SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
TEORI
PEMBANGUNAN
NAMA: PURNAMA PUTRA
NIM: 21102035
PROGRAM STUDI: ILMU PEMERINTAHAN
DOSEN PENGAMPU:SHAHRIL BUDIMAN, S.Sos, MPM
SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK RAJA HAJI TANJUNG PINANG
A. Pemerataan Pembangunan
Pemerataan pembangunan adalah Pembangunan dilaksanakan secara merata dan adil pada setiap
daerah yang ditana air. Dalam rangka pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, untuk
terciptanya Kesatuan bangsa, maka hubungan yang serasi antara pembangunan nasional dan
Pembangunan daerah dikembangkan atas dasar keutuhan negara kesatuan. Sebagai Negara kesatuan
yang menganut asas desentralisasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan dengan memberikan
kesempatan dan keleluasaan kepada daerah untuk Menyelenggarakan Otonomi Daerah.
Diberlakukannya Undang-Undang No. 22 tahun 1999 membuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi
Pemerintah Daerah dalam Mengatur daerahnya sendiri, termasuk dalam kegiatan perekonomian.
Pesan yang Mendasar dari UU No. 22 tahun 1999 adalah mendorong proses pemberdayaan
(peningkatan ekonomi), menumbuhkan prakarsa dan kreatifitas serta meningkatkan Peran serta
masyarakat.
PEMERATAAN PEMBANGUNAN DAN BERKEADILAN
B. Pemerataan Pembangunan Infrastruktur menuju Pembangunan yang Berkeadilan
Pembangunan infrastruktur sebagai prioritas pembangunan
Infrastruktur kembali menjadi prioritas dalam kerangka pembangunan nasional, terutama sejak
dimulainya era kepemimpinan Presiden Jokowi. Hal tersebut tercermin dalam paket-paket kebijakan
ekonomi yang hingga sekarang sudah mencapai sebanyak duabelas paket kebijakan ekonomi.
Pembangunan infrastruktur tersebut dalam rangka mendukung agenda prioritas kedaulatan pangan,
kedaulatan energi, kemaritiman, pariwisata, dan industri. Urgensi pembangunan infrastruktur ini adalah
dalam rangka meningakatkan laju pertumbuhan ekonomi menuju pembangunan nasional.Definisi
infrastruktur menurut Grigg (1988) adalah sistem fisik yang menyediakan transportasi, pengairan,
drainase, bangunan gedung dan fasilitas publik lainnya, yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
dasar manusia baik kebutuhan sosial maupun kebutuhan ekonomi.
-Peranan penting infrastruktur dalam pembangunan
Infrastruktur berperan penting sebagai penunjang pembangunan karena ia mempunyai peran vital dalam
mewujudkan pemenuhan hak dasar rakyat seperti pangan, sandang, papan, rasa aman, pendidikan,
kesehatan dan lain-lain
- Infrastruktur Merata untuk Pembangunan yang Berkeadilan
Dalam sudut pandang ekonomi kontribusi infrastruktur dalam pembangunan adalah untuk mengatasi
masalah-masalah pembangunan yang meliputi kesenjangan, pengangguran, dan kemiskinan.
C. Arah Pemerataan dan Pembangunan Infrastruktur
Pemerataan pembangunan daerah terus ditingkatkan dengan mendorong pertumbuhan di Kawasan
Timur Indonesia lebih tinggi, tetapi tetap mempertahankan momentum pertumbuhan wilayah
Jawa. Pilar pemerataan pembangunan bertujuan mengurangi kesenjangan pendapatan di seluruh
lapisan masyarakat, memperkecil kesenjangan antarwilayah, pemerataan infrastruktur sehingga
kemiskinan akut berhasil dientaskan.Seperti yang diketahui, wilayah barat Indonesia saat ini masih
menyumbang 80 persen pertumbuhan ekonomi. Sementara wilayah timur hanya berkisar 20
persen. Mengatasi hal ini, Bappenas telah membuat arah pengembangan daerah berdasarkan
potensi lokal.
D.Usaha Pemerataan Pembangunan di Desa & Kota serta Dampaknya
Kegiatan pembangunan di desa tidak sama dengan di kota. Biasanya, pembangunan sarana dan
prasarana di desa menggunakan bahan baku dari sumber daya alam di desa tersebut. Begitu pula
