Makalah ini membahas tentang audit terhadap siklus pengeluaran yang meliputi sistem pembelian dan pengeluaran kas. Siklus pengeluaran terdiri atas transaksi pembelian dan pengeluaran kas yang melibatkan berbagai fungsi seperti gudang, pembelian, akuntansi, dan keuangan. Makalah ini juga menjelaskan dokumen-dokumen terkait seperti surat permintaan pembelian, order pembelian, dan laporan penerimaan barang."
Siklus investasi suatu entitas atau perusahaan beriso kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengann kepemilikan surat berharga yang dikeluarkan perusahaan lain.
Siklus pengeluaran dimulai dengan adanya permintaan pembelian dari berbagai fungsi dan departemen yang ada dalam perusahaan, dan diakhiri dengan pembayaran atas pembelian
Siklus investasi suatu entitas atau perusahaan beriso kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengann kepemilikan surat berharga yang dikeluarkan perusahaan lain.
Siklus pengeluaran dimulai dengan adanya permintaan pembelian dari berbagai fungsi dan departemen yang ada dalam perusahaan, dan diakhiri dengan pembayaran atas pembelian
9, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pendapatan. Penjualan dan P...Vhiie Audi
9, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pendapatan. Penjualan dan Penerimaan Kas Sistem Informasi Siklus Pendapatan, Universitas Mercu Buana, 2018
Pengeluaran kas dalam perusahaan dilakukan dengan dua system yakni system pengeluaran kas menggunakan cek dan system pengeluaran kas dengan uang tunai melalui system dana kas kecil. Pengeluaran kas yang tidak dapat dilakukan dengan cek ( biasanya karena jumlah relative kecil). Dilaksanakan melalui dana kas kecil yang diselenggarakan dengan salah satu diantara 2 sistem : fluctuating-fund-balance system dan imprest system. Makalah ini mencoba membahas mengenai sistem pengeluaran kas beserta dengan contoh penerapan pada perusahaan tempat penyusun bekerja,
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran, pengujian pengendalian
1. 1
AUDIT TERHADAP SIKLUS PENGELUARAN:
PENGUJIAN PENGENDALIAN
MAKALAH AUDITING II
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 11
Ilham Akbar
ERC1C011062
Irwansyah
ERC1C011020
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS JAMBI
2013
2. 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tiada bangsa di dunia ini yang tidak mengingingkan kemakmuran bagi
masyarakatnya. Kemakmuran tidak lepas dari kekayaan yang dimiliki dan
dikelola oleh suatu masyarakat. Dengan kekayaan yang dimilikinya, suatu
masyarakat akan dapat mealukan banyak hal mengisi kehidupan di dunia ini.
Di dalam masyarakat modern, kekayaan dinilai dengan uang dan setiap
transaksi aliran kekayaan antarindvidu di dalam masyarakat diukur dengan satuan
uang. Untuk mendapatkan berbagai barang dan jasa yang diperlukan, masyarakat
modern memerlukan uang sebagai ukuran transaksi. Bahkan masyarakat yang
telah maju peradabannya, uang kertas dan uang logam telah mulai digantikan
dengan uang elektronik untuk mempercepat dan mempermudah transaksi
antarmereka. Bagian masyarakat yang tidak dialiri uang ibarat bagian tubuh yang
tidak dialiri darah, miskin dan tidak banyak yang dilakukan untuk mengisi
kehidupan ini.
Uang berbicara melalui bahasa komunikasi yang disebut akuntansi.
Penggunaan uang telah merembes ke semua aspek kehidupan manusia modern
memerlukan akuntansi sebagai komunikasi keuangan antarindividu di dalam
masyarakat. Kebutuhan akan informasi akuntansi berkembang sejalan dengan
perkembangan kekayaan yang dimiliki oleh masyarakat.
Setiap pihak yang diserahi wewenang untuk mengelola kekayaan investor,
berkewajiaban untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan kekayaan tersebut
kepada investor. Dalam mempertanggungjawabkan kekayaan, manajemen
perusahaan menggunakan akuntansi sebagai bahasa komunikasi. Untuk itu,
perusahaan perlu menyelenggarakan akuntansi yang memungkinkan disajikannya
laporan pertanggungjawaban keuangan kepada para investor.
Pertanggungajawaban keungan memerlukan dua unsur yaitu:
• Kompetensi dalam bidang akuntansi, dan
• Keandalan informasi akuntansi yang dihasilkan
3. 3
Semakin kompleks perekonomian suatu masyarakat, semakin kompleks
transaksi keuangan yang dilakukan oleh masyarakat tersebut, sehingga
memerlukan kompetensi yang tinggi untuk mencerminkan transaksi keuangan
mereka dengan informasi akuntansi. Di samping itu, pertanggungjawaban
keuangan kepada pihak investor memerlukan informasi yang tinggi tingkat
keandalannya.
