SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
MAKALAH FISIKA
TEKNOLOGI DIGITAL
Disusun Oleh:
Afidya Pramesti
XII MIA 1 / 04
SMAN 54 Jakarta
2 | T e k n o l o g i D i g i t a l
GerbangLogikaDataAnalogDataDigital
TransmisiSerial
TransmisiParalel
TransmisiDigital
PetaKonsep
BilanganBinerDiodaTransistor
3 | T e k n o l o g i D i g i t a l
Pengertian Teknologi Digital
Teknologi Digital adalah teknologi yang dilihat dari pengoperasionalannya tidak lagi
banyak menggunakan tenaga manusia. Tetapi lebih cenderung pada sistem pengoprasian yang
serba otomatis dan canggih dengan system komputeralisasi/format yang dapat dibaca oleh
komputer.
Pengertian Transmisi Data
Transmisi data merupakan proses untuk melakukan pengiriman data dari salah satu
sumber data ke penerima data menggunakan komputer / media elektronik.
A. Data Digital dan Data Analog
1) Data Analog
Data analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinu, yang
membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua
parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitudo
dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus atau
setengah lingkaran, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk
isyarat analog. Hal ini didasarkan kenyataan bahwa berdasarkan analisis fourier, suatu
sinyal analog dapat diperoleh dari perpaduan sejumlah gelombang sinus.
Dengan menggunakan sinyal analog, maka jangkauan transmisi data dapat mencapai
jarak yang jauh, tetapi sinyal ini mudah terpengaruh oleh noise. Gelombang pada
sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable
dasar:
o Amplitudo adalah ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.
o Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.
o Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.
Data Analog disebarluaskan melalui gelombang elekromagnetik (gelombang radio)
secara terus menerus, yang banyak dipengaruhi oleh faktor ”pengganggu”. Analog
merupakan bentuk komunikasi elektromagnetik yang merupakan proses pengiriman
sinyal pada gelombang elektromagnetik dan bersifat variable yang berurutan. Jadi
sistem analog merupakan suatu bentuk sistem komunikasi elektromagnetik yang
menggantungkan proses pengiriman sinyalnya pada gelombang elektromagnetik.
Kecepatan gelombang ini disebut Hertz (Hz) yang diukur dalam satuan detik. Misal
dalam satu detik gelombang dikirim sebanyak 1000, maka disebut dengan 1000 Hertz.
Kekurangan sistem analog ini adalah pengiriman sinyal agak lambat dan sering terjadi
error. Hal-hal seperti ini tidak terjadi pada sistem digital. Oleh karenanya saat ini
banyak peralatan maupun aplikasi yang beralih dari sistem analog menjadi sistem
digital.
2) Data Digital
Data digital adalah sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan
yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua
keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, tetapi transmisi
dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif
4 | T e k n o l o g i D i g i t a l
dekat. Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai
dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal
digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah
bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa
00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh
kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah. Teknologi digital memiliki beberapa
keistimewaan unik yang tidak dapat ditemukan pada teknologi analog, yaitu :
o Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang mengakibatkan
informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
o Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas
dan kuantitas informasi itu sendiri.
o Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai
bentuk.
o Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimkannya
secara interaktif.
B. Gerbang Logika
Gerbang Logika atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Logic Gate adalah dasar
pembentuk Sistem Elektronika Digital yang berfungsi untuk mengubah satu atau
beberapa Input (masukan) menjadi sebuah sinyal Output (Keluaran) Logis. Gerbang
Logika beroperasi berdasarkan sistem bilangan biner yaitu bilangan yang hanya memiliki
2 kode simbol yakni 0 dan 1 dengan menggunakan Teori Aljabar Boolean.
Gerbang Logika yang diterapkan dalam Sistem Elektronika Digital pada dasarnya
menggunakan Komponen-komponen Elektronika seperti Integrated Circuit
(IC), Dioda, dan Transistor.
1) Dioda (Diode)
Diode adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk menghantarkan
arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Diode
terdiri dari 2 Elektroda yaitu Anoda dan Katoda. Berdasarkan Fungsi Dioda terdiri
dari:
o Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari Silikon dan
berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC).
o Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian setelah
tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan. Tegangan tersebut
sering disebut dengan Tegangan Zener.
o LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang dapat
memancarkan cahaya monokromatik.
o Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka dengan cahaya sehingga sering
digunakan sebagai Sensor.
o Dioda Schottky (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang berfungsi
sebagai pengendali .
o Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang dapat memancar cahaya Laser. Dioda
5 | T e k n o l o g i D i g i t a l
Laser sering disingkat dengan LD.
Gambar dan Simbol Dioda:
2) Transistor
Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak fungsi
dan merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat penting dalam dunia
Elektronik modern ini. Beberapa fungsi Transistor diantaranya adalah sebagai
Penguat arus, sebagai Switch (Pemutus dan penghubung), Stabilitasi Tegangan,
Modulasi Sinyal, Penyearah dan lain sebagainya. Transistor terdiri dari 3 Terminal
(kaki) yaitu Base/Basis (B), Emitor (E) dan Collector/Kolektor (K). Berdasarkan
strukturnya, Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan NPN. UJT (Uni
Junction Transistor), FET (Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide
Semiconductor FET) juga merupakan keluarga dari Transistor.
Gambar dan Simbol Transistor :
3) IC (Integrated Circuit)
IC (Integrated Circuit) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari
gabungan ratusan bahkan jutaan Transistor, Resistor dan komponen lainnya yang
diintegrasi menjadi sebuah Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil.
Bentuk IC (Integrated Circuit) juga bermacam-macam, mulai dari yang berkaki 3
(tiga) hingga ratusan kaki (terminal). Fungsi IC juga beraneka ragam, mulai dari
penguat, Switching, pengontrol hingga media penyimpanan. Pada umumnya, IC
6 | T e k n o l o g i D i g i t a l
adalah Komponen Elektronika dipergunakan sebagai Otak dalam sebuah Peralatan
Elektronika. IC merupakan komponen Semi konduktor yang sangat sensitif terhadap
ESD (Electro Static Discharge).
Sebagai Contoh, IC yang berfungsi sebagai Otak pada sebuah Komputer yang
disebut sebagai Microprocessor terdiri dari 16 juta Transistor dan jumlah tersebut
belum lagi termasuk komponen-komponen Elektronika lainnya.
Gambar dan Simbol IC (Integrated Circuit):
Jenis-jenis Gerbang Logika:
Terdapat 7 jenis Gerbang Logika Dasar yang membentuk sebuah Sistem
Elektronika Digital, yaitu :
Gerbang AND
Gerbang OR
Gerbang NOT
Gerbang NAND
Gerbang NOR
Gerbang X-OR (Exclusive OR)
Gerbang X-NOR (Exlusive
NOR)
Tabel yang berisikan kombinasi-kombinasi Variabel Input (Masukan) yang
menghasilkan Output (Keluaran) Logis disebut dengan “Tabel Kebenaran” atau
“Truth Table”.
Input dan Output pada Gerbang Logika hanya memiliki 2 level. Kedua Level
tersebut pada umumnya dapat dilambangkan dengan:
HIGH (tinggi) dan LOW
(rendah)
TRUE (benar) dan FALSE
(salah)
ON (Hidup) dan OFF (Mati)
1 dan 0
Contoh Penerapannya ke dalam Rangkaian Elektronika yang memakai Transistor TTL
(Transistor-transistor Logic), maka 0V dalam Rangkaian akan diasumsikan sebagai
“LOW” atau “0” sedangkan 5V akan diasumsikan sebagai “HIGH” atau “1”.
1) Gerbang AND (AND Gate)
Gerbang AND memerlukan 2 atau lebih Masukan (Input) untuk menghasilkan
hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang AND akan menghasilkan Keluaran (Output)
