DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
STERILISASI ALAT
1. MAKALAH
STUDY BPM KEBIDANAN DASAR I
Tentang
Sterilasasi alat-alat kesehatan
Disusun oleh:
Kelompok IV
1. Rosita Hermawati 141540136410064
2. Sely Mizhola 141540134620065
3. Shintia Imanisa 141540134630066
4. Siti Ajianah 141540134640067
5. Trisna Wati Dewi 141540134680071
6. Uke Setya Utami 141540134700073
7. Ulfa Hardianti 141540134710074
8. Widianingsih 141540134760079
9. Wika Agustin 141540134770080
10. Yeni Indra Widiana 141540134780081
11. Nur Khalifah 131540128160059
PROGRAM STUDI KEBIDANAN DIII
STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO
2014
i
2. KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kahadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah study BPM Kebidanan Dasar I kami tentang Sterilisasi
Alat Kesehatan.
Adapun makalah study BPM Kebidanan Dasar I penulis tentang
Sterilisasi ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin dan tentunya bantuan
dari berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuata makalah ini. Untuk
itu penulis tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu penulis dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya
bahwa ada kekurangan dbaik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya.
Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka penulis membuka selebar-lebarnya
bagi pembaca yang ingin memberikan saran dan kritik tentang makalah
study BPM Kebidanan Dasar I tentang Sterilisasi Alat Kesehatan kepada penulis
sehingga penulis dapat memperbaiki makalah.
ii
3. BAB I
PENDAHULAN
1
A. Latar Belakang
Banyak penyakit yang menganggu kelangsungan hidup masyarakat
banyak. Penyakit-penyakit ini bukan hanya muncul dikarenakan keteledoran
daripada si pengidap itu sendiri. Melainkan juga dari lingkungan luar yang ada
di sekitarnya. Biasanya para pasien yang ada di rumah sakit paling gampang
tertular dengan berbagai macam penyakit yang dapat membahayakan
kehidupannya sendiri.
Tahapan penting yang mutlak harus dilakukan selama bekerja di ruang
praktikum mikrobiologi adalah sterilisasi. Bahan atau peralatan yang
digunakan harus dalam keadaan steril. Sterilisasi adalah proses penghilangan
semua jenis organisme hidup, dalam hal ini adalah mikroorganisme yang
terdapat dalam suatu benda. Proses ini melibatkan aplikasi biocidal agent atau
proses fisik dengan tujuan untuk membunuh atau menghilangkan
mikroorganisme. Setiap proses baik fisika, kimia dan mekanik yang
membunuh semua bentuk kehidupan terutama mikroorganisme disebut
sterilisasi. Adanya pertumbuhan mikroorganisme menunjukkan bahwa
pertumbuhan bakteri masih berlangsung dan tidak sempurnanya sterilisasi.
Sterilisasi didesain untuk membunuh atau menghilangkan
mikroorganisme. Target suatu metode inaktivasi tergantung dari metode dan
tipe mikroorganisme yaitu tergantung dari asam nukleat, protein atau
membrane mikroorganisme tersebut. Agen kimia untuk sterilisasi
disebut sterilant (Pratiwi,2006). Sterilisasi banyak dilakukan di rumah sakit
melalui proses fisik, kimia dan mekanik. Setiap proses (baik fisika, kimia
maupun mekanik) yang membunuh semua bentuk kehidupan terutama
mikrooranisme disebut dengan sterilisasi. Adanya pertumbuhan
mikroorganisme menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri masih berlangsung
dan tidak sempurnanya proses sterilisasi. Jika sterilisasi berlangsung
4. sempurna, maka spora bakteri yang merupakan bentuk paling resisten dari
kehidupan mikroba, akan diluluhkan (Cappuccino, 1983).
Pembiakan mikroba dalam laboratorium memerlukan medium yang
berisi zat hara serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai dengan
mikroorganisme. Zat hara digunakan oleh mikroorganisme untuk
pertumbuhan, sintesis sel, keperluan energi dalam metabolisme, dan
pergerakan. Lazimnya, medium biakan berisi air, sumber energi, zat hara
sebagai sumber karbon, nitrogen, sulfur, fosfat, oksigen, hidrogen, serta unsur-unsur
lainnya. Dalam bahan dasar medium dapat pula ditambahkan faktor
pertumbuhan berupa asam amino, vitamin, atau nukleotida (Lim, 1998).
2
B. Rumusan Masalah
1. Apasaja persiapan yang dilakukan ibu bidan sebelum mensterilkan alat-alat
kesehatan (seperti persiapan alat dan bahan yang dipergunakan)?
2. Metode seperti apakah yang dipergunakan oleh ibu bidan untuk
mensterilkan alat- alat kesehatan?
3. Bagaimana cara atau tahap- tahapnya ibu bidan dalam mensterilisasi alat-alat
kesehatan yang telah digunakan?
4. Berapa lamakah waktu yang dibutuhan oleh ibu bidan setiap kali
mensterilkan alat- alat kesehatan sesuai dengan jenis alatnya?
