Dokumen tersebut merupakan skripsi yang membahas pengaruh arus kas operasi dan likuiditas terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara arus kas operasi, likuiditas dengan harga saham perusahaan manufaktur berdasarkan analisis data keuangan tahun 2011.
Dokumen tersebut membahas analisis laporan keuangan perusahaan, termasuk pengertian, jenis, dan manfaat dari laporan keuangan serta analisis rasio keuangan. Jenis laporan keuangan yang dijelaskan adalah neraca, laporan laba rugi, dan arus kas. Analisis rasio mencakup likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas.
Analisis laporan keuangan perusahaan menggunakan berbagai rasio keuangan untuk menilai kinerja perusahaan. Dokumen ini membahas lima rasio utama yaitu likuiditas, manajemen aset, manajemen utang, profitabilitas, dan nilai pasar serta metode analisis trend dan sistem DuPont.
Analisis laporan keuangan merupakan evaluasi kuantitatif dan kualitatif atas laporan keuangan perusahaan untuk menilai kinerja masa lalu dan memprediksi masa depan. Analisis rasio keuangan adalah metode utama yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan dengan membandingkan angka-angka akuntansi antar periode laporan maupun dengan perusahaan lain. Rasio-rasio yang dianalisis meliputi likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitab
Dokumen tersebut membahas tentang analisis rasio yang merupakan cara umum untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan. Terdapat penjelasan mengenai tujuan, kegunaan, dan jenis-jenis rasio yang dapat dihitung berdasarkan laporan keuangan seperti neraca dan laporan laba rugi perusahaan. Contoh perhitungan rasio juga disajikan berdasarkan data neraca dan laba rugi perusahaan A.
ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEU...geraldoyakub
Β
Rangkuman laporan keuangan PT. Sepatu Bata, Tbk dari tahun 2013-2015 menunjukkan:
1) Rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas perusahaan berfluktuasi namun secara umum masih di atas rata-rata industri.
2) Kinerja keuangan perusahaan dinilai cukup baik berdasarkan analisis rasio-rasio tersebut.
3) Beberapa saran disarankan untuk meningkatkan kinerja keuangan lebih lan
Dokumen tersebut membahas tentang analisis keuangan perusahaan yang mencakup empat kelompok rasio keuangan yaitu rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitabilitas. Rasio-rasio tersebut digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek, tingkat utang, efisiensi penggunaan sumber daya, dan tingkat keuntungan.
Analisis Ratio - Analisis Laporan Keuanganphatar_augrah
Β
Dokumen tersebut membahas tentang analisis rasio keuangan yang meliputi rasio likuiditas, profitabilitas, aktivitas, pertumbuhan, dan solvabilitas. Rasio-rasio tersebut digunakan untuk menilai kinerja dan kondisi keuangan suatu perusahaan.
Dokumen tersebut membahas analisis laporan keuangan perusahaan, termasuk pengertian, jenis, dan manfaat dari laporan keuangan serta analisis rasio keuangan. Jenis laporan keuangan yang dijelaskan adalah neraca, laporan laba rugi, dan arus kas. Analisis rasio mencakup likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas.
Analisis laporan keuangan perusahaan menggunakan berbagai rasio keuangan untuk menilai kinerja perusahaan. Dokumen ini membahas lima rasio utama yaitu likuiditas, manajemen aset, manajemen utang, profitabilitas, dan nilai pasar serta metode analisis trend dan sistem DuPont.
Analisis laporan keuangan merupakan evaluasi kuantitatif dan kualitatif atas laporan keuangan perusahaan untuk menilai kinerja masa lalu dan memprediksi masa depan. Analisis rasio keuangan adalah metode utama yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan dengan membandingkan angka-angka akuntansi antar periode laporan maupun dengan perusahaan lain. Rasio-rasio yang dianalisis meliputi likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitab
Dokumen tersebut membahas tentang analisis rasio yang merupakan cara umum untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan. Terdapat penjelasan mengenai tujuan, kegunaan, dan jenis-jenis rasio yang dapat dihitung berdasarkan laporan keuangan seperti neraca dan laporan laba rugi perusahaan. Contoh perhitungan rasio juga disajikan berdasarkan data neraca dan laba rugi perusahaan A.
ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEU...geraldoyakub
Β
Rangkuman laporan keuangan PT. Sepatu Bata, Tbk dari tahun 2013-2015 menunjukkan:
1) Rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas perusahaan berfluktuasi namun secara umum masih di atas rata-rata industri.
2) Kinerja keuangan perusahaan dinilai cukup baik berdasarkan analisis rasio-rasio tersebut.
3) Beberapa saran disarankan untuk meningkatkan kinerja keuangan lebih lan
Dokumen tersebut membahas tentang analisis keuangan perusahaan yang mencakup empat kelompok rasio keuangan yaitu rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitabilitas. Rasio-rasio tersebut digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek, tingkat utang, efisiensi penggunaan sumber daya, dan tingkat keuntungan.
Analisis Ratio - Analisis Laporan Keuanganphatar_augrah
Β
Dokumen tersebut membahas tentang analisis rasio keuangan yang meliputi rasio likuiditas, profitabilitas, aktivitas, pertumbuhan, dan solvabilitas. Rasio-rasio tersebut digunakan untuk menilai kinerja dan kondisi keuangan suatu perusahaan.
Laporan keuangan memberikan informasi keuangan perusahaan pada suatu periode, meliputi neraca, laporan laba rugi, dan arus kas. Analisis laporan keuangan menggunakan rasio keuangan untuk menilai profitabilitas, solvabilitas, likuiditas, dan leverage suatu perusahaan.
Laporan keuangan memberikan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan melalui neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Analisis rasio keuangan seperti likuiditas, aktivitas, solvabilitas, dan profitabilitas membantu memahami kinerja keuangan perusahaan.
Dokumen tersebut memberikan analisis rasio keuangan PT Unilever Indonesia Tbk pada tahun 2007 dan 2008 untuk mengukur kinerja perusahaan. Secara umum, analisis menunjukkan kinerja keuangan perusahaan tidak mengalami peningkatan signifikan berdasarkan perhitungan rasio likuiditas, aktivitas, leverage, dan profitabilitas. Hal ini mengindikasikan perusahaan perlu meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan mempertahankan likuiditasnya
Dokumen tersebut merupakan materi kuliah manajemen keuangan yang membahas tentang analisis laporan keuangan perusahaan dengan menggunakan berbagai rasio keuangan seperti rasio likuiditas, aktivitas, leverage, dan profitabilitas untuk menilai kinerja dan posisi keuangan perusahaan.
ANALISI RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SWASTA DAN BUMN 9elevenStarUnila
Β
Dokumen tersebut membahas analisis rasio keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk, perusahaan agribisnis yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan minyak kelapa sawit. Dokumen menjelaskan profil perusahaan dan beberapa rasio keuangan yang dianalisis untuk menilai kinerja dan kondisi keuangan perusahaan.
