SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
ASUHAN NEONATUS,
BAYI, BALITA, ANAK
PRA SEKOLAH
MODUL
SEMESTER 3
Asuhan Neonatus dengan Jejas Persalinan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
Nurlailis Saadah
Australia Indonesia Partnership for
Health System Strengthening
(AIPHSS)
KEGIATAN BELAJAR II
Asuhan Neonatus dan Bayi
dengan Cephalhematoma
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
i
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
DAFTAR ISI												i
DAFTAR ISTILAH											ii
PENDAHULUAN											1
KEGIATAN BELAJAR 2: ASUHAN NEONATUS DAN BAYI DENGAN 				
			 CEPHALHEMATOMA							3
I	Tujuan Pembelajaran									3
II	Pokok-pokok Materi									3
III	Uraian Materi										4
A.	Pengertian cephalhematoma							4
B.	Faktor Predisposisi									4
C.	Komplikasi										4
D.	Pengkajian										4
E.	Diagnosa											5
Rangkuman											5
Evaluasi Formatif											6
Tugas Mandiri											8
Kunci Jawaban											8
		
Daftar Isi
ii
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Edema = Koleksi caian biasanya dirongga paru ekstermitas bawah
Periosteum = Lapisan membran fibrosa tebal yang meliputi hampir seluruh
perkumaan tulang
Moulage = Tumpukan tulang
Forcep = Alat berbentuk tang sendok yang tumpul untuk membantu me-
mandu kepala bayi dari jalan lahir selama persalinan
Oksipital = Gerakan kearah os oksipital
Disproporsi = Ketika kepala / badan bayi terlalu besar untuk melewati panggul
ibu
Porsio = Anatomi untuk bagian tertentu suatu struktur atau alat
Paralisis klumpke = Terjadinya akibat kerusakan seabut syaraf C7-Th1
Biceps = Tes dengan mengetuk tendon otot bisep
Ducchene = Terjadi akibat kerusakan serabut syarat C5-C6 merupakan parali-
lis
Abduksi = Gerakan menjauh dari batang tubuh
Humerus = Tulang lengan atas tunggal yang panjang
Daftar Istilah
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
1
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Pendahuluan
Bagaimana kabar saudara hari ini?
Tentunya tetap semangat/?.. Mahasiswa
yang berbahagia,modul ini memberikan
kemampuan pada peserta didik untuk
memberikan asuhan pada neonatus,
bayi dan balita dan anak pra sekolah
yang di dasari oleh pengetahuan sikap dan
ketrampilan , dalam modul ini menjelaskan
tentang konsep dasar neonatus dengan Jejas
Persalinan, konsep dasar neonatus dengan
penyulit dan komplikasi, konsep dasar
neonatus dengan kelainan bawaan dan
konsep dasar neonatus dengan resiko tinggi.
Modul ini dikemas dalam empat kegiatan
belajar dan masing-masing kegiatan belajar
waktu yang ditempuh berbeda-beda sesuai
dengan banyak dan sedikitnya materi yang
dibahas. Adapun pembagian kegiatan
belajar sebagai berikut :
Kegiatan Belajar 1 : Konsep dasar
neonatus dengan
jejas caput
succedeneum
Kegiatan Belajar II	 Konsep dasar
neonatus, bayi,
dan balita dengan
cephalhematoma
Gambar: Bayi baru lahir
Kegiatan Belajar III	Konsep dasar neonatus bayi dengan plexus brakhialis
Kegiatan Belajar IV	Konsep dasar neonatus bayi dengan fraktur clavicula dan fraktur humerus
Setelah mempelajari kegiatan belajar ini diharapkan mahasiswa akan dapat :
1). Melaksanakan Asuhan Neonatus dengan caput succedaneum
2). Melaksanakan Asuhan Neonatus, bayi, dan balita dengan cephalhematoma
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
2
3). Melaksanakan Asuhan Neonatus bayi
dengan plexus brakhialis
4). Melaksanakan Asuhan Neonatus bayi
dengan fraktur clavicula dan fraktur humerus
Pemahaman tentang konsep dasar adaptasi
bayi baru lahir, konsep dasar tentang
kebutuhan neonatus bayi balita dan anak pra
sekolah akan sangat mendukung mahasiswa
dalam memberikan asuhan pada neonatus
bayi , balita , anak pra sekolah
Proses pembelajaran untuk materi Asuhan
neonatus dengan jejas persalinan ini, dapat
berjalan dengan lancar apabila Anda mengikuti
langkah langkah belajar sebagai berikut:
a.	Mempelajari dengan seksama, cermat,
dan teliti setiap kegiatan belajar, sehingga
diperoleh pengetahuan, pemahaman yang
mendalam dan menyeluruh.
b.	Pada setiap kegiatan belajar disediakan
beberapa tugas, Tugas-tugas tersebut