Logika 1 jika semua masukan (Input) bernilai Logika 1 dan akan menghasilkan
Keluaran (Output) Logika 0 jika salah satu dari masukan (Input) bernilai Logika 0.
Simbol yang menandakan Operasi Gerbang Logika AND adalah tanda titik (“.”) atau
tidak memakai tanda sama sekali. Contohnya : Z = X.Y atau Z = XY.
7 | T e k n o l o g i D i g i t a l
Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang AND (AND Gate)
2) Gerbang OR (OR Gate)
Gerbang OR memerlukan 2 atau lebih Masukan (Input) untuk menghasilkan hanya
1 Keluaran (Output). Gerbang OR akan menghasilkan Keluaran (Output) 1 jika salah
satu dari Masukan (Input) bernilai Logika 1 dan jika ingin menghasilkan Keluaran
(Output) Logika 0, maka semua Masukan (Input) harus bernilai Logika 0.
Simbol yang menandakan Operasi Logika OR adalah tanda Plus (+). Contohnya:
Z = X + Y.
Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang OR (OR Gate)
3) Gerbang NOT (NOT Gate)
Gerbang NOT hanya memerlukan sebuah Masukan (Input) untuk menghasilkan
hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang NOT disebut juga dengan Inverter (Pembalik)
karena menghasilkan Keluaran (Output) yang berlawanan (kebalikan) dengan
Masukan atau Inputnya. Berarti jika kita ingin mendapatkan Keluaran (Output)
dengan nilai Logika 0 maka Input atau Masukannya harus bernilai Logika 1. Gerbang
NOT biasanya dilambangkan dengan simbol minus (“-“) di atas Variabel Inputnya.
Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang NOT (NOT Gate)
8 | T e k n o l o g i D i g i t a l
4) Gerbang NAND (NAND Gate)
Arti NAND adalah NOT AND atau BUKAN AND, Gerbang NAND merupakan
kombinasi dari Gerbang AND dan Gerbang NOT yang menghasilkan kebalikan dari
Keluaran (Output) Gerbang AND. Gerbang NAND akan menghasilkan Keluaran
Logika 0 apabila semua Masukan (Input) pada Logika 1 dan jika terdapat sebuah
Input yang bernilai Logika 0 maka akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1.
Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang NAND (NAND Gate)
5) Gerbang NOR (NOR Gate)
Arti NOR adalah NOT OR atau BUKAN OR, Gerbang NOR merupakan
kombinasi dari Gerbang OR dan Gerbang NOT yang menghasilkan kebalikan dari
Keluaran (Output) Gerbang OR. Gerbang NOR akan menghasilkan Keluaran Logika
0 jika salah satu dari Masukan (Input) bernilai Logika 1 dan jika ingin mendapatkan
Keluaran Logika 1, maka semua Masukan (Input) harus bernilai Logika 0.
Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang NOR (NOR Gate)
9 | T e k n o l o g i D i g i t a l
6) Gerbang X-OR (X-OR Gate)
X-OR adalah singkatan dari Exclusive OR yang terdiri dari 2 Masukan (Input) dan
1 Keluaran (Output) Logika. Gerbang X-OR akan menghasilkan Keluaran (Output)
Logika 1 jika semua Masukan-masukannya (Input) mempunyai nilai Logika yang
berbeda. Jika nilai Logika Inputnya sama, maka akan memberikan hasil Keluaran
Logika 0.
Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang X-OR (X-OR Gate)
7) Gerbang X-NOR (X-NOR Gate)
Seperti Gerbang X-OR, Gerban X-NOR juga terdiri dari 2 Masukan (Input) dan 1
Keluaran (Output). X-NOR adalah singkatan dari Exclusive NOR dan merupakan
kombinasi dari Gerbang X-OR dan Gerbang NOT. Gerbang X-NOR akan
menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1 jika semua Masukan atau Inputnya bernilai
Logika yang sama dan akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 0 jika semua
Masukan atau Inputnya bernilai Logika yang berbeda. Hal ini merupakan kebalikan
dari Gerbang X-OR (Exclusive OR).
10 | T e k n o l o g i D i g i t a l
Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang X-NOR (X-NOR Gate)
C. Transmisi Data Digital
Transmisi data digital dapat terjadi dalam dua model dasar, yaitu transmisi paralel
atau transmisi serial. Data didalam sebuah sistem komputer ditransmisikan melalui
model paralel yang disesuaikan dengan ukuran kata dalam sebuah sistem komputer. Data
antara sebuah sistem komputer dengan sistem komputer lainnya biasanya ditransmisikan
melalui model serial. Berikut ini merupakan penjelasan-penjelasan mengenai dua macam
mode transmisi data digital tersebut.
1) Transmisi Paralel
Pada transmisi paralel, sejumlah bit dikirimkan per waktu. Masing-masing bit
mempunyai jalurnya tersendiri. Dikarenakan oleh sifatnya yang demikian, maka data
yang mengalir pada transmisi paralel jauh lebih cepat pada transmisi serial. Model
transmisi paralel biasanya digunakan untuk melakukan komunikasi jarak pendek.
Contohnya, transmisi ke printer atau untuk komunikasi data dua buah
komputer.
Pada transmisi paralel, beberapa bit (biasanya 8 bit atau satu byte / karakter) akan
dikirim secara bersamaan pada saluran yang berbeda (kabel, saluran frekuensi) dalam
kabel yang sama, atau radio jalan, dan disinkronisasi untuk sebuah jam. Perangkat
paralel memiliki bus data yang lebih luas daripada perangkat serial sehingga dapat
mentransfer data dalam kata-kata dari satu atau lebih byte pada suatu waktu.
Akibatnya, ada percepatan dalam transmisi paralel bit rate lebih dari laju bit transmisi
serial. Namun, percepatan ini adalah biaya versus tradeoff sejak beberapa kabel biaya
lebih dari satu kawat, dan sebagai kabel paralel mendapatkan lagi, sinkronisasi waktu
antara beberapa saluran menjadi lebih sensitif terhadap jarak. Waktu untuk transmisi
paralel disediakan oleh sinyal clocking konstan dikirim melalui kawat terpisah dalam
kabel paralel; sehingga transmisi paralel dianggap sinkron.
Suatu pengiriman data disebut paralel, jika sekelompok bit data ditransmisikan
secara bersama-sama dan melewati beberapa jalur transmisi yang terpisah.
o Proses pengiriman data lebih cepat
o Sistem ini akan lebih efektif untuk transmisi data yang memiliki jarak tidak terlalu
jauh
11 | T e k n o l o g i D i g i t a l
Agar data yang diterima itu benar maka selang waktu yang digunakan oleh
pengirim dan penerima harus sama.
Untuk keperluan tersebut mka pengirim dan penerima harus menambahkan “detak”
(Time Pulse).
o Data dikirimkan sekaligus, misal 8 bit bersamaan
o Kecepatan tinggi
o Karakteristik Media harus baik
o Masalah “SKEW Efek” yang terjadi pada sejumlah pengiriman bit secara serempak
dan tiba pada tempat yang dituju dalam waktu yang tidak bersamaan
2) Transmisi Serial
Pada transmisi serial, pada setiap waktu hanya 1 bit data yang dikirimkan. Dengan
kata lain, bit-bit data tersebut dikirimkan secara satu per satu. Model transmisi seperti
ini dijumpai pada contoh seperti seorang pengguna menghubungkan terminal ke host
komputer yang berada pada bangunan yang lain. Berikut merupakan gambar
pengiriman transmisi serial dari pengirim ke penerima. Mode serial membutuhkan
sinkronisasi/penyesuaian yang berfungsi untuk :
o Mengetahui bilamana sinyal yang diterimanya merupakan bit data (sinkronisasi bit)
o Mengetahui bilamana sinyal yang diterimanya membentuk sebuah karakter
(sinkronisasi karakter)
o Mengetahui bilamana sinyal yang diterimanya membentuk sebuah blok data
(sinkronisasi blok)
Selanjutnya, pada transmisi serial dapat berbentuk dua jenis, yaitu transmisi serial
sinkron (synchronous) dan transmisi serial asinkron (asynchronous).
o Transmisi Serial Sinkron (Synchronous)
Pada transmisi sinkron, sebelum terjadi komunikasi, diadakan sinkronisasi clock
antara pengirim dan penerima.
Data dikirim dalam satu blok data (disebut Frame) yang berisi bit2 Pembuka
(preamble bit), bit data itu sendiri dan bit2 penutup postamble bit. Ditambahlan
juga bit2 kontrol pada blok tersebut.
Variasi ukuran frame mulai 1500 byte sampai 4096 byte
Dalam komunikasi sinkron, sbh line 56 kbps mampu membawa data sampai
7000 byte per detik
o Transmisi Serial Asinkron (Asynchronous)
Pada transmisi Asinkron, sebelum terjadi komunikasi, tdk diadakan sinkronisasi
clock antara pengirim dan penerima
Data dikirim per karakter dan masing2 karakter memiliki bit start (biasanya 0)
dan bit stop (biasanya 1)
Start bit berfungsi utk menandakan adanya rangkaian bit karakter yang siap
dicuplik.
Stop bit berfungsi utk melakukan proses menunggu karakter berikutnya
Setiap karakter terdiri dari 10 bit dengan rincian
 1 bit start bit
 1 bit stop bit
 7 bit data
12 | T e k n o l o g i D i g i t a l
Contoh perangkat berbasis transmisi asinkron : RS-232, com #, USB, dll
Perbedaan Transmisi Paralel dan Serial
