SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Sistem Partikel 
By.. Devi Adi Nufriana, Agus Novian, 
Nurshinta & Waluyo Eka Prasetyo
Sistem Partikel 
Sistem Partikel adalah sistem ataupun 
benda yang terdiri dari banyak partikel 
(titik partikel) maupun benda yang terdiri 
dari partikel-partikel yang dianggap 
tersebar secara kontinyu pada benda.
Pusat Massa 
Posisi pusat massa sebuah sistem partikel 
didefinisikan sebagai berikut : 
Dengan adalah posisi partikel ke-i 
di dalam sistem, dan
Lihat gambar di 
samping. Dengan 
mengganti 
= + di 
mana adalah 
posisi partikel ke-i 
relatif terhadap 
pusat massa maka 
pers. menjadi 
= 
+
Namun, jika bendanya bersifat kontinyu maka 
menjadi fungsi pusat massa akan menjadi integral : 
Jika diuraikan pada komponene 
x,y,z maka :
Kecepatan masing-masing 
partikel penyusunnya ;
Gerak Pusat Massa 
Gerak pusat massa dapat diperoleh melalui 
definisi pusat massa. Kecepatan pusat massa 
diperoleh dari derivatif persamaan pusat massa ; 
Dari persamaan ini, setelah 
dikalikan dengan M, diperoleh :
Besaran yang dapat kita anggap sebagai 
momentum pusat massa, tidak lain adalah total 
momentum sistem (jumlahan seluruh 
momentum partikel dalam sistem). Dengan 
menderivatifkan pers. diatas terhadap waktu, 
diperoleh 
dengan adalah total gaya yang bekerja pada 
partikel ke-i. Persamaan di atas menunjukkan 
bahwa gerak pusat massa ditentukan oleh 
total gaya yang bekerja pada sistem. 
Powerpoint Templates 
Page 8
Momentum Sudut, Tenaga 
Kinetik Sistem 
Vektor posisi dan kecepatan partikel 
ke- i dalam sistem banyak dapat 
dinyatakan sebagai : 
&
Momentum sudut sistem banyak partikel 
dirumuskan sebagai : 
Suku pertama ruas kanan persamaan berasal dari 
gerak pusat massanya, sering disebut momentum sudut 
orbital atau lintasan, dan suku keduanya berasal dari 
gerak partikel- partikel penyusun terhadap pusat 
massanya, sering disebut momentum sudut spin.
Powerpoint Templates 
Page 11 
Apabila ada torsi ( moment gaya) eksternal yang 
bekerja pada sistem maka berlaku persamaan , 
Tenaga kinetik sistem banyak partikel 
didefinisikan sebagai, 
Maka tenaga kinetik sistem dirumuskan menjadi 
/
Impuls & Momentum 
Dalam suatu tumbukan, misalnya bola yang dihantam 
tongkat pemukul, tongkat bersentuhan dengan bola 
hanya dalam waktu yang sangat singkat, sedangkan 
pada waktu tersebut tongkat memberikan gaya yang 
sangat besar pada bola. 
Dari hukum ke-2 Newton diperoleh : 
Impuls dapat 
dicari dengan 
menghitung luas 
daerah di bawah 
kurva F(t) (yang 
diarsir)
Bila dibuat pendekatan bahwa gaya tersebut 
konstan, yaitu dari harga rata-ratanya, Fr , maka 
“ Impuls dari sebuah gaya sama 
dengan perubahan momentum 
partikel “
Kekekalan Momentum 
dalam Tumbukan 
m1 
m2 
bertumbukan 
F12 F21 
m1 
m2 
v1 v2 
V1’ V2’ 
