SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Download to read offline
04:55:45
Fisika I
Interferensi
1.Mahasiswa mampu menentukan
perbedaan fasa antara dua buah
gelombang.
2.Mahasiswa mampu menentukan
pola gelap-terang hasil interferensi.
Kompetensi
04:56:01
Fisika I
Interferensi
• Merupakan superposisi gelombang harmonik.
• Superposisi gelombang harmonik bergantung beda fasa
antara gelombang-gelombang.
• Beda fasa diakibatkan dua hal yaitu :
a. beda jarak tempuh
b. pemantulan saat gelombang datang dari medium
renggang ke rapat.
• Analisa matematis interferensi menggunakan diagram
fasor.
• Interferensi dapat terjadi pada saat gelombang melalui
celah ganda atau pemantulan oleh lapisan tipis
• Muncul pola interferensi (intensitas maksimum dan
minimum secara berulang), sebagai akibat superposisi
konstruktif dan destruktif
04:56:02
Fisika I
Interferensi
Wavepanels
Interferensi Laser Hijau
Interferometer Michelson
04:57:37
Fisika I
Interferensi
Interferensi 2 celah
04:58:15
Fisika I
Interferensi
Interferensi Di Air
04:58:49
Fisika I
Interferensi
Interferensi Celah Ganda (Percobaan Young)
04:59:04
Fisika I
Interferensi
P
celah layar
L
r1
r2
d
Saat di celah kedua gelombang sbb:
Y1 = A sin (kr – ωt +θ1)
Y2 = A sin (kr – ωt +θ2)
θ1 dan θ2 adalah fasa awal
Saat di P
Y1P= A sin (kr1 – ωt +θ1)
Y2P= A sin (kr2 – ωt +θ2)
Fasa kedua gelombang adalah
1 = kr1 – ωt +θ1
2 = kr2 – ωt +θ2
Beda fasa gelombang = = 2- 1
= k(r2 – r1) + (θ2 –θ1)
Interferensi Celah Ganda
04:59:59
Fisika I
Interferensi
Dengan menggunakan metoda fasor :
Y1 = A kr1+θ1
Y2 = A kr2+θ2
= k(r2 – r1) + (θ2 –θ1)
kr1+θ1
kr2+θ2
AR
R
Perhatikan bahwa semakin kecil maka AR semakin besar!
AR = (A2 + A2 + 2A2 cos )1/2= (2A2 + 2A2 cos )1/2
Interferensi Celah Ganda
05:00:11
Fisika I
Interferensi
Intensitas berbanding lurus dengan kuadrat amplitudo resultan
(AR
2), I ~ A2 + A2 + 2A2 cos
I
-4 -3 -2 - 0 2 3 4
4A2
2 1
maks , m2 di mana m = 0,1,2,...
k(r -r ) =
min, (2n-1) di mana n = 1,2,3,...
Interferensi Celah Ganda
05:22:58
Fisika I
Interferensi
2 1
maks , m2 di mana m = 0,1,2,...
k(r -r ) =
min, (2n-1) di mana n = 1,2,3,...
Jika d~L, maka berlaku persamaan
berikut:
Untuk d << L ada sedikit pendekatan,
karena r1 dan r2 relatif sejajar
sehingga r2 – r1 ≈d sinθ.
Untuk θ~0, sinθ≈tg θ = x/L
P
r1
r2
d
P
celah layar
L
r1
r2
d
r2 – r1 = d sinθ
θ
x
Interferensi Celah Ganda
1,2,...ndimana
2
1)-(2n
min,
..0,1,2,....mdimanammak,
sind
05:21:33
Fisika I
Interferensi
Contoh Soal 1
Pada percobaan Young, jarak antar celah adalah 0,15 mm dan
jarak antara celah dan layar adalah 50 cm. Bila jarak antara
terang pertama dan terang ke-10 adalah 18 mm, tentukan
panjang gelombang dari cahaya yang akan diukur.
Contoh Soal 2
Pada percobaan Young, jarak antar celah adalah 0,12 mm dan
jarak antara celah dan layar adalah 55 cm. Bila panjang
gelombang yang digunakan adalah 546 nm, hitung jarak antar
garis terang.
05:21:34
Fisika I
Interferensi
Interferensi N Celah (N=3)
Tinjau kasus N = 3 untuk d<<L
r3-r2 =r2-r1≈ dsinθ
Syarat maksimum sama seperti 2 celah,
syarat minimum berbeda. Perhatikan
penjumlahan fasor berikut ini.
y1 = A kr1 y1 = A 0
y2 = A kr1+kdsinθ y2 = A kdsinθ
y3 = A kr1+2kdsinθ y3 = A 2kdsinθ
r1
r2
r3
kdsinθ =
2kdsinθ
AR
AR
2 = [A+Acos +Acos 2 ]2+ [Asin +Asin2 ]2
05:21:34
Fisika I
Interferensi
Persamaan AR
2 = [A+Acos +Acos 2 ]2+ [Asin +Asin2 ]2
AR berharga maksimum 3A
jika = 0,2 ,4 ,… = m2 di mana m=0,1,2,…
AR berharga minimum 0
jika = 2 /3,4 /3,(2 /3)+2 ,(4 /3)+2 ,…
I
-2 /3-2 -2 -4 /3 - -2 /3 0 2 /3 4 /3 2 2 /3+ 2
9A2 Maks. sekunderMaks. sekunder
Interferensi N Celah (N=3)
05:25:36
Fisika I
Interferensi
Tinjau kasus N = 4 untuk d<<L
r4-r3= r3-r2 =r2-r1≈ dsinθ
Syarat maksimum sama seperti 2 celah,
syarat minimum berbeda. Perhatikan
penjumlahan fasor berikut ini.
y1 = A kr1 y1 = A 0
y2 = A kr1+kdsinθ y2 = A kdsinθ
y3 = A kr1+2kdsinθ y3 = A 2kdsinθ
y4 = A kr1+3kdsinθ y4 = A 3kdsinθ
AR
2 = [A+Acos +Acos 2 + Acos3 ]2+ [Asin +Asin2 +Asin3 ]2
r1
r2
r3
Kdsinθ =
2kdsinθ
AR
r4
3kdsinθ
Interferensi N Celah (N=4)
05:28:51
Fisika I
Interferensi
Perhatikan persamaan
AR
2 = [A+Acos +Acos 2 + Acos3 ]2+ [Asin +Asin2 +Asin3 ]2