dengan tenaga kerjanya, yakni penduduk desa setempat.Sementara pembangunan sarana dan
prasarana di kota lebih lengkap dan beragam sehingga memiliki daya tarik bagi masyarakat yang
menempati maupun wisatawan. Keadaan ini mengakibatkan ketimpangan pembangunan antara
wilayah desa dan wilayah kota.
- Usaha Pemerataan Pembangunan di Desa dan Kota
1. Meningkatkan kualitas SDM masyarakat desaUsaha ini dapat ditempuh dengan program wajib
belajar 12 tahun.
2. Membuka kesempatan kerjaUpaya ini dapat menekan arus urbanisasi dari desa ke kota.
3. Mengadakan penyuluhan, pelatihan serta pembinaanPerlu dilakukan penyuluhan dan pelatihan
untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di desa.
4. Perbaikan sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana di desa masih jauh dari fasilitas
penunjang yang ada di kota. Di daerah pegunungan, akses jalan masih perlu perbaikan.
• Dampak positif interaksi desa dan kota bagi
desa
a.Meningkatnya pengetahuan penduduk desa
akibat dari pembangunan sarana dan prasarana
yang memadai.
b.Interaksi antara desa dan kota yang saling
menguntungkan dapat mengurangi
ketertinggalan wilayah desa.
c.Kesenjangan ekonomi antara kedua wilayah
berkurang.
d.Aksesibilitas wilayah desa semakin mudah
karena akses transportasi yang memadai.
e.Masuknya ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK) dapat membantu kegiatan
perekonomian dan pendidikan di desa.
- Dampak Interaksi Desa dan Kota
• Dampak positif interaksi desa dan kota bagi kota
a.Meningkatnya akses transportasi yang
menghubungkan desa dan kita berdampak baik bagi
pertumbuhan ekonomi kedua wilayah.
b.Terpenuhinya kebutuhan bahan baku untuk sektor
industri di kota. Sumber daya alam (SDA) desa yang
melimpah membantu kegiatan produksi dan tenaga
kerja di kota.
c.Pernikahan antarsuku yang akan meningkatkan
rasa cinta tanah air serta persatuan dan kesatuan
yang kuat.
d.Adanya proses akulturasi karena ragam budaya
yang masuk karena datangnya penduduk desa ke
kota.
• Dampak negatif interaksi desa dan kota bagi
desa
a). Berkurangnya tenaga ahli di desa karena
banyaknya penduduk desa yang melakukan
urbanisasi.
b). Terjadinya penetrasi kebudayaan dari kota ke
desa yang tidak sejalan dengan tradisi di wilayah
desa.
c). Adanya perubahan tata guna lahan yang
mengakibatkan lingkungan di pedesaan menjadi
rusak.
d). Kepadatan penduduk di wilayah desa karena
banyaknya orang yang kembali ke desa setelah pergi
ke kota
• Dampak negatif interaksi desa dan kota bagi kota
a). Tingginya jumlah penduduk di kota akibat
urbanisasi membuat kinerja pelayanan umum
menjadi kurang optimal.
b). Meningkatnya jumlah pengangguran dan
penduduk miskin di kota. Hal ini disebabkan oleh
ketidaksiapan penduduk desa yang datang ke kota
untuk mencari pekerjaan.
c). Hadirnya daerah-daerah kumuh dan liar di
bantaran sungai, pinggiran rel kereta api, kolong
jembatan, dan kuburan.
d). Masuknya orang-orang dengan beragam budaya
dapat memunculkan konflik antar-etnis.
E.Kebijakan Pemerataan Ekonomi
Ekonomi yang berkeadilan harus diperkuat agar seluruh rakyat Indonesia dapat merasakan manfaat
pembangunan. Agar ekonomi lebih adil dan merata, masyarakat kelas bawah membutuhkan modal
(equity) untuk meningkatkan kualitas hidupnya, bukan sekadar equality atau kesamaan
perlakuan.Untuk itu pemerintah telah mengeluarkan Kebijakan Pemerataan Ekonomi (KPE) yang
bertumpu pada 3 pilar yaitu lahan, kesempatan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia
(SDM). Dari ketiga pilar utama tersebut, terdapat 10 bidang yang dinilai menjadi sumber
ketimpangan di masyarakat.
TERIMA
KASIH