Dua buah partikel saling bertumbukan. Pada saat bertumbukan 
kedua partikel saling memberikan gaya (aksi-reaksi), F12 pada 
partikel 1 oleh partikel 2 dan F21 pada partikel 2 oleh partikel 1.
Perubahan momentum pada partikel 1 : 
Perubahan momentum pada partikel 2 : 
Karena F21 = - F12 maka Fr21 = - Fr12 oleh karena itu p1 = - p2 
Momentum total sistem : P = p1 + p2 dan perubahan momentum 
total sistem : 
“Jika tidak ada gaya eksternal yang bekerja, maka tumbukan 
tidak mengubah momentum total sistem”
Tumbukan Satu Dimensi 
A. Tumbukan Lenting Sempurna 
Tumbukan biasanya dibedakan dari kekal-tidaknya tenaga kinetik selama 
proses. Bila tenaga kinetiknya kekal, tumbukannya bersifat elastik. 
Sedangkan bila tenaga kinetiknya tidak kekal tumbukannya tidak elastik. 
Dalam kondisi setelah tumbukan kedua benda menempel dan bergerak 
bersama-sama, tumbukannya tidak elastik sempurna. 
Sebelum Tumbukan 
m1 
m2 
v1 v2 
Sesudah Tumbukan 
m1 m2 
V1’ 
V2’ 
Dari KekekalanMomentum : 
m1.v1 + m2.v2 = m1v’1 + m2v’2 
Dari kekekalan tenaga kinetik : 
2+ m2 v2 
m1 v1 
2 = m1v’1 
2 + m2v2’2 
Koefisien 
restitusi e=1
B. Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali 
Dari kekekalan momentum : 
Sebelum Tumbukan Setelah Tumbukan 
m1 m2 m1 m2 
v’ 
V1 > V2 
v1 v2 
m1 v1 + m2 v2 =( m1+ m2 ) v’ 
Dengan koefisien restitusi e = 0. Kekekalan tenaga mekanik tidak 
berlaku, berkurang/bertambahnya tenaga mekanik ini berubah/berasal 
dari tenaga potensial deformasi (perubahan bentuk).
C.Tumbukan Lenting Sebagian 
Setelah tumbukan kedua benda berpisah, 
energi kinetik hilang dan momentum tetap. 
Dari kekekalan momentum : 
m1 v1 + m2 v2 = m1v’1 + m2v’2 
dengan koefisien restitusi 0 ≤ e ≤1
Tumbukan Dua Dimensi 
m1 
m1 
m1 
m2 
m2 
m2 
1 
2 
Sebelum Bertumbukan 
Setelah 
Bertumbukan 
V1’ 
V2’ 
y 
x
Dari kekekalan momentum , untuk komponen gerak 
dalam arah x : 
m1v1 + m2v2 = m1(v’1 cos 1)+ m2(v’2 
cos 2) 
Untuk komponen gerak dalam komponen y : 
0 = m1v’1 sin 1- m2v’2 sin 2 
Dalam tumbukan dua dimensi juga terdapat tumbukan 
lenting sempurna,lenting sebagian, dan tidak lenting sama 
sekali. Bila dianggap tumbukannya lenting : 
m1 v1 
2 + m2 v2 
2 = m1v’1 
2 + m2v2’2
Kesimpulan 
 Sistem banyak partikel adalah sistem ataupun benda 
yang terdiri dari banyak partikel (titik partikel) maupun benda 
yang terdiri dari partikel-partikel yang dianggap tersebar 
secara kontinyu pada benda. 
 Posisi pusat massa sebuah sistem banyak partikel 
didefinisikan sebagai berikut 
 Momentum sudut sistem banyak partikel dirumuskan 
sebagai
 Impuls dari sebuah gaya sama dengan perubahan 
momentum partikel 
 Tumbukan dapat dibagi menjadi tiga yaitu tumbukan 
lenting sempurna, tumbukna lenting sebagian, dan 
tumbukan tidak lenting sama sekali.
Sekian & Terima Kasih 
Wassalamualaikum Wr. Wb