AR berharga maksimum 4A
jika = 0,2 ,4 ,… = m2 di mana m=0,1,2,…
AR berharga minimum 0
jika = 2 /4,4 /4,6 /4,(2 /4)+2 ,(4 /4)+2 ,(6 /4+2 )…
I
-2 -6 /4 - -2 /4 0 2 /4 6 /4 2
16A2 Maks. sekunderMaks. sekunder
Interferensi N Celah (N=4)
05:28:54
Fisika I
Interferensi
I
-2 -6 /4 - -2 /4 0 2 /4 6 /4 2
16A2 Maks. sekunderMaks. sekunder
-2 - 0 2
4A2
I
-2 -4 /3 - -2 /3 0 2 /3 4 /3 2
9A2 Maks. sekunderMaks. sekunder
N = 2
N = 3
N = 4
05:28:56
Fisika I
Interferensi
Interferensi N Celah (Kesimpulan)
• Jumlah celah tidak mempengaruhi posisi maksimum.
• Makin banyak celah makin banyak jumlah minimum antara 2
maksimum yaitu N-1
• Makin banyak celah makin sempit jarak antara maksimum dan
minimum pertama yaitu 2 /N
-10 -8 -6 -4 -2 0 2 4 6 8
05:29:07
Fisika I
Interferensi
Hukum Snellius
θ1= θ1’
n1sinθ1=n2sinθ2
Perhatikan saat cahaya
menjalar dari satu
medium ke medium
lainnya. Pada batas
cahaya terpecah menjadi
2 yaitu cahaya pantul dan
cahaya transmisi, dalam
hal ini berlaku hukum
Snellius.
n1
n2
θ1
θ2
θ1’
batas
Garis normal
Cahaya transmisi
Cahaya pantul
Interferensi Lapisan Tipis
05:29:08
Fisika I
Interferensi 05:29:08
Fisika I
Interferensi
Interferensi Lapisan Tipis
Perhatikan lapisan setebal t
dengan indeks bias n2 berada
di udara (indeks bias n1).
Cahaya datang dari udara ke
lapisan
Di batas atas cahaya terpecah
menjadi 2.
Cahaya transmisi dalam lapisan akan mengalami pemantulan dan
transmisi di batas bawah dan atas.
t n2
n1
n1
Gelombang-gelombang pantul
Gelombang-gelombang transmisi
Selanjutnya kita akan menganalisa interferensi gelombang-
gelombang pantul dan gelombang-gelombang transmisi
05:30:55
Fisika I
Interferensi
Interferensi Lapisan Tipis
Perhatikan gelombang 1 dan
2! Ambil n2>n1. Kedua
gelombang berinterferensi di
layar.
Sekarang perhatikan jarak
dan medium yang dilalui
kedua gelombang sebelum
mencapai layar. Kedua
gelombang masih sama saat
di titik A.
Untuk mencapai layar gelombang (1) menempuh AC’ di n1.
Sedangkan gelombang (2) menempuh AB dan BC dalam n2.
Jarak C’ dan C ke layar diasumsikan sama, sehingga beda fasa
akibat beda jalan hanya ditentukan AC’, AB, dan BC. Ingat di titik
A terjadi pembalikan fasa ( ) akibat pemantulan.
t
n2
n1
n1
A
B
C’
(1)
(2)
C
layar
05:30:56
Fisika I
Interferensi
Interferensi Lapisan Tipis
m2π, di mana m = 0,1,2,...
(2n-1)π, di mana n =1,2,3,...
Saat kedua gelombang
sampai di layar. Fasa masing
gelombang adalah
1= k1AC’ +
2= k2AB + k2BC, AB = BC
= 2 - 1
= 2 k2AB – (k1AC’ + )
maksimum;0,2π,4π,6π,...
minimum;π,3π,5π,...
t
n2
n1
n1
A
B
C’
(1)
(2)
C
layar
maksimum;0,2π,4π,6π,...
minimum;π,3π,5π,...
05:30:56
Fisika I
Interferensi
Interferensi Lapisan Tipis
Perhatikan gelombang 3 dan
4! Ambil n2>n1. Kedua
gelombang berinterferensi di
layar.
Sekarang perhatikan jarak
dan medium yang dilalui
kedua gelombang sebelum
mencapai layar. Kedua
gelombang masih sama saat
di titik B.
Untuk mencapai layar gelombang (3) menempuh BD’ di n1.
Sedangkan gelombang (4) menempuh BC dan CD dalam n2.
Jarak D’ dan D ke layar diasumsikan sama, sehingga beda fasa
akibat beda jalan hanya ditentukan BD’, BC, dan CD. Ingat di titik
B dan D terjadi pemantulan, akan tetapi tidak terjadi
pembalikan fasa.
t n2
n1
n1
A
B
(3)
(4)
C
layar
D
D’
05:30:56
Fisika I
Interferensi
Interferensi Lapisan Tipis
maksimum;0,2π,4π,6π,...
minimum;π,3π,5π,...
Saat kedua gelombang
sampai di layar. Fasa masing
gelombang adalah
3= k1BD’
4= k2BC + k2CD, BC=CD
= 4 - 3
= 2 k2BC – k1BD’
t n2
n1
n1
A
B
(3)
(4)
C
layar
D
D’
m2π, di mana m = 0,1,2,...
(2n-1)π, di mana n =1,2,3,...
05:30:59
Fisika I
Interferensi
Interferensi Lapisan Tipis (t<<, AB=BC≈t dan AC’=BD’ ≈0)
2
m2π, di mana m = 0,1,2,...
2k t - π
(2n-1)π, di mana n =1,2,3,...
2
(2m + 1)π, di mana m = 0,1,2,...
2k t =
2nπ, di mana n =1,2,3,...
2
m2π, di mana m = 0,1,2,...
2k t =
(2n-1)π, di mana n =1,2,3,...
Gelombang-gelombang pantul, = 2k2AB – (k1AC’ + )≈ 2k2t –
Gelombang-gelombang transmisi, = 2k2BC – k1BD’ ≈ 2k2t
2
2
2m
(maks), di mana m = 0,1,2,...
4n
t
(2n-1)
(min), di mana n =1,2,3,...
4n
2
2
(2m+1)
(maks), di mana m = 0,1,2,...
4n
t
2n
(min), di mana n =1,2,3,...
4n

