SlideShare a Scribd company logo
PSAK 48 (revisi 2009) 
Penurunan Nilai Aset 
IAS 36: Impairment 
Indra Yuspiar SE,M.Ak
Tujuan dan Ruang Lingkup 
 Tujuan PSAK 48 ini adalah untuk menetapkan: 
 prosedur-prosedur yang diterapkan entitas 
agar aset dicatat tidak melebihi jumlah 
terpulihkannya. 
 Aset dikatakan melebihi jumlah terpulihkannya 
jika jumlah tercatat aset melebihi jumlah yang 
akan dipulihkan melalui: 
• penggunaan atau 
• penjualan aset. 
PSAK 48 
Par 1 
2
Tujuan dan Ruang Lingkup 
 PSAK 48 ini diterapkan untuk akuntansi penurunan nilai terhadap semua 
aset, kecuali : 
1. Persediaan (lihat PSAK 14: Persediaan); 
2. aset yang timbul dari kontrak konstruksi (lihat PSAK 34: Akuntansi 
Kontrak Konstruksi); 
PSAK 48 Par 2 
3. aset pajak tangguhan (lihat PSAK 46: Akuntansi Pajak Penghasilan); 
4. aset yang timbul dari imbalan kerja (lihat PSAK 24: Imbalan Kerja); 
5. aset keuangan yang termasuk dalam ruang lingkup PSAK 55: Instrumen 
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran; 
6. Properti investasi yang diukur pada nilai wajar (lihat PSAK 13: Properti 
Investasi); 
7. biaya akuisisi tangguhan, dan aset tidak berwujud, yang timbul dari hak 
kontraktual penanggung berdasarkan kontrak asuransi yang termasuk 
dalam ruang lingkup PSAK 28: Kontrak Asuransi; dan 
8. aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diklasifi kasikan sebagai 
dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang 
Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. 
3
Tujuan dan Lingkup PSAK 48 
 PSAK 48 ini berlaku untuk aset keuangan yang 
dikelompokkan sebagai investasi dalam 
 entitas anak  PSAK 4: Laporan Keuangan 
Konsolidasian dan Laporan Keuangan 
Tersendiri; 
 ventura bersama  PSAK 12: Bagian 
Partisipasi Dalam Ventura Bersama 
 entitas asosiasi  PSAK 15. Investasi pada 
Entitas Asosiasi 
4
Tujuan dan Lingkup PSAK 48 
 PSAK 48 ini tidak berlaku untuk: 
 aset keuangan yang termasuk dalam ruang 
lingkup PSAK 55, dan 
 properti investasi yang diukur pada nilai wajar 
sesuai PSAK 13. 
 Namun demikian, PSAK 48 ini berlaku untuk: 
 aset yang dicatat pada jumlah revaluasian (yaitu 
nilai wajar) sesuai dengan Pernyataan lain, 
seperti model revaluasi dalam PSAK 16: Aset 
Tetap. 
5
Konsep & Istilah Penting 
 Uji Penurunan Nilai 
 Rugi Penurunan Nilai 
 Jumlah Tercatat 
 Jumlah Terpulihkan 
 Jumlah Tersusutkan 
 Nilai Pakai 
 Nilai Wajar dikurangi Biaya 
Penjualan 
 Unit Penghasil Kas (UPK) 
 Biaya Pelepasan 
 Aset Korporat 
 Goodwill 
 Impairment Test 
 Impairment Losses 
 Carrying Amount 
 Recoverable Amount 
 Depreciable Amount 
 Value in Use 
 Fair Value less Costs to Sell 
(FV-C2S) 
 Cash Generating Unit (CGU) 
 Costs of Disposal 
 Corporate Assets 
 Goodwill 
6
Pengertian Penurunan Nilai (Impairment) 
 Penurunan nilai dari aset merupakan suatu 
kondisi dimana nilai tercatat dari aset (carrying 
amount) melebihi jumlah terpulihkan 
(recoverable amount). 
 Secara periodik perusahaan harus mereview 
ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai (test 
of impairment). Jika terdapat indikasi, maka 
perusahaan harus menaksir recoverable 
amount dari aset tersebut 
7
Pendekatan Umum dari Pengukuran 
Penurunan Nilai 
 Apabila perusahaan memiliki indikasi penurunan nilai 
(setelah dilakukan pengujian terhadap indikasi impairment), 
maka perusahaan akan mengakui adanya rugi penurunan 
nilai (Impairment Loss) ketika carrying amount dari aset 
lebih tinggi dari recoverable amount. 
 Rugi penurunan nilai adalah suatu jumlah yang merupakan 
selisih lebih nilai tercatat suatu aset atau unit penghasil kas 
atas jumlah terpulihkannya. 
8
Pendekatan Umum dari Pengukuran 
Penurunan Nilai 
Carrying 
Amount 
Nilai Aset 
Akumulasi 
Penyusutan 
dan 
Akumulasi 
Rugi 
Penurunan 
Nilai 
Nilai Wajar 
dikurangi Biaya 
Penjualan 
Nilai Pakai 
Recoverable 
Amount  
Nilai tertinggi 
Recovered 
through sale 
Recovered 
through use 
9
Pendekatan Umum dari Pengukuran 
Penurunan Nilai 
10
Identifikasi aset yang mungkin mengalami 
Penurunan Nilai Aset 
 Pada setiap akhir periode pelaporan, suatu entitas harus menilai 
apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. 
 Jika terdapat indikasi tersebut, entitas mengestimasi jumlah terpulihkan 
aset tersebut. 
 Terlepas apakah terdapat indikasi penurunan nilai, untuk aset 
tidak berwujud tertentu dan goodwill, entitas harus 
 Minimal setahun sekali, melakukan pengujian penurunan 
nilai (impairment test) dengan membandingkan nilai 
tercatatnya dengan jumlah terpulihkannya. 
• Aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas 
• Aset tidak berwujud yang belum digunakan 
• Goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis 
11
Identifikasi aset yang mungkin mengalami 
Penurunan Nilai Aset 
 Dalam menilai apakah terdapat indikasi bahwa aset mungkin mengalami 
penurunan nilai, entitas harus mempertimbangkan, minimum, hal-hal 
berikut ini: 
 Informasi dari sumber-sumber eksternal 
• Perubahan signifikan Nilai pasar 
• Perubahan signifikan teknologi, pasar, ekonomi dan lingkup hukum 
• Perubahan suku bunga 
• Jumlah tercatat aset neto enttitas melebihi kapitalisasi pasarnya 
 Informasi dari sumber-sumber internal 
• Bukti keusangan atau kerusakan fisik aset 
• Perubahan signifikan atas penggunaan, penghentian dan masa manfaat 
aset 
• Bukti internal mengindikasikan bahwa kinerja ekonomi aset lebih buruk 
dari yang diharapkan. 
PSAK 48 par 12 
12
Pengukuran Jumlah Terpulihkan 
 Ketika terdapat indikasi bahwa terdapat penurunan nilai suatu aset 
pada setiap periode pelaporan atau bilamana terdapat aset tidak 
berwujud atau goodwill yang merupakan subyek pengujian penurunan 
nilai secara tahunan, entitas disyaratkan harus mengukur jumlah 
terpulihkan aset tersebut. 
 PSAK 48 mendefinisikan jumlah terpulihkan suatu aset sebagai 
jumlah yang lebih tinggi antara: 
Fair Value Less Costs to Sell dan Nilai pakai (Value in Use) 
adalah jumlah yang dapat 
dihasilkan dari penjualan suatu 
aset atau unit penghasil kas dalam 
transaksi antara pihak-pihak yang 
mengerti dan berkehendak bebas 
tanpa tekanan, dikurangi biaya 
pelepasan aset. 
adalah nilai sekarang dari 
taksiran arus kas yang 
diharapkan akan diterima 
atau unit penghasil kas. 
13
Pengukuran Jumlah Terpulihkan 
Nilai wajar dikurangi Biaya Penjualan (Fair Value Less Costs to Sell) 
 Bukti Terbaik 
 adalah harga dalam suatu perjanjian penjualan yang mengikat yang 
dibuat dalam suatu transaksi antara pihak-pihak yang independen, 
disesuaikan dengan biaya tambahan yang dapat dikaitkan secara 
langsung dengan pelepasan aset. 
 Apabila tidak terdapat perjanjian penjualan yan mengikat namun aset 
diperdagangkan di pasar aktif 
 Berdasarkan harga pasar aset dikurangi biaya pelepasan aset tersebut. 
 Apabila tidak terdapat perjanjian penjualan yang mengikat atau pasar aktif 
untuk aset 
 Berdasarkan pada informasi terbaik yang ada untuk menggambarkan 
jumlah yang dapat diperoleh entitas, pada akhir periode pelaporan, dari 
pelepasan aset pada nilai wajar dikurangi biaya pelepasan 
14
Pengukuran Jumlah Terpulihkan 
Nilai Pakai (Value in Use) 
Nilai pakai adalah nilai sekarang dari taksiran arus kas yang diharapkan 
akan diterima atau unit penghasil kas 
– Elemen-elemen berikut harus diperhitungkan dalam penghitungan nilai 
pakai aset: 
