SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
MANAGEMEN KEUANGAN
BAB 1
 OVERVIEW MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen keuangan bisa didefinisikan sebagai
manajemen fungsi-fungsi keuangan perusahaan.
Tugas manajer keuangan mengalami transformasi dari
fokus mencari pendanaan (financing) menjadi tugas yang
lebih kompleks mencakup perencanaan dan alokasi
sumberdaya dalam perusahaan.
 Secara garis besar, fungsi-fungsi
perusahaan bisa dikelompokkan ke dalam
empat fungsi, yaitu:
  
 (1) Fungsi Pemasaran
 (2) Fungsi Keuangan
 (3) Fungsi Produksi
 (4) Fungsi Personalia
 Keempat fungsi tersebut merupakan
fungsi pokok suatu perusahaan.
 Fungsi-fungsi manajemen bisa dipecah ke
dalam beberapa hal: 
 (1) Perencanaan (Planning)
 (2) Pengorganisasian (Organizing)
 (3) Staffing
 (4) Pelaksanaan
 (5) Pengendalian
 Manajemen keuangan dengan demikian
bisa diartikan sebagai kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, staffing,
pelaksanaan, dan pengendalian fungsi-
fungsi keuangan.
 1. Model Neraca Keuangan Untuk
Memahami Manajemen Keuangan
 Neraca keuangan suatu perusahaan terdiri dari
dua sisi: sisi kiri yang meringkaskan aset yang
dimiliki oleh perusahaan, dan sisi kanan yang
meringkaskan sumber dana yang dipakai untuk
membiayai sisi kiri perusahaan tersebut.
 Tugas manajer keuangan adalah mengambil
keputusan investasi, pendanaan, dan operasional
dengan tujuan memaksimumkan kemakmuran
pemegang saham (nilai saham).
 Sisi kiri tersebut (aktiva) dengan demikian bisa
dipandang sebagai ringkasan kekayaan yang
dimiliki oleh perusahaan., sisi kanan neraca
merupakan tugas manajer keuangan, dalam hal
ini mencari dana yang kemudian diinvestasikan
 Komponen jangka pendek (lancar) dari aktiva
dan pasiva membentuk modal kerja. Modal kerja
bersih bisa diartikan sebagai aktiva lancar
dikurangi hutang lancar. Modal kerja
merupakan hasil dari keputusan operasional
(sehari-hari).
 Nilai perusahaan terdiri dari nilai hutang dan
nilai saham tujuan tersebut sering disingkat
sebagai memaksimumkan kemakmuran
pemegang saham.
 Kemakmuran pemegang saham sering
diterjemahkan ke dalam kenaikan harga pasar
saham. Dengan demikian tujuan manajemen
keuangan bisa diterjemahkan menjadi
memaksimumkan harga pasar saham.
 2. Menciptakan Nilai : Meningkatkan Aliran
Kas Masuk
 Nilai bisa ditingkatkan dengan menciptakan
aliran kas yang positif, Sebagai contoh,
Perusahaan bisa menerbitkan surat berharga
dengan biaya yang sedikit dan mendatangkan
aliran kas masuk yang positif.
 Aliran kas yang menjadi fokus manajer
keuangan berbeda dengan keuntungan
akuntansi (accounting profit) Keuntungan
akuntansi dihasilkan dengan mempertemukan
antara pendapatan dengan biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan
tersebut (prinsip matching).
 Tiga dimensi aliran kas yang perlu diperhatikan:
besarnya (magnitude), timing, dan risiko. Aliran
kas yang besar, diterima lebih awal, dan
mempunyai risiko yang rendah, mempunyai nilai
1. Maksimimasi Keuntungan Versus
Maksimisasi Nilai Saham
 Tujuan manajemen keuangan seringkali
dinyatakan sebagai maksimisasi keuntungan.
Hal tersebut tidak tepat. Pertama, keuntungan
yang besar melalui jumlah saham yang
beredar yang besar tidaklah sebaik yang kita
inginkan. Kedua, keuntungan perlembar
saham juga bukan merupakan tujuan yang
tepat. Keuntungan perlembar saham tidak
memperhatikan nilai waktu uang dan risiko.
Disamping itu, seperti ditunjukkan dalam
contoh di atas, keuntungan akuntansi lain
dengan aliran kas. Aliran kaslah yang harus
diperhatikan oleh manajer keuangan.
 Maksimisasi keuntungan dengan maksimisasi
nilai saham dengan demikian merupakan dua
hal yang berbeda. Nilai saham akan ditentukan
oleh banyak faktor: keuntungan perusahaan,
risiko, dan faktor lain. Harga saham yang terjadi
merupakan konsensus yang terjadi di pasar
keuangan terhadap prospek dan risiko
perusahaan di masa mendatang. Harga tersebut
mencerminkan informasi besarnya aliran kas,
timing, risiko, dan lainnya yang dianggap
relevan oleh investor.
1. Manajer dan Pasar Keuangan
2. Manajer keuangan mencari dana dari pasar
keuangan dengan jalan menerbitkan sekuritas
atau memperoleh pinjaman dari lembaga
keuangan. Pada dasarnya ada dua jenis
sekuritas/instrumen dasar, yaitu: saham dan
hutang. Saham merupakan bentuk
kepemilikan sedangkan hutang merupakan
pinjaman. Sisi kanan neraca keuangan
meringkaskan sumber dana yang diperoleh
oleh manajer keuangan
3. Dana tersebut kemudian diinvestasikan oleh
manajer keuangan, membeli aset yang bisa
menghasilkan kembalian. Sisi kiri neraca
keuangan meringkaskan aset yang diperoleh
manajer keuangan, dengan menggunakan dana
yang diperoleh pada langkah 1 di atas
 3. Aset tersebut menghasilkan kembalian
(keuntungan)
 4a. Sebagian dana tersebut dikembalikan ke pasar
keuangan melalui medium yang berbeda-beda.
Untuk pemegang saham, perusahaan membagikan
dividen, sementara untuk pemegang hutang
perusahaan membagikan bunga dan mengembalikan
pinjaman pokok hutang
 4b. Sebagian kembalian (tingkat keuntungan)
ditanamkan kembali oleh manajer keuangan ke
dalam perusahaan. Kebijakan dividen akan
membicarakan seberapa besar keuntungan
dibagikan ke pemegang saham.
 Dengan demikian manajer keuangan perlu
memahami bagaimana kerja pasar keuangan,
bagaimana pasar keuangan menilai suatu aset.
MANAJER
KEUANGAN
PASAR
KEUANGAN
OPERASI
PERUSAHAAN
12
3 4a
4b
MANAJER KEUANGAN SEBAGAI
JEMBATAN ANTARA
PASAR KEUANGAN DENGAN
PERUSAHAAN
1: MENGUMPULKAN DANA
2: INVESTASI DANA
3: INVESTASI MENGHASILKAN
4: DISTRIBUSI KEUNTUNGAN ATAU REINVEST
1. Perusahaan sebagai Serangkaian Kontrak
 Perusahaan bisa dilihat sebagai satu rangkain
kontrak antara pihak-pihak yang berkaitan.
Misal, karyawan menandatangani kontrak
untuk bekerja di perusahaan. Bank memberi
pinjaman berdasarkan kontrak yang tertentu
dengan perusahaan. Manajer dikontrak oleh
pemegang saham untuk mengelola perusahaan