5. Bagaimana cara ibu bidan menyimpanan alat- alat yang telah disterilkan?
6. Bagaimana cara bidan mempertahankan alat- alat agar tetap steril sebelum
dipergunakan ke pasien?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui apasaja persiapan yang dilakukan ibu bidan sebelum
mensterilkan alat- alat kesehatan (seperti persiapan alat dan bahan yang
dipergunakan)?
2. Mengetahui metode seperti apakah yang dipergunakan oleh ibu bidan untuk
mensterilkan alat- alat kesehatan?
5. 3. Mengetahui cara atau tahap- tahapnya ibu bidan dalam mensterilisasi alat-alat
kesehatan yang telah digunakan?
4. Mengethui berapa lamakah waktu yang dibutuhan oleh ibu bidan setiap kali
mensterilkan alat- alat kesehatan sesuai dengan jenis alatnya?
5. Mengetahui cara ibu bidan menyimpanan alat- alat yang telah disterilkan?
6. Mengetahui cara bidan mempertahankan alat- alat agar tetap steril sebelum
3
dipergunakan ke pasien?
6. BAB II
PEMBAHASAN
4
A. STERILISASI
1. Pengertian Sterilisasi
Sterilisasi adalah suatu cara untuk membebaskan suatu benda dari
semua, baik bentuk vegetatif maupun bentuk spora. Proses sterilisasi
dipergunakan pada bidang mikrobiologi untuk mencegah pencernaan
organisme luar, pada bidang bedah untuk mempertahankan keadaan
aseptis, pada pembuatan makanan dan obat-obatan untuk menjamin
keamanan terhadap pencemaran oleh mikroorganisme dan di dalam
bidang-bidang lain pun sterilisasi ini juga penting. Steralisasi juga
dikatakan sebagai tindakan untuk membunuh kuman patogen atau kuman
apatogen beserta spora yang terdapat pada alat perawatan atau kedokteran
dengan cara merebus, stoom, menggunakan panas tinggi, atau bahkan
kimia.
2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam steralisasi di antaranya:
a. Sterilisator (alat untuk mensteril) harus siap pakai, bersih, dan masih
berfungsi
b. Peralatan yang akan di sterilisasi harus dibungkus dan diberi label yang
jelas dengan menyebutkan jenis peralatan, jumlah dan tanggal
pelaksanaan sterilisasi
c. Penataan alat harus berprinsip bahwa semua bagian dapat steril
d. Tidak boleh menambah peralatan dalam sterilisator sebelum waktu
mensteril selesai
e. Memindahklan alat steril ke dalam tempatnya dengan korentang steril
f. Saat mendinginkan alat steril tidak boleh membuka pembungkusnya,
bila terbuka harus dilakukan sterilisasi ulang.
7. Persiapan atau hal-hal yang perlu di perhatikan dlam sterilisasi
yang bidan (BPM) lakukan sebelum mensterilkan alat-alat kesehatan :
adalah melalui proses desinfektan terlebih dahulu sebelum di sterilisasi
yaitu dengan merendam alat-alat kesehatan yang telah di pakai dalam
larutan klorin sebanyak 0,5% selamat 10 menit, Membuat larutan klorin
menggunakan perbandingan 1: 9 misalnya larutan 100cc maka air yang
digunakan adalah 900cc dengan perhitungan 1000cc-100cc = 900cc.
setelah di rendam alat kemudian dicuci menggunakan diterjen lalu sikat
dan di bilas dengan air mengalir lalu dikeringkan.
Ada beberapa cara sterilisasi, untuk pemilihannya tergantung dari
bahan/alat yang akan disterilkan. Secara garis besar sterilisasi dapat dibagi
sebagai berikut :
a. Pemanasan
b. Filtrasi
c. penyinaran dengan sinar gelombang pendek (radiasi)
d. kimia (khemis)
5
3. Dengan Pemanasan Basah
Dengan merebus
Digunakan untuk mensterilkan alat-alat seperti gunting, pinset, skalpel,
jarum, spuit injeksi dan sebagainya dengan cara direbus dalam suasana mendidih
selama 30-60 menit.
Dengan uap air panas
Digunakan terutama untuk mensterilkan media-media yang akan
mengalami kerusakan bila dikerjakan dengan sterilisasi uap air panas dengan
tekanan (autoklav) ataupun untuk alat-alat tertentu. Cara ini dijalankan dengan
pemanasan 100ºC selama 1 jam. Perlu diingat bahwa dengan cara ini spora belum
dimatikan, dan ada beberapa media yang tidak tahan pada panas tersebut
(misalnya media Loewenstein, Urea Broth). Media tersebut disterilkan dengan
cara sterilisasi bertingkat ataupun filtrasi. Alat yang digunakan adalah sterilisator,
autoklav, dimana tekanan dalam autoklav dijaga tetap 1 atmosfer (klep pengatur
tekanan dalam keadaan terbuka).
