Tugas 3 membahas tentang bukti audit, perbedaan bukti audit top-down dan bottom-up, pengertian asersi manajemen dan klasifikasinya, tahapan penerimaan pekerjaan audit, serta rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam prosedur analitis. Bukti audit adalah informasi yang digunakan auditor untuk menyatakan pendapat, sedangkan bukti top-down berfokus pada pemahaman bisnis sedangkan bottom-up berfokus pada pengujian trans
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingAsep suryadi
Dokumen tersebut membahas pengertian pengendalian intern menurut beberapa sumber, komponen-komponen pengendalian intern, hubungan pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan auditor, dan cara melakukan pemahaman dan evaluasi atas pengendalian intern perusahaan."
Dokumen tersebut menjelaskan tentang subsequent events dan penyelesaian pemeriksaan audit. Subsequent events adalah peristiwa setelah tanggal laporan keuangan yang mempengaruhi laporan tersebut. Pemeriksaan subsequent events bertujuan untuk menentukan penyesuaian atau pengungkapan yang diperlukan. Beberapa langkah penyelesaian pemeriksaan audit meliputi mereview hasil audit, menyetujui penyesuaian, menyusun laporan audit, dan memperoleh
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingAsep suryadi
Dokumen tersebut membahas pengertian pengendalian intern menurut beberapa sumber, komponen-komponen pengendalian intern, hubungan pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan auditor, dan cara melakukan pemahaman dan evaluasi atas pengendalian intern perusahaan."
Dokumen tersebut menjelaskan tentang subsequent events dan penyelesaian pemeriksaan audit. Subsequent events adalah peristiwa setelah tanggal laporan keuangan yang mempengaruhi laporan tersebut. Pemeriksaan subsequent events bertujuan untuk menentukan penyesuaian atau pengungkapan yang diperlukan. Beberapa langkah penyelesaian pemeriksaan audit meliputi mereview hasil audit, menyetujui penyesuaian, menyusun laporan audit, dan memperoleh
Standar akuntansi Jepang mencerminkan pengaruh domestik dan internasional. Akuntansi Jepang dipengaruhi oleh budaya, praktik bisnis, dan sejarah Jepang. Regulasi akuntansi didasarkan pada tiga undang-undang dan dua lembaga pemerintah bertanggung jawab atas regulasi akuntansi dan perpajakan perusahaan.
PT S.J.A Plastics Indonesia memiliki prosedur pengendalian internal yang jelas dalam siklus penjualan dan penerimaan kas, dimulai dari penerimaan pesanan hingga pembayaran. Namun, terdapat kelemahan yaitu sistem akuntansi yang berbeda antara departemen logistik dan pemasaran dengan akuntansi, sehingga dilakukan rekonsiliasi setiap bulan untuk menghindari kesalahan catatan.
1. Dokumen tersebut membahas hubungan antara kantor pusat, kantor agen, dan kantor cabang dalam sistem akuntansi perusahaan, termasuk perbedaan antara kantor agen dan cabang, pembukuan untuk masing-masing, serta penyusunan laporan keuangan gabungan.
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
1. Konsep Materialitas dan Penerapan Materialitas Terhadap Proses Audit
2. Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.
3. Konsep materialitas berkaitan dengan seberapa salah saji yang terdapat dalam asersi dapat diterima oleh audiotr agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh besarnya salah saji tersebut.
Konsep risiko audit berkaitan dengan risiko kegagalan auditor dalam mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
4. MENGAPA KONSEP MATERIALITAS PENTING dalam AUDIT atas LAPORAN KEUANGAN ??
5. Dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan berikut ini : (1) Bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat, diingkas, digolongkan, dan dikompilasi. (2) Bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan. (3) Dalam bentuk pendapat atau memberikan informasi, dalam hal terdapat perkecualian), bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan dan kecurangan.
6. Dua konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor: (1) Konsep materialitas menunjukan seberapa besar salah saji yangdapat diterima oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji tersebut. (2) Konsep risiko audit menunjukan tingkat risiko kegagalan auditor untuk mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
7. Pertimbangan Awal tentang Materialitas
Pertimbangan materialitas mencakup pertimbangan kuantitatif dan kualitatif.
- Pertimbangan Kuantitatif : Berkaitan dengan hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu dalam laporan keuangan.
- Pertimbangan Kualitatif : Berkaitan dengan penyebab salah saji.
