Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Sistem jaringan drainase bertujuan untuk mengalirkan air limbah dan air berlebih secara cepat dan aman ke tempat pengolahan atau badan air; (2) Terdapat berbagai tipe drainase seperti drainase perkotaan, lahan, jalan raya, dan lapangan terbang; (3) Secara umum pola jaringan drainase diawali dari bagian hilir menuju bagian hulu.

1. MODUL 3
SISTEM JARINGAN
DRAINASE

2. PENDAHULUAN

3. Tujuan dari sistem jaringan drainase
adalah Mengalirkan air limbah dan/atau air
berlebih secara cepat dan aman ke tempat
pengolahan air limbah (bagi air limbah)
dan pembuangan akhir atau badan air. Jika
di suatu kawasan sistem drainase nya
buruk akan terjadi genangan/banjir

4. TIPE
PEKERJAAN
DRAINASE

5. DRAINASE
PERKOTAAN

7. DRAINASE
LAHAN

9. DRAINASE
JALAN RAYA

11. DRAINASE
LAPANGAN
TERBANG

13. POLA UMUM SISTEM
JARINGAN DRAINASE

14. Secara umum pola jaringan drainase diawali dari bagian hilir, debit aliran permukaan ditampung
dan dialirkan oleh saluran tersier. Kumulatif debit saluran tersier dialirkan ke saluran sekunder
untuk kemudian masuk ke saluran primer dan bermuara di badan air yang lebih besar

15. INTENSITAS
HUJAN

16. Curah hujan jangka pendek dinyatakan dalam intensitas
per jam yang disebut intensitas curah hujan
(mm/jam) . Beberapa perumusan intensitas hujan
antara lain adalah dengan rumus Mononobe yang
menggunakan data hujan harian :
di mana untuk rumus-rumus di atas :
I = intensitas curah hujan (mm/jam)
t = lamanya curah hujan (menit)
m = tetapan (2/3)
R24 = curah hujan maksimum dalam 24 jam (mm).

17. KOEFISIEN
LIMPASAN

18. Perhitungan koefisien limpasan ©
tergantung dari tutupan lahan diatasnya,
dapat dirumuskan :
C rata-rata =
dimana :
Ci = Koefisien pengaliran untuk bagian
daerah
A = Luas yang ditinjau dengan satu jenis
permukaan

19. DEBIT
HIDROLOGI
SALURAN

20. Pada perhitungan air hujan yang perlu dibuang, metode yang
digunakan adalah Rumus Rasional :
Q = 0,278 C i A m³/detik
dimana :
Q = debit (m³/detik)
C = koefisien pengaliran
i = intensitas hujan untuk periode ulang tertentu (mm/jam)
A = area yang akan didrain (km²)

21. DEBIT
SALURAN

22. Gambar Model Aliran
Permukaan

23. DEBIT
HIDROLIKA
SALURAN

24. Q= V. A
Keterangan:
Q = Debit saluran (m3/dt)
V = Kecepatan air rata-rata di
saluran (m/dt)
A = Luas penampang basah

25. PENAMPANG
SALURAN
DRAINASE

26. Gambar Penampang Saluran Drainase

27. TERIMA
KASIH