Dokumen tersebut membahas metode costing variabel yang hanya memasukkan biaya produksi variabel ke dalam biaya produk. Metode ini memberikan informasi laba kontribusi yang berguna untuk perencanaan, pengambilan keputusan, dan pengendalian biaya jangka pendek. Dokumen ini juga menjelaskan proses akuntansi costing variabel pada metode harga pokok pesanan dan proses serta contoh soal terkait metode-metode tersebut.
2. METODE VARIABLE COSTING
Adalah metode costing yang hanya
memasukkan biaya produksi variabel ke
dalam biaya produk.
Dalam metode costing ini biaya produk
mencakup:
1. Biaya Bahan Baku
2. Biaya tenaga kerja langsung
3. Biaya overhead pabrik variabel
2
3. Menggunakan pendekatan penggolongan
biaya variabilitas yang menggolongkan biaya
ke dalam biaya variabel dan biaya tetap.
Dalam penyusunan laporan laba rugi,
metode costing variabel menggunakan
laporan laba rugi kontribusi (contribution
margin).
Bermanfaat untuk tujuan pelaporan kepada
pihak internal perusahaan yang
menggunakan informasi laba kontribusi
untuk perencanaan, pembuatan keputusan
dan pengendalian.
3
4. Contoh laporan laba rugi berdasarkan
metode Variable Costing
PT XYZ
Laporan Laba Rugi Kontribusi
Tahun 2014
Pendapatan 30.000.000
Biaya Variabel:
Harga Pokok Penjualan Variabel:
Biaya Bahan Baku 3.000.000
Biaya Tenaga Kerja langsung 2.000.000
Biaya overhead Pabrik Variabel 5.000.000
Jumlah HPP Variabel 10.000.000
Biaya pemasaran variabel 3.500.000
Biaya Adm.&Umum Variabel 1.500.000
Jumlah Biaya Variabel 15.000.000
LABA KONTRIBUSI 15.000.000
Biaya Tetap:
Biaya Overhead Pabrik Tetap 2.000.000
Biaya Pemasaran Tetap 1.000.000
Biaya Adm.& Umum Tetap 2.000.000
5.000.000
LABA BERSIH 10.000.000
4
5. PENYAJIAN LAPORAN LABA RUGI
KEPADA PIHAK LUAR PERUSAHAAN
Jika perusahaan menggunakan metode
Variable Costing dalam akuntansi
biayanya, maka untuk menyajikan
laporan laba rugi bagi kepentingan pihak
luar perlu dilakukan perubahan unsur
biaya yang diperhitungkan dalam harga
pokok persediaan Barang Dalam
Proses, persediaan Barang Jadi dan
Harga Pokok Penjualan.
5
6. 3 Langkah Merubah Laporan Laba Rugi
Variable Costing Menjadi Full Costing
LANGKAH PERTAMA
Harga Pokok Persediaan Barang Dalam Proses Awal
dan Harga Pokok Persediaan Barang Jadi Awal di
tambah dengan Biaya Overhead Pabrik Tetap.
Rumus:
BOP tetap per unit dasar pembebanan =
BOP sesungguhnya pada periode akt.sebelumnya
Dasar pembebanan
BOP Tetap =
BOP tetap per unit x kuantitas dasar pembebanan
pada persediaan awal
6
7. LANGKAH KEDUA
Biaya produksi menurut Variable Costing perlu
disesuaikan dengan manambahkan Biaya
Overhead Pabrik Tetap Sesungguhnya.
LANGKAH KETIGA
Harga Pokok Persediaan Barang Dalam Proses
Akhir dan Harga Pokok Persediaan Barang
Jadi Akhir ditambah dengan Biaya Overhead
Pabrik Tetap.