More Related Content

What's hot

12. sma kelas xi rpp kd 3.11 pers.gelombang (karlina 1308233)
12. sma kelas xi rpp kd 3.11 pers.gelombang (karlina 1308233)12. sma kelas xi rpp kd 3.11 pers.gelombang (karlina 1308233)
12. sma kelas xi rpp kd 3.11 pers.gelombang (karlina 1308233)eli priyatna laidan
 
Bab 5 sistem kerangka non inersia
Bab 5 sistem kerangka non inersiaBab 5 sistem kerangka non inersia
Bab 5 sistem kerangka non inersiaSyaRi EL-nahLy
 
Rpp gelombang bunyi dan cahaya
Rpp gelombang bunyi dan cahayaRpp gelombang bunyi dan cahaya
Rpp gelombang bunyi dan cahayaJoko Wahyono
 
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiSamantars17
 
Polarisasi bahan dielektrik
Polarisasi bahan dielektrikPolarisasi bahan dielektrik
Polarisasi bahan dielektrikMerah Mars HiiRo
 
Gelombang mekanik kelompok 8
Gelombang mekanik  kelompok 8Gelombang mekanik  kelompok 8
Gelombang mekanik kelompok 8Rahfiqa
 
makalah penguat gandengan DC
makalah penguat gandengan DCmakalah penguat gandengan DC
makalah penguat gandengan DCSri Rahayu
 
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Annis Kenny
 
Bunyi hukum biot dan savart
Bunyi hukum biot dan savartBunyi hukum biot dan savart
Bunyi hukum biot dan savartsyahguna
 
MAKALAH POLARISASI CAHAYA
MAKALAH POLARISASI CAHAYAMAKALAH POLARISASI CAHAYA
MAKALAH POLARISASI CAHAYAOndel Del
 
Presentasi ' Sistem Partikel '
Presentasi ' Sistem Partikel 'Presentasi ' Sistem Partikel '
Presentasi ' Sistem Partikel 'Devi Adi Nufriana
 
