SlideShare a Scribd company logo
PENGARUH ARUS KAS OPERASI DAN LIKUIDITAS
TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK
INDONESIA
(BEI)
JURNAL
Bidang Kajian: Akuntansi Keuangan
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan
Program Sarjana S-1 Jurusan Akuntansi
pada Fakultas Ekonomi
Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon
Disusun oleh:
𝐉𝐄𝐉𝐄𝐍 π‰π€π„ππ”πƒπˆπ
𝐍𝐏𝐌: πŸπŸŽπŸ—πŸŽπŸ’πŸŽπŸŽπŸŽπŸ‘
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
2013
(Terakreditasi BAN-PT)
JURNAL SKRIPSI BIDANG KAJIAN AKUNTANSI KEUANGAN
PENGARUH ARUS KAS OPERASI DAN LIKUIDITAS TERHADAP
HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA
(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek
Indonesia)
Disusun oleh:
𝐉𝐄𝐉𝐄𝐍 π‰π€π„ππ”πƒπˆπ
𝐍𝐏𝐌: πŸπŸŽπŸ—πŸŽπŸ’πŸŽπŸŽπŸŽπŸ‘
Pembimbing :
1. Rawi, SE., M.Si., Akt.
2. Siti Nur Hadiyati, SE., M.Si., Akt
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon
2013
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh arus kas operasi dan
likuiditas terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang listing di
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode asosiatif. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dan soft copy laporan
keuangan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia. Teknik analisis data
yang digunakan untuk meneliti pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen adalah dengan menggunakan uji asumsi klasik, analisis regresi, dan uji
hipotesis baik secara parsial maupun secara simultan. Pengujian hipotesisnya
dengan menggunakan uji t (Parsial) dan uji F (Simultan).
Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana dan secara parsial, maka
dapat disimpulkan bahwa arus kas operasi memiliki Thitung lebih besar daripada
Ttabel, dan likuiditas memiliki Thitung lebih besar daripada Ttabel. Disini dapat
disimpulkan bahwa arus kas operasi mempunyai pengaruh terhadap harga
saham. Begitupun hal yang sama terjadi, dimana likuiditas mempunyai pengaruh
terhadap harga saham. Dan berdasarkan hasil analisis regresi berganda dan
secara simultan diketahui bahwa secara bersama-sama, arus kas operasi dan
likuiditas berpengaruh terhadap harga saham. Hal ini ditunjukan dengan Fhitung
lebih besar daripada Ftabel.
Kata kunci: Arus Kas Operasi, Likuiditas dan Harga Saham.
1. PENDAHULUAN
Para investor yang menanamkan dananya pada salah satu perusahaan atau
lebih akan menggunakan laporan perusahaan. Laporan keuangan yang dimaksud
adalah laporan keuangan periodik. Laporan ini, digunakan sebagai panduan untuk
menilai profitabilitas perusahaan tersebut dan tentunya profitabilitas terhadap
potensi pengembalian timbal balik dari dana yang ditanamkan terhadap
perusahaan-perusahaan tersebut. Sehingga, para investor tidak terlalu berisiko
mengambil keputusan atas penanaman modal atau dananya tadi.
Pada umumnya, para investor lebih mengutamakan melihat nilai kuantitatif
dari unsur-unsur yang ada di dalam Neraca dan nilai dari Laba Bersih untuk
menentukan keputusan yang paling tepat ketika akan melakukan penanaman
modal/dananya, terutama pada perusahaan go public. Dikarenakan hanya unsur-
unsur neraca dan laba bersih saja yang diutamakan, sebenarnya hal tersebut bisa
saja dimanipulasi dengan cara tertentu dimana tujuan akhirnya adalah
memperoleh nilai kuantitatif dari laba bersih yang tercantum dalam Laporan
Laba/Rugi dan angka-angka yang terdokumentasikan dalam Neraca yang cukup
bernilai signifikan. Perlakuan demikian, dilakukan oleh pihak manajemen
perusahaan yang terlalu intens untuk mengharapkan para investor hadir dan
menanamkan dananya di perusahaan tersebut.
Faktanya, kasus seperti ini tidak jarang terjadi meskipun para investor sudah
yakin atas keputusan yang diambilnya dengan alasan bahwa para investor tersebut
melihat laporan keuangan perusahaan yang ditanami modalnya telah diaudit oleh
dua tahap audit (pertama, auditor manajemen dan kedua, auditor independen).
Contoh kasus yang cukup signifikan yaitu kasus ENRON.
Untuk menekankan bahwa kasus semacam ini dapat saja terjadi di masa
depan yang tidak terduga, dimana dengan implikasi investor rugi, maka metode
lainnya dalam pemecahan masalah yang perlu dipertimbangkan adalah melihat
tidak hanya neraca dan laba bersih dalam mendukung pengambilan keputusan
investasi para investor. Metode lain yang dimaksud adalah melihat dan
memperhatikan secara lebih khusus Arus Kas Operasi dan Likuiditas dari
perusahaan yang akan ditanami modal atau dana oleh para investor tersebut.
Arus kas operasi adalah arus kas dari transaksi yang mempengaruhi laba
bersih. Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil
utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya
berasal dari transaksi dan peristiwa yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi
bersih. Atas dasar inilah, dirasa pantas jika arus kas operasi dilihat oleh investor
sebagai salah satu metode lain selain laba bersih untuk mendukung pengambilan
keputusan dalam menanamkan dananya di suatu perusahaan tertentu.
Para investor yang menanamkan dananya di perusahaan akan selalu
menghadapi yang disebut dengan Risiko Investasi. Risiko ini akan berdampak
terhadap hilangnya dana atau modal yang telah ditanamkan selama jangka waktu
tertentu. Untuk itulah, sebelum menanamkan dananya para investor juga dirasa
perlu untuk menganalisis secara kuantitatif nilai likuiditas yang dimiliki oleh
perusahaan dan selanjutnya memperbandingkan dengan indikator likuiditas
tersebut. Jika indikator tersebut menunjukan bahwa likuiditas perusahaan baik,
sebagai contoh, maka itu artinya perusahaan akan mampu membayar seluruh
kewajiban yang tersisa yang belum dibayar.
Bagi para investor, penanaman modalnya akan terbentuk di pasar saham
melalui harga saham yang sedang diperjualbelikan. Jika harga saham cenderung
turun, maka para investor akan berlomba-lomba membeli saham yang beredar.
Tetapi, sebaliknya jika harga saham terlalu tinggi para investor cenderung untuk
menahan dananya dan tidak menginvestasikannya.
Sebagai informasi, bahwa penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh
Meythi (2006) dengan judul β€œPengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham
Dengan Persistensi Laba Sebagai Variabel Intervening.” Dengan menggunakan
Path Analysis, penelitian ini menguji hubungan tidak langsung antara arus kas
operasi dengan harga saham melalui persistensi laba. Hasil dari analisis tersebut,
menunjukan bahwa ternyata tidak ada pengaruh arus kas operasi terhadap harga
saham.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini diberi judul
β€œPENGARUH ARUS KAS OPERASI DAN LIKUIDITAS TERHADAP
HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI
BURSA EFEK INDONESIA (BEI).”
2. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1. Kajian Pustaka
2.1.1.Arus Kas Operasi
Menurut Carl S. Warren,et al. (2006:230) arus kas operasi adalah arus kas
dari transaksi yang mempengaruhi laba bersih. Arus kas dari aktivitas operasi
terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh
karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa
yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih, sesuai dengan definisinya.
Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang
menentukan apakah dari operasinya organisasi dapat menghasilkan arus kas yang
cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi organisasi,
membayar dividen, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada
sumber pendanaan dari luar. Informasi mengenai unsur tertentu arus kas historis
bersama dengan informasi lain, berguna dalam memprediksi arus kas operasi
masa depan.
Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah:
1. Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa.
2. Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain.
3. Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa.
4. Pembayaran kas kepada karyawan.
5. Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan
dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat asuransi lainnya.
6. Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan,
kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari
aktivitas pendanaan dan investasi.
7. Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan
transaksi usaha dan perdagangan.
8. Pembayaran kas untuk pabrikasi atau memperoleh aset yang dimiliki untuk
disewakan kepada pihak lain dan selanjutnya dimiliki untuk dijual.
9. Penerimaan kas dari sewa dan penjualan atas aset setelah periode sewa.
Beberapa transaksi, seperti penjualan peralatan pabrik, dapat menimbulkan
keuntungan atau kerugian yang dimasukkan dalam perhitungan laba atau rugi
bersih. Arus kas yang menyangkut transaksi seperti penjualan peralatan
merupakan arus kas aktivitas investasi. Akan tetapi, keuntungan atau kerugian
atas transaksi tersebut merupakan arus kas operasi.
Perusahaan sekuritas dapat memiliki sekuritas untuk diperdagangkan
sehingga sama dengan persediaan yang dibeli untuk dijual kembali. Karenanya,
arus kas yang berasal dari pembelian dan penjualan dalam transaksi atau
perdagangan sekuritas tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi. Sama
halnya dengan pemberian kredit oleh lembaga keuangan juga harus
diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, karena berkaitan dengan aktivitas
penghasil utama pendapatan lembaga keuangan tersebut.
2.1.2.Likuiditas
Likuiditas dapat diartikan sebagai kemampuan suatu perusahaan secara
jangka pendek, mampu menutupi kewajibannya ketika perusahaan mengalami
kebangkrutan. Sedangkan menurut Riyanto (2008:25) likuiditas adalah masalah
yang berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi.
Pengukuran likuiditas dapat menggunakan Rasio-rasio Likuiditas. Rasio-
rasio likuiditas adalah rasio-rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Inilah yang menyebabkan mengapa para
pelaku investasi perusahaan berskala besar perlu untuk memperhatikan sifat likuid
yang dimiliki oleh perusahaan yang akan ditanami dana, karena rasio-rasio
likuiditas mengukur kemampuan bayar yang dilakukan oleh perusahaan tersebut,
dan ini tentunya sangat penting untuk semua pihak yang terlibat secara langsung
dengan perusahaan ataupun tidak langsung.
Selama ini, kita mengenal terdapat beberapa jenis rasio likuiditas. Dari
beberapa jenis rasio tersebut, sebenarnya peneliti hanya akan menggunakan
ukuran current ratio untuk dijadikan sebagai basis pengukuran likuiditas, seperti
yang bisa dilihat pada judul penelitian yang peneliti cantumkan.
Current ratio merupakan perbandingan antara aset lancar dan kewajiban
lancar dan merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui
kesanggupan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Current
ratio menunjukkan sejauh mana aset lancar menutupi kewajiban-kewajiban
lancar. Semakin besar perbandingan aset lancar dan kewajiban lancar, semakin
tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya.
Current ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya
masalah dalam likuidasi, sebaliknya current ratio yang terlalu tinggi juga kurang
bagus, karena menunjukkan banyaknya dana menganggur yang pada akhirnya
dapat mengurangi kemampuan perusahaan (Sawir,2009:10).