a) estimasi arus kas masa depan yang diharapkan entitas akan diperoleh 
dari aset; 
b) ekspektasi mengenai kemungkinan variasi dari jumlah atau waktu arus 
kas masa depan tersebut; 
c) nilai waktu uang, diwakili oleh suku bunga pasar bebas risiko yang 
berlaku; 
d) harga untuk menanggung ketidakpastian yang melekat pada aset 
e) faktor-faktor lain, seperti ilikuiditas, yang akan dipertimbangkan oleh 
pelaku pasar dalam menilai arus kas masa depan yang diharapkan 
entitas akan diperoleh dari aset tersebut. 
15
Pengukuran Jumlah Terpulihkan 
Pengestimasian nilai pakai suatu aset meliputi 
langkah-langkah berikut: 
(a) mengestimasi arus kas masuk dan arus kas 
keluar di masa depan dari pemakaian aset 
tersebut dan pelepasannya pada akhirnya; 
(b) menerapkan tingkat diskonto yang tepat atas 
arus kas masa depan tersebut. 
PSAK 48 
Par 31 
16
Pengukuran Jumlah Terpulihkan 
Some restrictions on the basis for 
cash flow projections as follows: 
1. based on reasonable and supportable 
assumptions 
Basis for Estimates of 
Future Cash Flows 
2. based on most recent financial budgets/forecasts approved by management. 
3. Not include future cash flows expected to arise from future restructurings 
4. based on these budgets/forecasts can only cover a maximum period of five 
years, unless a longer period can be justified. 
5. beyond the period covered by the most recent budgets/forecasts can only 
use a steady or declining growth rate for subsequent years, unless an 
increasing rate can be justified. 
6. The growth rate used for the extrapolated projections cannot exceed the 
long-term average growth rate for the products, industries, or country or 
countries in which the entity operates, or for the market in which the asset is 
used, unless a higher rate can be justified. 
17
Pengukuran Jumlah Terpulihkan 
Komposisi Estimasi Arus Kas Masa Depan (par 39) 
(a) proyeksi arus kas masuk dari penggunaan aset; 
(b) proyeksi arus kas keluar yang diperlukan untuk 
menghasilkan arus kas masuk dari penggunaan aset 
(termasuk arus kas keluar untuk menyiapkan aset agar 
dapat digunakan) dan dapat dikaitkan secara langsung, 
atau dialokasikan dengan dasar yang layak dan 
konsisten, pada aset; dan 
(c) Arus kas neto, jika ada, yang akan diterima (atau 
dibayarkan) untuk pelepasan aset pada akhir masa 
manfaatnya. 
18
Pengukuran Jumlah Terpulihkan 
Arus Kas Masa Depan Valuta Asing 
• Arus kas masa depan diestimasi dalam satuan 
mata uang ketika akan dihasilkan dan 
kemudian didiskonto menggunakan suatu 
tingkat diskonto yang tepat untuk satuan mata 
uang tersebut. 
• Entitas mentranslasikan nilai sekarang dengan 
menggunakan tingkat pertukaran spot pada 
tanggal penghitungan nilai pakai. 
PSAK 48 
Par 54 
19
Pengukuran Jumlah Terpulihkan 
Tingkat diskonto ditetapkan atas dasar 
tingkat diskonto sebelum pajak yang 
menggambarkan penilaian pasar kini dari: 
(a) nilai waktu uang; dan 
(b) risiko spesifik atas aset dimana 
estimasi arus kas masa depan belum 
disesuaikan. 
Tingkat diskon ini adalah tingkat 
pengembalian yang disyaratkan investor jika 
seandainya mereka hendak memilih suatu 
investasi yang menghasilkan arus kas 
dengan jumlah, waktu dan profil risiko yang 
sama dengan yang entitas harapkan akan 
dihasilkan dari aset tersebut. 
Tingkat Diskonto 
PSAK 48 
Par 56 
Tingkat diskonto ini diestimasi 
dari salah satu: 
• Tingkat diskonto implisit 
pada transaksi pasar kini 
terhadap aset sejenis atau 
• Rata-rata tertimbang 
biaya modal entitas yang 
tercatat di bursa efek 
yang memiliki aset sejenis 
20
Pengakuan Rugi Penurunan Nilai 
 Jika, dan hanya jika, nilai terpulihkan aset lebih kecil dari 
nilai tercatatnya, 
– nilai tecatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai 
terpulihkan. 
– Penurunan tersebut adalah rugi penurunan Nilai. 
• Rugi penurunan nilai segera diakui dalam laporan laba rugi, 
– Kecuali aset disajikan pada jumlah direvaluasi sesuai 
dengan standar lain (Contoh PSAK 16: Aset Tetap) 
• Setiap rugi penurunan nilai aset revalusian diperlakukan 
sebagai penurunan revaluasi sesuai standar lain tersebut. 
 diakui dalam pendapatan komprehensif lain, sepanjang 
kerugian penurunan nilai tidak melebihi jumlah surplus 
revaluasi untuk aset yang sama 
 rugi penurunan nilai atas aset revaluasian mengurangi surplus 
revaluasi untuk aset tersebut 
PSAK 48 
Par 59-60- 
61 
21
Pengakuan Rugi Penurunan Nilai 
Contoh 
Melody Beauty Shop performed an impairment review on some assets 
on . While the freehold land was stated at fair value with a revaluation 
surplus of $5,000, other assets were stated at cost less accumulated 
depreciation or amortization. 
The result of the impairment review is summarised below: 
Fair value less 
costs to sell Value in use 
Carrying 
amount 
Freehold land, at fair value $ 21,200 $ 22,000 $ 30,000 
Intangible asset, at 
amortised cost 
820 650 900 
Machinery, at depreciated 
cost 
2,100 1,800 3,000 
Ascertain the impairment loss and prepare the required journal entries. 
22
Pengakuan Rugi Penurunan Nilai 
Solusi Contoh 
By using the information on hand, the assets of Melody Beauty Shop should have 
the following impairment losses: 
Recoverable 
amount 
Carrying 
amount 
Impairment 
loss 
Freehold land, at fair value $ 22,000 $ 30,000 $ 8,000 
Intangible asset, at amortised cost 820 900 N/A 
Machinery, at depreciated cost 2,100 3,000 900 
While there was a revaluation surplus of $5,000 for freehold land, part of the 
impairment loss for the freehold land can be recognised in the revaluation surplus. 
Then, the journal entries for the recognition of impairment losses should be: 
Dr Revaluation surplus $ 5,000 
Profit or loss ($8,000 - $5,000) 3,000 
Cr Freehold land $ 8,000 
To recognise the impairment loss on freehold land. 
Dr Profit or loss 900 
Cr Machinery $ 900 
To recognise the impairment loss on machinery. 
23
Unit Penghasil Kas (UPK) 
 Jumlah terpulihkan dari suatu aset 
individual tidak dapat ditentukan jika: 
(a) nilai pakai aset tidak dapat diestimasi mendekati 
nilai wajarnya dikurangi biaya penjualan (contoh, 
apabila arus kas masa depan dari penggunaan 
aset tidak dapat diestimasi menjadi tak berarti); 
dan 
(b) aset tidak menghasilkan arus kas masuk yang 
independen dari kelompok aset lain. 
 Dalam kasus ini, nilai pakai dan, jumlah 
terpulihkan, dapat ditentukan hanya untuk 
Unit Penghasil Kas Aset. 
PSAK 48 
Par 67 
PSAK 48 
Lihat Par 67: 
Contoh 
24
Unit Penghasil Kas 
 Jika tidak mungkin untuk mengestimasi 
jumlah terpulihkan aset individual, entitas 
menentukan nilai terpulihkan dari unit 
penghasil kas yang mana aset tercakup 
(aset dari unit penghasil kas = UPK). 
 Definisi Unit penghasil kas aset adalah 
kelompok terkecil dari aset yang termasuk 
aset tersebut dan menghasilkan arus kas 
masuk yang independen dari arus kas 
masuk dari aset atau kelompok aset lain. 
PSAK 48 
Par 66, 68: 
Contoh 
25
Unit Penghasil Kas 
 Jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas adalah jumlah 
yang lebih tinggi antara nilai wajar unit penghasil kas 
dikurangi biaya penjualan dan nilai pakainya. 
 Jumlah tercatat dari unit penghasil kas: 
(a) mencakup hanya jumlah tercatat dari aset-aset yang 
dapat diatribusikan langsung, atau dialoksikan 
dengan dasar yang layak dan konsisten, ke unit 
penghasil kas dan akan menghasilkan arus kas 