sebaiknya dikerjakan sesuai dengan
petunjuk yang ada. Apabila ditemukan
kesulitan dalam penyelesaian tugas, perlu
dipelajari kembali materi kegiatan belajar
yang terkait dengan tugas-tugas yang
menyertainya.
c.	 Setelah belajar dan berlatih dengan baik,
langkah selanjutnya adalah mengerjakan
tes formatif. Hasil tes formatif sebaiknya
diteliti kembali dengan cermat. Jika sudah
yakin mengenai kebenaran hasil tes, barulah
masuk ke langkah pencocokan dengan kunci
jawaban yang tertera dibagian akhir setiap
kegiatan belajar.
d.	Membaca umpan balik dan tindak lanjut.
Jika hasil tes baik atau baik sekali, kegiatan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Selamat belajar, semoga berhasil
Gambar: Bayi menangis
tahap belajar berikutnya dapat ditempuh.
Jika hasil tes cukup atau kurang, tes
formatif harus diulang sekali lagi. Jika
belum berhasil, maka kegiatan belajar
perludiulangkembali,barumelaksanakan
tes formatif lagi.
e.	 Jika kegiatan belajar telah diulang, namun
tes formatif masih cukup atau kurang,
perlu dilakukan konsultasi khusus dengan
dosen.
Diharapkan agar petunjuk-petunjuk diatas
dilaksanakan dengan penuh kedisiplinan
sehingga Anda dapat mencapai hasil belajar
sesuai dengan harapan.
Baiklah Saudara peserta Pendidikan jarak
Jauh, selamat belajar, semoga Anda sukses
memahami pengetahuan yang diuraikan
dalam modul ini sebagai bekal bertugas
sebagai bidan di daerah dengan baik.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
3
Kegiatan
Belajar 2
Asuhan Neonatus dan Bayi
degan Cephalhematoma
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Pokok-Pokok Materi
Setelah mempelajari kegiatan belajar ini saudara diharapkan mampu melakukan asuhan
pada neonatus bayi dengan cepalhematoma
Setelah mempelajari kegiatan belajar ini saudara akan mampu :
1.	 Menjelaskan tentang pengertian cephalhematomadan tanda gejala.
2.	 Menjelaskan faktor predisposisi dan penatalaksanaannya
3.	 Menjelaskan komplikasi cepal hematoma
4.	 Melaksanakan asuhan neonatus pada cepal hematoma
Dalam kegiatan belajar 2 ini saudara akan mempelajari tentang
1.	 Pengertian cephalhematoma dan tanda gejala
2.	 Faktor predisposisi dan penatalaksanaannya
3.	 Komplikasi cepal hematoma
4.	 Asuhan neonatus pada cepal hematoma
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
4
Uraian
Materi
1.	 Pengertian cephalhematoma
1)	 Perdarahan sub periosteal akibat ruptur pembuluh darah antara tengkorak dan
periosteum
2)	 Perdarahan superfisial akibat kerusakan jaringan periostium karena tekanan jalan
lahir dan tidak melampaui batas sutura garis tengah
3)	 Pembengkakan pada kepala karena adanya penumpukan darah yang disebabkan
perdarahan sub periostium
2.	 Faktor Predisposisi
1)	 Tekanan jalan lahir yang terlalu lama pada kepala saat persalinan
2)	 Moulage terlalu keras
3)	 Partus dengan tind à forcep, vacum ekstraksi
3.	 Komplikasi
Ikterus, Anemia, Infeksi, Kalsifikasi mungkin bertahan selama > 1 tahun.
4.	 Pengkajian
Subyektif :
1)	Identitas:
Terjadi pada BBL terytama nampak jelas pada beberapa hari setelah lahir (6-8 jam)
2)	 Keluhan :
Benjolan di kepala bayi beberapa jam setelah lahir
Obyektif
1)	 Benjolan pada kepala bayi, biasanya pada daerah tl parietal, oksipital
2)	 Berkembang secara bertahap dalam waktu 12-72 jam
3)	 Pembengkakan kepala berbentuk benjolan difus
4)	 Berbatas tegas, tidak melampaui batas sutura
Bayi dengan Cephalhematoma juga banyak terjadi dan saudara temui di lapangan, coba
saudara identifikasi, apakah ada perbedaan dengan bayi Caput succedaneum…………?
Lakukan pengamatan dengan seksama apakah ada perbedaan?
Gambar : tangan bayi
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
5
5)	 Perabaan à mula-mula keras lama-kelamaan lunak
6)	 Pada daerah pembengkakan terdapat pitting oedem
7)	 Sifat timbulnya perlahan, benjolan tampak jelas setelah 6-8 jam setelah lahir
8)	 Bersifat soliter/multiple
9)	 Anemi, hiperbilirubin bila gangguan meluas
10)	Jarang menimbulkan perdarahan masif yang memerlukan transfusi, kecuali bayi yang
mempunyai gangguan pembekuan
11)	Pemeriksaan radiologi : bila ada indikasi à gangguan SSP, benjolan terlalu besar