Slide ini berisikan materi Analisis Laporan Keuangan Chapter 13 tentang Laporan Keuangan Pribadi, Akuntansi Pemerintah, dan Organisasi Non Profit. Materi didapat dari buku Financial Reporting and Analysis, Charles H.Gibson Edisi 11
Dokumen tersebut membahas tentang laporan keuangan perusahaan dan analisis laporan keuangan. Secara garis besar dibahas tentang jenis-jenis laporan keuangan, bentuk laporan keuangan, analisis laporan keuangan seperti common size, indeks, rasio, DuPont system, dan analisis sumber dan penggunaan dana. Diberikan juga contoh perhitungan rasio likuiditas dan leverage.
1. Dokumen membahas tentang analisis rasio keuangan yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan. Analisis rasio keuangan memberikan pemahaman mengenai likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas perusahaan.
Dokumen tersebut merangkum pengertian akuntansi keuangan dan konsep dasar akuntansi. Dijelaskan bahwa akuntansi keuangan menghasilkan laporan keuangan untuk pihak luar seperti pemegang saham, dan contoh laporan tersebut adalah neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan modal. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan umum laporan keuangan, asumsi dasar akuntansi, dan prinsip-prinsip akuntansi sebagai
Laporan keuangan memberikan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan melalui neraca, laporan laba rugi, dan arus kas. Analisis rasio keuangan dan common-size membantu menilai kinerja operasi dan keuangan perusahaan.
Dokumen tersebut merupakan materi pelatihan analisis laporan keuangan yang mencakup pengertian, tujuan, dan teknik-teknik analisis laporan keuangan seperti neraca, laba rugi, arus kas, rasio-rasio keuangan, analisis sumber dan penggunaan modal kerja, serta break even point.
Modul ini membahas tentang analisis laporan keuangan, termasuk tujuan analisis laporan keuangan, komponen-komponen utama laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas, serta pihak-pihak yang memanfaatkan informasi laporan keuangan seperti pemilik perusahaan, manajemen, investor, pemerintah, dan kreditur.
Dokumen tersebut merangkum berbagai rasio keuangan yang digunakan untuk menganalisis kinerja keuangan suatu perusahaan, termasuk rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas. Secara keseluruhan ada empat kelompok rasio yang dijelaskan beserta rumus-rumus perhitungannya."
Analisis laporan keuangan dalam bentuk rasio untuk mengukur kinerja perusahaanrinaldopattinasarany
Β
Dokumen tersebut merangkum analisis rasio keuangan perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk pada tahun 2007 dan 2008. Berdasarkan analisis rasio likuiditas, aktivitas, leverage, dan profitabilitas, kinerja keuangan perusahaan umumnya tidak mengalami peningkatan signifikan dan menunjukkan perlu adanya perbaikan dalam pengelolaan likuiditas, pemanfaatan sumber daya, rasio utang, dan peningkatan laba.
Akuntansi dan informasi akuntansi
Tujuan pelaporan keuangan
Karakteristik kualitatif informasi akuntansi
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS RASIO KEUANGAN
ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT SEPATU BATA DI MA...Ade Suryani
Β
PT Sepatu Bata Tbk mengalami penurunan penjualan dan laba kotor selama pandemi Covid-19 namun rasio likuiditas perusahaan tetap terjaga. Analisis rasio keuangan menunjukkan dampak negatif pandemi pada rasio profitabilitas akibat penurunan profit yang signifikan.
Analisis dokumen tersebut membahas berbagai aspek akuntansi terkait aktivitas investasi perusahaan, meliputi pengakuan, pengukuran, dan penyajian aset lancar, persediaan, aset tetap, dan aset tidak berwujud serta dampaknya terhadap laporan keuangan perusahaan.
Laporan keuangan memberikan informasi keuangan perusahaan pada suatu periode, meliputi neraca, laporan laba rugi, dan arus kas. Analisis laporan keuangan menggunakan rasio keuangan untuk menilai profitabilitas, solvabilitas, likuiditas, dan leverage suatu perusahaan.
Laporan keuangan memberikan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan melalui neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Analisis rasio keuangan seperti likuiditas, aktivitas, solvabilitas, dan profitabilitas membantu memahami kinerja keuangan perusahaan.
Dokumen tersebut memberikan analisis rasio keuangan PT Unilever Indonesia Tbk pada tahun 2007 dan 2008 untuk mengukur kinerja perusahaan. Secara umum, analisis menunjukkan kinerja keuangan perusahaan tidak mengalami peningkatan signifikan berdasarkan perhitungan rasio likuiditas, aktivitas, leverage, dan profitabilitas. Hal ini mengindikasikan perusahaan perlu meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan mempertahankan likuiditasnya
Dokumen tersebut merupakan materi kuliah manajemen keuangan yang membahas tentang analisis laporan keuangan perusahaan dengan menggunakan berbagai rasio keuangan seperti rasio likuiditas, aktivitas, leverage, dan profitabilitas untuk menilai kinerja dan posisi keuangan perusahaan.
ANALISI RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SWASTA DAN BUMN 9elevenStarUnila
Β
Dokumen tersebut membahas analisis rasio keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk, perusahaan agribisnis yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan minyak kelapa sawit. Dokumen menjelaskan profil perusahaan dan beberapa rasio keuangan yang dianalisis untuk menilai kinerja dan kondisi keuangan perusahaan.
Slide ini berisikan materi Analisis Laporan Keuangan Chapter 13 tentang Laporan Keuangan Pribadi, Akuntansi Pemerintah, dan Organisasi Non Profit. Materi didapat dari buku Financial Reporting and Analysis, Charles H.Gibson Edisi 11
Dokumen tersebut membahas tentang laporan keuangan perusahaan dan analisis laporan keuangan. Secara garis besar dibahas tentang jenis-jenis laporan keuangan, bentuk laporan keuangan, analisis laporan keuangan seperti common size, indeks, rasio, DuPont system, dan analisis sumber dan penggunaan dana. Diberikan juga contoh perhitungan rasio likuiditas dan leverage.
1. Dokumen membahas tentang analisis rasio keuangan yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan. Analisis rasio keuangan memberikan pemahaman mengenai likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas perusahaan.
Dokumen tersebut merangkum pengertian akuntansi keuangan dan konsep dasar akuntansi. Dijelaskan bahwa akuntansi keuangan menghasilkan laporan keuangan untuk pihak luar seperti pemegang saham, dan contoh laporan tersebut adalah neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan modal. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan umum laporan keuangan, asumsi dasar akuntansi, dan prinsip-prinsip akuntansi sebagai
Laporan keuangan memberikan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan melalui neraca, laporan laba rugi, dan arus kas. Analisis rasio keuangan dan common-size membantu menilai kinerja operasi dan keuangan perusahaan.
