Dokumen tersebut membahas tentang likuiditas dan manajemen likuiditas bank. Likuiditas bank adalah kemampuan bank untuk memenuhi penarikan dana nasabah dan kewajiban yang jatuh tempo. Manajemen likuiditas melibatkan perkiraan kebutuhan dana dan penyediaan kas secara terus menerus untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek dan panjang. Bank perlu memelihara cadangan primer dan sekunder serta akses ke pasar uang untuk menjaga likuiditas
Perubahan tingkat bunga bisa menyebabkan perusahaan menghadapi dua tipe risiko :
1. Risiko Perubahan Pedapatan
Pendapatan bersih (hasil investasi dikurangi biaya) berubah yaitu berkurang
dari yang diharapkan.
2. Risiko Perubahan Nilai Pasar Nilai pasar berubah karena perubahan tingkat bunga, yaitu berubah menjadi
lebih kecil (turun nilainya)
Aspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra Bangsasiti nurlaeli
Aspek manajemen merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari beberapa aspek kajian dalam sebuah laporan studi kelayakan bisnis.
Keberhasilan feasible untuk dikembangkan, sangat dipengaruhi oleh peranan manajemen dalam pencapaian tujuan proyek atau kegiatan. Aspek manajemen dalam studi kelayakan bisnis menyangkut fungsi-fungsi manajemen secara umum atau makro.
BAB 10 - SISTEM PERSEDIAAN PERIODIK
PENGANTAR AKUNTANSI 1
1. Warren, Carl S., dkk. 2014. Pengantar Akuntansi: Adaptasi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
2. Sumarsan, Thomas. 2013. Akuntansi Dasar dan Aplikasi dalam Bisnis Versi IFRS. Jakarta: Indeks.
3. Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi: Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan. Jakarta: Erlangga.
Perubahan tingkat bunga bisa menyebabkan perusahaan menghadapi dua tipe risiko :
1. Risiko Perubahan Pedapatan
Pendapatan bersih (hasil investasi dikurangi biaya) berubah yaitu berkurang
dari yang diharapkan.
2. Risiko Perubahan Nilai Pasar Nilai pasar berubah karena perubahan tingkat bunga, yaitu berubah menjadi
lebih kecil (turun nilainya)
Aspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra Bangsasiti nurlaeli
Aspek manajemen merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari beberapa aspek kajian dalam sebuah laporan studi kelayakan bisnis.
Keberhasilan feasible untuk dikembangkan, sangat dipengaruhi oleh peranan manajemen dalam pencapaian tujuan proyek atau kegiatan. Aspek manajemen dalam studi kelayakan bisnis menyangkut fungsi-fungsi manajemen secara umum atau makro.
BAB 10 - SISTEM PERSEDIAAN PERIODIK
PENGANTAR AKUNTANSI 1
1. Warren, Carl S., dkk. 2014. Pengantar Akuntansi: Adaptasi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
2. Sumarsan, Thomas. 2013. Akuntansi Dasar dan Aplikasi dalam Bisnis Versi IFRS. Jakarta: Indeks.
3. Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi: Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan. Jakarta: Erlangga.
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
2. Pengertian Likuiditas:
- Likuiditas bank berkaitan dengan kemampuan
suatu bank untuk menghimpun sejumlah tertentu
dana dengan biaya tertentu dan dalam jangka
waktu tertentu
- Likuiditas adalah kemampuan bank untuk
memenuhi semua penarikan dana oleh nasabah
deposan, kewajiban yang telah jatuh tempo, dan
memenuhi permintaan kredit tanpa ada
penundaan
- Likuiditas berarti memiliki sumber dana yang
cukup tersedia untuk memenuhi semua
kewajiban
3. Liquidity Management :
• Suatu kegiatan monitoring secara terus
menerus akan kebutuhan kas yang seketika
dihadapi bank baik jangka pendek maupun
jangka panjang.
