Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
PESTEL Analisis
1. EXECUTIVE SUMMARY
STRATEGIC MANAGEMENT
External Macro Environment Analysis
(scanning Lingkungan & analisisnya serta analisis
lingkungan eksternal)
Disusun Oleh
Nama Mahasiswa : Rahma Arya Setiani
Nama Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA, MPM
PROGRAM PASCA SARJANA
MAGISTER MANAJEMEN
2019
2. 2 | P a g e
A. Scanning Lingkungan
Jauch dan Glueck (1999) menyatakan bahwa pengamatan/analisis lingkungan adalah suatu
proses yang digunakan oleh perumus atau perencana srategi untuk memantau sektor lingkungan
dalam menentukan peluang atau ancaman terhadap perusahaan.
Miller dan Dess (1996) menyatakan bahwa lingkungan berperan penting dalam menentukan
nasib seluruh industri, sama halnya seperti bisnis perorangan.
Dapat disimpulkan bahwa scanning lingkungan merupakan kegiatan memonitor, mengevaluasi,
dan menyebarkan informasi berdasarkan hasil pengamatan lingkungan eksternal dan internal,
kepada orang-orang penting dalam perusahaan.
B. Analisis Lingkungan Eskternal
Dalam melakukan pengamatan lingkungan, pertama-tama para manajer harus mengetahui
berbagai variabel dalam lingkungan eksternal perusahaan. Menurut Pearce dan Robinson (1997)
bahwa lingkungan eksternal suatu organisasi dikategorikan menjadi tiga bagian, yaitu
lingkungan jauh (remote environment), lingkungan industri (industry environment), dan
lingkungan operasional (operational environment). Sedangkan Wheelen dan Hunger (2000)
mengklasifikasikan lingkungan eksternal menjadi dua kategori yaitu lingkungan masyarakat
(societal environment) dan lingkungan tugas (task environment) perusahaan.
Lingkungan masyarakat merupakan kekuatan yang secara tidak langsung berhubungan dengan
aktivitas organisasi dalam jangka pendek, tetapi dapat mempengaruhi keputusan organisasi
dalam jangka panjang. Hal ini sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 1.
Komponen-komponen lingkungan masyarakat tersebut meliputi :
1. Kekuatan ekonomi yang mengatur pertukaran material, uang, energi, dan informasi.
2. Kekuatan teknologi yang menghasilkan penemuan-penemuan untuk pemecahan masalah
(problem-solving invention).
3. Kekuatan politik-hukum yang menyediakan kekuatan dan memberikan desakan serta
perlindungan hukum dan undang-undang.
4. Kekuatan sosial-budaya yang mengatur nilai-nilai, adat istiadat, dan kebiasaan
masyarakat.
3. 3 | P a g e
Tabel 1. Komponen lingkungan masyarakat
Ekonomi Teknologi Politik-Hukum Sosiokultural
- Kecenderungan
GDP
- Tingkat bunga
- Persediaan uang
- Tingkat inflasi
- Tingkat
pengangguran
- Pengembalian
upah/harga
- Devaluasi/revaluasi
- Ketersediaan energi
dan biaya
- Pendapatan
- Total pengeluaran
pemerintah untuk R&D
- Total pengeluaran
industri untuk R&D
- Fokus pada usaha-usaha
yang berhubungan
dengan teknologi
- Perlindungan hak paten
- Produk baru
- Pengembangan baru
dalam transfer teknologi
dari lab ke pasar
- Perbaikan produktivitas
melalui otomatisasi
- Undang-undang
perlindungan
lingkungan
- Undang-undang
perpajakan
- Insentif khusus
- Regulasi
perdagangan luar
negeri
- Sikap terhadap
perusahaan asing
- Undang-undang
mengenai gaji dan
promosi
- Stabilitas
pemerintahan
- Perubahan gaya
hidup
- Harapan karir
- Aktivitas konsumen
- Tingkat formasi
keluarga
- Pertumbuhan tingkat
populasi
- Distribusi umur
populasi
- Pergeseran wilayah
regional dalam
populasi
- Tingkat harapan
hidup
- Tingkat kelahiran
Lingkungan tugas merupakan elemen-elemen atau kelompok-kelompok yang secara langsung
mempengaruhi perusahaan. Lingkungan tugas ini terdiri atas pemerintah, masyarakat lokal,
suplier, pesaing, pelanggan, kreditur, serikat buruh/pekerja, kelompok-kelompok
berkepentingan, dan asosiasi perdagangan. Lingkungan tugas perusahaan pada dasarnya adalah
industri dimana perusahaan beroperasi. Analisis industri merujuk kepada pemeriksaan secara
mendalam faktor-faktor kunci dalam lingkungan tugas perusahaan.
