Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan bisnis yang mencakup pemilihan ide bisnis, analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan, serta penjelasan matriks SWOT. Topik utama yang dibahas antara lain analisis lingkungan PEST, analisis struktur industri dan kunci keberhasilan, evaluasi faktor eksternal dan internal perusahaan, serta penerapan analisis lingkungan dan SWOT dalam perencanaan bisnis."
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
M1 KB2 - Bisnis Pemasaran
1. i
PENDALAMAN MATERI PERENCANAAN BISNIS
MODUL 1 KB 2: PEMILIHAN IDE PERENCANAAN BISNIS, ANALISIS
LINGKUNGAN, DAN MATRIKS SWOT
Nama Penulis:
Dr. Muhammad Sabandi, S.E., M.Si.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2019
2. ii
Daftar Isi
Halaman Judul ...............................................................................................................i
Daftar Isi .......................................................................................................................ii
Pendahuluan.................................................................................................................iv
A. Deskripsi Singkat............................................................................................iv
B. Relevansi ........................................................................................................iv
C. Petunjuk Belajar .............................................................................................iv
Kajian Materi ................................................................................................................1
A. Capaian Pembelajaran .....................................................................................1
B. Sub-Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan.....................................................1
C. Pokok-Pokok Materi........................................................................................1
D. Uraian Materi...................................................................................................2
1. Lingkungan PEST (Politic, Economic, Social, Technology) ..................2
2. Lingkungan (Analisis Struktur Industri) dan Pesaing (Analysis Key
Success Factor)........................................................................................4
3. Evaluasi Kunci Eksternal dalam Tabel EFE (Eksternal Factor Evaluasi)7
4. Kunci Pembeda Usaha (Key differentiators) .........................................10
5. Nilai Unik yang Ditawarkan (Unique Selling Point) sebagai Keunggulan
Bersaing Bisnis ......................................................................................11
6. Kondisi Usaha yang Akan atau Sudah Dijalankan ................................12
7. Evaluasi Kunci Internal dalam Tabel IFE (Internal Factor Evaluasi)....14
8. Faktor-Faktor Strategi Perusahaan.........................................................18
9. Peluang dan Ancaman Perusahaan yang Disesuaikan dengan Kekuatan
dan Kelemahan yang Dimiliki ...............................................................21
E. Implementasi Sederhana Analisis Lingkungan dan SWOT Perusahaan.......24
3. iii
F. Forum Diskusi ...............................................................................................26
Rangkuman .................................................................................................................27
Tes Formatif................................................................ Error! Bookmark not defined.
Daftar Pustaka.............................................................................................................29
4. iv
Pendahuluan
A. Deskripsi Singkat
Kegiatan pembelajaran ini disusun dalam bentuk modul dengan
membahas materi pemilihan ide perencanaan bisnis, analisis lingkungan, dan
matriks SWOT. Penulisan modul ini diharapkan dapat dijadikan bekal bagi
instruktur dan calon guru atau peserta PPG agar mampu untuk melakukan
perencanaan dari memperoleh ide bisnis, analisis lingkungan baik lingkungan
internal maupun eksternal, dan memahami matriks SWOT yang dapat
diimplementasikan di masa mendatang.
B. Relevansi
Penulisan kegiatan belajar dalam bentuk modul ini diharapkan dapat
membantu instruktur dan atau calon guru atau peserta PPG untuk memahami
materi perencanaan bisnis khususnya di bidang proses ide perencanaan bisnis
dan analisis lingkungan perusahaan baik faktor internal atau faktor eksternal.
C. Petunjuk Belajar
Petunjuk belajar dalam kegiatan belajar ini: (1) memperhatikan instruktur
dalam menyampaikan dan mengajarkan materi, kemudian (2) diskusi berkaitan
dengan materi-materi lain yang terkait untuk memperdalam materi dengan cara
mencari informasi melalui media internet dan bertukar informasi, serta (3)
mengerjakan latihan soal dalam modul ini sesuai dengan materi yang telah
dipelajari kemudian dicocokkan dengan kunci jawaban untuk mengetahui
jawaban yang benar.
5. 1
Kajian Materi
A. Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran dalam kegiatan belajar ini: (1) mencetak lulusan
atau calon guru peserta PPG yang berketerampilan melakukan perencanaan
bisnis untuk menciptakan peluang atau kesempatan kerja, dan (2) mencetak
lulusan atau calon guru yang berketerampilan serta ahli sesuai dengan capaian
lulusan.
B. Sub-Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan
Calon guru atau peserta PPG memahami dan mengimplementasikan
perencanaan bisnis kemudian memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam
menciptaan peluang bisnis di masa mendatang.
C. Pokok-Pokok Materi
1. Lingkungan PEST (Politic, Economic, Social, Technology)
2. Lingkungan (Analisis Struktur Industri) dan Pesaing (Analysis Key
Success Factor
3. Evaluasi Kunci Eksternal dalam Tabel EFE (Eksternal Factor Evaluasi)
4. Kunci Pembeda Usaha (Key differentiators)
5. Nilai Unik yang Ditawarkan (Unique Selling Point) sebagai Keunggulan
Bersaing Bisnis
6. Kondisi Usaha yang Akan atau Sudah Dijalankan
7. Evaluasi Kunci Internal dalam Tabel IFE (Internal Factor Evaluasi)
8. Faktor-Faktor Strategi Perusahaan
9. Peluang dan Ancaman Perusahaan yang Disesuaikan dengan Kekuatan
dan Kelemahan yang Dimiliki
6. 2
D. Uraian Materi
1. Lingkungan PEST (Politic, Economic, Social, Technology)
Lingkungan PEST merupakan lingkungan yang meliputi kondisi
lingkungan makro, yaitu politik/hukum, sosiokultural, perekonomian, dan
teknologi. Lingkungan politik yang terdiri dari peraturan pemerintah, undang-
undang, dan kelompok mempengaruhi keputusan marketing. Lingkungan
ekonomi mempengaruhi kemampuan/daya beli dan pola pembelian
konsumen. Lingkungan sosial budaya terdiri dari lembaga dan kekuatan-
kekuatan lain yang dapat mempengaruhi nilai-nilai dasar, persepsi, pilihan,
dan tingkah laku masyarakat. Lingkungan teknologi yang baru dapat
menciptakan pasar dan peluang baru (Kotler & Armstrong, 1997). Berikut
penjelasan masing-masing lingkungan PEST menurut Ward and Peppard
(2002), yaitu sebagai berikut:
a. Lingkungan Politik/Politic
Lingkungan politik (politic) dapat mempengaruhi inti dari suatu bisnis
organisasi karena berbagai faktor-faktor yang berasal dari berbagai
kebijakan pemerintah, hukum, dan berbagai aturan yang bersifat formal
dan informal dari lingkungan tersebut. Fokus yang ada pada faktor politik
adalah stabilitas politik, hukum, peraturan, dan undang-undangan yang
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
b. Lingkungan Ekonomi/Economic
Lingkungan ekonomi (economic) meliputi faktor-faktor lingkungan
perekonomian itu sendiri, keuangan negara, tingkat kesejahteraan, daya
beli masyarakat, kebijakan ekonomi, globalisasi ekonomi, pemerataan
pembangunan, Sumber Daya Alam (SDA), serta Sumber Daya Manusia
(SDM) menjadi faktor eksternal bidang ekonomi yang mempengaruhi
lingkungan perusahaan. Faktor ekonomi yang dapat mempengaruhi
lingkungan meliputi pertumbuhan ekonomi dan besarnya biaya-biaya
7. 3
yang ditawarkan.
