SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
MAKALAH 
KEWARGANEGARAAN KONSEP DASAR 
PEMBANGUNAN NASIONAL 
Di susun oleh: 
1. Atena pradestia 
2. Dwi febrianti 
3. Fatimah nur astin 
4. Ihvan nur S 
5. Ika indriani 
6. Sutikno 
Kelas : IB/D3 KEPERAWATAN 
STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO 
TAHUN 2014/2015 
i
KATA PENGANTAR 
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan 
karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat 
waktu yang berjudul “konsep dasar pembangunan nasional”. 
Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang 
konsep dasar pembangunan nasional . Penulis menyadari bahwa makalah ini 
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang 
bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. 
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang 
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. 
Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin 
ii 
Purwokerto, 09 Desember 2014 
Penyusun
DAFTAR ISI 
HALAMAN AWAL ......................................................................................... i 
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii 
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii 
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 
A. Latar Belakang .................................................................................... 1 
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 1 
C. Tujuan .................................................................................................. 1 
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 2 
A. Makna, hakikat dan tujuan Pembangunan Nasional ............................. 2 
B. Asas Pembangunan Nasional ................................................................ 3 
C. Modal Dasar Dan Faktor Dominan ....................................................... 5 
D. Wawasan Nusantara .............................................................................. 7 
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 14 
KESIMPULAN ............................................................................................... 14 
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 15 
iii
BAB I 
PENDAHULUAN 
1 
A. Latar Belakang 
Sejak Proklamasi 17 Agustus 1945, pembangunan nasional mengalami 
pasang surut. Dimulai pada masa Orde Lama, pembangunan nasional lebih 
diarahkan pada sektor politik. Akibatnya pembangunan nasional disektor lain 
terabaikan. Masyarakat tetap terkurung dalam belenggu kemiskinan. 
Selanjutnya pada masa Orde Baru, dengan tekad memperbaiki kesejahteraan 
rakyat, pembangunan nasional diarahkan pada usaha mencapai pertumbuhan 
ekonomi yang tinggi. Untuk maksud tersebut semua aspek kehidupan 
diarahkan untuk mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi. 
Akibatnya kehidupan demokrasi menjadi terbelenggu, KKN merajalela dan 
sektor pertanian sebagai leading sector masyarakat terabaikan. Sekarang ini, 
dengan tekad reformasi disegala bidang, pembangunan nasional diarahkan 
pada usaha pembangunan yang berkelanjutan serta berkeadilan. 
B. Rumusan Masalah 
Rumusan masalah berdasarkan latar belakang diatas adalah: 
1. Apakah pengertian dari pembangunan nasional? 
2. Apakah tujuan dari pembangunan nasional? 
3. Apakah Hakikat dari pembangunan nasional ? 
4. Apakah Asas dari pembangunan nasional ? 
C. Tujuan 
Tujuan penulisan makalah ini adalah: 
1. Untuk mengetahui dan menjelaskan pengertian dari pembangunan 
nasional 
2. Untuk mengetahui tujuan dari pembangunan nasional 
3. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme pembangunan di Indonesia
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. MAKNA, HAKIKAT DAN TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL 
2 
1. Makna pembangunan nasional 
Pembangunan nasional adalah upaya untuk meningkatkan seluruh 
aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang sekaligus merupakan 
proses pengembangan keseluruhan sistem penyelenggaraan negara untuk 
mewujudkan Tujuan Nasional. Dalam pengertian lain, pembangunan 
nasional dapat diartikan merupakan rangkaian upaya pembangunan yang 
berkesinambungan dan meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, 
dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan Tujuan Nasional. 
Pelaksanaan pembangunan mancakup aspek kehidupan bangsa, 
yaitu aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan 
secara berencana, menyeluruh, terarah, terpadu, bertahap dan berkelanjutan 
untuk memacu peningkatan kemampuan nasional dalam rangka 
mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang 
lebih maju. Oleh karena itu, sesungguhnya pembangunan nasional 
merupakan pencerminan kehendak untuk terus menerus meningkatkan 
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia secara benar, adil, dan 
merata, serta mengembangkan kehidupan masyarakat dan penyelenggara 
negara yang maju dan demokratis berdasarkan Pancasila. 
2. Hakikat Pembangunan Nasional 
Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia 
Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. 
Hal ini berarti dalam pelaksanaan pembangunan nasional adalah sebagai 
berikut : 
a. Ada keselarasan, keserasian, keseimbangan, dan kebulatan yang utuh 
dalam seluruh kegiatan pembangunan. Pembangunan adalah untuk 
manusia dan bukan sebaliknya manusia untuk pembangunan. Dalam 
pembangunan dewasa ini dan jangka panjang, unsur manusia, unsur
sosial budaya, dan unsur lainnya harus mendapat perhatian yang 
seimbang. 
b. Pembangunan adalah merata untuk seluruh masyarakat dan di seluruh 
3 
wilayah tanah air. 
c. Subyek dan obyek Pembangunan adalah manusia dan masyarakat 
Indonesia, sehingga pembangunan harus berkepribadian Indonesia dan 
menghasilkan manusia dan masyarakat maju yang tetap berkepriadian 
Indonesia pula. 
d. Pembangunan dilaksanakan bersama oleh masyarakat dan Pemerintah. 
Masyarakat adalah pelaku utama pembangunan dan pemerintah 
berkewajiban untuk mengarahkan, membimbing, serta menciptakan 
suasana yang menunjang. Kegiatan masyarakat dan kegiatan 
Pemerintah saling mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi 
dalam satu kesatuan langkah menuju tercapainya tujuan pembangunan 
nasional. 
3. Tujuan Pembangunan Nasional 
Pembangunan nasional dilaksanakan untuk mewujudkan Tujuan 
Nasional seperti termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV, yaitu 
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, 
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan 
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, 
perdamaian abadi, dan keadilan sosial serta mewujudkan cita-cita bangsa 
sebagaimana termaktub dalam alinea II Pembukaan UUD 1945. 
B. ASAS PEMBANGUNAN NASIONAL 
Asas pembangunan nasional adalah prinsip pokok yang harus 
diterapkan dan dipegang teguh dalam perencanaan dan pelaksanaan 
pembangunan nasional. Asas- asas tersebut adalah: 
1. Asas Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa: bahwa 
segala usaha dan kegiatan pembangunan nasional dijiwai, digerakkan, dan
dikendalikan oleh keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha 
Esa sebagai nilai luhur yang menjadi landasan spiritual, moral, dan etik 
dalam rangka pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila. 
2. Asas Manfaat: bahwa segala usaha dan kegiatan pembangunan nasional 
memberikan manfaat yang sebesar - besarnya bagi kemanusiaan, 
peningkatan kesejahteraan rakyat, dan pengembangan pribadi warga negara 
serta mengutamakan kelestarian nilai - nilai luhur budaya bangsa dan 
kelestarian fungsi lingkungan hidup dalam rangka pembangunan yang 
berkesinambungan dan berkelanjutan. 
3. Asas Demokrasi Pancasila: bahwa upaya mencapai tujuan pembangunan 
nasional yang meliputi seluruh kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan 
bernegara, dilakukan dengan semangat kekeluargaan yang bercirikan 
kebersamaan, gotong-royong, persatuan dan kesatuan melalui musyawarah 
untuk mencapai mufakat. 
4. Asas Adil dan Merata: bahwa pembangunan nasional diselenggarakan 
sebagai usaha bersama harus merata di semua lapisan masyarakat dan di 
seluruh wilayah tanah air di mana setiap warga negara berhak memperoleh 
kesempatan berperan dan menikmati hasil - hasilnya secara adil sesuai 
dengan nilai - nilai kemanusiaan dan darma baktinya yang diberikan 
kepada bangsa dan negara. 
5. Asas Keseimbangan, Keserasian, dan Keselarasan dalam Perikehidupan: 
bahwa dalam pembangunan nasional harus ada keseimbangan antara 
berbagai kepentingan, yaitu keseimbangan, keserasian dan keselarasan 
antara kepentingan dunia dan akhirat, materiil dan spiritual, jiwa dan raga, 
individu, masyarakat dan negara, pusat dan daerah serta antardaerahm 
kepentingan perikehidupan darat, laut, udara, dan dirgantara serta 
kepentingan nasionalan internasional. 