4. 4 | P a g e
Jadi, kedua lingkungan tersebut, baik lingkungan masyarakat maupun tugas, harus diawasi untuk
menemukan faktor-faktor strategis yang kemungkinan mempunyai pengaruh yang kuat terhadap
keberhasilan atau kegagalan perusahaan.
C. Analisis PESTEL
Analisis PESTEL merupakan analisis lingkungan eksternal organisasi yang dapat mempengaruhi
aktivitas dan kinerjanya. Analisis ini meliputi analisis faktor politik, ekonomi, sosial dan
teknologi. Model analisis PEST dilakukan dengan cara mengumpulkan dan menggambarkan
informasi tentang faktor eksternal yang berpotensi mempengaruhi bisnis.
Analisis PESTEL merupakan alat sederhana dan efektif untuk mengidentifikasi kekuatan
eksternal yang mana yang mungkin dapat mempengaruhi bisnis anda. Kekuatan ini perlu
diidentifikasikan karena dapat menciptakan suatu peluang maupun ancaman. Oleh karena itu
tujuan melakukan PESTEL adalah untuk :
a. Menemukan faktor eksternal saat ini yang dapat mempengaruhi organisasi
b. Mengidentifikasi faktor eksternal yang mungkin dapat berubah di masa mendatang
c. Memanfaatkan peluang atau menghindari ancaman dari faktor eksternal
Hasil dari Analisis PESTEL adalah pemahaman atas seluruh gambaran perusahaan. Analisis ini
juga dapat digunakan untuk menilai potensi pasar baru. Semakin banyak kekuatan negatif yang
mempengaruhi pasar, maka semakin sulit melakukan bisnis di pasar tersebut. Kesulitan yang
dihadapi dalam pasar tersebut dapat mengurangi potensi keuntungan perusahaan dan membatasi
gerak bisnis perusahaan dalam pasar tersebut.
Berikut langkah-langkah menganalisis PEST :
a. Mengumpulkan informasi tentang perubahan politik, ekonomi, sosial dan teknologi serta
faktor lain yang berpotensi mempengaruhi bisnis
b. Mengidentifikasi faktor yang merupakan ancaman atau peluang
c. Mengumpulkan informasi
5. 5 | P a g e
Untuk melakukan analisis PESTEL, manajer harus mengumpulkan banyak informasi mengenai
lingkungan eksternal perusahaan. Informasi ini dapat ditemukan di internet dengan mudah, cepat,
dan sedikit biaya. Berikut template yang akan membantu saat mengumpulkan informasi
PESTEL.
Faktor Politik
Stabilitas pemerintah dan kemungkinan perubahannya, Birokrasi, Tingkat korupsi, Kebijakan
pajak (tarif dan insentif), Kebebasan pers, Peraturan / de-regulasi, Kontrol perdagangan,
Pembatasan impor (kualitas dan kuantitas), Tarif, Kekayaan Intelektual, Peraturan persaingan,
Keterlibatan pemerintah dalam serikat pekerja dan kesepakatan, Hukum Lingkungan. Hukum
Pendidikan, Hukum anti-trust, Hukum diskriminasi, Hak Cipta, Paten / Hukum kekayaan
intelektual, Perlindungan konsumen dan e-commerce, Hukum ketenagakerjaan, Hukum
kesehatan dan keselamatan, Hukum perlindungan data, Hukum mengatur polusi lingkungan.
Faktor Ekonomi
Tingkat pertumbuhan, Tingkat inflasi, Suku bunga, Nilai tukar, Tren pengangguran, Biaya
tenaga kerja, Tahap siklus bisnis, Ketersediaan kredit, Aliran dan pola perdagangan, Tingkat
pendapatan disposable konsumen, Kebijakan moneter, Kebijakan fiscal, Fluktuasi harga, Tren
pasar saham, Cuaca, Perubahan iklim.
Faktor Sosial-Budaya
Kesadaran kesehatan, Tingkat Pendidikan, Sikap terhadap barang dan jasa impor, Sikap terhadap
pekerjaan, liburan, karir dan pension, Sikap terhadap kualitas produk dan layanan pelanggan,
Sikap terhadap tabungan dan investasi, Penekanan pada keamanan, Gaya hidup, Kebiasaan
membeli, Agama dan kepercayaan, Sikap terhadap produk “hijau” atau ekologis, Sikap terhadap
dan mendukung energi terbarukan, Tingkat pertumbuhan populasi Imigrasi dan tingkat imigrasi,
Distribusi umur dan tingkat harapan hidup, Distribusi jenis kelamin, Rata-rata tingkat
pendapatan disposable, Kelas social, Ukuran dan struktur keluarga, Minoritas.
