SlideShare a Scribd company logo
1 of 94
BAB I 
KONSEP BIAYA DAN 
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BIAYA 
Akuntasi biaya banyak digunakan dalam 
organisasi,perusahaan,pabrikasi,dagang Dan jasa seperti ; 
pemerintahan,universitas,rumah sakit dan lain-lain sebagainya. 
Akuntansi biaya dibutuhkan oleh perusahaan baik yang 
berorientasi pada laba atau perusahaan nirlaba. Semua 
perusahaan mempunyai kebutuhan dalam informasi biaya,dan 
informasi biaya tersebut dapat ditemukan dalam akuntansi biaya. 
Akuntansi Biaya dapat digunakan untuk tujuan 
pelaporan kepada pihak internal dan tujuan eksternal 
perusahaan. Untuk tujuan internal perusahaan dapat digunakan 
dalam pengambilan keputusan oleh manajemen dan 
mengevaluasi kinerja masing-masing divisi dalam 
perusahaan,sedangkan untuk tujuan kepada pihak eksternal 
perusahaan dapat digunakan untuk pelaporan hasil usaha kepada 
pihak investor dan untuk menyusun surat pemberitahuan pajak. 
Jadi dapat dijelaskan bahwa akuntansi biaya dan 
akuntansi keungan mempunyai hubungan satu sama lain, dimana 
akuntansi biaya merupakan bagian daripada keungan. 
1.1 PENGERTIAN AKUNTANSI BIAYA DAN 
AKUNTANSI KEUANGAN 
Akuntansi Biaya adalah suatu bidang akuntansi yang 
mempelajari bagaimana cara mencatat,mengukur dan 
melaporkan tentang informasi biaya yang digunakan. 
Akuntansi Keuangan adalah suatu ilmu yang 
mempelajari bagaimana, mencatat, 
menggolongkan,meringkastransaksi-transaksi keuangan 
perusahaan dan kemudian menafsirkan dalam bentuk Laporan 
Keuangan Perusahaan. 
1.1.1 Hubungan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi 
1 
Keuangan
2 
Akuntansi biaya merupakan salah satu bagian dari 
akuntansi keuangan.Akuntansi Keuangan dan akuntansi 
manajemen merupakan system pengolahan informasi untuk 
tujuan menghasilkan informasi keuangan dan juga berfungsi 
sebagai penyedia informasi bagi pengambilan keputusan. 
Akuntansi biaya modern disebut dengan Akuntansi 
Manajemen. 
1.1.2 Perbedaan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi 
Keuangan 
Perbedaan Akuntansi keuangan dengan akuntansi biaya dapat 
dijelaskan sebagai berikut : 
1. Pihak yang berkepentingan 
Akuntansi keuangan ditunjukan untuk laporan kepada 
pihak eksternal perusahaan seperti ; pelaporan kepada 
pihak investor,kreditur,debitur, karyawan dalam penetapan 
gaji dan upah serta pelaporan kepada pemerintah dalam 
penetapan pajak. Sedangkan akuntansi biaya digunakan 
untuk tujuan internal perusahaan seperti ; penilaian 
persediaan, penentuan harga pokok, perencanaan, 
pengadilan,evaluasi kinerja dan untuk tujuan pengambilan 
keputusan bagi manajemen. 
2. Fokus Informasi Akuntansi 
Akuntansi keuangan fokusnya adalah pada masa lalu atau 
data historis, sedangkan akuntansi biaya fokusnya untuk 
masa yang akan dating. 
3. Lingkup Informasi 
Akuntansi keuangan menyajikan informasi perusahaan 
untuk keseluruhan perusahaan seperti ; Laporan/Rugi, 
Neraca dan Laporan Perubahan Modal, sedangkan 
akuntansi biaya hanya menyediakan informasi untuk 
sebagaian dari perusahaan yang membantumanajemen 
dalam pengambilan keputusan. 
4. Rentang Waktu 
Akuntansi keuangan menggunakan rentang waktu yang 
kurang fleksibel jangka waktu yang digunakan relative 
panjang seperti ; tahunan semesteran dan kurtalan.
Akuntansi biaya menggunakan waktu yang fleksibel, 
jangka waktu digunakandapat berupa ; harian, mingguan, 
bulanan dan bahkan dapat mencapai lebih dari 5 tahu. 
3 
5. Sifat Informasi Yang Digunakan 
Akuntansi keuangan lebih mengutamakan kepada ketepatan 
informasi yang digunakan, sedangkan akuntansi biaya 
pengambilan keputusan menyangkut masa yang akan 
dating maka informasi yang digunakan adalah informasi 
yang relevan dengan pengambilan 
keputusan itu sendiri dengan kata lain akuntansi biaya lebih 
mengutamakan unsure taksiran dalam informasi. 
1.2 PERANAN AKUNTANSI BIAYA 
Akuntansi biaya dapat membantu manajemen dalam 
menyelesaikan tugas-tugas sebagai berikut : 
1. Menyusun dan melaksanakan rencana anggaran operasi 
perusahaan 
2. Menetapkan metode perhitungan biaya dan prosedur yang 
manajemen adanya pengadilan dan jika memungkinkan 
pengurangan biaya atau pembebanan biaya dan perbaikan 
mutu. 
3. Menentukan nilai persediaan dalam rangka kalkulus biaya 
dan menetapkan harga, evaluasi kinerja suatu produk, 
departemen atau devisa dan sewaktu-waktu memeriksa 
persediaan dalam bentuk fisik. 
4. Menghitung biaya dan laba perusahaan untuk suatu periode 
akuntansi, tahunan atau periode yang lebih singkat. 
5. Memilih alternative yang terbaik yang menaikkan 
pendapatan ataupun menurunkan biaya. 
1.3 KONSEP BIAYA 
Biaya dalam akuntansi biaya diartikan dalam dua pengertian 
yang berbeda, yaitu biaya dalam artian cost dan biaya dalam 
artian expense. 
1.3.1 Biaya (Cost) 
Biaya atau cost adalah pengorbanan sumber ekonomis yang di 
ukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan
akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Biaya ini belum 
habis masa pakainya, dan digolongkan sebagai aktiva yang 
dimasukkan dalam neraca. 
Contoh : 
Persediaan bahan baku . 
● Persediaan produk dalam proses 
● Persediaan produk selesai 
● Supplies atau aktiva yang belum digunakan. 
1.3.2 Beban (Expense) 
Beban atau expense adalah biaya yang telah memberikan 
manfaat dan sekarang telah habis. 
Beban ini dimasukkan ke dalam Laba/Rugi, sebagai 
pengurangan dari pendapatan. 
Contoh : 
● Beban penyusutan 
●Beban pemasaran 
●Beban yang tergolong sebagai biaya operasi. 
1.4 OBJEK BIAYA 
Objek biaya atau tujuan biaya (cost objective) adalah tempat 
dimana biaya atau aktivitas diakumulasikan atau diukur. 
Unsur aktivitas-aktivitas yang dijadikan sebagai objek biaya 
adalah : 
● Produk 
● Produksi 
● Departemen 
● Divisi 
●Batch dari unit-unit sejenis 
● Lini produk 
● Kontrak 
● Pesanan pelanggan 
● Proyek 
● Proses 
● Tujuan Strategi 
4
Objek biaya tersebut dapat digunakan untuk menelusuri biaya 
dan menentukan seberapa objektif, biaya tersebut dapat 
diandalkan dan seberapa berartinya ukuran biaya yang 
dihasilkan. 
1.5 PENELUSURAN BIAYA KE OBJEK BIAYA 
Penelusuran biaya objek biaya dapat membedakan biaya 
menjadi biaya langsung dan biaya tidak langsung. 
Biaya Langsung adalah biaya yang dapat ditelusuri secara 
langsung ke sasaran biaya atau objek biaya. 
Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri 
secara langsung ke sasaran biaya atau objek biaya. 
Dialokasikan 
secara atbitrer 
5 
Untuk Objek Biaya Khusus, 
Jenis Biayanya Mungkin 
Jenis-jenis Biaya Kemudian 
Ditelusuri secara 
Langsung 
digolongkan menjadi 
Ditelusuri secara 
tidak langsung 
Biaya Langsung Biaya tidak Langsung 
Gambar 1.1Penelusuran Biaya ke Objek Biaya 
1.6 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BIAYA 
Sistem informasi biaya adalah system yang membantu 
manajemen dalam menetapkan sasaran laba perusahaan, target 
laba departemen, mengevaluasi efektifitas rencana perusahaan, 
mengungkapkan kegagalan dan keberhasilan. 
Informasi biaya yang baik,tepat dan akurat diperlukan oleh 
setiap pemakai informasi biaya. Hal tersebut dapat dipenuhi jaki: 
1. Informasi biaya yang digunakan secara sitematis dan 
komperatif, sehingga informasi biaya digunakan dapat 
diandalkan dalam emutuskan tindakan apa yang akan 
memberikan hasil yang optimal bagi perusahaan. 
2. Informasi yang digunakan harus terkoordinasi dan 
terintegrasi sehingga informasi yang tersedia dapat
6 
digunakan oleh manejer perusahaan dan mudah 
dipahami dan dimengerti oleh pemakai. 
3. Mencerminkan otoritas,sehingga masing-masing 
menejer dapat dimintai pertanggung jawabannya. 
4. Informasi sebaiknya dapat memfokuskan perhartian 
manajemen. 
1.7 PEMROSESAN DATA 
Pemrosesan Data adalah suatu proses pengumpulan, 
mengelompokan data menganalisis dan pelaporan data 
perusahaan. 
Contoh : mesin kasir pada supermarket. 
Sistem informasi atau system pemrosesan data mampu 
menyediakan informasi untuk menentukan : 
1. Biaya dan pendapatan historis perusahaan 
2. Evaluasi manajemen untuk saat ini dan yang akan dating 
3. Perkiraan ekonomi yang berasal dari luar perusahaan. 
1.8 PENGGUNAAN DATA BIAYA 
Data biaya tersebut dapat digunakan oleh manajer untuk tujuan : 
1. Perencanaan 
Perusahaan menggunakan data biaya untuk memilih metode 
atau program pencapaian tujuan yang terbaik masa akan dating 
yang ingin dicapai pada saat menelaah alternative pelaksanaan 
tindakan. Perusahaan juga menggunakan data biaya untuk 
pembuatan anggaran (budget) yang digunakan untuk 
memperkirakan bahan baku, tenaga kerja dan teknologi. 
2. Pengawasan 
Pengawasan diperlukan untuk membandingkan dan 
mengevaluasi.Apakah anggaran atau program yang di buat 
sudah dilaksanakan dengan benar sesuai dengan fungsi 
perencanaan. Tahapan ini adalah merupakan tahapan 
pemantauan terhadap pelaksanaan dari rencana yang sudah 
dibuat,baik yang berhubungan dengan pencapaian harga pokok 
standar digariskan pada anggaran (budget),tetapi juga masalah-masalah 
peyusunan terhadap anggaran. Memperbandingkan 
anggaran dan standar dengan aktual dapat di gunakan untuk
pengendalian sehingga kinerja masing-masing divisi atau 
departemen dapat dinilai. 
7 
3. Penetapan Harga 
Pertimbangan yang diperlukan dalam penetapan biaya selain 
permintaan dan penawaran adalah biaya.Oleh karena itu 
pertimbangan yang baik seorang manajemen dalam keputusan 
penetapan harga yaitu dengan memastikan pemulihan atas 
semua biaya dalam mencapai laba. 
4. Menentukan Laba 
Akutansi biaya dimulai dari proses produksi sehingga 
terbentuk output atau produk yang dihasilkan. Pada akhirnya 
produk yang dihasilkan tersebut ditunjukkan untuk dapat 
menghasilkan laba. Laba yang dihasilkan dapat ditentukan 
dengan mengumpulkan seluruh biaya yang dikeluarkan yang 
kemudian akan dibandingkan dengan biaya-biaya lain. 
Penentuan laba tersebut tidak hanya dapat digunakan untuk 
keseluruhan perusahaan saja, tetapi juga dapat digunakan untuk 
pelaporan segmen dan lini produk. 
5. Pengambilan Keputusan 
Akutansi biaya dapat digunakan untuk memilih berbagai 
macam alternative dalam pengambilan keputusa. Misalnya: 
keputusan apakah suatu perusahaan akan menghentikan atau 
meneruskan suatu segmen yang secara terus menerus mengalami 
kerugian. Membuat atau membeli suku cadang, memproses 
suatu lini produk untuk diproses lebih lanjut, perencanaan laba, 
memasuki pasar, mngembangkan suatu produk baru, membeli 
mesin baru.Berdasarkan infomasih biaya maka perusahaan dapat 
mengambil keputusan baik yang bersifat jangka pendek maupun 
jangka panjang. 
1.9 KLASIFIKASI BIAYA 
Klasifikasi biaya atau penggolongan biaya adalah suatu proses 
pengelompokan biaya secara sistematis atas keseluruhan elemen 
biaya yang ada ke dalam golongan-golongan tertentu yang lebih
ringkas untuk dapat memberikan informasi yang lebih ringkas 
dan penting. 
Klasifikasi biaya yang umumdigunakan dalah biaya dalam 
hubungan dengan : 
● Produk 
● Volume produksi 
● Departemen dan pusat biaya 
● Periode akuntansi 
● Pengambilan keputusan 
1.9.1 Biaya dalam Hubungan dengan Produk 
Biaya dalam hubungan dikelompokan menjadi biaya produksi 
dan biaya Non produksi. 
Biaya Produksi 
Biaya produksi adalah biaya yang digunakan dalam proses 
produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja 
langsung dan biaya overhead pabrik. 
1. Biaya bahan baku langsung 
8 
Biaya bahan baku langsung adalah bahan baku yang 
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari produk 
selesai dan dapat ditelusuri langsung kepada produk selesai. 
Contoh : 
● Kayu dalam pembuatan mebel 
● Kain dalam pembuatan pakaian 
● Karet dalam pembuatan ban 
2. Tenaga kerja langsung 
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang 
dugunakan dalam merubah atau mengkonversi bahan baku 
menjadi produk selesai dan tepat ditelusuri secara langsung 
kepada produk selesai. 
Contoh : 
● Upah koki kue 
● tukang serut dan potong kayu dalam pembuatan meubel 
● Operator mesin jika menggunakan mesin 
3. Biaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrik adalah biaya selain bahan baku 
langsung dan tenaga kerja langsung tetapi membantu dalam 
merubah bahan menjadi produk selesai. Biaya Overhead 
dikelo,pokkan menjadi elemen : 
a. Bahan tidak langsung (bahan pembantu atau penolong) 
Bahan tidak langsung adalah bahan yang digunakan dalam 
penyelesaian produk tetapi pemakaiannya relative lebih 
kecil dan biaya ini tidak dapat ditelusuri secara langsung 
kepada produk selesai. 
Contoh : 
● Amplas 
● pola kertas 
● Oli dan minyak pelumas 
9 
b. Tenaga kerja tidak langsung 
Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang 
membantu dalam pengolahan produk selesai, tetapi dapat 
ditelusuri kepada produk selesai. 
Contoh : 
● Gaji satpam pabrik 
● Gaji pengawas pabrik 
● Penyimpanan dokumen pabrik 
● dll 
c. Biaya tidak langsung lainnya 
Biaya tidak langsung lainnya adalah biaya selain bahan 
tidak langsung dan tenaga kerja tidak langsung tang 
membantu dalam pengolahan produk selesai, tetapi tidak 
dapat ditelusuri kepada produk selesai. 
Contoh : 
● Pajak bumi dan bangunan pabrik 
● Listrik pabrik 
● Air dan telepon pabrik 
● Penyusutan pabrik 
● Gaji akuntansi pabrik 
● dll 
Dua dari tiga unsure utama biaya produksi dapat digolongkan 
secara terminology biaya sebagai berikut : 
1. Biaya Utama
10 
Biaya uatama adalah gabungan antara biaya bahan baku 
langsung dan tenaga kerja langsung. 
2. Biaya Konversi 
Biaya Konversi adalah biaya yang digunakan untuk merubah 
bahan baku langsung menjadi produk selesai. 
Biaya Non Produksi 
Biaya Non Produksi adalah biaya yang tidak berhubungan 
dengan proses produksi. Biaya non produksi ini disebut dengan 
biaya komersial atau biaya operasi. 
Biaya ini dapat dikelompokan menjadi elemen : 
1. Beban Pemasaran 
Beban pemasaran atau biaya penjualan adalah biaya yang 
dikeluarkan apanila produk selesai dan siap dipasarkan 
ketangan konsumen. 
Contoh : 
● Beban iklan 
● Promosi 
● Komisi penjualan 
● Hiburan 
● dll. 
2. Beban administrasi 
Beban administrasi adalah biaya yang dikeluarkan dalam 
hubungan dengan kegiatan penentu kebijakan, pengarahan, 
pengawasan kegiatan perusahaan secara keseluruhan agar dapat 
berjalan dengan efektif dan efisien. 
Contoh : 
● Gaji administrasi kantor 
● Sewa kantor 
● Penyusutan kantor 
● dll. 
3. Beban keuangan 
Beban keuangan adalah biaya yang muncul dalam 
melaksanakan fungsi-fungsi keuangan. 
Contoh : ● Beban Bunga
11 
1.9.2 Biaya dalam Hubungan dengan Volume Produksi 
Biaya dalam hubungan dengan volume atau prilaku 
biaya dapat dikelompokkan menjadi elemen : 
1. Biaya Variabel 
Biaya variable adalah biaya yang berubah sebanding 
dengan perubahan volume produksi dalam rentang relevan, 
tetapi secara per-unit tetap. 
Contoh : 
● Perlengkapan 
● Bahan bakar 
● Peralatan kecil 
● Royalty 
● Upah lembur 
● dll. 
2. Biaya Tetap 
Biaya tetap adalah biaya yang secara totalitas bersifat tetap 
dalam rentang relevan tertentu,tetapi secara per-umit berubah. 
Contoh : 
● Sewa 
● Pajak property 
● Gaji eksekutif produksi 
● dll. 
3. Biaya Resmi 
Biaya resmi adalah biaya di dalamnya mengandung unsure 
tetap dan mengandung unsure variable. Biaya resmi ini 
dikelompokkan dalam dua elemen biaya yaitu : 
a. Biaya semivariabel
12 
Adalah biaya di dalamnya mengandung unsure tetap dan 
memperlihatkan karakter dan variable. 
b. Biaya semitetap 
Biaya semi tetap adalah biaya yang berubah volume secara 
bertahap. 
1.9.3 Biaya dalam Hubungan dengan Departemen Produksi 
Perusahaan pabrik dapat dikelompokkan menjadi 
segmen-segmen dengan berbagai nama seperti : departemen, 
kelompok biaya,pusat biaya,unit kerja dapat digunakan dalam 
mengelompokkan biaya menjadi biaya langsung departemen dan 
biaya tidak langsung departemen. 
1. Biaya Langsung departemen 
Biaya lansung departemenadalah biaya yang dapat 
ditelusuri secara langsung ke departemen bersangkutan. 
Contoh : 
● Gaji mandor pabrik yang digunakan oleh departemen 
bersangkutan merupakan biaya langsung bagi departemen. 
2. Biaya tidak langsung departemen 
Biaya tidak langsung departemen adalah biaya yang tidak 
dapat ditelusuri secara langsung ke departemen bersangkutan. 
Contoh : 
● Biaya penyusutan dan biaya asuransi merupakan biaya yang 
memanfaatkan digunakan secara bersama oleh masing-masing 
departemen, oleh karena itu biaya tersebut merupakan biaya 
tidak langsung departemen. 
1.9.4 Biaya dalam Hubungan dengan Periode Waktu 
Dalam hubunganya dengan periode waktu dapat dikelompokkan 
menjadi biaya pengeluaran model dan biaya pengeluaran 
pendapatan.
13 
1. Biaya Pengeluaran Modal 
adalah biaya yang dikeluarkan untuk memberikan manfaat 
di masa depan dan dalam jangka waktu yang panjang dan 
dilaporkan sebagai aktiva. 
Contoh : 
● Pembelian mesin dan peralatan 
2. Biaya Pengeluaran Pendapatan 
Adalah biaya yang memberikan manfaat untuk periode 
sekarang dan dilaporkan sebagai beban. 
Contoh : 
● Mesin atau peralatan dibeli apabila dikonsumsi akan 
kehilangan kegunaan dan akan menimbulkan apa yang 
disebut dengan penyusuta. 
1.9.5 Biaya dalam Hubungan dengan Pengambilan 
Keputusan 
Biaya dalam rangka pengambilan keputusan dapat 
dikelompokkan menjadi biaya relevan dan biaya tidak relevan. 
1. Biaya Relevan 
Biaya relevan adalah biaya masa dating yang berbeda 
dalam beberapa alternative yang berbeda. 
Biaya relevan terdiri dari : 
a. Biaya diferensial 
Biaya diferensial adalah selisih biaya atau biaya yang 
berbeda dalam beberapa alternative pilihan.Biaya 
diferensial disebut juga dengan biaya marginal atau 
biaya incremental. 
b. Biaya kesempatan 
Biaya kesempatan adalah kesempatan yang 
dikorbankan dalam memilih suatau alternative. 
c. Biaya tersamar
14 
Biaya tersamar adalah biaya yang tidak kelihatan 
dalam catatan akuntansi tetapi mempengaruhi dalam 
pengambilan keputusan. 
d. Biaya Nyata 
Biaya nyata adalah biaya yang benar-benar dikeluarkan 
akibat memilih suatu alternative. 
e. Biaya yang dapat dilacak 
Biaya dapat dilacak adalah biaya yang dapat dilacak 
kepada produk selesai. 
2. Biaya tidak relevan 
Biaya tidak relevan adalah biaya yang dikeluarkan tetapi 
tidak mempengaruhi keputusan apaun. Biaya relevan di 
kelompokkan menjadi elemen : 
a. Biaya masa lalu 
Biaya masa lalu atau biaya histori adalah biaya yang 
sudah dikeluarkan tetapi tidak mempengaruhi keputusan 
apapun. 
Contoh : 
● Pembelian mesin 
b. Biaya terbenam 
Biaya terbenam adalah biaya yang tidak dapat kembali 
Contoh: 
● Kelebihan nilai buku atas nilai sisa, supervisor pabrik 
dan penyusutan bangunan.
15 
BAB II 
METODE HARGA POKOK PESANAN-FULL COSTING 
2.1. SIKLUS AKUNTANSI BIAYA DALAM 
PERUSAHAAN MANUFAKTUR 
Siklus akuntansi biaya dalam suatu perusahaan sangat 
dipengaruhi oleh siklus kegiatan usaha tersebut.Dalam 
perusahaan tersebut, siklus akuntansi biaya dimulai dengan 
pencatatan harga pokok barang dagangan yang dibeli dan 
berakhir dengan penyajian harga pokok barang dagangan yang 
dijual. 
Siklus kegiatan perusahaan manufaktur dimulai dengan 
pengolahan bahan baku di bagaian produksi dan berakhir dengan 
penyerahan produk jadi ke bagian gudang. Akuntansi biaya 
dalam perusahaan manufaktur bertujuan untuk menyajikan 
informasi harga pokok produksi per satuan produk jadi yang 
diserahkan ke bagian gudang. 
Siklus Pembuatan produk
16 
Pembelian dan 
penyimpanan bahan 
baku 
Pengolahan bahan 
baku menjadi 
produk jadi 
Penyimpanan 
produk jadi dalam 
gudang 
Siklus akuntansi biaya dapat pula digambarkan melalui 
hubungan rekening-rekening buku besar. 
2.2. KARAKTERISTIK METODE HARGA POKOK 
PESANAN 
Pengumpulan biaya produksi dalam suatu perusahaan 
dipengaruhi oleh karakteristik kegiatan produksi tersebut.Oleh 
karena itu sebelum dibahas metode harga pokok pesanan, perlu 
diuraikan lebih dulu karakteristik kegaiatan usaha perusahaan 
yang peroduksinya berdasarkan pesanan yang berpengaruh 
terhadap metode pengumpulan biaya produksi. 
2.2.1. Karakteristik Usaha Perusahaan yang Produksinya 
Berdasarkan Pesanan 
Perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan 
mengolah bahan baku menjadi produk jadi berdasarkan pesanan 
dari luar atau dari dalam perusahaan. Karakteristik usaha 
perusahaan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Proses pengolahan produk terjadi secara terputus-putus. 
Jika pesanan yang satu selesai dikerjakan, proses 
produksi dihentikan, dan mulai dengan pesanan 
berikutnya. 
2. Produk dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang 
ditentukan oleh pemesan. Dengan demikian pesanan 
yang satu dapat berbeda dengan pesanan lain. 
3. Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan bukan 
17 
untuk memenuhi persediaan digudang. 
2.2.2. Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan 
Metode pengumpulan biaya produksi dengan metode 
harga pokok pesanan yang digunakan dalam perusahaan yang 
produksinya berdasarkan pesanan memiliki karakteristik sebagai 
berikut : 
1. Perusahaan memproduksi berbagai macam produk 
sesuai dengan spesifikasi pemesan dan setiap jenis 
produk perlu dihitung harga pokok produksinya secara 
individual. 
2. Biaya produksi harus golongkan berdasarkan 
hubungannya dengan produk menjadi dua kelompok 
berikut ini : biaya produksi langsung dan biaya produksi 
tidak langsung. 
3. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku 
dan biaya tenaga kerja langsung. 
4. Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga 
pokok produksi pesanan tertentu berdasarkan biaya yang 
sesungguhnya. 
5. Harga pokok produksi per unit dihitung pada saat 
pesanan selesai diproduksi dengan cara membagi jumlah 
biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan tersebut. 
2.3. MAANFAAT INFORMASI HARGA POKOK 
PRODUKSI PER PESANAN 
Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan 
pesanan, informasi harga pokok produksi per pesanan 
bermanfaat bagi manajemen untuk :
18 
1. Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada 
pemesan. 
2. Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan 
pesanan. 
3. Memantau ralisasi biaya produksi. 
4. Menghitung laba atau rugi tiap pesanan. 
5. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan 
produk dalam proses yang disajikan dalam neraca. 
2.4. REKENING KONTROL DAN REKENING 
PEMBANTU 
Akuntansi biaya menggunakan banyak rekening 
pembantu untuk merinci biaya-biaya produksi. Rekening-rekening 
pembantu ini dikontrol ketelitiannya dengan 
menggunakan rekening control di dalam buku besar. Karena 
transaksi terjadinya biaya yang dicatat dalam buku besar 
bersumber dari jurnal, maka dalam melaksanakan identifikasi 
transaksi yang terjadi, harus ditunjuk mana rekening yang harus 
didebit dan dikredit dalam buku besar. 
2.4.1. Kartu Harga Pokok (job Order Cost Sheet) 
Kartu harga pokok merupakan catatan yang penting 
dalam metode harga pokok pesanan.Kartu harga pokok ini 
berfungsi sebagai rekening pembantu, yang digunakanuntuk 
mengumpulkan biaya produksi tiap pesanan produk.Biaya 
produksi langsug dicatat dalam kartu harga pokok pesanan yang 
bersangkutan secara langsung. 
2.5. METODE HARGA POKOK PESANAN 
Pembahasan metode harga pokok produksi akan diawali 
dengan uraian prosedur pencatatan biaya tenaga kerja langsung, 
biaya overhead pabrik dan pencatatan harga pokok produk jadi 
yang ditransfer dari bagian produksi ke bagian gudang. Berikut 
ini adalah kegiatan produksi dan kegiatan lain untuk memenuhi 
pesanan. 
1. Pembelian bahan baku dan bahan penolong. 
2. Pemakaian bahan baku dan penolong dalam produksi. 
3. Pencatatan biaya kerja.
19 
4. Pencatatan biaya overhead pabrik. 
5. Pencatatan harga pokok produk jadi. 
6. Pencatatan harga pokok produk dalam proses. 
7. Pencatatan harga pokok produk yang dijual. 
8. Pencatatan pendapatan penjualan produk. 
SOAL DAN LATIHAN 
1. Siklus akuntansi biaya mengikuti siklus kegiatan 
perusahaan. Jelaskan siklus kegiatan usaha perusahaan 
dagang dan jelaskan siklus kegiatan akuntansi biayanya! 
2. Siklus akuntansi biaya mengikuti siklus kegiatan 
perusahaan. Jelaskan siklus kegiatan usaha perusahaan 
jasa dan jelaskan siklus kegiatan akuntansi biayanya! 
3. Siklus akuntansi biaya mengikuti siklus kegiatan 
perusahaan. Jelaskan siklus kegiatan usaha perusahaan 
manufaktur dan jelaskan siklus kegiatan akuntansi 
biayanya! 
4. Gambarkan hubungan antara siklus kegiatan perusahaan 
manufaktur dengan siklus akuntansi biayanya! 
5. Gambarkan siklus akuntansi biaya dengan menggunakan 
hubungan rekening-rekening buku besar! 
6. Sebutkan karakteristik usaha perusahaan yang 
produksinya berdasarkan pesanan! 
7. Sebutkan karakteristik metode harga pokok pesanan! 
8. Jelaskan perbedaan antara rekening control dengan 
rekening pembantu! 
9. Gambarkan hubungan antara rekening control dengan 
rekening pembantu! 
10. Jelaskan fungsi kartu harga pokok dan berikan contoh 
gambar formulirnya! 
11. Berdasarkan dokumen pembukuan apa, harga pokok 
bahan baku yang dipakai untuk memproduksi pesanan 
tertentu dicatat dalam perusahaan yang produksinya 
berdasarkan pesanan? 
12. Jika suatu perusahaan mebel menerima pesanan untuk 
memproduksi satu set meja makan dan perusahaan 
tersebut menggunakan bahan penolong sebesar Rp
Jenis biaya Dep. A Dep. B 
Biaya bahan baku Rp. 150.000 
Biaya tenaga kerja langsung 500.000 Rp. 675.000 
Biaya overhead pabrik Rp.5000 per 
Jam mesin 200 400 
20 
120.000 untuk pesanan tersebut buatlah jurnal untuk 
mencatat pemakaian bahan penolong tersebut. 
13. Menurut daftar gaji dan upah yang dibuat oleh bagian 
personalia, biaya tenaga kerja yang harus dibayar oleh 
suatu perusahaan terdiri dari unsure berikut ini: 
Upah langsung karyawan pabrik Rp. 200.000 
Upah tidak langsung karyawan pabrik Rp. 900.000 
Gaji karyawan administrasi dan umum Rp. 2000.000 
Gaji karyawan pemasaran Rp. 1500.000 
Atas dasar data tersebut buatlah jurnal untuk mencatat 
utang gaji dan upah, distribusi gaji dan upah serta 
pembayaran gaji dan upah. 
14. Suatu perusahaan yang produksinya berdasarkan 
pesanan mengolah produknya melalui dua departemen 
produksi: A dan B. Berikut ini adalah transaksi biaya 
produksi perusahaan tersebut untuk mengolah pesanan 
no B-109 dalam bulan januari 19X1: 
Jam mesin 200% biaya 
Tenaga kerja 
Langsung 
Pada akhir bulan Januari tersebut, pesanan B-109 telah 
selesai dikerjakan dan diserahkan kepada pemesan 
dengan harga jual Rp. 5.000.000 
Atas dasar data tersebut di atas, buatlah jurnal untuk 
mencatat transaksi :
21 
a. Terjadinya biaya produksi untuk mengolah 
pesanan B-109 tersebut. 
b. Harga pokok produk jadi. 
c. Penjualan pesanan B-109. 
15. PT.X yang berproduksi berdasarkan pesanan, 
menghitung tariff biaya overhead pabriknya sebesar Rp. 
1500 per jam mesin. Dalam suatu bulan perusahaan 
tersebut memproduksi 3 pesanan dengan waktu 
pengerjaan sebagai berikut. 
Pesanan # 250 200 jam mesin 
Pesanan # 251 150 jam mesin 
Pesanan #252 400 jam mesin 
Dalam bulan tersebut jumlah biaya overhead pabrik 
yang sesungguhnya terjadi adalah sebagai berikut : 
Biaya tenaga kerja tidak lansung pabrikRp.370.000 
Biaya bahan penolong Rp.350.000 
Biaya depresiasi gedung pabrik Rp 200.000 
Biaya depresiasi mesin Rp 150.000 
Jumlah Rp. 1.070.000 
Atas dasar data tersebut : 
a. Buatlah jurnal untuk mencatat : 
- Pembebanan biaya overhead pabrik kepada 
produk 
- Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya 
terjadi. 
- Penutupan rekening Biaya overhead pabrik 
yang dibebankan. 
b. Hitunglah pembebanan lebih atau kurang biaya 
overhead pabrik. 
SOAL PILIHAN GANDA 
1. Manakah diantara siklus kegiatan ini yang merupakan siklus 
kegiatan usaha perusahaan dagang?
22 
a) Pembelian barang dagangan dan tanpa melalui 
pengolahan lebih lanjut diakhiri dengan penjualan 
kembali barang dagangan tersbut. 
b) Persiapan penyerahan jasa berakhir dengan penyerahan 
jasa kepada pemakainya. 
c) Pengolahan bahan baku di bagian produksi dan berakhir 
dengan penyerahan produk jadi ke bagian gudang. 
d) Pencatatan harga pokok bahan baku yang dimasukkan 
dalam proses produksi, dilanjutkan dengan pencatatan 
biaya tenaga kerja langsung dan overhead pabrik yang 
dikonsumsi untuk produksi serta berakhir dengan 
disajikannya harga pokok produk jadi yang diserahkan 
oleh bagian produksi di bagian gudang. 
2. Manakah di antara siklus kegiatan ini yang merupakan siklus 
kegiatan usaha perusahaan manufaktur? 
a) Pembelian barang dagangan dan tanpa melalui 
pengolahan lebih lanjut, diakhiri dengan penjualan 
kembali barang dagangan tersebut. 
b) Persiapan penyerahan jasa dan berakhir dengan 
penyerahan jasa kepada pemakainya. 
c) Pencatatan biaya persiapan penyerahan jasa dan 
berakhir dengan disajikannya harga pokok jasa yang 
diserahkan. 
d) Pengolahan bahan baku di bagian produksi dan berakhir 
dengan penyerahan produk jadi ke bagian gudang. 
3. Manakah diantara siklus berikut ini yang merupakan siklus 
akuntansi biaya suatu perusahaan manufaktur? 
a) Pembelian barang dagangan dan tanpa melalui pengolahan 
lebih lanjut diakhiri dengan penjualan kembali barang 
dagangan tersebut. 
b) Pencatatan harga pokok barang dagangan yang dibeli 
dan berakhir dengan penyajian harga pokok barang 
dagangan yang dijual. 
c) Pengolahan bahan baku di bagian produksi dan berakhir 
dengan penyerahan produk jadi ke bagian gudang.
d) Persiapan penyerahan jasa dan berakhir dengan 
23 
penyerahan jasa kepada pemakainya. 
4. Manakah diantara siklus berikut ini yang merupakan siklus 
akuntansi biaya suatu perusahaan manufaktur? 
a) Pencatatan harga pokok bahan baku yang dimasukkan 
dalam proses produksi, dilanjutkan dengan pencatatan 
biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik 
yang dikonsumsi untuk produksi serta berakhir dengan 
disajikannya harga pokok produk jadi yang diserahkan 
oleh bagian produksi ke bagian gudang. 
b) Pembelian barang dagangan dan tanpa melalui 
pengolahn lebih lanjut diakhiri dengan penjualan 
kembali barang dagangan tersebut. 
c) Persiapan penyerahan jasa dan berakhir dengan 
penyerahan jasa kepada pemakainya. 
d) Pengolahan bahan baku di bagian produksi dan berakhir 
dengan penyerahan produk jadi ke bagian gudang. 
5. Rekening manakah yang digunakan untuk mencatat harga 
pokok produk jadi yang ditransfer dari bagian produksi ke 
bagian gudang(debit) dan harga pokok produk yang dijual 
(kredit)? 
a) Gaji dan Upah. 
b) Biaya overhead Pabrik. 
c) Persediaan Bahan Baku. 
d) Persediaan Produk jadi. 
6. Rekening manakah yang diguanakan untuk mencatat biaya 
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead 
pabrik (debit) dan harga pokok produk jadi yang ditransfer 
ke bagian gudang (kredit)? 
a) Barang Dalam Proses. 
b) Biaya Overhead Pabrik. 
c) Gaji dan Upah. 
d) Persediaan Produk Jadi.
7. Rekening manakah yang digunakan untuk mencatat biaya 
24 
overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi (debit) dan yang 
dibebankan kepada produk berdasarkan tarif (kredit)? 
a) Barang Dalam Proses. 
b) Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya. 
c) Gaji dan Upah. 
d) Persediaan Produk Jadi. 
8. Rekening manakah yang digunakan untuk mencatat utang 
gaji dan upah (debit) dan upah langsung yang digunakan 
untuk mengolah produk (kredit)? 
a) Barang Dalam Proses. 
b) Biaya Overhead Pabrik. 
c) Gaji dan Upah. 
d) Persediaan Produk Jadi. 
9. Rekening manakah yang digunakan untuk mencatat harga 
pokok bahan baku yang dibeli (debit) dan harga pokok 
bahan baku yang dipakai dalam produksi (kredit)? 
a) Persedian Bahan Baku. 
b) Biaya Overhead Pabrik. 
c) Gaji dan Upah. 
d) Barang Dalam Proses. 
10.Manakah di antra siklus berikut ini yang merupakan siklus 
akuntansi biaya suatu perusahaan jasa? 
a) Pencatatan harga pokok bahan baku yang dimasukkan 
dalam proses produksi dilanjutkan dengan pencatatan 
biaya tenaga kerja lansung dan biaya overhead pabrik 
yang dikonsumsi untuk produksi serta berakhir dengan 
disajikannya harga pokok produk jadi yang diserahkan 
oleh bagian produksi ke bagian gudang. 
b) Pembelian barang dagangan dan tanpa melalui 
pengolahan lebih lanjut diakhiri dengan penjualan 
kembali barang dagangan tersebut. 
c) Persiapan penyerahan jasa dan berakhir dengan 
penyerahan jasa kepada pemakainya.
d) Pencatatan biaya persiapan penyerahan jasa dan 
berakhir dengan disajikannya harga pokok jasa yang 
diserahkan. 
25
26 
BAB III 
SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA 
Hal mendasar yang perlu diketahui dalam mempelajari 
Akuntansi Biaya selain konsep biaya yaitu mengenai sistem 
biaya dalam mengalokasikan dan membebankan biaya kepada 
produk atau pesanan atau jasa, bagaimana cara perhitungan 
harga pokok suatu produk, metode penentuan harga pokok, 
metode mengumpulkan biaya atau akumulasi biaya suatu 
produk, siklus akuntansi biaya dan bagaimana laporan hasil 
biaya pada perusahaan pabrikasi atau perusahaan manufaktur. 
3.1. SISTEM BIAYA 
Sistem Biaya adalah organisasi dari formulir, catatan 
dan laporan yang terkoordinasi yang bertujuan untuk 
melaksanakan kegiatan dan merupakan informasi biaya bagi 
manajemen. 
Dalam Akuntansi biaya sistem yang dapat digunakan 
untuk mengalokasikan dan membebankan biaya ke unit produksi 
dapat dikelompokkan menjadi dua sistem yaitu: 
1. Sistem Biaya Sesungguhnya (Historis) 