Dokumen tersebut merupakan materi pelatihan analisis laporan keuangan yang mencakup pengertian, tujuan, dan teknik-teknik analisis laporan keuangan seperti neraca, laba rugi, arus kas, rasio-rasio keuangan, analisis sumber dan penggunaan modal kerja, serta break even point.
Modul ini membahas tentang analisis laporan keuangan, termasuk tujuan analisis laporan keuangan, komponen-komponen utama laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas, serta pihak-pihak yang memanfaatkan informasi laporan keuangan seperti pemilik perusahaan, manajemen, investor, pemerintah, dan kreditur.
Dokumen tersebut merangkum berbagai rasio keuangan yang digunakan untuk menganalisis kinerja keuangan suatu perusahaan, termasuk rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas. Secara keseluruhan ada empat kelompok rasio yang dijelaskan beserta rumus-rumus perhitungannya."
Analisis laporan keuangan dalam bentuk rasio untuk mengukur kinerja perusahaanrinaldopattinasarany
Β
Dokumen tersebut merangkum analisis rasio keuangan perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk pada tahun 2007 dan 2008. Berdasarkan analisis rasio likuiditas, aktivitas, leverage, dan profitabilitas, kinerja keuangan perusahaan umumnya tidak mengalami peningkatan signifikan dan menunjukkan perlu adanya perbaikan dalam pengelolaan likuiditas, pemanfaatan sumber daya, rasio utang, dan peningkatan laba.
Akuntansi dan informasi akuntansi
Tujuan pelaporan keuangan
Karakteristik kualitatif informasi akuntansi
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS RASIO KEUANGAN
ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT SEPATU BATA DI MA...Ade Suryani
Β
PT Sepatu Bata Tbk mengalami penurunan penjualan dan laba kotor selama pandemi Covid-19 namun rasio likuiditas perusahaan tetap terjaga. Analisis rasio keuangan menunjukkan dampak negatif pandemi pada rasio profitabilitas akibat penurunan profit yang signifikan.
Analisis dokumen tersebut membahas berbagai aspek akuntansi terkait aktivitas investasi perusahaan, meliputi pengakuan, pengukuran, dan penyajian aset lancar, persediaan, aset tetap, dan aset tidak berwujud serta dampaknya terhadap laporan keuangan perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang likuiditas dan manajemen likuiditas bank. Likuiditas bank adalah kemampuan bank untuk memenuhi penarikan dana nasabah dan kewajiban yang jatuh tempo. Manajemen likuiditas melibatkan perkiraan kebutuhan dana dan penyediaan kas secara terus menerus untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek dan panjang. Bank perlu memelihara cadangan primer dan sekunder serta akses ke pasar uang untuk menjaga likuiditas
Alk bab 5 analisis aktivitas investasi-investasi antarperusahaanilhamka4
Β
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTAR PERUSAHAAN
ANALISIS AKTIVITAS ANTARPERUSAHAAN DAN INTERNASIONAL
1. Efek Infestasi
a. Akuntansi untuk efek investasi
b. Pengungkapan efek investasi
c. Analisis efek investasi
2. Akuntansi Ekuitas
a. Mekanisme akuntansi
b. Implikasi analisis
3. Kombinasi Bisnis
a. Mekanisme akuntansi
b. implikasi analisis
c. pembelian versus penyatuan
4. Efek Derivative
a. Mendefinisikan derivative
b. Klasifikasi derivative dan aakuntansi
c. Pengungkapan derivative
d. Analisis derivatif
5. Opsi Nilai Wajar
a. Persyaratan nilai wajar
b. Pengungkapan nilai wajar
c. Implikasi analisis
Laporan keuangan tersebut membahas tentang pengaruh laba akuntansi dan arus kas operasi terhadap dividen kas pada perusahaan manufaktur jenis otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2012 hingga 2014. Tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat dividen kas.
ANALISIS FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG ...Affrial Siarfi
Β
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, persistensi laba, struktur modal, dan variabel indikator terhadap koefisien respon laba perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009. Penelitian ini menggunakan 80 perusahaan manufaktur sebagai sampel dan menguji hipotesis dengan regresi ganda. Hasilnya menunjukkan bahwa persistensi laba berpengaruh signifikan terhadap koefis
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdfBimoKunDwiCahyo
Β
Studi ini bertujuan untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan, return on assets, dan status winner/loser stock terhadap praktik perataan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2017. Variabel independen yang digunakan adalah ukuran perusahaan, return on assets, dan status winner/loser stock. Variabel dependennya adalah praktik perataan laba. Hasilnya menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, return on
Dokumen tersebut membahas analisis aktivitas bisnis dengan menggunakan laporan keuangan. Terdapat lima poin utama yaitu: (1) kerangka analisis bisnis dan hubungan antara aktivitas bisnis dengan laporan keuangan, (2) analisis terhadap laporan keuangan perusahaan seperti neraca, laporan laba rugi, dan arus kas, (3) analisis terhadap aktivitas pendanaan perusahaan, (4) analisis terhadap aktivitas investasi perusahaan, dan (5)
Laporan keuangan menggunakan konsep laba yang berbeda dari perpajakan. Dalam akuntansi, laba didefinisikan sebagai selisih antara pendapatan dan biaya yang diukur secara akrual, sedangkan dalam perpajakan laba adalah jumlah kotor penghasilan. Terdapat berbagai pendekatan dalam mengukur dan melaporkan laba.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai kas dan setara kas, yang mencakup definisi, posisi, sifat, komposisi, laporan arus kas, pengukuran akuntansi, dan penyajian ikhtisar arus kas. Kas dan setara kas merupakan posisi penting dalam neraca yang terlibat dalam hampir semua transaksi perusahaan dan dapat digunakan secara bebas. Laporan arus kas digunakan untuk menunjukkan efisiensi ke
Similar to Pengaruh Arus Kas Operasi dan Likuiditas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing di BEI (20)
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Β
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
Pengaruh Arus Kas Operasi dan Likuiditas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing di BEI
1. PENGARUH ARUS KAS OPERASI DAN LIKUIDITAS
TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK
INDONESIA
(BEI)
JURNAL
Bidang Kajian: Akuntansi Keuangan
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan
Program Sarjana S-1 Jurusan Akuntansi
pada Fakultas Ekonomi
Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon
Disusun oleh:
πππππ ππππππππ
πππ: πππππππππ
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
2013
(Terakreditasi BAN-PT)
2. JURNAL SKRIPSI BIDANG KAJIAN AKUNTANSI KEUANGAN
PENGARUH ARUS KAS OPERASI DAN LIKUIDITAS TERHADAP
HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA
(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek
Indonesia)
Disusun oleh:
πππππ ππππππππ
πππ: πππππππππ
Pembimbing :
1. Rawi, SE., M.Si., Akt.
2. Siti Nur Hadiyati, SE., M.Si., Akt
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon
2013
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh arus kas operasi dan
likuiditas terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang listing di
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode asosiatif. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dan soft copy laporan
keuangan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia. Teknik analisis data
yang digunakan untuk meneliti pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen adalah dengan menggunakan uji asumsi klasik, analisis regresi, dan uji
hipotesis baik secara parsial maupun secara simultan. Pengujian hipotesisnya
dengan menggunakan uji t (Parsial) dan uji F (Simultan).
Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana dan secara parsial, maka
dapat disimpulkan bahwa arus kas operasi memiliki Thitung lebih besar daripada
Ttabel, dan likuiditas memiliki Thitung lebih besar daripada Ttabel. Disini dapat
disimpulkan bahwa arus kas operasi mempunyai pengaruh terhadap harga
saham. Begitupun hal yang sama terjadi, dimana likuiditas mempunyai pengaruh
terhadap harga saham. Dan berdasarkan hasil analisis regresi berganda dan
secara simultan diketahui bahwa secara bersama-sama, arus kas operasi dan
likuiditas berpengaruh terhadap harga saham. Hal ini ditunjukan dengan Fhitung
lebih besar daripada Ftabel.
Kata kunci: Arus Kas Operasi, Likuiditas dan Harga Saham.
3. 1. PENDAHULUAN
Para investor yang menanamkan dananya pada salah satu perusahaan atau
lebih akan menggunakan laporan perusahaan. Laporan keuangan yang dimaksud
adalah laporan keuangan periodik. Laporan ini, digunakan sebagai panduan untuk
menilai profitabilitas perusahaan tersebut dan tentunya profitabilitas terhadap
potensi pengembalian timbal balik dari dana yang ditanamkan terhadap
perusahaan-perusahaan tersebut. Sehingga, para investor tidak terlalu berisiko
mengambil keputusan atas penanaman modal atau dananya tadi.
Pada umumnya, para investor lebih mengutamakan melihat nilai kuantitatif
dari unsur-unsur yang ada di dalam Neraca dan nilai dari Laba Bersih untuk
menentukan keputusan yang paling tepat ketika akan melakukan penanaman
modal/dananya, terutama pada perusahaan go public. Dikarenakan hanya unsur-
unsur neraca dan laba bersih saja yang diutamakan, sebenarnya hal tersebut bisa
saja dimanipulasi dengan cara tertentu dimana tujuan akhirnya adalah
memperoleh nilai kuantitatif dari laba bersih yang tercantum dalam Laporan
Laba/Rugi dan angka-angka yang terdokumentasikan dalam Neraca yang cukup
bernilai signifikan. Perlakuan demikian, dilakukan oleh pihak manajemen
perusahaan yang terlalu intens untuk mengharapkan para investor hadir dan
menanamkan dananya di perusahaan tersebut.
Faktanya, kasus seperti ini tidak jarang terjadi meskipun para investor sudah
yakin atas keputusan yang diambilnya dengan alasan bahwa para investor tersebut
melihat laporan keuangan perusahaan yang ditanami modalnya telah diaudit oleh
4. dua tahap audit (pertama, auditor manajemen dan kedua, auditor independen).
Contoh kasus yang cukup signifikan yaitu kasus ENRON.
Untuk menekankan bahwa kasus semacam ini dapat saja terjadi di masa
depan yang tidak terduga, dimana dengan implikasi investor rugi, maka metode
lainnya dalam pemecahan masalah yang perlu dipertimbangkan adalah melihat
tidak hanya neraca dan laba bersih dalam mendukung pengambilan keputusan
investasi para investor. Metode lain yang dimaksud adalah melihat dan
memperhatikan secara lebih khusus Arus Kas Operasi dan Likuiditas dari
perusahaan yang akan ditanami modal atau dana oleh para investor tersebut.
Arus kas operasi adalah arus kas dari transaksi yang mempengaruhi laba
bersih. Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil
utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya
berasal dari transaksi dan peristiwa yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi
bersih. Atas dasar inilah, dirasa pantas jika arus kas operasi dilihat oleh investor
sebagai salah satu metode lain selain laba bersih untuk mendukung pengambilan
keputusan dalam menanamkan dananya di suatu perusahaan tertentu.
Para investor yang menanamkan dananya di perusahaan akan selalu
menghadapi yang disebut dengan Risiko Investasi. Risiko ini akan berdampak
terhadap hilangnya dana atau modal yang telah ditanamkan selama jangka waktu
tertentu. Untuk itulah, sebelum menanamkan dananya para investor juga dirasa
perlu untuk menganalisis secara kuantitatif nilai likuiditas yang dimiliki oleh
perusahaan dan selanjutnya memperbandingkan dengan indikator likuiditas
tersebut. Jika indikator tersebut menunjukan bahwa likuiditas perusahaan baik,
5. sebagai contoh, maka itu artinya perusahaan akan mampu membayar seluruh
kewajiban yang tersisa yang belum dibayar.
Bagi para investor, penanaman modalnya akan terbentuk di pasar saham
melalui harga saham yang sedang diperjualbelikan. Jika harga saham cenderung
turun, maka para investor akan berlomba-lomba membeli saham yang beredar.
Tetapi, sebaliknya jika harga saham terlalu tinggi para investor cenderung untuk
menahan dananya dan tidak menginvestasikannya.
Sebagai informasi, bahwa penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh
Meythi (2006) dengan judul βPengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham
Dengan Persistensi Laba Sebagai Variabel Intervening.β Dengan menggunakan
Path Analysis, penelitian ini menguji hubungan tidak langsung antara arus kas
operasi dengan harga saham melalui persistensi laba. Hasil dari analisis tersebut,
menunjukan bahwa ternyata tidak ada pengaruh arus kas operasi terhadap harga
saham.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini diberi judul
βPENGARUH ARUS KAS OPERASI DAN LIKUIDITAS TERHADAP
HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI
BURSA EFEK INDONESIA (BEI).β
2. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1. Kajian Pustaka
2.1.1.Arus Kas Operasi
Menurut Carl S. Warren,et al. (2006:230) arus kas operasi adalah arus kas
dari transaksi yang mempengaruhi laba bersih. Arus kas dari aktivitas operasi
6. terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh
karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa
yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih, sesuai dengan definisinya.
Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang
menentukan apakah dari operasinya organisasi dapat menghasilkan arus kas yang
cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi organisasi,
membayar dividen, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada
sumber pendanaan dari luar. Informasi mengenai unsur tertentu arus kas historis
bersama dengan informasi lain, berguna dalam memprediksi arus kas operasi
masa depan.
Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah:
1. Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa.
2. Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain.
3. Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa.
4. Pembayaran kas kepada karyawan.
5. Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan
dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat asuransi lainnya.
6. Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan,
kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari
aktivitas pendanaan dan investasi.
7. Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan
transaksi usaha dan perdagangan.