6. 6 | P a g e
Faktor Teknologi
Tingkat infrastruktur dasar, Tingkat perubahan teknologi, Menghabiskan penelitian dan
pengembangan Insentif teknologi, Perundang-undangan tentang teknologi, Tingkat teknologi di
industri Anda, Infrastruktur komunikasi, Akses ke teknologi terbaru, Infrastruktur dan penetrasi
internet.
Faktor Lingkungan
Cuaca, Perubahan iklim, Hukum mengatur polusi lingkungan, Polusi udara dan air, Mendaur
ulang, Penanganan limbah, Sikap terhadap produk “hijau” atau ekologis, Spesies langka, Sikap
terhadap dan mendukung energi terbarukan
Faktor Hukum
Hukum anti-trust, Hukum diskriminasi, Hak Cipta, Paten / Hukum Kekayaan Intelektual,
Perlindungan konsumen dan e-commerce, Hukum ketenagakerjaan, Hukum kesehatan dan
keselamatan, Perlindungan data.
D. Analisis Lingkungan Eksternal
Proses analisis lingkungan eksternal yang harus dilakukan secara berkelanjutan terdiri dari empat
aktivitas:
1. Pemindaian (Scanning), perusahaan mengidentifikasi tanda-tanda awal dari perubahan
potensi dalam lingkungan umum dan mendeteksi perubahan-perubahan yang sedang
terjadi
2. Pengawasan (Monitoring) mencakup kemampuan perusahaan untuk mendeteksi makna
dalam peristiwa-peristiwa lingkungan yang berbeda.
3. Peramalan (Forecasting), perusahaan melakukan analisis pengembangan proyek-proyek
yang layak tentang apa yang mungkin terjadi, dan seberapa cepat perubahan-perubahan
dan trend-trend itu dideteksi melalui pemindaian dan pengawasan.
4. Penilaian (Assesing) yang bertujuan untuk menentukan waktu dan signifikansi efek-efek
dari perubahan-perubahan dan trend-trend lingkungan terhadap manajemen strategis
suatu perusahaan.
7. 7 | P a g e
Definisi dari faktor eksternal perusahaan itu sendiri adalah lingkungan bisnis yang mendukung
operasional perusahaan yang memunculkan peluang dan ancaman. Faktor ini mencakup
lingkungan industri dan lingkungan bisnis makro, yang membentuk keadaan dalam organisasi
dimana organisasi ini hidup. Elemen-elemen dari Faktor eksternal tersebut adalah pemegang
saham, pemerintah, pemasok, komunitas lokal, pesaing, pelanggan, kreditur, serikat buruh,
kelompok kepentingan khusus, dan asosiasi perdagangan. Lingkungan kerja perusahaan
umumnya adalah industri dimana perusahaan beroperasi.
Lingkungan bisnis makro atau lingkungan sosial terdiri dari kekuatan umum yang tidak
berhubungan langsung dengan aktivitas-aktivitas jangka pendek organisasi tetapi dapat dan
sering mempengaruhi keputusan-keputusan jangka panjang. Perusahaan-perusahaan besar
membagi membagi lingkungan sosial dalam satu wilayah geografis menjadi empat kategori,
terdiri dari faktor ekonomi, sosiokultural, teknologi dan politik-hukum dalam hubungannya
dengan lingkungan perusahaan secara keseluruhan.
Sehingga apabila dilihat dari penjelasan mengenai definisi Faktor Eksternal perusahaan dikaitkan
dengan 5 kekuatan bersaing M. Porter, maka 5 kekuatan bersaing Porter merupakan Faktor
Eksternal. Penjelasan lebih lanjut mengenai analisis Faktor Eksternal adalah faktor ini dibagi
menjadi dua, yakni Peluang (opportunities) dan Ancaman (threats). Ancaman adalah suatu
kondisi dalam lingkungan umum yang dapat menghambat usaha-usaha perusahaan untuk
mencapai daya saing strategis. Sedangkan peluang adalah kondisi dalam lingkungan umum yang
dapat membantu perusahaan mencapai daya saing strategis.
