SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
PRINSIP KERJA CYCLOTRON SEBAGAI
AKSELERATOR MAGNETIK
Disusun Oleh :
KHAERUL ANSORY
JURUSAN FISIKA MEDIS
FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
Prinsip Kerja Siklotron Sebagai Akselerator Magnetik
Pemahaman tentang struktur materi selalu berkembang bersamaan dengan
pengembangan mesin-mesin yang mampu mempercepat partikel-partikel
bermuatan dengan energi yang sangat tinggi. Dalam eksperimen-eksperimen
fisika inti sering diperlukan partikel penembak berenergi tinggi dimana
penembakan atom-atom dengan elektron-elektron dipercepat sampai beberapa
elektron volt sehingga dapat mengeksitasi elektron-elektron terluar dari atom
tersebut. Akselerator adalah alat yang dipakai untuk mempercepat gerak partikel
bermuatan seperti elektron, proton, inti-inti ringan, dan inti atom lainnya.
Mempercepat gerak pertikel bertujuan agar pertikel tersebut bergerak dengan
cepat sehingga memiliki energi kinetik yang sangat tinggi. Untuk mempercepat
gerak partikel ini diperlukan medan listrik ataupun medan magnet. Dilihat dari
jenis gerakan medan partikel, ada dua jenis akselerator, yaitu akselerator dengan
gerak partikelnya lurus (lebih dikenal sebutan akselerator liniear) dan gerak
partikelnya melingkar (akselerator magnetik) dengan jenis-jenisnya antara lain:
Betatron, Siklotron, Generator Netron, EULIMA dan HIMAC.
Siklotron merupakan salah satu jenis akselerator melingkar dan digunakan
untuk mempercepat partikel bermuatan listrik. Siklotron berbentuk melingkar
dengan menggunakan medan magnetik dalam menjaga agar ion-ion bermuatan
(biasanya proton) bergerak dalam lintasan.
Siklotron
Siklotron merupakan piranti untuk mempercepat gerak partikel bermuatan
listrik. Siklotron dikembangkan pada tahun 1930 oleh E. O. Lawrence (1901-
1958), dengan menggunakan sebuah medan magnetik untuk menjaga agar ion-
ion bermuatan (biasanya proton) bergerak dalam lintasan melingkar. Siklotron
merupakan alat untuk mempercepat partikel berat seperti : proton,deutron dan
partikel-partikel alpa, terdiri dari dua ruang semisilinder yang ditempatkan dalam
medan magnet.
Di antara kedua semisilinder diberi potensial listrik bolak-balik (104 volt). Ion
dalam semisilinder akan mengalami gaya magnet yang menyebabkan bergerak
dalam setengah lingkaran lalu dipercepat oleh medan lisrik E, masuk lagi ke
dalam medan magnet B dan bergerak milingkar dengan jari-jari lebih besar
(karena kecepan lebih besar). Partikel-pertikel bermuatan dibelokkan dalam
suatu lintasan melingkar oleh medan magnetik dan dipercepat oleh suatu medan
listrik setiap partikel-partikel yang melintasi celah.
Prinsip Kerja Siklotron
Gambar diagram sebuah siklotron:
Dua elektroda tembaga yang berbentuk D (D-shaped object) disebut dees,
ruangan seluruhnya di buat vakum (hampa udara). Kedua elektroda dihubungkan
dengan sumber tegangan bolak balik frekuensi tinggi. Partikel yang ingin di
percepat ditaruh ditengah-tengah siklotron (P). Dees tersebut dicelupkan di
dalam medan magnet yang arahnya keluar bidang.
Misalkan ada proton-proton bergerak dalam dua bidang setengah lingkaran
yang terpisah oleh suatu celah (dee). Setiap kali proton-proton lewat melintasi
celah di antara kedua bidang setengah lingkaran, suatu tegangan diberikan pada
proton-proton yang akan mempercepat proton-proton. Percepatan ini
meningkatkan kelajuan proton-proton dan juga jari-jari kelengkungan lintasan
proton-proton. Sekali proton tersebut berada di dalam dee, maka proton disaring
dari medan listrik oleh dinding logam dee, medan magnet tidak disaring sehingga
proton tersebut membelok berbentuk lingkaran yang jari-jarinya yang bergantung
pada kecepatan.
Setelah beberapa putaran, proton-proton memperoleh energi kinetik tinggi
(dalam orde 10 atau 20 MeV per satuan muatan listrik) dan tiba pada sisi terluar