Current ratio dapat dihitung dengan menggunakan formula:
πΆπ‘’π‘Ÿπ‘Ÿπ‘’π‘›π‘‘ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘–π‘œ =
Aset lancar
Hutang Lancar
2.1.3.Harga saham
Definisi harga saham menurut H.M Jogiyanto (2000:8) adalah harga yang
terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan
ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan dipasar
modal. Sedang, menurut Sawidji Widoatmojo (1996:46) harga saham adalah nilai
dari penyertaan atau kepemilikan seseorang dalam suatu perusahaan. Harga saham
ini dipengaruhi oleh empat aspek utama yaitu Pendapatan, Dividen, Aliran Kas,
dan Pertumbuhan.
Pengelompokan jenis harga saham adalah pengetahuan yang sangat penting
dan menurut Sawidji Widoatmojo (1996:46) harga saham dapat dibedakan
menjadi 3 (tiga), yaitu:
1. Harga Nominal
Harga nominal adalah harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang
ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan.
Besarnya harga nominal memberikan arti penting saham, karena dividen minimal
biasanya ditetapkan berdasarkan nilai nominal.
2. Harga Perdana
Harga perdana merupakan harga saham pada pasar perdana yang biasanya
ditetapkan oleh penjamin emisi (underwriter) dan emiten.
3. Harga Pasar
Harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor yang
lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa. Transaksi disini,
tidak lagi melibatkan emiten dan penjamin emisi. Harga inilah yang disebut
H1
H3
H2
sebagai harga di Pasar Sekunder. Hal ini dikarenakan pada transaksi di pasar
sekunder, kecil sekali terjadi negosiasi antara harga investor dengan perusahaan
penerbit. Harga yang setiap hari diumumkan di surat kabar atau media lain adalah
harga pasar. Sebenarnya terdapat satu jenis harga saham lagi, yaitu Harga
Penutupan (Closing Price) dan harga inilah yang akan digunakan sebagai sampel
penelitian oleh peneliti.
Menurut Carl S. Warren,et al. (2006:12) bahwa harga jual saham sebuah
perusahaan tergantung pada berbagai faktor, diantaranya:
1. Kondisi keuangan, catatan pendapatan, dan catatan dividen perusahaan.
2. Harapan investor terhadap potensi kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba.
3. Kondisi dan prospek ekonomi serta bisnis secara umum.
2.2. Kerangka Pemikiran
Supaya arah penelitian ini terpusat dan jelas, maka diperlukanlah yang
disebut dengan Kerangka Pemikiran. Fungsi langsung yang dirasakan dengan
adanya kerangka pemikiran tersebut adalah agar diketahui secara mudah isi dari
penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti dalam hal ini. Untuk itu, kerangka
pemikiran dari penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut:
Gambar 2.1
Skema Kerangka Pemikiran
3.
4.
2.3. Hipotesis
Arus Kas Operasi
(X1)
Harga Saham
(Y)
Likuiditas
(X2)
2.3. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan, maka dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H1: Arus Kas Operasi (X1) berpengaruh terhadap Harga Saham (Y).
H2: Likuiditas (X2) berpengaruh terhadap Harga Saham (Y)
H3: Arus Kas Operasi (X1) dan Likuiditas (X2) berpengaruh secara simultan
terhadap Harga Saham (Y).
3. METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian yang Digunakan
Metode penelitian yang digunakan untuk setiap penelitian yang dilakukan
haruslah memenuhi prinsip ketelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti kedepannya adalah Metode Asosiatif.
Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian asosiatif yaitu metode penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.
3.2. Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.1
Pengukuran Variabel dan Skala
Variabel Konsep Variabel Pengukuran Indikator Skala
Arus Kas Operasi
(X1)
Arus kas operasi
adalah arus kas dari
transaksi yang
mempengaruhi laba
bersih.
(Carl S. Warren,et
al.,2006:230)
Nilai Total Arus
Kas Operasi
Arus kas
dari
aktivitas
operasi
Rasio
Likuiditas (X2)
Likuiditas adalah
masalah yang
berhubungan
dengan masalah
kemampuan suatu
perusahaan untuk
πΆπ‘’π‘Ÿπ‘Ÿπ‘’π‘›π‘‘ π‘…π‘Žπ‘‘π‘–π‘œ =
Aset Lancar
Hutang Lancar
Rasio
Likuiditas
Rasio
memenuhi
kewajiban
finansialnya yang
segera harus
dipenuhi
(Riyanto,2008:25)
Harga Saham
(Y)
Harga sahamadalah
harga yang terjadi
di pasar bursa pada
saat tertentu yang
ditentukan oleh
pelaku pasar dan
ditentukan oleh
permintaan dan
penawaran saham
yang bersangkutan
dipasar modal
(H.M
Jogiyanto,2000:8)
Closing Price
Harga
saham per
lembar pada
harga
penutupan/
closing
price
Rasio
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah 143 perusahaan manufaktur yang listing
di Bursa Efek Indonesia padaTahun 2011. Dari penelitian yang akan dilakukan
oleh peneliti, pemilihan sampel akan dilakukan dengan menggunakan Metode
Purposive Sampling. Sesuai dengan namanya, metode purposive sampling adalah
metode pengambilan sampel yang dilakukan dengan sengaja/memiliki tujuan
karena menyesuaikannya dengan kriteria-kriteria tertentu, bukan secara acak
seperti halnya bermain dadu. Tujuan dari penggunaan metode ini adalah untuk
mendapatkan sampel yang dianggap paling representatif (mewakili suatu
populasi), sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan sebelumnya.
Adapun kriteria-kriteria yang akan dipergunakan dalam rangka pemilihan sampel
yang paling representatif, sebagai berikut:
1. Perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun
2011.
2. Merupakan perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan pada
tanggal 31 Desember 2011 dan telah diaudit.
3. Perusahaan manufaktur tersebut memiliki nilai nominal Arus Kas Operasi
positif pada tahun 2011. Hal ini dikarenakan, dengan arus kas operasi yang
positif perusahaan dapat membayar dividen, hutang, bunga dan melakukan
investasi-investasi baru (karena berkaitan dengan laba perusahaan).
Berdasarkan metode purposive yang digunakan dalam penelitian ini, diperoleh
bahwa sampel yang terpilih adalah sebanyak 42 perusahaan.
4. HASIL PENELITIAN
4.1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan
atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau
populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan
yang berlaku umum. Dalam analisis deskriptif ini, akan dikemukakan cara-cara
penyajian data dengan menggunakan mean, variasi kelompok dan standar deviasi.
Untuk memberikan gambaran analisis statistik deskriptif, berikut ini
disajikan data tersebut dari hasil output SPSS 18 sebagai berikut:
Tabel 4.1
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
LnAKO 42 20,11 30,04 25,6581 2,14615
Likuiditas 42 1 7 1,93 1,356
LnH.SHM 42 4,32 11,62 7,4605 1,78542
Valid N (listwise) 42
Sumber: Data Diolah, 2013
Hasil output SPSS 18 pada tabel 4.1 menunjukan jumlah sampel (N)
sebanyak 42 perusahaan manufaktur. Dari tabel di atas dapat dilihat variabel arus
kas operasi memiliki nilai minimum 20,11 nilai maksimum 30,04 mean 25,6581
serta standar deviasi 2,14615. Sedangkan variabel likuiditas memiliki nilai
minimum 1, nilai maksimum 7, mean 1,93 serta standar deviasi 1,356. Variabel
dependen harga saham memiliki nilai minimum 4,32 nilai maksimum 11,62 mean
7,4605 serta standar deviasi 1,78542.
4.2. Uji Asumsi Klasik
4.2.1.Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji statistik Kolmogorov-
Smirnov (K-S). Uji Kolmogorov-Smirnov dilakukan dengan membuat hipotesis:
Ho : data berdistribusi secara normal
Ha : data tidak berdistribusi secara normal
Untuk menilai data hasil uji K-S, digunakanlah kriteria. Bila nilai Asymp. Sig
(2-tailed) lebih besar dari Ξ± = 0,05, maka data terdistribusi normal. Sebaliknya,
jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih kecil dari Ξ± = 0,05, maka data tidak
terdistribusi normal.
Hasil output uji Kolmogorov-Smirnov dijelaskan pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.2
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 42
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 1,35381348
Most Extreme Differences Absolute ,153
Positive ,153
Negative -,098
Kolmogorov-SmirnovZ ,995
Asymp. Sig. (2-tailed) ,276
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data Diolah, 2013
Berdasarkan tabel 4.2, nilai Kolmogorov-Smirnov Asymp. Sig (2-tailed) 0,276.
Hal ini membuktikan bahwa data hasil penelitian berdistribusi normal karena nilai
Asymp. Sig (2-tailed) 0,276 > Ξ± = 0,05.
4.2.2.Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dilakukan bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terdapat korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik,
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel
independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidaklah ortogonal.
Variabel Ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama
variabel indenpendennya, sama dengan nol.
Untuk mendeteksi ada tidaknya hubungan multikolinieritas antar variabel-
variabel independen dalam model regresi, maka metode yang dapat digunakan
untuk menguji terjadinya multikolinieritas tersebut dapat dilihat dari nilai
Tolerance atau Variance Inflation Factor (VIF). Jika VIF > 10 atau nilai
tolerance < 0,10, maka hal itu mengindikasikan adanya masalah multikolinieritas.
Berikut ini hasil uji multikolinieritas dengan menggunakan SPSS 18:
Tabel 4.3
Sumber: Data Diolah, 2013
Dari hasil perhitungan nilai tolerance diperoleh bahwa tidak terdapat masalah
multikolinieritas pada dua variabel independen dalam model regresi. Hal ini
dikarenakan nilai tolerance kedua variabel independen arus kas operasi dan
likuiditas > 0,10. Hasil perhitungan Variance Inflation Factor (VIF) juga
menunjukan hal yang sama, dimana tidak ada satupun variabel independen yang
memiliki nilai VIF lebih dari ( > ) 10 (nilai VIF arus kas operasi sebesar 1,049 dan
nilai VIF likuiditas sebesar 1,049).
4.3. Uji Analisis Regresi
4.3.1.Analisis Regresi Sederhana
Analisis regresi sederhana, yaitu analisis hubungan antar variabel secara
parsial. Definis dari analisis ini adalah suatu analisis untuk menguji hubungan
secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y).
a. Pengaruh Arus Kas Operasi terhadap Harga Saham.
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
CollinearityStatistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1(Constant) -4,884 2,614 -1,869 ,069
LnAKO ,456 ,103 ,548 4,407 ,000 ,953 1,049
Likuiditas ,334 ,164 ,254 2,038 ,048 ,953 1,049
a. DependentVariable:LnH.SHM
Berikut ini hasil analisis regresi sederhana dengan menggunakan SPSS 18:
Tabel 4.4
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) -5,414 2,701 -2,004 ,052
LnAKO ,502 ,105 ,603 4,782 ,000
a. DependentVariable:LnH.SHM
Sumber: Data Diolah, 2013
Dari tabel 4.4 dapat disusun persamaan regresi linear sederhana sebagai
berikut:
𝑦 = βˆ’5,414 + 0,502π‘₯1
dimana, y = harga saham dan x1 = arus kas operasi
1. Persamaan regresi linear sederhana tersebut memiliki nilai negatif pada
konstanta yaitu βˆ’5,414, yang menyatakan bahwa apabila arus kas operasi
bernilai nol maka harga saham akan bernilai negatif Rp5.414.
2. Model tersebut mengandung arti bahwa setiap terjadi kenaikan Rp1.000 pada
variabel arus kas operasi, maka akan diikuti meningkatnya nilai harga saham
sebesar Rp502.
b. Pengaruh Likuiditas terhadap Harga Saham.
Berikut ini hasil analisis regresi sederhana dengan menggunakan software
SPSS 18:
Tabel 4.5