agar perusahaan tersebut menghasilkan aliran
kas yang bisa meningkatkan nilai perusahaan,
yang dengan demikian meningkatkan
kemakmuran pemegang saham. Pemegang
saham itu sendiri tidaklah homogen, ada
pemegang saham mayoritas, pemegang saham
minoritas. Keduanya tidak harus mempunyai
tujuan yang konsisten satu sama lain, yang
berarti mempunyai potensi konflik.
 Biasanya ada tiga jenis konflik keagenan yang
sering dibicarakan di literatur keuangan, yaitu:
(1) Konflik antara pemegang saham dengan
manajer,
(2) Konflik antara pemegang saham dengan
pemegang hutang, dan
(3) Konflik antara pemegang saham mayoritas
dengan minoritas.
5.1. Konflik antara Pemegang Saham dengan
Manajer
Manajer disewa oleh pemegang saham untuk
menjalankan perusahaan, agar perusahaan mencapai
tujuan pemegang saham, yaitu memaksimumkan nilai
perusahaan (kemakmuran pemegang saham). Menjadi
pertanyaan apakah manajer akan bertindak konsisten
dengan tujuan memakmurkan pemegang saham, tujuan
yang dibebankan oleh pemegang saham kepada manajer?
Jawab: Tidak Selalu. Karena itu ada potensi konflik
antara Manajer dengan Pemegang Saham. Manajer bisa
mempunyai agenda sendiri yang tidak konsusten dengan
agenda memaksimumkan kemakmuran pemegang saham
 Donaldson, seorang peneliti di Amerika Serikat,
menyebutkan dua motivasi dasar manajer:
 1.Survival – manajer berusaha menguasai
sumberdaya agar perusahaan terhindar dari
kebangkrutan
 2.Independensi atau Kecukupan diri – Manajer
ingin mengambil keputusan yang bebas dari
tekanan pihak luar, termasuk dari pasar
keuangan. Manajer tidak suka mengeluarkan
saham, karena akan mengundang campur
tangan pihak luar. Sebaliknya manajer akan
lebih suka menggunakan dana yang dihasilkan
secara internal.
 Dengan dua motivasi tersebut, manajer
cenderung mempunyai tujuan memaksimumkan
kemakmuran perusahaan (bukannya
kemakmuran pemegang saham).
 Pemegang saham bisa melakukan sejumlah
tindakan untuk memastikan bahwa manajer
akan bertindak konsisten dengan tujuan
pemegang saham. Tindakan semacam itu
membutuhkan biaya yang disebut sebagai biaya
keagenan (agency cost). Biaya keagenan tersebut
terdiri dari biaya untuk memonitor manajer dan
biaya untuk mengimplementasikan alat kontrol
terhadap manajer. Meskipun demikian, masalah
perbedaan tujuan tersebut tidak akan bisa
diselesaikan secara sempurna. Pemegang saham
dengan demikian mempuyai kerugian dalam
situasi tersebut. Kerugian tersebut sering
disebut sebagai kerugian sisa (residual loss).
 Pemegang saham bisa membentuk dewan
komisaris (board of directors) untuk mengawasi
perilaku manajer. Beberapa cara lain bisa
dilakukan, antara lain:
 1.Sistem penggajian yang dikaitkan dengan
prestasi perusahaan (keuntungan) dan dengan
opsi saham. Jika keuntungan perusahaan naik,
manajer akan memperoleh bonus. Jika harga
saham naik, manajer akan memperoleh bonus
tambahan melalui opsi saham
 2.Pasar tenaga kerja manajer akan mengontrol
manajer. Manajer yang mempunyai kemampuan
yang jelek tidak akan laku, sebaliknya manajer
yang sukses akan diburu oleh banyak
perusahaan. Dengan demikian manajer akan
berusaha meningkatkan prestasinya, dengan
jalan meningkatkan nilai atau harga saham,
agar masa depan mereka selalu terjaga.
 3.Jika perusahaan mempunyai prestasi yang
jelek, harga saham akan mengalami penurunan.
Pada situasi semacam itu, nilai perusahaan akan
terlihat terlalu ‘murah’, dan akibatnya
perusahaan lain bisa membeli (mengakuisisi)
perusahaan tersebut. Dalam kasus semacam itu,
seringkali manajer perusahaan yang diakuisisi
tidak akan dipakai lagi. Aktivitias takeover
(pengambilalihan) perusahaan semacam itu
akan mendisiplinkan manajer. Manajer dengan
demikian akan berusaha agar harga saham
selalu tinggi.
Apakah pendisiplinan tersebut sudah efektif? Perlu
jawaban empiris, tetapi secara umum nampaknya
bukti empiris menunjukkan sudah efektif.
 5.2. Agency Free Cash Flow
 Variasi lain dari konflik keagenan antara manajer
dengan pemegang saham adalah agency free cash
flow. Menurut teori ini, manajer akan berusaha
memegang sumberdaya perusahaan agar tetap dalam
kendali manajer. Jika perusahaan memperoleh
keuntungan atau kas masuk tinggi, maka manajer
akan berusaha agar keuntungan/kas masuk tersebut
tetap berada di tangan manajer. Meskipun
sebenarnya, pemegang saham mungkin akan
diuntungkan jika kas tersebut dibagikan (misal dalam
bentuk dividen), kemudian pemegang saham
dibiarkan menginvestasikan kas tersebut ke alternatif
investasi lain yang lebih menguntungkan. Manajer
berusaha menahan kas tersebut dengan berbagai
cara, misal tidak membayar dividen, melakukan
akuisisi (membeli) perusahaan lain. Dengan akuisisi,
sumber daya masih berada di tangan manajer.
 Jensen (1986) mendefinisikan aliran kas bebas
(free cash flow) sebagai aliran kas yang tersisa
setelah semua proyek dengan NPV positif
didanai. Free cash flow lebih baik dibagikan ke
pemegang saham, bukannya ditahan, karena
perusahaan sudah tidak mempunyai kesempatan
investasi yang menguntungkan. Kemudian
pemegang saham dibiarkan memanfaatkan kas
yang diterima tersebut. Dengan cara semacam
itu pemegang saham bisa memaksimumkan
kemakmurannya.
 5.3. Konflik antara Pemegang Saham
dengan Pemegang Hutang
 Pemegang saham, melalui manajer, bisa
mengambil keuntungan atas pemegang hutang.
Konflik tersebut bisa terjadi karena pemegang
saham dengan pemegang hutang mempunyai
struktur penerimaan (pay off) yang berbeda.
Pemegang hutang memperoleh pendapatan yang
tetap (yaitu bunga) dan kembalian pinjamannya,
sedangkan pemegang saham memperoleh
pendapatan diatas kelebihan atas kewajiban
yang perlu dibayarkan ke pemegang hutang.
Jika nilai perusahaan berada dibawah nilai
kewajiban hutang, pemegang hutang berhak
atas semua nilai perusahaan. Jika nilai
perusahaan naik di atas nilai hutang, pemegang
saham berhak atas kelebihan tersebut.
Perbedaan struktur pay-off tersebut bisa
