Dokumen tersebut membahas peran guru dalam pengembangan literasi anak. Guru perlu menanamkan minat baca pada anak untuk membuka wawasan dan menumbuhkan sikap toleransi terhadap perbedaan. Literasi dapat meningkatkan kemampuan anak untuk memahami berbagai perspektif dan menghargai keragaman.
1. Peran Guru dalam Pengembangan Literasi Anak
Tati D. Wardi, PhD
UIN Jakarta (tati.wardi@uinjkt.ac.id) | SMRC (tati@saifulmujani.com)
disampaikan pada acara: Peningkatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan GPAI SD (15/11/2019, Hotel Golden Tulip Essential
Tangerang)
3. Mengapa Literasi?
• Basic: kemampuan praktikal untuk baca tulis.
• Beyond: Orang yang literat suka baca. Haus untuk
terus cari tahu. Banyak baca dan luas bacaan
membuat anak akrab dengan pengetahuan untuk
pengembangan dirinya . Anak terbiasa
mengetahui kisah dan pengalaman hidup orang
yang tidak sama dengan dirinya.
4. Literasi dan Toleransi
• Membaca luas seperti ini berpotensi menumbuhkan anak yang
percaya diri dengan identitas dirinya, terbuka serta toleran terhadap
yang berbeda dengan mereka.
• Anak merasa dirinya adalah bagian dari keragaman mahluk hidup di
dunia.
• Literasi bagi siswa literat bukan sekedar menjadi alat untuk
pengembangan diri sendiri, lebih dari itu membuka keluasan
cakrawala bebas dari kesempitan berpikir.
5. Pendidikan Literasi dan PAI: Mengapa Penting
• “toleransi perlu dimasukkan dalam kurikulum pendidikan agama. Sebab,
sikap yang toleran dapat menjaga kesatuan dan persatuan di tengah
masyarakat, apalagi Indonesia merupakan negara yang amat multikultur.”
Mendikbud Muhadjir dan Menag , Republika, 27 Maret 2019.
• “Pelajaran yang paling banyak gue dapatkan adalah cara doa gimana, cara
solat gimana. Sedangkan, pelajaran agama yang dapat diterapkan dalam
kehidupan sosial itu sedikit sekali. Menurut gue nggak ada sama sekali
sorotan terhadap agama lain. Misalnya, kebaikan apa yang bisa kita pelajari
dari kelompok agama lain.” Adit 16 (survei nasional, Pusat Pengkajian Islam
dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengidentifikasi
bibit intoleransi dari sikap keberagamaan Generasi Z di sekolah dan
universitas).
6. Teori Cermin,
Jendela, dan Pintu
(Mirror, Window,
Door) oleh Prof.
Rudin S. Bishop
Photo by Caio Resende
Photo by PixabayPhoto by Pixabay
7. Belajar Pendidikan Literasi dari Bangsa Maju
• Pengalaman saya sebagai dosen tamu : tentang
keragaman agama (Religious Diversity)
• Di kelas Equity, Culture, Anti-Bias oleh Prof.
Yukari Amos. Central Washington University,
USA.
• Jumlah mahasiswa 25 calon guru. Latar
belakang ras Kaukasia (putih), Afrika (hitam),
dan Asia.
10. Peradaban Islam dan Dunia:
Pengalaman Mengajar
Mahasiswa PAI UIN Jakarta
• Mengenal diri sendiri Cermin, Jendela, Pintu
• Mata kuliah Reading Teks PAI.
• Contoh hasil tugas kuliah mahasiswa
https://karyamahasiswa.weebly.com/the-genius-of-
islam.html