Kebutuhan masyarakat tentang informasi keuangan yang andal
menyebabkan timbulnya profesi akuntan publik. Pofesi ini berkembang sejalan
dengan perkembangan kebutuhan masyarakat tentang jasa pihak yang kompeten
dan dapat dipercaya untuk menilai kewajaran pertanggungjawaban keuangan yang
disajikan oleh manajemen kepada pihak luar perusahaan. Untuk menilai
kewajaran pertanggungjawaban keuangan diperlukan pengetahuan yang disebut
auditing.
Pengetahuan auditing menjadikan orang kompeten untuk menilai
kewajaran pertanggungjawaban keuangan, sehingga memungkinkan orang yang
terjun dalam profesi akuntan publik mampu menghasilakn jasa yang menjadikan
masyarakat keuangan dapat memperoleh informasi keuangan yang andal.
Informasi keuangan yang andal bagi masyaraakt keaungan dalam mengambil
keputusan pengalokasian sumber daya ekonomi secara efektif dan efisien.
Sehubungan dengan uraian-uraian diatas, maka diperlukan perancangan
program audit terhadap siklus kegiatan perusahaan. Pengujian pengendalian
ditujukan oleh akuntan publik untuk menguji efektivitas pengendalian dengan
kliennya. Pengujian pengendalian disesuaikan dengan penggolongan siklus
kegiatan perusahaan. Pada kesempatan kali ini, hal yang akan dibahas ialah
mengenai materi tentang audit terhadap siklus pengeluaran: pengujian
pengendalian.
4. 4
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa sistem yang membentuk siklus pengeluaran?
b. Fungsi-fungsi apa saja yang terkait dengan siklus pengeluaran?
c. Dokumen-dokumen apa saja yang terkait dengan siklus pengeluaran?
d. Catatan-catatan apa saja yang terkait dengan siklus pengeluaran?
1.3 Tujuan Penulisan
Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Menjelaskan sistem apa yang terkait siklus pengeluaran
b. Memaparkan fungsi-fungsi yang terkait siklus pengeluaran
c. Memaparkan Dokumen-dokumen terkait siklus pengeluaran
d. Memaparkan catatan-catatan yang terkait siklus pengeluaran
1.4 Manfaat Penulisan
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, yaitu :
a. Bagi Penulis
Memenuhi tugas dari mata kuliah Auditing 2 dan mendapatkan
nilai yang memuaskan dari tugas makalah ini, Serta menambah
wawasan baru.
b. Bagi Pembaca
Menambah wawasan, referensi, dan informasi bagi pembaca agar
mengetahui lebih lanjut mengenai permasalahan audit yang kita
bahas dalam pembahasan ini.
5. 5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Deskripsi
Siklus pengeluaran terdiri dari transaksi pemerolehan barang atau jasa.
Barang yang diperoleh perusahaan dapat berupa aktiva tetap dan surat berharga
yang akan digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam jangka waktu lebih
dari 1 tahun atau sediaan dan surat berharga yang akan dikonsumsi atau
digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam jangka waktu 1 tahun atau
kurang. Jasa yang diperoleh perusahaan juga dapat dibagi menjadi 2: yang hanya
menghasilkan manfaat 1 tahun atau kurang (jasa personel, bunga, asuransi, iklan)
dan jasa yang menghasilkan manfaat lebih dari 1 tahun (aktiva tidak berwujud).
Umumnya transaksi besar yang membentuk siklus pengeluaran dalam
perusahaan terdiri dari: 1). Transaksi pembelian, 2). Transaksi pengeluaran kas.
Meskipun transaksi penggajian dan pengupahan dan transaksi pembelian surat
berharga merupakan transaksi pemerolehan barang dan jasa, namun untuk
kepentingan pembahasan metodologi auditing ini, kedua transaksi tersebut
dibahas terpisah dari pembahasan audit terhadap siklus pengeluaran.