More Related Content

What's hot

Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikPpt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikwindyramadhani52
 
Penerapan defrensial
Penerapan defrensialPenerapan defrensial
Penerapan defrensialFKIP UHO
 
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaContoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaAyuShaleha
 
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasioLaporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasioTifa Fauziah
 
Termodinamika (12) a pendahuluan_hukum_kedua_termodinamika
Termodinamika (12) a pendahuluan_hukum_kedua_termodinamikaTermodinamika (12) a pendahuluan_hukum_kedua_termodinamika
Termodinamika (12) a pendahuluan_hukum_kedua_termodinamikajayamartha
 
Momentum Sudut dan Benda Tegar
Momentum Sudut dan Benda TegarMomentum Sudut dan Benda Tegar
Momentum Sudut dan Benda TegarRapiika
 
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom HidrogenKhotim U
 
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiSamantars17
 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2keynahkhun
 
Power Point Materi Gelombang Bunyi
Power Point Materi Gelombang Bunyi Power Point Materi Gelombang Bunyi
Power Point Materi Gelombang Bunyi 240297
 
Sistem Termodinamika
Sistem TermodinamikaSistem Termodinamika
Sistem TermodinamikaAlpiYanti
 
Momentum dan impuls
Momentum dan impulsMomentum dan impuls
Momentum dan impulsRamipratama
 

What's hot (20)

Fisika modern
Fisika modernFisika modern
Fisika modern
 
Mekanika lagrange
Mekanika lagrangeMekanika lagrange
Mekanika lagrange
 
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikPpt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
 
Penerapan defrensial
Penerapan defrensialPenerapan defrensial
Penerapan defrensial
 
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaContoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
 
Kumpulan Materi Termodinamika
Kumpulan Materi TermodinamikaKumpulan Materi Termodinamika
Kumpulan Materi Termodinamika
 
Mengenai persamaan kajian dari termodinamika dan fisika statistika yakni term...
Mengenai persamaan kajian dari termodinamika dan fisika statistika yakni term...Mengenai persamaan kajian dari termodinamika dan fisika statistika yakni term...
Mengenai persamaan kajian dari termodinamika dan fisika statistika yakni term...
 
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasioLaporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
 
Termodinamika (12) a pendahuluan_hukum_kedua_termodinamika
Termodinamika (12) a pendahuluan_hukum_kedua_termodinamikaTermodinamika (12) a pendahuluan_hukum_kedua_termodinamika
Termodinamika (12) a pendahuluan_hukum_kedua_termodinamika
 
Momentum Sudut dan Benda Tegar
Momentum Sudut dan Benda TegarMomentum Sudut dan Benda Tegar
Momentum Sudut dan Benda Tegar
 
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
 
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2
 
Power Point Materi Gelombang Bunyi
Power Point Materi Gelombang Bunyi Power Point Materi Gelombang Bunyi
Power Point Materi Gelombang Bunyi
 
Osilasi teredam
Osilasi teredamOsilasi teredam
Osilasi teredam
 
Sistem Termodinamika
Sistem TermodinamikaSistem Termodinamika
Sistem Termodinamika
 
Mekanika hamilton
Mekanika hamiltonMekanika hamilton
Mekanika hamilton
 
Momentum dan impuls
Momentum dan impulsMomentum dan impuls
Momentum dan impuls
 
Termodinamika modul
Termodinamika modulTermodinamika modul
Termodinamika modul
 
Atom berelektron banyak
Atom berelektron banyakAtom berelektron banyak
Atom berelektron banyak
 

Similar to PARTIKEL

Momentum linear-dan-tumbukan
Momentum linear-dan-tumbukanMomentum linear-dan-tumbukan
Momentum linear-dan-tumbukanmuhamad khanif
 
Sistem partikel
Sistem partikel Sistem partikel
Sistem partikel adhafanny
 
Memahami konsep dasar tentang momentum linear
Memahami konsep dasar tentang momentum linearMemahami konsep dasar tentang momentum linear
Memahami konsep dasar tentang momentum linearAtikah Fauziah
 
impul-momentum-6.pptx
impul-momentum-6.pptximpul-momentum-6.pptx
impul-momentum-6.pptxElaSiama
 
FISIKA DASAR_06 momentum
FISIKA DASAR_06 momentumFISIKA DASAR_06 momentum
FISIKA DASAR_06 momentumEko Efendi
 
Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034
Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034
Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034Nur Latifah
 
