3. SEKILAS TENTANG PROVINSI JAWA BARAT
Jawa Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia. Ibu kotanya berada di Kota Bandung.
Perkembangan Sejarah menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi yang
pertama dibentuk di wilayah Indonesia (staat blad Nomor : 378). Provinsi Jawa Barat
dibentuk berdasarkan UU No.11 Tahun 1950, tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat.
Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak ke 3 di Indonesia. Bagian
barat laut provinsi Jawa Barat berbatasan langsung dengan Daerah Khusus Ibukota Jakarta,
ibu kota negara Indonesia. Pada tahun 2000, Provinsi Jawa Barat dimekarkan dengan
berdirinya Provinsi Banten, yang berada di bagian barat. Provinsi Jawa Barat berada di
bagian barat Pulau Jawa. Wilayahnya berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Jawa Tengah di
timur, Samudera Hindia di selatan, serta Banten dan DKI Jakarta di barat.
4. Slogan: "Gemah Ripah Repeh Rapih"
(Bahasa Sunda: "Makmur Sentosa Sederhana Rapi")
PARA PEMIMPIN PROVINSI JAWA BARAT
1. Mas Sutardjo Kertohadikusumo
2. Datuk Djamin
3. Murdjani
4. R. Mas Sewaka
5. Ukar Brata Kusumah
5. 6. R. Mas Sewaka
7. Sanusi Hardjadinata
8. Ipik Gandamana
9. Mashudi
10. Sholihin G.P
11. Aang Kunaefi
12. Yogie Suwardi Memet
13. R. Nuriana
14. Danny Setiawan
15. Ahmad Heryawan
6. KEBUDAYAAN JAWA BARAT
Provinsi Jawa Barat adalah provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di
Indonesia. Bandung sebagai ibu kota provinsi, merupakan kota dengan jumlah
penduduk terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya.
Kebudayaan masyarakat Jawa Barat terpengaruh dari 4 sumber, yaitu
Hindu/Budha, Islam, Jawa, dan kebudayaan barat. Ini dapat dilihat dari upacara
yang disertai membakar kemenyan (pengaruh Hindu), doa-doa menurut agama
Islam, pakaian pernikahan tanpa baju dan berbentuk wayang orang (pengaruh
Jawa Tengah), dan pemberian kado serta hidangan prasmanan model Belanda.
Kebudayaan Jawa Barat sangat banyak sekali seperti : Wayang Golek, Jaipong,
Degung, Rampak Gendang,Calung,Pencak silat, Sisingan, Kuda Lumping,
Bajidoran, Cianjuran, Kecapi Suling, Reog, Kuda Renggong, Saweran, dan masih
banyak lagi.
7. PROSESI KHITANAN
• Definisi khitanan
Sunatan yang sering kita sebut dengan khitanan yaitu proses
ngabersihkeun diri dengan cara memotong (kulup) sebagian kecil kelamin
laki-laki. Upacara sunatan/khitanan dilakukan dengan maksud agar alat
vitalnya bersih dari najis . Anak yang telah menjalani upacara sunatan
dianggap telah melaksanakan salah satu syarat utama sebagai umat Islam.
Upacara sunatan diselenggarakan biasanya jika anak laki-laki menginjak usia
6 tahun. Dalam upacara sunatan selain paraji sunat, juga diundang para
tetangga, handai tolan dan kerabat. Berbeda dengan anak perempuan,
Upacara Sepitan anak perempuan diselenggarakan pada waktu anak itu
masih kecil atau masih bayi, supaya tidak malu.
Dahulu sebelum ada dokter masarakat sering menggunakan jasa bengkong
atau mantri untuk menyunak budak sunat. Disebut bengkong karena alat
yang biasa gunakan untuk sunatan, yaitu alat yang terbuat dari sebilu bambu
yang tengahnya diberi lubang untuk mencapit ujung alat kelamin anak yang
akan disunat.
8. PELAKSANAAN KHITANAN
Sudah menjadi tradisi di tatar Sunda, kalau ada anak yang akan di
sunat sehari sebelumnya suka ada acara arak-arakan (keliling kampung). Arak-arakan
biasanya diiringi sekaligus dimeriahkan oleh kesenian tanjidor (untuk
daerah Bekasi), sisingaan (daérah Subang), dan kuda renggong (Sumedang/
Majalengka). Malam harinya diadakan sukuran. Pada pelaksanaannya pagi-pagi
sekali anak yang akan disunat dimandikan atau direndam di kolam sampai
menggigil (kini hal semacam itu jarang dilakukan lagi berhubung teknologi
kesehatan sudah berkembang), kemudian dipangku dibawa ke halaman rumah
untuk disunat oleh paraji sunat (bengkong), banyak orang yang
menyaksikan diantaranya ada yang memegang ayam jantan untuk disembelih,
ada yang memegang petasan dan macam-macam tetabuhan sambil
menyanyikan marhaban.