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1(Constant) 6,514 ,454 14,353 ,000
Likuiditas ,491 ,193 ,372 2,538 ,015
a. DependentVariable:LnH.SHM
Sumber: Data Diolah, 2013
Dari tabel 4.5 dapat disusun persamaan regresi linear sederhana sebagai
berikut:
𝑦 = 6,514 + 0,491π‘₯2
dimana, y = harga saham dan x2 = likuiditas
1. Konstanta sebesar 6,514 menyatakan bahwa jika variabel likuiditas bernilai
nol, maka harga saham sebesar Rp6.514.
2. Koefisien regresi likuiditas sebesar 0,491 menyatakan bahwa jika likuiditas
naik sebesar 1 kali, maka akan meningkatkan harga saham sebesar Rp0,491.
4.3.2.Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda, yaitu untuk menganalisis pengaruh lebih dari satu
variabel. Definisi dari analisis ini adalah suatu analisis untuk menguji hubungan
secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,….Xn) dengan
variabel dependen (Y).
Berikut ini hasil analisis regresi berganda dengan menggunakan SPSS 18:
Tabel 4.6
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1Regression 55,551 2 27,776 14,415 ,000a
Residual 75,145 39 1,927
Total 130,696 41
a. Predictors:(Constant),LnAKO, Likuiditas
b. DependentVariable:LnH.SHM
Sumber: Data Diolah, 2013
Tabel 4.7
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.B Std. Error Beta
1(Constant) -4,884 2,614 -1,869 ,069
Likuiditas ,334 ,164 ,254 2,038 ,048
LnAKO ,456 ,103 ,548 4,407 ,000
a. DependentVariable:LnH.SHM
Sumber: Data Diolah, 2013
Dari tabel 4.7 dapat disusun persamaan regresi linear berganda sebagai
berikut:
𝑦 = βˆ’4,884 + 0,456π‘₯1 + 0,334π‘₯2
dimana, y = harga saham, x1 = arus kas operasi dan x2 = likuiditas
1. Persamaan regresi linear berganda tersebut memiliki nilai negatif pada
konstanta yaitu βˆ’4,884, yang menyatakan bahwa apabila arus kas operasi dan
likuiditas bernilai nol maka harga saham akan bernilai negatif Rp4.884.
2. Model tersebut mengandung arti bahwa setiap terjadi kenaikan Rp1.000 pada
variabel arus kas operasi, maka akan diikuti meningkatnya nilai harga saham
sebesar Rp456 dengan asumsi bahwa variabel likuiditas dalam kondisi tetap.
Setiap terjadi kenaikan 1 kali pada variabel likuiditas, maka akan diikuti
dengan meningkatnya nilai harga saham sebesar Rp334 dengan asumsi bahwa
variabel arus kas operasi dalam kondisi tetap.
4.4. Uji Hipotesis Penelitian
4.4.1.Uji Parsial (Uji-t)
Uji-t dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui signifikan atau tidaknya
dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependennya. Uji ini
dapat dilakukan dengan mambandingkan thitung dengan ttabel atau dengan melihat
kolom signifikansi pada masing-masing thitung.
a. Pengaruh Arus Kas Operasi terhadap Harga Saham
Hipotesis yang telah dirumuskan:
H1: Arus Kas Operasi (X1) berpengaruh terhadap Harga Saham (Y).
Berdasarkan tabel uji-t diketahui thitung > ttabel yaitu 4,782 > 2,023 sehingga
dapat disimpulkan bahwa arus kas operasi berpengaruh terhadap harga saham.
Sedangkan nilai sig.hitung < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa pengaruhnya signifikan.
b. Pengaruh Likuiditas terhadap Harga Saham
Hipotesis yang telah dirumuskan:
H2: Likuiditas (X2) berpengaruh terhadap Harga Saham (Y)
Berdasarkan tabel uji-t diketahui thitung > ttabel yaitu 2,538 > 2,023 sehingga
dapat disimpulkan bahwa likuiditas berpengaruh terhadap harga saham.
Sedangkan nilai sig.hitung < 0,05 yaitu 0,015 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa pengaruhnya signifikan.
4.4.2.Uji Simultan (Uji-F)
Hipotesis yang telah dirumuskan:
H3: Arus Kas Operasi (X1) dan Likuiditas (X2) berpengaruh secara simultan
terhadap Harga Saham (Y).
Berdasarkan tabel Uji-F diketahui fhitung > ftabel yaitu 14,415 > 3,24 sehingga dapat
disimpulkan bahwa arus kas operasi dan likuiditas berpengaruh terhadap harga
saham. Sedangkan nilai sig.hitung < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 (Tabel 4.6) sehingga
dapat disimpulkan bahwa pengaruhnya signifikan.
4.5. Koefisien Determinasi
Dengan menggunakan SPSS 18, berikut ini adalah koefisien determinasi arus
kas operasi dan likuiditas terhadap harga saham.
Tabel 4.8
Model Summaryb
Model
R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
d
i
m
e
n
s
i
o
n
0
1 ,652a ,425 ,396 1,38809
a. Predictors: (Constant), LnAKO, Likuiditas
Sumber: Data Diolah, 2013
Berdasarkan tabel 4.8 dapat dijelaskan dengan melihat angka Adjusted R Square
sebagai berikut:
Besarnya angka Adjusted R Square atau koefisien determinasi adalah 0,396.
Angka tersebut menunjukan bahwa variasi harga saham dapat dijelaskan oleh arus
kas operasi dan likuiditas sebesar 39,6%, adapun sisanya 60,4% dipengaruhi oleh
variabel lain. Dengan mengacu pada tabel 4.9 dapat disimpulkan bahwa variasi
harga saham dijelaskan oleh variasi yang terjadi pada variabel arus kas operasi
dan likuiditas tersebut rendah.
Tabel 4.9
Indikator Koefisien Determinasi
Interval Koefisien Hubungan
0,00-0,199 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat Kuat
5. SIMPULAN DAN IMPLIKASI
5.1. Simpulan
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk melakukan pengujian dan
pembahasan tentang Pengaruh Arus Kas Operasi dan Likuiditas Terhadap Harga
Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Indonesia dengan
menggunakan data kuantitatif, dan akhirnya dapat disimpulkan:
1. Arus kas operasi berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan
manufaktur yang listing di bursa efek indonesia tahun 2011, dengan kata lain
H1 diterima. Penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Meythi (2006), dimana hasil penelitiannya bahwa arus kas operasi tidak
berpengaruh terhadap harga saham dengan menjadikan variabel persistensi
laba sebagai variabel intervening.
2. Likuiditas berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur
yang listing di bursa efek indonesia tahun 2011, dengan kata lain H2 diterima.
3. Arus kas operasi dan likuiditas berpengaruh terhadap harga saham pada
perusahaan manufaktur yang listing di bursa efek indonesia tahun 2011.
Dengan kata lain H3 diterima, walaupun harga saham pada perusahaan
manufaktur yang listing di bursa efek indonesia tersebut selama tahun 2011
hanya dapat dideterminasi dengan persentase tidak besar oleh arus kas operasi
dan likuiditasnya.
Menguji pengaruh arus kas operasi dan likuiditas terhadap harga saham pada
penelitian ini yaitu menghubungkan secara langsung arus kas operasi dan
likuiditas dengan harga saham. Dengan begitu, menghubungkan secara langsung
antara variabel independen dengan variabel dependen dapat menjadi tolak ukur
dimana kemungkina besar terdapat pengaruh suatu variabel independen terhadap
variabel dependennya. Sedangkan, kemungkinan besar tidak terdapat pengaruh
suatu variabel independen terhadap variabel dependennya apabila
menghubungkan secara tidak langsung kedua variabel tersebut. Contoh yang
terjadi adalah pada penelitian yang dilakukan oleh Meythi (2006).
Kesimpulan utama yang dapat diambil adalah bahwa sesuai dengan latar
belakang penelitian yang telah disebutkan dimana asumsi arus kas operasi dan
likuiditas berpengaruh terhadap harga saham telah terbukti berdasarkan hasil
analisis data kuantitatif dalam penelitian ini.
5.2. Implikasi
5.2.1. Implikasi Teoritis
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti sendiri ternyata memiliki hasil yang
inkonsisten dengan hasil penelitian Meythi (2006), dimana ternyata arus kas
operasi berpengaruh terhadap harga saham. Dengan menambahkan satu variabel
independen lagi, yaitu likuiditas ternyata hasil penelitiannya tetap inkonsisten
dengan penelitian Meythi (2006) dimana arus kas operasi dan likuiditas
berpengaruh terhadap harga saham.
Pada penelitian selanjutnya, sampel penelitian yang diambil akan lebih ideal
jika jumlahnya lebih besar daripada penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti.
Tujuan dari penambahan sampel ini mencakup dua hal yang akan tercapai.
Pertama, penelitian selanjutnya akan menunjukan nilai koefisien determinasi yang
lebih besar dari arus kas operasi dan likuiditas terhadap harga saham. Hal ini
dikarenakan, penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sendiri menunjukan
bahwa nilai koefisien determinasi masih rendah sesuai dengan tabel koefisien
determinasinya. Kedua, hasil penelitian yang menunjukan bahwa arus kas operasi
dan likuiditas berpengaruh terhadap harga saham akan semakin signifikan.
5.2.2. Implikasi Praktis
Implikasi praktis dari penelitian ini adalah bahwa arus kas operasi suatu
perusahaan cukup dapat dipertimbangkan dalam menganalisis pengaruhnya
terhadap harga saham. Selain itu, hendaknya para investor juga perlu
mempertimbangkan kondisi lain yang menyebabkan pergerakan harga saham
suatu perusahaan. Salah satu pertimbangan yang dimaksud adalah investor dapat
menjadikan likuiditas sebagai pertimbangan lain ketika akan memutuskan
menanamkan dananya di suatu perusahaan, bukan hanya laba bersih semata.
Sementara itu, informasi yang menunjukan bahwa selama ini perusahaan
secara umum menjadikan laba bersih sebagai fokus utama usaha organisasi suatu
perusahaan dalam menarik investor akan berdampak dalam jangka panjang
terjadinya permainan skenario angka nominal, yang pada akhirnya merugikan
investor.
DAFTAR PUSTAKA
Darmadji, Tjipto dkk. Pasar Modal di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat, 2001.
Fakhruddin, M dan Sopian Hadianto. Perangkan dan Model Analisis Investasi di
Pasar Modal. Jakarta: Gramedia, 2001.
G. Schroeder, Richard, Myrtle W. Clark, and Jack M. Cathey. Financial
Accounting (theory and analysis : text and cases). 10th ed. Jakarta: Courier
Westford, Inc, 2011.
Hartono, Jogiyanto. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE,
2000.
Husnan, Suad. Dasar-dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas. Edisi Kedua.
Yogyakarta: UPP AMMP YKPN, 1996.
Kieso, E. Donald, Jerry J. Weygandt dan Terry R. Warfield. Akuntansi
Intermediate. Edisi 10. Jakarta: Erlangga, 2002.
Meythi. Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham Dengan Persistensi
Laba Sebagai Variabel Intervening (2006). Simposium Nasional Akuntansi 9
Padang. Universitas Kristen Maranatha, Bandung.
Microsoft Word 2007. Personal Computer (PC). Microsoft, 2008.
Pass, Christopher, and Bryan Lowes. Kamus Lengkap Ekonomi. Edisi 5. Jakarta:
Erlangga, 1994.
PASW Statistics. Flash Disc. Vers. 18 IBM, 2012.
Riyanto, Bambang. Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan. Yogyakarta: BPFE,
2008.
Sawir, Agnes. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2009.
S.R., Soemarso. Akuntansi Suatu Pengantar:Buku I. Edisi 5. Jakarta: Salemba
Empat, 2004.
Sugiyono, Prof., DR. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta, 2010.
Warren, Carl S., James M. Reeve dan Philip E. Fess. Pengantar Akuntansi: Buku
II. Edisi 21. Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2006.
Weygandt, Jerry J., Donald E. Kieso, dan Paul D. Kimmel. Pengantar Akuntansi:
Buku 2. Jakarta: Salemba Empat, 2010.
Wibowo, SE., MM,. Ak., dan Abu Bakar Arif, SE,. MM. Akuntansi Keuangan
Dasar II. Edisi 3. Jakarta: PT Grasibdo, 2003.
Widoatmojo, Sawidji. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal (Pengetahuan
Dasar). Jakarta: PT Jurnalindo Aksara Grafika, 2000.