SLIDE PPTT MEKANIKA SISTEM PARTIKEL.pptx
SLIDE PPTT MEKANIKA SISTEM PARTIKEL.pptxSLIDE PPTT MEKANIKA SISTEM PARTIKEL.pptx
SLIDE PPTT MEKANIKA SISTEM PARTIKEL.pptxDeaRahmadani9
 
Pekan-ke-5-Momentum Linier dan Sudut.pdf
Pekan-ke-5-Momentum Linier dan Sudut.pdfPekan-ke-5-Momentum Linier dan Sudut.pdf
Pekan-ke-5-Momentum Linier dan Sudut.pdfAdiMaruf2
 
Pekan-ke-6-Dinamika Rotasi Benda Tegar.pdf
Pekan-ke-6-Dinamika Rotasi Benda Tegar.pdfPekan-ke-6-Dinamika Rotasi Benda Tegar.pdf
Pekan-ke-6-Dinamika Rotasi Benda Tegar.pdfAdiMaruf2
 
Media pembelajaran fisika tumbukan
Media pembelajaran fisika tumbukanMedia pembelajaran fisika tumbukan
Media pembelajaran fisika tumbukanmuhamad khanif
 
HARIS MAHENDRA P_MOMENYUM.docx
HARIS MAHENDRA P_MOMENYUM.docxHARIS MAHENDRA P_MOMENYUM.docx
HARIS MAHENDRA P_MOMENYUM.docxHarisPrabowo3
 
2 modul analisa_struktur 1
2 modul analisa_struktur 12 modul analisa_struktur 1
2 modul analisa_struktur 1Jaka Jaka
 
2 modul analisa_struktur 1
2 modul analisa_struktur 12 modul analisa_struktur 1
2 modul analisa_struktur 17abidin
 

Similar to PARTIKEL (20)

Mekanika print
Mekanika printMekanika print
Mekanika print
 
Sistem banyak partikel
Sistem banyak partikelSistem banyak partikel
Sistem banyak partikel
 
Momentum linear-dan-tumbukan
Momentum linear-dan-tumbukanMomentum linear-dan-tumbukan
Momentum linear-dan-tumbukan
 
Sistem partikel
Sistem partikel Sistem partikel
Sistem partikel
 
MOMENTUM DAN IMPLUS
MOMENTUM DAN IMPLUSMOMENTUM DAN IMPLUS
MOMENTUM DAN IMPLUS
 
Memahami konsep dasar tentang momentum linear
Memahami konsep dasar tentang momentum linearMemahami konsep dasar tentang momentum linear
Memahami konsep dasar tentang momentum linear
 
impul-momentum-6.pptx
impul-momentum-6.pptximpul-momentum-6.pptx
impul-momentum-6.pptx
 
Momentum 1.ppt
Momentum 1.pptMomentum 1.ppt
Momentum 1.ppt
 
FISIKA DASAR_06 momentum
FISIKA DASAR_06 momentumFISIKA DASAR_06 momentum
FISIKA DASAR_06 momentum
 
Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034
Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034
Artikel Mekanika Lagrangian Feni Fitriyani/M0213034
 
SLIDE PPTT MEKANIKA SISTEM PARTIKEL.pptx
SLIDE PPTT MEKANIKA SISTEM PARTIKEL.pptxSLIDE PPTT MEKANIKA SISTEM PARTIKEL.pptx
SLIDE PPTT MEKANIKA SISTEM PARTIKEL.pptx
 
Pekan-ke-5-Momentum Linier dan Sudut.pdf
Pekan-ke-5-Momentum Linier dan Sudut.pdfPekan-ke-5-Momentum Linier dan Sudut.pdf
Pekan-ke-5-Momentum Linier dan Sudut.pdf
 
Pekan-ke-6-Dinamika Rotasi Benda Tegar.pdf
Pekan-ke-6-Dinamika Rotasi Benda Tegar.pdfPekan-ke-6-Dinamika Rotasi Benda Tegar.pdf
Pekan-ke-6-Dinamika Rotasi Benda Tegar.pdf
 