siklotron. Proton-proton kemudian dapat menumbuk suatu sasaran yang
ditempatkan di dalam siklotron atau meninggalkan siklotron dengan bantuan
“magnet pembelok” dan diarahkan ke suatu sasaran eksternal. Tegangan yang
diberikan ke kedua bidang setengah lingkaran untuk menghasilkan percepatan
haruslah bolak-balik. Ketika proton-proton sedang bergerak ke kanan melintasi
celah, bidang yang kanan haruslah negatif dan yang kiri positif (medan listrik E
berarah dari polaritas + ke polaritas – dan untuk muatan positif seperti proton,
besar gaya pemercepat F = q E dan searah dengan arah medan listrik E).
Medan magnetik B, yang diberikan oleh sebuah elektromagnet besar,
berarah masuk dalam bidang kertas. A adalah sumber ion. Garis-garis gaya
menunjukkan medan listrik dalam celah. Setengah siklus berikutnya, proton-
proton bergerak ke kiri melintasi celah, sehingga bidang kiri haruslah negatif
supaya medan listrik pada celah tetap berfungsi mempercepat proton-proton.
Partikel bermuatan yang bergerak dengan kecepatan v tegak lurus terhadap
medan magnetik B menempuh lintasan melingkar dengan jari-jari r. Gaya
sentripetal penyebab gerak melingkar berasal dari gaya Lorentz, sehingga
diperoleh:
Waktu yang diperlukan untuk satu putaran lengkap adalah priode T, di mana:
Frekuensi f, dari tegangan bolak-balik yang diberikan harus sama dengan
frekuensi proton-proton yang bergerak melingkar. Dengan demikian, frekuensi
siklotron adalah :
dengan,
f = frekuensi siklotron (Hz)
q = muatan proton (1,6 x 10-19 C)
m = massa proton (1,67 x 10-27 kg)
B = induksi magnetik yang dihasilkan pasangan magnet (Wb/m2 atau T)
Frekuensi dari tegangan bolak-balik yang diberikan, tidak bergantung pada
jari-jari r. Karena itu, frekuensi tidak harus diubah ketika partikel (proton) mulai
dari sumber dan dipercepat untuk menempuh jari-jari yang makin lama makin
besar. Energi kinetik maksimum partikel bermuatan (proton) ketika keluar dari
siklotron, yaitu:
Energi kinetik yang diperlukan proton-proton sama dengan energi yang akan
diperoleh proton-proton jika proton-proton dipercepat melalui beda potensial
yang cukup besar.
Reaksi yang Dihasilkan Siklotron
Reaksi fisi merupakan reaksi pembelahan suatu inti berat ketika ditembaki
oleh partikel (proton) berenergi tinggi yang keluar dari Siklotron atau ketika
menyerap neutron lambat (terjadi dalam reaktor nuklir).
Contoh reaksi fisi ketika Li ditembaki proton:
Untuk berlangsungnya reaksi fisi di atas, diperlukan peralatan yaitu siklotron
untuk mempercepat proton.
Siklotron di Indonesia
Di Indonesia Siklotron terdapat di Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN),
dengan ruang khusus. Ruang Kontrol (Control room) Siklotron
Hasil tembakan berkas siklotron berdasarkan tingkat energinya
Manfaat Siklotron di Bidang Kesehatan
Perkembangan teknologi Siklotron di bidang kesehatan menjadi penting
setelah beberapa produksi radioisotop dengan waktu paro pendek mulai
dimanfaatkan dan sebagai dasar utama penggunaan PET (Positron Emission
Tomography). Penggunaan PET diawali dengan memproduksi radioisotop flour-
18. Radioisotop fluor-18 diproduksi dari isotop oksigen-18 dengan menggunakan
siklotron. Setelah fluor-18 selesai disiapkan, kemudian segera disuntikkan ke
pasien. Sebaran flour-18 didalam tubuh akan dideteksi dengan memasukkan
tubuh ke dalam rangkaian detektor elektronik berbentuk melingkar.
Daftar Pustaka
Morozov, N. Superconducting Cyclotron Therapy. 2010. (online) (diakses 11
Januari 2012)
(http://cyclotrons10.impcas.ac.cn/JACoWPub/talks/frm1cio03_talk.pdf)
Murniati. - . Diktat Mata Kuliah Pendahuluan Fisika Inti. Inderalaya: FKIP Fisika
UNSRI.
Mutalib, A. - . RADIOFARMASI. (online) (diakses 11 Januari 2012)
(http://www.scribd.com/doc/44148558/RADIOFARMASI)
Reny, Eka. - . Siklotron. (online) (diakses 11 Januari 2012)
(http://www.scribd.com/doc/45830637/SIKLOTRON)

