1111 F 15 15 240 Penyandian yang sering digunakan dikenal sebagai sandi 8421BCD dan 2421BCD. 1. SANDI BCD 8421 Pada umumnya untuk merubah bilangan Biner yang terdiri dari banyak Digit ke dalam bilangan Desimal akan menyulitkan dan memakan waktu lama. Sebagai contoh misalnya bilangan Biner (110101110011)2, kalau kita hitung dengan menggunakan harga jelas ini akan memakan waktu yang cukup lama. Dengan bantuan SANDI BCD semuanya akan menjadi mudah. Pengertian dari sandi BCD ini adalah mngelompokkan bilangan Biner yang tiap kelompoknya terdiri dari 4 Bit bilangan Biner yang dapat menggantikan setiap Digit dari bilangan Desimal dengan urutan yang berdasarkan Harga tempat seperti 8, 4, 2, 1. Dengan demikian sandi tersebut dinamakan Sandi BCD 8421. DIII Instrumentasi dan Elektronika UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 16. MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL 16 Urutan dari bilangan sandi BCD 8421 dapat bertambahan dan berkembang terus, misalnya bilangan Desimal puluhan dapat bertambah dengan kelipatan 101 (80, 40, 20, 10), bilangan Desimal ratusan dengan kelipatan 102 (800, 400, 200, 100) dan begitulah seterusnya. Sebagai contoh misalnya: a) Buatlah sandi BCD 8421 dari bilangan Desimal 1995 Penyelesaian: 1995 = 0001 1001 1001 0101 1 9 9 5 Jadi (1995)10 = (0001011001100101)BCD 8421 atau = (11001110010101)BCD 8421 b) Rubahlah sandi BCD 8421 (110010100010) menjadi bilangan Desimal Penyelesaian: 110010100010 = 0001 1001 0100 0101 1 9 4 5 Jadi sandi BCD 8421 (110010100010) = (1945)10 2. SANDI BCD 2421 Sepertinya halnya pada sandi BCD 8421, maka pada sandi BCD 2421 bilangan 2421 menunjukkan urutan bobot bilangan atau Harga tempat dari Digit bilangan Biner. Dalam membuat sandi BCD 2421 kita dapat membuat beberapa kemungkinan penulisan 4 Bit bilangan Biner. Sebagai contoh :  angka Desimal 2 dapat ditulis 0010 atau 1000  angka Desimal 4 dapat ditulis 0100 atau 1010 Dari uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan 4 Bit bilangan Biner yang dipakai sebagai pengganti bilangan Desimal, maka akan dihasilkan banyak sekali sandi BCD. Hal ini disebabkan karena tiap-tiap Bit dapat diubah sandi berdasarkan bobot tertentu. Sebagai contoh misalnya: BCD 8421, BCD 2421 dan lain-lain. Contoh membuat sandi 2421 Buatlah sandi 2421 dari bilangan Desimal 1945 DIII Instrumentasi dan Elektronika UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 17. MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL 17 Penyelesaian: (1945)10 = 0001 1111 0100 0101 1 9 4 5 = (1111101001010)BCD 2421 Atau = 0001 1111 1010 1011 1 9 4 5 Dalam rangkaian elektronika kita mengenal sebuah seven segmen. Seven segmen merupakan rangkaian pendisplay angka yang terdiri dari beberapa dioda cahaya (LED) yaitu LED untuk pembentukan angka dan satu LED sebagai titik.Ada dua jenis LED untuk berdasarkan kaki yang di pakai bersama-sama (common), yaitu common anoda dan common katoda.Untuk memudahkan dalam menyalakan seven segmen,maka di butuhkan decoder khusus untuk mengkodekan dari kode Biner menjadi kode-kode Biner yang sesuai untuk membentuk displayangka.ada dua driver umumyang di pakai sebagai decoder ke seven segmen (BCD to seven segmen), antara lain IC 7447 untuk seven segmen ke dua. BCD to seven segmen adalah pengubah kode BCD ke kode seven segment. Gambar 4.1 IC decoder biner ke decimal III. TUGAS PENDAHULUAN 1. Jelaskan pengertian Sandi Hexadesimal, Sandi Excess-3, dan Sandi ASCII 2. Konversikan bilangan berikut a. b. 3. 843 jika disandikan dalam 8421 BCD 0101 1111 jika disandikan 2421BCD Dengan rangkaian kombinasi buat angka 0-9 menggunakan seven segmen dengan empat inputan dengan menggunakan table dibawah ini. Table 5.1 Konversi biner ke desimal DIII Instrumentasi dan Elektronika UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 18. MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL Input 18 Output Desimal A B C D a b c d e f g 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 2 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 3 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 4 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 5 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 6 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 7 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 9 IV. PRAKTIKUM 1. Setelah membuat rangkaaian kombinasi gunakan Electronic workbench untuk membuat aplikasinya. V. PERTANYAAN DAN TUGAS 1. Buatlah kelompok masing-masing 2 orang dan kemudian buatlah jalur PCB dari tugas praktikum diatas (hanya beberapa bagian)* 2. Tugas tambahan ditentukan oleh Asistennya masing-masing * Desain tiap praktikan harus berbeda, jika sama nilai = 0 MODUL V APLIKASI BINARY CODE DESIMAL (BCD) I. DASAR TEORI DIII Instrumentasi dan Elektronika UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 19. MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL 19 BCD to seven segmen adalah pengubah kode BCD ke kode seven segmen. banyak aplikasi yang menggunakan seven segman contohnya adalah kalkulator digital, jam digital, rambu-rambu lalulintas dan masih banyak lagi. Pada pertemuan ke empat kita sudah mengenal lebih dalam seven segmen untuk itu pada pertemuan ke lima akan membahas tentang aplikasi BCD to seven segmen, seven segmen terdiri dari beberapa dioda cahaya (LED), LED untuk pembentuk angka dan 1 LED sebagai titik. Pembentukan led dapat menggunakan rangkaian logika dan IC 7447 untuk seven segmen common kedua. 74LS47 Gambar 5.1 IC 7447 ke seven segment II. TUGAS PENDAHULUAN 1. Jelaskan dan gambarkan susunan kaki-kaki pada IC 7447, 4072 2. Buatlah rancangan (EWB) display dengan seven segmen untuk menampilkan data Biner 8 Bit dengan hanya menggunakan satu buah decoder saja. Sekaligus mengaktifkan seven segmen yang bersesuaian dengan datanya. V. ALAT DAN BAHAN 1. Panel Praktikum : 1 buah 2. Kabel : secukupnya 3. IC 7447, 4072 : 3 buah 4. Seven segmen : 1 buah VI. PERCOBAAN 1. Realisasikan tugas pendahuluan no 2, pada bred board / panel praktikum 2. Buatlah jalur PCB dari percobaan di atas* VII. PERTANYAAN DAN TUGAS DIII Instrumentasi dan Elektronika UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 20. MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL 1. 20 Apa kesimpulan anda terhadap percobaan nomor 2? Berikan ulasan yang cukup! 2. Buat program berdasarkan percobaan diatas yaitu display dari bilangan Biner ke Desimal dengan ketentuan : nama variable menggunakan nama 3. Tugas tambahan ditentukan oleh Asistennya masing-masing * Desain tiap praktikan harus berbeda, jika sama nilai = 0 DIII Instrumentasi dan Elektronika UNIVERSITAS DIPONEGORO