2. Sistem Biaya Ditentukan di muka (Biaya Standar) 
3.1.1 Sistem Biaya Sesungguhnya 
Sistim biaya sesungguhnya atau sistem biaya aktual 
adalah suatu sistem dalam pembebanan harga pokok produk atau 
pesanan atau jasa pada saat biaya tesebut sudah terjadi atau 
biaya yang sesungguhnya dinikmati. Penyajian hasil baru akan 
dilakukan apabila semua operasi sudah aelcsai pada periode 
akuntansi yang bersangkutan. 
3.1.2 Sistem Biaya Ditentukan Di muka 
Sistem biaya ditentukan dimuka adalah suatu sistem 
dalam pembebanan harga pokok kepada produk atau pesanan 
atau jasa dihasilkan sebesar harga pokok yang ditentukan
dimuka sebelum suatu produk atau jasa dikerjakan.Pada akhir 
periode Akuntansi kedua sistem biaya ini dicatat dan kemudian 
dibandingkan sehingga terlihat adanya varians antara biaya yang 
sesungguhnya terjadi dengan biaya yang ditentukan dimuka. 
Varians tersebut yang timbul adalah varians lebih (over applied) 
dan varians kurang (tinder applied). 
27 
3.2. PENENTUAN HARGA POKOK 
Penentuan harga pokok adalah bagaimana 
memperhitungkan biaya kepada suatu produk atau pesanan atau 
jasa, yang dapat dilakukan dengan cara memasukkan seluruh 
biaya produksi atau hanya memasukkan unsur biaya produksi 
variabel saja. Dalam penentuan harga pokok tersebut dapat 
digunakan dua cara yaitu: 
1. Metode Kalkulasi Biaya Penuh (Full Costing) . 
2. Metode Kalkulasi Biaya Variabel (Variabel Costing) 
3.2.1 Kalkulasi Biaya Penuh 
Kalkulasi biaya penuh adalah suatu metode dalam 
penentuan harga pokok suatu produk dengan memperhitungkan 
semua biaya produksi, seperti biaya bahan baku langsung, 
tenaga kerja langsung, biaya overhead variabel dan biaya 
overhead tetap. 
3.2.2 Kalkulasi Biaya Variabel 
Kalkulasi biaya variabel adalah suatu metode dalam 
penentuan harga pokok suatu produk, hanya memperhitungkan 
biaya produksi yang bersifat, variabel saja. Dalam metode ini 
biaya overhead tetap tidak diperhitungkan sebagai biaya 
produksi tetapi biaya overhead tetap akan diperhitungkan 
sebagai biaya periode yang akan dibebankan dalam laporan 
laba-rugi tahun berjalan. 
3.3 AKUMULASI BIAYA 
Akumulasi biaya adalah suatu cara untuk mengetahui 
berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk suatu produk dan 
jasa atau menyangkut suatu hal. Ada beberapa metode yang
dapat digunakan dalam akumulasi biaya, tetapi yang lazim 
digunakan adalah dua metode sebagai berikut: 
28 
a. Metode Akumulasi Biaya Pesanan 
b. Metode Akumulasi Biaya Proses 
3.3.1 Akumulasi Biaya Pesanan 
Akumulasi biaya pesanan adalah suatu metode yang 
digunakan dalam pengumpulan harga pokok suatu produk 
dimana biaya dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak 
atau jasa secara terpisah, dan setiap pesanan atau kontrak dapat 
dipisah sesuai identitasnya. Akumulasi biaya pesanan ini dapat 
diterapkan pada perusahaan yang menggunakan proses produksi 
secara terputus-putus seperti; pekerjaan kontruksi, bengkel, 
percetakan, catering makanan, meubel dan lain sebagainya. 
3.3.2 Akumulasi Biaya Proses 
Akumulasi biaya proses adalah suatu metode dalam 
pengumpulan harga pokok produk dengan mengumpulkan biaya 
untuk setiap satuan waktu tertentu. Akumulasi biaya proses ini 
dapat diterapkan pada perusahaan menggunakan proses produksi 
terus menerus, seperti; perusahaan perakitan mobil, obat-obatan, 
perusahaan penerbangan, rumah sakit dan lain sebagainya. 
Sistem biaya sesungguhnya dan sistem biaya ditentukan 
di muka dapat digunakan dalam pengumpulan biaya pesanan 
dan pengumpulan biaya proses. 
3.4 PROSES PRODUKSI 
Proses Produksi adalah proses pengolahan input menjadi 
output. Input yang dimaksud adalah bahan baku langsung, 
tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang diproses 
menjadi produk selesai. 
Dalam perusahaan pabrikasi proses produksi dapat 
dilakukan melalui dua cara: 
1. Satu Tahapan Proses Produksi 
2. Beberapa Tahapan Proses Produksi 
3.5 ALIRAN BIAYA DALAM PERUSAHAAN PABRIKASI
Siklus akuntansi biaya tidak jauh berbeda dengan siklus 
akuntansi keuangan, hanya saja pada siklus akuntansi biaya 
berhubungan dengan proses produksi yang terjadi yang dimulai 
dari awal sampai berakhirnya suatu proses produksi tersebut. 
Semua aliran biaya yang terjadi diperhitungkan tanpa 
memperhatikan adanya perilaku biaya yang bersifat tetap dan 
variabel.Perhitungan biaya diasumsikan dengan menggunakan 
metode kalkulasi biaya penuh.Aliran biaya tersebut dapat dilihat 
pada Gambar 3.3. 
29
30 
Aliran biaya proses pabrikasi diawali dengan pembelian 
bahan baku yang kemudian disimpan dalam bentuk persediaan. 
Persediaan bahan baku diminta untuk dimasukkan dalam proses 
produksi akan membentuk Produk dalam proses ditambah 
dengan pemakaian tenaga kerja langsung dan biaya overhead 
pabrik. Barang dalam proses dimasukkan ke dalam proses 
produksi akan membentuk harga pokok produk jadi atau produk 
selesai. 
Selanjutnya produk jadi yang belum terjual akan 
membentuk persediaan produk jadi, sedangkan yang sudah 
terjual akan membentuk harga pokok penjualan. 
3.6 SlKLUS AKUNTANSI BIAYA 
Siklus Akuntansi Biaya dimulai: 
1. Penentuan harga pokok yang dibeli dan harga pokok 
bahan yang dipakai dalam produksi 
2. Penentuan biaya tenaga kerja langsung 
3. Penentuan biaya overhead pabrik 
4. Kemudian dari ketiga biaya tersebut dapat digunakan 
untuk menentukan biaya produksi yang selanjutnya 
dapat menentukan harga pokok produk selesai. 
3.6.1 Siklus Pembuatan Produk dan Siklus Akuntansi Biaya
Siklus pembuatan produk dimulai dengan pembelian dan 
penyimpanan bahan baku yang kemudian dimasukkan ke dalam 
proses menjadi produk dalam proses. Produk dalam proses 
dimasukkan lagi untuk diolah dan diproses menjadi produk 
selesai. Produk selesai tersebut kemudian disimpan digudang 
sebelum dijual atau dipasarkan ke tangan konsumen. Produk 
selesai yang belum terjual akan menjadi persediaan produk 
selesai. 
Siklus akuntansi biaya dimulai dari pembelian bahan 
dan penentuan harga pokok bahan yang dibeli, kemudian 
dihitung berapa harga pokok bahan yang digunakan. Selanjutnya 
bahan yang digunakan bersama tenaga kerja langsung dan biaya 
overhead pabrik dikumpulkan akan membentuk biaya produksi. 
Biaya produksi yang digunakan dalam periode waktu tersebut 
akan membentuk harga pokok produksi. Harga pokok produksi 
akan sama dengan biaya produksi apabila tidak ada persediaan 
produk dalam proses. Setelah biaya produksi dikumpulkan 
dihitung harga pokok produksi dan berikutnya ditentukan harga 
pokok produk selesai. 
31
32 
Gambar 3.4 Siklus Pembuatan Produk dan Siklus 
Akuntansi Biaya 
3.6.2 Siklus Akuntansi Biaya dalam Rekening 
Dalam aliran biaya pabrikasi tersebut dapat dilihat 
bahwa akun buku besar untuk biaya pabrikasi yang digunakan 
adalah akun bahan baku, beban gaji dan akun pengendali 
overhead, produk dalam proses, produk selesai dan harga pokok 
penjualan. 
Tahapan siklus akuntansi melalui akun bentuk T dapat 
dijelaskan sebagai berikut: 
1. Membuka rekening perkiraan persediaan bahan baku, 
beban gaji (untuk mencatat tenaga kerja langsung) dan 
BOP pengendali disebclah debit. 
2. Bahan baku, tenaga kerja langsung dan BOP 
dimasukkan ke dalam proses dan dipindahkan ke 
sebelah kredit kemudian membuka rekening produk 
dalam proses yang diletakkan disebelah debit. 
3. Produk dalam proses diproses dan dipindahkan ke 
sebelah kredit dan kemudian membuka rekening 
perkiraan produks selesai yang diletakkan disebelah 
debit. 
4. Produk selesai dijual akan membentuk harga pokok 
penjualan, sehingga produk selesai berpindah 
kesebelah kredit dan mendebitkan rekening harga 
pokok penjualan.
Gambar 3.5 Siklus Akuntansi Biaya Dalam 
33 
Rekening 
3.7 DASAR JURNAL PADA SIKLUS AKUNTANSI BIAYA 
Dasar jurnal pada siklus akuntansi biaya dapat 
dijelaskan sebagai berikut: 
1. Jurnal Bahan Baku Langsung dan Bahan Penolong 
a. Pencatatan pembelian bahan baku 
Bahan baku xxx 
Hutang xxx 
(Jurnal untuk mrncatat pembelian bahan baku secara 
kredit). 
Bahan baku xxx 
Kas xxx 
(Jurnal untuk mencatat pembelian bahan baku secara 
tunai). 
b. Pencatatan pembelian bahan penolong 
Bahan pcnolong xxx 
Hutang xxx 
(Jurnal untuk mencatat pembelian bahan penolong 
secara kredit ) 
Bahan penolong xxx 
Kas xxx 
(Jurnal untuk mencatat pembelian bahan penolong 
secara tunai).
34 
c. Jurnal Gabungan 
Bahan xxx 
Hutang xxx 
(Jurnal untuk mencatat bahan baku dan bahan penolong 
secara kredit). 
Bahan xxx 
Kas xxx 
(Juranl untuk mencatat bahan baku dan bahan penolong 
secara tunai): 
d. Jurnal Pemakaian Bahan Baku 
Produk dalam proses bahan baku xxx 
Persediaan Bahan baku xxx 
(Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan baku) 
e. Jurnal Pemakaian Bahan Penolong 
BOP Pengendali xxx 
Bahan penolong xxx 
(Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan penolong). 
2. Jurnal Tenaga Kerja Langsung 
a. Jurnal Pencatatan Tenaga Kerja Terutang oleh 
Perusahaan 
Beban gaji dan upah xxx 
Gaji dan Upah terutang xxx 
(Jurnal untuk mencatat gaji dan upah yang belum 
dibayar oleh perusahaan atau gaji yang masih tertuang). 
b. Pencatatan Distribusi Biaya Tenaga Kerja 
PDP - TKL xxx 
BOP pengendali xxx 
Beban pemasaran xxx 
Beban Adm xxx 
Beban gaji dan upah xxx 
(Jurnal untuk mencatat pemakaian tenaga kerja langsung 
dan biaya overhead pabrik sesungguhnya dan biaya 
lain). 
3. Jurnal Biaya Overhead Pabrik 
a. Pencatatan pemakaian BOP 
PDP - BOP xxx
Bahan penolong xxx 
Tenaga kerja tidak langsung xxx 
Biaya penyusutan xxx 
BOP lain-lain xxx 
(Jurnal untuk mencatat pemakaian biaya overhead 
pabrik). 
35 
b. Jurnal Biaya Overhead Sesungguhnya 
BOP Pengendali xxx 
Akumulasi penyusutan mesin xxx 
Asuransi biaya dimuka xxx 
Kas xxx 
c. Jurnal Menutup BOP dibebankan ke rekening BOP 
Sesungguhnya 
BOP dibebankan xxx 
BOP Pengendali xxx 
4. Jurnal Harga Pokok Produk Selesai 
Produk selesai xxx 
PDP - BBL xxx 
PDP - TKL xxx 
PDP-BOP xxx 
(Jurnal untuk mencatat harga pokok produk selesai yang 
dipindahkan ke gudang). 
5. Jurnal Harga Pokok Produk Dalam Proses 
Persediaan PDP XXX 
PDP - BBL XXX 
PDP - TKL XXX 
PDP - BOY XXX 
(Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk 
dalam proses). 
6. Jurnal Harga Pokok Penjualan 
Harga Pokok Penjualan XXX 
Produk selesai XXX 
(Jurnal untuk mencatat produk selesai yang terjual). 
7. Jurnal Penjualan 
a. Pencatatan Penjualan Tunai 
Kas XXX
36 
Penjualan XXX 
(Mencatat penjualan produk selesai secara tunai). 
b. Pencatatan Penjualan Kredit 
Piutang XXX 
Penjualan XXX 
(Jurnal untuk mencatat penjualan produk selesai secara 
kredit). 
Catatan: 
PDP = produk dalam proses TKL = tenaga kerja langsung 
BBL = bahan baku langsung BOP = biaya overhead pabrik 
Contoh 3.1. 
PT. Kreatif Ananda pada tahun 2006 mengeluarkan 
biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp. 100.000. Saldo 
perkiraan perusahaan awal dan akhir sebagai berikut: 
Keterangan Awal Akhir 
Bahan baku Rp. 34.000 Rp. 48.000 
Produk Dalam Proses Rp. 24.000 Rp. 28.000 
Produk Jadi Rp. 56.000 Rp. 90.000 
HPP - Rp. 280.000 
BOP . - Rp. 50.000 
Diminta: Buatlah arus biaya dan jurnal yang diperlukan.
37 
Penyelesaian : 
1. Arus biaya pabrikan 
Catatan: 
Pembelian Rp. 182.000 
Pemakaian bahan baku Rp. 168.000 
Harga pokok produksi Rp. 314.000 
2. Jurnal yang diperlukan 
a. Jurnal Pembebanan Biaya 
PDP - Bahan Rp. 168.000 
PDP -Tenaga kerja Rp. 100.000 
PDP - BOP Rp. 50.000 . 
Bahan Rp. 168.000 
Beban Gaji dan Upah Rp. 100.000 
BOP Dibebankan Rp. 50.000 
(Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan, tenaga kerja 
langsung dan biaya overhead pabrik menjadi produk 
dalam proses). 
b. Jurnal persediaan Produk Selesai 
Persediaan Produk Selesai Rp. 314.000 
Persediaan Produk dalam Proses Rp. 314.000
38 
(Jurnal untuk mencatat PDP Bahan, TKL dan BOP yang 
dimasukkan ke dalam proses dan menjadi produk 
selesai). 
c. Jurnal harga pokok penjualan 
Harga pokok penjualan Rp. 280.000 
Produk selesai Rp. 280.000 
3.8 LAPORAN HASIL BIAYA 
Laporan hasil biaya atau hasil operasi akan disusun 
dalam bentuk laporan keuangan, Laporan Laba/Rugi, Laporan 
Neraca dan Laporan Arus Kas. Penyusunan Neraca dan Laporan 
Arus Kas pada prinsipnya sama seperti yang dipelajari dalam 
akuntansi keuangan perusahaan dagang maupun perusahaan 
jasa. Perbedaan yang terlihat pada neraca perusahaan dagang 
dan perusahaan pabrikasi. Perusahaan dagang hanya mempunyai 
satu persediaan yaitu persediaan barang jadi, sedangkan pada 
perusahaan pabrikasi terdapat tiga, persediaan yaitu persediaan 
bahan baku, persediaan produk dalam proses dan persediaan 
produk selesai. 
3.8.1 Persediaan Pada Perusahaan Pabrikasi 
Pada perusahaan pabrikasi seperti telah dijelaskan di 
atas terdiri dari tiga persediaan yaitu: 
1. Persediaan bahan baku 
2. Persediaan produk dalam proses 
3.Persediaan produk selesai 
Persediaan Bahan Baku 
Persediaan bahan baku adalah persediaan bahan yang 
belum dimasukkan ke dalam proses dan masih tersimpan di 
dalam gudang. 
Persediaan Produk Dalam Proses 
Persediaan produk dalam proses adalah persediaan 
bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik 
yang belum selesai dan tersimpan di dalam gudang pabrik. 
Persediaan Produk Selesai 
Persediaan produk selesai adalah produk dalam proses 
bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik
yang sudah diproses dan membentuk produk selesai belum 
terjual dan masih tersimpan digudang pabrik. 
3.8.2 Laporan Harga Pokok Produksi dan Laporan Harga 
Pokok Penjualan 
Perbedaan laporan Laba/Rugi perusahaan pabrikasi dan 
perusahaan dagang dapat dilihat dari harga pokok penjualan. 
Pada perusahaan dagang harga pokok penjualan terbentuk 
dengan menambahkan persediaan barang jadi awal dan 
mengurangkan dengan barang jadi akhir, sedangkan pada 
perusahaan pabrikasi dalam harga pokok penjualan akan 
dihitung harga pokok produksi. 
39 
Harga Pokok Produksi 
Harga Pokok Produksi adalah kumpulan biaya produksi 
yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung 
dan biaya overhead pabrik ditambah persediaan produk dalam 
proses awal dan dikurang persediaan produk dalam proses akhir. 
Harga pokok produksi terikat pada periodc waktu tertentu. 
Harga pokok produksi akan sama dengan biaya produksi apabila 
tidak ada persediaan produk dalam proses awal dan akhir. 
Harga Pokok Penjualan 
Harga pokok penjualan adalah harga pokok produk yang 
sudah terjual dalam periode waktu berjalan yang diperoleh 
dengan menambahkan harga pokok produksi dengan persediaan 
produk selesai awal dan persediaan produk selesai akhir. 
3.8.3 Susunan Laporan Harga Pokok Produksi dan 
Penjualan Serta Penyajian dalam Laporan 
Laba/Rugi 
Seperti sudah dijelaskan di atas bahwa dalam penyajian 
laporan Laba/Rugi perusahaan pabrikasi terdapat laporan harga 
pokok produksi dan harga pokok penjualan yang akan 
dibandingkan dengan penjualan sehingga membentuk laba kotor 
atau marjin kotor. Laba kotor kemudian dikurangkan dengan 
biaya operasi atau biaya periode sehingga diperoleh laba
operasi.Untuk lebih jelas dapat dilihat pada contoh 3.2 berikut 
ini. 
Contoh 3.2 
PT. Indra Jaya sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri 
mainan anak-anak. Perusahaan merencanakan akan menyusun 
laporan Laba/Rugi dan laporan Harga Pokok Produksi dan 
Penjualan secara terpisah. Berikut ini data biaya yang diperlukan 
oleh perusahaan tersebut untuk tahun 2006: 
Penjualan Rp. 150.000.000 
Pembelian bahan Rp. 35.000.000 
Ongkos angkut pembelian Rp. 600.000 
Retur dan potongan pembelian Rp. 1.800.000 
Bahan penolong Rp. 5.000.000 
Tenaga kcrja langsung Rp. 7.500.000 
Listrik pabrik Rp. 1.250.000 
Penyusutan mesin dan peralatan pabrik Rp. 1.600.000 
Pajak bumi dan bangunan pabrik Rp. 1.000.000 
Asuransi pabrik Rp. 1.200.000 
BOP lain-lain Rp. 4.100.000 
Pendapatan piutang tcp. 2.500.000 
Biaya bunga Rp. 3.000.000 
Biaya pemasaran Rp. 25.000.000 
Biaya administrasi dan umum Rp. 15.000.000 
Data persediaan awal dan akhir: 
Keterangan Awal Akhir 
Bahan Rp.2.000.000 Rp.1.500.000 
Produk dalam proses Rp. 1.450.000 Rp. 1.750.000 
Produk selesai Rp. 2.000.000 Rp. 1.250.000 
Catatan: 
Pemakaian bahan langsung dan bahan tidak langsung 
menggunakan satu rekening yaitu rekening bahan. 
Diminta: 
1. Susunlah Laporan Harga Pokok Produksi dan Penjualan 
40 
untuk tahun 2006. 
2. Susunlah Laporan Laba/Rugi perusahaan untuk tahun 2006.
41 
Penyelesaian: 
1. Laporan Harga Pokok Produksi dan Penjualan 
PT. Indra Jays 
Laporan Harga Pokok Produksi dan Penjualan 
untuk Tahun berakhir 31 Desember 2006 
Persediaan bahan awal Rp. 2.000.000 
Pembelian bahan Rp. 35.000.000 
Ongkos angkut pembelian Rp. 600 + 
Rp. 35.600.000 
Retur dan potongan pembelian Rp. 1.800.000- 
Pemhelian hersih Rp. 33.800.000+ 
Bahan tersedia untuk dipakai Rp. 35.800.000 
Kurang: 
Bahan penolong Rp.5.000.000 
Persediaan bahan akhir Rp.1.500.000+ 
Rp. 6.000.000 - 
Bahan baku langsung digunakan Rp. 29.800.000 
Tenaga kerja langsung Rp. 45.000.000 
BOP: 
- Bahan Penolong Rp. 5.000.000 
- Tenaga kerja tidak langsung Rp. 7.500.000 
- Listrik, pabrik Rp. 1.250.000 
- Penyusutan mesin dan peral. pabrikRp.1.600.000 
- Asuransi Rp. 1.000.000 
- BOP lain-lain Rp. 4.100.000 
- Total BOP Rp. 21.650.000+ 
Biaya Produksi Rp. 96.450.000 
Persediaan produk dalam proses awal Rp. 1.450.000+ 
Rp. 95.000.000 
Persediaan produk dalam proses akhir Rp. 1.750.000 
Harga Pokok Produksi Rp.93.250.000
Persediaan produk selesai awal Rp. 
42 
2.100.000 
HPP Tersedia untuk Dijual Rp.95.350.000 
Persediaan produk selesai akhir Rp. 
1.250.000 
Harga Pokok Penjualan Rp.94.100.000 
2. Laporan Laba/Rugi 
PT. Indra Jays 
Laporan Harga Pokok Produksi dan Penjualan 
untuk Tahun berakhir 31 Desember 2006 
Penjualan Rp.150.000.000 
Harga Pokok Penjualan Rp.94.100.000 
Laba Kotor Rp.55.400.000 - 
Biaya Operasi: 
- Beban Pemasaran Rp.25.000.000 
- Beban Administrasi Rp.15.000.000 + 
Total Biaya Operasi Rp 40.000.000 (-) 
Rp. 15.900.000 
Laba Operasi: 
Pendapatan lain-lain: 
- Pendapatan Piutang Rp. 2.500.000 
Rp. 18.400.000 
Biaya lain-lain: . 
- Biaya bunga Rp. 3.000.000 
Laba bersih sebelum pajak Rp. 15.400.000 
Pajak 30% Rp. 4.620.000 (-) 
Laba bersih setelah pajak Rp. 10.780.000 
3.9 LATIHAN 
Latihan 3.1 
Berikut ini saldo yang disajikan oleh PT. Tanpa Nama 
selama tahun berjalan: 
Keterangan Awal Akhir
Persediaan bahan baku langsung Rp. 65.500 Rp. 73.200 
Persediaan produk dalam proses Rp. 72.400 Rp. 70.800 
Persediaan produk selesai Rp. 29.200 Rp. 30.000 
Bahan langsung yang digunakan 0 Rp. 346.400 
Harga Pokok Penjualan 0 Rp. 1.200.000 
Diminta: 
1. Hitunglah total, biaya 
2. Bahan baku langsung yang dibeli 
3. Harga pokok produksi 
Latihan 3.2 
PT. Galaxy telah mengeluarkan tenaga kerja sebesar Rp. 
150.OO+J pada tahun 2006. Saldo perkiraan perusahaan 
pada awal dan akhir periodc sebagai berikut: 
43 
Keterangan Awal Akhir 
Produk Selesai Rp. 112.000 Rp. 180.000 
Produk dalam proses Rp. 43.000 Rp. 56.000 
Bahan baku Rp. 68.000 Rp. 96.000 
Harga pokok penjualan 0 Rp. 550.000 
BOP 0 Rp. 100.000 
Diminta: 
Buatlah arus biaya dan jurnal yang diperlukan. 
Latihan 3.3. 
PT. Manis Manja perusahaan yang memproduksi "Cake" 
yang dijual di beberapa wilayah di Jakarta. Informasi biaya 
yang berhubungan dengan perusahaan tersebut adalah: 
Biaya administrasi dan umum Rp. 72.400 
Biaya penyusutan pabrik Rp. 100.000 
Bahan tidak langsung Rp. 17.200 
Perlengkapan pabrik Rp. 25.000 
Komisi penjualan Rp. 56.800 
Persediaan bahan langsung (1/1) Rp. 65.600 
Tenaga kerja langsung Rp. 130.400 
Persediaan bahan langsung (31/12) Rp. 72.000
44 
Persediaan produk selesai (1/1) Rp. 35.600 
Persediaan produk selesai akhir Rp. 32.400 
Pembelian bahan langsung Rp. 81.200 
Persediaan produk dalam proses (31/13) Rp. 44.400 
Tenaga kerja tidak langsung Rp. 49.600 
PBB pabrik Rp. 29.600 
Prasarana pabrik Rp. 86.000 
Persediaan produk dalam proses (31/12) Rp. 52.800 
Penjualan Rp. 850.000 
Diminta: 
Buatlah laporan Laba/Rugi PT. Manis Manja yang 
didukung oleh Laporan Harga Pokok Penjualan. 
Latihan 3.4 
Berikut ini data yang disajikan oleh PT. Restu Ananda selama 
tahun 2006: 
Penjualan Rp. 320.000.000 
Retur dan potongan penjualan Rp. 10.000.000 
Pembelian bahan Rp. 50.000.000 
Retur dan potongan pembelian Rp. 8.000.000 
Ongkos angkut pembelian Rp. 7.000.000 
Pemakaian bahan tidak langsung Rp. 12.000.000 
Tenaga kerja langsung Rp. 60.000.000 
Tenaga kerja tidak langsung Rp. 20.000.000 
Biaya listrik dan telpon Rp. 6.000.000 (709/o 
pabrik) 
Biaya pemeliharaan mesin dan 
gedung pabrik Rp. 11.400.000 
Penyusutan pabrik Rp. 5.000.000 (4(1% 
kantor) 
PBB pabrik Rp. 5.200.000 (75% pabrik) 
Perlengkapan pabrik Rp. 4.500.000 
Komisi penjualan Rp. 19.000.000 
Biaya adm dan umum Rp. 25.000.000 
Gaji bagian penjualan Rp. 17.000.000 
Honorarium akuntan Rp. 18.000.000 
BOP lain-lain Rp. 14.000.000
Akuntan mencatat persediaan perusahaan sebagai berikut: 
45 
Keterangan Awal Akhir 
Produk Selesai Rp. 22.000.000 Rp. 16.000.000 
Produk Dalam Proses Rp. 15.600.000 Rp. 18.000.000 
Bahan Baku Rp. 15.000.000 Rp. 11.000 
Catatan: 
Perusahaan menggunakan perku-aan bahan baku untuk 
pemakaian bahan langsung dan bahan tidak langsung. 
Diminta: 
1. Susunlah Laporan Harga Pokok Penjualan PT Restu 
Ananda untuk tahun 2006. 
2. Susunlah Laporan Laba/Rugi untuk tahun 2006. 
Latihan 3.5 
Berikut ini data yang disajikan PT. Matahari Pagi untuk tahun 
2006: 
Penjualan Rp. 135.000.000 
Pembelian Rp. 25.000.000 
Retur pembelian Rp. 500.000 
Potongan pembelian Rp. 750.000 
Tenaga kerja langsung Rp. 50.000.000 
Bahan penolong Rp. 1.800.000 
Tenaga kerja tidak langsung Rp. 7.500.000 
Biaya pemeliharaan mesin dan pabrik Rp. 1.250.000 
Biaya perlengkapan pabrik Rp. 2.500.000 
Biaya penjualan Rp. 2.250.000 
Biaya penyusutan pabrik Rp. 800.000 
Gaji bagian kantor Rp. 5.500.000 
BOP lain-lain Rp. 2.000.000 
Biaya lain Rp. 3.000.000 
Gaji bagian penjualan Rp. 2.750.000 
Biaya penjualan dan administrasi lain-lain Rp. 3.000.000 
Pendapatan luar usaha Rp. 5.500.000 
Data persediaan tahun 2006 adalah sebagai berikut:
46 
Keterangan Awal Akhir 
Bahan baku Rp. 1.000.000 Rp. 1.500.000 
Produk Dalam Proses Rp. 1.250.000 Rp. 550.000 
Produk Selesai RP. 1.750.000 Rp. 1.100.000 
Diminta: 
1. Susunlah Laporan Harga Pokok Penjualan untuk tahun 2006. 
2. Susunlah Laporan Laba/Rugi untuk tahun 2006 apabila pajak 
yang diperlakukan sebesar 30%. 
3.10. SOAL-SOAL 
Soal 3.1 
Informasi berikut disajikan oleh P7: Nikel Coted untuk 
tahun 2006: 
Pembelian bahan baku Rp. 462.000 
Biaya angkut pembelian bahan Rp. 46.000 
Tenaga kerja langsung Rp. 774.000 
Tenaga kerja tidak langsung dan supervisor Rp. 438.000 
Perlengkapan dan bahan tidak langsung Rp. 58.000 
Biaya listrik pabrik Rp. 500.000 
Biaya penyusutan pabrik Rp. 600.000 
PBB Rp. 168.000 
BOP lain-lain Rp. 40.000 
Gaji bagian penjualan Rp. 720.000 
Biaya adm lain-lain Rp,. 174.000 
Biaya pemasaran Rp. 654.000 
Informasi Tambahan: 
1. 75% dari biaya listrik digunakan untuk pabrik, sisanya untuk 
administrasi dan pemasaran 
2. Biaya penyusutan 85% digunakan untuk pabrik sisanya 
digunakan administrasi dan pemasaran. 
3. Pajak bumi dan bangunan 30% digunakan untuk 
administrasi dam pemasaran sedangkan sisanya digunakan 
oleh bagian pabrik. 
Data persediaan yang ada pada PT Nikel Coted adalah:
Keterangan 1 Januari 31 Desember 
Bahan Baku Langsung Rp. 344.000 Rp. 322.000 
Produk Dalam Proses Rp. 308.000 Rp. 248.000 
Produk Selesai Rp. 142.000 Rp. 198.000 
Diminta: 
1. Buatlah Laporan Harga Pokok Produksi dan Penjualan untuk 
47 
tahun 2006. 
2. Buatlah Laporan Laba/Rugi untuk tahun 2006. 
Soal 3.2 
PT. Laila Jaya menyiapkan data informasi untuk tahun 2006 
sebagai berikut: 
Penjualan Rp. 120.000.000 
Biaya pemasaran 10% 
Biaya adm 5% 
Retur dan potongan penjualan Rp. 3.000.000 
Tenaga kerja langsung Rp. 40.000.000 
Laba Kotor Rp. 35.900.000 
BOP dibebankan dengan tarif 50% dari biaya tenaga kerja 
langsung, dan diklasifikasikan menjadi: 
Bahan penolong 30% 
Biaya listrik 15% 
Biaya penyusutan 5% 
Biaya perawatan mesin 10% 
BOP lain-lain 40% 
Akun persediaan mempunyai saldo awal dan akhir sebagai 
berikut: 
a. Persediaan produk selesai: 
1 Januari Rp. 2.000.000 
31 Desember Rp. 3.000.000 
b. Persediaan produk dalam proses: 
1 Januari Rp. 1.700.000 
31 Desembcr Rp. 2.400.000 
Diminta: 
1. Hitunglah bahan baku langsung yang digunakan.
2. Susunlah Laporan Laba/Rugi. 
Soal 3.3 
48 
PT. Sarah Nabila memproduksi pakaian wanita dengan 
berbagai jenis model.Pada tahun 2006 perusahaan 
mempersiapkan Laporan Keuangan perusahaan. Berikut ini data 
yang berhubungan dengan Laporan Keuangan tersebut untuk 
tahun 2006 tahun berjalan: 
Bahan tidak langsung . Rp. 168.000 
Penjualan Rp. 8.500.000 
Potongan pembelian Rp. 120.000 
Pembelian bahan langsung Rp. 3.050.000 
Pekerja Rp. 2.100.000 
Gaji pegawai kantor Rp. 732.000 
Gaji bagian penjualan Rp. 252.000 
Prasarana Rp. 825.000 
Sewa Rp. 540.000 
PBB Rp. 360.000 
Asuransi Rp. 120.000 
Penyusutan Rp. 324.000 
Beban Bunga Rp. 350.000 
Ongkos angkut pembelian Rp. 90.000 
Informasi Tambahan: 
1. 75% dari pekerja termasuk pekerja langsung, sisanya 
merupakan pekerja tidak langsung. 
2. 85% dari prasarana berhubungan dengan produksi, 
sedangkan sisanya berhubungan dengan fungsi penjualan 
dan administrasi kantor. 
3. Semua sewa digunakan oleh kantor. 
4. Pajak bumi dan bangunan ditaksir dari pabrik. 
5. 65% dari besarnya asuransi berhubungan dengan produksi, 
sisanya sebesar 35% berhubungan dengan fungsi penjualan 
dan administrasi. 
6. Penyusutan adalah sebagai berikut: 
Pabrik Rp. 135.000 
Peralatan pabrik Rp. 115.000
49 
Peralatan kantor Rp. 74.000 
7. Saldo perkiraan awal dan akhir : 
a. Saldo Awal 
- Bahan Rp. 168.000 
- Produk Dalam Proses Rp. 300.000 
- Produk Selesai Rp. 450.000 
b. Saldo Akhir 
- Bahan Rp. 350.000 
- Produk Dalam proses Rp. 260.000 
- Produk Jadi Rp. 136.000 
Diminta: 
1. Susunlah Laporan Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok 
Penjualan PT. Sarah Nabila untuk tahun 2006. 
2. Susunlah Laporan Laba/Rugi untuk periode berjalan tahun 
2006. 
Soal 3.4 
Berikut ini data yang disajikan oleh PT. Merapi Indah untuk 
bulan Agustus 2006. 
1. Saldo perkiraan: 
31 Juli 31 Agustus 
Produk selesai Rp. 825.000 Rp. 
Produk dalam proses Rp. 1.500.000 Rp. 750.000 
Bahan Rp.1.000.000 Rp. 1.250.000 
2. Pembelian bahan sebesar 2.000 unit dengan harga Rp. 
10.250 per-unit. Biaya angkut ditaksir sebesar 1,5% dari 
pembelian bersih. Retur pembelian sebesar Rp. 607.500. 
3. Jam kerja digunakan 4.800 jam kerja langsung dengan tarif 
sebesar Rp. 5.000/jamkerja langsung. 
4. Transaksi pada bulan Juli 2006: 
Bahan tidak langsung yang digunakan Rp. 3.750.000 
Biaya listrik (70% digunakan pabrik) Rp. 1.000.000 
Biaya pemeliharaan pabrik Rp. 500.000 
Biaya penyusutan (40% digunakan kantor) Rp. 1.750.000 
PBB (80% digunakan pabrik) Rp. 250.000 
Perlengkapan (65% digunakan pabrik) Rp. 2.500.000
Gaji Akuntan (75% digunakan kantor) Rp. 8.000.000 
BOP lain-lain Rp. 2.250.000 
Laba Kotor Rp. 39.500.000 
5. Penjualan sebesar Rp. 90.500.000 dengan retur dan 
50 
potongan penjualan sebesar 0, 5°,'o dari bersih dari 
penjualan kotor. 
6. Beban penjualan sebesar 2,5% dari penjualan bersih, beban 
administrasi dan umum sebesar 2% dari penjualan kotor. 
7. Pemakaian bahan langsung dan tidak langsung 
menggunakan satu rekening yaitu rekening bahan. 
Diminta : 
1. HItunglah persediaan akhir produk jadi 
2. Susunlah Laporan Harga Pokok Penjualan untuk bulan 
Agustus 2006 
3. Susunlah Laporan Laba/Rugi untuk bulan Agustus 2006
51 
BAB IV 
METODE HARGA POKOK PROSES PENGANTAR 
Di dalam metode ini, biaya produksi dikumpulkan untuk 
setiap proses selama jangka waktu tertentu, dan biaya produksi 
per satuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi 
dalam proses tertentu, selama periode tertentu, dengan jumlah 
satuan produk yang dihasilkan dari proses tersebut selama 
jangka waktu yang bersangkutan. Metode pengumpulan biaya 
produksi ditentukan oleh karakteristik proses produk 
perusahaan. Dalam perusahaan yang berproduksi massa, 
karakteristik produksinya adalah sebagai berikut : 
1) Produk yang dihasilkan merupakan produk standar. 
2) Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama. 
3) Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya 
perintah produksi yang berisirencana produksi produk 
standar untuk jangka waktu tertentu. 
Sebagai contoh perusahaan yang berproduksi massa 
adalah perusahaan semen. Proses produksi semen menghasilkan 
satu macam produk berupa semen portland yang diukur dengan 
satuan sak yang berat standarnya 50 kg. Produk yang dihasilkan 
dari bulan ke bulan adalah sama. Perencanaan produksi 
dilakukan dengan diterbitkannya perintah produksi ( 
ProductionOrder ) setiap awal bulan yang berlaku untuk bulan 
tertentu. Atas dasar karakteristik kegiatn produksi dalam 
perusahaan yang berproduksi massa, metode pengumpulan biaya 
produksi dalam perusahaan tersebut memiliki karakteristik 
seperti berikut ini. 
4.1. Perbedaan Metode Harga Pokok Proses dengan Metode 
Harga Pokok Pesanan 
Untuk memahami karakteristik metode harga pokok 
proses, berikut ini disajikan perbedaan metode harga pokok 
proses dengan metode harga pokok pesanan. Perbedaan diantara 
dua metode pengumpulan biaya produksi tersebut terletak pada :
52 
1) Pengumpulan biaya produksi. 
2) Perhitungan harga pokok produksi per satuan. 
3) Penggolongan biaya produksi. 
4) Unsur biaya yang dikelompokkan dalam biaya overhead 
pabrik. 
4.2. Pengumpulan Biaya Produksi 
Metode harga pokok pesanan mengumpulkan produksi 
menurut pesanan, sedangkan metode harga pokok proses 
mengumpulkan biaya produksi per departemen produksi per 
periode akuntansi. 
4.3. Perhitungan Harga Pokok Produksi Per satuan 
Metode harga pokok pesanan menghitung harga pokok 
pesanan menghitung harga pokok produksi per satuan dengan 
cara membagi total biaya yang dikeluarkan untuk pesanan 
tetentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam 
pesanan yang bersangkutan. Perhitungan ini dilakukan pada saat 
pesanan telah selesai diproduksi. Metode harga proses 
menghitung harga pokok produksi per satuan dengan cara 
membagi total biaya produksi yang dikeluarkan selama periode 
tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan selama 
periode yang bersangkutan. 
4.4. Penggolongan Biaya Produksi 
Di dalam metode harga pokok pesanan, biaya produksi 
harus dipisahkan menjadi biaya produksi langsung dan biaya 
produksi tidak langsung.Biaya produksi langsung dibebankan 
kepada produk berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi, 
sedangkan biaya produksi tidak langsung dibebankan kepada 
produk berdasarkan tarif yang ditentukan di muka. 
4.5. Unsur yang Digolongkan Dalam Biaya Overhead 
Pabrik
Di dalam metode harga pokok pesanan, biaya overhead 
pabrik terdiri dari biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja 
tidak langsung dan biaya produksi lain selain biaya bahan baku 
dan biaya tenaga kerja langsung. Dalam Metode ini biaya 
overhead pabrik dibebankan kepada produk atas dasar tarif yang 
ditentukan di muka. 
53
54 
BAB V 
METODE HARGA POKOK PROSES LANJUTAN 
Dalam bab ini tersebut telah diuraikan perhitungan biaya 
produksi per satuan,jika produk diproduksi secara massa, 
melalui satu departemen produksi atau melalui lebih dari satu 
departemen produksi. Dalam bab inijuga diuraikan sedikit 
variasi dalam metode harga pokok proses, yaitu pengaruh 
terjadinya produk yang hlang dalam proses, baik pada awal 
maupun akhir proses, terhadap perhitungan biaya produksi per 
satuan produk yang diproduksi. 
2.1. PERSEDIAAN PRODUK DALAM PROSES AWAL 
Dalam suatu departemen produksi, produk yang belum 
selesai diproses pada akhir periode akan menjadi persediaan 
produk dalam proses pada awal periode berikutnya. Produk 
dalam proses awal periode ini membawa harga pokok produksi 
per satuan yang berasal dari periode sebelumnya, yang 
kemungkingan akan berbeda dengan harga pokok produksi per 
satuan yang dikeluarkan oleh departemen produksi yang 
bersangkutan dalam periode sekarang. Dengan demikian jika 
dalam periode sekarang dihasilkan produk selesai yang 
ditransfer ke gudang atau departemen berikutnya, harga pokok 
yang melekat pada persediaan produk dalam proses awal 
akanmenimbulkan masalah dalam penentuan harga pokok 
produk selesai tersebut. 
Untuk memberikan gambaran mengenai 
pengaruh adanya persediaan produk dalam proses pada awal 
periode terhadap penentuan harga pokok produk dalam metode 
harga pokok proses, berikut ini disajikan lebih dahulu contoh 
mengenai penentuan harga pokok bahan baku yang dipakai 
dalam produksi (material costing) yang masalahnya hampir 
sama dengan masalah perhitungan pengaruh harga pokok 
persediaan produk dalam proses awal dalam metode harga 
pokok proses. Misalnya pada awal periode terdapat persediaan 
bahan baku sebanyak 100 kg yang harga pokoknya Rp. 1.000 
per kg. Dalam periode tersebut terjadi pembelian bahan baku
sebanyak 400 kg dengan harga Rp 1.200 per kg. Jika pada akhir 
periode ternyata diketahui jumlah bahan baku yang dipakai 
sebanyak 250 kg, timbul masalah harga pokok yang mana yang 
akan digunakan untuk menghargai bahan baku yang dipakai 
