SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
HARGA POKOK PROSES 
TANPA PDP AWAL 
NAMA KELOMPOK : 
KA – 2B 
FENNY NUR HANDAYANI (10) 
RAHMAWATI ULFAH (18) 
RIZKI NOVALIASARI (19)
Karakteristik Metode Harga Pokok Proses 
1. Produk yang dihasilkan merupakan produk 
standar 
2. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan 
adalah sama 
3. Kegiatan produksi dimulai dengan 
diterbitkannya printah produksi yang berisi 
rencana produksi produk standar untuk jangka 
waktu tertentu.
Perbedaan Metode Harga Pokok Proses 
dengan Harga Pokok Pesanan 
Dalam metode harga pokok proses, biaya yang 
dibebankan kepada produk/jasa diklasifikasikan 
menurut aktivitas yang dikonsumsi oleh produk/jasa 
yang bersangkutan. 
1. Pengumpulan Biaya Produksi 
2. Perhitungan Harga Pokok Per Satuan 
3. Penggolongan Biaya Produksi 
4. Unsur yang digolongkan dalam Biaya Overhead 
Pabrik
Manfaat Informasi Harga Pokok 
Produksi 
Dalam perusahaan yang berproduksi massa, 
informasi harga pokok produksi yang dihitung 
untuk jangka waktu tertentu bermanfaat untuk :
1. Menentukan Harga Jual Produk
2. Memantau Realisasi Biaya Produksi
3. Menghitung Laba / Rugi Bruto 
Periode Tertentu
4.Menentukan Harga Pokok Persediaan Produk 
Jadi dan Produk Dalam Proses yang Disajikan 
Dalam Neraca.
Metode HP.Proses – Tanpa Memperhitungkan 
Persediaan Produk dalam Proses Awal 
1. Metode harga pokok proses yang ditetapkan dalam 
perusahaan yang produknya diolah hanya melalui satu 
departemen. 
2. Metode harga pokok proses yang ditetapkan dalam 
perusahaan yang produknya diolah melalui lebih dari satu 
departemen. 
3. Pengaruh terjadinya produk yang hilang dalam proses 
terhadap perhitungan HP.Produksi per satuan, dengan 
asumsi : 
1. Produk hilang pada awal proses 
2. Produk hilang pada akhir proses
Metode HP.Proses 
Produk melalui satu departemen 
(TIDAK ADA BDP AWAL) 
Contoh soal : PT Witoelar mengolah produknya 
secara massa melalui satu departemen produksi. 
Jumlah biaya yang dikeluarkan selama bulan 
januari 20XX adalah
Bagaimana menghitung harga pokok produk jadi 
yang transfer ke gudang dan harga pokok persediaan 
produk dalam proses yang pada akhir bulan belum 
selesai diproduksi.
Jurnal Pencatatan Biaya Produksi 
1. Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku: 
Barang Dalam Proses Biaya Bahan Baku Rp5.000.000 
Persediaan Bahan Baku Rp5.000.000 
2. Jurnal untuk mencatat biaya bahan penolong: 
Barang Dalam Proses Biaya Bhn. Penolong Rp7.500.000 
Persediaan Bahan Penolong Rp7.500.000 
3. Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja: 
Barang Dalam Proses Biaya Tenaga Kerja Rp11.250.000 
Gaji dan Upah Rp11.250.000 
4. Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik: 
Barang Dalam Proses Biaya Ov. Pabrik Rp16.125.000 
Berbagai Rekening yang dikredit Rp16.125.000
5. Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke 
gudang: 
Persediaan Produk Jadi Rp35.000.000 
Barang Dalam Proses Biaya Baku Rp 4.000.000* 
Barang Dalam Proses Biaya Bhn. Baku 6.000.000* 
Barang Dalam Proses Biaya Tng. Kerja 10.000.000* 
Barang Dalam Proses Biaya Ov. Pabrik 15.000.000* 
* Produk jadi x Biaya per satuan 
6. Jurnal untuk mencatat pokok persediaan produk dalam proses yang 
belum selesai diolah pada akhir bulan Januari 20XX 
Persediaan Produk Dalam Proses Rp 4.875.000 
Barang Dalam Proses Biaya Baku Rp 1.000.000 
Barang Dalam Proses Biaya Bhn. Baku 1.500.000 
Barang Dalam Proses Biaya Tng. Kerja 1.250.000 
Barang Dalam Proses Biaya Ov. Pabrik 1.125.000
METODE HARGA POKOK PROSES-PRODUK DIOLAH 
MELALUI LEBIH DARI SATU DEPARTEMEN PRODUKSI 
• Perhitungan biaya produksinya sama dengan perhitungan 
biaya produksi untuk satu departemen 
• Perhitungan biaya produksinya bersifat komulatif 
• Harga pokok produk yang dihasilkan terdiri dari : Biaya 
produksi yang dibawa dari departemen sebelumnya dan 
Biaya produksi yang ditambahkan dalam departemen 
setelah departemen pertama.
Contoh perhitungan biaya produksi per satuan, 
jika produk diolah melalui dua departemen 
produksi 
Berikut ini adalah jumlah biaya yang dikeluarkan 
selama bulan februari 200X oleh PT. Tiara Permata 
yang mengolah produknya melalui dua departemen (A 
& B)
Data biaya produksi departemen A & B 
Departemen A Departemen B 
Dimasukkan dalam proses 35,000 kg 
Produk selesai yang ditransfer ke Departemen B 30,000 kg 
Produk selesai yang ditransfer ke Gudang 24,000 kg 
Produk dalam proses akhir bulan 6,000 kg 
Biaya yang dikeluarkan bulan Februari 200X : 
B.Bahan Baku Rp 70,000 Rp 0 
B.Tenaga Kerja 155,000 270,000 
B.FOH 248,000 405,000 
Tingkat penyelesaian produk dalam proses akhir: 
B.Bahan Baku 100 % - 
B.Konversi 20 % 50 %
Perhitungan HP.Per Satuan departemen A 
Unsur Unit 
Total 
Biaya 
Biaya Produksi Ekuivalensi 
(1) (3) 
Biaya Produksi 
Per Satuan 
(2) (4) = (2) : (3) 
Bahan Baku Rp 70,000 35,000 Rp 2 
B Tenaga Kerja 155,000 31,000 5 
FOH 248,000 31,000 8 
Total Rp 473,000 Rp 15
Perhitungan Hp.Produk Selesai 
Yang Ditransfer Ke Departemen B 
Dan Persediaan Produk Dalam Proses 
HP.produk selesai yg ditransfer ke Dep.B: 
30,000 X 15 Rp 450,000 
Harga pokok persediaan dalam proses akhir: 
Biaya bahan baku 100 % 5,000 X Rp 2 = Rp 10,000 
Biaya tenaga kerja 20 % 5,000 X Rp 5 = 5,000 
Biaya FOH 20 % 5,000 X Rp 8 = 8,000 
23,000 
Jumlah biaya produksi bulan Februari 200X Rp 473,000
Laporan Biaya Produksi Departemen A 
35,000 kg 
30,000 kg 
5,000 kg 
PT. TIARA PERMATA 
Laporan Biaya Produksi Departemen A Bulan Februari 200X 
Data Produksi 
Dimasukkan dalam proses 
Produk jadi yang ditrasfer ke gudang 
Produk dalam proses akhir 
Jumlah produk yang dihasilkan 35,000 kg 
Biaya yang dibebankan Dep A dalam bulan Februari 200X 
Total Per kg 
Biaya BB Rp 70,000 Rp 2 
Biaya TK 155,000 5 
Biaya FOH 248,000 8 
Jumlah Rp 473,000 Rp 15 
Perhitungan Biaya 
HP.produk jadi yg ditransfer ke Departemen B 
30,000 kg @ Rp 15 Rp 450,000 
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir: 
Biaya BB Rp 10,000 
Biaya TK 5,000 
Biaya FOH 8,000 
23,000 
Jumlah biaya produksi yang dibebankan Dep. A bulan Februari 200X Rp 473,000
Jurnal Pencatatan Biaya Produksi 
Departemen A 
1. Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku : 
Brg.Dlm.Proses-BBB Dep.A Rp 70,000 
Persediaan BB Rp 70,000 
2. Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja 
Brg.Dlm.Proses-BTK Dep.A Rp 155,000 
Gaji & Upah Rp 155,000 
3. Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik : 
Brg.Dlm.Proses-B.FOH Dep.A Rp 248,000 
Berbagai rekening yang dikredit Rp 248,000
Jurnal Pencatatan Biaya Produksi 
Departemen A 
4. Jurnal untuk mencatat Harga Pokok Produk Jadi yang ditransfer ke Dep.B: 
Persediaan produk jadi Rp 450,000 
Brg.Dlm.Proses-BBB Dep.A Rp 60,000 * 
Brg.Dlm.Proses-BTK Dep.A 150,000 * 
Brg.Dlm.Proses-B.FOH Dep.A 240,000 * 
* Produk jadi X Biaya per satuan 
5. Jurnal untuk mencatat Harga Pokok Produk dalam proses yang belum 