8. Dengan uap air bertekanan (Autoklav)
Dengan cara pengatur tekanan dalam autoklav, maka dapat dicapai panas
yang diinginkan. Cara ini dipakai untuk sterilisasi media yang tahan terhadap
pemanasan tinggi. Sterilisasi biasanya dijalankan dengan menggunakan panas
120ºC selama 10 – 70 menit tergantung kebutuhan. Hal yang perlu diperhatikan
bila mengerjakan sterilisasi dengan menggunakan autoklav :
harus ditunggu selama bekerja
hati-hati bila mengurangi tekanan dalam autoklav (perubahann temperatur dan
tekanan secara mendadak dapat menyebabkan cairan yang disterilkan meletus
dan gelas-gelas dapat pecah).
Pada sterilisasi dengan pemanasan kering, bakteri akan mengalami proses
oksidasi putih telur, sedang dengan sterilisasi panas basah, akan mengakibatkan
terjadinya koagulasi putih telur bakteri. Dalam keadaan lembab jauh lebih cepat
menerima panas daripada keadaan kering sehingga sterilisasi basah lebih cepat
dibanding oksidasi).
Pasteurisasi
Digunakan untuk mensterilkan susu dan minuman beralkohol. Panas
yang digunakan 61,7ºC selama 30 menit.
Bidan (BPM) memiliki 2 cara untuk mensterilkan perlatan kesehatan
yaitu dengan sterilisator listrik dan dengan cara di rebus (pemanasan basah).
Menggunaka alat seperti gambar di bawah ini :
6
9. Sterilisasi dengan cara di rebus (pemanasan basah) yang dilakukan
bidan adalah dengan cara merebus alat-alat kesehatan selamat 20 menit di
hitung mulai dari air mendidih, cara ini di lakukan untuk alat berbahan
stenlis sedangkan alat yang berbahan plastic atau tidak stenlis dengan cara
dikukus selama 20 menit di hitung dari mulai air mendidih, sedangkan
sarung tangan cukup di rendam larutan klorin di cuci di keringkan dan di
beri talek secukupnya agar tidak lengket.
Setelah melewati proses perebusan atau pemanasan basah alat-alat
tersebut kemudian di sterilisasi dengan menggunakan sterilisator listrik
agar hasil sterilisasinya lebih maksimal kemudian alat yang sudah steril di
letakan di bak instrument, untuk alat yang stenlis di letakan di bak yang
stenlis sedangkan alat yang tidak stenlis di letakan di bak instrument yang
plastik dan sebaiknya alat-alatt tersebut kemudian disimpan di alamari
kaca,
Prinsipnya alat-alat yang telah steril tidak boleh diletakan atau di
simpan di tempat yang lembab usahakan agar tidak menempel dengan
tembok karena tembok bersifat lembab ada jarak antara tembok dengan
tempat disimpannya alat yang telah steril.
Bidan melakukan sterilisasi dalam waktu satu minggu sekali
walaupun alat tidak di gunakan, untuk menjaga agar tetap steril bidan
mengambil alat-alat kesehat menggunakan korentang tentunya korentang
yang di gunakan juga harus steril.
Bidan juga membersihkan tempat tidur yang telah di gunakan agar
steril dengan cara memberi air desinfektan lalu di lap kemudian memberi
air sabun di lap juga lalu selanjutnya di beri air biasa dan di lap dengan
kain kering.
7
11. BAB III
PENUTUP
9
A. Kesimpulan
Bidan mempersiapkan alat yang akan di sterilkan sesuai dengan teori
yaitu mempersiapkan alat-alat dan menggunakan korentang untuk mengambil
alat yang sudah steril
Bidan mensterilisasikan alat kesehatan sesuai dengan teori yaitu
dengan pemanasan basah dengan cara merebus dan menggunkan sterilisator
listrik.
Waktu yang di gunakan bidan untuk mensterilkan alat kesehatan
selama 20 menit di hitung sesudah air mendidih
Alat kesehatan di simpan di almari kaca dan jangan di tempatkan diruangan
yang lembab.
Bidan melakukan sterilisasi pada alat kesehatan setiap satu minggu
sekali walaupun alat tidak di gunakan.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca dan
dapat digunakan sebagaimana mestinya.
12. DAFTAR PUSTAKA
http://makalahselamakuliah.blogspot.com/2011/11/mikrobiologi-dan-parasitologi.
10
html
http://noberanagbio.blogspot.com/2011/11/bab-i-pendahuluan_13.html
http://sumbermakalahkeperawatan.blogspot.com/2012/12/pengendalian
infeksi.html
http://irmanadifa.student.esaunggul.ac.id/2012/11/01/tugas-fisika-online-sterilisasi-
peralatan-secara-fisis/
http://holisah-mikrobiologi.blogspot.com/2011/11/sterilisasi.html
http://swasthyca.wordpress.com/2012/10/16/sterilisasi/
http://rgmaisyah.wordpress.com/2009/03/15/metode-sterilisasi/
http://apryantilivesofnurses.blogspot.com/2011/10/makalah-sterilisasi.html
Allen, C.V. (1998), Memahami proses sterilisasi