c. Lingkungan Sosial/Social
Lingkungan sosial (social) dalam lingkungan eksternal memiliki pusat
pada penilaian dan sikap konsumen/pengguna jasa terhadap perusahaan itu
sendiri. Faktor lingkungan sosial secara umum meliputi kebudayaan,
demografi, pendidikan, tenaga kerja, kesehatan, keluarga, etnis, agama,
waktu, dan gender. Faktor-faktor sosial dan budaya berdampak langsung
terhadap sikap masyarakat, konsumen, dan perilaku bisnis. Tren sosial
juga berpengaruh besar terhadap operasional perusahaan, tentunya
perkembangan yang berasal dari social masyarakat dapat menjadi acuan
bagi perencanaan dan strategi peningkatan kinerja perusahaan.
d. Lingkungan Teknologi/Technology
Lingkungan atau kondisi teknologi dapat mempengaruhi bahan baku,
operasional, produk, dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Perubahan
teknologi memberikan peluang (opportunites) dan ancaman (thtreaths)
terhadap hasil produk, pelayanan, dan jasa yang diberikan. Era informasi
dan komunikasi saat ini mampu mengintegrasikan proses sehingga
mempercepat proses internal suatu perusahaan. Teknologi mampu
menggabungkan kehandalan keterampilan fungsional dengan kecepatan
proses sehingga memberikan keunggulan kecepatan, efisiensi, dan mutu
proses integrasi dalam pelayanan pelanggan. Pemerintah melalui berbagai
kebijakan dan undang-undang menjadi acuan dalam perubahan teknologi
dengan melakukan inovasi dan mengadopsi teknologi merupakan langkah
penting dalam era teknologi informasi dan komunikasi saat ini. Teknologi
yang digunakan ini mengacu pada sarana yang telah dipilih untuk
memberikan efektivitas suatu proses, mencakup berbagai macam
perkembangan baru yang mengubah pola, sistem, dan proses, serta untuk
perbaikan dalam bahan, desain, dan metode.
8. 4
2. Lingkungan (Analisis Struktur Industri) dan Pesaing (Analysis Key
Success Factor)
Struktur industri dapat ditinjau dari analisis lingkungan internal dan
lingkungan eksternal yang dilakukan oleh pihak terkait untuk menjalankan
perusahaannya. Analisis lingkungan internal dan lingkungan eksternal ini
bertujuan untuk mengevaluasi berbagai alternatif yang dapat digunakan oleh
perusahaan yang kemudian dipilihnya suatu strategi yang tepat. Hal ini
dikarenakan setiap industri atau perusahaan memiliki berbagai perbedaan
dalam karakteristik ekonomi, kondisi persaingan, dan prospek keuntungan di
masa depan.
Analisis industri juga digunakan untuk mengetahui tingkat persaingan,
penggerak/motor arah perubahan industri, posisi pasar, dan strategi dari
perusahaan pesaing, serta kunci sukses dalam persaingan (Key Success
Factor). Meskipun lingkungan industri terbilang sangat luas namun dapat
dipastikan bahwa terdapat situasi yang kompetitif di dalam lingkungan
industri/bisnis tersebut berada. Menurut Porter (1992), key success factor
merupakan informasi yang ada di lingkungan perusahaan dan informasi
tersebut dapat mempengaruhi kesuksesan dalam mencapai tujuannya, yang
dimana faktor-faktornya merupakan alat atau senjata bagi perusahaan untuk
bersaing dan dapat memberikan keuntungan untuk jangka panjang dalam
kondisi persaingan industri yang semakin ketat.
Dalam tingkat kompetisi di dalam industri ditentukan oleh lima kekuatan
mendasar yang disebut dengan the five competitive force sebagai key success
factor. Di dalam industri, tekanan mengenai kompetisi-kompetisi yang
muncul dapat digunakan untuk menentukan komponen kunci dari industri
tersebut. Hal tersebut dapat menunjukkan tingkat kekuatan persaingan yang
ada di sektor industri serta peluangnya dalam memperoleh keuntungan.
Lima kekuatan tersebut adalah: (1) pesaing potensial, (2) pemasok, (3)
9. 5
industri penyedia barang dan jasa pengganti, (4) pembeli, dan (5) persaingan
antar perusahaan dalam industri dapat dilihat pada gambar 3 tentang the five
competitive force sebagai key success factor.