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat PadatIkatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat PadatAhmad Faisal Harish
 
Fluks Listrik dan Hukum Gauss
Fluks Listrik dan Hukum GaussFluks Listrik dan Hukum Gauss
Fluks Listrik dan Hukum Gaussanggundiantriana
 
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaContoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaAyuShaleha
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika IntiFKIP UHO
 

What's hot (20)

12. sma kelas xi rpp kd 3.11 pers.gelombang (karlina 1308233)
12. sma kelas xi rpp kd 3.11 pers.gelombang (karlina 1308233)12. sma kelas xi rpp kd 3.11 pers.gelombang (karlina 1308233)
12. sma kelas xi rpp kd 3.11 pers.gelombang (karlina 1308233)
 
Bab 5 sistem kerangka non inersia
Bab 5 sistem kerangka non inersiaBab 5 sistem kerangka non inersia
Bab 5 sistem kerangka non inersia
 
Rpp gelombang bunyi dan cahaya
Rpp gelombang bunyi dan cahayaRpp gelombang bunyi dan cahaya
Rpp gelombang bunyi dan cahaya
 
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
 
Laporan praktikum Efek Fotolistrik
Laporan praktikum Efek FotolistrikLaporan praktikum Efek Fotolistrik
Laporan praktikum Efek Fotolistrik
 
Polarisasi bahan dielektrik
Polarisasi bahan dielektrikPolarisasi bahan dielektrik
Polarisasi bahan dielektrik
 
Gelombang mekanik kelompok 8
Gelombang mekanik  kelompok 8Gelombang mekanik  kelompok 8
Gelombang mekanik kelompok 8
 
Peluruhan alfa
Peluruhan alfaPeluruhan alfa
Peluruhan alfa
 
7.bab vii -pita_energi
7.bab vii -pita_energi7.bab vii -pita_energi
7.bab vii -pita_energi
 
makalah penguat gandengan DC
makalah penguat gandengan DCmakalah penguat gandengan DC
makalah penguat gandengan DC
 
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
 
Bunyi hukum biot dan savart
Bunyi hukum biot dan savartBunyi hukum biot dan savart
Bunyi hukum biot dan savart
 
MAKALAH POLARISASI CAHAYA
MAKALAH POLARISASI CAHAYAMAKALAH POLARISASI CAHAYA
MAKALAH POLARISASI CAHAYA
 
Presentasi ' Sistem Partikel '
Presentasi ' Sistem Partikel 'Presentasi ' Sistem Partikel '
Presentasi ' Sistem Partikel '
 
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat PadatIkatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
 
Gerak parabola
Gerak parabolaGerak parabola
Gerak parabola
 
Fluks Listrik dan Hukum Gauss
Fluks Listrik dan Hukum GaussFluks Listrik dan Hukum Gauss
Fluks Listrik dan Hukum Gauss
 
Fisika modern
Fisika modernFisika modern
Fisika modern
 
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaContoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 

Similar to OPTIMAL INTERFERENSI

Materi 12 interferensi_difraksi
Materi 12 interferensi_difraksiMateri 12 interferensi_difraksi
Materi 12 interferensi_difraksiRafika Witama
 
Struktur Atom Presentation
Struktur Atom PresentationStruktur Atom Presentation
Struktur Atom Presentationhafizona
 
Bab 6 Difraksi Gelombang.pptx
Bab 6 Difraksi Gelombang.pptxBab 6 Difraksi Gelombang.pptx
Bab 6 Difraksi Gelombang.pptxssusere09c47
 
UMPTN Fisika 2002 regional III Kode 721
UMPTN Fisika 2002 regional  III Kode 721UMPTN Fisika 2002 regional  III Kode 721
UMPTN Fisika 2002 regional III Kode 721SMA Negeri 9 KERINCI
 
soal-soal ujian fisika dasar 2 Univ.Ahmad Dahlan
soal-soal ujian fisika dasar 2 Univ.Ahmad Dahlansoal-soal ujian fisika dasar 2 Univ.Ahmad Dahlan
soal-soal ujian fisika dasar 2 Univ.Ahmad DahlanPutri Cintya
 
Presentasi interferensi 2
Presentasi interferensi 2Presentasi interferensi 2
Presentasi interferensi 2Erni Listyowati
 
Analisis kristal tugas pak ong
Analisis kristal tugas pak ongAnalisis kristal tugas pak ong
Analisis kristal tugas pak ongEva Musifa
 
Bahan kuliah-nlo
Bahan kuliah-nloBahan kuliah-nlo
Bahan kuliah-nloJuliyanto13
 
Gelombang Bunyi dan Cahaya FIX.pptx
Gelombang Bunyi dan Cahaya FIX.pptxGelombang Bunyi dan Cahaya FIX.pptx
Gelombang Bunyi dan Cahaya FIX.pptxHarizaldo1
 