masuk yang digunakan dalam menentukan nilai 
pakai unit penghasil kas; dan 
(b) tidak mencakup jumlah tercatat dari setiap liabilitas 
yang diakui, kecuali jumlah terpulihkan dari unit 
penghasil kas tidak dapat ditentukan tanpa 
mempertimbangkan liabilitas tersebut. 
PSAK 48 
Par 74-76 
26
Unit Penghasil Kas 
Rugi penurunan nilai 
• diakui untuk Unit Penghasil Kas 
• jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan dari 
unit tersebut (kelompok dari unit) lebih kecil 
dari jumlah tercatatnya. 
• dialokasikan untuk mengurangi jumlah tercatat 
aset dari unit tersebut (kelompok dari unit) 
dengan urutan sbb: 
(a) pertama, untuk mengurangi jumlah tercatat 
atas setiap goodwill yang dialokasikan ke 
unit penghasil kas tersebut (kelompok dari 
unit); dan 
(b)selanjutnya, ke aset lain dari unit tersebut 
(kelompok dari unit) dibagi pro rata atas 
dasar jumlah tercatat setiap aset di dalam 
unit tersebut (kelompok dari unit). 
PSAK 48 
Par 98 
Pertama, 
Goodwill 
Kemudian 
pro rata 
27
Unit Penghasil Kas 
Dalam mengalokasikan rugi penurunan nilai, 
entitas tidak harus mengurangi jumlah tercatat 
aset dengan jumlah yang tertinggi dari: 
(a) nilai wajarnya dikurangi biaya untuk 
menjual (jika ditentukan); 
(b) nilai pakainya (jika dapat ditentukan); dan 
(c) nol. 
Jumlah rugi penurunan nilai yang semestinya 
dialokasikan ke aset tersebut menjadi harus 
dialokasikan pro rata ke aset lain dari unit 
(kelompok dari unit). 
PSAK 48 
Par 100 
28
Case Study 3: Impairment of CGU 
Facts 
An entity operates an oil platform in the sea. The entity has 
provided the amount of $10 million for the financial costs 
of the restoration of the seabed, which is the present 
value of such costs. The entity has received an offer to 
buy the oil platform for $16 million, and the disposal costs 
would be $2 million. The value-in-use of the oil platform is 
approximately $24 million before the restoration costs. 
The carrying value of the oil platform is $20 million. 
Required 
 Is the value of the oil platform impaired? 
29
Case Study 3: Impairment of CGU 
Solution 
The fair value less cost to sell of the oil platform is $14 
million, being $16 million offered minus the disposal costs. 
The value-in-use of the platform will be $24 million minus 
$10 million, which is $14 million. The carrying amount of the 
platform is $20 million minus $10 million, which is $10 
million. Therefore, the recoverable amount of the cash-generating 
unit exceeds its carrying amount, and it is not 
impaired. 
30
Unit Penghasil Kas 
Example 
• Bear Bull performed an impairment review on the CGU X, which has the 
following assets on hand: 
Carrying amount 
Goodwill $ 1,000 
Property, plant and equipment, at depreciated cost 3,000 
Intangible assets, at amortised cost 2,000 
Investment property, at depreciated cost 2,500 
Financial assets, at fair value 1,070 
Inventory, at cost 500 
Trade receivables 1,300 
Total 11,370 
• After an impairment review, Bear Bull found that the recoverable amount of 
CGU X is $8,000 and of the investment property is $2,000 
• Calculate the impairment loss and allocate to the individual asset. 
31
Unit Penghasil Kas 
Example 
Carrying Carrying 
amount after Allocated amount after 
impairment loss impairment loss impairment loss 
Goodwill $ 1,000 $ (1,000) $ 0 
Property, plant and equipment 3,000 (1,122) 1,878 
Intangible assets 2,000 (748) 1,252 
Investment property ($2,500 – $500) 2,000 - 2,000 
Financial assets 1,070 - 1,070 
Inventory 500 - 500 
Trade receivables 1,300 - 1,300 
Total 10,870 (2,870) 8,000 
Firstly, the impairment loss reduces any amount of goodwill 
Then, the residual loss is allocated to other non-current assets pro 
rata based on the carrying amounts of those non-current asset. 
32
Facts 
A cash-generating unit has these net assets: 
$m 
Goodwill 10 
Property 20 
Plant and equipment 30 
60 
The recoverable amount has been determined as $45 
million. 
Required 
 Allocate the impairment loss to the net assets of the 
entity. 
Case Study 4 
33
Solution 
Case Study 4 
Goodwill Property Plant Total 
$m $m $m $m 
Carrying value 10 20 30 60 
Impairment loss (10) (2) (3) (15) 
Carrying value after impairment - 18 27 45 
34
Pembalikan suatu 
Rugi Penurunan Nilai 
 Dalam menilai apakah terdapat indikasi 
bahwa rugi penurunan nilai yang telah 
diakui pada periode-periode 
sebelumnya untuk aset (selain 
goodwill) mungkin tidak ada lagi atau 
mungkin telah menurun, entitas 
mempertimbangkan, minimal, indikasi 
berikut ini: 
1. Infomasi yang bersumber dari luar 
2. Informasi yang bersumber dari dalam 
PSAK 48 
Par 106 
35
Pembalikan suatu 
Rugi Penurunan Nilai 
 Rugi penurunan nilai yang telah diakui 
dalam periode-periode sebelumnya 
untuk aset selain goodwill harus dibalik 
jika, dan hanya jika, terdapat 
perubahan estimasi yang digunakan 
untuk menentukan jumlah terpulihkan 
atas aset tersebut sejak rugi penurunan 
nilai terakhir diakui. 
 jika kasusnya seperti ini, jumlah tercatat 
aset, (ada pengecualian) dinaikkan ke 
jumlah terpulihkannya. 
 Kenaikan ini merupakan suatu 
pembalikan rugi penurunan nilai 
PSAK 48 
Par 109 
36
Pembalikan suatu 
Rugi Penurunan Nilai –Aset Individu 
 Jumlah tercatat aset yang meningkat (selain 
goodwill), yang disebabkan pembalikan rugi 
penurunan nilai, tidak boleh melebihi jumlah tercatat 
(neto setelah amortisasi atau depresiasi) seandainya 
aset tidak mengalami rugi penurunan nilai di tahun-tahun 
sebelumnya. 
 Pembalikan rugi penurunan nilai untuk aset (selain 
goodwill) diakui segera dalam laba rugi, kecuali aset 
disajikan pada jumlah direvaluasi sesuai dengan 
Pernyataa lain (contohnya, model revaluasi di PSAK 
16). Setiap pemulihan rugi penurunan nilai aset 
revaluasian harus diperlakukan sebagai kenaikan 
penilaian kembali sesuai dengan PSAK terkait. 
PSAK 48 
Par 112-114 
37
Pembalikan suatu 
Rugi Penurunan Nilai untuk UPK 
 Pembalikan rugi penurunan nilai untuk suatu unit penghasil 
kas dialokasikan kepada aset-aset dari unit (kecuali untuk 
goodwill) pro rata dengan jumlah tercatat dari aseta setnya. 
 Peningkatan dalam jumlah tercatat ini diperlakukan sebagai 
pembalikan rugi penurunan nilai untuk aset individual dan 
diakui sesuai dengan PSAK ini.. 
 Dalam mengalokasikan pembalikan rugi penurunan nilai untuk 
unit penghasil kas,jumlah tercatat aset tidak boleh dinaikkan 
diatas nilai yang terendah dari: 
(a) jumlah terpulihkan (jika ditentukan); dan 
(b) jumlah tercatat yang telah ditentukan (amortisasi atau 
depresiasi neto) seandainya tidak ada rugi penurunan nilai 
yang telah diakui untuk aset tersebut dalam periode 
sebelumnya. 
 Jumlah pemulihan rugi penurunan nilai yang sebaliknya telah 
dialokasikan untuk aset tersebut harus dialokasikan pro rata 
ke aset lain dari unit itu, kecuali untuk goodwill. 
PSAK 48 
Par 117-118 
38
Pengungkapan 
 Pengungkapan yang lebih ekstensif disyaratkan 
 Pengungkapan tambahan utama termasuk: 
 Informasi yang mendalam untuk setiap UPK 
(atau kelompok UPK) yang memiliki nilai 
tercatat goodwill atau aset tidak berwujud 
dengan masa manfaat tidak terbatas, 
termasuk 
• Asumsi utama dan pendekatan manajemen 
yang digunakan untuk mengukur nilai 
terpulihkan 
• Periode dimana manajemen telah 
memproyeksikan arus kas, tingkat 
pertumbuhan, tingkat diskonto, .... 
PSAK 48 
Par 121-130 
39