8. Materialitas dibagi menjadi 2 golongan : (1) Materialitas pada tingkat laporan keuangan. (2) Materialitas pada tingkat saldo akun.
9. Materialitas pada Tingkat Laporan Keuangan
Auditor menggunakan dua cara dalam menerapkan materialitas :
Pertama, auditor menggunakan materialitas dalam perencanaan audit.
10. Kedua, pada saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanan audit.
11. Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum yang mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material. Konsep materialitas pada tingkat saldo akun tidak boleh dicampuradukkan dengan istilah saldo akun material.
12. Alokasi Materialitas Laporan Keuangan ke Akun
13. Hubungan Antara Materialitas Dengan Bukti Audit
Dokumen tersebut membahas berbagai strategi perencanaan pajak internasional yang dapat dilakukan oleh perusahaan multinasional Polycon Lens Company untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan beban pajak, seperti mendirikan entitas anak dan cabang di berbagai negara, merestrukturisasi kelompok perusahaan, dan pembentukan perusahaan holding.
Dokumen tersebut merupakan laporan mahasiswa bernama Donny Arika Putra tentang mata kuliah Ekonomi/Akuntansi S1 di Universitas Bengkulu pada tahun 2012. Laporan tersebut berisi jawaban mahasiswa atas beberapa pertanyaan mengenai teori-teori akuntansi dan perilaku organisasi.
(Pert 3) bab 8 perencanaan audit dan prosedur analitisIlham Sousuke
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Auditor harus merencanakan audit dengan baik untuk mengumpulkan bukti yang memadai, menjaga biaya audit tetap wajar, dan menghindari kesalahpahaman dengan klien. Hal ini meliputi memahami bisnis klien, menilai risiko bisnis dan salah saji, serta melakukan prosedur analitis awal untuk memahami kinerja keuangan klien.
Tujuan dari sistem pengukuran kinerja adalah untuk mengimplementasikan strategi. Dalam menyiapkan sistem seperti itu, manajemen senior memilih lahkah-langkah yang paling mewakili strategi perusahaan. Keberhasilan strategi tergantung pada kekuatannya
Kel.1 -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usahaNisa Uzumakiy
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan pajak melalui pemilihan bentuk badan usaha. Terdapat tiga bab yang membahas tentang bentuk usaha di Indonesia, pemilihan bentuk usaha perorangan dan badan, serta pengaruh pemilihan bentuk usaha terhadap alternatif perpajakan."
Dokumen tersebut membahas metode costing variabel yang hanya memasukkan biaya produksi variabel ke dalam biaya produk. Metode ini memberikan informasi laba kontribusi yang berguna untuk perencanaan, pengambilan keputusan, dan pengendalian biaya jangka pendek. Dokumen ini juga menjelaskan proses akuntansi costing variabel pada metode harga pokok pesanan dan proses serta contoh soal terkait metode-metode tersebut.
1. Dokumen ini membahas analisis aktivitas operasi perusahaan berdasarkan konsep laba akuntansi dan ekonomi. Pengukuran laba mencakup pendapatan, beban, dan pos-pos lain seperti luar biasa dan penghentian segmen.
2. Ada beberapa pengukuran laba seperti laba bersih, komprehensif, dan operasi untuk tujuan analisis yang berbeda. Pos-pos tidak berulang dikeluarkan untuk menghitung laba permanen.
3. Ak
J-SOX adalah peraturan Jepang yang mewajibkan manajemen untuk menilai kontrol internal atas laporan keuangan. J-SOX Assessment bertujuan untuk memvalidasi apakah kontrol internal perusahaan sudah memadai sesuai standar. Penilaian kontrol internal dilakukan secara berkelanjutan melalui beberapa tahap seperti test of design, test of operating effectiveness, dan evaluasi kelemahan.
Standar akuntansi Jepang mencerminkan pengaruh domestik dan internasional. Akuntansi Jepang dipengaruhi oleh budaya, praktik bisnis, dan sejarah Jepang. Regulasi akuntansi didasarkan pada tiga undang-undang dan dua lembaga pemerintah bertanggung jawab atas regulasi akuntansi dan perpajakan perusahaan.