More Related Content

What's hot

Teori ketidakpastian
Teori ketidakpastianTeori ketidakpastian
Teori ketidakpastianFarrrsa
 
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikPpt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikwindyramadhani52
 
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom HidrogenKhotim U
 
Fisika inti dan radioaktivitas
Fisika inti dan radioaktivitasFisika inti dan radioaktivitas
Fisika inti dan radioaktivitascahjatilengger
 
Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek FotolistrikLaporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek FotolistrikNurfaizatul Jannah
 
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLaporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLatifatul Hidayah
 
Statistik Fermi dirac
Statistik Fermi diracStatistik Fermi dirac
Statistik Fermi diracAyuShaleha
 
Pp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitasPp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitasSri Wulan Hidayati
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonKira R. Yamato
 
Bahan bahan listrik-bahan_magnetik
Bahan bahan listrik-bahan_magnetikBahan bahan listrik-bahan_magnetik
Bahan bahan listrik-bahan_magnetikdicky julistian
 
Fisika Inti
Fisika Inti Fisika Inti
Fisika Inti FKIP UHO
 
Ppt efek compton
Ppt efek comptonPpt efek compton
Ppt efek comptonAmalia Lia
 

What's hot (20)

Teori ketidakpastian
Teori ketidakpastianTeori ketidakpastian
Teori ketidakpastian
 
4.hukum gauss
4.hukum gauss4.hukum gauss
4.hukum gauss
 
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikPpt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
 
Laporan praktikum spektrometer atom
Laporan praktikum spektrometer atomLaporan praktikum spektrometer atom
Laporan praktikum spektrometer atom
 
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
 
Fisika inti dan radioaktivitas
Fisika inti dan radioaktivitasFisika inti dan radioaktivitas
Fisika inti dan radioaktivitas
 
Fisika inti diktat
Fisika inti diktatFisika inti diktat
Fisika inti diktat
 
Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek FotolistrikLaporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
 
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLaporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
 
Statistik Fermi dirac
Statistik Fermi diracStatistik Fermi dirac
Statistik Fermi dirac
 
Reaksi inti
Reaksi intiReaksi inti
Reaksi inti
 
Dioda
DiodaDioda
Dioda
 
Zat padat parno
Zat padat parnoZat padat parno
Zat padat parno
 
Pp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitasPp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitas
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamilton
 
Bahan bahan listrik-bahan_magnetik
Bahan bahan listrik-bahan_magnetikBahan bahan listrik-bahan_magnetik
Bahan bahan listrik-bahan_magnetik
 
