2. Elektronika digital merupakan wahana dan
pengembangan kalkulator, komputer, rangkaian
terpadu, dari bilangan biner 0 dan 1. Hal ini
merupakan suatu bidang yang menarik di dalam
elektronika karena penggunaan rangkaian digital
berkembang dengan pesat. Satu rangkaian
terpadu yang kecil melaksanakan fungsi ribuan
transistor, dioda, dan resistor. Rangkaian terpadu
yang tidak mahal telah membuat masalah
elektronika digital menjadi mudah dipelajari. Oleh
karena itu, semua orang yang bekerja dalam
bidang elektronika sekarang harus memahami
3. Rangkaian digital adalah rangkaian
yang hanya menangani sinyal
TINGGI dan RENDAH. Sering pula
dikatakan bahwa elektronika digital
merupakan dunia dari logika 0-an
dan 1-an.
4. Rangkaian digital digunakan pada:
Mikrokomputer
Kalkulator
Komputer Portable
Rangkaian pengendali robot
Pencacah frekuensi
Produk elektronika untuk hiburan di rumah
(seperti TV dan stereo set)
Kas Register
Bidang militer, medis, dan telekomunikasi.
5. Perancang dan teknisi elektronik harus
mempunyai pengetahuan, baik sistem digital
maupun analog. Perancang harus memutuskan
apakah sistem akan menggunakan teknik analog
atau digital atau kombinasi keduanya.
Teknisi harus membangun protipe atau mencari
kerusakan dan perbaikan pada sistem digital
analog, dan kombinasi keduanya. Sistem
elektronika analog telah lebih populer di jaman
dulu. Informasi dunia nyata yang berhubungan
dengan pengukuran waktu, kecepatan, berat,
tekanan, intensitas cahaya dan posisi semuanya
6. Sistem elektronika analog sederhana untuk
pengukuran banyak cairan dalam tangki diilustrasikan
pada Gambar 1.13. Input ke sistem bervariasi menurut
ketahanannya. Pemrosesan yang dihasilkan menurut
hukum ohm, I=V/R.
Gambar 1.13. Sistem analog digunakan untuk
menginterpretasikan tinggi pelampung di
dalam tangki air
7. Indikator output adalah ampmeter yang
dikalibrasi sebagai petunjuk tangki air,
hambatan input turun. Penurunan hambatan
R menyebakan penambahan arus.
Penambahan arus menyebabkan ohmmeter
(penunjuk tangki air) kepembacaan yang
lebih tinggi. Sistem analog pada Gambar 13
sederhana dan effisien. Penunjuk pada
Gambar 1.13 memberi indikasi tinggi air
pada tangki.
8. Sesuatu yang lebih komplek yang mengatur
pengukuran banyaknya cairan dalam tangki air
adalah sistem digital seperti ditunjukkan Gambar
1.14.
Gambar 1.14. Sistem digital digunakan untuk
menginterpretasikan fungsi pelampung di dalam
tangki air
9. Beberapa keuntungan yang diberikan dalam
penggunaan rangkaian digital dibandingkan dengan
analog adalah sebagai berikut:
IC yang tidak mahal dapat digunakan dengan
sedikit komponen eksternal.
Informasi dapat disimpan untuk periode pendek
atau tak didefinisikan.
Data dapat digunakan untuk perhitungan presisi.
Sistem dapat di desain lebih mudah menggunakan
kelompok logika digital compatible! praktis.
Sistem dapat di program dan menunjukkan
kemampuan berdasar.
10. Sinyal digital merupakán gabungan dan dua taraf
tegangan yang telah ditentukan. Untuk kebanyakan
rangkaian yang akan kita gunakan, taraf tegangan ini
adalah 0 V (GND) dan +3 sampai +5 V. Tegangan tersebut
disebut taraf tegangan TTL karena digunakan dengan
kelompok IC logika transistor-transistor.
Sinyal digital TTL dapat dibuat secara manual dengan
menggunakan suatu saklar mekanis. Mari kita perhatikan
rangkaian sederhana pada Gambar 1.15 (a). Tangkai
tengah dan saklar satu induk dua anak (SPDT) bergerak ke
atas dan ke bawah, menghasilkan bentuk gelombang
digital yang diperlihatkan pada sebelah kanan. Pada waktu
t1, tegangannya adalah 0 V, atau RENDAH. Pada waktu t2,
Tegangannya adalah +5 V, atau TINGGI. Pada waktu t3,
Tegangan kembali lagi menjadi 0 V atau RENDAH, dan
pada t4 kembali lagi menjadi +5 V atau TINGGI.
11. Gambar 1.15. (a) Membangkitkan sinyal digital dengan
saklar. (b) Bentuk gelombang yang dihasilkan dan
saklar mekanis (C) Penambah karcing anti lambung
pada saklar sederhana untuk menyesuaikan sinyal
(a)
(b)
(c)
12. Bila tombol ditekan, akan dibangkitkan suatu sinyal
TINGGI. Bila tombol dilepaskan, akan dibangkitkan suatu
pulsa RENDAH. Perhatikan rangkaian sederhana pada
Gambar 16 (a). Bila tombol ditekan, suatu pulsa TINGGI
sekitar +5 V dibangkitkan pada keluaran. Bila tombol
dilepaskan, maka tegangan pada keluaran tidak terdefinisi.
Terdapat rangkaian terbuka antara catu daya dan keluaran.
Hal ini menyebabkan rangkaian tidak akan bekerja secara
Gambar 1.16. (a) Tornbol tekan tidak akan membangkitkan suatu
sinyal digital. (b) Tombol tekan digunakan untuk memicu
multivibrator satu tembakan untuk pulsa tunggal sinyal digital
13. Mari kita perhatikan rangkaian pada
Gambar 1.19 (a). Masukan diperoleh
dengan saklar SPDT sederhana dan catu
daya. Indikator keluaran berupa suatu
dioda pemancar cahaya (LED, Light
Emitting Diode). Resistor 150 Ω
membatasi arus yang melalui LED
sampai taraf yang cukup aman. Bila
saklar pada Gambar 1.19 (a) berada
pada posisi TINGGI maka ujung anoda
LED terpasang +5 V. LED mendapat bias
maju (forward biased), arus mengalir ke
atas dan LED menyala. Dengan saklar
pada posisi RENDAH, baik ujung anoda
maupun katoda LED ditanahkan
Gambar 1.19. (a) indikator
Keluaran LED serderhana
14. Indikator keluaran LED
sederhana di perlihatkan pada
Gambar 1.19 (b). Di sini, suatu
diagram yang disederhanakan dan
saklar logika membentuk
masukan. Saklar logika bertindak
sebagai saklar seperti pada
Gambar 1.19 (a) kecuali diberi anti
lambang. Indikator keluaran
berupa LED dengan resistor
pembatas yang dihubungkan
secara seri. Bila saklar logika
dimasukkan pada Gambar 1.19 (b)
Gambar 1.19. b) Saklar
logika yang
dihubungkan dengan
indikator keIuaran LED
sederhana