Momentum linier
Momentum linierMomentum linier
Momentum linier
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
Media pembelajaran fisika tumbukan
Media pembelajaran fisika tumbukanMedia pembelajaran fisika tumbukan
Media pembelajaran fisika tumbukan
 
HARIS MAHENDRA P_MOMENYUM.docx
HARIS MAHENDRA P_MOMENYUM.docxHARIS MAHENDRA P_MOMENYUM.docx
HARIS MAHENDRA P_MOMENYUM.docx
 
Momentum dan Impuls
Momentum dan ImpulsMomentum dan Impuls
Momentum dan Impuls
 
2 modul analisa_struktur 1
2 modul analisa_struktur 12 modul analisa_struktur 1
2 modul analisa_struktur 1
 
2 modul analisa_struktur 1
2 modul analisa_struktur 12 modul analisa_struktur 1
2 modul analisa_struktur 1
 

Recently uploaded

RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 

Recently uploaded (20)

RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 

PARTIKEL

  • 1. Sistem Partikel By.. Devi Adi Nufriana, Agus Novian, Nurshinta & Waluyo Eka Prasetyo
  • 2. Sistem Partikel Sistem Partikel adalah sistem ataupun benda yang terdiri dari banyak partikel (titik partikel) maupun benda yang terdiri dari partikel-partikel yang dianggap tersebar secara kontinyu pada benda.
  • 3. Pusat Massa Posisi pusat massa sebuah sistem partikel didefinisikan sebagai berikut : Dengan adalah posisi partikel ke-i di dalam sistem, dan
  • 4. Lihat gambar di samping. Dengan mengganti = + di mana adalah posisi partikel ke-i relatif terhadap pusat massa maka pers. menjadi = +
  • 5. Namun, jika bendanya bersifat kontinyu maka menjadi fungsi pusat massa akan menjadi integral : Jika diuraikan pada komponene x,y,z maka :
  • 7. Gerak Pusat Massa Gerak pusat massa dapat diperoleh melalui definisi pusat massa. Kecepatan pusat massa diperoleh dari derivatif persamaan pusat massa ; Dari persamaan ini, setelah dikalikan dengan M, diperoleh :
  • 8. Besaran yang dapat kita anggap sebagai momentum pusat massa, tidak lain adalah total momentum sistem (jumlahan seluruh momentum partikel dalam sistem). Dengan menderivatifkan pers. diatas terhadap waktu, diperoleh dengan adalah total gaya yang bekerja pada partikel ke-i. Persamaan di atas menunjukkan bahwa gerak pusat massa ditentukan oleh total gaya yang bekerja pada sistem. Powerpoint Templates Page 8
  • 9. Momentum Sudut, Tenaga Kinetik Sistem Vektor posisi dan kecepatan partikel ke- i dalam sistem banyak dapat dinyatakan sebagai : &
  • 10. Momentum sudut sistem banyak partikel dirumuskan sebagai : Suku pertama ruas kanan persamaan berasal dari gerak pusat massanya, sering disebut momentum sudut orbital atau lintasan, dan suku keduanya berasal dari gerak partikel- partikel penyusun terhadap pusat massanya, sering disebut momentum sudut spin.
  • 11. Powerpoint Templates Page 11 Apabila ada torsi ( moment gaya) eksternal yang bekerja pada sistem maka berlaku persamaan , Tenaga kinetik sistem banyak partikel didefinisikan sebagai, Maka tenaga kinetik sistem dirumuskan menjadi /
  • 12. Impuls & Momentum Dalam suatu tumbukan, misalnya bola yang dihantam tongkat pemukul, tongkat bersentuhan dengan bola hanya dalam waktu yang sangat singkat, sedangkan pada waktu tersebut tongkat memberikan gaya yang sangat besar pada bola. Dari hukum ke-2 Newton diperoleh : Impuls dapat dicari dengan menghitung luas daerah di bawah kurva F(t) (yang diarsir)