tersebut. Untuk menentukan harga pokok mana yang akan 
digunakan untuk menilai bahan baku yang di pakai tersebut, 
akuntansi menggunakan berbagai anggapan mengenai aliran 
biaya. Adanya berbagai anggapan ini menimbulkan berbagai 
metode penentuan harga pokok bahan baku yang dipakai. 
Contohnya adalah metode harga pokok rata – rata tertimbang 
(weighted average cost method ); metode masuk pertama, keluar 
pertama (first-in, first-out method ); dan metode masuk terakhir, 
keluar pertama ( last-in, first-out method ). 
Jika dalam contoh pemakaian bahan baku tersebut di 
atas digunakan metode masuk pertama, keluar pertama, maka 
perhitungan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam 
periode tersebut disajikan dalam Gambar 4.1. 
Gambar4.1. 
Misalkan pada awal periode terdapat persediaan produk 
dalam proses sebanyak 200 kg dengan harga pokok yang dibawa 
dari periode sebelumnya sebesar Rp 800.000. Misalkan dalam 
periode sekarang produk yang diproduksi (tidak termasuk 
persediaan produk dalam proses awal) sebanyak 3.200 kg 
sedangkan biaya produksi yang dikeluarkan dalam periode 
55 
Penggunaan Metode Masuk Pertama, Keluar Pertama 
Persediaan bahan baku awal: 100 kg x Rp 1.000 Rp. 100.000 
Pembelian bahan baku selama periode 400 kg x Rp 1.200 Rp. 480.000 
Jumlah bahan baku yang tersedia untuk dipakai Rp. 580.000 
Harga pokok bahan baku yang dipakai selama periode yang 
ditentukan atas dasar metode masuk pertama, keluar petama adalah: 
100 kg x Rp1.000 Rp. 100.000 
150 kg x Rp1.200 Rp. 180.000 
Rp. 280.000 
Persediaan bahan baku pada akhir periode Rp. 
300.000
sekarang, baik untuk menyelesaikan persediaan produk dalam 
proses awal maupun untuk mengolah produk yang dimasukkan 
dalam proses periode sekarang berjumlah Rp 9.600.000. Jika 
produk jadi yang dihasilkan dalam periode tersebut berjumlah 
2.800 kg, harga pokok produksi per kilogram manakah yang 
akan digunakan untuk menghargai produk jadi tersebut? Jika 
masalah tersebut diringkas akan dapat disajikan dalam Gambar 
4.2 
Gambar 4.2 
Perhitungan Harga Pokok Persediaan Produk Jadi Dan Produk 
Dalam Proses 
56 
Kuantitas Total 
Biaya 
Produk dalam proses awal 200 kg 
Rp. 800.000 
Produk yang dimasukkan dalam proses dalam periode 
sekarang3.200 kgRp. 9.600.000 
Jumlah produk yang diproses dalam periode sekarang 3.400 kg 
Rp 10.400.000
57 
BAB VI 
BIAYA TENAGA KERJA 
4.1. Definisi Biaya Tenaga Kerja 
Tenaga kerja merupakan usaha fisik atau mental yang di 
keluarkan untuk mengolah produk.Biaya tenaga kerja adalah 
harga yang di bebankan untuk pengguna tenaga kerja manusia 
tersebut. 
4.2. Penggolongan Kegiatan dan Biaya Tenaga Kerja 
Dalam perusahaan manufaktur penggolongan kegiatan 
tenaga kerja dapt di lakukan sebagai berikut: 
a. penggolongan menurut fungsi pokok dalam organisasi 
perusahaan. 
b. Penggolongan menurut kegiatan departemen-departemen 
dalam perusahaan. 
c. Penggolongan menurut jenis pekerjaannya. 
d. Penggolongan menurut hubungan dengan jenis produk 
Penggolongan menurut fungsi pokok dalam organisasi 
perusahaan. Organisasi dalam perusahaan manufaktur di bagi 
menjadi tiga fungsi pokok: pemasaran,produksi dan 
administrasi. Dengan demikian biya tenag kerja perusahaan 
manufaktur digolongkan menjadi: biya tenaga kerja 
produksi,biaya tenaga kerja pemasaran dan biaya tenaga kerja 
administrasi & umum. Berikut ini diberikan beberapacontoh 
biaya tenaga kerja yang termasuk dalam tiap golongan tersebut: 
a. Biaya tenaga kerja produksi: 
Gaji karyawan pabrik 
Biaya kesejah teraaan karyawan pabrik 
Upah lembur karyawan pabrik 
Upah mandor pabrik 
Gaji manajer pabrik
58 
b. Biaya tenaga kerja pemasaran: 
Upah karyawan pemasaran 
Biaya kesejahteraan karyawan pemasaran 
Biaya komisi pramuniaga 
Gaji manajer pemasaran 
c. Biaya tenaga kerja adinistrasi dan umum: 
Gaji karyawan Bagian Akutansi 
Gaji karyawan Bagian Personalia 
Gaji karyawan Bagian Sekretariat 
Biaya kesejahteraan karyawan Bagian Akutansi 
Biaya kesejahteraan karyawan Bagian Personalia 
Biaya kesejahteraan karyawan Bagian Sekretariat 
Penggolongan menurut kegiatan departemen-departemen 
dalam perusahaan.Misalnya departemen produksi suatu 
perusahaan kertas terdiri dari tiga departemen: Bagian pulp, 
Bagian Kertas, dan Bagian Penyempurnaan. Biaya tenaga kerja 
dalam departemen produksi tersebut digolongkan sesuai dengan 
bagian-bagian yang di bentuk dalam perusahaan tersebut.Tenaga 
kerja yang bekerja di departemen-departemen nonproduksi di 
golongkan pula menurut departemen yang menjadi tempat kerja 
mereka.Pengolongan semacam ini dilakukan untuk lebih 
memudahkan pengendalian terhadap biya tenaga kerja yang 
terjadi pada tiap departemen yang dibentuk dalam 
perusahaan.Kepala departemen yang bersangkutan bertangggung 
jawab atas pelaksanaan kerja karyawan dan biaya tenaga kerja 
yang terjadi dalam departemennya. 
Penggolongan menurut jenis pekerjaanya. Dalam suatu 
departemen,tenaga kerja dapat digolongkan menurut sifat 
pekerjaannya. Misal dalam suatu departemen produksi, tenaga 
kerja digolongkan sebagai berikut: operator, mandor dan 
penyelia. Dengan demikian biya tenaga kerja juga digolongkan 
menjadi: upah operator, upah mandor dan upah penyelia. 
Penggolongan biaya tenaga kerja semacam ini digunakan 
sebagai dasar penetapan deferensiasi upah standart kerja.
Penggolongan menurut hubunganya dengan produk. Dalam 
hubunganya dengan produk,tenaga kerja dibagi menjadi:tenaga 
kerja langsung dan tenaga kerja tak langsung. Tenaga kerja 
langsung adalah semua karyawan yang secara langsung ikut 
serta memproduksi produk jadi, yang jasanya dapt di usut secara 
langsung pada produk, dan yang upahnya merupakan bagian 
yang besar dalam memproduksi produk.Tenaga kerja yang 
jasanya tidak secara langsung dapat diusut pada produk tersebut 
tenagakerja tak langsung.Upah tenaga kerja tak langsung ini 
dapat disebut biaya tenaga kerja tak langsung dan merupakan 
unsur biaya overhead pabrik.Upah tenaga kerja tak langsung 
dibebankan pada produk tidak secara langsung, tetapi melalui 
tariff biaya overhead pabrik yang di tentukan di muka. 
4.3. AkutansiBiaya Tenaga Kerja 
Biaya tenaga kerja dapat dibagi ke dalam tiga golongan besar 
berikut ini: (1) gaji dan upah regular yaitu jumlah gaji dan upah 
bruto dikurangi dengan potongan-potongan seperti pajak 
penghasilan karyawan dan biaya asuransi hari tua ; (2) premi 
lembur; (3) biaya-biaya yang berhubungan dengan tenaga kerja. 
59 
Gaji dan Upah 
Ada berbagai macam cara perhitungan upah karyawan 
dalam perusahaan. Salah satu cara adalah dengan mengalihkan 
tarif upah dengan jam kerja karyawan. Dengan demikian untuk 
menentukan upah seorang karyawan perlu dikumpulkan data 
jumlah jam kerjanya selama periode waktu tertentu. 
Dalam perusahaan yang menggunakan metode harga pokok 
pesanan, dokumen pokok untuk mengumpulkan waktu kerja 
karyawan adalh kartu hadir (clock hard) dan kartu jam kerja (job 
time ticket).kartu hadir adalah suatu catatan yang digunakan 
untuk mencatat kehadiran karyawan, yaitu jangka waktu antara 
jam hadir dan jam meninggalkan perusahaan.Pada setiap akhir 
minggu, kartu hadir tiap karyawan dikirim ke bagian pembuat 
daftar gaji dan upah untukl dipakai sebagai dasar perhitungan 
gaji dan upah karyawan perminggu.
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja xx 
60 
Disamping kartu hadir,perusahaan menggunakan kartu 
jam kerja untuk mencatat pemakaian waktu hadir karyawan 
pabrik,dalam mengerjakan berbagai pekerjaan atau produk. 
Kartu jam kerja ini hanya bisa digunakan untuk mencatat 
pemakaian waktu hadir tenaga kerja langsung di pabrik. Kartu 
jam kerja sangat penting dalam perusahaan yang menggunakan 
metode harga pokok pesanan dalam penghitungan harga pokok 
produknya. Dalam perusahaan yang menggunakan metode harga 
pokok proses, kartu jam kerja tersebut tidak diperlukan, karena 
karyawan melakukan pekerjaan atau membuat produk yang 
sama dalam departemen tertentu dari hari ke hari, sehingga 
distribusi biaya tenaga kerja tidak diperlukan. 
Akutansi biaya gaji dan upah dilakukan dalam empat tahap 
pencatatan berikut ini: 
Tahap 1 
Gaji dan upah karyawan pabrikdirinci lagi ke dalam 
upah karyawan langsung dan karyawan tak langsung dalam 
hubungannya dengan produk. Atas dasar rekapitulasi gaji dan 
upah tersebut, Bagian Akutansi kemudiann membuat jurnal 
sebagai berikut: 
Biaya Overhead Pabrik xx 
Biaya Administrasi & Umum xx 
Biaya Pemasaran xx 
Tahap 2 
Gaji dan Upah 
Atas dasar gaji dan upah tersebut Bagian Keuangan 
membuat bukti kas keluar dan cek untuk pengembalian uang 
dari bank. Atas dasar bukti kas keluar tersebut, Bagian Akutansi 
membuat jurnal sebagai berikut:
Gaji dan Upah xx 
Utang PPh Karyawan xx 
Utang Gaji dan Upah xx 
 Perusahaan berkewajiban memungut pajak penghasilan 
(PPh) yang diperoleh karyawan dan menyetorkan ke 
Kas Negara 
61 
Tahap 3 
Setelah tiap karyawan mengambil jagi dan upahnya, atas 
dasar daftar gaji dan upah yang telah ditandatangani karyawan, 
Bagian Akutansi membuat jurnal sebagai berikut: 
Tahap 4 
Penyetoran pajak penghasilan (PPh) karyawan ke Kas 
Negara di jurnal oleh Bagian Akutansi sebagai berikut: 
Utang Gaji dan Upah xx 
Contoh 1 
Kas xx 
Misalkan perusahaan X hanya mempekerjakan 2 orang 
karyawan: Risa Rimendi dan Eliona sari. Berdasarkan kartu 
hadir minggu pertama bulan april 19X1, bagian pembuat daftar 
gaji dan upah membuat daftar gaji dan upah untuk periode yang 
bersangkutan. Menurut kartu hadir, karyawan Risa Rimendi 
bekerja selama seminggu 40 jam, dengan upah per jam Rp1.000 
, sedangkan karyawan Eliona Sari selama periode yang sama 
bekerja 40 jam dengan tarif upah Rp750 per jam. Menurut kartu 
jam kerja, penggunaan jam hadir masing-masing karyawan 
tersebut disajikan dalam gambar 10.1. 
Gambar 10.1.data kerja karyawan
Penggunaan waktu kerja Risa Rimendi Eliona Sari 
Untuk pesanan #103 15 jam 20 jam 
Untuk pesanan#188 20 jam 10 jam 
Untuk menunggu persiapan pekerjaan 5 jam 10 jam 
Dengan demikian upah karyawan tersebut dihitung sebesar Rp 7.000 (40 jam x Rp 1.000 
ditambah 40 jam x Rp 750) dan distribusikan seperti disajikan dalam gambar 10.2 
Gambar 10.2 
Distribusi Upah Tenaga Kerja Langsung 
Distribusi Biaya Tenaga Kerja Risa Rimerdi Eliona Sari 
_______________________________________ ____________ ___________ 
Dibebankan sebagai biaya tenaga kerja langsung: 
*biaya tenaga kerja yang di bayarkan pada saat karyawan 
menunggu pekerjaan disebut dengan idle time cost .biaya upah 
yang dikeluarkan pada saat tenaga kerja menganggur merupakan 
unsure biaya overhead pabrik 
Akutansi biaya gaji dan upah atas dasar data tersebut di atas 
dilakukan sebagai berikut: 
Tahap 1 
62 
Pesanan # 103 Rp 15.000 Rp 15.000 
Pesanan # 188 20.000 7.500 
Dibebankan sebagai biaya overhead pabrik 5.000* 7.500 
Jumlah upah minggu pertama bulan april 19X1 Rp 40.000 Rp 30.000 
PPh yang dipotong oleh perusahaan 15% dari upah minggu pertama 
Bulan April 19X1 6.000 4.500 
Jumlah upah bersih yang di terima karyawan Rp 34.000 Rp.25.500 
*biaya tenaga kerja yang di bayarkan pada saat karyawan menunggu pekerjaan disebut dengan idle time cost . biaya upah 
yang dikeluarkan pada saat tenaga kerja menganggur merupakan unsure biaya overhead pabrik
Berdasarkan atas rekapitulasi gaji da upah, Bagian Akutansi 
kemudian membuat jurnal distribusi gaji dan upah sebagai 
berikut: 
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Rp57.500 
Barang overhead Pabrik 12.000 
Gaji dan Upah Rp70.000 
Tahap 2 
Atas dasar bukti kas keluar, Bagian Akutansi membuat jurnal 
sebagai berikut: 
Gaji dan Upah Rp70.000 
Utang PPh Karyawan Rp10.500 
Utang Gaji dan Upah 59.500 
Tahap 3 
Atas dasar daftar gaji dan upah yang telah di tandatangani 
karyawan (sebagai bukti telah di bayarkan upah karyawan), 
Bagian akutansi membuat jurnal sebagai berikut: 
Utang Gaji dan Upah Rp59.500 
Kas Rp59.500 
Tahap 4 
Penyetoran PPh karyawan ke Kas Negra dijurnal oleh Bagian 
Akutansi sebagai berikut: 
Utang PPh Karyawan Rp10.500 
Kas Rp10.500 
Insentif 
Dalam hubunganya dengan gaji dan upah, perusahaan 
memberikan insentif kepada karyawan agar dapat bekerja lebih 
baik.Intensif dapat didasarkan atas waktu kerja, hasil yang di 
produksi atau kombinasi diantara keduanya. 
63 
Ada beberapa cara pemberian intensif: 
a. Intensif Satuan dengan Jam Minimum (Straight 
Piecework with a Guaranted Hourly Minimum Plan) 
yaitu karyawan di bayar atas dasar tariff per jam untuk 
menghasilkan jumlah satuan keluaran (output) standart.
64 
Contoh 2 
Jika menurut penyelidikan waktu(time 
study),dibutuhkan waktu 5 menit untuk menghasilkan 1 
satuan produk, maka jumlah keluaran standart per-jam 
adalah 12 satuan. Jika upah pokok sebesar Rp600 
perjam, maka tariff upah persatuan Rp50 
(Rp600:12).karyawan yang tidak dapat menghasilkan 
jumlah standart per jam, tetap di jamin mendapatkan 
upah Rp600 per jam. Tetapi bila ia dapat menghasilkan 
14 per satuan per jam (ada kelebihan 2 satuan dari 
jumlah satuan standart per jam) maka upahnya dihitung 
sebagai berikut: 
Upah dasar per jam Rp600 
Insentif: 2xRp50 (Rp600:12) 100 
Upah yang diterima pekerja perjam Rp700 
b. Taylor differential piece rate planm 
Cara pemberian intensif ini adalah semacam straight 
piece rate plan yang menggunakan tariff tiap potong 
untuk jumlah keluaran rendah perjam dan tariff tiap 
potong yang lain untuk jumlah keluaran tinggi perjam. 
Contoh 3 
Karyawan dapat menerima upah Rp4.200 per hari 
(untuk 7 jam kerja). Misalkan rata-rata seorang 
karyawan dapat menghasilkan 12 satuan per 
jam,sehingga upahnya persatuan Rp 50 upah perhari 
dibagi dengan jumlah yang dihasilkan per hari Rp4.200 
/(12x8). Dalam Taylor plan ini, misalnya ditetapkan tarif 
upah Rp45 persatuan untuk karyawan yang 
menghasilkan 14 satuan atau kurang per jam dan Rp65 
per satuan untuk karyawan yang menghasilkan16 satuan 
per jam, maka upah per jam karyawan dihitung sebagai 
berikut: Rp65 x 16 =Rp1.040 per jam. Sedang bila 
karyawan hanya menghasilkan 12 satuan per 
jam,makaupah perjam di hitung sebagai berikut: Rp45 x 
12 = Rp540.
Premi lembur 
Dalam perusahaan ,jika karyawan bekerja lebih dari 40 
jam satu minggu, maka mereka berhak menerima uang 
lembur dan premi lembur.misalnya dalam satu minggu 
seorang karyawan bekerja selama 44 jam dengan tarif 
upah (dalam jam kerja biasa maupun lembur) Rp50 per 
jam. Premi lembur dihitung sebesar 50% dari upah. 
Upah karyawan tersebut dihitung sebagai berikut: 
Jam biasa 40 x Rp600 = Rp24.000 
Lembur 4xRp600 = 2.400 
Premi lembur 4xRp300 = 1.200 
Jumlah upah karyawan tersebut satu minggu= Rp27.600 
Premi lembur dapat diperlakukan sebagai unsure biaya 
overhead pabrik atau dikeluarkan sama sekali dengan 
harga pokok produk dan dianggap sebagai biaya periode 
(period expenses). Perlakuan yang terakhir ini hanya 
dapat di benarkan jika lembur tersebut terjadi karena 
ketidakefisienan atau pemborosan waktu kerja. 
65 
BIAYA-BIAYA YANG BERHUBUNGAN 
DENGANTENAGAKERJA(LABOR RELATED 
COST) 
Setup time 
Seringkalisebuah perusahaan memerlukan waktu dan 
sejumlah biaya untuk memulai produksi. Biaya-biaya 
yang dikeluarkan untuk memulai produksi disebut biaya 
pemula produksi (set up cost). 
Ada tiga cara perlakuan terhadap biaya pemula 
produksi: 
1. Dimasukkan kedalam kelompok biaya tenaga kerja 
langsung. Bila biaya pemula produksi dapat
66 
diidentifikasikan pada pesanan tertentu ,maka biaya 
ini seringkali dimasukkan dalam kelompok biaya 
tenaga kerja langsung dan dibebankan langsung ke 
rekening Barang Dalam Proses. 
2. Dimasukkan sebagai unsur biaya overhead pabrik. 
Biaya pemula produksi dapat diperlakukan sebagai 
unsure biaya overhead pabrik. Jurnal untuk mencari 
biaya pemula produksi adalah sebagai berikut: 
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya 
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xx 
Kas xx 
Utang Dagang xx 
Persediaan xx 
Dibebankan kepada pesanan yang bersangkutan. 
Biaya pemula produksi dapat dibebankan kepada 
pesanan tertentu, dalam kelompok biaya tersendiri, 
yang terpisah dari biaya bahan baku, biaya tenaga 
kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. 
Waktu Menganggur (idle time) 
Dalam mengolah produk, seringkali terjadi hambatan-hambatan, 
kerusakan mesin atau kekurangan pekerjaan.Hal ini 
menimbulkan waktu menganggur bagi karyawan.Biaya-biaya 
yang dikeluarkan selama waktu menganggur ini diperlakukan 
sebagai unsure biayaoverhead pabrik. 
Misalkan seorang kary awan harus bekerja 40 jam per 
minggu. Upahnya Rp600 per jam. Dari 40 jam kerja tersebut 
misalnya 10 jam merupakan waktu menganggur, dan sisanya 
digunakan untuk mengerjakan pesanan tertentu. Jurnal untuk 
mencatat biaya tenaga kerja tersebut adalah: 
Barang Dalam Proses – Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp18.000 
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya 6.000 
Gaji dan Upah Rp24.000
67 
Soal latihan 
1. Jelaskan apa yang diamaksud dengan tenaga kerja dan 
biaya tenaga kerja? 
2. Sebutkan tahap-tahap akutansi biaya tenaga kerja? 
3. Sebut dan jelaskan berbagai cara pemberian insentif 
kepada karyawan?
68 
BABVII 
Penentuan Proses Biaya (Proses Cost) 
Perusahaan yang membuat barang jadi yang bersifat homogen 
,misalnya sabun ,korek api,semen,minyak kelapa dan 
sebagainya,mempunyai sistem akuntansi biaya yang disebut 
sistem proses.Dalam sistem ini daftar tiap pekerjaan tidak 
diperlukan,karena barang akhir yang dihasilkan mempunyai 
bentuk dan sifat yang sama,di dalam proses cost system biaya itu 
dikumpulkan menurut tiga bagian (departemen),pusat ongkos 
(cost center) atau proses.Ongkos perunit rata rata untuk 1 hari 
,minggu atau tahun diperoleh dengan jalan membagi biaya per 
departemen itu dengan jumlah unit (kg,liter dan sebagainya) 
yang dihasilkan selama periode tertentu tersebut,metode proses 
cost dipergunakan dimana produksi dibuat dalam jumlah besar 
Dalam proses sistem produksi, hal terpenting yang harus 
diperhatikan adalah,bahwa sebelum barang akhir dihasilkan tiap 
produksi mungkin terdiri dari beberapa macam proses,.untuk itu 
sistem akuntansi biayanya perlu mencerminkan biaya produksi 
tiap proses sebelum proses terakhir.Misal dalam suatu pabrik 
bahan kimia terdapat dalam 3 tahapan proses untuk 
menghasilkan barang jadinya,yaitu proses pencampuran,proses 
penyaringan dan proses penyelesaian.,tiap tahap memerlukan 
perkiraan tersendiri dalam buku besar,karena pada umumnya 
tempat proses untuk tiap tahap berlainan dan sering merupakan 
bagian tersendiri.Berdasarkan misal tersebut diatas.Maka dari 
itu” barang dalam proses” terdiri dari: 
1. Barang dalam proses bagian pencampuran 
2. Barang dalam proses bagian penyaringan dan 
3. Barang dalam proses bagian Penyelesaian 
Untuk keperluan tujuan akuntansi biaya (pengawasan biaya 
dan lain lain)tiap tahap memerlukan data biaya produksinya 
yang tepat.Biaya produksi tiap tahap berikutnya terdiri dari 
biaya produksi tahap proses sebelumnya ditambah dengan biaya 
proses tahap yang bersangkutan.
Dalam diagram arus biaya sistem proses ini adalah sebagai 
berikut : 
Barang dalam proses 1 Barang dalam proses II Barang dalam proses III 
1. Bahan 1. Bahan 1. Bahan 
2. Upah 2. Upah 2. Upah 
Langsung Langsung Langsung 
3. Biaya tak 3. Biaya tak 3. Biaya tak 
Langsung Langsung Langsung 
Tiap proses mempunyai komposisi biaya produksi 
yang terdiri dari bahan ,upah langsung dan biaya tidak langsung 
ditambah dengan biaya biaya proses sebelumnya.,kecuali biaya 
proses pertama yang diperlukan untuk tahap proses tersebut. 
Penentuan biaya produksi tiap proses per unit dapat dihitung 
dengan membagi jumlah seluruh biaya produksi proses yang 
bersangkutan dengan jumlah unit barang yang diproses.Dengan 
demikian tidak perlu lagi untuk mengadakan poerhitungan 
khusus sebagaimana yang terdapat dalam sistem job order untuk 
tiap macam barang (pekerjaan). 
Dalam proses cost system dikembangkan suatu prosedur 
69 
untuk : 
1. Mengumpulkan biaya bahan ,upah dan factory overhead 
menurut bagian bagian. 
2. Menentukan ongkos perunit untuk tiap bagian 
3. Biaya /onkos yang ditransfer (transfer cost) dari satu 
bagian ke bagian lainnya 
4. Menentukan biaya dari work in process (pekerjaan 
belum selesai) 
Dalam proses costing ,maka permintaan bahan 
(material requisition) relatif jauh lebih kurang 
dibandingkan dengan job order costing,karena 
pembebanan dilakukan pada bagian( departemen ) dan 
bukan pada job
70 
Beberapa perusahaan industri ,macam dan kwantitas 
bahan mungkin saja dapat di spesifir menurut formula 
tertentu yang bersifat tehnis atau enginering 
spesifications. 
Apabila penggunaan bahan yang sama itu secara 
kontinyu dilakukan ,maka penggunaan bahan perhari 
/perminggu dapat diperoleh dari laporan penggunaan 
barang itu.(consumtion report) dan bukan dari 
permintaan barang sehari hari. 
Adapun Journal entries untuk pembebanan bahan ialah : 
Work in process – bahan dept.A. Rp 10.500- bahan – Rp 
10.500 
Atau dapat pula dilakukan sebagai berikut : 
Bahan dalam proses - Dept A Rp 10.500- 
Persediaan (stores) – Rp 10.500 
Contoh soal: 
Perusahaan “Selalu giat belajar” yang memerlukan proses 
produksi di departemen A dan B, selama bulan juli 2001 telah 
menyelesaikan barang sebanyak 5000 unit .Data ongkosnya 
adalah : bahan Rp 10.000, upah langsung Rp 9000 dan FOH Rp 
6000 
Perhitungannya adalah sebagai berikut : 
WIP – DEPT .A. 
Total Cost Unit cost 
Bahan ditempatkan 
Dalam proses Rp 10.000 Rp 2 (Rp 10.000) 
Upah langsung Rp 9000 1,80 
5000 
F.O.H Rp 6000 1,20 
Jumlah biaya Rp 25.000 Rp 5
71 
Apabila proses di dept A telah menyelesaikan 5.000 . unit 
,maka kemudian jumlah tersebut ditransfer ke dept B. 
Soal soal latihan 
1.Jelaskan ciri ciri akuntansi biaya sistem proses? 
2.Untuk menghasilkan barang yang bagaimana dipakai sistem “ 
job order” dan sistem proses? 
3.Bagaiman prosedur akuntansi biaya sistem “job order” 
mengenai bahan ,mengenai upah langsung dan biaya overhead? 
4.Jelaskan ciri ciri akuntansi biaya berdasarkan sistem “job 
order”? 
5.Untuk penilaian persediaan bahan terdapat cara cara 
FIFO,LIFO average dan NIFO .jelaskan bagaiman cara cara 
tersebut.!
72 
BAB 8 
PENGENDALIAN BIAYA BAHAN BAKU 
A. Unsur Biaya Yang Membentuk Harga Pokok Bahan 
Baku Yang Dibeli 
Bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian 
menyeluruh produk jadi. Bahan baku yang diolah dalam 
perusahaan manufaktur dapat diperoleh dari pembelian 
lokal, impor, atau dari pengeolahan sendiri. Di dalam 
memperoleh bahan baku, perusahaan tidak hanya 
mengeluarkan biaya sejumlah harga beli bahan baku 
saja, tetapi juga mengeluarkan biaya-biaya pembelian, 
pergudangan, dan biaya-biaya perolehan lain. Timbul 
masalah mengenai unsur biaya apa saja yang 
diperhitungkan sebagai harga pokok bahan baku yang 
dibeli. 
a. Sistem Pembelian 
Transaksi pembelian lokal bahan baku melibatkan 
bagian-bagian produksi, gudang, pembelian, 
penerimaan barang, dan akuntansi. Dokumen 
sumber dan dokumen pendukung yang dibuat dalam 
transaksi pembelian lokal bahan baku adalah : surat 
permintaan pembelian, surat order pembelian, 
laporan penerimaan barang dan faktur dari penjual. 
Sistem pembelian lokal bahan baku terdiri dari 
prosedur permintaan pembelian, prosedur order 
pembelian, prosedur penerimaan barang, prosedur 
pencatatan penerimaan barang digudang, dan 
prosedur pencatatan utang. 
a) Prosedur Permintaan Pembelian Bahan Baku, 
jika persediaan bahan baku yang ada digudang 
sudah mencapai jumlah tingkat minimum 
pemesanan kembali, bagian gudang kemudian 
membuat surat permintaan pembelian. 
b) Prosedur Order Pembelian, bagian pembelian 
melaksanakan pembelian atas dasar surat 
permintaan pembelian dari bagian gudang.
Untuk pemilihan pemasok, bagian pembelian 
mengirimkan surat permintaan penawaran harga 
kepada para pemasok, yang berisi permintaan 
informasi harga dan syarat-syarat pembelian 
dari masing-masing pemasok tersebut. 
c) Prosedur Penerimaan Bahan Baku, pemasok 
mengirimkan bahan baku kepada perusahaan 
sesuai dengan surat order pembelian yang 
diterimanya. Bagian penerimaan yang bertugas 
menerima barang, mencocokan kualitas, 
kuantitas, jenis serta spesifikasi bahan bakuyang 
diterima pemasok dengan tembusan surat order 
pembelian. 
Prosedur Pencatatan Penerimaan Bahan Baku di Bagian 
Gudang, bagian penerimaan menyerahkan bahan baku 
yang diterima dari pemasok kepada bagian gudang. 
Bagian gudang menyimpan bahan baku tersebut dan 
mencatat jumlah Yang diterima dalam kartu gudang 
pada kolom “masuk”. Kartu gudang ini digunakan oleh 
bagian gudang untuk mencatat mutasi tiap-tiap jenis 
barang gudang.Kartu gudang hanya berisi informasi 
kuantitas tiap-tiap jenis barang yang disimpan digudang 
dan tidak berisi informasi mengenai harganya. 
d) Prosedur Pencatatan Utang yang Timbul dari Pembelian 
Bahan Baku, bagian pembelian menerima faktur 
pembelian dari pemasok. Bagian pembelian 
memberikan tanda tangan di atas faktur pembelian, 
sebagai tanda persetujuan bahwa faktur dapat dibayar 
karena pemasok telah memenuhi syarat-syarat 
pembelian yang ditentukan oleh perusahaan. Faktur 
pembelian yang ditandatangani oleh bagian pembelian 
tersebut diserahkan kepada bagian akuntansi. 
e) Biaya yang Diperhitugkan Dalam Harga Pokok Bahan 
Baku yang Dibeli, menurut prinsip akuntansi yang lazim 
semua biaya yang terjadiuntuk memperoleh bahan 
bakudan untuk menetapkannya dalam keadaan siap 
untuk diolah, merupakan unsure harga pokok bahan 
73
74 
baku yang dibeli. Oleh karena itu, harga pokok bahan 
baku tidak hanya berupa harga yang tercantum dalam 
faktur pembelian saja. Harga pokok bahan baku terdiri 
dari harga beli ditambah dengan biaya-biaya pembelian 
dan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menyiapkan 
bahan baku tersebut dalam keadaan siap untuk diolah. 
Apabila didalam pembelian bahan baku, pemasok 
memberikan potongan tunai, maka potongan tunai ini 
diperlukan sebagai pengurangan terhadap harga pokok 
bahan baku yang dibeli. 
Seringkali didalam pembelian bahan baku, perusahaan 
membayar biaya angkutan untuk berbagai macam bahan 
baku yang dibeli. Hal ini menimbulkan masalah 
mengenai pengalokasian biaya angkutan tersebut kepada 
masing-masing jenis bahan baku yang diangkut. 
Perlakuan terhadap biaya angkutan ini dapat dibedakan 
sebagai berikut : 
1. Biaya angkutan diperlukan sebagai tambahan harga 
pokok bahan baku yang dibeli. 
2. Biaya angkutan tidak diperlukan sebagai tambahan 
harga pokok bahan baku yang dibeli, namun 
diperlukan sebagai unsure biaya overhead pabrik. 
f) Biaya Angkutan Diperlukan Sebagai Tambahan Harga 
Pokok Bahan Baku yang Dibeli, apabila biaya angkutan 
diperlukan sebagai tambahan harga pokok bahan baku 
yang dibeli, maka alokasi biaya angkutan kepada 
masing-masing jenis bahan baku yang dibeli dapat 
didasarkan pada : 
1. Perbandingan Kuantitas Tiap Jenis Bahan Baku 
yang Dibeli 
Contoh : 
Perusahaan membeli 3 macam bahan baku dengan 
jumlah harga dalam faktur sebesar Rp 500.000. 
Biaya angkutan yang dibayar untuk ketiga macam 
bahan baku tersebut adalah sebesar Rp 300.000. 
kuantitas masing-masing jenis bahan baku yang
tercantum dalam faktur adalah bahan baku A = 400 
kg, bahan baku B = 350 kg, bahan baku C = 50 kg. 
2. Perbandingan Harga Faktur Tiap Jenis Bahan Baku 
yang Dibeli 
Contoh : 
Perusahaan membeli 4 macam bahan baku dengan 
harga faktur tiap-tiap jenis bahan sebagai berikut : 
bahan baku A Rp 100.000, bahan baku B Rp 
150.000, bahan baku C Rp 225.000, dan bahan baku 
D Rp 125.000. biaya angkutan yang dikeluarkan 
untuk keempat jenis bahan baku tersebut adalah 
sebesar Rp 48.000. jika biaya angkutan tersebut 
dibagika atas dasar perbandingan harga faktur tiap-tiap 
jenis bahan baku tersebut, harga pokok tiap 
jenis bahan baku akan dibebani dengan tambahan 
biaya angkutan sebesar Rp 0,8 (yaitu Rp 48.000 : 
Rp 600.000). 
3. Biaya Angkutan Diperhitungkan Dalam Harga 
Pokok bahan Baku yang Dibeli Berdasarkan Tarif 
yang Ditentukan Dimuka 
Contoh : 
a. Pembebanan biaya angkutan kepada bahan baku 
yang dibeli atas dasar tariff yang ditentukan di 
muka adalah sebagai berikut 
Persediaan bahan baku xx 
(tarif biaya angkutan x dasar pembebanan) xx 
b. Pencatatan biaya angkutan sesungguhnya 
Kas xx 
75 
dikeluarkan adalah sebagai berikut 
Biaya angkutan xx 
c. Apabila akhir periode akuntansi dalam rekening 
biaya angkutan terdapat selisih biaya angkutan 
yang dibebankan atas dasar tariff dengan biaya 
angkutan yang sesungguhnya terjadi, yang 
jumlah nya material, maka selisih tersebut
76 
dibagikan ke rekening persediaan bahan baku, 
persediaan barang dalam proses, persediaan 
produk jadi, dan harga pokok penjualan dengan 
jurnal sebagai berikut : 
Persediaan bahan baku xx 
Persediaan barang dalam proses xx 
Persediaan produk jadi xx 
Harga pokok penjualan xx 
Biaya angkutan xx 
g) Biaya Angkutan Tidak Diperhitungkan Sebagai 
Tambahan Harga Pokok Bahan Baku yang Dibeli, 
Tetapi Diperlukan Sebagai Unsur Biaya Overhead 
Pabrik 
Dengan cara ini, biaya angkutan tidak diperhitungkan 
sebagai tambahan harga pokok bahan baku yang dibeli, 
namun diperlakukan sebagai unsur biaya overhead 
pabrik. Pada awal tahun anggaran, jumlah biaya 
angkutan yang akan dikeluarkan selama satu tahun 
ditaksir. Jumlah taksiran biaya angkutan ini 
diperhitungkan sebagai unsur biaya overhead pabrik 
dalam penentuan tarif biaya overhead pabrik. Biaya 
angkutan sebenarnya dikeluarkan kemudian dicatat 
dalam sebelah debit rekening biaya overhead pabrik 
sesungguhnya. 
h) Biaya Unit Organisasi yang Terkait Dalam Perolehan 
Bahan Baku 
Jika biaya pembelian dibebankan kepada bahan baku 
yang dibeli atas dasar tarif, maka perhitungan tarif biaya 
pembelian dilakukan sebagai berikut : 
1. Jumlah biaya tiap bagian yang terkait dalam 
transaksi pembelian bahan baku tersebut 
diperkirakan selama satu tahun anggaran 
2. Ditentukan dasar pembebanan biaya tiap-tiap bagian 
tersebut dan ditaksir berapa jumlahnya dalam tahun 
anggaran
3. Ditentukan tarif pembebanan biaya tiap-tiap bagian 
tersebut dengan cara membagi biaya tiap bagian 
dengan dasar pembebanan. 
i) Unsur Biaya yang Diperhitungkan Dalam Harga Pokok 
Bahan Baku yang Diimpor 
Apabila bahan baku impor, unsur harga pokoknya akan 
berbeda dengan apabila bahan baku tersebut dibeli dari 
dalam negeri. Dalam perdagangan luar negeri, harga 
barang yang disetujui bersama antara pembeli dan 
penjual akan mempengaruhi biaya-biaya yang menjadi 
tanggungan pembeli. 
B. PENENTUAN HARGA POKOK BAHAN BAKU YANG 
DIPAKAI DALAM PRODUKSI 
Untuk mengatasi masalah ini diperlukan berbagai macam 
metode penentuan harga pokok bahan baku yang dipakai 
dalam produksi diantaranya adalah : 
a) Metode indentifikasi khusus 
b) Metode masuk pertama keluar pertama 
c) Metode masuk terakhir keluar pertama 
d) Metode rata-rata bergerak 
e) Metode biaya standart 
f) Metode rata-rata harga pokok bahan baku pada akhir 
77 
bulan 
a. Prosedur Permintaan dan Pengeluaran Bahan Baku 
Bagian gudang menyiapkan bahan baku sesuai dengan 
yang tercantum 
Dalam bukti permintaan barang, dan menyerahkannya 
kepada bagian produksi yang membutuhkannya. Bagian 
gudang mengisi jumlah bahan baku yang diserahkan 
kepada kolom “diserahkan” dalam bukti permintaan 
barang, dan setelah diotorisasi oleh kepala bagian 
gudang, bukti permintaan barang tersebut dikirimkan ke 
bagian akuntansi. 
b. Metode pencatatan biaya bahan baku
78 
Ada dua macam metode pencatatan biaya bahan baku 
yang dipakai dalam produksi : metode mutasi persediaan 
dan metode persediaan fisik. Dalam metode mutasi 
persediaan, setiap mutasi bahan baku dicatat dalam kartu 
persediaan. Metode persediaan fisik adalah cocok 
digunakan dalam penentuan biaya bahan baku dalam 
perusahaan yang harga pokok produksinya dikumpulkan 
dengan metode harga pokok proses. Metode mutasi 
persediaan adalah cocok digunakan dalam perusahaan 
yang harga pokok produksinya dikumpulkan dengan 
metode harga pokok pesanan. 
c. Metode identifikasi khusus 
Dalam metode ini, setiap jenis bahan baku yang ada 
digudang harus diberi tanda pada harga pokok persatuan 
berapa bahan baku tersebut dibeli. 
d. Metode masuk pertama, keluar pertama 
Metode masuk pertama, keluar pertama menentukan 
biaya bahan baku dengan anggapan bahwa harga pokok 
persatuan bahan baku yang pertama masuk dalam 
gudang, digunakan untuk menentukan harga pokok 
bahan baku yang pertama kali dipakai. 
e. Metode masuk terakhir, keluar pertama 
Menentukan harga pokok bahan baku yang dipakai 
dalam produksi dengan anggapan bahwa harga pokok 
persatuan bahan baku yang terakhir masuk dalam 
persediaan gudang, dipakai untuk menentukan harga 
pokok bahan baku yang pertama kai dipakai dalam 
produksi. 
f. Metode rata-rata bergerak 
Persediaan bahan baku yang ada digudang dihitung 
harga pokok rata-ratanya, dengan cara membagi total 
harga pokok dengan jumlah satuannya. Metode ini 
disebut pula dengan metode rata-rata tertimbang, karena 
dalam menghitung rata-rata harga pokok persediaan 
bahan baku, metode ini menggunakan kuantitas bahan 
baku sebagai angka penimbangnya.
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X