6. Asas Hukum: bahwa dalam penyelenggaraan pembangunan nasional setiap 
warga negara dan penyelenggara negara harus taat pada hukum yang 
berintikan keadilan dan kebenaran, serta negara diwajibkan untuk 
menegakkan dan menjamin kepastian hukum. 
4
7. Asas Kemansirian: bahwa pembangunan nasional berlandaskan pada 
kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan sendiri, serta bersendikan 
kepada kapribadian bangsa. 
8. Asas Kejuangan: bahwa dalam penyelenggaraan pembangunan nasional, 
penyelenggaraan negara dan masyarakat harus memiliki mental, tekad, 
jiwa, dan semangat pengabdian serta ketaatan dan disiplin yang tinggi 
dengan lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas 
kepentingan pribadi atau golongan. 
9. Asas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi: bahwa agar pembangunan nasional 
dapat memberikan kesejahteraan rakyat lahir batin yang setinggi-tingginya, 
penyelenggaraannya perlu menerapkan nilai- nilai ilmu pengetahuan dan 
teknologi, serta mendorong pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan 
ilmu pengetahuan dan teknologi secara seksama dan bertanggung jawab 
dengan mempertahankan nilai- nilai agama dan nilai- nilai luhur 
budayabangsa. 
C. MODAL DASAR DAN FAKTOR DOMINAN 
5 
1. Modal Dasar 
Modal dasar pembangunan nasional adalah keseluruhan sumber 
kekuatan nasional, baik yang efektif maupun potensial, yang dimiliki dan 
didayagunakan bangsa Indonesia dalam pembangunan nasional, yaitu: 
a. Kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dan negara Indonesia sebagai 
hasil perjuangan seluruh rakyat Indonesia. 
b. Juwa dan semangat persatuan dan kesatuan bangsa. 
c. Wilayah nusantara yang luas dan berkedudukan di khatulistiwa pada 
posisi silang antara dua benua dan dua samudera dengan kondisi 
alamiahnya yang memiliki berbagai keunggulan komparatif. 
d. Kekayaan alam yang beraneka ragam dan terdapat di darat, laut, 
udara,dan dirgantara yang dapat didayagunakan secara bertanggung 
jawab demi kemakmuran rakyat.
e. Penduduk yang besar jumlahnya sebagai sumber daya manusia yang 
potensial dan produktif bagi pembangunan nasional. 
f. Rohaniah dan mental, yaitu keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan 
Yang Maha Esa merupakan tenaga penggerak yang tak ternilai 
harganya bagi pengisian aspirasi bangsa. Juga kepercayaan dan 
keyakinan bangsa atas kebenaran falsafah Pancasila sebagai satu-satunya 
asas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan 
bernegara, merupakan modal sikap mental yang dapat membawa 
bangsa menuju cita- citanya. 
g. Budaya bangsa Indonesia yang dinamis yang telah berkembang 
sepanjang sejarah bangsa yang mencirikan kebhinekaan dan keekaan 
bangsa. 
h. Potensi dan kekuatan efektif bangsam yakni segala sesuatu yang 
bersifat potensial dan produktif yang telah menjadi milik bangsa, dan 
yang tumbuh dari rakyat termasuk kekuatan sosial politik antara lain 
partai politik dan golongan karya. 
i. Angkatan Bersenjata Republik Indonesia sebagi kekuatan pertahanan 
keamanan dan kekuatan sosial politik yang tumbuh dari rakyat dan 
bersama rakyat menegakkan serta mengisi kemerdekaan bangsa dan 
negara. 
6 
2. Faktor Dominan 
Faktor dominan adalah segala sesuatu yang harus diperhatikan 
dalam penyelenggaraan pembangunan agar memperlancar pencapaian 
sasaran pembangunan nasional, meliputi: 
a. Kependudukan dan sosial budaya, termasuk pergeseran nilai dan 
perkembangan aspirasi rakyat yang dinamis. 
b. Wilayah yang bersirikan kepulauan dan kelautan dengan lingkungan 
dan alam tropiknya. 
c. Sumber daya alam yang beraneka ragam dan tidak merata 
penyebarannya, termasuk flora dan fauna.
d. Kualitas manusia Indonesia dan masyarakat Indonesia dan 
penguasaannya terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. 
e. Disiplin nasional yang merupakan perwujudan kepatuhan dan ketaatan 
kepada hukum dan norma- norma yang berlaku dalam masyarakat. 
f. Manajemen nasional sebagai mekanisme penyeleng garaan negara dan 
7 
pemerintahan 
g. Perkembangan regional dan global serta tatanan internasional yang 
selalu berubah secara dinamis. 
h. Kemungkinan pengembangan. 
D. WAWASAN NUSANTARA 
Wawasan dalam penyelenggaraan pembangunan nasional untuk 
mancapai tujuan pembangunan nasional adalah Wawasan Nusantara yang 
merupakan wawasan nasional yang bersumber pada Pancasila dan berdasarkan 
Undang -Undang Dasar 1945, yaitu cara pandang dan sikap bangsa Indonesia 
mengenai diri dan ingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan 
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan 
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang mencakup: 
1. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik, dalam 
arti: 
a. Bahwa kebulatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya 
merupakan satu kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup dan kesatuan 
matra seluruh bangsa, serta menjadi modal dan milik bersama bangsa. 
b. Bahwa bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan berbicara 
dalam berbagai bahasa daerah serta memeluk dan meyakini berbagai 
agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus 
merupakan satu kesatuan bangsa yang bulat dalam arti yang seluas-luasnya. 
c. Bahwa secara psikologis, bangsa Indonesia harus merasa satu, 
senasibsepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta mempunyai 
satu tekad dalam mencapai cita-cita bangsa.
d. Bahwa Pancasila adalah satu-satunya falsafah serta ideologi bangsa 
dan negara yang melandasi, membimbing, mengarahkan bangsa 
menuju tujuannya. 
e. Bahwa kehidupan politik di seluruh wilayah nusantara merupakan satu 
kesatuan politik yang diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan 
Undang-Undang Dasar 1945. 
f. Bahwa seluruh Kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan system 
hokum dalam arti bahwa hanya ada satu hukum nasional yang 
mengabdi kepada kepe ntingan nasional. 
g. Bahwa bangsa Indonesia yang hidup berdampingan dengan bangsa lain 
ikut menciptakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, 
perdamaian abadi, dan keadilan sosial melalui politik luar negeri bebas 
dan aktif serta diabdikan pada kepentingan nasional. 
2. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Ekonomi, dalam 
arti: 
a. kekayaan wilayah nusantara baik potensial maupun efektif adalah 
modal dan mlik bersama bangsa, dan bahwa keperluan hidup sehari-hari 
harustersedia merata di seluruh wilayah tanah air. 
b. Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh 
daerah, tanpa meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh daerah dalam 
pengembangan kehidupan ekonominya. 
c. Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantara merupakan 
satu kesatuan ekonomi yang diselenggarakan sebagai usaha bersama 
berdasar atas asas kekeluargaan dan ditujukan bagi sebesar-besar 
kemakmuranrakyat. 
3. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial dan 
Budaya, dalam arti: 
a. Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu, perikehidupan bangsa harus 
merupakan kehidupan yang serasi dengan terdapatnya tingkat 
kemajuan masyarakat yang sama, merata dan seimbang serta adanya 
keselarasan kehidupan yang sesuai dengan tingkat kemajuan bangsa. 
8
b. Bahwa budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu, sedangkan 
corak ragam budaya yang ada menggambarkan kekayaan budaya 
bangsa yang menjadi modal dan landasan pengembangan budaya 
bangsa seluruhnya dengan tidak menolak nilai- nilai budaya lain yang 
tidak bertentangan dengan nilai budaya bangsa, yang hasil-hasilnya 
dapat dinikmati olehbangsa. 
4. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Pertahanan dan 
Keamanan, dalam arti: 
a. Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakikatnya 
merupakan ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara. 
b. Bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang 
sama dalam rangka pembelaan negara dan bangsa. 
Pancasila sebagai paradigma 
1. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan di Bidang Politik 
Warga Indonesia sebagai warga negara harus ditempatkan sebagai 
subjek atau pelaku politik bukan sekadar sebagai objek politik. Karena 
pancasila bertolak dari kodrat manusia maka pembangunan politik harus 
dapat meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sistem politik Indonesia 
yang bertolak dari manusia sebagai subjek harus mampu menempatkan 
kekuasaan tertinggi pada rakyat. Kekuasaan yang dimaksud adalah 
kekuasaan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Sistem politik 
Indonesia yang sesuai pancasila sebagai paradigma adalah sistem politik 
demokrasi bukan otoriter. 
Berdasarkan hal tersebut, sistem politik Indonesia harus 
dikembangkan atas asas kerakyatan yaitu terletak pada sila ke IV 
