3. PROFESI
(berkembang dari
sebuah pekerjaan)
menunjuk kepada suatu pekerjaan atau
jabatan yang menuntut keahlian, tanggung
jawab dan kesetiaan terhadap profesi
merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang
menuntut keahlian atau keterampilan dari
pelakunya.
Contoh : Profesi Guru, Dokter, Pengacara, dll
Someone who is
regarded an expert
since he has mastry of
a spesific branch of
learning
4. Beberapa Pengertian Profesi Menurut Para Ahli
HUGHES, E.C (1963)
Profesi menyatakan bahwa ia
mengetahui lebih baik dari
kliennya tentang apa yang
diderita atau terjadi pada
kliennya.
PAUL F. COMENISCH
(1983)
Profesi adalah “komunitas
moral” yang memiliki cita-cita
dan nilai bersama.
KAMUS BESAR BAHASA
INDONESIA
Profesi adalah bidang pekerjaan
yang dilandasi pendidikan
keahlian (keterampilan,
kejujuran, dan sebagainya).
K. BERTENS
Profesi adalah suatu moral
community (masyarakat
moral) yang memiliki cita-cita
dan nilai-nilai bersama.
DONI KOESOEMA
Profesi merupakan pekerjaan, dapat berwujud sebagai
jabatan didalam suatu hierarki birokrasi yang menuntut
keahlian tertentu serta memiliki etika khusus untuk
jabatan tersebut serta pelayanan baku terhadap
masyarakat (pekerjan tidak sama dengan profesi)
6. PROFESIONAL
Menunjuk pada 2 hal, yaitu
1) orang yang menyandang
suatu jabatan atau
pekerjaan yang dilakukan
dengan keahlian atau
keterampilan yang tinggi.
2) penampilan seseorang
dalam melakukan
pekerjaannya, sesuai dengan
profesinya
Contoh : Guru yang disiplin,
mengerjakan seluruh tugas
sesuai tupoksinya dengan
penuh tanggung jawab, bisa
disebut guru yang profesional
terhadap pekerjaannya
PROFESIONALISME
merupakan
komitmen para
anggota suatu
profesi untuk
meningkatkan
kemampuannya
secara terus
menerus.
PROFESIONALITAS
merupakan sikap
para anggota
profesi yang
benar –
benar menguasai,
dan bersungguh-
sungguh kepada
profesinya.
PROFESIONALISASI
adalah proses
atau perjalanan
waktu yang
membuat
seseorang atau
kelompok orang
menjadi
profesional.
9. Karakteristik Profesi secara Umum
a.Keterampilan yang berdasarkan pada pengetahuan teoritis
Professional dapat diasumsikan mempunyai pengetahuan teoritis yang
ekstensif dan memiliki keterampilan yang berdasarkan pada pengetahuan
tersebut dan bisa diterapkan dalam praktik
b.Asosiasi professional
Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para anggotanya, yang
dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya. Organisasi tersebut
biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi anggotanya.
c. Pendidikan yang ekstensif
Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama dalam
jenjang pendidikan tinggi
10. d. Ujian kompetensi
Sebelum memasuki organisasi professional, biasanya ada persyaratan untuk
lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoritis.
e.Institusional
Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan
istitusional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis sebelum
menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan keterampilan melalui
pengembangan profesional juga dipersyaratkan.
f. Lisensi
Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya
mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
11. G. Otonomi kerja
Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan
teoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.
H.Kode etik
Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para
anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar
aturan. Menurut UU NO. 8 (POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN),
Kode etik profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan
perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-
hari.
12. Ciri-Ciri Suatu Profesi secara umum
1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat
pendidik pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi, hal ini biasanya setiap pelaku profesi
mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakan
kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
4. Izin khusus untuk menjalanka suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan
kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan,
kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu
ada izin khusus.
5. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.
13. syarat-syarat profesi secara umum
a) Melibatkan kegiatan intelektual
b) Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus
c) Memerlukan persiapan profesional yang alam, bukan sekedar latihan
d) Memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan
e) Menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen
f) Mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi
g) Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat
h) Menentukan baku standarnya sendiri, dalam hal ini adalah kode etikan atau pekerjaan
disebut suatu profesi maka harus memenuhi syarat-syarat
14. ciri-ciri profesi keguruan
1) Selalu punya energi untuk siswanya
Seorang guru yang baik menaruh perhatian pada siswa di setiap percakapan
atau diskusi dengan mereka. Guru yang baik juga punya kemampuam mendengar
dengan seksama.
2) Punya tujuan jelas untuk Pelajaran
Seorang guru yang baik menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap pelajaran
dan bekerja untuk memenuhi tujuan tertentu dalam setiap kelas.
3) Punya keterampilan mendisiplinkan yang efektif
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan disiplin yang efektif sehingga
bisa mempromosikan perubahan perilaku positif di dalam kelas.
15. 4) Punya keterampilan manajemen kelas yang baik
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan manajemen kelas yang baik dan dapat
memastikan perilaku siswa yang baik, saat siswa belajar dan bekerja sama secara efektif,
membiasakan menanamkan rasa hormat kepada seluruh komponen didalam kelas.
5) Bisa berkomunikasi dengan baik dengan orang tua
Seorang guru yang baik menjaga komunikasi terbuka dengan orang tua dan membuat mereka
selalu update informasi tentang apa yang sedang terjadi di dalam kelas dalam hal kurikulum,
disiplin, dan isu lainnya. Mereka membuat diri mereka selalu bersedia memenuhi panggilan
telepon, rapat, email dan sekarang, twitter.