7. 8. Pembayaran kas untuk pabrikasi atau memperoleh aset yang dimiliki untuk
disewakan kepada pihak lain dan selanjutnya dimiliki untuk dijual.
9. Penerimaan kas dari sewa dan penjualan atas aset setelah periode sewa.
Beberapa transaksi, seperti penjualan peralatan pabrik, dapat menimbulkan
keuntungan atau kerugian yang dimasukkan dalam perhitungan laba atau rugi
bersih. Arus kas yang menyangkut transaksi seperti penjualan peralatan
merupakan arus kas aktivitas investasi. Akan tetapi, keuntungan atau kerugian
atas transaksi tersebut merupakan arus kas operasi.
Perusahaan sekuritas dapat memiliki sekuritas untuk diperdagangkan
sehingga sama dengan persediaan yang dibeli untuk dijual kembali. Karenanya,
arus kas yang berasal dari pembelian dan penjualan dalam transaksi atau
perdagangan sekuritas tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi. Sama
halnya dengan pemberian kredit oleh lembaga keuangan juga harus
diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, karena berkaitan dengan aktivitas
penghasil utama pendapatan lembaga keuangan tersebut.
2.1.2.Likuiditas
Likuiditas dapat diartikan sebagai kemampuan suatu perusahaan secara
jangka pendek, mampu menutupi kewajibannya ketika perusahaan mengalami
kebangkrutan. Sedangkan menurut Riyanto (2008:25) likuiditas adalah masalah
yang berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi.
Pengukuran likuiditas dapat menggunakan Rasio-rasio Likuiditas. Rasio-
rasio likuiditas adalah rasio-rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
8. memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Inilah yang menyebabkan mengapa para
pelaku investasi perusahaan berskala besar perlu untuk memperhatikan sifat likuid
yang dimiliki oleh perusahaan yang akan ditanami dana, karena rasio-rasio
likuiditas mengukur kemampuan bayar yang dilakukan oleh perusahaan tersebut,
dan ini tentunya sangat penting untuk semua pihak yang terlibat secara langsung
dengan perusahaan ataupun tidak langsung.
Selama ini, kita mengenal terdapat beberapa jenis rasio likuiditas. Dari
beberapa jenis rasio tersebut, sebenarnya peneliti hanya akan menggunakan
ukuran current ratio untuk dijadikan sebagai basis pengukuran likuiditas, seperti
yang bisa dilihat pada judul penelitian yang peneliti cantumkan.
Current ratio merupakan perbandingan antara aset lancar dan kewajiban
lancar dan merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui
kesanggupan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Current
ratio menunjukkan sejauh mana aset lancar menutupi kewajiban-kewajiban
lancar. Semakin besar perbandingan aset lancar dan kewajiban lancar, semakin
tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya.
Current ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya
masalah dalam likuidasi, sebaliknya current ratio yang terlalu tinggi juga kurang
bagus, karena menunjukkan banyaknya dana menganggur yang pada akhirnya
dapat mengurangi kemampuan perusahaan (Sawir,2009:10).
Current ratio dapat dihitung dengan menggunakan formula:
πΆπ’πππππ‘ πππ‘ππ =
Aset lancar
Hutang Lancar
9. 2.1.3.Harga saham
Definisi harga saham menurut H.M Jogiyanto (2000:8) adalah harga yang
terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan
ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan dipasar
modal. Sedang, menurut Sawidji Widoatmojo (1996:46) harga saham adalah nilai
dari penyertaan atau kepemilikan seseorang dalam suatu perusahaan. Harga saham
ini dipengaruhi oleh empat aspek utama yaitu Pendapatan, Dividen, Aliran Kas,
dan Pertumbuhan.
Pengelompokan jenis harga saham adalah pengetahuan yang sangat penting
dan menurut Sawidji Widoatmojo (1996:46) harga saham dapat dibedakan
menjadi 3 (tiga), yaitu:
1. Harga Nominal
Harga nominal adalah harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang
ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan.
Besarnya harga nominal memberikan arti penting saham, karena dividen minimal
biasanya ditetapkan berdasarkan nilai nominal.
2. Harga Perdana
Harga perdana merupakan harga saham pada pasar perdana yang biasanya
ditetapkan oleh penjamin emisi (underwriter) dan emiten.
3. Harga Pasar
Harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor yang
lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa. Transaksi disini,
tidak lagi melibatkan emiten dan penjamin emisi. Harga inilah yang disebut
10. H1
H3
H2
sebagai harga di Pasar Sekunder. Hal ini dikarenakan pada transaksi di pasar
sekunder, kecil sekali terjadi negosiasi antara harga investor dengan perusahaan
penerbit. Harga yang setiap hari diumumkan di surat kabar atau media lain adalah
harga pasar. Sebenarnya terdapat satu jenis harga saham lagi, yaitu Harga
Penutupan (Closing Price) dan harga inilah yang akan digunakan sebagai sampel
penelitian oleh peneliti.
Menurut Carl S. Warren,et al. (2006:12) bahwa harga jual saham sebuah
perusahaan tergantung pada berbagai faktor, diantaranya:
1. Kondisi keuangan, catatan pendapatan, dan catatan dividen perusahaan.
2. Harapan investor terhadap potensi kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba.
3. Kondisi dan prospek ekonomi serta bisnis secara umum.
2.2. Kerangka Pemikiran
Supaya arah penelitian ini terpusat dan jelas, maka diperlukanlah yang
disebut dengan Kerangka Pemikiran. Fungsi langsung yang dirasakan dengan
adanya kerangka pemikiran tersebut adalah agar diketahui secara mudah isi dari
penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti dalam hal ini. Untuk itu, kerangka
pemikiran dari penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut:
Gambar 2.1
Skema Kerangka Pemikiran
3.
4.
2.3. Hipotesis
Arus Kas Operasi
(X1)
Harga Saham
(Y)
Likuiditas
(X2)
11. 2.3. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan, maka dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H1: Arus Kas Operasi (X1) berpengaruh terhadap Harga Saham (Y).
H2: Likuiditas (X2) berpengaruh terhadap Harga Saham (Y)
H3: Arus Kas Operasi (X1) dan Likuiditas (X2) berpengaruh secara simultan
terhadap Harga Saham (Y).
3. METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian yang Digunakan
Metode penelitian yang digunakan untuk setiap penelitian yang dilakukan
haruslah memenuhi prinsip ketelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti kedepannya adalah Metode Asosiatif.
Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian asosiatif yaitu metode penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.
3.2. Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.1
Pengukuran Variabel dan Skala
Variabel Konsep Variabel Pengukuran Indikator Skala
Arus Kas Operasi
(X1)
Arus kas operasi
adalah arus kas dari
transaksi yang
mempengaruhi laba
bersih.