Pancasila. Pengembangan selanjutnya adalah sistem politik didasarkan 
pada asas-asas moral daripada sila-sila pada pancasila. Oleh karena itu, 
secara berturut-turut sistem politik Indonesia dikembangkan atas moral 
ketuhanan, moral kemanusiaan, moral persatuan, moral kerakyatan, dan 
moral keadilan. Perilaku politik, baik dari warga negara maupun 
9
penyelenggara negara dikembangkan atas dasar moral tersebut sehingga 
menghasilkan perilaku politik yang santun dan bermoral. 
2. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan di Bidang Ekonomi 
Sesuai dengan paradigma pancasila dalam pembangunan ekonomi 
maka sistem dan pembangunan ekonomi berpijak pada nilai moral 
daripada pancasila. Secara khusus, sistem ekonomi harus mendasarkan 
pada dasar moralitas ketuhanan yaitu pada sila ke I 
Pancasila dan kemanusiaan yaitu pada sila ke II Pancasila. Pancasila 
bertolak dari manusia sebagai totalitas dan manusia sebagai subjek. Sistem 
ekonomi yang berdasar pancasila adalah sistem ekonomi kerakyatan yang 
berasaskan kekeluargaan. Sistem ekonomi yang mendasarkan pada 
moralitas dan humanistis akan menghasilkan sistem ekonomi yang 
berperikemanusiaan. Sistem ekonomi yang baik adalah sistem ekonomi 
yang menghargai hakikat manusia, baik selaku makhluk individu, sosial, 
makhluk pribadi maupun sebagai makhluk Tuhan. Sistem ekonomi yang 
berdasar pancasila berbeda dengan sistem ekonomi liberal yang hanya 
menguntungkan individu-individu tanpa perhatian pada manusia lain. 
Sistem ekonomi demikian juga berbeda dengan sistem ekonomi dalam 
sistem sosialis yang tidak mengakui kepemilikan individu. 
Kebijakan ekonomi memiliki tujuan untuk mensejahterakan rakyat 
dan harus mampu mewujudkan perekonomian nasional yang lebih 
berkeadilan bagi seluruh warga masyarakat (tidak seperti selama orde baru 
yang telah berpihak pada ekonomi besar/konglomerat). Politik ekonomi 
kerakyatan lebih memberikan kesempatan, dukungan dan pengembangan 
ekonomi rakyat yang mencakup koperasi, usaha kecil dan usaha menengah 
sebagai pilar utama pembangunan ekonomi nasional. Oleh sebab itu, 
perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas 
kekeluargaan. 
Ekonomi kerakyatan akan mampu mengembangkan program-program 
konkret pemerintah daerah di era otonomi daerah yang lebih 
10
mandiri dan lebih mampu mewujudkan keadilan dan pemerataan 
pembangunan daerah. Dengan demikian ekonomi kerakyatan akan mampu 
memberdayakan daerah/rakyat dalam berekonomi sehingga lebih adil, 
demokratis, transparan, dan partisipatif. Dalam ekonomi kerakyatan, 
pemerintah pusat ( negara ) yang demokratis berperan memaksakan 
pematuhan peraturan-peraturan yang bersifat melindungi warga atau 
meningkatkan kepastian hukum. 
Oleh karena itu, sistem ekonomi harus dikembangkan menjadi 
sistem dan pembangunan ekonomi yang bertujuan pada kesejahteraan 
rakyat secara keseluruhan. Sistem ekonomi Indonesia juga tidak dapat 
dipisahkan dari nilai- nilai moral kemanusiaan. Pembangunan ekonomi 
harus mampu menghindarkan diri dari bentuk-bentuk persaingan bebas, 
monopoli dan bentuk lainnya yang hanya akan menimbulkan penindasan, 
ketidakadilan, penderitaan, dan kesengsaraan warga negara. Ekonomi 
pancasila juga memiliki arti bahwa pihak swasta yang bisa mandiri 
dilindungi hak-haknya untuk mengembangkan usahanya, sedangkan untuk 
pihak-pihak yang masih belum bisa mengembangkan usahanya akan 
dibantu oleh pemerintah dalam mengembangkan usahanya 
3. Ekonomi Kerakyatan Sebagai Bentuk Pembangunan Ekonomi 
11 
Berparadigma Pancasila 
Pengembangan ekonomi mengarah pada persaingan bebas dan 
akhirnya yang kuatlah yang menang. Hal ini sebagai implikasi dari 
perkembangan ilmu ekomoni pada akhir abad ke-18 menumbuhkan 
ekonomi kapitalis. Arah dasar kenyataan objektif inilah maka di Eropa 
pada awal abad ke-19 muncul pemikiran sebagai reaksi atas perkembangan 
ekonomi tersebut yaitu ekonomi sosialisme komunisme yang 
memperjuangkan nasib kaum feodal karena ditindas oleh kaum kapitalis 
dan tidak terwujudnya perkembangan proses politik yang demokratis. 
Selain itu, dalam berpraktek ekonomi nasional, yang menonjol kini 
adalah aktualisasi jual beli uang, lobi bisnis politik-uang, perebutan 
jabatan publik ekonomis, dan lain sebagainya yang ditunjukan oleh para
konglomerat, para pialang saham (baik pemain domestik maupun 
internasional), para politisi/partisipan partai politik dll yang sering 
mengabaikan kepentingan yang lebih luas untuk kepentingan bangsa dan 
negara. Oleh karena itu perlu dikembangkan sistem ekonomi yang 
berdasarkan pada sistem ekonomi yang berkemanusiaan. 
Pancasila sebagai paradigma pengembangan ekonomi lebih 
mengacu pada Sila Keempat Pancasila. Sementara pengembangan 
ekonomi lebih mengacu pada pembangunan sistem ekonomi Indonesia. 
Dengan demikian hal tersebut menunjuk pada pembangunan Ekonomi 
Kerakyatan atau Sistem Ekonomi Pancasila. Mubyarko telah 
mengembangkan ekonomi kerakyatan yaitu ekonomi yang humanistis 
yang mendasarkan kesejahteraan rakyat secara luas. Pengembangan 
ekonomi bukan hanya mengejar pertumbuhan saja melainkan demi 
kemanusiaan dan kesejahteraan. 
Pengembangan ekonomi mendasarkan pada kenyataan bahwa 
tujuan ekonomi itu adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia agar 
manusia menjadi lebih sejahtera. Selain itu, sistem hubungan kelembagaan 
demokratis harus diperbaiki agar tidak ada peluang bagi tumbuh 
kembangnya kolusi antara penguasa politik dengan pengusaha lain, 
bahkan antara birokrat dengan pengusaha. Warga bangsa sebagai unsur 
pokok serta subjek dalam negara adalah sebagai satu keluarga bangsa. 
Oleh karena itu perubahan dan pengembangan ekonomi harus diletakkan 
pada peningkatan harkat dan martabat serta kesejahteraan seluruh bangsa 
sebagai satu keluarga. 
4. Langkah – Langkah Pengembangan Ekonomi Berbasis Ekonomi Rakyat 
Langkah – langkah yang strategis dalam upaya melakukan 
pengembangan ekonomi yang berdasarkan nilai- nilai pancasila dan 
mengutamakan kesejahteraan seluruh bangsa adalah sebagai berikut: 
a. Keamanan pangan dan mengembalikan kepercayaan 
12
Hal ini dapat dilakukan dengan program sosial safety net yang 
populer dengan program jaringan pengaman sosial (JPS). Sementara 
untuk mengembalikan kepercayaan rakyat terhadap pemerintah, maka 
pemerintah harus secara konsisten menghapuskan KKN (Korupsi, 
Kolusi, Nepotisme ). 
b. Program rehabilitasi dan pemulihan ekonomi. 
Upaya ini dilakukan dengan menciptakan kondisi kepastian 
usaha yaitu dengan diwujudkanya perlindungan hukum serta undang-undang 
persaingan yang sehat. 
13 
c. Transformasi struktur 
Hal ini dilakukan guna memperkuat ekonomi rakyat maka perlu 
diciptakan sistem untuk mendorong percepatan perubahan struktural. 
Tranformasi struktural meliputi proses perubahan dari ekonomi 
tradisional ke ekonomi modern, dari ekonomi lemah ke ekonomi yang 
tangguh, dari ekonomi subsistem ke ekonomi pasar, dari ekonomi 
ketergantungan kepada kemandirian, dari ekonomi orientasi dalam 
negeri ke orientasi ekspor. 
5. Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan bidang SOSIAL BUDAYA 
Dalam pembangunan dan pengembangan bidang sosial budaya, 
harus didasarkan pada sistem nilai yang sesuai dengan nilai – nilai budaya 
yang dimiliki oleh masyarakat. 
Pada masa reformasi ini, sosial budaya harus mengangkat nilai – 
nilai yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sebagai dasar suatu nilai, yaitu 
nilai pancasila, yang bersifat humanistik, yang berarti nilai – nilai 
pancasila mendasarkan pada nilai yang bersumber pada harkat dan 
martabat manusia sebagai makhluk sosial yang berbudaya. 
Dalam bidang sosial budaya, kerangka kesadaran pancasila 
merupakan dorongan untuk universalisasi ( melepaskan simbol – simbol 
dari keterkaitan struktur ) dan transendentalisasi ( meningkatkan derajat 
kemerdekaan manusia dan kebebasan spiritual ), yang bertujuan untuk 
mencapai persatuan dan kesatuan.
BAB III 
PENUTUP 
14 
Kesimpulan 
Pengertian Pembangunan Nasional Definisi - merupakan usaha 
peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara 
berkelanjutan, berdasarkan kemampuan nasional dengan memanfaatkan ilmu 
pengetahuan dan teknologi, serta memperhatikan tantangan perkembangan global 
(Tap. MPR No. IV/MPR/1999). (Pengertian Pembangunan Nasional) 
Macam macam pancasila sebagai paradigma: 
1. Pancasila sebagai paradigma pembangunan bidang politik 
2. Pancasila sebagai paradigma pembangunan bidang ekonomi 
3. Pancasila sebagai paradigma pembangunan bidang sosial budaya 
4. Pancasila sebagai paradigma pembangunan bidang hukum 
5. Pancasila sebagai paradigma pembangunan bidang kehidupan antara umat 
beragama dan IPTEK
DAFTAR PUSTAKA 
http://mstffaiz.wordpress.com/2013/07/15/konsep-pembangunan-nasional/ 
http://blogmhs.uki.ac.id/putri/lectures/smt-1/ideology-education/pancasila-sebagai- 
15 
paradigma/