More Related Content

Similar to PEMBANGUNAN YANG ADIL

Koordinasi penyusunan rpjmn 2015 2019 dan rkp 2015 bidang pembangunan perdesa...
Koordinasi penyusunan rpjmn 2015 2019 dan rkp 2015 bidang pembangunan perdesa...Koordinasi penyusunan rpjmn 2015 2019 dan rkp 2015 bidang pembangunan perdesa...
Koordinasi penyusunan rpjmn 2015 2019 dan rkp 2015 bidang pembangunan perdesa...keuangandesa
 
Strategi pengembangan potensi desa nurul
Strategi pengembangan potensi desa nurulStrategi pengembangan potensi desa nurul
Strategi pengembangan potensi desa nurulnurulaulia_
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desaPeranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desaOperator Warnet Vast Raha
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)Operator Warnet Vast Raha
 
Buku pengaruh interaksi
Buku pengaruh interaksiBuku pengaruh interaksi
Buku pengaruh interaksinorasofiani
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)Operator Warnet Vast Raha
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desaPeranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desaOperator Warnet Vast Raha
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desaPeranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desaOperator Warnet Vast Raha
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desaPeranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desaOperator Warnet Vast Raha
 
Seri 6 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Perencanaan pembangunan desa
Seri 6 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Perencanaan pembangunan desaSeri 6 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Perencanaan pembangunan desa
Seri 6 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Perencanaan pembangunan desaAgus hariyanto
 
Masukan untuk RPJPD Kabupaten Tanah Bumbu 2025-2045
Masukan untuk RPJPD Kabupaten Tanah Bumbu 2025-2045Masukan untuk RPJPD Kabupaten Tanah Bumbu 2025-2045
Masukan untuk RPJPD Kabupaten Tanah Bumbu 2025-2045Dadang Solihin
 
Arah dan Kebijakan Pembangunan Daerah Tertinggal
Arah dan Kebijakan Pembangunan Daerah TertinggalArah dan Kebijakan Pembangunan Daerah Tertinggal
Arah dan Kebijakan Pembangunan Daerah TertinggalKPDT
 
PAPARAN OPTIMALISASI PERAN DAN FUNGSI RT DAN RW -2019.pptx
PAPARAN OPTIMALISASI PERAN DAN FUNGSI RT DAN RW -2019.pptxPAPARAN OPTIMALISASI PERAN DAN FUNGSI RT DAN RW -2019.pptx
PAPARAN OPTIMALISASI PERAN DAN FUNGSI RT DAN RW -2019.pptxbandungwetan
 
Geografi
GeografiGeografi
Geografipojared
 

Similar to PEMBANGUNAN YANG ADIL (20)

Koordinasi penyusunan rpjmn 2015 2019 dan rkp 2015 bidang pembangunan perdesa...
Koordinasi penyusunan rpjmn 2015 2019 dan rkp 2015 bidang pembangunan perdesa...Koordinasi penyusunan rpjmn 2015 2019 dan rkp 2015 bidang pembangunan perdesa...
Koordinasi penyusunan rpjmn 2015 2019 dan rkp 2015 bidang pembangunan perdesa...
 
Strategi pengembangan potensi desa nurul
Strategi pengembangan potensi desa nurulStrategi pengembangan potensi desa nurul
Strategi pengembangan potensi desa nurul
 
545 881-1-sm
545 881-1-sm545 881-1-sm
545 881-1-sm
 
545 881-1-sm
545 881-1-sm545 881-1-sm
545 881-1-sm
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desaPeranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
 
Buku pengaruh interaksi
Buku pengaruh interaksiBuku pengaruh interaksi
Buku pengaruh interaksi
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desaPeranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desaPeranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desaPeranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa
 
Seri 6 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Perencanaan pembangunan desa
Seri 6 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Perencanaan pembangunan desaSeri 6 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Perencanaan pembangunan desa
Seri 6 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Perencanaan pembangunan desa
 
Masukan untuk RPJPD Kabupaten Tanah Bumbu 2025-2045
Masukan untuk RPJPD Kabupaten Tanah Bumbu 2025-2045Masukan untuk RPJPD Kabupaten Tanah Bumbu 2025-2045
Masukan untuk RPJPD Kabupaten Tanah Bumbu 2025-2045
 
Arah dan Kebijakan Pembangunan Daerah Tertinggal
Arah dan Kebijakan Pembangunan Daerah TertinggalArah dan Kebijakan Pembangunan Daerah Tertinggal
Arah dan Kebijakan Pembangunan Daerah Tertinggal
 
Proposal rw
Proposal rwProposal rw
Proposal rw
 
PAPARAN OPTIMALISASI PERAN DAN FUNGSI RT DAN RW -2019.pptx
PAPARAN OPTIMALISASI PERAN DAN FUNGSI RT DAN RW -2019.pptxPAPARAN OPTIMALISASI PERAN DAN FUNGSI RT DAN RW -2019.pptx
PAPARAN OPTIMALISASI PERAN DAN FUNGSI RT DAN RW -2019.pptx
 