PT S.J.A Plastics Indonesia memiliki prosedur pengendalian internal yang jelas dalam siklus penjualan dan penerimaan kas, dimulai dari penerimaan pesanan hingga pembayaran. Namun, terdapat kelemahan yaitu sistem akuntansi yang berbeda antara departemen logistik dan pemasaran dengan akuntansi, sehingga dilakukan rekonsiliasi setiap bulan untuk menghindari kesalahan catatan.
1. Dokumen tersebut membahas hubungan antara kantor pusat, kantor agen, dan kantor cabang dalam sistem akuntansi perusahaan, termasuk perbedaan antara kantor agen dan cabang, pembukuan untuk masing-masing, serta penyusunan laporan keuangan gabungan.
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
1. Konsep Materialitas dan Penerapan Materialitas Terhadap Proses Audit
2. Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.
3. Konsep materialitas berkaitan dengan seberapa salah saji yang terdapat dalam asersi dapat diterima oleh audiotr agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh besarnya salah saji tersebut.
Konsep risiko audit berkaitan dengan risiko kegagalan auditor dalam mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
4. MENGAPA KONSEP MATERIALITAS PENTING dalam AUDIT atas LAPORAN KEUANGAN ??
5. Dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan berikut ini : (1) Bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat, diingkas, digolongkan, dan dikompilasi. (2) Bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan. (3) Dalam bentuk pendapat atau memberikan informasi, dalam hal terdapat perkecualian), bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan dan kecurangan.
6. Dua konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan oleh auditor: (1) Konsep materialitas menunjukan seberapa besar salah saji yangdapat diterima oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh salah saji tersebut. (2) Konsep risiko audit menunjukan tingkat risiko kegagalan auditor untuk mengubah pendapatnya atas laporan keuangan yang sebenarnya berisi salah saji material.
7. Pertimbangan Awal tentang Materialitas
Pertimbangan materialitas mencakup pertimbangan kuantitatif dan kualitatif.
- Pertimbangan Kuantitatif : Berkaitan dengan hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu dalam laporan keuangan.
- Pertimbangan Kualitatif : Berkaitan dengan penyebab salah saji.
8. Materialitas dibagi menjadi 2 golongan : (1) Materialitas pada tingkat laporan keuangan. (2) Materialitas pada tingkat saldo akun.
9. Materialitas pada Tingkat Laporan Keuangan
Auditor menggunakan dua cara dalam menerapkan materialitas :
Pertama, auditor menggunakan materialitas dalam perencanaan audit.
10. Kedua, pada saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanan audit.
11. Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum yang mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material. Konsep materialitas pada tingkat saldo akun tidak boleh dicampuradukkan dengan istilah saldo akun material.
12. Alokasi Materialitas Laporan Keuangan ke Akun
13. Hubungan Antara Materialitas Dengan Bukti Audit
Dokumen tersebut membahas berbagai strategi perencanaan pajak internasional yang dapat dilakukan oleh perusahaan multinasional Polycon Lens Company untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan beban pajak, seperti mendirikan entitas anak dan cabang di berbagai negara, merestrukturisasi kelompok perusahaan, dan pembentukan perusahaan holding.
Dokumen tersebut merupakan laporan mahasiswa bernama Donny Arika Putra tentang mata kuliah Ekonomi/Akuntansi S1 di Universitas Bengkulu pada tahun 2012. Laporan tersebut berisi jawaban mahasiswa atas beberapa pertanyaan mengenai teori-teori akuntansi dan perilaku organisasi.
(Pert 3) bab 8 perencanaan audit dan prosedur analitisIlham Sousuke
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Auditor harus merencanakan audit dengan baik untuk mengumpulkan bukti yang memadai, menjaga biaya audit tetap wajar, dan menghindari kesalahpahaman dengan klien. Hal ini meliputi memahami bisnis klien, menilai risiko bisnis dan salah saji, serta melakukan prosedur analitis awal untuk memahami kinerja keuangan klien.
Tujuan dari sistem pengukuran kinerja adalah untuk mengimplementasikan strategi. Dalam menyiapkan sistem seperti itu, manajemen senior memilih lahkah-langkah yang paling mewakili strategi perusahaan. Keberhasilan strategi tergantung pada kekuatannya
Kel.1 -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usahaNisa Uzumakiy
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan pajak melalui pemilihan bentuk badan usaha. Terdapat tiga bab yang membahas tentang bentuk usaha di Indonesia, pemilihan bentuk usaha perorangan dan badan, serta pengaruh pemilihan bentuk usaha terhadap alternatif perpajakan."