selesai diolah Dep. A pada akhir bulan Februari 2006: 
Persediaan produk dalam proses Rp 23,000 
Brg.Dlm.Proses-BBB Dep.A Rp 10,000 
Brg.Dlm.Proses-BTK Dep.A 5,000 
Brg.Dlm.Proses-B.FOH Dep.A 8,000
Perhitungan HP.Per Satuan departemen B 
Unsur Unit 
Total Biaya Produksi 
Biaya Per Satuan 
Biaya Produksi Ekuivalensi 
(1) (3) 
(2) (4) = (2) : (3) 
B Tenaga Kerja 270,000 27,000 10 
FOH 405,000 27,000 15 
Total Rp 675,000 Rp 25
Perhitungan Hp.Produk Jadi 
Dan Produk Dalam Proses Departemen B 
HP.produk selesai yg ditransfer ke Dep.B: 
HP.dari Departemen A 24,000 X 15 Rp 360,000 
Biaya yg ditambahkan oleh Departemen B: 
24,000 X 25 600,000 
Total HP.Produk jadi yang ditransfer ke gudang 
24,000 X 40 Rp 960,000 
HP.dari Departemen A 6,000 X 15 Rp 90,000 
Biaya yg ditambahkan oleh Departemen B: 
Biaya TK 50 % 6,000 X Rp 10 = Rp 30,000 
Biaya FOH 50 % 6,000 X Rp 15 = 45,000 
Rp 75,000 
Rp 165,000 
Rp 1,125,000 
Harga pokok persediaan dalam proses akhir: 
Jumlah biaya produksi kumulatif Departemen B bulan Februari 200X
Laporan Biaya Produksi Departemen B 
30,000 kg 
24,000 kg 
6,000 kg 
PT. TIARA PERMATA 
Laporan Biaya Produksi Departemen B Bulan Februari 200X 
Data Produksi 
Diterima dari Departemen A 
Produk jadi yang ditrasfer ke gudang 
Produk dalam proses akhir 
Jumlah produk yang dihasilkan 30,000 kg 
Biaya yang dibebankan Dep B dalam bulan Februari 200X 
Total Per kg 
Harga Pokok dari departemen A 30,000 kg Rp 450,000 Rp 15 
Biaya yang ditambahkan Departemen B 
Biaya TK 270,000 10 
Biaya FOH 405,000 15 
Jumlah Biaya yang ditambahkan Departemen B Rp 675,000 Rp 25 
Total biaya kumulatif Departemen B Rp 1,125,000 Rp 40 
Perhitungan Biaya 
HP.produk jadi yg ditransfer ke gudang : 
24,000 kg @ Rp 40 Rp 960,000 
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir: 
Harga Pokok dari departemen A 15 X 6,000 90,000 
Biaya yang ditambahkan Departemen B 
Biaya TK 30,000 
Biaya FOH 45,000 
165,000 
Jumlah biaya produksi yang dibebankan Dep. B bulan Februari 200X Rp 1,125,000
Jurnal Pencatatan Biaya Produksi 
Departemen B 
1. Jurnal untuk mencatat penerimaan produk dari Departemen A:# 
Brg.Dlm.Proses-BBB Dep.B Rp 450,000 
Brg.Dlm.Proses-BBB Dep.A Rp 60,000 
Brg.Dlm.Proses-BTK Dep.A 150,000 
Brg.Dlm.Proses-B.FOH Dep.A 240,000 
# Lihat Jurnal Departemen A 
2. Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja 
Brg.Dlm.Proses-BTK Dep.B Rp 270,000 
Gaji & Upah Rp 270,000 
3. Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik : 
Brg.Dlm.Proses-B.FOH Dep.B Rp 405,000 
Berbagai rekening yang dikredit Rp 405,000
Jurnal Pencatatan Biaya Produksi 
Departemen B 
4. Jurnal untuk mencatat HP.Produk Jadi yang ditransfer oleh Dep.B ke gudang: 
Persediaan produk jadi Rp 960,000 
Brg.Dlm.Proses-BBB Dep.B Rp 360,000 * 
Brg.Dlm.Proses-BTK Dep.B 240,000 ** 
Brg.Dlm.Proses-B.FOH Dep.B 360,000 *** 
* Produk jadi X HP.Produksi per kg dari Departemen A 
** Produk jadi X BTK yang ditambahkan oleh Departemen B 
*** Produk jadi X BFOH yang ditambahkan oleh Departemen B 
5. Jurnal untuk mencatat Harga Pokok Produk dalam proses yang belum 
selesai diolah Dep. B pada akhir bulan Februari 200X: 
Persediaan produk dalam proses-Dep. B Rp 165,000 
Brg.Dlm.Proses-BBB Dep.B Rp 90,000 
Brg.Dlm.Proses-BTK Dep.B 30,000 
Brg.Dlm.Proses-B.FOH Dep.B 45,000
Pengaruh Produk Hilang Dalam Proses Terhadap 
Perhitungan HP.Produk Per Satuan 
Tidak semua produk yang diolah dapat 
menjadi produk yang baik dan memenuhi 
standart yang ditetapkan, ada kemungkinan 
terjadinya produk yang hilang 
Berdasarkan saat terjadinya kehilangan : 
* Hilang di awal proses 
* Hilang di akhir proses
Produk Hilang di awal proses 
PT. TIARA PERMATA 
DATA PRODUKSI DAN BIAYA DEPARTEMEN A DAN DEPARTEMEN B 
Departemen A Departemen B 
Dimasukkan dalam proses 1,000 kg 
Produk selesai yang ditransfer ke Departemen B 700 kg 
Produk selesai yang ditransfer ke Gudang 
Produk dalam proses akhir bulan 400 kg 
Penyelesaian sbb : 
B.Bahan Baku& Penolong 100 % biaya konversi 40 % 200 kg - 
B.Bahan Penolong 60 % biaya konversi 50 % - 
100 kg 
Produk hilang pada awal proses 100 kg 200 kg
Produk Hilang di awal proses 
BIAYA PRODUKSI DEPARTEMEN A DAN DEPARTEMEN B 
Departemen A Departemen B 
B.Bahan Baku Rp 22,500 Rp - 
B.Bahan Penolong 26,100 16,100 
B.Tenaga Kerja 35,100 22,500 
B.FOH 46,800 24,750 
Jumlah Biaya Produksi Rp 130,500 Rp 63,350
Perhitungan biaya produksi per unit Departemen A 
Jumlah produk yang dihasilkan Departemen A Biaya produksi 
departemen A 
Biaya per kg produk 
yang dihasilkan oleh 
departemen A 
Jenis Biaya (1) (2) (2) : (1) 
Biaya bahan baku 700kg + 100% x 200kg = 900kg Rp 22.500 Rp 25 
Biaya bahan penolong 700kg + 100% x 200kg = 900kg 26.100 29 
Biaya tenaga kerja 700kg + 40% x 200kg = 780kg 35.100 45 
Biaya overhead pabrik 700kg + 40% x 200kg = 780kg 46.800 60 
Rp130.500 Rp 159 
Karena produk yang hilang terjadi di awal proses, maka produk tersebut tidak ikut 
menyerap biaya produksi yang dikeluarkan . Akibatnya biaya produksi per kg 
produk yang dihasikan menjadi lebih tinggi.
Perhitungan biaya produksi Departemen B 
Harga pokok produk selesai yg ditransfer ke Departemen B 
700 kg x Rp 159 Rp 111.300 
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir bulan (200kg) Rp5.000 
Biaya bahan baku 200kg x 100% x Rp25 5.000 
Biaya bahan penolong 200kg x 100% x Rp29 5.800 
Biaya tenaga kerja 200kg x 40% x Rp45 3.600 
Biaya overhead pabrik 200kg x 40% x Rp60 4.800 
19.200 
Jumlah biaya produksi departemen A 130.500
Laporan Biaya Produksi Dep. A bulan Februari 200X 
Produk Hilang diawal Proses 
PT Tiara Permata 
Laporan Biaya Produksi departemen A 
Bulan Februari 200X 
Data produksi 
Produk yang dimasukkan dalam proses 1000kg 
Produk selesai yang di trasfer ke Departemen B 700kg 
Produk dalam proses akhir bulan, dengan tingkat 
penyelesaian; biaya bahan baku dan penolong 100%; biaya 
konversi 40% 
200kg 
Produk yang hilang diawal proses 100kg 
Biaya yang dibebankan dalam departemen A Total Per kg 
Biaya bahan baku Rp 22.500 Rp 25 
Biaya bahan penolong 26.500 29 
Biaya tenaga kerja 35.100 45 
Biaya overhead pabrik 46.800 60 
Jumlah biaya produksi departemen A 130.500 Rp159 
Perhitungan biaya 
Harga pokok produk selesai yg ditransfer ke Departemen B 
700 kg x Rp 159 
Rp111.300 
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir bulan 
(200kg) : 
Biaya bahan baku Rp5.000 
Biaya bahan penolong 5.800 
Biaya tenaga kerja 3.600 
Biaya overhead pabrik 4.800 
19.200 
Jumlah biaya produksi departemen A Rp130.500
Produk yang Hilang pada Awal Proses di Departemen 
setelah Departemen Pertama 
Produk yang 
hilang pada awal 
proses, 
yang terjadi di 
departemen 
setelah 
departemen 
produksi pertama 
(1) Harga pokok per satuan produk yang 
berasal dari departemen sebelumnya 
(2) Harga pokok produksi per satuan 
yang ditambahkan dalam departemen 
dimana produk yag hilang tersebut 
terjadi
• Karena HP.Produksi di departemen ‘setelah’ departemen pertama dihitung 