Gambar 1. The Five Competitive Force Models
Sumber: Porter (1992)
Berdasarkan gambar 1 tentang five competitive models menurut Porter
(1992), sebagai berikut:
a. Pesaing potensial
Suatu industri dapat menemui dan mengalami hambatan yang berasal dari
luar, seperti munculnya industry baru atau pesaing baru. Hambatan yang
terjadi kepada pesaing baru adalah akan sulitnya dalam memperoleh
bahan baku atau input dan sulitnya dalam melakukan pemasaran hal ini
10. 6
disebabkan karena pasar sudah dikuasai oleh industri lama atau terdahulu.
b. Pemasok
Industri baru biasanya akan mengalami kesulitan dalam memasuki dan
melakukan kerjasama dengan pemasok karena pemasok telah lebih banyak
memberikan pasokan bahan baku kepada pemilik industri yang telah lama
menjalin kerjasama dengannya (pemasok), strategi harus diterapkan oleh
industry baru untuk dapat memperoleh kepercayaan para pemasok untuk
dapat memasok bahan baku ke industrinya.
c. Industri barang dan jasa pengganti
Bahan baku atau input tidak hanya dapat digunakan untuk menghasilkan
satu produk saja akan tetapi juga dapat menghasilkan berbagai olahan
produk lainnya, hal ini juga dapat dijadikan peluang bagi perusahaan
untuk mengembangkan usaha dalam rangka meningkatkan tingkat
keuntungan (level profitabilities).
d. Pembeli
Kelompok pembeli terpusat merupakan kelompok pembeli yang sangat
penting karena kelompok ini merupakan pelanggan tetap industri.
Kelompok pembeli ini meliputi kelompok retail (supermarket, toko, dan
grosir), dan mempunyai posisi yang cukup penting bagi industri, selain itu
pembeli dalam jumlah besar juga merupakan saluran distribusi untuk
dapat menjangkau konsumen atau pengguna akhir.
e. Persaingan antar perusahaan dalam industri
Persaingan perusahaan yang terjadi telah menimbulkan berbagai hambatan
atau ancaman, hambatan atau ancaman tersebut menyangkut beberapa
aspek yaitu penanaman modal, teknologi yang spesifik, alat dan skill yang
terampil. Di masa depan persaingan yang terjadi akibat aspek-aspek
hambatan atau ancaman tersebut akan semakin meningkat atau semakin
ketat karena adanya inovasi-inovasi dimasa mendatang karena industri
11. 7
pesaing ada yang melakukan riset dan pengembangan untuk bertahan di
dunia industri.
3. Evaluasi Kunci Eksternal dalam Tabel EFE (Eksternal Factor
Evaluasi)
Tabel Eksternal Factor Evaluasi (EFE) digunakan untuk memahami
hubungan antara faktor lingkungan eksternal perusahaan dengan pentingnya
peluang dan ancaman. Informasi data dari aspek eksternal perusahaan di
dapatkan dari sebagian fungsional perusahaan kompetitor.
Adapun faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman yaitu:
a. Lingkungan Eksternal, yaitu lingkungan politik, lingkungan ekonomi,
lingkungan sosial, dan lingkungan teknologi.
b. Lingkungan Industri, yaitu:
1) Pemasok, yaitu seberapa banyak pemasok yang dapat mempengaruhi
kemudahan usaha dalam mendapatkan supply bahan baku untuk
menghasilkan barang.
2) Pembeli, yaitu dapat menjadi acuan bagi perusahaan dalam
mengembangkan usahanya.
3) Produk substitusi, yaitu tersedia atau tidak produk substitusi
perusahaan dapat mempengaruhi besar tidaknya pangsa pasar.
4) Pesaing, yaitu adanya pesaing dalam suatu perekonomian dapat
menimbulkan persaingan yang menjadi ancaman bagi perusahaan.
Tabel EFE memiliki lima kolom diantaranya kolom bobot, rating, faktor,
komentar dan skor. Berikut adalah contoh bentuk tabel EFE:
Tabel 1. Bentuk Tabel EFE
Faktor Eksternal
Kunci (1)
Bobot
(2)
Peringkat
(3)
Rata-Rata
Tertimbang (4)
Peluang
1.
2.
12. 8
…
10.
Ancaman
1.
2.
…
10.
Total (5)
Sumber: Hunger & Wheelan (2003)
Langkah-langkah evaluasi tabel EFE sebagai berikut:
a. Kolom 1
Tentukan faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman dari
perusahaan.
b. Kolom 2
Memberi bobot tiap faktor dengan skala 0,0 (tidak penting) hingga 1,0
(sangat penting) sesuai pengaruhnya terhadap posisi strategis dari perusahaan.
Jumlah bobot harus 1,00.
c. Kolom 3
Beri peringkat 1 sampai dengan 4 pada setiap faktor eksternal kunci untuk
menunjukkan seberapa efektif strategi perusahaan saat ini,
ket:
1= respon perusahaan jelek
2= respon perusahaan rata-rata
3= respon perusahaan diatas rata-rata
4= respon perusahaan superior
2 = respon perusahaan rata-rata, dan
d. Kolom 4
Mengalikan setiap bobot faktor dengan peringkat guna menentukan nilai rata-
rata tertimbang dari masing-masing variabel.
e. Kolom 5
Jumlahkanlah nilai rata-rata tertimbang untuk setiap variabel guna
menentukan nilai rata-rata tertimbang total perusahaan.
13. 9
Penentuan strategi yang dilakukan oleh perusahaan setelah memperoleh
total rata-rata tertimbang pada kolom 5 tabel 1 tentang tabel EFE.
Growth and
Build (Tumbuh
dan Bina)
Growth and Build
(Tumbuh & Bina)
Hold and
Maintain
(Pertahankan &
Pelihara)
Growth and
Build (Tumbuh
&Bina)
Hold and Maintain
(Pertahankan &
Pelihara)
Harvest or Divest
(Panen/Divestasi)
Hold and
Maintain
(Pertahankan &
Pelihara)
Harvest or Divest
(Panen/Divestasi)
Harvest or Divest
(Panen/Divestasi)
Gambar 2. Matriks Strategi Perusahaan Hasil Skor IFE-EFE
Sumber: David (2006)
Berdasarkan matriks strategi perusahaan hasil skor IFE-EFE sebagai
berikut:
a. Growth and Build (Tumbuh dan Bina). Strategi yang sesuai intensif
(pengembangan dan penetrasi pasar serta pengembangan produk) atau
integratif (integrasi ke belakang, ke depan dan horisontal).