More Related Content

What's hot

Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahanKebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Gendro Budi Purnomo
 
Psak 30-sewa-isak-8
Psak 30-sewa-isak-8Psak 30-sewa-isak-8
Psak 30-sewa-isak-8
Sri Apriyanti Husain
 
SIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATAN
SIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATANSIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATAN
SIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATAN
Ssusanti Ssusanti
 
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
Ilham Sousuke
 
aset tetap & properti investasi
aset tetap & properti investasiaset tetap & properti investasi
aset tetap & properti investasi
Trisna Wahyuni
 
PSAK-50-Instrumen-Keuangan-Penyajian-15122014.pptx
PSAK-50-Instrumen-Keuangan-Penyajian-15122014.pptxPSAK-50-Instrumen-Keuangan-Penyajian-15122014.pptx
PSAK-50-Instrumen-Keuangan-Penyajian-15122014.pptx
riskameliana2
 
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Rose Meea
 
Pengauditan siklus jasa personalia
Pengauditan siklus jasa personaliaPengauditan siklus jasa personalia
Pengauditan siklus jasa personalia
Dina Nurmariyani
 
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012
Sri Apriyanti Husain
 
Psak 30-sewa-isak-8-120212
Psak 30-sewa-isak-8-120212Psak 30-sewa-isak-8-120212
Psak 30-sewa-isak-8-120212
Sri Apriyanti Husain
 
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAANANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
Linda Grace Loupatty, FEB Universitas Pattimura
 
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba Rugi
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba RugiBab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba Rugi
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba Rugi
AndiErwinGhozali
 
Instrumen keuangan,kas,dan piutang
Instrumen keuangan,kas,dan piutangInstrumen keuangan,kas,dan piutang
Instrumen keuangan,kas,dan piutang
Rahmatia Azzindani
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856Sefri Yunita
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
shandyaa
 
Teori Pengukuran
Teori PengukuranTeori Pengukuran
Teori Pengukuran
Ummah Sadiyah
 
Pengembalian atas Investasi dan Analisis Profitabilitas
Pengembalian atas Investasi dan Analisis ProfitabilitasPengembalian atas Investasi dan Analisis Profitabilitas
Pengembalian atas Investasi dan Analisis Profitabilitas
Rani Widianti
 
Audit investasi
Audit investasiAudit investasi
Audit investasi
Simon Nisja Zai
 
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...
Muhammad Rafi Kambara
 
Laporan posisi keuangan
Laporan posisi keuanganLaporan posisi keuangan
Laporan posisi keuangan
Giri Jati Ayu Pramesti
 

What's hot (20)

Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahanKebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
 
Psak 30-sewa-isak-8
Psak 30-sewa-isak-8Psak 30-sewa-isak-8
Psak 30-sewa-isak-8
 
SIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATAN
SIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATANSIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATAN
SIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATAN
 
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
 
aset tetap & properti investasi
aset tetap & properti investasiaset tetap & properti investasi
aset tetap & properti investasi
 
PSAK-50-Instrumen-Keuangan-Penyajian-15122014.pptx
PSAK-50-Instrumen-Keuangan-Penyajian-15122014.pptxPSAK-50-Instrumen-Keuangan-Penyajian-15122014.pptx
PSAK-50-Instrumen-Keuangan-Penyajian-15122014.pptx
 
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
 
Pengauditan siklus jasa personalia
Pengauditan siklus jasa personaliaPengauditan siklus jasa personalia
Pengauditan siklus jasa personalia
 
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012
 
Psak 30-sewa-isak-8-120212
Psak 30-sewa-isak-8-120212Psak 30-sewa-isak-8-120212
Psak 30-sewa-isak-8-120212
 
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAANANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
 
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba Rugi
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba RugiBab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba Rugi
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba Rugi
 
Instrumen keuangan,kas,dan piutang
Instrumen keuangan,kas,dan piutangInstrumen keuangan,kas,dan piutang
Instrumen keuangan,kas,dan piutang
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
 
Teori Pengukuran
Teori PengukuranTeori Pengukuran
Teori Pengukuran
 
Pengembalian atas Investasi dan Analisis Profitabilitas
Pengembalian atas Investasi dan Analisis ProfitabilitasPengembalian atas Investasi dan Analisis Profitabilitas
Pengembalian atas Investasi dan Analisis Profitabilitas
 
Audit investasi
Audit investasiAudit investasi
Audit investasi
 
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...
 
Laporan posisi keuangan
Laporan posisi keuanganLaporan posisi keuangan
Laporan posisi keuangan
 

Similar to PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36

Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012Sri Apriyanti Husain
 
PSAK 48 PPT 2320170033.pptx
PSAK 48 PPT 2320170033.pptxPSAK 48 PPT 2320170033.pptx
PSAK 48 PPT 2320170033.pptx
CitraAnisa1
 
PSAK-48-Penurunan-Nilai-01112017.pptx
PSAK-48-Penurunan-Nilai-01112017.pptxPSAK-48-Penurunan-Nilai-01112017.pptx
PSAK-48-Penurunan-Nilai-01112017.pptx
AswarAswad
 
PSAK 48&PSAK 68.pdf
PSAK 48&PSAK 68.pdfPSAK 48&PSAK 68.pdf
PSAK 48&PSAK 68.pdf
Fatimah Azzahra Daeng Mangngai
 
PSAK terkait Aset tetap
PSAK terkait Aset tetapPSAK terkait Aset tetap
PSAK terkait Aset tetap
Indra Yu
 
PSAK 48
PSAK 48PSAK 48
PSAK 48
RisniSari1
 
Softskil akuntansi internasional
Softskil akuntansi internasional Softskil akuntansi internasional
Softskil akuntansi internasional
Hanina Parda
 
Rangkuman aset tetap
Rangkuman aset tetapRangkuman aset tetap
Rangkuman aset tetap
Intan Diliyana
 
PSAK 48
PSAK 48PSAK 48
PSAK 48
RisniSari1
 
aset-tetap-dan-properti-investasi
aset-tetap-dan-properti-investasiaset-tetap-dan-properti-investasi
aset-tetap-dan-properti-investasi
Novi Lestara
 
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokokPsak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokokSri Apriyanti Husain
 
Soal etap
Soal etapSoal etap
Soal etap
anisa_13
 
Aset-tetap.pptx
Aset-tetap.pptxAset-tetap.pptx
Aset-tetap.pptx
SyafiraNidaIsyarani
 
Psak 50 55 dan 60
Psak 50 55 dan 60Psak 50 55 dan 60
Psak 50 55 dan 60
innesnoorfatimah
 
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokokPsak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
Sri Apriyanti Husain
 
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGIAUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
EDIS BLOG
 
Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38
Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38
Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38Sri Apriyanti Husain
 

Similar to PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36 (20)

Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012
 
PSAK 48 PPT 2320170033.pptx
PSAK 48 PPT 2320170033.pptxPSAK 48 PPT 2320170033.pptx
PSAK 48 PPT 2320170033.pptx
 
PSAK-48-Penurunan-Nilai-01112017.pptx
PSAK-48-Penurunan-Nilai-01112017.pptxPSAK-48-Penurunan-Nilai-01112017.pptx
PSAK-48-Penurunan-Nilai-01112017.pptx
 
PSAK 48&PSAK 68.pdf
PSAK 48&PSAK 68.pdfPSAK 48&PSAK 68.pdf
PSAK 48&PSAK 68.pdf
 
PSAK terkait Aset tetap
PSAK terkait Aset tetapPSAK terkait Aset tetap
PSAK terkait Aset tetap
 
PSAK 48
PSAK 48PSAK 48
PSAK 48
 
Psak48
Psak48Psak48
Psak48
 
Softskil akuntansi internasional
Softskil akuntansi internasional Softskil akuntansi internasional
Softskil akuntansi internasional
 
Rangkuman aset tetap
Rangkuman aset tetapRangkuman aset tetap
Rangkuman aset tetap
 
PSAK 48
PSAK 48PSAK 48
PSAK 48
 
Psak48 penurunannilaiaktiva
Psak48 penurunannilaiaktivaPsak48 penurunannilaiaktiva
Psak48 penurunannilaiaktiva
 
aset-tetap-dan-properti-investasi
aset-tetap-dan-properti-investasiaset-tetap-dan-properti-investasi
aset-tetap-dan-properti-investasi
 
Psak17
Psak17Psak17
Psak17
 
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokokPsak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
 
Soal etap
Soal etapSoal etap
Soal etap
 
Aset-tetap.pptx
Aset-tetap.pptxAset-tetap.pptx
Aset-tetap.pptx
 
Psak 50 55 dan 60
Psak 50 55 dan 60Psak 50 55 dan 60
Psak 50 55 dan 60
 
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokokPsak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
 
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGIAUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
 
Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38
Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38
Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38
 

More from Indra Yu

PSAP NO. 05 AKUNTANSI PERSEDIAAN
PSAP NO. 05 AKUNTANSI PERSEDIAANPSAP NO. 05 AKUNTANSI PERSEDIAAN
PSAP NO. 05 AKUNTANSI PERSEDIAAN
Indra Yu
 
Persediaan
PersediaanPersediaan
Persediaan
Indra Yu
 
strategic decision making
 strategic decision making  strategic decision making
strategic decision making
Indra Yu
 
Laporan laba rugi& related information
Laporan laba rugi& related informationLaporan laba rugi& related information
Laporan laba rugi& related information
Indra Yu
 
Perubahan kebijakan akuntansi & koreksi kesalahan
Perubahan kebijakan akuntansi & koreksi kesalahanPerubahan kebijakan akuntansi & koreksi kesalahan
Perubahan kebijakan akuntansi & koreksi kesalahan
Indra Yu
 
PSAK-46-akuntansi pajak penghasilan
PSAK-46-akuntansi pajak penghasilanPSAK-46-akuntansi pajak penghasilan
PSAK-46-akuntansi pajak penghasilan
Indra Yu
 
ISAK-10-Program Loyalitas Pelanggan
ISAK-10-Program Loyalitas PelangganISAK-10-Program Loyalitas Pelanggan
ISAK-10-Program Loyalitas Pelanggan
Indra Yu
 
konvergensi IFRS atas lap.keu
konvergensi  IFRS atas lap.keukonvergensi  IFRS atas lap.keu
konvergensi IFRS atas lap.keu
Indra Yu
 
Laporan posisi keuangan&cash flow
Laporan posisi keuangan&cash flowLaporan posisi keuangan&cash flow
Laporan posisi keuangan&cash flow
Indra Yu
 
Case Analisa swot
 Case Analisa swot  Case Analisa swot
Case Analisa swot
Indra Yu
 
Standar akuntansi keuangan
Standar akuntansi keuanganStandar akuntansi keuangan
Standar akuntansi keuangan
Indra Yu
 
Metode evaluasi dan kontrol kinerja
Metode evaluasi dan kontrol kinerjaMetode evaluasi dan kontrol kinerja
Metode evaluasi dan kontrol kinerja
Indra Yu
 
Dicision making role, level, models ss
Dicision making role, level, models ssDicision making role, level, models ss
Dicision making role, level, models ss
Indra Yu
 
Activity Based Costing
Activity Based CostingActivity Based Costing
Activity Based Costing
Indra Yu
 
Tata Kelolah Pemerintahan (Studi Kasus : Kabupaten Solok )
Tata Kelolah Pemerintahan (Studi Kasus : Kabupaten Solok ) Tata Kelolah Pemerintahan (Studi Kasus : Kabupaten Solok )
Tata Kelolah Pemerintahan (Studi Kasus : Kabupaten Solok )
Indra Yu
 
Prospek ekonomi Indonesia 2014 -IndraYuspiar.file
Prospek ekonomi Indonesia 2014 -IndraYuspiar.fileProspek ekonomi Indonesia 2014 -IndraYuspiar.file
Prospek ekonomi Indonesia 2014 -IndraYuspiar.file
Indra Yu
 
Komisi anti-korupsi-di-luar-negeri
Komisi anti-korupsi-di-luar-negeriKomisi anti-korupsi-di-luar-negeri
Komisi anti-korupsi-di-luar-negeri
Indra Yu
 
Mengatasi tumpang tindih antara lahan pertambangan dan
Mengatasi tumpang tindih antara lahan pertambangan danMengatasi tumpang tindih antara lahan pertambangan dan
Mengatasi tumpang tindih antara lahan pertambangan danIndra Yu
 
Metode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDBMetode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDB
Indra Yu
 
Activity Based Costing (ABC)
Activity Based Costing (ABC)Activity Based Costing (ABC)
Activity Based Costing (ABC)
Indra Yu
 

More from Indra Yu (20)

PSAP NO. 05 AKUNTANSI PERSEDIAAN
PSAP NO. 05 AKUNTANSI PERSEDIAANPSAP NO. 05 AKUNTANSI PERSEDIAAN
PSAP NO. 05 AKUNTANSI PERSEDIAAN
 
Persediaan
PersediaanPersediaan
Persediaan
 
strategic decision making
 strategic decision making  strategic decision making
strategic decision making
 
Laporan laba rugi& related information
Laporan laba rugi& related informationLaporan laba rugi& related information
Laporan laba rugi& related information
 
Perubahan kebijakan akuntansi & koreksi kesalahan
Perubahan kebijakan akuntansi & koreksi kesalahanPerubahan kebijakan akuntansi & koreksi kesalahan
Perubahan kebijakan akuntansi & koreksi kesalahan
 
PSAK-46-akuntansi pajak penghasilan
PSAK-46-akuntansi pajak penghasilanPSAK-46-akuntansi pajak penghasilan
PSAK-46-akuntansi pajak penghasilan
 
ISAK-10-Program Loyalitas Pelanggan
ISAK-10-Program Loyalitas PelangganISAK-10-Program Loyalitas Pelanggan
ISAK-10-Program Loyalitas Pelanggan
 
konvergensi IFRS atas lap.keu
konvergensi  IFRS atas lap.keukonvergensi  IFRS atas lap.keu
konvergensi IFRS atas lap.keu
 
Laporan posisi keuangan&cash flow
Laporan posisi keuangan&cash flowLaporan posisi keuangan&cash flow
Laporan posisi keuangan&cash flow
 
Case Analisa swot
 Case Analisa swot  Case Analisa swot
Case Analisa swot
 
Standar akuntansi keuangan
Standar akuntansi keuanganStandar akuntansi keuangan
Standar akuntansi keuangan
 
Metode evaluasi dan kontrol kinerja
Metode evaluasi dan kontrol kinerjaMetode evaluasi dan kontrol kinerja
Metode evaluasi dan kontrol kinerja
 
Dicision making role, level, models ss
Dicision making role, level, models ssDicision making role, level, models ss
Dicision making role, level, models ss
 
Activity Based Costing
Activity Based CostingActivity Based Costing
Activity Based Costing
 
Tata Kelolah Pemerintahan (Studi Kasus : Kabupaten Solok )
Tata Kelolah Pemerintahan (Studi Kasus : Kabupaten Solok ) Tata Kelolah Pemerintahan (Studi Kasus : Kabupaten Solok )
Tata Kelolah Pemerintahan (Studi Kasus : Kabupaten Solok )
 
