1. ZIRCON
Kelompok II
Mahfud Afriza Nofanda 11.2014.1.00450
Stefani Melfiana Gintoe 11.2014.1.00454
Sastra Diharlan Bahar 11.2014.1.00479
Rizq Kurniawan 11.2014.1.00463
Wulandari 11.2014.1.00448
Noor Aida Fitri 11.2014.1.00453
Reski 11.2014.1.00499
Nendy Elly 11.2014.1.00472
2. Genesa Zirkon
Zirkon terbentuk sebagai mineral ikutan pada batuan yang
terutama mengandung Na-feldspar seperti batuan beku asam
dan batuan metamorf. Zirkon merupakan sedimen sungai yang
terdapat di daratan dan lepas pantai. Mineral ini dijumpai
bersama-sama dengan mineral kasiterit dan elektrum ( Au dan
Ag ) sebagai mineral utama, ilmenit, magnesit, manozit, pyrit dan
kuarsa. Secara keseluruhan pada umumnya mineral ini berasal
dari batu granit yang telah mengalami pelapukan dan
transportasi.
3. Pada umumnya zircon mengandung unsur besi, kalsium,
sodium, mangan, dan unsur lainnya. Semua zircon
mengandung uranium dan thorium, sehingga sering terjadi
kerusakan radiasi internal di dalam zircon yang
menimbulkan bercak bercak atau jejak dari bentuk zircon
ini. Zirkon terbentuk sebagai mineral asseccories pada
batuan yang mengandung Na-feldspa (batuan beku asam
dan batuan metamorf).
4. Karakteristik Zirkon
• Zirkon mengandung unsur besi, kalsium sodium, mangan,
dan unsur lainnya yang menyebabkan warna pada zirkon
bervariasi, seperti putih bening hingga kuning, kehijauan,
coklat kemerahan, kuning kecoklatan, dan gelap, sisitim
kristal monoklin, prismatik, dipiramida, dan ditetragonal,
kilap lilin sampai logam, belahan sempurna – tidak
beraturan, kekerasan 6,5 – 7,5, berat jenis 4,6 – 5,8,
indeks refraksi 1,92 – 2,19, hilang pijar 0,1%, dan titik
lebur 2.5000C.
• Zirkon akan berubah-ubah warnanya jika dipanaskan.
Batu zirkon yang berwarna biru pucat
dinamakan starlites dan yang berwarna merah kecoklatan
disebut hyacinth
5. Eksplorasi Zircon
Metoda penyelidikan yang digunakan berkaitan dengan
kegiatan Eksplorasi Umum Endapan Zirkon antara lain
sebagai berikut :
• Pengumpulan data sekunder
• Pengumpulan data primer
• Analisis Laboratorium
• Pengolahan data geologi umum Geologi daerah
Eksplorasi Umum Endapan Zirkon
6. Penambangan Zircon
Berdasarkan tipe endapan zircon yang merupakan
endapan alluvial, penambangan dilakukan dengan
menggunakan kapal keruk, bulldozer, dragline dan lain-lain
peralatan yang biasanya digunakan untuk menambangan
bijih alluvial. Di PT. Timah, penambangan dilakukan
dengan Tambang semprot (konvensional dan tambang
besar ). Kapal keruk, tambang mekanis.
7. Pengolahan Zircon
Pengolahan Zircon ada 2 tahap yaitu :
1. Pengolahan di tambang.Pengolahan disini dilakukan
dengan menggunakan sluice box dan jig. Tujuan
pengolahan tersebut adalah untuk menghasilkan
konsetrat kalsiterit beserta mineral ikutannya, termasuk
zircon.
2. Pengolahan di pusat pencucian bijih timah. Pengolahan
dilakukan terhadap konsetrat tambang dan kapal keruk.
Metode dan peralatan yang digunakan terdiri atas
pemisahan gravitasi (meja goyang, klasifier, jig),
pemisahan listrik (high tension separator) dan
pemisahan magnit (rapid magnetic separator). Produk
pengolahan adalah kalsiterit, ilmenit, monazite, xenomit,
dan zircon.
8. Keterdapatan Zircon
Zircon di Indonesia terdapat antara lain di Aceh, Sumatera
Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Riau, Kep. Riau, Jambi,
Lampung, Banten, Bangka Belitung, Sumatera Selatan,
Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Jawa
Timur, Yogyakarta, Bali, NTB dan NTT.
9. Pemanfaatan Zircon
1. Keramik dan Gelas
2. PSZ (Partially Stabilized Zirkonia)
3. Refraktori
4. Pasir Cetak (Foundri)
5. Abrasif
6. Kimia Zirkonium
7. Zirkonia
8. Zirkon sebagai Batu Mulia ( Gemston)
9. Implan gigi