Tinggi
3,0
Sedang
2,0
Rendah
1,0
4,0 Kuat 3,0 Rata-Rata 2,0 Lemah 1,0
Total Skor IFE
Total
Skor
EFE
14. 10
b. Hold and Maintain (Pertahankan dan Pelihara). Strategi yang dipakai
yaitu penetrasi pasar dan pengembangan produk.
c. Harvest or Divest (Panen atau Divestasi). Strategi adalah strategi
divestasi, strategi likuidasi dan strategi diversifikasi konglomerat
4. Kunci Pembeda Usaha (Key differentiators)
Pembeda yang terjadi pada setiap usaha adalah sebuah strategi pemasaran
yang dimana menghasilkan produk yang beraneka ragam di pasar. Produsen
memproduksi yang akan dijual di pasar sesuai kebutuhan konsumen.
Banyaknya variasi produk yang ditawarkan oleh produsen akan menyebabkan
tingginya biaya produksi apabila dibandingkan dengan tidak adanya pembeda.
Namun apabila dilihat dari segi minat konsumen, strategi inilah yang lebih
menarik disebabkan karena adanya variasi lain yang membuat konsumen
dapat memilih berbagai macam produk yang sesuai keinginannya serta
strategi ini memiliki daya tarik yang lebih kuat dibandingkan produk yang
ditawarkan oleh para pesaing. Kunci pembeda (key differentiators) dapat
disebut dengan “brand” atau merek. Menurut Kotler and Keller
(2015): “Branding is endowing products and services with the power of
brand”, yang artinya pemberian merek dapat memberikan suatu produk atau
jasa memiliki kekuatan atau ekuitas merek. Merek memiliki fungi berharga
bagi perusahaan, sebagai berikut:
a. Dapat menyederhanakan penelusuran produk.
b. Dapat membantu dalam mengatur catatan akuntansi dan catatan
persediaan.
c. Dan merek menawarkan perlindungan hukum pada perusahaan misalnya
aspek atau fitur-fitur yang unik dari produk tersebut.
Strategi penetapan merek atau disebut dengan branding strategy
perusahaan adalah jumlah atau jenis dari elemen merek atau keunikan yang
15. 11
telah diterapkan perusahaan pada produknya yang akan dijual. Cara
menentukan dari merek produk baru adalah hal sangat penting. Perusahaan
akan memperkenalkan produk baru dengan tiga pilihan utama sebagai berikut:
a. Perusahaan mengembangkan elemen suatu merek baru untuk setiap
produk baru.
b. Perusahaan menerapkan beberapa elemen dari mereknya yang sudah ada
sebelumnya.
c. Perusahaan menggunakan kombinasi dari elemen merek baru yang sudah
ada sebelumnya.
5. Nilai Unik yang Ditawarkan (Unique Selling Point) sebagai
Keunggulan Bersaing Bisnis
Setiap bisnis harus memiliki nilai unik yang ditawarkannya atau unique
selling point untuk membedakan produknya dengan produk-produk pesaing
lainnya sehingga menjadikan produknya spesial. Tanpa adanya unique selling
point maka perusahaan akan sulit berkompetisi dan bersaing di market.
Adanya unique selling point dapat meningkatkan positioning dan pangsa
pasar dari perusahaan.
Dalam unique selling point menurut Madjadikara (2004) akan selalu
mengutamakan performance dan keistimewaan dari produk. Ini dikarenakan
strategi tersebut dapat memberikan berbagai alasan yaitu adanya pembeda
yang sangat tajam dan jelas kepada pelanggan untuk memilih produk
pengiklan dibandingkan penawaran yang kompetitif lainnya. Ciri utama dari
unique selling point dalam Meilinda, Hairunnisa, and Kezia (2018) yaitu
produk akan semakin unik dengan adanya perbedaan, kemudian
mengembangkan suatu periklanan sehingga pesaing tidak mampu memilih.
Keistimewaan yang didapatkan dari uniq product yaitu memberikan manfaat
kepada konsumen dalam memberi suatu penjualan yang unik/unique selling.
16. 12
Menurut Meilinda et al. (2018) menggambarkan strategi pesan “Unique
Selling Proposition” dalam tiga komponen sebagai berikut:
a. Tiap promosi harus membuat pernyataan ditujukan pada konsumen
dan tiap promosi harus memberi konsumen manfaat spesifik dari
produk.
b. Suatu pernyataan tidak dimiliki oleh kompetitor lain dan manapun
sehingga memiliki keunikan yang berbeda.
c. Suatu pernyataan yang dipilih kuat sehingga menggerakkan
konsumen.
Kunci untuk memelihara fokus Unique Selling merupakan pengulangan
dan pengulangan dari pesan bertujuan untuk keberhasilan promosi yang akan
menggerakkan dan menarik konsumen.
6. Kondisi Usaha yang Akan atau Sudah Dijalankan
Kondisi usaha yang perlu diperhatikan oleh pelaku usaha menyangkut hal-
hal sebagai berikut:
a. Analisis Keuangan
Suatu bisnis dikatakan berhasil jika perusahaan mampu menghasilkan laba
(profit). Karena laba merupakan sebuah tujuan utama dari didirikannya
sebuah bisnis. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan laba
bersih, sebagai berikut:
1) Mengantisipasi berbagai resiko dengan melalui pembangunan
manajerial
2) Modal yang seimbang, cukup dan dalam posisi bersaing.
3) Anggota manajemen yang kuat sehingga diharapkan mampu
mengantisipasi perubahan-perubahan yang akan terjadi di masa yang
akan datang.
17. 13
b. Analisis Produksi
Posisi marketing yang kuat dapat didapatkan dengan adanya kegiatan
operasional yang memiliki posisi biaya yang kuat pula. Berikut
pentingnya upaya membangun kekuatan produksi untuk mencapai
keberhasilan dari strategi bisnis, sebagai berikut:
1) Menemukan suatu bisnis yang tidak ada pesaing yang bisnis dan
pesaing bisnis tersebut tidak juga merencanakan untuk menambah
kapasitas.
2) Menciptakan fasilitas produksi yang lebih besar dari pada fasilitas
produksi yang ada saat ini.