Siklus pengeluaran terdiri dari berbagai sistem informasi akuntansi berikut
ini:
A. Sistem Pembelian, yang terdiri dari berbagai prosedur berikut ini.
1. Prosedur permintaan pembelian
2. Prosedur order pembelian
3. Prosedur penerimaan barang
4. Prosedur penyimpanan barang
5. Prosedur pembuatan bukti kas keluar
6. Prosedur pencatatan utang
B. Sistem Pengeluaran Kas, yang terdiri dari prosedur berikut ini.
1. Prosedur pembayaran bukti kas keluar
2. Prosedur pencatatan pengeluaran kas
6. 6
2.1.3 Tujuan Audit Terhadap Siklus Pengeleuaran
Tujuan audit terhadap transaksi siklus pengeluaran adalah
Kelompok
Asersi
Tujuan Audit terhadap cadangan
transaksi
Tujuan audit terhadap
saldo akun
Keberadaan atau
keterjadian
Transaksi pembelian mencermin-
kan barang dan jasa yang baik
yang diterima dari pemasok
selama periode yang di audit.
2.2 Fungsi Terkait dengan Siklus Pengeluaran
2.2.1 Fungsi Terkait Perancangan Program Audit untuk Pengujian
Pengendalian-Transaksi Pembelian
Nama Fungsi Unit Organisasi Pemegang Fungsi
1. Fungsi gudang
2. Fungsi pembelian
3. Fungsi penerimaan barang
4. Fungsi pencatatan utang
5. Fungsi akuntansi biaya
6. Fungsi akuntansi umum
7. Fungsi penerima kas
Bagian gudang
Bagian pembelian
Bagian penerimaan barang
Bagian utang
Bagian akuntansi biaya
Bagian akuntansi umum
Bagian kasa
7. 7
Uraian:
a. Fungsi Gudang
Dalam sistem akuntansi pembelian, fungsi gudang bertanggung jawab
untuk mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan posisi sediaan
yang ada di gudang dan untuk menyimpan barang yang diterima oleh
fungsi penerimaan.
b. Fungsi Pembelian
Fungsi ini bertanggung jawab untuk memperoleh informasi mengenai
harga barang, menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang,
dan mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipilih.
c. Fungsi Penerimaan Barang
Fungsi ini bertanggung jawab untuk.melakukan pemeriksaan terhadap
jenis, mutu, dan kuantitaas barang yang diterima dari pemasok guna
menentukan dapat atau tidaknya barang tersebut diterima oleh perusahaan.
d. Fungsi Pencatatan Utang
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat transaksi pembelian
kedalam register bukti kas keluar dan untuk menyelenggarakan arsip
dokumen sumber (bukti kas keluar) yang berfungsi sebagai catatan utang
atau menyelenggarakan buku pembantu utang sebagai buku pembantu
utang.
e. Fungsi Akuntansi Biaya
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat sediaan dan aktiva tetap.
Dan bertanggung jawabuntuk mencatat kos sediaan barang yang dibeli
kedalam buku pembantu sediaan.
f. Fungsi Akuntansi Umum
Fungsi ini bertanggung jawab mencatat transaksi pembelian dan dalam
jurnal pembelian, dan transaksi retur pembelian dalam jurnal umum.
g. Fungsi Penerima Kas
Fungsi ini bertanggung jawab menerima kas yang berasal dari transaksi
pembelian.
8. 8
2.2.2 Fungsi Terkait Perancangan Program Audit untuk Pengujian
Pengendalian-Transaksi Pengeluaran Kas
Nama Fungsi Unit Organisasi Pemegang Fungsi
1. Fungsi yang memerlukan
pengeluaran kas
2. Fungsi pencatatan utang
3. Fungsi keuangan
4. Fungsi akuntansi biaya
5. Fungsi akuntansi umum
6. Fungsi audit intern
7. Fungsi penerima kas
Bagian pemasaran atau bagian-bagian
lain.
Bagian utang
Bagian kasa
Bagian akuntansi biaya
Bagian akuntansi umum
Bagian audit intern
Bagian kasa
Uraian:
a. Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas
Fungsi ini bersangkutan mengajukan permintaan cek kepada fungsi
pencatat utang.
b. Fungsi pencatatan utang
Fungsi ini bertanggung jawab atas pembuatan bukti kas keluar yang
memberikan otorisasi kepada fungsi keuangan dalam mengeluarkan cek
sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut.
c. Fungsi keuangan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengisi cek, memintakan otorisasi
atas cek, dan mengirimkan cek kepada kreditur via pos atau membayarkan
langsung kepada kreditur.
d. Fungsi akuntansi biaya
Fungsi ini bertanggung jawab atas pencatatan pengeluaran kas yang
menyangkut biaya dan sediaan
e. Fungsi akuntansi umum
9. 9
Fungsi ini bertanggung jawab atas pencatatan transaksi pengeluaran kas
dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek.
f. Fungsi audit intern
Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan perhitungan kas (cash
count) secara periodik dan mencocokkan hasil penghitungannya dengan
saldo kas menurut catatan akuntansi (akun kas dalam buku besar).