Dokumen tersebut membahas metode costing variabel yang hanya memasukkan biaya produksi variabel ke dalam biaya produk. Metode ini memberikan informasi laba kontribusi yang berguna untuk perencanaan, pengambilan keputusan, dan pengendalian biaya jangka pendek. Dokumen ini juga menjelaskan proses akuntansi costing variabel pada metode harga pokok pesanan dan proses serta contoh soal terkait metode-metode tersebut.
1. Dokumen ini membahas analisis aktivitas operasi perusahaan berdasarkan konsep laba akuntansi dan ekonomi. Pengukuran laba mencakup pendapatan, beban, dan pos-pos lain seperti luar biasa dan penghentian segmen.
2. Ada beberapa pengukuran laba seperti laba bersih, komprehensif, dan operasi untuk tujuan analisis yang berbeda. Pos-pos tidak berulang dikeluarkan untuk menghitung laba permanen.
3. Ak
J-SOX adalah peraturan Jepang yang mewajibkan manajemen untuk menilai kontrol internal atas laporan keuangan. J-SOX Assessment bertujuan untuk memvalidasi apakah kontrol internal perusahaan sudah memadai sesuai standar. Penilaian kontrol internal dilakukan secara berkelanjutan melalui beberapa tahap seperti test of design, test of operating effectiveness, dan evaluasi kelemahan.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis laporan keuangan syariah, meliputi definisi dan tujuan analisis laporan keuangan syariah, prosedur, metode dan teknik analisis laporan keuangan syariah, tahapan-tahapan analisis laporan keuangan syariah, unsur-unsur laporan keuangan syariah yang dianalisis, pemakai analisis laporan keuangan syariah, dan manfaat dari melakukan analisis laporan keuangan syariah. Dokumen tersebut juga men
Substantive test dan compliance test merupakan dua jenis tes yang dilakukan auditor dalam audit laporan keuangan perusahaan. Compliance test bertujuan untuk mengetahui apakah setiap transaksi yang terjadi sudah diproses dan dicatat sesuai prosedur, sedangkan substantive test bertujuan untuk menguji kewajaran saldo akun laporan keuangan. Kedua jenis tes ini mencakup berbagai prosedur seperti pengujian transaksi, analisis rasio, konfirmasi, dan
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditorrizal hadi
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pengujian substantif piutang usaha dan penentuan risiko deteksi untuk pengujian rincian.
2. Pengujian substantif piutang usaha bertujuan untuk memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi dan membuktikan asersi keberadaan, kelengkapan, hak kepemilikan, dan penilaian piutang usaha.
3. Penentuan risiko deteksi mempertimbangkan f
Financial Statement Analysis _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"Kanaidi ken
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang analisis laporan keuangan perusahaan yang mencakup beberapa hal seperti struktur neraca dan laporan laba rugi, pengakuan pendapatan, rasio keuangan, dan cara mengukur kinerja keuangan perusahaan.
2. Laporan keuangan perusahaan digunakan untuk menilai kondisi keuangan perusahaan dan membantu pengambilan keputusan.
3.
Laporan keuangan memberikan informasi keuangan perusahaan dalam suatu periode dan terdiri atas neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan arus kas. Tujuannya adalah menyediakan informasi bagi pengambilan keputusan investor dan kreditor dengan menilai sumber daya, klaim, dan perubahan perusahaan. Analisis rasio keuangan seperti likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan nilai pasar membantu memahami kondisi
Dokumen tersebut memberikan analisis laporan keuangan dan kinerja keuangan dari dua perusahaan, Perusahaan Datatech dan Perusahaan Sigma. Berdasarkan rasio likuiditas, perputaran aset, profitabilitas, dan pengembalian investasi, dokumen tersebut menyimpulkan bahwa saham Perusahaan Sigma merupakan investasi yang lebih baik.
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repaymentIlham Sousuke
Ini adalah sebuah resume dari buku Auditing and Assurance Services An Integrated Approach oleh Alvin Aren. I do not own the copyrights, it's only for educational purposes.
Siklus pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional yang berhubungan dengan pembelian dan pembayaran barang dan jasa. Tujuan utamanya adalah meminimalkan biaya total memperoleh dan memelihara persediaan serta layanan yang dibutuhkan organisasi. Transaksi utama dalam siklus ini adalah pembelian dan pengeluaran kas.