More Related Content

What's hot

Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Fajar Sandy
 
Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24
Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24
Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24mas karebet
 
Analisis biaya volume - laba
Analisis biaya   volume - labaAnalisis biaya   volume - laba
Analisis biaya volume - labaPuw Elroy
 
Soal latiahan bab 2 semester 3
Soal latiahan bab 2 semester 3Soal latiahan bab 2 semester 3
Soal latiahan bab 2 semester 3Asep suryadi
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856Sefri Yunita
 
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer PricingSistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer PricingFergieta Prahasdhika
 
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Eka Wahyuliana
 
Hubungan Biaya, Volume dan Laba
Hubungan Biaya, Volume dan LabaHubungan Biaya, Volume dan Laba
Hubungan Biaya, Volume dan Labanazilah_ laila
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferMuhammad Fajar
 
PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU
PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKUPENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU
PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU9elevenStarUnila
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganOwnskin
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti auditSyafdinal Ncap
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasitonyherman87
 

What's hot (20)

Analisis trend
Analisis trendAnalisis trend
Analisis trend
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
 
rasio-profitabilitas
rasio-profitabilitasrasio-profitabilitas
rasio-profitabilitas
 
Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24
Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24
Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24
 
Analisis aktivitas operasi
Analisis aktivitas operasiAnalisis aktivitas operasi
Analisis aktivitas operasi
 
Analisis biaya volume - laba
Analisis biaya   volume - labaAnalisis biaya   volume - laba
Analisis biaya volume - laba
 