5.	 Diagnosa :
Cephalhematoma
Masalah :
kecemasan orang tua
Planning
a)	 Prinsip intervensi = caput
b)	 Rawat bayi seperti bayi normal à bila tidak ada komplkasi lanjut (fraktur tengkorak)
c)	 Observasi ketat untuk mendeteksi perkembangan
d)	 Pantau hematokrit, pantau adanya hiperbilirubin
e)	 Berikan ASI secara adekuat
f) 	 Cegah ineksi à Bila ada permukaan benjolan yang mengalami luka à jaga luka tetap kering
dan bersih
g)	 Rujuk à bila ada fraktur tl tengkorak, cefalhematom yang yerlalu besar
h)	 Bila tidak ada komplikasi à tanpa pengobatan khusus akan sembuh / mengalami resolusi
dalam 2 – 8 minggu
Cephalhematoma pada bayi baru lahir perlu mendapatkan penanganan yang serius dan teliti
serta hati hati baik dari petugas maupun dari saudara sendiri sebagai mahasiswa, walaupun
sebenarnya akan hilang sendiri setelah 2-8 minggu.
Rangkuman
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
6
Petunjuk:
•	 Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
•	 Pilihlah :
A.	 Jika jawaban 1,2 dan 3 benar
B.	 Jika jawaban 1 dan 3 benar
C.	 Jika jawaban 2 dan 4 benar
D.	 Jika hanya 4 saja yang benar
E.	 Jika semua benar
1.	 Di bawah ini benar mengenai Cephalhematoma :
1.	 Akibat robeknya pembuluh darah yang melintasi tulang kepala jaringan periosteum.
2.	 Benjolan diffus tidak melampaui sutura
3.	 Tampak benjolan di tulang parietal dan oksipital
4.	 Mengalami kalsifikasi pada minggu ke 3
2.	 Cephalhematoma adalah :
1.	 Perdarahan sub periostial akibat robekan pembuluh darah
2.	 Perdarahan superficial akibat kerusakan perioateum
3.	 Pembengkakan pada kepala karena adanya penyumbatan darah
4.	 Pembengkakan akibat timbunan cairan
3.	 Faktor predisposisi dari Cephalhematoma
1.	 Tekanan jalan lahir terlalu lama
2.	 Partus normal
3.	 Maoulage keras
4.	 Maulage yang lemah
4.	 Komplikasi Cephalhematoma ,kecuali :
A.	Ikterus
B.	Anemia
C.	Infeksi
D.	 Panas badan
E.	 Kalsifikasi
5.	 Prinsip perawatan Cephalhematoma
1.	 Berikan ASI secara adekuat
2.	 Jangan berikan ASI sampai 3 hari
3.	 Rujuk bila ada fraktur tengkorak
Evaluasi
Formatif
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
7
4.	 Perawatan sangat berbeda dengan perawatan Caput Succedaneum
6.	 Pada prinsip perawatan Cephalhematoma adalah :
A.	 Sama dengan perawatan Caput Succedaneum
B.	 Berbeda dengan perawatan Caput Succedaneum
C.	 Tidak perlu perlakuan khusus
D.	 Menjadi tanggung jawab petugas kesehatan/bidan
E.	 Tidak perlu campur tangan orang tua
7.	 Penyebab Cephalhematoma
A.	 Tekanan jalan lahir ringan
B.	 Tekanan selaput otak
C.	 Adanya penumpukan lemak
D.	 Kepala bengkak
E.	 Kepala merah
8.	 Cara perawatan Cephalhematoma
1.	 Nutrisi baik
2.	 Jaga berikan ASI dulu
3.	 Dimandikan dengan air kran
4.	 Jangan sering diangkat
9.	 Masalah yang sering muncul
1.	Gatal-gatal
2.	 Anak rewel
3.	 Tidak pernah perhatikan usus
4.	 Kecemasan ortu
10.	Yang tidak boleh dilakukan pada Cephalhematoma
A.	 Rujuk jika ada fraktur tengkorak
B.	 Rujuk jika Cephalhematoma muncul
C.	 Observasi perkembangan
D.	 Pantau pemberian cairan
E.	 Tidak akan hilang sebelum disedot/ aspiras
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
8
Tugas
Mandiri
Coba anda amati disekeliling saudara apakah ada bayi dengan caput succedaneum, jika
ada perhatikan cirri-ciri jejas tersebut. Bandingkan dengan bayi dengan cephal hematom,
apakah ada perbedaan dari pengamatan saudara, catat dan laporkan.
Cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat pada bagian
akhir Kegiatan Belajar 2, kemudian hitunglah jumlah jawaban yang benar! Jika jawaban
yang benar adalah:
90% - 100%		 : baik sekali
80% - 89%		 : baik
70% -79%		 : cukup
kurang dari 70%	 : kurang
Kalau Anda memiliki tingkat pencapaian 80% ke atas, maka hasil Anda Bagus! Anda telah
menyelesaikan Kegiatan Belajar 2 ini dan anda dapat melanjutkan mempelajari kegiatan
belajar 3. Tetapi jika pencapaian Anda kurang dari 80%, maka sebaiknya ulangilah Kegiatan
Belajar 2, terutama bagian-bagian yang belum Anda kuasai
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
KUNCI JAWABAN
1.	 A
2.	 A
3.	 B
4.	 D
5.	 B
6.	 A
7.	 C
8.	 D
9.	 D
10.	A