13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Bes...Sandy Setiawan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang siklus proses bisnis yang mendukung buku besar (general ledger) dan siklus pelaporan perusahaan, termasuk identifikasi ancaman utama dan evaluasi pengendalian internalnya.
(2) Dokumen tersebut juga menjelaskan tahapan-tahapan dalam siklus buku besar dan pelaporan perusahaan mulai dari pembaruan buku besar, posting jurnal penyesuaian
13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Bes...Sandy Setiawan
13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Besar dan Siklus Pelaporan Serta Mengidentifikasi Major Threat, Universitas Mercu Buana, 2017
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
1. 1
Tugas 3 – AUDITING I
Wiwiek Surtiwati Ningsih (NPM:017497522)
Jawablah pertanyaan berikut ini:
1. Jelaskan yang dimaksud dengan Bukti Audit dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya
2. Uraikan perbedaan antara bukti audit Top-Down dan bukti audit Bottom-Up
3. Jelaskan pengertian dari asersi manajemen beserta klasifikasi/penggolongannya
4. Jelaskan tahapan-tahapan yang dilalui auditor pada saat penerimaan pekerjaan audit
5. Uraikan rasio-rasio keuangan apa saja yang umum digunakan dalam prosedur
analitis
Jawaban:
1. Bukti Audit nerupakan informasi yang harus didapatkan auditor sebagai dasar
untuk mendukung auditor dalam menyatakan pendapat.
Derfinisi bukti audit adalah sebagai setiap informasi yang digunakan oleh auditor
untuk menentukan apakah informasi yang diaudit telah dinyatakan sesuai kriteria
yang ditetapkan (Arens er al 2008).
Faktor-faktor yang mempengaruhi bukti audit:
1) Pemahaman auditor atas bisnis dan industry klien
2) Perbandingan antara harapan auditor atas laporan keuangan dengan buku
dan catatan klien.
3) Keputusan tentang asersi yang material bagi laporan keuangan.
4) Keputusan tentang resiko bawaan dan resiko pengendalian.
2. Perbedaan antara bukti audit Top-Down dan bukti audit Bottom-Up
1) Bukti Audit Top-Down, yaitu berfokus pada upaya auditor dalam
memperoleh pemahaman tentang bisnis dan industri, sasaran dan tujuan
manajemen, bagaimana manajemen menggunakan sumber dayanya
untuk mencapai sasaran, keunggulan kompetitif organisasi di pasaran,
proses bisnis inti, serta laba dan arus kas yang dihasilkan. Prosedur audit
Top-Down memberikan bukti tentang risiko bisnis strategis yang dihadapi
klien, bagaimana klien menanggapi risiko tersebut , dan kelangsungan
hidup entitas.
2) Bukti Audit Bottom-UP, yaitu berfokus pada pengujian secara langsung
atas transaksi, saldo akun, serta sistem yang mencatat transaksi tersebut
yang pada akhirnya menghasilkan saldo akun. Bukti Bottom-UP meliputi
beberapa bentuk penarikan sampel transaksi, atau penarikan sampel
terinci yang mendukung saldo akun (misalnya, setiap item-item dalam
2. 2
persediaan atau piutang usaha) dan mengevaluasi kewajaran penyajian
dari setiap rincian yang terakumulasi dalam laporan keuangan.
3. Terdapat 5 Golongan asersi-asersi manajemen:
1) Keberadaan atau keterjadian (existence or occurance)
Asersi keberadaan atau keterjadian berkaitan dengan apakah aktiva atau utang
satuan usaha pada saat tanggal tertentu dan apakah transaksi yang dicatat
telah terjadi selama periode tertentu.
2) Kelengkapan (completeness)
Asersi kelengkapan berhubungan dengan apakah semua transaksi atau semua
rekening yang seharusnya disajikan dalam Laporan Keuangan telah
dicantumkan didalamnya.
3) Hak & kewajiban (right & obligation)
Asersi hak dan kewajiban berhubungan dengan apakah aktiva merupakan hak
perusahaan atau utang merupakan kewajiban perusahaan pada tanggal
tertentu.
4) Penilaian (valuation) atau pengalokasian (allocation)
Asersi penilaian atau pengalokasian berhubungan dengan apakah komponen-
komponen aktiva, kewajiban, pendapatan, dan biaya sudah dicantumkan dalam
Laporan Keuangan pada jumlah yang semestinya.