Prospek ekonomi Indonesia 2014 -IndraYuspiar.file
Prospek ekonomi Indonesia 2014 -IndraYuspiar.fileProspek ekonomi Indonesia 2014 -IndraYuspiar.file
Prospek ekonomi Indonesia 2014 -IndraYuspiar.file
 
Komisi anti-korupsi-di-luar-negeri
Komisi anti-korupsi-di-luar-negeriKomisi anti-korupsi-di-luar-negeri
Komisi anti-korupsi-di-luar-negeri
 
Mengatasi tumpang tindih antara lahan pertambangan dan
Mengatasi tumpang tindih antara lahan pertambangan danMengatasi tumpang tindih antara lahan pertambangan dan
Mengatasi tumpang tindih antara lahan pertambangan dan
 
Metode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDBMetode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDB
 
Activity Based Costing (ABC)
Activity Based Costing (ABC)Activity Based Costing (ABC)
Activity Based Costing (ABC)
 

Recently uploaded

Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Meihotmapurba
 
AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
DwiAyuSitiHartinah
 
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptxmateri perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
RaraStieAmkop
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
anselmusl280
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
ritaseptia16
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
muhammadarsyad77
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
muhammadarsyad77
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
HuseinKewolz1
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
WiwikDewiSusilawati
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
JaffanNauval
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
kurikulumsdithidayah
 
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuanganFinancial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
EnoCasmiSEMBA
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 

Recently uploaded (13)

Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
 
AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
 
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptxmateri perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
 
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuanganFinancial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
 

PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36

  • 1. PSAK 48 (revisi 2009) Penurunan Nilai Aset IAS 36: Impairment Indra Yuspiar SE,M.Ak
  • 2. Tujuan dan Ruang Lingkup  Tujuan PSAK 48 ini adalah untuk menetapkan:  prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya.  Aset dikatakan melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tercatat aset melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui: • penggunaan atau • penjualan aset. PSAK 48 Par 1 2
  • 3. Tujuan dan Ruang Lingkup  PSAK 48 ini diterapkan untuk akuntansi penurunan nilai terhadap semua aset, kecuali : 1. Persediaan (lihat PSAK 14: Persediaan); 2. aset yang timbul dari kontrak konstruksi (lihat PSAK 34: Akuntansi Kontrak Konstruksi); PSAK 48 Par 2 3. aset pajak tangguhan (lihat PSAK 46: Akuntansi Pajak Penghasilan); 4. aset yang timbul dari imbalan kerja (lihat PSAK 24: Imbalan Kerja); 5. aset keuangan yang termasuk dalam ruang lingkup PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran; 6. Properti investasi yang diukur pada nilai wajar (lihat PSAK 13: Properti Investasi); 7. biaya akuisisi tangguhan, dan aset tidak berwujud, yang timbul dari hak kontraktual penanggung berdasarkan kontrak asuransi yang termasuk dalam ruang lingkup PSAK 28: Kontrak Asuransi; dan 8. aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diklasifi kasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. 3
  • 4. Tujuan dan Lingkup PSAK 48  PSAK 48 ini berlaku untuk aset keuangan yang dikelompokkan sebagai investasi dalam  entitas anak  PSAK 4: Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri;  ventura bersama  PSAK 12: Bagian Partisipasi Dalam Ventura Bersama  entitas asosiasi  PSAK 15. Investasi pada Entitas Asosiasi 4
  • 5. Tujuan dan Lingkup PSAK 48  PSAK 48 ini tidak berlaku untuk:  aset keuangan yang termasuk dalam ruang lingkup PSAK 55, dan  properti investasi yang diukur pada nilai wajar sesuai PSAK 13.  Namun demikian, PSAK 48 ini berlaku untuk:  aset yang dicatat pada jumlah revaluasian (yaitu nilai wajar) sesuai dengan Pernyataan lain, seperti model revaluasi dalam PSAK 16: Aset Tetap. 5
  • 6. Konsep & Istilah Penting  Uji Penurunan Nilai  Rugi Penurunan Nilai  Jumlah Tercatat  Jumlah Terpulihkan  Jumlah Tersusutkan  Nilai Pakai  Nilai Wajar dikurangi Biaya Penjualan  Unit Penghasil Kas (UPK)  Biaya Pelepasan  Aset Korporat  Goodwill  Impairment Test  Impairment Losses  Carrying Amount  Recoverable Amount  Depreciable Amount  Value in Use  Fair Value less Costs to Sell (FV-C2S)  Cash Generating Unit (CGU)  Costs of Disposal  Corporate Assets  Goodwill 6
  • 7. Pengertian Penurunan Nilai (Impairment)  Penurunan nilai dari aset merupakan suatu kondisi dimana nilai tercatat dari aset (carrying amount) melebihi jumlah terpulihkan (recoverable amount).  Secara periodik perusahaan harus mereview ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai (test of impairment). Jika terdapat indikasi, maka perusahaan harus menaksir recoverable amount dari aset tersebut 7
  • 8. Pendekatan Umum dari Pengukuran Penurunan Nilai  Apabila perusahaan memiliki indikasi penurunan nilai (setelah dilakukan pengujian terhadap indikasi impairment), maka perusahaan akan mengakui adanya rugi penurunan nilai (Impairment Loss) ketika carrying amount dari aset lebih tinggi dari recoverable amount.  Rugi penurunan nilai adalah suatu jumlah yang merupakan selisih lebih nilai tercatat suatu aset atau unit penghasil kas atas jumlah terpulihkannya. 8
  • 9. Pendekatan Umum dari Pengukuran Penurunan Nilai Carrying Amount Nilai Aset Akumulasi Penyusutan dan Akumulasi Rugi Penurunan Nilai Nilai Wajar dikurangi Biaya Penjualan Nilai Pakai Recoverable Amount  Nilai tertinggi Recovered through sale Recovered through use 9
  • 10. Pendekatan Umum dari Pengukuran Penurunan Nilai 10
  • 11. Identifikasi aset yang mungkin mengalami Penurunan Nilai Aset  Pada setiap akhir periode pelaporan, suatu entitas harus menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai.  Jika terdapat indikasi tersebut, entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.  Terlepas apakah terdapat indikasi penurunan nilai, untuk aset tidak berwujud tertentu dan goodwill, entitas harus  Minimal setahun sekali, melakukan pengujian penurunan nilai (impairment test) dengan membandingkan nilai tercatatnya dengan jumlah terpulihkannya. • Aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas • Aset tidak berwujud yang belum digunakan • Goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis 11
  • 12. Identifikasi aset yang mungkin mengalami Penurunan Nilai Aset  Dalam menilai apakah terdapat indikasi bahwa aset mungkin mengalami penurunan nilai, entitas harus mempertimbangkan, minimum, hal-hal berikut ini:  Informasi dari sumber-sumber eksternal • Perubahan signifikan Nilai pasar • Perubahan signifikan teknologi, pasar, ekonomi dan lingkup hukum • Perubahan suku bunga • Jumlah tercatat aset neto enttitas melebihi kapitalisasi pasarnya  Informasi dari sumber-sumber internal • Bukti keusangan atau kerusakan fisik aset • Perubahan signifikan atas penggunaan, penghentian dan masa manfaat aset • Bukti internal mengindikasikan bahwa kinerja ekonomi aset lebih buruk dari yang diharapkan. PSAK 48 par 12 12
  • 13. Pengukuran Jumlah Terpulihkan  Ketika terdapat indikasi bahwa terdapat penurunan nilai suatu aset pada setiap periode pelaporan atau bilamana terdapat aset tidak berwujud atau goodwill yang merupakan subyek pengujian penurunan nilai secara tahunan, entitas disyaratkan harus mengukur jumlah terpulihkan aset tersebut.  PSAK 48 mendefinisikan jumlah terpulihkan suatu aset sebagai jumlah yang lebih tinggi antara: Fair Value Less Costs to Sell dan Nilai pakai (Value in Use) adalah jumlah yang dapat dihasilkan dari penjualan suatu aset atau unit penghasil kas dalam transaksi antara pihak-pihak yang mengerti dan berkehendak bebas tanpa tekanan, dikurangi biaya pelepasan aset. adalah nilai sekarang dari taksiran arus kas yang diharapkan akan diterima atau unit penghasil kas. 13
  • 14. Pengukuran Jumlah Terpulihkan Nilai wajar dikurangi Biaya Penjualan (Fair Value Less Costs to Sell)  Bukti Terbaik  adalah harga dalam suatu perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam suatu transaksi antara pihak-pihak yang independen, disesuaikan dengan biaya tambahan yang dapat dikaitkan secara langsung dengan pelepasan aset.  Apabila tidak terdapat perjanjian penjualan yan mengikat namun aset diperdagangkan di pasar aktif  Berdasarkan harga pasar aset dikurangi biaya pelepasan aset tersebut.  Apabila tidak terdapat perjanjian penjualan yang mengikat atau pasar aktif untuk aset  Berdasarkan pada informasi terbaik yang ada untuk menggambarkan jumlah yang dapat diperoleh entitas, pada akhir periode pelaporan, dari pelepasan aset pada nilai wajar dikurangi biaya pelepasan 14
  • 15. Pengukuran Jumlah Terpulihkan Nilai Pakai (Value in Use) Nilai pakai adalah nilai sekarang dari taksiran arus kas yang diharapkan akan diterima atau unit penghasil kas – Elemen-elemen berikut harus diperhitungkan dalam penghitungan nilai pakai aset: a) estimasi arus kas masa depan yang diharapkan entitas akan diperoleh dari aset; b) ekspektasi mengenai kemungkinan variasi dari jumlah atau waktu arus kas masa depan tersebut; c) nilai waktu uang, diwakili oleh suku bunga pasar bebas risiko yang berlaku; d) harga untuk menanggung ketidakpastian yang melekat pada aset e) faktor-faktor lain, seperti ilikuiditas, yang akan dipertimbangkan oleh pelaku pasar dalam menilai arus kas masa depan yang diharapkan entitas akan diperoleh dari aset tersebut. 15
  • 16. Pengukuran Jumlah Terpulihkan Pengestimasian nilai pakai suatu aset meliputi langkah-langkah berikut: (a) mengestimasi arus kas masuk dan arus kas keluar di masa depan dari pemakaian aset tersebut dan pelepasannya pada akhirnya; (b) menerapkan tingkat diskonto yang tepat atas arus kas masa depan tersebut. PSAK 48 Par 31 16
  • 17. Pengukuran Jumlah Terpulihkan Some restrictions on the basis for cash flow projections as follows: 1. based on reasonable and supportable assumptions Basis for Estimates of Future Cash Flows 2. based on most recent financial budgets/forecasts approved by management. 3. Not include future cash flows expected to arise from future restructurings 4. based on these budgets/forecasts can only cover a maximum period of five years, unless a longer period can be justified. 5. beyond the period covered by the most recent budgets/forecasts can only use a steady or declining growth rate for subsequent years, unless an increasing rate can be justified. 6. The growth rate used for the extrapolated projections cannot exceed the long-term average growth rate for the products, industries, or country or countries in which the entity operates, or for the market in which the asset is used, unless a higher rate can be justified. 17
  • 18. Pengukuran Jumlah Terpulihkan Komposisi Estimasi Arus Kas Masa Depan (par 39) (a) proyeksi arus kas masuk dari penggunaan aset; (b) proyeksi arus kas keluar yang diperlukan untuk menghasilkan arus kas masuk dari penggunaan aset (termasuk arus kas keluar untuk menyiapkan aset agar dapat digunakan) dan dapat dikaitkan secara langsung, atau dialokasikan dengan dasar yang layak dan konsisten, pada aset; dan (c) Arus kas neto, jika ada, yang akan diterima (atau dibayarkan) untuk pelepasan aset pada akhir masa manfaatnya. 18
  • 19. Pengukuran Jumlah Terpulihkan Arus Kas Masa Depan Valuta Asing • Arus kas masa depan diestimasi dalam satuan mata uang ketika akan dihasilkan dan kemudian didiskonto menggunakan suatu tingkat diskonto yang tepat untuk satuan mata uang tersebut. • Entitas mentranslasikan nilai sekarang dengan menggunakan tingkat pertukaran spot pada tanggal penghitungan nilai pakai. PSAK 48 Par 54 19
  • 20. Pengukuran Jumlah Terpulihkan Tingkat diskonto ditetapkan atas dasar tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari: (a) nilai waktu uang; dan (b) risiko spesifik atas aset dimana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan. Tingkat diskon ini adalah tingkat pengembalian yang disyaratkan investor jika seandainya mereka hendak memilih suatu investasi yang menghasilkan arus kas dengan jumlah, waktu dan profil risiko yang sama dengan yang entitas harapkan akan dihasilkan dari aset tersebut. Tingkat Diskonto PSAK 48 Par 56 Tingkat diskonto ini diestimasi dari salah satu: • Tingkat diskonto implisit pada transaksi pasar kini terhadap aset sejenis atau • Rata-rata tertimbang biaya modal entitas yang tercatat di bursa efek yang memiliki aset sejenis 20