More Related Content

What's hot

Modul 6 kb 1 asuhan neonatus dan bayi dengan muntah dan gumoh
Modul 6 kb 1   asuhan neonatus dan bayi dengan muntah dan gumohModul 6 kb 1   asuhan neonatus dan bayi dengan muntah dan gumoh
Modul 6 kb 1 asuhan neonatus dan bayi dengan muntah dan gumohpjj_kemenkes
 
Modul 6 kb 2 asuhan neonatus dan bayi dengan oral trush dan diaper trush
Modul 6 kb 2   asuhan neonatus dan bayi dengan oral trush dan diaper trushModul 6 kb 2   asuhan neonatus dan bayi dengan oral trush dan diaper trush
Modul 6 kb 2 asuhan neonatus dan bayi dengan oral trush dan diaper trushpjj_kemenkes
 
Modul 5 pedoman praktek lab. anak sehat
Modul 5 pedoman praktek lab. anak sehatModul 5 pedoman praktek lab. anak sehat
Modul 5 pedoman praktek lab. anak sehatpjj_kemenkes
 
Modul 7 kb 4 asuhan neonatus dan bayi dengan obstruksi billiaris dan hernia...
Modul 7 kb 4   asuhan neonatus dan bayi dengan obstruksi billiaris dan hernia...Modul 7 kb 4   asuhan neonatus dan bayi dengan obstruksi billiaris dan hernia...
Modul 7 kb 4 asuhan neonatus dan bayi dengan obstruksi billiaris dan hernia...pjj_kemenkes
 
KB 1 Kedaruratan Obstetri pada Kehamilan dan Penatalaksanaannya
KB 1 Kedaruratan Obstetri pada Kehamilan dan PenatalaksanaannyaKB 1 Kedaruratan Obstetri pada Kehamilan dan Penatalaksanaannya
KB 1 Kedaruratan Obstetri pada Kehamilan dan Penatalaksanaannyapjj_kemenkes
 
KB 3 Kedaruratan Obstetri pada Masa Nifas dan Penatalaksanaannya
KB 3 Kedaruratan Obstetri pada Masa Nifas dan PenatalaksanaannyaKB 3 Kedaruratan Obstetri pada Masa Nifas dan Penatalaksanaannya
KB 3 Kedaruratan Obstetri pada Masa Nifas dan Penatalaksanaannyapjj_kemenkes
 
KB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan Penatalaksanaannya
KB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan PenatalaksanaannyaKB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan Penatalaksanaannya
KB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan Penatalaksanaannyapjj_kemenkes
 
Praktikum 1 Deteksi Dini
Praktikum 1 Deteksi DiniPraktikum 1 Deteksi Dini
Praktikum 1 Deteksi Dinipjj_kemenkes
 
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahirKb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahirpjj_kemenkes
 
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahirKb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahirpjj_kemenkes
 
Buku panduan kkd tumbuh kembang 2012 (mhsw) revisi
Buku panduan kkd  tumbuh kembang 2012 (mhsw) revisiBuku panduan kkd  tumbuh kembang 2012 (mhsw) revisi
Buku panduan kkd tumbuh kembang 2012 (mhsw) revisiREISA Class
 
Modul 6 kb 5 asuhan neonatus dan bayi dengan bisulan (furunkel) dan infeksi
Modul 6 kb 5   asuhan neonatus dan bayi dengan bisulan (furunkel) dan infeksiModul 6 kb 5   asuhan neonatus dan bayi dengan bisulan (furunkel) dan infeksi
Modul 6 kb 5 asuhan neonatus dan bayi dengan bisulan (furunkel) dan infeksipjj_kemenkes
 
KB 4 Kedaruratan Obstetri pada Kondisi Syok
KB 4 Kedaruratan Obstetri pada Kondisi SyokKB 4 Kedaruratan Obstetri pada Kondisi Syok
KB 4 Kedaruratan Obstetri pada Kondisi Syokpjj_kemenkes
 

What's hot (20)

Modul 7 kb 1
Modul 7    kb 1Modul 7    kb 1
Modul 7 kb 1
 
Modul 7 kb 6
Modul 7   kb 6Modul 7   kb 6
Modul 7 kb 6
 
Modul 5 kb 1
Modul 5    kb 1Modul 5    kb 1
Modul 5 kb 1
 
Modul 7 kb 4
Modul 7   kb 4Modul 7   kb 4
Modul 7 kb 4
 
Modul 6 kb 2
Modul 6    kb 2Modul 6    kb 2
Modul 6 kb 2
 
Modul 7 kb 3
Modul 7   kb 3Modul 7   kb 3
Modul 7 kb 3
 
Modul 7 kb 5
Modul 7   kb 5Modul 7   kb 5
Modul 7 kb 5
 
Modul 6 kb 1 asuhan neonatus dan bayi dengan muntah dan gumoh
Modul 6 kb 1   asuhan neonatus dan bayi dengan muntah dan gumohModul 6 kb 1   asuhan neonatus dan bayi dengan muntah dan gumoh
Modul 6 kb 1 asuhan neonatus dan bayi dengan muntah dan gumoh
 
Modul 6 kb 2 asuhan neonatus dan bayi dengan oral trush dan diaper trush
Modul 6 kb 2   asuhan neonatus dan bayi dengan oral trush dan diaper trushModul 6 kb 2   asuhan neonatus dan bayi dengan oral trush dan diaper trush
Modul 6 kb 2 asuhan neonatus dan bayi dengan oral trush dan diaper trush
 
Modul 5 pedoman praktek lab. anak sehat
Modul 5 pedoman praktek lab. anak sehatModul 5 pedoman praktek lab. anak sehat
Modul 5 pedoman praktek lab. anak sehat
 
Modul 7 kb 4 asuhan neonatus dan bayi dengan obstruksi billiaris dan hernia...
Modul 7 kb 4   asuhan neonatus dan bayi dengan obstruksi billiaris dan hernia...Modul 7 kb 4   asuhan neonatus dan bayi dengan obstruksi billiaris dan hernia...
Modul 7 kb 4 asuhan neonatus dan bayi dengan obstruksi billiaris dan hernia...
 