secara ‘kumulatif’, Maka terjadinya produk yang ‘hilang’ di departemen B 
sebanyak 200kg mengakibatkan kenaikan HP.Produksi per satuan produk 
yang berasal dari departemen A. 
• HP.Produk selesai (Dep.A) : Rp.111.300 
• Produk Dep.A : 700kg Produk 
• Produk hilang diawal proses (Dep.B) : 200kg 
• Perhitungan penyesuaian HP. Per unit dari Dep.A ???
Gambar 3.17 - Perhitungan Penyesuaian HP.Per unit dari Dept.A 
HP.produksi per satuan produk yg berasal dari Dept.A Rp.111.300 : 700 Rp.159,00 
HP.produksi per satuan produk yg berasal dari Dept.A setelah 
adanya produk yg hilang dlm proses Dept.B sebanyak 200kg 
adalah Rp.111.300 : ( 700kg - 200kg ) Rp. 222,6 
Penyesuaian HP.produksi per satuan produk yg berasal dari Dept.A Rp. 63,60 
Contoh Produk yang hilang pada awal proses, yang terjadi di departemen setelah 
departemen pertama mempunyai dampak terhadap (1) HP. Per satuan produk yang 
berasal dari depatemen sebelumnya
Gambar 3.18 – Perhitungan HP.produksi per satuan yang ditambahkan di Dept.B 
Jumlah Produk yang Dihasilkan oleh 
Dept.B (unit ekuivalensi) 
Jumlah biaya Produksi 
yang Ditambahkan di 
Dept.B 
Biaya per kg yang 
Ditambahkan 
Dept.B 
Jenis Biaya (1) (2) (2) : (1) 
Biaya Bahan Penolong 400 kg + 60 % x 100 kg = 460 kg Rp.16.100 Rp.35 
Biaya tenaga kerja 400 kg + 50 % x 100 kg = 450 kg 22.500 50 
Biaya overhead pabrik 400 kg + 50 % x 100 kg = 450 kg 24.750 50 
Rp.63.350 Rp.140 
Contoh Produk yang hilang pada awal proses, yang terjadi di departemen setelah 
departemen pertama mempunyai dampak terhadap (2) HP. Produksi per satuan yang 
ditambahkan dalam departemen dimana produk yang hilang tersebut terjadi
Perhitungan harga pokok produk selesai yang ditransfer ke gudang dan pokok yang masih 
dalam proses pada akhir bulan disajikan dalam Gambar 3.19 
Gambar 3.19 Perhitungan Biaya Produksi Departemen B Bulan Januari 19XI 
HP. Produk selesai yg ditransfer 
ke gudang 400 kg @ Rp.362,60 Rp.145.040 
HP. Persediaan produk dalam proses akhir bulan (100kg) 
Harga pokok dari Departemen A : 100 kg x Rp.222,60 Rp.22.260 
Biaya bahan baku : 100 kg x 60% x Rp.35 2.100 
Biaya tenaga kerja: 100 kg x 50% x Rp.50 2.500 
Biaya overhead pabrik 100 kg x 50% x Rp.55 2.750 
Rp. 29.610 
Jumlah biaya kumulatif dalam Dept.B Rp.174.650
Pengaruh Terjadinya Produk yang Hilang Pada Akhir Proses 
Terhadap Perhitungan Harga Pokok Produksi Per Satuan 
Contoh 4 
PT Eliona Sari memiliki sua departemen produksi untuk menghasilkan produknya: 
Departemen A dan Departemen B. Data produksi dan biaya produksi kedua departemen 
tersebut untuk bulan Januari 19X1 disajikan dalam Gambar 3.21 
Gambar 3.21 – Data Produksi Departemen A dan Departemen B Bulan Januari 19X1 
Departemen 
A 
Departemen 
B 
Produk yang dimasukkan dalam proses 1.000 kg 
Produk selesai yang ditransfer ke Departemen B 700 kg - 
Produk selesai yang ditransfer ke gudang 400 kg 
Produk dalam proses akhir tahun, dengan tingkat penyelesaian 
sebagai berikut: 
B. bahan baku & penolong 100% biaya konversi 400% 200 kg - 
B. bahan penolong 60%, biaya konversi 50% - 100 kg 
Produk yang hilang pada akhir proses 100 kg 200 kg
Menurut catatan bagian Akuntansi, biaya produksi yang telah dikeluarkan 
selama bulan Januari 19X1 disajikan dalam Gambar 3.22 
Gambar 3.22 – Biaya Produksi Departemen A dan Departemen B Bulan Januari 19X1 
Departemen A Departemen B 
Biaya Bahan Baku Rp.22.500 Rp. - 
Biaya Bahan Penolong 26.100 16.100 
Biaya Tenaga Kerja 35.100 22.500 
Biaya Overhead Pabrik 46.800 24.750 
Jumlah Biaya Produksi Rp.130.500 Rp.63.350
Perhitungan Harga Pokok Produk di Departemen A 
Gambar 3.23 - Perhitungan Biaya Produksi Per Unit Departemen A Bulan Januari 19X1 
Jumlah Produk yang Dihasilkan 
oleh Dept.A (unit ekuivalensi) 
Jumlah biaya Produksi 
yang Dept.A 
(Rp) 
Biaya per kg 
Produk Dihasilkan 
Dept.A (Rp) 
Jenis Biaya (1) (2) (2) : (1) 
Biaya bahan baku 700 kg + 100% x 200 kg + 100 kg 
= 1000 kg 
22.500 22,50 
Biaya Bahan Penolong 700 kg + 100% x 200 kg + 100 = 
1000 kg 
26.100 26,10 
Biaya tenaga kerja 700 kg + 40% x 200 kg + 100 = 
880 kg 
35.100 39,89 
Biaya overhead pabrik 700 kg + 40 % x 200 kg + 100 = 
880 kg 
46.800 53,18 
Rp.130.500 Rp.141,67 
Karena produk yang hilang terjadi pada akhir proses, maka produk tersebut sudah ikut 
menyerap biaya produksi yang dikeluarkan oleh Departemen A dalam bulan januari 
19XI
Perhitungan HP. Produk selesai yang ditransfer ke departemen B dan persediaan produk 
dalam proses akhir dalam Departemen A disajikan dalam Gambar 3.24 
Gambar 3.24 - Perhitungan Biaya Produksi Departemen A Bulan Januari 19XI 
HP Produk selesai yang ditransfer ke Departemen B 700 x Rp.141,67 Rp.99.169,00 
Penyesuaian HP produk selesai krn adanya produk yang hilang 
Pada akhir proses : 100 x Rp.141,67 Rp.14.167,00 
HP produk selesai yang ditransfer ke Dept. B 
stlh disesuaikan 700 x Rp.161,91* Rp113.334,40 
HP persediaan produk dalam proses akhir 
Bulan (200 kg) : 
B. Bahan Baku : 200 kg x100% x Rp.22,50 = Rp. 4.500,00 
B. Bahan Penolong : 200 kg x100% x Rp.26,10 = Rp. 5.220,00 . 
B. Tenaga Kerja : 200 kg x 40% x Rp.39,89 = Rp.3.191,20 . 
B. overhead : 200 kg x 40% x Rp.53,18 = Rp. 4.254,40 
Rp.17.165,60 
Jumlah Biaya prodksi Deprtemen A Rp. 130.500
Produk yang Hilang pada Akhir Proses di Departemen setelah 
Departemen Pertama 
Tidak seperti halnya dengan produk yang hilang pada awal proses di departemen 
produksi kedua, dan seterusnya, Produk yang Hilang pada Akhir Proses di 
Departemen setelah Departemen Pertama hanya berakibat pada ‘harga pokok 
per satuan’ yang ditransfer ke Departemen berikutnya atau gudang. 
Perhitungan HP produksi per satuan yang ditambahkan di Departemen B 
Gambar 3.26 – Perhitungan biaya produksi per satuan Departemen B bulan januari 
19XI 
Jumlah Produk yang Dihasilkan oleh 
Dept.B (unit ekuivalensi) 
Jumlah biaya Produksi 
yang Ditambahkan di 
Dept.B 
Biaya per kg yang 
Ditambahkan 
Dept.B 
Jenis Biaya (1) (2) (2) : (1) 
Biaya Bahan Penolong 400 kg + 60 % x 100 kg + 200 = 660 
kg 
Rp.16.100 Rp.24,39 
Biaya tenaga kerja 400 kg + 50 % x 100 kg + 200 = 650 
kg 
22.500 34,62 
Biaya overhead pabrik 400 kg + 50 % x 100 kg + 200 = 650 
kg 
24.750 38,08 
Rp.63.350 Rp.97,09
Gambar 3.27 – Perhitungan bbiaya produksi Departemen B bulan 
januari 19XI 
HP. Produk selesai yg ditransfer ke gudang : 
HP dari Dept. A : 400 kg @ Rp.161,91 Rp.145.040 
HP yg ditambahkan dlm Dept. B : 400kg x RP.97,09 38.836 
HP produk yg hilang pd akhir proses : 200 kg x (Rp.161,91 – Rp.97,09) 51.800 
HP produk selesai yg ditransfer ke gudang : 400 kg x Rp.388,50* Rp.155.400 
HP. Persediaan produk dalam proses akhir bulan (100kg) 
Harga pokok dari Departemen A : 100 kg x Rp161,91 Rp.16.191 
Biaya bahan baku : 100 kg x 50% x Rp.24,39 1.219,50 
Biaya tenaga kerja: 100 kg x 50% x Rp.34,62 1.731 
Biaya overhead pabrik 100 kg x 50% x Rp.38,08 1.904 
Rp. 21.045,50 
Jumlah biaya kumulatif dalam Dept.B Rp.176.445,50