More Related Content

What's hot

3 analisa laporan keuangan
3 analisa laporan keuangan3 analisa laporan keuangan
3 analisa laporan keuangan
Sidik Abdullah
Β 
analisa-laporan-keuangan
analisa-laporan-keuangananalisa-laporan-keuangan
analisa-laporan-keuangan
Syafril Djaelani,SE, MM
Β 
Analisis laporan keuangan kinerja perusahaan
Analisis laporan keuangan kinerja perusahaanAnalisis laporan keuangan kinerja perusahaan
Analisis laporan keuangan kinerja perusahaan
Ansello Ari Making
Β 
analisis laporan keuangan
analisis laporan keuangananalisis laporan keuangan
analisis laporan keuangan
Amrul Rizal
Β 
ANALISI RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SWASTA DAN BUMN
ANALISI RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SWASTA DAN BUMN ANALISI RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SWASTA DAN BUMN
ANALISI RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SWASTA DAN BUMN
9elevenStarUnila
Β 
Analisis Laporan Keuangan Chapter 13 Laporan Keungan Pribadi, Akuntansi Pemer...
Analisis Laporan Keuangan Chapter 13 Laporan Keungan Pribadi, Akuntansi Pemer...Analisis Laporan Keuangan Chapter 13 Laporan Keungan Pribadi, Akuntansi Pemer...
Analisis Laporan Keuangan Chapter 13 Laporan Keungan Pribadi, Akuntansi Pemer...
dyna septiani
Β 
Financial statement analysis
Financial statement analysisFinancial statement analysis
Financial statement analysis
Didit Bagus Prasetyo
Β 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
DYa Shienta
Β 
Pengertian analisis laporan keuangan
Pengertian analisis laporan keuanganPengertian analisis laporan keuangan
Pengertian analisis laporan keuanganFidhin Cilick
Β 
Presentasi akuntansi keuangan
Presentasi akuntansi keuanganPresentasi akuntansi keuangan
Presentasi akuntansi keuangan
nitrixblog
Β 
Analisis rasio 1
Analisis rasio 1Analisis rasio 1
Analisis rasio 1
Puspita Ningtiyas
Β 
Analisis laporan keuangan
Analisis laporan keuanganAnalisis laporan keuangan
Analisis laporan keuangan
Imam Makmum
Β 
Analisis Laporan Keuangan Bab I
Analisis Laporan Keuangan Bab IAnalisis Laporan Keuangan Bab I
Analisis Laporan Keuangan Bab I
Andreas Jiman
Β 
analisis laporan keuangan
analisis laporan keuangananalisis laporan keuangan
analisis laporan keuangan
elvi akmal
Β 
Rasio Finansial
Rasio FinansialRasio Finansial
Rasio Finansial
Becky Antoinette
Β 
Analisis laporan keuangan dalam bentuk rasio untuk mengukur kinerja perusahaan
Analisis laporan keuangan dalam bentuk rasio untuk mengukur kinerja perusahaanAnalisis laporan keuangan dalam bentuk rasio untuk mengukur kinerja perusahaan
Analisis laporan keuangan dalam bentuk rasio untuk mengukur kinerja perusahaan
rinaldopattinasarany
Β 
Analisa informasi keuangan (2)
Analisa informasi keuangan (2)Analisa informasi keuangan (2)
Analisa informasi keuangan (2)
Lelys x'Trezz
Β 
Analisis Rasio Keuangan
Analisis Rasio KeuanganAnalisis Rasio Keuangan
Analisis Rasio Keuangan
Dharma Wirya
Β 
ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT SEPATU BATA DI MA...
ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN  PT SEPATU BATA DI MA...ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN  PT SEPATU BATA DI MA...
ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT SEPATU BATA DI MA...
Ade Suryani
Β 
Analisis laporan keuangan - analisis aktivitas investasi
Analisis laporan keuangan - analisis aktivitas investasiAnalisis laporan keuangan - analisis aktivitas investasi
Analisis laporan keuangan - analisis aktivitas investasi
st r.y
Β 

What's hot (20)

3 analisa laporan keuangan
3 analisa laporan keuangan3 analisa laporan keuangan
3 analisa laporan keuangan
Β 
analisa-laporan-keuangan
analisa-laporan-keuangananalisa-laporan-keuangan
analisa-laporan-keuangan
Β 
Analisis laporan keuangan kinerja perusahaan
Analisis laporan keuangan kinerja perusahaanAnalisis laporan keuangan kinerja perusahaan
Analisis laporan keuangan kinerja perusahaan
Β 
analisis laporan keuangan
analisis laporan keuangananalisis laporan keuangan
analisis laporan keuangan
Β 
ANALISI RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SWASTA DAN BUMN
ANALISI RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SWASTA DAN BUMN ANALISI RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SWASTA DAN BUMN
ANALISI RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SWASTA DAN BUMN
Β 
Analisis Laporan Keuangan Chapter 13 Laporan Keungan Pribadi, Akuntansi Pemer...
Analisis Laporan Keuangan Chapter 13 Laporan Keungan Pribadi, Akuntansi Pemer...Analisis Laporan Keuangan Chapter 13 Laporan Keungan Pribadi, Akuntansi Pemer...
Analisis Laporan Keuangan Chapter 13 Laporan Keungan Pribadi, Akuntansi Pemer...
Β 
Financial statement analysis
Financial statement analysisFinancial statement analysis
Financial statement analysis
Β 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
Β 
Pengertian analisis laporan keuangan
Pengertian analisis laporan keuanganPengertian analisis laporan keuangan
Pengertian analisis laporan keuangan
Β 
Presentasi akuntansi keuangan
Presentasi akuntansi keuanganPresentasi akuntansi keuangan
Presentasi akuntansi keuangan
Β 
Analisis rasio 1
Analisis rasio 1Analisis rasio 1
Analisis rasio 1
Β 
Analisis laporan keuangan
Analisis laporan keuanganAnalisis laporan keuangan
Analisis laporan keuangan
Β 
Analisis Laporan Keuangan Bab I
Analisis Laporan Keuangan Bab IAnalisis Laporan Keuangan Bab I
Analisis Laporan Keuangan Bab I
Β 
analisis laporan keuangan
analisis laporan keuangananalisis laporan keuangan
analisis laporan keuangan
Β 
Rasio Finansial
Rasio FinansialRasio Finansial
Rasio Finansial
Β 
Analisis laporan keuangan dalam bentuk rasio untuk mengukur kinerja perusahaan
Analisis laporan keuangan dalam bentuk rasio untuk mengukur kinerja perusahaanAnalisis laporan keuangan dalam bentuk rasio untuk mengukur kinerja perusahaan
Analisis laporan keuangan dalam bentuk rasio untuk mengukur kinerja perusahaan
Β 
Analisa informasi keuangan (2)
Analisa informasi keuangan (2)Analisa informasi keuangan (2)
Analisa informasi keuangan (2)
Β 
Analisis Rasio Keuangan
Analisis Rasio KeuanganAnalisis Rasio Keuangan
Analisis Rasio Keuangan
Β 
ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT SEPATU BATA DI MA...
ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN  PT SEPATU BATA DI MA...ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN  PT SEPATU BATA DI MA...
ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT SEPATU BATA DI MA...
Β 
Analisis laporan keuangan - analisis aktivitas investasi
Analisis laporan keuangan - analisis aktivitas investasiAnalisis laporan keuangan - analisis aktivitas investasi
Analisis laporan keuangan - analisis aktivitas investasi
Β 