Perbedaan antara transmisi serial dengan parallel adalah transmisi serial
mentransmisikan 1 bit dalam 1 waktu sedangkan transmisi parallel mentransmisikan
beberapa bit dalam 1 transmisi. Hal ini menyebabkan transmisi parallel lebih cepat
dibanding transmisi serial.
Hal tersebut, yang dipercayai banyak orang tidak sepenuhnya benar. Komunikasi
serial dapat lebih cepat dibanding komunikasi parallel. Yang dibutuhkan hanyalah
frekuensi pengiriman data yang lebih tinggi.
Dalam komunikasi parallel, karena transmisi dilakukan pada waktu yang sama,
maka dibutuhkan kabel lebih banyak. Sementara pada transmisi serial, kabel yang
digunakan tetap dua. Hal ini menyebabkan kabel untuk transmisi serial lebih kompak
dibanding kabel untuk transmisi parallel.
Dengan semakin tingginya frekuensi, semakin tinggi juga gangguan
elektromagnetik. Setiap kabel dapat diperlakukan sebagai antenna, menangkap noise
yang ada di sekitarnya, dan mengganggu data yang sedang ditransmisikan. Dalam
komunikasi parallel, karena banyaknya kabel yang digunakan, masalah gangguan
elektromagnetik menjadi lebih serius. Di lain pihak, komunikasi serial yang hanya
menggunakan dua kabel lebih mudah mengatasi masalah ini dengan melindungi
kedua kabel yang digunakan.
Perbedaan lain, yang juga menguntungkan komunikasi serial adalah walaupun
secara teoritis komunikasi parallel mengirimkan data pada saat yg bersamaan, data
tersebut tidak diterima pada saat yang bersamaan.
Kelemahan komunikasi parallel adalah masalah half-duplex. Kabel yang digunakan
untuk mengirim dan menerima data adalah kabel yang sama. Bandingkan dengan
serial yang full-duplex, dimana masing masing pengiriman dan penerimaan data
menggunakan 2 kabel berbeda.
D. Bilangan Biner
1) Pengertian Bilangan Biner dan Konversinya
Biner adalah sistem nomor yang digunakan oleh perangkat digital seperti
komputer, pemutar cd, dll Biner berbasis 2, tidak seperti menghitung sistem desimal
yang Basis 10 (desimal).
Dengan kata lain, Biner hanya memiliki 2 angka yang berbeda (0 dan 1) untuk
menunjukkan nilai, tidak seperti Desimal yang memiliki 10 angka (0,1,2,3,4,5,6,7,8
dan 9).
Contoh dari bilangan biner: 10011100. Ada 8 angka dan angka-angka tersebut
adalah bilangan biner 8 bit. Bit adalah singkatan dari Binary Digit, dan angka masing-
masing digolongkan sebagai bit.
o Bit di paling kanan, angka 0, dikenal sebagai Least Significant Bit (LSB).
o Bit di paling kiri, angka 1, dikenal sebagai bit paling signifikan (Most significant
bit = MSB).
Notasi yang digunakan dalam sistem digital:
13 | T e k n o l o g i D i g i t a l
o 4 bits = Nibble
o 8 bits = Byte
o 16 bits = Word
o 32 bits = Double word
o 64 bits = Quad Word (or paragraph)
Konversi desimal ke biner
Untuk mengubah desimal ke biner juga sangat sederhana, hanya membagi nilai
desimal dengan 2 dan kemudian menuliskan sisanya, ulangi proses ini sampai
bilangan tidak bisa dibagi dengan 2 lagi, misal:
o 157 ÷ 2 = 78 dengan sisa 1
o 78 ÷ 2 = 39 dengan sisa 0
o 39 ÷ 2 = 19 dengan sisa 1
o 19 ÷ 2 = 9 dengan sisa 1
o 9 ÷ 2 = 4 dengan sisa 1
o 4 ÷ 2 = 2 dengan sisa 0
o 2 ÷ 2 = 1 dengan sisa 0
o 1 ÷ 2 = 0 dengan sisa 1
Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah sebuah sistem penulisan
angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan biner modern
ditemukan oleh Gottfried Wilhelm Leibniz pada abad ke-17. Sistem bilangan ini
merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital. Dari sistem biner, kita
dapat mengkonversinya ke sistem bilangan Oktal atau Hexadesimal. Sistem ini juga
dapat kita sebut dengan istilah bit, atau Binary Digit. Pengelompokan biner dalam
komputer selalu berjumlah 8, dengan istilah 1 Byte/bita. Dalam istilah komputer, 1
Byte = 8 bit. Kode-kode rancang bangun komputer, seperti ASCII, American
Standard Code for Information Interchange menggunakan sistem peng-kode-an 1
Byte.
20=1
21=2
22=4
23=8
24=16
25=32
26=64
dst
Tabel Kebenaran Sistem Bilangan
DECIMAL BINER OCTAL HEXADECIMAL
0 0000 0 0
1 0001 1 1
2 0010 2 2
3 0011 3 3
4 0100 4 4
5 0101 5 5
6 0110 6 6
7 0111 7 7
8 1000 10 8
9 1001 11 9
10 1010 12 A
14 | T e k n o l o g i D i g i t a l
11 1011 13 B
12 1100 14 C
13 1101 15 D
14 1110 16 E
15 1111 17 F
16 10000 20 10
17 10001 21 11
18 10010 22 12
19 10011 23 13
20 10100 24 14
2) BCD (Binary-Coded Decimal)
BCD adalah sistem pengkodean bilangan desimal yang metodenya mirip dengan
bilangan biner biasa; hanya saja dalam proses konversi, setiap simbol dari bilangan
desimal dikonversi satu per satu, bukan secara keseluruhan seperti konversi bilangan
desimal ke biner biasa. Hal ini lebih bertujuan untuk “menyeimbangkan” antara
kurang fasihnya manusia pada umumnya untuk melakukan proses konversi dari
desimal ke biner -dan- keterbatasan komputer yang hanya bisa mengolah bilangan
biner. Untuk lebih jelas, dapat dilihat pada contoh berikut :
Misalkan bilangan yang ingin dikonversi adalah 17010.
dapat dilihat bahwa bilangan biner dari :
110—-> 00012
710—-> 01112
010—-> 00002
Tetapi, berhubung hasil yang diinginkan adalah bilangan BCD, maka basis
bilangannya tinggal ditulis sebagai berikut :
110—-> 0001BCD
710—-> 0111BCD
010—-> 0000BCD
Maka, nilai BCD dari 17010 adalah 0001 0111 0000BCD. Harap diperhatikan bahwa
setiap simbol dari bilangan desimal dikonversi menjadi 4 bit bilangan BCD.
Contoh lain, misalkan bilangan yang ingin dikonversi adalah 30910.
310—–> 0011BCD
010—–> 0000BCD
910 —–> 1001BCD
Maka, nilai BCD dari 30910 adalah 0011 0000 1001BCD.
3) Rangkaian Penghitung (Counter)
Rangkaian Counter (penghitung) adalah logika sekuensial yang dapat digunakan
untuk menghitung jumlah pulsa masuk dan dinyatakan dengan bilangan biner. Sesuai
dengan namanya 4 BIT Binary Counter adalah suatu rangkaian logika yang terdiri
dari 4 buah Flip-Flop yang mampu melaksanakan perhitungan sampai bilangan 16.
Rangkaian counter adalah seperti pada gambar dibawah ini :
15 | T e k n o l o g i D i g i t a l
Seperti terlihat pada gambar rangkaian counter di atas keempat Flip-Flop
dihubungkan secara seri dan hanya 1 buah Flip-Flop yang dihubungkan ke sumber
pulsa sebagai input.
Prinsip Kerja Rangkaian 4 BIT Binary Counter
Sebelum perhitungan dimulai, keempat output DCBA 0000 dengan jalan dibuat
Clear dalam kondisi 0 walaupun sesaat. Pada saat pulsa pertama datang dan bergerak
dari 1 ke 0 maka output QA akan berubah dari 0 menjadi 1. Output QB akan tetap 0
karena signal yang masuk pada Flip-Flop "B" berubah dari 0 menjadi 1 Flip-Flop C
dan C output-nya juga tidak berubah karena belum ada perubahan pada bagian output-
nya. dalam keadaan inii, kondisi output DCBA = 0001. Jadi sesudah pulsa yang
pertama pada output counter akan terbentuk angka 0001 dan pada saat pulsa kedua
datang dan bergerak dari 1 menjadi 0, maka output QA akan berubah dari menjadi 0.
Perubahan ini akan diteruskan ke Flip-Flop "B". Akibatnya karena input Flip-Flop
"B" berubah dari 0 ke 1, maka output QB akan berubah dari 0 ke 1. Output Flip-Flop
C dan D belum berubah karen belum ada perubahan pada bagian output-nya. Setelah
pulsa kedua datang, maka keempat output DCBA akan menunjukkan DCBA = 0010,
selanjutnya apabila pulsa ketiga datang output DCBA = 0011. Begitulah seterusnya
sampai pulsa ke 15 datang maka keempat output-nya DCBA = 1111 dan pada saat
pulsa ke 16 datang, maka seluruh output-nya DCBA akan kembali menjadi 0000. Dari
uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa BCD Counter 4 BIT Binary
Counter hanya bisa menghitung sampai bilangan ke 16 yaitu dari mulai 0000 = 0
sampai 1111 = 15. Salah satu dari komponen Integrated (IC) yang berfungsi sebagai 4
BIT BINARY COUNTER adalah IC Tipe 54/741766 (Presettable Decode Counter
adalah seperti gambar dibawah ini:
Diagram logic dari komponen ic tipe 54/74176 adalah seperti gambar dibawah ini :
16 | T e k n o l o g i D i g i t a l
Diagram waktu dari 4-BIT Binary counter adalah seperti gambar dibawah ini :
Kalau kita perhatikan dari gambar diatas akan terlihat frekuensi :
o frekuensi QA = 1/2 dari Ain
o frekuensi QB = 1/4 dari Ain
o frekuensi QC = 1/8 dari Ain
o frekuensi QD = 1/16 dari Ain
Dengan demikian maka 4 BIT Binary Counter mampu membagi frekuensi menjadi 16
kali. Oleh karena itu 4 BIT Binary Counter dapat juga disebut DIVIDE BY 16
COUNTER atau MODULUS 16.