KB 1 Kedaruratan Obstetri pada Kehamilan dan Penatalaksanaannya
KB 1 Kedaruratan Obstetri pada Kehamilan dan PenatalaksanaannyaKB 1 Kedaruratan Obstetri pada Kehamilan dan Penatalaksanaannya
KB 1 Kedaruratan Obstetri pada Kehamilan dan Penatalaksanaannya
 
KB 3 Kedaruratan Obstetri pada Masa Nifas dan Penatalaksanaannya
KB 3 Kedaruratan Obstetri pada Masa Nifas dan PenatalaksanaannyaKB 3 Kedaruratan Obstetri pada Masa Nifas dan Penatalaksanaannya
KB 3 Kedaruratan Obstetri pada Masa Nifas dan Penatalaksanaannya
 
KB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan Penatalaksanaannya
KB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan PenatalaksanaannyaKB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan Penatalaksanaannya
KB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan Penatalaksanaannya
 
Praktikum 1 Deteksi Dini
Praktikum 1 Deteksi DiniPraktikum 1 Deteksi Dini
Praktikum 1 Deteksi Dini
 
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahirKb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
 
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahirKb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
 
Buku panduan kkd tumbuh kembang 2012 (mhsw) revisi
Buku panduan kkd  tumbuh kembang 2012 (mhsw) revisiBuku panduan kkd  tumbuh kembang 2012 (mhsw) revisi
Buku panduan kkd tumbuh kembang 2012 (mhsw) revisi
 
Modul 6 kb 5 asuhan neonatus dan bayi dengan bisulan (furunkel) dan infeksi
Modul 6 kb 5   asuhan neonatus dan bayi dengan bisulan (furunkel) dan infeksiModul 6 kb 5   asuhan neonatus dan bayi dengan bisulan (furunkel) dan infeksi
Modul 6 kb 5 asuhan neonatus dan bayi dengan bisulan (furunkel) dan infeksi
 
KB 4 Kedaruratan Obstetri pada Kondisi Syok
KB 4 Kedaruratan Obstetri pada Kondisi SyokKB 4 Kedaruratan Obstetri pada Kondisi Syok
KB 4 Kedaruratan Obstetri pada Kondisi Syok
 

Similar to Modul 5 kb 2

Kb 2 asuhan kebidanan dengan penyakit infeksi atau tropik
Kb 2 asuhan kebidanan dengan penyakit infeksi atau tropikKb 2 asuhan kebidanan dengan penyakit infeksi atau tropik
Kb 2 asuhan kebidanan dengan penyakit infeksi atau tropikpjj_kemenkes
 
Kb 1 asuhan kebidanan dengan imunisasi
Kb 1 asuhan kebidanan dengan imunisasiKb 1 asuhan kebidanan dengan imunisasi
Kb 1 asuhan kebidanan dengan imunisasipjj_kemenkes
 
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahirKb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahirpjj_kemenkes
 
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahirKb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahirpjj_kemenkes
 
Kb 3 pertolongan pertama kecelakaan
Kb 3 pertolongan pertama kecelakaanKb 3 pertolongan pertama kecelakaan
Kb 3 pertolongan pertama kecelakaanpjj_kemenkes
 
KB 3 Mengidentifikasi Komplikasi Nifas
KB 3 Mengidentifikasi Komplikasi NifasKB 3 Mengidentifikasi Komplikasi Nifas
KB 3 Mengidentifikasi Komplikasi Nifaspjj_kemenkes
 
Kb 1 resusitasi pada bayi baru lahir
Kb 1 resusitasi pada bayi baru lahirKb 1 resusitasi pada bayi baru lahir
Kb 1 resusitasi pada bayi baru lahirpjj_kemenkes
 
Kb 3 persiapan pre dan postoperasi pada anak
Kb 3 persiapan pre dan postoperasi pada anakKb 3 persiapan pre dan postoperasi pada anak
Kb 3 persiapan pre dan postoperasi pada anakpjj_kemenkes
 
Kb 2 pesiapan akan dilakukan
Kb 2 pesiapan akan dilakukanKb 2 pesiapan akan dilakukan
Kb 2 pesiapan akan dilakukanpjj_kemenkes
 
Kb 2 resusitasi pada dewasa
Kb 2 resusitasi pada dewasaKb 2 resusitasi pada dewasa
Kb 2 resusitasi pada dewasapjj_kemenkes
 
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahpjj_kemenkes
 
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahpjj_kemenkes
 
Kb1 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjut
Kb1 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjutKb1 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjut
Kb1 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjutpjj_kemenkes
 
Kb 3 rujukan kasus kegawatdaruratan neonatal
Kb 3 rujukan kasus kegawatdaruratan neonatalKb 3 rujukan kasus kegawatdaruratan neonatal
Kb 3 rujukan kasus kegawatdaruratan neonatalpjj_kemenkes
 

Similar to Modul 5 kb 2 (20)

Modul 5 kb 1
Modul 5   kb 1Modul 5   kb 1
Modul 5 kb 1
 
Modul 1 kb 2
Modul 1   kb 2Modul 1   kb 2
Modul 1 kb 2
 
Modul 5 kb 2
Modul 5   kb 2Modul 5   kb 2
Modul 5 kb 2
 
Kb 2 asuhan kebidanan dengan penyakit infeksi atau tropik
Kb 2 asuhan kebidanan dengan penyakit infeksi atau tropikKb 2 asuhan kebidanan dengan penyakit infeksi atau tropik
Kb 2 asuhan kebidanan dengan penyakit infeksi atau tropik
 
Kb 1 asuhan kebidanan dengan imunisasi
Kb 1 asuhan kebidanan dengan imunisasiKb 1 asuhan kebidanan dengan imunisasi
Kb 1 asuhan kebidanan dengan imunisasi
 