E. Scanning Lingkungan dan Analisisnya serta Analisis Lingkungan Eksternal pada PT.
Semen Indonesia (Persero)
Scanning Lingkungan dan analisis PT. Semen Indonesia (Persero)
Pemindaian merupakan studi terhadap semua segmen dalam lingkungan umum. Melalui
pemindaian, perusahaan mengidentifikasi tanda-tanda awal dari perubahan potensi dalam
lingkungan umum dan mendeteksi perubahan-perubahan yang sedang terjadi. Menurut Laporan
Tahunan PT Semen Indonesia pada tahun 2017, permintaan semen domestik tumbuh pada
kisaran 7,6% dibandingkan tahun sebelumnya.
8. 8 | P a g e
Meskipun demikian akibat mulai beroperasinya beberapa pabrik semen baru di Indonesia, baik
dari pemain domestik maupun asing, mengakibatkan tingkat persaingan yang semakin ketat.
Ditambah lagi, kenaikan permintaan semen domestik di tahun 2017 belum mampu mengatasi
permasalahan over supply semen, yang akhirnya memicu timbulnya tekanan terhadap harga jual
semen. Dalam rangka mengatasi kondisi persaingan yang sangat ketat tersebut, sekaligus
mengantisipasi peluang pertumbuhan dimasa mendatang, Perseroan telah mengembangkan
strategi untuk memenangkan persaingan bisnis, dengan mengoptimalkan keunggulan yang
dimiliki Perseroan.
Beberapa faktor yang menyebabkan pertumbuhan permintaan semen, diantaranya:
1. Populasi penduduk Indonesia yang sangat besar disertai laju pertumbuhan yang tinggi
merupakan potensi penting pendorong meningkatnya permintaan semen.
2. Realisasi belanja pemerintah dan swasta pada berbagai proyek infrastruktur dalam
kerangka mewujudkan Sembilan Agenda Joko Widodo-Jusuf Kalla atau “NAWA CITA”.
3. Konsumsi semen per kapita di Indonesia hingga tahun 2016, sebesar 262 kg per kapita,
masih berada di bawah rata-rata konsumsi semen per kapita, khususnya dengan negara-
negara ASEAN, yaitu Malaysia, Vietnam, dan Thailand. Hal ini memberikan peluang
pertumbuhan permintaan semen di masa depan.
4. Prospek jangka panjang ekonomi Indonesia yang terus bertumbuh. Meski beberapa
negaranegara di dunia mengalami pelambatan, pertumbuhan Indonesia masih relatif
tinggi, dan akan mendorong peningkatan permintaan semen.
5. Kelima, Indonesia masih menjadi tujuan untuk berinvestasi baik sektor industri maupun
pembangunan akses infrastruktur dasar, yang akan menggerakkan potensi ekonomi di
seluruh daerah, sehingga akan meningkatkan permintaan semen.
6. Perseroan memanfaatkan potensi pertumbuhan pasar terutama di negara-negara ASEAN
dan Asia Selatan, seperti Vietnam, Bangladesh, Myanmar, Laos, dan Kamboja.
Analisis Lingkungan Eksternal pada PT. Semen Indonesia (Persero)
Analisis lingkungan merupakan salah satu unsur penting dalam proses manajemen strategi, sebab
analisis lingkungan menghasilkan sejumlah informasi yang diperlukan untuk menilai dan melihat
masa depan organisasi/perusahaan. Analisis PEST (Political, Economic, Social, Technology)
membantu seorang manajer perusahaan maupun pemimpin organisasi untuk menyusun gambaran
yang komprehensif dan logis mengenai lingkungan mereka dari berbagai aspek.
9. 9 | P a g e
Beberapa analisis PEST yang bersumber dari Laporan Tahunan PT Semen Indonesia, sebagai
berikut:
Politik
Faktor politik menentukan parameter hukum dan aturan dimana perusahaan harus beroperasi
seperti aturan perpajakan, aturan pembatasan impor bahan baku, dan kemungkinan aturan hukum
yang akan dirancang untuk industri tertentu dapat menjadi ancaman bagi PT Semen Indonesia.
Contoh saja terdapat anak usaha di Vietnam yang mampu menjual semen dan terak sejumlah
1.865.953 ton di pasar Vietnam dan ekspor (termasuk clinker) sebesar 519.567 ton, melemah
35% dibandingkan tahun sebelumnya dikarenakan pemberlakuan pajak ekspor.