3) Mengoperasikan suatu produksi mendekati tingkat kapasitas yang
optimal.
4) Membuat biaya variabel suatu manufaktur lebih rendah daripada
kompetitor lain.
5) Bekerja dengan total biaya yang lebih rendah dibanding dengan yang
dilakukan oleh pesaing atau kompetitor lain.
6) Menemukan alternatif-alternatif lain yang lebih menguntungkan untuk
mengantisipasi ketidakpastian yang berlebih.
c. Analisis Sumber Daya Manusia (SDM)
Rencana bisnis yang dilaksanakan melalui proyek pengembangan bisnis
dan implementasi atas kebijakan rutin melibatkan aspek SDM.
Perencanaan SDM dimulai dari analisis pekerjaan, rekruitmen, seleksi,
orientasi, hingga pada pemutusan hubungan kerja.
Analisis pekerjaan, yaitu proses menentukan isi atau muatan pekerjaan
sehingga pekerjaan dapat dikerjakan oleh orang yang tepat karena telah
memenuhi persyaratan tertentu.
Rekruitmen, yaitu kegiatan mencari sebanyak mungkin calon tenaga
kerja yang sesuai dengan lowongan yang tersedia.
18. 14
Seleksi, yaitu usaha sistematis yang dilakukan untuk menerima pekerja
yang dianggap paling tepat dengan kriteria yang telah ditentukan serta
dengan jumlah yang dibutuhkan.
Orientasi, yaitu kegiatan memperkenalkan pegawai baru kepada situasi
kerja dan kelompok kerjanya yang baru.
Pemutusan hubungan kerja, hal ini terjadi disebabkan oleh beberapa hal
yaitu peraturan yang berlaku, keinginan perusahaan dan karyawan itu
sendiri, pension, kontrak kerja berakhir, meninggal dunia, dan perusahaan
likuidasi.
d. Analisis Pemasaran
Keterkaitan struktural sangat penting dalam strategi bisnis. Beberapa
karakteristik dasar pasar sangat diperlukan agar tercapai suksesnya suatu
bisnis. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut:
1) Mencari pasar mendukung nilai merek dan perusahaan pada posisi saat
ini.
2) Mencari pasar yang produk lininya lebih bervariasi dari produk-
produk pesaing.
3) Mencari pasar yang dimana perusahaan tersebut bisa menjadi
pemimpin pasar dari segi harga
4) Mencari market yang harganya bervariasi.
5) Mencari pasar yang tidak bergantung pada beberapa dari konsumen.
6) Mencari pasar dengan menggunakan sistem distribusi produk yang
optimal.
7. Evaluasi Kunci Internal dalam Tabel IFE (Internal Factor Evaluasi)
Tabel IFE digunakan untuk mengetahui faktor internal perusahaan yang
berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting. Data
informasi dari aspek internal perusahaan diperoleh dari beberapa fungsional
19. 15
perusahaan.
Faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan dalam David
(2006), yaitu:
a. Manajemen, yaitu sistem pengaturan organisasi atau perusahaan
mencakup bagian-bagian produksi, pemasaran, pengelolaan sumber
daya manusia (SDM) dan keuangan.
b. Pemasaran, yaitu proses penetapan, antisipasi, penciptaan dan
pemenuhan kebutuhan serta keinginan pelanggan atas barang dan jasa.
c. Keuangan, yaitu sebuah kondisi yang sering dijadikan sebagai
ukuran/acuan terbaik dalam menentukan posisi perusahaan dengan
perusahaan pesaing dan menunjukkan kondisi keuangan perusahaan
yang dapat menjadi daya tarik bagi investor.
d. Produksi dan operasi, yaitu seluruh aktivitas yang merupaka proses
berubahnya input menjadi output atau barang dan jasa.
e. Penelitian dan pengembangan, yaitu dilakukan dan diarahkan pada
produk-produk baru sebelum pesaing melakukannya terlebih dahulu
hal ini untuk memperoleh keunggulan, efisiensi biaya, dan
meningkatkan pemasaran perusahaan.
Tabel IFE meliputi lima kolom yaitu bobot, rating, faktor, skors skor dan
komentar. Berikut adalah bentuk tabel IFE:
Tabel 2. Bentuk Tabel IFE
Faktor Internal
Kunci (1)
Bobot
(2)
Peringkat
(3)
Rata-Rata
Tertimbang (4)
Kekuatan
1.
2.
20. 16
…
10.
Kelemahan
1.
2.
…
10.
Total (5)
Sumber: Hunger & Wheelan (2003: 184)
Langkah-langkah evaluasi tabel IFE sebagai berikut:
a. Kolom 1
Langkah paling pertama adalah menentukan faktor internal kunci yang
menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan.
b. Kolom 2
Beri bobot atau nilai tiap faktor, skala dari 0,0 (tidak penting) sampai dengan
1,0 (sangat penting) sesuai dengan pengaruh terhadap posisi strategis bisnis
atau perusahaan. Jumlah bobot harus = 1,00.
c. Kolom 3
Beri peringkat 1 sampai dengan 4 pada setiap faktor eksternal kunci untuk
menunjukkan seberapa efektif strategi perusahaan saat ini.
Dimana:
1 = kelemahan utama,
2 = kelemahan minor,
3 = kekuatan minor, dan
4 = kekuatan utama.
21. 17
d. Kolom 4
Setiap bobot faktor dikalikan dengan peringkat untuk menentukan nilai rata-
rata tertimbang masing-masing variabel.
e. Kolom 5
Jumlahkan nilai rata-rata tertimbang untuk setiap variabel untuk menentukan
nilai rata-rata tertimbang total perusahaan.
Penentuan strategi yang dilakukan oleh perusahaan setelah memperoleh
total rata-rata tertimbang pada kolom 5 tabel 2 tentang tabel IFE.
