The Role of Time Value in Finance
Single Amounts
Annuities
Mixed Streams
Compounding interest more frequently than annually
Special Applications of Time Value
The Role of Time Value in Finance
Single Amounts
Annuities
Mixed Streams
Compounding interest more frequently than annually
Special Applications of Time Value
Manajemen Keuangan
Break Even Point (BEP) atau “cost-volume-profit analysis” mencakup tentang Biaya Tetap, Biaya Variabel, dan Semi Variabel.
BEP sangat penting untuk operasi suatau usaha kecil atau perusahaan, karena mempengaruhi harga jual sebuah produk.
Apresiasi dan Saran sangat di butuhkan :)
Analisis biaya-volume-laba penting untuk memperkirakan bagaimana perubahan biaya (baik biaya variable maupun tetap ), volume penjualan, dan harga memengaruhi laba perusahaan. CVP adalah alat yang sangat baik untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Bahkan, CVP adalah salah satu alat yang paling adaptif dan paling luas penerapannya yang digunakan oleh akuntan manajerial untuk membantu para manajer dalam menguambil keputusan yang lebih baik.
Perusahaan-perusahaan menggunakan analisis CVP untuk meraih tolak ukur yang penting, seperti titik impas. Titik impas adalah titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya ( yaitu titik laba sama dengan nol ). Perusahaan-perusahaan baru yang biasa mengalami kerugian ( laba operasi yang negatif ) di awal kegiatan operasinya dan memandang periode titik impas mereka sebagai awal yang signifikan.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. Pengertian
• Analisa titik impas adalah suatu
metode untuk mengetahui kondisi
dimana suatu usaha mampu
menyeimbangkan total biaya dan total
pendapatan sehingga investor
memahami parameter yang dapat
membuat usahanya menjadi
beruntung
3. Break event point
Break event point adalah suatu keadaan dimana dalam suatu
operasi perusahaan tidak mendapat untung maupun rugi/ impas.
(penghasilan = total biaya)
Break even berarti suatu keadaan dimana perusahaan tidak
mengalami laba dan juga tidak mengalami rugi, artinya seluruh
biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan produksi itu dapat
ditutupi oleh penghasilan penjualan. Total biaya( biaya tetap dan
biaya variable) sama dengan total penjualan, sehingga tidak
terjadi laba dan juga kerugian.
4. Mengapa Penting???
• untuk memahami jumlah target
produksi dan/atau penjualan dengan
akurat
• supaya mampu melakukan perbaikan
terhadap parameter yang akan
membuat usahanya menjadi untung
5. Komponen penghitungan dasar BEP
• Fixed Cost.
Komponen ini merupakan biaya yang tetap atau konstan jika adanya
tindakan produksi atau meskipun perusahaan tidak berproduksi. Contoh
biaya ini yaitu biaya tenaga kerja, biaya penyusutan mesin, dll.
• Variabel Cost.
Komponen ini merupakan biaya per unit yang sifatnya dinamis
tergantung dari tindakan volume produksinya. Jika produksi yang
direncanakan meningkat, berarti variabel cost pasti akan meningkat.
Contoh biaya ini yaitu biaya bahan baku, biaya listrik, dll.
• Selling Price.
Komponen ini adalah harga jual per unit barang atau jasa yang telah
diproduksi.
6. KURVA BEP
Income (I)
Variabel Cost
BEP
Total Cost
Fix Cost
Profit
N1 N2 Quantity
Rupiah
0
Harga
7. Income (I)
Variabel Cost
BEP
Fix Cost
Profit
Total Cost
N1 N3 N2 Quantity
Rupiah
0
Harga
Fix Cost Bertambah
8. Income (I)
Variabel Cost
BEP
Fix Cost
Rupiah
N1 N3 0 N2 N4 Quantity
Harga
Variabel Cost Bertambah
9. Kelemahan BEP
1. Asumsi harga jual konstan kenyataannya berubah (permintaan
dan penawaran).
2. Asumsi terhadap cost
Penggolongan biaya tetap dan biaya variable juga mengandung
kelemahan. Dalam keadaan tertentu untuk memenuhi volume penjualan ,
biaya tetap mau tidak mau harus berubah karena pembelian mesin-mesin
atau peralatan baru guna meningkatkan volume produksi untuk
penjualan. begitu pula pada perhitungan biaya variable per unit
mengalami perubahan karena pada saat tertentu dapat terjadi kenaikan
harga bahan baku sehingga menaikkan biaya produksi perusahaan.
10. Kelemahan BEP
3. Jenis barang yang dijual tidak selalu satu jenis
4. Biaya tetap juga tidak selalu tetap pada berbagai
kapasitas
5. Biaya variable juga tidak selalu berubah sejajar
dengan perubahan volume penjualan.
11. Rumus BEP
1. Dasar unit
Berapa unit jumlah barang/jasa yang harus dihasilkan untuk mendapat
BEP:
퐵퐸푃 =
퐹퐶
푃 − 푉퐶
2. Dasar penjualan
Berapa rupiah nilai penjualan yang harus diterima untuk mendapat BEP:
퐵퐸푃 =
퐹퐶
1 −
푉퐶
푃
3. Total cost ≡ 푇퐶 = 퐹퐶 +
푉퐶×퐹퐶
푃−푉퐶
Dengan
퐹퐶
푃−푉퐶
= 푁
12. Contoh Soal 1
• Berapakah BEP jika harga saat ini
Rp. 11.000 dan biaya tetap Rp.
4.000.000 serta biaya variabel Rp.
5.000 ?
14. Berapa Profit….
P = I – TC
= H x N – (F + VC x N)
= (H – VC)N – F
Sehingga…
P = (11.000 – 5.000)667 – 4.000.000
= (6.000)667 – 4.000.000
= 4.002.000 – 4.000.000
= …
15. Contoh Soal 2
Suatu pabrik membuat produk dengan
harga Rp. 3000. Biaya tetap yang
diperlukan mesin Rp. 14 .000.000
selama 8 tahun umur ekonomisnya.
Biaya produksi Rp. 1.100 perunit
produk, biaya bahan baku Rp. 950/unit
dengan suku bunga 8 %.
16. Rincian Biaya
Biaya tetap Biaya Variabel
(Tahunan) (per-unit)
Biaya mesin
14.000.000 (A/P,8,8) 2.436.000
Asuransi dan pajak 344.000
Maintenance 220.000 50
Bahan 950
Variabel Cost 1.100
Total 3.000.000 2.100
17. Maka…
FC = 3.000.000
TC = 3.000.000 + 2.100 N
Inc = 3.000 N
Bila F, TC dan I digambarkan dengan N
yang berubah-ubah dari 0 – 6.000 maka
dapat digambarkan..
18. Kurva BEP
I = 3000 N
Variabel Cost
BEP
TC = 3.000.000 + VC . N
3.000.000
Profit
N1 4.000 Quantity
Rupiah
0
Harga