Soal latiahan bab 2 semester 3
Soal latiahan bab 2 semester 3Soal latiahan bab 2 semester 3
Soal latiahan bab 2 semester 3
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856
 
Akuntansi investasi23
Akuntansi investasi23Akuntansi investasi23
Akuntansi investasi23
 
Manajemen Piutang & Persediaan
Manajemen Piutang & PersediaanManajemen Piutang & Persediaan
Manajemen Piutang & Persediaan
 
SIA - Siklus Konversi
SIA - Siklus KonversiSIA - Siklus Konversi
SIA - Siklus Konversi
 
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer PricingSistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
 
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
 
Hubungan Biaya, Volume dan Laba
Hubungan Biaya, Volume dan LabaHubungan Biaya, Volume dan Laba
Hubungan Biaya, Volume dan Laba
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga Transfer
 
Akuntansi Biaya 1#5
Akuntansi Biaya 1#5Akuntansi Biaya 1#5
Akuntansi Biaya 1#5
 
PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU
PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKUPENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU
PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
 

Similar to Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X

Akuntansi biaya bab 1.pptx
Akuntansi biaya bab 1.pptxAkuntansi biaya bab 1.pptx
Akuntansi biaya bab 1.pptxMiaAdinda3
 
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baru
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baruPertemuan 1 dan_2_akbi-baru
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baruDarmansyahHS
 
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docx
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docxUTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docx
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docxAnnizaRestrizia
 
penganggaran di akuntansi manajemen
penganggaran di akuntansi manajemenpenganggaran di akuntansi manajemen
penganggaran di akuntansi manajemenFitri Bersahabat
 
Sistem informasi akuntansi
Sistem informasi akuntansiSistem informasi akuntansi
Sistem informasi akuntansiYohana S
 
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahpersamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahReza Yudhalaksana
 
AKUNTANSI BIAYA DAN PENGERTIAN BIAYA OLEH RIZKY RAMADHAN AA.pptx
AKUNTANSI BIAYA DAN PENGERTIAN BIAYA OLEH RIZKY RAMADHAN AA.pptxAKUNTANSI BIAYA DAN PENGERTIAN BIAYA OLEH RIZKY RAMADHAN AA.pptx
AKUNTANSI BIAYA DAN PENGERTIAN BIAYA OLEH RIZKY RAMADHAN AA.pptxRizkyRamadhan2079
 
Makalah akuntansi biaya
Makalah akuntansi biayaMakalah akuntansi biaya
Makalah akuntansi biayanurzakiah07
 
Makalah akuntansi biaya
Makalah akuntansi biayaMakalah akuntansi biaya
Makalah akuntansi biayanurzakiah07
 
Akuntansi Biaya
Akuntansi BiayaAkuntansi Biaya
Akuntansi Biayaahmadihbal
 
Akuntansi sebagai sistem informasi
Akuntansi sebagai sistem informasiAkuntansi sebagai sistem informasi
Akuntansi sebagai sistem informasiRusdiRustandi6
 
Pengertian dan penjelasan dasar akuntansi
Pengertian dan penjelasan dasar akuntansiPengertian dan penjelasan dasar akuntansi
Pengertian dan penjelasan dasar akuntansiSaiful Jadi Ipoel
 

Similar to Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X (20)

Akuntansi biaya bab 1.pptx
Akuntansi biaya bab 1.pptxAkuntansi biaya bab 1.pptx
Akuntansi biaya bab 1.pptx
 
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baru
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baruPertemuan 1 dan_2_akbi-baru
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baru
 
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docx
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docxUTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docx
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docx
 
penganggaran di akuntansi manajemen
penganggaran di akuntansi manajemenpenganggaran di akuntansi manajemen
penganggaran di akuntansi manajemen
 
Sistem informasi akuntansi
Sistem informasi akuntansiSistem informasi akuntansi
Sistem informasi akuntansi
 
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahpersamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
 
AKUNTANSI BIAYA DAN PENGERTIAN BIAYA OLEH RIZKY RAMADHAN AA.pptx
AKUNTANSI BIAYA DAN PENGERTIAN BIAYA OLEH RIZKY RAMADHAN AA.pptxAKUNTANSI BIAYA DAN PENGERTIAN BIAYA OLEH RIZKY RAMADHAN AA.pptx
AKUNTANSI BIAYA DAN PENGERTIAN BIAYA OLEH RIZKY RAMADHAN AA.pptx
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
 
Makalah akuntansi biaya
Makalah akuntansi biayaMakalah akuntansi biaya
Makalah akuntansi biaya
 
Makalah akuntansi biaya
Makalah akuntansi biayaMakalah akuntansi biaya
Makalah akuntansi biaya
 
Akuntansi Biaya
Akuntansi BiayaAkuntansi Biaya
Akuntansi Biaya
 
Tugas manajerial
Tugas manajerialTugas manajerial
Tugas manajerial
 
Akuntansi sebagai sistem informasi
Akuntansi sebagai sistem informasiAkuntansi sebagai sistem informasi
Akuntansi sebagai sistem informasi
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
 
Pengertian dan penjelasan dasar akuntansi
Pengertian dan penjelasan dasar akuntansiPengertian dan penjelasan dasar akuntansi
Pengertian dan penjelasan dasar akuntansi
 
Sistem Akuntansi Biaya
Sistem Akuntansi BiayaSistem Akuntansi Biaya
Sistem Akuntansi Biaya
 

More from Shelly Intan Permatasari

Sistem Akuntansi Bab 10 - Sistem Akuntansi Utang
Sistem Akuntansi Bab 10 - Sistem Akuntansi UtangSistem Akuntansi Bab 10 - Sistem Akuntansi Utang
Sistem Akuntansi Bab 10 - Sistem Akuntansi UtangShelly Intan Permatasari
 
Presentasi Proposal Penelitian - Metode Kuantitatif
Presentasi Proposal Penelitian - Metode KuantitatifPresentasi Proposal Penelitian - Metode Kuantitatif
Presentasi Proposal Penelitian - Metode KuantitatifShelly Intan Permatasari
 
Bab 2 - metodologi pengembangan sistem akuntansi
Bab 2  - metodologi pengembangan sistem akuntansiBab 2  - metodologi pengembangan sistem akuntansi
Bab 2 - metodologi pengembangan sistem akuntansiShelly Intan Permatasari
 
Makalah bab 13 kesehatan dan keselamatan kerja (k3) & hubungan tenaga kerja...
Makalah bab 13   kesehatan dan keselamatan kerja (k3) & hubungan tenaga kerja...Makalah bab 13   kesehatan dan keselamatan kerja (k3) & hubungan tenaga kerja...
Makalah bab 13 kesehatan dan keselamatan kerja (k3) & hubungan tenaga kerja...Shelly Intan Permatasari
 
Makalah bab 6 rekrutmen sumber daya manusia
Makalah bab 6   rekrutmen sumber daya manusiaMakalah bab 6   rekrutmen sumber daya manusia
Makalah bab 6 rekrutmen sumber daya manusiaShelly Intan Permatasari
 
Bab xi mengembangkan dan menetapkan harga produk
Bab xi mengembangkan dan menetapkan harga produkBab xi mengembangkan dan menetapkan harga produk
Bab xi mengembangkan dan menetapkan harga produkShelly Intan Permatasari
 
Bab xi mengembangkan dan menetapkan harga produk
Bab xi mengembangkan dan menetapkan harga produkBab xi mengembangkan dan menetapkan harga produk
Bab xi mengembangkan dan menetapkan harga produkShelly Intan Permatasari
 
Bab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumen
Bab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumenBab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumen
Bab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumenShelly Intan Permatasari
 
Bab viii mengelola sumber daya manusia dan hubungan tenaga kerja
Bab viii mengelola sumber daya manusia dan hubungan tenaga kerjaBab viii mengelola sumber daya manusia dan hubungan tenaga kerja
Bab viii mengelola sumber daya manusia dan hubungan tenaga kerjaShelly Intan Permatasari
 
Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru
Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baruBab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru
Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baruShelly Intan Permatasari
 
Bab iii menjalankan bisnis secara etis dan bertanggung jawab
Bab iii menjalankan bisnis secara etis dan bertanggung jawabBab iii menjalankan bisnis secara etis dan bertanggung jawab
Bab iii menjalankan bisnis secara etis dan bertanggung jawabShelly Intan Permatasari
 
Bab i memahami sistem bisnis amerika serikat
Bab i memahami sistem bisnis amerika serikatBab i memahami sistem bisnis amerika serikat
Bab i memahami sistem bisnis amerika serikatShelly Intan Permatasari
 

More from Shelly Intan Permatasari (20)

Sistem Akuntansi Bab 10 - Sistem Akuntansi Utang
Sistem Akuntansi Bab 10 - Sistem Akuntansi UtangSistem Akuntansi Bab 10 - Sistem Akuntansi Utang
Sistem Akuntansi Bab 10 - Sistem Akuntansi Utang
 
Presentasi Proposal Penelitian - Metode Kuantitatif
Presentasi Proposal Penelitian - Metode KuantitatifPresentasi Proposal Penelitian - Metode Kuantitatif
Presentasi Proposal Penelitian - Metode Kuantitatif
 
Bab 2 - metodologi pengembangan sistem akuntansi
Bab 2  - metodologi pengembangan sistem akuntansiBab 2  - metodologi pengembangan sistem akuntansi
Bab 2 - metodologi pengembangan sistem akuntansi
 
Organisasi Pemerintahan di Indonesia
Organisasi Pemerintahan di IndonesiaOrganisasi Pemerintahan di Indonesia
Organisasi Pemerintahan di Indonesia
 
Bab I - Pengantar Sistem Informasi
Bab I - Pengantar Sistem InformasiBab I - Pengantar Sistem Informasi
Bab I - Pengantar Sistem Informasi
 
Bab 7 - Pengembangan Sistem
Bab 7  - Pengembangan SistemBab 7  - Pengembangan Sistem
Bab 7 - Pengembangan Sistem
 
Makalah bab 13 kesehatan dan keselamatan kerja (k3) & hubungan tenaga kerja...
Makalah bab 13   kesehatan dan keselamatan kerja (k3) & hubungan tenaga kerja...Makalah bab 13   kesehatan dan keselamatan kerja (k3) & hubungan tenaga kerja...
Makalah bab 13 kesehatan dan keselamatan kerja (k3) & hubungan tenaga kerja...
 
Makalah bab 6 rekrutmen sumber daya manusia
Makalah bab 6   rekrutmen sumber daya manusiaMakalah bab 6   rekrutmen sumber daya manusia
Makalah bab 6 rekrutmen sumber daya manusia
 
Analisis pemilu 2014
Analisis pemilu 2014Analisis pemilu 2014
Analisis pemilu 2014
 
Modul Kewarganegaraan - Dikti
Modul Kewarganegaraan - DiktiModul Kewarganegaraan - Dikti
Modul Kewarganegaraan - Dikti
 
Perilaku konsumen pasar konsumen
Perilaku konsumen pasar konsumenPerilaku konsumen pasar konsumen
Perilaku konsumen pasar konsumen
 
Bab ii memahami lingkungan bisnis
Bab ii memahami lingkungan bisnisBab ii memahami lingkungan bisnis
Bab ii memahami lingkungan bisnis
 
Bab xi mengembangkan dan menetapkan harga produk
Bab xi mengembangkan dan menetapkan harga produkBab xi mengembangkan dan menetapkan harga produk
Bab xi mengembangkan dan menetapkan harga produk
 
Bab xi mengembangkan dan menetapkan harga produk
Bab xi mengembangkan dan menetapkan harga produkBab xi mengembangkan dan menetapkan harga produk
Bab xi mengembangkan dan menetapkan harga produk
 
Bab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumen
Bab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumenBab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumen
Bab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumen
 
Bab viii mengelola sumber daya manusia dan hubungan tenaga kerja
Bab viii mengelola sumber daya manusia dan hubungan tenaga kerjaBab viii mengelola sumber daya manusia dan hubungan tenaga kerja
Bab viii mengelola sumber daya manusia dan hubungan tenaga kerja
 
Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru
Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baruBab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru
Bab iv memahami kewirausahaan dan kepemilikan bisnis baru
 
Bab iii menjalankan bisnis secara etis dan bertanggung jawab
Bab iii menjalankan bisnis secara etis dan bertanggung jawabBab iii menjalankan bisnis secara etis dan bertanggung jawab
Bab iii menjalankan bisnis secara etis dan bertanggung jawab
 
Bab ii memahami lingkungan bisnis
Bab ii memahami lingkungan bisnisBab ii memahami lingkungan bisnis
Bab ii memahami lingkungan bisnis
 
Bab i memahami sistem bisnis amerika serikat
Bab i memahami sistem bisnis amerika serikatBab i memahami sistem bisnis amerika serikat
Bab i memahami sistem bisnis amerika serikat
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 

Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X

  • 1. BAB I KONSEP BIAYA DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BIAYA Akuntasi biaya banyak digunakan dalam organisasi,perusahaan,pabrikasi,dagang Dan jasa seperti ; pemerintahan,universitas,rumah sakit dan lain-lain sebagainya. Akuntansi biaya dibutuhkan oleh perusahaan baik yang berorientasi pada laba atau perusahaan nirlaba. Semua perusahaan mempunyai kebutuhan dalam informasi biaya,dan informasi biaya tersebut dapat ditemukan dalam akuntansi biaya. Akuntansi Biaya dapat digunakan untuk tujuan pelaporan kepada pihak internal dan tujuan eksternal perusahaan. Untuk tujuan internal perusahaan dapat digunakan dalam pengambilan keputusan oleh manajemen dan mengevaluasi kinerja masing-masing divisi dalam perusahaan,sedangkan untuk tujuan kepada pihak eksternal perusahaan dapat digunakan untuk pelaporan hasil usaha kepada pihak investor dan untuk menyusun surat pemberitahuan pajak. Jadi dapat dijelaskan bahwa akuntansi biaya dan akuntansi keungan mempunyai hubungan satu sama lain, dimana akuntansi biaya merupakan bagian daripada keungan. 1.1 PENGERTIAN AKUNTANSI BIAYA DAN AKUNTANSI KEUANGAN Akuntansi Biaya adalah suatu bidang akuntansi yang mempelajari bagaimana cara mencatat,mengukur dan melaporkan tentang informasi biaya yang digunakan. Akuntansi Keuangan adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana, mencatat, menggolongkan,meringkastransaksi-transaksi keuangan perusahaan dan kemudian menafsirkan dalam bentuk Laporan Keuangan Perusahaan. 1.1.1 Hubungan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi 1 Keuangan
  • 2. 2 Akuntansi biaya merupakan salah satu bagian dari akuntansi keuangan.Akuntansi Keuangan dan akuntansi manajemen merupakan system pengolahan informasi untuk tujuan menghasilkan informasi keuangan dan juga berfungsi sebagai penyedia informasi bagi pengambilan keputusan. Akuntansi biaya modern disebut dengan Akuntansi Manajemen. 1.1.2 Perbedaan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Keuangan Perbedaan Akuntansi keuangan dengan akuntansi biaya dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Pihak yang berkepentingan Akuntansi keuangan ditunjukan untuk laporan kepada pihak eksternal perusahaan seperti ; pelaporan kepada pihak investor,kreditur,debitur, karyawan dalam penetapan gaji dan upah serta pelaporan kepada pemerintah dalam penetapan pajak. Sedangkan akuntansi biaya digunakan untuk tujuan internal perusahaan seperti ; penilaian persediaan, penentuan harga pokok, perencanaan, pengadilan,evaluasi kinerja dan untuk tujuan pengambilan keputusan bagi manajemen. 2. Fokus Informasi Akuntansi Akuntansi keuangan fokusnya adalah pada masa lalu atau data historis, sedangkan akuntansi biaya fokusnya untuk masa yang akan dating. 3. Lingkup Informasi Akuntansi keuangan menyajikan informasi perusahaan untuk keseluruhan perusahaan seperti ; Laporan/Rugi, Neraca dan Laporan Perubahan Modal, sedangkan akuntansi biaya hanya menyediakan informasi untuk sebagaian dari perusahaan yang membantumanajemen dalam pengambilan keputusan. 4. Rentang Waktu Akuntansi keuangan menggunakan rentang waktu yang kurang fleksibel jangka waktu yang digunakan relative panjang seperti ; tahunan semesteran dan kurtalan.
  • 3. Akuntansi biaya menggunakan waktu yang fleksibel, jangka waktu digunakandapat berupa ; harian, mingguan, bulanan dan bahkan dapat mencapai lebih dari 5 tahu. 3 5. Sifat Informasi Yang Digunakan Akuntansi keuangan lebih mengutamakan kepada ketepatan informasi yang digunakan, sedangkan akuntansi biaya pengambilan keputusan menyangkut masa yang akan dating maka informasi yang digunakan adalah informasi yang relevan dengan pengambilan keputusan itu sendiri dengan kata lain akuntansi biaya lebih mengutamakan unsure taksiran dalam informasi. 1.2 PERANAN AKUNTANSI BIAYA Akuntansi biaya dapat membantu manajemen dalam menyelesaikan tugas-tugas sebagai berikut : 1. Menyusun dan melaksanakan rencana anggaran operasi perusahaan 2. Menetapkan metode perhitungan biaya dan prosedur yang manajemen adanya pengadilan dan jika memungkinkan pengurangan biaya atau pembebanan biaya dan perbaikan mutu. 3. Menentukan nilai persediaan dalam rangka kalkulus biaya dan menetapkan harga, evaluasi kinerja suatu produk, departemen atau devisa dan sewaktu-waktu memeriksa persediaan dalam bentuk fisik. 4. Menghitung biaya dan laba perusahaan untuk suatu periode akuntansi, tahunan atau periode yang lebih singkat. 5. Memilih alternative yang terbaik yang menaikkan pendapatan ataupun menurunkan biaya. 1.3 KONSEP BIAYA Biaya dalam akuntansi biaya diartikan dalam dua pengertian yang berbeda, yaitu biaya dalam artian cost dan biaya dalam artian expense. 1.3.1 Biaya (Cost) Biaya atau cost adalah pengorbanan sumber ekonomis yang di ukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan
  • 4. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Biaya ini belum habis masa pakainya, dan digolongkan sebagai aktiva yang dimasukkan dalam neraca. Contoh : Persediaan bahan baku . ● Persediaan produk dalam proses ● Persediaan produk selesai ● Supplies atau aktiva yang belum digunakan. 1.3.2 Beban (Expense) Beban atau expense adalah biaya yang telah memberikan manfaat dan sekarang telah habis. Beban ini dimasukkan ke dalam Laba/Rugi, sebagai pengurangan dari pendapatan. Contoh : ● Beban penyusutan ●Beban pemasaran ●Beban yang tergolong sebagai biaya operasi. 1.4 OBJEK BIAYA Objek biaya atau tujuan biaya (cost objective) adalah tempat dimana biaya atau aktivitas diakumulasikan atau diukur. Unsur aktivitas-aktivitas yang dijadikan sebagai objek biaya adalah : ● Produk ● Produksi ● Departemen ● Divisi ●Batch dari unit-unit sejenis ● Lini produk ● Kontrak ● Pesanan pelanggan ● Proyek ● Proses ● Tujuan Strategi 4
  • 5. Objek biaya tersebut dapat digunakan untuk menelusuri biaya dan menentukan seberapa objektif, biaya tersebut dapat diandalkan dan seberapa berartinya ukuran biaya yang dihasilkan. 1.5 PENELUSURAN BIAYA KE OBJEK BIAYA Penelusuran biaya objek biaya dapat membedakan biaya menjadi biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya Langsung adalah biaya yang dapat ditelusuri secara langsung ke sasaran biaya atau objek biaya. Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke sasaran biaya atau objek biaya. Dialokasikan secara atbitrer 5 Untuk Objek Biaya Khusus, Jenis Biayanya Mungkin Jenis-jenis Biaya Kemudian Ditelusuri secara Langsung digolongkan menjadi Ditelusuri secara tidak langsung Biaya Langsung Biaya tidak Langsung Gambar 1.1Penelusuran Biaya ke Objek Biaya 1.6 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BIAYA Sistem informasi biaya adalah system yang membantu manajemen dalam menetapkan sasaran laba perusahaan, target laba departemen, mengevaluasi efektifitas rencana perusahaan, mengungkapkan kegagalan dan keberhasilan. Informasi biaya yang baik,tepat dan akurat diperlukan oleh setiap pemakai informasi biaya. Hal tersebut dapat dipenuhi jaki: 1. Informasi biaya yang digunakan secara sitematis dan komperatif, sehingga informasi biaya digunakan dapat diandalkan dalam emutuskan tindakan apa yang akan memberikan hasil yang optimal bagi perusahaan. 2. Informasi yang digunakan harus terkoordinasi dan terintegrasi sehingga informasi yang tersedia dapat
  • 6. 6 digunakan oleh manejer perusahaan dan mudah dipahami dan dimengerti oleh pemakai. 3. Mencerminkan otoritas,sehingga masing-masing menejer dapat dimintai pertanggung jawabannya. 4. Informasi sebaiknya dapat memfokuskan perhartian manajemen. 1.7 PEMROSESAN DATA Pemrosesan Data adalah suatu proses pengumpulan, mengelompokan data menganalisis dan pelaporan data perusahaan. Contoh : mesin kasir pada supermarket. Sistem informasi atau system pemrosesan data mampu menyediakan informasi untuk menentukan : 1. Biaya dan pendapatan historis perusahaan 2. Evaluasi manajemen untuk saat ini dan yang akan dating 3. Perkiraan ekonomi yang berasal dari luar perusahaan. 1.8 PENGGUNAAN DATA BIAYA Data biaya tersebut dapat digunakan oleh manajer untuk tujuan : 1. Perencanaan Perusahaan menggunakan data biaya untuk memilih metode atau program pencapaian tujuan yang terbaik masa akan dating yang ingin dicapai pada saat menelaah alternative pelaksanaan tindakan. Perusahaan juga menggunakan data biaya untuk pembuatan anggaran (budget) yang digunakan untuk memperkirakan bahan baku, tenaga kerja dan teknologi. 2. Pengawasan Pengawasan diperlukan untuk membandingkan dan mengevaluasi.Apakah anggaran atau program yang di buat sudah dilaksanakan dengan benar sesuai dengan fungsi perencanaan. Tahapan ini adalah merupakan tahapan pemantauan terhadap pelaksanaan dari rencana yang sudah dibuat,baik yang berhubungan dengan pencapaian harga pokok standar digariskan pada anggaran (budget),tetapi juga masalah-masalah peyusunan terhadap anggaran. Memperbandingkan anggaran dan standar dengan aktual dapat di gunakan untuk
  • 7. pengendalian sehingga kinerja masing-masing divisi atau departemen dapat dinilai. 7 3. Penetapan Harga Pertimbangan yang diperlukan dalam penetapan biaya selain permintaan dan penawaran adalah biaya.Oleh karena itu pertimbangan yang baik seorang manajemen dalam keputusan penetapan harga yaitu dengan memastikan pemulihan atas semua biaya dalam mencapai laba. 4. Menentukan Laba Akutansi biaya dimulai dari proses produksi sehingga terbentuk output atau produk yang dihasilkan. Pada akhirnya produk yang dihasilkan tersebut ditunjukkan untuk dapat menghasilkan laba. Laba yang dihasilkan dapat ditentukan dengan mengumpulkan seluruh biaya yang dikeluarkan yang kemudian akan dibandingkan dengan biaya-biaya lain. Penentuan laba tersebut tidak hanya dapat digunakan untuk keseluruhan perusahaan saja, tetapi juga dapat digunakan untuk pelaporan segmen dan lini produk. 5. Pengambilan Keputusan Akutansi biaya dapat digunakan untuk memilih berbagai macam alternative dalam pengambilan keputusa. Misalnya: keputusan apakah suatu perusahaan akan menghentikan atau meneruskan suatu segmen yang secara terus menerus mengalami kerugian. Membuat atau membeli suku cadang, memproses suatu lini produk untuk diproses lebih lanjut, perencanaan laba, memasuki pasar, mngembangkan suatu produk baru, membeli mesin baru.Berdasarkan infomasih biaya maka perusahaan dapat mengambil keputusan baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. 1.9 KLASIFIKASI BIAYA Klasifikasi biaya atau penggolongan biaya adalah suatu proses pengelompokan biaya secara sistematis atas keseluruhan elemen biaya yang ada ke dalam golongan-golongan tertentu yang lebih
  • 8. ringkas untuk dapat memberikan informasi yang lebih ringkas dan penting. Klasifikasi biaya yang umumdigunakan dalah biaya dalam hubungan dengan : ● Produk ● Volume produksi ● Departemen dan pusat biaya ● Periode akuntansi ● Pengambilan keputusan 1.9.1 Biaya dalam Hubungan dengan Produk Biaya dalam hubungan dikelompokan menjadi biaya produksi dan biaya Non produksi. Biaya Produksi Biaya produksi adalah biaya yang digunakan dalam proses produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. 1. Biaya bahan baku langsung 8 Biaya bahan baku langsung adalah bahan baku yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari produk selesai dan dapat ditelusuri langsung kepada produk selesai. Contoh : ● Kayu dalam pembuatan mebel ● Kain dalam pembuatan pakaian ● Karet dalam pembuatan ban 2. Tenaga kerja langsung Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang dugunakan dalam merubah atau mengkonversi bahan baku menjadi produk selesai dan tepat ditelusuri secara langsung kepada produk selesai. Contoh : ● Upah koki kue ● tukang serut dan potong kayu dalam pembuatan meubel ● Operator mesin jika menggunakan mesin 3. Biaya overhead pabrik
  • 9. Biaya overhead pabrik adalah biaya selain bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung tetapi membantu dalam merubah bahan menjadi produk selesai. Biaya Overhead dikelo,pokkan menjadi elemen : a. Bahan tidak langsung (bahan pembantu atau penolong) Bahan tidak langsung adalah bahan yang digunakan dalam penyelesaian produk tetapi pemakaiannya relative lebih kecil dan biaya ini tidak dapat ditelusuri secara langsung kepada produk selesai. Contoh : ● Amplas ● pola kertas ● Oli dan minyak pelumas 9 b. Tenaga kerja tidak langsung Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang membantu dalam pengolahan produk selesai, tetapi dapat ditelusuri kepada produk selesai. Contoh : ● Gaji satpam pabrik ● Gaji pengawas pabrik ● Penyimpanan dokumen pabrik ● dll c. Biaya tidak langsung lainnya Biaya tidak langsung lainnya adalah biaya selain bahan tidak langsung dan tenaga kerja tidak langsung tang membantu dalam pengolahan produk selesai, tetapi tidak dapat ditelusuri kepada produk selesai. Contoh : ● Pajak bumi dan bangunan pabrik ● Listrik pabrik ● Air dan telepon pabrik ● Penyusutan pabrik ● Gaji akuntansi pabrik ● dll Dua dari tiga unsure utama biaya produksi dapat digolongkan secara terminology biaya sebagai berikut : 1. Biaya Utama
  • 10. 10 Biaya uatama adalah gabungan antara biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. 2. Biaya Konversi Biaya Konversi adalah biaya yang digunakan untuk merubah bahan baku langsung menjadi produk selesai. Biaya Non Produksi Biaya Non Produksi adalah biaya yang tidak berhubungan dengan proses produksi. Biaya non produksi ini disebut dengan biaya komersial atau biaya operasi. Biaya ini dapat dikelompokan menjadi elemen : 1. Beban Pemasaran Beban pemasaran atau biaya penjualan adalah biaya yang dikeluarkan apanila produk selesai dan siap dipasarkan ketangan konsumen. Contoh : ● Beban iklan ● Promosi ● Komisi penjualan ● Hiburan ● dll. 2. Beban administrasi Beban administrasi adalah biaya yang dikeluarkan dalam hubungan dengan kegiatan penentu kebijakan, pengarahan, pengawasan kegiatan perusahaan secara keseluruhan agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Contoh : ● Gaji administrasi kantor ● Sewa kantor ● Penyusutan kantor ● dll. 3. Beban keuangan Beban keuangan adalah biaya yang muncul dalam melaksanakan fungsi-fungsi keuangan. Contoh : ● Beban Bunga
  • 11. 11 1.9.2 Biaya dalam Hubungan dengan Volume Produksi Biaya dalam hubungan dengan volume atau prilaku biaya dapat dikelompokkan menjadi elemen : 1. Biaya Variabel Biaya variable adalah biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume produksi dalam rentang relevan, tetapi secara per-unit tetap. Contoh : ● Perlengkapan ● Bahan bakar ● Peralatan kecil ● Royalty ● Upah lembur ● dll. 2. Biaya Tetap Biaya tetap adalah biaya yang secara totalitas bersifat tetap dalam rentang relevan tertentu,tetapi secara per-umit berubah. Contoh : ● Sewa ● Pajak property ● Gaji eksekutif produksi ● dll. 3. Biaya Resmi Biaya resmi adalah biaya di dalamnya mengandung unsure tetap dan mengandung unsure variable. Biaya resmi ini dikelompokkan dalam dua elemen biaya yaitu : a. Biaya semivariabel
  • 12. 12 Adalah biaya di dalamnya mengandung unsure tetap dan memperlihatkan karakter dan variable. b. Biaya semitetap Biaya semi tetap adalah biaya yang berubah volume secara bertahap. 1.9.3 Biaya dalam Hubungan dengan Departemen Produksi Perusahaan pabrik dapat dikelompokkan menjadi segmen-segmen dengan berbagai nama seperti : departemen, kelompok biaya,pusat biaya,unit kerja dapat digunakan dalam mengelompokkan biaya menjadi biaya langsung departemen dan biaya tidak langsung departemen. 1. Biaya Langsung departemen Biaya lansung departemenadalah biaya yang dapat ditelusuri secara langsung ke departemen bersangkutan. Contoh : ● Gaji mandor pabrik yang digunakan oleh departemen bersangkutan merupakan biaya langsung bagi departemen. 2. Biaya tidak langsung departemen Biaya tidak langsung departemen adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke departemen bersangkutan. Contoh : ● Biaya penyusutan dan biaya asuransi merupakan biaya yang memanfaatkan digunakan secara bersama oleh masing-masing departemen, oleh karena itu biaya tersebut merupakan biaya tidak langsung departemen. 1.9.4 Biaya dalam Hubungan dengan Periode Waktu Dalam hubunganya dengan periode waktu dapat dikelompokkan menjadi biaya pengeluaran model dan biaya pengeluaran pendapatan.
  • 13. 13 1. Biaya Pengeluaran Modal adalah biaya yang dikeluarkan untuk memberikan manfaat di masa depan dan dalam jangka waktu yang panjang dan dilaporkan sebagai aktiva. Contoh : ● Pembelian mesin dan peralatan 2. Biaya Pengeluaran Pendapatan Adalah biaya yang memberikan manfaat untuk periode sekarang dan dilaporkan sebagai beban. Contoh : ● Mesin atau peralatan dibeli apabila dikonsumsi akan kehilangan kegunaan dan akan menimbulkan apa yang disebut dengan penyusuta. 1.9.5 Biaya dalam Hubungan dengan Pengambilan Keputusan Biaya dalam rangka pengambilan keputusan dapat dikelompokkan menjadi biaya relevan dan biaya tidak relevan. 1. Biaya Relevan Biaya relevan adalah biaya masa dating yang berbeda dalam beberapa alternative yang berbeda. Biaya relevan terdiri dari : a. Biaya diferensial Biaya diferensial adalah selisih biaya atau biaya yang berbeda dalam beberapa alternative pilihan.Biaya diferensial disebut juga dengan biaya marginal atau biaya incremental. b. Biaya kesempatan Biaya kesempatan adalah kesempatan yang dikorbankan dalam memilih suatau alternative. c. Biaya tersamar
  • 14. 14 Biaya tersamar adalah biaya yang tidak kelihatan dalam catatan akuntansi tetapi mempengaruhi dalam pengambilan keputusan. d. Biaya Nyata Biaya nyata adalah biaya yang benar-benar dikeluarkan akibat memilih suatu alternative. e. Biaya yang dapat dilacak Biaya dapat dilacak adalah biaya yang dapat dilacak kepada produk selesai. 2. Biaya tidak relevan Biaya tidak relevan adalah biaya yang dikeluarkan tetapi tidak mempengaruhi keputusan apaun. Biaya relevan di kelompokkan menjadi elemen : a. Biaya masa lalu Biaya masa lalu atau biaya histori adalah biaya yang sudah dikeluarkan tetapi tidak mempengaruhi keputusan apapun. Contoh : ● Pembelian mesin b. Biaya terbenam Biaya terbenam adalah biaya yang tidak dapat kembali Contoh: ● Kelebihan nilai buku atas nilai sisa, supervisor pabrik dan penyusutan bangunan.
  • 15. 15 BAB II METODE HARGA POKOK PESANAN-FULL COSTING 2.1. SIKLUS AKUNTANSI BIAYA DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR Siklus akuntansi biaya dalam suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh siklus kegiatan usaha tersebut.Dalam perusahaan tersebut, siklus akuntansi biaya dimulai dengan pencatatan harga pokok barang dagangan yang dibeli dan berakhir dengan penyajian harga pokok barang dagangan yang dijual. Siklus kegiatan perusahaan manufaktur dimulai dengan pengolahan bahan baku di bagaian produksi dan berakhir dengan penyerahan produk jadi ke bagian gudang. Akuntansi biaya dalam perusahaan manufaktur bertujuan untuk menyajikan informasi harga pokok produksi per satuan produk jadi yang diserahkan ke bagian gudang. Siklus Pembuatan produk
  • 16. 16 Pembelian dan penyimpanan bahan baku Pengolahan bahan baku menjadi produk jadi Penyimpanan produk jadi dalam gudang Siklus akuntansi biaya dapat pula digambarkan melalui hubungan rekening-rekening buku besar. 2.2. KARAKTERISTIK METODE HARGA POKOK PESANAN Pengumpulan biaya produksi dalam suatu perusahaan dipengaruhi oleh karakteristik kegiatan produksi tersebut.Oleh karena itu sebelum dibahas metode harga pokok pesanan, perlu diuraikan lebih dulu karakteristik kegaiatan usaha perusahaan yang peroduksinya berdasarkan pesanan yang berpengaruh terhadap metode pengumpulan biaya produksi. 2.2.1. Karakteristik Usaha Perusahaan yang Produksinya Berdasarkan Pesanan Perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan mengolah bahan baku menjadi produk jadi berdasarkan pesanan dari luar atau dari dalam perusahaan. Karakteristik usaha perusahaan tersebut adalah sebagai berikut :
  • 17. 1. Proses pengolahan produk terjadi secara terputus-putus. Jika pesanan yang satu selesai dikerjakan, proses produksi dihentikan, dan mulai dengan pesanan berikutnya. 2. Produk dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan. Dengan demikian pesanan yang satu dapat berbeda dengan pesanan lain. 3. Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan bukan 17 untuk memenuhi persediaan digudang. 2.2.2. Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan Metode pengumpulan biaya produksi dengan metode harga pokok pesanan yang digunakan dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan memiliki karakteristik sebagai berikut : 1. Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan spesifikasi pemesan dan setiap jenis produk perlu dihitung harga pokok produksinya secara individual. 2. Biaya produksi harus golongkan berdasarkan hubungannya dengan produk menjadi dua kelompok berikut ini : biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung. 3. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. 4. Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok produksi pesanan tertentu berdasarkan biaya yang sesungguhnya. 5. Harga pokok produksi per unit dihitung pada saat pesanan selesai diproduksi dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan tersebut. 2.3. MAANFAAT INFORMASI HARGA POKOK PRODUKSI PER PESANAN Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, informasi harga pokok produksi per pesanan bermanfaat bagi manajemen untuk :
  • 18. 18 1. Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan. 2. Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan pesanan. 3. Memantau ralisasi biaya produksi. 4. Menghitung laba atau rugi tiap pesanan. 5. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam neraca. 2.4. REKENING KONTROL DAN REKENING PEMBANTU Akuntansi biaya menggunakan banyak rekening pembantu untuk merinci biaya-biaya produksi. Rekening-rekening pembantu ini dikontrol ketelitiannya dengan menggunakan rekening control di dalam buku besar. Karena transaksi terjadinya biaya yang dicatat dalam buku besar bersumber dari jurnal, maka dalam melaksanakan identifikasi transaksi yang terjadi, harus ditunjuk mana rekening yang harus didebit dan dikredit dalam buku besar. 2.4.1. Kartu Harga Pokok (job Order Cost Sheet) Kartu harga pokok merupakan catatan yang penting dalam metode harga pokok pesanan.Kartu harga pokok ini berfungsi sebagai rekening pembantu, yang digunakanuntuk mengumpulkan biaya produksi tiap pesanan produk.Biaya produksi langsug dicatat dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan secara langsung. 2.5. METODE HARGA POKOK PESANAN Pembahasan metode harga pokok produksi akan diawali dengan uraian prosedur pencatatan biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik dan pencatatan harga pokok produk jadi yang ditransfer dari bagian produksi ke bagian gudang. Berikut ini adalah kegiatan produksi dan kegiatan lain untuk memenuhi pesanan. 1. Pembelian bahan baku dan bahan penolong. 2. Pemakaian bahan baku dan penolong dalam produksi. 3. Pencatatan biaya kerja.
  • 19. 19 4. Pencatatan biaya overhead pabrik. 5. Pencatatan harga pokok produk jadi. 6. Pencatatan harga pokok produk dalam proses. 7. Pencatatan harga pokok produk yang dijual. 8. Pencatatan pendapatan penjualan produk. SOAL DAN LATIHAN 1. Siklus akuntansi biaya mengikuti siklus kegiatan perusahaan. Jelaskan siklus kegiatan usaha perusahaan dagang dan jelaskan siklus kegiatan akuntansi biayanya! 2. Siklus akuntansi biaya mengikuti siklus kegiatan perusahaan. Jelaskan siklus kegiatan usaha perusahaan jasa dan jelaskan siklus kegiatan akuntansi biayanya! 3. Siklus akuntansi biaya mengikuti siklus kegiatan perusahaan. Jelaskan siklus kegiatan usaha perusahaan manufaktur dan jelaskan siklus kegiatan akuntansi biayanya! 4. Gambarkan hubungan antara siklus kegiatan perusahaan manufaktur dengan siklus akuntansi biayanya! 5. Gambarkan siklus akuntansi biaya dengan menggunakan hubungan rekening-rekening buku besar! 6. Sebutkan karakteristik usaha perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan! 7. Sebutkan karakteristik metode harga pokok pesanan! 8. Jelaskan perbedaan antara rekening control dengan rekening pembantu! 9. Gambarkan hubungan antara rekening control dengan rekening pembantu! 10. Jelaskan fungsi kartu harga pokok dan berikan contoh gambar formulirnya! 11. Berdasarkan dokumen pembukuan apa, harga pokok bahan baku yang dipakai untuk memproduksi pesanan tertentu dicatat dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan? 12. Jika suatu perusahaan mebel menerima pesanan untuk memproduksi satu set meja makan dan perusahaan tersebut menggunakan bahan penolong sebesar Rp
  • 20. Jenis biaya Dep. A Dep. B Biaya bahan baku Rp. 150.000 Biaya tenaga kerja langsung 500.000 Rp. 675.000 Biaya overhead pabrik Rp.5000 per Jam mesin 200 400 20 120.000 untuk pesanan tersebut buatlah jurnal untuk mencatat pemakaian bahan penolong tersebut. 13. Menurut daftar gaji dan upah yang dibuat oleh bagian personalia, biaya tenaga kerja yang harus dibayar oleh suatu perusahaan terdiri dari unsure berikut ini: Upah langsung karyawan pabrik Rp. 200.000 Upah tidak langsung karyawan pabrik Rp. 900.000 Gaji karyawan administrasi dan umum Rp. 2000.000 Gaji karyawan pemasaran Rp. 1500.000 Atas dasar data tersebut buatlah jurnal untuk mencatat utang gaji dan upah, distribusi gaji dan upah serta pembayaran gaji dan upah. 14. Suatu perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan mengolah produknya melalui dua departemen produksi: A dan B. Berikut ini adalah transaksi biaya produksi perusahaan tersebut untuk mengolah pesanan no B-109 dalam bulan januari 19X1: Jam mesin 200% biaya Tenaga kerja Langsung Pada akhir bulan Januari tersebut, pesanan B-109 telah selesai dikerjakan dan diserahkan kepada pemesan dengan harga jual Rp. 5.000.000 Atas dasar data tersebut di atas, buatlah jurnal untuk mencatat transaksi :
  • 21. 21 a. Terjadinya biaya produksi untuk mengolah pesanan B-109 tersebut. b. Harga pokok produk jadi. c. Penjualan pesanan B-109. 15. PT.X yang berproduksi berdasarkan pesanan, menghitung tariff biaya overhead pabriknya sebesar Rp. 1500 per jam mesin. Dalam suatu bulan perusahaan tersebut memproduksi 3 pesanan dengan waktu pengerjaan sebagai berikut. Pesanan # 250 200 jam mesin Pesanan # 251 150 jam mesin Pesanan #252 400 jam mesin Dalam bulan tersebut jumlah biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi adalah sebagai berikut : Biaya tenaga kerja tidak lansung pabrikRp.370.000 Biaya bahan penolong Rp.350.000 Biaya depresiasi gedung pabrik Rp 200.000 Biaya depresiasi mesin Rp 150.000 Jumlah Rp. 1.070.000 Atas dasar data tersebut : a. Buatlah jurnal untuk mencatat : - Pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk - Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi. - Penutupan rekening Biaya overhead pabrik yang dibebankan. b. Hitunglah pembebanan lebih atau kurang biaya overhead pabrik. SOAL PILIHAN GANDA 1. Manakah diantara siklus kegiatan ini yang merupakan siklus kegiatan usaha perusahaan dagang?
  • 22. 22 a) Pembelian barang dagangan dan tanpa melalui pengolahan lebih lanjut diakhiri dengan penjualan kembali barang dagangan tersbut. b) Persiapan penyerahan jasa berakhir dengan penyerahan jasa kepada pemakainya. c) Pengolahan bahan baku di bagian produksi dan berakhir dengan penyerahan produk jadi ke bagian gudang. d) Pencatatan harga pokok bahan baku yang dimasukkan dalam proses produksi, dilanjutkan dengan pencatatan biaya tenaga kerja langsung dan overhead pabrik yang dikonsumsi untuk produksi serta berakhir dengan disajikannya harga pokok produk jadi yang diserahkan oleh bagian produksi di bagian gudang. 2. Manakah di antara siklus kegiatan ini yang merupakan siklus kegiatan usaha perusahaan manufaktur? a) Pembelian barang dagangan dan tanpa melalui pengolahan lebih lanjut, diakhiri dengan penjualan kembali barang dagangan tersebut. b) Persiapan penyerahan jasa dan berakhir dengan penyerahan jasa kepada pemakainya. c) Pencatatan biaya persiapan penyerahan jasa dan berakhir dengan disajikannya harga pokok jasa yang diserahkan. d) Pengolahan bahan baku di bagian produksi dan berakhir dengan penyerahan produk jadi ke bagian gudang. 3. Manakah diantara siklus berikut ini yang merupakan siklus akuntansi biaya suatu perusahaan manufaktur? a) Pembelian barang dagangan dan tanpa melalui pengolahan lebih lanjut diakhiri dengan penjualan kembali barang dagangan tersebut. b) Pencatatan harga pokok barang dagangan yang dibeli dan berakhir dengan penyajian harga pokok barang dagangan yang dijual. c) Pengolahan bahan baku di bagian produksi dan berakhir dengan penyerahan produk jadi ke bagian gudang.
  • 23. d) Persiapan penyerahan jasa dan berakhir dengan 23 penyerahan jasa kepada pemakainya. 4. Manakah diantara siklus berikut ini yang merupakan siklus akuntansi biaya suatu perusahaan manufaktur? a) Pencatatan harga pokok bahan baku yang dimasukkan dalam proses produksi, dilanjutkan dengan pencatatan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang dikonsumsi untuk produksi serta berakhir dengan disajikannya harga pokok produk jadi yang diserahkan oleh bagian produksi ke bagian gudang. b) Pembelian barang dagangan dan tanpa melalui pengolahn lebih lanjut diakhiri dengan penjualan kembali barang dagangan tersebut. c) Persiapan penyerahan jasa dan berakhir dengan penyerahan jasa kepada pemakainya. d) Pengolahan bahan baku di bagian produksi dan berakhir dengan penyerahan produk jadi ke bagian gudang. 5. Rekening manakah yang digunakan untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer dari bagian produksi ke bagian gudang(debit) dan harga pokok produk yang dijual (kredit)? a) Gaji dan Upah. b) Biaya overhead Pabrik. c) Persediaan Bahan Baku. d) Persediaan Produk jadi. 6. Rekening manakah yang diguanakan untuk mencatat biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik (debit) dan harga pokok produk jadi yang ditransfer ke bagian gudang (kredit)? a) Barang Dalam Proses. b) Biaya Overhead Pabrik. c) Gaji dan Upah. d) Persediaan Produk Jadi.
  • 24. 7. Rekening manakah yang digunakan untuk mencatat biaya 24 overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi (debit) dan yang dibebankan kepada produk berdasarkan tarif (kredit)? a) Barang Dalam Proses. b) Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya. c) Gaji dan Upah. d) Persediaan Produk Jadi. 8. Rekening manakah yang digunakan untuk mencatat utang gaji dan upah (debit) dan upah langsung yang digunakan untuk mengolah produk (kredit)? a) Barang Dalam Proses. b) Biaya Overhead Pabrik. c) Gaji dan Upah. d) Persediaan Produk Jadi. 9. Rekening manakah yang digunakan untuk mencatat harga pokok bahan baku yang dibeli (debit) dan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi (kredit)? a) Persedian Bahan Baku. b) Biaya Overhead Pabrik. c) Gaji dan Upah. d) Barang Dalam Proses. 10.Manakah di antra siklus berikut ini yang merupakan siklus akuntansi biaya suatu perusahaan jasa? a) Pencatatan harga pokok bahan baku yang dimasukkan dalam proses produksi dilanjutkan dengan pencatatan biaya tenaga kerja lansung dan biaya overhead pabrik yang dikonsumsi untuk produksi serta berakhir dengan disajikannya harga pokok produk jadi yang diserahkan oleh bagian produksi ke bagian gudang. b) Pembelian barang dagangan dan tanpa melalui pengolahan lebih lanjut diakhiri dengan penjualan kembali barang dagangan tersebut. c) Persiapan penyerahan jasa dan berakhir dengan penyerahan jasa kepada pemakainya.
  • 25. d) Pencatatan biaya persiapan penyerahan jasa dan berakhir dengan disajikannya harga pokok jasa yang diserahkan. 25
  • 26. 26 BAB III SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA Hal mendasar yang perlu diketahui dalam mempelajari Akuntansi Biaya selain konsep biaya yaitu mengenai sistem biaya dalam mengalokasikan dan membebankan biaya kepada produk atau pesanan atau jasa, bagaimana cara perhitungan harga pokok suatu produk, metode penentuan harga pokok, metode mengumpulkan biaya atau akumulasi biaya suatu produk, siklus akuntansi biaya dan bagaimana laporan hasil biaya pada perusahaan pabrikasi atau perusahaan manufaktur. 3.1. SISTEM BIAYA Sistem Biaya adalah organisasi dari formulir, catatan dan laporan yang terkoordinasi yang bertujuan untuk melaksanakan kegiatan dan merupakan informasi biaya bagi manajemen. Dalam Akuntansi biaya sistem yang dapat digunakan untuk mengalokasikan dan membebankan biaya ke unit produksi dapat dikelompokkan menjadi dua sistem yaitu: 1. Sistem Biaya Sesungguhnya (Historis) 2. Sistem Biaya Ditentukan di muka (Biaya Standar) 3.1.1 Sistem Biaya Sesungguhnya Sistim biaya sesungguhnya atau sistem biaya aktual adalah suatu sistem dalam pembebanan harga pokok produk atau pesanan atau jasa pada saat biaya tesebut sudah terjadi atau biaya yang sesungguhnya dinikmati. Penyajian hasil baru akan dilakukan apabila semua operasi sudah aelcsai pada periode akuntansi yang bersangkutan. 3.1.2 Sistem Biaya Ditentukan Di muka Sistem biaya ditentukan dimuka adalah suatu sistem dalam pembebanan harga pokok kepada produk atau pesanan atau jasa dihasilkan sebesar harga pokok yang ditentukan