7
8. Rumus:
BOP tetap per unit dasar pembebanan=
BOP tetap sesungguhnya periode
akt.sekarang
Dasar pembebanan
BOP tetap =
BOP tetap per unit x kuantitas dasar
pembebanan pada persediaan akhir
8
9. MANFAAT INFORMASI YANG
DIHASILKAN OLEH METODE VARIABLE
COSTING
Manfaat metode Variable Costing bagi
manajemen:
1. Untuk perencanaan laba jangka
pendek
2. Untuk pengendalian biaya
3. Untuk pengambilan keputusan
9
10. Variable Costing untuk
perencanaan laba jangka pendek
Dalam penyusunan anggaran, manajemen
berkepentingan untuk menguji dampak setiap
alternatif yang akan dipilih terhadap laba
perusahaan. Karena dalam jangka pendek
biaya tetap tidak berubah, maka informasi
yang relevan dengan perencanaan laba
jangka pendek adalah informasi yang
berdampak terhadap hasil penjualan dan
biaya variabel yang merupakan komponen
untuk menghitung laba kontribusi dan ratio
laba kontribusi
10
11. Contoh perhitungan ratio laba kontribusi &
operating leverage
Hasil
Penjualan
Biaya
Variabel
Laba
Kontribusi
Biaya Tetap
Laba Bersih
Rp 100
60
Rp 40
Rp 30
Rp 10
Ratio
Laba
Kontribusi
= 40 : 100
Ratio
Operatin
g
Leverage
= 40 : 10
11
12. Misal dalam menyusun anggaran, manajemen
puncak mempertimbangkan rencana untuk
menaikkan harga jual produk sebesar 10% dan
diperkirakan tidak akan mengurangi kuantitas
produk yang akan dijual. Jika biaya variabel dan
biaya tetap tidak mengalami perubahan, dampak
kenaikan harga jual tersebut terhadap laba jangka
pendek adalah:
ratio laba kontribusi x persentase kenaikan
harga jual
Jika ratio laba kontribusi = 40%, dengan adanya
rencana kenaikan harga jual produk sebesar 10%
akan menaikkan laba bersih sebesar 4% (40% x
10%).
12
13. Contoh alternatif lain terkait laba perusahaan,
misal dengan ratio laba kontribusi sebesar 40%
manajemen puncak memperkirakan dengan
menaikkan anggaran biaya iklan sebesar Rp
11.000.000 akan menaikkan hasil penjualan
sebesar Rp 35.000.000. Alternatif ini dapat diuji
kelayakannya:
Kenaikan laba kontribusi:
(40%xRp 35.000.000) = Rp 14.000.000
Kenaikan biaya iklan = 11.000.000
Dampak kenaikan biaya iklan terhadap
laba bersih = Rp
3.000.000
13
14. Variable Costing untuk pengendalian biaya
Dalam Variable Costing, period costs yang
terdiri dari biaya tetap dikumpulkan dan
disajikan secara terpisah dalam laporan laba
rugi sebagai pengurang terhadap laba
kontribusi. Biaya tetap terdiri atas
Discretionary Fixed Costs dan Committed
Fixed Costs.
Discretionary Fixed Costs : biaya yang
berperilaku tetap karena kebijakan
manajemen dan dalam jangka pendek dapat
dikendalikan manajemen, contoh biaya iklan.
14
15. Committed Fixed Costs : biaya tetap yang
dikeluarkan, yang tidak dapat dikurangi guna
mempertahankan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi tujuan jangka panjang perusahaan
(timbul dari kepemilikan pabrik, ekuipmen dan
organisasi pokok) dan dalam jangka pendek tidak
dapat dikendalikan oleh manajemen. Contoh : biaya
depresiasi, sewa, asuransi dan gaji karyawan inti.
Dengan dipisahkannya biaya tetap dalam laporan
laba rugi Variable Costing, manajemen dapat
memperoleh informasi discretionary fixed costs
terpisah dari Committed fixed costs, sehingga
pengendalian biaya tetap dalam jangka pendek
dapat dilakukan oleh manajemen.
15
16. VARIABLE COSTING UNTUK
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Variable costing menyajikan data yang
bermanfaat untuk pembuatan keputusan
jangka pendek, khususnya untuk penentuan
harga jual jangka pendek.
Dalam metode variabel costing apabila harga
jual telah menghasilkan laba kontribusi guna
menutup biaya tetap adalah lebih baik
daripada harga jual yang tidak menghasilkan
laba kontribusi sama sekali.
16
17. KELEMAHAN METODE VARIABEL
COSTING
1. Pemisahan biaya ke dalam biaya variabel
dan biaya tetap sulit dilaksanakan, karena
jarang sekali suatu biaya benar-benar
variabel atau benar-benar tetap.