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahirKb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
 
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahirKb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
 
Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1
 
Kb 3 pertolongan pertama kecelakaan
Kb 3 pertolongan pertama kecelakaanKb 3 pertolongan pertama kecelakaan
Kb 3 pertolongan pertama kecelakaan
 
Modul 2 kdk ii
Modul 2 kdk iiModul 2 kdk ii
Modul 2 kdk ii
 
KB 3 Mengidentifikasi Komplikasi Nifas
KB 3 Mengidentifikasi Komplikasi NifasKB 3 Mengidentifikasi Komplikasi Nifas
KB 3 Mengidentifikasi Komplikasi Nifas
 
Kb 1 resusitasi pada bayi baru lahir
Kb 1 resusitasi pada bayi baru lahirKb 1 resusitasi pada bayi baru lahir
Kb 1 resusitasi pada bayi baru lahir
 
Kb 3 persiapan pre dan postoperasi pada anak
Kb 3 persiapan pre dan postoperasi pada anakKb 3 persiapan pre dan postoperasi pada anak
Kb 3 persiapan pre dan postoperasi pada anak
 
Kb 2 pesiapan akan dilakukan
Kb 2 pesiapan akan dilakukanKb 2 pesiapan akan dilakukan
Kb 2 pesiapan akan dilakukan
 
Kb 2 resusitasi pada dewasa
Kb 2 resusitasi pada dewasaKb 2 resusitasi pada dewasa
Kb 2 resusitasi pada dewasa
 
Modul 3 kb 2
Modul 3   kb 2Modul 3   kb 2
Modul 3 kb 2
 
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
 
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
 
Kb1 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjut
Kb1 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjutKb1 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjut
Kb1 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjut
 
Kb 3 rujukan kasus kegawatdaruratan neonatal
Kb 3 rujukan kasus kegawatdaruratan neonatalKb 3 rujukan kasus kegawatdaruratan neonatal
Kb 3 rujukan kasus kegawatdaruratan neonatal
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaErdinataKusuma1
 

Recently uploaded (20)

TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
 

Modul 5 kb 2

  • 1. ASUHAN NEONATUS, BAYI, BALITA, ANAK PRA SEKOLAH MODUL SEMESTER 3 Asuhan Neonatus dengan Jejas Persalinan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Jakarta 2015 Nurlailis Saadah Australia Indonesia Partnership for Health System Strengthening (AIPHSS) KEGIATAN BELAJAR II Asuhan Neonatus dan Bayi dengan Cephalhematoma
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan i . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . DAFTAR ISI i DAFTAR ISTILAH ii PENDAHULUAN 1 KEGIATAN BELAJAR 2: ASUHAN NEONATUS DAN BAYI DENGAN CEPHALHEMATOMA 3 I Tujuan Pembelajaran 3 II Pokok-pokok Materi 3 III Uraian Materi 4 A. Pengertian cephalhematoma 4 B. Faktor Predisposisi 4 C. Komplikasi 4 D. Pengkajian 4 E. Diagnosa 5 Rangkuman 5 Evaluasi Formatif 6 Tugas Mandiri 8 Kunci Jawaban 8 Daftar Isi
  • 3. ii Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Edema = Koleksi caian biasanya dirongga paru ekstermitas bawah Periosteum = Lapisan membran fibrosa tebal yang meliputi hampir seluruh perkumaan tulang Moulage = Tumpukan tulang Forcep = Alat berbentuk tang sendok yang tumpul untuk membantu me- mandu kepala bayi dari jalan lahir selama persalinan Oksipital = Gerakan kearah os oksipital Disproporsi = Ketika kepala / badan bayi terlalu besar untuk melewati panggul ibu Porsio = Anatomi untuk bagian tertentu suatu struktur atau alat Paralisis klumpke = Terjadinya akibat kerusakan seabut syaraf C7-Th1 Biceps = Tes dengan mengetuk tendon otot bisep Ducchene = Terjadi akibat kerusakan serabut syarat C5-C6 merupakan parali- lis Abduksi = Gerakan menjauh dari batang tubuh Humerus = Tulang lengan atas tunggal yang panjang Daftar Istilah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Pendahuluan Bagaimana kabar saudara hari ini? Tentunya tetap semangat/?.. Mahasiswa yang berbahagia,modul ini memberikan kemampuan pada peserta didik untuk memberikan asuhan pada neonatus, bayi dan balita dan anak pra sekolah yang di dasari oleh pengetahuan sikap dan ketrampilan , dalam modul ini menjelaskan tentang konsep dasar neonatus dengan Jejas Persalinan, konsep dasar neonatus dengan penyulit dan komplikasi, konsep dasar neonatus dengan kelainan bawaan dan konsep dasar neonatus dengan resiko tinggi. Modul ini dikemas dalam empat kegiatan belajar dan masing-masing kegiatan belajar waktu yang ditempuh berbeda-beda sesuai dengan banyak dan sedikitnya materi yang dibahas. Adapun pembagian kegiatan belajar sebagai berikut : Kegiatan Belajar 1 : Konsep dasar neonatus dengan jejas caput succedeneum Kegiatan Belajar II Konsep dasar neonatus, bayi, dan balita dengan cephalhematoma Gambar: Bayi baru lahir Kegiatan Belajar III Konsep dasar neonatus bayi dengan plexus brakhialis Kegiatan Belajar IV Konsep dasar neonatus bayi dengan fraktur clavicula dan fraktur humerus Setelah mempelajari kegiatan belajar ini diharapkan mahasiswa akan dapat : 1). Melaksanakan Asuhan Neonatus dengan caput succedaneum 2). Melaksanakan Asuhan Neonatus, bayi, dan balita dengan cephalhematoma
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 2 3). Melaksanakan Asuhan Neonatus bayi dengan plexus brakhialis 4). Melaksanakan Asuhan Neonatus bayi dengan fraktur clavicula dan fraktur humerus Pemahaman tentang konsep dasar adaptasi bayi baru lahir, konsep dasar tentang kebutuhan neonatus bayi balita dan anak pra sekolah akan sangat mendukung mahasiswa dalam memberikan asuhan pada neonatus bayi , balita , anak pra sekolah Proses pembelajaran untuk materi Asuhan neonatus dengan jejas persalinan ini, dapat berjalan dengan lancar apabila Anda mengikuti langkah langkah belajar sebagai berikut: a. Mempelajari dengan seksama, cermat, dan teliti setiap kegiatan belajar, sehingga diperoleh pengetahuan, pemahaman yang mendalam dan menyeluruh. b. Pada setiap kegiatan belajar disediakan beberapa tugas, Tugas-tugas tersebut sebaiknya dikerjakan sesuai dengan petunjuk yang ada. Apabila ditemukan kesulitan dalam penyelesaian tugas, perlu dipelajari kembali materi kegiatan belajar yang terkait dengan tugas-tugas yang menyertainya. c. Setelah belajar dan berlatih dengan baik, langkah selanjutnya adalah mengerjakan tes formatif. Hasil tes formatif sebaiknya diteliti kembali dengan cermat. Jika sudah yakin mengenai kebenaran hasil tes, barulah masuk ke langkah pencocokan dengan kunci jawaban yang tertera dibagian akhir setiap kegiatan belajar. d. Membaca umpan balik dan tindak lanjut. Jika hasil tes baik atau baik sekali, kegiatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Selamat belajar, semoga berhasil Gambar: Bayi menangis tahap belajar berikutnya dapat ditempuh. Jika hasil tes cukup atau kurang, tes formatif harus diulang sekali lagi. Jika belum berhasil, maka kegiatan belajar perludiulangkembali,barumelaksanakan tes formatif lagi. e. Jika kegiatan belajar telah diulang, namun tes formatif masih cukup atau kurang, perlu dilakukan konsultasi khusus dengan dosen. Diharapkan agar petunjuk-petunjuk diatas dilaksanakan dengan penuh kedisiplinan sehingga Anda dapat mencapai hasil belajar sesuai dengan harapan. Baiklah Saudara peserta Pendidikan jarak Jauh, selamat belajar, semoga Anda sukses memahami pengetahuan yang diuraikan dalam modul ini sebagai bekal bertugas sebagai bidan di daerah dengan baik.
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 3 Kegiatan Belajar 2 Asuhan Neonatus dan Bayi degan Cephalhematoma Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok-Pokok Materi Setelah mempelajari kegiatan belajar ini saudara diharapkan mampu melakukan asuhan pada neonatus bayi dengan cepalhematoma Setelah mempelajari kegiatan belajar ini saudara akan mampu : 1. Menjelaskan tentang pengertian cephalhematomadan tanda gejala. 2. Menjelaskan faktor predisposisi dan penatalaksanaannya 3. Menjelaskan komplikasi cepal hematoma 4. Melaksanakan asuhan neonatus pada cepal hematoma Dalam kegiatan belajar 2 ini saudara akan mempelajari tentang 1. Pengertian cephalhematoma dan tanda gejala 2. Faktor predisposisi dan penatalaksanaannya 3. Komplikasi cepal hematoma 4. Asuhan neonatus pada cepal hematoma