menyebabkan perbedaan perilaku.
Lebih spesifik lagi, Pemegang saham (bekerjasama
dengan manajer) akan tergoda untuk investasi pada aset
dengan risiko yang tinggi. Tingkat keuntungan yang
diharapkan akan meningkat (pemegang saham
memperoleh keuntungan). Tetapi kualitas aset akan
turun, sehingga merugikan pemegang hutang. Kenaikan
tingkat keuntungan tidak akan memperbaiki kondisi
pemegang hutang karena pemegang hutang akan
memperoleh keuntungan yang tetap (bunga yang tetap
sifatnya)
Misalkan Bank X memberikan pinjaman kepada PT Y yang
bergerak di bidang makanan (consumer goods- risiko
rendah). Tiba-tiba PT Y memutuskan untuk
menginvestasikan pinjaman tersebut ke sektor (anak
perusahaan baru) komputer yang risikonya tinggi, dengan
harapan memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi.
Apakah bank X akan senang?
 5.4. Konflik antara Pemegang Saham
Mayoritas dengan Pemegang Saham Minoritas
 Pemegang saham tidak bersifat homogen.
Karena pemegang saham tersebut berlainan,
maka akan ada potensi konflik antar pemegang
saham. Sebagai contoh, perusahaan yang
sebelumnya dikendalikan oleh pendiri, kemudian
menjual sebagian kecil saham ke publik. Dalam
situasi tersebut ada dua jenis pemegang saham:
mayoritas (pendiri) dan minoritas (publik).
Publik dikatakan minoritas karena, meskipun
jumlah mereka barangkali banyak, jumlah suara
atau saham mereka lebih kecil dibandingkan
dengan jumlah saham pendiri.
Pemegang
Saham
Minoritas
(30%)
Pemegang Saham
Mayoritas (70%)
Mr.X
PT X
PT Y (100%
dimiliki oleh MrX
PT X tbk membeli aset PT Y dengan harga Rp200
juta. Harga pasar aset tersebut adalah Rp100juta.
Siapa yang diuntungkan?
 5.5. Konflik-konflik Lainnya
 masih ada banyak kontrak-kontrak lain di
perusahaan, yang berarti ada potensi konflik antar
pihak-pihak lain dalam perusahaan. Sebagai contoh,
ada potensi konflik antara karyawan dengan
manajer, antara satu departemen (misal pemasaran)
dengan departemen lain (misal produksi).
 Siapa Penyumbang Teori Keuangan yang Paling
Berpengaruh?
 Sumbangan penting bisa dilihat dari hadiah Nobel
bidang keuangan. Hadiah Nobel diberikan kepada
tokoh yang dianggap memberikan kontribusi
penting terhadap perkembangan ilmu.
 Merton Miller bersama dengan Franco
Modigliani barangkali bisa dikatakan sebagai
‘bapak’ manajemen keuangan modern. Mereka
mendiskusikan pengaruh dividen dan pendanaan
(financing) terhadap nilai perusahaan melalui
serangkaian artikel yang dimulai dari artikel
mereka ‘The Cost of Capital, Corporation
Finance, and The Theory of Investment’ yang
muncul di American Economic Review pada
tahun 1958. Mereka berargumen bahwa pada
kondisi pasar modal sempurna, tidak ada
pengaruh struktur modal atau kebijakan dividen
terhadap nilai perusahaan. Kebijakan
pendanaan (struktur modal) maupun kebijakan
dividen tidak mempengaruhi nilai perusahaan.
Artikel tersebut menimbulkan kontroversi dan
diskusi berkepanjangan dalam teori keuangan
perusahaan (coroporate finance).
 Harry Markowitz barangkali bisa disebut sebagai
bapak teori investasi. Markowitz, melalui artikelnya
pada tahun 1952 di Journal of Finance (Portfolio
Selection), menunjukkan secara matematis bahwa
diversifikasi bisa mengurangi risiko. Dua paremeter
yang dia gunakan untuk mengevaluasi investasi yaitu
standar deviasi dan tingkat keuntungan (return)
memungkinkan perhitungan kuantitatif analisis
investasi bisa dilakukan. Teori investasi berubah dari
teori yang deskriptif menjadi teori yang keuantitatif.
William Sharpe mengembangkan lebih lanjut kerja
Markowitz menjadi teori keseimbangan Capital Asset
Pricing Model (‘Capital Asset Prices: A Theory of
Market Equilibrium under Conditions of Risk’ Journal
of Finance, 1964). Menurut CAPM, ada hubungan
positif antara risiko sistematis (risiko yang tidak bisa
dihilangkan melalui diversifikasi) dengan tingkat
keuntungan.
 Pada tahun 1997 dua orang ahli keuangan
Myron Scholes dan Robert Merton memperoleh
hadiah Nobel untuk sumbangan mereka dalam
teori penilaian opsi. Myron Scholes dengan
Fischer Black menerbitkan artikel mengenai
penilaian instrumen keuangan opsi di Journal of
Political Economy. Opsi adalah hak untuk
membeli atau menjual aset pada harga tertentu.
Sayangnya Fischer Black sudah meninggal dunia
pada tahun tersebut. Hadiah Nobel diberikan
hanya kepada orang yang masih hidup. Robert
Merton juga menerbitkan model penilaian opsi,
yang merupakan penyederhanaan dari model
Black dan Scholes. Teori opsi mempunyai potensi
bisa menjelaskan fenomena keuangan lebih
banyak lagi.
 Pada tahun 2002, ahli perilaku Daniel
Kahneman memperoleh Nobel di bidang
ekonomi. Dia bersama Amos Tversky
mengembangkan teori perilaku, yang kemudian
mengilhami munculnya behavioral finance (Teori
Keuangan berdasarkan perilaku). Teori
behavioral finance merupakan alternatif
(penentang) teori efisiensi keuangan. Teori
efisiensi keuangan mengatakan bahwa harga
mencerminkan semua informasi yang relevan.
Pasar digambarkan mempunyai proses yang
rasional. Sebaliknya, teori behavioral finance
mengatakan bahwa pasar tidak serasional yang
dibayangkan. Contoh populer, adalah harga
jatuh (investor panik) pada black Monday 1987
dan 1997, meskipun tidak ada informasi lain
pada hari itu. Dengan kata lain, investor panik
hanya karena tidak rasional.
 6. Topik yang Dicakup Buku ini
 Pembicaraan dalam buku ini mencakup 28 bab.
Topik-topik yang tercakup dalam buku ini
adalah: (1) Lingkungan manajemen keuangan,
(2) Konsep nilai waktu uang dan penilaian surat
berharga, (3) Penganggaran modal, (3) Risiko
dan biaya modal, (4) Struktur modal, kebijakan
dividen, dan sumber pendanaan (pasar
keuangan), (5) Manajemen modal kerja, dan (6)
Isu-isu tambahan, seperti reorganisasi,
manajemen keuangan internasional, merjer dan
akuisis, dan instrumen derivatif. Keenam topik
tersebut diharapakan bisa memberikan
gambaran lengkap mengenai manajemen
keuangan.
THANK YOU