More Related Content

What's hot

Persediaan akuntansi perpajakan
Persediaan akuntansi perpajakanPersediaan akuntansi perpajakan
Persediaan akuntansi perpajakansulkhi
 
Harga pokok standar
Harga pokok standarHarga pokok standar
Harga pokok standarEpry Shine
 
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya Mandiri Sekuritas
 
Contoh biaya bersama dan sampingan
Contoh biaya bersama dan sampingan Contoh biaya bersama dan sampingan
Contoh biaya bersama dan sampingan Diana Marlyna
 
Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Lia Ivvana
 
Akuntansi Pajak atas Aktiva Tetap Berwujud
Akuntansi Pajak atas Aktiva Tetap BerwujudAkuntansi Pajak atas Aktiva Tetap Berwujud
Akuntansi Pajak atas Aktiva Tetap BerwujudWawan Dwi Hadisaputro
 
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagang
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagangKelompok 5 ppt persediaan barang dagang
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagangHan Ahsan
 
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Lulu Wildatiumi
 
Metode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingMetode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingAyi Suwandi
 
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Manik Ryad
 
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)radhi abdul halim
 
Ppt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuangan
Ppt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuanganPpt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuangan
Ppt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuanganYABES HULU
 

What's hot (20)

Bab 10
Bab 10Bab 10
Bab 10
 
Persediaan akuntansi perpajakan
Persediaan akuntansi perpajakanPersediaan akuntansi perpajakan
Persediaan akuntansi perpajakan
 
Akt manajemen bab 5
Akt manajemen bab 5Akt manajemen bab 5
Akt manajemen bab 5
 
Harga pokok standar
Harga pokok standarHarga pokok standar
Harga pokok standar
 
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
 
Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan KeuanganAnalisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan
 
Contoh biaya bersama dan sampingan
Contoh biaya bersama dan sampingan Contoh biaya bersama dan sampingan
Contoh biaya bersama dan sampingan
 
Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5
 
Nilai saham
Nilai sahamNilai saham
Nilai saham
 
Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06
 
Akuntansi Biaya 3#5
Akuntansi Biaya 3#5Akuntansi Biaya 3#5
Akuntansi Biaya 3#5
 
Akuntansi Pajak atas Aktiva Tetap Berwujud
Akuntansi Pajak atas Aktiva Tetap BerwujudAkuntansi Pajak atas Aktiva Tetap Berwujud
Akuntansi Pajak atas Aktiva Tetap Berwujud
 
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagang
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagangKelompok 5 ppt persediaan barang dagang
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagang
 
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
 
Metode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingMetode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses Costing
 
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
 
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
 
Akuntansi Biaya 4#5
Akuntansi Biaya 4#5Akuntansi Biaya 4#5
Akuntansi Biaya 4#5
 
Ppt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuangan
Ppt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuanganPpt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuangan
Ppt konsep,klasifikasi biaya,arus biaya,dan laporan keuangan
 
Akt bop 2
Akt bop 2Akt bop 2
Akt bop 2
 

Viewers also liked

Akuntanis biaya bab 4 metode harga pokok proses diolah 2 departemen
Akuntanis biaya bab 4 metode harga pokok proses diolah 2 departemenAkuntanis biaya bab 4 metode harga pokok proses diolah 2 departemen
Akuntanis biaya bab 4 metode harga pokok proses diolah 2 departemenSelfia Dewi
 
Metode harga-pokok-proses
Metode harga-pokok-prosesMetode harga-pokok-proses
Metode harga-pokok-prosesNur Faiz-zha
 
Sistem harga pokok proses
Sistem harga pokok prosesSistem harga pokok proses
Sistem harga pokok prosesArif Setiawan
 
Akuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemen
Akuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemenAkuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemen
Akuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemenSelfia Dewi
 
Bab 4 metode harga pokok proses
Bab 4   metode harga pokok prosesBab 4   metode harga pokok proses
Bab 4 metode harga pokok prosesBogel MumedtNdase
 
Akuntansi biaya _ semester III
Akuntansi biaya _ semester IIIAkuntansi biaya _ semester III
Akuntansi biaya _ semester IIIhasril ariel
 
Akuntansi untuk perusahaan manufaktur
Akuntansi untuk perusahaan manufakturAkuntansi untuk perusahaan manufaktur
Akuntansi untuk perusahaan manufakturYeni Setianingsih
 
Metode harga-pokok-pesanan-full-costing
Metode harga-pokok-pesanan-full-costingMetode harga-pokok-pesanan-full-costing
Metode harga-pokok-pesanan-full-costingImam Nor Chamid
 
Presentasi Konsep Perancangan Kawasan di Mangkang Wetan
Presentasi Konsep Perancangan Kawasan di Mangkang WetanPresentasi Konsep Perancangan Kawasan di Mangkang Wetan
Presentasi Konsep Perancangan Kawasan di Mangkang WetanTaufiq Nashrullah
 

Viewers also liked (14)

Akuntanis biaya bab 4 metode harga pokok proses diolah 2 departemen
Akuntanis biaya bab 4 metode harga pokok proses diolah 2 departemenAkuntanis biaya bab 4 metode harga pokok proses diolah 2 departemen
Akuntanis biaya bab 4 metode harga pokok proses diolah 2 departemen
 
Harga Pokok Proses
Harga Pokok ProsesHarga Pokok Proses
Harga Pokok Proses
 
Metode harga-pokok-proses
Metode harga-pokok-prosesMetode harga-pokok-proses
Metode harga-pokok-proses
 
Harga pokok proses
Harga pokok prosesHarga pokok proses
Harga pokok proses
 
Sistem harga pokok proses
Sistem harga pokok prosesSistem harga pokok proses
Sistem harga pokok proses
 
Akuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemen
Akuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemenAkuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemen
Akuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemen
 
Laporan akutansi
Laporan akutansiLaporan akutansi
Laporan akutansi
 
Bab 4 metode harga pokok proses
Bab 4   metode harga pokok prosesBab 4   metode harga pokok proses
Bab 4 metode harga pokok proses
 
Akuntansi biaya _ semester III
Akuntansi biaya _ semester IIIAkuntansi biaya _ semester III
Akuntansi biaya _ semester III
 
Perencanaan Laba
Perencanaan LabaPerencanaan Laba
Perencanaan Laba
 
Akuntansi untuk perusahaan manufaktur
Akuntansi untuk perusahaan manufakturAkuntansi untuk perusahaan manufaktur
Akuntansi untuk perusahaan manufaktur
 
Metode harga-pokok-pesanan-full-costing
Metode harga-pokok-pesanan-full-costingMetode harga-pokok-pesanan-full-costing
Metode harga-pokok-pesanan-full-costing
 
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - XRingkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
 
Presentasi Konsep Perancangan Kawasan di Mangkang Wetan
Presentasi Konsep Perancangan Kawasan di Mangkang WetanPresentasi Konsep Perancangan Kawasan di Mangkang Wetan
Presentasi Konsep Perancangan Kawasan di Mangkang Wetan
 

Similar to HARGA POKOK PROSES

Akuntansi biaya bab 7.pptx
Akuntansi biaya bab 7.pptxAkuntansi biaya bab 7.pptx
Akuntansi biaya bab 7.pptxMiaAdinda3
 
Materi 3 metode_harga_pokok_proses
Materi 3 metode_harga_pokok_prosesMateri 3 metode_harga_pokok_proses
Materi 3 metode_harga_pokok_prosesdedykurniawan90
 
10. & 11. METODE HARGA POKOK PROSES.pptx
10. & 11. METODE HARGA POKOK PROSES.pptx10. & 11. METODE HARGA POKOK PROSES.pptx
10. & 11. METODE HARGA POKOK PROSES.pptxyenny940246
 
Akuntansi Biaya : Metode Harga Pokok Proses
Akuntansi Biaya : Metode Harga Pokok ProsesAkuntansi Biaya : Metode Harga Pokok Proses
Akuntansi Biaya : Metode Harga Pokok ProsesHasan Romadon
 
Harga pokok proses 3.ppt
Harga pokok proses 3.pptHarga pokok proses 3.ppt
Harga pokok proses 3.pptMuhamadNaufal36
 
Process costing1
Process costing1Process costing1
Process costing1Lia Ivvana
 
5 harga pokok proses
5 harga pokok proses5 harga pokok proses
5 harga pokok prosessugiartobyl
 
Harga pokok proses lanjutan adnan rosadi situmorang
Harga pokok proses lanjutan adnan rosadi situmorangHarga pokok proses lanjutan adnan rosadi situmorang
Harga pokok proses lanjutan adnan rosadi situmorangAdnanSitumorang
 
Modul praktek ak & prak ap oke
Modul praktek ak & prak  ap  okeModul praktek ak & prak  ap  oke
Modul praktek ak & prak ap okeandika dwi
 
Materi Metode Harga Pokok Proses & Biaya Bahan Baku dan Pengendaliannya
Materi Metode Harga Pokok Proses & Biaya Bahan Baku dan PengendaliannyaMateri Metode Harga Pokok Proses & Biaya Bahan Baku dan Pengendaliannya
Materi Metode Harga Pokok Proses & Biaya Bahan Baku dan PengendaliannyaKameliaRahma1
 
Metode harga pokok proses pengantar
Metode harga pokok proses pengantarMetode harga pokok proses pengantar
Metode harga pokok proses pengantarkomarhasan
 
Akuntansi biaya-sistem biaya taksiran
Akuntansi biaya-sistem biaya taksiranAkuntansi biaya-sistem biaya taksiran
Akuntansi biaya-sistem biaya taksiranYulianti Yulianti
 