Geografi
GeografiGeografi
Geografi
 
30769259 pembangunan-daerah
30769259 pembangunan-daerah30769259 pembangunan-daerah
30769259 pembangunan-daerah
 
30769259 pembangunan-daerah
30769259 pembangunan-daerah30769259 pembangunan-daerah
30769259 pembangunan-daerah
 
95532571 makalah
95532571 makalah95532571 makalah
95532571 makalah
 

Recently uploaded

Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxBudyHermawan3
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 

Recently uploaded (9)

Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 

PEMBANGUNAN YANG ADIL

  • 1. TEORI PEMBANGUNAN NAMA: PURNAMA PUTRA NIM: 21102035 PROGRAM STUDI: ILMU PEMERINTAHAN DOSEN PENGAMPU:SHAHRIL BUDIMAN, S.Sos, MPM SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK RAJA HAJI TANJUNG PINANG
  • 2. A. Pemerataan Pembangunan Pemerataan pembangunan adalah Pembangunan dilaksanakan secara merata dan adil pada setiap daerah yang ditana air. Dalam rangka pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, untuk terciptanya Kesatuan bangsa, maka hubungan yang serasi antara pembangunan nasional dan Pembangunan daerah dikembangkan atas dasar keutuhan negara kesatuan. Sebagai Negara kesatuan yang menganut asas desentralisasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan dengan memberikan kesempatan dan keleluasaan kepada daerah untuk Menyelenggarakan Otonomi Daerah. Diberlakukannya Undang-Undang No. 22 tahun 1999 membuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi Pemerintah Daerah dalam Mengatur daerahnya sendiri, termasuk dalam kegiatan perekonomian. Pesan yang Mendasar dari UU No. 22 tahun 1999 adalah mendorong proses pemberdayaan (peningkatan ekonomi), menumbuhkan prakarsa dan kreatifitas serta meningkatkan Peran serta masyarakat. PEMERATAAN PEMBANGUNAN DAN BERKEADILAN
  • 3. B. Pemerataan Pembangunan Infrastruktur menuju Pembangunan yang Berkeadilan Pembangunan infrastruktur sebagai prioritas pembangunan Infrastruktur kembali menjadi prioritas dalam kerangka pembangunan nasional, terutama sejak dimulainya era kepemimpinan Presiden Jokowi. Hal tersebut tercermin dalam paket-paket kebijakan ekonomi yang hingga sekarang sudah mencapai sebanyak duabelas paket kebijakan ekonomi. Pembangunan infrastruktur tersebut dalam rangka mendukung agenda prioritas kedaulatan pangan, kedaulatan energi, kemaritiman, pariwisata, dan industri. Urgensi pembangunan infrastruktur ini adalah dalam rangka meningakatkan laju pertumbuhan ekonomi menuju pembangunan nasional.Definisi infrastruktur menurut Grigg (1988) adalah sistem fisik yang menyediakan transportasi, pengairan, drainase, bangunan gedung dan fasilitas publik lainnya, yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia baik kebutuhan sosial maupun kebutuhan ekonomi. -Peranan penting infrastruktur dalam pembangunan Infrastruktur berperan penting sebagai penunjang pembangunan karena ia mempunyai peran vital dalam mewujudkan pemenuhan hak dasar rakyat seperti pangan, sandang, papan, rasa aman, pendidikan, kesehatan dan lain-lain - Infrastruktur Merata untuk Pembangunan yang Berkeadilan Dalam sudut pandang ekonomi kontribusi infrastruktur dalam pembangunan adalah untuk mengatasi masalah-masalah pembangunan yang meliputi kesenjangan, pengangguran, dan kemiskinan.
  • 4. C. Arah Pemerataan dan Pembangunan Infrastruktur Pemerataan pembangunan daerah terus ditingkatkan dengan mendorong pertumbuhan di Kawasan Timur Indonesia lebih tinggi, tetapi tetap mempertahankan momentum pertumbuhan wilayah Jawa. Pilar pemerataan pembangunan bertujuan mengurangi kesenjangan pendapatan di seluruh lapisan masyarakat, memperkecil kesenjangan antarwilayah, pemerataan infrastruktur sehingga kemiskinan akut berhasil dientaskan.Seperti yang diketahui, wilayah barat Indonesia saat ini masih menyumbang 80 persen pertumbuhan ekonomi. Sementara wilayah timur hanya berkisar 20 persen. Mengatasi hal ini, Bappenas