More Related Content

What's hot

1 ruang lingkup manajemen keuangan (manajemen keuangan)
1 ruang lingkup manajemen keuangan (manajemen keuangan)1 ruang lingkup manajemen keuangan (manajemen keuangan)
1 ruang lingkup manajemen keuangan (manajemen keuangan)Dewi Rahmawati
 
semester 5 Pusat biaya
semester 5 Pusat biayasemester 5 Pusat biaya
semester 5 Pusat biayaArdha Erlitha
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaanHubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaanandiirwan777
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanEllysa Putri
 
Manajemen keuangan bab 01
Manajemen keuangan bab 01Manajemen keuangan bab 01
Manajemen keuangan bab 01Lia Ivvana
 
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanMakalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanFox Broadcasting
 
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3Indah Dwi Lestari
 
Akuntansi investasi
Akuntansi investasiAkuntansi investasi
Akuntansi investasiAdi Jauhari
 
Pengungkapan laporan keuangan
Pengungkapan laporan keuanganPengungkapan laporan keuangan
Pengungkapan laporan keuanganyogieardhensa
 
Pengantar akuntansi syariah
Pengantar akuntansi syariahPengantar akuntansi syariah
Pengantar akuntansi syariahcitra Joni
 
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)Rizky Akbar
 
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)Kelinci Coklat
 
Bab 1 konsep akuntansi syariah
Bab 1 konsep akuntansi syariahBab 1 konsep akuntansi syariah
Bab 1 konsep akuntansi syariahTajus Yamani
 
Chapter#12 kompensasi manajemen
Chapter#12 kompensasi manajemenChapter#12 kompensasi manajemen
Chapter#12 kompensasi manajemenRahmat Febrianto
 
Ch1 standar akuntansi kieso ifrs
Ch1  standar akuntansi kieso ifrsCh1  standar akuntansi kieso ifrs
Ch1 standar akuntansi kieso ifrsalif radix
 
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 

What's hot (20)

1 ruang lingkup manajemen keuangan (manajemen keuangan)
1 ruang lingkup manajemen keuangan (manajemen keuangan)1 ruang lingkup manajemen keuangan (manajemen keuangan)
1 ruang lingkup manajemen keuangan (manajemen keuangan)
 
semester 5 Pusat biaya
semester 5 Pusat biayasemester 5 Pusat biaya
semester 5 Pusat biaya
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
 
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaanHubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
 
Manajemen keuangan bab 01
Manajemen keuangan bab 01Manajemen keuangan bab 01
Manajemen keuangan bab 01
 
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanMakalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
 
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3
 
Akuntansi investasi
Akuntansi investasiAkuntansi investasi
Akuntansi investasi
 
Pengungkapan laporan keuangan
Pengungkapan laporan keuanganPengungkapan laporan keuangan
Pengungkapan laporan keuangan
 
Bab 11 & 12
Bab 11 & 12Bab 11 & 12
Bab 11 & 12
 
Pengantar akuntansi syariah
Pengantar akuntansi syariahPengantar akuntansi syariah
Pengantar akuntansi syariah
 
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
 
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
 
Bab 1 konsep akuntansi syariah
Bab 1 konsep akuntansi syariahBab 1 konsep akuntansi syariah
Bab 1 konsep akuntansi syariah
 
Analisis aktivitas operasi
Analisis aktivitas operasiAnalisis aktivitas operasi
Analisis aktivitas operasi
 
Chapter#12 kompensasi manajemen
Chapter#12 kompensasi manajemenChapter#12 kompensasi manajemen
Chapter#12 kompensasi manajemen
 
Ch1 standar akuntansi kieso ifrs
Ch1  standar akuntansi kieso ifrsCh1  standar akuntansi kieso ifrs
Ch1 standar akuntansi kieso ifrs
 
Materi akm2-investasi-bagian 1
Materi akm2-investasi-bagian 1Materi akm2-investasi-bagian 1
Materi akm2-investasi-bagian 1
 
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
 

Similar to Bab 01. overview managemen keuangan

Manajemen Keuangan: Pengertian, Peran, dan Fungsi
Manajemen Keuangan: Pengertian, Peran, dan FungsiManajemen Keuangan: Pengertian, Peran, dan Fungsi
Manajemen Keuangan: Pengertian, Peran, dan FungsiNadya Febrina Suci Utami
 
Tugas uts miftahul hadi
Tugas uts miftahul hadiTugas uts miftahul hadi
Tugas uts miftahul hadiMIFTAHULHADI7
 
Bab 1 ruang_lingkup
Bab 1 ruang_lingkupBab 1 ruang_lingkup
Bab 1 ruang_lingkupInal Ypyn
 
13 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen keuangan, universitas mercu buan...
13 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen keuangan, universitas mercu buan...13 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen keuangan, universitas mercu buan...
13 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen keuangan, universitas mercu buan...anditaoktavia
 
Usaha13,iwan muklas,hapzi ali,manajemen keuangan,universitas mercubuana,2018
Usaha13,iwan muklas,hapzi ali,manajemen keuangan,universitas mercubuana,2018Usaha13,iwan muklas,hapzi ali,manajemen keuangan,universitas mercubuana,2018
Usaha13,iwan muklas,hapzi ali,manajemen keuangan,universitas mercubuana,2018IwanMuklas
 
Karya ilmiah manajemen keuangan
Karya ilmiah manajemen keuanganKarya ilmiah manajemen keuangan
Karya ilmiah manajemen keuanganandi asrul zani
 
Manajemen keuangan wikipedia
Manajemen keuangan wikipediaManajemen keuangan wikipedia
Manajemen keuangan wikipediaIrvan Malvinas
 
BMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen KeuanganBMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen KeuanganMang Engkus
 
Bmp ekma4213mankeu
Bmp ekma4213mankeuBmp ekma4213mankeu
Bmp ekma4213mankeuWestri Wee
 
Manajemen keuangan part 1 of 5
Manajemen keuangan part 1 of 5Manajemen keuangan part 1 of 5
Manajemen keuangan part 1 of 5Judianto Nugroho
 
jbptunikompp-gdl-linnaismaw-19356-1-1.ruang-m.docx
jbptunikompp-gdl-linnaismaw-19356-1-1.ruang-m.docxjbptunikompp-gdl-linnaismaw-19356-1-1.ruang-m.docx
jbptunikompp-gdl-linnaismaw-19356-1-1.ruang-m.docxDonnaPermataSari
 
13, wira usaha, roni ananta s, hapzi ali, enterpreneurship, universitas mercu...
13, wira usaha, roni ananta s, hapzi ali, enterpreneurship, universitas mercu...13, wira usaha, roni ananta s, hapzi ali, enterpreneurship, universitas mercu...
13, wira usaha, roni ananta s, hapzi ali, enterpreneurship, universitas mercu...RoniAnantaSuryaninda
 
Minggu ke 13 manajemen keuangan
Minggu ke 13   manajemen keuanganMinggu ke 13   manajemen keuangan
Minggu ke 13 manajemen keuanganDhea Natalia
 
Sesi 1 Konsep Dasar Manajemen Keuangan
Sesi 1   Konsep Dasar Manajemen KeuanganSesi 1   Konsep Dasar Manajemen Keuangan
Sesi 1 Konsep Dasar Manajemen KeuanganDian Soekamto
 
Bab 1 pengantar manajemen keuangan
Bab 1 pengantar manajemen keuanganBab 1 pengantar manajemen keuangan
Bab 1 pengantar manajemen keuanganDodi Suryadi
 
Usaha,indri agustiani,hapzi ali, manajemen keuangan,bisnis,universitas mercu ...
Usaha,indri agustiani,hapzi ali, manajemen keuangan,bisnis,universitas mercu ...Usaha,indri agustiani,hapzi ali, manajemen keuangan,bisnis,universitas mercu ...
Usaha,indri agustiani,hapzi ali, manajemen keuangan,bisnis,universitas mercu ...indri agustiani
 