Ppt akbi fix
Ppt akbi fixPpt akbi fix
Ppt akbi fixNisfit
 
PPT KEL3 AKUNTANSI BIAYA.pptx
PPT KEL3 AKUNTANSI BIAYA.pptxPPT KEL3 AKUNTANSI BIAYA.pptx
PPT KEL3 AKUNTANSI BIAYA.pptxBetaYonest
 
Harga Pokok Proses metode rata-rata tertimbang
Harga Pokok Proses metode rata-rata tertimbangHarga Pokok Proses metode rata-rata tertimbang
Harga Pokok Proses metode rata-rata tertimbangRAnie Chucute
 
Metode harga pokok proses
Metode harga pokok prosesMetode harga pokok proses
Metode harga pokok prosesSelfia Dewi
 
Pertemuan_5,_6_Metode_Harga_Pokok_Proses.ppt
Pertemuan_5,_6_Metode_Harga_Pokok_Proses.pptPertemuan_5,_6_Metode_Harga_Pokok_Proses.ppt
Pertemuan_5,_6_Metode_Harga_Pokok_Proses.pptdenyistnaeni
 
Harga pokok proses lanjutan 1
Harga pokok proses lanjutan 1Harga pokok proses lanjutan 1
Harga pokok proses lanjutan 1jhumanangshare
 

Similar to HARGA POKOK PROSES (20)

Akuntansi biaya bab 7.pptx
Akuntansi biaya bab 7.pptxAkuntansi biaya bab 7.pptx
Akuntansi biaya bab 7.pptx
 
Materi 3 metode_harga_pokok_proses
Materi 3 metode_harga_pokok_prosesMateri 3 metode_harga_pokok_proses
Materi 3 metode_harga_pokok_proses
 
10. & 11. METODE HARGA POKOK PROSES.pptx
10. & 11. METODE HARGA POKOK PROSES.pptx10. & 11. METODE HARGA POKOK PROSES.pptx
10. & 11. METODE HARGA POKOK PROSES.pptx
 
Metode Harga Pokok Proses
Metode Harga Pokok ProsesMetode Harga Pokok Proses
Metode Harga Pokok Proses
 
Akuntansi Biaya : Metode Harga Pokok Proses
Akuntansi Biaya : Metode Harga Pokok ProsesAkuntansi Biaya : Metode Harga Pokok Proses
Akuntansi Biaya : Metode Harga Pokok Proses
 
Harga pokok proses 3.ppt
Harga pokok proses 3.pptHarga pokok proses 3.ppt
Harga pokok proses 3.ppt
 
Process costing1
Process costing1Process costing1
Process costing1
 
5 harga pokok proses
5 harga pokok proses5 harga pokok proses
5 harga pokok proses
 
materi Juni.pptx
materi Juni.pptxmateri Juni.pptx
materi Juni.pptx
 
Harga pokok proses lanjutan adnan rosadi situmorang
Harga pokok proses lanjutan adnan rosadi situmorangHarga pokok proses lanjutan adnan rosadi situmorang
Harga pokok proses lanjutan adnan rosadi situmorang
 
Modul praktek ak & prak ap oke
Modul praktek ak & prak  ap  okeModul praktek ak & prak  ap  oke
Modul praktek ak & prak ap oke
 
Materi Metode Harga Pokok Proses & Biaya Bahan Baku dan Pengendaliannya
Materi Metode Harga Pokok Proses & Biaya Bahan Baku dan PengendaliannyaMateri Metode Harga Pokok Proses & Biaya Bahan Baku dan Pengendaliannya
Materi Metode Harga Pokok Proses & Biaya Bahan Baku dan Pengendaliannya
 
Metode harga pokok proses pengantar
Metode harga pokok proses pengantarMetode harga pokok proses pengantar
Metode harga pokok proses pengantar
 
Akuntansi biaya-sistem biaya taksiran
Akuntansi biaya-sistem biaya taksiranAkuntansi biaya-sistem biaya taksiran
Akuntansi biaya-sistem biaya taksiran
 
Ppt akbi fix
Ppt akbi fixPpt akbi fix
Ppt akbi fix
 
PPT KEL3 AKUNTANSI BIAYA.pptx
PPT KEL3 AKUNTANSI BIAYA.pptxPPT KEL3 AKUNTANSI BIAYA.pptx
PPT KEL3 AKUNTANSI BIAYA.pptx
 
Harga Pokok Proses metode rata-rata tertimbang
Harga Pokok Proses metode rata-rata tertimbangHarga Pokok Proses metode rata-rata tertimbang
Harga Pokok Proses metode rata-rata tertimbang
 
Metode harga pokok proses
Metode harga pokok prosesMetode harga pokok proses
Metode harga pokok proses
 
Pertemuan_5,_6_Metode_Harga_Pokok_Proses.ppt
Pertemuan_5,_6_Metode_Harga_Pokok_Proses.pptPertemuan_5,_6_Metode_Harga_Pokok_Proses.ppt
Pertemuan_5,_6_Metode_Harga_Pokok_Proses.ppt
 
Harga pokok proses lanjutan 1
Harga pokok proses lanjutan 1Harga pokok proses lanjutan 1
Harga pokok proses lanjutan 1
 

More from Fenny Handayani

Friedrich Nietzsche - Thus Spake Zarathustra
Friedrich Nietzsche -  Thus Spake ZarathustraFriedrich Nietzsche -  Thus Spake Zarathustra
Friedrich Nietzsche - Thus Spake ZarathustraFenny Handayani
 
(TIPS) How to be a morning person
(TIPS) How to be a morning person(TIPS) How to be a morning person
(TIPS) How to be a morning personFenny Handayani
 
Statement of Financial Position - Emfe bakery
Statement of Financial Position - Emfe bakeryStatement of Financial Position - Emfe bakery
Statement of Financial Position - Emfe bakeryFenny Handayani
 
Company Profile - eMFe Bakery (contoh profil perusahaan dalam bahasa inggris))
Company Profile - eMFe Bakery (contoh profil perusahaan dalam bahasa inggris))Company Profile - eMFe Bakery (contoh profil perusahaan dalam bahasa inggris))
Company Profile - eMFe Bakery (contoh profil perusahaan dalam bahasa inggris))Fenny Handayani
 
Customer Relationship Management (CRM) pada PT Unilever Indonesia Tbk
Customer Relationship Management (CRM) pada PT Unilever Indonesia TbkCustomer Relationship Management (CRM) pada PT Unilever Indonesia Tbk
Customer Relationship Management (CRM) pada PT Unilever Indonesia TbkFenny Handayani
 
Dasar Teknologi Informatika
Dasar Teknologi InformatikaDasar Teknologi Informatika
Dasar Teknologi InformatikaFenny Handayani
 
Pengaruh Komunikasi Efektif dalam Kinerja Karyawan
Pengaruh Komunikasi Efektif dalam Kinerja KaryawanPengaruh Komunikasi Efektif dalam Kinerja Karyawan
Pengaruh Komunikasi Efektif dalam Kinerja KaryawanFenny Handayani
 
Supply Chain Management (SCM) and E-commerce
Supply Chain Management (SCM) and E-commerceSupply Chain Management (SCM) and E-commerce
Supply Chain Management (SCM) and E-commerceFenny Handayani
 
Corporate Social Responsibility (CSR) PT SIDOMUNCUL
Corporate Social Responsibility (CSR) PT SIDOMUNCULCorporate Social Responsibility (CSR) PT SIDOMUNCUL
Corporate Social Responsibility (CSR) PT SIDOMUNCULFenny Handayani
 
Ppt Pendidikan Demokratis
Ppt Pendidikan DemokratisPpt Pendidikan Demokratis
Ppt Pendidikan DemokratisFenny Handayani
 
Internalisasi Nilai Islam Dalam Kenakalan Remaja
Internalisasi Nilai Islam Dalam Kenakalan RemajaInternalisasi Nilai Islam Dalam Kenakalan Remaja
Internalisasi Nilai Islam Dalam Kenakalan RemajaFenny Handayani
 

More from Fenny Handayani (15)

Madilog - Tan Malaka
Madilog - Tan MalakaMadilog - Tan Malaka
Madilog - Tan Malaka
 
Friedrich Nietzsche - Thus Spake Zarathustra
Friedrich Nietzsche -  Thus Spake ZarathustraFriedrich Nietzsche -  Thus Spake Zarathustra
Friedrich Nietzsche - Thus Spake Zarathustra
 
(TIPS) How to be a morning person
(TIPS) How to be a morning person(TIPS) How to be a morning person
(TIPS) How to be a morning person
 
Statement of Financial Position - Emfe bakery
Statement of Financial Position - Emfe bakeryStatement of Financial Position - Emfe bakery
Statement of Financial Position - Emfe bakery
 
Company Profile - eMFe Bakery (contoh profil perusahaan dalam bahasa inggris))
Company Profile - eMFe Bakery (contoh profil perusahaan dalam bahasa inggris))Company Profile - eMFe Bakery (contoh profil perusahaan dalam bahasa inggris))
Company Profile - eMFe Bakery (contoh profil perusahaan dalam bahasa inggris))
 
CONTOH RANCANGAN USAHA
CONTOH RANCANGAN USAHACONTOH RANCANGAN USAHA
CONTOH RANCANGAN USAHA
 
Customer Relationship Management (CRM) pada PT Unilever Indonesia Tbk
Customer Relationship Management (CRM) pada PT Unilever Indonesia TbkCustomer Relationship Management (CRM) pada PT Unilever Indonesia Tbk
Customer Relationship Management (CRM) pada PT Unilever Indonesia Tbk
 