More Related Content

What's hot

Laporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisisLaporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisisWaQhyoe Arryee
 
Gelombang elektromagnetik XII Ipa
Gelombang elektromagnetik XII IpaGelombang elektromagnetik XII Ipa
Gelombang elektromagnetik XII IpaMuhammad Ramdhani
 
Sifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empatSifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empatWina Fajriatin
 
Kimia Unsur Oksigen dan Nitrogen
Kimia Unsur Oksigen dan NitrogenKimia Unsur Oksigen dan Nitrogen
Kimia Unsur Oksigen dan NitrogenIma Rahmah
 
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaLaporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaSahrul Sindriana
 
Percobaan Elektrolisis
Percobaan ElektrolisisPercobaan Elektrolisis
Percobaan Elektrolisisrinandani
 
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang HijauLaporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijauanurputri
 
Kimia ppt unsur transisi periode 4
Kimia ppt unsur transisi periode 4Kimia ppt unsur transisi periode 4
Kimia ppt unsur transisi periode 4Khoirul Anas
 
Konduktor dan semikonduktor
Konduktor dan semikonduktor Konduktor dan semikonduktor
Konduktor dan semikonduktor Ida Farida Ch
 
Laporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
Laporan praktikum biologi Percobaan IngenhouszLaporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
Laporan praktikum biologi Percobaan IngenhouszKlara Tri Meiyana
 
Kimia Unsur Golongan Alkali "Sifat,Kelimpahan ,Kegunaan dan prosesPembuatan"
Kimia Unsur Golongan Alkali "Sifat,Kelimpahan ,Kegunaan dan prosesPembuatan"Kimia Unsur Golongan Alkali "Sifat,Kelimpahan ,Kegunaan dan prosesPembuatan"
Kimia Unsur Golongan Alkali "Sifat,Kelimpahan ,Kegunaan dan prosesPembuatan"Eva Rahma Indriyani
 
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)Nida Chofiya
 

What's hot (20)

Laporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisisLaporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisis
 
Makalah elektromagnetik
Makalah elektromagnetikMakalah elektromagnetik
Makalah elektromagnetik
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji MakananLaporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
 
materi Teknologi digital fisika SMA
materi Teknologi digital fisika SMAmateri Teknologi digital fisika SMA
materi Teknologi digital fisika SMA
 
Gelombang elektromagnetik XII Ipa
Gelombang elektromagnetik XII IpaGelombang elektromagnetik XII Ipa
Gelombang elektromagnetik XII Ipa
 
Makalah koloid
Makalah koloidMakalah koloid
Makalah koloid
 
Ppt medan magnet
Ppt medan magnetPpt medan magnet
Ppt medan magnet
 
Sifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empatSifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empat
 
Kimia Unsur Oksigen dan Nitrogen
Kimia Unsur Oksigen dan NitrogenKimia Unsur Oksigen dan Nitrogen
Kimia Unsur Oksigen dan Nitrogen
 
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaLaporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
 
Percobaan Elektrolisis
Percobaan ElektrolisisPercobaan Elektrolisis
Percobaan Elektrolisis
 
Sinar gamma dan sinar x
Sinar gamma dan sinar xSinar gamma dan sinar x
Sinar gamma dan sinar x
 
Ppt gelombang elektromagnetik
Ppt gelombang elektromagnetikPpt gelombang elektromagnetik
Ppt gelombang elektromagnetik
 
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang HijauLaporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
Laporan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau
 
Kimia ppt unsur transisi periode 4
Kimia ppt unsur transisi periode 4Kimia ppt unsur transisi periode 4
Kimia ppt unsur transisi periode 4
 
Konduktor dan semikonduktor
Konduktor dan semikonduktor Konduktor dan semikonduktor
Konduktor dan semikonduktor
 
Laporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
Laporan praktikum biologi Percobaan IngenhouszLaporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
Laporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
 
Kimia Unsur Golongan Alkali "Sifat,Kelimpahan ,Kegunaan dan prosesPembuatan"
Kimia Unsur Golongan Alkali "Sifat,Kelimpahan ,Kegunaan dan prosesPembuatan"Kimia Unsur Golongan Alkali "Sifat,Kelimpahan ,Kegunaan dan prosesPembuatan"
Kimia Unsur Golongan Alkali "Sifat,Kelimpahan ,Kegunaan dan prosesPembuatan"
 
Praktikum Sel Volta
Praktikum Sel VoltaPraktikum Sel Volta
Praktikum Sel Volta
 
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
 

Viewers also liked

Gelombang elektromagnetik fisika sma
Gelombang elektromagnetik fisika smaGelombang elektromagnetik fisika sma
Gelombang elektromagnetik fisika smaAjeng Rizki Rahmawati
 
User Experience at Fundacion Paraguaya
User Experience at Fundacion ParaguayaUser Experience at Fundacion Paraguaya
User Experience at Fundacion ParaguayaJackie Wolf
 
See andrew week2_ignite_presentation_slidesow
See andrew week2_ignite_presentation_slidesowSee andrew week2_ignite_presentation_slidesow
See andrew week2_ignite_presentation_slidesowandyfullsail
 
Contextual Inquiry: Information Flow
Contextual Inquiry: Information FlowContextual Inquiry: Information Flow
Contextual Inquiry: Information FlowJackie Wolf
 
4 οκτωβρίου Παγκόσμια Ημέρα Προστασίας των Ζώων
4 οκτωβρίου Παγκόσμια Ημέρα Προστασίας των Ζώων4 οκτωβρίου Παγκόσμια Ημέρα Προστασίας των Ζώων
4 οκτωβρίου Παγκόσμια Ημέρα Προστασίας των Ζώωνanlio
 
Dall'impiantistica alla tecnologia integrata per edifici: storia di una riorg...
Dall'impiantistica alla tecnologia integrata per edifici: storia di una riorg...Dall'impiantistica alla tecnologia integrata per edifici: storia di una riorg...
Dall'impiantistica alla tecnologia integrata per edifici: storia di una riorg...businessup
 
"Аеророзвідка-Львів": Розвиток безпілотної авіації через волонтерський рух
"Аеророзвідка-Львів": Розвиток безпілотної авіації через волонтерський рух"Аеророзвідка-Львів": Розвиток безпілотної авіації через волонтерський рух
"Аеророзвідка-Львів": Розвиток безпілотної авіації через волонтерський рухNazar Tymoshyk, CEH, Ph.D.
 
καρτες αφιερωμενες στα παιδια ολου του κοσμου
καρτες αφιερωμενες στα παιδια ολου του κοσμουκαρτες αφιερωμενες στα παιδια ολου του κοσμου
καρτες αφιερωμενες στα παιδια ολου του κοσμουanlio
 
Business up - Company profile
Business up - Company profileBusiness up - Company profile
Business up - Company profilebusinessup
 
Skalere frontendbygg
Skalere frontendbyggSkalere frontendbygg
Skalere frontendbyggmikaelbr
 
Prijemni trigonometrijski-izrazi
Prijemni trigonometrijski-izraziPrijemni trigonometrijski-izrazi
Prijemni trigonometrijski-izraziKostic Valentina
 

Viewers also liked (20)

Handout teknologi digital
Handout teknologi digitalHandout teknologi digital
Handout teknologi digital
 
Gelombang elektromagnetik fisika sma
Gelombang elektromagnetik fisika smaGelombang elektromagnetik fisika sma
Gelombang elektromagnetik fisika sma
 
Teknologi digital (fisika unnes)
Teknologi digital (fisika unnes)Teknologi digital (fisika unnes)
Teknologi digital (fisika unnes)
 
PPT Hyperlink teknologi digital
PPT Hyperlink teknologi digitalPPT Hyperlink teknologi digital
PPT Hyperlink teknologi digital
 
User Experience at Fundacion Paraguaya
User Experience at Fundacion ParaguayaUser Experience at Fundacion Paraguaya
User Experience at Fundacion Paraguaya
 
See andrew week2_ignite_presentation_slidesow
See andrew week2_ignite_presentation_slidesowSee andrew week2_ignite_presentation_slidesow
See andrew week2_ignite_presentation_slidesow
 
Contextual Inquiry: Information Flow
Contextual Inquiry: Information FlowContextual Inquiry: Information Flow
Contextual Inquiry: Information Flow
 
Pelanggaran Ham
Pelanggaran HamPelanggaran Ham
Pelanggaran Ham
 
4 οκτωβρίου Παγκόσμια Ημέρα Προστασίας των Ζώων
4 οκτωβρίου Παγκόσμια Ημέρα Προστασίας των Ζώων4 οκτωβρίου Παγκόσμια Ημέρα Προστασίας των Ζώων
4 οκτωβρίου Παγκόσμια Ημέρα Προστασίας των Ζώων
 
Dall'impiantistica alla tecnologia integrata per edifici: storia di una riorg...
Dall'impiantistica alla tecnologia integrata per edifici: storia di una riorg...Dall'impiantistica alla tecnologia integrata per edifici: storia di una riorg...
Dall'impiantistica alla tecnologia integrata per edifici: storia di una riorg...
 