Growth and Build
(Tumbuh &Bina)
Growth and Build
(Tumbuh & Bina)
Hold and
Maintain
(Pertahankan &
Pelihara)
Growth and Build
(Tumbuh& Bina)
Hold and
Maintain(Pertahankan
dan Pelihara)
Harvest or Divest
(Panen/Divestasi)
Hold and
Maintain(Pertahankan
& Pelihara)
Harvest or Divest
(Panen/Divestasi)
Harvest or Divest
(Panen/Divestasi)
Gambar 3. Matriks Strategi Perusahaan Hasil Skor IFE-EFE
Sumber: David (2006)
Tinggi
3,0
Sedang
2,0
Rendah
1,0
4,0 Kuat 3,0 Rata-Rata 2,0 Lemah 1,0
Total Skor IFE
Total
Skor
EFE
22. 18
Berdasarkan matriks strategi perusahaan hasil skor IFE-EFE sebagai
berikut:
a. Growth and Build (Tumbuh dan Bina). Strategi adalah intensif
(pengembangan, penetrasi pasar serta pengembangan produk) atau
integratif (integrasi ke belakang, ke depan atau horisontal).
b. Hold and Maintain (Pertahankan dan Pelihara). Strategi yang dipakai
penetrasi pasar dan pengembangan suatu produk.
c. Harvest or Divest (Panen atau Divestasi). Meliputi strategi likuidasi,
strategi divestasi dan strategi diversifikasi konglomerat
8. Faktor-Faktor Strategi Perusahaan
a. Faktor-Faktor Strategi dalam Perusahaan
Faktor-faktor strategi perusahaan terdiri dari faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari faktor kekuatan (strenght)
dan kelemahan (weakness), sedangkan faktor eksternal terdiri dari
faktor peluang (oportunity) dan ancaman (threath). Ilustrasi dari
masing-masing faktor sebagai berikut:
Tabel 3. Faktor-Faktor Strategid dalam Perusahaan
Faktor
Internal
Perusahaan
Kekuatan
(strenght)
a. Apa yang dapat dilakukan perusahaan agar
lebih baik dengan perusahaan lain?
b. Hal apa yang dimiliki perusahaan?
c. Bagaimana persepsi dari pesaing dan
pelanggan atas kekuatan yang dimiliki
perusahaan?
d. Apa yang dilakukan perusahaan untuk
mempertahankan keunggulan dalam
persaingan?
Kelemahan a. Apa yang dilakukan oleh perusahaan lain
23. 19
(weakness) dengan lebih baik jika dibandingkan dengan
perusahaan sendiri?
b. Apa hal yang tidak memberikan nilai tambah
(added value) untuk perusahaan?
c. Bagaimana persepsi dari pesaing dan
pelanggan atas kelemahan yang dimiliki
perusahaan?
d. Apa hal-hal yang menyebabkan hilangnya
keunggulan yang dimiliki perusahaan dalam
persaingan?
Faktor
Eksternal
Perusahaan
Peluang
(oportunity)
a. Apa saja faktor yang dapat memberikan
keuntungan bagi perusahaan? (Faktor meliputi
politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum,
teknologi, dan lingkungan).
b. Apakah ada kondisi perusahaan memperoleh
permintaan pasar tetapi belum terpenuhi?
c. Inovasi apa yang dapat diluncurkan oleh
perusahaan ke pasar?
d. Sumber daya apa yang belum dimanfaatkan
secara optimal untuk memberikan keuntungan
kepada perusahaan?
Ancaman
(threath)
a. Apa saja faktor yang dapat merugikan bagi
perusahaan? (Meliputi politik, ekonomi, sosial,
budaya, hukum, teknologi, dan lingkungan).
b. Apakah ada kondisi persaingan perusahaan
yang tidak sehat?
24. 20
c. Apakah perusahaan pesaing tergolong dalam
pioneer (key-player) atau memiliki hak
memonopoli dalam industri?
d. Hal apa yang dapat menurunkan keunggulan
perusahaan dalam perusahaan?
b. Strategi Pengembangan Faktor Strategi dalam Matriks SWOT
SWOT merupakan kumpulan faktor sistematis yang digunakan untuk
merumuskan strategi perusahaan/industri. Menurut Ayuningtyas (2013)
matriks SWOT dijelaskan bahwa lingkungan eksternal dan lingkungan
internal merupakan factor kunci dari keberhasilan, maka dari itu untuk
menentukannya harus diputuskan dengan baik. Ada empat strategi yang
dikembangkan dalam kerangka SWOT yaitu Strategi SO, Strategi WO,
Strategi ST dan Strategi WT dengan penjelasan sebagai berikut:
1) Strategi SO (Strenghts-Opportunities) menggunakan kekuatan internal
dari perusahaan dengan tujuan meningkatkan berbagai peluang yang
ada di luar perusahaan.
2) Strategi WO (Weaknesses-Opportunities) menggunakan strategi yang
memanfaatkan kelemahan internal dari perusahaan dengan
memanfaatkan juga peluang eksternal.
3) Strategi ST (Strenghts-Treathness) menggunakan strategi untuk
menghindari atau paling tidak mengurangi dampak ancaman eksternal.
4) Strategi WT (Weaknesses-Threats) menggunakan strategi guna
bertahan dengan langkah mengurangi kelemahan internal dan juga
menghindari ancaman.
Tujuan dari masing-masing dari masing-masingset adalah lebih untuk
memilih strategi yang layak dibandingkan yang terbaik. Tidak semua strategi
yang dikembangkan dalam matriks SWOT akan dipilih untuk diterapkan.
25. 21
9. Peluang dan Ancaman Perusahaan yang Disesuaikan dengan
Kekuatan dan Kelemahan yang Dimiliki
a. Analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, dan
Threathness)
Analisis SWOT dalam Ayuningtyas (2013) dijelaskan bahwa
analisis SWOT merupakan kumpulan berbagai faktor yang sistematis
untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada
logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang
(opportunity), dan secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(weaknesses) dan ancaman (threathness). Analisis SWOT merupakan
alat untuk mencocokkan data penting dan mengembangkan tipe
strategi.
Perencana strategis harus menganalisis faktor-faktor strategis yang
terkait dengan usaha (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman)
dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi.
Model yang paling populer untuk analisis adalah analisis SWOT.
Mencocokan faktor eksternal dan internal adalah bagian yang paling
sulit dalam mengembangkan matriks SWOT dan membutuhkan
penilaian yang baik dan tidak ada pencocokan yang paling baik.