Tugas resume materi uts m. keu
Tugas resume materi uts m. keuTugas resume materi uts m. keu
Tugas resume materi uts m. keuPermataShary
 
Tugas resume materi uts m. keu
Tugas resume materi uts m. keuTugas resume materi uts m. keu
Tugas resume materi uts m. keuPermataShary
 
Implementasi manajemen keuangan pada perusahaan (pertemuan 13)
Implementasi manajemen keuangan pada perusahaan (pertemuan 13)Implementasi manajemen keuangan pada perusahaan (pertemuan 13)
Implementasi manajemen keuangan pada perusahaan (pertemuan 13)syafii_ahmad
 

Similar to Bab 01. overview managemen keuangan (20)

Manajemen Keuangan: Pengertian, Peran, dan Fungsi
Manajemen Keuangan: Pengertian, Peran, dan FungsiManajemen Keuangan: Pengertian, Peran, dan Fungsi
Manajemen Keuangan: Pengertian, Peran, dan Fungsi
 
Tugas uts miftahul hadi
Tugas uts miftahul hadiTugas uts miftahul hadi
Tugas uts miftahul hadi
 
Bab 1 ruang_lingkup
Bab 1 ruang_lingkupBab 1 ruang_lingkup
Bab 1 ruang_lingkup
 
Manajemen keuangan
Manajemen keuanganManajemen keuangan
Manajemen keuangan
 
13 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen keuangan, universitas mercu buan...
13 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen keuangan, universitas mercu buan...13 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen keuangan, universitas mercu buan...
13 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen keuangan, universitas mercu buan...
 
Usaha13,iwan muklas,hapzi ali,manajemen keuangan,universitas mercubuana,2018
Usaha13,iwan muklas,hapzi ali,manajemen keuangan,universitas mercubuana,2018Usaha13,iwan muklas,hapzi ali,manajemen keuangan,universitas mercubuana,2018
Usaha13,iwan muklas,hapzi ali,manajemen keuangan,universitas mercubuana,2018
 
Karya ilmiah manajemen keuangan
Karya ilmiah manajemen keuanganKarya ilmiah manajemen keuangan
Karya ilmiah manajemen keuangan
 
Manajemen keuangan wikipedia
Manajemen keuangan wikipediaManajemen keuangan wikipedia
Manajemen keuangan wikipedia
 
BMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen KeuanganBMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
 
Bmp ekma4213mankeu
Bmp ekma4213mankeuBmp ekma4213mankeu
Bmp ekma4213mankeu
 
Manajemen keuangan part 1 of 5
Manajemen keuangan part 1 of 5Manajemen keuangan part 1 of 5
Manajemen keuangan part 1 of 5
 
jbptunikompp-gdl-linnaismaw-19356-1-1.ruang-m.docx
jbptunikompp-gdl-linnaismaw-19356-1-1.ruang-m.docxjbptunikompp-gdl-linnaismaw-19356-1-1.ruang-m.docx
jbptunikompp-gdl-linnaismaw-19356-1-1.ruang-m.docx
 
13, wira usaha, roni ananta s, hapzi ali, enterpreneurship, universitas mercu...
13, wira usaha, roni ananta s, hapzi ali, enterpreneurship, universitas mercu...13, wira usaha, roni ananta s, hapzi ali, enterpreneurship, universitas mercu...
13, wira usaha, roni ananta s, hapzi ali, enterpreneurship, universitas mercu...
 
Minggu ke 13 manajemen keuangan
Minggu ke 13   manajemen keuanganMinggu ke 13   manajemen keuangan
Minggu ke 13 manajemen keuangan
 
Sesi 1 Konsep Dasar Manajemen Keuangan
Sesi 1   Konsep Dasar Manajemen KeuanganSesi 1   Konsep Dasar Manajemen Keuangan
Sesi 1 Konsep Dasar Manajemen Keuangan
 
Bab 1 pengantar manajemen keuangan
Bab 1 pengantar manajemen keuanganBab 1 pengantar manajemen keuangan
Bab 1 pengantar manajemen keuangan
 
Usaha,indri agustiani,hapzi ali, manajemen keuangan,bisnis,universitas mercu ...
Usaha,indri agustiani,hapzi ali, manajemen keuangan,bisnis,universitas mercu ...Usaha,indri agustiani,hapzi ali, manajemen keuangan,bisnis,universitas mercu ...
Usaha,indri agustiani,hapzi ali, manajemen keuangan,bisnis,universitas mercu ...
 
Tugas resume materi uts m. keu
Tugas resume materi uts m. keuTugas resume materi uts m. keu
Tugas resume materi uts m. keu
 
Tugas resume materi uts m. keu
Tugas resume materi uts m. keuTugas resume materi uts m. keu
Tugas resume materi uts m. keu
 
Implementasi manajemen keuangan pada perusahaan (pertemuan 13)
Implementasi manajemen keuangan pada perusahaan (pertemuan 13)Implementasi manajemen keuangan pada perusahaan (pertemuan 13)
Implementasi manajemen keuangan pada perusahaan (pertemuan 13)
 

More from Syafril Djaelani,SE, MM

Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.pptManajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.pptSyafril Djaelani,SE, MM
 
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawabanmanajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawabanSyafril Djaelani,SE, MM
 
Manajemen Risiko Bagi Hasil Bank Syariah
Manajemen Risiko Bagi Hasil Bank SyariahManajemen Risiko Bagi Hasil Bank Syariah
Manajemen Risiko Bagi Hasil Bank SyariahSyafril Djaelani,SE, MM
 
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan SyariahManajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan SyariahSyafril Djaelani,SE, MM
 
manajemen resiko bagi hasil bank syariah
manajemen resiko bagi hasil bank syariahmanajemen resiko bagi hasil bank syariah
manajemen resiko bagi hasil bank syariahSyafril Djaelani,SE, MM
 
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan SyariahManajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan SyariahSyafril Djaelani,SE, MM
 

More from Syafril Djaelani,SE, MM (20)

Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.pptManajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
 
manajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhanmanajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhan
 
manajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhanmanajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhan
 
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawabanmanajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
manajemen risiko kepatuhan beserta pertanyaan dan jawaban
 
Mananajemen .Risiko Pasar
Mananajemen .Risiko PasarMananajemen .Risiko Pasar
Mananajemen .Risiko Pasar
 
Manajemen Risiko Kepatuhan
Manajemen Risiko KepatuhanManajemen Risiko Kepatuhan
Manajemen Risiko Kepatuhan
 
Manajemen Risiko Bagi Hasil Bank Syariah
Manajemen Risiko Bagi Hasil Bank SyariahManajemen Risiko Bagi Hasil Bank Syariah
Manajemen Risiko Bagi Hasil Bank Syariah
 
Manajemen Resiko Operasional Perbankan
Manajemen Resiko Operasional PerbankanManajemen Resiko Operasional Perbankan
Manajemen Resiko Operasional Perbankan
 
manajemen resiko bagi hasil
manajemen resiko bagi hasilmanajemen resiko bagi hasil
manajemen resiko bagi hasil
 
