SlideShare a Scribd company logo
1
AUDIT TERHADAP SIKLUS PENGELUARAN: PENGUJIAN
SUBSTANTIF TERHADAP SALDO AKTIVA TETAP
MAKALAH AUDITING II
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 11
Ilham Akbar
ERC1C011062
Irwansyah
ERC1C011020
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS JAMBI
2013
2
B A B I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Audit terhadap siklus pengeluaran mencakup dua pendekatan yaitu
pengujian kepatuhan dan pengujian substansi. Pengujian kepatuhan bertujuan
untuk memahamai struktur pengendalian intern terhadap siklus penjualan, yang
selanjutnya digunakan sebagai dasar pengujian substansi. Pengujian substansi
dimaksudkan untuk melakukan verifikasi terhadap kelayakan jumlah rupiah serta
kesesuaian penyajiannya dengan prinsip akuntansi yang diterapkan di Indonesia.
Kedua pendekatan ini sangat berbeda dalam imlpementasinya, sehingga program
audit untuk yang kedua pendekatan tersebut juga sangat berbeda.
Sebelum membahas lebih lanjut siklus pengeluaran ini, terlebih dahulu
perlu dijelaskan pengertian pengeluaran yaitu adalah rangkaian kegiatan bisnis
dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian
serta pembayaran barang dan jasa
Dalam pembahasan ini, sistem penjualan tidak dibahas mengingat
keterbatasan ruang lingkup pembahasan. Dengan demikian kami disini akan
membahas salah satu aspek mengenai aktiva tetap yaitu, Audit terhadap siklus
pengeluaran: Pengujian substantif terhadap aktiva tetap.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa yang di maksud dengan Aktiva Tetap?
2. Apa perbedaan karakteristik aktiva tetap dengan aktiva lancar?
3. Apa perbedaan pengujian substantif aktiva tetap dengan aktiva lancar?
4. Apa saja yang termasuk prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia
dalam penyajian aktiva tetap?
5. Apa saja tujuan audit terhadap saldo aktiva tetap?
6. Prosedur apa saja yang ada pada pengujian subtantif terhadap aktiva tetap?
3
1.3 Tujuan Penulisan
Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan mengenai aktiva tetap
2. Menjelaskan perbedaan karakteristik aktiva tetap dengan aktiva lancar
3. Menjelaskan perbedaan pengujian substantif aktiva tetap dengan aktiva
lancar
4. Memaparkan PABU dalam penyajian aktiva tetap di neraca.
5. Memaparkan tujuan pengujian substantif terhadap aktiva tetap.
6. Menjelaskan prosedur-prosedur dalam tahapan program pengujian
substantif terhadap aktiva tetap.
1.4 Manfaat Penulisan
Tulisan ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah wawasan para
pembaca, khususnya para mahasiswa jurusan akuntansi, agar nantinya dapat lebih
memahami serta mendalami tentang materi yang akan dibahas pada kesempatan
kali ini.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Deskripsi
Aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud,
mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan
untuk melaksanakan kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual kembali. Karena
kekayaan ini mempunyai wujud, seringkali aktiva tetap disebut dengan aktiva
tetap berwujud (tangible fixed assets). Aktiva etap dalam perusahaan manufaktur
umumnya digolongkan menjadi:
1. Tanah dan perbaikan tanah (land and land improvement)
2. Gedung dan perbaikan gedung (building and building improvement)
3. Mesin dan ekupmen pabrik
4. Mebel
5. Kendaraan
Transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap:
Aktiva Tetap
Pemerolehan
Pengeluaran modal
Revaluasi
Pertukaran
Penghentian pemakaian
Penjualan
Pertukaran
Depresiasi Akumulasian Aktiva Tetap
Penghentian pemakaian
Penjualan
Pertukaran
Depresiasi
5
Jurnal-jurnal transaksi yang menyangkut perubahan aktiva tetap dan akun
depresiasi akumulasian yang bersangkutan:
Dibeli Tanah seluas 2 hektar dengan harga Rp 400.000.000
1. Transaksi pemerolehan aktiva tetap
Aktiva Tetap Rp400.000.000
Kas Rp400.000.000
2. Transaksi pengeluaran modal (capital expenditure)
Aktiva Tetap Rp400.000.000
Kas Rp400.000.000
3. Transaksi depresiasi aktiva tetap
Biaya Depresiasi Rp20.000.000
Depresiasi Akumulasian Aktiva Tetap Rp20.000.000
4. Transaksi penghentian pemakaian aktiva tetap
Depresiasi Akumulasian Aktiva Tetap Rp20.000.000
Rugi Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap Rp10.000.000
Aktiva Tetap Rp30.000.000
5. Transaksi reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap
Biaya Reparasi dan Pemeliharaan Aktiva Tetap Rp 70.000.000
Kas Rp35.000.000
Sediaan Suku Cadang Rp 8.000.000
Gaji dan Upah Rp12.000.000
Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan Rp15.000.000
2.2 Perbedaan Karakteristik Aktiva Tetap dengan Aktiva Lancar
1. Akun aktiva tetap mempunyai saldo yang besar didalam neraca; transaksi
perubahannya relatif sangat sedikit namun umumnya menyangkut jumlah
rupiah yang besar.
2. Kesalahan pisah batas transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap
mempunyai pengaruh kecil terhadap perhitungan rugi-laba, sedangkan
kesalahan pisah batas transaksi yang bersangkutan dengan aktiva lancar
berpengaruh langsung terhadap perhitungan rugi-laba tahun yang diaudit.
6
3. Aktiva tetap disajikan dineraca pada kosnya dikurangi dengan depresiasi
akumulasian, sedangkan aktiva lancar disajikan dineraca pada nilai bersih
yang dapat direalisasikan pada tanggal neraca.
2.3 Perbedaan Pengujian Substantif Aktiva Tetap dengan Aktiva Lancar
1. Karena frekuensi transaksi yang menyangkut aktiva tetap relatif sedikit,
maka jumlah waktu yang dikonsumsi untuk pengujian substantif terhadap