telah membuat arah pengembangan daerah berdasarkan potensi lokal. D.Usaha Pemerataan Pembangunan di Desa & Kota serta Dampaknya Kegiatan pembangunan di desa tidak sama dengan di kota. Biasanya, pembangunan sarana dan prasarana di desa menggunakan bahan baku dari sumber daya alam di desa tersebut. Begitu pula dengan tenaga kerjanya, yakni penduduk desa setempat.Sementara pembangunan sarana dan prasarana di kota lebih lengkap dan beragam sehingga memiliki daya tarik bagi masyarakat yang menempati maupun wisatawan. Keadaan ini mengakibatkan ketimpangan pembangunan antara wilayah desa dan wilayah kota.
  • 5. - Usaha Pemerataan Pembangunan di Desa dan Kota 1. Meningkatkan kualitas SDM masyarakat desaUsaha ini dapat ditempuh dengan program wajib belajar 12 tahun. 2. Membuka kesempatan kerjaUpaya ini dapat menekan arus urbanisasi dari desa ke kota. 3. Mengadakan penyuluhan, pelatihan serta pembinaanPerlu dilakukan penyuluhan dan pelatihan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di desa. 4. Perbaikan sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana di desa masih jauh dari fasilitas penunjang yang ada di kota. Di daerah pegunungan, akses jalan masih perlu perbaikan.
  • 6. • Dampak positif interaksi desa dan kota bagi desa a.Meningkatnya pengetahuan penduduk desa akibat dari pembangunan sarana dan prasarana yang memadai. b.Interaksi antara desa dan kota yang saling menguntungkan dapat mengurangi ketertinggalan wilayah desa. c.Kesenjangan ekonomi antara kedua wilayah berkurang. d.Aksesibilitas wilayah desa semakin mudah karena akses transportasi yang memadai. e.Masuknya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dapat membantu kegiatan perekonomian dan pendidikan di desa. - Dampak Interaksi Desa dan Kota • Dampak positif interaksi desa dan kota bagi kota a.Meningkatnya akses transportasi yang menghubungkan desa dan kita berdampak baik bagi pertumbuhan ekonomi kedua wilayah. b.Terpenuhinya kebutuhan bahan baku untuk sektor industri di kota. Sumber daya alam (SDA) desa yang melimpah membantu kegiatan produksi dan tenaga kerja di kota. c.Pernikahan antarsuku yang akan meningkatkan rasa cinta tanah air serta persatuan dan kesatuan yang kuat. d.Adanya proses akulturasi karena ragam budaya yang masuk karena datangnya penduduk desa ke kota.
  • 7. • Dampak negatif interaksi desa dan kota bagi desa a). Berkurangnya tenaga ahli di desa karena banyaknya penduduk desa yang melakukan urbanisasi. b). Terjadinya penetrasi kebudayaan dari kota ke desa yang tidak sejalan dengan tradisi di wilayah desa. c). Adanya perubahan tata guna lahan yang mengakibatkan lingkungan di pedesaan menjadi rusak. d). Kepadatan penduduk di wilayah desa karena banyaknya orang yang kembali ke desa setelah pergi ke kota • Dampak negatif interaksi desa dan kota bagi kota a). Tingginya jumlah penduduk di kota akibat urbanisasi membuat kinerja pelayanan umum menjadi kurang optimal. b). Meningkatnya jumlah pengangguran dan penduduk miskin di kota. Hal ini disebabkan oleh ketidaksiapan penduduk desa yang datang ke kota untuk mencari pekerjaan. c). Hadirnya daerah-daerah kumuh dan liar di bantaran sungai, pinggiran rel kereta api, kolong jembatan, dan kuburan. d). Masuknya orang-orang dengan beragam budaya dapat memunculkan konflik antar-etnis.
  • 8. E.Kebijakan Pemerataan Ekonomi Ekonomi yang berkeadilan harus diperkuat agar seluruh rakyat Indonesia dapat merasakan manfaat pembangunan. Agar ekonomi lebih adil dan merata, masyarakat kelas bawah membutuhkan modal (equity) untuk meningkatkan kualitas hidupnya, bukan sekadar equality atau kesamaan perlakuan.Untuk itu pemerintah telah mengeluarkan Kebijakan Pemerataan Ekonomi (KPE) yang bertumpu pada 3 pilar yaitu lahan, kesempatan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM). Dari ketiga pilar utama tersebut, terdapat 10 bidang yang dinilai menjadi sumber ketimpangan di masyarakat.