Membaca Nyaring dan Membaca Mandiri merupakan dua kegiatan literasi yang penting untuk meningkatkan minat baca siswa. Membaca Nyaring dilakukan secara bersama-sama untuk menumbuhkan kemampuan berbicara di depan umum, sementara Membaca Mandiri memberi kesempatan siswa membaca secara pribadi untuk meningkatkan pemahaman. Guru perlu memilih buku yang tepat untuk masing-masing kegiatan literasi.
Membaca Nyaring dan Membaca Mandiri: Dua Kegiatan Literasi (Yang Seharusnya) Wajib Ada di Sekolah
1. Membaca Nyaring dan Membaca Mandiri: Dua Kegiatan Literasi
(Yang Seharusnya) Wajib Ada di Sekolah
Seminar: Peran Buku Anak untuk Penguatan Literasi dan Pendidikan Karakter
24 Juli, 2017
Universitas Mulawarman, Samarinda
Tati. D.Wardi, PhD
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Jakarta
tati.wardi@uinjkt.ac.id
Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Jakarta
2. Teori dan Riset
• Penguatan literasi melalui buku mensyaratkan instruksi pengajaran yang tujuan
akhirnya dapat memfasilitasi siswa agar mereka mampu lebih dari sekedar baca-
tulis, tapi juga cinta buku, dan haus membaca hingga sepanjang hayat (Lehman,
2009).
• Metode Membaca Nyaring (Reading Aloud) punya tempat istimewa dalam
kegiatan literasi. Membiasakan kegiatan ini dapat menumbuhkan minat baca.
Melatih siswa mengutarakan pendapat. Mendengarkan pendapat orang lain.
Trealese, 2006; Lehman, 2009;
• Membaca mandiri (independent reading) adalah perpanjangan/ hasil akhir dari
kegiatan bersama Membaca Nyaring. Siswa punya kesempatan menerapkan
kelancaran mereka dalam membaca dan kenikmatan terbenam dalam buku.
• Dalam kegiatan Membaca Mandiri, siswa mengasah kemampuan mereka
memahami ide yang rumit, karena itu daya literasi mereka meningkat.
3. Relevansi Presentasi dan Cakupannya
• Gerakan Literasi bagian integral dari Penguatan Pendidikan Karakter—
presentasi Dr. Rien Safrina dari UNJ
• Presentasi ini mencakup pembahasan: membaca nyaring, membaca mandiri/
hening. Dan contoh singkat melakukan Membaca Nyaring di kelas.
• Belajar dari praktik kegiatan literasi kelas di Amerika.
• Sumber mencari buku anak, resensi buku, pengarang yang layak diikuti (follow),
dll.
5. Membaca Nyaring (Reading Aloud): Seni dan benih
berdemokrasi
• Membaca Nyaring tercatat mulai di tradisi
Romawi. Membaca Nyaring adalah bagian
dari seni berbicara di depan umum (an art
of public speaking). Buku dibaca dengan
suara keras, tempo yang lamban, dan penuh
ekspresi.
• Manfaat dari Membaca Nyaring termasuk:
menumbuhkan pada siswa nilai
berdemokrasi, yakni kebebasan
mengutarakan pendapat dan mendengarkan
pendapat orang lain.
• Dalam kegiatan Membaca Nyaring siswa
dan guru menegosiasikan makna bacaan
dengan diskusi ketika sebelum, selama, dan
sesudah kegiatan membaca. Guru dan siswa
membuka kesempatan untuk mengutarakan
pendapat. (contoh akan saya berikan).
6. Membaca Nyaring (Reading Aloud): Literasi
• Membaca Nyaring mengasah
kemampuan literasi terutama
dalam: membangun kosa kata,
mengembangkan pemahaman
struktur cerita.
• mendukung pengembangan
koneksi huruf tulis dan
pengucapan,
7. Membaca Nyaring (Reading Aloud): Literasi
• meningkatkan level pemahaman,
mengajarkan berliterasi dengan
konteks yang bermakna
(bercerita), menunjukkan
contoh berliterasi baca yang
lancar (modeling), memotivasi
siswa suka baca.
9. Sebelum Membaca Nyaring
• Dalam memilih buku, pertimbangkan
tingkat kemampuan kosa kata oral siswa.