Rangkuman Fisika Kelas XII Semester 1
Rangkuman Fisika Kelas XII Semester 1Rangkuman Fisika Kelas XII Semester 1
Rangkuman Fisika Kelas XII Semester 1Faaris Shiddiiqy
 
UMPTN Fisika 2003 regional II Kode 120
UMPTN Fisika 2003 regional II Kode 120UMPTN Fisika 2003 regional II Kode 120
UMPTN Fisika 2003 regional II Kode 120SMA Negeri 9 KERINCI
 
HISBULLOH HUDA MTSN DENANYAR JOMBANGpersiapan olimpiade OSBA MAN DENANYAR Bim...
HISBULLOH HUDA MTSN DENANYAR JOMBANGpersiapan olimpiade OSBA MAN DENANYAR Bim...HISBULLOH HUDA MTSN DENANYAR JOMBANGpersiapan olimpiade OSBA MAN DENANYAR Bim...
HISBULLOH HUDA MTSN DENANYAR JOMBANGpersiapan olimpiade OSBA MAN DENANYAR Bim...hisbulloh huda S.Pd,M.Si
 
UMPTN Fisika 2002 region I Kode 121
UMPTN Fisika 2002 region I Kode 121UMPTN Fisika 2002 region I Kode 121
UMPTN Fisika 2002 region I Kode 121SMA Negeri 9 KERINCI
 

Similar to OPTIMAL INTERFERENSI (20)

Materi 12 interferensi_difraksi
Materi 12 interferensi_difraksiMateri 12 interferensi_difraksi
Materi 12 interferensi_difraksi
 
Struktur Atom Presentation
Struktur Atom PresentationStruktur Atom Presentation
Struktur Atom Presentation
 
Bab 6 Difraksi Gelombang.pptx
Bab 6 Difraksi Gelombang.pptxBab 6 Difraksi Gelombang.pptx
Bab 6 Difraksi Gelombang.pptx
 
optika fisis
optika fisisoptika fisis
optika fisis
 
Fisika atom bab 8
Fisika atom bab 8Fisika atom bab 8
Fisika atom bab 8
 
Fitri tugas
Fitri tugasFitri tugas
Fitri tugas
 
UMPTN Fisika 2002 regional III Kode 721
UMPTN Fisika 2002 regional  III Kode 721UMPTN Fisika 2002 regional  III Kode 721
UMPTN Fisika 2002 regional III Kode 721
 
soal-soal ujian fisika dasar 2 Univ.Ahmad Dahlan
soal-soal ujian fisika dasar 2 Univ.Ahmad Dahlansoal-soal ujian fisika dasar 2 Univ.Ahmad Dahlan
soal-soal ujian fisika dasar 2 Univ.Ahmad Dahlan
 
Presentasi interferensi 2
Presentasi interferensi 2Presentasi interferensi 2
Presentasi interferensi 2
 
Analisis kristal tugas pak ong
Analisis kristal tugas pak ongAnalisis kristal tugas pak ong
Analisis kristal tugas pak ong
 
Fisika 12 1a
Fisika 12 1aFisika 12 1a
Fisika 12 1a
 
Bahan kuliah-nlo
Bahan kuliah-nloBahan kuliah-nlo
Bahan kuliah-nlo
 
Gelombang Bunyi dan Cahaya FIX.pptx
Gelombang Bunyi dan Cahaya FIX.pptxGelombang Bunyi dan Cahaya FIX.pptx
Gelombang Bunyi dan Cahaya FIX.pptx
 
Rangkuman Fisika Kelas XII Semester 1
Rangkuman Fisika Kelas XII Semester 1Rangkuman Fisika Kelas XII Semester 1
Rangkuman Fisika Kelas XII Semester 1
 
Gelombang
GelombangGelombang
Gelombang
 
UMPTN Fisika 1997 Rayon C Kode45
UMPTN Fisika 1997 Rayon C Kode45UMPTN Fisika 1997 Rayon C Kode45
UMPTN Fisika 1997 Rayon C Kode45
 
UMPTN Fisika 2003 regional II Kode 120
UMPTN Fisika 2003 regional II Kode 120UMPTN Fisika 2003 regional II Kode 120
UMPTN Fisika 2003 regional II Kode 120
 
HISBULLOH HUDA MTSN DENANYAR JOMBANGpersiapan olimpiade OSBA MAN DENANYAR Bim...
HISBULLOH HUDA MTSN DENANYAR JOMBANGpersiapan olimpiade OSBA MAN DENANYAR Bim...HISBULLOH HUDA MTSN DENANYAR JOMBANGpersiapan olimpiade OSBA MAN DENANYAR Bim...
HISBULLOH HUDA MTSN DENANYAR JOMBANGpersiapan olimpiade OSBA MAN DENANYAR Bim...
 