  • 21. Pengakuan Rugi Penurunan Nilai  Jika, dan hanya jika, nilai terpulihkan aset lebih kecil dari nilai tercatatnya, – nilai tecatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkan. – Penurunan tersebut adalah rugi penurunan Nilai. • Rugi penurunan nilai segera diakui dalam laporan laba rugi, – Kecuali aset disajikan pada jumlah direvaluasi sesuai dengan standar lain (Contoh PSAK 16: Aset Tetap) • Setiap rugi penurunan nilai aset revalusian diperlakukan sebagai penurunan revaluasi sesuai standar lain tersebut.  diakui dalam pendapatan komprehensif lain, sepanjang kerugian penurunan nilai tidak melebihi jumlah surplus revaluasi untuk aset yang sama  rugi penurunan nilai atas aset revaluasian mengurangi surplus revaluasi untuk aset tersebut PSAK 48 Par 59-60- 61 21
  • 22. Pengakuan Rugi Penurunan Nilai Contoh Melody Beauty Shop performed an impairment review on some assets on . While the freehold land was stated at fair value with a revaluation surplus of $5,000, other assets were stated at cost less accumulated depreciation or amortization. The result of the impairment review is summarised below: Fair value less costs to sell Value in use Carrying amount Freehold land, at fair value $ 21,200 $ 22,000 $ 30,000 Intangible asset, at amortised cost 820 650 900 Machinery, at depreciated cost 2,100 1,800 3,000 Ascertain the impairment loss and prepare the required journal entries. 22
  • 23. Pengakuan Rugi Penurunan Nilai Solusi Contoh By using the information on hand, the assets of Melody Beauty Shop should have the following impairment losses: Recoverable amount Carrying amount Impairment loss Freehold land, at fair value $ 22,000 $ 30,000 $ 8,000 Intangible asset, at amortised cost 820 900 N/A Machinery, at depreciated cost 2,100 3,000 900 While there was a revaluation surplus of $5,000 for freehold land, part of the impairment loss for the freehold land can be recognised in the revaluation surplus. Then, the journal entries for the recognition of impairment losses should be: Dr Revaluation surplus $ 5,000 Profit or loss ($8,000 - $5,000) 3,000 Cr Freehold land $ 8,000 To recognise the impairment loss on freehold land. Dr Profit or loss 900 Cr Machinery $ 900 To recognise the impairment loss on machinery. 23
  • 24. Unit Penghasil Kas (UPK)  Jumlah terpulihkan dari suatu aset individual tidak dapat ditentukan jika: (a) nilai pakai aset tidak dapat diestimasi mendekati nilai wajarnya dikurangi biaya penjualan (contoh, apabila arus kas masa depan dari penggunaan aset tidak dapat diestimasi menjadi tak berarti); dan (b) aset tidak menghasilkan arus kas masuk yang independen dari kelompok aset lain.  Dalam kasus ini, nilai pakai dan, jumlah terpulihkan, dapat ditentukan hanya untuk Unit Penghasil Kas Aset. PSAK 48 Par 67 PSAK 48 Lihat Par 67: Contoh 24
  • 25. Unit Penghasil Kas  Jika tidak mungkin untuk mengestimasi jumlah terpulihkan aset individual, entitas menentukan nilai terpulihkan dari unit penghasil kas yang mana aset tercakup (aset dari unit penghasil kas = UPK).  Definisi Unit penghasil kas aset adalah kelompok terkecil dari aset yang termasuk aset tersebut dan menghasilkan arus kas masuk yang independen dari arus kas masuk dari aset atau kelompok aset lain. PSAK 48 Par 66, 68: Contoh 25
  • 26. Unit Penghasil Kas  Jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar unit penghasil kas dikurangi biaya penjualan dan nilai pakainya.  Jumlah tercatat dari unit penghasil kas: (a) mencakup hanya jumlah tercatat dari aset-aset yang dapat diatribusikan langsung, atau dialoksikan dengan dasar yang layak dan konsisten, ke unit penghasil kas dan akan menghasilkan arus kas masuk yang digunakan dalam menentukan nilai pakai unit penghasil kas; dan (b) tidak mencakup jumlah tercatat dari setiap liabilitas yang diakui, kecuali jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas tidak dapat ditentukan tanpa mempertimbangkan liabilitas tersebut. PSAK 48 Par 74-76 26
  • 27. Unit Penghasil Kas Rugi penurunan nilai • diakui untuk Unit Penghasil Kas • jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan dari unit tersebut (kelompok dari unit) lebih kecil dari jumlah tercatatnya. • dialokasikan untuk mengurangi jumlah tercatat aset dari unit tersebut (kelompok dari unit) dengan urutan sbb: (a) pertama, untuk mengurangi jumlah tercatat atas setiap goodwill yang dialokasikan ke unit penghasil kas tersebut (kelompok dari unit); dan (b)selanjutnya, ke aset lain dari unit tersebut (kelompok dari unit) dibagi pro rata atas dasar jumlah tercatat setiap aset di dalam unit tersebut (kelompok dari unit). PSAK 48 Par 98 Pertama, Goodwill Kemudian pro rata 27
  • 28. Unit Penghasil Kas Dalam mengalokasikan rugi penurunan nilai, entitas tidak harus mengurangi jumlah tercatat aset dengan jumlah yang tertinggi dari: (a) nilai wajarnya dikurangi biaya untuk menjual (jika ditentukan); (b) nilai pakainya (jika dapat ditentukan); dan (c) nol. Jumlah rugi penurunan nilai yang semestinya dialokasikan ke aset tersebut menjadi harus dialokasikan pro rata ke aset lain dari unit (kelompok dari unit). PSAK 48 Par 100 28
  • 29. Case Study 3: Impairment of CGU Facts An entity operates an oil platform in the sea. The entity has provided the amount of $10 million for the financial costs of the restoration of the seabed, which is the present value of such costs. The entity has received an offer to buy the oil platform for $16 million, and the disposal costs would be $2 million. The value-in-use of the oil platform is approximately $24 million before the restoration costs. The carrying value of the oil platform is $20 million. Required  Is the value of the oil platform impaired? 29
  • 30. Case Study 3: Impairment of CGU Solution The fair value less cost to sell of the oil platform is $14 million, being $16 million offered minus the disposal costs. The value-in-use of the platform will be $24 million minus $10 million, which is $14 million. The carrying amount of the platform is $20 million minus $10 million, which is $10 million. Therefore, the recoverable amount of the cash-generating unit exceeds its carrying amount, and it is not impaired. 30
  • 31. Unit Penghasil Kas Example • Bear Bull performed an impairment review on the CGU X, which has the following assets on hand: Carrying amount Goodwill $ 1,000 Property, plant and equipment, at depreciated cost 3,000 Intangible assets, at amortised cost 2,000 Investment property, at depreciated cost 2,500 Financial assets, at fair value 1,070 Inventory, at cost 500 Trade receivables 1,300 Total 11,370 • After an impairment review, Bear Bull found that the recoverable amount of CGU X is $8,000 and of the investment property is $2,000 • Calculate the impairment loss and allocate to the individual asset. 31
  • 32. Unit Penghasil Kas Example Carrying Carrying amount after Allocated amount after impairment loss impairment loss impairment loss Goodwill $ 1,000 $ (1,000) $ 0 Property, plant and equipment 3,000 (1,122) 1,878 Intangible assets 2,000 (748) 1,252 Investment property ($2,500 – $500) 2,000 - 2,000 Financial assets 1,070 - 1,070 Inventory 500 - 500 Trade receivables 1,300 - 1,300 Total 10,870 (2,870) 8,000 Firstly, the impairment loss reduces any amount of goodwill Then, the residual loss is allocated to other non-current assets pro rata based on the carrying amounts of those non-current asset. 32
  • 33. Facts A cash-generating unit has these net assets: $m Goodwill 10 Property 20 Plant and equipment 30 60 The recoverable amount has been determined as $45 million. Required  Allocate the impairment loss to the net assets of the entity. Case Study 4 33
  • 34. Solution Case Study 4 Goodwill Property Plant Total $m $m $m $m Carrying value 10 20 30 60 Impairment loss (10) (2) (3) (15) Carrying value after impairment - 18 27 45 34
  • 35. Pembalikan suatu Rugi Penurunan Nilai  Dalam menilai apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui pada periode-periode sebelumnya untuk aset (selain goodwill) mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun, entitas mempertimbangkan, minimal, indikasi berikut ini: 1. Infomasi yang bersumber dari luar 2. Informasi yang bersumber dari dalam PSAK 48 Par 106 35
  • 36. Pembalikan suatu Rugi Penurunan Nilai  Rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode-periode sebelumnya untuk aset selain goodwill harus dibalik jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan atas aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui.  jika kasusnya seperti ini, jumlah tercatat aset, (ada pengecualian) dinaikkan ke jumlah terpulihkannya.  Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai PSAK 48 Par 109 36
  • 37. Pembalikan suatu Rugi Penurunan Nilai –Aset Individu  Jumlah tercatat aset yang meningkat (selain goodwill), yang disebabkan pembalikan rugi penurunan nilai, tidak boleh melebihi jumlah tercatat (neto setelah amortisasi atau depresiasi) seandainya aset tidak mengalami rugi penurunan nilai di tahun-tahun sebelumnya.  Pembalikan rugi penurunan nilai untuk aset (selain goodwill) diakui segera dalam laba rugi, kecuali aset disajikan pada jumlah direvaluasi sesuai dengan Pernyataa lain (contohnya, model revaluasi di PSAK 16). Setiap pemulihan rugi penurunan nilai aset revaluasian harus diperlakukan sebagai kenaikan penilaian kembali sesuai dengan PSAK terkait. PSAK 48 Par 112-114 37
  • 38. Pembalikan suatu Rugi Penurunan Nilai untuk UPK  Pembalikan rugi penurunan nilai untuk suatu unit penghasil kas dialokasikan kepada aset-aset dari unit (kecuali untuk goodwill) pro rata dengan jumlah tercatat dari aseta setnya.  Peningkatan dalam jumlah tercatat ini diperlakukan sebagai pembalikan rugi penurunan nilai untuk aset individual dan diakui sesuai dengan PSAK ini..  Dalam mengalokasikan pembalikan rugi penurunan nilai untuk unit penghasil kas,jumlah tercatat aset tidak boleh dinaikkan diatas nilai yang terendah dari: (a) jumlah terpulihkan (jika ditentukan); dan (b) jumlah tercatat yang telah ditentukan (amortisasi atau depresiasi neto) seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut dalam periode sebelumnya.  Jumlah pemulihan rugi penurunan nilai yang sebaliknya telah dialokasikan untuk aset tersebut harus dialokasikan pro rata ke aset lain dari unit itu, kecuali untuk goodwill. PSAK 48 Par 117-118 38
  • 39. Pengungkapan  Pengungkapan yang lebih ekstensif disyaratkan  Pengungkapan tambahan utama termasuk:  Informasi yang mendalam untuk setiap UPK (atau kelompok UPK) yang memiliki nilai tercatat goodwill atau aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas, termasuk • Asumsi utama dan pendekatan manajemen yang digunakan untuk mengukur nilai terpulihkan • Periode dimana manajemen telah memproyeksikan arus kas, tingkat pertumbuhan, tingkat diskonto, .... PSAK 48 Par 121-130 39

Editor's Notes

  1. Par 10
  2. Par 12
  3. Par 25-26-27
  4. Par 29
  5. Par 31
  6. Par 74
  7. Par 98
  8. Par 100
  9. Case 7 Mirza