6) Punya harapan yang tinggi pada siswanya
Seorang guru yang baik memiliki harapan yang tinggi dari siswa dan mendorong semua siswa
dikelasnya untuk selalu bekerja dan mengerahkan potensi terbaik mereka.
7) Pengetahuan tentang Kurikulum
Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan mendalam tentang kurikulum sekolah dan
standar-standar lainnya. Mereka dengan sekuat tenaga memastikan pengajaran mereka
memenuhi standar-standar itu.
16. 8) Pengetahuan tentang subyek yang diajarkan
Hal ini mungkin sudah jelas, tetapi kadang-kadang diabaikan. Seorang guru
yang baik memiliki pengetahuan yang luar biasa dan antusiasme untuk subyek
yang mereka ajarkan. Mereka siap untuk menjawab pertanyaan dan menyimpan
bahan menarik bagi para siswa, bahkan bekerja sama dengan bidang studi lain
demi pembelajaran yang kolaboratif.
9) Selalu memberikan yang terbaik untuk anak-anak dan proses pengajaran
Seorang guru yang baik bergairah mengajar dan bekerja dengan anak-anak.
Mereka gembira bisa mempengaruhi siswa dalam kehidupan mereka dan
memahami dampak atau pengaruh yang mereka miliki dalam kehidupan
siswanya, sekarang dan nanti ketika siswanya sudah beranjak dewasa.
10) Punya hubungan yang berkualitas dengan Siswa
Seorang guru yang baik mengembangkan hubungan yang kuat dan saling hormat
menghormati dengan siswa dan membangun hubungan yang dapat dipercaya.
18. How to make our
professionalism be
accepted??????
19. Program kerja yang jelas dan siap
melaksanakan program tersebut sejak hari
pertama menjadi konselor (saat memulai
karirnya)
Mampu mempertahankan sikap profesional
tanpa mengganggu keharmonisan hubungan antara
konselor dengan personil sekolah lainnya dan
dengan siswa.
Mampu memahami peranannya sebagai konselor
profesional dan menterjemahkan peranannya itu
kedalam kegiatannya.
5 pedoman
menurut
Belkin
v
20. Konselor sekolah, harus dapat bekerja efektif,
memahami tanggung jawabnya kepada semua siswa
dengan berbagai kesulitan.
siswa yang gagal,
menimbulkan gangguan,
berkemungkinan putus sekolah,
mengalami permasalahan emosional,
mengalami kesulitan belajar,
siswa–siswi yang mempunyai bakat istimewa (gifted),
berpotensi rata–rata
Pemalu
menarik diri dari khalayak ramai,
bersikap menarik perhatian
mengambil muka pada konselor, atau personil lainnya.
5 pedoman
menurut
Belkin
v
21. Memahami dan mengembangkan kompetensi
untuk membantu siswa yang mengalami
masalah dengan kadar cukup parah dan siswa
yang mengalami emosional khusus, melalui
berbagai program (baik ituprogram–program
kelompok, program kegiatan diluar sekolah
dan kegiatan pendidikan atau pengajaran di
sekolah dan bentuk layanan lainnya.)
5 pedoman
menurut
Belkin
v
22. Dengan mengacu pada pedoman
tersebut maka profil konselor
sekolah akan tampil dalam
bentuk yang menarik dan
menimbulkan harapan bagi
berbagai pihak
Be a good
conselor
23. Secara filosofis layanan bimbingan dan konseling
mempunyai landasan filsafat yang jelas yaitu
pancasila sebagai landasan berpikir dan landasan
kerja.
Secara Konseptual, layanan bimbingan dan
konseling berlandaskan konsep–konsep keilmuan
yang jelas.
Secara operasional, layanan bimbingan dan
konseling dilaksanakan atas dasar pola–pola kerja
operasional yang dapaat dipertanggungjawabkan.
Unjuk kerja
profesional
konselor
24. Conselor
competence
pekerjaan profesional menuntut dimilikinya
kompetensi minimum melalui prosedur
seleksi, pendidikan dan latihan, serta lisensi
atau sertifikat. Dari sisi keilmuan, perlu
diperhatikan betapa besarnya urgensi
dasar keilmuan terhadap kompetensi
bimbingan dan konseling. Hal ini perlu
ditekankan bahwa praktek bimbingan dan
konseling harus berakar secara kokoh pada
ilmu.
25. Pelayanan BK
saat ini
Pelayanan BK nampaknya masih terbatas pada
layanan khusus yang menonjol, pelayanan
terhadap masalah itupun seringkali tidak disertai
penyikapan social altruistik melainkan negatif
antagonistic.
26. Good
conselor
Konselor yang menampilkan pelayanan
BK sesuai dengan kaidah–kaidah
intelektualnya, selalu
mengedepankan sikap sosial
altruistik dan tidak akan
menunjukkan sikap negatif
antagonistik dalam pelayanan,
27. Penerimaan masyarakat
terhadap profesi bimbingan
dan konseling amat
tergantung pada profesi
masyarakat tersebut
mutu layanan dan sepak
terjang orang–orang yang
memberikan layanan
(konselor)
penerapan kode etik yang
mantap, yang akan
meningkatkan persepsi dan
kepercayaan
konseli/masyarakat terhadap
layanan BK