More Related Content

What's hot

SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALSISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALAulia Ulil Fadhilah
 
Fungsi dan Tugas Presiden, MPR, DPR, BPK, MA, MK, dkk
Fungsi dan Tugas Presiden, MPR, DPR, BPK, MA, MK, dkkFungsi dan Tugas Presiden, MPR, DPR, BPK, MA, MK, dkk
Fungsi dan Tugas Presiden, MPR, DPR, BPK, MA, MK, dkkNoviayuana Putri
 
Sumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraSumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraNakano
 
Peran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman
Peran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan KehakimanPeran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman
Peran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan KehakimanVina Widya Putri
 
Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Pancasila Sebagai Ideologi NegaraPancasila Sebagai Ideologi Negara
Pancasila Sebagai Ideologi NegaraMuadz Nuruzzaman
 
Budidaya ikan patin
Budidaya ikan patinBudidaya ikan patin
Budidaya ikan patinOSIS
 
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraPancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraAnnisa Nurzalena
 
PPT Pendidikan Pancasila: Pancasila sebagai Semangat Nasionalisme dalam Mengh...
PPT Pendidikan Pancasila: Pancasila sebagai Semangat Nasionalisme dalam Mengh...PPT Pendidikan Pancasila: Pancasila sebagai Semangat Nasionalisme dalam Mengh...
PPT Pendidikan Pancasila: Pancasila sebagai Semangat Nasionalisme dalam Mengh...UNESA
 
Ppt peradilan di indonesia
Ppt peradilan di indonesiaPpt peradilan di indonesia
Ppt peradilan di indonesiaHernaWati14
 
Sistem hukum dan peradilan indonesia
Sistem hukum dan peradilan indonesiaSistem hukum dan peradilan indonesia
Sistem hukum dan peradilan indonesiaAisyahFatimah1
 
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negaraPancasila sebagai ideologi dan dasar negara
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negaraAnnisa Suci Priyanti
 
Ppt pancasila sebagai paradigma dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan...
Ppt pancasila sebagai paradigma dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan...Ppt pancasila sebagai paradigma dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan...
Ppt pancasila sebagai paradigma dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan...Arlin Muzdalifah
 
Karakteristik Makanan Internasional
Karakteristik Makanan InternasionalKarakteristik Makanan Internasional
Karakteristik Makanan InternasionalKristi Herdiyanti
 
Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Pancasila dan Negara Kesatuan Republik IndonesiaPancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Pancasila dan Negara Kesatuan Republik IndonesiaLestari Moerdijat
 

What's hot (20)

SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALSISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
 
Seni Karawitan
Seni KarawitanSeni Karawitan
Seni Karawitan
 
Fungsi dan Tugas Presiden, MPR, DPR, BPK, MA, MK, dkk
Fungsi dan Tugas Presiden, MPR, DPR, BPK, MA, MK, dkkFungsi dan Tugas Presiden, MPR, DPR, BPK, MA, MK, dkk
Fungsi dan Tugas Presiden, MPR, DPR, BPK, MA, MK, dkk
 
Sumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraSumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negara
 
Peran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman
Peran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan KehakimanPeran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman
Peran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman
 
Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Pancasila Sebagai Ideologi NegaraPancasila Sebagai Ideologi Negara
Pancasila Sebagai Ideologi Negara
 
Budidaya ikan patin
Budidaya ikan patinBudidaya ikan patin
Budidaya ikan patin
 
Presentasi pkn
Presentasi pknPresentasi pkn
Presentasi pkn
 
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraPancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negara
 
PPT Pendidikan Pancasila: Pancasila sebagai Semangat Nasionalisme dalam Mengh...
PPT Pendidikan Pancasila: Pancasila sebagai Semangat Nasionalisme dalam Mengh...PPT Pendidikan Pancasila: Pancasila sebagai Semangat Nasionalisme dalam Mengh...
PPT Pendidikan Pancasila: Pancasila sebagai Semangat Nasionalisme dalam Mengh...
 
Ppt peradilan di indonesia
Ppt peradilan di indonesiaPpt peradilan di indonesia
Ppt peradilan di indonesia
 
Analisis issue ganesha
Analisis issue ganeshaAnalisis issue ganesha
Analisis issue ganesha
 
Sistem hukum dan peradilan indonesia
Sistem hukum dan peradilan indonesiaSistem hukum dan peradilan indonesia
Sistem hukum dan peradilan indonesia
 
Proposal kegiatan
Proposal  kegiatanProposal  kegiatan
Proposal kegiatan
 
Materi kewarganegaraan
Materi kewarganegaraanMateri kewarganegaraan
Materi kewarganegaraan
 
Naskah drama 7 orang
Naskah drama 7 orangNaskah drama 7 orang
Naskah drama 7 orang
 
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negaraPancasila sebagai ideologi dan dasar negara
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
 
Ppt pancasila sebagai paradigma dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan...
Ppt pancasila sebagai paradigma dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan...Ppt pancasila sebagai paradigma dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan...
Ppt pancasila sebagai paradigma dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan...
 
Karakteristik Makanan Internasional
Karakteristik Makanan InternasionalKarakteristik Makanan Internasional
Karakteristik Makanan Internasional
 
Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Pancasila dan Negara Kesatuan Republik IndonesiaPancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
 

Viewers also liked

Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMakalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMutiara Shifa
 
Pembangunan Daerah, Sektor, dan Nasional
Pembangunan Daerah, Sektor, dan Nasional Pembangunan Daerah, Sektor, dan Nasional
Pembangunan Daerah, Sektor, dan Nasional Dadang Solihin
 
Makalah pkn pembangunan
Makalah pkn pembangunanMakalah pkn pembangunan
Makalah pkn pembangunanjuniska efendi
 
Kelompok 6 (injeksi & spray)
Kelompok 6 (injeksi & spray)Kelompok 6 (injeksi & spray)
Kelompok 6 (injeksi & spray)Pharmacist
 
asas faham negara kenegaraan
 asas faham negara kenegaraan asas faham negara kenegaraan
asas faham negara kenegaraanShaffiq Roslan
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan dan pancasila tentang ham
Makalah pendidikan kewarganegaraan dan pancasila tentang hamMakalah pendidikan kewarganegaraan dan pancasila tentang ham
Makalah pendidikan kewarganegaraan dan pancasila tentang hamSentra Komputer dan Foto Copy
 
Psikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikapPsikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikapvidyatiara
 
Pembangunan insan
Pembangunan insanPembangunan insan
Pembangunan insanabidin1961
 
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis KomparatifTeori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis KomparatifDadang Solihin
 
Politik dan Strategi Nasional (Kewarganegaraan)
Politik dan Strategi Nasional (Kewarganegaraan)Politik dan Strategi Nasional (Kewarganegaraan)
Politik dan Strategi Nasional (Kewarganegaraan)Vallen Hoven
 
Bab 6 pembangunan politik dlm konteks hubungan etnik di msia
Bab 6 pembangunan politik dlm konteks hubungan etnik di msiaBab 6 pembangunan politik dlm konteks hubungan etnik di msia
Bab 6 pembangunan politik dlm konteks hubungan etnik di msiaNur Az
 