Dasar Teknologi Informatika
Dasar Teknologi InformatikaDasar Teknologi Informatika
Dasar Teknologi Informatika
 
Pengaruh Komunikasi Efektif dalam Kinerja Karyawan
Pengaruh Komunikasi Efektif dalam Kinerja KaryawanPengaruh Komunikasi Efektif dalam Kinerja Karyawan
Pengaruh Komunikasi Efektif dalam Kinerja Karyawan
 
Supply Chain Management (SCM) and E-commerce
Supply Chain Management (SCM) and E-commerceSupply Chain Management (SCM) and E-commerce
Supply Chain Management (SCM) and E-commerce
 
Corporate Social Responsibility (CSR) PT SIDOMUNCUL
Corporate Social Responsibility (CSR) PT SIDOMUNCULCorporate Social Responsibility (CSR) PT SIDOMUNCUL
Corporate Social Responsibility (CSR) PT SIDOMUNCUL
 
Manajemen Komunikasi
Manajemen KomunikasiManajemen Komunikasi
Manajemen Komunikasi
 
Ppt Pendidikan Demokratis
Ppt Pendidikan DemokratisPpt Pendidikan Demokratis
Ppt Pendidikan Demokratis
 
Sistem Pemerintahan
Sistem PemerintahanSistem Pemerintahan
Sistem Pemerintahan
 
Internalisasi Nilai Islam Dalam Kenakalan Remaja
Internalisasi Nilai Islam Dalam Kenakalan RemajaInternalisasi Nilai Islam Dalam Kenakalan Remaja
Internalisasi Nilai Islam Dalam Kenakalan Remaja
 

Recently uploaded

Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 

Recently uploaded (17)

Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 

HARGA POKOK PROSES

  • 1. HARGA POKOK PROSES TANPA PDP AWAL NAMA KELOMPOK : KA – 2B FENNY NUR HANDAYANI (10) RAHMAWATI ULFAH (18) RIZKI NOVALIASARI (19)
  • 2. Karakteristik Metode Harga Pokok Proses 1. Produk yang dihasilkan merupakan produk standar 2. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama 3. Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya printah produksi yang berisi rencana produksi produk standar untuk jangka waktu tertentu.
  • 3. Perbedaan Metode Harga Pokok Proses dengan Harga Pokok Pesanan Dalam metode harga pokok proses, biaya yang dibebankan kepada produk/jasa diklasifikasikan menurut aktivitas yang dikonsumsi oleh produk/jasa yang bersangkutan. 1. Pengumpulan Biaya Produksi 2. Perhitungan Harga Pokok Per Satuan 3. Penggolongan Biaya Produksi 4. Unsur yang digolongkan dalam Biaya Overhead Pabrik
  • 4. Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi Dalam perusahaan yang berproduksi massa, informasi harga pokok produksi yang dihitung untuk jangka waktu tertentu bermanfaat untuk :
  • 5. 1. Menentukan Harga Jual Produk
  • 6.
  • 7. 2. Memantau Realisasi Biaya Produksi
  • 8. 3. Menghitung Laba / Rugi Bruto Periode Tertentu
  • 9. 4.Menentukan Harga Pokok Persediaan Produk Jadi dan Produk Dalam Proses yang Disajikan Dalam Neraca.
  • 10. Metode HP.Proses – Tanpa Memperhitungkan Persediaan Produk dalam Proses Awal 1. Metode harga pokok proses yang ditetapkan dalam perusahaan yang produknya diolah hanya melalui satu departemen. 2. Metode harga pokok proses yang ditetapkan dalam perusahaan yang produknya diolah melalui lebih dari satu departemen. 3. Pengaruh terjadinya produk yang hilang dalam proses terhadap perhitungan HP.Produksi per satuan, dengan asumsi : 1. Produk hilang pada awal proses 2. Produk hilang pada akhir proses
  • 11. Metode HP.Proses Produk melalui satu departemen (TIDAK ADA BDP AWAL) Contoh soal : PT Witoelar mengolah produknya secara massa melalui satu departemen produksi. Jumlah biaya yang dikeluarkan selama bulan januari 20XX adalah
  • 12.
  • 13. Bagaimana menghitung harga pokok produk jadi yang transfer ke gudang dan harga pokok persediaan produk dalam proses yang pada akhir bulan belum selesai diproduksi.
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 17. Jurnal Pencatatan Biaya Produksi 1. Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku: Barang Dalam Proses Biaya Bahan Baku Rp5.000.000 Persediaan Bahan Baku Rp5.000.000 2. Jurnal untuk mencatat biaya bahan penolong: Barang Dalam Proses Biaya Bhn. Penolong Rp7.500.000 Persediaan Bahan Penolong Rp7.500.000 3. Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja: Barang Dalam Proses Biaya Tenaga Kerja Rp11.250.000 Gaji dan Upah Rp11.250.000 4. Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik: Barang Dalam Proses Biaya Ov. Pabrik Rp16.125.000 Berbagai Rekening yang dikredit Rp16.125.000
  • 18. 5. Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang: Persediaan Produk Jadi Rp35.000.000 Barang Dalam Proses Biaya Baku Rp 4.000.000* Barang Dalam Proses Biaya Bhn. Baku 6.000.000* Barang Dalam Proses Biaya Tng. Kerja 10.000.000* Barang Dalam Proses Biaya Ov. Pabrik 15.000.000* * Produk jadi x Biaya per satuan 6. Jurnal untuk mencatat pokok persediaan produk dalam proses yang belum selesai diolah pada akhir bulan Januari 20XX Persediaan Produk Dalam Proses Rp 4.875.000 Barang Dalam Proses Biaya Baku Rp 1.000.000 Barang Dalam Proses Biaya Bhn. Baku 1.500.000 Barang Dalam Proses Biaya Tng. Kerja 1.250.000 Barang Dalam Proses Biaya Ov. Pabrik 1.125.000
  • 19. METODE HARGA POKOK PROSES-PRODUK DIOLAH MELALUI LEBIH DARI SATU DEPARTEMEN PRODUKSI • Perhitungan biaya produksinya sama dengan perhitungan biaya produksi untuk satu departemen • Perhitungan biaya produksinya bersifat komulatif • Harga pokok produk yang dihasilkan terdiri dari : Biaya produksi yang dibawa dari departemen sebelumnya dan Biaya produksi yang ditambahkan dalam departemen setelah departemen pertama.
  • 20. Contoh perhitungan biaya produksi per satuan, jika produk diolah melalui dua departemen produksi Berikut ini adalah jumlah biaya yang dikeluarkan selama bulan februari 200X oleh PT. Tiara Permata yang mengolah produknya melalui dua departemen (A & B)
  • 21. Data biaya produksi departemen A & B Departemen A Departemen B Dimasukkan dalam proses 35,000 kg Produk selesai yang ditransfer ke Departemen B 30,000 kg Produk selesai yang ditransfer ke Gudang 24,000 kg Produk dalam proses akhir bulan 6,000 kg Biaya yang dikeluarkan bulan Februari 200X : B.Bahan Baku Rp 70,000 Rp 0 B.Tenaga Kerja 155,000 270,000 B.FOH 248,000 405,000 Tingkat penyelesaian produk dalam proses akhir: B.Bahan Baku 100 % - B.Konversi 20 % 50 %
  • 22. Perhitungan HP.Per Satuan departemen A Unsur Unit Total Biaya Biaya Produksi Ekuivalensi (1) (3) Biaya Produksi Per Satuan (2) (4) = (2) : (3) Bahan Baku Rp 70,000 35,000 Rp 2 B Tenaga Kerja 155,000 31,000 5 FOH 248,000 31,000 8 Total Rp 473,000 Rp 15
  • 23. Perhitungan Hp.Produk Selesai Yang Ditransfer Ke Departemen B Dan Persediaan Produk Dalam Proses HP.produk selesai yg ditransfer ke Dep.B: 30,000 X 15 Rp 450,000 Harga pokok persediaan dalam proses akhir: Biaya bahan baku 100 % 5,000 X Rp 2 = Rp 10,000 Biaya tenaga kerja 20 % 5,000 X Rp 5 = 5,000 Biaya FOH 20 % 5,000 X Rp 8 = 8,000 23,000 Jumlah biaya produksi bulan Februari 200X Rp 473,000
  • 24. Laporan Biaya Produksi Departemen A 35,000 kg 30,000 kg 5,000 kg PT. TIARA PERMATA Laporan Biaya Produksi Departemen A Bulan Februari 200X Data Produksi Dimasukkan dalam proses Produk jadi yang ditrasfer ke gudang Produk dalam proses akhir Jumlah produk yang dihasilkan 35,000 kg Biaya yang dibebankan Dep A dalam bulan Februari 200X Total Per kg Biaya BB Rp 70,000 Rp 2 Biaya TK 155,000 5 Biaya FOH 248,000 8 Jumlah Rp 473,000 Rp 15 Perhitungan Biaya HP.produk jadi yg ditransfer ke Departemen B 30,000 kg @ Rp 15 Rp 450,000 Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir: Biaya BB Rp 10,000 Biaya TK 5,000 Biaya FOH 8,000 23,000 Jumlah biaya produksi yang dibebankan Dep. A bulan Februari 200X Rp 473,000
  • 25. Jurnal Pencatatan Biaya Produksi Departemen A 1. Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku : Brg.Dlm.Proses-BBB Dep.A Rp 70,000 Persediaan BB Rp 70,000 2. Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja Brg.Dlm.Proses-BTK Dep.A Rp 155,000 Gaji & Upah Rp 155,000 3. Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik : Brg.Dlm.Proses-B.FOH Dep.A Rp 248,000 Berbagai rekening yang dikredit Rp 248,000
  • 26. Jurnal Pencatatan Biaya Produksi Departemen A 4. Jurnal untuk mencatat Harga Pokok Produk Jadi yang ditransfer ke Dep.B: Persediaan produk jadi Rp 450,000 Brg.Dlm.Proses-BBB Dep.A Rp 60,000 * Brg.Dlm.Proses-BTK Dep.A 150,000 * Brg.Dlm.Proses-B.FOH Dep.A 240,000 * * Produk jadi X Biaya per satuan 5. Jurnal untuk mencatat Harga Pokok Produk dalam proses yang belum selesai diolah Dep. A pada akhir bulan Februari 2006: Persediaan produk dalam proses Rp 23,000 Brg.Dlm.Proses-BBB Dep.A Rp 10,000 Brg.Dlm.Proses-BTK Dep.A 5,000 Brg.Dlm.Proses-B.FOH Dep.A 8,000
  • 27. Perhitungan HP.Per Satuan departemen B Unsur Unit Total Biaya Produksi Biaya Per Satuan Biaya Produksi Ekuivalensi (1) (3) (2) (4) = (2) : (3) B Tenaga Kerja 270,000 27,000 10 FOH 405,000 27,000 15 Total Rp 675,000 Rp 25
  • 28. Perhitungan Hp.Produk Jadi Dan Produk Dalam Proses Departemen B HP.produk selesai yg ditransfer ke Dep.B: HP.dari Departemen A 24,000 X 15 Rp 360,000 Biaya yg ditambahkan oleh Departemen B: 24,000 X 25 600,000 Total HP.Produk jadi yang ditransfer ke gudang 24,000 X 40 Rp 960,000 HP.dari Departemen A 6,000 X 15 Rp 90,000 Biaya yg ditambahkan oleh Departemen B: Biaya TK 50 % 6,000 X Rp 10 = Rp 30,000 Biaya FOH 50 % 6,000 X Rp 15 = 45,000 Rp 75,000 Rp 165,000 Rp 1,125,000 Harga pokok persediaan dalam proses akhir: Jumlah biaya produksi kumulatif Departemen B bulan Februari 200X
  • 29. Laporan Biaya Produksi Departemen B 30,000 kg 24,000 kg 6,000 kg PT. TIARA PERMATA Laporan Biaya Produksi Departemen B Bulan Februari 200X Data Produksi Diterima dari Departemen A Produk jadi yang ditrasfer ke gudang Produk dalam proses akhir Jumlah produk yang dihasilkan 30,000 kg Biaya yang dibebankan Dep B dalam bulan Februari 200X Total Per kg Harga Pokok dari departemen A 30,000 kg Rp 450,000 Rp 15 Biaya yang ditambahkan Departemen B Biaya TK 270,000 10 Biaya FOH 405,000 15 Jumlah Biaya yang ditambahkan Departemen B Rp 675,000 Rp 25 Total biaya kumulatif Departemen B Rp 1,125,000 Rp 40 Perhitungan Biaya HP.produk jadi yg ditransfer ke gudang : 24,000 kg @ Rp 40 Rp 960,000 Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir: Harga Pokok dari departemen A 15 X 6,000 90,000 Biaya yang ditambahkan Departemen B Biaya TK 30,000 Biaya FOH 45,000 165,000 Jumlah biaya produksi yang dibebankan Dep. B bulan Februari 200X Rp 1,125,000
  • 30. Jurnal Pencatatan Biaya Produksi Departemen B 1. Jurnal untuk mencatat penerimaan produk dari Departemen A:# Brg.Dlm.Proses-BBB Dep.B Rp 450,000 Brg.Dlm.Proses-BBB Dep.A Rp 60,000 Brg.Dlm.Proses-BTK Dep.A 150,000 Brg.Dlm.Proses-B.FOH Dep.A 240,000 # Lihat Jurnal Departemen A 2. Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja Brg.Dlm.Proses-BTK Dep.B Rp 270,000 Gaji & Upah Rp 270,000 3. Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik : Brg.Dlm.Proses-B.FOH Dep.B Rp 405,000 Berbagai rekening yang dikredit Rp 405,000
  • 31. Jurnal Pencatatan Biaya Produksi Departemen B 4. Jurnal untuk mencatat HP.Produk Jadi yang ditransfer oleh Dep.B ke gudang: Persediaan produk jadi Rp 960,000 Brg.Dlm.Proses-BBB Dep.B Rp 360,000 * Brg.Dlm.Proses-BTK Dep.B 240,000 ** Brg.Dlm.Proses-B.FOH Dep.B 360,000 *** * Produk jadi X HP.Produksi per kg dari Departemen A ** Produk jadi X BTK yang ditambahkan oleh Departemen B *** Produk jadi X BFOH yang ditambahkan oleh Departemen B 5. Jurnal untuk mencatat Harga Pokok Produk dalam proses yang belum selesai diolah Dep. B pada akhir bulan Februari 200X: Persediaan produk dalam proses-Dep. B Rp 165,000 Brg.Dlm.Proses-BBB Dep.B Rp 90,000 Brg.Dlm.Proses-BTK Dep.B 30,000 Brg.Dlm.Proses-B.FOH Dep.B 45,000