aktiva tetap relatif lebih sedikit bila dibandingkan dengan waktu yang
digunakan untuk pengujian substantif terhadap aktiva lancar.
2. Karena ketepatan pisah bataas transaksi yang bersangkutan dengan aktiva
tetap sedikit pengaruhnya terhadap perhitungan rugi-laba, maka auditor
tidak mengarahkan perhatiannya terhadap masalah ketelitian pisah batas
transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap pada akhir tahun. Dengan
pengujian substantif terhadap aktiva lancar, auditor memusatkan
perhatiannya terhadap ketepatan pisah batas terhadap transaksi yang
bersangkutan dengan aktiva lancar, karena kesalahan atau ketidak telitian
penentuan pisah batas transaksi yang bersangkutan dengan aktiva lancar
berdampak langsung terhadap perhitungan rugi-laba tahun yang diaudit.
3. Pengujian substantif terhadap aktiva tetap dititik beratkan pada verifikasi
mutasi aktiva tetap yang terjadi dalam tahun yang diaudit, karena aktiva
tetap disajikan pada kosnya, bukan nilai bersih yang dapat direalisasikan
pada tanggal neraca sepertu halnya dengan aktiva lancar. Dilain pihak,
pengujian substantif terhadap aktiva lancar, dititikberatkan pada saldo
aktiva lancar tersebut pada tanggal neraca, karena aktiva lancar harus
disajikan didalam neraca sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan
pada tanggal tersebut.
7
2.4 Prinsip Akuntansi Berterima Umum Dalam Penyajian Aktiva Tetap Di
Neraca
Sebelum membahas pengyajian subtantif terhadap aktiva tetap, perlu diketahui
terlebih dahulu prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia dalam penyajian
aktiva tetap di neraca berikut ini :
1. Dasar penilaian aktiva tetap harus dicantumkan didalam neraca
2. Aktiva tetap yang digadaikan harus dijelaskan
3. Jumlah depresiasian akumulasian dan biaya depresiasi untuk tahun kini
harus ditunjukkan didalam laporan keuangan
4. Metode yang digunakan dalam perhitungan depresiasi golongan besar
aktiva tetap harus diungkapkan didalam laporan keuangan
5. Aktiva tetap harus dipecah dalam golongan yang terpisah jikajumlahnya
material
6. Aktiva tetap yang telah habis didepresiasi namun masih digunakan untuk
beroperasi, jikan jumlahnya material, harus dijelaskan.
2.5 Tujuan Pengujian Subtantif Terhadap Aktiva Tetap
1. Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang
bersangkutan dengan aktiva tetap.
2. Membuktikan keberadaan aktiva tetap dan keterjadian transaksi yang
berkaitan dengan aktiva tetap yang dicantumkan di neraca.
3. Membuktikan hak kepemilikan klien atas aktiva tetap yang dicantumkan di
neraca.
4. Membuktikan kewajaran penilaian aktiva tetap yang dicantumkan di
neraca.
5. Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan aktiva tetap di
neraca.
8
2.6 Program Pengujian Subtantif Terhadap Aktiva Tetap
Program pengujian subtantif terhadap aktiva tetap berisi prosedur audit yang
dirancang untuk mencapai tujuan audit seperti yang telah diuraiakan di atas.
Tahap-tahap prosedur audit dimulai dari pemeriksaan yang bersifat luas dan
umum sampai ke pemeriksaan yang bersifat rinci.
2.6.1 Prosedur audit awal
Sebelum membuktikan apakah saldo aktiva tetap yang dicantumkan oleh
klien di dalam neracanya sesuai dengan aktiva tetap yang benar-benar ada pada
tanggal neraca, auditor melakukan rekonsiliasi antara informasi aktiva tetap yang
dicantumkan di neraca dengan catatan akuntansi yang mendukungnya.
Rekonsiliasi ini perlu dilakukan agar auditor memperoleh keyakinan bahwa
informasi aktiva tetap yang dicantumkan di neraca didukung dengan catatan
akuntansi yang dapat dipercaya. Oleh karena itu, auditor melakukan enam
prosedur audit berikut ini dalam melakukan rekonsiliasi informasi aktiva tetap di
neraca dengan catatan akuntansi yang bersangkutan:
a. Usut saldo aktiva tetap yang tercantum di neraca ke saldo akun aktiva tetap
yang bersangkutan di dalam buku besar. Untuk memperoleh keyakinan
bahwa saldo aktiva tetap yang tercantum di neraca didukung dengan catatan
akuntansi yang dapat dipercaya kebenaran mekanisme pencatatannya, maka
saldo aktiva tetap yang di cantumkan di neraca diusut ke akun buku besar.
b. Hitung kembali saldo akun aktiva tetap dan depresiasi akumulasian yang
bersangkutan di buku besar. Untuk memperoleh keyakinan mengenai
ketelitian perhitungan saldo akun aktiva tetap, auditor menghitung kembali
saldo akun aktiva tetapdan depresiasi akumulasian yang bersangkutan
dengan menambah saldo awal dengan jumlah pengkreditan dan
menguranginya dengan jumlah pendebitan tiap-tiap akun tersebut.
9
c. Usut saldo awal akun aktiva tetap dan depresiasi akumulasian yang
bersangkutan ke kertas kerja tahun lalu. Sebelum auditor melakukan
pengujian terhadap transaksi rinci yang menyangkut akun aktiva tetap dan
depresiasi akumulasian yang bersangkutan, ia perlu memperoleh keyakinan
atas kebenaran saldo awal akun tersebut.
d. Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber
posting dalam akun aktiva tetap dan depresiasi akumulasiannya. Kecurangan
dalam transaksi pemerolehan, pertukaran, penghentian pemakaian,
depresiasi aktiva dapat ditemukan melalui review atas mutasi luar biasa, baik
dalam jumlah maupun sumber posting dalam akun aktiva tetap, dan
depresiasi akumulasian, dan pendapatan dan rugi luar biasa.
e. Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun aktiva tetap dan depresiasi
akumulasian yang bersangkutan ke jurnal yang bersangkutan. Untuk
memperoleh keyakinan bahwa mutasi penambahan dan pengurangan aktiva
tetap berasal dari jurnal-jurnal yang bersangkutan, pendebitan didalam akun