Pembangunan modal insan
Pembangunan modal insanPembangunan modal insan
Pembangunan modal insanNorFatin Amira
 
KEWARGANEGARAAN (MAKALAH KETAHANAN NASIONAL)
KEWARGANEGARAAN (MAKALAH KETAHANAN NASIONAL)KEWARGANEGARAAN (MAKALAH KETAHANAN NASIONAL)
KEWARGANEGARAAN (MAKALAH KETAHANAN NASIONAL)tita_chubie
 
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desa
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desaMakalah proses perencanaan pembangunan suatu desa
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desaOperator Warnet Vast Raha
 
Dasar pembangunan nasional
Dasar pembangunan nasionalDasar pembangunan nasional
Dasar pembangunan nasionalmunnianwar
 

Viewers also liked (20)

Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMakalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
 
Pembangunan Daerah, Sektor, dan Nasional
Pembangunan Daerah, Sektor, dan Nasional Pembangunan Daerah, Sektor, dan Nasional
Pembangunan Daerah, Sektor, dan Nasional
 
Makalah pkn pembangunan
Makalah pkn pembangunanMakalah pkn pembangunan
Makalah pkn pembangunan
 
Kelompok 6 (injeksi & spray)
Kelompok 6 (injeksi & spray)Kelompok 6 (injeksi & spray)
Kelompok 6 (injeksi & spray)
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Alat Ukur Psikologi
Alat Ukur PsikologiAlat Ukur Psikologi
Alat Ukur Psikologi
 
asas faham negara kenegaraan
 asas faham negara kenegaraan asas faham negara kenegaraan
asas faham negara kenegaraan
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan dan pancasila tentang ham
Makalah pendidikan kewarganegaraan dan pancasila tentang hamMakalah pendidikan kewarganegaraan dan pancasila tentang ham
Makalah pendidikan kewarganegaraan dan pancasila tentang ham
 
Makalah pembangunan desa
Makalah pembangunan desaMakalah pembangunan desa
Makalah pembangunan desa
 
Psikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikapPsikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikap
 
Makalah psikologi dkb kel.7
Makalah psikologi dkb kel.7Makalah psikologi dkb kel.7
Makalah psikologi dkb kel.7
 
Pembangunan insan
Pembangunan insanPembangunan insan
Pembangunan insan
 
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis KomparatifTeori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
 
Politik dan Strategi Nasional (Kewarganegaraan)
Politik dan Strategi Nasional (Kewarganegaraan)Politik dan Strategi Nasional (Kewarganegaraan)
Politik dan Strategi Nasional (Kewarganegaraan)
 
Bab 6 pembangunan politik dlm konteks hubungan etnik di msia
Bab 6 pembangunan politik dlm konteks hubungan etnik di msiaBab 6 pembangunan politik dlm konteks hubungan etnik di msia
Bab 6 pembangunan politik dlm konteks hubungan etnik di msia
 
Pembangunan modal insan
Pembangunan modal insanPembangunan modal insan
Pembangunan modal insan
 
KEWARGANEGARAAN (MAKALAH KETAHANAN NASIONAL)
KEWARGANEGARAAN (MAKALAH KETAHANAN NASIONAL)KEWARGANEGARAAN (MAKALAH KETAHANAN NASIONAL)
KEWARGANEGARAAN (MAKALAH KETAHANAN NASIONAL)
 
Makalah antiperspirant
Makalah antiperspirantMakalah antiperspirant
Makalah antiperspirant
 
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desa
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desaMakalah proses perencanaan pembangunan suatu desa
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desa
 
Dasar pembangunan nasional
Dasar pembangunan nasionalDasar pembangunan nasional
Dasar pembangunan nasional
 

Similar to KONSEP

Risalah 16022006171006
Risalah 16022006171006Risalah 16022006171006
Risalah 16022006171006Ivan Fauzillah
 
TUGAS MAKALAH PANCASILA.pptx
TUGAS MAKALAH PANCASILA.pptxTUGAS MAKALAH PANCASILA.pptx
TUGAS MAKALAH PANCASILA.pptxputrinurrahmah1
 
10. materi pelajaran 7 pertemuan ke 1
10. materi pelajaran 7 pertemuan ke 110. materi pelajaran 7 pertemuan ke 1
10. materi pelajaran 7 pertemuan ke 1SutrisnoTrisno35
 
Pilar pilar kebangsaan
Pilar pilar kebangsaanPilar pilar kebangsaan
Pilar pilar kebangsaanMuslihin Hilim
 
TUGAS INDIVIDU_DESI MAYA SARI_.pdf
TUGAS INDIVIDU_DESI MAYA SARI_.pdfTUGAS INDIVIDU_DESI MAYA SARI_.pdf
TUGAS INDIVIDU_DESI MAYA SARI_.pdfNawirMuddai
 
Bab 8. membangaun kesadaran berbangsa dan bernegara
Bab 8. membangaun kesadaran berbangsa dan bernegaraBab 8. membangaun kesadaran berbangsa dan bernegara
Bab 8. membangaun kesadaran berbangsa dan bernegaraermisetyawati
 
Pentingnya wawasan nusantara
Pentingnya wawasan nusantaraPentingnya wawasan nusantara
Pentingnya wawasan nusantaraDedy Setiady
 
JURNAL TRI ANDIKA SYAPUTRA (1).pdf
JURNAL TRI ANDIKA SYAPUTRA (1).pdfJURNAL TRI ANDIKA SYAPUTRA (1).pdf
JURNAL TRI ANDIKA SYAPUTRA (1).pdfNURSIDAROYANTIBRSINA
 
Lampiran : Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka...
Lampiran : Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka...Lampiran : Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka...
Lampiran : Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka...Penataan Ruang
 
PPT kesadaran berbangsa dan bernegara
PPT kesadaran berbangsa dan bernegaraPPT kesadaran berbangsa dan bernegara
PPT kesadaran berbangsa dan bernegaraDoris Agusnita
 

Similar to KONSEP (20)

Risalah 16022006171006
Risalah 16022006171006Risalah 16022006171006
Risalah 16022006171006
 
implementasi tujua
implementasi tujuaimplementasi tujua
implementasi tujua
 
implementasi
implementasi implementasi
implementasi
 
Agenda dalam sistem ekonomi indonesia
Agenda dalam sistem ekonomi indonesiaAgenda dalam sistem ekonomi indonesia
Agenda dalam sistem ekonomi indonesia
 
TUGAS MAKALAH PANCASILA.pptx
TUGAS MAKALAH PANCASILA.pptxTUGAS MAKALAH PANCASILA.pptx
TUGAS MAKALAH PANCASILA.pptx
 
A
AA
A
 
10. materi pelajaran 7 pertemuan ke 1
10. materi pelajaran 7 pertemuan ke 110. materi pelajaran 7 pertemuan ke 1
10. materi pelajaran 7 pertemuan ke 1
 
Tik
TikTik
Tik
 
Tik
TikTik
Tik
 
Pilar pilar kebangsaan
Pilar pilar kebangsaanPilar pilar kebangsaan
Pilar pilar kebangsaan
 
TUGAS INDIVIDU_DESI MAYA SARI_.pdf
TUGAS INDIVIDU_DESI MAYA SARI_.pdfTUGAS INDIVIDU_DESI MAYA SARI_.pdf
TUGAS INDIVIDU_DESI MAYA SARI_.pdf
 
GESTRATEGI INDONESIA
GESTRATEGI INDONESIAGESTRATEGI INDONESIA
GESTRATEGI INDONESIA
 
Bab 8. membangaun kesadaran berbangsa dan bernegara
Bab 8. membangaun kesadaran berbangsa dan bernegaraBab 8. membangaun kesadaran berbangsa dan bernegara
Bab 8. membangaun kesadaran berbangsa dan bernegara
 
Tugas pkn implementasi
Tugas pkn implementasiTugas pkn implementasi
Tugas pkn implementasi
 
Pentingnya wawasan nusantara
Pentingnya wawasan nusantaraPentingnya wawasan nusantara
Pentingnya wawasan nusantara
 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantara
 
Modul 5 kb 3
Modul 5 kb 3Modul 5 kb 3
Modul 5 kb 3
 
JURNAL TRI ANDIKA SYAPUTRA (1).pdf
JURNAL TRI ANDIKA SYAPUTRA (1).pdfJURNAL TRI ANDIKA SYAPUTRA (1).pdf
JURNAL TRI ANDIKA SYAPUTRA (1).pdf
 
Lampiran : Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka...
Lampiran : Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka...Lampiran : Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka...
Lampiran : Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka...
 