5) Penyajian & pengungkapan (presentation & disclosure)
Asersi tentang penyajian dan pengungkapan berhubungan dengan apakah
komponen-komponen tertentu Laporan Keuangan diklasifikasikan, dijelaskan ,
dan diungkapkan semestinya.
4. Tahapan-tahapan dalam penerimaan penugasan audit, yaitu :
1) Evaluasi Integritas Manajemen
2) Mengindentifikasi Keadaan-Keadaan Khusus dan Risiko Tidak Biasa
3) Menetapkan Kompetensi untuk Melakukan Audit
4) Evaluasi Independensi
5) Menentukan Kemampuan untuk Bekerja dengan Cermat dan Seksama
6) Menyiapkan Surat Penugasan
5. Rasio-rasio keuangan yang umum digunakan dalam prosedur analitis
a) Kemampuan Membayar hutang jangka pendek:
Rasio Kas (Cash Ratio) = (Kas + Sekuritas) / kewajiban lancar
Rasio cepat (quick ratio) = Piutang usaha bersih / kewajiban lancar
Rasio Lancar (current ratio) = Aktiva Lancar / kewajiban lancar
3. 3
b) Ratio Aktivitas Likuiditas
- Perputaran piutang usaha = Penjualan bersih / piutang kotor rata-rata
- Jumlah hari penagihan utang = 365/perputaran piutang usaha
- Perputaran Persediaan = Harga pokok penjualan / persediaan rata-rata
- Jumlah hari penjualan persediaan = 365/perputaran persediaan
Ratio aktivitas untuk piutang usaha dan persediaan terutama berguna bagi
auditor yang sering kali menggunakan tren dalam rasio perputaran piutang
usaha untuk menilai kelayakan penyisihan piutang tak tertagih. Auditor
menggunakan tren dalam rasio perputaran untuk mengindentifikasikan
keuaangan persediaan yang potensial.
c) Kemampuan Untuk Memenuhi Kewajiban Utang Jangka Panjang
- Utang terhadap ekuitas = total kewajiban / total ekuitas
- Times interest erned = Laba operasi / beban bunga
Solvensi jangka panjang perusahaan bergantung pada keberhasilan
operasinya dan pada kemampuannya untuk melakukan pembayaran pokok
dan bunga. Kedua rasio ini merupakan ukuran kunci yang digunakan oleh
para kreditor dan investor untuk menilai kemampuan perusahaan membayar
utang-utangnya. Kemampuan untuk membayra bunga tergantung pada
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan arus kas positif dari operasi.
Rasio berapa kali bunga dihasilkan (time interest earned ratio) menunjukkan
apakah perusahaan dengan leluasa melakukan pembayaran bunga dengan
asumsi bahwa tren laba stabil.
d) Kemampuan Profitabilitas
- Laba per saham = Laba bersih / rata-rata saham biasa yang beredar
- Persentase laba kotor = (Penjualan bersih – Hrg pokok penjualan) /
Penjualan bersih
- Marjin laba = Laba operasi / penjualan bersih
- pengembalian atas aktiva = Laba sebelum pajak / aktiva total rata-rata
- Pengembalian atas ekuitas saham biasa = saham preferen / ekuitas
pemegang saham rata-rata
Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas demi membayar
kewajiban, perluasan, dan dividen sangat bergantung pada profitabilitas.
Rasio profitabilitas yang paling umum digunakan adalah laba per saham.
Auditor menghitung rasio tambahan untuk memberikan pandangan lebih jauh
tentang operasi perusahaan. Persentase laba kotor memperlihatkan bagian
penjualan yang tersedia untuk menutupi semua beban dan laba setelah
dikurangi biaya produk. Auditor menyadari rasio ini terutama berguna untuk
menilai salah saji penjualan, harga pokok penjualan, piutang usaha, dan
persediaan.
4. 4
Marjin laba serupa dengan marjin laba kotor setelah dikurangi dengan harga
pokok penjualan dan beban operasi. Rasio ini memungkinkan auditor untuk
menilai kemungkinan salah saji dalam beban operasi dan akun neraca yang
terkait.
Pengembalian atas aktiva dan pengembalian atas ekuitas saham biasa
adalah ukuran profitabilitas perusahaan secara keseluruhan. Rasio-rasio ini
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bagi setiap
dollar aktiva dan ekuitas.
*************************