Fisika Inti
Fisika Inti Fisika Inti
Fisika Inti
 
Peluruhan Radioaktif
Peluruhan RadioaktifPeluruhan Radioaktif
Peluruhan Radioaktif
 
Ppt efek compton
Ppt efek comptonPpt efek compton
Ppt efek compton
 

Similar to Prinsip kerja siklotron sebagai akselerator magnetik

Bahan poster
Bahan posterBahan poster
Bahan posterlemington
 
8.1 Osiloskop Sinar Katod
8.1 Osiloskop Sinar Katod8.1 Osiloskop Sinar Katod
8.1 Osiloskop Sinar KatodLaily Nawi
 
Kelistrikan dan teknologi listrik di lingkungan
Kelistrikan dan teknologi listrik di lingkunganKelistrikan dan teknologi listrik di lingkungan
Kelistrikan dan teknologi listrik di lingkunganSMP Negeri 2 Krian
 
LAPORAN HAMBURAN COMTPON_NURHIDAYAH HATMA_1912040008.pdf
LAPORAN HAMBURAN COMTPON_NURHIDAYAH HATMA_1912040008.pdfLAPORAN HAMBURAN COMTPON_NURHIDAYAH HATMA_1912040008.pdf
LAPORAN HAMBURAN COMTPON_NURHIDAYAH HATMA_1912040008.pdfNurhidayahHatma
 
Makalah praksaltrans magnetron
Makalah praksaltrans magnetronMakalah praksaltrans magnetron
Makalah praksaltrans magnetronNashruddin Ahmad
 
Analisis materi yosefin revisi fixxxx
Analisis materi yosefin revisi fixxxxAnalisis materi yosefin revisi fixxxx
Analisis materi yosefin revisi fixxxxYosefin Margaretta
 
dasar kelistrikan
dasar kelistrikandasar kelistrikan
dasar kelistrikanAdo Dtcom
 
Listrik Statis Power Point.pptx
Listrik Statis Power Point.pptxListrik Statis Power Point.pptx
Listrik Statis Power Point.pptxummimutmainah
 
Listrik Statis Power Point.pptx
Listrik Statis Power Point.pptxListrik Statis Power Point.pptx
Listrik Statis Power Point.pptxNyomanSudana
 
Listrik Statis Edit 8 Nov 2023.pptx
Listrik Statis Edit 8 Nov 2023.pptxListrik Statis Edit 8 Nov 2023.pptx
Listrik Statis Edit 8 Nov 2023.pptxettylist
 
Siklotron
SiklotronSiklotron
Siklotronvhy2
 
Listrik Statis Power Point.pptx
Listrik Statis Power Point.pptxListrik Statis Power Point.pptx
Listrik Statis Power Point.pptxReyAsadelFariztan
 
DWI BAGUS YULIANTO_Listrik Statis Power Point.pptx
DWI BAGUS YULIANTO_Listrik Statis Power Point.pptxDWI BAGUS YULIANTO_Listrik Statis Power Point.pptx
DWI BAGUS YULIANTO_Listrik Statis Power Point.pptxGambasGambus
 

Similar to Prinsip kerja siklotron sebagai akselerator magnetik (20)

Bahan poster
Bahan posterBahan poster
Bahan poster
 
Radiasi benda hitam
Radiasi benda hitamRadiasi benda hitam
Radiasi benda hitam
 
8.1 Osiloskop Sinar Katod
8.1 Osiloskop Sinar Katod8.1 Osiloskop Sinar Katod
8.1 Osiloskop Sinar Katod
 
Teori atom
Teori atomTeori atom
Teori atom
 
Astro
AstroAstro
Astro
 
Kelistrikan dan teknologi listrik di lingkungan
Kelistrikan dan teknologi listrik di lingkunganKelistrikan dan teknologi listrik di lingkungan
Kelistrikan dan teknologi listrik di lingkungan
 