Penelitian menunjukkan kinerja perusahaan yang dapat ditentukan
oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Analisis SWOT
membandingkan antara faktor internal (Kekuatan dan Kelemahan) dan
faktor eksternal (Peluang dan Ancaman).
26. 22
Gambar 4. Analisis SWOT
Penjelasan dari gambar 4 tentang analisis SWOT sebagai berikut:
Kuadran 1:
atau K.1
Posisi ini sangat menguntungkan perusahaan karena memiliki
peluang dan juga keuntungan yang menjadi peluang perusahaan.
Strategi yang diambil dalam adalah mendukung dari kebijakan
yang sedang tumbuh atau strategi berorientasi pada pertumbuhan.
Kuadran 2:
atau K.2
Pada posisi ini perusahaan sedang menghadapi berbagai ancaman,
apabila perusahaan masih memiliki kekuatan internal sehingga
strategi yang ditetapkan dengan memanfaatkan peluang jangka
panjang dengan diversifikasi baik produk /pasar.
Kuadran 3:
atau K.3
Posisi perusahaan menghadapi peluang sangat besar, tetapi pihak
lain menghadapi kelemahan internal perusahaan sendiri sehingga
fokus strategi dilakukan dengan cara meminimalkan masalah
internal agar dapat meraih peluang. Misalnya, strategi peninjauan
kembali metode/teknologi dengan cara menawarkan produk baru
dalam layanan yang diberikan.
Kudaran 4: Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,
Berbagai Peluang
Berbagai Ancaman
Kelemahan
Internal
Kekuatan
Eksternal
K.3 K.1
K.4 K.2
27. 23
atau K.4 perusahaan ini yang menentang berbagai ancaman dan kelemahan
internal.
b. Tahapan Penentuan Strategi dengan Matriks SWOT
Tahapan strategi pengembangan dengan grafik SWOT dalam Ayuningtyas
(2013) dijelaskan sebagai berikut:
1) Membuat list strenghts perusahaan.
2) Membuat list weeknesses perusahaan.
3) Membuat list oportunities perusahaan.
4) Membuat list threats perusahaan.
5) Mencocokkan peluang ekstenal dan kekuatan internal serta catat hasil
dari kolom strategi SO.
6) Mencocokkan peluang eksternal dan kelemahan internal dan catat
hasil dari kolom strategi WO.
7) Mencocokkan kekuatan internal dan ancaman eksternal, dan catat hasil
dalam kolom strategi ST.
8) Mencocokkan ancaman eksternal dan kelemahan internal dari catat
hasil dalam kolom strategi WT.
Tabel 4. Penentuan Strategi dalam Matriks SWOT
S: Strenghts
Catat kekuatan internal
perusahaan.
W: Weakness
Catat kelemahan internal
perusahaan.
O: Opportunitie
Catat peluang
eksternal
Strategi SO
List kekuatan meraih
keuntungan dari
peluang yang ada.
Strategi WO
List memperkecil
kelemahan dengan
memanfaatkan keuntungan
dari peluang yang ada.
28. 24
T: Threats
Catat ancaman
eksternal
Strategi ST
List kekuatan untuk
menghindari ancaman.
Strategi WT
List untuk memperkecil
kelemahan dan menghindari
ancaman.
E. Implementasi Sederhana Analisis Lingkungan dan SWOT Perusahaan
DESKRIPSI USAHA BISNIS
A. Data Perusahaan
Nama : Usaha Susu Kedelai “SARI MURNI”
Tempat : Perumahan Pura Ceria Gang 4 Blok A nomor 2
Basis Operasi : Jebres Tengah-Surakarta
Bentuk Usaha : Usaha Dagang dengan pengembangan UMKM
B. Data Pengusaha
Nama : Ibu Kumairah
TTL : Surakarta, 28 Februari 1985
Pendidikan : SMA
ANALISIS SWOT
A. Strengths
(Kekuatan)
1. Proses pembuatan produk yang dihasilkan sederhana dan
sangat mudah.
2. Rasa dan tekstur produk yang berkualitas dan khas
berbeda dari produk lain yang sejenis
3. Harga jual produk sangat murah dan terjangkau
4. Tempat penjualan produk dan konsumen telah tersedia
29. 25
dan banyak karena dapat dikonsumsi oleh semua kalangan
5. Dapat memanfaatkan media online seperti whatsapp,
facebook, dan instragram untuk mempromosikan
6. Tempat produksi tidak memakan banyak cukup di rumah
7. Kemasan menarik dan juga diberi label
8. Kualitas produk terjamin halal dan bergizi
B. Weaknesses
(Kelemahan)
1. Harga bahan baku produk yang tidak menentu dan
terkadang sempat mengalami kelangkaan bahan baku
2. Manajemen perusahaan sangat sederhana dan masih
tradisional
3. Terdapat endapan dari susu kedelai pada tahap produksi
4. Jika prosesnya tidak tepat akan menimbulkan tahu di
lapisan atas dari susu kedelai
5. Modal yang tersedia masih kurang memadai
6. Ketidaktahuan masyarakat akan kandungan dan gizi dari
susu kedelai
C. Opportunities
(Peluang)
1. Pertumbuhan market terhadap permintaan produk yang
mungkin akan meningkat
2. Market oportunity yang dalam menjanjikan
3. Pesaing khususnya di kampus dan wilayah sekitarnya
termasuk wilayah pemukiman masyarakat sekitar kampus
masih rendah
4. Terbuka terhadap teknologi baru di masa mendatang
untuk membuat kemajuan khususnya dibidang produksi
5. Cuaca panas yang membuat calon konsumen ingin
mengkonsumsi minuman yang segar
D. Threats
(Ancaman)
1. Perubahan selera konsumen yang mempengaruhi besar
kecilnya pembelian produk
30. 26
2. Susu kedelai “SARI MURNI” yang tidak mampu
disimpan lama
3. Muncul pesaing baru seperti banyaknya varians minuman
4. Muncul dan banyaknya aneka atau variasi minuman
ringan
F. Forum Diskusi
Semangat pagi Bapak/Ibu calon guru profesional Indonesia. Kita sudah
belajar terkait dengan teori di atas. Diskusikan dengan rekan atau teman Anda
mengenai materi-materi dalam kegiatan belajar ini kemudian simpulkan dengan
bahasa Anda sendiri secara sederhana dan mudah untuk dipahami pada tiap-tiap
materi, meliputi berikut ini: (1) Apa yang dimaksud dengan lingkungan politik,
lingkungan ekonomi, lingkungan sosial, dan lingkungan teknologi?(2) Bagaimana
lingkungan struktur industri dan lingkungan pesaing? (3) Jelaskan secara singkat
dan sederhana evaluasi kunci eksternal lingkungan bisnis! (4) Apa yang dimaksud
dengan kunci pembeda usaha suatu bisnis? (5) Apa yang dimaksud dengan nilai
unik suatu bisnis? (6) Bagaimana kondisi usaha yang akan dan sudah dijalankan?