PPT kesadaran berbangsa dan bernegara
PPT kesadaran berbangsa dan bernegaraPPT kesadaran berbangsa dan bernegara
PPT kesadaran berbangsa dan bernegara
 

More from Sentra Komputer dan Foto Copy

Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmSentra Komputer dan Foto Copy
 

More from Sentra Komputer dan Foto Copy (20)

Makalah solusio plasenta
Makalah solusio plasentaMakalah solusio plasenta
Makalah solusio plasenta
 
Makalah study bpm kebidanan dasar
Makalah study bpm  kebidanan dasar Makalah study bpm  kebidanan dasar
Makalah study bpm kebidanan dasar
 
Makalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinanMakalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinan
 
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
 
Makalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doaMakalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doa
 
Makalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negaraMakalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negara
 
Makalah konseling
Makalah konselingMakalah konseling
Makalah konseling
 
Makalalah demokrasi pancasila
Makalalah  demokrasi pancasilaMakalalah  demokrasi pancasila
Makalalah demokrasi pancasila
 
Makalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulationMakalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulation
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraan
 
Makalah kd1 embem
Makalah kd1 embemMakalah kd1 embem
Makalah kd1 embem
 
Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1
 
Makalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tamiMakalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tami
 
Makalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetikMakalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetik
 
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatanMakalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
 
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpmMakalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)
 
Makalah hormon reproduksi wanita
Makalah hormon reproduksi wanitaMakalah hormon reproduksi wanita
Makalah hormon reproduksi wanita
 