(Carl S. Warren,et
al.,2006:230)
Nilai Total Arus
Kas Operasi
Arus kas
dari
aktivitas
operasi
Rasio
Likuiditas (X2)
Likuiditas adalah
masalah yang
berhubungan
dengan masalah
kemampuan suatu
perusahaan untuk
πΆπ’πππππ‘ π ππ‘ππ =
Aset Lancar
Hutang Lancar
Rasio
Likuiditas
Rasio
12. memenuhi
kewajiban
finansialnya yang
segera harus
dipenuhi
(Riyanto,2008:25)
Harga Saham
(Y)
Harga sahamadalah
harga yang terjadi
di pasar bursa pada
saat tertentu yang
ditentukan oleh
pelaku pasar dan
ditentukan oleh
permintaan dan
penawaran saham
yang bersangkutan
dipasar modal
(H.M
Jogiyanto,2000:8)
Closing Price
Harga
saham per
lembar pada
harga
penutupan/
closing
price
Rasio
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah 143 perusahaan manufaktur yang listing
di Bursa Efek Indonesia padaTahun 2011. Dari penelitian yang akan dilakukan
oleh peneliti, pemilihan sampel akan dilakukan dengan menggunakan Metode
Purposive Sampling. Sesuai dengan namanya, metode purposive sampling adalah
metode pengambilan sampel yang dilakukan dengan sengaja/memiliki tujuan
karena menyesuaikannya dengan kriteria-kriteria tertentu, bukan secara acak
seperti halnya bermain dadu. Tujuan dari penggunaan metode ini adalah untuk
mendapatkan sampel yang dianggap paling representatif (mewakili suatu
populasi), sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan sebelumnya.
Adapun kriteria-kriteria yang akan dipergunakan dalam rangka pemilihan sampel
yang paling representatif, sebagai berikut:
1. Perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun
2011.
13. 2. Merupakan perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan pada
tanggal 31 Desember 2011 dan telah diaudit.
3. Perusahaan manufaktur tersebut memiliki nilai nominal Arus Kas Operasi
positif pada tahun 2011. Hal ini dikarenakan, dengan arus kas operasi yang
positif perusahaan dapat membayar dividen, hutang, bunga dan melakukan
investasi-investasi baru (karena berkaitan dengan laba perusahaan).
Berdasarkan metode purposive yang digunakan dalam penelitian ini, diperoleh
bahwa sampel yang terpilih adalah sebanyak 42 perusahaan.
4. HASIL PENELITIAN
4.1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan
atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau
populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan
yang berlaku umum. Dalam analisis deskriptif ini, akan dikemukakan cara-cara
penyajian data dengan menggunakan mean, variasi kelompok dan standar deviasi.
Untuk memberikan gambaran analisis statistik deskriptif, berikut ini
disajikan data tersebut dari hasil output SPSS 18 sebagai berikut:
Tabel 4.1
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
LnAKO 42 20,11 30,04 25,6581 2,14615
Likuiditas 42 1 7 1,93 1,356
LnH.SHM 42 4,32 11,62 7,4605 1,78542
Valid N (listwise) 42
Sumber: Data Diolah, 2013
14. Hasil output SPSS 18 pada tabel 4.1 menunjukan jumlah sampel (N)
sebanyak 42 perusahaan manufaktur. Dari tabel di atas dapat dilihat variabel arus
kas operasi memiliki nilai minimum 20,11 nilai maksimum 30,04 mean 25,6581
serta standar deviasi 2,14615. Sedangkan variabel likuiditas memiliki nilai
minimum 1, nilai maksimum 7, mean 1,93 serta standar deviasi 1,356. Variabel
dependen harga saham memiliki nilai minimum 4,32 nilai maksimum 11,62 mean
7,4605 serta standar deviasi 1,78542.
4.2. Uji Asumsi Klasik
4.2.1.Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji statistik Kolmogorov-
Smirnov (K-S). Uji Kolmogorov-Smirnov dilakukan dengan membuat hipotesis:
Ho : data berdistribusi secara normal
Ha : data tidak berdistribusi secara normal
Untuk menilai data hasil uji K-S, digunakanlah kriteria. Bila nilai Asymp. Sig
(2-tailed) lebih besar dari Ξ± = 0,05, maka data terdistribusi normal. Sebaliknya,
jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih kecil dari Ξ± = 0,05, maka data tidak
terdistribusi normal.
Hasil output uji Kolmogorov-Smirnov dijelaskan pada tabel sebagai berikut:
15. Tabel 4.2
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 42
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 1,35381348
Most Extreme Differences Absolute ,153
Positive ,153
Negative -,098
Kolmogorov-SmirnovZ ,995
Asymp. Sig. (2-tailed) ,276
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data Diolah, 2013
Berdasarkan tabel 4.2, nilai Kolmogorov-Smirnov Asymp. Sig (2-tailed) 0,276.
Hal ini membuktikan bahwa data hasil penelitian berdistribusi normal karena nilai
Asymp. Sig (2-tailed) 0,276 > Ξ± = 0,05.
4.2.2.Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dilakukan bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terdapat korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik,
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel
independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidaklah ortogonal.
Variabel Ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama
variabel indenpendennya, sama dengan nol.
Untuk mendeteksi ada tidaknya hubungan multikolinieritas antar variabel-
variabel independen dalam model regresi, maka metode yang dapat digunakan
untuk menguji terjadinya multikolinieritas tersebut dapat dilihat dari nilai
16. Tolerance atau Variance Inflation Factor (VIF). Jika VIF > 10 atau nilai
tolerance < 0,10, maka hal itu mengindikasikan adanya masalah multikolinieritas.
Berikut ini hasil uji multikolinieritas dengan menggunakan SPSS 18:
Tabel 4.3
Sumber: Data Diolah, 2013
Dari hasil perhitungan nilai tolerance diperoleh bahwa tidak terdapat masalah
multikolinieritas pada dua variabel independen dalam model regresi. Hal ini
dikarenakan nilai tolerance kedua variabel independen arus kas operasi dan
likuiditas > 0,10. Hasil perhitungan Variance Inflation Factor (VIF) juga
menunjukan hal yang sama, dimana tidak ada satupun variabel independen yang
memiliki nilai VIF lebih dari ( > ) 10 (nilai VIF arus kas operasi sebesar 1,049 dan
nilai VIF likuiditas sebesar 1,049).
4.3. Uji Analisis Regresi
4.3.1.Analisis Regresi Sederhana
Analisis regresi sederhana, yaitu analisis hubungan antar variabel secara
parsial. Definis dari analisis ini adalah suatu analisis untuk menguji hubungan
secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y).
a. Pengaruh Arus Kas Operasi terhadap Harga Saham.