aktiva tetap diusut keregister bukti kas keluar dan jurnal umum sedangkan
pengkreditan kedalam akun tersebut diusut ke jurnal umum.
f. Lakukan rekonsiliasi buku pembantu aktiva tetap dengan akun control aktiva
tetap dan depresiasi akumulasian yang bersangkutan di buku besar. Saldo
akun control aktiva tetap dan depresiasi akumulasian yang bersangkutan di
buku besar tersebut kemudian dicocokkan dengan jumlah saldo akun
pembantu aktiva tetap ke dalam arsip bukti kas keluar yang belum ddibayar
untuk memperoleh keyakinan bahwa catatan akuntansi klien yang
bersangkutan dengan aktiva tetap dapat dipercaya ketelitiannya.
10
2.6.2 Prosedur analitik
Ratio berikut ini seringkali digunakan oleh auditor dalam pengujian
analitik terhadap aktiva tetap:
Ratio formula
Tingkat perputaran aktiva tetap
Ratio laba bersih dengan aktiva
tetap
Ratio aktiva tetap dengan modal
saham
Ratio biaya reparasi dan
pemeliharaan dengan aktiva tetap
2.6.3 Pengujian terhadap transaksi rinci
1. Periksa tambahan aktiva tetap ke dokumen yang mendukung transaksi
pemerolehan aktiva tetap tersebut. Pemeriksaan dokumen yang
mendukung tambahan aktiva tetap yang terjadi dalam tahun yang diaudit
memberikan bukti tentang:
a. Asersi keberadaan aktiva tetap dan keterjadian transaksi yang
menambah aktiva tetap
b. Asersi kelengkapan unsur yang membentuk kos aktiva tetap
c. Asersi hak kepemilikan klien atas tambahan aktiva tetap
d. Asersi penilaian aktiva tetap.
2. Periksa berkurangnya aktiva tetap ke dokumen yang mendukung transaksi
tersebut. Pemeriksaan terhadap dokumen yang mendukung transaksi
berkurangnya aktiva tetap yang terjadi dalam tahun yang diaudit
memberikan bukti tentang:
11
a. Asersi keberadaan aktiva tetap dan keterjadian transaksi berkurangnya
aktiva tetap
b. Asersi kelengkapan unsur yang mengurangi kos aktiva tetap
c. Asersi hak kepemilikan klien atas aktiva tetap yang dikurangi
d. Asersi penilaian aktiva tetap.
3. Periksa ketepatan pisah batas transaksi aktiva tetap
4. Lakukan review terhadap akun biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva
tetap
2.6.4 Pengujian terhadap saldo akun rinci
1. Lakukan inspeksi terhadap tambahan aktiva tetap dalam tahun yang
diaudit
2. Periksa dokumen kontrak dan dokumen hak kepemilikan klien atas aktiva
tetap. Pembuktian hak pemilikan atas aktiva tetap klien dilakukan oleh
auditor dengan:
a. Memeriksa dokumen yang mendukung pemerolehan dan penghentian
pemakaian aktiva tetap
b. Memeriksa dokumen yang mendukung transaksi pembayaran sewa
c. Memeriksa polis asuransi aktiva tetap
d. Meminta informasi mengenai aktiva tetap yang dijaminkan dalam
penarikan utang
e. Melakukan inspeksi terhadap perjanjian persewaan.
3. Lakukan review terhadap perhitungan depresiasi dan deplesi aktiva tetap
4. Lakukan rekonsiliasi aktiva tetap tertentu kedalam buku pembantu aktiva
tetap
5. Hitung kembali jumlah rupiah yang dicatat didalam akun-akun yang
terkait dalam transaksi
12
2.6.5 Verifikasi dan pengungkapan
1. Periksa klasifikasi aktiva tetap di dalam neraca. Aktiva tetap harus
disajikan didalam neraca dalam kelompok aktiva tidak lancar pada kosnya
dikurangi dengan depresiasi akumulasian atau deplesi. Auditor melakukan
pemeriksaan terhadap klasifikasi aktiva tetap didalam neraca berdasarkan
prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian aktiva tetap di neraca.
2. Periksa pengungkapan yang bersangkutan dengan aktiva tetap. Menurut
prinsip akuntansi berterima umum dalam dalam penyajian aktiva tetap di
neraca, klien berkewajiban mencantumkan pengungkapan yang memadai
mengenai metode depresiasi atau deplesi yang dipakainya, aktiva tetap
yang dijaminkan atau yang digadaikan dalam penarikan utang, dan aktiva
tetap yang telah habis didepresiasi namun masih digunakan dalam kegiatan
perusahaan.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Aktiva tetap memiliki karateristik yang berbeda dengan karakteristik
aktiva lancar, yang berdampak terhadap pengujian subtantif terhadap aktiva tetap.
Frekuensi transaksi yang menyangkut aktiva tetap relatif sedikit, maka jumlah
waktu yang dikonsumsi untuk pengujian substantif terhadap aktiva tetaprelatif
lebih sedikit bila dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk pngujian
substantif terhadap aktiva lancar. Karena transaksi yang bersangkutan dengan
aktiva tetap sedikit pengaruhnya terhadap perhitungan rugi-laba, maka auditor
tidak mengarahkan perhatiannya terhadap masalah ketelitian pisah batas transaksi
yang bersangkutan dengan aktiva tetap pada akhir tahun.
Pengujian substantif terhadap aktiva tetap dititikberatkan pada verifikasi
mutasi aktiva tetap yang terjadi dalam tahun yang diaudit. Verifikasi saldo aktiva
tetap pada tanggal neraca tidak mendapat perhatian auditor, karena aktiva tetap
disajikan pada kosnya, bukan nilainya pada tanggal neraca seperti halnya dengan
aktiva lancar.
Pengujian subtantif terhadap aktiva tetap di tujukan untuk memperoleh
keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi bersangkutan dengan aktiva tetap,
membuktikan keberadaan aktiva tetap dan keterjadian transaksi yang berkaitan
dengan aktiva tetap yang dicantumkan di neraca, membuktikan kewajaran
penilaian aktiva tetap yang dicantumkan di neraca, dan membuktikan kewajaran
penyajian dan pengungkapan aktiva tetap di neraca.
3.2 Saran
1. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk;
a. Menggunakan referensi buku ataupun jurnal-jurnal yang lebih banyak
tentang pengujian substantif terhadap saldo aktiva tetap.