Viewers also liked

Analisis kredit alk (credit analysis)
Analisis kredit alk (credit analysis)Analisis kredit alk (credit analysis)
Analisis kredit alk (credit analysis)
Eka Wahyuliana
Β 
Aspek Llngkungan-2017
Aspek Llngkungan-2017Aspek Llngkungan-2017
Aspek Llngkungan-2017
Syafril Djaelani,SE, MM
Β 
Pasar Uang dan Pasar Modal Syariah
Pasar Uang dan Pasar Modal SyariahPasar Uang dan Pasar Modal Syariah
Pasar Uang dan Pasar Modal Syariah
Syafril Djaelani,SE, MM
Β 
Perbankan Syariah
Perbankan SyariahPerbankan Syariah
Perbankan Syariah
Syafril Djaelani,SE, MM
Β 
Pengantar akuntansi
Pengantar akuntansiPengantar akuntansi
Pengantar akuntansi
Syafril Djaelani,SE, MM
Β 
Liquidity management
Liquidity managementLiquidity management
Liquidity management
Syafril Djaelani,SE, MM
Β 

Viewers also liked (6)

Analisis kredit alk (credit analysis)
Analisis kredit alk (credit analysis)Analisis kredit alk (credit analysis)
Analisis kredit alk (credit analysis)
Β 
Aspek Llngkungan-2017
Aspek Llngkungan-2017Aspek Llngkungan-2017
Aspek Llngkungan-2017
Β 
Pasar Uang dan Pasar Modal Syariah
Pasar Uang dan Pasar Modal SyariahPasar Uang dan Pasar Modal Syariah
Pasar Uang dan Pasar Modal Syariah
Β 
Perbankan Syariah
Perbankan SyariahPerbankan Syariah
Perbankan Syariah
Β 
Pengantar akuntansi
Pengantar akuntansiPengantar akuntansi
Pengantar akuntansi
Β 
Liquidity management
Liquidity managementLiquidity management
Liquidity management
Β 

Similar to Pengaruh Arus Kas Operasi dan Likuiditas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing di BEI

Alk bab 5 analisis aktivitas investasi-investasi antarperusahaan
Alk bab 5   analisis aktivitas investasi-investasi antarperusahaanAlk bab 5   analisis aktivitas investasi-investasi antarperusahaan
Alk bab 5 analisis aktivitas investasi-investasi antarperusahaan
ilhamka4
Β 
skripsi
skripsiskripsi
skripsi
Arasy Oop
Β 
Laba
LabaLaba
LabaAmy Cuex
Β 
LABA (INCOME)
LABA (INCOME)LABA (INCOME)
LABA (INCOME)
Endah Wulandari
Β 
ARUS KAS & ALK.pptx
ARUS KAS & ALK.pptxARUS KAS & ALK.pptx
ARUS KAS & ALK.pptx
HilmanFauzan4
Β 
ANALISIS FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG ...
ANALISIS FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG ...ANALISIS FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG ...
ANALISIS FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG ...
Affrial Siarfi
Β 
Kandungan informasi akuntansi
Kandungan informasi akuntansiKandungan informasi akuntansi
Kandungan informasi akuntansiDyp The Magna
Β 
Bahan ajar manajemen keuangan
Bahan ajar manajemen keuanganBahan ajar manajemen keuangan
Bahan ajar manajemen keuangan
RezaSutriyono
Β 
Aspek finansial
Aspek finansialAspek finansial
Aspek finansial
Dhamy Manesi
Β 
PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN DAN NILAI ...
PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN DAN NILAI ...PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN DAN NILAI ...
PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN DAN NILAI ...
Larasati Sunarto
Β 
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdf
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdfWibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdf
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdf
BimoKunDwiCahyo
Β 
Rmk 4 ima
Rmk 4 imaRmk 4 ima
Rmk 4 ima
Fahriani .
Β 
PPT METLIT
PPT METLITPPT METLIT
PPT METLIT
SugihatSugi
Β 
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelolaMengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
arvinko
Β 
bab10 laba (income) buku suwardjono
bab10 laba (income) buku suwardjonobab10 laba (income) buku suwardjono
bab10 laba (income) buku suwardjono
Wenni Gan
Β 
kemampuan laba bersih dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi...
kemampuan laba bersih dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi...kemampuan laba bersih dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi...
kemampuan laba bersih dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi...Raisa Grace Marella
Β 
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAANANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
Linda Grace Loupatty, FEB Universitas Pattimura
Β 
4. kas dan setara kas, arus dana
4.  kas dan setara kas, arus dana4.  kas dan setara kas, arus dana
4. kas dan setara kas, arus dana
201191novi
Β 

Similar to Pengaruh Arus Kas Operasi dan Likuiditas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing di BEI (20)

Alk bab 5 analisis aktivitas investasi-investasi antarperusahaan
Alk bab 5   analisis aktivitas investasi-investasi antarperusahaanAlk bab 5   analisis aktivitas investasi-investasi antarperusahaan
Alk bab 5 analisis aktivitas investasi-investasi antarperusahaan
Β 
Psak02
Psak02Psak02
Psak02
Β 
skripsi
skripsiskripsi
skripsi
Β 
Laba
LabaLaba
Laba
Β 
LABA (INCOME)
LABA (INCOME)LABA (INCOME)
LABA (INCOME)
Β 
ARUS KAS & ALK.pptx
ARUS KAS & ALK.pptxARUS KAS & ALK.pptx
ARUS KAS & ALK.pptx
Β 
ANALISIS FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG ...
ANALISIS FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG ...ANALISIS FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG ...
ANALISIS FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG ...
Β 
Kandungan informasi akuntansi
Kandungan informasi akuntansiKandungan informasi akuntansi
Kandungan informasi akuntansi
Β 
Bahan ajar manajemen keuangan
Bahan ajar manajemen keuanganBahan ajar manajemen keuangan
Bahan ajar manajemen keuangan
Β 
Aspek finansial
Aspek finansialAspek finansial
Aspek finansial
Β 
PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN DAN NILAI ...
PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN DAN NILAI ...PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN DAN NILAI ...
PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN DAN NILAI ...
Β 
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdf
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdfWibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdf
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdf
Β 
Rmk 4 ima
Rmk 4 imaRmk 4 ima
Rmk 4 ima
Β 
PPT METLIT
PPT METLITPPT METLIT
PPT METLIT
Β 
K akpm21
K akpm21K akpm21
K akpm21
Β 
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelolaMengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
Β 
bab10 laba (income) buku suwardjono
bab10 laba (income) buku suwardjonobab10 laba (income) buku suwardjono
bab10 laba (income) buku suwardjono
Β 
kemampuan laba bersih dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi...
kemampuan laba bersih dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi...kemampuan laba bersih dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi...
kemampuan laba bersih dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi...
Β 
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAANANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
Β 
4. kas dan setara kas, arus dana
4.  kas dan setara kas, arus dana4.  kas dan setara kas, arus dana
4. kas dan setara kas, arus dana
Β 

Recently uploaded

ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Β 
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
DebiCarolina2
Β 
Good Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run withGood Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run with
ssuser781f6d1
Β 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
anselmusl280
Β 
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptxKelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
ErvinYogi
Β 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
WiwikDewiSusilawati
Β 
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptxPPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
nugrohoaditya12334
Β 
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptxANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
AnisaSyahfitri1
Β 

Recently uploaded (8)

ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
Β 
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
Β 
Good Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run withGood Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run with
Β 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
Β 
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptxKelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
Β 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Β 
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptxPPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
Β 
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptxANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
Β 

Pengaruh Arus Kas Operasi dan Likuiditas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing di BEI