  • 32. Pengaruh Produk Hilang Dalam Proses Terhadap Perhitungan HP.Produk Per Satuan Tidak semua produk yang diolah dapat menjadi produk yang baik dan memenuhi standart yang ditetapkan, ada kemungkinan terjadinya produk yang hilang Berdasarkan saat terjadinya kehilangan : * Hilang di awal proses * Hilang di akhir proses
  • 33. Produk Hilang di awal proses PT. TIARA PERMATA DATA PRODUKSI DAN BIAYA DEPARTEMEN A DAN DEPARTEMEN B Departemen A Departemen B Dimasukkan dalam proses 1,000 kg Produk selesai yang ditransfer ke Departemen B 700 kg Produk selesai yang ditransfer ke Gudang Produk dalam proses akhir bulan 400 kg Penyelesaian sbb : B.Bahan Baku& Penolong 100 % biaya konversi 40 % 200 kg - B.Bahan Penolong 60 % biaya konversi 50 % - 100 kg Produk hilang pada awal proses 100 kg 200 kg
  • 34. Produk Hilang di awal proses BIAYA PRODUKSI DEPARTEMEN A DAN DEPARTEMEN B Departemen A Departemen B B.Bahan Baku Rp 22,500 Rp - B.Bahan Penolong 26,100 16,100 B.Tenaga Kerja 35,100 22,500 B.FOH 46,800 24,750 Jumlah Biaya Produksi Rp 130,500 Rp 63,350
  • 35. Perhitungan biaya produksi per unit Departemen A Jumlah produk yang dihasilkan Departemen A Biaya produksi departemen A Biaya per kg produk yang dihasilkan oleh departemen A Jenis Biaya (1) (2) (2) : (1) Biaya bahan baku 700kg + 100% x 200kg = 900kg Rp 22.500 Rp 25 Biaya bahan penolong 700kg + 100% x 200kg = 900kg 26.100 29 Biaya tenaga kerja 700kg + 40% x 200kg = 780kg 35.100 45 Biaya overhead pabrik 700kg + 40% x 200kg = 780kg 46.800 60 Rp130.500 Rp 159 Karena produk yang hilang terjadi di awal proses, maka produk tersebut tidak ikut menyerap biaya produksi yang dikeluarkan . Akibatnya biaya produksi per kg produk yang dihasikan menjadi lebih tinggi.
  • 36. Perhitungan biaya produksi Departemen B Harga pokok produk selesai yg ditransfer ke Departemen B 700 kg x Rp 159 Rp 111.300 Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir bulan (200kg) Rp5.000 Biaya bahan baku 200kg x 100% x Rp25 5.000 Biaya bahan penolong 200kg x 100% x Rp29 5.800 Biaya tenaga kerja 200kg x 40% x Rp45 3.600 Biaya overhead pabrik 200kg x 40% x Rp60 4.800 19.200 Jumlah biaya produksi departemen A 130.500
  • 37. Laporan Biaya Produksi Dep. A bulan Februari 200X Produk Hilang diawal Proses PT Tiara Permata Laporan Biaya Produksi departemen A Bulan Februari 200X Data produksi Produk yang dimasukkan dalam proses 1000kg Produk selesai yang di trasfer ke Departemen B 700kg Produk dalam proses akhir bulan, dengan tingkat penyelesaian; biaya bahan baku dan penolong 100%; biaya konversi 40% 200kg Produk yang hilang diawal proses 100kg Biaya yang dibebankan dalam departemen A Total Per kg Biaya bahan baku Rp 22.500 Rp 25 Biaya bahan penolong 26.500 29 Biaya tenaga kerja 35.100 45 Biaya overhead pabrik 46.800 60 Jumlah biaya produksi departemen A 130.500 Rp159 Perhitungan biaya Harga pokok produk selesai yg ditransfer ke Departemen B 700 kg x Rp 159 Rp111.300 Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir bulan (200kg) : Biaya bahan baku Rp5.000 Biaya bahan penolong 5.800 Biaya tenaga kerja 3.600 Biaya overhead pabrik 4.800 19.200 Jumlah biaya produksi departemen A Rp130.500
  • 38. Produk yang Hilang pada Awal Proses di Departemen setelah Departemen Pertama Produk yang hilang pada awal proses, yang terjadi di departemen setelah departemen produksi pertama (1) Harga pokok per satuan produk yang berasal dari departemen sebelumnya (2) Harga pokok produksi per satuan yang ditambahkan dalam departemen dimana produk yag hilang tersebut terjadi
  • 39. • Karena HP.Produksi di departemen ‘setelah’ departemen pertama dihitung secara ‘kumulatif’, Maka terjadinya produk yang ‘hilang’ di departemen B sebanyak 200kg mengakibatkan kenaikan HP.Produksi per satuan produk yang berasal dari departemen A. • HP.Produk selesai (Dep.A) : Rp.111.300 • Produk Dep.A : 700kg Produk • Produk hilang diawal proses (Dep.B) : 200kg • Perhitungan penyesuaian HP. Per unit dari Dep.A ???
  • 40. Gambar 3.17 - Perhitungan Penyesuaian HP.Per unit dari Dept.A HP.produksi per satuan produk yg berasal dari Dept.A Rp.111.300 : 700 Rp.159,00 HP.produksi per satuan produk yg berasal dari Dept.A setelah adanya produk yg hilang dlm proses Dept.B sebanyak 200kg adalah Rp.111.300 : ( 700kg - 200kg ) Rp. 222,6 Penyesuaian HP.produksi per satuan produk yg berasal dari Dept.A Rp. 63,60 Contoh Produk yang hilang pada awal proses, yang terjadi di departemen setelah departemen pertama mempunyai dampak terhadap (1) HP. Per satuan produk yang berasal dari depatemen sebelumnya
  • 41. Gambar 3.18 – Perhitungan HP.produksi per satuan yang ditambahkan di Dept.B Jumlah Produk yang Dihasilkan oleh Dept.B (unit ekuivalensi) Jumlah biaya Produksi yang Ditambahkan di Dept.B Biaya per kg yang Ditambahkan Dept.B Jenis Biaya (1) (2) (2) : (1) Biaya Bahan Penolong 400 kg + 60 % x 100 kg = 460 kg Rp.16.100 Rp.35 Biaya tenaga kerja 400 kg + 50 % x 100 kg = 450 kg 22.500 50 Biaya overhead pabrik 400 kg + 50 % x 100 kg = 450 kg 24.750 50 Rp.63.350 Rp.140 Contoh Produk yang hilang pada awal proses, yang terjadi di departemen setelah departemen pertama mempunyai dampak terhadap (2) HP. Produksi per satuan yang ditambahkan dalam departemen dimana produk yang hilang tersebut terjadi
  • 42. Perhitungan harga pokok produk selesai yang ditransfer ke gudang dan pokok yang masih dalam proses pada akhir bulan disajikan dalam Gambar 3.19 Gambar 3.19 Perhitungan Biaya Produksi Departemen B Bulan Januari 19XI HP. Produk selesai yg ditransfer ke gudang 400 kg @ Rp.362,60 Rp.145.040 HP. Persediaan produk dalam proses akhir bulan (100kg) Harga pokok dari Departemen A : 100 kg x Rp.222,60 Rp.22.260 Biaya bahan baku : 100 kg x 60% x Rp.35 2.100 Biaya tenaga kerja: 100 kg x 50% x Rp.50 2.500 Biaya overhead pabrik 100 kg x 50% x Rp.55 2.750 Rp. 29.610 Jumlah biaya kumulatif dalam Dept.B Rp.174.650
  • 43. Pengaruh Terjadinya Produk yang Hilang Pada Akhir Proses Terhadap Perhitungan Harga Pokok Produksi Per Satuan Contoh 4 PT Eliona Sari memiliki sua departemen produksi untuk menghasilkan produknya: Departemen A dan Departemen B. Data produksi dan biaya produksi kedua departemen tersebut untuk bulan Januari 19X1 disajikan dalam Gambar 3.21 Gambar 3.21 – Data Produksi Departemen A dan Departemen B Bulan Januari 19X1 Departemen A Departemen B Produk yang dimasukkan dalam proses 1.000 kg Produk selesai yang ditransfer ke Departemen B 700 kg - Produk selesai yang ditransfer ke gudang 400 kg Produk dalam proses akhir tahun, dengan tingkat penyelesaian sebagai berikut: B. bahan baku & penolong 100% biaya konversi 400% 200 kg - B. bahan penolong 60%, biaya konversi 50% - 100 kg Produk yang hilang pada akhir proses 100 kg 200 kg
  • 44. Menurut catatan bagian Akuntansi, biaya produksi yang telah dikeluarkan selama bulan Januari 19X1 disajikan dalam Gambar 3.22 Gambar 3.22 – Biaya Produksi Departemen A dan Departemen B Bulan Januari 19X1 Departemen A Departemen B Biaya Bahan Baku Rp.22.500 Rp. - Biaya Bahan Penolong 26.100 16.100 Biaya Tenaga Kerja 35.100 22.500 Biaya Overhead Pabrik 46.800 24.750 Jumlah Biaya Produksi Rp.130.500 Rp.63.350
  • 45. Perhitungan Harga Pokok Produk di Departemen A Gambar 3.23 - Perhitungan Biaya Produksi Per Unit Departemen A Bulan Januari 19X1 Jumlah Produk yang Dihasilkan oleh Dept.A (unit ekuivalensi) Jumlah biaya Produksi yang Dept.A (Rp) Biaya per kg Produk Dihasilkan Dept.A (Rp) Jenis Biaya (1) (2) (2) : (1) Biaya bahan baku 700 kg + 100% x 200 kg + 100 kg = 1000 kg 22.500 22,50 Biaya Bahan Penolong 700 kg + 100% x 200 kg + 100 = 1000 kg 26.100 26,10 Biaya tenaga kerja 700 kg + 40% x 200 kg + 100 = 880 kg 35.100 39,89 Biaya overhead pabrik 700 kg + 40 % x 200 kg + 100 = 880 kg 46.800 53,18 Rp.130.500 Rp.141,67 Karena produk yang hilang terjadi pada akhir proses, maka produk tersebut sudah ikut menyerap biaya produksi yang dikeluarkan oleh Departemen A dalam bulan januari 19XI
  • 46. Perhitungan HP. Produk selesai yang ditransfer ke departemen B dan persediaan produk dalam proses akhir dalam Departemen A disajikan dalam Gambar 3.24 Gambar 3.24 - Perhitungan Biaya Produksi Departemen A Bulan Januari 19XI HP Produk selesai yang ditransfer ke Departemen B 700 x Rp.141,67 Rp.99.169,00 Penyesuaian HP produk selesai krn adanya produk yang hilang Pada akhir proses : 100 x Rp.141,67 Rp.14.167,00 HP produk selesai yang ditransfer ke Dept. B stlh disesuaikan 700 x Rp.161,91* Rp113.334,40 HP persediaan produk dalam proses akhir Bulan (200 kg) : B. Bahan Baku : 200 kg x100% x Rp.22,50 = Rp. 4.500,00 B. Bahan Penolong : 200 kg x100% x Rp.26,10 = Rp. 5.220,00 . B. Tenaga Kerja : 200 kg x 40% x Rp.39,89 = Rp.3.191,20 . B. overhead : 200 kg x 40% x Rp.53,18 = Rp. 4.254,40 Rp.17.165,60 Jumlah Biaya prodksi Deprtemen A Rp. 130.500
  • 47. Produk yang Hilang pada Akhir Proses di Departemen setelah Departemen Pertama Tidak seperti halnya dengan produk yang hilang pada awal proses di departemen produksi kedua, dan seterusnya, Produk yang Hilang pada Akhir Proses di Departemen setelah Departemen Pertama hanya berakibat pada ‘harga pokok per satuan’ yang ditransfer ke Departemen berikutnya atau gudang. Perhitungan HP produksi per satuan yang ditambahkan di Departemen B Gambar 3.26 – Perhitungan biaya produksi per satuan Departemen B bulan januari 19XI Jumlah Produk yang Dihasilkan oleh Dept.B (unit ekuivalensi) Jumlah biaya Produksi yang Ditambahkan di Dept.B Biaya per kg yang Ditambahkan Dept.B Jenis Biaya (1) (2) (2) : (1) Biaya Bahan Penolong 400 kg + 60 % x 100 kg + 200 = 660 kg Rp.16.100 Rp.24,39 Biaya tenaga kerja 400 kg + 50 % x 100 kg + 200 = 650 kg 22.500 34,62 Biaya overhead pabrik 400 kg + 50 % x 100 kg + 200 = 650 kg 24.750 38,08 Rp.63.350 Rp.97,09
  • 48. Gambar 3.27 – Perhitungan bbiaya produksi Departemen B bulan januari 19XI HP. Produk selesai yg ditransfer ke gudang : HP dari Dept. A : 400 kg @ Rp.161,91 Rp.145.040 HP yg ditambahkan dlm Dept. B : 400kg x RP.97,09 38.836 HP produk yg hilang pd akhir proses : 200 kg x (Rp.161,91 – Rp.97,09) 51.800 HP produk selesai yg ditransfer ke gudang : 400 kg x Rp.388,50* Rp.155.400 HP. Persediaan produk dalam proses akhir bulan (100kg) Harga pokok dari Departemen A : 100 kg x Rp161,91 Rp.16.191 Biaya bahan baku : 100 kg x 50% x Rp.24,39 1.219,50 Biaya tenaga kerja: 100 kg x 50% x Rp.34,62 1.731 Biaya overhead pabrik 100 kg x 50% x Rp.38,08 1.904 Rp. 21.045,50 Jumlah biaya kumulatif dalam Dept.B Rp.176.445,50