More Related Content

What's hot

Tugas auditing no.3
Tugas auditing no.3Tugas auditing no.3
Tugas auditing no.3
Sophia Ririn
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
neeaem
 
solusi manual advanced acc zy Chap008
solusi manual advanced acc zy Chap008solusi manual advanced acc zy Chap008
solusi manual advanced acc zy Chap008
Suzie Lestari
 
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan AkuntansiKebijakan Akuntansi
Kebijakan Akuntansi
mas ijup
 
Jawaban chapter 9 adaptasi
Jawaban chapter 9 adaptasiJawaban chapter 9 adaptasi
Jawaban chapter 9 adaptasi
rizzahim
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Herna Ferari
 

What's hot (20)

Psak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailed
Psak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailedPsak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailed
Psak 18-program-purnakarya-retirement-benefit-110212-detailed
 
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
 
Makalah pelaporan keberlanjutan dan pelaporan terintegrasi
Makalah pelaporan keberlanjutan dan pelaporan terintegrasiMakalah pelaporan keberlanjutan dan pelaporan terintegrasi
Makalah pelaporan keberlanjutan dan pelaporan terintegrasi
 
Psak 25-kebijakan-akuntansi-perusahaan-estimasi-akuntansi-dan-kesalahan-ias-18
Psak 25-kebijakan-akuntansi-perusahaan-estimasi-akuntansi-dan-kesalahan-ias-18Psak 25-kebijakan-akuntansi-perusahaan-estimasi-akuntansi-dan-kesalahan-ias-18
Psak 25-kebijakan-akuntansi-perusahaan-estimasi-akuntansi-dan-kesalahan-ias-18
 
Perencanaan audit
Perencanaan auditPerencanaan audit
Perencanaan audit
 
Tugas auditing no.3
Tugas auditing no.3Tugas auditing no.3
Tugas auditing no.3
 
PELAPORAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
PELAPORAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGANPELAPORAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
PELAPORAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
 
Auditing 1
Auditing 1Auditing 1
Auditing 1
 
Bab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaanBab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaan
 
Aset Tidak Berwujud - PSAK 19
Aset Tidak Berwujud - PSAK 19 Aset Tidak Berwujud - PSAK 19
Aset Tidak Berwujud - PSAK 19
 
solusi manual advanced acc zy Chap008
solusi manual advanced acc zy Chap008solusi manual advanced acc zy Chap008
solusi manual advanced acc zy Chap008
 
PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36
PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36
PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36
 
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan AkuntansiKebijakan Akuntansi
Kebijakan Akuntansi
 
Psak 12 bagian-partisipasi-dalam-ventura-bersama
Psak 12 bagian-partisipasi-dalam-ventura-bersamaPsak 12 bagian-partisipasi-dalam-ventura-bersama
Psak 12 bagian-partisipasi-dalam-ventura-bersama
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
 
Jawaban chapter 9 adaptasi
Jawaban chapter 9 adaptasiJawaban chapter 9 adaptasi
Jawaban chapter 9 adaptasi
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
 
Kewajiban dan ekuitas
Kewajiban dan ekuitasKewajiban dan ekuitas
Kewajiban dan ekuitas
 
Perencanaan Audit
Perencanaan AuditPerencanaan Audit
Perencanaan Audit
 

Viewers also liked

Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
Jiantari Marthen
 
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Ilham Akbar
 
09.1 audit siklus penjualan dan penerimaan
09.1 audit siklus penjualan dan penerimaan09.1 audit siklus penjualan dan penerimaan
09.1 audit siklus penjualan dan penerimaan
Mulyadi Yusuf
 
1.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 21.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 2
DIANA LESTARI
 

Viewers also liked (20)

Makalah audit terhadap siklus pengeluaran, pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran, pengujian pengendalianMakalah audit terhadap siklus pengeluaran, pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran, pengujian pengendalian
 
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
 
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
 
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditorMakalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
 
Pengauditan Siklus Pengeluaran
Pengauditan Siklus PengeluaranPengauditan Siklus Pengeluaran
Pengauditan Siklus Pengeluaran
 
Audit siklus-produksi
Audit siklus-produksiAudit siklus-produksi
Audit siklus-produksi
 
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
 
Sifat siklus pengeluaran
Sifat siklus pengeluaranSifat siklus pengeluaran
Sifat siklus pengeluaran
 
Makalah auditing
Makalah auditingMakalah auditing
Makalah auditing
 
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian substantif terhadap saldo s...
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian substantif terhadap saldo s...Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian substantif terhadap saldo s...
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian substantif terhadap saldo s...
 
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalianMakalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalian
 
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian pengendalian Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian pengendalian
 
Pengauditan siklus pengeluaran
Pengauditan siklus pengeluaranPengauditan siklus pengeluaran
Pengauditan siklus pengeluaran
 
Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...
 
Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...
Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...
Kasus Penyelesaian Perolehan Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva Tetap serta T...
 
Laporan keuangan konsolidasi-metode harga perolehan
Laporan keuangan konsolidasi-metode harga perolehanLaporan keuangan konsolidasi-metode harga perolehan
Laporan keuangan konsolidasi-metode harga perolehan
 
09.1 audit siklus penjualan dan penerimaan
09.1 audit siklus penjualan dan penerimaan09.1 audit siklus penjualan dan penerimaan
09.1 audit siklus penjualan dan penerimaan
 
Flow chart aktiva tetap
Flow chart aktiva tetapFlow chart aktiva tetap
Flow chart aktiva tetap
 
Pemeriksaan Aktiva Tetap 2
Pemeriksaan Aktiva Tetap 2Pemeriksaan Aktiva Tetap 2
Pemeriksaan Aktiva Tetap 2
 
1.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 21.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 2
 

Similar to Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo aktiva tetap

Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Rose Meea
 
Makalahauditterhadapsikluspendapatanpengujiansubstantifterhadapsaldopiutangus...
Makalahauditterhadapsikluspendapatanpengujiansubstantifterhadapsaldopiutangus...Makalahauditterhadapsikluspendapatanpengujiansubstantifterhadapsaldopiutangus...
Makalahauditterhadapsikluspendapatanpengujiansubstantifterhadapsaldopiutangus...
Zaina Rizka
 
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaranMenyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
Rudiah Purnami
 
MAKALAH_AUDIT TERHADAP PERSEDIAAN
MAKALAH_AUDIT TERHADAP PERSEDIAANMAKALAH_AUDIT TERHADAP PERSEDIAAN
MAKALAH_AUDIT TERHADAP PERSEDIAAN
Biyah Djauhar
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audit
Indah Dwi Lestari
 
Bab ii. analisa perbandingan lap.keu
Bab ii. analisa perbandingan lap.keuBab ii. analisa perbandingan lap.keu
Bab ii. analisa perbandingan lap.keu
kridoeko
 
Materi Auditing proses - proses Audit.ppt
Materi Auditing proses - proses Audit.pptMateri Auditing proses - proses Audit.ppt
Materi Auditing proses - proses Audit.ppt
YurinaMelusi
 

Similar to Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo aktiva tetap (20)

Audit 3
Audit 3Audit 3
Audit 3
 
ppt audit.pptx
ppt audit.pptxppt audit.pptx
ppt audit.pptx
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
 
Makalahauditterhadapsikluspendapatanpengujiansubstantifterhadapsaldopiutangus...
Makalahauditterhadapsikluspendapatanpengujiansubstantifterhadapsaldopiutangus...Makalahauditterhadapsikluspendapatanpengujiansubstantifterhadapsaldopiutangus...
Makalahauditterhadapsikluspendapatanpengujiansubstantifterhadapsaldopiutangus...
 
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaranMenyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
 
MAKALAH_AUDIT TERHADAP PERSEDIAAN
MAKALAH_AUDIT TERHADAP PERSEDIAANMAKALAH_AUDIT TERHADAP PERSEDIAAN
MAKALAH_AUDIT TERHADAP PERSEDIAAN
 
Revaluasi Aktiva Tetap
Revaluasi Aktiva TetapRevaluasi Aktiva Tetap
Revaluasi Aktiva Tetap
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audit
 
Sifat siklus investasi dan pembiayaan
Sifat siklus investasi dan pembiayaanSifat siklus investasi dan pembiayaan
Sifat siklus investasi dan pembiayaan
 
Modul 5 audit atas aktiva tetap
Modul 5 audit atas aktiva tetapModul 5 audit atas aktiva tetap
Modul 5 audit atas aktiva tetap
 
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
 
Proposal aktiva-tetap
Proposal aktiva-tetapProposal aktiva-tetap
Proposal aktiva-tetap
 
03 ikhtisar rlk
03 ikhtisar rlk03 ikhtisar rlk
03 ikhtisar rlk
 
Slide reviu lk l
Slide reviu lk lSlide reviu lk l
Slide reviu lk l
 
Bab ii. analisa perbandingan lap.keu
Bab ii. analisa perbandingan lap.keuBab ii. analisa perbandingan lap.keu
Bab ii. analisa perbandingan lap.keu
 
Audit Siklus Akuisisi Modal Dan Pembayaran Kembali
Audit Siklus Akuisisi Modal Dan Pembayaran KembaliAudit Siklus Akuisisi Modal Dan Pembayaran Kembali
Audit Siklus Akuisisi Modal Dan Pembayaran Kembali
 
Tugas auditing 1
Tugas  auditing 1Tugas  auditing 1
Tugas auditing 1
 
Slide reviu lk lengkap
Slide reviu lk lengkapSlide reviu lk lengkap
Slide reviu lk lengkap
 
Untidar Kelompok 5_Pertemuan 8 Auditing.pdf
Untidar Kelompok 5_Pertemuan 8 Auditing.pdfUntidar Kelompok 5_Pertemuan 8 Auditing.pdf
Untidar Kelompok 5_Pertemuan 8 Auditing.pdf
 
Materi Auditing proses - proses Audit.ppt
Materi Auditing proses - proses Audit.pptMateri Auditing proses - proses Audit.ppt
Materi Auditing proses - proses Audit.ppt
 

Recently uploaded

Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 

Recently uploaded (20)

Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 

Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo aktiva tetap

  • 1. 1 AUDIT TERHADAP SIKLUS PENGELUARAN: PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP SALDO AKTIVA TETAP MAKALAH AUDITING II DISUSUN OLEH: KELOMPOK 11 Ilham Akbar ERC1C011062 Irwansyah ERC1C011020 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JAMBI 2013
  • 2. 2 B A B I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Audit terhadap siklus pengeluaran mencakup dua pendekatan yaitu pengujian kepatuhan dan pengujian substansi. Pengujian kepatuhan bertujuan untuk memahamai struktur pengendalian intern terhadap siklus penjualan, yang selanjutnya digunakan sebagai dasar pengujian substansi. Pengujian substansi dimaksudkan untuk melakukan verifikasi terhadap kelayakan jumlah rupiah serta kesesuaian penyajiannya dengan prinsip akuntansi yang diterapkan di Indonesia. Kedua pendekatan ini sangat berbeda dalam imlpementasinya, sehingga program audit untuk yang kedua pendekatan tersebut juga sangat berbeda. Sebelum membahas lebih lanjut siklus pengeluaran ini, terlebih dahulu perlu dijelaskan pengertian pengeluaran yaitu adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa Dalam pembahasan ini, sistem penjualan tidak dibahas mengingat keterbatasan ruang lingkup pembahasan. Dengan demikian kami disini akan membahas salah satu aspek mengenai aktiva tetap yaitu, Audit terhadap siklus pengeluaran: Pengujian substantif terhadap aktiva tetap. 1.2 Rumusan masalah 1. Apa yang di maksud dengan Aktiva Tetap? 2. Apa perbedaan karakteristik aktiva tetap dengan aktiva lancar? 3. Apa perbedaan pengujian substantif aktiva tetap dengan aktiva lancar? 4. Apa saja yang termasuk prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia dalam penyajian aktiva tetap? 5. Apa saja tujuan audit terhadap saldo aktiva tetap? 6. Prosedur apa saja yang ada pada pengujian subtantif terhadap aktiva tetap?
  • 3. 3 1.3 Tujuan Penulisan Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menjelaskan mengenai aktiva tetap 2. Menjelaskan perbedaan karakteristik aktiva tetap dengan aktiva lancar 3. Menjelaskan perbedaan pengujian substantif aktiva tetap dengan aktiva lancar 4. Memaparkan PABU dalam penyajian aktiva tetap di neraca. 5. Memaparkan tujuan pengujian substantif terhadap aktiva tetap. 6. Menjelaskan prosedur-prosedur dalam tahapan program pengujian substantif terhadap aktiva tetap. 1.4 Manfaat Penulisan Tulisan ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah wawasan para pembaca, khususnya para mahasiswa jurusan akuntansi, agar nantinya dapat lebih memahami serta mendalami tentang materi yang akan dibahas pada kesempatan kali ini.
  • 4. 4 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Deskripsi Aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual kembali. Karena kekayaan ini mempunyai wujud, seringkali aktiva tetap disebut dengan aktiva tetap berwujud (tangible fixed assets). Aktiva etap dalam perusahaan manufaktur umumnya digolongkan menjadi: 1. Tanah dan perbaikan tanah (land and land improvement) 2. Gedung dan perbaikan gedung (building and building improvement) 3. Mesin dan ekupmen pabrik 4. Mebel 5. Kendaraan Transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap: Aktiva Tetap Pemerolehan Pengeluaran modal Revaluasi Pertukaran Penghentian pemakaian Penjualan Pertukaran Depresiasi Akumulasian Aktiva Tetap Penghentian pemakaian Penjualan Pertukaran Depresiasi
  • 5. 5 Jurnal-jurnal transaksi yang menyangkut perubahan aktiva tetap dan akun depresiasi akumulasian yang bersangkutan: Dibeli Tanah seluas 2 hektar dengan harga Rp 400.000.000 1. Transaksi pemerolehan aktiva tetap Aktiva Tetap Rp400.000.000 Kas Rp400.000.000 2. Transaksi pengeluaran modal (capital expenditure) Aktiva Tetap Rp400.000.000 Kas Rp400.000.000 3. Transaksi depresiasi aktiva tetap Biaya Depresiasi Rp20.000.000 Depresiasi Akumulasian Aktiva Tetap Rp20.000.000 4. Transaksi penghentian pemakaian aktiva tetap Depresiasi Akumulasian Aktiva Tetap Rp20.000.000 Rugi Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap Rp10.000.000 Aktiva Tetap Rp30.000.000 5. Transaksi reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap Biaya Reparasi dan Pemeliharaan Aktiva Tetap Rp 70.000.000 Kas Rp35.000.000 Sediaan Suku Cadang Rp 8.000.000 Gaji dan Upah Rp12.000.000 Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan Rp15.000.000 2.2 Perbedaan Karakteristik Aktiva Tetap dengan Aktiva Lancar 1. Akun aktiva tetap mempunyai saldo yang besar didalam neraca; transaksi perubahannya relatif sangat sedikit namun umumnya menyangkut jumlah rupiah yang besar. 2. Kesalahan pisah batas transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap mempunyai pengaruh kecil terhadap perhitungan rugi-laba, sedangkan kesalahan pisah batas transaksi yang bersangkutan dengan aktiva lancar berpengaruh langsung terhadap perhitungan rugi-laba tahun yang diaudit.
