Pembelajaran sosial emosional saat ini menjadi salah satu materi yang sangat perlu untuk dipelajari dan diterapkan dalam upaya menghilangkan perundungan di lingkungan sekolah
2. A. PENGERTIAN
Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) adalah pembelajaran
yang dilakukan secara kolaboratif seluruh komunitas sekolah.
Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan orang dewasa di
sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan
dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional
3. B. TUJUAN PEMBELAJARAN SOSIAL
EMOSIONAL
memberikan pemahaman, penghayatan dan kemampuan untuk mengelola emosi
menetapkan dan mencapai tujuan positif
merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain
membangun dan mempertahankan hubungan yang positif serta
membuat keputusan yang bertanggung jawab.
4. C. RUANG LINGKUP PEMBELAJARAN SOSIAL
EMOSIONAL
1.Rutin:
pada saat kondisi yang sudah ditentukan di luar waktu
belajar akademik, misalnya kegiatan lingkaran pagi (circle
time), kegiatan membaca setelah jam makan siang
5. 2. Terintegrasi dalam mata pelajaran:
misalnya melakukan refleksi setelah menyelesaikan
sebuah topik pembelajaran, membuat diskusi kasus
atau kerja kelompok untuk memecahkan masalah, dll.
6. 3. Protokol:
menjadi budaya atau aturan sekolah yang sudah menjadi
kesepakatan bersama dan diterapkan secara mandiri oleh murid
atau sebagai kebijakan sekolah untuk merespon situasi atau
kejadian tertentu. Misalnya, menyelesaikan konflik yang terjadi
dengan membicarakannya tanpa kekerasan, mendengarkan
orang lain yang sedang berbicara, dll
7. D. PSE BERBASIS KESADARAN PENUH
1. Mindfulness
Kesadaran penuh (mindfulness) muncul saat seorang sadar
sepenuhnya pada apa yang sedang dikerjakan, atau dalam situasi
yang menghendaki perhatian yang penuh. Misalnya, seorang anak
yang terlihat asyik bermain peran dengan menggunakan boneka
tanpa terganggu oleh suara sekitarnya.
8. • Latihan berkesadaran penuh (mindfulness) sebenarnya sudah
banyak diterapkan dalam pendidikan kita sejak lama. Misalnya,
mengajak murid untuk hening dan berdoa sebelum memulai
pelajaran, melakukan berbagai kegiatan literasi, mencintai alam,
berolah-seni maupun berolahraga, dan lain sebagainya.
9. 2. Well-being
Well-being (kesejahteraan hidup) adalah sebuah kondisi dimana individu memiliki
sikap yang positif terhadap diri sendiri dan orang lain, dapat membuat keputusan
dan mengatur tingkah lakunya sendiri, dapat memenuhi kebutuhan dirinya dengan
menciptakan dan mengelola lingkungan dengan baik, memiliki tujuan hidup dan
membuat hidup mereka lebih bermakna, serta berusaha mengeksplorasi dan
mengembangkan dirinya.
10. 3. Social Emotional Learning (SEL)
Ada banyak yang mempengaruhi proses pembelajaran anak dan
satu di antaranya adalah Social Emotional Learning (SEL).
SEL inilah yang akan mempengaruhi bagaimana perilaku anak ke
diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
11. • Sosial Emosional Learning atau SEL merupakan proses
pembentukan diri yang berkaitan dengan kesadaran diri,
kontrol diri dan kemampuan relasi. Kenapa SEL sangat
penting? Karena proses ini akan membantu kehidupannya
baik di sekolah, lingkungan kerja atau bermasyarakat.
12. D. KUNCI PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL
1. Kesadaran Diri (Self Awareness)
• Self awareness berkaitan dengan kemampuan untuk
mengenali diri secara akurat mengenai emosi, pikiran dan
nilai atau value diri.
13. 2. Manajemen Diri (Self Management)
• Kompetensi manajemen diri ini berkaitan mengenai kemampuan
untuk mengatur emosi, pikiran, perilaku di berbagai situasi.
Kemampuan ini juga berkaitan dengan penanganan stress,
mengontrol hasrat, bertahan menghadapi tantangan untuk
mencapai tujuan.
14. 3. Kesadaran Sosial (Social Awareness)
• Kesadaran sosial berkaitan dengan kemampuan untuk bisa
berempati dengan orang lain dan mengambil perspektif dari
berbagai sudut pandang. Singkatnya, kemampuan ini berkaitan
erat dengan norma dan etika berperilaku terutama di kelompok
misalnya di masyarakat.
15. 4. Kemampuan Berelasi (Relationship Skill)
• Kemampuan berelasi ini berkaitan dengan kemampuan
seseorang untuk membangun dan memelihara suatu
hubungan yang sehat antar individu dan kelompok.
16. 5. Pembuatan Keputusan Bertanggung Jawab
(Responsible Decision Making)
• Kemampuan ini berkaitan dengan pembuatan pilihan
konstruktif yang benar dan cara bertindak sesuai etis, norma
sosial dan keselamatan