UMPTN Fisika 2002 region I Kode 121
UMPTN Fisika 2002 region I Kode 121UMPTN Fisika 2002 region I Kode 121
UMPTN Fisika 2002 region I Kode 121
 
Bab ii hukum pancaran
Bab ii hukum pancaranBab ii hukum pancaran
Bab ii hukum pancaran
 

More from Rafika Witama (20)

Materi 8 rotasi
Materi 8 rotasiMateri 8 rotasi
Materi 8 rotasi
 
Materi 7 momentum
Materi 7 momentumMateri 7 momentum
Materi 7 momentum
 
Materi 6 usaha_energi
Materi 6 usaha_energiMateri 6 usaha_energi
Materi 6 usaha_energi
 
Materi 5 hukum_newton
Materi 5 hukum_newtonMateri 5 hukum_newton
Materi 5 hukum_newton
 
Materi 4 gerak_2d
Materi 4 gerak_2dMateri 4 gerak_2d
Materi 4 gerak_2d
 
Materi 3 gerak_1d
Materi 3 gerak_1dMateri 3 gerak_1d
Materi 3 gerak_1d
 
Materi 2
Materi 2Materi 2
Materi 2
 
Materi 1
Materi 1Materi 1
Materi 1
 
Materi 12 gelombang_bunyi
Materi 12 gelombang_bunyiMateri 12 gelombang_bunyi
Materi 12 gelombang_bunyi
 
Materi 10 gelombang
Materi 10 gelombangMateri 10 gelombang
Materi 10 gelombang
 
Materi 9 osilasi-rev
Materi 9 osilasi-revMateri 9 osilasi-rev
Materi 9 osilasi-rev
 
Materi 9 osilasi
Materi 9 osilasiMateri 9 osilasi
Materi 9 osilasi
 
Materi 8 rotasi
Materi 8 rotasiMateri 8 rotasi
Materi 8 rotasi
 
Materi 7 momentum
Materi 7 momentumMateri 7 momentum
Materi 7 momentum
 
Materi 6 usaha_energi
Materi 6 usaha_energiMateri 6 usaha_energi
Materi 6 usaha_energi
 
Materi 5 hukum_newton
Materi 5 hukum_newtonMateri 5 hukum_newton
Materi 5 hukum_newton
 