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan SyariahManajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
 
manajemen resiko bagi hasil bank syariah
manajemen resiko bagi hasil bank syariahmanajemen resiko bagi hasil bank syariah
manajemen resiko bagi hasil bank syariah
 
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan SyariahManajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
Manajemen Risiko Kontrak Perbankan Syariah
 
manajemen risiko
manajemen risikomanajemen risiko
manajemen risiko
 
manajemen risiko operasional
manajemen risiko operasionalmanajemen risiko operasional
manajemen risiko operasional
 
manajemen resiko
manajemen resikomanajemen resiko
manajemen resiko
 
manajemen risiko operasional
manajemen risiko operasionalmanajemen risiko operasional
manajemen risiko operasional
 
manajemen risiko operasional
manajemen risiko operasionalmanajemen risiko operasional
manajemen risiko operasional
 
manajemen risiko operasional (1)
manajemen risiko operasional (1)manajemen risiko operasional (1)
manajemen risiko operasional (1)
 
manajemen risiko likuiditas
manajemen risiko likuiditasmanajemen risiko likuiditas
manajemen risiko likuiditas
 
manajemen risiko operasional
manajemen risiko operasionalmanajemen risiko operasional
manajemen risiko operasional
 

Recently uploaded

Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 

Recently uploaded (17)

Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 

Bab 01. overview managemen keuangan

  • 2. BAB 1  OVERVIEW MANAJEMEN KEUANGAN Manajemen keuangan bisa didefinisikan sebagai manajemen fungsi-fungsi keuangan perusahaan. Tugas manajer keuangan mengalami transformasi dari fokus mencari pendanaan (financing) menjadi tugas yang lebih kompleks mencakup perencanaan dan alokasi sumberdaya dalam perusahaan.
  • 3.  Secara garis besar, fungsi-fungsi perusahaan bisa dikelompokkan ke dalam empat fungsi, yaitu:     (1) Fungsi Pemasaran  (2) Fungsi Keuangan  (3) Fungsi Produksi  (4) Fungsi Personalia  Keempat fungsi tersebut merupakan fungsi pokok suatu perusahaan.
  • 4.  Fungsi-fungsi manajemen bisa dipecah ke dalam beberapa hal:   (1) Perencanaan (Planning)  (2) Pengorganisasian (Organizing)  (3) Staffing  (4) Pelaksanaan  (5) Pengendalian  Manajemen keuangan dengan demikian bisa diartikan sebagai kegiatan perencanaan, pengorganisasian, staffing, pelaksanaan, dan pengendalian fungsi- fungsi keuangan.
  • 5.  1. Model Neraca Keuangan Untuk Memahami Manajemen Keuangan  Neraca keuangan suatu perusahaan terdiri dari dua sisi: sisi kiri yang meringkaskan aset yang dimiliki oleh perusahaan, dan sisi kanan yang meringkaskan sumber dana yang dipakai untuk membiayai sisi kiri perusahaan tersebut.  Tugas manajer keuangan adalah mengambil keputusan investasi, pendanaan, dan operasional dengan tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham (nilai saham).  Sisi kiri tersebut (aktiva) dengan demikian bisa dipandang sebagai ringkasan kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan., sisi kanan neraca merupakan tugas manajer keuangan, dalam hal ini mencari dana yang kemudian diinvestasikan
  • 6.  Komponen jangka pendek (lancar) dari aktiva dan pasiva membentuk modal kerja. Modal kerja bersih bisa diartikan sebagai aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Modal kerja merupakan hasil dari keputusan operasional (sehari-hari).  Nilai perusahaan terdiri dari nilai hutang dan nilai saham tujuan tersebut sering disingkat sebagai memaksimumkan kemakmuran pemegang saham.  Kemakmuran pemegang saham sering diterjemahkan ke dalam kenaikan harga pasar saham. Dengan demikian tujuan manajemen keuangan bisa diterjemahkan menjadi memaksimumkan harga pasar saham.
  • 7.  2. Menciptakan Nilai : Meningkatkan Aliran Kas Masuk  Nilai bisa ditingkatkan dengan menciptakan aliran kas yang positif, Sebagai contoh, Perusahaan bisa menerbitkan surat berharga dengan biaya yang sedikit dan mendatangkan aliran kas masuk yang positif.  Aliran kas yang menjadi fokus manajer keuangan berbeda dengan keuntungan akuntansi (accounting profit) Keuntungan akuntansi dihasilkan dengan mempertemukan antara pendapatan dengan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut (prinsip matching).  Tiga dimensi aliran kas yang perlu diperhatikan: besarnya (magnitude), timing, dan risiko. Aliran kas yang besar, diterima lebih awal, dan mempunyai risiko yang rendah, mempunyai nilai
  • 8. 1. Maksimimasi Keuntungan Versus Maksimisasi Nilai Saham  Tujuan manajemen keuangan seringkali dinyatakan sebagai maksimisasi keuntungan. Hal tersebut tidak tepat. Pertama, keuntungan yang besar melalui jumlah saham yang beredar yang besar tidaklah sebaik yang kita inginkan. Kedua, keuntungan perlembar saham juga bukan merupakan tujuan yang tepat. Keuntungan perlembar saham tidak memperhatikan nilai waktu uang dan risiko. Disamping itu, seperti ditunjukkan dalam contoh di atas, keuntungan akuntansi lain dengan aliran kas. Aliran kaslah yang harus diperhatikan oleh manajer keuangan.
  • 9.  Maksimisasi keuntungan dengan maksimisasi nilai saham dengan demikian merupakan dua hal yang berbeda. Nilai saham akan ditentukan oleh banyak faktor: keuntungan perusahaan, risiko, dan faktor lain. Harga saham yang terjadi merupakan konsensus yang terjadi di pasar keuangan terhadap prospek dan risiko perusahaan di masa mendatang. Harga tersebut mencerminkan informasi besarnya aliran kas, timing, risiko, dan lainnya yang dianggap relevan oleh investor.
  • 10. 1. Manajer dan Pasar Keuangan 2. Manajer keuangan mencari dana dari pasar keuangan dengan jalan menerbitkan sekuritas atau memperoleh pinjaman dari lembaga keuangan. Pada dasarnya ada dua jenis sekuritas/instrumen dasar, yaitu: saham dan hutang. Saham merupakan bentuk kepemilikan sedangkan hutang merupakan pinjaman. Sisi kanan neraca keuangan meringkaskan sumber dana yang diperoleh oleh manajer keuangan 3. Dana tersebut kemudian diinvestasikan oleh manajer keuangan, membeli aset yang bisa menghasilkan kembalian. Sisi kiri neraca keuangan meringkaskan aset yang diperoleh manajer keuangan, dengan menggunakan dana yang diperoleh pada langkah 1 di atas
  • 11.  3. Aset tersebut menghasilkan kembalian (keuntungan)  4a. Sebagian dana tersebut dikembalikan ke pasar keuangan melalui medium yang berbeda-beda. Untuk pemegang saham, perusahaan membagikan dividen, sementara untuk pemegang hutang perusahaan membagikan bunga dan mengembalikan pinjaman pokok hutang  4b. Sebagian kembalian (tingkat keuntungan) ditanamkan kembali oleh manajer keuangan ke dalam perusahaan. Kebijakan dividen akan membicarakan seberapa besar keuntungan dibagikan ke pemegang saham.  Dengan demikian manajer keuangan perlu memahami bagaimana kerja pasar keuangan, bagaimana pasar keuangan menilai suatu aset.
  • 12. MANAJER KEUANGAN PASAR KEUANGAN OPERASI PERUSAHAAN 12 3 4a 4b MANAJER KEUANGAN SEBAGAI JEMBATAN ANTARA PASAR KEUANGAN DENGAN PERUSAHAAN 1: MENGUMPULKAN DANA 2: INVESTASI DANA 3: INVESTASI MENGHASILKAN 4: DISTRIBUSI KEUNTUNGAN ATAU REINVEST
  • 13. 1. Perusahaan sebagai Serangkaian Kontrak  Perusahaan bisa dilihat sebagai satu rangkain kontrak antara pihak-pihak yang berkaitan. Misal, karyawan menandatangani kontrak untuk bekerja di perusahaan. Bank memberi pinjaman berdasarkan kontrak yang tertentu dengan perusahaan. Manajer dikontrak oleh pemegang saham untuk mengelola perusahaan agar perusahaan tersebut menghasilkan aliran kas yang bisa meningkatkan nilai perusahaan, yang dengan demikian meningkatkan kemakmuran pemegang saham. Pemegang saham itu sendiri tidaklah homogen, ada pemegang saham mayoritas, pemegang saham minoritas. Keduanya tidak harus mempunyai tujuan yang konsisten satu sama lain, yang berarti mempunyai potensi konflik.
  • 14.  Biasanya ada tiga jenis konflik keagenan yang sering dibicarakan di literatur keuangan, yaitu: (1) Konflik antara pemegang saham dengan manajer, (2) Konflik antara pemegang saham dengan pemegang hutang, dan (3) Konflik antara pemegang saham mayoritas dengan minoritas.
  • 15. 5.1. Konflik antara Pemegang Saham dengan Manajer Manajer disewa oleh pemegang saham untuk menjalankan perusahaan, agar perusahaan mencapai tujuan pemegang saham, yaitu memaksimumkan nilai perusahaan (kemakmuran pemegang saham). Menjadi pertanyaan apakah manajer akan bertindak konsisten dengan tujuan memakmurkan pemegang saham, tujuan yang dibebankan oleh pemegang saham kepada manajer? Jawab: Tidak Selalu. Karena itu ada potensi konflik antara Manajer dengan Pemegang Saham. Manajer bisa mempunyai agenda sendiri yang tidak konsusten dengan agenda memaksimumkan kemakmuran pemegang saham
  • 16.  Donaldson, seorang peneliti di Amerika Serikat, menyebutkan dua motivasi dasar manajer:  1.Survival – manajer berusaha menguasai sumberdaya agar perusahaan terhindar dari kebangkrutan  2.Independensi atau Kecukupan diri – Manajer ingin mengambil keputusan yang bebas dari tekanan pihak luar, termasuk dari pasar keuangan. Manajer tidak suka mengeluarkan saham, karena akan mengundang campur tangan pihak luar. Sebaliknya manajer akan lebih suka menggunakan dana yang dihasilkan secara internal.  Dengan dua motivasi tersebut, manajer cenderung mempunyai tujuan memaksimumkan kemakmuran perusahaan (bukannya kemakmuran pemegang saham).
  • 17.  Pemegang saham bisa melakukan sejumlah tindakan untuk memastikan bahwa manajer akan bertindak konsisten dengan tujuan pemegang saham. Tindakan semacam itu membutuhkan biaya yang disebut sebagai biaya keagenan (agency cost). Biaya keagenan tersebut terdiri dari biaya untuk memonitor manajer dan biaya untuk mengimplementasikan alat kontrol terhadap manajer. Meskipun demikian, masalah perbedaan tujuan tersebut tidak akan bisa diselesaikan secara sempurna. Pemegang saham dengan demikian mempuyai kerugian dalam situasi tersebut. Kerugian tersebut sering disebut sebagai kerugian sisa (residual loss).
  • 18.  Pemegang saham bisa membentuk dewan komisaris (board of directors) untuk mengawasi perilaku manajer. Beberapa cara lain bisa dilakukan, antara lain:  1.Sistem penggajian yang dikaitkan dengan prestasi perusahaan (keuntungan) dan dengan opsi saham. Jika keuntungan perusahaan naik, manajer akan memperoleh bonus. Jika harga saham naik, manajer akan memperoleh bonus tambahan melalui opsi saham  2.Pasar tenaga kerja manajer akan mengontrol manajer. Manajer yang mempunyai kemampuan yang jelek tidak akan laku, sebaliknya manajer yang sukses akan diburu oleh banyak perusahaan. Dengan demikian manajer akan berusaha meningkatkan prestasinya, dengan jalan meningkatkan nilai atau harga saham, agar masa depan mereka selalu terjaga.