"Аеророзвідка-Львів": Розвиток безпілотної авіації через волонтерський рух
"Аеророзвідка-Львів": Розвиток безпілотної авіації через волонтерський рух"Аеророзвідка-Львів": Розвиток безпілотної авіації через волонтерський рух
"Аеророзвідка-Львів": Розвиток безпілотної авіації через волонтерський рух
 
Team 8
Team 8Team 8
Team 8
 
καρτες αφιερωμενες στα παιδια ολου του κοσμου
καρτες αφιερωμενες στα παιδια ολου του κοσμουκαρτες αφιερωμενες στα παιδια ολου του κοσμου
καρτες αφιερωμενες στα παιδια ολου του κοσμου
 
Business up - Company profile
Business up - Company profileBusiness up - Company profile
Business up - Company profile
 
Skalere frontendbygg
Skalere frontendbyggSkalere frontendbygg
Skalere frontendbygg
 
Kelompok butterfly
Kelompok butterflyKelompok butterfly
Kelompok butterfly
 
Prijemni trigonometrijski-izrazi
Prijemni trigonometrijski-izraziPrijemni trigonometrijski-izrazi
Prijemni trigonometrijski-izrazi
 
April 19 Treasure Emporium
April 19 Treasure EmporiumApril 19 Treasure Emporium
April 19 Treasure Emporium
 
Rica Belna _ Art for Interior Design: Graphic art & installations
Rica Belna _ Art for Interior Design: Graphic art & installationsRica Belna _ Art for Interior Design: Graphic art & installations
Rica Belna _ Art for Interior Design: Graphic art & installations
 
Makalah agama islam
Makalah agama islamMakalah agama islam
Makalah agama islam
 

Similar to Makalah fisika

Pertemuan ke-1 sistem digital
Pertemuan ke-1 sistem digitalPertemuan ke-1 sistem digital
Pertemuan ke-1 sistem digitalFathimah Azkiya
 
Digital sebelum UTS.pdf
Digital sebelum UTS.pdfDigital sebelum UTS.pdf
Digital sebelum UTS.pdfMaulanaAzriel1
 
gerbang logika dan transistor
gerbang logika dan transistor gerbang logika dan transistor
gerbang logika dan transistor staffpengajar
 
Laporan praktikum elektronika dasar
Laporan praktikum elektronika dasarLaporan praktikum elektronika dasar
Laporan praktikum elektronika dasarSefThyAnaTasya
 
Digital integrated circuit; AND, OR Gates
Digital integrated circuit; AND, OR GatesDigital integrated circuit; AND, OR Gates
Digital integrated circuit; AND, OR GatesAnita Eka Putri
 
Pengertian sinyal
Pengertian sinyalPengertian sinyal
Pengertian sinyalDina Aprila
 
Modul elekronika-digital
Modul elekronika-digitalModul elekronika-digital
Modul elekronika-digitalDian Anggraini
 
Laporan sistem bilngan dan gerbang logika dasar
Laporan sistem bilngan dan gerbang logika dasarLaporan sistem bilngan dan gerbang logika dasar
Laporan sistem bilngan dan gerbang logika dasarM Kawakib
 
Nanopdf.com cara mengukur-transistor-npn-dengan
Nanopdf.com cara mengukur-transistor-npn-denganNanopdf.com cara mengukur-transistor-npn-dengan
Nanopdf.com cara mengukur-transistor-npn-denganHendro Dwi Jatmoko
 
Sistem_Digital_-_1.pptx
Sistem_Digital_-_1.pptxSistem_Digital_-_1.pptx
Sistem_Digital_-_1.pptxrofii914
 
Topik 2 - ppt - Komponen Elektro aktif dan pasif.pptx
Topik 2 - ppt - Komponen Elektro aktif dan pasif.pptxTopik 2 - ppt - Komponen Elektro aktif dan pasif.pptx
Topik 2 - ppt - Komponen Elektro aktif dan pasif.pptxFawaziWigata1
 
Elektronika analog pendahuluan
Elektronika analog pendahuluanElektronika analog pendahuluan
Elektronika analog pendahuluanChairvl Rizaldi
 
Komponen elektronika
Komponen elektronikaKomponen elektronika
Komponen elektronikaherman_lita
 
Modul elekronika-digital
Modul elekronika-digitalModul elekronika-digital
Modul elekronika-digitalQiyad N
 
Bab 3(a) pengantar komunikasi data
Bab 3(a) pengantar komunikasi dataBab 3(a) pengantar komunikasi data
Bab 3(a) pengantar komunikasi dataPutra Tidore
 

Similar to Makalah fisika (20)

Pertemuan ke-1 sistem digital
Pertemuan ke-1 sistem digitalPertemuan ke-1 sistem digital
Pertemuan ke-1 sistem digital
 
Digital sebelum UTS.pdf
Digital sebelum UTS.pdfDigital sebelum UTS.pdf
Digital sebelum UTS.pdf
 
gerbang logika dan transistor
gerbang logika dan transistor gerbang logika dan transistor
gerbang logika dan transistor
 
Ic digital psd
Ic digital psdIc digital psd
Ic digital psd
 
Laporan praktikum elektronika dasar
Laporan praktikum elektronika dasarLaporan praktikum elektronika dasar
Laporan praktikum elektronika dasar
 
Digital integrated circuit; AND, OR Gates
Digital integrated circuit; AND, OR GatesDigital integrated circuit; AND, OR Gates
Digital integrated circuit; AND, OR Gates
 
Laporan pendahuluan
Laporan pendahuluan Laporan pendahuluan
Laporan pendahuluan
 
Pengertian sinyal
Pengertian sinyalPengertian sinyal
Pengertian sinyal
 
TIK 4.ppt
TIK 4.pptTIK 4.ppt
TIK 4.ppt
 
Modul elekronika-digital
Modul elekronika-digitalModul elekronika-digital
Modul elekronika-digital
 
Laporan sistem bilngan dan gerbang logika dasar
Laporan sistem bilngan dan gerbang logika dasarLaporan sistem bilngan dan gerbang logika dasar
Laporan sistem bilngan dan gerbang logika dasar
 
Nanopdf.com cara mengukur-transistor-npn-dengan
Nanopdf.com cara mengukur-transistor-npn-denganNanopdf.com cara mengukur-transistor-npn-dengan
Nanopdf.com cara mengukur-transistor-npn-dengan
 
Sistem_Digital_-_1.pptx
Sistem_Digital_-_1.pptxSistem_Digital_-_1.pptx
Sistem_Digital_-_1.pptx
 
Laporan eldig
Laporan eldigLaporan eldig
Laporan eldig
 
Topik 2 - ppt - Komponen Elektro aktif dan pasif.pptx
Topik 2 - ppt - Komponen Elektro aktif dan pasif.pptxTopik 2 - ppt - Komponen Elektro aktif dan pasif.pptx
Topik 2 - ppt - Komponen Elektro aktif dan pasif.pptx
 
Elektronika analog pendahuluan
Elektronika analog pendahuluanElektronika analog pendahuluan
Elektronika analog pendahuluan
 
Komponen elektronika
Komponen elektronikaKomponen elektronika
Komponen elektronika
 
Modul elekronika-digital
Modul elekronika-digitalModul elekronika-digital
Modul elekronika-digital
 
Bab 3(a) pengantar komunikasi data
Bab 3(a) pengantar komunikasi dataBab 3(a) pengantar komunikasi data
Bab 3(a) pengantar komunikasi data
 
Kk1
Kk1Kk1
Kk1
 

More from SMAN 54 Jakarta (20)

Tuntutan dan agenda reformasi
Tuntutan dan agenda reformasiTuntutan dan agenda reformasi
Tuntutan dan agenda reformasi
 
Bahasa
BahasaBahasa
Bahasa
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Takdir
TakdirTakdir
Takdir
 
Saling menasehati
Saling menasehatiSaling menasehati
Saling menasehati
 
Masa idah, hadanah, dan rujuk 2
Masa idah, hadanah, dan rujuk 2Masa idah, hadanah, dan rujuk 2
Masa idah, hadanah, dan rujuk 2
 
Kimia unsur
Kimia unsurKimia unsur
Kimia unsur
 
Hari ibu
Hari ibuHari ibu
Hari ibu
 
Agama islam kelompok 2
Agama islam kelompok 2Agama islam kelompok 2
Agama islam kelompok 2
 
Gerak harmonik pada pegas
Gerak harmonik pada pegasGerak harmonik pada pegas
Gerak harmonik pada pegas
 
Salat jenazah
Salat jenazahSalat jenazah
Salat jenazah
 
English
EnglishEnglish
English
 
Tugas bahasa indonesia ekposisi dan argumentasi
Tugas bahasa indonesia ekposisi dan argumentasiTugas bahasa indonesia ekposisi dan argumentasi
Tugas bahasa indonesia ekposisi dan argumentasi
 