  • 13. Bila dibuat pendekatan bahwa gaya tersebut konstan, yaitu dari harga rata-ratanya, Fr , maka “ Impuls dari sebuah gaya sama dengan perubahan momentum partikel “
  • 14. Kekekalan Momentum dalam Tumbukan m1 m2 bertumbukan F12 F21 m1 m2 v1 v2 V1’ V2’ Dua buah partikel saling bertumbukan. Pada saat bertumbukan kedua partikel saling memberikan gaya (aksi-reaksi), F12 pada partikel 1 oleh partikel 2 dan F21 pada partikel 2 oleh partikel 1.
  • 15. Perubahan momentum pada partikel 1 : Perubahan momentum pada partikel 2 : Karena F21 = - F12 maka Fr21 = - Fr12 oleh karena itu p1 = - p2 Momentum total sistem : P = p1 + p2 dan perubahan momentum total sistem : “Jika tidak ada gaya eksternal yang bekerja, maka tumbukan tidak mengubah momentum total sistem”
  • 16. Tumbukan Satu Dimensi A. Tumbukan Lenting Sempurna Tumbukan biasanya dibedakan dari kekal-tidaknya tenaga kinetik selama proses. Bila tenaga kinetiknya kekal, tumbukannya bersifat elastik. Sedangkan bila tenaga kinetiknya tidak kekal tumbukannya tidak elastik. Dalam kondisi setelah tumbukan kedua benda menempel dan bergerak bersama-sama, tumbukannya tidak elastik sempurna. Sebelum Tumbukan m1 m2 v1 v2 Sesudah Tumbukan m1 m2 V1’ V2’ Dari KekekalanMomentum : m1.v1 + m2.v2 = m1v’1 + m2v’2 Dari kekekalan tenaga kinetik : 2+ m2 v2 m1 v1 2 = m1v’1 2 + m2v2’2 Koefisien restitusi e=1
  • 17. B. Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali Dari kekekalan momentum : Sebelum Tumbukan Setelah Tumbukan m1 m2 m1 m2 v’ V1 > V2 v1 v2 m1 v1 + m2 v2 =( m1+ m2 ) v’ Dengan koefisien restitusi e = 0. Kekekalan tenaga mekanik tidak berlaku, berkurang/bertambahnya tenaga mekanik ini berubah/berasal dari tenaga potensial deformasi (perubahan bentuk).
  • 18. C.Tumbukan Lenting Sebagian Setelah tumbukan kedua benda berpisah, energi kinetik hilang dan momentum tetap. Dari kekekalan momentum : m1 v1 + m2 v2 = m1v’1 + m2v’2 dengan koefisien restitusi 0 ≤ e ≤1
  • 19. Tumbukan Dua Dimensi m1 m1 m1 m2 m2 m2 1 2 Sebelum Bertumbukan Setelah Bertumbukan V1’ V2’ y x
  • 20. Dari kekekalan momentum , untuk komponen gerak dalam arah x : m1v1 + m2v2 = m1(v’1 cos 1)+ m2(v’2 cos 2) Untuk komponen gerak dalam komponen y : 0 = m1v’1 sin 1- m2v’2 sin 2 Dalam tumbukan dua dimensi juga terdapat tumbukan lenting sempurna,lenting sebagian, dan tidak lenting sama sekali. Bila dianggap tumbukannya lenting : m1 v1 2 + m2 v2 2 = m1v’1 2 + m2v2’2
  • 21. Kesimpulan  Sistem banyak partikel adalah sistem ataupun benda yang terdiri dari banyak partikel (titik partikel) maupun benda yang terdiri dari partikel-partikel yang dianggap tersebar secara kontinyu pada benda.  Posisi pusat massa sebuah sistem banyak partikel didefinisikan sebagai berikut  Momentum sudut sistem banyak partikel dirumuskan sebagai
  • 22.  Impuls dari sebuah gaya sama dengan perubahan momentum partikel  Tumbukan dapat dibagi menjadi tiga yaitu tumbukan lenting sempurna, tumbukna lenting sebagian, dan tumbukan tidak lenting sama sekali.
  • 23. Sekian & Terima Kasih Wassalamualaikum Wr. Wb