Recently uploaded

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 

KONSEP

  • 1. MAKALAH KEWARGANEGARAAN KONSEP DASAR PEMBANGUNAN NASIONAL Di susun oleh: 1. Atena pradestia 2. Dwi febrianti 3. Fatimah nur astin 4. Ihvan nur S 5. Ika indriani 6. Sutikno Kelas : IB/D3 KEPERAWATAN STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO TAHUN 2014/2015 i
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu yang berjudul “konsep dasar pembangunan nasional”. Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang konsep dasar pembangunan nasional . Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin ii Purwokerto, 09 Desember 2014 Penyusun
  • 3. DAFTAR ISI HALAMAN AWAL ......................................................................................... i KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii DAFTAR ISI ................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 A. Latar Belakang .................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................... 1 C. Tujuan .................................................................................................. 1 BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 2 A. Makna, hakikat dan tujuan Pembangunan Nasional ............................. 2 B. Asas Pembangunan Nasional ................................................................ 3 C. Modal Dasar Dan Faktor Dominan ....................................................... 5 D. Wawasan Nusantara .............................................................................. 7 BAB III PENUTUP ......................................................................................... 14 KESIMPULAN ............................................................................................... 14 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 15 iii
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang Sejak Proklamasi 17 Agustus 1945, pembangunan nasional mengalami pasang surut. Dimulai pada masa Orde Lama, pembangunan nasional lebih diarahkan pada sektor politik. Akibatnya pembangunan nasional disektor lain terabaikan. Masyarakat tetap terkurung dalam belenggu kemiskinan. Selanjutnya pada masa Orde Baru, dengan tekad memperbaiki kesejahteraan rakyat, pembangunan nasional diarahkan pada usaha mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Untuk maksud tersebut semua aspek kehidupan diarahkan untuk mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Akibatnya kehidupan demokrasi menjadi terbelenggu, KKN merajalela dan sektor pertanian sebagai leading sector masyarakat terabaikan. Sekarang ini, dengan tekad reformasi disegala bidang, pembangunan nasional diarahkan pada usaha pembangunan yang berkelanjutan serta berkeadilan. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah berdasarkan latar belakang diatas adalah: 1. Apakah pengertian dari pembangunan nasional? 2. Apakah tujuan dari pembangunan nasional? 3. Apakah Hakikat dari pembangunan nasional ? 4. Apakah Asas dari pembangunan nasional ? C. Tujuan Tujuan penulisan makalah ini adalah: 1. Untuk mengetahui dan menjelaskan pengertian dari pembangunan nasional 2. Untuk mengetahui tujuan dari pembangunan nasional 3. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme pembangunan di Indonesia
  • 5. BAB II PEMBAHASAN A. MAKNA, HAKIKAT DAN TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL 2 1. Makna pembangunan nasional Pembangunan nasional adalah upaya untuk meningkatkan seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang sekaligus merupakan proses pengembangan keseluruhan sistem penyelenggaraan negara untuk mewujudkan Tujuan Nasional. Dalam pengertian lain, pembangunan nasional dapat diartikan merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan dan meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan Tujuan Nasional. Pelaksanaan pembangunan mancakup aspek kehidupan bangsa, yaitu aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan secara berencana, menyeluruh, terarah, terpadu, bertahap dan berkelanjutan untuk memacu peningkatan kemampuan nasional dalam rangka mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang lebih maju. Oleh karena itu, sesungguhnya pembangunan nasional merupakan pencerminan kehendak untuk terus menerus meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia secara benar, adil, dan merata, serta mengembangkan kehidupan masyarakat dan penyelenggara negara yang maju dan demokratis berdasarkan Pancasila. 2. Hakikat Pembangunan Nasional Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Hal ini berarti dalam pelaksanaan pembangunan nasional adalah sebagai berikut : a. Ada keselarasan, keserasian, keseimbangan, dan kebulatan yang utuh dalam seluruh kegiatan pembangunan. Pembangunan adalah untuk manusia dan bukan sebaliknya manusia untuk pembangunan. Dalam pembangunan dewasa ini dan jangka panjang, unsur manusia, unsur
  • 6. sosial budaya, dan unsur lainnya harus mendapat perhatian yang seimbang. b. Pembangunan adalah merata untuk seluruh masyarakat dan di seluruh 3 wilayah tanah air. c. Subyek dan obyek Pembangunan adalah manusia dan masyarakat Indonesia, sehingga pembangunan harus berkepribadian Indonesia dan menghasilkan manusia dan masyarakat maju yang tetap berkepriadian Indonesia pula. d. Pembangunan dilaksanakan bersama oleh masyarakat dan Pemerintah. Masyarakat adalah pelaku utama pembangunan dan pemerintah berkewajiban untuk mengarahkan, membimbing, serta menciptakan suasana yang menunjang. Kegiatan masyarakat dan kegiatan Pemerintah saling mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi dalam satu kesatuan langkah menuju tercapainya tujuan pembangunan nasional. 3. Tujuan Pembangunan Nasional Pembangunan nasional dilaksanakan untuk mewujudkan Tujuan Nasional seperti termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial serta mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana termaktub dalam alinea II Pembukaan UUD 1945. B. ASAS PEMBANGUNAN NASIONAL Asas pembangunan nasional adalah prinsip pokok yang harus diterapkan dan dipegang teguh dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional. Asas- asas tersebut adalah: 1. Asas Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa: bahwa segala usaha dan kegiatan pembangunan nasional dijiwai, digerakkan, dan
  • 7. dikendalikan oleh keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai nilai luhur yang menjadi landasan spiritual, moral, dan etik dalam rangka pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila. 2. Asas Manfaat: bahwa segala usaha dan kegiatan pembangunan nasional memberikan manfaat yang sebesar - besarnya bagi kemanusiaan, peningkatan kesejahteraan rakyat, dan pengembangan pribadi warga negara serta mengutamakan kelestarian nilai - nilai luhur budaya bangsa dan kelestarian fungsi lingkungan hidup dalam rangka pembangunan yang berkesinambungan dan berkelanjutan. 3. Asas Demokrasi Pancasila: bahwa upaya mencapai tujuan pembangunan nasional yang meliputi seluruh kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, dilakukan dengan semangat kekeluargaan yang bercirikan kebersamaan, gotong-royong, persatuan dan kesatuan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat. 4. Asas Adil dan Merata: bahwa pembangunan nasional diselenggarakan sebagai usaha bersama harus merata di semua lapisan masyarakat dan di seluruh wilayah tanah air di mana setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan berperan dan menikmati hasil - hasilnya secara adil sesuai dengan nilai - nilai kemanusiaan dan darma baktinya yang diberikan kepada bangsa dan negara. 5. Asas Keseimbangan, Keserasian, dan Keselarasan dalam Perikehidupan: bahwa dalam pembangunan nasional harus ada keseimbangan antara berbagai kepentingan, yaitu keseimbangan, keserasian dan keselarasan antara kepentingan dunia dan akhirat, materiil dan spiritual, jiwa dan raga, individu, masyarakat dan negara, pusat dan daerah serta antardaerahm kepentingan perikehidupan darat, laut, udara, dan dirgantara serta kepentingan nasionalan internasional. 6. Asas Hukum: bahwa dalam penyelenggaraan pembangunan nasional setiap warga negara dan penyelenggara negara harus taat pada hukum yang berintikan keadilan dan kebenaran, serta negara diwajibkan untuk menegakkan dan menjamin kepastian hukum. 4
  • 8. 7. Asas Kemansirian: bahwa pembangunan nasional berlandaskan pada kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan sendiri, serta bersendikan kepada kapribadian bangsa. 8. Asas Kejuangan: bahwa dalam penyelenggaraan pembangunan nasional, penyelenggaraan negara dan masyarakat harus memiliki mental, tekad, jiwa, dan semangat pengabdian serta ketaatan dan disiplin yang tinggi dengan lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan. 9. Asas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi: bahwa agar pembangunan nasional dapat memberikan kesejahteraan rakyat lahir batin yang setinggi-tingginya, penyelenggaraannya perlu menerapkan nilai- nilai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mendorong pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi secara seksama dan bertanggung jawab dengan mempertahankan nilai- nilai agama dan nilai- nilai luhur budayabangsa. C. MODAL DASAR DAN FAKTOR DOMINAN 5 1. Modal Dasar Modal dasar pembangunan nasional adalah keseluruhan sumber kekuatan nasional, baik yang efektif maupun potensial, yang dimiliki dan didayagunakan bangsa Indonesia dalam pembangunan nasional, yaitu: a. Kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dan negara Indonesia sebagai hasil perjuangan seluruh rakyat Indonesia. b. Juwa dan semangat persatuan dan kesatuan bangsa. c. Wilayah nusantara yang luas dan berkedudukan di khatulistiwa pada posisi silang antara dua benua dan dua samudera dengan kondisi alamiahnya yang memiliki berbagai keunggulan komparatif. d. Kekayaan alam yang beraneka ragam dan terdapat di darat, laut, udara,dan dirgantara yang dapat didayagunakan secara bertanggung jawab demi kemakmuran rakyat.
  • 9. e. Penduduk yang besar jumlahnya sebagai sumber daya manusia yang potensial dan produktif bagi pembangunan nasional. f. Rohaniah dan mental, yaitu keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa merupakan tenaga penggerak yang tak ternilai harganya bagi pengisian aspirasi bangsa. Juga kepercayaan dan keyakinan bangsa atas kebenaran falsafah Pancasila sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, merupakan modal sikap mental yang dapat membawa bangsa menuju cita- citanya. g. Budaya bangsa Indonesia yang dinamis yang telah berkembang sepanjang sejarah bangsa yang mencirikan kebhinekaan dan keekaan bangsa. h. Potensi dan kekuatan efektif bangsam yakni segala sesuatu yang bersifat potensial dan produktif yang telah menjadi milik bangsa, dan yang tumbuh dari rakyat termasuk kekuatan sosial politik antara lain partai politik dan golongan karya. i. Angkatan Bersenjata Republik Indonesia sebagi kekuatan pertahanan keamanan dan kekuatan sosial politik yang tumbuh dari rakyat dan bersama rakyat menegakkan serta mengisi kemerdekaan bangsa dan negara. 6 2. Faktor Dominan Faktor dominan adalah segala sesuatu yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan pembangunan agar memperlancar pencapaian sasaran pembangunan nasional, meliputi: a. Kependudukan dan sosial budaya, termasuk pergeseran nilai dan perkembangan aspirasi rakyat yang dinamis. b. Wilayah yang bersirikan kepulauan dan kelautan dengan lingkungan dan alam tropiknya. c. Sumber daya alam yang beraneka ragam dan tidak merata penyebarannya, termasuk flora dan fauna.
  • 10. d. Kualitas manusia Indonesia dan masyarakat Indonesia dan penguasaannya terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. e. Disiplin nasional yang merupakan perwujudan kepatuhan dan ketaatan kepada hukum dan norma- norma yang berlaku dalam masyarakat. f. Manajemen nasional sebagai mekanisme penyeleng garaan negara dan 7 pemerintahan g. Perkembangan regional dan global serta tatanan internasional yang selalu berubah secara dinamis. h. Kemungkinan pengembangan. D. WAWASAN NUSANTARA Wawasan dalam penyelenggaraan pembangunan nasional untuk mancapai tujuan pembangunan nasional adalah Wawasan Nusantara yang merupakan wawasan nasional yang bersumber pada Pancasila dan berdasarkan Undang -Undang Dasar 1945, yaitu cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan ingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang mencakup: 1. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik, dalam arti: a. Bahwa kebulatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup dan kesatuan matra seluruh bangsa, serta menjadi modal dan milik bersama bangsa. b. Bahwa bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan berbicara dalam berbagai bahasa daerah serta memeluk dan meyakini berbagai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus merupakan satu kesatuan bangsa yang bulat dalam arti yang seluas-luasnya. c. Bahwa secara psikologis, bangsa Indonesia harus merasa satu, senasibsepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta mempunyai satu tekad dalam mencapai cita-cita bangsa.