Materi 4 gerak_2d
Materi 4 gerak_2dMateri 4 gerak_2d
Materi 4 gerak_2d
 
Materi 3 gerak_1d
Materi 3 gerak_1dMateri 3 gerak_1d
Materi 3 gerak_1d
 
Materi 1
Materi 1Materi 1
Materi 1
 
Materi 2
Materi 2Materi 2
Materi 2
 

OPTIMAL INTERFERENSI

  • 1. 04:55:45 Fisika I Interferensi 1.Mahasiswa mampu menentukan perbedaan fasa antara dua buah gelombang. 2.Mahasiswa mampu menentukan pola gelap-terang hasil interferensi. Kompetensi
  • 2. 04:56:01 Fisika I Interferensi • Merupakan superposisi gelombang harmonik. • Superposisi gelombang harmonik bergantung beda fasa antara gelombang-gelombang. • Beda fasa diakibatkan dua hal yaitu : a. beda jarak tempuh b. pemantulan saat gelombang datang dari medium renggang ke rapat. • Analisa matematis interferensi menggunakan diagram fasor. • Interferensi dapat terjadi pada saat gelombang melalui celah ganda atau pemantulan oleh lapisan tipis • Muncul pola interferensi (intensitas maksimum dan minimum secara berulang), sebagai akibat superposisi konstruktif dan destruktif
  • 7. 04:59:04 Fisika I Interferensi P celah layar L r1 r2 d Saat di celah kedua gelombang sbb: Y1 = A sin (kr – ωt +θ1) Y2 = A sin (kr – ωt +θ2) θ1 dan θ2 adalah fasa awal Saat di P Y1P= A sin (kr1 – ωt +θ1) Y2P= A sin (kr2 – ωt +θ2) Fasa kedua gelombang adalah 1 = kr1 – ωt +θ1 2 = kr2 – ωt +θ2 Beda fasa gelombang = = 2- 1 = k(r2 – r1) + (θ2 –θ1) Interferensi Celah Ganda
  • 8. 04:59:59 Fisika I Interferensi Dengan menggunakan metoda fasor : Y1 = A kr1+θ1 Y2 = A kr2+θ2 = k(r2 – r1) + (θ2 –θ1) kr1+θ1 kr2+θ2 AR R Perhatikan bahwa semakin kecil maka AR semakin besar! AR = (A2 + A2 + 2A2 cos )1/2= (2A2 + 2A2 cos )1/2 Interferensi Celah Ganda
  • 9. 05:00:11 Fisika I Interferensi Intensitas berbanding lurus dengan kuadrat amplitudo resultan (AR 2), I ~ A2 + A2 + 2A2 cos I -4 -3 -2 - 0 2 3 4 4A2 2 1 maks , m2 di mana m = 0,1,2,... k(r -r ) = min, (2n-1) di mana n = 1,2,3,... Interferensi Celah Ganda
  • 10. 05:22:58 Fisika I Interferensi 2 1 maks , m2 di mana m = 0,1,2,... k(r -r ) = min, (2n-1) di mana n = 1,2,3,... Jika d~L, maka berlaku persamaan berikut: Untuk d << L ada sedikit pendekatan, karena r1 dan r2 relatif sejajar sehingga r2 – r1 ≈d sinθ. Untuk θ~0, sinθ≈tg θ = x/L P r1 r2 d P celah layar L r1 r2 d r2 – r1 = d sinθ θ x Interferensi Celah Ganda 1,2,...ndimana 2 1)-(2n min, ..0,1,2,....mdimanammak, sind
  • 11. 05:21:33 Fisika I Interferensi Contoh Soal 1 Pada percobaan Young, jarak antar celah adalah 0,15 mm dan jarak antara celah dan layar adalah 50 cm. Bila jarak antara terang pertama dan terang ke-10 adalah 18 mm, tentukan panjang gelombang dari cahaya yang akan diukur. Contoh Soal 2 Pada percobaan Young, jarak antar celah adalah 0,12 mm dan jarak antara celah dan layar adalah 55 cm. Bila panjang gelombang yang digunakan adalah 546 nm, hitung jarak antar garis terang.
  • 12. 05:21:34 Fisika I Interferensi Interferensi N Celah (N=3) Tinjau kasus N = 3 untuk d<<L r3-r2 =r2-r1≈ dsinθ Syarat maksimum sama seperti 2 celah, syarat minimum berbeda. Perhatikan penjumlahan fasor berikut ini. y1 = A kr1 y1 = A 0 y2 = A kr1+kdsinθ y2 = A kdsinθ y3 = A kr1+2kdsinθ y3 = A 2kdsinθ r1 r2 r3 kdsinθ = 2kdsinθ AR AR 2 = [A+Acos +Acos 2 ]2+ [Asin +Asin2 ]2
  • 13. 05:21:34 Fisika I Interferensi Persamaan AR 2 = [A+Acos +Acos 2 ]2+ [Asin +Asin2 ]2 AR berharga maksimum 3A jika = 0,2 ,4 ,… = m2 di mana m=0,1,2,… AR berharga minimum 0 jika = 2 /3,4 /3,(2 /3)+2 ,(4 /3)+2 ,… I -2 /3-2 -2 -4 /3 - -2 /3 0 2 /3 4 /3 2 2 /3+ 2 9A2 Maks. sekunderMaks. sekunder Interferensi N Celah (N=3)
  • 14. 05:25:36 Fisika I Interferensi Tinjau kasus N = 4 untuk d<<L r4-r3= r3-r2 =r2-r1≈ dsinθ Syarat maksimum sama seperti 2 celah, syarat minimum berbeda. Perhatikan penjumlahan fasor berikut ini. y1 = A kr1 y1 = A 0 y2 = A kr1+kdsinθ y2 = A kdsinθ y3 = A kr1+2kdsinθ y3 = A 2kdsinθ y4 = A kr1+3kdsinθ y4 = A 3kdsinθ AR 2 = [A+Acos +Acos 2 + Acos3 ]2+ [Asin +Asin2 +Asin3 ]2 r1 r2 r3 Kdsinθ = 2kdsinθ AR r4 3kdsinθ Interferensi N Celah (N=4)