Buku untuk Membaca Nyaring mampu
dinikmati siswa dan kosa katanya berada
sedikit di atas kemampuan oral mereka
(1-2 kelas di atas mereka).
• Dalam memilih bacaan, kriteria berikut
ini bisa jadi acuan:
• Apakah siswa akan menyukai bacaan ini?
• Apakah ada ide atau tema besar yang
bisa dieksplorasi?
• Ketika membaca buku ini apakah banyak
peluang untuk berpikir mendalam?
10. Sebelum Membaca Nyaring
• Apakah siswa memiliki latar belakang
pengetahuan cukup tentang isi buku?
• Apakah ilustrasi gambar memikat
dan berkualitas?
• Apakah unsur cerita dan ilustrasi
menghadirkan penggambaran kultur
masyarakat yang beragam (cultural
diversity)?
• Pikirkan soal mengeksplorasi jenre.
• Berlatih sebelum kelas.
11. Ketika Berlangsung Membaca Nyaring
• Kenalkan kosa kata penting yang ada dalam buku.
Tuliskan di papan tulis 3-5 kosa kata utama.
• Baca judul buku bersama-sama. Perhatikan gambar
pada sampul, dan ajak siswa memperkirakan cerita
apa yang akan mereka baca.
• Beri atribusi pengarang dan ilustrator. Jelaskan
perbedaan peran masing-masing.
• Baca buku dengan suara keras, tempo lamban, dan
penuh ekspresi. Berhenti untuk menanyakan siswa
terkait prediksi narasi cerita dan gambar
• Tunjukkan lembar dan gambar tiap halaman arahkan
perhatian siswa pada warna dan eskpresi untuk
membantu siswa memprediksi dan memahami
cerita.
12. Setelah Membaca Nyaring
• Setelah selesai, bantu siswa eksplorasi
ide/tema besar dari buku. Dukung siswa
dari hasil diskusi kecil tadi dan
hubungkan titik-titik ke pemahamanan
mendalam, terutama tentang ide/tema
besar dari buku.
• Jika belum, catat halaman dengan kosa
kata yang membingungkan/asing bagi
siswa. Setelah selesai nanti, mereka akan
mendiskusikan kosa kata itu lebih dalam
(contoh: membuka kamus Bahasa
Indonesia, membandingkan penggunaan
dalam konteks dan kalimat yang
berbeda)
15. Membaca Mandiri (Independent/Silent Reading)
• Membaca Mandiri/Senyap
intinya agar siswa menjadi
pembaca sepanjang hayat.
Menguatkan daya pemahaman
siswa, dan yang paling penting
tumbuh kebiasaan suka baca.
• Tips untuk Membaca Senyap:
biarkan siswa membaca buku
yang tidak terlalu sulit, bantu
mereka memilih bacaan yang
mereka sukai, dorong siswa
membaca buku dalam beragam
format, genre, tema.
16. Membaca Mandiri (Independent/Silent Reading
• Siswa bebas memilih bacaan:
buat kriteria untuk memilih
buku, tunjukkan situs/review
buku yang patut dibaca untuk
anak (lihat slide Dimana
Mendapatkan Buku Anak)
• Bangun kebiasaan baca 15 menit
sehari. Buat catatan membaca
(reading log).
17. Belajar dari Praktik Literasi Guru Amerika
+
Wickliffe Progressive Elementary
School—Columbus, Ohio. USA
+
Sarah Oberlin’s Class
26. Kegiatan dan kajian buku anak dan literasi di UIN
http://literacyandbooks.weebly.com/
27. Kegiatan dan kajian buku anak dan literasi di UIN
http://karyamahasiswa.weebly.com/
28. Rujukan
• Lehman, B.A. (2007). Children's literature and learning: Literary study across the curriculum. NewYork, NY:Teachers
College Press.
• Reading AloudVs. Silent Reading http://courses.educ.ubc.ca/etec540/Sep02/ResearchAssignment/ra-BezzassoT.htm
• Independent Reading http://www.readingrockets.org/article/independent-reading
• Teacher Read-Aloud That Models Reading for Deep Understanding http://www.readwritethink.org/professional-
development/strategy-guides/teacher-read-aloud-that-30799.html
29. Terima Kasih
Tati. D.Wardi, PhD
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Jakarta
Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Jakarta
tati.wardi@uinjkt.ac.id