2. Metode variabel costing dianggap tidak
sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim,
sehingga laporan keuangan untuk
kepentingan pajak dan masyarakat umum
harus dibuat atas dasar metode full costing.
17
18. 3. Dalam metode variable costing, naik
turunnya laba dihubungkan dengan
perubahan-perubahan dalam penjualannya.
Sehingga untuk perusahaan yang kegiatan
usahanya bersifat musiman, variable costing
akan menyajikan kerugian yang berlebihan
dalam periode tertentu, sedangkan dalam
periode lainnya akan menyajikan laba yang
tidak normal.
4. Tidak diperhitungkannya biaya overhead
pabrik tetap dalam persediaan dan harga
pokok persediaan akan mengakibatkan nilai
persediaan lebih rendah, sehingga akan
mengurangi modal kerja yang dilaporkan
untuk tujuan analisis keuangan.
18
20. VARIABLE COSTING DENGAN METODE
HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER
COSTING)
Rekening kontrol yang digunakan dalam Variable
Costing dengan Harga Pokok Pesanan adalah:
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Biaya Pemasaran
Barang Dalam Proses- Biaya Tenaga Kerja
Langsung
Biaya Administrasi & Umum
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik Biaya Pemasaran Variabel
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Biaya Pemasaran Tetap
Biaya Overhead Pabrik Variabel
Sesungguhnya
Biaya Adm. & Umum Variabel
Biaya Overhead Pabrik Tetap Sesungguhnya Biaya Adm. & Umum Tetap
Biaya Overhead Pabrik Variabel yang
Dibebankan
20
21. AKUNTANSI VARIABLE COSTING
PADA JOB ORDER COSTING
METHODE
1. Pencatatan pemakaian bahan baku dan bahan
penolong
2. Pencatatan biaya tenaga kerja langsung
3. Pencatatan pembebanan biaya overhead pabrik
variabel kepada produk
4. Pencatatan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya
terjadi
5. Pemisahan biaya overhead pabrik sesungguhnya ke
dalam biaya variabel dan biaya tetap
6. Pencatatan harga pokok produk jadi
7. Penutupan rekening Biaya Overhead Pabrik variabel
yang dibebankan ke rekening Biaya Overhead Pabrik
sesungguhnya.
8. Pencatatan biaya komersial
9. Pencatatan penyerahan produk kepada pemesan.
21
31. VARIABLE COSTING DENGAN METODE
HARGA POKOK PROCESS (PROCESS
COSTING)
Dalam Variable Costing dengan metode harga
pokok proses, harga pokok produk per satuan
dihitung setiap akhir periode, dengan cara
membagi total biaya produksi variabel selama
satu bulan dengan total ekuivalensi produksi
selama periode yang sama.
Dengan demikian biaya overhead pabrik variabel
tidak dibebankan kepada produk berdasarkan tarif
yang ditentukan di muka, namun dibebankan
kepada produk menurut biaya yang
sesungguhnya terjadi dalam periode tertentu.
31
32. Rekening kontrol pada Variable Costing
dengan Process Method
Barang Dalam Process-Biaya Bahan Baku Biaya Pemasaran
Barang Dalam Process-Biaya Tenaga Kerja
Langsung
Biaya Adm.& Umum
Barang Dalam Process-Biaya Overhead
Pabrik Variabel
Biaya Pemasaran-Variabel
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Biaya Pemasaran-Tetap
Biaya Overhead Pabrik Variabel
Sesungguhnya
Biaya Adm.& Umum-
Variabel
Biaya Overhead Pabrik Tetap
Sesungguhnya
Biaya Adm.& Umum- Tetap
32
33. AKUNTANSI VARIABLE COSTING
DENGAN METODE HARGA POKOK
PROSES
1. Pencatatan pemakaian bahan baku dan bahan
penolong
2. Pencatatan biaya tenaga kerja
3. Pencatatan biaya overhead pabrik
sesungguhnya
4. Pencatatan harga pokok produk jadi departemen
produksi pertama yang ditransfer ke departemen
produksi berikutnya
5. Pencatatan harga pokok produk dalam proses
departemen produksi pertama pada akhir
periode
33
34. 7. Pencatatan harga pokok produk dalam
proses pada departemen setelah
departemen produksi pertama pada akhir
periode
8. Pencatatan penjualan produk
9. Pencatatan biaya komersial
34