  • 6. 6 3. Aktiva tetap disajikan dineraca pada kosnya dikurangi dengan depresiasi akumulasian, sedangkan aktiva lancar disajikan dineraca pada nilai bersih yang dapat direalisasikan pada tanggal neraca. 2.3 Perbedaan Pengujian Substantif Aktiva Tetap dengan Aktiva Lancar 1. Karena frekuensi transaksi yang menyangkut aktiva tetap relatif sedikit, maka jumlah waktu yang dikonsumsi untuk pengujian substantif terhadap aktiva tetap relatif lebih sedikit bila dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk pengujian substantif terhadap aktiva lancar. 2. Karena ketepatan pisah bataas transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap sedikit pengaruhnya terhadap perhitungan rugi-laba, maka auditor tidak mengarahkan perhatiannya terhadap masalah ketelitian pisah batas transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap pada akhir tahun. Dengan pengujian substantif terhadap aktiva lancar, auditor memusatkan perhatiannya terhadap ketepatan pisah batas terhadap transaksi yang bersangkutan dengan aktiva lancar, karena kesalahan atau ketidak telitian penentuan pisah batas transaksi yang bersangkutan dengan aktiva lancar berdampak langsung terhadap perhitungan rugi-laba tahun yang diaudit. 3. Pengujian substantif terhadap aktiva tetap dititik beratkan pada verifikasi mutasi aktiva tetap yang terjadi dalam tahun yang diaudit, karena aktiva tetap disajikan pada kosnya, bukan nilai bersih yang dapat direalisasikan pada tanggal neraca sepertu halnya dengan aktiva lancar. Dilain pihak, pengujian substantif terhadap aktiva lancar, dititikberatkan pada saldo aktiva lancar tersebut pada tanggal neraca, karena aktiva lancar harus disajikan didalam neraca sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan pada tanggal tersebut.
  • 7. 7 2.4 Prinsip Akuntansi Berterima Umum Dalam Penyajian Aktiva Tetap Di Neraca Sebelum membahas pengyajian subtantif terhadap aktiva tetap, perlu diketahui terlebih dahulu prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia dalam penyajian aktiva tetap di neraca berikut ini : 1. Dasar penilaian aktiva tetap harus dicantumkan didalam neraca 2. Aktiva tetap yang digadaikan harus dijelaskan 3. Jumlah depresiasian akumulasian dan biaya depresiasi untuk tahun kini harus ditunjukkan didalam laporan keuangan 4. Metode yang digunakan dalam perhitungan depresiasi golongan besar aktiva tetap harus diungkapkan didalam laporan keuangan 5. Aktiva tetap harus dipecah dalam golongan yang terpisah jikajumlahnya material 6. Aktiva tetap yang telah habis didepresiasi namun masih digunakan untuk beroperasi, jikan jumlahnya material, harus dijelaskan. 2.5 Tujuan Pengujian Subtantif Terhadap Aktiva Tetap 1. Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan aktiva tetap. 2. Membuktikan keberadaan aktiva tetap dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan aktiva tetap yang dicantumkan di neraca. 3. Membuktikan hak kepemilikan klien atas aktiva tetap yang dicantumkan di neraca. 4. Membuktikan kewajaran penilaian aktiva tetap yang dicantumkan di neraca. 5. Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan aktiva tetap di neraca.
  • 8. 8 2.6 Program Pengujian Subtantif Terhadap Aktiva Tetap Program pengujian subtantif terhadap aktiva tetap berisi prosedur audit yang dirancang untuk mencapai tujuan audit seperti yang telah diuraiakan di atas. Tahap-tahap prosedur audit dimulai dari pemeriksaan yang bersifat luas dan umum sampai ke pemeriksaan yang bersifat rinci. 2.6.1 Prosedur audit awal Sebelum membuktikan apakah saldo aktiva tetap yang dicantumkan oleh klien di dalam neracanya sesuai dengan aktiva tetap yang benar-benar ada pada tanggal neraca, auditor melakukan rekonsiliasi antara informasi aktiva tetap yang dicantumkan di neraca dengan catatan akuntansi yang mendukungnya. Rekonsiliasi ini perlu dilakukan agar auditor memperoleh keyakinan bahwa informasi aktiva tetap yang dicantumkan di neraca didukung dengan catatan akuntansi yang dapat dipercaya. Oleh karena itu, auditor melakukan enam prosedur audit berikut ini dalam melakukan rekonsiliasi informasi aktiva tetap di neraca dengan catatan akuntansi yang bersangkutan: a. Usut saldo aktiva tetap yang tercantum di neraca ke saldo akun aktiva tetap yang bersangkutan di dalam buku besar. Untuk memperoleh keyakinan bahwa saldo aktiva tetap yang tercantum di neraca didukung dengan catatan akuntansi yang dapat dipercaya kebenaran mekanisme pencatatannya, maka saldo aktiva tetap yang di cantumkan di neraca diusut ke akun buku besar. b. Hitung kembali saldo akun aktiva tetap dan depresiasi akumulasian yang bersangkutan di buku besar. Untuk memperoleh keyakinan mengenai ketelitian perhitungan saldo akun aktiva tetap, auditor menghitung kembali saldo akun aktiva tetapdan depresiasi akumulasian yang bersangkutan dengan menambah saldo awal dengan jumlah pengkreditan dan menguranginya dengan jumlah pendebitan tiap-tiap akun tersebut.
  • 9. 9 c. Usut saldo awal akun aktiva tetap dan depresiasi akumulasian yang bersangkutan ke kertas kerja tahun lalu. Sebelum auditor melakukan pengujian terhadap transaksi rinci yang menyangkut akun aktiva tetap dan depresiasi akumulasian yang bersangkutan, ia perlu memperoleh keyakinan atas kebenaran saldo awal akun tersebut. d. Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting dalam akun aktiva tetap dan depresiasi akumulasiannya. Kecurangan dalam transaksi pemerolehan, pertukaran, penghentian pemakaian, depresiasi aktiva dapat ditemukan melalui review atas mutasi luar biasa, baik dalam jumlah maupun sumber posting dalam akun aktiva tetap, dan depresiasi akumulasian, dan pendapatan dan rugi luar biasa. e. Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun aktiva tetap dan depresiasi akumulasian yang bersangkutan ke jurnal yang bersangkutan. Untuk memperoleh keyakinan bahwa mutasi penambahan dan pengurangan aktiva tetap berasal dari jurnal-jurnal yang bersangkutan, pendebitan didalam akun aktiva tetap diusut keregister bukti kas keluar dan jurnal umum sedangkan pengkreditan kedalam akun tersebut diusut ke jurnal umum. f. Lakukan rekonsiliasi buku pembantu aktiva tetap dengan akun control aktiva tetap dan depresiasi akumulasian yang bersangkutan di buku besar. Saldo akun control aktiva tetap dan depresiasi akumulasian yang bersangkutan di buku besar tersebut kemudian dicocokkan dengan jumlah saldo akun pembantu aktiva tetap ke dalam arsip bukti kas keluar yang belum ddibayar untuk memperoleh keyakinan bahwa catatan akuntansi klien yang bersangkutan dengan aktiva tetap dapat dipercaya ketelitiannya.