Ekonomi
Kegiatan usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk tidak dapat dipisahkan dari kondisi
perekonomian pada umumnya. Di saat perekonomian bergairah yang ditandai dengan tingkat
konsumsi bergerak positif serta makin maraknya pembangunan, kinerja usaha Perseroan
berpeluang membaik, karena tingkat permintaan terhadap semen untuk perumahan dan
pembangunan lainnya akan tumbuh. Sementara pada tahun 2017, walaupun kondisi
perekonomian masih bergerak positif, namun masih sangat terbatas. Perekonomian Indonesia,
seperti dicatat Badan Pusat Statistik (BPS) tumbuh 5,07%, sedikit lebih tinggi dibandingkan
tahun sebelumnya yang 5,02%. Kondisi tersebut sejalan dengan perkembangan di dunia global
yang masih tumbuh rendah. Tekanan ekonomi yang terjadi di kawasan Eropa, Jepang dan China
memberikan kontribusi, sehingga menahan laju pertumbuhan.
Sosial
Persaingan di industri semen Indonesia kian ketat setiap tahun. Pelaku industri yang semakin
banyak pasokan semen di pasar semakin melimpah, sehingga ada kecenderungan terjadi
ketidakseimbangan antara pasokan dengan tingkat permintaan. Apalagi tingkat konsumsi
masyarakat Indonesia cenderung mengalami stagnasi.
Teknologi
Perkembangan teknologi informasi dalam dunia usaha saat ini merupakan keharusan demi
terciptanya efisiensi di bidang operasional serta kemudahan dalam membangun sinergi dan
hubungan antara perusahaan dengan pelanggan. Karena itulah PT Semen Indonesia senantiasa
berupaya untuk merespons segala perubahan dengan meningkatkan peran teknologi informasi.
Pemanfaatan teknologi informasi di lingkungan Perseroan, telah dimanfaatkan untuk beragam
kebutuhan.
10. 10 | P a g e
Mulai dari penyediaan sistem dan data untuk riset pasar, forecasting dan simulasi pasar, simulasi
dan portofolio cadangan bahan baku, due diligence dalam akuisisi pabrik semen lain, project
management, operasional fasilitas produksi baru, sinergi antar fasilitas produksi, serta
monitoring, evaluasi dan konsolidasi laporan kinerja.
Sesuai visi dan misi Perseroan, implementasi sistem informasi juga ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan dan memberikan kontribusi dalam peningkatan kesejahteraan para Stakeholder.
Karena itu, langkah strategis yang dilakukan adalah mengimplementasikan Sistem Informasi
Enterprise Resources Planning (ERP) berbasis SAP, yang menangani semua lini proses bisnis.
Sebagai bagian dari realisasi perubahan peran teknologi informasi tersebut, Perseroan telah
membentuk anak perusahaan baru yang bergerak di bidang teknologi informasi, yaitu PT Sinergi
Informatika Semen Indonesia (PT SISI). Tugas utama anak perusahaan ini adalah mendukung
kegiatan operasional dan pengembangan teknologi informasi di lingkungan perusahaan. Selain
itu, Perseroan juga telah menyusun rencana jangka panjang pengembangan teknologi informasi
bernama “ICT Master Plan”. Melalui rancangan pengembangan ini, Perseroan akan menangani
kebutuhan pengembangan operasional dan teknologi informasi anak perusahaan.
11. 11 | P a g e
Daftar Pustaka
Ali, Hapzi, MODUL PERKULIAHAN STRATEGIC MANAGEMENT: External Macro
Environment Analysis. (scanning Lingkungan dan analisisnya serta analisis lingkungan
eksternal). Universitas Mercu Buana, 2018.
Pearce, J. A & Robinson, R.B (PR), Strategic Management; Formulation, Implementation and
Control, Irwin Mc Graw-Hill Inc., Singapore, 2013.
Thomas L. Wheelen & J. David Hunger, Strategy Management and Business Policy, Twelfth
Edition, Pearson, 2010.
Hitt, M.A et, al. (H), Strategic Management, Competitiveness and Globalization, West
Publishing Company, St. Paul, 2009.
Thompson, A. A & Strickland, A.J (TS), Strategic Management; Concepts and Cases, 11th
edition, Irwin Mc Graw-Hill Inc., Singapore, 2008
Jauch, Lwrence R. dan Willian F. Glueck, Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan, Edisi
Ketiga, Alih Bahasa : Murad dan AR. Henry Sitanggang. Jakarta : Erlangga, 1999.
Semen Indonesia (2017). Annual Report, https://semenindonesia.com/, (24 Maret 2019, jam
14.00)