LAPORAN HAMBURAN COMTPON_NURHIDAYAH HATMA_1912040008.pdf
LAPORAN HAMBURAN COMTPON_NURHIDAYAH HATMA_1912040008.pdfLAPORAN HAMBURAN COMTPON_NURHIDAYAH HATMA_1912040008.pdf
LAPORAN HAMBURAN COMTPON_NURHIDAYAH HATMA_1912040008.pdf
 
Makalah praksaltrans magnetron
Makalah praksaltrans magnetronMakalah praksaltrans magnetron
Makalah praksaltrans magnetron
 
Analisis materi yosefin revisi fixxxx
Analisis materi yosefin revisi fixxxxAnalisis materi yosefin revisi fixxxx
Analisis materi yosefin revisi fixxxx
 
dasar kelistrikan
dasar kelistrikandasar kelistrikan
dasar kelistrikan
 
Listrik Statis Power Point.pptx
Listrik Statis Power Point.pptxListrik Statis Power Point.pptx
Listrik Statis Power Point.pptx
 
Listrik Statis Power Point.pptx
Listrik Statis Power Point.pptxListrik Statis Power Point.pptx
Listrik Statis Power Point.pptx
 
Listrik Statis Edit 8 Nov 2023.pptx
Listrik Statis Edit 8 Nov 2023.pptxListrik Statis Edit 8 Nov 2023.pptx
Listrik Statis Edit 8 Nov 2023.pptx
 
Listrik Statis Power Point.pptx
Listrik Statis Power Point.pptxListrik Statis Power Point.pptx
Listrik Statis Power Point.pptx
 
Siklotron
SiklotronSiklotron
Siklotron
 
Model atom bohr(full version)
Model atom bohr(full version)Model atom bohr(full version)
Model atom bohr(full version)
 
Listrik Statis Power Point.pptx
Listrik Statis Power Point.pptxListrik Statis Power Point.pptx
Listrik Statis Power Point.pptx
 
Medan magnetik[1]
Medan magnetik[1]Medan magnetik[1]
Medan magnetik[1]
 
Elektron
ElektronElektron
Elektron
 
DWI BAGUS YULIANTO_Listrik Statis Power Point.pptx
DWI BAGUS YULIANTO_Listrik Statis Power Point.pptxDWI BAGUS YULIANTO_Listrik Statis Power Point.pptx
DWI BAGUS YULIANTO_Listrik Statis Power Point.pptx
 

Recently uploaded

obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 

Recently uploaded (19)

obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 

Prinsip kerja siklotron sebagai akselerator magnetik

  • 1. PRINSIP KERJA CYCLOTRON SEBAGAI AKSELERATOR MAGNETIK Disusun Oleh : KHAERUL ANSORY JURUSAN FISIKA MEDIS FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS UNIVERSITAS NASIONAL JAKARTA
  • 2. Prinsip Kerja Siklotron Sebagai Akselerator Magnetik Pemahaman tentang struktur materi selalu berkembang bersamaan dengan pengembangan mesin-mesin yang mampu mempercepat partikel-partikel bermuatan dengan energi yang sangat tinggi. Dalam eksperimen-eksperimen fisika inti sering diperlukan partikel penembak berenergi tinggi dimana penembakan atom-atom dengan elektron-elektron dipercepat sampai beberapa elektron volt sehingga dapat mengeksitasi elektron-elektron terluar dari atom tersebut. Akselerator adalah alat yang dipakai untuk mempercepat gerak partikel bermuatan seperti elektron, proton, inti-inti ringan, dan inti atom lainnya. Mempercepat gerak pertikel bertujuan agar pertikel tersebut bergerak dengan cepat sehingga memiliki energi kinetik yang sangat tinggi. Untuk mempercepat gerak partikel ini diperlukan medan listrik ataupun medan magnet. Dilihat dari jenis gerakan medan partikel, ada dua jenis akselerator, yaitu akselerator dengan gerak partikelnya lurus (lebih dikenal sebutan akselerator liniear) dan gerak partikelnya melingkar (akselerator magnetik) dengan jenis-jenisnya antara lain: Betatron, Siklotron, Generator Netron, EULIMA dan HIMAC. Siklotron merupakan salah satu jenis akselerator melingkar dan digunakan untuk mempercepat partikel bermuatan listrik. Siklotron berbentuk melingkar dengan menggunakan medan magnetik dalam menjaga agar ion-ion bermuatan (biasanya proton) bergerak dalam lintasan. Siklotron Siklotron merupakan piranti untuk mempercepat gerak partikel bermuatan listrik. Siklotron dikembangkan pada tahun 1930 oleh E. O. Lawrence (1901- 1958), dengan menggunakan sebuah medan magnetik untuk menjaga agar ion- ion bermuatan (biasanya proton) bergerak dalam lintasan melingkar. Siklotron merupakan alat untuk mempercepat partikel berat seperti : proton,deutron dan partikel-partikel alpa, terdiri dari dua ruang semisilinder yang ditempatkan dalam medan magnet. Di antara kedua semisilinder diberi potensial listrik bolak-balik (104 volt). Ion dalam semisilinder akan mengalami gaya magnet yang menyebabkan bergerak dalam setengah lingkaran lalu dipercepat oleh medan lisrik E, masuk lagi ke
  • 3. dalam medan magnet B dan bergerak milingkar dengan jari-jari lebih besar (karena kecepan lebih besar). Partikel-pertikel bermuatan dibelokkan dalam suatu lintasan melingkar oleh medan magnetik dan dipercepat oleh suatu medan listrik setiap partikel-partikel yang melintasi celah. Prinsip Kerja Siklotron Gambar diagram sebuah siklotron: Dua elektroda tembaga yang berbentuk D (D-shaped object) disebut dees, ruangan seluruhnya di buat vakum (hampa udara). Kedua elektroda dihubungkan dengan sumber tegangan bolak balik frekuensi tinggi. Partikel yang ingin di percepat ditaruh ditengah-tengah siklotron (P). Dees tersebut dicelupkan di dalam medan magnet yang arahnya keluar bidang. Misalkan ada proton-proton bergerak dalam dua bidang setengah lingkaran yang terpisah oleh suatu celah (dee). Setiap kali proton-proton lewat melintasi celah di antara kedua bidang setengah lingkaran, suatu tegangan diberikan pada proton-proton yang akan mempercepat proton-proton. Percepatan ini meningkatkan kelajuan proton-proton dan juga jari-jari kelengkungan lintasan proton-proton. Sekali proton tersebut berada di dalam dee, maka proton disaring dari medan listrik oleh dinding logam dee, medan magnet tidak disaring sehingga proton tersebut membelok berbentuk lingkaran yang jari-jarinya yang bergantung pada kecepatan.