9. PROSESI SAWERAN
Setelah Helaran (arak-arakan)
khitanan selesai, di laksanakanlah
sawer di tempatnya (Panyaweran).
Biasanya untuk sawerannya uang
logam, beras, atau permen untuk di
sawerkan ke pengantin sunat dengan
cara di tebarkan untuk di pungut oleh
anak-anak yang menyaksikan dengan
cara rebutan.
12. CONTOH PUISI SAWER PENGANTIN SUNAT
Contoh 1
Beu kasep nu kuatan
Hidep atos disepitan
Teu aya kamadorotan
Bapa teh lain teu watir
Asep raheut nyeri nyengir
Ku asep meureun kapikir
Contoh 2
Lain ukur kagaliban
Tapi misti kawajiban
Ka islaman nu ngauban
Ujang teh keur cacarakan
Korban getih nu nyakclakan
Ridhona sing bebeakan
14. SEJARAH SINGKAT
Kuda Renggong merupakan salah satu seni pertunjukan rakyat yang berasal
dari Sumedang. Kata "renggong" di dalam kesenian ini merupakan metatesis dari
kata ronggeng yaitu kamonesan (bahasa Sunda untuk "ketrampilan") cara berjalan
kuda yang telah dilatih untuk menari mengikuti irama musik terutama kendang,
yang biasanya dipakai sebagai media tunggangan dalam arak-arakan anak sunat.
Menurut tuturan beberapa seniman, Kuda Renggong muncul pertama kali dari
desa Cikurubuk, Kecamatan Buah Dua, Kabupaten Sumedang. Di dalam
perkembangannya Kuda Renggong mengalami perkembangan yang cukup baik,
sehingga tersebar ke berbagai desa di beberapa kecamatan di luar Kecamatan Buah Dua.
Dewasa ini, Kuda Renggong menyebar juga ke daerah lainnya di luar Kabupaten Sumedang.
15. Mulai era 1990-an seni Kuda Renggong telah berkembangan menjadi
semakin menarik dimana telah terjadi peningkatan kreasi tarian kuda,perubahan
jenis musik yang digunakan bahkan perubahan pola manajamen dalam mengelola
seni pertunjukkan Kuda Renggong. Beberapa Tokoh Kuda Renggong Di Kabupaten
Sumedang seperti Bp.H. Ade Legok dan Bp.Kuwu Pasireungit di Kecamatan Paseh
serta Bp.Aca Cidempet di Kecamatan Conggeang mengatakan bahwa selama dua
puluh tahun terakhir seni tradisional Kuda Renggong mengalami perubahan dalam
hal; kreasi kuda menari, kreasi musik dan penari pengiring, dan sistem pengelolaan
pertunjukkan Kuda Renggong.
Ada dua kategori pertunjukkan Kuda Renggong, yaitu sebagai kuda
tunggangan dalam arak-¬arakan anak sunat dan Kuda Renggong yang
dipertontonkan pada saat-saat tertentu seperti upacara peringatan
hari besar, menerima tamu kehormatan, atau festival.
16. Makna simbolis dari pertunjukkan Kuda Renggong diantaranya adalah makna spiritual.
Spirit yang dimunculkan merupakan rangkaian upacara inisiasi (pendewasaan) dari
seorang anak laki¬laki yang disunat. Selanjutnya makna interaksi antar mahkluk Tuhan.
Kesadaran para pelatih Kuda Renggong dalam memperlakukan kudanya, tidak semata
mata seperti layaknya pada binatang peliharaan, tetapi memiliki kecenderungan
memanjakan bahkan memposisikan kuda sebagai mahkluk Tuhan yang dimanjakan.
Makna universal, sejak jaman manusia mengenal binatang Kuda, telah menjadi bagian
dalam hidup manusia. Bahkan kuda banyak dijadikan simbol-simbol, kekuatan dan
kejantanan, kepahlawanan, dan kewibawaan.
18. KATA TUAN RUMAH
Dari manakah Anda mengetahui kebudayaan Kuda
Renggong ?
Tahu dari warga sekitar yang sudah pernah
memanggil kuda renggong, dan dari orangtua,
buyut dan dari cerita orang-orang sekitar
Apakah yang menjadi alasan anda untuk memanggil Kuda
Renggong saat acara khitanan ini? Apakah kuda renggong
merupakan hal yang wajib ada?
Alasannya memang awalnya sang anak yang meminta untuk di
panggilkan kuda renggong, selain itu juga untuk melestarikan
Budaya Indonesia khususnya budaya sunda. Hal ini tidak
diwajibkan, terserah dari yang memiliki hajat.
19. KATA KETUA KUDA RENGGONG DI
DAERAH BANJARAN
1. Darimanakah prosesi kuda renggong berasal?
2. Apakah maksud dan tujuan dari prosesi kuda ronggeng?
3. Apakah ada makna tersendiri dari prosesi kuda ronggeng?