  • 1. PENGARUH ARUS KAS OPERASI DAN LIKUIDITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) JURNAL Bidang Kajian: Akuntansi Keuangan Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana S-1 Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon Disusun oleh: 𝐉𝐄𝐉𝐄𝐍 π‰π€π„ππ”πƒπˆπ 𝐍𝐏𝐌: πŸπŸŽπŸ—πŸŽπŸ’πŸŽπŸŽπŸŽπŸ‘ FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2013 (Terakreditasi BAN-PT)
  • 2. JURNAL SKRIPSI BIDANG KAJIAN AKUNTANSI KEUANGAN PENGARUH ARUS KAS OPERASI DAN LIKUIDITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Indonesia) Disusun oleh: 𝐉𝐄𝐉𝐄𝐍 π‰π€π„ππ”πƒπˆπ 𝐍𝐏𝐌: πŸπŸŽπŸ—πŸŽπŸ’πŸŽπŸŽπŸŽπŸ‘ Pembimbing : 1. Rawi, SE., M.Si., Akt. 2. Siti Nur Hadiyati, SE., M.Si., Akt Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon 2013 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh arus kas operasi dan likuiditas terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011. Metode penelitian yang digunakan adalah metode asosiatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dan soft copy laporan keuangan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia. Teknik analisis data yang digunakan untuk meneliti pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah dengan menggunakan uji asumsi klasik, analisis regresi, dan uji hipotesis baik secara parsial maupun secara simultan. Pengujian hipotesisnya dengan menggunakan uji t (Parsial) dan uji F (Simultan). Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana dan secara parsial, maka dapat disimpulkan bahwa arus kas operasi memiliki Thitung lebih besar daripada Ttabel, dan likuiditas memiliki Thitung lebih besar daripada Ttabel. Disini dapat disimpulkan bahwa arus kas operasi mempunyai pengaruh terhadap harga saham. Begitupun hal yang sama terjadi, dimana likuiditas mempunyai pengaruh terhadap harga saham. Dan berdasarkan hasil analisis regresi berganda dan secara simultan diketahui bahwa secara bersama-sama, arus kas operasi dan likuiditas berpengaruh terhadap harga saham. Hal ini ditunjukan dengan Fhitung lebih besar daripada Ftabel. Kata kunci: Arus Kas Operasi, Likuiditas dan Harga Saham.
  • 3. 1. PENDAHULUAN Para investor yang menanamkan dananya pada salah satu perusahaan atau lebih akan menggunakan laporan perusahaan. Laporan keuangan yang dimaksud adalah laporan keuangan periodik. Laporan ini, digunakan sebagai panduan untuk menilai profitabilitas perusahaan tersebut dan tentunya profitabilitas terhadap potensi pengembalian timbal balik dari dana yang ditanamkan terhadap perusahaan-perusahaan tersebut. Sehingga, para investor tidak terlalu berisiko mengambil keputusan atas penanaman modal atau dananya tadi. Pada umumnya, para investor lebih mengutamakan melihat nilai kuantitatif dari unsur-unsur yang ada di dalam Neraca dan nilai dari Laba Bersih untuk menentukan keputusan yang paling tepat ketika akan melakukan penanaman modal/dananya, terutama pada perusahaan go public. Dikarenakan hanya unsur- unsur neraca dan laba bersih saja yang diutamakan, sebenarnya hal tersebut bisa saja dimanipulasi dengan cara tertentu dimana tujuan akhirnya adalah memperoleh nilai kuantitatif dari laba bersih yang tercantum dalam Laporan Laba/Rugi dan angka-angka yang terdokumentasikan dalam Neraca yang cukup bernilai signifikan. Perlakuan demikian, dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan yang terlalu intens untuk mengharapkan para investor hadir dan menanamkan dananya di perusahaan tersebut. Faktanya, kasus seperti ini tidak jarang terjadi meskipun para investor sudah yakin atas keputusan yang diambilnya dengan alasan bahwa para investor tersebut melihat laporan keuangan perusahaan yang ditanami modalnya telah diaudit oleh
  • 4. dua tahap audit (pertama, auditor manajemen dan kedua, auditor independen). Contoh kasus yang cukup signifikan yaitu kasus ENRON. Untuk menekankan bahwa kasus semacam ini dapat saja terjadi di masa depan yang tidak terduga, dimana dengan implikasi investor rugi, maka metode lainnya dalam pemecahan masalah yang perlu dipertimbangkan adalah melihat tidak hanya neraca dan laba bersih dalam mendukung pengambilan keputusan investasi para investor. Metode lain yang dimaksud adalah melihat dan memperhatikan secara lebih khusus Arus Kas Operasi dan Likuiditas dari perusahaan yang akan ditanami modal atau dana oleh para investor tersebut. Arus kas operasi adalah arus kas dari transaksi yang mempengaruhi laba bersih. Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Atas dasar inilah, dirasa pantas jika arus kas operasi dilihat oleh investor sebagai salah satu metode lain selain laba bersih untuk mendukung pengambilan keputusan dalam menanamkan dananya di suatu perusahaan tertentu. Para investor yang menanamkan dananya di perusahaan akan selalu menghadapi yang disebut dengan Risiko Investasi. Risiko ini akan berdampak terhadap hilangnya dana atau modal yang telah ditanamkan selama jangka waktu tertentu. Untuk itulah, sebelum menanamkan dananya para investor juga dirasa perlu untuk menganalisis secara kuantitatif nilai likuiditas yang dimiliki oleh perusahaan dan selanjutnya memperbandingkan dengan indikator likuiditas tersebut. Jika indikator tersebut menunjukan bahwa likuiditas perusahaan baik,
  • 5. sebagai contoh, maka itu artinya perusahaan akan mampu membayar seluruh kewajiban yang tersisa yang belum dibayar. Bagi para investor, penanaman modalnya akan terbentuk di pasar saham melalui harga saham yang sedang diperjualbelikan. Jika harga saham cenderung turun, maka para investor akan berlomba-lomba membeli saham yang beredar. Tetapi, sebaliknya jika harga saham terlalu tinggi para investor cenderung untuk menahan dananya dan tidak menginvestasikannya. Sebagai informasi, bahwa penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh Meythi (2006) dengan judul β€œPengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham Dengan Persistensi Laba Sebagai Variabel Intervening.” Dengan menggunakan Path Analysis, penelitian ini menguji hubungan tidak langsung antara arus kas operasi dengan harga saham melalui persistensi laba. Hasil dari analisis tersebut, menunjukan bahwa ternyata tidak ada pengaruh arus kas operasi terhadap harga saham. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini diberi judul β€œPENGARUH ARUS KAS OPERASI DAN LIKUIDITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).” 2. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1.Arus Kas Operasi Menurut Carl S. Warren,et al. (2006:230) arus kas operasi adalah arus kas dari transaksi yang mempengaruhi laba bersih. Arus kas dari aktivitas operasi
  • 6. terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih, sesuai dengan definisinya. Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya organisasi dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi organisasi, membayar dividen, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Informasi mengenai unsur tertentu arus kas historis bersama dengan informasi lain, berguna dalam memprediksi arus kas operasi masa depan. Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah: 1. Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa. 2. Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain. 3. Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa. 4. Pembayaran kas kepada karyawan. 5. Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat asuransi lainnya. 6. Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan, kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi. 7. Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan.
  • 7. 8. Pembayaran kas untuk pabrikasi atau memperoleh aset yang dimiliki untuk disewakan kepada pihak lain dan selanjutnya dimiliki untuk dijual. 9. Penerimaan kas dari sewa dan penjualan atas aset setelah periode sewa. Beberapa transaksi, seperti penjualan peralatan pabrik, dapat menimbulkan keuntungan atau kerugian yang dimasukkan dalam perhitungan laba atau rugi bersih. Arus kas yang menyangkut transaksi seperti penjualan peralatan merupakan arus kas aktivitas investasi. Akan tetapi, keuntungan atau kerugian atas transaksi tersebut merupakan arus kas operasi. Perusahaan sekuritas dapat memiliki sekuritas untuk diperdagangkan sehingga sama dengan persediaan yang dibeli untuk dijual kembali. Karenanya, arus kas yang berasal dari pembelian dan penjualan dalam transaksi atau perdagangan sekuritas tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi. Sama halnya dengan pemberian kredit oleh lembaga keuangan juga harus diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, karena berkaitan dengan aktivitas penghasil utama pendapatan lembaga keuangan tersebut. 2.1.2.Likuiditas Likuiditas dapat diartikan sebagai kemampuan suatu perusahaan secara jangka pendek, mampu menutupi kewajibannya ketika perusahaan mengalami kebangkrutan. Sedangkan menurut Riyanto (2008:25) likuiditas adalah masalah yang berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi. Pengukuran likuiditas dapat menggunakan Rasio-rasio Likuiditas. Rasio- rasio likuiditas adalah rasio-rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
  • 8. memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Inilah yang menyebabkan mengapa para pelaku investasi perusahaan berskala besar perlu untuk memperhatikan sifat likuid yang dimiliki oleh perusahaan yang akan ditanami dana, karena rasio-rasio likuiditas mengukur kemampuan bayar yang dilakukan oleh perusahaan tersebut, dan ini tentunya sangat penting untuk semua pihak yang terlibat secara langsung dengan perusahaan ataupun tidak langsung. Selama ini, kita mengenal terdapat beberapa jenis rasio likuiditas. Dari beberapa jenis rasio tersebut, sebenarnya peneliti hanya akan menggunakan ukuran current ratio untuk dijadikan sebagai basis pengukuran likuiditas, seperti yang bisa dilihat pada judul penelitian yang peneliti cantumkan. Current ratio merupakan perbandingan antara aset lancar dan kewajiban lancar dan merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Current ratio menunjukkan sejauh mana aset lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aset lancar dan kewajiban lancar, semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. Current ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah dalam likuidasi, sebaliknya current ratio yang terlalu tinggi juga kurang bagus, karena menunjukkan banyaknya dana menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan perusahaan (Sawir,2009:10). Current ratio dapat dihitung dengan menggunakan formula: πΆπ‘’π‘Ÿπ‘Ÿπ‘’π‘›π‘‘ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘–π‘œ = Aset lancar Hutang Lancar