Sumber hukum islam
Sumber hukum islamSumber hukum islam
Sumber hukum islam
 
Muhajadah sebagai pelajar
Muhajadah sebagai pelajarMuhajadah sebagai pelajar
Muhajadah sebagai pelajar
 
Brunei darussalam
Brunei darussalamBrunei darussalam
Brunei darussalam
 
Sejarah kel.1
Sejarah kel.1Sejarah kel.1
Sejarah kel.1
 
Sahabat sejati
Sahabat sejatiSahabat sejati
Sahabat sejati
 
Kelompok borobudur
Kelompok  borobudurKelompok  borobudur
Kelompok borobudur
 
biologi Jenis alga
biologi Jenis algabiologi Jenis alga
biologi Jenis alga
 

Recently uploaded

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 

Makalah fisika

  • 1. MAKALAH FISIKA TEKNOLOGI DIGITAL Disusun Oleh: Afidya Pramesti XII MIA 1 / 04 SMAN 54 Jakarta
  • 2. 2 | T e k n o l o g i D i g i t a l GerbangLogikaDataAnalogDataDigital TransmisiSerial TransmisiParalel TransmisiDigital PetaKonsep BilanganBinerDiodaTransistor
  • 3. 3 | T e k n o l o g i D i g i t a l Pengertian Teknologi Digital Teknologi Digital adalah teknologi yang dilihat dari pengoperasionalannya tidak lagi banyak menggunakan tenaga manusia. Tetapi lebih cenderung pada sistem pengoprasian yang serba otomatis dan canggih dengan system komputeralisasi/format yang dapat dibaca oleh komputer. Pengertian Transmisi Data Transmisi data merupakan proses untuk melakukan pengiriman data dari salah satu sumber data ke penerima data menggunakan komputer / media elektronik. A. Data Digital dan Data Analog 1) Data Analog Data analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitudo dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus atau setengah lingkaran, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog. Hal ini didasarkan kenyataan bahwa berdasarkan analisis fourier, suatu sinyal analog dapat diperoleh dari perpaduan sejumlah gelombang sinus. Dengan menggunakan sinyal analog, maka jangkauan transmisi data dapat mencapai jarak yang jauh, tetapi sinyal ini mudah terpengaruh oleh noise. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar: o Amplitudo adalah ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog. o Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik. o Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu. Data Analog disebarluaskan melalui gelombang elekromagnetik (gelombang radio) secara terus menerus, yang banyak dipengaruhi oleh faktor ”pengganggu”. Analog merupakan bentuk komunikasi elektromagnetik yang merupakan proses pengiriman sinyal pada gelombang elektromagnetik dan bersifat variable yang berurutan. Jadi sistem analog merupakan suatu bentuk sistem komunikasi elektromagnetik yang menggantungkan proses pengiriman sinyalnya pada gelombang elektromagnetik. Kecepatan gelombang ini disebut Hertz (Hz) yang diukur dalam satuan detik. Misal dalam satu detik gelombang dikirim sebanyak 1000, maka disebut dengan 1000 Hertz. Kekurangan sistem analog ini adalah pengiriman sinyal agak lambat dan sering terjadi error. Hal-hal seperti ini tidak terjadi pada sistem digital. Oleh karenanya saat ini banyak peralatan maupun aplikasi yang beralih dari sistem analog menjadi sistem digital. 2) Data Digital Data digital adalah sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif
  • 4. 4 | T e k n o l o g i D i g i t a l dekat. Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah. Teknologi digital memiliki beberapa keistimewaan unik yang tidak dapat ditemukan pada teknologi analog, yaitu : o Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang mengakibatkan informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi. o Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri. o Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk. o Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimkannya secara interaktif. B. Gerbang Logika Gerbang Logika atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Logic Gate adalah dasar pembentuk Sistem Elektronika Digital yang berfungsi untuk mengubah satu atau beberapa Input (masukan) menjadi sebuah sinyal Output (Keluaran) Logis. Gerbang Logika beroperasi berdasarkan sistem bilangan biner yaitu bilangan yang hanya memiliki 2 kode simbol yakni 0 dan 1 dengan menggunakan Teori Aljabar Boolean. Gerbang Logika yang diterapkan dalam Sistem Elektronika Digital pada dasarnya menggunakan Komponen-komponen Elektronika seperti Integrated Circuit (IC), Dioda, dan Transistor. 1) Dioda (Diode) Diode adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Diode terdiri dari 2 Elektroda yaitu Anoda dan Katoda. Berdasarkan Fungsi Dioda terdiri dari: o Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari Silikon dan berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC). o Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian setelah tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan. Tegangan tersebut sering disebut dengan Tegangan Zener. o LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang dapat memancarkan cahaya monokromatik. o Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka dengan cahaya sehingga sering digunakan sebagai Sensor. o Dioda Schottky (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang berfungsi sebagai pengendali . o Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang dapat memancar cahaya Laser. Dioda
  • 5. 5 | T e k n o l o g i D i g i t a l Laser sering disingkat dengan LD. Gambar dan Simbol Dioda: 2) Transistor Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak fungsi dan merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat penting dalam dunia Elektronik modern ini. Beberapa fungsi Transistor diantaranya adalah sebagai Penguat arus, sebagai Switch (Pemutus dan penghubung), Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah dan lain sebagainya. Transistor terdiri dari 3 Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B), Emitor (E) dan Collector/Kolektor (K). Berdasarkan strukturnya, Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan NPN. UJT (Uni Junction Transistor), FET (Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET) juga merupakan keluarga dari Transistor. Gambar dan Simbol Transistor : 3) IC (Integrated Circuit) IC (Integrated Circuit) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari gabungan ratusan bahkan jutaan Transistor, Resistor dan komponen lainnya yang diintegrasi menjadi sebuah Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Bentuk IC (Integrated Circuit) juga bermacam-macam, mulai dari yang berkaki 3 (tiga) hingga ratusan kaki (terminal). Fungsi IC juga beraneka ragam, mulai dari penguat, Switching, pengontrol hingga media penyimpanan. Pada umumnya, IC
  • 6. 6 | T e k n o l o g i D i g i t a l adalah Komponen Elektronika dipergunakan sebagai Otak dalam sebuah Peralatan Elektronika. IC merupakan komponen Semi konduktor yang sangat sensitif terhadap ESD (Electro Static Discharge). Sebagai Contoh, IC yang berfungsi sebagai Otak pada sebuah Komputer yang disebut sebagai Microprocessor terdiri dari 16 juta Transistor dan jumlah tersebut belum lagi termasuk komponen-komponen Elektronika lainnya. Gambar dan Simbol IC (Integrated Circuit): Jenis-jenis Gerbang Logika: Terdapat 7 jenis Gerbang Logika Dasar yang membentuk sebuah Sistem Elektronika Digital, yaitu : Gerbang AND Gerbang OR Gerbang NOT Gerbang NAND Gerbang NOR Gerbang X-OR (Exclusive OR) Gerbang X-NOR (Exlusive NOR) Tabel yang berisikan kombinasi-kombinasi Variabel Input (Masukan) yang menghasilkan Output (Keluaran) Logis disebut dengan “Tabel Kebenaran” atau “Truth Table”. Input dan Output pada Gerbang Logika hanya memiliki 2 level. Kedua Level tersebut pada umumnya dapat dilambangkan dengan: HIGH (tinggi) dan LOW (rendah) TRUE (benar) dan FALSE (salah) ON (Hidup) dan OFF (Mati) 1 dan 0 Contoh Penerapannya ke dalam Rangkaian Elektronika yang memakai Transistor TTL (Transistor-transistor Logic), maka 0V dalam Rangkaian akan diasumsikan sebagai “LOW” atau “0” sedangkan 5V akan diasumsikan sebagai “HIGH” atau “1”. 1) Gerbang AND (AND Gate) Gerbang AND memerlukan 2 atau lebih Masukan (Input) untuk menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang AND akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1 jika semua masukan (Input) bernilai Logika 1 dan akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 0 jika salah satu dari masukan (Input) bernilai Logika 0. Simbol yang menandakan Operasi Gerbang Logika AND adalah tanda titik (“.”) atau tidak memakai tanda sama sekali. Contohnya : Z = X.Y atau Z = XY.