  • 27. dimuka sebelum suatu produk atau jasa dikerjakan.Pada akhir periode Akuntansi kedua sistem biaya ini dicatat dan kemudian dibandingkan sehingga terlihat adanya varians antara biaya yang sesungguhnya terjadi dengan biaya yang ditentukan dimuka. Varians tersebut yang timbul adalah varians lebih (over applied) dan varians kurang (tinder applied). 27 3.2. PENENTUAN HARGA POKOK Penentuan harga pokok adalah bagaimana memperhitungkan biaya kepada suatu produk atau pesanan atau jasa, yang dapat dilakukan dengan cara memasukkan seluruh biaya produksi atau hanya memasukkan unsur biaya produksi variabel saja. Dalam penentuan harga pokok tersebut dapat digunakan dua cara yaitu: 1. Metode Kalkulasi Biaya Penuh (Full Costing) . 2. Metode Kalkulasi Biaya Variabel (Variabel Costing) 3.2.1 Kalkulasi Biaya Penuh Kalkulasi biaya penuh adalah suatu metode dalam penentuan harga pokok suatu produk dengan memperhitungkan semua biaya produksi, seperti biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, biaya overhead variabel dan biaya overhead tetap. 3.2.2 Kalkulasi Biaya Variabel Kalkulasi biaya variabel adalah suatu metode dalam penentuan harga pokok suatu produk, hanya memperhitungkan biaya produksi yang bersifat, variabel saja. Dalam metode ini biaya overhead tetap tidak diperhitungkan sebagai biaya produksi tetapi biaya overhead tetap akan diperhitungkan sebagai biaya periode yang akan dibebankan dalam laporan laba-rugi tahun berjalan. 3.3 AKUMULASI BIAYA Akumulasi biaya adalah suatu cara untuk mengetahui berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk suatu produk dan jasa atau menyangkut suatu hal. Ada beberapa metode yang
  • 28. dapat digunakan dalam akumulasi biaya, tetapi yang lazim digunakan adalah dua metode sebagai berikut: 28 a. Metode Akumulasi Biaya Pesanan b. Metode Akumulasi Biaya Proses 3.3.1 Akumulasi Biaya Pesanan Akumulasi biaya pesanan adalah suatu metode yang digunakan dalam pengumpulan harga pokok suatu produk dimana biaya dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak atau jasa secara terpisah, dan setiap pesanan atau kontrak dapat dipisah sesuai identitasnya. Akumulasi biaya pesanan ini dapat diterapkan pada perusahaan yang menggunakan proses produksi secara terputus-putus seperti; pekerjaan kontruksi, bengkel, percetakan, catering makanan, meubel dan lain sebagainya. 3.3.2 Akumulasi Biaya Proses Akumulasi biaya proses adalah suatu metode dalam pengumpulan harga pokok produk dengan mengumpulkan biaya untuk setiap satuan waktu tertentu. Akumulasi biaya proses ini dapat diterapkan pada perusahaan menggunakan proses produksi terus menerus, seperti; perusahaan perakitan mobil, obat-obatan, perusahaan penerbangan, rumah sakit dan lain sebagainya. Sistem biaya sesungguhnya dan sistem biaya ditentukan di muka dapat digunakan dalam pengumpulan biaya pesanan dan pengumpulan biaya proses. 3.4 PROSES PRODUKSI Proses Produksi adalah proses pengolahan input menjadi output. Input yang dimaksud adalah bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang diproses menjadi produk selesai. Dalam perusahaan pabrikasi proses produksi dapat dilakukan melalui dua cara: 1. Satu Tahapan Proses Produksi 2. Beberapa Tahapan Proses Produksi 3.5 ALIRAN BIAYA DALAM PERUSAHAAN PABRIKASI
  • 29. Siklus akuntansi biaya tidak jauh berbeda dengan siklus akuntansi keuangan, hanya saja pada siklus akuntansi biaya berhubungan dengan proses produksi yang terjadi yang dimulai dari awal sampai berakhirnya suatu proses produksi tersebut. Semua aliran biaya yang terjadi diperhitungkan tanpa memperhatikan adanya perilaku biaya yang bersifat tetap dan variabel.Perhitungan biaya diasumsikan dengan menggunakan metode kalkulasi biaya penuh.Aliran biaya tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.3. 29
  • 30. 30 Aliran biaya proses pabrikasi diawali dengan pembelian bahan baku yang kemudian disimpan dalam bentuk persediaan. Persediaan bahan baku diminta untuk dimasukkan dalam proses produksi akan membentuk Produk dalam proses ditambah dengan pemakaian tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Barang dalam proses dimasukkan ke dalam proses produksi akan membentuk harga pokok produk jadi atau produk selesai. Selanjutnya produk jadi yang belum terjual akan membentuk persediaan produk jadi, sedangkan yang sudah terjual akan membentuk harga pokok penjualan. 3.6 SlKLUS AKUNTANSI BIAYA Siklus Akuntansi Biaya dimulai: 1. Penentuan harga pokok yang dibeli dan harga pokok bahan yang dipakai dalam produksi 2. Penentuan biaya tenaga kerja langsung 3. Penentuan biaya overhead pabrik 4. Kemudian dari ketiga biaya tersebut dapat digunakan untuk menentukan biaya produksi yang selanjutnya dapat menentukan harga pokok produk selesai. 3.6.1 Siklus Pembuatan Produk dan Siklus Akuntansi Biaya
  • 31. Siklus pembuatan produk dimulai dengan pembelian dan penyimpanan bahan baku yang kemudian dimasukkan ke dalam proses menjadi produk dalam proses. Produk dalam proses dimasukkan lagi untuk diolah dan diproses menjadi produk selesai. Produk selesai tersebut kemudian disimpan digudang sebelum dijual atau dipasarkan ke tangan konsumen. Produk selesai yang belum terjual akan menjadi persediaan produk selesai. Siklus akuntansi biaya dimulai dari pembelian bahan dan penentuan harga pokok bahan yang dibeli, kemudian dihitung berapa harga pokok bahan yang digunakan. Selanjutnya bahan yang digunakan bersama tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik dikumpulkan akan membentuk biaya produksi. Biaya produksi yang digunakan dalam periode waktu tersebut akan membentuk harga pokok produksi. Harga pokok produksi akan sama dengan biaya produksi apabila tidak ada persediaan produk dalam proses. Setelah biaya produksi dikumpulkan dihitung harga pokok produksi dan berikutnya ditentukan harga pokok produk selesai. 31
  • 32. 32 Gambar 3.4 Siklus Pembuatan Produk dan Siklus Akuntansi Biaya 3.6.2 Siklus Akuntansi Biaya dalam Rekening Dalam aliran biaya pabrikasi tersebut dapat dilihat bahwa akun buku besar untuk biaya pabrikasi yang digunakan adalah akun bahan baku, beban gaji dan akun pengendali overhead, produk dalam proses, produk selesai dan harga pokok penjualan. Tahapan siklus akuntansi melalui akun bentuk T dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Membuka rekening perkiraan persediaan bahan baku, beban gaji (untuk mencatat tenaga kerja langsung) dan BOP pengendali disebclah debit. 2. Bahan baku, tenaga kerja langsung dan BOP dimasukkan ke dalam proses dan dipindahkan ke sebelah kredit kemudian membuka rekening produk dalam proses yang diletakkan disebelah debit. 3. Produk dalam proses diproses dan dipindahkan ke sebelah kredit dan kemudian membuka rekening perkiraan produks selesai yang diletakkan disebelah debit. 4. Produk selesai dijual akan membentuk harga pokok penjualan, sehingga produk selesai berpindah kesebelah kredit dan mendebitkan rekening harga pokok penjualan.
  • 33. Gambar 3.5 Siklus Akuntansi Biaya Dalam 33 Rekening 3.7 DASAR JURNAL PADA SIKLUS AKUNTANSI BIAYA Dasar jurnal pada siklus akuntansi biaya dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Jurnal Bahan Baku Langsung dan Bahan Penolong a. Pencatatan pembelian bahan baku Bahan baku xxx Hutang xxx (Jurnal untuk mrncatat pembelian bahan baku secara kredit). Bahan baku xxx Kas xxx (Jurnal untuk mencatat pembelian bahan baku secara tunai). b. Pencatatan pembelian bahan penolong Bahan pcnolong xxx Hutang xxx (Jurnal untuk mencatat pembelian bahan penolong secara kredit ) Bahan penolong xxx Kas xxx (Jurnal untuk mencatat pembelian bahan penolong secara tunai).
  • 34. 34 c. Jurnal Gabungan Bahan xxx Hutang xxx (Jurnal untuk mencatat bahan baku dan bahan penolong secara kredit). Bahan xxx Kas xxx (Juranl untuk mencatat bahan baku dan bahan penolong secara tunai): d. Jurnal Pemakaian Bahan Baku Produk dalam proses bahan baku xxx Persediaan Bahan baku xxx (Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan baku) e. Jurnal Pemakaian Bahan Penolong BOP Pengendali xxx Bahan penolong xxx (Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan penolong). 2. Jurnal Tenaga Kerja Langsung a. Jurnal Pencatatan Tenaga Kerja Terutang oleh Perusahaan Beban gaji dan upah xxx Gaji dan Upah terutang xxx (Jurnal untuk mencatat gaji dan upah yang belum dibayar oleh perusahaan atau gaji yang masih tertuang). b. Pencatatan Distribusi Biaya Tenaga Kerja PDP - TKL xxx BOP pengendali xxx Beban pemasaran xxx Beban Adm xxx Beban gaji dan upah xxx (Jurnal untuk mencatat pemakaian tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik sesungguhnya dan biaya lain). 3. Jurnal Biaya Overhead Pabrik a. Pencatatan pemakaian BOP PDP - BOP xxx
  • 35. Bahan penolong xxx Tenaga kerja tidak langsung xxx Biaya penyusutan xxx BOP lain-lain xxx (Jurnal untuk mencatat pemakaian biaya overhead pabrik). 35 b. Jurnal Biaya Overhead Sesungguhnya BOP Pengendali xxx Akumulasi penyusutan mesin xxx Asuransi biaya dimuka xxx Kas xxx c. Jurnal Menutup BOP dibebankan ke rekening BOP Sesungguhnya BOP dibebankan xxx BOP Pengendali xxx 4. Jurnal Harga Pokok Produk Selesai Produk selesai xxx PDP - BBL xxx PDP - TKL xxx PDP-BOP xxx (Jurnal untuk mencatat harga pokok produk selesai yang dipindahkan ke gudang). 5. Jurnal Harga Pokok Produk Dalam Proses Persediaan PDP XXX PDP - BBL XXX PDP - TKL XXX PDP - BOY XXX (Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses). 6. Jurnal Harga Pokok Penjualan Harga Pokok Penjualan XXX Produk selesai XXX (Jurnal untuk mencatat produk selesai yang terjual). 7. Jurnal Penjualan a. Pencatatan Penjualan Tunai Kas XXX
  • 36. 36 Penjualan XXX (Mencatat penjualan produk selesai secara tunai). b. Pencatatan Penjualan Kredit Piutang XXX Penjualan XXX (Jurnal untuk mencatat penjualan produk selesai secara kredit). Catatan: PDP = produk dalam proses TKL = tenaga kerja langsung BBL = bahan baku langsung BOP = biaya overhead pabrik Contoh 3.1. PT. Kreatif Ananda pada tahun 2006 mengeluarkan biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp. 100.000. Saldo perkiraan perusahaan awal dan akhir sebagai berikut: Keterangan Awal Akhir Bahan baku Rp. 34.000 Rp. 48.000 Produk Dalam Proses Rp. 24.000 Rp. 28.000 Produk Jadi Rp. 56.000 Rp. 90.000 HPP - Rp. 280.000 BOP . - Rp. 50.000 Diminta: Buatlah arus biaya dan jurnal yang diperlukan.
  • 37. 37 Penyelesaian : 1. Arus biaya pabrikan Catatan: Pembelian Rp. 182.000 Pemakaian bahan baku Rp. 168.000 Harga pokok produksi Rp. 314.000 2. Jurnal yang diperlukan a. Jurnal Pembebanan Biaya PDP - Bahan Rp. 168.000 PDP -Tenaga kerja Rp. 100.000 PDP - BOP Rp. 50.000 . Bahan Rp. 168.000 Beban Gaji dan Upah Rp. 100.000 BOP Dibebankan Rp. 50.000 (Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik menjadi produk dalam proses). b. Jurnal persediaan Produk Selesai Persediaan Produk Selesai Rp. 314.000 Persediaan Produk dalam Proses Rp. 314.000
  • 38. 38 (Jurnal untuk mencatat PDP Bahan, TKL dan BOP yang dimasukkan ke dalam proses dan menjadi produk selesai). c. Jurnal harga pokok penjualan Harga pokok penjualan Rp. 280.000 Produk selesai Rp. 280.000 3.8 LAPORAN HASIL BIAYA Laporan hasil biaya atau hasil operasi akan disusun dalam bentuk laporan keuangan, Laporan Laba/Rugi, Laporan Neraca dan Laporan Arus Kas. Penyusunan Neraca dan Laporan Arus Kas pada prinsipnya sama seperti yang dipelajari dalam akuntansi keuangan perusahaan dagang maupun perusahaan jasa. Perbedaan yang terlihat pada neraca perusahaan dagang dan perusahaan pabrikasi. Perusahaan dagang hanya mempunyai satu persediaan yaitu persediaan barang jadi, sedangkan pada perusahaan pabrikasi terdapat tiga, persediaan yaitu persediaan bahan baku, persediaan produk dalam proses dan persediaan produk selesai. 3.8.1 Persediaan Pada Perusahaan Pabrikasi Pada perusahaan pabrikasi seperti telah dijelaskan di atas terdiri dari tiga persediaan yaitu: 1. Persediaan bahan baku 2. Persediaan produk dalam proses 3.Persediaan produk selesai Persediaan Bahan Baku Persediaan bahan baku adalah persediaan bahan yang belum dimasukkan ke dalam proses dan masih tersimpan di dalam gudang. Persediaan Produk Dalam Proses Persediaan produk dalam proses adalah persediaan bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang belum selesai dan tersimpan di dalam gudang pabrik. Persediaan Produk Selesai Persediaan produk selesai adalah produk dalam proses bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik
  • 39. yang sudah diproses dan membentuk produk selesai belum terjual dan masih tersimpan digudang pabrik. 3.8.2 Laporan Harga Pokok Produksi dan Laporan Harga Pokok Penjualan Perbedaan laporan Laba/Rugi perusahaan pabrikasi dan perusahaan dagang dapat dilihat dari harga pokok penjualan. Pada perusahaan dagang harga pokok penjualan terbentuk dengan menambahkan persediaan barang jadi awal dan mengurangkan dengan barang jadi akhir, sedangkan pada perusahaan pabrikasi dalam harga pokok penjualan akan dihitung harga pokok produksi. 39 Harga Pokok Produksi Harga Pokok Produksi adalah kumpulan biaya produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik ditambah persediaan produk dalam proses awal dan dikurang persediaan produk dalam proses akhir. Harga pokok produksi terikat pada periodc waktu tertentu. Harga pokok produksi akan sama dengan biaya produksi apabila tidak ada persediaan produk dalam proses awal dan akhir. Harga Pokok Penjualan Harga pokok penjualan adalah harga pokok produk yang sudah terjual dalam periode waktu berjalan yang diperoleh dengan menambahkan harga pokok produksi dengan persediaan produk selesai awal dan persediaan produk selesai akhir. 3.8.3 Susunan Laporan Harga Pokok Produksi dan Penjualan Serta Penyajian dalam Laporan Laba/Rugi Seperti sudah dijelaskan di atas bahwa dalam penyajian laporan Laba/Rugi perusahaan pabrikasi terdapat laporan harga pokok produksi dan harga pokok penjualan yang akan dibandingkan dengan penjualan sehingga membentuk laba kotor atau marjin kotor. Laba kotor kemudian dikurangkan dengan biaya operasi atau biaya periode sehingga diperoleh laba
  • 40. operasi.Untuk lebih jelas dapat dilihat pada contoh 3.2 berikut ini. Contoh 3.2 PT. Indra Jaya sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri mainan anak-anak. Perusahaan merencanakan akan menyusun laporan Laba/Rugi dan laporan Harga Pokok Produksi dan Penjualan secara terpisah. Berikut ini data biaya yang diperlukan oleh perusahaan tersebut untuk tahun 2006: Penjualan Rp. 150.000.000 Pembelian bahan Rp. 35.000.000 Ongkos angkut pembelian Rp. 600.000 Retur dan potongan pembelian Rp. 1.800.000 Bahan penolong Rp. 5.000.000 Tenaga kcrja langsung Rp. 7.500.000 Listrik pabrik Rp. 1.250.000 Penyusutan mesin dan peralatan pabrik Rp. 1.600.000 Pajak bumi dan bangunan pabrik Rp. 1.000.000 Asuransi pabrik Rp. 1.200.000 BOP lain-lain Rp. 4.100.000 Pendapatan piutang tcp. 2.500.000 Biaya bunga Rp. 3.000.000 Biaya pemasaran Rp. 25.000.000 Biaya administrasi dan umum Rp. 15.000.000 Data persediaan awal dan akhir: Keterangan Awal Akhir Bahan Rp.2.000.000 Rp.1.500.000 Produk dalam proses Rp. 1.450.000 Rp. 1.750.000 Produk selesai Rp. 2.000.000 Rp. 1.250.000 Catatan: Pemakaian bahan langsung dan bahan tidak langsung menggunakan satu rekening yaitu rekening bahan. Diminta: 1. Susunlah Laporan Harga Pokok Produksi dan Penjualan 40 untuk tahun 2006. 2. Susunlah Laporan Laba/Rugi perusahaan untuk tahun 2006.
  • 41. 41 Penyelesaian: 1. Laporan Harga Pokok Produksi dan Penjualan PT. Indra Jays Laporan Harga Pokok Produksi dan Penjualan untuk Tahun berakhir 31 Desember 2006 Persediaan bahan awal Rp. 2.000.000 Pembelian bahan Rp. 35.000.000 Ongkos angkut pembelian Rp. 600 + Rp. 35.600.000 Retur dan potongan pembelian Rp. 1.800.000- Pemhelian hersih Rp. 33.800.000+ Bahan tersedia untuk dipakai Rp. 35.800.000 Kurang: Bahan penolong Rp.5.000.000 Persediaan bahan akhir Rp.1.500.000+ Rp. 6.000.000 - Bahan baku langsung digunakan Rp. 29.800.000 Tenaga kerja langsung Rp. 45.000.000 BOP: - Bahan Penolong Rp. 5.000.000 - Tenaga kerja tidak langsung Rp. 7.500.000 - Listrik, pabrik Rp. 1.250.000 - Penyusutan mesin dan peral. pabrikRp.1.600.000 - Asuransi Rp. 1.000.000 - BOP lain-lain Rp. 4.100.000 - Total BOP Rp. 21.650.000+ Biaya Produksi Rp. 96.450.000 Persediaan produk dalam proses awal Rp. 1.450.000+ Rp. 95.000.000 Persediaan produk dalam proses akhir Rp. 1.750.000 Harga Pokok Produksi Rp.93.250.000
  • 42. Persediaan produk selesai awal Rp. 42 2.100.000 HPP Tersedia untuk Dijual Rp.95.350.000 Persediaan produk selesai akhir Rp. 1.250.000 Harga Pokok Penjualan Rp.94.100.000 2. Laporan Laba/Rugi PT. Indra Jays Laporan Harga Pokok Produksi dan Penjualan untuk Tahun berakhir 31 Desember 2006 Penjualan Rp.150.000.000 Harga Pokok Penjualan Rp.94.100.000 Laba Kotor Rp.55.400.000 - Biaya Operasi: - Beban Pemasaran Rp.25.000.000 - Beban Administrasi Rp.15.000.000 + Total Biaya Operasi Rp 40.000.000 (-) Rp. 15.900.000 Laba Operasi: Pendapatan lain-lain: - Pendapatan Piutang Rp. 2.500.000 Rp. 18.400.000 Biaya lain-lain: . - Biaya bunga Rp. 3.000.000 Laba bersih sebelum pajak Rp. 15.400.000 Pajak 30% Rp. 4.620.000 (-) Laba bersih setelah pajak Rp. 10.780.000 3.9 LATIHAN Latihan 3.1 Berikut ini saldo yang disajikan oleh PT. Tanpa Nama selama tahun berjalan: Keterangan Awal Akhir
  • 43. Persediaan bahan baku langsung Rp. 65.500 Rp. 73.200 Persediaan produk dalam proses Rp. 72.400 Rp. 70.800 Persediaan produk selesai Rp. 29.200 Rp. 30.000 Bahan langsung yang digunakan 0 Rp. 346.400 Harga Pokok Penjualan 0 Rp. 1.200.000 Diminta: 1. Hitunglah total, biaya 2. Bahan baku langsung yang dibeli 3. Harga pokok produksi Latihan 3.2 PT. Galaxy telah mengeluarkan tenaga kerja sebesar Rp. 150.OO+J pada tahun 2006. Saldo perkiraan perusahaan pada awal dan akhir periodc sebagai berikut: 43 Keterangan Awal Akhir Produk Selesai Rp. 112.000 Rp. 180.000 Produk dalam proses Rp. 43.000 Rp. 56.000 Bahan baku Rp. 68.000 Rp. 96.000 Harga pokok penjualan 0 Rp. 550.000 BOP 0 Rp. 100.000 Diminta: Buatlah arus biaya dan jurnal yang diperlukan. Latihan 3.3. PT. Manis Manja perusahaan yang memproduksi "Cake" yang dijual di beberapa wilayah di Jakarta. Informasi biaya yang berhubungan dengan perusahaan tersebut adalah: Biaya administrasi dan umum Rp. 72.400 Biaya penyusutan pabrik Rp. 100.000 Bahan tidak langsung Rp. 17.200 Perlengkapan pabrik Rp. 25.000 Komisi penjualan Rp. 56.800 Persediaan bahan langsung (1/1) Rp. 65.600 Tenaga kerja langsung Rp. 130.400 Persediaan bahan langsung (31/12) Rp. 72.000
  • 44. 44 Persediaan produk selesai (1/1) Rp. 35.600 Persediaan produk selesai akhir Rp. 32.400 Pembelian bahan langsung Rp. 81.200 Persediaan produk dalam proses (31/13) Rp. 44.400 Tenaga kerja tidak langsung Rp. 49.600 PBB pabrik Rp. 29.600 Prasarana pabrik Rp. 86.000 Persediaan produk dalam proses (31/12) Rp. 52.800 Penjualan Rp. 850.000 Diminta: Buatlah laporan Laba/Rugi PT. Manis Manja yang didukung oleh Laporan Harga Pokok Penjualan. Latihan 3.4 Berikut ini data yang disajikan oleh PT. Restu Ananda selama tahun 2006: Penjualan Rp. 320.000.000 Retur dan potongan penjualan Rp. 10.000.000 Pembelian bahan Rp. 50.000.000 Retur dan potongan pembelian Rp. 8.000.000 Ongkos angkut pembelian Rp. 7.000.000 Pemakaian bahan tidak langsung Rp. 12.000.000 Tenaga kerja langsung Rp. 60.000.000 Tenaga kerja tidak langsung Rp. 20.000.000 Biaya listrik dan telpon Rp. 6.000.000 (709/o pabrik) Biaya pemeliharaan mesin dan gedung pabrik Rp. 11.400.000 Penyusutan pabrik Rp. 5.000.000 (4(1% kantor) PBB pabrik Rp. 5.200.000 (75% pabrik) Perlengkapan pabrik Rp. 4.500.000 Komisi penjualan Rp. 19.000.000 Biaya adm dan umum Rp. 25.000.000 Gaji bagian penjualan Rp. 17.000.000 Honorarium akuntan Rp. 18.000.000 BOP lain-lain Rp. 14.000.000
  • 45. Akuntan mencatat persediaan perusahaan sebagai berikut: 45 Keterangan Awal Akhir Produk Selesai Rp. 22.000.000 Rp. 16.000.000 Produk Dalam Proses Rp. 15.600.000 Rp. 18.000.000 Bahan Baku Rp. 15.000.000 Rp. 11.000 Catatan: Perusahaan menggunakan perku-aan bahan baku untuk pemakaian bahan langsung dan bahan tidak langsung. Diminta: 1. Susunlah Laporan Harga Pokok Penjualan PT Restu Ananda untuk tahun 2006. 2. Susunlah Laporan Laba/Rugi untuk tahun 2006. Latihan 3.5 Berikut ini data yang disajikan PT. Matahari Pagi untuk tahun 2006: Penjualan Rp. 135.000.000 Pembelian Rp. 25.000.000 Retur pembelian Rp. 500.000 Potongan pembelian Rp. 750.000 Tenaga kerja langsung Rp. 50.000.000 Bahan penolong Rp. 1.800.000 Tenaga kerja tidak langsung Rp. 7.500.000 Biaya pemeliharaan mesin dan pabrik Rp. 1.250.000 Biaya perlengkapan pabrik Rp. 2.500.000 Biaya penjualan Rp. 2.250.000 Biaya penyusutan pabrik Rp. 800.000 Gaji bagian kantor Rp. 5.500.000 BOP lain-lain Rp. 2.000.000 Biaya lain Rp. 3.000.000 Gaji bagian penjualan Rp. 2.750.000 Biaya penjualan dan administrasi lain-lain Rp. 3.000.000 Pendapatan luar usaha Rp. 5.500.000 Data persediaan tahun 2006 adalah sebagai berikut:
  • 46. 46 Keterangan Awal Akhir Bahan baku Rp. 1.000.000 Rp. 1.500.000 Produk Dalam Proses Rp. 1.250.000 Rp. 550.000 Produk Selesai RP. 1.750.000 Rp. 1.100.000 Diminta: 1. Susunlah Laporan Harga Pokok Penjualan untuk tahun 2006. 2. Susunlah Laporan Laba/Rugi untuk tahun 2006 apabila pajak yang diperlakukan sebesar 30%. 3.10. SOAL-SOAL Soal 3.1 Informasi berikut disajikan oleh P7: Nikel Coted untuk tahun 2006: Pembelian bahan baku Rp. 462.000 Biaya angkut pembelian bahan Rp. 46.000 Tenaga kerja langsung Rp. 774.000 Tenaga kerja tidak langsung dan supervisor Rp. 438.000 Perlengkapan dan bahan tidak langsung Rp. 58.000 Biaya listrik pabrik Rp. 500.000 Biaya penyusutan pabrik Rp. 600.000 PBB Rp. 168.000 BOP lain-lain Rp. 40.000 Gaji bagian penjualan Rp. 720.000 Biaya adm lain-lain Rp,. 174.000 Biaya pemasaran Rp. 654.000 Informasi Tambahan: 1. 75% dari biaya listrik digunakan untuk pabrik, sisanya untuk administrasi dan pemasaran 2. Biaya penyusutan 85% digunakan untuk pabrik sisanya digunakan administrasi dan pemasaran. 3. Pajak bumi dan bangunan 30% digunakan untuk administrasi dam pemasaran sedangkan sisanya digunakan oleh bagian pabrik. Data persediaan yang ada pada PT Nikel Coted adalah:
  • 47. Keterangan 1 Januari 31 Desember Bahan Baku Langsung Rp. 344.000 Rp. 322.000 Produk Dalam Proses Rp. 308.000 Rp. 248.000 Produk Selesai Rp. 142.000 Rp. 198.000 Diminta: 1. Buatlah Laporan Harga Pokok Produksi dan Penjualan untuk 47 tahun 2006. 2. Buatlah Laporan Laba/Rugi untuk tahun 2006. Soal 3.2 PT. Laila Jaya menyiapkan data informasi untuk tahun 2006 sebagai berikut: Penjualan Rp. 120.000.000 Biaya pemasaran 10% Biaya adm 5% Retur dan potongan penjualan Rp. 3.000.000 Tenaga kerja langsung Rp. 40.000.000 Laba Kotor Rp. 35.900.000 BOP dibebankan dengan tarif 50% dari biaya tenaga kerja langsung, dan diklasifikasikan menjadi: Bahan penolong 30% Biaya listrik 15% Biaya penyusutan 5% Biaya perawatan mesin 10% BOP lain-lain 40% Akun persediaan mempunyai saldo awal dan akhir sebagai berikut: a. Persediaan produk selesai: 1 Januari Rp. 2.000.000 31 Desember Rp. 3.000.000 b. Persediaan produk dalam proses: 1 Januari Rp. 1.700.000 31 Desembcr Rp. 2.400.000 Diminta: 1. Hitunglah bahan baku langsung yang digunakan.
  • 48. 2. Susunlah Laporan Laba/Rugi. Soal 3.3 48 PT. Sarah Nabila memproduksi pakaian wanita dengan berbagai jenis model.Pada tahun 2006 perusahaan mempersiapkan Laporan Keuangan perusahaan. Berikut ini data yang berhubungan dengan Laporan Keuangan tersebut untuk tahun 2006 tahun berjalan: Bahan tidak langsung . Rp. 168.000 Penjualan Rp. 8.500.000 Potongan pembelian Rp. 120.000 Pembelian bahan langsung Rp. 3.050.000 Pekerja Rp. 2.100.000 Gaji pegawai kantor Rp. 732.000 Gaji bagian penjualan Rp. 252.000 Prasarana Rp. 825.000 Sewa Rp. 540.000 PBB Rp. 360.000 Asuransi Rp. 120.000 Penyusutan Rp. 324.000 Beban Bunga Rp. 350.000 Ongkos angkut pembelian Rp. 90.000 Informasi Tambahan: 1. 75% dari pekerja termasuk pekerja langsung, sisanya merupakan pekerja tidak langsung. 2. 85% dari prasarana berhubungan dengan produksi, sedangkan sisanya berhubungan dengan fungsi penjualan dan administrasi kantor. 3. Semua sewa digunakan oleh kantor. 4. Pajak bumi dan bangunan ditaksir dari pabrik. 5. 65% dari besarnya asuransi berhubungan dengan produksi, sisanya sebesar 35% berhubungan dengan fungsi penjualan dan administrasi. 6. Penyusutan adalah sebagai berikut: Pabrik Rp. 135.000 Peralatan pabrik Rp. 115.000
  • 49. 49 Peralatan kantor Rp. 74.000 7. Saldo perkiraan awal dan akhir : a. Saldo Awal - Bahan Rp. 168.000 - Produk Dalam Proses Rp. 300.000 - Produk Selesai Rp. 450.000 b. Saldo Akhir - Bahan Rp. 350.000 - Produk Dalam proses Rp. 260.000 - Produk Jadi Rp. 136.000 Diminta: 1. Susunlah Laporan Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan PT. Sarah Nabila untuk tahun 2006. 2. Susunlah Laporan Laba/Rugi untuk periode berjalan tahun 2006. Soal 3.4 Berikut ini data yang disajikan oleh PT. Merapi Indah untuk bulan Agustus 2006. 1. Saldo perkiraan: 31 Juli 31 Agustus Produk selesai Rp. 825.000 Rp. Produk dalam proses Rp. 1.500.000 Rp. 750.000 Bahan Rp.1.000.000 Rp. 1.250.000 2. Pembelian bahan sebesar 2.000 unit dengan harga Rp. 10.250 per-unit. Biaya angkut ditaksir sebesar 1,5% dari pembelian bersih. Retur pembelian sebesar Rp. 607.500. 3. Jam kerja digunakan 4.800 jam kerja langsung dengan tarif sebesar Rp. 5.000/jamkerja langsung. 4. Transaksi pada bulan Juli 2006: Bahan tidak langsung yang digunakan Rp. 3.750.000 Biaya listrik (70% digunakan pabrik) Rp. 1.000.000 Biaya pemeliharaan pabrik Rp. 500.000 Biaya penyusutan (40% digunakan kantor) Rp. 1.750.000 PBB (80% digunakan pabrik) Rp. 250.000 Perlengkapan (65% digunakan pabrik) Rp. 2.500.000
  • 50. Gaji Akuntan (75% digunakan kantor) Rp. 8.000.000 BOP lain-lain Rp. 2.250.000 Laba Kotor Rp. 39.500.000 5. Penjualan sebesar Rp. 90.500.000 dengan retur dan 50 potongan penjualan sebesar 0, 5°,'o dari bersih dari penjualan kotor. 6. Beban penjualan sebesar 2,5% dari penjualan bersih, beban administrasi dan umum sebesar 2% dari penjualan kotor. 7. Pemakaian bahan langsung dan tidak langsung menggunakan satu rekening yaitu rekening bahan. Diminta : 1. HItunglah persediaan akhir produk jadi 2. Susunlah Laporan Harga Pokok Penjualan untuk bulan Agustus 2006 3. Susunlah Laporan Laba/Rugi untuk bulan Agustus 2006
  • 51. 51 BAB IV METODE HARGA POKOK PROSES PENGANTAR Di dalam metode ini, biaya produksi dikumpulkan untuk setiap proses selama jangka waktu tertentu, dan biaya produksi per satuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi dalam proses tertentu, selama periode tertentu, dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dari proses tersebut selama jangka waktu yang bersangkutan. Metode pengumpulan biaya produksi ditentukan oleh karakteristik proses produk perusahaan. Dalam perusahaan yang berproduksi massa, karakteristik produksinya adalah sebagai berikut : 1) Produk yang dihasilkan merupakan produk standar. 2) Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama. 3) Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi yang berisirencana produksi produk standar untuk jangka waktu tertentu. Sebagai contoh perusahaan yang berproduksi massa adalah perusahaan semen. Proses produksi semen menghasilkan satu macam produk berupa semen portland yang diukur dengan satuan sak yang berat standarnya 50 kg. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama. Perencanaan produksi dilakukan dengan diterbitkannya perintah produksi ( ProductionOrder ) setiap awal bulan yang berlaku untuk bulan tertentu. Atas dasar karakteristik kegiatn produksi dalam perusahaan yang berproduksi massa, metode pengumpulan biaya produksi dalam perusahaan tersebut memiliki karakteristik seperti berikut ini. 4.1. Perbedaan Metode Harga Pokok Proses dengan Metode Harga Pokok Pesanan Untuk memahami karakteristik metode harga pokok proses, berikut ini disajikan perbedaan metode harga pokok proses dengan metode harga pokok pesanan. Perbedaan diantara dua metode pengumpulan biaya produksi tersebut terletak pada :
  • 52. 52 1) Pengumpulan biaya produksi. 2) Perhitungan harga pokok produksi per satuan. 3) Penggolongan biaya produksi. 4) Unsur biaya yang dikelompokkan dalam biaya overhead pabrik. 4.2. Pengumpulan Biaya Produksi Metode harga pokok pesanan mengumpulkan produksi menurut pesanan, sedangkan metode harga pokok proses mengumpulkan biaya produksi per departemen produksi per periode akuntansi. 4.3. Perhitungan Harga Pokok Produksi Per satuan Metode harga pokok pesanan menghitung harga pokok pesanan menghitung harga pokok produksi per satuan dengan cara membagi total biaya yang dikeluarkan untuk pesanan tetentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan. Perhitungan ini dilakukan pada saat pesanan telah selesai diproduksi. Metode harga proses menghitung harga pokok produksi per satuan dengan cara membagi total biaya produksi yang dikeluarkan selama periode tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan selama periode yang bersangkutan. 4.4. Penggolongan Biaya Produksi Di dalam metode harga pokok pesanan, biaya produksi harus dipisahkan menjadi biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung.Biaya produksi langsung dibebankan kepada produk berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya produksi tidak langsung dibebankan kepada produk berdasarkan tarif yang ditentukan di muka. 4.5. Unsur yang Digolongkan Dalam Biaya Overhead Pabrik
  • 53. Di dalam metode harga pokok pesanan, biaya overhead pabrik terdiri dari biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya produksi lain selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Dalam Metode ini biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan di muka. 53
  • 54. 54 BAB V METODE HARGA POKOK PROSES LANJUTAN Dalam bab ini tersebut telah diuraikan perhitungan biaya produksi per satuan,jika produk diproduksi secara massa, melalui satu departemen produksi atau melalui lebih dari satu departemen produksi. Dalam bab inijuga diuraikan sedikit variasi dalam metode harga pokok proses, yaitu pengaruh terjadinya produk yang hlang dalam proses, baik pada awal maupun akhir proses, terhadap perhitungan biaya produksi per satuan produk yang diproduksi. 2.1. PERSEDIAAN PRODUK DALAM PROSES AWAL Dalam suatu departemen produksi, produk yang belum selesai diproses pada akhir periode akan menjadi persediaan produk dalam proses pada awal periode berikutnya. Produk dalam proses awal periode ini membawa harga pokok produksi per satuan yang berasal dari periode sebelumnya, yang kemungkingan akan berbeda dengan harga pokok produksi per satuan yang dikeluarkan oleh departemen produksi yang bersangkutan dalam periode sekarang. Dengan demikian jika dalam periode sekarang dihasilkan produk selesai yang ditransfer ke gudang atau departemen berikutnya, harga pokok yang melekat pada persediaan produk dalam proses awal akanmenimbulkan masalah dalam penentuan harga pokok produk selesai tersebut. Untuk memberikan gambaran mengenai pengaruh adanya persediaan produk dalam proses pada awal periode terhadap penentuan harga pokok produk dalam metode harga pokok proses, berikut ini disajikan lebih dahulu contoh mengenai penentuan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi (material costing) yang masalahnya hampir sama dengan masalah perhitungan pengaruh harga pokok persediaan produk dalam proses awal dalam metode harga pokok proses. Misalnya pada awal periode terdapat persediaan bahan baku sebanyak 100 kg yang harga pokoknya Rp. 1.000 per kg. Dalam periode tersebut terjadi pembelian bahan baku