  • 9. 2.1.3.Harga saham Definisi harga saham menurut H.M Jogiyanto (2000:8) adalah harga yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan dipasar modal. Sedang, menurut Sawidji Widoatmojo (1996:46) harga saham adalah nilai dari penyertaan atau kepemilikan seseorang dalam suatu perusahaan. Harga saham ini dipengaruhi oleh empat aspek utama yaitu Pendapatan, Dividen, Aliran Kas, dan Pertumbuhan. Pengelompokan jenis harga saham adalah pengetahuan yang sangat penting dan menurut Sawidji Widoatmojo (1996:46) harga saham dapat dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu: 1. Harga Nominal Harga nominal adalah harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besarnya harga nominal memberikan arti penting saham, karena dividen minimal biasanya ditetapkan berdasarkan nilai nominal. 2. Harga Perdana Harga perdana merupakan harga saham pada pasar perdana yang biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi (underwriter) dan emiten. 3. Harga Pasar Harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa. Transaksi disini, tidak lagi melibatkan emiten dan penjamin emisi. Harga inilah yang disebut
  • 10. H1 H3 H2 sebagai harga di Pasar Sekunder. Hal ini dikarenakan pada transaksi di pasar sekunder, kecil sekali terjadi negosiasi antara harga investor dengan perusahaan penerbit. Harga yang setiap hari diumumkan di surat kabar atau media lain adalah harga pasar. Sebenarnya terdapat satu jenis harga saham lagi, yaitu Harga Penutupan (Closing Price) dan harga inilah yang akan digunakan sebagai sampel penelitian oleh peneliti. Menurut Carl S. Warren,et al. (2006:12) bahwa harga jual saham sebuah perusahaan tergantung pada berbagai faktor, diantaranya: 1. Kondisi keuangan, catatan pendapatan, dan catatan dividen perusahaan. 2. Harapan investor terhadap potensi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. 3. Kondisi dan prospek ekonomi serta bisnis secara umum. 2.2. Kerangka Pemikiran Supaya arah penelitian ini terpusat dan jelas, maka diperlukanlah yang disebut dengan Kerangka Pemikiran. Fungsi langsung yang dirasakan dengan adanya kerangka pemikiran tersebut adalah agar diketahui secara mudah isi dari penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti dalam hal ini. Untuk itu, kerangka pemikiran dari penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran 3. 4. 2.3. Hipotesis Arus Kas Operasi (X1) Harga Saham (Y) Likuiditas (X2)
  • 11. 2.3. Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H1: Arus Kas Operasi (X1) berpengaruh terhadap Harga Saham (Y). H2: Likuiditas (X2) berpengaruh terhadap Harga Saham (Y) H3: Arus Kas Operasi (X1) dan Likuiditas (X2) berpengaruh secara simultan terhadap Harga Saham (Y). 3. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan untuk setiap penelitian yang dilakukan haruslah memenuhi prinsip ketelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti kedepannya adalah Metode Asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian asosiatif yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. 3.2. Operasionalisasi Variabel Tabel 3.1 Pengukuran Variabel dan Skala Variabel Konsep Variabel Pengukuran Indikator Skala Arus Kas Operasi (X1) Arus kas operasi adalah arus kas dari transaksi yang mempengaruhi laba bersih. (Carl S. Warren,et al.,2006:230) Nilai Total Arus Kas Operasi Arus kas dari aktivitas operasi Rasio Likuiditas (X2) Likuiditas adalah masalah yang berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk πΆπ‘’π‘Ÿπ‘Ÿπ‘’π‘›π‘‘ π‘…π‘Žπ‘‘π‘–π‘œ = Aset Lancar Hutang Lancar Rasio Likuiditas Rasio
  • 12. memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi (Riyanto,2008:25) Harga Saham (Y) Harga sahamadalah harga yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan dipasar modal (H.M Jogiyanto,2000:8) Closing Price Harga saham per lembar pada harga penutupan/ closing price Rasio 3.3. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah 143 perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia padaTahun 2011. Dari penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, pemilihan sampel akan dilakukan dengan menggunakan Metode Purposive Sampling. Sesuai dengan namanya, metode purposive sampling adalah metode pengambilan sampel yang dilakukan dengan sengaja/memiliki tujuan karena menyesuaikannya dengan kriteria-kriteria tertentu, bukan secara acak seperti halnya bermain dadu. Tujuan dari penggunaan metode ini adalah untuk mendapatkan sampel yang dianggap paling representatif (mewakili suatu populasi), sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Adapun kriteria-kriteria yang akan dipergunakan dalam rangka pemilihan sampel yang paling representatif, sebagai berikut: 1. Perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011.
  • 13. 2. Merupakan perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2011 dan telah diaudit. 3. Perusahaan manufaktur tersebut memiliki nilai nominal Arus Kas Operasi positif pada tahun 2011. Hal ini dikarenakan, dengan arus kas operasi yang positif perusahaan dapat membayar dividen, hutang, bunga dan melakukan investasi-investasi baru (karena berkaitan dengan laba perusahaan). Berdasarkan metode purposive yang digunakan dalam penelitian ini, diperoleh bahwa sampel yang terpilih adalah sebanyak 42 perusahaan. 4. HASIL PENELITIAN 4.1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum. Dalam analisis deskriptif ini, akan dikemukakan cara-cara penyajian data dengan menggunakan mean, variasi kelompok dan standar deviasi. Untuk memberikan gambaran analisis statistik deskriptif, berikut ini disajikan data tersebut dari hasil output SPSS 18 sebagai berikut: Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation LnAKO 42 20,11 30,04 25,6581 2,14615 Likuiditas 42 1 7 1,93 1,356 LnH.SHM 42 4,32 11,62 7,4605 1,78542 Valid N (listwise) 42 Sumber: Data Diolah, 2013
  • 14. Hasil output SPSS 18 pada tabel 4.1 menunjukan jumlah sampel (N) sebanyak 42 perusahaan manufaktur. Dari tabel di atas dapat dilihat variabel arus kas operasi memiliki nilai minimum 20,11 nilai maksimum 30,04 mean 25,6581 serta standar deviasi 2,14615. Sedangkan variabel likuiditas memiliki nilai minimum 1, nilai maksimum 7, mean 1,93 serta standar deviasi 1,356. Variabel dependen harga saham memiliki nilai minimum 4,32 nilai maksimum 11,62 mean 7,4605 serta standar deviasi 1,78542. 4.2. Uji Asumsi Klasik 4.2.1.Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji statistik Kolmogorov- Smirnov (K-S). Uji Kolmogorov-Smirnov dilakukan dengan membuat hipotesis: Ho : data berdistribusi secara normal Ha : data tidak berdistribusi secara normal Untuk menilai data hasil uji K-S, digunakanlah kriteria. Bila nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih besar dari Ξ± = 0,05, maka data terdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih kecil dari Ξ± = 0,05, maka data tidak terdistribusi normal. Hasil output uji Kolmogorov-Smirnov dijelaskan pada tabel sebagai berikut:
  • 15. Tabel 4.2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 42 Normal Parametersa,b Mean ,0000000 Std. Deviation 1,35381348 Most Extreme Differences Absolute ,153 Positive ,153 Negative -,098 Kolmogorov-SmirnovZ ,995 Asymp. Sig. (2-tailed) ,276 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Data Diolah, 2013 Berdasarkan tabel 4.2, nilai Kolmogorov-Smirnov Asymp. Sig (2-tailed) 0,276. Hal ini membuktikan bahwa data hasil penelitian berdistribusi normal karena nilai Asymp. Sig (2-tailed) 0,276 > Ξ± = 0,05. 4.2.2.Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas dilakukan bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik, seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidaklah ortogonal. Variabel Ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel indenpendennya, sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada tidaknya hubungan multikolinieritas antar variabel- variabel independen dalam model regresi, maka metode yang dapat digunakan untuk menguji terjadinya multikolinieritas tersebut dapat dilihat dari nilai
  • 16. Tolerance atau Variance Inflation Factor (VIF). Jika VIF > 10 atau nilai tolerance < 0,10, maka hal itu mengindikasikan adanya masalah multikolinieritas. Berikut ini hasil uji multikolinieritas dengan menggunakan SPSS 18: Tabel 4.3 Sumber: Data Diolah, 2013 Dari hasil perhitungan nilai tolerance diperoleh bahwa tidak terdapat masalah multikolinieritas pada dua variabel independen dalam model regresi. Hal ini dikarenakan nilai tolerance kedua variabel independen arus kas operasi dan likuiditas > 0,10. Hasil perhitungan Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukan hal yang sama, dimana tidak ada satupun variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari ( > ) 10 (nilai VIF arus kas operasi sebesar 1,049 dan nilai VIF likuiditas sebesar 1,049). 4.3. Uji Analisis Regresi 4.3.1.Analisis Regresi Sederhana Analisis regresi sederhana, yaitu analisis hubungan antar variabel secara parsial. Definis dari analisis ini adalah suatu analisis untuk menguji hubungan secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). a. Pengaruh Arus Kas Operasi terhadap Harga Saham. Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. CollinearityStatistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1(Constant) -4,884 2,614 -1,869 ,069 LnAKO ,456 ,103 ,548 4,407 ,000 ,953 1,049 Likuiditas ,334 ,164 ,254 2,038 ,048 ,953 1,049 a. DependentVariable:LnH.SHM
  • 17. Berikut ini hasil analisis regresi sederhana dengan menggunakan SPSS 18: Tabel 4.4 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.B Std. Error Beta 1 (Constant) -5,414 2,701 -2,004 ,052 LnAKO ,502 ,105 ,603 4,782 ,000 a. DependentVariable:LnH.SHM Sumber: Data Diolah, 2013 Dari tabel 4.4 dapat disusun persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut: 𝑦 = βˆ’5,414 + 0,502π‘₯1 dimana, y = harga saham dan x1 = arus kas operasi 1. Persamaan regresi linear sederhana tersebut memiliki nilai negatif pada konstanta yaitu βˆ’5,414, yang menyatakan bahwa apabila arus kas operasi bernilai nol maka harga saham akan bernilai negatif Rp5.414. 2. Model tersebut mengandung arti bahwa setiap terjadi kenaikan Rp1.000 pada variabel arus kas operasi, maka akan diikuti meningkatnya nilai harga saham sebesar Rp502. b. Pengaruh Likuiditas terhadap Harga Saham. Berikut ini hasil analisis regresi sederhana dengan menggunakan software SPSS 18:
  • 18. Tabel 4.5 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.B Std. Error Beta 1(Constant) 6,514 ,454 14,353 ,000 Likuiditas ,491 ,193 ,372 2,538 ,015 a. DependentVariable:LnH.SHM Sumber: Data Diolah, 2013 Dari tabel 4.5 dapat disusun persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut: 𝑦 = 6,514 + 0,491π‘₯2 dimana, y = harga saham dan x2 = likuiditas 1. Konstanta sebesar 6,514 menyatakan bahwa jika variabel likuiditas bernilai nol, maka harga saham sebesar Rp6.514. 2. Koefisien regresi likuiditas sebesar 0,491 menyatakan bahwa jika likuiditas naik sebesar 1 kali, maka akan meningkatkan harga saham sebesar Rp0,491. 4.3.2.Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda, yaitu untuk menganalisis pengaruh lebih dari satu variabel. Definisi dari analisis ini adalah suatu analisis untuk menguji hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,….Xn) dengan variabel dependen (Y). Berikut ini hasil analisis regresi berganda dengan menggunakan SPSS 18:
  • 19. Tabel 4.6 ANOVAb Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1Regression 55,551 2 27,776 14,415 ,000a Residual 75,145 39 1,927 Total 130,696 41 a. Predictors:(Constant),LnAKO, Likuiditas b. DependentVariable:LnH.SHM Sumber: Data Diolah, 2013 Tabel 4.7 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig.B Std. Error Beta 1(Constant) -4,884 2,614 -1,869 ,069 Likuiditas ,334 ,164 ,254 2,038 ,048 LnAKO ,456 ,103 ,548 4,407 ,000 a. DependentVariable:LnH.SHM Sumber: Data Diolah, 2013 Dari tabel 4.7 dapat disusun persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: 𝑦 = βˆ’4,884 + 0,456π‘₯1 + 0,334π‘₯2 dimana, y = harga saham, x1 = arus kas operasi dan x2 = likuiditas 1. Persamaan regresi linear berganda tersebut memiliki nilai negatif pada konstanta yaitu βˆ’4,884, yang menyatakan bahwa apabila arus kas operasi dan likuiditas bernilai nol maka harga saham akan bernilai negatif Rp4.884. 2. Model tersebut mengandung arti bahwa setiap terjadi kenaikan Rp1.000 pada variabel arus kas operasi, maka akan diikuti meningkatnya nilai harga saham sebesar Rp456 dengan asumsi bahwa variabel likuiditas dalam kondisi tetap.
  • 20. Setiap terjadi kenaikan 1 kali pada variabel likuiditas, maka akan diikuti dengan meningkatnya nilai harga saham sebesar Rp334 dengan asumsi bahwa variabel arus kas operasi dalam kondisi tetap. 4.4. Uji Hipotesis Penelitian 4.4.1.Uji Parsial (Uji-t) Uji-t dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui signifikan atau tidaknya dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependennya. Uji ini dapat dilakukan dengan mambandingkan thitung dengan ttabel atau dengan melihat kolom signifikansi pada masing-masing thitung. a. Pengaruh Arus Kas Operasi terhadap Harga Saham Hipotesis yang telah dirumuskan: H1: Arus Kas Operasi (X1) berpengaruh terhadap Harga Saham (Y). Berdasarkan tabel uji-t diketahui thitung > ttabel yaitu 4,782 > 2,023 sehingga dapat disimpulkan bahwa arus kas operasi berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan nilai sig.hitung < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruhnya signifikan. b. Pengaruh Likuiditas terhadap Harga Saham Hipotesis yang telah dirumuskan: H2: Likuiditas (X2) berpengaruh terhadap Harga Saham (Y) Berdasarkan tabel uji-t diketahui thitung > ttabel yaitu 2,538 > 2,023 sehingga dapat disimpulkan bahwa likuiditas berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan nilai sig.hitung < 0,05 yaitu 0,015 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruhnya signifikan.
  • 21. 4.4.2.Uji Simultan (Uji-F) Hipotesis yang telah dirumuskan: H3: Arus Kas Operasi (X1) dan Likuiditas (X2) berpengaruh secara simultan terhadap Harga Saham (Y). Berdasarkan tabel Uji-F diketahui fhitung > ftabel yaitu 14,415 > 3,24 sehingga dapat disimpulkan bahwa arus kas operasi dan likuiditas berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan nilai sig.hitung < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 (Tabel 4.6) sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruhnya signifikan. 4.5. Koefisien Determinasi Dengan menggunakan SPSS 18, berikut ini adalah koefisien determinasi arus kas operasi dan likuiditas terhadap harga saham. Tabel 4.8 Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate d i m e n s i o n 0 1 ,652a ,425 ,396 1,38809 a. Predictors: (Constant), LnAKO, Likuiditas Sumber: Data Diolah, 2013 Berdasarkan tabel 4.8 dapat dijelaskan dengan melihat angka Adjusted R Square sebagai berikut: Besarnya angka Adjusted R Square atau koefisien determinasi adalah 0,396. Angka tersebut menunjukan bahwa variasi harga saham dapat dijelaskan oleh arus kas operasi dan likuiditas sebesar 39,6%, adapun sisanya 60,4% dipengaruhi oleh variabel lain. Dengan mengacu pada tabel 4.9 dapat disimpulkan bahwa variasi
  • 22. harga saham dijelaskan oleh variasi yang terjadi pada variabel arus kas operasi dan likuiditas tersebut rendah. Tabel 4.9 Indikator Koefisien Determinasi Interval Koefisien Hubungan 0,00-0,199 Sangat Rendah 0,20-0,399 Rendah 0,40-0,599 Sedang 0,60-0,799 Kuat 0,80-1,000 Sangat Kuat 5. SIMPULAN DAN IMPLIKASI 5.1. Simpulan Tujuan utama penelitian ini adalah untuk melakukan pengujian dan pembahasan tentang Pengaruh Arus Kas Operasi dan Likuiditas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan data kuantitatif, dan akhirnya dapat disimpulkan: 1. Arus kas operasi berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang listing di bursa efek indonesia tahun 2011, dengan kata lain H1 diterima. Penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Meythi (2006), dimana hasil penelitiannya bahwa arus kas operasi tidak berpengaruh terhadap harga saham dengan menjadikan variabel persistensi laba sebagai variabel intervening. 2. Likuiditas berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang listing di bursa efek indonesia tahun 2011, dengan kata lain H2 diterima. 3. Arus kas operasi dan likuiditas berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang listing di bursa efek indonesia tahun 2011.
  • 23. Dengan kata lain H3 diterima, walaupun harga saham pada perusahaan manufaktur yang listing di bursa efek indonesia tersebut selama tahun 2011 hanya dapat dideterminasi dengan persentase tidak besar oleh arus kas operasi dan likuiditasnya. Menguji pengaruh arus kas operasi dan likuiditas terhadap harga saham pada penelitian ini yaitu menghubungkan secara langsung arus kas operasi dan likuiditas dengan harga saham. Dengan begitu, menghubungkan secara langsung antara variabel independen dengan variabel dependen dapat menjadi tolak ukur dimana kemungkina besar terdapat pengaruh suatu variabel independen terhadap variabel dependennya. Sedangkan, kemungkinan besar tidak terdapat pengaruh suatu variabel independen terhadap variabel dependennya apabila menghubungkan secara tidak langsung kedua variabel tersebut. Contoh yang terjadi adalah pada penelitian yang dilakukan oleh Meythi (2006). Kesimpulan utama yang dapat diambil adalah bahwa sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah disebutkan dimana asumsi arus kas operasi dan likuiditas berpengaruh terhadap harga saham telah terbukti berdasarkan hasil analisis data kuantitatif dalam penelitian ini. 5.2. Implikasi 5.2.1. Implikasi Teoritis Penelitian yang dilakukan oleh peneliti sendiri ternyata memiliki hasil yang inkonsisten dengan hasil penelitian Meythi (2006), dimana ternyata arus kas operasi berpengaruh terhadap harga saham. Dengan menambahkan satu variabel independen lagi, yaitu likuiditas ternyata hasil penelitiannya tetap inkonsisten
  • 24. dengan penelitian Meythi (2006) dimana arus kas operasi dan likuiditas berpengaruh terhadap harga saham. Pada penelitian selanjutnya, sampel penelitian yang diambil akan lebih ideal jika jumlahnya lebih besar daripada penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Tujuan dari penambahan sampel ini mencakup dua hal yang akan tercapai. Pertama, penelitian selanjutnya akan menunjukan nilai koefisien determinasi yang lebih besar dari arus kas operasi dan likuiditas terhadap harga saham. Hal ini dikarenakan, penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sendiri menunjukan bahwa nilai koefisien determinasi masih rendah sesuai dengan tabel koefisien determinasinya. Kedua, hasil penelitian yang menunjukan bahwa arus kas operasi dan likuiditas berpengaruh terhadap harga saham akan semakin signifikan. 5.2.2. Implikasi Praktis Implikasi praktis dari penelitian ini adalah bahwa arus kas operasi suatu perusahaan cukup dapat dipertimbangkan dalam menganalisis pengaruhnya terhadap harga saham. Selain itu, hendaknya para investor juga perlu mempertimbangkan kondisi lain yang menyebabkan pergerakan harga saham suatu perusahaan. Salah satu pertimbangan yang dimaksud adalah investor dapat menjadikan likuiditas sebagai pertimbangan lain ketika akan memutuskan menanamkan dananya di suatu perusahaan, bukan hanya laba bersih semata. Sementara itu, informasi yang menunjukan bahwa selama ini perusahaan secara umum menjadikan laba bersih sebagai fokus utama usaha organisasi suatu perusahaan dalam menarik investor akan berdampak dalam jangka panjang
  • 25. terjadinya permainan skenario angka nominal, yang pada akhirnya merugikan investor.
  • 26. DAFTAR PUSTAKA Darmadji, Tjipto dkk. Pasar Modal di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat, 2001. Fakhruddin, M dan Sopian Hadianto. Perangkan dan Model Analisis Investasi di Pasar Modal. Jakarta: Gramedia, 2001. G. Schroeder, Richard, Myrtle W. Clark, and Jack M. Cathey. Financial Accounting (theory and analysis : text and cases). 10th ed. Jakarta: Courier Westford, Inc, 2011. Hartono, Jogiyanto. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE, 2000. Husnan, Suad. Dasar-dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas. Edisi Kedua. Yogyakarta: UPP AMMP YKPN, 1996. Kieso, E. Donald, Jerry J. Weygandt dan Terry R. Warfield. Akuntansi Intermediate. Edisi 10. Jakarta: Erlangga, 2002. Meythi. Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham Dengan Persistensi Laba Sebagai Variabel Intervening (2006). Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang. Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Microsoft Word 2007. Personal Computer (PC). Microsoft, 2008. Pass, Christopher, and Bryan Lowes. Kamus Lengkap Ekonomi. Edisi 5. Jakarta: Erlangga, 1994. PASW Statistics. Flash Disc. Vers. 18 IBM, 2012. Riyanto, Bambang. Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan. Yogyakarta: BPFE, 2008. Sawir, Agnes. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2009. S.R., Soemarso. Akuntansi Suatu Pengantar:Buku I. Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat, 2004. Sugiyono, Prof., DR. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta, 2010. Warren, Carl S., James M. Reeve dan Philip E. Fess. Pengantar Akuntansi: Buku II. Edisi 21. Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2006. Weygandt, Jerry J., Donald E. Kieso, dan Paul D. Kimmel. Pengantar Akuntansi: Buku 2. Jakarta: Salemba Empat, 2010.
  • 27. Wibowo, SE., MM,. Ak., dan Abu Bakar Arif, SE,. MM. Akuntansi Keuangan Dasar II. Edisi 3. Jakarta: PT Grasibdo, 2003. Widoatmojo, Sawidji. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal (Pengetahuan Dasar). Jakarta: PT Jurnalindo Aksara Grafika, 2000.