  • 7. 7 | T e k n o l o g i D i g i t a l Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang AND (AND Gate) 2) Gerbang OR (OR Gate) Gerbang OR memerlukan 2 atau lebih Masukan (Input) untuk menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang OR akan menghasilkan Keluaran (Output) 1 jika salah satu dari Masukan (Input) bernilai Logika 1 dan jika ingin menghasilkan Keluaran (Output) Logika 0, maka semua Masukan (Input) harus bernilai Logika 0. Simbol yang menandakan Operasi Logika OR adalah tanda Plus (+). Contohnya: Z = X + Y. Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang OR (OR Gate) 3) Gerbang NOT (NOT Gate) Gerbang NOT hanya memerlukan sebuah Masukan (Input) untuk menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang NOT disebut juga dengan Inverter (Pembalik) karena menghasilkan Keluaran (Output) yang berlawanan (kebalikan) dengan Masukan atau Inputnya. Berarti jika kita ingin mendapatkan Keluaran (Output) dengan nilai Logika 0 maka Input atau Masukannya harus bernilai Logika 1. Gerbang NOT biasanya dilambangkan dengan simbol minus (“-“) di atas Variabel Inputnya. Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang NOT (NOT Gate)
  • 8. 8 | T e k n o l o g i D i g i t a l 4) Gerbang NAND (NAND Gate) Arti NAND adalah NOT AND atau BUKAN AND, Gerbang NAND merupakan kombinasi dari Gerbang AND dan Gerbang NOT yang menghasilkan kebalikan dari Keluaran (Output) Gerbang AND. Gerbang NAND akan menghasilkan Keluaran Logika 0 apabila semua Masukan (Input) pada Logika 1 dan jika terdapat sebuah Input yang bernilai Logika 0 maka akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1. Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang NAND (NAND Gate) 5) Gerbang NOR (NOR Gate) Arti NOR adalah NOT OR atau BUKAN OR, Gerbang NOR merupakan kombinasi dari Gerbang OR dan Gerbang NOT yang menghasilkan kebalikan dari Keluaran (Output) Gerbang OR. Gerbang NOR akan menghasilkan Keluaran Logika 0 jika salah satu dari Masukan (Input) bernilai Logika 1 dan jika ingin mendapatkan Keluaran Logika 1, maka semua Masukan (Input) harus bernilai Logika 0. Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang NOR (NOR Gate)
  • 9. 9 | T e k n o l o g i D i g i t a l 6) Gerbang X-OR (X-OR Gate) X-OR adalah singkatan dari Exclusive OR yang terdiri dari 2 Masukan (Input) dan 1 Keluaran (Output) Logika. Gerbang X-OR akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1 jika semua Masukan-masukannya (Input) mempunyai nilai Logika yang berbeda. Jika nilai Logika Inputnya sama, maka akan memberikan hasil Keluaran Logika 0. Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang X-OR (X-OR Gate) 7) Gerbang X-NOR (X-NOR Gate) Seperti Gerbang X-OR, Gerban X-NOR juga terdiri dari 2 Masukan (Input) dan 1 Keluaran (Output). X-NOR adalah singkatan dari Exclusive NOR dan merupakan kombinasi dari Gerbang X-OR dan Gerbang NOT. Gerbang X-NOR akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1 jika semua Masukan atau Inputnya bernilai Logika yang sama dan akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 0 jika semua Masukan atau Inputnya bernilai Logika yang berbeda. Hal ini merupakan kebalikan dari Gerbang X-OR (Exclusive OR).
  • 10. 10 | T e k n o l o g i D i g i t a l Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang X-NOR (X-NOR Gate) C. Transmisi Data Digital Transmisi data digital dapat terjadi dalam dua model dasar, yaitu transmisi paralel atau transmisi serial. Data didalam sebuah sistem komputer ditransmisikan melalui model paralel yang disesuaikan dengan ukuran kata dalam sebuah sistem komputer. Data antara sebuah sistem komputer dengan sistem komputer lainnya biasanya ditransmisikan melalui model serial. Berikut ini merupakan penjelasan-penjelasan mengenai dua macam mode transmisi data digital tersebut. 1) Transmisi Paralel Pada transmisi paralel, sejumlah bit dikirimkan per waktu. Masing-masing bit mempunyai jalurnya tersendiri. Dikarenakan oleh sifatnya yang demikian, maka data yang mengalir pada transmisi paralel jauh lebih cepat pada transmisi serial. Model transmisi paralel biasanya digunakan untuk melakukan komunikasi jarak pendek. Contohnya, transmisi ke printer atau untuk komunikasi data dua buah komputer. Pada transmisi paralel, beberapa bit (biasanya 8 bit atau satu byte / karakter) akan dikirim secara bersamaan pada saluran yang berbeda (kabel, saluran frekuensi) dalam kabel yang sama, atau radio jalan, dan disinkronisasi untuk sebuah jam. Perangkat paralel memiliki bus data yang lebih luas daripada perangkat serial sehingga dapat mentransfer data dalam kata-kata dari satu atau lebih byte pada suatu waktu. Akibatnya, ada percepatan dalam transmisi paralel bit rate lebih dari laju bit transmisi serial. Namun, percepatan ini adalah biaya versus tradeoff sejak beberapa kabel biaya lebih dari satu kawat, dan sebagai kabel paralel mendapatkan lagi, sinkronisasi waktu antara beberapa saluran menjadi lebih sensitif terhadap jarak. Waktu untuk transmisi paralel disediakan oleh sinyal clocking konstan dikirim melalui kawat terpisah dalam kabel paralel; sehingga transmisi paralel dianggap sinkron. Suatu pengiriman data disebut paralel, jika sekelompok bit data ditransmisikan secara bersama-sama dan melewati beberapa jalur transmisi yang terpisah. o Proses pengiriman data lebih cepat o Sistem ini akan lebih efektif untuk transmisi data yang memiliki jarak tidak terlalu jauh
  • 11. 11 | T e k n o l o g i D i g i t a l Agar data yang diterima itu benar maka selang waktu yang digunakan oleh pengirim dan penerima harus sama. Untuk keperluan tersebut mka pengirim dan penerima harus menambahkan “detak” (Time Pulse). o Data dikirimkan sekaligus, misal 8 bit bersamaan o Kecepatan tinggi o Karakteristik Media harus baik o Masalah “SKEW Efek” yang terjadi pada sejumlah pengiriman bit secara serempak dan tiba pada tempat yang dituju dalam waktu yang tidak bersamaan 2) Transmisi Serial Pada transmisi serial, pada setiap waktu hanya 1 bit data yang dikirimkan. Dengan kata lain, bit-bit data tersebut dikirimkan secara satu per satu. Model transmisi seperti ini dijumpai pada contoh seperti seorang pengguna menghubungkan terminal ke host komputer yang berada pada bangunan yang lain. Berikut merupakan gambar pengiriman transmisi serial dari pengirim ke penerima. Mode serial membutuhkan sinkronisasi/penyesuaian yang berfungsi untuk : o Mengetahui bilamana sinyal yang diterimanya merupakan bit data (sinkronisasi bit) o Mengetahui bilamana sinyal yang diterimanya membentuk sebuah karakter (sinkronisasi karakter) o Mengetahui bilamana sinyal yang diterimanya membentuk sebuah blok data (sinkronisasi blok) Selanjutnya, pada transmisi serial dapat berbentuk dua jenis, yaitu transmisi serial sinkron (synchronous) dan transmisi serial asinkron (asynchronous). o Transmisi Serial Sinkron (Synchronous) Pada transmisi sinkron, sebelum terjadi komunikasi, diadakan sinkronisasi clock antara pengirim dan penerima. Data dikirim dalam satu blok data (disebut Frame) yang berisi bit2 Pembuka (preamble bit), bit data itu sendiri dan bit2 penutup postamble bit. Ditambahlan juga bit2 kontrol pada blok tersebut. Variasi ukuran frame mulai 1500 byte sampai 4096 byte Dalam komunikasi sinkron, sbh line 56 kbps mampu membawa data sampai 7000 byte per detik o Transmisi Serial Asinkron (Asynchronous) Pada transmisi Asinkron, sebelum terjadi komunikasi, tdk diadakan sinkronisasi clock antara pengirim dan penerima Data dikirim per karakter dan masing2 karakter memiliki bit start (biasanya 0) dan bit stop (biasanya 1) Start bit berfungsi utk menandakan adanya rangkaian bit karakter yang siap dicuplik. Stop bit berfungsi utk melakukan proses menunggu karakter berikutnya Setiap karakter terdiri dari 10 bit dengan rincian  1 bit start bit  1 bit stop bit  7 bit data