2.3 Dokumen yang terkait dengan siklus pengeluaran
2.3.1 Dokumen yang Digunakan dalam transaksi pembelian
Dokumen yang digunakan dalam transaksi pembelian dibagi menjadi 2
golongan: dokumen sumber (source documents), yaitu dokumen yang dipakai
sebagai dasar pencatatan kedalam catatan akuntansi, dan dokumen pendukung
(corroborating documents atau dokumen penguat), yaitu dokumen yang
membuktikan validitas terjadinya transaksi.
Transakasi Dokumen sumber Dokumen pendukung
Pembelian Bukti Kas Keluar Surat permintaan pembelian
Surat permintaan otorisasi investasi
Surat permintaan otorisasi reparasi
Surat permintaan penawaran harga
Surat order pembelian
Laporan penerimaan barang
Surat perubahan order
Faktur dari pemasok
Uraian:
a. Surat permintaan pembelian
Dokumen ini merupakan formulir yang diisi oleh fungsi gudang atau
fungsi pemakai barang untuk meminta fungsi pembelian melakukan
10. 10
pembelian barang dengan jenis, jumlah, dan mutu seperti yang tersebut
dalam surat.
b. Surat permintaan otorisasi investasi
Dokumen ini diisi oleh fungsi yang mengusulkan pemerolehan aktiva tetap
dan setelah di otorisasi oleh direktur fungsi yang bersangkutan dimintakan
persetujuan dari direktur utama.
c. Surat permintaan otorisasi reparasi
Dokumen ini berfungsi sebagai perintah dilakukannya reparasi yang
merupakan pengeluaran modal (capital expenditure).
d. Surat permintaan penawaran harga
Dokumen ini digunakan untuk meminta penawaran harga bagi barang
yang pengadaannya tidak brsifat berulang kali terjadi (tidak repetitif), yang
menyangkut jumlah moneter pembelian yang besar.
e. Surat order pembelian
Dokumen ini digunakan untuk memesan barang kepada pemasok yang
telah dipilih.
f. Laporan penerimaan barang
Dokumen ini dibuat oleh fungsi penerimaan untuk menunjukkan bahwa
barang yang diterima dari pemasok telah memenuhi jenis, spesifikasi, mut,
dan kuantitas seperti yang tercantum dalam surat order pembelian.
g. Surat perubahan order pembelian
Dokumen ini dibuat untuk perubahan terhadap surat order pembelian yang
sebelumnya telah diterbitkan.
h. Faktur dari pemasok
Dokumen ini merupakan tagihan dari pemasok, yang berisi jenis,
kuantitas, dan harga barang yang menjadi kewajiban perusahaan kepada
pemasok.
2.3.2 Dokumen yang Digunakan dalam transaksi pengeluaran kas
Transakasi Dokumen sumber Dokumen pendukung
11. 11
Pengeluaran kas Bukti Kas Keluar Surat permintaan cek
Kuitansi
Cek
2.4 Catatan Akuntansi dalam Siklus Pengeluaran
2.4.1 Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi
pembelian
1. Register bukti kas keluar (voucher register)
2. Jurnal pembelian
3. Buku pembantu piutang
4. Buku pembantu sediaan
2.4.2 Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi
pengeluaran kas
1. Register cek (check register)
2. Buku besar (general ledger)
12. 12
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
1. Siklus pengeluaran terdiri dari transaksi pemerolehan barang atau jasa.
Barang yang diperoleh perusahaan dapat berupa aktiva tetap dan surat
berharga yang akan digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam
jangka waktu lebih dari 1 tahun atau sediaan dan surat berharga yang akan
dikonsumsi atau digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam jangka
waktu 1 tahun atau kurang.
2. Umumnya transaksi besar yang membentuk siklus pengeluaran dalam
perusahaan terdiri dari: 1). Transaksi pembelian, 2). Transaksi pengeluaran
kas.
3. Sistem Pembelian, yang terdiri dari berbagai prosedur berikut ini: Prosedur
permintaan pembelian, Prosedur order pembelian, Prosedur penerimaan
barang, Prosedur penyimpanan barang, Prosedur pembuatan bukti kas
keluar, dan Prosedur pencatatan utang
4. Sistem Pengeluaran Kas, yang terdiri dari prosedur berikut ini: Prosedur
pembayaran bukti kas keluar, dan Prosedur pencatatan pengeluaran kas