• Manajemen likuiditas melibatkan perkiraan
permintaan dana oleh masyarakat dan
penyediaan cadangan untuk memenuhi
semua kebutuhan
• Manajemen likuiditas melibatkan perkiraan
kebutuhan dan penyediaan kas secara terus
menerus baik kebutuhan jangka pendek atau
musiman maupun kebutuhan jangka panjang
4. Yang harus dilakukan bank agar tetap
likuid:
1.Memiliki Primary Reserve yang sesuai
dengan likuiditasnya
2.Memiliki Secondary Reserve yang baik
3.Mempunyai akses ke Pasar Uang
untuk mendapatkan dana setiap kali
diperlukan
5. Kebutuhan likuiditas cabang suatu bank
akan sangat dipengaruhi beberapa hal
sebagai berikut:
1.Kebijakan Kas Minimum
2.Pemenuhan untuk kebutuhan penarikan Giro atau
Tabungan
3.Jumlah Deposito yang jatuh tempo, dan yang
otomatis rollover
4.Besarnya cicilan Kredit yang jatuh tempo, dan
kemungkinan terjadinya tunggakan
6. Primary Reserve (Reserve Requirement atau
Giro Wajib Minimum)
- Dana yang harus disisihkan oleh bank untuk
cadangan yang wajib dipelihara sesuai
ketentuan BI dalam bentuk saldo giro pada BI
- Primary Reserve yang ditetapkan oleh BI
minimal 6,5% dari total Dana Pihak Ketiga untuk
valuta Rupiah dan 3% dari Dana Pihak Ketiga
untuk valuta asing
Rasio GWM = Giro pada BI x 100%
DPK
7. Secondary Reserve (Cadangan Sekunder):
cadangan yang berfungsi sebagai penyangga
Primary Reserve dalam bentuk investasi jangka
pendek yang likuid
Cadangan sekunder ditempatkan dalam bentuk
surat berharga (Marketable Securities) yang
memenuhi criteria sebagai berikut:
- Short Terms (berjangka pendek)
- High Quality (berkualitas tinggi)
- Marketable (mudah diperjualbelikan)
8. Pasar Uang:
• Tempat transaksi surat berharga jangka
pendek ( kurang dari satu tahun)
• Bersifat abstrak (tidak ada tempat
transaksi khusus)
• Transaksi melalui alat telekomunikasi
• Tidak ada badan pengawas khusus
seperti Bapepam di pasar modal
9. Jenis-jenis tingkat kesulitan dalam pengelolaan
likuiditas:
1. Kesulitan likuiditas temporer
o Bank tersebut masih mempunyai likuiditas yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan operasional hariannya, tetapi jatuh
temponya tidak match dengan kebutuhan pada saat itu.
o Kesulitan tersebut bisa diakibatkan karena Kliring Penyerahan
dengan Kliring Penerimaan sebagai akibat dari telah terjadi cut
off time pada Bank Sentral sehingga untuk kebutuhan Kas
atau Giro pada BI saat itu saldonya menjadi tidak cukup atau
negatif. Padahal keesokan harinya dana-dana tersebut telah
bisa diterima secara efektif oleh bank yang bersangkutan
Diatasi dengan:
- Pinjaman di pasar uang
- Melikuidasi cadangan sekunder
- Menjual SBPU
10. 2. Kesulitan likuiditas Struktural
o Kesulitan tersebut timbul karena adanya mismatch
yang lebih lama dibandingkan dengan kesulitan
likuiditas temporer, umumnya disebabkan karena
pemberian loan jangka waktunya tidak sesuai
dengan jangka waktu tersedianya sumber dana.
Diatasi dengan:
- Pinjaman jangka panjang
- Tambahan modal
11. Jenis-Jenis Resiko Dalam Penempatan Dana
1.Liquidity Risk
o Resiko yang timbul karena tidak dapat dipenuhinya
kewajiban pada saat dibutuhkan, yang diakibatkan oleh
tidak cukupnya alat likuiditas pada bank (jangka pendek).
2. Interest Rate Risk
• Resiko yang timbul karena perubahan tingkat bunga
sebagai akibat mismatch position yang dilakukan bank,
yaiu perbedaan bunga antara sumber dana dengan
penggunaan dana.
1.Credit Risk
o Resiko yang timbul apabila peminjam tidak dapat
mengembalikan dana yang dipinjam dan bunga yang
harus dibayarnya.
12. 4. Management Risk
• Resiko yang penyebabnya dari dalam bank itu
sendiri (kerusakan fisik maupun tindakan pegawai
bank)
5. Exchange Risk
• Resiko karena perubahan nilai tukar
6. Sovereign Risk
• Resiko yang ditimbulkan karena peraturan negara.
Misalnya pembatasan pengeluaran devisa.
13. 7. Legal Risk
• Resiko yang ditimbulkan karena pelanggaran
peraturan atau yang ditimbulkan karena aspek
yuridis yang berkaitan dengan kegiatan operasionl
yang secara legal tidak memberikan perlindungan
yang memadai bagi bank. Misal keabsahan surat
berharga.
8. Operational Risk
• Resiko yang ditimbulkan oleh kegiatan operasional
bank sehari-hari. Misal keputusan pemberian kredit
dilakukan oleh pejabat yang tidak sesuai dengan
kewenangannya.