  • 15. 05:28:51 Fisika I Interferensi Perhatikan persamaan AR 2 = [A+Acos +Acos 2 + Acos3 ]2+ [Asin +Asin2 +Asin3 ]2 AR berharga maksimum 4A jika = 0,2 ,4 ,… = m2 di mana m=0,1,2,… AR berharga minimum 0 jika = 2 /4,4 /4,6 /4,(2 /4)+2 ,(4 /4)+2 ,(6 /4+2 )… I -2 -6 /4 - -2 /4 0 2 /4 6 /4 2 16A2 Maks. sekunderMaks. sekunder Interferensi N Celah (N=4)
  • 16. 05:28:54 Fisika I Interferensi I -2 -6 /4 - -2 /4 0 2 /4 6 /4 2 16A2 Maks. sekunderMaks. sekunder -2 - 0 2 4A2 I -2 -4 /3 - -2 /3 0 2 /3 4 /3 2 9A2 Maks. sekunderMaks. sekunder N = 2 N = 3 N = 4
  • 17. 05:28:56 Fisika I Interferensi Interferensi N Celah (Kesimpulan) • Jumlah celah tidak mempengaruhi posisi maksimum. • Makin banyak celah makin banyak jumlah minimum antara 2 maksimum yaitu N-1 • Makin banyak celah makin sempit jarak antara maksimum dan minimum pertama yaitu 2 /N -10 -8 -6 -4 -2 0 2 4 6 8
  • 18. 05:29:07 Fisika I Interferensi Hukum Snellius θ1= θ1’ n1sinθ1=n2sinθ2 Perhatikan saat cahaya menjalar dari satu medium ke medium lainnya. Pada batas cahaya terpecah menjadi 2 yaitu cahaya pantul dan cahaya transmisi, dalam hal ini berlaku hukum Snellius. n1 n2 θ1 θ2 θ1’ batas Garis normal Cahaya transmisi Cahaya pantul Interferensi Lapisan Tipis
  • 19. 05:29:08 Fisika I Interferensi 05:29:08 Fisika I Interferensi Interferensi Lapisan Tipis Perhatikan lapisan setebal t dengan indeks bias n2 berada di udara (indeks bias n1). Cahaya datang dari udara ke lapisan Di batas atas cahaya terpecah menjadi 2. Cahaya transmisi dalam lapisan akan mengalami pemantulan dan transmisi di batas bawah dan atas. t n2 n1 n1 Gelombang-gelombang pantul Gelombang-gelombang transmisi Selanjutnya kita akan menganalisa interferensi gelombang- gelombang pantul dan gelombang-gelombang transmisi
  • 20. 05:30:55 Fisika I Interferensi Interferensi Lapisan Tipis Perhatikan gelombang 1 dan 2! Ambil n2>n1. Kedua gelombang berinterferensi di layar. Sekarang perhatikan jarak dan medium yang dilalui kedua gelombang sebelum mencapai layar. Kedua gelombang masih sama saat di titik A. Untuk mencapai layar gelombang (1) menempuh AC’ di n1. Sedangkan gelombang (2) menempuh AB dan BC dalam n2. Jarak C’ dan C ke layar diasumsikan sama, sehingga beda fasa akibat beda jalan hanya ditentukan AC’, AB, dan BC. Ingat di titik A terjadi pembalikan fasa ( ) akibat pemantulan. t n2 n1 n1 A B C’ (1) (2) C layar
  • 21. 05:30:56 Fisika I Interferensi Interferensi Lapisan Tipis m2π, di mana m = 0,1,2,... (2n-1)π, di mana n =1,2,3,... Saat kedua gelombang sampai di layar. Fasa masing gelombang adalah 1= k1AC’ + 2= k2AB + k2BC, AB = BC = 2 - 1 = 2 k2AB – (k1AC’ + ) maksimum;0,2π,4π,6π,... minimum;π,3π,5π,... t n2 n1 n1 A B C’ (1) (2) C layar maksimum;0,2π,4π,6π,... minimum;π,3π,5π,...
  • 22. 05:30:56 Fisika I Interferensi Interferensi Lapisan Tipis Perhatikan gelombang 3 dan 4! Ambil n2>n1. Kedua gelombang berinterferensi di layar. Sekarang perhatikan jarak dan medium yang dilalui kedua gelombang sebelum mencapai layar. Kedua gelombang masih sama saat di titik B. Untuk mencapai layar gelombang (3) menempuh BD’ di n1. Sedangkan gelombang (4) menempuh BC dan CD dalam n2. Jarak D’ dan D ke layar diasumsikan sama, sehingga beda fasa akibat beda jalan hanya ditentukan BD’, BC, dan CD. Ingat di titik B dan D terjadi pemantulan, akan tetapi tidak terjadi pembalikan fasa. t n2 n1 n1 A B (3) (4) C layar D D’
  • 23. 05:30:56 Fisika I Interferensi Interferensi Lapisan Tipis maksimum;0,2π,4π,6π,... minimum;π,3π,5π,... Saat kedua gelombang sampai di layar. Fasa masing gelombang adalah 3= k1BD’ 4= k2BC + k2CD, BC=CD = 4 - 3 = 2 k2BC – k1BD’ t n2 n1 n1 A B (3) (4) C layar D D’ m2π, di mana m = 0,1,2,... (2n-1)π, di mana n =1,2,3,...
  • 24. 05:30:59 Fisika I Interferensi Interferensi Lapisan Tipis (t<<, AB=BC≈t dan AC’=BD’ ≈0) 2 m2π, di mana m = 0,1,2,... 2k t - π (2n-1)π, di mana n =1,2,3,... 2 (2m + 1)π, di mana m = 0,1,2,... 2k t = 2nπ, di mana n =1,2,3,... 2 m2π, di mana m = 0,1,2,... 2k t = (2n-1)π, di mana n =1,2,3,... Gelombang-gelombang pantul, = 2k2AB – (k1AC’ + )≈ 2k2t – Gelombang-gelombang transmisi, = 2k2BC – k1BD’ ≈ 2k2t 2 2 2m (maks), di mana m = 0,1,2,... 4n t (2n-1) (min), di mana n =1,2,3,... 4n 2 2 (2m+1) (maks), di mana m = 0,1,2,... 4n t 2n (min), di mana n =1,2,3,... 4n