  • 12. 12 | T e k n o l o g i D i g i t a l Contoh perangkat berbasis transmisi asinkron : RS-232, com #, USB, dll Perbedaan Transmisi Paralel dan Serial Perbedaan antara transmisi serial dengan parallel adalah transmisi serial mentransmisikan 1 bit dalam 1 waktu sedangkan transmisi parallel mentransmisikan beberapa bit dalam 1 transmisi. Hal ini menyebabkan transmisi parallel lebih cepat dibanding transmisi serial. Hal tersebut, yang dipercayai banyak orang tidak sepenuhnya benar. Komunikasi serial dapat lebih cepat dibanding komunikasi parallel. Yang dibutuhkan hanyalah frekuensi pengiriman data yang lebih tinggi. Dalam komunikasi parallel, karena transmisi dilakukan pada waktu yang sama, maka dibutuhkan kabel lebih banyak. Sementara pada transmisi serial, kabel yang digunakan tetap dua. Hal ini menyebabkan kabel untuk transmisi serial lebih kompak dibanding kabel untuk transmisi parallel. Dengan semakin tingginya frekuensi, semakin tinggi juga gangguan elektromagnetik. Setiap kabel dapat diperlakukan sebagai antenna, menangkap noise yang ada di sekitarnya, dan mengganggu data yang sedang ditransmisikan. Dalam komunikasi parallel, karena banyaknya kabel yang digunakan, masalah gangguan elektromagnetik menjadi lebih serius. Di lain pihak, komunikasi serial yang hanya menggunakan dua kabel lebih mudah mengatasi masalah ini dengan melindungi kedua kabel yang digunakan. Perbedaan lain, yang juga menguntungkan komunikasi serial adalah walaupun secara teoritis komunikasi parallel mengirimkan data pada saat yg bersamaan, data tersebut tidak diterima pada saat yang bersamaan. Kelemahan komunikasi parallel adalah masalah half-duplex. Kabel yang digunakan untuk mengirim dan menerima data adalah kabel yang sama. Bandingkan dengan serial yang full-duplex, dimana masing masing pengiriman dan penerimaan data menggunakan 2 kabel berbeda. D. Bilangan Biner 1) Pengertian Bilangan Biner dan Konversinya Biner adalah sistem nomor yang digunakan oleh perangkat digital seperti komputer, pemutar cd, dll Biner berbasis 2, tidak seperti menghitung sistem desimal yang Basis 10 (desimal). Dengan kata lain, Biner hanya memiliki 2 angka yang berbeda (0 dan 1) untuk menunjukkan nilai, tidak seperti Desimal yang memiliki 10 angka (0,1,2,3,4,5,6,7,8 dan 9). Contoh dari bilangan biner: 10011100. Ada 8 angka dan angka-angka tersebut adalah bilangan biner 8 bit. Bit adalah singkatan dari Binary Digit, dan angka masing- masing digolongkan sebagai bit. o Bit di paling kanan, angka 0, dikenal sebagai Least Significant Bit (LSB). o Bit di paling kiri, angka 1, dikenal sebagai bit paling signifikan (Most significant bit = MSB). Notasi yang digunakan dalam sistem digital:
  • 13. 13 | T e k n o l o g i D i g i t a l o 4 bits = Nibble o 8 bits = Byte o 16 bits = Word o 32 bits = Double word o 64 bits = Quad Word (or paragraph) Konversi desimal ke biner Untuk mengubah desimal ke biner juga sangat sederhana, hanya membagi nilai desimal dengan 2 dan kemudian menuliskan sisanya, ulangi proses ini sampai bilangan tidak bisa dibagi dengan 2 lagi, misal: o 157 ÷ 2 = 78 dengan sisa 1 o 78 ÷ 2 = 39 dengan sisa 0 o 39 ÷ 2 = 19 dengan sisa 1 o 19 ÷ 2 = 9 dengan sisa 1 o 9 ÷ 2 = 4 dengan sisa 1 o 4 ÷ 2 = 2 dengan sisa 0 o 2 ÷ 2 = 1 dengan sisa 0 o 1 ÷ 2 = 0 dengan sisa 1 Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah sebuah sistem penulisan angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan biner modern ditemukan oleh Gottfried Wilhelm Leibniz pada abad ke-17. Sistem bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital. Dari sistem biner, kita dapat mengkonversinya ke sistem bilangan Oktal atau Hexadesimal. Sistem ini juga dapat kita sebut dengan istilah bit, atau Binary Digit. Pengelompokan biner dalam komputer selalu berjumlah 8, dengan istilah 1 Byte/bita. Dalam istilah komputer, 1 Byte = 8 bit. Kode-kode rancang bangun komputer, seperti ASCII, American Standard Code for Information Interchange menggunakan sistem peng-kode-an 1 Byte. 20=1 21=2 22=4 23=8 24=16 25=32 26=64 dst Tabel Kebenaran Sistem Bilangan DECIMAL BINER OCTAL HEXADECIMAL 0 0000 0 0 1 0001 1 1 2 0010 2 2 3 0011 3 3 4 0100 4 4 5 0101 5 5 6 0110 6 6 7 0111 7 7 8 1000 10 8 9 1001 11 9 10 1010 12 A
  • 14. 14 | T e k n o l o g i D i g i t a l 11 1011 13 B 12 1100 14 C 13 1101 15 D 14 1110 16 E 15 1111 17 F 16 10000 20 10 17 10001 21 11 18 10010 22 12 19 10011 23 13 20 10100 24 14 2) BCD (Binary-Coded Decimal) BCD adalah sistem pengkodean bilangan desimal yang metodenya mirip dengan bilangan biner biasa; hanya saja dalam proses konversi, setiap simbol dari bilangan desimal dikonversi satu per satu, bukan secara keseluruhan seperti konversi bilangan desimal ke biner biasa. Hal ini lebih bertujuan untuk “menyeimbangkan” antara kurang fasihnya manusia pada umumnya untuk melakukan proses konversi dari desimal ke biner -dan- keterbatasan komputer yang hanya bisa mengolah bilangan biner. Untuk lebih jelas, dapat dilihat pada contoh berikut : Misalkan bilangan yang ingin dikonversi adalah 17010. dapat dilihat bahwa bilangan biner dari : 110—-> 00012 710—-> 01112 010—-> 00002 Tetapi, berhubung hasil yang diinginkan adalah bilangan BCD, maka basis bilangannya tinggal ditulis sebagai berikut : 110—-> 0001BCD 710—-> 0111BCD 010—-> 0000BCD Maka, nilai BCD dari 17010 adalah 0001 0111 0000BCD. Harap diperhatikan bahwa setiap simbol dari bilangan desimal dikonversi menjadi 4 bit bilangan BCD. Contoh lain, misalkan bilangan yang ingin dikonversi adalah 30910. 310—–> 0011BCD 010—–> 0000BCD 910 —–> 1001BCD Maka, nilai BCD dari 30910 adalah 0011 0000 1001BCD. 3) Rangkaian Penghitung (Counter) Rangkaian Counter (penghitung) adalah logika sekuensial yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah pulsa masuk dan dinyatakan dengan bilangan biner. Sesuai dengan namanya 4 BIT Binary Counter adalah suatu rangkaian logika yang terdiri dari 4 buah Flip-Flop yang mampu melaksanakan perhitungan sampai bilangan 16. Rangkaian counter adalah seperti pada gambar dibawah ini :
  • 15. 15 | T e k n o l o g i D i g i t a l Seperti terlihat pada gambar rangkaian counter di atas keempat Flip-Flop dihubungkan secara seri dan hanya 1 buah Flip-Flop yang dihubungkan ke sumber pulsa sebagai input. Prinsip Kerja Rangkaian 4 BIT Binary Counter Sebelum perhitungan dimulai, keempat output DCBA 0000 dengan jalan dibuat Clear dalam kondisi 0 walaupun sesaat. Pada saat pulsa pertama datang dan bergerak dari 1 ke 0 maka output QA akan berubah dari 0 menjadi 1. Output QB akan tetap 0 karena signal yang masuk pada Flip-Flop "B" berubah dari 0 menjadi 1 Flip-Flop C dan C output-nya juga tidak berubah karena belum ada perubahan pada bagian output- nya. dalam keadaan inii, kondisi output DCBA = 0001. Jadi sesudah pulsa yang pertama pada output counter akan terbentuk angka 0001 dan pada saat pulsa kedua datang dan bergerak dari 1 menjadi 0, maka output QA akan berubah dari menjadi 0. Perubahan ini akan diteruskan ke Flip-Flop "B". Akibatnya karena input Flip-Flop "B" berubah dari 0 ke 1, maka output QB akan berubah dari 0 ke 1. Output Flip-Flop C dan D belum berubah karen belum ada perubahan pada bagian output-nya. Setelah pulsa kedua datang, maka keempat output DCBA akan menunjukkan DCBA = 0010, selanjutnya apabila pulsa ketiga datang output DCBA = 0011. Begitulah seterusnya sampai pulsa ke 15 datang maka keempat output-nya DCBA = 1111 dan pada saat pulsa ke 16 datang, maka seluruh output-nya DCBA akan kembali menjadi 0000. Dari uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa BCD Counter 4 BIT Binary Counter hanya bisa menghitung sampai bilangan ke 16 yaitu dari mulai 0000 = 0 sampai 1111 = 15. Salah satu dari komponen Integrated (IC) yang berfungsi sebagai 4 BIT BINARY COUNTER adalah IC Tipe 54/741766 (Presettable Decode Counter adalah seperti gambar dibawah ini: Diagram logic dari komponen ic tipe 54/74176 adalah seperti gambar dibawah ini :
  • 16. 16 | T e k n o l o g i D i g i t a l Diagram waktu dari 4-BIT Binary counter adalah seperti gambar dibawah ini : Kalau kita perhatikan dari gambar diatas akan terlihat frekuensi : o frekuensi QA = 1/2 dari Ain o frekuensi QB = 1/4 dari Ain o frekuensi QC = 1/8 dari Ain o frekuensi QD = 1/16 dari Ain Dengan demikian maka 4 BIT Binary Counter mampu membagi frekuensi menjadi 16 kali. Oleh karena itu 4 BIT Binary Counter dapat juga disebut DIVIDE BY 16 COUNTER atau MODULUS 16.