  • 10. 10 2.6.2 Prosedur analitik Ratio berikut ini seringkali digunakan oleh auditor dalam pengujian analitik terhadap aktiva tetap: Ratio formula Tingkat perputaran aktiva tetap Ratio laba bersih dengan aktiva tetap Ratio aktiva tetap dengan modal saham Ratio biaya reparasi dan pemeliharaan dengan aktiva tetap 2.6.3 Pengujian terhadap transaksi rinci 1. Periksa tambahan aktiva tetap ke dokumen yang mendukung transaksi pemerolehan aktiva tetap tersebut. Pemeriksaan dokumen yang mendukung tambahan aktiva tetap yang terjadi dalam tahun yang diaudit memberikan bukti tentang: a. Asersi keberadaan aktiva tetap dan keterjadian transaksi yang menambah aktiva tetap b. Asersi kelengkapan unsur yang membentuk kos aktiva tetap c. Asersi hak kepemilikan klien atas tambahan aktiva tetap d. Asersi penilaian aktiva tetap. 2. Periksa berkurangnya aktiva tetap ke dokumen yang mendukung transaksi tersebut. Pemeriksaan terhadap dokumen yang mendukung transaksi berkurangnya aktiva tetap yang terjadi dalam tahun yang diaudit memberikan bukti tentang:
  • 11. 11 a. Asersi keberadaan aktiva tetap dan keterjadian transaksi berkurangnya aktiva tetap b. Asersi kelengkapan unsur yang mengurangi kos aktiva tetap c. Asersi hak kepemilikan klien atas aktiva tetap yang dikurangi d. Asersi penilaian aktiva tetap. 3. Periksa ketepatan pisah batas transaksi aktiva tetap 4. Lakukan review terhadap akun biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap 2.6.4 Pengujian terhadap saldo akun rinci 1. Lakukan inspeksi terhadap tambahan aktiva tetap dalam tahun yang diaudit 2. Periksa dokumen kontrak dan dokumen hak kepemilikan klien atas aktiva tetap. Pembuktian hak pemilikan atas aktiva tetap klien dilakukan oleh auditor dengan: a. Memeriksa dokumen yang mendukung pemerolehan dan penghentian pemakaian aktiva tetap b. Memeriksa dokumen yang mendukung transaksi pembayaran sewa c. Memeriksa polis asuransi aktiva tetap d. Meminta informasi mengenai aktiva tetap yang dijaminkan dalam penarikan utang e. Melakukan inspeksi terhadap perjanjian persewaan. 3. Lakukan review terhadap perhitungan depresiasi dan deplesi aktiva tetap 4. Lakukan rekonsiliasi aktiva tetap tertentu kedalam buku pembantu aktiva tetap 5. Hitung kembali jumlah rupiah yang dicatat didalam akun-akun yang terkait dalam transaksi
  • 12. 12 2.6.5 Verifikasi dan pengungkapan 1. Periksa klasifikasi aktiva tetap di dalam neraca. Aktiva tetap harus disajikan didalam neraca dalam kelompok aktiva tidak lancar pada kosnya dikurangi dengan depresiasi akumulasian atau deplesi. Auditor melakukan pemeriksaan terhadap klasifikasi aktiva tetap didalam neraca berdasarkan prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian aktiva tetap di neraca. 2. Periksa pengungkapan yang bersangkutan dengan aktiva tetap. Menurut prinsip akuntansi berterima umum dalam dalam penyajian aktiva tetap di neraca, klien berkewajiban mencantumkan pengungkapan yang memadai mengenai metode depresiasi atau deplesi yang dipakainya, aktiva tetap yang dijaminkan atau yang digadaikan dalam penarikan utang, dan aktiva tetap yang telah habis didepresiasi namun masih digunakan dalam kegiatan perusahaan.
  • 13. 13 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Aktiva tetap memiliki karateristik yang berbeda dengan karakteristik aktiva lancar, yang berdampak terhadap pengujian subtantif terhadap aktiva tetap. Frekuensi transaksi yang menyangkut aktiva tetap relatif sedikit, maka jumlah waktu yang dikonsumsi untuk pengujian substantif terhadap aktiva tetaprelatif lebih sedikit bila dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk pngujian substantif terhadap aktiva lancar. Karena transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap sedikit pengaruhnya terhadap perhitungan rugi-laba, maka auditor tidak mengarahkan perhatiannya terhadap masalah ketelitian pisah batas transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap pada akhir tahun. Pengujian substantif terhadap aktiva tetap dititikberatkan pada verifikasi mutasi aktiva tetap yang terjadi dalam tahun yang diaudit. Verifikasi saldo aktiva tetap pada tanggal neraca tidak mendapat perhatian auditor, karena aktiva tetap disajikan pada kosnya, bukan nilainya pada tanggal neraca seperti halnya dengan aktiva lancar. Pengujian subtantif terhadap aktiva tetap di tujukan untuk memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi bersangkutan dengan aktiva tetap, membuktikan keberadaan aktiva tetap dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan aktiva tetap yang dicantumkan di neraca, membuktikan kewajaran penilaian aktiva tetap yang dicantumkan di neraca, dan membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan aktiva tetap di neraca. 3.2 Saran 1. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk; a. Menggunakan referensi buku ataupun jurnal-jurnal yang lebih banyak tentang pengujian substantif terhadap saldo aktiva tetap.