(7) Jelaskan secara singkat dan sederhana evaluasi kunci eksternal lingkungan
bisnis! (8) Apa saja faktor strategi dalam perusahaan? Jelaskan! (9) Apa yang
dimaksud dengan SWOT?
31. 27
Rangkuman
Rangkuman materi yang tertulis dalam kegiatan belajar ini sebagai berikut:
1. Lingkungan PEST (Politic, Economic, Social, Technology) yang meliputi
keadaan lingkungan makro seperti politik/hukum, perekonomian,
sosiokultural, dan teknologi. Keputusan pemasaran dipengaruhi oleh
perkembangan lingkungan politik yang terdiri dari undang-undang,
peraturan pemerintah, dan kelompok. Lingkungan ekonomi mempengaruhi
daya beli dan pola beli konsumen. Lingkungan sosial budaya terdiri dari
lembaga dan kekuatan-kekuatan lain yang dapat mempengaruhi nilai-nilai
dasar, persepsi, pilihan, dan tingkah laku masyarakat. Lingkungan teknologi
baru dapat menciptakan pasar dan peluang baru.
2. Lima kekuatan the five competitive force sebagai key success factor adalah:
(1) pesaing potensial, (2) pemasok, (3) industri penyedia barang dan jasa
pengganti, (4) pembeli, dan (5) persaingan antar perusahaan dalam industri.
3. Evaluasi Faktor Eksternal digunakan untuk mengetahui faktor lingkungan
eksternal perusahaan berkaitan dengan peluang dan ancaman yang dianggap
penting. Adapun faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman
yaitu lingkungan eksternal (lingkungan politik, lingkungan ekonomi,
lingkungan sosial, dan lingkungan teknologi) dan lingkungan industri
(pemasok, pembeli, produk substitusi, dan pesaing).
4. Kunci pembeda (key differentiators) dapat disebut dengan “brand” atau
merek. yaitu pemberian merek dapat memberikan suatu produk atau jasa
memiliki kekuatan atau ekuitas merek.
5. Setiap bisnis harus memiliki nilai unik yang ditawarkannya atau unique
selling point untuk membedakan produknya dengan produk-produk para
pesaing lainnya sehingga menjadikan produk spesial. Tanpa unique selling
point maka perusahaan akan sulit dalam berkompetisi atau bersaing di pasar.
32. 28
Adanya unique selling point dapat meningkatkan positioning dan pangsa
pasar dari perusahaan.
6. Kondisi usaha yang perlu diperhatikan oleh pelaku usaha menyangkut hal-
hal yang meliputi: analisis keuangan, analisis produksi, analisis sumber daya
manusia (SDM), dan analisis pemasaran.
7. Tabel IFE berguna untuk mengethaui faktor internal dalam perusahaan yang
berkaitan dengan kelemahan dan kekuatan yang dianggap penting. Data
informasi dari aspek internal perusahaan diperoleh dari beberapa fungsional
perusahaan.
8. Faktor-faktor strategi perusahaan terdiri dari faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal terdiri dari faktor kekuatan (strength) dan
kelemahan (weakness), sedangkan faktor eksternal terdiri dari faktor
peluang (opportunity) dan ancaman (threat).
9. Analisis SWOT merupakan kumpulan berbagai faktor yang sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang
dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunity), dan
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan
ancaman (threathness). Analisis SWOT merupakan alat untuk mencocokan
data penting dan mengembangkan tipe strategi.
33. 29
Daftar Pustaka
Ayuningtyas, D. (2013). Perencanaan Strategis untuk Organisasi Pelayanan
Kesehatan. Jakarta: Rajawali.
David, F. R. (2006). Manajemen Strategi: Konsep-Konsep. Jakarta: Prenhallindo.
Friend, G., & Zehle, S. (2004). Guide to Business Planning. London: The Economist
Newspaper Ltd.
Kotler, P., & Armstrong, G. (1997). Dasar-Dasar Pemasaran, Principles of
Marketing. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2015). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Madjadikara, A. S. (2004). Bagaimana Biro Iklan Memproduksi Iklan. Jakarta:
PTGramedia Pustaka Utama.
Meilinda, A., Hairunnisa, & Kezia, A., S. . (2018). Analisis Unique Selling
Proposition pada Kegiatan Promosi Rumah Makan Geprek Express. Jurnal
Ilmu Komunikasi, 6(2), 28-42.
Pinson, L. (2001). Panduan Lengkap Menyusun Proposal dan Rencana Bisnis:
Anatomy of a Business Plan. Jakarta: Canary.
Porter, M. E. (1992). Keunggulan Bersaing: Menciptakan dan Mempertahankan
Kinerja Unggul. Jakarta: Erlangga.
Raja, O., Jalu, F., & Vincent, D. (2010). Kiat Sukses Mendirikan & Mengelola
UMKM. Jakarta: Penebar Swadaya.
Rangkuti, F. (1997). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Rangkuti, F. (2010). Business Plan: Teknik Membuat Perencanaan Bisnis & Analisis
Kasus. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sidik, I. G. (2013). Bisnis Sukses Menyusun Rencana Bisnis Lengkap-Terpadu.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Umar, H. (2003). Studi Kelayakan dalam Bisnis Jasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Ward, & Peppard. (2002). Strategic Planning for Information System. London: John
Wiley & Sons.