  • 4. Setelah beberapa putaran, proton-proton memperoleh energi kinetik tinggi (dalam orde 10 atau 20 MeV per satuan muatan listrik) dan tiba pada sisi terluar siklotron. Proton-proton kemudian dapat menumbuk suatu sasaran yang ditempatkan di dalam siklotron atau meninggalkan siklotron dengan bantuan “magnet pembelok” dan diarahkan ke suatu sasaran eksternal. Tegangan yang diberikan ke kedua bidang setengah lingkaran untuk menghasilkan percepatan haruslah bolak-balik. Ketika proton-proton sedang bergerak ke kanan melintasi celah, bidang yang kanan haruslah negatif dan yang kiri positif (medan listrik E berarah dari polaritas + ke polaritas – dan untuk muatan positif seperti proton, besar gaya pemercepat F = q E dan searah dengan arah medan listrik E). Medan magnetik B, yang diberikan oleh sebuah elektromagnet besar, berarah masuk dalam bidang kertas. A adalah sumber ion. Garis-garis gaya menunjukkan medan listrik dalam celah. Setengah siklus berikutnya, proton- proton bergerak ke kiri melintasi celah, sehingga bidang kiri haruslah negatif supaya medan listrik pada celah tetap berfungsi mempercepat proton-proton. Partikel bermuatan yang bergerak dengan kecepatan v tegak lurus terhadap medan magnetik B menempuh lintasan melingkar dengan jari-jari r. Gaya sentripetal penyebab gerak melingkar berasal dari gaya Lorentz, sehingga diperoleh:
  • 5. Waktu yang diperlukan untuk satu putaran lengkap adalah priode T, di mana: Frekuensi f, dari tegangan bolak-balik yang diberikan harus sama dengan frekuensi proton-proton yang bergerak melingkar. Dengan demikian, frekuensi siklotron adalah : dengan, f = frekuensi siklotron (Hz) q = muatan proton (1,6 x 10-19 C) m = massa proton (1,67 x 10-27 kg) B = induksi magnetik yang dihasilkan pasangan magnet (Wb/m2 atau T) Frekuensi dari tegangan bolak-balik yang diberikan, tidak bergantung pada jari-jari r. Karena itu, frekuensi tidak harus diubah ketika partikel (proton) mulai dari sumber dan dipercepat untuk menempuh jari-jari yang makin lama makin besar. Energi kinetik maksimum partikel bermuatan (proton) ketika keluar dari siklotron, yaitu:
  • 6. Energi kinetik yang diperlukan proton-proton sama dengan energi yang akan diperoleh proton-proton jika proton-proton dipercepat melalui beda potensial yang cukup besar. Reaksi yang Dihasilkan Siklotron Reaksi fisi merupakan reaksi pembelahan suatu inti berat ketika ditembaki oleh partikel (proton) berenergi tinggi yang keluar dari Siklotron atau ketika menyerap neutron lambat (terjadi dalam reaktor nuklir). Contoh reaksi fisi ketika Li ditembaki proton: Untuk berlangsungnya reaksi fisi di atas, diperlukan peralatan yaitu siklotron untuk mempercepat proton. Siklotron di Indonesia Di Indonesia Siklotron terdapat di Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN), dengan ruang khusus. Ruang Kontrol (Control room) Siklotron
  • 7. Hasil tembakan berkas siklotron berdasarkan tingkat energinya Manfaat Siklotron di Bidang Kesehatan Perkembangan teknologi Siklotron di bidang kesehatan menjadi penting setelah beberapa produksi radioisotop dengan waktu paro pendek mulai dimanfaatkan dan sebagai dasar utama penggunaan PET (Positron Emission Tomography). Penggunaan PET diawali dengan memproduksi radioisotop flour- 18. Radioisotop fluor-18 diproduksi dari isotop oksigen-18 dengan menggunakan siklotron. Setelah fluor-18 selesai disiapkan, kemudian segera disuntikkan ke pasien. Sebaran flour-18 didalam tubuh akan dideteksi dengan memasukkan tubuh ke dalam rangkaian detektor elektronik berbentuk melingkar.
  • 8.
  • 9. Daftar Pustaka Morozov, N. Superconducting Cyclotron Therapy. 2010. (online) (diakses 11 Januari 2012) (http://cyclotrons10.impcas.ac.cn/JACoWPub/talks/frm1cio03_talk.pdf) Murniati. - . Diktat Mata Kuliah Pendahuluan Fisika Inti. Inderalaya: FKIP Fisika UNSRI. Mutalib, A. - . RADIOFARMASI. (online) (diakses 11 Januari 2012) (http://www.scribd.com/doc/44148558/RADIOFARMASI) Reny, Eka. - . Siklotron. (online) (diakses 11 Januari 2012) (http://www.scribd.com/doc/45830637/SIKLOTRON)