  • 19.  3.Jika perusahaan mempunyai prestasi yang jelek, harga saham akan mengalami penurunan. Pada situasi semacam itu, nilai perusahaan akan terlihat terlalu ‘murah’, dan akibatnya perusahaan lain bisa membeli (mengakuisisi) perusahaan tersebut. Dalam kasus semacam itu, seringkali manajer perusahaan yang diakuisisi tidak akan dipakai lagi. Aktivitias takeover (pengambilalihan) perusahaan semacam itu akan mendisiplinkan manajer. Manajer dengan demikian akan berusaha agar harga saham selalu tinggi. Apakah pendisiplinan tersebut sudah efektif? Perlu jawaban empiris, tetapi secara umum nampaknya bukti empiris menunjukkan sudah efektif.
  • 20.  5.2. Agency Free Cash Flow  Variasi lain dari konflik keagenan antara manajer dengan pemegang saham adalah agency free cash flow. Menurut teori ini, manajer akan berusaha memegang sumberdaya perusahaan agar tetap dalam kendali manajer. Jika perusahaan memperoleh keuntungan atau kas masuk tinggi, maka manajer akan berusaha agar keuntungan/kas masuk tersebut tetap berada di tangan manajer. Meskipun sebenarnya, pemegang saham mungkin akan diuntungkan jika kas tersebut dibagikan (misal dalam bentuk dividen), kemudian pemegang saham dibiarkan menginvestasikan kas tersebut ke alternatif investasi lain yang lebih menguntungkan. Manajer berusaha menahan kas tersebut dengan berbagai cara, misal tidak membayar dividen, melakukan akuisisi (membeli) perusahaan lain. Dengan akuisisi, sumber daya masih berada di tangan manajer.
  • 21.  Jensen (1986) mendefinisikan aliran kas bebas (free cash flow) sebagai aliran kas yang tersisa setelah semua proyek dengan NPV positif didanai. Free cash flow lebih baik dibagikan ke pemegang saham, bukannya ditahan, karena perusahaan sudah tidak mempunyai kesempatan investasi yang menguntungkan. Kemudian pemegang saham dibiarkan memanfaatkan kas yang diterima tersebut. Dengan cara semacam itu pemegang saham bisa memaksimumkan kemakmurannya.
  • 22.  5.3. Konflik antara Pemegang Saham dengan Pemegang Hutang  Pemegang saham, melalui manajer, bisa mengambil keuntungan atas pemegang hutang. Konflik tersebut bisa terjadi karena pemegang saham dengan pemegang hutang mempunyai struktur penerimaan (pay off) yang berbeda. Pemegang hutang memperoleh pendapatan yang tetap (yaitu bunga) dan kembalian pinjamannya, sedangkan pemegang saham memperoleh pendapatan diatas kelebihan atas kewajiban yang perlu dibayarkan ke pemegang hutang. Jika nilai perusahaan berada dibawah nilai kewajiban hutang, pemegang hutang berhak atas semua nilai perusahaan. Jika nilai perusahaan naik di atas nilai hutang, pemegang saham berhak atas kelebihan tersebut. Perbedaan struktur pay-off tersebut bisa menyebabkan perbedaan perilaku.
  • 23. Lebih spesifik lagi, Pemegang saham (bekerjasama dengan manajer) akan tergoda untuk investasi pada aset dengan risiko yang tinggi. Tingkat keuntungan yang diharapkan akan meningkat (pemegang saham memperoleh keuntungan). Tetapi kualitas aset akan turun, sehingga merugikan pemegang hutang. Kenaikan tingkat keuntungan tidak akan memperbaiki kondisi pemegang hutang karena pemegang hutang akan memperoleh keuntungan yang tetap (bunga yang tetap sifatnya) Misalkan Bank X memberikan pinjaman kepada PT Y yang bergerak di bidang makanan (consumer goods- risiko rendah). Tiba-tiba PT Y memutuskan untuk menginvestasikan pinjaman tersebut ke sektor (anak perusahaan baru) komputer yang risikonya tinggi, dengan harapan memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi. Apakah bank X akan senang?
  • 24.  5.4. Konflik antara Pemegang Saham Mayoritas dengan Pemegang Saham Minoritas  Pemegang saham tidak bersifat homogen. Karena pemegang saham tersebut berlainan, maka akan ada potensi konflik antar pemegang saham. Sebagai contoh, perusahaan yang sebelumnya dikendalikan oleh pendiri, kemudian menjual sebagian kecil saham ke publik. Dalam situasi tersebut ada dua jenis pemegang saham: mayoritas (pendiri) dan minoritas (publik). Publik dikatakan minoritas karena, meskipun jumlah mereka barangkali banyak, jumlah suara atau saham mereka lebih kecil dibandingkan dengan jumlah saham pendiri.
  • 25. Pemegang Saham Minoritas (30%) Pemegang Saham Mayoritas (70%) Mr.X PT X PT Y (100% dimiliki oleh MrX PT X tbk membeli aset PT Y dengan harga Rp200 juta. Harga pasar aset tersebut adalah Rp100juta. Siapa yang diuntungkan?
  • 26.  5.5. Konflik-konflik Lainnya  masih ada banyak kontrak-kontrak lain di perusahaan, yang berarti ada potensi konflik antar pihak-pihak lain dalam perusahaan. Sebagai contoh, ada potensi konflik antara karyawan dengan manajer, antara satu departemen (misal pemasaran) dengan departemen lain (misal produksi).  Siapa Penyumbang Teori Keuangan yang Paling Berpengaruh?  Sumbangan penting bisa dilihat dari hadiah Nobel bidang keuangan. Hadiah Nobel diberikan kepada tokoh yang dianggap memberikan kontribusi penting terhadap perkembangan ilmu.
  • 27.  Merton Miller bersama dengan Franco Modigliani barangkali bisa dikatakan sebagai ‘bapak’ manajemen keuangan modern. Mereka mendiskusikan pengaruh dividen dan pendanaan (financing) terhadap nilai perusahaan melalui serangkaian artikel yang dimulai dari artikel mereka ‘The Cost of Capital, Corporation Finance, and The Theory of Investment’ yang muncul di American Economic Review pada tahun 1958. Mereka berargumen bahwa pada kondisi pasar modal sempurna, tidak ada pengaruh struktur modal atau kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Kebijakan pendanaan (struktur modal) maupun kebijakan dividen tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Artikel tersebut menimbulkan kontroversi dan diskusi berkepanjangan dalam teori keuangan perusahaan (coroporate finance).
  • 28.  Harry Markowitz barangkali bisa disebut sebagai bapak teori investasi. Markowitz, melalui artikelnya pada tahun 1952 di Journal of Finance (Portfolio Selection), menunjukkan secara matematis bahwa diversifikasi bisa mengurangi risiko. Dua paremeter yang dia gunakan untuk mengevaluasi investasi yaitu standar deviasi dan tingkat keuntungan (return) memungkinkan perhitungan kuantitatif analisis investasi bisa dilakukan. Teori investasi berubah dari teori yang deskriptif menjadi teori yang keuantitatif. William Sharpe mengembangkan lebih lanjut kerja Markowitz menjadi teori keseimbangan Capital Asset Pricing Model (‘Capital Asset Prices: A Theory of Market Equilibrium under Conditions of Risk’ Journal of Finance, 1964). Menurut CAPM, ada hubungan positif antara risiko sistematis (risiko yang tidak bisa dihilangkan melalui diversifikasi) dengan tingkat keuntungan.
  • 29.  Pada tahun 1997 dua orang ahli keuangan Myron Scholes dan Robert Merton memperoleh hadiah Nobel untuk sumbangan mereka dalam teori penilaian opsi. Myron Scholes dengan Fischer Black menerbitkan artikel mengenai penilaian instrumen keuangan opsi di Journal of Political Economy. Opsi adalah hak untuk membeli atau menjual aset pada harga tertentu. Sayangnya Fischer Black sudah meninggal dunia pada tahun tersebut. Hadiah Nobel diberikan hanya kepada orang yang masih hidup. Robert Merton juga menerbitkan model penilaian opsi, yang merupakan penyederhanaan dari model Black dan Scholes. Teori opsi mempunyai potensi bisa menjelaskan fenomena keuangan lebih banyak lagi.
  • 30.  Pada tahun 2002, ahli perilaku Daniel Kahneman memperoleh Nobel di bidang ekonomi. Dia bersama Amos Tversky mengembangkan teori perilaku, yang kemudian mengilhami munculnya behavioral finance (Teori Keuangan berdasarkan perilaku). Teori behavioral finance merupakan alternatif (penentang) teori efisiensi keuangan. Teori efisiensi keuangan mengatakan bahwa harga mencerminkan semua informasi yang relevan. Pasar digambarkan mempunyai proses yang rasional. Sebaliknya, teori behavioral finance mengatakan bahwa pasar tidak serasional yang dibayangkan. Contoh populer, adalah harga jatuh (investor panik) pada black Monday 1987 dan 1997, meskipun tidak ada informasi lain pada hari itu. Dengan kata lain, investor panik hanya karena tidak rasional.
  • 31.  6. Topik yang Dicakup Buku ini  Pembicaraan dalam buku ini mencakup 28 bab. Topik-topik yang tercakup dalam buku ini adalah: (1) Lingkungan manajemen keuangan, (2) Konsep nilai waktu uang dan penilaian surat berharga, (3) Penganggaran modal, (3) Risiko dan biaya modal, (4) Struktur modal, kebijakan dividen, dan sumber pendanaan (pasar keuangan), (5) Manajemen modal kerja, dan (6) Isu-isu tambahan, seperti reorganisasi, manajemen keuangan internasional, merjer dan akuisis, dan instrumen derivatif. Keenam topik tersebut diharapakan bisa memberikan gambaran lengkap mengenai manajemen keuangan.