  • 11. d. Bahwa Pancasila adalah satu-satunya falsafah serta ideologi bangsa dan negara yang melandasi, membimbing, mengarahkan bangsa menuju tujuannya. e. Bahwa kehidupan politik di seluruh wilayah nusantara merupakan satu kesatuan politik yang diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. f. Bahwa seluruh Kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan system hokum dalam arti bahwa hanya ada satu hukum nasional yang mengabdi kepada kepe ntingan nasional. g. Bahwa bangsa Indonesia yang hidup berdampingan dengan bangsa lain ikut menciptakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial melalui politik luar negeri bebas dan aktif serta diabdikan pada kepentingan nasional. 2. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Ekonomi, dalam arti: a. kekayaan wilayah nusantara baik potensial maupun efektif adalah modal dan mlik bersama bangsa, dan bahwa keperluan hidup sehari-hari harustersedia merata di seluruh wilayah tanah air. b. Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah, tanpa meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh daerah dalam pengembangan kehidupan ekonominya. c. Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantara merupakan satu kesatuan ekonomi yang diselenggarakan sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan ditujukan bagi sebesar-besar kemakmuranrakyat. 3. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial dan Budaya, dalam arti: a. Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu, perikehidupan bangsa harus merupakan kehidupan yang serasi dengan terdapatnya tingkat kemajuan masyarakat yang sama, merata dan seimbang serta adanya keselarasan kehidupan yang sesuai dengan tingkat kemajuan bangsa. 8
  • 12. b. Bahwa budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu, sedangkan corak ragam budaya yang ada menggambarkan kekayaan budaya bangsa yang menjadi modal dan landasan pengembangan budaya bangsa seluruhnya dengan tidak menolak nilai- nilai budaya lain yang tidak bertentangan dengan nilai budaya bangsa, yang hasil-hasilnya dapat dinikmati olehbangsa. 4. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Pertahanan dan Keamanan, dalam arti: a. Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakikatnya merupakan ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara. b. Bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam rangka pembelaan negara dan bangsa. Pancasila sebagai paradigma 1. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan di Bidang Politik Warga Indonesia sebagai warga negara harus ditempatkan sebagai subjek atau pelaku politik bukan sekadar sebagai objek politik. Karena pancasila bertolak dari kodrat manusia maka pembangunan politik harus dapat meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sistem politik Indonesia yang bertolak dari manusia sebagai subjek harus mampu menempatkan kekuasaan tertinggi pada rakyat. Kekuasaan yang dimaksud adalah kekuasaan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Sistem politik Indonesia yang sesuai pancasila sebagai paradigma adalah sistem politik demokrasi bukan otoriter. Berdasarkan hal tersebut, sistem politik Indonesia harus dikembangkan atas asas kerakyatan yaitu terletak pada sila ke IV Pancasila. Pengembangan selanjutnya adalah sistem politik didasarkan pada asas-asas moral daripada sila-sila pada pancasila. Oleh karena itu, secara berturut-turut sistem politik Indonesia dikembangkan atas moral ketuhanan, moral kemanusiaan, moral persatuan, moral kerakyatan, dan moral keadilan. Perilaku politik, baik dari warga negara maupun 9
  • 13. penyelenggara negara dikembangkan atas dasar moral tersebut sehingga menghasilkan perilaku politik yang santun dan bermoral. 2. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan di Bidang Ekonomi Sesuai dengan paradigma pancasila dalam pembangunan ekonomi maka sistem dan pembangunan ekonomi berpijak pada nilai moral daripada pancasila. Secara khusus, sistem ekonomi harus mendasarkan pada dasar moralitas ketuhanan yaitu pada sila ke I Pancasila dan kemanusiaan yaitu pada sila ke II Pancasila. Pancasila bertolak dari manusia sebagai totalitas dan manusia sebagai subjek. Sistem ekonomi yang berdasar pancasila adalah sistem ekonomi kerakyatan yang berasaskan kekeluargaan. Sistem ekonomi yang mendasarkan pada moralitas dan humanistis akan menghasilkan sistem ekonomi yang berperikemanusiaan. Sistem ekonomi yang baik adalah sistem ekonomi yang menghargai hakikat manusia, baik selaku makhluk individu, sosial, makhluk pribadi maupun sebagai makhluk Tuhan. Sistem ekonomi yang berdasar pancasila berbeda dengan sistem ekonomi liberal yang hanya menguntungkan individu-individu tanpa perhatian pada manusia lain. Sistem ekonomi demikian juga berbeda dengan sistem ekonomi dalam sistem sosialis yang tidak mengakui kepemilikan individu. Kebijakan ekonomi memiliki tujuan untuk mensejahterakan rakyat dan harus mampu mewujudkan perekonomian nasional yang lebih berkeadilan bagi seluruh warga masyarakat (tidak seperti selama orde baru yang telah berpihak pada ekonomi besar/konglomerat). Politik ekonomi kerakyatan lebih memberikan kesempatan, dukungan dan pengembangan ekonomi rakyat yang mencakup koperasi, usaha kecil dan usaha menengah sebagai pilar utama pembangunan ekonomi nasional. Oleh sebab itu, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Ekonomi kerakyatan akan mampu mengembangkan program-program konkret pemerintah daerah di era otonomi daerah yang lebih 10
  • 14. mandiri dan lebih mampu mewujudkan keadilan dan pemerataan pembangunan daerah. Dengan demikian ekonomi kerakyatan akan mampu memberdayakan daerah/rakyat dalam berekonomi sehingga lebih adil, demokratis, transparan, dan partisipatif. Dalam ekonomi kerakyatan, pemerintah pusat ( negara ) yang demokratis berperan memaksakan pematuhan peraturan-peraturan yang bersifat melindungi warga atau meningkatkan kepastian hukum. Oleh karena itu, sistem ekonomi harus dikembangkan menjadi sistem dan pembangunan ekonomi yang bertujuan pada kesejahteraan rakyat secara keseluruhan. Sistem ekonomi Indonesia juga tidak dapat dipisahkan dari nilai- nilai moral kemanusiaan. Pembangunan ekonomi harus mampu menghindarkan diri dari bentuk-bentuk persaingan bebas, monopoli dan bentuk lainnya yang hanya akan menimbulkan penindasan, ketidakadilan, penderitaan, dan kesengsaraan warga negara. Ekonomi pancasila juga memiliki arti bahwa pihak swasta yang bisa mandiri dilindungi hak-haknya untuk mengembangkan usahanya, sedangkan untuk pihak-pihak yang masih belum bisa mengembangkan usahanya akan dibantu oleh pemerintah dalam mengembangkan usahanya 3. Ekonomi Kerakyatan Sebagai Bentuk Pembangunan Ekonomi 11 Berparadigma Pancasila Pengembangan ekonomi mengarah pada persaingan bebas dan akhirnya yang kuatlah yang menang. Hal ini sebagai implikasi dari perkembangan ilmu ekomoni pada akhir abad ke-18 menumbuhkan ekonomi kapitalis. Arah dasar kenyataan objektif inilah maka di Eropa pada awal abad ke-19 muncul pemikiran sebagai reaksi atas perkembangan ekonomi tersebut yaitu ekonomi sosialisme komunisme yang memperjuangkan nasib kaum feodal karena ditindas oleh kaum kapitalis dan tidak terwujudnya perkembangan proses politik yang demokratis. Selain itu, dalam berpraktek ekonomi nasional, yang menonjol kini adalah aktualisasi jual beli uang, lobi bisnis politik-uang, perebutan jabatan publik ekonomis, dan lain sebagainya yang ditunjukan oleh para
  • 15. konglomerat, para pialang saham (baik pemain domestik maupun internasional), para politisi/partisipan partai politik dll yang sering mengabaikan kepentingan yang lebih luas untuk kepentingan bangsa dan negara. Oleh karena itu perlu dikembangkan sistem ekonomi yang berdasarkan pada sistem ekonomi yang berkemanusiaan. Pancasila sebagai paradigma pengembangan ekonomi lebih mengacu pada Sila Keempat Pancasila. Sementara pengembangan ekonomi lebih mengacu pada pembangunan sistem ekonomi Indonesia. Dengan demikian hal tersebut menunjuk pada pembangunan Ekonomi Kerakyatan atau Sistem Ekonomi Pancasila. Mubyarko telah mengembangkan ekonomi kerakyatan yaitu ekonomi yang humanistis yang mendasarkan kesejahteraan rakyat secara luas. Pengembangan ekonomi bukan hanya mengejar pertumbuhan saja melainkan demi kemanusiaan dan kesejahteraan. Pengembangan ekonomi mendasarkan pada kenyataan bahwa tujuan ekonomi itu adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia agar manusia menjadi lebih sejahtera. Selain itu, sistem hubungan kelembagaan demokratis harus diperbaiki agar tidak ada peluang bagi tumbuh kembangnya kolusi antara penguasa politik dengan pengusaha lain, bahkan antara birokrat dengan pengusaha. Warga bangsa sebagai unsur pokok serta subjek dalam negara adalah sebagai satu keluarga bangsa. Oleh karena itu perubahan dan pengembangan ekonomi harus diletakkan pada peningkatan harkat dan martabat serta kesejahteraan seluruh bangsa sebagai satu keluarga. 4. Langkah – Langkah Pengembangan Ekonomi Berbasis Ekonomi Rakyat Langkah – langkah yang strategis dalam upaya melakukan pengembangan ekonomi yang berdasarkan nilai- nilai pancasila dan mengutamakan kesejahteraan seluruh bangsa adalah sebagai berikut: a. Keamanan pangan dan mengembalikan kepercayaan 12
  • 16. Hal ini dapat dilakukan dengan program sosial safety net yang populer dengan program jaringan pengaman sosial (JPS). Sementara untuk mengembalikan kepercayaan rakyat terhadap pemerintah, maka pemerintah harus secara konsisten menghapuskan KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme ). b. Program rehabilitasi dan pemulihan ekonomi. Upaya ini dilakukan dengan menciptakan kondisi kepastian usaha yaitu dengan diwujudkanya perlindungan hukum serta undang-undang persaingan yang sehat. 13 c. Transformasi struktur Hal ini dilakukan guna memperkuat ekonomi rakyat maka perlu diciptakan sistem untuk mendorong percepatan perubahan struktural. Tranformasi struktural meliputi proses perubahan dari ekonomi tradisional ke ekonomi modern, dari ekonomi lemah ke ekonomi yang tangguh, dari ekonomi subsistem ke ekonomi pasar, dari ekonomi ketergantungan kepada kemandirian, dari ekonomi orientasi dalam negeri ke orientasi ekspor. 5. Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan bidang SOSIAL BUDAYA Dalam pembangunan dan pengembangan bidang sosial budaya, harus didasarkan pada sistem nilai yang sesuai dengan nilai – nilai budaya yang dimiliki oleh masyarakat. Pada masa reformasi ini, sosial budaya harus mengangkat nilai – nilai yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sebagai dasar suatu nilai, yaitu nilai pancasila, yang bersifat humanistik, yang berarti nilai – nilai pancasila mendasarkan pada nilai yang bersumber pada harkat dan martabat manusia sebagai makhluk sosial yang berbudaya. Dalam bidang sosial budaya, kerangka kesadaran pancasila merupakan dorongan untuk universalisasi ( melepaskan simbol – simbol dari keterkaitan struktur ) dan transendentalisasi ( meningkatkan derajat kemerdekaan manusia dan kebebasan spiritual ), yang bertujuan untuk mencapai persatuan dan kesatuan.
  • 17. BAB III PENUTUP 14 Kesimpulan Pengertian Pembangunan Nasional Definisi - merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berdasarkan kemampuan nasional dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memperhatikan tantangan perkembangan global (Tap. MPR No. IV/MPR/1999). (Pengertian Pembangunan Nasional) Macam macam pancasila sebagai paradigma: 1. Pancasila sebagai paradigma pembangunan bidang politik 2. Pancasila sebagai paradigma pembangunan bidang ekonomi 3. Pancasila sebagai paradigma pembangunan bidang sosial budaya 4. Pancasila sebagai paradigma pembangunan bidang hukum 5. Pancasila sebagai paradigma pembangunan bidang kehidupan antara umat beragama dan IPTEK
  • 18. DAFTAR PUSTAKA http://mstffaiz.wordpress.com/2013/07/15/konsep-pembangunan-nasional/ http://blogmhs.uki.ac.id/putri/lectures/smt-1/ideology-education/pancasila-sebagai- 15 paradigma/