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 4 Uraian Materi 1. Pengertian cephalhematoma 1) Perdarahan sub periosteal akibat ruptur pembuluh darah antara tengkorak dan periosteum 2) Perdarahan superfisial akibat kerusakan jaringan periostium karena tekanan jalan lahir dan tidak melampaui batas sutura garis tengah 3) Pembengkakan pada kepala karena adanya penumpukan darah yang disebabkan perdarahan sub periostium 2. Faktor Predisposisi 1) Tekanan jalan lahir yang terlalu lama pada kepala saat persalinan 2) Moulage terlalu keras 3) Partus dengan tind à forcep, vacum ekstraksi 3. Komplikasi Ikterus, Anemia, Infeksi, Kalsifikasi mungkin bertahan selama > 1 tahun. 4. Pengkajian Subyektif : 1) Identitas: Terjadi pada BBL terytama nampak jelas pada beberapa hari setelah lahir (6-8 jam) 2) Keluhan : Benjolan di kepala bayi beberapa jam setelah lahir Obyektif 1) Benjolan pada kepala bayi, biasanya pada daerah tl parietal, oksipital 2) Berkembang secara bertahap dalam waktu 12-72 jam 3) Pembengkakan kepala berbentuk benjolan difus 4) Berbatas tegas, tidak melampaui batas sutura Bayi dengan Cephalhematoma juga banyak terjadi dan saudara temui di lapangan, coba saudara identifikasi, apakah ada perbedaan dengan bayi Caput succedaneum…………? Lakukan pengamatan dengan seksama apakah ada perbedaan? Gambar : tangan bayi
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 5 5) Perabaan à mula-mula keras lama-kelamaan lunak 6) Pada daerah pembengkakan terdapat pitting oedem 7) Sifat timbulnya perlahan, benjolan tampak jelas setelah 6-8 jam setelah lahir 8) Bersifat soliter/multiple 9) Anemi, hiperbilirubin bila gangguan meluas 10) Jarang menimbulkan perdarahan masif yang memerlukan transfusi, kecuali bayi yang mempunyai gangguan pembekuan 11) Pemeriksaan radiologi : bila ada indikasi à gangguan SSP, benjolan terlalu besar 5. Diagnosa : Cephalhematoma Masalah : kecemasan orang tua Planning a) Prinsip intervensi = caput b) Rawat bayi seperti bayi normal à bila tidak ada komplkasi lanjut (fraktur tengkorak) c) Observasi ketat untuk mendeteksi perkembangan d) Pantau hematokrit, pantau adanya hiperbilirubin e) Berikan ASI secara adekuat f) Cegah ineksi à Bila ada permukaan benjolan yang mengalami luka à jaga luka tetap kering dan bersih g) Rujuk à bila ada fraktur tl tengkorak, cefalhematom yang yerlalu besar h) Bila tidak ada komplikasi à tanpa pengobatan khusus akan sembuh / mengalami resolusi dalam 2 – 8 minggu Cephalhematoma pada bayi baru lahir perlu mendapatkan penanganan yang serius dan teliti serta hati hati baik dari petugas maupun dari saudara sendiri sebagai mahasiswa, walaupun sebenarnya akan hilang sendiri setelah 2-8 minggu. Rangkuman
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 6 Petunjuk: • Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! • Pilihlah : A. Jika jawaban 1,2 dan 3 benar B. Jika jawaban 1 dan 3 benar C. Jika jawaban 2 dan 4 benar D. Jika hanya 4 saja yang benar E. Jika semua benar 1. Di bawah ini benar mengenai Cephalhematoma : 1. Akibat robeknya pembuluh darah yang melintasi tulang kepala jaringan periosteum. 2. Benjolan diffus tidak melampaui sutura 3. Tampak benjolan di tulang parietal dan oksipital 4. Mengalami kalsifikasi pada minggu ke 3 2. Cephalhematoma adalah : 1. Perdarahan sub periostial akibat robekan pembuluh darah 2. Perdarahan superficial akibat kerusakan perioateum 3. Pembengkakan pada kepala karena adanya penyumbatan darah 4. Pembengkakan akibat timbunan cairan 3. Faktor predisposisi dari Cephalhematoma 1. Tekanan jalan lahir terlalu lama 2. Partus normal 3. Maoulage keras 4. Maulage yang lemah 4. Komplikasi Cephalhematoma ,kecuali : A. Ikterus B. Anemia C. Infeksi D. Panas badan E. Kalsifikasi 5. Prinsip perawatan Cephalhematoma 1. Berikan ASI secara adekuat 2. Jangan berikan ASI sampai 3 hari 3. Rujuk bila ada fraktur tengkorak Evaluasi Formatif
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 7 4. Perawatan sangat berbeda dengan perawatan Caput Succedaneum 6. Pada prinsip perawatan Cephalhematoma adalah : A. Sama dengan perawatan Caput Succedaneum B. Berbeda dengan perawatan Caput Succedaneum C. Tidak perlu perlakuan khusus D. Menjadi tanggung jawab petugas kesehatan/bidan E. Tidak perlu campur tangan orang tua 7. Penyebab Cephalhematoma A. Tekanan jalan lahir ringan B. Tekanan selaput otak C. Adanya penumpukan lemak D. Kepala bengkak E. Kepala merah 8. Cara perawatan Cephalhematoma 1. Nutrisi baik 2. Jaga berikan ASI dulu 3. Dimandikan dengan air kran 4. Jangan sering diangkat 9. Masalah yang sering muncul 1. Gatal-gatal 2. Anak rewel 3. Tidak pernah perhatikan usus 4. Kecemasan ortu 10. Yang tidak boleh dilakukan pada Cephalhematoma A. Rujuk jika ada fraktur tengkorak B. Rujuk jika Cephalhematoma muncul C. Observasi perkembangan D. Pantau pemberian cairan E. Tidak akan hilang sebelum disedot/ aspiras
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 8 Tugas Mandiri Coba anda amati disekeliling saudara apakah ada bayi dengan caput succedaneum, jika ada perhatikan cirri-ciri jejas tersebut. Bandingkan dengan bayi dengan cephal hematom, apakah ada perbedaan dari pengamatan saudara, catat dan laporkan. Cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat pada bagian akhir Kegiatan Belajar 2, kemudian hitunglah jumlah jawaban yang benar! Jika jawaban yang benar adalah: 90% - 100% : baik sekali 80% - 89% : baik 70% -79% : cukup kurang dari 70% : kurang Kalau Anda memiliki tingkat pencapaian 80% ke atas, maka hasil Anda Bagus! Anda telah menyelesaikan Kegiatan Belajar 2 ini dan anda dapat melanjutkan mempelajari kegiatan belajar 3. Tetapi jika pencapaian Anda kurang dari 80%, maka sebaiknya ulangilah Kegiatan Belajar 2, terutama bagian-bagian yang belum Anda kuasai . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . KUNCI JAWABAN 1. A 2. A 3. B 4. D 5. B 6. A 7. C 8. D 9. D 10. A