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
CollinearityStatistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1(Constant) -4,884 2,614 -1,869 ,069
LnAKO ,456 ,103 ,548 4,407 ,000 ,953 1,049
Likuiditas ,334 ,164 ,254 2,038 ,048 ,953 1,049
a. DependentVariable:LnH.SHM
17. Berikut ini hasil analisis regresi sederhana dengan menggunakan SPSS 18:
Tabel 4.4
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) -5,414 2,701 -2,004 ,052
LnAKO ,502 ,105 ,603 4,782 ,000
a. DependentVariable:LnH.SHM
Sumber: Data Diolah, 2013
Dari tabel 4.4 dapat disusun persamaan regresi linear sederhana sebagai
berikut:
π¦ = β5,414 + 0,502π₯1
dimana, y = harga saham dan x1 = arus kas operasi
1. Persamaan regresi linear sederhana tersebut memiliki nilai negatif pada
konstanta yaitu β5,414, yang menyatakan bahwa apabila arus kas operasi
bernilai nol maka harga saham akan bernilai negatif Rp5.414.
2. Model tersebut mengandung arti bahwa setiap terjadi kenaikan Rp1.000 pada
variabel arus kas operasi, maka akan diikuti meningkatnya nilai harga saham
sebesar Rp502.
b. Pengaruh Likuiditas terhadap Harga Saham.
Berikut ini hasil analisis regresi sederhana dengan menggunakan software
SPSS 18:
18. Tabel 4.5
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1(Constant) 6,514 ,454 14,353 ,000
Likuiditas ,491 ,193 ,372 2,538 ,015
a. DependentVariable:LnH.SHM
Sumber: Data Diolah, 2013
Dari tabel 4.5 dapat disusun persamaan regresi linear sederhana sebagai
berikut:
π¦ = 6,514 + 0,491π₯2
dimana, y = harga saham dan x2 = likuiditas
1. Konstanta sebesar 6,514 menyatakan bahwa jika variabel likuiditas bernilai
nol, maka harga saham sebesar Rp6.514.
2. Koefisien regresi likuiditas sebesar 0,491 menyatakan bahwa jika likuiditas
naik sebesar 1 kali, maka akan meningkatkan harga saham sebesar Rp0,491.
4.3.2.Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda, yaitu untuk menganalisis pengaruh lebih dari satu
variabel. Definisi dari analisis ini adalah suatu analisis untuk menguji hubungan
secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,β¦.Xn) dengan
variabel dependen (Y).
Berikut ini hasil analisis regresi berganda dengan menggunakan SPSS 18:
19. Tabel 4.6
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1Regression 55,551 2 27,776 14,415 ,000a
Residual 75,145 39 1,927
Total 130,696 41
a. Predictors:(Constant),LnAKO, Likuiditas
b. DependentVariable:LnH.SHM
Sumber: Data Diolah, 2013
Tabel 4.7
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.B Std. Error Beta
1(Constant) -4,884 2,614 -1,869 ,069
Likuiditas ,334 ,164 ,254 2,038 ,048
LnAKO ,456 ,103 ,548 4,407 ,000
a. DependentVariable:LnH.SHM
Sumber: Data Diolah, 2013
Dari tabel 4.7 dapat disusun persamaan regresi linear berganda sebagai
berikut:
π¦ = β4,884 + 0,456π₯1 + 0,334π₯2
dimana, y = harga saham, x1 = arus kas operasi dan x2 = likuiditas
1. Persamaan regresi linear berganda tersebut memiliki nilai negatif pada
konstanta yaitu β4,884, yang menyatakan bahwa apabila arus kas operasi dan
likuiditas bernilai nol maka harga saham akan bernilai negatif Rp4.884.
2. Model tersebut mengandung arti bahwa setiap terjadi kenaikan Rp1.000 pada
variabel arus kas operasi, maka akan diikuti meningkatnya nilai harga saham
sebesar Rp456 dengan asumsi bahwa variabel likuiditas dalam kondisi tetap.
20. Setiap terjadi kenaikan 1 kali pada variabel likuiditas, maka akan diikuti
dengan meningkatnya nilai harga saham sebesar Rp334 dengan asumsi bahwa
variabel arus kas operasi dalam kondisi tetap.
4.4. Uji Hipotesis Penelitian
4.4.1.Uji Parsial (Uji-t)
Uji-t dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui signifikan atau tidaknya
dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependennya. Uji ini
dapat dilakukan dengan mambandingkan thitung dengan ttabel atau dengan melihat
kolom signifikansi pada masing-masing thitung.
a. Pengaruh Arus Kas Operasi terhadap Harga Saham
Hipotesis yang telah dirumuskan:
H1: Arus Kas Operasi (X1) berpengaruh terhadap Harga Saham (Y).
Berdasarkan tabel uji-t diketahui thitung > ttabel yaitu 4,782 > 2,023 sehingga
dapat disimpulkan bahwa arus kas operasi berpengaruh terhadap harga saham.
Sedangkan nilai sig.hitung < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa pengaruhnya signifikan.
b. Pengaruh Likuiditas terhadap Harga Saham
Hipotesis yang telah dirumuskan:
H2: Likuiditas (X2) berpengaruh terhadap Harga Saham (Y)
Berdasarkan tabel uji-t diketahui thitung > ttabel yaitu 2,538 > 2,023 sehingga
dapat disimpulkan bahwa likuiditas berpengaruh terhadap harga saham.
Sedangkan nilai sig.hitung < 0,05 yaitu 0,015 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa pengaruhnya signifikan.
21. 4.4.2.Uji Simultan (Uji-F)
Hipotesis yang telah dirumuskan:
H3: Arus Kas Operasi (X1) dan Likuiditas (X2) berpengaruh secara simultan
terhadap Harga Saham (Y).
Berdasarkan tabel Uji-F diketahui fhitung > ftabel yaitu 14,415 > 3,24 sehingga dapat
disimpulkan bahwa arus kas operasi dan likuiditas berpengaruh terhadap harga
saham. Sedangkan nilai sig.hitung < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 (Tabel 4.6) sehingga
dapat disimpulkan bahwa pengaruhnya signifikan.
4.5. Koefisien Determinasi
Dengan menggunakan SPSS 18, berikut ini adalah koefisien determinasi arus
kas operasi dan likuiditas terhadap harga saham.
Tabel 4.8
Model Summaryb
Model
R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
d
i
m
e
n
s
i
o
n
0
1 ,652a ,425 ,396 1,38809
a. Predictors: (Constant), LnAKO, Likuiditas
Sumber: Data Diolah, 2013
Berdasarkan tabel 4.8 dapat dijelaskan dengan melihat angka Adjusted R Square
sebagai berikut:
Besarnya angka Adjusted R Square atau koefisien determinasi adalah 0,396.
Angka tersebut menunjukan bahwa variasi harga saham dapat dijelaskan oleh arus
kas operasi dan likuiditas sebesar 39,6%, adapun sisanya 60,4% dipengaruhi oleh
variabel lain. Dengan mengacu pada tabel 4.9 dapat disimpulkan bahwa variasi
22. harga saham dijelaskan oleh variasi yang terjadi pada variabel arus kas operasi
dan likuiditas tersebut rendah.