  • 55. sebanyak 400 kg dengan harga Rp 1.200 per kg. Jika pada akhir periode ternyata diketahui jumlah bahan baku yang dipakai sebanyak 250 kg, timbul masalah harga pokok yang mana yang akan digunakan untuk menghargai bahan baku yang dipakai tersebut. Untuk menentukan harga pokok mana yang akan digunakan untuk menilai bahan baku yang di pakai tersebut, akuntansi menggunakan berbagai anggapan mengenai aliran biaya. Adanya berbagai anggapan ini menimbulkan berbagai metode penentuan harga pokok bahan baku yang dipakai. Contohnya adalah metode harga pokok rata – rata tertimbang (weighted average cost method ); metode masuk pertama, keluar pertama (first-in, first-out method ); dan metode masuk terakhir, keluar pertama ( last-in, first-out method ). Jika dalam contoh pemakaian bahan baku tersebut di atas digunakan metode masuk pertama, keluar pertama, maka perhitungan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam periode tersebut disajikan dalam Gambar 4.1. Gambar4.1. Misalkan pada awal periode terdapat persediaan produk dalam proses sebanyak 200 kg dengan harga pokok yang dibawa dari periode sebelumnya sebesar Rp 800.000. Misalkan dalam periode sekarang produk yang diproduksi (tidak termasuk persediaan produk dalam proses awal) sebanyak 3.200 kg sedangkan biaya produksi yang dikeluarkan dalam periode 55 Penggunaan Metode Masuk Pertama, Keluar Pertama Persediaan bahan baku awal: 100 kg x Rp 1.000 Rp. 100.000 Pembelian bahan baku selama periode 400 kg x Rp 1.200 Rp. 480.000 Jumlah bahan baku yang tersedia untuk dipakai Rp. 580.000 Harga pokok bahan baku yang dipakai selama periode yang ditentukan atas dasar metode masuk pertama, keluar petama adalah: 100 kg x Rp1.000 Rp. 100.000 150 kg x Rp1.200 Rp. 180.000 Rp. 280.000 Persediaan bahan baku pada akhir periode Rp. 300.000
  • 56. sekarang, baik untuk menyelesaikan persediaan produk dalam proses awal maupun untuk mengolah produk yang dimasukkan dalam proses periode sekarang berjumlah Rp 9.600.000. Jika produk jadi yang dihasilkan dalam periode tersebut berjumlah 2.800 kg, harga pokok produksi per kilogram manakah yang akan digunakan untuk menghargai produk jadi tersebut? Jika masalah tersebut diringkas akan dapat disajikan dalam Gambar 4.2 Gambar 4.2 Perhitungan Harga Pokok Persediaan Produk Jadi Dan Produk Dalam Proses 56 Kuantitas Total Biaya Produk dalam proses awal 200 kg Rp. 800.000 Produk yang dimasukkan dalam proses dalam periode sekarang3.200 kgRp. 9.600.000 Jumlah produk yang diproses dalam periode sekarang 3.400 kg Rp 10.400.000
  • 57. 57 BAB VI BIAYA TENAGA KERJA 4.1. Definisi Biaya Tenaga Kerja Tenaga kerja merupakan usaha fisik atau mental yang di keluarkan untuk mengolah produk.Biaya tenaga kerja adalah harga yang di bebankan untuk pengguna tenaga kerja manusia tersebut. 4.2. Penggolongan Kegiatan dan Biaya Tenaga Kerja Dalam perusahaan manufaktur penggolongan kegiatan tenaga kerja dapt di lakukan sebagai berikut: a. penggolongan menurut fungsi pokok dalam organisasi perusahaan. b. Penggolongan menurut kegiatan departemen-departemen dalam perusahaan. c. Penggolongan menurut jenis pekerjaannya. d. Penggolongan menurut hubungan dengan jenis produk Penggolongan menurut fungsi pokok dalam organisasi perusahaan. Organisasi dalam perusahaan manufaktur di bagi menjadi tiga fungsi pokok: pemasaran,produksi dan administrasi. Dengan demikian biya tenag kerja perusahaan manufaktur digolongkan menjadi: biya tenaga kerja produksi,biaya tenaga kerja pemasaran dan biaya tenaga kerja administrasi & umum. Berikut ini diberikan beberapacontoh biaya tenaga kerja yang termasuk dalam tiap golongan tersebut: a. Biaya tenaga kerja produksi: Gaji karyawan pabrik Biaya kesejah teraaan karyawan pabrik Upah lembur karyawan pabrik Upah mandor pabrik Gaji manajer pabrik
  • 58. 58 b. Biaya tenaga kerja pemasaran: Upah karyawan pemasaran Biaya kesejahteraan karyawan pemasaran Biaya komisi pramuniaga Gaji manajer pemasaran c. Biaya tenaga kerja adinistrasi dan umum: Gaji karyawan Bagian Akutansi Gaji karyawan Bagian Personalia Gaji karyawan Bagian Sekretariat Biaya kesejahteraan karyawan Bagian Akutansi Biaya kesejahteraan karyawan Bagian Personalia Biaya kesejahteraan karyawan Bagian Sekretariat Penggolongan menurut kegiatan departemen-departemen dalam perusahaan.Misalnya departemen produksi suatu perusahaan kertas terdiri dari tiga departemen: Bagian pulp, Bagian Kertas, dan Bagian Penyempurnaan. Biaya tenaga kerja dalam departemen produksi tersebut digolongkan sesuai dengan bagian-bagian yang di bentuk dalam perusahaan tersebut.Tenaga kerja yang bekerja di departemen-departemen nonproduksi di golongkan pula menurut departemen yang menjadi tempat kerja mereka.Pengolongan semacam ini dilakukan untuk lebih memudahkan pengendalian terhadap biya tenaga kerja yang terjadi pada tiap departemen yang dibentuk dalam perusahaan.Kepala departemen yang bersangkutan bertangggung jawab atas pelaksanaan kerja karyawan dan biaya tenaga kerja yang terjadi dalam departemennya. Penggolongan menurut jenis pekerjaanya. Dalam suatu departemen,tenaga kerja dapat digolongkan menurut sifat pekerjaannya. Misal dalam suatu departemen produksi, tenaga kerja digolongkan sebagai berikut: operator, mandor dan penyelia. Dengan demikian biya tenaga kerja juga digolongkan menjadi: upah operator, upah mandor dan upah penyelia. Penggolongan biaya tenaga kerja semacam ini digunakan sebagai dasar penetapan deferensiasi upah standart kerja.
  • 59. Penggolongan menurut hubunganya dengan produk. Dalam hubunganya dengan produk,tenaga kerja dibagi menjadi:tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tak langsung. Tenaga kerja langsung adalah semua karyawan yang secara langsung ikut serta memproduksi produk jadi, yang jasanya dapt di usut secara langsung pada produk, dan yang upahnya merupakan bagian yang besar dalam memproduksi produk.Tenaga kerja yang jasanya tidak secara langsung dapat diusut pada produk tersebut tenagakerja tak langsung.Upah tenaga kerja tak langsung ini dapat disebut biaya tenaga kerja tak langsung dan merupakan unsur biaya overhead pabrik.Upah tenaga kerja tak langsung dibebankan pada produk tidak secara langsung, tetapi melalui tariff biaya overhead pabrik yang di tentukan di muka. 4.3. AkutansiBiaya Tenaga Kerja Biaya tenaga kerja dapat dibagi ke dalam tiga golongan besar berikut ini: (1) gaji dan upah regular yaitu jumlah gaji dan upah bruto dikurangi dengan potongan-potongan seperti pajak penghasilan karyawan dan biaya asuransi hari tua ; (2) premi lembur; (3) biaya-biaya yang berhubungan dengan tenaga kerja. 59 Gaji dan Upah Ada berbagai macam cara perhitungan upah karyawan dalam perusahaan. Salah satu cara adalah dengan mengalihkan tarif upah dengan jam kerja karyawan. Dengan demikian untuk menentukan upah seorang karyawan perlu dikumpulkan data jumlah jam kerjanya selama periode waktu tertentu. Dalam perusahaan yang menggunakan metode harga pokok pesanan, dokumen pokok untuk mengumpulkan waktu kerja karyawan adalh kartu hadir (clock hard) dan kartu jam kerja (job time ticket).kartu hadir adalah suatu catatan yang digunakan untuk mencatat kehadiran karyawan, yaitu jangka waktu antara jam hadir dan jam meninggalkan perusahaan.Pada setiap akhir minggu, kartu hadir tiap karyawan dikirim ke bagian pembuat daftar gaji dan upah untukl dipakai sebagai dasar perhitungan gaji dan upah karyawan perminggu.
  • 60. Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja xx 60 Disamping kartu hadir,perusahaan menggunakan kartu jam kerja untuk mencatat pemakaian waktu hadir karyawan pabrik,dalam mengerjakan berbagai pekerjaan atau produk. Kartu jam kerja ini hanya bisa digunakan untuk mencatat pemakaian waktu hadir tenaga kerja langsung di pabrik. Kartu jam kerja sangat penting dalam perusahaan yang menggunakan metode harga pokok pesanan dalam penghitungan harga pokok produknya. Dalam perusahaan yang menggunakan metode harga pokok proses, kartu jam kerja tersebut tidak diperlukan, karena karyawan melakukan pekerjaan atau membuat produk yang sama dalam departemen tertentu dari hari ke hari, sehingga distribusi biaya tenaga kerja tidak diperlukan. Akutansi biaya gaji dan upah dilakukan dalam empat tahap pencatatan berikut ini: Tahap 1 Gaji dan upah karyawan pabrikdirinci lagi ke dalam upah karyawan langsung dan karyawan tak langsung dalam hubungannya dengan produk. Atas dasar rekapitulasi gaji dan upah tersebut, Bagian Akutansi kemudiann membuat jurnal sebagai berikut: Biaya Overhead Pabrik xx Biaya Administrasi & Umum xx Biaya Pemasaran xx Tahap 2 Gaji dan Upah Atas dasar gaji dan upah tersebut Bagian Keuangan membuat bukti kas keluar dan cek untuk pengembalian uang dari bank. Atas dasar bukti kas keluar tersebut, Bagian Akutansi membuat jurnal sebagai berikut:
  • 61. Gaji dan Upah xx Utang PPh Karyawan xx Utang Gaji dan Upah xx  Perusahaan berkewajiban memungut pajak penghasilan (PPh) yang diperoleh karyawan dan menyetorkan ke Kas Negara 61 Tahap 3 Setelah tiap karyawan mengambil jagi dan upahnya, atas dasar daftar gaji dan upah yang telah ditandatangani karyawan, Bagian Akutansi membuat jurnal sebagai berikut: Tahap 4 Penyetoran pajak penghasilan (PPh) karyawan ke Kas Negara di jurnal oleh Bagian Akutansi sebagai berikut: Utang Gaji dan Upah xx Contoh 1 Kas xx Misalkan perusahaan X hanya mempekerjakan 2 orang karyawan: Risa Rimendi dan Eliona sari. Berdasarkan kartu hadir minggu pertama bulan april 19X1, bagian pembuat daftar gaji dan upah membuat daftar gaji dan upah untuk periode yang bersangkutan. Menurut kartu hadir, karyawan Risa Rimendi bekerja selama seminggu 40 jam, dengan upah per jam Rp1.000 , sedangkan karyawan Eliona Sari selama periode yang sama bekerja 40 jam dengan tarif upah Rp750 per jam. Menurut kartu jam kerja, penggunaan jam hadir masing-masing karyawan tersebut disajikan dalam gambar 10.1. Gambar 10.1.data kerja karyawan
  • 62. Penggunaan waktu kerja Risa Rimendi Eliona Sari Untuk pesanan #103 15 jam 20 jam Untuk pesanan#188 20 jam 10 jam Untuk menunggu persiapan pekerjaan 5 jam 10 jam Dengan demikian upah karyawan tersebut dihitung sebesar Rp 7.000 (40 jam x Rp 1.000 ditambah 40 jam x Rp 750) dan distribusikan seperti disajikan dalam gambar 10.2 Gambar 10.2 Distribusi Upah Tenaga Kerja Langsung Distribusi Biaya Tenaga Kerja Risa Rimerdi Eliona Sari _______________________________________ ____________ ___________ Dibebankan sebagai biaya tenaga kerja langsung: *biaya tenaga kerja yang di bayarkan pada saat karyawan menunggu pekerjaan disebut dengan idle time cost .biaya upah yang dikeluarkan pada saat tenaga kerja menganggur merupakan unsure biaya overhead pabrik Akutansi biaya gaji dan upah atas dasar data tersebut di atas dilakukan sebagai berikut: Tahap 1 62 Pesanan # 103 Rp 15.000 Rp 15.000 Pesanan # 188 20.000 7.500 Dibebankan sebagai biaya overhead pabrik 5.000* 7.500 Jumlah upah minggu pertama bulan april 19X1 Rp 40.000 Rp 30.000 PPh yang dipotong oleh perusahaan 15% dari upah minggu pertama Bulan April 19X1 6.000 4.500 Jumlah upah bersih yang di terima karyawan Rp 34.000 Rp.25.500 *biaya tenaga kerja yang di bayarkan pada saat karyawan menunggu pekerjaan disebut dengan idle time cost . biaya upah yang dikeluarkan pada saat tenaga kerja menganggur merupakan unsure biaya overhead pabrik
  • 63. Berdasarkan atas rekapitulasi gaji da upah, Bagian Akutansi kemudian membuat jurnal distribusi gaji dan upah sebagai berikut: Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Rp57.500 Barang overhead Pabrik 12.000 Gaji dan Upah Rp70.000 Tahap 2 Atas dasar bukti kas keluar, Bagian Akutansi membuat jurnal sebagai berikut: Gaji dan Upah Rp70.000 Utang PPh Karyawan Rp10.500 Utang Gaji dan Upah 59.500 Tahap 3 Atas dasar daftar gaji dan upah yang telah di tandatangani karyawan (sebagai bukti telah di bayarkan upah karyawan), Bagian akutansi membuat jurnal sebagai berikut: Utang Gaji dan Upah Rp59.500 Kas Rp59.500 Tahap 4 Penyetoran PPh karyawan ke Kas Negra dijurnal oleh Bagian Akutansi sebagai berikut: Utang PPh Karyawan Rp10.500 Kas Rp10.500 Insentif Dalam hubunganya dengan gaji dan upah, perusahaan memberikan insentif kepada karyawan agar dapat bekerja lebih baik.Intensif dapat didasarkan atas waktu kerja, hasil yang di produksi atau kombinasi diantara keduanya. 63 Ada beberapa cara pemberian intensif: a. Intensif Satuan dengan Jam Minimum (Straight Piecework with a Guaranted Hourly Minimum Plan) yaitu karyawan di bayar atas dasar tariff per jam untuk menghasilkan jumlah satuan keluaran (output) standart.
  • 64. 64 Contoh 2 Jika menurut penyelidikan waktu(time study),dibutuhkan waktu 5 menit untuk menghasilkan 1 satuan produk, maka jumlah keluaran standart per-jam adalah 12 satuan. Jika upah pokok sebesar Rp600 perjam, maka tariff upah persatuan Rp50 (Rp600:12).karyawan yang tidak dapat menghasilkan jumlah standart per jam, tetap di jamin mendapatkan upah Rp600 per jam. Tetapi bila ia dapat menghasilkan 14 per satuan per jam (ada kelebihan 2 satuan dari jumlah satuan standart per jam) maka upahnya dihitung sebagai berikut: Upah dasar per jam Rp600 Insentif: 2xRp50 (Rp600:12) 100 Upah yang diterima pekerja perjam Rp700 b. Taylor differential piece rate planm Cara pemberian intensif ini adalah semacam straight piece rate plan yang menggunakan tariff tiap potong untuk jumlah keluaran rendah perjam dan tariff tiap potong yang lain untuk jumlah keluaran tinggi perjam. Contoh 3 Karyawan dapat menerima upah Rp4.200 per hari (untuk 7 jam kerja). Misalkan rata-rata seorang karyawan dapat menghasilkan 12 satuan per jam,sehingga upahnya persatuan Rp 50 upah perhari dibagi dengan jumlah yang dihasilkan per hari Rp4.200 /(12x8). Dalam Taylor plan ini, misalnya ditetapkan tarif upah Rp45 persatuan untuk karyawan yang menghasilkan 14 satuan atau kurang per jam dan Rp65 per satuan untuk karyawan yang menghasilkan16 satuan per jam, maka upah per jam karyawan dihitung sebagai berikut: Rp65 x 16 =Rp1.040 per jam. Sedang bila karyawan hanya menghasilkan 12 satuan per jam,makaupah perjam di hitung sebagai berikut: Rp45 x 12 = Rp540.
  • 65. Premi lembur Dalam perusahaan ,jika karyawan bekerja lebih dari 40 jam satu minggu, maka mereka berhak menerima uang lembur dan premi lembur.misalnya dalam satu minggu seorang karyawan bekerja selama 44 jam dengan tarif upah (dalam jam kerja biasa maupun lembur) Rp50 per jam. Premi lembur dihitung sebesar 50% dari upah. Upah karyawan tersebut dihitung sebagai berikut: Jam biasa 40 x Rp600 = Rp24.000 Lembur 4xRp600 = 2.400 Premi lembur 4xRp300 = 1.200 Jumlah upah karyawan tersebut satu minggu= Rp27.600 Premi lembur dapat diperlakukan sebagai unsure biaya overhead pabrik atau dikeluarkan sama sekali dengan harga pokok produk dan dianggap sebagai biaya periode (period expenses). Perlakuan yang terakhir ini hanya dapat di benarkan jika lembur tersebut terjadi karena ketidakefisienan atau pemborosan waktu kerja. 65 BIAYA-BIAYA YANG BERHUBUNGAN DENGANTENAGAKERJA(LABOR RELATED COST) Setup time Seringkalisebuah perusahaan memerlukan waktu dan sejumlah biaya untuk memulai produksi. Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memulai produksi disebut biaya pemula produksi (set up cost). Ada tiga cara perlakuan terhadap biaya pemula produksi: 1. Dimasukkan kedalam kelompok biaya tenaga kerja langsung. Bila biaya pemula produksi dapat
  • 66. 66 diidentifikasikan pada pesanan tertentu ,maka biaya ini seringkali dimasukkan dalam kelompok biaya tenaga kerja langsung dan dibebankan langsung ke rekening Barang Dalam Proses. 2. Dimasukkan sebagai unsur biaya overhead pabrik. Biaya pemula produksi dapat diperlakukan sebagai unsure biaya overhead pabrik. Jurnal untuk mencari biaya pemula produksi adalah sebagai berikut: Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xx Kas xx Utang Dagang xx Persediaan xx Dibebankan kepada pesanan yang bersangkutan. Biaya pemula produksi dapat dibebankan kepada pesanan tertentu, dalam kelompok biaya tersendiri, yang terpisah dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Waktu Menganggur (idle time) Dalam mengolah produk, seringkali terjadi hambatan-hambatan, kerusakan mesin atau kekurangan pekerjaan.Hal ini menimbulkan waktu menganggur bagi karyawan.Biaya-biaya yang dikeluarkan selama waktu menganggur ini diperlakukan sebagai unsure biayaoverhead pabrik. Misalkan seorang kary awan harus bekerja 40 jam per minggu. Upahnya Rp600 per jam. Dari 40 jam kerja tersebut misalnya 10 jam merupakan waktu menganggur, dan sisanya digunakan untuk mengerjakan pesanan tertentu. Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja tersebut adalah: Barang Dalam Proses – Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp18.000 Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya 6.000 Gaji dan Upah Rp24.000
  • 67. 67 Soal latihan 1. Jelaskan apa yang diamaksud dengan tenaga kerja dan biaya tenaga kerja? 2. Sebutkan tahap-tahap akutansi biaya tenaga kerja? 3. Sebut dan jelaskan berbagai cara pemberian insentif kepada karyawan?
  • 68. 68 BABVII Penentuan Proses Biaya (Proses Cost) Perusahaan yang membuat barang jadi yang bersifat homogen ,misalnya sabun ,korek api,semen,minyak kelapa dan sebagainya,mempunyai sistem akuntansi biaya yang disebut sistem proses.Dalam sistem ini daftar tiap pekerjaan tidak diperlukan,karena barang akhir yang dihasilkan mempunyai bentuk dan sifat yang sama,di dalam proses cost system biaya itu dikumpulkan menurut tiga bagian (departemen),pusat ongkos (cost center) atau proses.Ongkos perunit rata rata untuk 1 hari ,minggu atau tahun diperoleh dengan jalan membagi biaya per departemen itu dengan jumlah unit (kg,liter dan sebagainya) yang dihasilkan selama periode tertentu tersebut,metode proses cost dipergunakan dimana produksi dibuat dalam jumlah besar Dalam proses sistem produksi, hal terpenting yang harus diperhatikan adalah,bahwa sebelum barang akhir dihasilkan tiap produksi mungkin terdiri dari beberapa macam proses,.untuk itu sistem akuntansi biayanya perlu mencerminkan biaya produksi tiap proses sebelum proses terakhir.Misal dalam suatu pabrik bahan kimia terdapat dalam 3 tahapan proses untuk menghasilkan barang jadinya,yaitu proses pencampuran,proses penyaringan dan proses penyelesaian.,tiap tahap memerlukan perkiraan tersendiri dalam buku besar,karena pada umumnya tempat proses untuk tiap tahap berlainan dan sering merupakan bagian tersendiri.Berdasarkan misal tersebut diatas.Maka dari itu” barang dalam proses” terdiri dari: 1. Barang dalam proses bagian pencampuran 2. Barang dalam proses bagian penyaringan dan 3. Barang dalam proses bagian Penyelesaian Untuk keperluan tujuan akuntansi biaya (pengawasan biaya dan lain lain)tiap tahap memerlukan data biaya produksinya yang tepat.Biaya produksi tiap tahap berikutnya terdiri dari biaya produksi tahap proses sebelumnya ditambah dengan biaya proses tahap yang bersangkutan.
  • 69. Dalam diagram arus biaya sistem proses ini adalah sebagai berikut : Barang dalam proses 1 Barang dalam proses II Barang dalam proses III 1. Bahan 1. Bahan 1. Bahan 2. Upah 2. Upah 2. Upah Langsung Langsung Langsung 3. Biaya tak 3. Biaya tak 3. Biaya tak Langsung Langsung Langsung Tiap proses mempunyai komposisi biaya produksi yang terdiri dari bahan ,upah langsung dan biaya tidak langsung ditambah dengan biaya biaya proses sebelumnya.,kecuali biaya proses pertama yang diperlukan untuk tahap proses tersebut. Penentuan biaya produksi tiap proses per unit dapat dihitung dengan membagi jumlah seluruh biaya produksi proses yang bersangkutan dengan jumlah unit barang yang diproses.Dengan demikian tidak perlu lagi untuk mengadakan poerhitungan khusus sebagaimana yang terdapat dalam sistem job order untuk tiap macam barang (pekerjaan). Dalam proses cost system dikembangkan suatu prosedur 69 untuk : 1. Mengumpulkan biaya bahan ,upah dan factory overhead menurut bagian bagian. 2. Menentukan ongkos perunit untuk tiap bagian 3. Biaya /onkos yang ditransfer (transfer cost) dari satu bagian ke bagian lainnya 4. Menentukan biaya dari work in process (pekerjaan belum selesai) Dalam proses costing ,maka permintaan bahan (material requisition) relatif jauh lebih kurang dibandingkan dengan job order costing,karena pembebanan dilakukan pada bagian( departemen ) dan bukan pada job
  • 70. 70 Beberapa perusahaan industri ,macam dan kwantitas bahan mungkin saja dapat di spesifir menurut formula tertentu yang bersifat tehnis atau enginering spesifications. Apabila penggunaan bahan yang sama itu secara kontinyu dilakukan ,maka penggunaan bahan perhari /perminggu dapat diperoleh dari laporan penggunaan barang itu.(consumtion report) dan bukan dari permintaan barang sehari hari. Adapun Journal entries untuk pembebanan bahan ialah : Work in process – bahan dept.A. Rp 10.500- bahan – Rp 10.500 Atau dapat pula dilakukan sebagai berikut : Bahan dalam proses - Dept A Rp 10.500- Persediaan (stores) – Rp 10.500 Contoh soal: Perusahaan “Selalu giat belajar” yang memerlukan proses produksi di departemen A dan B, selama bulan juli 2001 telah menyelesaikan barang sebanyak 5000 unit .Data ongkosnya adalah : bahan Rp 10.000, upah langsung Rp 9000 dan FOH Rp 6000 Perhitungannya adalah sebagai berikut : WIP – DEPT .A. Total Cost Unit cost Bahan ditempatkan Dalam proses Rp 10.000 Rp 2 (Rp 10.000) Upah langsung Rp 9000 1,80 5000 F.O.H Rp 6000 1,20 Jumlah biaya Rp 25.000 Rp 5
  • 71. 71 Apabila proses di dept A telah menyelesaikan 5.000 . unit ,maka kemudian jumlah tersebut ditransfer ke dept B. Soal soal latihan 1.Jelaskan ciri ciri akuntansi biaya sistem proses? 2.Untuk menghasilkan barang yang bagaimana dipakai sistem “ job order” dan sistem proses? 3.Bagaiman prosedur akuntansi biaya sistem “job order” mengenai bahan ,mengenai upah langsung dan biaya overhead? 4.Jelaskan ciri ciri akuntansi biaya berdasarkan sistem “job order”? 5.Untuk penilaian persediaan bahan terdapat cara cara FIFO,LIFO average dan NIFO .jelaskan bagaiman cara cara tersebut.!
  • 72. 72 BAB 8 PENGENDALIAN BIAYA BAHAN BAKU A. Unsur Biaya Yang Membentuk Harga Pokok Bahan Baku Yang Dibeli Bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi. Bahan baku yang diolah dalam perusahaan manufaktur dapat diperoleh dari pembelian lokal, impor, atau dari pengeolahan sendiri. Di dalam memperoleh bahan baku, perusahaan tidak hanya mengeluarkan biaya sejumlah harga beli bahan baku saja, tetapi juga mengeluarkan biaya-biaya pembelian, pergudangan, dan biaya-biaya perolehan lain. Timbul masalah mengenai unsur biaya apa saja yang diperhitungkan sebagai harga pokok bahan baku yang dibeli. a. Sistem Pembelian Transaksi pembelian lokal bahan baku melibatkan bagian-bagian produksi, gudang, pembelian, penerimaan barang, dan akuntansi. Dokumen sumber dan dokumen pendukung yang dibuat dalam transaksi pembelian lokal bahan baku adalah : surat permintaan pembelian, surat order pembelian, laporan penerimaan barang dan faktur dari penjual. Sistem pembelian lokal bahan baku terdiri dari prosedur permintaan pembelian, prosedur order pembelian, prosedur penerimaan barang, prosedur pencatatan penerimaan barang digudang, dan prosedur pencatatan utang. a) Prosedur Permintaan Pembelian Bahan Baku, jika persediaan bahan baku yang ada digudang sudah mencapai jumlah tingkat minimum pemesanan kembali, bagian gudang kemudian membuat surat permintaan pembelian. b) Prosedur Order Pembelian, bagian pembelian melaksanakan pembelian atas dasar surat permintaan pembelian dari bagian gudang.
  • 73. Untuk pemilihan pemasok, bagian pembelian mengirimkan surat permintaan penawaran harga kepada para pemasok, yang berisi permintaan informasi harga dan syarat-syarat pembelian dari masing-masing pemasok tersebut. c) Prosedur Penerimaan Bahan Baku, pemasok mengirimkan bahan baku kepada perusahaan sesuai dengan surat order pembelian yang diterimanya. Bagian penerimaan yang bertugas menerima barang, mencocokan kualitas, kuantitas, jenis serta spesifikasi bahan bakuyang diterima pemasok dengan tembusan surat order pembelian. Prosedur Pencatatan Penerimaan Bahan Baku di Bagian Gudang, bagian penerimaan menyerahkan bahan baku yang diterima dari pemasok kepada bagian gudang. Bagian gudang menyimpan bahan baku tersebut dan mencatat jumlah Yang diterima dalam kartu gudang pada kolom “masuk”. Kartu gudang ini digunakan oleh bagian gudang untuk mencatat mutasi tiap-tiap jenis barang gudang.Kartu gudang hanya berisi informasi kuantitas tiap-tiap jenis barang yang disimpan digudang dan tidak berisi informasi mengenai harganya. d) Prosedur Pencatatan Utang yang Timbul dari Pembelian Bahan Baku, bagian pembelian menerima faktur pembelian dari pemasok. Bagian pembelian memberikan tanda tangan di atas faktur pembelian, sebagai tanda persetujuan bahwa faktur dapat dibayar karena pemasok telah memenuhi syarat-syarat pembelian yang ditentukan oleh perusahaan. Faktur pembelian yang ditandatangani oleh bagian pembelian tersebut diserahkan kepada bagian akuntansi. e) Biaya yang Diperhitugkan Dalam Harga Pokok Bahan Baku yang Dibeli, menurut prinsip akuntansi yang lazim semua biaya yang terjadiuntuk memperoleh bahan bakudan untuk menetapkannya dalam keadaan siap untuk diolah, merupakan unsure harga pokok bahan 73
  • 74. 74 baku yang dibeli. Oleh karena itu, harga pokok bahan baku tidak hanya berupa harga yang tercantum dalam faktur pembelian saja. Harga pokok bahan baku terdiri dari harga beli ditambah dengan biaya-biaya pembelian dan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menyiapkan bahan baku tersebut dalam keadaan siap untuk diolah. Apabila didalam pembelian bahan baku, pemasok memberikan potongan tunai, maka potongan tunai ini diperlukan sebagai pengurangan terhadap harga pokok bahan baku yang dibeli. Seringkali didalam pembelian bahan baku, perusahaan membayar biaya angkutan untuk berbagai macam bahan baku yang dibeli. Hal ini menimbulkan masalah mengenai pengalokasian biaya angkutan tersebut kepada masing-masing jenis bahan baku yang diangkut. Perlakuan terhadap biaya angkutan ini dapat dibedakan sebagai berikut : 1. Biaya angkutan diperlukan sebagai tambahan harga pokok bahan baku yang dibeli. 2. Biaya angkutan tidak diperlukan sebagai tambahan harga pokok bahan baku yang dibeli, namun diperlukan sebagai unsure biaya overhead pabrik. f) Biaya Angkutan Diperlukan Sebagai Tambahan Harga Pokok Bahan Baku yang Dibeli, apabila biaya angkutan diperlukan sebagai tambahan harga pokok bahan baku yang dibeli, maka alokasi biaya angkutan kepada masing-masing jenis bahan baku yang dibeli dapat didasarkan pada : 1. Perbandingan Kuantitas Tiap Jenis Bahan Baku yang Dibeli Contoh : Perusahaan membeli 3 macam bahan baku dengan jumlah harga dalam faktur sebesar Rp 500.000. Biaya angkutan yang dibayar untuk ketiga macam bahan baku tersebut adalah sebesar Rp 300.000. kuantitas masing-masing jenis bahan baku yang
  • 75. tercantum dalam faktur adalah bahan baku A = 400 kg, bahan baku B = 350 kg, bahan baku C = 50 kg. 2. Perbandingan Harga Faktur Tiap Jenis Bahan Baku yang Dibeli Contoh : Perusahaan membeli 4 macam bahan baku dengan harga faktur tiap-tiap jenis bahan sebagai berikut : bahan baku A Rp 100.000, bahan baku B Rp 150.000, bahan baku C Rp 225.000, dan bahan baku D Rp 125.000. biaya angkutan yang dikeluarkan untuk keempat jenis bahan baku tersebut adalah sebesar Rp 48.000. jika biaya angkutan tersebut dibagika atas dasar perbandingan harga faktur tiap-tiap jenis bahan baku tersebut, harga pokok tiap jenis bahan baku akan dibebani dengan tambahan biaya angkutan sebesar Rp 0,8 (yaitu Rp 48.000 : Rp 600.000). 3. Biaya Angkutan Diperhitungkan Dalam Harga Pokok bahan Baku yang Dibeli Berdasarkan Tarif yang Ditentukan Dimuka Contoh : a. Pembebanan biaya angkutan kepada bahan baku yang dibeli atas dasar tariff yang ditentukan di muka adalah sebagai berikut Persediaan bahan baku xx (tarif biaya angkutan x dasar pembebanan) xx b. Pencatatan biaya angkutan sesungguhnya Kas xx 75 dikeluarkan adalah sebagai berikut Biaya angkutan xx c. Apabila akhir periode akuntansi dalam rekening biaya angkutan terdapat selisih biaya angkutan yang dibebankan atas dasar tariff dengan biaya angkutan yang sesungguhnya terjadi, yang jumlah nya material, maka selisih tersebut
  • 76. 76 dibagikan ke rekening persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses, persediaan produk jadi, dan harga pokok penjualan dengan jurnal sebagai berikut : Persediaan bahan baku xx Persediaan barang dalam proses xx Persediaan produk jadi xx Harga pokok penjualan xx Biaya angkutan xx g) Biaya Angkutan Tidak Diperhitungkan Sebagai Tambahan Harga Pokok Bahan Baku yang Dibeli, Tetapi Diperlukan Sebagai Unsur Biaya Overhead Pabrik Dengan cara ini, biaya angkutan tidak diperhitungkan sebagai tambahan harga pokok bahan baku yang dibeli, namun diperlakukan sebagai unsur biaya overhead pabrik. Pada awal tahun anggaran, jumlah biaya angkutan yang akan dikeluarkan selama satu tahun ditaksir. Jumlah taksiran biaya angkutan ini diperhitungkan sebagai unsur biaya overhead pabrik dalam penentuan tarif biaya overhead pabrik. Biaya angkutan sebenarnya dikeluarkan kemudian dicatat dalam sebelah debit rekening biaya overhead pabrik sesungguhnya. h) Biaya Unit Organisasi yang Terkait Dalam Perolehan Bahan Baku Jika biaya pembelian dibebankan kepada bahan baku yang dibeli atas dasar tarif, maka perhitungan tarif biaya pembelian dilakukan sebagai berikut : 1. Jumlah biaya tiap bagian yang terkait dalam transaksi pembelian bahan baku tersebut diperkirakan selama satu tahun anggaran 2. Ditentukan dasar pembebanan biaya tiap-tiap bagian tersebut dan ditaksir berapa jumlahnya dalam tahun anggaran
  • 77. 3. Ditentukan tarif pembebanan biaya tiap-tiap bagian tersebut dengan cara membagi biaya tiap bagian dengan dasar pembebanan. i) Unsur Biaya yang Diperhitungkan Dalam Harga Pokok Bahan Baku yang Diimpor Apabila bahan baku impor, unsur harga pokoknya akan berbeda dengan apabila bahan baku tersebut dibeli dari dalam negeri. Dalam perdagangan luar negeri, harga barang yang disetujui bersama antara pembeli dan penjual akan mempengaruhi biaya-biaya yang menjadi tanggungan pembeli. B. PENENTUAN HARGA POKOK BAHAN BAKU YANG DIPAKAI DALAM PRODUKSI Untuk mengatasi masalah ini diperlukan berbagai macam metode penentuan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi diantaranya adalah : a) Metode indentifikasi khusus b) Metode masuk pertama keluar pertama c) Metode masuk terakhir keluar pertama d) Metode rata-rata bergerak e) Metode biaya standart f) Metode rata-rata harga pokok bahan baku pada akhir 77 bulan a. Prosedur Permintaan dan Pengeluaran Bahan Baku Bagian gudang menyiapkan bahan baku sesuai dengan yang tercantum Dalam bukti permintaan barang, dan menyerahkannya kepada bagian produksi yang membutuhkannya. Bagian gudang mengisi jumlah bahan baku yang diserahkan kepada kolom “diserahkan” dalam bukti permintaan barang, dan setelah diotorisasi oleh kepala bagian gudang, bukti permintaan barang tersebut dikirimkan ke bagian akuntansi. b. Metode pencatatan biaya bahan baku
  • 78. 78 Ada dua macam metode pencatatan biaya bahan baku yang dipakai dalam produksi : metode mutasi persediaan dan metode persediaan fisik. Dalam metode mutasi persediaan, setiap mutasi bahan baku dicatat dalam kartu persediaan. Metode persediaan fisik adalah cocok digunakan dalam penentuan biaya bahan baku dalam perusahaan yang harga pokok produksinya dikumpulkan dengan metode harga pokok proses. Metode mutasi persediaan adalah cocok digunakan dalam perusahaan yang harga pokok produksinya dikumpulkan dengan metode harga pokok pesanan. c. Metode identifikasi khusus Dalam metode ini, setiap jenis bahan baku yang ada digudang harus diberi tanda pada harga pokok persatuan berapa bahan baku tersebut dibeli. d. Metode masuk pertama, keluar pertama Metode masuk pertama, keluar pertama menentukan biaya bahan baku dengan anggapan bahwa harga pokok persatuan bahan baku yang pertama masuk dalam gudang, digunakan untuk menentukan harga pokok bahan baku yang pertama kali dipakai. e. Metode masuk terakhir, keluar pertama Menentukan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi dengan anggapan bahwa harga pokok persatuan bahan baku yang terakhir masuk dalam persediaan gudang, dipakai untuk menentukan harga pokok bahan baku yang pertama kai dipakai dalam produksi. f. Metode rata-rata bergerak Persediaan bahan baku yang ada digudang dihitung harga pokok rata-ratanya, dengan cara membagi total harga pokok dengan jumlah satuannya. Metode ini disebut pula dengan metode rata-rata tertimbang, karena dalam menghitung rata-rata harga pokok persediaan bahan baku, metode ini menggunakan kuantitas bahan baku sebagai angka penimbangnya.