Tabel 4.9
Indikator Koefisien Determinasi
Interval Koefisien Hubungan
0,00-0,199 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat Kuat
5. SIMPULAN DAN IMPLIKASI
5.1. Simpulan
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk melakukan pengujian dan
pembahasan tentang Pengaruh Arus Kas Operasi dan Likuiditas Terhadap Harga
Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Indonesia dengan
menggunakan data kuantitatif, dan akhirnya dapat disimpulkan:
1. Arus kas operasi berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan
manufaktur yang listing di bursa efek indonesia tahun 2011, dengan kata lain
H1 diterima. Penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Meythi (2006), dimana hasil penelitiannya bahwa arus kas operasi tidak
berpengaruh terhadap harga saham dengan menjadikan variabel persistensi
laba sebagai variabel intervening.
2. Likuiditas berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur
yang listing di bursa efek indonesia tahun 2011, dengan kata lain H2 diterima.
3. Arus kas operasi dan likuiditas berpengaruh terhadap harga saham pada
perusahaan manufaktur yang listing di bursa efek indonesia tahun 2011.
23. Dengan kata lain H3 diterima, walaupun harga saham pada perusahaan
manufaktur yang listing di bursa efek indonesia tersebut selama tahun 2011
hanya dapat dideterminasi dengan persentase tidak besar oleh arus kas operasi
dan likuiditasnya.
Menguji pengaruh arus kas operasi dan likuiditas terhadap harga saham pada
penelitian ini yaitu menghubungkan secara langsung arus kas operasi dan
likuiditas dengan harga saham. Dengan begitu, menghubungkan secara langsung
antara variabel independen dengan variabel dependen dapat menjadi tolak ukur
dimana kemungkina besar terdapat pengaruh suatu variabel independen terhadap
variabel dependennya. Sedangkan, kemungkinan besar tidak terdapat pengaruh
suatu variabel independen terhadap variabel dependennya apabila
menghubungkan secara tidak langsung kedua variabel tersebut. Contoh yang
terjadi adalah pada penelitian yang dilakukan oleh Meythi (2006).
Kesimpulan utama yang dapat diambil adalah bahwa sesuai dengan latar
belakang penelitian yang telah disebutkan dimana asumsi arus kas operasi dan
likuiditas berpengaruh terhadap harga saham telah terbukti berdasarkan hasil
analisis data kuantitatif dalam penelitian ini.
5.2. Implikasi
5.2.1. Implikasi Teoritis
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti sendiri ternyata memiliki hasil yang
inkonsisten dengan hasil penelitian Meythi (2006), dimana ternyata arus kas
operasi berpengaruh terhadap harga saham. Dengan menambahkan satu variabel
independen lagi, yaitu likuiditas ternyata hasil penelitiannya tetap inkonsisten
24. dengan penelitian Meythi (2006) dimana arus kas operasi dan likuiditas
berpengaruh terhadap harga saham.
Pada penelitian selanjutnya, sampel penelitian yang diambil akan lebih ideal
jika jumlahnya lebih besar daripada penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti.
Tujuan dari penambahan sampel ini mencakup dua hal yang akan tercapai.
Pertama, penelitian selanjutnya akan menunjukan nilai koefisien determinasi yang
lebih besar dari arus kas operasi dan likuiditas terhadap harga saham. Hal ini
dikarenakan, penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sendiri menunjukan
bahwa nilai koefisien determinasi masih rendah sesuai dengan tabel koefisien
determinasinya. Kedua, hasil penelitian yang menunjukan bahwa arus kas operasi
dan likuiditas berpengaruh terhadap harga saham akan semakin signifikan.
5.2.2. Implikasi Praktis
Implikasi praktis dari penelitian ini adalah bahwa arus kas operasi suatu
perusahaan cukup dapat dipertimbangkan dalam menganalisis pengaruhnya
terhadap harga saham. Selain itu, hendaknya para investor juga perlu
mempertimbangkan kondisi lain yang menyebabkan pergerakan harga saham
suatu perusahaan. Salah satu pertimbangan yang dimaksud adalah investor dapat
menjadikan likuiditas sebagai pertimbangan lain ketika akan memutuskan
menanamkan dananya di suatu perusahaan, bukan hanya laba bersih semata.
Sementara itu, informasi yang menunjukan bahwa selama ini perusahaan
secara umum menjadikan laba bersih sebagai fokus utama usaha organisasi suatu
perusahaan dalam menarik investor akan berdampak dalam jangka panjang
26. DAFTAR PUSTAKA
Darmadji, Tjipto dkk. Pasar Modal di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat, 2001.
Fakhruddin, M dan Sopian Hadianto. Perangkan dan Model Analisis Investasi di
Pasar Modal. Jakarta: Gramedia, 2001.
G. Schroeder, Richard, Myrtle W. Clark, and Jack M. Cathey. Financial
Accounting (theory and analysis : text and cases). 10th ed. Jakarta: Courier
Westford, Inc, 2011.
Hartono, Jogiyanto. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE,
2000.
Husnan, Suad. Dasar-dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas. Edisi Kedua.
Yogyakarta: UPP AMMP YKPN, 1996.
Kieso, E. Donald, Jerry J. Weygandt dan Terry R. Warfield. Akuntansi
Intermediate. Edisi 10. Jakarta: Erlangga, 2002.
Meythi. Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham Dengan Persistensi
Laba Sebagai Variabel Intervening (2006). Simposium Nasional Akuntansi 9
Padang. Universitas Kristen Maranatha, Bandung.
Microsoft Word 2007. Personal Computer (PC). Microsoft, 2008.
Pass, Christopher, and Bryan Lowes. Kamus Lengkap Ekonomi. Edisi 5. Jakarta:
Erlangga, 1994.
PASW Statistics. Flash Disc. Vers. 18 IBM, 2012.
Riyanto, Bambang. Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan. Yogyakarta: BPFE,
2008.
Sawir, Agnes. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2009.
S.R., Soemarso. Akuntansi Suatu Pengantar:Buku I. Edisi 5. Jakarta: Salemba
Empat, 2004.
Sugiyono, Prof., DR. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta, 2010.
Warren, Carl S., James M. Reeve dan Philip E. Fess. Pengantar Akuntansi: Buku
II. Edisi 21. Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2006.
Weygandt, Jerry J., Donald E. Kieso, dan Paul D. Kimmel. Pengantar Akuntansi:
Buku 2. Jakarta: Salemba Empat, 2010.
27. Wibowo, SE., MM,. Ak., dan Abu Bakar Arif, SE,. MM. Akuntansi Keuangan
Dasar II. Edisi 3. Jakarta: PT Grasibdo, 2003.
Widoatmojo, Sawidji. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal (Pengetahuan
Dasar). Jakarta: PT Jurnalindo Aksara Grafika, 2000.